bahan ajar pendidikan agama...
TRANSCRIPT
BAHAN AJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM II/ SRIWIJAYA PALEMBANG
Muslim, M.PdI
ii
VISI, MISI, DAN TUJUAN PROGRAM STUDI
A. Visi
Menjadi institusi pendidikan Diploma III keperawatan yang
kompetitif dan menghasilkan lulusan yang disiplin, terampil dengan
unggulan kegawatdaruratan di tingkat regional tahun 2020.
B. Misi :
1. Menghasilkan lulusan yang disiplin, berpengetahuan dan trampil
dalam memberikan asuhan keperawatan dengan kekhususan
kegawatdaruratan
2. Menerapkan dan mengembangkan kurikulum berbasis KKNI
dan SNPT dengan kemajuan IPTEK dan kebutuhan dunia kerja.
3. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
melalui kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
4. Menjalin kerja sama dengan pihak dalam dan luar negeri untuk
mempercepat perwujudan visi Akper Kesdam II/Sriwijaya
C. Tujuan Institusi
1. Tersediannya lulusan akper yang memiliki kedisiplinan
berpengetahuan dan terampil dalam memberikan asuhan
keperawatan dengan kehususan kegawadaruratan
2. Tersediannya kurikulum institusi berbasis KKNI dan SNPT
dengan mengikuti kemajuan IPTEK dan Kebutuhan dunia kerja
3. Terlaksannnya penelitian kesehatan dengan mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi kesehatan
4. Terlaksananya kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai
wujud implementasi penelitian untuk meningkatkan derajat
kesehatan yang optimal
5. Tersediannya SDM baik secara kualitas maupun kuantitas untuk
mendukung terlaksananya penyelenggaraan pendidikan yang
iii
baik.
6. Tersediannya sarana dan prsarana yang memadai dalam proses
penyelenggaraan pendidikan
7. Menjalin kerja sama dengan pihak dalam dan luar negeri untuk
mempercepat perwujudan visi Akper Kesdam II/Sriwijaya
PROFIL LULUSAN
Sebagai perawat pelaksana yang memiliki kemampuan menguasai
konsep dan teori ilmu keperawatan sebagai dasar dalam memberikan
asuhan keperawatan pada individu, keluarga, dan kelompok berdasarkan
perkembangan ilmu dan teknologi keperawatan secara holistik dan
komprehensif dengan memegang teguh kode etik perawat.
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa, atas limpahan rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan
peyusunan modul ini.
Modul ini disusun sesuai capaian pembelajaran mata kuliah Agama
kurikulum Akper Kesdam II/Sriwijaya, dengan bobot 2 sks pada semester 1
(satu). Sebuah modul ini pembahasannya dimulai dengan menjelaskan tujuan
yang hendak dicapai dan disertai dengan soal yang mengukur tingkat kepuasan
materi setiap topik. Dengan demikian mahasiswa dapat secara mandiri mengukur
tingkat ketuntasan yang dicapainya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa modul ini tentu punya banyak
kekurangan. Untuk itu penulis dengan berlapang dada menerima masukan dan
kritikan dari berbagai pihak demi kesempurnaanya di masa yang akan datang.
Akhirnya penulis mengucapkan banyak terimaksih semoga modul ini bermanfaat
bagi civitas akademi Akper Kesdam II/Sriwijaya Palembang.
Hormat Kami
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman judul .............................................................................. i
Visi, Misi, dan Tujuan Program Studi ......................................... . ii
Kata Pengantar ............................................................................ iv
Daftar Isi ...................................................................................... v
BAB I KEIMANAN DAN KETAQWAAN
1) Filsafat Ketuhanan ................................................................... 1
A. Arti Filsafat .......................................................................... 1
B. Filsafat Ketuhanan Dalam Islam .......................................... 4
2) Keimanan Dan Ketaqwaan Kepda Tuhan Yang Maha Esa
1. Iman
A. Pengertian Iman .................................................................. 5
B. Tingkatan Iman .................................................................... 6
C. Proses terbentuknya Iman ................................................... 6
D. Tanda tanda orang yang beriman ....................................... 6
E. Faktor-faktor Pembinaan iman ............................................ 8
2. Ketakwaan
A. Pengertian taqwa ................................................................. 9
B. Ruang lingkup Taqwa .......................................................... 10
C. Ganjaran bagi Orang Yang Taqwa ...................................... 11
D. Implementasi Iman Dalam kehidupan ................................. 11
E. Pengertian dan Struktur Agama .......................................... 13
F. Macam-macam Agama ........................................................ 15
BAB II HAKEKAT DAN MARTABAT MANUSIA
1) Hakekat Manusia ..................................................................... 17
2) Perlengkapan Hidup Manusia .................................................. 19
3) Hak dan Kewajiban manusia ................................................... 20
4) Tanggung Jawab manusia ....................................................... 22
vi
5) Asal Usul Manusia .................................................................. 22
BAB III HUKUM DAN AGAMA
1) Taat pada Hukum Tuhan
A. Pengertian ............................................................................ 26
B. Prinsi-perinsip Hukum Islam ................................................. 26
C. Karakter Hukum Islam .......................................................... 27
D. Ruang lingkup Hukum Islam ................................................. 27
E. Tujuan Hukum Islam ............................................................. 28
F. Fungsi Hukum Islam ............................................................. 29
2) Fungsi Profetik Agama dalam Hukum ..................................... 32
BAB IV MORAL DAN AKHLAK MULIA
1) Agama sebagai Sumber Moral ................................................ 34
2) Karakteristik Ahklak Islam ........................................................ 36
3) Ahklak Mulia Dalam Kehidupan ............................................... 38
BAB V ILMU PENGETAHUAN,TEKHNOLOGI DAN SENI DALAM
ISLAM
1) Pengertian ilmu pengetahuan,tehknologi dan seni (IPTEK).... 42
A.Sumber Ilmu pengetahuan .................................................. 43
B.Seni Dalam Islam ................................................................ 43
C.Iman,ifteks dan Amal ........................................................... 45
2) Kewajiban Menuntut Ilmu dan Kegunaannya .......................... 45
3) Tanggung jawab Ilmuan dan Seniman .................................... 48
BAB VI PERSATUAN DAN KESATUAN
1) Pengertian ............................................................................... 50
2) Peranan Agama Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan 50
Bangsa
3) Cara Meningkatkan Persatuan ............................................... 52
vii
BAB VII MASYARAKAT DAN POLITIK
1) Masyarakat Beradab dan Sejahtera ........................................ 53
2) Peranan Umat Beragama Dalam Mewujudkan Masyarakat ....
Sejahtera.................................................................................. 55
3) Politik ....................................................................................... 56
4) Kontribusi Agama Dalam Kehidupan Politik Berbangsa Dan
Bernegara................................................................................ 59
5) Hak Azazi Manusia dan Demokrasi
1. Pengertian HAM ................................................................... 61
2. HAM dalam Al-quran ............................................................ 62
3. Tanggung Jawab Umat Beragama Dalam Menegakkan HAM 64
BAB VIII BUDAYA AKADEMI, ETOS KERJA, SIKAP TERBUKA
DAN ADIL
1) Pengertian ............................................................................... 68
2) Etos Kerja Merupakan Budaya Yang Harus Di Implementasikan
sehingga dapatMemacu produktivitas kerja ............................. 70
BAB IX KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA
1) Pengertian ............................................................................... 72
2) Peranan Umat Beragama Dalam Mewujudkan Kedamaian ..... 75
1
BAB I
KEIMANAN DAN KETAQWAAN
1.Filsafat Ketuhanan
2.Arti Filsafat
Apakah filsafat itu ? Bagaimana definisinya ? Demikianlah pertanyaan
pertama yang lata hadapi tatkala akan mempelajari ilmu filsafat.
Istilah "filsafat" dapat ditinjau dari 2 segi, yakni :
a.Segi logatnya : perkataan filsafat adalah bentuk kata Arab "falsafah", yang
berasal dari bahasa Yunani "philosophia", philos m cinta, suka (loving), sophia =
pengetahuan, hikmah (wisdom). Jadi philosophia berarti cihia" pada
kebijaksanaan atau cinta kebenaran. Maksudnya setiap orang yang berfilsafat akan
menjadi bijaksana. Orang yang einta kepada pengetahuan disebut "philosopher",
dalam bahasa Arabnya "Failasuf. Pencipla pengetahuan ialah orang yang
menjadikan pengetahuan sebagai tujuan hidupnya, atau dengan perkataan lain
mengabdikan dirinya kepada pengetahuan.
b.Segi praktisnya : dilihat dari segi pengertian praktis, filsafat berarti "alara
fikiran" atau "alam berfikir". Berfilsafat artinya berfikir. Namun demikian tidak
semua berfikir berarti berfilsafat. Berfilsafat adalah berfikir secara mendalam dan
sungguh-sungguh. Sebuah semboyan mengatakan bahwa "setiap manusia adalah
filosuf. Semboyan ini benar juga sebab semua manusia adalah berfikir. Tetapi
secara umum semboyan itu tidak benar. Sebab tidak semua manusia yang berfikir
itu adalah otomatis seorang filosuf.
2
Seorang filosuf hanyalah orang yang memikirkan dengan sungguh-sungguh
dan mendalam tentang hakekat segala sesuatu.
Tegasnya: Filsafat adalah hasil akal seseorang manusia yang mencari dan
memikirkan dengan sedalam-dalamnya tentang sesuatu kebenaran. Atau dengan
kata lain Filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh tentang
hakekat kebenaran segala sesuatu.
Beberapa definisi:
Karena luasnya lingkungan pembahasan ilmu filsafat, maka tidak mustahil
kalau banyak di antara para ahli filsafat memberikan definisinya secara berbeda-
beda. Coba perhatikan definisi-definisi ilmu filsafat dari filosuf Barat dan Timur
di bawah ini :
1.Plato (427SM - 347SM). la seorang filosuf Yunani yang termasyur murid
Socrates dan guru Aristoteles. la mengatakan bahwa filsafat adalah pengetahuan
tentang segala yang ada. (Ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran
yang asli).
2.Aristoteles (382SM - 322SM). Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi
kebenaran yang -terkandung di daiamnya ilmu-iimu metaphisika, logika, retorika,
etika, ekonomi, politik dan estetika (filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas
segala benda).
3.Marcus Tullius Cicero (106SM - 43SM), politikus dan ahli pidato Romawi,
merumuskan filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan
usaha-usaha untuk mencapainya.
3
4.Al-Farabi (wafat 950M), filosuf muslim terbesar sebelum Ibnu Sina mengatakan
: Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan
menyelidiki hakekat yang sebenarnya.
5.Immanuel Kant (1724-1804) yang sering disebut raksasa pikir Barat,
mengatakan bahwa : filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang
mencakup didalamnya empat persoalan, yaitu :
-Apakah yang dapat kita ketahui ? (dijawab oleh metafisika).
-Apakah yang boleh kita kerjakan ? (dijawab oleh etika).
-Sampai dimanakah pengharapan kita ? (dijawab oleh agama).
-Apakah yang dinamakan manusia ? (dijawab oleh antropologi).
1.Prof. Dr. Faud Hassan, guru besar psikologi UI, menyimpuikan : Filsafat ialah
suatu ikhtiar untuk berfikir radikal, artinya mulai dari radix-nya suatu gejala, dari
akarnya suatu hal yang hendak dimasalahkan. Dan dengan jalan penjajagan yang
radikal itu filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang
universil.
2.Drs. H. Hasbullah Bakry merumuskan, ilmu filsafat ialah ilmu yang
menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta
dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana
hakekatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia dan bagaimana sikap manusia
itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.
Kesimpulan :
Setelah mempelajari rumusan-rumusan tersebut di atas dapat
4
lah disimpulkan bahwa :
a.Filsafat ialah "ilmu istimewa" yang mencoba menjawab masalah-masafah yang
tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa, karena masalah- masalah
tersebut diiuar jangkauan ilmu pengetahuan biasa.
b.Filsafat ialah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk
memahami/mendalami secara radikal dan integral serta sistimatik hakekat sarwa
yang ada:
-Hakekat Tuhan.
-Hakekat alam semesta, dan
-Hakekat manusia, serta sikap manusia termaksud sebagai konsekwensi daripada
faham tersebut.
Pemikiran yang dimaksud bisa mengambil dua bentuk
a.Membahas dasar-dasar agama secara analitis dan kritis tanpa terikat pada ajaran-
ajaran agama dan tanpa ada tujuan untuk menyatakan kebenaran suatu agama.
b.Membahas dasar-dasar agama secara analitis dan. kritis, dengan maksud untuk
menyatakan kebenaran ajaran-ajaran agama, atau sekurang-kurangnya untuk
menjelaskan bahwa apa yang diajarkan agama tidaklah mustahil dan tidak
bertentangan dengan logika. Dalam pembahasan serupa ini orang masih terikat
pada ajaran-ajaran agama.
Yang dipakai dalam ceramah-ceramah ini iaiah falsafat agama dalam arti b.
Dasar-dasar agama yang akan dibahas meliputi wahyu, pengiriman rasul
dan nabi, ketuhanan, roh manusia, keabadian hidup, hu bungan manusia dengan
5
Tuhan (merdeka dari atau terikat pada kehen-dak Tuhan), soal kejahatan. soal
hidup kedua sesudah hidup di dunia. dan sebagainya.
Subyek-subyek tersebut di atas, sebenarnya adalah pula hal yang dibahas
teologi. Tentu timbul pertanyaan apa perbedaan falsafat agama dengan tcologi,
Perbedaannya.
1.Falsafat agama tidak membahas dasar-dasar agama tertentu, tetapi dasar-dasar
agama-agama pada umumnya: Teologi membahas dasar-dasar agama tertentu,
dengan demikian ada teologi Islam, teologi Kristen, teologi Yahudi, dan
sebagainya".
2.Falsafat agama (dalam arti a) tidak terikat pada das'ar-dasar agama; falsafat
agama bermaksud menyatakan kebenaran atau ketidakbenaran dasar-dasar itu.
Teologi menerima kebenaran ajaran itu sudah sebagai suatu kebenaran, tidak
memikirkan lagi apa itu benar atau tidak. Teologi hanya bennaksud memberikan
penjelasan atau interpretasi tentang dasar-dasar itu.
B.Filsafat Ketuhanan Dalam Islam
Filsafat ketuhanan atau pemikiran umat Islam terhadap Tuhan melahirkan
ilmu Kalam atau ilmu Ushuluddin. Ilmu ini muncul stelah wafatnya Nabi
Muhammad SAW. Aliran-aliran dalam ilmu Kalam dimulai dari khawarij,
murji'ah, jabariyah, qadariyah, mu'tazilah, ahlussunnah wal-jama'ah, maturidiyah,
syi'ah dan lain sebagainya. Secara garis besar ada aliran yang bersifat liberal,
tradisional dan ada.pula yang bersifat antara keduanya. Sebab timbulnva
alirajuJgrsebut adalah karena adanya perbedaan metodologi dalam memahami al-
Qur'an dan Hadis. Ada aliran yang menggunakan pendekatan kontekstual
6
sehingga timbul aliran yang bersifat liberal Seperti aliran Mu'tazilah yang terkenal
dengan kaum rasialis serta menekankan pemakaian akal pemikiran dalam
memahami semua ajaran dan keimanan dalam Islam. Sebagian umat Islam
memahami dengan pende-katan tekstual sehingga lahir aliran yang bersifat
tradisional, seperti asy'ariyah. Sedang sebagian umat Islam memahami dengan
pendekatan tekstual dan kontekstual maka lahirlah aliran yang bersifat antara
liberal dan tradisional, seperti aliran Maturidiyah namun lebih cenderung kepada
pemikiran aliran mu'tazilah (rasional)..
Ketiga corak aliran pemikiran umat Islam ini mewarnai sejarah pemikiran
ilmu ketuhanan dalam Islam. Pada prinsipnya aliran-aliran tersebut di atas tidak
bertentangan dengan ajaran dasar Islam.
2.KEIMANAN DAN KETAQWAANKETUHANAN YANG MAHA ESA
1.Iman
A.Pengertian Iman
Iman secara bahasa berasal dari kata amana - yu'manu -imanan yang
artinya percaya. Namun iman bukan hanya sekedar percaya, melainkan keyakinan
yang mendorong seorang muslim^Tmtuk berprilaku. Oleh karena itu iman
didefinisikan sebagai berikut
''Iman adalah diucapkan oleh lidah, dibenarkan oleh hati dan dilaksanakan oleh
anggota badan (perbuatan)."
Iman/aqidah adalah bagian yang sangat pokok (pondasi) bagi ajaran Islam.
la merupakan keyakinan yang menjadi dasar dari segala tindakan/»amal. Aqidah
sebagai penentu bernilai atau tidaknya amal-shaleh yang dilakukan. Perbuatan
7
baik yang dikerjakan tanpa dilandasi dengan aqidah Islam, maka amalnya tidak
bernilai (pahala).
Wujud iman terlihat dalam definisi iman di atas, yang memuat tiga unsur,
yaitu hati, ucapan dan perbuatan. Isi hati seseorang terdpat dalam pandangan
hidup, sedangkan ucapan dan perbuatannya tercermin dalam sikap hidup sehari-
hari. Dengan demikian wujud iman yang akan terpancar sesuai dengan isi hatinya.
Sikap hidup seseorang dapat bernilai benar dan dapat pula bernilai salah.
Jika pandangan hidupnya benar, maka sikapnya akan benar pula. Jika pandangan
hidupnya salah, maka sikap hidup dan perbuatannya akan terlahir prilaku yang
salah pula.
A.Tingkatan Iman Adalah :
a.Taqlid, yaitu keyakinan yang didasarkan atas pendapat orang yang dikutinya
tanpa dipikirkan.
b.Yakin, yaitu tingkat keyakinan yang didasarkan atas buktf dan dalil yang jelas,
tetapi belum sampai menemukan hubungan antara obyek keyakinan dengan dalil
yang di-perolehnya. Hal irii memungkinkan orang terkecoh dengan dalil yang
lebih rasional dan mendalam.
a.'Ainulyakin, yaitu tingkat keyakinan yang didasarkan atas dalil-dalil rasional,
ilmiah dan mendalam, sehingga mampu membuktikan hubungan antara obyek
keyakinan dengan dalil-dalil serta mampu memberikan argumentasi yang rasional
terhadap sanggahan yang da tang.
b.Haqqul yakin, yaitu tingkat keyakinan yang disamping didasarkan atas dalil-
dalil rasional, ilmah dan mendalam, dan mampu membuktikan hubungan antara
8
obyek keyakinan dengan dalil-dalil serta mampu memberikan argumentasi yang
rasional dan selanjutnya dapat
A.Proses Terbentuknya Iman Iman
Iman mulai membentuk dan berproses sejak janin masih berada dalam
rahim sang ibu. Apa yang dimakan ibu, sikap hidup dan psikologis serta aktivitas
kedua orangtuanya akan mempengaruhi perkembangan keimnan seorang anak.
Banih iman yang dibawa sejak alam kandungan memerlukan pemu-pukan yang
berkesenambungan. Benih yang unggul apabila tidak disertai dengan
pemeliharaan yang intensif besar kemungkinan menjadi punah. Pengaruh
pendidikan keluarga sangat menentukan perkembangan selanjutnya, ditambah
dengan pola pendidikan formal dan keadaan sosial masyarakat sekitar yang selalu
diterima anak.
A.Tanda-Tanda Orang Yang Beriman
Al-Qur'an menjelaskan tanda-tanda orang yang beriman sebagai berikut :
1.Sangat mencintai Allah SWT (Asaddu Hubban Lillah) (Q.S al-Baqarah:165)
"Dan diantaramanusiaada orang-orangyang menyembah tandingan-tandingan
selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana rnereka mencintai Allah adapnn
orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah, dan jika
seandainya orang-orangyang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat
siksa (pada hart kiamat), balwa kekuatan itu'kepunyaan Allah semuanya, dan
bafava Allah amat berat siksaan-Wyd(niscaya mereka menyesal)."
9
2.Jika disebut namT^Tlah, maka bergetar hatinya, dan jika dibacakan ayat al-
Qur'an, maka bertambah imannya serta bergejolak hatinya untiik segera
melaksanakannya. (al-Anfal:2).
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut
nama~Attaft~~geJriefayiah Itati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya
bertmnhahlah^jman mereka (karenanya), dan Hanya kepada Tuhanlah mereka
bertawakkal."
3. Senantiasa tawakkal diringi do'a dan harapan untuk tetap hidup dengan ajaran
Allah menurut sunnah Rasul (Ali Imran: 120, Al-Maidah: 12, al-Anfal:2, At-
Taubah:52, Ibrahim:ll, mujadalah:10 dan Taghabun:13).
4.Tertib dalam.melaksanakan sholat dan selalu menjaga pelaksanaannya. (al-
Anfal:3 dan al-Mukminun 2,7) Artinya." (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam
sholatnya. Dan orang-orang yang menjauhakan diri dari (perbuatan dan
perkataan) yang tiada berguna, Dan orang-orang yang menunaikan zakat. Dan
orang-orang yang menjaga keiffliluannya. Kecuali terlmdav isteri-isteri mereka
atau budak yang mereka miliki Maka Sesungguhnya mereka dalam hal Ini tiada
tercela.Barangsiapa niencari yang di balik itu Maka mereka Ihdah orang-
orangyang melampaui batas.
5.Menafkahkan rezki yang diterimanya ke jalan Allah (al- Anfal: 3 dan al-
Mukminun: 4).
"(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian
dari rezki yang kami berikan kepada mereka ".
10
6.Menghindari perkataan yang tidak bermanfaat dan menjaga kehormatan (al-
Mukminun: 3,5).
7.Memelihara amanah dan menepati janji (al-Mukminun: 8)
"Dan orang-orang yang memeWiara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan
janjinya".
8.Berjihad di jalan Allah dan suka menolong (al-Anfal: 74).
"Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah,
dan orang-orang yang membcri tempot kediaman dan memberi pertolongan
(kepada orang-orang Muhajirin), mereka Itulah orang-orang yang benar-benar
beriman. mereka mempcroleh ampnnan dan rezki (nikmat) yang mulia".
E.Faktor-faktor Pembinaan Iman
Berdasarkan tingkat keimanan atau stratifikasi keimanan pada setiap muslim,
yang amat berperan dalam tingkatan tersebut adaiah faktor-faktor pembinaan
iman, sebagai berikut:
1)ilmu;
2)amal saleh;
3)jihad;
4)penyerahan diri dengan menyeluruh;
5)keridhaan Allah;
6)memakmurkan masjid;
7)kesediaan mendengar bacaan Alquran;
8)zikir dan pikir.
11
2.Ketakwaan
a.Pengertian Takwa
Para ilmuwan berbeda pendapat mengenai pengertian takwa, disatu pihak
ada yang memberi pengertian kata takwa adaiah takut dan di pihak lainnya ada
yang memberi pengertian memelihara. Namun, yang penting ialah mengetahui
kandungan makna kata takwa itu, tanpa harus menerjemahkan secara harfiah.
Oleh karena itu, penulis cenderung berpendapat bahwa takwa adaiah sikap hidup
manusia yang memelihara hubungan dengan Allah, hubungan dengan manusia,
dan makhiuk lainnya. Memelihara hubungan dimaksud adaiah melaksanakan
perintah-Nya dan menghentikan larangan-Nya. Berdasarkan hal tersebut, penulis
cenderung memberikan pengertian sebagai berikut.
Takwa dalam pengertian etimologi adaiah pemeliharaan. Takwa dalam
pengertian terminologi adaiah iman yang sudah ada di dalam diri setiap muslim
sehingga tercapai tujuan hidupnya, yaitu mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian
itulah yang mewujudkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat (QS. AH Imran (3)
ayat 102). Oleh karena itu, ayat-ayat Alquran yang sudah disampaikan oleh Nabi
Muhammad saw. dan diteruskan oleh generasi berikutnya sampai akhir zaman,
sehingga manusia menjadi beriman atau mempercayai bahwa Allah itu ada. Allah
yang memberikan nikmat karunia kepada manusia. Kepercayaan itu, bukan hanya.
tahu dan meyakini adanya Allah, melainkan lebih dari itu, yaitu merasakan
hubungan erat dengan Allah. Keeratan hubungan dimaksud, manusia merasakan
hubungannya dengan Allah secara terus-menerus melalui ibadah, baik melalui
12
ibadah khusus maupun ibadah umum. Hubungan yang terus-menerus itulah yang
disebut takwa.
Apabila manusia sudah bertakwa kepada Allah SWT berarti manusia itu
selalu memupuk imannya. Oleh karena itu, kepercayaan akan adanya Allah akan
membentuk sikap hidup manusia menjadi memiliki perilaku hidup yang
berkarakteristik sifat-sifat terpuji, baik terpuji dari Allah maupun terpuji dari
sesama manusia dan makhluk lainnya berdasarkan indikator ketentuan Alquran
dan Alhadis atau perilaku yang pernah dicontohkan oleh Nabi Muhamniad
sebagai Nabi dan Rasul.
a.Ruang Lingkup Takwa
Takwa mempunyai ruang lingkup yang berkaitan antara hubungan
manusia dengan Allah dan hubungan manusia dengan manusia dan makhluk
lainnya. Hubungan dimaksud, mempunyai substansi keimanan kepada Allah yang
mengambil bentuk perilaku atau sikap ketaatan manusia kepada perintah Allah
dan Rasul-Nya. Oleh karena itu, ketakwaan adalah sifat manusia yang terpuji,
baik terpuji dari Allah maupun terpuji dari sesama makhluk berdasarkan indikator
Alquran dan Alhadis.
Berdasarkan ruang lingkup takwa tersebut, dapat diungkapkan pokok-
pokoknya sebagai berikut:
1)pelaksanaan iman dan amal saleh ;
2)pemeliharaan hubungan dengan Tuhan, bukan saja karena takut, melainkan
lebih dari itu, karena adanya kesadaran diri sebagai hamba Allah. Memelihara
13
hubungan manusia dengan Tuhan termasuk didalamnya memelihara hubungan
dengan ciptaan Tuhan.
a.Ganjaran Bagi Orang Yang Bertaqwa
1.Diberikan jalan keluar serta rezki dari tempat yang tidak diduga-duga(Q.S65:2-
3)
"Barangsiapa bertakiva kepada Allah niscaya dm akan mengadakan baginya
jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.
Dan barangsiapa yang bertcaoakkal kepada Allah niscaya Allalx akan
mencuknpkan (kepcrluan)nya. Sesunggidinya Allah melaksanakan urusan yang
(dikelwndaki)Nya. Sesungguhnya Allah Telah mengadakan ketentuan bagi tiap-
tiap sesuatu.
2.Dimudahkan urusannya (Q.S 65:4)
3.Dilimpahkan berkah dari langit dan bumi (Q.S 7: 96)
4.Mendapat petunjuk dan pengajaran (Q.S 2:2,5:46,2:282)
5.Cepat sadar akan kesalahan (Q.S 7: 201)
6.Tidak terkena mudharat akibat tipu daya orang lain (Q.S 3: 120)
7.Mendapat kemuliaan, nikmat dan karunia yang besar (Q.S. 49: 13, 3:147)
8.Tidak ada kekhawatiran atau kesedihan (Q.S 7:35)
9.Memiliki bekal yang paling baik (Q.S 2:197)
10.Allah bersamanya dan menyukainya (Q.S 2:194, 9:4)
11.Diampuni dosanya (Q.S 33:70-71)
12.Mendapat rahmat (Q.S 6:155)
13Diselamatkan dari api neraka (Q.S. 19: 71-72).
14
d.Implementasi Iman Dalam Kehidupan
Selama ini pemahaman tentang tauhid hanyalah dalam pengertianberiman
kepada Allah, mempercayai keesaan-Nya, Sifat-sifat-Nya dan perbuatan-Nya
tanpa menghubungkannya dengan amal dan perbuatan. Dalam pandangan Islam,
yang dimaksud dengan tauhid yang sempurna adalah tauhid yang tercermin dalam
Ibadah dan dalam perbuatan praktis kehidupan manusia sehari-hari.
Dalam menegaj^an4&uhid, seseorang harus menyatukan iman dan amal,
konsep dan pelaksanaan, fikiran dan perbuatan serta teks dan konteks.
Seseorang yang beriman dengan sebenar-benarnya akan berpengaruh
dalam kehidupannya. Berikut beberaoa manfaat dan pengaruh iman pada manusia:
1.Iman melenyapkan kepercayaan pada kekuasaan benda.
Hanya Allah yangfpatut disembah dan tempat meminta pertolongan. Tidak ada
satu pun yang dapat terjadi kecuali dengan izin Allah" (al-Fatihah 1-7)
2.Iman menanamkan semangat berani menghadapi maut (an-Nisa'78).
3.Iman menanam sikap "self help" dalam kehidupan (Hud: 6).
Dan tidak ada suatu bifiatalig melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang
memberi rezkinya, dan dia mengetahui tempat berdiam binatang itu
dantempatpenyimpanannya: semuanya tertulis dalam Kitabyang nyata (Laidi
mahjuzh)
4.Iman memberi ketentraman jiwa (ar-Ra'du: 28).
5.Iman mewujudkan kehidupan yang baik (an-Nahl: 97).
6.Iman melahirkan sikap ikhlas dan konsekuen (al-An'am: 162).
7.Iman memberikan keberuntungan (Q.S Al-Baqarah)
15
Pengertian iman secara luas ialah keyakinan penuh yang dibenarkan oleh
hati, diucapkan oleh lidah, dan diwujudkan oleh amal perbuatan. Lain halnya
pengertian akidah secara khusus, yaitu mengandung pengertian rukun iman yang
memuat keyakinan kepada: (1) Allah, (2) malaikat-Nya, (3) kitab-Nya, (4) rasui-
Nya, (5) hari akhir, dan (6) qada dan qadar. Oleh karena itu, kompetensi iman
seseorang yang sempurna antara lain menunjukkan sifat-sifat sebagai berikut.
1)Segala perilaku merasa disaksikan oleh Allah SWT sebagai pencipta. Hal ini
dijelaskan oleh Allah dalam Surah Al-Mu'minun (23) ayat 2-9.
2)Memelihara shalat dan amanat serta memenuhi janji. Dasar hukumnya
dijelaskan oleh Allah dalam Surah Al-Mu'minun (23) ayat 2-9.
3)Berusaha menghindari perbuatan maksiat. Hal ini diungkapkan oleh Allah
dalam Surah Al-Mu'minun (23) ayat 2-9.
4)Menaati segala apa yang diperintahkan dan menjauhi segala apa yang dilarang
oleh Allah. Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam Surah Al-Hujuraat (49) ayat 13.
5)Apabila mendapatkan kebahagiaan, dia bersyukur sebagaimana Firman Allah
dalam Surah An-Nisaa' (4) ayat 147.
6)Apabila mendapat musibah (penderitaan) dia bersabar. Hal ini dijelaskan oleh
Allah dalam Surah Al-Baqarah (2) ayat 155-156.
7)Apabila mempunyai rencara, ia berusaha untuk memenuhi rencananya dan
bertawakal kepada Allah SWT. Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam Surah All
Imran(3)ayat 159.
Selain kompetensi keimanan tersebut, perlu diungkapkan tingkatan
keimanan bila dilihat dari segi :
16
1)Komitmen terhadap agama Islam, yaitu (1) iman, (2) amal, (3) ilmu, (4)
dakwah, dan (5) sabar. Dasar hukumnya adalah Finnan Allah dalam Surah Al-
'Ashr (103) ayat 1-3.
2)Kualitas sikap, yaitu :
a)mencegah sesuatu dengan kekuasaan;
b)mencegah sesuatu dengan lisan;
c)mencegah sesuatu dengan hati.
3)Motivasi perilaku, yaitu
a)ikhlas, dan
b)riya. Finnan Allah dalam Surah Al-Baqarah (2) ayat 138-139, 207, 264, 272 dan
Surah An-Nisaa ayat 38.
4)Kemampuan melaksanakan amal, yaitu :
a)melaksanakan keseluruhan syariat;
b)melaksanakan hanya sebagian syariat;
c)tidak melaksanakan syariat padahal ia menyatakan keimanannya.
e.Pengertian dan Struktur Agama
Agama Islam adalah Agama Allah yang disampaikan kepada Nabi
Muhammad, untuk diteruskan kepada seluruh ummat manusia, yang mengandung
ketentuan-ketentuan keimanan (aqidah) dan ketentuan-ketentuan ibadali dan
mu'amalah (syari'ah), yang menentukan proses berfikir, merasa dan berbuat dan
proses terbentuknya kata hati.
Berdasarkan penjelasan di atas Agama Islam itu mengandung tiga unsur
yaitu :
17
1.Iman; keyakinan kepada :
(1) Allah
(2) Malaikat-Nya
(3) Kitab-Nya
(4) Rasul-Nya
(5) Hari Akhir dan
(6) Qadha dan Qadar.
2.Islam; Penyerahan diri sepenuhnya kepada ketentuan Allah yaitu :
(1) Syahadatain
(2) Shalat
(3) Zakat
(4) Puasa
(5) Hajji.
3.Ihsan; berakhlaq shalih pendekatan (mikro) yang melaksanakan ibadat kepada
Allah dan bermu'amalah dengan sesame makhluk dengan penuh keikhlasan
seakan-akan disaksika oleh Allah, meskipun dia tidak melihat Allah. Adapun
mu'amalah ciengan sesama makhluk terdiri dari:
1) Bermu'amalah dengan manusia:
(1) Hubungan dengan Rasul
- mentaati;
- meniru;
- mencintai
- saiawat/mendoakan;
18
(2) menyantuni/membina diri
(3) hubungan dengan keluarga
(4) hubungan dengan masyarakat
(5) hubungan dengan bangsa
(6) hubungan antar bangsa.
2)hubungan dengan tumbuh-tumbuhan
3)hubungan dengan hewan
4)hubungan dengan benda, baik organik maupun unorganik.
Dengan demikian, oleh karena Agarna Islam itu membawa peraturan-peraturan
Allah yang dipatuhi, maka manusia Islam itu bukan saja menjauhkan diri dari
kemungkaran dan selalu berbuat kebajikan, melainkan juga mengajak kepada
kebaikan dan mencegah kemungkaran itu. Bahkan Islam menyebabkan manusia
memiliki :
1)sifat kompetitif dalam kebaikan
Q.S. AI-Maaidah, 5 :48; tihat halaman 57.
2)Sifat fiituristik, yaitu berpandangan jauh ke depan dalam rangka
pengembangan dan pemecahan masalah terus-menerus demi tercapainya tujuan,
mardlatillah. Q.S. Ar-Rahman, 55 : 33.
"Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru
langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan
dengan kekuatan."
19
f.Macam-macam Agama
Pada dasarnya Agama itu ada dua jenis yaitu :
1.Agama wahyu, dan
2.Agama budaya.
Agama wahyu ialah ajaran Allah yang disampaikan kepada para Rasul-Nya, yaitu
Islam.
Agama Wahyu / Samawi (langit), kebalikan atau Iawan agama budaya. Agania
Samawi atau Sama'i, ialah agama Wahyu, dan Wahyu itu tidak Iangsung
diturunkan kepada masyarakat, akan tetapi melalui Rasul atau Utusan Allah.
Wahyu-wahyu itu diturunkan melalui makhluk gaib yang disebut Malaikat
kepada utusan itu. Penunjukan seorang manusia menjadi utusan oleh Tuhan
adalah gaib, karena penyampaian wahyu oleh Malaikat kepada manusia itu
bersifat gaib.
Adapun ciri-ciri agama Wahyu (langit), ialah:
a.Secara pasti dapat ditentukan Iahirnya, dan bukan tumbuh dari masyarakat,
melainkan diturunkan kepada masyarakat.
b.Disampaikan oleh manusia yang dipilih Allah sebagai Ulusan-Nya. Utusan itu
bukan menciptakan Agama, melainkan-menyampaikannya.
c.Memiliki Kitab Suci yang bersih dari campur tangan manusia.
d.Ajarannya serba tetap, walaupun tafsirannya dapat berubah sesuai dengan
kecerdasan dan kepekaan manusia.
20
e.Konsep ketuhanannya adalah: Monoteisme mutlak (Tauhid).
f.Kebenarannya adalah universal yaitu berlaku bagi setiap manusia, masa, dan
keadaan.
Agama Budaya adalah ajaran yang dihasilkan fikiran dan/ atau persamaan
manusia secara kumulatif. Adapun ciri-ciri Agama budaya itu ialah :
a.Tumbuh secara kumulatif dalam masyarakat penganutnya.
b.Tidak disampaikan oleh utusan Tuhan (Rasul Allah),
c.Umumnya tidak memiliki kitab suci, kalaupun ada, akan mengalami perubahan-
perubahan dalam perjalanan sejarahnya.
d.Ajarannya dapat berubah-ubah, sesuai dengan perubaiian akai pikiran
masyarakatnya (penganutnya).
21
BAB II
HAKEKAT DAN MARTABAT MANUSIA
A. HAKEKAT MANUSIA
Sebelum dijelaskan hakekat manusia menurut Al Qur'anul Karim, ada
baiknya dikemukakan lebih dahulu, beberapa pendapat atau pandangan manusia
itu sendiri tentang dirinya Menurut Endang Saifuddin Anshori M A. dalam
bukunya "Ilmu Filsafat Agama" : Manusia adalah makhluk berpikir. Berpikir
adalah bertanya. Bertanya adalah mencari jawaban. Mencari jawaban adalah
mencari kebenaran. Jadi manusia adalah makhluk pencari kebenaran.
Aliran Materialisme (aliran serba benda), memandang asal-usul segala
sesuatu itu dari materi/benda. Konsekuensi dari pandangan ini ialah segala proses
perkembangan kejiwaan adalah sekedar akibat dari proses kejasmanian. Aliran
idealismc mengatakan bahwa asal usul segala sesuatu, dari ide-ide. Aliran
dualisme memandang bahwa manusia itu adalah kesatuan jiwa dan raga.
Plato ( ± 400 th. S M.) mengatakan : Jika yang tak berzat itu, pada mula
asalnya hidup dalam alam tak nyata dan selama itulah jiwa mengenal ide yang
bersifat kekal abadi, berbeda dengan sekalian isi alam yang nyata ini.
Aristoteles (± 350 th. S M ) mengemukakan teori "Hulemor-phisme (hule
= Zat dan morphi = bentuk). Dia mengatakan : Tiap-tiap kejadian atau
pertumbuhan dalam alam ini mempunyai tujuan (telos) yang sudah tertentu lebih
dahulu zatnya (hule), yang pada dasarnya telah tersedia itu, menjadi dan tumbuh
disebabkan oleh Morphe (bentuk).
22
Menurut pandangan theologis, dalam segala isi alam ini ada satu kodrat
hidup yang mengandung tujuan yang dinamakan "Entelechi." Jiwa pun, tidak lain
daripada satu entelechi daripada tubuh kasar. Menurut aliran ini, bukan hanya
manusia yang mempunyai jiwa, tetapi juga binatang dan tumbuh-tumbuhan.
Adinegoro dalam bukunya "Ensiklopedi Umurri Dalam Bahasa
Indonesia," mengatakan : Manusia adalah alam kecil, sebagian; dari alam besar
yang di atas bumi, sebagian dari makhluk yang bernyawa. Akan tetapi makhluk
yang mengetahui kealamaannya, yang mengetahui dan dapat menguasai kekuatan
alam diluar dan di dalam dirinya (lahir dan batin).
Prof. Abbas Mahmud Al Aqqad dalam kitabnya : Haqaiqul Islam wa A
bathilu Khusumihi", mengatakan, bahwa manusia adalah makhluk yang
bertanggung jawab, yang diciptakan dengan sifat-si-fat Ketuhanan.
Manusia itu terdiri dari dua unsur : unsur rohani dan jasmani. Kedua unsur
tersebut berasal dari bahasa Arab yaitu roh dan jasad. Roh, biasa diartikan nyawa
atau jiwa, Jasad. berarti tubuh atau raga. sehingga biasa juga disebut : jiwa raga.
Mengenai tubuh atau raga, sudah diketahui oleh manusia. Tetapi masalah roh
(nyawa) atau jiwa, ilmu pengetahuan belum berhasil mengetahui hakekatnya.
Allah sendiri telah menyatakan ketidakmampuan manusia untuk mengetahui
tentang roh itu. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Isra' (S. 17) ayat 85 :
yang artinya : Mereka menanyakan engkau tentang roh. Katakanlah : Roh itu
termasuk urusan Tuhanku dan kamu tidak diberi ilmu kecuali sedikit sekali.
Menurut riwayat Al Bukhari dan At Turmudziy dari Ibnu Ab-bas, sebab
turunnya ayat tersebut ialah karena ada seorang suku bangsa Quraisy yang berkata
23
kepada orang Yahudi: Ajarilah kami sesuatu yang akan kami tanyakan kepada
laki-laki ini (Nabi Muhammad). Lalu orang Yahudi itu mengatakan : Tanyakan
dia tentang Roh ; Kemudian dia itu menanyakan kepada Nabi SAW. lalu turunlah
ayat tersebut.
Berdasarkan ayat dan sebab Urrunnya itu, terkandung pengertian bahwa :
1.Hakekat roh, hanya diketahui oleh Allah.
2.Manusia sejak dahulu, belum mengetahui hakekat roh tersebut.
3.Ilmu pengetahuan manusia, belum/tidak akan mampu menyingkap rahasia roh
itu.
Berarti, manusia belum mampu mengenai hakekat dirinya. Atau dengan
kata lain, manusia belum mengenai hakekat manusia itu sendiri. Karena hakekat
manusia adalah rohnya. Roh itulah yang menjadikan manusia bias hidup, dapat
berpikir dan mampu berpikir. Dalam bahasa Arab selama orang itu hidup (selama
rohnya bersatu dengan jasadnya), maka disebut "insan" (manusia). Tetapi
bilarnana roh terpisah dari jasadnya alias mati, maka disebut mayal, bukan disebut
insan lagi.
B. PERLENGKAPAN HIDUP MANUSIA
Tujuan Allah menciptakan manusia adalah untuk menyembah-Nya
Sebagaimana dapat dibaca dalam surat Adz Dzariyat 56 ayat 56 yang artinya :
Tidak kuciptakan jin dan manusia itu, kecuaii untuk menyembah-Ku. (Adz
Dzariyat: 56).
Pengertian menyembah dalam ayat tersebut, bukan hanya terbatas pada
sembahyang, zakat, puasa dan haji, tetapi meliputi segala gerak-gerik, tingkah
24
laku, turur kata dan laku perbuatan. Pengertian semacam ini terkandung di dalam
firman Allah dalam surat Ali Imran (S. 3) ayat 190-191, sebagai berikut:
Dalam ajaran Agama Islam memang dikenal adanya bermacam-macam
ibadah yaitu :
1.Ibadah Syakhshiyyah yaitu menyembah langsung setiap hamba sebagai
makhlukNya kepada Allah sebagai Khaliknya, dalam ibadah sembahyang dan
lainnya.
2.Ibadah Ijtima'iyyah yaitu pengabdian sosial, seperti amar ma'ruf dan nahi
munkar (menyuruh orang berbuat baik dan melarangnya dari segala yang
terlarang).
3.Ibadah Siyasiyyah yaitu ibadah politik.
Jadi tugas manusia itu cukup berat, tetapi muiia. Allah telah melengkapi
manusia dengan perlengkapan hidup yang memungkinkan mereka dapat
memikul amanat Allah dan menjalankan tugas yang berat itu.
Ada empat macam kelompdk besar dari perlengkapan hidup yang telah
dianugerahkan Allah kepada setiap manusia. Keempat macam perlengkapan itu,
ialah:
1.Al Ilharnul Fithriy yang dapat diartikan instink atau naluri
2.Al Hawassu wal masya'ir yang berarti indera atau perasaan.
3.Akal Macam perlengkapan inis sangat berguna sekali bagi manusia dalam
memikirkan segala sesuatu yang bertalian dengan kebutuhan hidupnya. Dalam
macam perlengkapan ketiga inilah terdapat daya cipta pada manusia, sehingga
dapat menemukan berbagai macam teori dan menyusun konsep-konsep untuk
25
mengelola dan mendayagunakan dunia seisinya ini. Akal ini hanya diberikan
kepada makhluk manusia. Inilah alat perlengkapan yang membedakan manusia
dengan binatang (hewan). Dengan akal manusia dapat menaklukkan binatang buas
sekaiipun.
1.Addin (Agama) perlengkapan keempat ini juga hanya diberikan kepada
makhluk manusia, guna menjadi pedoman hidupnya.
C. HAK DAN KEWAJIBAN MANUSIA
Hak adalah suatu tuntutan yang sail yang sesuai dengan kewajiban dalam
hukum Islam. Sedangkan wajib, ialah pekerjaan yang akan mendapat pahala
apabila dikerjakan dan akan mendapat sanksi hukum apabila ditinggalkan. Hukum
Islam memberi empat macam hak atas manusia, yaitu :
a.Hak Tuhan
b.Hak diri sendiri;
c.Hak terhadap orang lain,
d.Hak atas harta, yang diberikan Tuhan gUna kepentingannya, dan ia diberi kuasa
untuk menggunakannya bagi keperluan hidupnya.
Kewajiban manusia untuk mengerti semuanya itu dan memberikan
haknya. Masing-masing hak, ada sangkut pautnya dengan hak seseorang itu, dan
menerangkan bahwa semua hak itu hams diberikan pada waktu yang sama dan
tidak boleh diperkosa.
a.Hak Tuhan, yang pertama dan lebih penting ialah mengimaninya dan tidal;
mensyarikatkannya. Kedua, ialah kita hams menerima petunjuk-Nya. Ketiga, kita
harus mentaati-Nya dan dinyatakan dengan ketundukan kepada hukum-Nya.
26
Keempat, kita harus menyembah-Nya, sebagaimana dijelaskan dalam Al Qur-an
Surat Adz-Dzaariyat, 51 : 56.
"Dan Aku tidak menciptakan jin dart manusia mehinkan supaya mereka
menyembch-Ku."
b.Hak terhadap diri sendiri, ialah hak pribadi seseorang yaitu hak jasmani dan
rohanihya. Kelemahan manusia yang terbesar ialah apabila keinginannya telah
melampaui batas, ia pasti akan menjadi budaknya demi untuk memuaskan hawa
nafsunya, sadar atau tidak, ia akan ditimpa bahaya besar. Misalnya seorang
pemabuk akan menderita kerugian besar, diantaranya kesehatannya terganggu,
uangnya habis, namanya jatuh, dan banyak lagi.
Syariat Islam bertujuan untuk kebahagiaan manusia, karena ia
menasehatkan manusia akan haknya. Ia selamatkan manusia dari segala macam
bahaya seperti minuman yang memabukkan, makan daging babi, makan binatang
terkaman, barang beracun dan binatang yang kotor, bangkai, dan lain-lain, karena
semua benda-benda tersebut mempengaruhi manusia dari hal-hal yang merusak
kesehatan, merusakkan mora!, fikiran, dan rohaninya.
Syariat menyuruh makan makanan yang bersih, melarang bepergian tidak
berpakaian, menasihatkan berusaha mencari karunia Allah (rezeki), sehingga
dijadikannya langit dan bumi serta isinya, demi untuk kepentingan kebahagiaan
hidup manusia.
Syariat mewajibkan dan memerintahkan rnenguasai, mengarur, memiliki,
kawin untuk kehormatan dirinya. Melarang memperkosa diri, menyuruh
mendekatkan diri kepada Tuhan dengan tidak menjauhi urusan dunia. Hiduplah
27
seperti orang lain di dunia, ingat dan taqwa kepada Tuhan dengan mengikuti
ajaran-Nya yang telah disampaikan oleh Rasul-Nya.
la tidak mengizinkan bunuh diri, dan sesungguhnya manusia hidup adalah untuk
Allah
a.Hak terhadap orang lain, ialah hukum agama memerintahkan agar manusia
memenuhi keinginan pribadinya dengan tidak melampaui batas, dan jangan
sampai merusak hak orang lain.
la melarang manusia berbuat dusta, sebab orang yang berdusta adalah
membohongi diri sendiri. Menipu orang adalah suatu kesalahan, tetapi menipu
diri sendiri- adalah seribu kesalahan. Dengan berdusta, manusia akan ditimpa
bahaya, sebab dusta adalali sumber bahaya bagi orang lain.
la melarang mencuri, merampas, menyogok, menipu, khianat,
mengijon, dan riba, karena rezeki yang diperoleh dengan jalan tersebut akan
merugikan orang lain. Bergunjing, memfitnah, menyebarkan berita bohong,
juga dilarang. Dilarangnya berjudi, lotere, mengadakan spekulasi dan semua
permainan yang berdasarkan untung-untungan, karena cara ini tidak akan
mengunrungkan. tetapi merugikan harta orang lain.
b.Hak atas harta yang diberikan Tuhan untuk kepentingan dirinya. Ialah
memeliliara dan memanfaatkannya di jalan Allali, demi mengharap Ridho-Nya.
C.Tanggung Jawab Manusia
Tidak diragukan lagi bahwa manusia dijadikan khalifah di atas bumi.
Khalifah disini maksudnya menjadi penguasa untuk mengatur dan mengendahkan
segala isinya.
28
Maka di tangan manusialah terletak kemakmuran dunia dan
ketenteramannya. Tetapi disebabkan oleh ulah perbuatan manusia juga, dunia ini
menjadi kacau balau, tidak ada kemakmuran, berbunuh-bunuhan di antara
sesamanya, karena mereka mengabaikan segala amanat Allah itu
Sebagai pedoman hidup manusia dalam mengelola dan melaksanakan
tugas" itu; Allah menurunkan agama-Nya. Dengan petunjuk agama manusia dapat
D.Asal Usul Penciptaan
Al-Qur'an tidak merinci secara rinci penciptaan manusia manyangkut
waktu dan tempatnya. Namun secara kronologis al-Qur'an memberikan jawaban
yang sangat penting dari manakah kehidiipan itu bermula. Ayat-ayat menegaskan
bahwa asal usul manusia bersifat air, sebagaimanj| juga dimulai pembentukan
alam semesta adalag dari air.
"Tidakkah orang-orang kafir itu melihat bahwa langit dan bnmi
disatukan, kemudian tnereka Kamipisalikan dan Kami menjadikan setiap
yang hidup dari air. Lantas akankah tnereka tidak beriwan?"(al-
Anbiya',21:30).
Air adalah komponen terpenting dari seluruh sel-sel hidup. Tanpa air
hidup menjadi tidak mungkin.
Secara biologis, manusia dibentuk dari komponen-komponen yang ada
dari dalam tanah. Komponen tersebut beraneka ragam jenis tanah antara lain yang
dijelaskan dalam -Qur an:
1.Thurab, yaitu tanah gemuk (al-Kahfi, 18:37).
2.Tiin, yaitu tanah lempung (al-Sajadah, 32:27)
29
3.Tiinul Laazib, yaitu tanah lempung yang pekat (al-Shaffat, 37:11) ; Salsalun,
yaitu lempung yang seperti tembikar
4.Salsalun, yaitu lempung yang seperti terbakar
5.Salsalun min hamain masnuun, yaitu lempung dari Lumpuryang dicetak. (flZ-
Hyr, 15:26).
6.Sulaalatun min tiin, yaitu dari sari pari lempung
7.Air, yang dianggap sebagai asal usul seluruh kehidupan (al-Furqan, 25;54).
Asal usul kejadian manusia dapat dikelompokkan menjadi tiga
macam yaitu:
1.Proses Kejadian Manusia Pertama (Adam)
Di dalam Al Qur'an dijelaskan bahwu Adam diciptakan oleh Allah dari tanah
yang kering kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-
baiknya. Setelah sempurna maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka
dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh Allah SWT di dalam firman-Nya:
“Dan (ingatlah)\ ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:
SesunggidmyaAku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat faring
(yangberasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Makaapabila Aku telah
menyempurnakan kejadianmja, dan telah meniupkan kedaiamnyaruh (ciptaan)-
ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujnd" (QS. Al Hijr (15): 28-29)
"Dan sesunggiihm/a Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah
liatkering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk". (QS.
AJHijr(15):26)
30
2. Proses Kejadian Manusia Kedua (Siti Hawa)
Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia ini
selalu dalam keadaan berpasang-pasangan. Demikian halnya dengan manusia,
Allah berkehendak menciptakan lawan jenisnya untuk dijadikan kawan hidup
(isteri). Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam salah satu firman-Nya:
"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan
semuanya, baik dari apa yang ditumbulikan oleh bumi dan dari diri mereka
maupun dari apa yang tidakmereka fatahui" (QS. Yaasiin (36): 36)
Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah dijelaskan di dalam
surat An Nisaa' ayat 1 yaitu:
"Hut sckiiluw manusia, bertaqwalah kepada Tithawnu yang telah mt'naptahnti
kttnu dari seorang diri, dan daripadanya Allah menciptakan istcriuya, dan
daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan pwmpmm \jtltig
sangat banyak.. " (QS An Nisaa' (4); 1)
Jumhur uluma mcnalsirkaiv" ntifin nmhidah" adalah dari bagian tubuh
adam yaitu Hiking rusuk Nabi Adam As. Pendapat mereka diperkuat oleh salah
satu Hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim yang artinya: "Maka
sesungguhnya peremption itu diciptakan dari tulang rusuk Adam" (HR. Bukhari-
Muslim)
Sebahagian para penafsir kontemporer menafsirjican kataj "nafsin
xvahidah" dengan jenis yang sama dengan penciptaan Adam. Jika Adam
diciptakan dari tanah, berarti Siti Hawa juga diciptakan dari tanah. Hadis Bukhori
Muslim di atas menurut mereka sanadnya tergolonglemah. Muhammad
31
RasyidRidha dalam bukunya "al-Manar" menegaskan bahwa mufassir yang
mengatakan bahwa Hawa tercipta dari tulang rusuk adam dipengaruhi oleh
penjelasan dalam perjanjian lama (bibel).
Terlepas dari mana Hawa diciptakan, yang jelas fungsiSiti Hawa
diciptakan adalah sebagai patner Adam dalam kehiduparmya. Bukan berarti Adam
manusia pertama dan Hawa manusia kedua, lalu kedudukan Hawa merijaiii the
second. Keduanya mempunyai kedudukan yang sama mulia di mata Allah SWT.
3. Proses Kejadian Manusia Ketiga (semua keturunan Adam dan Hawa)
Kejadian manusia ketiga adalah kejadian semua keturunan Adam dan
Hawa kecuali Nabi Isa a.s. Dalam proses ini disamping dapat ditinjau menurut AL
Qur'an dan Al Hadits dapat pula ditinjau secara medis. Di dalam Al Qur'an proses
kejadian manusia secara biologis dejelaskan secara terperinci melalui firman-Nya:
32
BAB III
HUKUM DAN AGAMA
1.Taat pada hukum Tuhan
A.Pengertian
Hukum Islam adalah peraturan-peraturan atau seperangkat norma yang
mengatur tingkah laku manusia dalam suatu masyarakat yang merupakan hasil
pcmikiran (istimbath) para mujtahid Islam yang didasarkan pada wahyu-wahyu
Allah yang terdapat dalam Al-Qur'an dan dijelaskan oleh Rasulullah SAW mclalui
Sunnahnya.
Dalam masyarakat Indonesia berkembang berbagai macam istilah, yang antara
satu dengan lainnya mempunyai sisi persamaan dan perbedaan. Istilah-istilah di
maksud adalah syari'at Islam, fiqh Islam dan hukum Islam. Di dalam kepustakaan
hukum Islam berbahasa Inggris, syari'at Islam diterjemahkan dengan Islamic Law,
sedangkan fikih Islam diterjemahkan dengan Island jurisprudence. Dalam Bahasa
Indonesia, syari'at Islam sering dipergunakan istilah hukum syari'at atati hukum
syara', sedang untuk fiqh Islam sering digunakan istilah hukum fiqh atau hukum
Islam. Namun dalam penggunaan sehari-hari, istilah-istilah di atas sering
dirangkum dalam istilah hukum Islam.
B. Prinsip-Prinsip Hukum Islam
Hukum Islam ditegakkan dengan Prinsip-prinsip sebagai berikut :
a.Tauhid, bahwa semua pelaksanaan hukum Islam adalah ibadah karena
merupakan perhambaan manusia kepada Allah SWT
33
b.Keadilan, meliputi keadilan dalam berhubungan antara manusia dengan dirinya
sendiri, hubungan manusi dengan sesama manusia dan masyaraka t serta
hubungan manusia dengan berbagai pihak yang terkait
c.Amar'ma'erufnahi mungknr, berartihukum Islam meme- rintahkan manusia
untuk merekayasa menuju tujuan yang baik dan benar dan diridloi Alia SWT,
serta memiliki fungsi menjauhkan dari segala sesuatu yang dilarang (kontrol).
Dalam hukum Islam terdapat lima hukum dasar (al-ahkamul khamsah), yakni
wajib, sunnah,mubah, makruh, dan haram
d.Kemerdeknan dan kebebasan, prinsip ini mengkehendaki agar agama dan huum
Islam tidak disampaikan dalam bentuk paksaan, akan tetapi dengan argumentasi,
pernyataan dan tauladan perilaku yang baik
e.Persamaan (egaliter )
f.Tolongmenolong(TaWun)
g.Toleransi (tasammuh)
C.Karakter Hukum Islam
Hasbi ash-Shiddieqiy mengemukakan bahwa hukum islam mempunyai liga
karakter yang merupakan ketentuan yang tidak berubah, yakni:
a.Takamul, yaitu sempurna, bulatdan tuntas. Maksudnya bahwa hukum islam
membentuk umat dalam suatu ketentuan yang bulat walaupun mereka berbeda-
beda bangsa dan berlainan suku, tetapi mereka satu kesatuan yang tidak
terpisahkan, utuh, harmonis dan dinamis.
34
b.Wasathiyah, yakni hukum islam menempuh jalan tengah, jalan yang seimbang
antara kejiwaan dan kebendaan.
c.Harakah, yakni hukum islam mempunyai kemampuan bergerak dan berkembang
sesuai dengan perkembangan dan kemajuan zaman.
D.Ruang Lingkup Hukum Islam
Hukum Islam sebagai tatanan dalam hukum modern dan salah satu sistem
hukum yang berlaku di dunia ini, substansinya mencakup seluruh aspek
kehidupan manusia, yakni:
a.Pertama, mencakup aspek ibadah yaitu hukum yang mengatur hubungan
manusia dengan al-Khaliq.
b.Kedua, mencakup hukum yang berhubungan dengan keluarga seperti nikah,
talak, rujuk, wasiat, waris.
c.Ketiga, aspek muamalah (hukum sipfl) yaitu hukum yang mengatur
berhubungan an tar manusia, seperti transaksi jual beli, utang piutang dan
sebagainya yang bertujuan yang mengatur agar terjadi keserasian dan ketertiban.
d.Keempat, mencakup aspek ekonomi, seperti hal-hal yang berkaitan dengan
perkembangan kekayaan dan pemakaiannya termasuk hukum zakat, pajak dan
sebagainya.
E.Tujuan Hukum Islam
Secara umum tujuan Hukum Islam adalah untuk mengatur hubungan manusia
dengan al-Khaliq dan manusia denganmakhluk lainnya, baik kemaslahatan di
dunia dan di akhirat sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an surat Al-
Anbiya [21]: 107. Allah tidak mengutus kamu (wahai Muhammad) kecuali untuk
35
menjad i rahmat sekalian alam. Hal ini berbeda dengan hukum diluar islam yang
hanya ditujukan untuk mengatur manusia selaku anggota masyarakat. Dalam tata
hukum diluar islam, aturan yang berkaitan dengan kehidupan pribadi dinamakan
norma moral atau susila.
Abu Ishaq Al-Syatibi merumuskan lima rujuan hukum islam, yakni
memelihara agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta yang disebut dengan
maqashid al-khamsah.
a.Memelihara agama
Agama adalah sesuatu yang hams dimilki oleh setiap manusia oleh
martabatnyadapat terangkat lebih tdnggi dan martabatmakhluk lain danmemenuhi
hajatjiwaiiya. Agama islam memberi perlindungan kepada pemeluk agam lain
untuk menjalankan agama sesuai dengan keyakinannya.
b.Memelihara jiwa
Menurut hukum islam jiwa harus dilindungi. Hukum islam wajib memelihara
hak manusia untuk hidup dan mempertahankan kehidupannya. Islam melarang
pembu-nuhan sebagai penghilangan jiwa manusia dan melindungi berbagai sarana
yang dipergunakan oleh manusia untuk mempertahankan kemaslahatannya
hidupnya (05.6:51, 17:33).
c.Memelihara akal
Islam mewajibkan seseorang untuk memlihara akal-nya, karena akal
mempunyai peranan sangatpenting dalam hidup dan kehidupan manusia.
Seseorang adak akan dapat menjalankan hukum islam dengan baik dan benar
tanpa mempergunakan akal sehat (QS.5:90)
36
d.Memelihara keturunan
Dalam hukum islam memlihara keturunan adalah hal yang sangat penring.
Karena itu, meneruskan keturunan harus melalui p'erkawinan yang sah menurut
ketentuan Yang ada dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah dan dilarang melakukan
perzinahaan.(qs 4:23).
e.Memelihara harta
Menurut ajaran islam harta merupakan pemberianAllah kepada manusia untuk
kelangsungan hidup mereka. Untuk itu manusia sebagai khalifah dibumi
dilindungi hak nya untuk memperoleh harta dengan cara-cara yang halal, sah
menurut hukum dan benar menurut aturan morah. jadi hukum islam diterapkan
oleh allah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia itu sendiri, baik yang
bersifat primer, skunder maupun tersier ( dloruri, haaji dan tahsini).
F.Fungsi Hukum Islam
Adapun fungsi hukum dalam kehidupan bermasyarakat sangat banyak, namun
diantaranya :
a.Fungsi ibadah, merupakan ajaran yang harus dipatuhi sebagai indikasi ketaatan
seseorang.
b.Fungsi amar ma’ruf nahi munkar, yaitu mengajak kepada kebaikan dan
mencegah melakukan kemunkaran.
c.Fungsi tanzim islah, untuk mengatur tatanan kehidupan social, untuk
melindungi masyarakat dari segala bentuk ancaman dan perbuatan yang
membahayakan. Seperti adanya hukuman qishas dengan tujuan mencegah
terjadinya pembunuhan dalam masyarakat.
37
d.Fungsi mengatur dan memperlancar interaksi sosial, sehingga terwujudlah
masyarakat yang harmonis, aman dan sejahtera.
Ketentuan hukum yang diuraikan di atas, disebut syariah Islam. Syariah Islam
secara konseptual dalam arti yang luas adalah keseluruhan ajaran yang dibawa
oleh Nabi Muhammad saw. yang bersumber dari wahyu Allah SWT. Syariah
Islam dalam literatur hukum Islam mempunyai tiga pengertian berikut:
1.Syariah dalam arti hukum yang tidak dapat berubah sepanjang masa.
2.Syariah dalam pengertian sumber hukum Islam, baik yang tidak berubah
sepanjang masa maupun yang dapat berubah sesuai perkembangan masa.
Pengertian dimaksud biasa juga disebut usul dan/atau kaidah fikih (tiqh).
3.Syariah dalam pengertian hukum yang terjadi berdasarkan istinbath dari
Alquran dan Alhadis, yaitu hukum yang diinterpretasikan dan dilaksanakan oleh
para sahabat Nabi, hasil ijtihad dari para mujlaliid dan hukum yang dihasilkan
oleh ahli hukum Islam melalui metode qiyas dan metode ijtihad lainnya.
Pengertian dimaksud, biasa disebut fikih (fiqh).
Selain pengertian syariah di atas, dapat ditemukan ruang lingkup syariah
yang mencakup peraturan-peraturan sebagai berikut:
1)Ibadah, yaitu peraturan yang mengatur hubungan langsung dengan Allah SWT
(ritual) yang terdiri atas:
2)Rukun Islam: mengucapkan dua kalimat syahadat, mengerjakan shalat,
mengeluarkan zakat, melaksanakan puasa di bulan Ramadhan. Dan menunaikan
haji bila mempunyai kemampuan (fisik dan nonfisik).
3)Ibadah yang berhubungan dengan rukun Islam dan ibadah lainnya, yaitu
38
4)badani (bersifat fisik), yaitu bersuci: wudhu, mandi, tayammum, peraturan
untuk menghilangkan najis, peraturan air, istinja, dan Iain-lain, azan, qamat,
i'tikaf, doa, shalawat, umrah, tasbih, istigfar, khitan, pengurusan jenazah, dan
Iain-lain; b. mali (bersifat harta): qurban, aqiqah, fidyah, dan Iain-lain.
5)Muamalah, yaitu peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan orang
Iain dalam hal tukar-menukar harta (termasuk jual beli), di antaranya dagang,
pinjam-meminjam, sewa-menyewa, kerja samadagang, simpanan, penemuan,
pengupahan, rampasan perang, utang-piutang, warisan, wasiat. nafkah, titipan,
pesanan, dan Iain-lain:
6)Jinayah, yaitu peraturan yang menyangkut pidana, di antaranya qishash, diyat,
kifarat, pembunuhan, zina, minuman keras, murtad, khiyaha! dalam berjuang,
kesaksian, dan Iain-lain,-
7)Siyasah, yaitu yang menyangkut masalah kemasyarakatan, diantaranya
persaudaraan, musyawarah, keadilan, tolong-menolong, kebebasan, toleransi,
tanggungjawab sosial, kepemimpinan, pemerintahan, dan Iain-lain.
8)Akhlak, yaitu yang mengatur sikap hidup pribadi, di antaranya syukur, sabar,
rendah hati, pemaaf, tawakal, konsekuen, berani, berbuat baik kepada ayah dan
ibu, dan Iain-lain.
9)Peraturan lainnya di antaranya makanan, minuman, seiribelihan, berbuiu, nazar,
pengentasan kemiskinan, pemeliharaan anak yatim, masjid, dakwah, perang, dan
Iain-lain.
Apabila ruang Hngkup syariah di atas dianalisis objek pembahasannya,
tampak mencerminkan seperangkat norma Ilahi yang mengatur tata hubungan
39
manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan manusia lain dalam kehidupan
sosial, hubungan manusia dengan benda dan alam lingkungan hidupnya. Norma
Ilahi yang mengatur tata hubungan dimaksud adalah :
a.kaidah ibadah dalam arti khusus atau yang disebut kaidah ibadah murni,
mengatur cara dan upacara hubungan langsung antara manusia dengan
Tuhannya;
b.kaidah muamalah yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lain dan
benda dalam masyarakat.
II.FUNGSI PROFETIK AGAMA DALAM HUKUM
Fungsi profetik agama dalam hukum adalah menghilangkan klasifikasi social
tertentu yang tnengakibatkan kebal terhadap hukum, membebaskan masyarakat
dari bcrbagai sistem dan struktur yang melestarikan ketidakadilan. Oleh karena
itu, kchadiran Muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir yang diutus oleh Allah
untuk menyampaikan misi kerasulannya kepada umat manusia. Salah satu misi
kerasulan adalah membawa misi profetik, yang membebaskan masyarakat dari
berbagai sistem dan struktur yang melestarikan ketidakadilan.
Masyarakat Arab ketika itu memang dikenal dengan sebutan jahiliah. Bukan
karena jahil dalam pcngelolaan dan tata niaga kekayaan, melainkan pada nilai
keadilan dari wuj-ud kekayaan yang mereka miliki. Demikian juga dalam
penerapan hukum yang terjadi dalam masyarakat, yaitu tampak dalam masyarakat
yang diatur oleh hukum dan yang kebal terhadap hukum. Oleh karena itu.
langkah-langkah Nabi Muhammad saw. dengan ajarannya dirasakan sebagai hal
baru yang sangat revolusioner. Revolusioner dimaksud, adalah setiap manusia
40
mempunyai kedudukan yang sama di hadapan hukum. Hal ini didasarkan pada
finnan Allah dalam Surah Al-Maidah ayat 8 sebagai berikut.
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil Dan janganlah
sekali-kah kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk
berlaku tidak adil Berbakti adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa.
Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Malta Mengetahui
apayang kamu kerjakan.
Dari ayat di atas, dapat dipahami bahwa keadilan merupakan kepentingan utama
bagi teologi pembebasan Islam. Teologi pembebasan berusaha menekankan
kembali titik perhatian Islam yang paling esensial, yakni keadilan sosial
denganprioritas utama keiompok lemah dan massa yang tertindas, pembentukan
kembali masyarakat yang bebas dari kepentingan primordiaiistik.
Teologi pembebasan mengarahkan pada terciptanya 'masyarakat tanpa kelas' dan
'masyarakat religius' yang menjadi tujuan sejati dari 'masyarakat tauhidVOleh
karena itu, perlu diperhatikan upaya Ashgar Ali Engineer, seorang teolog
pembebasan Islam dari India, tatkala merevisi konsep kafir dan mukmin yang
mengaitkannya dengan isu profetis dan emansipatoris yang menjadi roh ajaran
Islam. Kafir yang sesungguhnya menurut dia, adalah: "... orang-orang yang
menurnpuk kekayaan dan terus membiarkan kezaliman dalam masyarakat serta
merintangi upaya-upaya menegakkan keadilan dalam masyarakat ...." Dengan
demikian, bagi Ali Engineer seperti yang dikutip oleh Abdul Hakim",. seseorang
disebut mukmin sejati bukanlah sekadar percaya kepada Allah, melainkan juga
41
hams berjuang menegakkan keadilan, melawan kezaliman dan penindasan. Dari
sisi lain, dapat dipahami bahwa jika ia'tidak berjuang menegakkan keadilan dan
melawan kezaliman serta penindasan, apalagi justru mendukung sistem dan
struktur masyarakat yang tidak adii, walaupun ia tetap percaya kepada Allah,
dalam pandangan Ali Engineer, ia masih tergolong kafir. Ali Engineer juga
mengatakan: "Orang kafir yang sesungguhnya adalah orang yang arogan
(mustakbirin) dan penguasa yang menindas, merampas, melakukan perbuatan
salah, dan tidak menegakkan yang ma'ruf, tetapi sebaliknya membela yang
munkar." Demikian juga sebaliknya: "Orang mukmin sejati bukan mereka yang
hanya mengucapkan syahadat, melainkan juga dipersyaratkan melakukan
perjuangan menegakkan keadilan bagi mereka yang tertindas dan lemah (mustadh
Win), yang tidak pernah menyalahgunakan posisi kekuasaan mereka atau
menindas orang
lain atau mera
42
BAB IV
MORAL DAN AKHLAK MULIA
A.Agama Sebagai Sumber Moral
Etika berasal dari bahasa Yunani "ethos" yang artinya adat kebiasaan. Moral
juga berasal dari bahasa Yunani "mores" yang berarti adat kebiasaan. Etika dan
moral rnerupakan sebuah pranata prilaku seseorang atau sekelompok orang yang
tersusun dari suatu sistem nilai atau norma yang diambil dari gejala-gejala
alamiah telompok masyarakat tersebut. (Ahmad Amin, 1975:3). Standarbaik dan
buruk menurut etika adalah akal manusia. Sedangkan srandar baik buruk menurut
moral berdasarkan adatistiadat sekelompok masyarakat. Oleh karena itu rumusan
etika dan moral bersifat lokal dan temporal.
Etika merupakan bagian dari filsafat yang menginginkan tentang keluhuran
budi dengan mendorong manusia untuk menggunakan akal budi dan daya pikirnya
agar dia menjadi baik sejalan dengan kaidah, hukum dan aturan yang ditetapkan.
Sejalan dengaivformulasi dan pemahaman di atas, Hamzah Yakkxib
mengatakan, etika ialah ilmu yaiig menyelidiki mana yanftjbaik dan mana yang
buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat
diketahui oleh akal pikir; (Hamzah Yakkub, 1983:12).
Kemudian dalam bahasan yang sama Asmaran AS, mengemukakan, etika
adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia untuk menentukan nilai
perbuatan baik atau buruk. Sedangkan ukuran untuk menetapkan nilarnya adalah
akal pikiran manusia. (Asmaran AS, 1972: 7)
43
Antara etika dan moral juga terdapat perbedaan. Etika lebih bersifat kajian
ilmu dan filsafat (teori tis), sedangkan moral lebih bersifat praktis. Kajian etika
lebih bersifat umum dari kajian moral.
Akhlak, secara etimologi berasal dari kata "khalaqa" dan merupakan
bentuk jamak dari "khuluqun" yang berarti perangai,tingkah laku dan tabi'at
Kalimat tersebut mengandung kesesuaian dengan kata khalqun yang berarti
kejadian, juga erat kaitannya dengan khaliq berarti pencipta dan makliluk yang
berarti diciptakan. (A. Mustofa, 1995:11).
Ini berarti "akhlak" muncul sebagai mediator yang men-jembatani
komunikasi antara khalik (pencipta) dan makliluk (yang diciptakan) secara timbal
balik, yang kemudian disebut dengan hablum minallah. Dari produk hablum
minallah yang vertikal, lahirlah pola hubungan horizontal antara sesama manusia
yang disebut dengan hablum minannas.
Sedangkan menurut terminology beberapa pakar menge-mukakan definisi
antara lain: Ibn Maskawaih mengatakan bahwa akhlak adalah keadaan jiwa
seseorang yang mendo-rongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan
tanpamelalui pertimbangan fikiran terlebih dahulu.(Ibn Miskawaih: 25).
Begitu pun Al-Ghazali menyebutkan bahwa akhlak adalah suatu sifatyang
tertanam dalam jiwa yang daripadanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah
tanpa memerlukan pertimbangan fikiran lebih dahulu. (Al-Ghazali, Juz III: 56).
Sejalan dengan itu Ahmad Amin mengemukakan bahwa akhlak adalah kehendak
yang dibiasakan. Jika kehendak itu sudah merupakan perbuatan yang diulang-
ulang sehingga mudah untuk melakukaknnya.
44
Dengan demikian jelaslah bahwa akhlak adalah daya kekuatan jiwa
yang.iriendorqng perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan
direnungkan lagi. Apabila perbuatan spontan itu baik menurut akal dan agama,
maka perbuatan tersebut disebu t akhlak al-kanmah. Sebaliknya apabila perbuatan
spontan tersebut buruk, maka disebut akhlak al-mazmumah.
Dari penjelasan di atas tergambar bahwa akhlak secara substansial adalah
sif at hati (kondisi hati)- bisa baik bisa buruk-yang tercermin dalam prilaku. Jika
hatinya baik, maka akan tercermin akhlak yang baik. Sebaliknya jika hatinya
kotor, maka akan tercermin pula akhlak yang jelek. Lalu muncul per-tanyaan, apa
yang menyebab,hati manusia kotor dan jelek, dan apa pula yang menyebabkan
hati manusia baik danbersih?
Menurut Ibn Miskawaih, hati manusia bisa jelek dan rusak atau baik dan
suci adalah faktor. dirinya. Di dalam diri manusia ada tiga nafsu: (1) nafsu "
syahawaniyali". Nafsu ini ada pada manusia dan ada pada binatang, yaitu nafsu
yang cenderung kepada kelezatan, misalnya makan, minum dan syahwat kepada
lawan jenis. Jika nafsu ini tidak bisa dikeiv dalikan, maka manusia tak obahnya
seperti binatang, sikap hidupnya menjadihedonisme. (2) Nafsu " ghadabiyah",
nafsu ini juga ada pada manusia dan binatang, yaitu nafsu yang cenderung marah,
merusak, ambisi, senang menguasai dan mengalahkan yang4ain: Nafsu ini lebih
kuat dari nafsu syahwaniyah dan lebih berbahaya bagi pemiliknya jika tidak
dikendalikan. (3) Nafsu "nathiqah", yaitu nafsu yang membedakan manusia
dengan binatang. Manusia dengan nafsu ini mampu berfikir, berzikir, mengambil
hikmah dan memahami
45
fenomena alam. Dengan nafsu ini manusia menjadi agung, besar cita-citanya,
mampu mengenali dirinya serta bersyukur kepada Tuhannya. Nafsu ini pula yang
dapat mengendalikan kedua nafsu lainnya. Dengan nafsu nathiqah, manusia dapat
membedakan mana yang baik dan yang buruk dengan tuntunanilmu akhlak
sehingga dapatmenjaga mam'ah (harga diri). Sebaliknya jika nafsu pertama dan
kedua yang mendominasi dalam diri manusia maka samalah manusia dengan
hewan bahkan lebili sesat lagi. (Q.S al-A'raf. 179).
B.Karakteristik Akhlak Islam
Ahklak Islam memiliki karakteristik sebagai berikut
1.Alqur'an dan Hadis sebagai sumber
Jika etika menjadikan akal sebagai sumbernya dan moral menjadikan adat
istiadat sebagai sumbernya, tetapi akhlak dalam Islam menjadikan AI-Qur'an dan
Hadis sebagai sumber. Alqur'an adalah Firman Allah SWT yang kebenarannya
bersifat mutlak. Tidak ada satu kata pun yang diragukan di dalamnya. Demikian
hadis RasuUah juga merupakan sumber hukum Islam yang kedua. Dengan
demikian kebenaran aturan akhlak bersifat mutlak.
Bukan berarti dalam melaksanakan akhlak tidak perlu akal, justru peran akal
sangat urgen dalam membedakan mana yang baik dan yang buruk. Namun
bimbingan wahyu mutlak dibutuhkan agar dalam pencariannya akal dapat
menemukan kebenaran yang sesungguhnya.
2.Bersifat umum dan universal
Ajaran akhlak yang terdapat dalam Al-Qur'an bersifat umum dan universal,
artinya dimana pun dan kapan pun masih berlaku dan up to date. Hal ini
46
disebabkan aturan yang ada bersifat umu dan prinsipil, antara lain tentang
keadilan, berbuat kebajikan, melarang perbuatan keji, munkar dan permusuhan.
(Q.S al-Nahl: 90), seruan untuk memenuhi janji dan mengalokasikan harta anak
yatim secara benar.(Q.S Al-Jsrfl':34). Ada juga larangan untuk saling mencela,
saling memberi gelar yang buruk (Q.S al-Hujarat). Demikian juga larangan
berlaku sombong dan angkuh (Q.S Luqman: 18-19).
34. Danjanganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang
lebih baik (bermanfaat) sampai ia deioasa dan penuhilah janji; Sesungguhnya
janji itu pasti diminta pertanggunganjawabnya. (Q.Sal-Isra'34)
18. Danjanganlah kamu memalingkan mukainu dari manusia (karena sombong)
dan janganlah kamu berjalan di muka burnt dengan angkuh. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orangyang sombong lagi tnembanggakan diri.
19. Dan sederlianalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu.
Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. (Q.S Luqman:18-19)
3.Bersifat Menyeluruh
Akhlak dalam Islam menyangkut seluruh sisi kehidupan muslim meliputi
akhlak kepada Allah, Rasul, sesama manusia dan terhadap lingkungan.
4.Konsisten dalam cara dan tujuan
Antara satu ajaran dengan ajaran lainnya tetap ada konsistensi. Sekali perkara
itu baik, pada ayat-ayat berikutnya akan dikatakan baik. Pernikian juga sebaliknya
sekali perkara itu dikatakan buruk, tetap akan buruk.menjalankan tugasnya, sebab
agama menjelaskan dua jalan yaitu jalan yang bahagia dan jalan yang akan
membahayakannya. Jalan yang pertama disuruh melakukannya, sedang jalan yang
47
kedua disuruh menyingkirkannya. Mengenai manusia dijadikan khalifah di atas
bumi, dinyatakan dalam Al Qur-an, Firman Allah:
Q.S. Al-Baqarah, 2 : 30.
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfimian kepada para Malaikat : "Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi " Mereka berkata: "Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan rnenumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berftman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
C.AKHLAK MULIA DALAM KEHIDUPAN
A.Akhlak
Akhlak secara bahasa berasal dari kata khalaqa yang kata asalnya khuluqun"
yang berarti: perangai, tabi'at. adat atau khalqun yang berarti kejadian, buatan,
ciptaan. Jadi secara etimologi akhlak itu berarti perangai, adat. tabiat. atau sistem
perilaku yang dibuat.
Akhlak karenanya secara kebahasaan bisa baik atau buruk terganrung kepada
tata nilai yang dipakai sebagai landasannya, meskipun secara sosiologis di
Indonesia kata akhlak sudah mengandung konotasi baik, jadi "orang yang
berakhlak" berarti'orang yang berakhlak baik".
Dalam Al Qur-anul Kariem kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-
perbuatan:
1.Berinfaq, menguasai kemarahan dan memaafkan manusia. Sebagaimana dalam
Al Qur-anul Kariem :
48
QS. AH Imran, 3 : 134. ii) Sabar
ii.Sabar
Dalam Al Qur-anul Kariem : Q.S. Hud 11:115
Iii. Jihad
Dalam Al Qur-anul Kariem : Q.S. Al-Ankabuut, 29 : 69.
iv.Taqwa.
Dalam Al Qur-anul Kariem : Q.S. Yusuf, 12 : 90.
Dilihat dan ayat-ayat serta hadits tersebut di atas, maka setiap perbuatan yang
baik yang nampak pada sikap jiwa dan prilaku yang sesuai atau dilandaskan
kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan. Dengan demikian akhlak dan
ihsan adalah dua pranata yang berada pada suatu sistem yang lebih besar yang
disebut akhlaqul karimah. Dengan lain perkataan akhlak adalah pranata prilaku
yang mencerminkan struktur dan pola prilaku manusia dalam segala aspek
kehidupan, sedangkan ihsan adalah pranata nilai yang menentukan attribute
kualitatif dari pada pribadi (akhlak).
Jadi akhlak yang berkwalitas ihsan adalah Akhlaqul Karimah. Dan orang yang
melakukan Akhlaqul Karimah disebut muhsin.
b.Perbandingan Akhlak dengan Etika
Etika adalah berasal dari bahasa Yunani "Etika" yang berarti adat
kebiasaan sama dengan akhlak dalam arti bahasa. Aitinya etika adalah sebuah
pranata prilaku seseorang atau sekelompok orang, yang tersusun daripada suatu
sistem nilai atau norma yang diambil daripada (digeneralisasikan dari) gejala-
gejala alamiah masyarakat kelompok tersebut. Sifat baik yang ierdapat pada
49
pranata ini adalah merupakan persetujuan sementara dari kelompok yang
menggunakan pranata prilaku tersebut. Dengan perkataan lain nilai moral yang
merupakan nilai etika tersebut bersifat berubah-ubah sesuai dengan persetujuan
dan perumusan diskriptip dari pada nilai-nilai dasar yang dipandang sebagai nilai
alamiah (universal). Oleh karena itu dalam masyarakat yang menggunakan sistem
etika ini, pada suatu waktu tertentu akan membenarkan pelaksanaan suatu nilai
tata cara hidup tertentu yang pada waktu dan tempat lain tidak dibenarkan
umpamanya "hidup bersama pada masyarakat bebas" seperti di dunia Barat
(permissive society), yang menurut tata nilai akhlakul karimah, hal itu tidak bisa
dibenarkan. Jelas nampak kepada kita bahwa sistem etika, dapat bersifat bebas
nilai (value free) khususnya nilai sakral dan oleh karena itu sistematika seperti ini
sama sekali tidak ada hubungannya dengan habhim minallah. Ukuran baik dan
buruk dalam sistem etika ini, subyektif bergantung kepada pengaruh yang kuat
dari pemikir-pemikir yang sangat heterogin.
c.Akhlak mulia dalam kehidupan
a. Contoh-contoh Akhlakul Karimah
1.Akhlak yang berhubungan dengan Allah :
a.Mentauhidkan Allah, Q.S. Al-Ikhlas, 112:1-4.
b.Taqwa : Q.S. An-Nisaa, 4:1
c.Berdoa : Q.S. Al-Mu'minun, 23 : 60
d.Dzikrullah : Q.S. Al-Baqarah, 2 : 152 dan Q.S. Ar-Ra'du, 13 : 28
e.Tawakal. Q.S. Ali Imran, 3 : 159.
2.Akhlak diri sendiri
50
a.Sabar. Q.S. Al-Baqarah, 2 : 153.
b.Syukur: Q.S. An-Nahl, 16 : 14
c.Tawadhu (rendah hati, tidak sombong) Q.S. Luqman, 31 : 18.
d.Benar : Q.S. At-taubah, 9:119
e.Iffah (menahan diri dari melakukan yang terlarang).
f.Hilmun/menahan diri dari marah.
g.Amanah/jujur
h.Syaja'ah;
i.Kana'ah/merasa cukup dengan apa yang ada
3.Akhlak terhadap keluarga
a. Birrul walidain : Q.S. An-Nisaa' 4 : 36
b.Adil terhadap saudara Q.S. An-Nahl, 16 : 902
4.Akhlak terhadap masyarakat
a.Ukhuwah/persaudaraan : Q.S. Al-Hujurat, 49 : 10.
b.Ta'awun Q.S. Al-Maidah, 5 : 2
c.Adil: Q.S. An-Nisaa', 4 ; 58
d.Pemurah : Q.S. Ali Imran, 3 : 92.
e.Penyantun : Q.S. Ali Imran, 3 : 133-134.
f.Pemaaf: Q.S. Ali Imran, 3 : 159
g.Menepati janji: Q.S. Al-Israa', 17 : 34
h.Musyawarah : Q.S. AH Imran, 3 : 159
i.Wasiat di dalam kebenaran Q.S. Al-Ashr, 103 : 1 – 3
5.Akhlak terhadap alam
51
BAB V
ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI
DAN SENI DALAM ISLAM
1.Pengertian Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS)
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diperoleh/ diketahui nianusia. Ilmu
adalah pcngetahuan yang sudah diklasifikasikan, diorganisasi, disestimatisasi dan
diinterpretasi, menghasilkan kebenaran obyektif, teruji kebenarannya dan dapat
diuji ulang secara ilmiah. (International Webster's Dictionary).
Secara etimologis, arti ilmu berarti kejelasan. Kata ilmu dengari berbagai
bentuknya terulang 854 kali dalam al-Qur'an. Kata mi digunakan dalam arti proses
pencapaian pengetahuan dan obyek pengetahuan Seliap ilmu membatasi diri pada
salah satu bidang kajian. Oleh sebab itu orang yang memperdalam ilmu-ilmu
tertentu di sebut sebagai spesialis.
Lebih jelas lagi, ada 80 ayat yang mengandung kata ilmu. 63 ayat yang
mengandung ajakan untuk berpikir, 45 ayat yang mengandung ajakan untuk
melakukan penalaran, penga-matan, memikirkan, menyelidiki dengan seksama,
16 ayat yang menyanjung orang yang menggunakan akalnya, dan 24 ayat yang
memberikan lampu merah terhadap kebodohan.
Dari sudut pandang filsafat ilmu lebih khusus dibanding-kan pengetahuan.
Suatu pengetahuan dapat dikatakan ilmu apabila memenuhi tiga unsur pokok,
yaitu: (1) Ontologi, artinya bidang studi yang bersangkutan memiliki obyek studi
yang jelas. (2) Epistimologi, artinya bidang studi yang bersangkutan memiliki
52
metode kerja yan^ Jelas. Dan (3) Aksiologi, artinya bidang studi yang
bersangkuta\memiliki nilai guna atau kemanfaatan.
Teknologi merupakan salah satu budaya sebagai hasil penerapan praktis
dari ilmu pengetahuan. Teknologi dapat membawa dampak positif berupa
kemajuan dan kesejahteraan bagi umat manusia, tetapi juga sebaliknya dapat
membawa dampak negatif berupa kehancuran alam semesta.
Adapun seni termasuk bagian dari budaya manusia, sebagai ungkapan akal
dan budi manusia dengan segala prosesnya. Seni merupakan hasil ekspresi jiwa
yang berkembang menjadi bagian dari budaya manusia. Seni identik dengan
keindahan. Keindahan yang hakiki identik dengan kebenaranmpas tenaga orang
Iain,
A.Sumber Ilmu Pengetahuan
Dalam pemikiran Islam ada dua sumber ilmu, yaitu wahyu dan akal. Keduanya
tidak boleh dipertentangkan. Manusia diberi kebebasan untuk mengembangkan
akalnya dengan catatan dalam pengembangannya tetap terikat dengan wahyu dan
tidak bertentangan dengan syari'at. Atas dasar itu ilmu terbagi dua bagian,
pertama, ilmu yang bersifat abadi (parental knowledge), tingkat kebenarannya
bersifat mutlak (absolute), karena bersumber dari wahyu Allah. Kedua ilmu yang
bersifat perolehan (aquired knouledge), tingkat kebenarannya bersifat nisbi
(relative), karena bersumber dari akal pikiran manusia.
Dalam persfektik Islam, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni merupakan
hasil pengembangan potensi manusia yang diberikan Allah berupa akal dan budi.
53
Prestasi yang gemilang dalam pengembangan IPTEKS, pada hakekatnya tidak
lebih dari sekedar menemukan bagaimana proses sunnatullah itu.
B.Seni dalam islam
Seni adalah keindahan. la merupakan ekspresi ruh dan budaya manusia yang
mengandung dan mengungkapkan keindahan. la lahir dari sisi terdalam manusia
didorong oleh kecen-derungan seniman kepadayang indah, apa pun jenis-
keindahan itu. Dorongari tersebut merupakan naJuri manusia, atau fitrah yang
dianugerahkan Allah kepada hamba-hamba-Nya.
Di sisi lain, Al Quran memperkenalkan agama yang lurus sebagai agama
yang sesuai dengan fitrah manusia.
Maka tetapkanlah wqjahmu dengan turns kepada agama Allah); (tetaplah
atas) fitrah Alah gang telah menciptakan .manusia menurut Jitrah itu. Tidak ada
perubahan pada fitrahiah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui (QS Al-Rum'l 30: 30).
adalah merupakan satu hal yang mustahil, bila Allah yang
menganugerahkan manusia potensi untuk menikmati dan mengekspresikan
keindahan, kemudian Dia melarangnya. Bukankah Islam adaJaii agama fitrah?
Segala yang bertentangan gengan fitrah ditolaknya, dan yang mendukung
kesuciannya ditopangnya.
Kesetiaan Islam tidak harus berbicara tentang Islam. la tidak harus berupa nasihat
langsung, atau anjuran berbuat kebajikan, bukan juga penampilan abstrak tentang
akidah. Seni yang Islami adalah seni yang dapat menggambarkan wujud ini,
dengan "bahasa" yang indah serta sesuai dengan cetusan fitnah. Seni Islam adalah
54
ekspresi tentang keindah-an wujud dari sisi pandangan Islam tentang alam, hidup,
dan manusiayang mengantar menuju pertemuan sempurna antara kebenaran dan
keindahan. Boleh jadi seseorang menggambarkan Muhammad Saw. dengan
sangat indah sebagai tokoh genius yang memiliki berbagai keistimewaan.
Penggambaran semacam ini, belum menjadikan karya seni yang ditampilkannya
adalah seni yang Islami, karena ketika itu ia baru menampilkan beliau sebagai
manusia, tanpa menggambarkan hubungan beliau dengan hakikat mutlak yaitu
Allah Swt. Penggambaran itu tidak sejalan dengan pandangan Islam menyangkut
manusia.
Allah Swt. meyakinkan manusia tentang ajarannya dengan rnenyentuh
seluruh totalitas manusia, termasuk menycntuh hati mereka melalui seni yang
ditampilkan Al-Quran, antara lain melalui kisah-kisah nyata atau simbolik yang
dlpadu oleh imajinasi: melalui gambaran-gambaran konkret dari gagasan abstrak
yang dipaparkan dalam bahasa seni yang mencapai puncaknya. Dapat dipastikan
bahwa Al-Quran menggnnakan seni untuk dakwah, dan dapat pula dipastikan
bahwa selama ini, kita belum memanfaatkan secara maksimal apalagi
mengembangkan apa yang dicontohkan Al-Quran itu.
Kalau Al-Quran menggambarkan dalam bahasa lisan sikap dan gejolak
hati manusia, maka tentu tidak ada salahuya jika sikap dan gejolak hati itu
digambarkan dalam bentuk bahasa gerak dan mimik, bersama dengan bahasa
lisan. Itulali salah satu contoh pengembangan, karena menjadikan Al-Quran seba-
gai petunjuk bukan berarti kita harus menirunya dalam segala hal, tetapi dalam
bidang seni misalnya, ia berarti menghayati jiwa bimbingan dan nafas
55
penampilannya, kemudian setelah itu mempersilakan setiap seniman untuk
menerjemahkanjiwa dan nafas tersebut dalam kreasi seninya.
C. Iman ,Ifteks, dan Amal
Dalam pandangan Islam, antara agama, ilmu pengeta-huan, teknologi dan
seni terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang terintegrasi ke dalam
suatu sistem yang disebut dinul Islam. Di dalamnya terkandung tiga unsur pokok,
yaitu akidah, syari'ah dan akhlak, dengan kata lain iman, ilmu dan amal shalih.
Islam adalah agama wahyu yang mengatur sistem kehidupan yang
paripurna. Keparipurnaannya terletak pada tiga aspek; yakni aspek aqidah, aspek
ibadah dan aspek akhlak. Meskipun diakui aspek pertama sangat menentukan,
tanpa integritas kedua aspek berikutnya dalam prilaku kehidupan Muslim, maka
makna realitas kesempurnaan Islam menjadi kurang utuh, bahkan diduga keras
akan mengakibatkan degradasi keimanan pada diri Muslim, sebab eksistensi
prilaku lahiriyah seseorang adalah perlambang batirmya.
Keutuhan ketiga aspek tersebut dalam pribadi Muslim sekaligus
merealisasikan tujuan Islam sebagai agama pembawa kedamaian, ketenteraman
dan keselamatan. Sebaliknva pengabaian salah satu aspek akan mengakibatkan
kerusakan dan kehancuran.
Agama (iman) berfungsi untuk memberikan arah bagi seorang ilmuwan
untuk mengamalkan ilmunya. Dengan di-dasari oleh keimanan yang kuat,
pengembangan ilmu dan teknologi akan selalu dapatdikontrol berada pada jalur
yang benar. Sebaliknya, tanpa dasar keimanan ilmu dan teknologi dapat
disalahgunakan sehingga mengakibatkan kehancuran orang lain dan lingkungan
56
II.Kewajiban Menuntut ilmu dan kegunaannya
A.Menuntut ilmu peagetahuan ini sudah wajibkan sejak manusia pertama, yaitu
sejak Nabi Adam as, Srhagaimana terkandung dalam finnan Allah dalam sunn Al
Haqarah ayat 31:
Artinya : Dia mengajarkan Adam nama-nanut henda seluruh-nya.
Bertalian dengan kewajiban menuntut ilinu pengetahuan ini ada beberapa hal
harus disadari dan dipethatikan yaitu :
1.Pentingnya menuntut ilmu pengetahuan.
2.Keutamaan mengajar.
3.Tugas yang mengajar dan yang diajar.
4.Macam-macam ilmu yang dipelajari.
5.Faktor pehghambat mencapai kebenarau ilmu pengetahuan.
Pentingnya menuntut ilmu pengetahuan, ini sudah disadari oleh manusia.
Aanya kesadaran inilah yang mendorongnya untuk belajar. Tentang pentingnya
menuntut ilmu ini banyak dijumpai ayat Al Qur'an dan hadits Nabi yang
menjelaskan hal itu. Di antaranya dalam surat An Nahal 43.
Artinya : Bertanyalah kepada orang ydngpandai, jika kamu tidak mengetahuL
Jugaxii dalam surat At Tail ball ayat 122 ;
Artinya : Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang beriman itu untuk pergi semua
ke medan perang. Mengapa tidak pergi tiap-tiap golongan daripadanya,
beberapa orang untukmemperdalam pengetahuan mereka. tentang agama dan
untuk memberi peringatan (berda'wah) tiepada kaumnya, bila mereka sudah kem-
bali ke tengah-tengah mereka, supaya mereka dapat menjaga dirinya.
57
.Di antara hadits itu, terdapat hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abu
Ilurairah, katanya : Rasulullah saw bersabda:
(Man salaka thari-qan Yaltamisu fi-hi 'ilman Sahha lalla-hu bihi thari-qan ilal
Jannah).
Artinya : Barangsidpa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, maka dengpn
ilmunya itu Allah memper-mudah jalan ke Surga.
Dalam hadits lain( yang diriwayatkan oleh Ibmi 'Adiy.'dan Al Bayhaqiy
dari Apas, katanya : Rasulullah saw telah bersabda :
(Uthlubul 'ilma walau bis Shi-hi)
Artinya : Tuntutlah Jlmu walaupun sampai ke negara Cina. Berdasarkan
ayat dan hadits tersebut dapat dianibil pengertian :
-Bahwa menuntut ilmu itu merupakan perintah Allah.
-Bahwa menuntut ilmu sama pentingnya dengan berjihad.
-Bahwa dengan ilmu pengetahuan itu manusia dapat memelihara diri dari
kesesatan dan keterbelakangan.
-Bahwa dengan ilmu pengetahuan manusia dapat mencapai kebahagiaan.
-Bahwa ilmu pengetahuan yang baik dan berguna itu, dapat dicari atau dituntut di
mana saja.
Jadi menuntut ilmu itu merupakan tugas suci yang termasuk amanat Allah yang
harus dilakukan oleh setiap orang. Melalai-kan tugas ini," berarti menyia-nyiakan
amanat Allah dan membiarkan diri terjerumus ke dalam kebinasaan. Lebih-lebih
bagi ummat Islam yang hidup dalam abad teknologi mo¬dern ini.
58
b.Keutamaan mengajar. Mengajar berarti menyampaikan ilmu pengetahuan
kepada orang lain, mengubah dari tidak taliu menjadi tahu. Jadi tugas mengajar itu
dapat diumpamakan dengan tugas menyelamatkan orang buta yang sedang dalam
kesesatan.
Dalam AlQur'an dijumpai banyak ayat yang mendorong manusia untuk
mengemban tugas mengajar int. Di antaranya dalam surat Ali Imran ayat
'187 .
Artinya : Dan ingatlah ketika Allah mengambil janji dari orang-orang ahli
kitab; hendaklah kamu mcnerang-kan isi kitab itu kepada manusia dan
jangan kamu menyembunyikannya.
Dan dalam surat Al An'am ayat 5 1 :
Artinya : Dan berilah peringatan dengan wahyu itu kepada mereka yang
iakut akan dihimpunkan kepada TuJuannya.
Ayat-ayat tersebut mengandung pengertian perintah untuk mengajarkan
ummat manusia segala sesuatu yang telah diwah-yukan. Di kalangan para
Nabi itu wajib inempunyai sifat Tabligh (kewajiban menyampaikan) dan
tidak boleh menyembunyikannya sedikit pun.
III.Tanggung Jawab Ilmuwan dan seniman
Ada dua fungsi manusia diciptakan di muka bumi, yaitu sebagai abdun (hamba
Allah) dan sebagai khalifah Allah. Esensi dari abdun adalah ketaatan, ketundukan,
kepatuhan pada kebenaran dan keadilan Allah. Sedangkan esensi sebagai khnlifah
adalah tanggung jawab terhadap diri sendiri dan alam lingkungan baik lingkungan
sosial maupun lingkungan alam.
59
Dalam mengembangkan fungsinya sebagai khalifah di muka bumi,
manusia mempunyai tanggung jawab untuk menjaga keseimbangan alam dan
lingkungannya. Manusia diberi kebebasan untuk mengeksplorasi, menggali
sumber-sumber daya alam, serta memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Untuk
dapat menggali sumber daya alam yang ada tentunya sangat dibutuhkan ilmu
pengetahuan yang memadai. Hanya orang-orang yang berilmulah yang dapat
mengemban tugas ini.
Sumber daya alam yang disediakan Allah untuk manusia, harus
dilestarikan agar tidak habis terkuras di rnasa sesaat. Untuk itu tentunya ilmuwan
yang mengendalikan alam ini harus dilandasi keimanan dan akhlak mulia agar
lingkungan alam dapat dijaga. Kerusakan yang terjadi di alam ini sebenar-nya
juga disebabkan oleh ulah tangan manusia yang mengendalikan alam. Mereka
tidak menjada amanah sebagai khalifah Allah yang bertugas untuk menjaga
kelestarian alam. Sebagai mana firman Allah SWT. Dalam Q.S al~Rum\ 41
Artinya: Telah naitrpak kerusakan di darat dan di laid disebahkan karena
perbuatait tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka
sebagaian dari akibal perbuatait mereka, agar mereka segera kembali ke
jalan yang benar.
Dua fungsi di atas merupakan satu kesatuan yang tidak boleh terpisah. Dan
simbul dari kedua fungsi itu adalah dzikir dan fikir.
Untuk melaksanakan tanggung jawabnya, manusia diberi keistiiriGwaan
berupa kebebasan untuk memilih dan berkreasi sekaligus menghadapkannya
dengan tuntutan kodratnya sebagai makhluk psiko-fisik. Perpaduan antara tugas
60
ibadah dan khalifah ini akan mewujudkan manusia yang ideal yakni manusia yang
selamat di dunia dan akhirat
61
BAB VI
PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA
A.Pengertian
Dari segi bahasa "persatuan" berarti gabungan, ikatan atau
kumpulan.Sedangkan menurut istilah persatuan adalah kumpulan individu
manusia menjadi satu. Agama Islam memberikan pengertian persatuan dengan
ukhuwah, yaitu solidaritas dalam kebaikan.
Persatuan dalam ajaran Islam secara umum disebut ikhwan yaitu
persaudaraan, secara umum disebut ukhuwah hlamiyah yaitu persaudaraan dalam
Islam (saudara sesama manusia dan saudara seagama) Ditegaskan dalam firman
Allah QS Al-Hujarat: 9
"Dan kalau ada dua golongan dan mereka yang heriman itu berperang
hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar
perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu
perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut,
damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku
adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang herlaku adil. "
Jelas bahwa persaudaraan menyebabkan orang dapat berbuat damai dan
dengan perdamaian rnaka persatuan dan kesatuan umat akan bisa juga kita
wujudkan. Tanpa persatuan orang akan mudah bertindak semena-mena terhadap
sesama bahkan terhadap yang segama sekalipun. Bagaimana seseorang atau
bangsa berbuat persatuan sementara kedamaian dan persaudaraan tidak bisa
diciptakan.
62
B.Peranan Agama Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Dalam kehidupan berbangsa, persatuan merupakan sendi kekuatan yang
paling ampuh. Persatuan harus digalang melalui jalur intern terlebih dahulu,
untuk memperkuat sunah-sunah kehidupan. Sedangkan sebagai warga negara
harus menggalang persatuan untuk memperkuat bangsa dan negara.
Apabila persatuan benar-benar terwujud dalam suatu hangsa yang berada
dalam suatu negara, upaya menciptakan pengembangan dalam bidang ekonomi,
pendidikan, sosial, ketahanan, dan bidang lainnya akan mudah direalisasikan.
Dalam pengembangan ekonomi bagi bangsa dan negara, upaya pertama
yang dilakukan adalah persatuan terlebih dahulu. Suatu bangsa yang tidak bersatu
akan sulit mengembangkan ekonominya. Tetapi, apabila persatuan itu ada, akan
mudah dalam mengembangkan ekonomi. Sebab, dalam kondisi bangsa yang
bersatu, maka akan mudah diajak kompromi, bermusyawarah untuk saling
membantu, saling mengisi, dan bekerja sama.
Demikian pula dalam pengembangan pendidikan, unsur pertama yang
mendukung adalah persatuan. Dalam bidang ekonomi dan pendidikan persatuan
meaipakan unsur yang dominan, dalam bidang ketahanan, persatuan adalah unsur
yang lebih dominan. Tidak mungkin suatu perceraian akan merupakan landasan
kekuatan dalam pertahanan. Pasti persatuan itulah yang dijadikan dasar dari pada
ketahanan. Negara akan kuat apabila persatuan bangsanya terjamin. Ketahanan
negara akan lebih lestari jika persatuan rakyatnya terus berjalan.
Demikianlah, betapa pentingnya persatuan dalam suatu bangsa dalam
rangka melestarikan kehidupan ekonomi, pendidikan, sosial, agama, ketahanan,
63
dan lain sebagainya sehingga dengan wujud persatuan dalam segala aspek
kehidupan akan menuju masyarakat yang adil makmur yang diridhai oleh Allah.
Juga merupakan langkah menuju terciptanya Baldatun Tayyibatun wa Rabbun
Gafur.
menolong, saling membantu, dan kerja sama antara sati dengan yang lainnya, baik
dalam bidang ekonomi, pendidikan, politik, sosial, pertahanan, dan lain
sebagainya.
Dengan modal persatuan itulah upaya menuju kekuatan dan ketahanan
umat akan mudah direalisasikan. Karena antara yang satu dengan yang lainnya
merasa bertanggung jawab atas terwujudnya kekuatan dan ketahanan itu. Lebih
dari itu adalah bertanggung jawab dalam segala aspek kehidupan umat islam di
seluruh dunia.
C.Cara meningkatkan Persatuan atau Ukhuwah Islamiyah :
1.Dalam segi bahasa, yakni menggunakan bahasa persatuan yaitu bahasa
Indonesia dengan baik dan benar disetiap acara resmi dan dimana saja kita berada.
2.Dalam segi ucapan salam, yakni menggunakan ucapan salam "Selamat pagi"
atau yang sesama Muslim dengan ucapan "Assalaamu'alaikum" disetiap
pertemuan.
3.Dalam segi tanah air, yakni dimana saja kita berada di tanah air ini kita
membangun dan membantu saudara-saudara yang mengalami kesulitan dan yang
ditimpa musibah di mana kita tempati secara adil dan manusia.
4.Dalam segi toleransi aqidah, yakni tetap saling menghormati dan menghargai
perbedaan aqidah, dan tidak memaksakan suatu agama kepada orang lain, karena
64
urusan agama urusan adalah urusan pribadi dalam Islam "Lakum dinukum
waliadin".
65
BAB VII
MASYARAKAT DAN POLITIK
A.Masyarakat Beradab dan sejahtera
Masyarakat yang beradab dan sejarah adalah gambaran masyarakat yang
damai, aman, makmur (Baldatun Bayyidatun warabbul guqfur) dambadaan setiap
manusia disetiap lapisan dan golongan.
Masyarakat beradab dan sejahtera dapat dikonseptualisasikan sebagai
masyarakat madani. Meskipun memeliki arti yang berbeda, tetapi semuanya
merujuk pada semangat yang sama sebagai sebuah masyarakat yang adil, terbuka,
demokratis, sejahtera, dengan kesadaran ketuhanan yangtinggi yang
diimplementasikan dalam kehidupan sosial.
Prinsip masyarakat beradab dan sejahtera (masyarakat madani) adalah
keadilan sosial, egalitarianisme, pluralisme, supremasi hukum, dan pengawasan
sosial. Keadilan sosial adalah tindakan adil terhadap setiap orang dan
membebaskan segala penindasan. Egalitarianisme adalah kesamaan tanpa
diskriminasi baik etnis, agama, suku, dll. Pluralisme adalah sikap menghormati
kemajemukan dengan menerimanya secara tulus sebagai sebuah anugerah dan
kebajikan. Supremasi hukum adalah menempatkan hukum di atas segalanya.
Maka masyarakat beradab dan sejahtera harus mempunyai karakter sebagai
berikut :
66
a.Bertuhan, artinya bahwa masyarakat tersebut adalah masyarakat yang beragama,
mengakui adanya Tuhan dan menempatkan hukum Tuhan sebagai landasan yang
mengatur kehidupan sosial.
b.Damai, artinya masing-masing elemen masyarakat, baik secara individu maupun
secara kelompok menghormati pihak Iain secara adil. Kelompok sosial inayoritas
hidup berdampingan dengan kelompok minoritas sehingga tidak muncul
kecemburuan sosial. Kelompok yang kuat tidak menganiaya kelompok yang
lemah, sehingga tirani minoritas dan anarkhi mayoritas dapat dihindarkan.
c.Tolong menolong tanpa mencampuri urusan internal individu Iain yang dapat
mengurangi kebebasannya. Prinsip tolong menolong antar anggota masyarakat
didasarkan pada aspek kemanusiaan untuk saling bantu menbantu.
d.Toleran, artinya tenggang rasa tcrhadap sesama dan tidak mencampuri urusan
pdbadj piliak Iain yang lelah dibcrikan Allah sebagai kebebasan manusia dan
tidak merasa lertanggu oleh aktivitas pihak Iain. Toleran yang juga urgen dalam
aspek beragama, di mana setiap manusia memiliki kebebasan dalam beragama dan
tidak ada hak bagi orang lain yang berboda agama untuk mencampuri. Keyakinan
beragama tidak dapat dipaksakan.
e.Keadilan, artinya setiap anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban yang
seimbang untuk menciptakan kedamaian, kesejahteraan dan keuluhan masyarakat
sesuai dengan kondisi masing-masing. Konsep zakat, infak, sedekah dan hi bah
bagi umat Islam serta jizyah dan kharaj bagi non Islam, merupakan salah salu
wujud keseimbangan yang adil. Keseimbangan hak dan kewajiban berlaku bagi
seluruh aspek kehidupan manyarakat, sehingga tidak ada kelompok masyarakat
67
yang diistimewakan atau didiskriminasikan demikian juga dalam perlakuan
hukum harus mendapatkan keadilan.
f.Berperadaban tinggi, artinya bahwa masyarakat tersebut mencintai ilmu
pengetahuan dan mcmanfaalkan ilmu dan teknologi tersebut untuk kemaslahatan
hidup umat manusia. Sebuah masyarakat (negara) yang maju mustahil terwujud
tanpa kecintaan dan pengembangan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sejarah mencatat kegemilangan umat Islam di masa pemrrintahan Bani
Abbasyiahbisa terwujud dengan penghargaan yanng tinggi terhadap ilmu dan
teknologi. Seorang khalifali tidak segan-segan menghadiahkan para ilmuwan
dengan emas seberat karya yang dihasilkannya.
g.Berakhlak mulia. Akhlak mulia juga merupakan cerminan masyarakat madani.,
karena relevansmya dengan nilai-nilai ketuhanan. Kemajuan ilmu dan teknologi
yang diperoleh akan sia-sia bahkan dapat merusak orang lain jika tidak dibarengi
dengan akhlak mulia.
B.PERAN UMAT BERAGAMA DALAM MEWUJUDKAN
MASYARAKAT SEJAHTERA.
mewujudkan masyarakat beradab sejahtera berarti membicarakan
konsep aktualisasi keimanan dalam masyarakat majemuk dan kepedulian sosial
dalam masyarakat majemuk. Oleh karena itu, perlu dikemukakan tiga
permasalahan pokok dan setiap permasalahan dapat melahirkan sejumlah
permasalahan, permasalahan dimaksud adalah (1) bagaimana aktualisasi iman
dalam kehidupan sosial dalam masyarakat majemuk, (2) bagaimanaa kenyataan
68
aktualisasi keimanan dalam kehidupan sosial masyarakat majemuk (3) Bagaimana
peran iman dalam bentuk kepedulian sosial dalam masyarakat majemuk ?
Masyarakat Madani bermula dari perjuanagan Nabi Muhammad SAW
menghadapai kondisi jahiliyyah masyarakat arab quraisy di mekkah.
Hijrah muhammad SAW pengikutnya bukanlah sekesar perpindahan dari
mekkah menuju yastrib. Lebih dari itu, hijrah merupakan sebuah upaya untuk
menyelamatkan diri dari penindasan yang dilakukan orang-orang qurayh mekkah
yang kerap kali mengancam jiwa Nabi dan Pengikutnya.
Nabi mempunyai komitmen yang sangat kuat untuk menjadikan Islam
sebagai payung bagi kebhinekaan kelompok dan golongan. Komitmen tersebut
dituangkan dalam Piagam Madinah. Sebab itu pula, Islam dikenal sebagai salah
satu agama.
Konstitusi tersebut membuktikan Islam sebagai agama yang melindungi
dan menjunjung tinggi kebhinekaan dan memiliki komitmen kuat untuk
membangun perdamian sebagai prasyarat kesejahteraan dan peradaban.
Dengan demikian, kembali ke Madinah, pada hakikatnya adalah gerakan
untuk menegakkan hukum, toleransi dan menegakkan hak asasi manusia, serta
mematuhi hukum yang telah menjadi kesepakatan bersama.
Muhammad SAW dicatat dalam sejarah sebagai pemimpin yang berhasil
menjadikan Madinah sebagai kota yang aman dan damai untuk seluruh
penduduknya, sehingga dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab sebagian
besar penduduk Madinah memeluk agama islam. Apalagi setelah kemenangan
diraih Nabi dalam beberapa peperangan, hal tersebut telah menyebabkan
69
munculnya kepercayaan yang tinggi, bahwa Nabi dapat melindungi mereka dari
berbagai ancaman pihak luar.
Masyarakat madani adalah masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi
nilai-nilai kemanusiaan, yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan, dan
teknologi.
Allah SWT memberikan gambaran dari masyarakat madani dengan
firman-Nya dalam Q.S. Saba' ayat 15:
Artinya :"(Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan
yang Maha Pengampun".
C.POLITIK
a.Pengertian Politik
politik, secara bahasa dalam bahasa Arab disebut as-siyasah yang
berarti mengelola, mengatur, memerintah dan melarang sesuatu. Atau secara
definisi berarti prinsip prinsip dan seni mengelola persoalan pubhk (ensiklopedia
ilmu politik). Menurut Yusuf Qardhawi dalam Kamus Al-Kamil, baliwa
politik adalah semua yang berhubungan dengan pemerintahan dan pengelolaan
masyarakat madani.
Seperti yang kita ketahui. istilah politik tidak pemah ada dalam Islam.
Akan tetapi, esensi politik ada dalam islam vaitu memimpin dan dipimpin. Kata
Yasusu yang meniadi akar kata as-siyasah dalam hadist sahih dari lman Bukhari
dari Abu Huraira r.a "(Zaman dahulu) bani Israil itu dipimpin oleh para Nabi".
Hadis ini menuniukkan bahwa politik atau as-siyasa dalam Islam berarti
70
masyarakat haras memiliki seseorang yang mengelola dan memimpin mereka ke
jalan vang benar. dan membela yang teraniava dari para pelanggar hukum sesuai
dengan penielasan Ibnu Haiar Al-Asqalani dalam kitab Fathu Al-Bari.Inilah
pemahaman Nabi akan definisi politik atau as-siyasah. Disinilah pengertian politik
inenemiikan naungan rindang yang melindunginya dari hujanan asumsi yang
menyebut bahwa istilah politik tidak pernah ada dalam literatur Islam. Inilah
pemahaman Nabi akan definisi politik atau as-siyasah. Disinilah pengertian politik
menemukan naungan rindang yang melindunginya dari hujanan asumsi yang
menyebut bahwa istilah politik tidak pernah ada dalam literatur Islam.
Menurut Ibnu Aqil, bahwa pengertian pohtik dalam Islam (as-siyasah)
adalah segala aktivitas yang membuat manusia lebih dekat kepada kebaikan dan
lebih jauli dari kerusakan, vvalaupun tidak dibuat oleh Rasul dan tidak ada wahyu
yang diturunkan untuknya.
Imam Syafii tidak setuju dengan adanya istilah politik. melainkan lebih
sepakat dengan syariat. Pengertian syariat itu sendiri adalah semua arahan.
batasan. perinta dan larangan yang diberikan Rasul. sehingga kata Imam Syafii.
"tidak ada politik, kecuali sesuai dengan syariat".
. politik tidak lahir di masa Rasul SAW, karena sejak manusia mengenal
kata memimpin dan dipimpin, maka pohtik ada saat itu. Dikarenakan pengertian
dan aplikasi politik di masa sebelum datangnya Islam itu adalah kebusukan dan
kelicikan, maka banyak prang beragama Islam tidak sepakat dengan politik dalam
Islam, akan tetapi kita juga harus melihat makna utama dari politik itu sendiri
vaitu pengelolaan urusan manusia. sedangkan baik dan buntknva pengelolaan. itu
71
urusan lain. Sehingga dapat diambil kesimpulan awal bahwa pengertian politik
dalam islam adalah segala aktivitas dalam mengola publik atau masyarakat yang
sesuai dengan syariat islam. Sekian ulasan tentang politik dalam islam pengertian
politik ilmu politik.
b.Nilai-nilai Dasar Sistem Politik dalam Al-Qur'an
Dalam al-Qur'an terdapat nilai-nilai dasar politik Islam antara lain:
1.Kemestian mewujudkan persatuan dan kesatuan umat (Q. .S al-Mukminun:52)
2.Kemestian bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah-masalah ijtihadiyyah.
(Q.S al-Syura:38) "Urusan mereka dipuhtskan dengan musyawarah di antara
mereka" dan (Q.S Ali Imran: 159)" Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam
urusanitu"
Dalam kata al-Amr (urusan) tercakup urusan ekonomi, politik, sosial, budaya
dan sebagainya.
3.Keharusan menunaikan amanat dan menetapkan hukum secara adil. (Q.S. al-
Nisa':58) "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya, dan menyuruh kamu apabila menetapkan hukum di
antara manusia supaya menetapkan secara adil"
4.Kemestian mentaati Allah dan Rasul serta ulil amri (pemimpin). (Q.Sal-
Nisa':59)
"Hal orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan ulil amri
diantara kamu"
72
5.Keniscayaan mendamakan konflik antar kelompok dalam masyarakat
Islam.(Q.S al-Hujarat:9) "]ika ada dua orang miikmin yang berperang maka
damaikanlah"
6.Kemestian mempertahankan kedaulatan negara dan larangan melakukan agresi
dan invasi. (Q.S al-Baqarah:190) "Dan perangilah di jalan Allah orang-orang
yang memerangi kamu, tetapi kamu janganlah melampaui batas".
7.Kemestian mementingkan perdamaian dari pada permusuhan. (Q.S al-Anfal: 61)
"Apabila mereka condong kepada perdamaian, hendaklah kamu juga condong
kepadanya dan bertaqwalah kepada Allah".
8.Keharusan meningkatkan kewaspadaan dalam bidang pertahanan dan keamanan.
(Q.S al-Anfal:60) "Dan siaplah untuk menghadapi mereka, kekuatan apa saja
yang kamu sanggupi, dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang, (yang
dengan persiapan itu) kamu dapat menggetarkan musuh Allah, musuhmu dan
orang-orang selain mereka yang tidak kamu ketahui sedangkan Allah
mengetahuinya"'.
9.Keharusan menepati janji. (Q.S al-Nahl: 91) "Dan tepatilah perjanjian dengan
Allah, apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-
sumpahmu itu sesudah mene-guhkannya"
10.Keharusan mengutamakan perdamaian bangsa-bangsa (Q.S al-Hujarat:13).
C.Ruang Lingkup Politik (Siyasah) Islam
Pada garis besarnya obyek pembahasan sistem politik Is¬lam meliputi :
1.Siyasah "dusturiyah" atau dalam fikih modern disebut dengan Hukum Tata
Negara. Siyasah dusturiyah ini secara global membahas hubungan peiriimpin
73
dengan raky at serta institusi-institusi yang dibutuhkan dalam sebuah negara,
meliputi antara lain: persoalan imamah, hak dan kewa-jibannya, persoalan rakyat,
status, hak dan kewajibannya, persqalan bai'at, persoalan waliyyul 'ahdi, persoalan
perwakilan dll.
2.Siyasah "dauliyyah" atau biasa disebut dengan hubungan intemasional yang
dalam Islam didasarkan pada: kesatuan umat manusia, keadilan, persamaan,
kehormatan manusia, toleransi, kerjasama, kebebasan, prilaku moral yang
baik.prinsip-prinsip pejnilikanharta, tanggung jawab sosial yang kokoh, zakat,
harta karun, pajak/Jizyah, ghanimah dan fa'I, bea cukai, eksploitasi sumber daya
alam.
d.Konstribusi Agama Dalam Kehidupan Politik Berbangsa Dan Bernegara
pihak pemerintah.
Masyarakat yang mendiami negara Republik Indonesia adalah masyarakat
yang religius sehingga pengertian demokrasi yang mesti diketahuinya berbcda
dari pengetahuan demokrasi yang ada pada masyarakat di negara lainnya. Olch
karena itu, tanggung jawab rakyat (umat) dalam mewujudkan cita-cita reformasi
menuju Indonesia baru adalah masyarakat yang memaknai pengertian demokrasi
berdasarkan ajaran agamanya. Sebagai contoh demokrasi dalam pengertian ajaran
agama Islam padanannya adalah nomokrasi. Nomokrasi adalah rakyat
menundukkan diri sepenuhnya kepada hukum Tuhan (Alquran dan Alhadis).
Penundukan itu, disebut khalifah di bumi. Hal ini berarti dari segi norma hukum
dan etika politik, negat&j/ang menggunakan sumber-sumber transenden sebagai
74
patokan hukum dasarbaik yang tertulis maupun yang tidak tertulis dan menerima
pandangan bahwa kedaulatan dalam negara berada di tangan Tuhan, sehingga
Umat manusia sebagai hamba Allah hams tunduk secara mutlak kepada norma-
norma hukum dan etika politik . Kemauan-kemauan bebas manusia yang
bertentangan dengan "kemauan Tuhan" dikesampingkan, dengan anggapan bahwa
kecenderungan itu dapat membawa manusia kepada kemusyrikan dan
kedurhakaan, bahkan membawa malapetaka, Arah perumusan norma-norma
hukum dan politik ditujukan untuk mencapai keselarasan hubungan antara
manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan sesama manusia, dan
hubungan antara manusia dengan seluruh isi alam semesta (rahmaton lil alamin).
Batasannya jelas, norma-norma hukum dan etika politik diciptakan oleh negara
tidak dapat melampaui norma-norma hukum yang ditetapkan oleh Tuhan. Jadi,
yang dikehendaki sebenarnya bukan demokrasi melainkan sebuah nomokrasi,
yaitu rakyat menundukkan diri sepenuhnya kepada hukum Tuhan.
Karakteristik demokrasi dalam masyarakat yang dipimpin oleh Nabi
Muhammad saw. di Madinah adalah musyawarah dan persamaan yang dapat
disebut dua soko guru dalam negara Madinah (masyarakat madani) yang sangat
mempengaruhi pembentukan sikap, watak- dan gaya kepemimpinan Nabi
Muhammad saw. dan Khulafa Ar-Rasyidimsesuai dengan akhlak Islam.
Berdasarkan uraian tersebut. dapat dikemukakan: (1) peran dan tanggung jawab
umat dalam mewujudkan kchidupan politik yang menghormati nilai-nilai
demokrasi adalah mengusahakan untuk memasyarakatkan dan melaksanakan
ajaran agama kepada masing-masing pemeluknya sehingga terwujud budaya reli
75
gius di negara Republik Indonesia; (2) melakukan konstruksi pemikiran mengenai
hubungan ulama dengan umara sehingga mampu mengaktualisasikan nilai-nilai
Ilahiah dalam masyarakat di negara Republik Indonesia; (3) menyatukan kembali
paham antara agama, hukum, dan negara sehingga berlaku norma Ilahiah dalam
masyarakat yang mendiami negara Republik Indonesia, sehingga tidak terjadi
dikotomi agama, hukum, dan negara.
e.Hak Asasi Manusia Dan Demokrasi
1.Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)
Pengertian HAM seperti yang dikemukakan oleh Jan Materson dari Komisi Hak
Asasi Manusia PBB ialah hak-hak yang melekat pada manusia, yang tanpa
dengannya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia.
Pengertian tersebut dapat dibaca di dalam ABC, Teaching Human Rights,
United Nations, p.5. yang merumuskan, "Human rights could be generally defined
as those rights which are inherent in our nature and without which we cannot live
as human being". Jadi, sangat luas maknanya, sehingga tentu saja masih ada hak-
hak dasar yangbelum lercakup di dalam Universal Declaration of Human Rights.
Menurut hemat penulis, padakalimat "mustahil dapat hidup sebagai manusia"
hendaklah diartikan "mustahil dapat hidup sebagai manusia yang bertanggung
jawab".
Alasan penambahan istilah bertanggung jawab ialah disampmg manusia memiliki
hak, juga memiliki tanggung jawab atas segala yang dilakukannya. Hak-hak asasi
manusia adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha
Pencipta (hak-hak yang bersifat kodrati). Oleh karenanya tidak. ada kekuasaan
76
apapun di duma yang dapat mencabutnya (John Locke dan dasar lahirnya The
American Declaration of Independence).
Meskipun demikian bukan berarti manusia dengan hak-haknya ita dapat berbuat
semau-maunya. Sebab apabila seseorang melakukan sesuatu yang dapat
dikategorikan memperkosa hak asasi orang lain, maka ia harus mempertanggung
jayvabkan perbuatannya.
Pada hakikatnya HAM terdiri atas dua hak dasar yang paling fundamental, ialah
hak persamaan dan hak kebebasan. Dari kedua hak dasar inilah lahir HAM yang
lainnya atau tanpa kedua hak dasar ini hak asasi manusia lainnya sulit akan
ditegakkan.
2.HAM dalam Al-Qur'an
Surah Al Baqarah ayat 2 berbunyi:
Artinya : "Kitab Al Qur'an ini tidak ada keraguan isinya petunjuk bagi orang
yang takwa".
Al Qur'an adalah petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa. Artinya segala gerak
kehidupan manusia di dunia sudah dijelaskan oleh Allah dalam Al Qur'an.
Petunjuk itu adalah pedoman manusia bertakwa Manusia diberi kebebasan untuk
memilih tindakannya. Kebebasan itu dibatasi oleh tanggungjawab manusia itu
sendiri sesuai petunjuk Al Qur'an dalam memanfaatkan kebebasan tersebut.
Allah memberi kebebasan itu sebagai hak asasi bagi setiap manusia. Manusia
bebas berbuat apa saja tetapi harus senantiasa dibarengi tanggungjawab. Al-
Qur'an surah Al Baqarah ayat 30-34, memberi petunjuk tentang manusia dan
tugasnya di bumi.
77
Artinya : "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat, sesungguhnya
Aku akan mengangkai Adam menjadi khalifah di muka bumi. Para Malaikat
bertanya,
mengapa Engkau hendak menempatkan di permukaan bumi orang yang akan
membuai bencana dan menumpahkan dardh, sedang kami senantiasa bertasbih
memuji dan menyucikan? Allah berfirman, sesungguhnya Aku mengetahui apa-
apa yang tidak kamu ketahui"
"Allah mengajarkan kepada Adam seluruh nama-nama benda, kemndian Allah
menampilkannya kepada para Malaikat, lain berfirman, sebutkanlah kepadaKu
nama benda-benda ini, jika kamu memang benar"
"Para Malaikat menjawab, Maha Suci Engkau Ya Allah, kami tidak mempunyai
ilmu, hanya terbatas sepanjang yang Engkau ajarkan kepada kami saja
Sesungguhnya Engkau Maha Tahu dan Bijaksana"
"Allah berfirman, Hal Adam ! Sebutkanlah kepada mereka nama benda-benda ini
Setelah Adam menyebutkan semua nama benda-benda itu, Allah berfirman,
bukankah
sudah Kukatakan kepadamu bahwa Aku mengetahui apa-apa yang tersembunyi di
langit dan di bumi dan Kuketahui juga apa yang kamu lahirkan dan apa yang
kamu sembunyikan?"
“Ingatlah ketika Akn her firman kepada para Malaikat; sujudlah kamu kepada
Adam. Lalu sujndlah rnereka, kecuali Iblis. la menantang dan menyombongkan
dirinya, dan ia termasuk orang-orang kafir"
78
Kemudian dalam surah Al Baqarah 35-36 dan surah AI A'raaf ayat 19-24, Allah
menunjukkah bahwa manusia diberi kebebasan untuk bertindak dan berpendapat.
la harus mempertanggung jawabkan kebebasannya tersebut. Dan jika ia
melanggar kebebasan yang diberikan itu maka ia harus dihukum.
Kisah Nabi Adam yang diciptakan sebagai khalifah yang dihukum keluar dari
surga adaiah bukti Allah memberikan hak asasi manusia kepadanya, tetapi ia pun
harus bertanggung jawab atas pelanggaran yang dibuatnya yang menyebabkan ia
harus dihukum keluar dari surga, turun ke bumi. Dalam surah Al A'raaf ayat 19-
24 berbunyi:
Artinya : "Hai Adam, tinggalah engkau bersama istrimu di surga dan makanlah
kalian berdua dan apa yang kalian suka dan janganlah kalian mendekati pohon
ini (karena jika kalian mendekati pohon ini) kalian akan menjadi orang zalim."
“Namun setan kemudian membisiki rnereka supaya memperlihatkan aural
rnereka yang (ersembunyi. Setan berkata, Tuhan melarang kalian mendekati
pohon itu hanya (bermaksud) agar kalian tidak menjadi Malaikat atau makhluk
yang hidup abadi"
"Setan lain bersumpah, sungguhlah aku ini pemberi nasehat (yang sebaik-'
baiknyd) bagi kalian berdua."
"Demikianlah setan menjerumuskan kedua-duanya (Adam dan Hawa) dengan
tipuan. Kemudian rnereka berdua mencicipi (buah) pohon (yang terlarang itu)
rnereka melihat
auratnya masing-masing. Mereka lain menjalin daun-daun dari surga untuk
menutupi auratnya dan Tuhan berseru kepada mereka. Bukankah kalian telah
79
Kularang mendekati pohon itu dan telah Kukatakan (pula) kepada kalian bahwa
setan itujelas merupakan musuh kalian ?"
"Mereka menjawab, Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri,
jika Engkau tidak mengampuni (kesalahan) kami dan tidak mengasihani kami,
pastilah kami menjadi orang-orang yang rugi."
3.Tanggung Jawab Umat Beragama Dalam Menegakkan Hak Asasi
Manusia
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan
Yang Maha Pencipta (hak-hak yang bersifat kodrati). Oleh karena itu, tidak ada
kekuasaan apapun di dunia ini yang dapat mencabutnya. Meskipun demikian
bukan berani manusia dengan hak-haknya itu dapat berbuat semau-maunya. Sebab
apabila seseorang melakukan sesuatu yang dapat dikategorikan memperkosa hak
asasi orang lain, ia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Pada
hakikatnya HAM terdiri atas dua hak dasar yang paling fundamental, yaitu hak
persamaan dan hak kebebasan. Dari kedua hak dasar inilah lahir HAM yang
lainnya atau tanpa kedua hak dasar ini hak asasi manusia lainnya sulit akan
ditegakkan.
Hak asasi manusia di Indonesia diatur melalui Undang-Undang Dasar 1945, baik
dalam pembukaan maupun dalam batang lubuhnya. Dalam batang tubuh
dimaksud, dapat diungkapkan beberapa pasal di antaranya: Pasal 5 ayat (1), 20
ayat (1), 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33 ayat (1) dan ayat (3), dan 34. Namun
pcngaturan hak asasi manusia (MAM) secara khusus diatur dalam Undang-
Undang Nomor 39 Tahun 1999. Oieh karena itu, perbuatan seseorang atau
80
kelompok termasuk aparat negara baik disengaja maupun tidak disengaja atau
kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi, menghalangi, membatasi
dan/atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok diatur oleh
Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999. Di
samping itu, jangan dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum
yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku. Pelanggaran
hak asasi manusia ada yang sifatnya ringan dan ada pelanggaran hak asasi
manusia yang berat, seperti pembunuhan massal, pembunuhan sewenang-wenang
atau di luar putusan pengadilan, penyiksaan, penghilangan orang secara paksa,
perbudakan, atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis.
Berdasarkan hal tersebut, Komnas HAM atau lembaga mandiri yang
kedudukannya setingkat dengan lembaga negara lainnya yang berfungsi
melaksanakan pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, atau mediasi hak
asasi manusia yang bertujuan untuk: (1) mengembangkan kondisi yang kondusif
bagi pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan Pancasila, Undang-Undang
Dasar 1945, dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta Dckiarasi Universal
Hak Asasi Manusia, (2) meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi
manusia guna berkembangnya pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan
kemampuan berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan.
Hak asasi manusia mempunyai ruang lingkup yang luas dan mencakup berbagai
aspek kehidupan. Hal ini diungkapkan sebagai berikut.
a.Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kchormatan,
martabat, dan hak miliknya.
81
b.Setiap orang berhak atas pengakuan di depan hukum sebagai manusia pribadi
dimana saja ia berada.
c.Setiap orang berhak atas rasa aman dan tenteram serta perlindungan terhadap
ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.
d.Setiap orang tidak boleh diganggu yang merupakan hak yang berkaitan dengan
kehidupan pribadi di dalam tempat kediamannya.
e.Setiap orang berhak atas kemerdekaan dan rahasia dalam hubungan komunikasi
melalui sarana elektronik tidak boleh diganggu, kecuali atas perintah hakim atau
kekuasaan lain yang sah sesuai dengan undang-undang.
f.Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan, penghukuman, atau perlakuan
yang kejam, tidak manusiawi, penghilangan paksa. dan penghilangan nyawa.
g.Setiap orang tidak boleh ditangkap, ditekan, disiksa, dikucilkan, diasingkan,
atau dibuang secara sewenang-wenang.
h.Setiap orang berhak hidup dalam tatanan masyarakat dan kenegaraan yang
damai, aman, dan tenteram yang menghormali, melindungi, dan melaksanakan
sepenuhnya hak asasi manusia dan kwajiban dasar manusia sebagaimana diatur
dalam undang-undang.
Berdasarkan pengertian dan ruang lingkup hale asasi manusia di atas. dapat
diketahui dan dipahami bahwa setiap pcmeluk agama berdasarkan keyakinan yang
bersumber dari ajaran agamanya berkewajiban untuk menghormati dan
melaksanakan hak-hak asasi manusia di negara Republik Indonesia yang berdasar
atas hukum, sehingga dalam Garis-Garis Bcsar Haluan Negara (GBHN) tahun
1999-2004 diungkapkan: (1) meningkatkan pemahaman dan penyadaran, serta
82
meningkatkan perlindungan, penghormatan, dan penegakan hak asasi manusia
dalam seluruh aspek kehidupan, dan (2) menyelesaikan berbagai proses peradilan
terhadap pelanggaran hukum dan hak asasi manusia yang belum ditangani secara
tuntas.
Kalau demikian halnya dapat dikatakan bahwa yang menjadi asal Revolusi
Francis sebagai dasar dari hak asasi manusia adalah agama tauhid, agama yang
mempunyai ajaran kemaha-Esaan Allah. Tauhid, yang dengan kuat dipegang oleh
ajaran agama Islam, mengandung arti yang ada hanya satu Pencipta bagi alam
semesta. Ajaran dasar pertama dan utama dalam agama Islam adalah la ilaha
illallah (tiada Tuhan selain Allah, tiada Pencipta selain Allah). Seluruh alam dan
sernua yang ada di atas, baik di pcrmukaan maupun di dalam bumi adalah ciptaan
Yang Maha Esa, baik manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan maupun benda tidak
bernyawa berasal dari Allah SWT.
Dalam agama tauhid terkandung ide persamaan dan persaudaraan seluruh
manusia. Bahkan bukan hanya itu saja, melainkan mencakup ide persamaan dan
persatuan
semua makhluk, baik yang bernyawa maupun yang tidak bernyawa. Secara tegas
dalam ajaran agama tauhid terdapat pula ide perikemakhlukan, disamping ide
perikemanusiaan. Ide perikemakhlukan mempunyai jangkauan lebih luas, yairu
mencakup ide perikemanusiaan yang cakupannya lebih sempit.
Ide perikemakhlukan dalam ajaran agama Islam, mendorong manusia
untuk tidak bersikap sewenang-wenang baik terhadap sesama manusia
maupun terhadap makhluk
83
lain yang diciptakan oleh Allah SWT. Ajaran agama Islam rnelarang manusia
menyakiti binalang. Hadis Nabi Muhammad saw. mengungkapkan bahwa wanita
yang mengikat kucing, tidak memberinya makan dan tidak melepaskannya
mencari makanan, masuk neraka. Menyembelih binatang tidak boleh memakai
pisau yang tumpul, melainkan hams pisau yang tajam, agar binatang itu tidak
menderita. Scwaktu Umar Ibn Khattab, Khalifah kedua melihat seseorang
menyeret kambing dengan kasar untuk disembelih, ia menegur: "Celaka engkau,
tariklah kambing itu dengan lemah lembut dalam menghadapi kematiannya."
Seseorang berkata kepada Nabi Muhammad saw.: " Aku bersikap lembut terhadap
kambing yang kusembelih." Nabi menjawab: "Jika engkau bersikap lemah lembut
kepadanya, Allah akan memberimu rahmat."
Al-Ghazali, seorang ulama besar di Mesir yang banyak memilis
tentang ajaran Islam dalam berbagai aspeknya seperti yang dikutip oleh Harun
Nasution, 'berpendapat
bahwa sikap kasih sayang dalam Islam tidak terbatas hanya dalam
masyarakat manusia, melainkan kasih sayang manusia mencakup masyarakat
binatang, apakah itu yang melata di bumi ataupun yang terbang di udara. Nabi
Muhammad saw. Menjelaskan bahwa Allah SWT membagi rahmat dan kasih
sayang-Nya menjadi seratus bagian dan satu dari padanya ia turunkan
ke permukaan bumi.
84
BAB VIII
BUDAYA AKADEMI, ETOS KERJA, SIKAP
TERBUKA, DAN ADIL
A.Pengertian
Sikap kerja keras atau yang lebih dikenai dengan nama etos kerja untuk kevja
keras adalah sikap yang mcndasar terha-dap diri dan lingkungan yang terpancar
dalam perilaku kehidupan. Selain itu etos kerja dapat juga berarti sejumlah nilai-
nilai yang dijadikan acuan oleh seseorang dalam menggerakkan dirinya dalam
berhadapan dengan lingkungan sosial di manaia berada Dengan demikian terdapat
etos kerja yang kurang mendukung kemajuan seseorang. dan ada pula etos kerja
yang mendukung kemajuan seseoiang, seperti sikap kerja keras.
Kerja di dalam bahasa Arab disebut dengan kata.'amala dan yang seakar
dengan kata terse but. Menurut perielitian Muhammad Abdul Baqi.bahwadi dalam
Al Qur'an kata-kata yang berarti bekerja diulang sebanyak 412 kali dan seringkali
dihubungkan dengan sifat pekerjaan itu. yakni pekerjaan yang salih, atau amal
salih, yaitu pekerjaan yang membawa kebaikan, baik bagi pelakunya sendiri
maupun bagi orang lain. Kebaikan (salihat) tcrsebut dapat berupa perbaikan tarap
kehidupan ekonomi, kehidupan mental spiritual, kesehatan, pendidikan. dan lain
sebagainya. AtauTingkasnya. berupa pekerjaan yang membawa kebaikan hidup di
dunia maupun kebahagiaan hidup di akhirat.
Disebutkan masalah kerja yang demikian banyak dalam Al Qur'an itu
menunjukkan bahwa masalah kerja sangat penting dalam kehidupan seseorang,
85
dan lebih khusus lagi kerja yang menghasilkan sesuatu yang dapat mendukung
perbaikan, hidup dalam segala bidang, yaitu kerja yang menghasilkan sesuatu
yang berharga.
Allah telah memberikan alam dengan segala isinyakepada manusiadan
untuk mendapatkan manfaatdari alam itu, manusia harus berusaha dan bekerja.
Melihat demikian pentingnya kerja itu, maka Islam sangat menganjurkan kerja
keras, sebagaimana disinggung di atas.
Al Qur'an menganjurkan agar waktu siang digunakan untuk mencari
sesuatu yang diperlukan bagi kehidupan. (Q.S. Naba, 78:11), Allah menjadikan
segala yang ada di bumi ini sebagai lapangan untuk mencari kehidupan (Q.S. Al
A'raf, 7:10), Allah mernerintahkan agar manusia bertebaran di muka bumi
untubmencari rezeki serta anugerah dari Allah SWT.(Q.S. Al Jumu'ah, 62:10).
Selanjutnya dalam Hadits Nabi Muhammad SAW dinyatakan:"
Sesungguhnya apabila seseorang di antara kamu mengambil tali kemudian
mencari kayu bakar dan kayu itu diletakkan di atas punggungnya, maka hal itu
adalah lebih baik daripada ia mendatangi seseorang yang kaya raya untuk
meminta sesuatu kepadanya, yang adakalanva ia diberi, dan adakalanya ia
tidak'diberi. (H.R. Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain-disebutkan bahwa pada suatu ketika Rasulullah SAW
sedang duduk-duduk dengan para sahabatnya tiba-tiba tampaklah seorang anak
muda yang gagah dan kuat tenaganya. Peinuda itu tengah mengemas dagangannya
untuk dibawa ke pasar. Melihat yang demikian itu, para sahabat menegur pemuda
itu sanibil menyarankan. agar ia ikut berpcrang saja, dan tidak usah berdagang.
86
Mendengar ucapan sahabat itu Rasulullah SAW berKata: "Jangan kamu sekalian
mengatakan demikian, sebab jika seseorang keluar dari rumahnya untuk bekerja
memenuhi kebutuhan hidup dirinya, anak dan keluarganya, maka yang demikian
itu nilainya sama dengan berjuang dijalan Allah. Tetapi jika ia bekerja untuk
menutupuk-numpuk harta, pamer dan bermegah-megahan, maka yang demikian
itu termasuk berjuang dijalan syetan (H.R. Thabrani).
PraK-tek kerja keras itu telah dilakukan oleh Rasulullah SAW dari
semenjak ia kanak-kanak, hingga akhir hayatnya. Beliau misalnya tercatat dulam
sejarah sebagai orang yang gemar berniaga dengan penuh semangat dan kejujuran.
Demi-kian pula para sahabat dekatnya, seperti Abu Bakar. Umar, Usman dan Ali
dikenai juga sebagai pedagang atau pengusaha yang ulet dan jujur bahkan Umar
pernah berkat?: "Janganlah kamu sekali-sekal: duduk terrncnung dan tidak.suka
bekerja keras mer.cari rezeki, dan hanya berdc'a saja: Ya Allah, beriiah hamba
rezeki".
Lebih lanjut beliau menambahkan bahwa langit.tidak akan pernah
menurunkan hujan emas atau perak. Sahabat lainnya" Ibnu Mas'ud juga pernah
berkata: "Saya ini benar-benar tidak suka melihat orang yang kerjanya santai dan
pengangguran. tidak berusaha untuk kepentingan dunia dan akhiratnya"
Dengan memperhatikar. uraian di atas. jelaslah bahwa ajaran Islam sangat
menganjurkan para penganutnya untuk bekerja keras untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi kelangsungan hidupnya secara baik dan sejahtera, serta sebagai
alat untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Nabi SAW bersabda:
87
Artinya ; Bekerjalah uniuk kepentingan duniamu seolah-olah engkau akan
hidup selamanya, dan bekerjalah untuk (kepentingan) akhiratmu, seolah-olah
engkau akan inati besok pagi.
B.Etos Kerja Merupakan Budaya Yang Harus di Implementasikan Sehingga
Dapat Memacu Produktivitas Kerja
produktifitas kerja di sini adalah suatu keadaan di mana seseorang senantiasa
meningkatkan kerjanya untuk menghasilkan sesuatu yang lebih meningkat dari
sebelumnya Untuk ini, maka seseorang harus senantiasa meningkatkan
pengetahuan, ketrampilan, semangat dan kerajinannyadari hari ke hari, agar dapat
meningkatkan hasil usahanya. Untuk ini Allah SWT mengajarkan do'a yang
artinyai "Ya Tuhanku! Tambahilah pengetahuanku. (Thaha, 20-114),Selanjutnya
Allah menyuruh manusia agar bekerja menurut keahliannya (AJ Israa 17-84). Dan
Nabi Muhammad SAW mengisyaratkan bahwa jika suatu urusan atau
pekerjaan diserahkan bukan pada ahlinya, maka tunggulah kehancuran-nya" (H.R.
Buckhari). Selanjutnya beliau mengatakan: "Barang siapa yang amal usahanya
lebih baik dari hari kemarin, maka orang itu termasuk yang beruntung; dan jika
ama! usahanya sama dengan yang kemarin, termasuk orang yang rugi; dan jika
amaf usahanya lebih buruk dari hari kemarin, maka orang itu termasuk yang
tercela. (H.R. Tabrani).
Keterangan di atas menunjukkan bahwa arr\al usahanya seseorang dari
hari ke hari harus ditingkatkan. dengan meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, keuletan dan sebagainya sehingga dapat meningkatkan
produktifitas kerjanya.
88
Meningkatkan produktivitas kerja serupa itu telah dipraktikkan oleh
Rasulullah SAW dan sebagian dari para sahabptnya. Kita misalnya membaca
riwayat seorang petani korma yang berusaha meningkatkan hasil panen
kormanya dengan cara mengawinkan korma yang kurang subur dengan korma
yang subur. Sahabat itu kemudian bertanya tentang status dari usaha itu,
kepada Rasulullah SAW. Rasulullah SAW mengatakan : "Kamu lebih tahu
dalam urusan duniamu" (antum a'lamu bi umuri dunyakun). Jawaban
Rasulullah ini menunjukkan selain tanda tanda setujunya dengan apa yang
dilakukan oieh sahabatnya, jugaterkandung, agar sahabat itu lebih banyak lagi
melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan produktifitas kerja itu.
Untuk meningkatkan produktifitas kerja itu dapat pula dilakukan
dengan cara senantiasa memberikan motivasi kerja dengan penciptaan suasana
kerja yang nyaman. dukungan teknologi, dan lain sebagainya
89
BAB IX
KERUKUNAN ANTAR UNAT BERAGAMA
A.Pengertian
Kerukunan hidup umat beragama adalah kesepakatan untuk hidup bersama
dalam mengamalkan ajaran agama masing-masing pemeluk agama yang
mendiami negara Republik Indonesia. Kesepakatan dimaksud merupakan
kesepakatan untuk perbedaan dalam keyakinan dan bingkai NKRI.
Orang selalu menuduh, bahwa Islam disiarkan dengan pedang dan
paksaan. Orang selalu menyiar-nyiarkan, bahwa pemeluk-pemeluk Islam pernah
memperkosa pengikut-pengi-kut agama lain dengan kekejaman, supaya masuk
Islam. Pikiran yang sesat ini, yang mula-mula dilemparkan oleh bebe-rapa
pengarang bangsa Barat kepada Islam, perlahan-iahan telah menjadi sumber
keyakinan di Barat dan di Timur, sehingga mereka yang hanya mengenal Islam
dari keterangan-keterangan yang tidak benar itu, meskipun mereka kadang-kadang
anak dan putera dari orang-orang Islam sendiri, telah memandang agama Islam
tak dap&t dijadikan dasax perda-maian, tak dapat dijadikan dasar kerja bersama
dengan go-longan yang lain paham keagamaannya. Pah am yang salah ini
menimbulkan ketakutan yang amat sangat dalam berma-cam-macam golongan
bangsa kita, yang merasa dirinya, jika-lau Islam kelak berpengaruh di dalam
pemerintahan, mereka akan menderita kekejaman dan penghinaan.
Barang siapa mengetahui sejnrah Islam, baik riwayat perjuangan Nabi
Muhammad saw. maupun pemerintahan di zaman Khalifah-khalifah Islam dan
90
raja-raja dahulu dan sekarang, yang mengikut jejak Junjungan Islam itu, akan ter-
senyum melihat ketakutan dan kecurigaan yang tak pada tempatnya itu.
Maupun di dalam penyiaran agama, di dalam perjuang-an sosial, politik
dan ekonomi, maupun di dalam penyerbuan dan pertempuran peperangan dan
perkelahian, Islam selalu memegang teguh prinsipnya, kesatria, berlapang hati,
selalu bersikap menghargakan kepercayaan golongan lain, belum pernah
mempergunakan kekejaman dan perkosaan, jika ti-iak pada tempatnya. Di dalam
memenuhi kewajiban me-nyampaikan da'wah dan seruan kebenaran, Islam
membawa agama yang tel quel, terus terang, terlihat nyata dengan tak ada
rahasianya jika suka boleh diambil, ingin boleh dipeluk.
Tuhan berkata dalam Qur-an, bahwa manusia di atas muka bumi ini
dijadikan bergolong-golongan, supaya mereka berkenal-kenalan di antara satu
sama lain.' Dan pemeluk Islam berpegang kepada perintah Allah, bahwa tak ada
pak-sa.in dalam agama, yang baik sudah terang, yang buruk su-drh ternyata.
Orang Islam maupun kerajaannya tidaklah ber-maksud akan mengislamkan
manusia dengan kekejaman, dengan pedang di leher, tetapi i'tikad mereka yang
teguh ialah akan membawa seluruh ummat manusia ke jalan Allah, ke jalan Islam
jalan arah keselamatan dan bahagia, dengan alasan-alasan yang nyata, dengan
paham agamanya yang luas dan berdasar ilmu dan akal.
Mereka yakin, bahwa jika hak sudah datang, yang batal tentu akan lenyap
sendiri.
91
Quran menerangkan bahwa tiap-tiap manusia hanya menanggung jawab
terhadap Tuhan dan perselisihan tentang keyakinan akan diputuskan kelak di
padang Mahsyar, hari peradilan.
Tetapi di samping itu, jika Islam diganggu, agamanya dicemarkan,
kemerdekaannya hendak dirampas, ketika itulah pemelak Isiam menghunus
pedangnya yang tajam di bawah komando Allah. "Serbulah mereka, sehingga tak
ada fitnah lagi dan semua agama menjadi milik Allah". (Qur-an VIII : 39).
Pemeliharaan kemerdekaan beragama ini tidak di dalam teori saja, tetapi
Nabi Muhammad saw. memperlihatkan si-kap itu dalam praktek. Tidaklah bcliau
berjanji melindungi jiwa, agama dan harta benda kaum Kristen di Najran dan se-
kitarnya dalam tahun 631 632 ? Diperintahkannya, bahwa kepercayaan mereka itu
tidak boleh diganggu, kebiasaannya tidak boleh disinggung, hak dan
kewajibannya tidak boleh diubah. Pendeta dan Guru agamanya tidak boleh
dipecat, besar kecil semua mereka harus merasai keamanan hidupnya,
sebagaimana di zaman sebelum bcliau, begitu juga di masa beliau memegang
kendali pemerintahan. Patung dan palang salib tidak dibinasakan, mereka tidak
boleh menindas dan tidak boleh ditindas, mereka tidak boleh membalas dendam
sebagaimana dalam zaman jahiliyah, bea persepuluhan tidak ditarik dan mereka
tidak diwajibkan memberi makanan kepada tentara Islam dan Iain-lain.
Diceriterakan, bahwa di dalam zaman Rasululiah datang kepada beiiau beberapa
orang pendeta Kristen, hendak berbicara tentang soal agama.
Orang-orang Islam yang terkenal ramah-lamahnya menem-patkan mereka
itu di rumah-rumah di seke'.iling dan juga di dalam mesjid Junjungan kita
92
sendiri..Tamu-tamu itu menum-pang di sana beberapa hari sampai kepada hari
Minggu, hari Tuhan Yesus. Bagi orang Islam seluruh bumi Allah itu mesjid dan
musalla, tetapi tamu-tamu Kristen itu harus pergi ke gereja, yang di dalamnya
mereka menyembah Tuhannya. Apa akal? Di sekeliling tempat mereka
menumpang itu tidak ada gereja. Dan di dalam kesukaran rohani itu, Junjungan
Islam datang menolong. Nabi Besar Muhammad saw. mempersilah mereka
mempergunakan mesjid beliau sendiri)
Adakah contoh kasatria yang lebih sempurna? Rumah Allah tempat
menyembah Tuhan yang tidak berbapak dan tidak beranak, diserahkan untuk
tempat sembahyang mereka yang percaya akan adanya Anak Allah. Kejadian
yang tidak dapat digambar-gambarkan oleh mereka, yang selalu meng-hina dan
bersempit hati terhadap Islam, yang selalu melihat momok di dalam agama yang
satu-satunya bersikap netral terhadap kepercayaan golongan lain.
Tidak saja ummat Kristen dan Yahudi yang masuk golongan ahii kitab,
yang dengan mereka itu disuruh "berunding dengan cara yang baik", jika mereka
tidak bermusuhan dengan Islam, tidak mengganggu kemerdekaan agama dan
nusanya, tetapi sikap yang mulia itu diperlihatkan kepada pengikut Zoroaster,
penyembah api, sebagai yang terjadi dengan pengiriman surat beliau kepada
Farrukh bin Syakhsan, saudara dari Salman Farisi dan kepada golongan-golong-
an yang berlainan paham ketuhanannya dengan Islam. Pengarang-pengarang
sejarah Islam yang terkenal atau yang tidak terkenal, dari anak Islam sendiri atau
dari mereka yang bukan Islam, sesudah menyelidiki keadaan yang sesungguh-
93
nya, mau tidak mau, mereka terpaksa menerangkan bahwa, di antara agama-
agama di muka bumi ini Islamlah yang ter-lalu bersikap "tolerans", bersikap
sangat menghargakan kepada kepercayaan golongan lain.
B.Peranan Umat Beragama Dalam Mewujudkan Kedamaian
1.Menerjemahkan nilai-nilai dan norma-norma agama ke dalam kehidupan
masyarakat.
2.Menerjemahkan gagasaivgagasan pembangunan ke dalam bahasa yang
dimengerti oleh masyarakat
3.Memberikan pendapat, saran dan kritik yang sehat terhadap ide-ide dan cara-
cara yang dilakukan untuk suksesnya pembangunan.
4.Mendorong dan membimbing masyarakat dan umat beraga-ma untuk ikut serta
dalam usaha pembangunan.
5.Meredamkan api-api konflik yang ada dan berusaha menca-ri tifiktemu dan
solusi.
Apabila sikap-sikap di atas dapat.diwujudkan, maka ukhuwah akan ditercipta dan
kedamaian akan dirasakan dalam kehidupan yang menegakkan kebaikan dan
menolak kejahatan."