bahan ajar sel

30
1 SEL Sebuh rumah tersusun dari tembok, pintu, jendela atap, dan lain-lain. Sebidang tembok, tersusun atas ribuan batu bata yang di rekatkan satu sama lain. Tanpa batu bata, mustahil tembok dapat berdiri. Ibarat batu bata yang tersusun membentuk tembok, demikian pula sel menyusun tubuh makhluk hidup. Lalu, apa yang dimaksud dengan sel? Apa fungsinya di dalam tubuh? Karena itu, sel dapat di artikan sebagi unit terkecil kehidupan penyusun makhluk hidup dan sebagai tempat berlangsungnya aktivitas kehidupan. Aktivitas kehidupan sel Sel penyusun Makhluk hidup Saat terdengar kata “sel” , mungkin yang terbesit dalam benak adalah tempat untuk mengurung penjahat atau pelaku tidakan kriminal. Pemahaman ini tidak seutuhnya salah, sebab sel di ibaratkan Setelah membaca pokok bahasan ini Siswa diharapkan dapat : 1.Memahami tentang sejarah penemuan sel 2. Memahami tentang komponen kimiawi sel

Upload: warnet-pelanginet-samarinda-ii

Post on 12-Jan-2016

72 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bahan Ajar Sel

1

SEL

Sebuh rumah tersusun dari tembok, pintu, jendela atap, dan lain-lain. Sebidang tembok, tersusun atas ribuan batu bata yang di rekatkan satu sama lain. Tanpa batu bata, mustahil tembok dapat berdiri. Ibarat batu bata yang tersusun membentuk tembok, demikian pula sel menyusun tubuh makhluk hidup. Lalu, apa yang dimaksud dengan sel? Apa fungsinya di dalam tubuh?

Karena itu, sel dapat di artikan sebagi unit terkecil kehidupan penyusun makhluk

hidup dan sebagai tempat berlangsungnya aktivitas kehidupan. Aktivitas kehidupan sel

meliputi sintesis, pengangkutan zat, pernapasan, pengeluaran zat sisa, pertumbuhan dan

perkembangan.

A. Sejarah Penemuan Sel

Penemuan sel pertama kali di awali dengan di temukannya mikroskop oleh Antoni

Van Leuwenhoek. Adanya penemuan mikroskop ini mengilhami imluan inggris, Robert

Hook (1635-1703), ahli pembuatan mikroskop, melakukan pengamatan terhadap sesuatu

objek biologi, saat ini dia mengamati irisan penampang melintang gabus batang

Sel penyusun Makhluk hidup

Saat terdengar kata “sel” , mungkin

yang terbesit dalam benak adalah tempat

untuk mengurung penjahat atau pelaku

tidakan kriminal. Pemahaman ini tidak

seutuhnya salah, sebab sel di ibaratkan

sebuah kamar-kamar kecil yang tersebar di

seluruh tubuh. Isi kamar tersebut berupa

organela sel yang selalu beraktivitas.

Setelah membaca pokok bahasan ini Siswa diharapkan dapat :

1. Memahami tentang sejarah penemuan sel2. Memahami tentang komponen kimiawi sel3. Memahami tentang struktur dan fungsi sel

Page 2: Bahan Ajar Sel

2

tumbuhan. Ia menyebut rongga tersebut dengan nama sel, yang berasal dari Celulla yang

berarti “kamar”.

Tahun 1838, dua ahli biologi jerman, yakni Mathias J. Schleiden yang ahli botani dan

Theodor Schwann yang ahli zoologi, membuktikan bahwa sel itu hidup dan bukanlah

kamar kosong. Namun di dalam sel tersebut terdapat sitoplasma yang berisi cairan. Oleh

karena itu muncullahh teori terkit sel yang berbunyi bahwa semua makhluk hidup

tersusun atas sel.

Sel merupakan bagian terkecil makhluk hidup yang memiliki aktivitas kehidupan

sehingga hal ini menunjukkan bahwa sel merupakan penyusun dasar tubuh makhluk

hidup.

Penelitian tentang sel kemudian di lanjutkan oleh Felix Dujardin. Ia menemukan

bahwa sel terdiri atas dinding sel dan isi sel. Isi sel ini meliputi materi yang bersifat hidup

dan termasuk bagian terpenting sel hidup. Isi sel tersebut dinamakan protoplasma dengan

arti zat pertama yang di bentuk.

Protoplasma sudah diperkenalkan pertama kali pada tahun 1839 oleh ahli fisiologi J.

Purkiye. Protoplasma merupakan bagian-bagian sel yang berisi cairan yang menyerupai

agar-agar.

Gambar 1.2 irisan melintang gabus batang

tumbuhan yang di amati Hooke

Sumber: http:// Tresnapamungkas.blogspot.com

Gambar 1.1 bentuk mikroskop yang di

temukan oleh Robert Hooke

Sumber: http://nurllaeli7.blogspot.com

Page 3: Bahan Ajar Sel

3

Pada tahun 1858 Rudolf Virchow melengkapi teori teori tentang sel tersebut. Ia

menemukan bahwa setiap sel berasal dari sel yang ada sebelumnya (omnis celulla

celulla), sehingga muncul teori sel yang menytakan bahwa sel merupakan kesatuan

tumbuhan.

Pada tahun 1880, August Weistmann memberikan suatu kesimpulan bahwa sel yang

ada saat ini dapat di telusuri asal usulnya sehingga makhluk hidup yang paling awal.

Inilah sejarah penemuan sel dari awal hingga abad ke-19. Tentunya pembahasan sel saat

ini semakin berkembang.

Sel hidup memiliki berbagai ukuran dan bentuk, yakni bulat, oval, panjang, pendek,

berekor atau lainnya. Sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk

sebuah jaringan. Sekelompok jaringan yang berbeda akan menyusun suatu organ.

Kemudian, organ-organ yang berbeda bekerja bersama membentuk sistem organ.

Berbagai sistem organ yang berbeda akan berkumpul sehingga terbentuk individu.

Seiring perkembangan teknologi mikroskop dan teknikpewarnaan, penemuan bagian

sel pun mengalami kemajuan. Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan organel sel

sebagai penyusun sel hidup. Alhasil, komponen sel yangdiketahui semakin bertambah. Sel

tidak hanya tersusunatas membran plasma, inti sel dan sitoplasma saja, namun

juga organel sel. Bahkan, pada tahun 1944 telah ditemukan komponen sel yaitu DNA atau

gen.

Selain sebagai unit terkecil dalam kehidupan, sel juga sebagai unit fungsional Artinya,

sel-sel yang menyusun tubuh makhluk hidup tersebut dapat melakukan fungsi atau kegi

atan hidup. Selain itu, sel juga berperan sebagai unit hereditas (pewaris), yakni penurun

sifat genetis dari satu generasi ke generasi berikutnya.

B. Komponen Kimiawi Sel

Protoplasma adalah sejenis substansi kompleks seperti agar-agar yang tidak habis

digunakan saat aktifitas kimiawi dalam menjaga kelangsungan hidup sel. Substansi

kompleks sel tersebut merupakan campuran beberapa senyawa yang memiliki

perbandingan sama.

Hasilnya Sel tumbuhan, Sel telur, Sel bakteri, Sel saraf, Sel epitel, Sel amuba.

l i s i k

Gambar 1.3 Berbagai bentuk sel

Sumber: http:// www.pintarbiologi.com

Page 4: Bahan Ajar Sel

4

Sebagian besar komposisi protoplasma adalah air, yakni sekitar 70% sampai 90%. Di

dalamnya terdapat garam mineral dan senyawa organik/senyawa karbon seperti

karbohidrat, lemak, dan protein. Komposisi protoplasma dalam setiap sel makhluk hidup

berbeda. Sebab, protoplasma tersusun atas berbagai campuran zat. Oleh karena itu,

kemungkinan protoplasma yang menyusun sel penyusun organ tubuh tertentu berbeda

dengan sel penyusun organ tubuh yang lain. Sebagai contoh, protoplasma yang menyusun

sel otot berbeda dengan protoplasma penyusun sel otak. Berdasarkan asal bahannya,

protoplasma memiliki dua bentuk, yakni bagian cair dan semi cair seperti gel. Kedua

bentuk protoplasma ini amat bergantung pada bahan fi siologis sel. Sekalipun para

ilmuwan mengetahui berbagai jenis senyawa dalam protoplasma, namun tidak satupun

yang mampu membuat sebuah campuran sehingga bisa disebut protoplasma. Kendalanya

adalah sifat pasti dari protoplasma masih belum diketahui. Protoplasma sebuah sel

tersusun atas tiga bagian, antara lain membran sel, sitoplasma, dan organel sel (termasuk

nukleus).

C. Struktur dan Fungsi Sel

Sebuah sel merupakan unit terkecil dalam

kehidupan. Di dalamnya berisi suatu zat hidup yang

dinamakan protoplasma. Protoplasma merupakan

gabungan dua kata yang berasal dari Yunani, yakni

protos artinya pertama dan plasm artinya bentuk.

Secara umum, struktur sel makhluk hidup

terbagi dalam dua jenis, meliputi sel prokariotik dan

sel eukariotik.

Prokariotik (prokaryote) berasal dari bahasa Yunani, yakni pro artinya ‘sebelum’ dan

karyon artinya ‘kernel’ atau ‘nukleus’. Berdasarkan asal kata tersebut, sel prokariotik

diartikan sebagai sel makhluk hidup yang tidak bernukleus. Ciri-ciri sel prokariotik

adalah materi genetiknya berada di dalam nukleoid; tidak bermembran; dan tidak

Gambar 1.4 sel prokariotikSumber: http://plengdut.blogspot.com

Page 5: Bahan Ajar Sel

5

memiliki beberapa organel khusus, seperti mitokondria, kloroplas, retikulum endoplasma,

aparatus Golgi, lisosom, dan peroksisom.

Di samping itu, sel prakoriotik memiliki materi genetik seperti DNA dan RNA, DNA

plasmid, dan beberapa organel sel, semisal ribosom, dinding sel, mesosom, dan

kromatofor yang berfungsi sama dengan kloroplas dan mitokondria.

Sebaliknya, sel eukariotik (Yunani: eu, berarti sebenarnya) merupakan sel makhluk

hidup bernukleus yang diselaputi membran. Di dalam membran ini terdapat cairan yang

disebut sitoplasma. Contoh sel eukariotik adalah protozoa (seperti amoeba, fl agellata,

ciliata), sel hewan, dan sel tumbuhan.

1. Membran selMembran sel di sebut juga membran plasma. Membran sel merupakan bagian sel

yang terletak pada bagian terluar. Sebagian besar sel ini di miliki oleh sel organisme eukariotik.

Gambar 1.5 Sel dan bagian-bagiannyaSumber: http://www.plengdut.com/2013/01/struktur-sel-prokariotik.html

Membran sel merupakan

pembatas antara bagian dalam sel

dengan lingkungan luarnya.

Fungsinya antara lain melindungi isi

sel, pengatur keluar-masuknya

molekul-molekul, dan juga reseptor

rangsangan dari luar.

Page 6: Bahan Ajar Sel

6

2. SitoplasmaSitoplasma merupakan cairan yang mengelilingi inti sel dengan sel sebagai batas

luarnya. Dasar penyusunnya ialah sitosol yang bersifat koloid. Di dalam sitosol

terdapat ion sederhana misalnya sodium, fosfat dan klorida, molekul organik seperti

asam amino, ATP dan neuklotida, dan tempat penyimpanan bahan. Sitosol dapat

berubah dari fase sol (cair) ke fase gel (semi-padat) atau juga sebaliknya.Cairan

sitosol yang lebih pekat dan berbatasan dengan membran sel dinamakan ektoplasma.

3. Organel Sel

Organel sel menyusun setiap sel makhluk hidup prokariotik dan eukariotik.

Organel sel prokariotik telah kita singgung di depan, sementara sel eukariotik

memiliki beberapa organel sel khusus. Organel sel eukariotik meliputi nukleus,

retikulum endoplasma, mitokondria plastida, aparatus Golgi/badan Golgi, lisosom,

badan mikro, sentriol, kloroplas, mikrotubulus, dan mikrofilamen.

Organel sel makhluk hidup dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yakni

organel sel bermembran dan tidak bermembran.

a) Organel Sel Bermembran

Organel sel bermembran dari makhluk hidup antara lain nukleus, retikulum

endoplasma, apratus golgi, mitokondria, lisosom, badan mikro, vakuola, dan

kloroplas.

1) Nukleus (Inti Sel)

Nukleus atau inti sel merupakan orga nel sel terbesar dibanding organel sel

lainnya. Diameter nukleus berkisar antara 10 sampai 20 m. Nukle us ini

berbentuk bulat oval. Bagian- bagian yang melapisi nukleus meliputi membran

inti, nukleoplasma, dan nukleolus (anak inti).

Gambar 1.6 struktur membran selSumber: http://Thareqbramasta.blogspot.com

Ringkasan:

Susunan sel prokariotik antara lain: materi genetik (DNA dan RNA) DNA plasmid, ribosom, dan kromatofor yang berfungsi sama dengan kloroplas dan mitokondria

Page 7: Bahan Ajar Sel

7

2) Retikulum endoplasma

Antara organel sel satu dengan organel sel lainnya, seperti nukleus dan

membran sel, dihubungkan oleh organel yang disebut retikulum endoplasma

(RE). RE merupakan sebuah sistem membran kompleks yang membentuk

kantong pipih dan meluas hampir menutupi sitoplasma. RE memiliki jaringan

tubula dan gelembung membran yang disebut sisterne. RE terbagi atas dua

macam, yakni RE kasar dan RE halus. Permukaan RE kasar tertutup oleh

ribosom, sedangkan permukaa. RE halus tidak tertutupi oleh ribosom.

3) Aparatus golgi

Protein yang dihasilkan ribosom akan ditranspor melewati aparatus Golgi. Di

dalam aparatus Golgi tersebut, protein diproses dan disimpan, kemudian

dikirim ke organel lainnya. aparatus Golgi berfungsi sebagai penerima dan

pengirim vesikula transpor yang berisi protein.

Gambar 1.7: struktur nukleusSumber: http://Zhawaspadasmanda.blogspot.com

Gambar 1.8: Retikulum endoplasma RE kasar dan RE haus.Sumber: http://www.chem.is.try.org

Vesikel (kantung) yang berisi protein dan lemak melewati badan golgi, kemudian bergabung dengan bagian yang lain membentuk lisosom.

Page 8: Bahan Ajar Sel

8

4) Lisosom

Lisosom (lysis = pemisahan, pembelahan, soma = tubuh) adalah badan

berbentuk bulat seperti kantong kecil dengan diameter 0,1 sampai 1 m.

Di dalam sel, lisosom berperan saat terjadi fagositosis. Fagositosis merupakan

proses pencernaan yang dilakukan makhluk hidup dalam memakan organisme

atau zat makanan yang lebih kecil dari tubuhnya.

Selain proses fagositosis, lisosom juga berperan dalam proses autofagi.

Autofagi adalah proses daur ulang materi organik oleh enzim hidrolitik secara

individual.

5) Mitokondria

Di dalam sel, mitokondria berperan dalam proses respirasi aerob yang

menggunakan oksigen. Untuk itu, mitokondria memiliki jumlah lebih dari

satu di dalam sel.

Secara struktural, sebuah mitokondria dibungkus oleh selapis membran

rangkap. Membran rangkap ini terdiri atas membran luar yang halus dan

membran dalam yang berlekuk-lekuk. Membran dalam mitokondria dinama

Gambar 1.9 aparatus golgiSumber: http://dogleg.jw.lt

Gambar 1.10 LisosomSumber: http://Timbulengfranky.wordpress.com

Autolisis juga termasuk

proses yang terjadi pada lisosom.

Autolisis merupakan proses pengha

ncuran bagian tertentu suatu

makhluk hidup secara mandiri.

Contohnya, perusakan sel ekor

katak saat masih berudu.

Page 9: Bahan Ajar Sel

9

kan krista. Krista memiliki lekukan yang banyak jumlahnya. Fungsi krista

adalah memperluas permukaan saat berlangsung respirasi.

6) Badan mikro

Sesuai namanya, badan mikro berukuran kecil dengan diameter 0,3 hingga 1,5

m. Organel ini terbungkus oleh selapis membran yang terdiri atas peroksisom

dan glioksisom.

Peroksisom mengandung banyak enzim katalase. Perioksisom dapat kita

temukan pada sel hewan dan sel tumbuhan. Pada sel hewan, banyak

perioksisom terdapat pada sel hati, sel otot, dan sel ginjal.

7) Vakuola

Gambar 1. 11. Peroksisom yang berada pada sel daunSumber: http://Perpustakaancyber.blogspot.com

Gambar 1.10 MitokondriaSumber: http:// Biologinisme-happy.blogspot.com

Page 10: Bahan Ajar Sel

10

Vakuola merupakan organel dalam sel yang berisi cairan. Di dalam vakuola

terdapat membran yang disebut tonoplas. Organel ini banyak terdapat pada sel

tumbuhan.

Pada sel hewan, vakuola hanya terdapat pada hewan uniselluler saja.

Contohnya adalah protozoa. Fungsi vakuola adalah sebagai vakuola

pencernaan makanan (vakuola non-kontraktil).

8) Kloroplas

Selain vokuola, ciri organel khas yang dimiliki sel tumbuhan adalah kloroplas.

Kloroplas termasuk pada sebuah kelompok organel besar yang disebut

plastida. Pada sel tumbuhan, kloroplas ini tersebar pada cairan sitoplasma.

Kloroplas memiliki diameter sekitar 5 sampai 10 m. Hampir setiap sel

tumbuhan mengandung kloroplas dengan jumlah 20 hingga 40 buah.

Beberapa jenis plastida selain klorofi l adalah sebagai berikut.

Gambar 1.12 Vakuola

Sumber: http:// www.biologi-sel.com

Gambar 1.13 kloroplas

Sumber: http://rumanahusaini.blogspot.com

Page 11: Bahan Ajar Sel

11

1. Kromoplas, yakni plastida yang berpigmen merah, jingga atau kuning, dan

biasanya terdapat pada buah tomat dan

wortel.

2. Leukoplas, merupakan plastida yang tidak memiliki pigmen. Plastida ini

terletak pada jaringan yang tidak terkena cahaya.

3. Amiloplas, adalah plastida yang tak berpigmen dan mengandung banyak

amilum.

b) Organela tak bermembran

Pada sel makhluk hidup, terdapat pula organel yang tidak bermembran,

antara lain: ribosom, sitoskeleton, sentriol dan dinding

sel.

1) Ribosom

Ribosom merupakan organel sel yang bentuknya kecil berupa butiran

nukleoprotein. Pada sel eukariotik, ribosom berbentuk bulat dengan diameter

25 nm, sedangkan pada sel prokariotik lebih kecil lagi.

2) Sitoskleton

Mikrotubulus

Bentuk mikrotubulus adalah tabung berongga dengan diameter 25 nm.

Panjang tubuhnya antara 200 nm sampai 25 μm. Mikrotubulus mempu

nyai suatu protein yang disebut tubulin. Tubulin terdiri atas dua macam,

yakni alpha-tubulin dan betatubulin.

Gambar 1.13 sitoskeletonSumber: http://www.carolguze

Page 12: Bahan Ajar Sel

12

Filamen antara

Filamen antara disebut juga dengan serabut antara atau fi lamen

intermediet. Diameter serabut antara lebih besar dibandingkan diameter

mikrofi lamen.

Mikrofilamen

sitoskeleton yang terdiri atas bola-bola molekul protein disebut mikrofi

lamen. Serabut ini dinamakan pula filamen aktin. Sebab, mikrofi lamen

tersusun dari protein aktin, meskipun sebagian kecil juga terbuat dari

miosin. Fungsi utama mikrofilamen adalah sebagai penahan tegangan

(gaya tarik) saat sel bergerak dan bermanfaat saat proses pengaliran

sitoplasma.

3) Sentriol

Gambar 1.14 mikrotubulusSumber: http://Minameishlindqhan.blogspot.com

Gambar 1.15 sitoskeletonSumber: http://Perpustakaancyber.blogspot.com

Gambar 1.16 struktur filamen antaraSumber: http://Perpustakaancyber.blogspot.com

Page 13: Bahan Ajar Sel

13

Sentriol memiliki struktur dasar yang sama seperti tubuh dasar sili, yakni

berbentuk silinder. Sentriol ini tersusun atas mikrotubulus seperti jala. Hanya

sel hewan saja yang memilikinya. Di dalam sel, sentriol memiliki jumlah

sepasang yang disebut sentrosom.

4) dinding sel

Dinding sel merupakan organel yang berada pada sel tumbuhan, sementara sel

hewan tidak memilikinya. Dinding sel bersifat kaku, sehingga bentuk sel

tumbuhan tidak mudah berubah. Ketebalannya berkisar 0,1 μm. Bagi sel

tumbuhan, dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pencegah dari

penghisapan air yang berlebihan sehingga sel tetap utuh.

Gambar 1.17 sentriolSumber: http://Indonesiasmart.wordpress.com

Gambar 1.18 dinding selSumber: http://Alpasix.wordpress.com

Page 14: Bahan Ajar Sel

14

SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN

A. Sel Hewan

Sel hewan adalah sel eukariotik yang tidak memiliki dinding sel serta kloroplas.

Sel hewan berbeda dengan sel tumbuhan yang juga merupakan sel eukariotik dari segi

dinding sel yang menjaga integritas serta menjaga bentuk sel tumbuhan, oleh karena itu

sel hewan memiliki variasi dalam bentuk bahkan dapat bersifat elastis contoh sel

penyusun kulit manusia. Sesuai dengan namanya, sel hewan adalah sel yang menyusun

jaringan jaringan pada tubuh hewan atau dapat pula menjadi sebagai organisme seluler

seperti pada protozoa. Selain perbedaan fundamental diatas seperti dinding sel dan

kloroplas, masih ada beberapa hal yang menjadi perbedaan antara sel hewan dan sel

tumbuhan yang sekaligus menjadi ciri khas dari sel hewan.

CIRI-CIRI SEL HEWAN

1. Memiliki lisosom dan vakuola, apabila memiliki vakuola akan sangat kecil

bahkan tidak ada.

2. Memiliki organel mitokondria sebagai satu satunya organel penghasil energi,

akan tetapi jumlahnya lebih banyak.

3. Jumlah atau area Retikulum Endoplasma sel hewan lebih luas dari sel tumbuhan. 

4. Sel hewan memiliki sentrosol yang bersentriol. 

5. Sel hewan memiliki matriks ekstraselular (MES) yang berada diatas membran sel

hewan.

6. Sambungan sel hewan terdiri atas 3 jenis yaitu ketat, demosom, dan sambungan

celah pada sel hewan.

7. Berbeda dengan sel tumbuhan, pembelahan sel hewan tidak memerlukan adanya

pembentukan lempeng sel pada saat telofase, dengan bantuan sentrosol

bersentriol.

8. Dalam mencari makanan atau sumber nutrisi, sel hewan bersifat heterotrof.

Setelah membaca pokok bahasan ini Siswa diharapkan dapat :

1. Memahami tentang struktur dan fungsi sel hewan2. Memahami tentang struktur dan fungsi sel

Page 15: Bahan Ajar Sel

15

1. Membran Sel

Fungsi membran sel 

Melindungi sel

Mengatur keluar masuknya zat 

Penerima rangsangan dari luar

2. Sitoplasma 

Fungsi Sitoplasma

Tempat berlangsungnya metabolisme sel 

Sumber bahan kimia sel 

Sitoplasma berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan kimia yang

penting bagi metabolisme sel, seperti enzim, ion, gula, lemak, dan protein.

Di dalam sitoplasma itulah berlangsung kegiatan pembongkaran dan

penyusunan zat-zat melalui reaksi-reaksi kimia. Misalnya proses

pembentukan energi, sintesis asam lemak, asam amino, protein, dan

nukleotida.

Sitoplasma “mengalir” di dalam sel untuk menjamin berlangsungnya

pertukaran zat agar metabolisme berlangsung dengan baik. Gerakan organel-

organel tertentu sebagai akibat aliran sitoplasma tersebut dapat diamati

dengan mikroskop.

Gambar. Sel Hewan

Page 16: Bahan Ajar Sel

16

3. Retikulum Endoplasma

Fungsi Retikulum Endoplasma

Alat transportasi zat dalam sel sendiri

Mensintesis lipid dalam sel (REh)

Membantu dalam detoksifikasi se-sel berbahaya pada sel (REh)

Sintesa protein (REk)

4. Mitokondria 

Fungsi Mitokondria 

Menghasilkan energi dalam bentuk ATP

Respirasi seluler

5. Mikrofilamen 

Mikrofilamen adalah organel sel yang terbentuk dari protein aktin dan miosin.

Mikrofilamen memiliki kemiripan dengan mikrotubulus tapi mikrofilamen lebih

lembut dan diameternya lebih kecil. Fungsi Mikrofilamen adalah berperan dalam

pergerakan sel, endositosis dan eksositosis

6.  Lisosom

Fungsi Lisosom 

Pemasukan makromulekul dari luar menuju ke dalam sel dengan mekanisme

endositosis 

Mencerna materi dengan menggunakan fagositosis 

Mengontrol pencernaan intraseluler 

penghancuran organel sel yang telah rusak (autofagi)

7. Peroksisom (Badan Mikro)

Fungsi Peroksisom

Menguraikan perokida (H2O2) dari sisa-sisa metabolisme toksik

Perubahan lemak menjadi karbohidrat

8. Ribosom 

Fungsi Ribosom adalah tempat berlangsngunya sintesis protein

9. Sentriol

Fungsi Sentriol

Proses pembelahan sel dalam membentuk benang spindel 

Page 17: Bahan Ajar Sel

17

Berperan membentuk silia dan flagela

10. Mikrotubulus

Fungsi Mikrotubulus

Melindungi sel 

Memberi bentuk sel

berperan dalam pembentukan flagela, silia dan sentriol 

11. Badan Golgi.

Fungsi Badan Golgi

Membentuk vesikula (kantung) untuk ekskresi

Membentuk lisosom

Memproses protein 

membentuk membran plasma 

12. Nukleus

Fungsi Nukleus 

Untuk menjaga integritas gen-gen 

Mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen

Menyimpan informasi genetik

Tempat terjadinya replikasi

Mengendalikan proses metabolisme dalam sel

13. Nukleolus 

Fungsi Nukleolus adalah bertanggung jawab dalam pembentukan protein 

14. Nukleoplasma 

Fungsi Nukleoplasma adalah membentuk kromosom dan gen

15. Membran Inti 

Fungsi Membran Inti 

Pelindung inti sel (Nukleus)

Tempat pertukaran zat antara materi inti dan sitoplasma 

B. Sel Tumbuhan

Page 18: Bahan Ajar Sel

18

Di tinjau dari bagian-bagiannya, sel tumbuhan memiliki sedikit perbedaan dengan sel

hewan. Perbedaan tersebut yakni: pada sel tumbuhan memiliki dinding sel, plasmodesma,

kloroplas, dan vakuola besar, sedangkan pada sel hewan tidak. Bagian-bagian lain yang

terdapat pada sel tumbuhan umumnya sama dengan sel hewan.

1. Dinding sel

Dinding sel tumbuhan terbentuk dari bahan polisakarida yaitu selulosa. Fungsi dinding

sel yaitu melindungi sitoplasma dan membran sitoplasma. Pada beberapa sel tumbuhan

sel yang satu dengan sel lainnya dihubungkan dengan plasmodesmata.

2. Plastida

Umumnya sel tumbuhan mengandung plastid, ukuran diameternya 4 -6 mikron(μ).

Plastida ada yang berwarna ada yang tidak. Plastida yang tidak berwarna disebut

leukoplas sedangkan yang berwarna disebut kromoplas. Leukoplas yang berfungsi untuk

membuat amilum disebut amiloplas dan yang membuat lemak disebut lipoplas.

Sedangkan kromoplas yang mengandung klorofil disebut kloroplas. Dapat dilihat

dengan mikroskop cahaya biasa. Dikenal tiga jenis plastida yaitu :

a. Leukoplas (plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan), terdiri

dari:

Amiloplas (untak menyimpan amilum) dan,

Elaioplas (Lipidoplas) (untukmenyimpan lemak/minyak).

Proteoplas (untuk menyimpan protein).

b. Kloroplas yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan

klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.

Gambar. Sel TumbuhanSumber: http://sridianti.com

Page 19: Bahan Ajar Sel

19

c. Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya :

Karotin (kuning)

Fikodanin (biru)

Fikosantin (kuning)

Fikoeritrin (merah)

3. Vakuola

Vakuola terdapat baik pada sel tumbuhan maupun sel hewan, tetapi pada sel

tumbuhan tampak lebih besar dan jelas terutama pada sel yang sudah tua.Vakuola pada

sel tumbuhan dikelilingi membran tunggal disebut tonoplas. Vakuola sel tumbuhan

umumnya berisi: air, phenol, antosianin dan protein, glikosida , garam-garam organic,

protein, tanin (zat penyamak), minyak eteris (misalnya Jasmine pada melati, Roseine

pada mawar Zingiberine pada jahe), alkaloid (misalnya Kafein, Kinin, Nikotin,

Likopersin dan lain-lain), enzim , butir-butir pati Pada boberapa spesies dikenal

adanya vakuola kontraktil dan vaknola non kontraktil. Beberapa ahli tidak

memasukkan vakuola sebagai organel sel. Benda ini dapat dilihat dengan

mikroskop cahaya biasa. Selaput pembatas antara vakuola dengan sitoplasma

disebut Tonoplas vakuola.

4. Peroksisom (Badan Mikro)

Peroksisom merupakan ruang metabolisme khusus yang dilingkupi oleh

membran tunggal. Peroksisom mengandung enzim yang mentransfer hidrogen dari

berbagai substrat ke oksigen, yang menghasilkan hidrogen peroksida (H202) sebagai

produk-samping, dari sinilah organel tersebut mengambil namanya. H202 yang

dibentuk oleh metabolisme peroksisom itu sendiri beracun, tetapi organel ini

mengandung suatu enzim yang mengubah H202  menjadi air.

Ukurannya sama seperti Lisosom. Organel ini senantiasa berasosiasi dengan

organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan

dalam sel-sel hati). Peroksisom tumbuh dengan cara menggabungkan protein dan lipid

yang dibuat dalam sitosol, dan memperbanyak jumlahnya dengan membelah diri

menjadi dua setelah mencapai ukuran tertentu.

5. Plasmodesmata

Merupakan suatu saluran terbuka pada dinding sel tumbuhan untuk

memfasilitasi, komunikasi, dan transportasi bahan-bahan antara sel-sel tanaman.

Fungsi plasmodesmata menghubungkan ruang sitoplasmik dengan saluran khusus

Page 20: Bahan Ajar Sel

20

yang memungkinkan pergerakan antar air, berbagai nutrisi dan molekul lainnya.

Plasmodesmata berada di daerah dinding  sel yang disebut bidang pit primer.

C. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Sel hewan dan sel tumbuhan merupakan sel eukariotik,tetapi keduanya memiliki

perbedaan struktur maupun fungsinya. Umumnya sel tumbuhan berukuran lebih besar

(10 – 100 nm) dibandingkan dengan sel hewan (10-30 nm). Dalam ilmu ekologi,

tumbuhan berperan sebagai produsen yang mampu membuat makanannya

sendiri,sedangkan hewan berperan sebagai konsumen atau pemakan. Perbedaan peranan

tersebut karena sel tumbuhan memiliki organel-organel sel yang tidak dimiliki sel

hewan,begitupun sebaliknya. Berbeda dengan sel hewan, sel tumbuhan memiliki

beberapa kekhususan yang tidak ditemukan pada sel hewan. jika kamu perhatikan

beberapa jenis hewan, baik invertebrate maupun vertebrata dapat melakukan pergerakan

untuk berpindah-pindah dari tempat satu ke tempat lainnnya. Seekor harimau dengan

sangat lentur berlari kencang mengejar mangsanya. Hal tersebut karena struktur satuan

penyusun jaringan tubuhnya tidak kaku.

Tumbuhan sama sekali tidak mampu melakukan pergerakan dan bersifat menetap

serta kaku. Perbedaan ini jelas menggambarkan bahwa komponen penyusun sel pada

tumbuhan berbeda dengan penyusun sel pada hewan, tumbuhan mampu menghasilkan

atau mensintesis makanan sendiri, sedangkan hewan sama sekali tidak mampu. Hal ini

membuktikan bahwa komponen sel tumbuhan berbeda dengan hewan.

Gambar. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Tabel Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan

Page 21: Bahan Ajar Sel

21