bagian2 desain penelitian bab5 strategi desain
TRANSCRIPT
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
Bagian II
Desain Penelitian
163
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
16 4 Metode Riset Bisnis
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
Bab 5
strategi Desain
TINJAUAN
APAKAH DESAIN PENELITIANTERSEBUT?
Klasifikasi Desain
STUDI EKSPLORA TORI
Alat Eksplorasi
STUDI DESKRIPTIF
STUDI KAUSAL
Konsep "Sebab"
Hubungan Kausal
Pengujian Hipotesis Kausal
RINGKASANPERTANY AAN D!SKUSI
CATATAN
BACAAN YANG DISARANKAN
STUD! LANJUTAN: MENGKRmSI DESAIN
STUDI
165
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
166 Metode Riset Bisnis
" K egagalan kedatangan bayi segera akan menggoncangkan eko-
nomi industrialisasi di mana saja. Untuk menangkalnya, mereka
harus mulai mendorong imigrasi dan melarang pensiunan awal." Pemya-
taan yang mengejutkan dan prospek dari kekurangan pekerja akan membe-
bani pikiran para peneliti pada asosiasi manufaktur nasional. Denganmelihat pada kecenderungan di Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat, peru-
sahaan anggota asosiasi telah meminta studi mengenai efek menyusutnya
angkatan pekerja pribumi, pertumbuhan cepat melebihi 65 segmen popu-
lasi, cara penghamburan produktivitas untuk membawa dependensi kuno,
kebijakan pensiun baru, dan permasalahan imigrasi. Permasalahan ini men-
jadi perhatian dari Scott Bromley, seorang peneliti yang baru disewa dengan
tugas mengajukan desain untuk asosiasi tersebut. Scott mempunyai gagasan
untuk studi "singkat" dan lainnya yang akan diperluas di luar 2010. Bebera-
pa desainnya akan, jika perlu, eksploratori dan lainnya akan memerlukan
pemodelan variabel. Bagaimana dia dapat memilih desain terbaik untuk
proyek ini, dan jenis desain apa yang tersedia?
Bab ini menjawab pertanyaan tersebut. Dimulai dengan diskusi menge-
nai apakah desain penelitian itu, bagaimana karakteristiknya dapat diklasifi-
kasikan dan kemudian beralih kepada tinjauan jenis desain pokok.
APAKAH DESA IM PEM ELIT IAM TERSEBUn
Berbagai definisi mengenai "desain penelitian" telah diajukan, namun taksatupun definisi yang merupakan bagian dari lingkup aspek penting. Be-
berapa contoh dari pengarang terkenal dapat dikutip:
Desain penelitian merupakan cetak biru untuk pengumpulan, pengukuran, dan
analisis data. Desain ini membantu peneliti dalam mengalokasikan sumbernya
yang terbatas dengan mengajukan pilihan-pilihan penting: Apakah cetak biru
meliputi eksperimen, wawancara, obervasi, analisis catatan, simulasi, atau be-
berapa kombinasi dari hal-hal int? Apakah metode pengumpulan data dan
situasi penelitian harus benar-benar tersusun Apakah suatu studi intensif dari
sampel kecillebih efektif daripada studi yang kurang intensif dari sampel yang
banyak? Haruskah analisis pada pokoknya adalah kuantitatif atau kualitatif?
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
Strategi Desain 167
Desain penelitian merupakan perencanaan dan struktur investigasi yang dida-
patkan untuk memperolah jawaban terhadap pertanyaan penelitian. Rencana
tersebut merupakan skema keseluruhan atau program dari penelitian. Desain
penelitian meliputi garis besar apa yang akan dilakukan investigator dari hipo-tesis tertulis dan implikasi operasionalnya sampai analisis akhir data. Sebuah
struktur merupakan kerangka kerja, organisasi, atau konfigurasi dari ... hubung-
an di antara variabel suatu studi. Suatu desain penelitian mengekspresikan
struktur permasalahan penelitian dan dan rencana investigasi yang digunakan
untuk memperoleh bukti-bukti empiris berkaitan dengan permasalahan tersebut.
Definisi ini berbeda secara terinci, namun secara bersama-sama mern-
berikan esensi desain penelitian yang baik. Pertama, desain tersebut meru-
pakan rencana untuk memilih sumber dan jenis informasi yang berhu-
bungan dengan permasalahan penelitian. Kedua, desain ini merupakan
kerangka kerja untuk menentukan hubungan di antara variabel studi. Ketiga,
desain ini merupakan cetak biru untuk membuat garis besar semua prosedur
dart hipotesis sampai analisis data. Desain ini memberikan jawaban pada
pertanyaan seperti: Teknik apa yang akan digunakan untuk mengumpulkan
data? Jenis sampling apa yang akan digunakan? Bagaimana batasan waktu
dan biaya ditangani?
Kl as ifik a si D e sa in
Di awal setiap studi penelitian, orang menghadapi tugas memilih desain
khusus yang digunakan. Ada sejumlah pendekatan desain yang berbeda,
namun celakanya, tidak ada sistem klasifikasiyang sederhana yang menen-
tukan semua variasi yang harus dipertimbangkan. Desain penelitian meru-
pakan konsep kompleks yang dapat dipandang dari paling tidak delapan
perspektif yang berbeda.
1. Tingkatan di mana permasalahan penelitian telah dikristalkan (studi
tersebut mungkin bisa eksploratori atau formal).
2. Metode pengumpulan data (studi bisa observasional atau survei).
3. Kekuatan peneliti untuk mempengaruhi variabel di bawah studi (dua
jenis penelitian adalah eksperimental dan "ex post facto").
4. Tujuan studi (studi penelitian bisa deskriptif atau kausal).
5. Dimensi waktu (penelitian bisa cros-seksional atau longitudinal).
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
168 Metode Riset Bisnis
6. Lingkup topik - keluasan dan kedalaman - studi (studi kasus atau
statistik).
7. Lingkungan penelitian (kebanyakan penelitian bisnis dilakukan di la-
pangan, meskipun penelitian laboratorium bukannya tidak biasa: simu-
lasi merupakan kategori lain.)
8. Persepsi subyek mengenai penelitian (apakah mereka menerima pe-
nyimpangan dari rutinitas mereka sehari-hari.)
Suatu diskusi singkat dari perspektif ini menggambarkan dasar dan kontri-
busi mereka dalam penelitian.
Tlngkat Kristalisasi Permasalahan Suatu studi bisa dilihat sebagai
eksploratori atau formal. Esensi dari perbedaan antara keduanya ini adalah
tingkat struktur dan tujuan langsung studi. Studi eksploratori cenderung
untuk longgar struktumya dengan tujuan pengajaran bagaimana seharusnya
tugas utama penelitian. Pada kenyataannya, tujuan langsung dari eksplorasibiasanya untuk mengembangkan hipotesis atau pertanyaan untuk penelitian
selanjutnya. Studi formal dimulai ketika eksplorasi selesai - studi ini dimulai
dengan sebuah hipotesis atau pertanyaan dan meliputi prosedur dan penen-
tuan sumber data yang tepat. Tujuan dari desain penelitian formal adalah
untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan penelitian yang dia-
jukan.
Dikotomi eksploratori - formal kurang bemilai dibandingkan beberapa
klasifikasi lainnya. Semua studi mempunyai elemen eksplorasi di dalamnya,
dan beberapa studi sepenuhnya tidak didiagramkan. Ingat bahwa rangkaian
proyek secara umum, yang didiskusikan dalam Bab 3, menyarankan bahwa
lebih banyak informasi studi berisi paling tidak sebuah elemen eksplorasi
mendahului pilihan akhir desain. Lebih terincinya pertimbangan penelitian
eksploratori ditemukan dalam bagian selanjutnya bab ini.
Metode Pengumpulan Data Klasifikasi ini membedakan antara proses
monitoring dan interogasi. Yang pertama meliputi studi observasional, di
mana peneliti memeriksa aktivitas subyek atau sifat beberapa materi tanpa
berusaha untuk menghilangkan respon dari siapapun. Rambu-rambu pada
sebuah interseksi, pencarian koleksi perpustakaan, observasi tindakan
sekelompok pengambil keputusan - semuanya merupakan contoh moni-
~~~-----~----~--------~~--.------------ ..-.----
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
Strategi Desain 169
toring. Dalam setiap kasus peneliti mencatat dan melaporkan informasi
yang ada dari observasi.
Dalam model interogatif, peneliti mempertanyakan subyek dan me-
ngumpulkan jawaban mereka secara personal atau non-personal. Penqum-
pulan ini mungkin dihasilkan dari (1) wawancara atau pembicaraan telepon,
(2) alat yang mencatat sendiri atau melaporkan sendiri yang dikirimkan
melalui surat, diletakkan di tempat yang nyaman, atau ditransmisikan secara
elektronik atau melalui beberapa alat lainnya, dan (3) peralatan yang ditam-
pilkan sebelum dan/atau setelah perlakuan atau stimulus kondisi dalam
eksperimen.
Kontrol Peneliti terhadap Variabel Dalam bentuk kemampuan pene-
litiuntuk menghitung variabel, kita membedakan antara desain eksperimen-
tal dan ex post facto. Dalam eksperimen, peneliti berusaha untuk menqon-trol dan/atau menghitung variabel untuk diubah atau dibuat tetap dalam
melakukan tujuan penelitian kita, Deain eksperimental itu tepat ketika
seseorang berharap untuk menentukan apakah variabel tertentu mempe-
ngaruhi variabel lainnya dalam beberapa hal. Eksperimentasi memberikan
dukungan yang paling kuat untuk hipotesis penyebab.
Dengan desain ex post facto, investigator tidak mempunyai kontrol
terhadap variabel dalam artian untuk dapat menghitungnya. Mereka hanya
dapat melaporkan apa yang telah terjadi atau apa yang sedang terjadi. Pada
kenyataannya, penting dalam desain ini bahwa peneliti tidak mempengaruhi
variabel: untuk melakukannya adalah memasukkan bias. Peneliti dibatasi
untuk menangani faktor tetap dengan pemilihan subyek yang sah sesuaidengan prosedur sampling yang tepat dan dengan penghitungan penemuan
secara statistik.
Tujuan Studi. Perbedaan pokok antara studi deskriptif dan kausal adalah
terletak pada tujuan mereka. Jika penelitian berkaitan dengan pencarian
siapa, apa, di mana, atau berapa, maka studi itu adalah deskripstif. Jika ia
berhubungan dengan mempelajari mengapa, yakni, bagaimana satu varia-
bel mempengaruhi yang lain, maka itu adalah kausal. Misalnya, penelitian
mengenai kejahatan bisa deskriptif ketika ia mengukur jenis kejahatan yang
dilakukan, berapa sering, kapan, di mana, dan oleh siapa. Dalam studi
kausal, kita mencoba untuk menjelaskan hubungan antara variabel - misal-
nya, mengapa tingkat kejahatan lebih tinggi di kota A daripada kota B.
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
170 Metode Riset Bisnis
Klasifikasi deskriptif - kausal kadang-kadang dikacaukan dengan klasifi-
kasi eksperimental - ex post facto. Gambar 5-1 menggambarkan tujuan
penelitian di mana kontrol investigator terhadap variabel lebih disukai.
Dimensi Waktu Studi Cross-seksional dilakukan sekali dan menunjuk-
kan suatu "snap shot" pada satu titik pada satuwaktu;
yang lainnya diulangidalam periode waktu yang diperluas. Yang kedua tersebut telah diketahui
sebagai studi longitudinal. Keuntungan studi longitudinal adalah bahwa ia
dapat menelusuri perubahan yang terjadi seiring waktu. Memang, banyak
pertanyaan penelitian dapat dijawab hanya setelah observasi diperluas.
Dalam studi longitudinal atau perbedaan panel, peneliti dapat mempela-
jari orang yang sarna lebih dari satu periode waktu. Dalam pemasaran,
panel diletakkan untuk melaporkan data konsumsi pada berbagai produk.
Data-data ini, yang dikumpulkan dari sampel nasional, memberikan bank
data utama pada pembagian pasar relatif, tanggapan konsumen terhadap
produk baru, metode promosi baru, dan sejenisnya. Studi longitudinal
lainnya, seperti kelompok pengikut, menggunakan subyek yang berbedauntuk masing-masing pengukuran yang berangkai. Kepentingan sekarang
oleh industri jasa mengenai kebutuhan usia "booming bayi" mungkin meli-
hat pada orang usia 40-45 tahunan di tahun 1990 dan dan sampel umur
lainnya berumur 50-55 di tahun 2000. Meskipun masing-masing sampel
berbeda, populasi tahun 1945 sampai 1950 kelompon ini akan tetap sarna.
Beberapa jenis informasi yang dikumpulkan tidak dapat dikumpulkan
kedua kalinya dari orang yang sarna tanpa mengandung risiko bias. Misal-
nya, studi tentang kewaspadaan publik mengenai kampanye iklan lebih dari
enam periode akan memerlukan sampel yang berbeda untuk masing-masing
pengukuran.
Sementara penelitian longtudinal itu penting, hambatan anggaran dan
waktu memerlukan kebutuhan untuk analisis cross-seksional. Dengan meng-
gunakan desain ini, beberapa keuntungan dari studi longitudinal dapat
diyakinkan dengan pertanyaan cerdas mengenai perilaku masa lalu, sejarah,
dan harapan masa depan. Namun demikian, respon terhadap jenis perta-
nyaan ini harus diinterpretasikan dengan hati-hati. Lihat Gambar 5-2.
Lingkup Topik. Studi statistik berbeda dari studi kasus dalam beberapa
hal. Studi statistik didesain untuk keluasan daripada kedalamannya. Kedua
berusaha untuk menangkap secara memadai karakteristik populasi dengan
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
Strategi Desain 171
GAM BAR 5-1 Tujuan studi dan Kontrol Peneliti terhadap Variabel
Purpose
Descriptive Causal
(J)
'll::0.~
iii> Ex post iacto
o
ecoo
Q ;
~ Experimentaliii'll(J)
'lla:
Control of variables
o oN /A Measuresl
describes
characteristics,
proportions,
or associations
Measures
dependent
variable and
makes causal
inferences
Controls
all variables
in the study
membuat inferensi dari sampel item. Hipotesis diuji secara kuantitatif dari-
pada kualitatif. Generalisasi mengenai penemuan ditampilkan berdasarkanpada kerepresentatifan sampel dan validitas karakteristik desain.
Studt kasus meletakkan lebih banyak penekanan pada analisis penuh
secara kontekstual dari sejumlah tertentu kejadian atau kondisi dan inter
relasinya. Meskipun hipotesis seringkali digunakan, kepercayaan pada data
kualitatif membuat dukungan atau penolakan lebih sulit. Suatu penekanan
secara mendetail memberikan pemahaman yang bemilai untuk pemecahan
masalah, evaluasi, dan strategi. Rincian ini diperoleh dari banyak sumber
informasi yang mengijinkan verifikasi bukti dan menghindari hilangnya data.
Meskipun studi kasus telah difitnah sebagai "tidak berharga secara
ilmiah" karena tidak memenuhi persyaratan desain minimal untuk pem-
bandingan, meskipun demikian mereka mempunyai peranan ilmiah yang
penting. Telah diobservasi bahwa "proposisi ilmiah penting mempunyai
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
172 Metode Riset Bisnis
GAM BAR 5-2 Tipe Studi Dimensi Waktu
Time dimension
Cross-sectional Longitudinal
Exploratory
Descriptive
Explanatory
Likelihood of use
D DLowest Highest
bentuk universal, dan sebuah universal dapat dikaburkan dengan contoh
pembanding tunggal." Jadi, studi kasus tunggal yang didesain dengan baikbisa memberikan tantangan yang besar terhadap sebuah teori dan memberi-
kan sumber hipotesis dan konstruk baru pada saat yang sama.
Lingkungan Penelitian Desain juga membedakan apakah mereka ter-
jadi di bawah kondisi lingkungan nyata atau di bawah kondisi lain. Hal ini
disebut studi lapangan dan studi laboratorium, secara berurutan. Perbedaan
utama terletak pada apakah studi tersebut merupakan subyek di bawah
kondisi normal untuk permasalahan yang sedang dipelajari.
Untuk mensimulasikan adalah dengan meniru esensi suatu sistem atau
proses. Simulasi digunakan lebih banyak dalam penelitian, terutama dalam
---------------------___------ _ ..._---_ _ .-
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
Strategi Desain 173
pengoperasian penelitian. Karakteristik utama dari berbagai kondisi dan
hubungan dalam situasi nyata seringkali diwakili dalam model matematika.
Permainan peran dan aktivitas perilaku lainnya dapat juga dipandang seba-
gai simulasi.
Persepsi Subyek Penggunaan suatu desain dapat dipengaruhi ketika
orang dalam studi menerima bahwa penelitian sedang dilakukan. Subyek
dapat mempengaruhi hasil penelitian dengan cara yang halus atau secara
dramatis sebagaimana kita pelajari dari Studi Listrik Barat di akhir tahun
1920-an. Meskipun tidak ada bukti yang tersebar mengenai usaha untuk
mempersilahkan peneliti melalui hipotesis yang sukses menebak bukti
prevalensi sabotase, ketika subyek percaya bahwa sesuatu di luar kebiasa-
an terjadi, mereka mungkin bertindak kurang alami. Implikasi fenomena
ini mendesakkan seorang peneliti untuk mengajukan klasifikasi berikut
ini:
1. Subyek tidak menerima penyimpangan dari rutinitas sehari-hari
2. Subyek menerima penyimpangan, namun seperti tidak berhubungan
dengan peneliti.
3. Subyek menerima penyimpangan sebagaimana dilakukan peneliti.
Dalam semua lingkungan penelitian dan situasi kontrol, peneliti perlu was-
pada terhadap efek yang mungkin menggantikan kesimpulan mereKa. Hal
ini sebagai pengingat untuk mengklasifikasikan jenis studi seseorang, men-
guji kekuatan dan kelemahan validitas, dan dipersiapkan untuk mengkuali-
taskan hasilnya.
Desain penelitian eksploratori, deskriptif, dan kausal didiskusikan dalam
bagian berikut ini. Aspek lainnya dari desain dikupas dalam bab selanjutnya
setelah latar belakang kerja yang memadai diletakkan untuk topik terse but.
STUD I EKSPLORATOR I
Nilai dan pentingnya eksploratori telah dikomentari. Hal ini terutama ber-
manfaat ketika para peneliti kehilangan gagasan yang jelas mengenai per-
masalhan yang akan mereka temui -dalam rangkaian studi terse but. Melalui
eksplorasi, para peneliti mengembangkan konsep secara lebih jelas, mem-
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
174 Metode Riset Bisnis
buat prioritas, dan dalam berbagai eara meningkatkan desain penelitian
akhir. Eksploratori juga dapat menghemat waktu dan uang jika mereka
memutuskan, setelah studi, bahwa permasalahan tersebut tidak sepenting
sebagaimana dipikirkan pertama kali.
Eksplorasi memberikan tujuan lain. Dalam tempat yang pertama, wila-
yah investigasi mungkin sedemikian baru atau sedemikian samar sehinggaseorang peneliti perlu untuk melakukan suatu eksplorasi hanya untuk mem-
pelajari sesuatu mengenai permasalahan terse but. Juga, para peneliti dapat
mengeksplorasi untuk meyakinkan bahwa ini praktis untuk melakukan studi
di wilayah tersebut. Misalnya, sebuah agen federal pemerintah mengajukan
bahwa penelitian yang dilakukan mengenai bagaimana para eksekitif dalam
industri yang ada membuat keputusan mengenai pembelian barang mentah.
Seeara spesifik meliputi pertanyaan mengenai bagaimana (dan dengan
kisaran harga berapa) satu bahan mentah diberikan kepada yang lain dalam
produk manufaktur tertentu. Persyaratan kritis untuk studi ini adalah
eksplorasi untuk menentukan apakah eksekutif industri akan membuka
rahasia informasi secukupnya mengenai pembuatan keputusan mereka me-ngenai hal tersebut.
Namun, selain nilalinya yang jelas, para peneliti dan manajer memberi-
kan perhatian yang terlalu keeil terhadap permasalahan tersebut. Seringkali
ada tekanan yang kuat untuk jawaban yang eepat terhadap permasalahan
penelitian. terlalu sering, "jelas" bahwa eksplorasi "berputar-putar" ketika
proyek yang mendesak dapat dilakukan. Suatu pandangan yang lebih bijak-
sana adalah bahwa eksplorasi menghemat waktu dan uang dan tidak harus
diabaikan.
A la t E k sp lo ra si
Penelusuran Literaur. Langkah pertama yang jelas dalam studi eksplor-
tori adalah melakukan penelusuran literatur. Suatu hal yang tidak efisien
untuk mengungkap sesuatu yang baru melalui penelitian awal yang telah
dilakukan oleh yang lain. Dalam literatur ada puluhan dari ratusan seeara
buku periodik dan ada ratusan dari ribuan buku mengenai semua aspek
bisnis. Ada beberapa katalog khusus dan pedoman subyek yang tersedia di
kebanyakan perpustakaan yang akan membantu kita dalam penelitian ini.
Lebih banyak lagi pembahasan mengenai topik ini dalam Bab 9.
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
Strategi Desain 175
Penelusuran literatur dapat memberikan latar belakang yang luar biasa di
bidang yang diminati dan akan mensuplai sejumlah arahan yang baik jika
orang kreatif. Jika kita membatasi investigasi pada subyek yang jelas dalam
sumber bibliografi ini, kita seringkali akan kehilangan banyak informasi
terbaik. Misalnya, kita tertarik dalam mengestimasikan pandangan industri
tembaga di masa 10 tahun mendatang. Langkah pertama yang jelas adalah
untuk mencari melalui literatur informasi mengenai produksi dan konsumsi
tembaga. Namun, suatu pencarian yang terbatasi oleh dua topik ini akan
kehilangan lebih banyak daripada yang didapatkan. Ketika penelusuran
industri tembaga dilakukan, informasi yang bermanfaat diangkat dari judul
referensi berikut ini: tambang dan mineral; metal nonferrous; perencanaan;
ekonometrik; industri konsumen seperti otomotif dan komunikasi; negara-
negara di mana tembaga diproduksi, seperti Chili, dan perusahaan terke-
muka dalam industri terse but, seperti Anaconda, Kennecott, dan lain-lain.
Survei Pengalaman. Semen tara data yang diterbitkan merupakan sum-
ber yang berharga, jarang lebih dari satu bagian dari pengetahuan yang ada
dalam satu bidang dimasukkan dalam tulisan. Kemudian, juga ketika lebih
banyak yang dipublikasikan, mungkin lebih sulit untuk menemukannya.
Jadi, kita akan mendapatkan keuntungan dengan mencari informasi dari
orang yang berpengalaman di bidang studi tersebut. Orang semacam itu
dapat membantu kita mendapatkan seuatu pemahaman ke dalam hubungan
antara variabel. Untuk mendapatkan gambaran yang akurat mengenai si-
tuasi yang ada, kita perlu meminta pandangan dari mereka yang dipercayauntuk mengetahui apa yang sedang terjadi. Jumlah eksplorasi yang diper-
lukan tergantung kepada apa yang sedang dipelajari. Jika wawancara ter-
akhir dimunculkan beberapa nilai informasi baru, maka kita belum
melangkah cukup jauh. Kita harus tetap berjalan sampai penemuan-pene-
muan kita mengikuti apa yang kita ketahui.
Ketika kita mewawancarai orang dalam survai pengalaman, kita harus
mencari gagasan mereka mengenai apa yang merupakan permasalahan
penting atau aspek dari subyek. Format investigatif yang kita gunakan harus
cukup fleksibel sehingga kita dapat mengeksplorasi berbagai kesempatan
yang muncul selama wawancara. Kita mencari untuk mempelajari apa yang
sedang terjadi. Apa yang dicoba di masa lalu yang tidak berhasil? Apaelemen pengubah produksi dari situasi tersebut? Bagaimana benda tersebut
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
176 Metode Riset Bisnis
berubah dari waktu ke waktu? Permasalahan dan hambatan apa yang dapat
dilihat? Apa yang termasuk dalam keputusan dan peran apa yang mereka
mainkan? Berapa biaya dari berbagai aspek proses studi tersebut? Siap yang
dapat kita pertimbangkan untuk membantu dan/atau berpartisipasi dalam
penelitian tersebut? Apa yang merupakan bidang prioritas? Berbagai perta-
nyaan sejenis mungkin diajukan, namun hal ini memberikan kecenderunganumum dari proses terse but.
Hasil dari pertanyaan semacam itu mungkin merupakan hipotesis baru,
tanpa memperhatikan hipotesis lama, atau informasi mengenai praktikalitas
melakukan studi. Pertanyaan mendalam mungkin menunjukkan apakah
fasilitas tertentu tersedia utnuk studi, faktor apa yang diperlukan untuk
dikontrol, yang dapat dikontrol dan bagaimana, dan siapa yang akan berko-
operasi dalam studi tersebut.
Penemuan lebih mudah dilakukan jika peneliti dapat menganalisis kasus
yang memberikan pemahaman khusus. Khususnya dalam eksplorasi, kita
kurang tertarik dalam memperoleh pandangan lintas bidang yang repre-
sentatif daripada mendapatkan informasi dari sumber tersebut yang mung-
kin memberikan pemahaman. Asumsikan bahwa kita terpanggil untuk
mempelajari perusahaan pemasangan otomobil yang mempunyai sejarang
penurunan produktivitas sekarang ini, peningkatan biaya, dan pertumbuhan
jumlah kerusakan kualitas. Orang yang bisa memberikan informasi yang
mendalam meliputi berikut ini:
1. Pendatang baru pada bidang terse but - pekerja atau personil baru
yang baru ini telah ditransfer ke perusahaan ini dari perusahaan
sejenis.
2. Individu marginal atau periferal - orang yang karena pekerjaannya
meletakkannya pada pinggiran di antara kelompok yang bertentangan.
Misalnya, supervisor tataran pertama dan pemimpin pekerja yang
seringkali bukan manajemen atau pekerja namun sesuatu yang ada di
antaranya.
3. Individu dalam transisi - pekerja yang sedang dipromosikan yang
telah ditransfer ke bagian baru.
4. Orang yang menyimpang dan terpisah - mereka yang berada
dalam kelompok yang memegang posisi yang berbeda dari mayori-
tas - para pekerja yang gembira dengan situasi yang ada, bagian
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
Strategi Desain 177
dan pekerja yang sang at produktif, penyendiri dari satu macam atau
yang lain.
5. Kasus "asli" atau kasus yang menunjukkan contoh ekstrim dari kondisistudi - bagian yang paling tidak produktif, para pekerja yang paling
antagonisitk, dan seterusnya.
6. Mereka yang cocok dan mereka yang tidak - pekerja yang mapan
dalam organisasi mereka dengan mereka yang tidak mapan, eksekutif
yang selalu menolak pandangan manajemen dan mereka yang tidak.
7. Mereka yang mewakili posisi yang berbeda dalam sistem terse but -
pekerja yang tidak terlatih, tukang pemasang, superintendent, dan
sebagainya.
Kelompok Fokus. Dengan asal dari sosiologi, kelompok fokus ini men-jadi salah satu bentuk yang paling banyak digunakan dalam penelitian pasar
pada dekade 1980-an dan muncul menjadi yang terkemuka selama lebih
banyak aplikasi penelitian yang berbeda tahun 1990-an. Kelompok fokus
adalah panel dari 8 sampai 10 responden yang dipimpin oleh seorang
moderator terlatih. Moderator tersebut menggunakan prinsip dinamika
kelompok untuk memfokuskan atau membimbing kelompok terse but dalam
bertukar gagasan, perasaan, dan pengalaman mengenai topik yang benar-
benar dipahami. Tujuan topik ini seringkali produk baru atau konsep pro-
duk. Output dari sessi ini adalah serangkaian gagasan dan observasi perilaku
dengan rekomendasi moderator. Hal ini kemudian digunakan untuk pengu-
jian kuantitatif. Sebagai alat wawancara kelompok, kelompok fokus mene-rapkan potensial penelitian untuk wilayah bisnis fungsional lainnya, teruta-
rna di mana penurunan atau evaluasi gagasan atau kepemilikan kebutuhan
tidak dapat dipisahkan. Dalam penelitian eksploratori, data kualitatif yang
dihasilkan kelompok fokus dapat digunakan untuk memperkaya semua
tingkatan pertanyaan penelitian dan hipotesis dan membandingkan efektivi-
tas pilihan desain.
Pendekatan Dua-Tahap. Salah satu cara yang bermanfaat untuk men-
desain sebuah studi penelitian adalah memvisualisasikannya sebagai proyek
dua tahap. Dengan pendekatan ini, memecahkan eksplorasi sebagai tahappertama yang terpisah dengan tujuan terbatas dari (1) penentuan per-
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
178 Metode Riset Bisnis
masalahan penelitian yang lebih jelas dan (2) mengembangkan desain
penelitian. Dengan kondisi ini, eksplorasi dapat menjadi studi awal dari
lingkup dan anggaran terbatas.
Dalam berargumentasi untuk pendekatan dua tahap, kita mengenali
bahwa ada banyak permasalahan yang tidak diketahui dan informasi sema-
cam itu harus diketahui sebelum komitmen utama dalam usaha dan sumberdaya dilakukan. Dalam lingkungan ini, orang beroperasi dalam wilayah yang
tidak diketahui, di mana hal ini menyulitkan untuk memprediksi permasalah-
an dan anggaran studi. Proposal dua tahap terutama berguna ketika peneli-
tian berada pada dasar anggaran yang pasti dan kesulitan serta permasala-
han yang akan dihadapi sulit untuk diantisipasi. Eksplorasi terbatas untuk
biaya yang khusus, sederhana membawa risiko kecil untuk kedua belah
pihak dan seringkali tidak mengungkap informasi yang mengurangi biaya
penelitian keseluruhan. Kadang-kadang bukti yang tidak terungkap dalam
eksplorasi menunjukkan bahwa studi utama tersebut tidak perlu. Jumlah
eksplorasi tergantung kepada tingkatan pengetahuan secara umum dari
peneliti mengenai subyek yang menjadi studi.
Akhir dari studi eksploratori muncul ketika para peneliti yakin bahwa
mereka telah menemukan dimensi utama dari tugas penelitian. Mereka
mungkin telah menentukan serangkaian pertanyaan investigatif subsider
yang dapat digunakan sebagai pedoman khusus utnuk desain penelitian
terinci. Atau mereka dapat mengembangkan sejumlah hipotesis potensial
mengenai penyebab yang mungkin dari situasi permasalahan khusus.
Mereka juga mungkin telah menentukan bahwa hipotesis tertentu lainnya
adalah seperti kemungkinan yang dapat berubah yang dengan aman dapat
diabaikan dalam setiap studi yang berurutan. Akhimya, para peneliti dapat
mengakhiri eksplorasi karena mereka merasa bahwa penelitian tambahantidak diperlukan lagi atau tidak layak dilakukan.
Kebalikan dengan studi eksploratori, studi formal terutama disusun de-
ngan hipotesis atau pertanyaan investigatif yang dinyatakan dengan jelas.
Studi ini memberikan berbagai tujuan penelitian, di antaranya adalah (1)
deskripsi fenomena atau karakteristik yang berkaitan dengan populasi
subyek, (2) mengestiamsikan proporsi populasi yang mempunyai karakteris-
tik ini, (3) menemukan asosiasi di antara variabel yang berbeda, dan akhir-
nya (4) penemuan dan penqukuran hubungan sebab akibat di antara
variabel. Tiga tujuan yang pertama biasanya dikaitkan dengan studi deskrip-
tif, sementara yang keempat memerlukan studi hubungan kausal.
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
Strategi Desain 179
S T U D I D E S K R I P T I F
Tujuan dari studi deskriptif adalah mempelajari siapa, apa, kapan, di mana,dan bagaimana suatu topik itu. Studi tersebut mungkin sederhana atau
kompleks; studi tersebut mungkin dilakukan dalam berbagai keadaan. Juga
dapat dideskripsikan dalam bentuk dimensi lain yang telah kita diskusikan.
namun, apapun bentuknya, studi deskriptif bisa jadi hanya membutuhkan
ketrampilan penelitian seperti studi kausal yang diidealiskan, dan kita harus
mendesakkan standar yang sarna tingginya untuk desain dan pelaksanaan.
Studi deskriptif yang paling sederhana berhubungan dengan pertanyaan
yang univariate atau hipotesis di mana kita bertanya mengenai atau menya-
takan sesuatu, ukuran, bentuk, distribusi, atau eksistensi dari variabel. Misal-
nya, dalam analisis akunting pada hubungan simpanan dan pinjaman, kita
mungkin tertarik dengan pengembangan profil penabung. Kita mungkin
menginginkan pertama kali meletakkan mereka dalam hubungannya de-
ngan kantor asosiasi. Dalam kasus ini pertanyaannya mungkin, "Berapa
persen dari penabung yang tinggal di radius dua mil dari kantor?" Dengan
menggunakan format hipotesis, kita dapat memprediksi, "Enam puluh
persen atau lebih penabung tinggal di dalam radius dua mil dari kantor."
Kita mung kin juga tertarik dalam mendapatkan informasi mengenai
variabellainnya seperti:
1. Ukuran relatif rekening.
2. Jumlah rekening untuk minoritas.3. Jumlah rekening terbuka di dakam enam bulan terakhir.
4. Jumlah aktivitas (jumlah deposito dan penarikan per tahun) dalam
rekening.
Data pada masing-masing variabel ini, bisa mempunyai nilai untuk kepu-
tusan manajemen. Hubungan bivariat antara variabel ini mungkin lebih
besar. Tabulasi silang antara jarak dari cabang dan aktivitas rekening,
misalnya, mungkin menyarankan bahwa tingkat perbedaan aktivitas berkait-
an dengan lokasi rekening. Tabulasi silang tentang ukuran rekening dan
jenis kelamin pemilik rekening mungkin menunjukkan hubungan. Hubung-
an korelatif semacam itu mungkin tidak selalu berimplikasi hubungan kausal
dalam arti sempit.
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
180 Metode Riset Bisnis
Studi deskriptif seringkali terlalu sering jauh lebih kompleks daripada
dalam contoh ini. Satu studi mengenai penabung dimulai sebagaimana
didiskripsikan dan kemudian menjadi jauh sangat dalam. bagian dari studi
tersebut meliputi observasi jumlah catatan, yang menunjukkan konsentrasi
penabung yang dekat. Rekening mereka terutama lebih besar dan lebih aktif
daripada yang pemilik rekeningnya tinggal jarak jauh dari kantor bankterse but. Contoh survei penabung yang memberikan informasi pada tahap-
tahap dalam siklus hidup keluarga, sikap-sikap terhadap tabungan, ting-
katan pendapatan keluarga, dan hal-hal lain. Korelasi dari informasi ini
dengan data tabungan yang diketahui menunjukkan bahwa rekening dengan
nama wanita cenderung lebih besar. Investigasi lebih lanjut mengung-
kapkan bahwa wanita dengan rekening lebih besar seringkali menjanda
atau wanita single pekerja dan lebih tua daripada pemegang rekening
rata-rata. Informasi mengenai perilaku mereka dan praktek tabungan
membawa kepada beberapa perbaikan strategi bisnis pada tabungan dan
asosiasi peminjaman.
Beberapa bukti yang dikumpulkan menyatakan hubungan kausal. Misal-
nya, korelasi antara kedekatan dengan kantor dan probabilitas mempunyai
rekening menyarankan sebuah pertanyaan, "Mengapa orang yang tinggal
pada jarak tertentu dari kantor mempunyai rekening di sini?" Ini adalah jenis
pertanyaan situasi di mana hipotesisnya membuatnya memberikan kontri-
busi lebih besar dengan menunjuk pada arah yang dapat diikuti oleh peneli-
tian. Dalam contoh ini dapat dihipotesiskan bahwa:
1. Jarak penabung (secara operasional didefinisikan sebagai mereka de-
ngan alamat lebih dari dua mil dari kantor) mempunyai rekening di
kantor karena mereka pemah tinggal dekat dengan bank tersebut,mereka "dekat" ketika keputusan membuka rekening dilakukan.
2. Penabung yang jauh pada kenyataannya tinggal dekat dengan bank,
namun alamat pada rekening, dengan berbagai alasan, terletak di
tempat di luar raduis dua mil; mereka "dekat", namun catatannya tidak
menunjukkan hal ini.
3. Penabung jauh bekerja dekat dengan bank; mereka "dekat" karen a
berkat lokasi kerja mereka.
4. Penabung jauh biasanya tidak dekat dengan bank namun tertarik
dengan promosi yang mendorong penabung untuk menggunakan
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
Strategi Desain 18 1
sistem surat; ini merupakan bentuk lain dari bentuk "kedekatan" di
mana konsep ini ditransformasikan ke dalam satu "kenyamanan".
Ketika hipotesis ini diuji, ditentukan bahwa bagian yang substansial daripenabung jauh dapat dihitung dengan hipotesis 1 dan 3. Disimpulkan
bahwa lokasi yang dekat sangat berkaitan erat dengan penabungan pada
asosiasi tertentu. Namun demikian, penentuan penyebab tidak sedemikian
sederhana.
ST UD . KAU SAL
Korelasi antara lokasi dan probabilitas pemegang rekening pada asosiasi
simpanan dan pinjaman nampak seperti bukti yang kuat bagi kebanyakan,namun peneliti dengan latihan ilmiahnya akan berargumentasi bahwa hu-
bungan tersebut bukan hubungan sebab-akibat. Siapa yang benar? Esensi
dari ketidaksepakatan ini nampaknya terletak pada konsep "sebab''.
Kons ep "S eb abu
Seorang penulis menyatakan, "Nampaknya ada kesenjangan inheren
antara bahasa teori dan penelitian yang tidak pemah dapat dijembatani
dengan cara yang sangat memuaskan. Yang satu berpikir dalam bentuk
bahasa teoritis yang berisi perihal seperti penyebab, kekuatan, sistem, danpropertis. Namun pengujian seseorang dilakukan dalam bentuk kovariasi,
operasi, dan bacaan penunjuk." Elemen esensial dalam konsep teoritis dari
penyebab adalah bahwa A "menghasilkan" B atau A "mendesak" B untuk
terjadi. Namun itulah artefak dari bahasa, bukan apa yang sebenamya
terjadi. Secara empiris, kita tidak pernah dapat mendemonstrasikan kausali-
tas A-B dengan pasti. Hal ini karen a kita tidak "menunjukkan" hubungan
kausal secara deduktif atau menggunakan bentuk atau validasi premis bahwa
deduksi memerlukan penyimpulan. Tidak seperti silogisme deduktif, kesim-
pulan empiris adalah inferensi - kesimpulan indukstif. Seperti, mereka
merupakan pemyataan probabilistik yang didasarkan pada apa yang kita
observasikan dan kita ukur. Namun kita tidak dapat mengobservasi danmengukur semua proses yang mungkin terjadi dalam hubungan A - B.
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
182 Metode Riset Bisnis
Dalam Bab 2 kita mendiskusikan contoh dari kegagalan lampu untuk
menyala ketika tombol ditekan. Dalam contoh sederhana tersebut, dengan
mendorongkan penyebab lain utnuk kegagalan lampu tersebut, kita terting-
gal dengan satu kesimpulan yang mungkin benar berdasarkan observasi dan
pengukuran kita.
Untuk memenuhi standar ideal penyebab memerlukan bahwa satu faktorselalu menyebabkan yang lain dan tidak ada variabel yang mempunyai
sebab-akibat yang sarna. John Stuart Mill, yang menulis di pertengahan
abad 19, merumuskan serangkaian hukum atau prinsip penyebab yang
dipengaruhi oleh standar ideal ini. Hukum pertamanya disebut metode
kesepakatan yang bisa diringkaskan sebagai berikut: "Ketika satu atau
lebih kasus dari fenomena yang ada mempunyai satu dan hanya satu kondisi
secara umum, maka kondisi tersebut dapat dipandang sebagai penyebab
(atau efek) dari fenomena. " Jadi, jika kita dapat menemukan Z dan hanya
Z dalam setiap kasus di mana kita menemukan C, dan tidak ada yang
lainnya (misalnya, A, B, D, atau E) yang ditemukan dengan Z maka kita
dapat menyimpulkan bahwa C dan Z secara kausal berhubungan. Gambar
5-3 menggambarkan metode ini.
Sebuah contoh dari aplikasi metode kesepakatan ini mungkin adalah
permasalahan yang mencakup peluang tinggi ketidakhadiran pada hari
Senin di pabrik. Sebuah studi dari dua kelompok dengan ketidakhadiran
tinggi (nomor 1 dan 2 dalam Gambar 5-3) menunjukkan bahwa tidak ada
ciri-ciri pekerjaan, departemen, demografis atau personal khusus (A, B, D,
dan E) namun mereka semua anggota dari club camping (C). Kesimpulan
bahwa keanggotaan dalam club (C ) dihubungkan dengan tingginya ketidak-
hadiran.
Metode kesepakatan tersebut membantu kita mengatur beberapa faktoryang tidak relevan. Jadi, Gambar 5-3 menunjukkan bahwa A, B, D dan E
sepertinya tidak menjadi penyebab dari Z. Lagi pula, metode ini menunjuk-
kan faktor yang terjadi bersama dan oleh karenanya yang bisa dihubungkan.
Namun, kelemahan dari metode ini ada banyak. Implisit adalah asumsi
bahwa tidak ada variabel yang dipertimbangkan selain A, B, C, D dan E.
Orang tidak pernah dapat inenerima pemisalan ini dengan kepastian karen a
jumlah variabel yang potensial tidak tentu. Lagi pula, sementara C mungkin
menjadi sebab, ia hanya mungkin berfungsi dalam kehadiran beberapa
faktor lainnya yang tidak termasuk. Mungkin juga C dan Z keduanya
disebabkan oleh faktor ketiga yang tidak diketahui, atau mungkin Z yang
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
Strategi Desain 183
GAM BAR 5-3 Metode Kesepakatan Mill
No.1 0
No.2 0Therefore
rnenyebabkan C. Karena kelernahan ini, rnetode kesepakatan tidak dapat
lebih dari sebagian dari prosedur untuk rnengevaluasi bukti.
Hukurn Millyang kedua adalah hukum kesepakatan negatij. Ia menya-
takan bahwa ketika kondisi selain C diternukan berhubungan dengan obser-
vasi non-C, kita rnendapatkan bukti bahwa tidak ada hubungan kausal
antara C dan Z. Misalnya, hilangnya keanggotaan dalarn club kernping
dikaitkan dengan hilangnya absensi pada hari Senin. Proses logis ini sarna
dengan proses logika untuk rnetode kesepakatan, dan rnernpunyai penyirn-
pangan yang sarna.Metode kesepakatan dan negatifnya rnernbentuk dasar untuk rnetode
ketiga, yang disebut metode perbedaan. Dalarn bentuk elernennya dinyata-
kan, "Jika ada dua atau lebih kasus, dan dalarn salah satu di antaranya
observasi Z dapat dilakukan, sernentara di yang lain tidak dapat. dan jika
faktor C terjadi ketika observasi Z dilakukan, dan tidak terjadi ketika obser-
vasi Z dilakukan: rnaka dapat dinyatakan bahwa ada hubungan kausal antara
C dan Z." Metode ini diilustrasikan dalarn Garnbar 5-4.
Desain ini rnerupakan bentuk eksperirnental "klasik" yang sedernikian
sering diternukan dalarn ilrnu fisika. Narnun dernikian, Millrnengenali bahwa
hubungan kategori sernacarn itu antara faktor jarang diternukan. Yakni,
rnetode ini tidak rnengijinkan adanya variasi dalarn C atau Z. Baik C ada
atau tidak ada; Z terjadi atau tidak. Hukurn Mill yang lain berasal dari
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
184 Metode Riset Bisnis
GAM BAR 5-4 Metode Perbedaan Mill
.__N_O_C__"I------- ..- i ! NoZ
Therefore
beberapa penyimpangan. Mereka tidak dapat meyakinkan penemuan varia-
bel yang relevan atau memberikan bukti penyebab yang pasti. Blalock
menyatakan, "Paling balk, mereka dapat digunakan untuk memungkinkan
orang untuk menghilangkan argumentasi kausal yang tidak memadai."
Meskipun demikian, hukum tersebut membantu untuk mengajukan pema-
haman kita mengenai konsep kausalitas.
Yang lebih terakhir, filosof ilmu lainnya telah berpendapat bahwa faktor-
faktor individu bukan merupakan penyebab dari efek .khusus, namun proses
adalah penyebab dari proses. Satu interpretasi dari posisi ini diilustrasikan
dalam Gambar 5-5. Di sini berbagai hubungan sebab dan akibat antara
kinerja dan urnpan balik sales memperjelas perbedaan antara wilayah
kausalitas sederhana sampai yang lebih kompleks. Dalam model pertama,
kita berpendapat bahwa umpan balik menyebabkan peningkatan dalam
kinerja penjualan. Penjelasan yang sarna masuk akal diperlihatkan dalam
model kedua; Peningkatan kinerja penjualan menyebabkan orang sales
berperilaku secara proaktif, mencari lebih banyak umpan balik untukmen-
gaplikasikan pengalaman berikutnya. Kemungkinan yang ketiga menyata-
kan bahwa penegasan sejarah orang penjualan merupakan sebab dari kedua
awal umpan balik yang dicatat sendiri dan bekerja lebih keras untuk mening-
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
Strategi Desain 185
katkan kinerja. Dalam contoh terakhir, kita menyatakan bahwa proses yang
kompleks mempunyai kontribusi terhadap perubahan dalam umpan balik
dan kinerja. Mereka yang berada pada lingkungan orang penjualan dan unikbagi orang-per orang. Contoh lain harus menunjukkan betapa penguatan
positif dannegatif dapat menciptakan rangkaian ke atas atau ke bawah yang
akan mempengaruhi baik umpan balik maupun kinerja. Namun, semua dari
mereka membuat prediksi mengenai hubungan kausal di antara variabel
yang diasumsikan sebelumnya. Pengarang kontemporer mendeskripsikar.
cara peneliti mengumpulkan "prediksi" untuk "penyebab".
Ketika para ilmuwan berbicara "penyebab'', mereka seringkali menunjuk pada
jenis prediksi. Prediksi dapat dianggap merefleksikan penyebab hanya ketika
semua informasi yang relevan dipertimbangkan. Tentu saja, kita tidak pernah
tahu semua informasi yang relevan, sehingga prediksi kita secara kon-
sekuensinya menjadi presumtif. Oleh karenanya pemutusan dalam ilmu penge-
tahuan dengan konsep sebab. Para ilmuwan menggunakan kata "sebab" dari
waktu ke waktu, namun tidak tersesat ke dalam pernikiran bahwa mereka berarti
"sebab" dalam arti yang absolut.
Dengan pemikiran ini, banyak kesulitan yang berkaitan dengan konsep
sebab dapat diletakkan dalam perspektif. Kesimpulan kausal dilakukan.
Meskipun kesimpulan tersebut tidak permanen atau universal, namun
mereka mengijinkan kita untuk membangun pengetahuan yang diasumsikan
penyebab sepanjang waktu. Kesimpulan empiris semacam itu memberikan
perkiraan berturut-turut terhadap kebenaran. Dengan mengenali keberatan
ini marilah kita melihat lebih jauh pada jenis hubungan kausal kepentinganbagi para peneliti bisnis.
H ubu ngan K ausal
Perhatian kita dalam analisis kausal adalah dengan studi bagaimana satu
variabel berpengaruh, atau "bertanggung jawab terhadap" perubahan pada
variabel lainnya. Interpretasi yang lebih ketat dari "penyebab" ditemukan
dalam eksperimentasi, yakni bahwa beberapa faktor ekstemal "mengha-
silkan" perubahan pada variabel dependen. Namun, dalam kebanyakan
penelitian bisnis, kita tertarik dalam kasus di mana hubungan sebab-akibat
kurang eksplisit. Pada kenyataannya, kita lebih tertarik pada hubungan
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
186 Metode Riset Bisnis
GAM BAR 5-5 Model Kausal yang Mungkin dalam Peningkatan Kinerja dan Umpan
Balik Penjualan.
Feedback
causes improved
sales performance
Feedback --- Improved
sales performance
Improved
sales performance
causes feedback
Motives
(reinforcement history)
cause improved
sales performance
and feedback
Complex processes
contribute to improved
sales and feedback
Improved
sales performance
Feedback
Motives------ l[ Feedback
Improved
sales performance
Environmental
'- Feedback
Performance aids
Performance descriptions
Feedback results
Tools (equipment to do the job)
Consequences
Improved
r-: sales
performance
Internal to Salesperson
Skills and knowledge
Capacity (intelligence,
physical limitations,
strengths)
Motives
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
Strategi Desain 187
pemahaman, penjelasan, perkiraan, dan pengontrolan antara variabel dari-
pada terhadap penentuan penyebab itu sendiri.
Jika kita perhatikan hubungan yang memungkinkan yang dapat terjadi di
antara dua variabel, kita dapat menyimpulkan bahwa ada tiga kemungkinan.
Hubungan tersebut bisa jadi resiprokal, simetrikal, atau asimetrikal. Hubung-
an yang simetris merupakan hubungan di mana dua variabel berfluktuasi
bersama, namun kita asumsikan bahwa perubahan pada variabel berhu-
bungan untuk mengubah variabellain. Kita mungkin menyimpulkan bahwa
korelasi antara rendahnya kehadiran kerja dan partisipasi aktif dalam club
kernping perusahaan keduanya merupakan hasil dari (tergantung pada)
beberapa faktor seperti gaya hidup hedonistik.
Hubungan resiprokal ada ketika dua variabel secara timbal balik mempe-
ngaruhi atau memperkuat satu sarna lain. Hal ini terjadi jika membaca iklan
yang membawa kita untuk menggunakan satu merek produk. Penggunaannya, adalah untuk mensensitifkan orang untuk memperhatikan dan mem-
baca lebih banyak terhadap iklan dari merek tertentu.
Hubungan Asimetris. Hubungan utama dari kepentingan bagi analis
penelitian adalah yang asimetris. Dengan hubungan ini kita mempostulasi-
kan bahwa satu variabel (variabel independen atau IV) bertanggung jawab
terhadap variabellainnya (variabel dependen atau DV). Identifikasi N dan
DV seringkali jelas, namun kadang-kadang pilihan tersebut tidak jelas.'
Dalam kasus yang terakhir ini kita evaluasi mereka dengan berdasar (1)
kepastian dan kemampuan berubah dari variabel tersebut dan (2) rangkaian
waktu di antaranya. Misalnya, karena umum, kelas sosial, iklim, kejadian-ke-jadian dunia, teknoklogi manufaktur sekarang ini, dan sejenisnya relatif tidak
dapat diubah, biasanya kita memilih mereka sebagai variabel independen.
Lagi pula, ketika kita dapat menentukan rangkaian waktu, kita biasanya
menemukan bahwa IVmendahului DV.
Dalam penelitian bisnis, kita peduli terutama dengan hubungan asimetris
di mana bentuk umumnya adalah sebagai berikut:
1.Hubungan stimuius-respon. Hal ini mewakili kejadian atau kekuat-
an yang menghasHkan respon dari suatu obyek. Misalnya, kenaikan harga
menghasilkan unit penjualan lebih kecil; perubahan aturan kerja membawa
ke tingkat hasil kerja yang lebih tinggi; atau perubahan dalam kebijakan
ekonomi pemerintah membatasi keputusan keuangan korporasi. Eksperi-
men biasanya mencakup hubungan stimulus-respon.
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
188 Metode Riset Bisnis
2. Hubungan properti-disposisi. Properti adalah karakteristik yang
relatif ada pada subyek yang tidak tergantung pada lingkungan untuk
keaktifannya. Misalnya, umur, janis kelamin, status keluarga, agama yang
dianut, kelompok etnik, dan kondisi fisik merupakan ciri-ciri personal.
Disposisi adalah kecenderungan untuk merespon dengan kondisi ter-
tentu. Disposisi meliputi sikap, opini, kebiasaan, nilai-nilai, dorongan,dan sejenisnya. Contoh hubungan properti-disposisi akan menjadi efek
dari umur kita pada sikap kita mengenai simpanan, jenis kelamin kita dan
efeknya pada sikap terhadap isu-isu sosial tertentu, atau kelas sosial kita
dan opini kita mengenai hukum hak untuk bekerja. Properti dan disposisi
merupakan konsep utama yang digunakan dalam penelitian ilmu bisnis
dan sosial.
3. Hubungan Disposisi-perilaku. Perilaku merespon meliputi praktek
konsumsi, kinerja kerja, tindakan interpersonal, dan jenis kinerja lainnya.
Contoh dari hubungan antara disposisi dan perilaku meliputi opini menge-
nai merek dan pembeliannya, kepuasan kerja dan hasil kerja, serta nilai
moral dan penipuan pajak. Kebanyakan penelitian kausal ex post factomeliputi hubungan antara properti, disposisi, dan perilaku.
4. Hubungan properti-perilaku. Contoh meliputi hubungan pada ta-
hap siklus hidup keluarga dan pembelian perabotan rumah tangga, kelas
sosial dan pola simpanan keluarga, serta umum dan partisipasi olah raga.
Ketika berpikir mengenai hubungan kausal yang mungkin atau menga-
jukan hipotesis kausal, orang harus menyatakan posisi yang diharapkan dari
variabel berhubungan satu dengan yang lain, .yakni, mana yang menjadi
sebab dan mana yang menjadi akibat.
P en gu jian H ip otesis K au sal
Ketika tidak ada orang yang dapat merasa pasti bahwa variabel A menye-
babkan variabel B terjadi, orang dapat mengumpulkan beberapa bukti yang
meningkatkan kepercayaan mereka bahwa A, pada kenyataannya, mem-
bawa ke B. Kita mencari tiga jenis bukti untuk melakukan hal ini:
1. Adakah ko-variasi yang diprediksikan antara A dan B? Yaitu, apakah
kita menemukan bahwa A dan B terjadi bersama dengan cara yang
dihipotesiskan? Ketika A tidak terjadi, apakah juga ada ketidakhadiran
B? Atau ketika ada kurang atau lebih A. apakah seseorang juga
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
Strategi Desain 189
menemukan kurang atau lebih B? Ketika kondisi kovariasi semacam itu
ada, apakah ini indikasi dari hubungan kausal yang memungkinkan.
2. Apakah urutan waktu kejadian bergerak searah dengan arahan hipo-
tesis? Yaitu, apakah A terjadi sebelum B? Jika kita temukan bahwa B
terjadl sebelum A, kita dapat mempunyai sedikit kepercayaan bahwa A
menyebabkan B.
3. Mungkinkah untuk menghilangkan penyebab lain dari B? Yaitu, dapat-
kan orang menentukan bahwa C, D, E dan seterusnya tidak berbeda
dengan B dengan cara yang menyatakan hubungan kausal yang me-
mungkinkan?
Desain Sebab dan Eksperimental. Di sinilah demonstrasi mengenai
bagaimana ketiga faktor ini digunakan untuk menentukan penyebab. Asum-
sikan bahwa anda berharap untuk melakukan survai dari alumni universitasuntuk mendaftar dukungan mereka untuk program baru. Ada dua permin-
taan yang berbeda, sebagian besar diminta lebih alamiah dan yang lain lebih
logis dalam pendekatannya. Sebelum mengirim surat ke 50.000 alumni,
anda memutuskan untuk melakukan eksperimen untuk melihat apakah
pendekatan emosional atau rasional yang akan mendapatkan respon yang
lebih besar.
Anda memilih sampel 300 nama dari daftar alumni dan membagi mere-
ka menjadi dua kelompok masing-masing 150 orang. Salah satu dari
kelompok ini didesain sebagai kelompok eksperimen, mereka mendapatkan
anjuran emosional. Kelompok yang lain adalah kelompok kontrol dan
menerima anjuran rasional. Perhatikan bahwa masing-masing kelompokdapat didesain sebagai ekssperimen dan yang lain sebagai kontrol. Namun,
satu kelompok harus merupakan basis untuk perbandingan.
Kovariasi dalam kasus ini dinyatakan dengan prosentase alumni yang
merespon berkaitan dengan permintaan yang digunakan. Misalnya, andai-
kan bahwa 50 persen dari mereka yang menerima seruan emosional
merespon, sementara hanya 35 persen dari mereka yang menerima seruan
rasional memberikan respon. Kita dapat menyimpulkan bahwa probabilitas
respon diperluas dengan menggunakan seruan emosional.
Dalam kasus ini, rangkaian kejadian bukan merupakan permasalahan.
Jelasnya, alumni tidak merespon sampai mereka menerima surat anjuran,
sehingga tidak ada peluang bahwa dukungan alumni mengarah kepada
pengiriman surat yang meminta dukungan.
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
190 Metode Riset Bisnis
Namun demikian, perrnasalahan utamanya adalah meyakinkan bahwa
variabel lainnya tidak belutn mengacaukan hasilnya. Yaitu, dapatkah be-
berapa faktor selain dasar seruan menghasilkan hasil yang sarna? Orang
dapat mengantisipasi bahwa faktor-faktor tertentu cenderung untuk menga-
caukan hasilnya. Orang dapat mengontrol variabel ini untuk meyakinkan
bahwa mereka tidak mendapatkan hasil yang terkacaukan ini. Misalnya,propoal dengan studi mungkin merupakan salah satu yang merupakan
perhatian utama hanya bagi alumni yang menghadiri universitas sebagai
undergraduate. Jadi, orang yang datang hanya pada sekolah "graduate"
tidak dimasukkan, dan anda ingin untuk meyakinkan bahwa jawaban dari
orang ini tidak menyimpang dari hasilnya. Kontrol harus didapatkan dengan
mengeluarkan siswa graduate dari survei tersebut.
Pendekatan kedua untuk mengontrol menggunakan proses perpaduan.
Misalnya, mungin ada alasan untuk percaya bahwa rasio dukungan yang
berbeda akan datang dari siswa dalam kelompok umur yang berbeda. Untuk
mengontrol dengan perpaduan, kita perlu yakin bahwa umur distribusi
alumni adalah sarna pada kedua kelompok. Dengan cara yang sarna,
kontrol dapat diperoleh dengan memadukan alumni dari teknik, seni bebas,
bisnis, dan sekolah lain.
Namun, bahkan setelah menggunakan kontrol semacam itu, ada variabel
lainnya yang mungkin mengacaukan yang orang tidak dapat memadukan
atau mengeluarkan. Variabel ini berhubungan melalui randomisasi.
Randomisasi adalah metode mendasar di mana ekuivalen antara
kelompok eksperimental dan kelompok kontrol ditentukan. Pada pusat
desain eksperimental adalah asumsi bahwa kelompok eksperimental dan
kelompok kontrol dapat dibangun sedemikian sehiflgga mereka sarna. Pe-
maduan dan pengontrolan itu berguna, namun mereka masih meninggalkanjumlah tidak tentu yang tidak diketahui untuk dihitung. Prosedur terbaik
adalah meletakkan subyek ke kelompok eksperimental atau kelompok kon-
trol secara random (ini bukan untuk mengatakan secara sembarangan -
kerandoman harus didapatkan dengan cara yang terkontrol secara hati-hati
sesuatu dengan aturan ketat penempatan.) Jika penempatan dilakukan
secara random, masing-masing kelompok harus menerima pembagian fak-
tor yang berbeda. Satu-satunya penyimpangan dari pembagian yang adil ini
adalah yang dihasilkan dari perbedaan random (keberuntungan penarikan).
Pengaruh yang memungkinkan dari variabel yang sangat tidak diketahui ini
pada variabel dependen harus berbeda pada random. Peneliti, dengan
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
Strategi Desain 191
menggunakan uji signifikansi statistik, dapat mengestimasikan akibat yang
dimungkinkan dari peluang perbedaan ini pada DV dan kemudian dapat
membandingkan akibat variasi ekstra yang diestimasikan dengan perbe-
daaan nyata yang ada pada DV pada kelompok eksperimental dan kelom-
pok kontrol.
Penting untuk menekankan bahwa penempatan secara random untuk
kelompok eksperimental dan kelompok kontrol adalah tekn ik basic di mana
dua kelompok dapat dibuat ekuivalen. Memadukan dan bentuk - bentuk
kontrol yang lain merupakan cara suplemen dalam memperbaiki kualitas
pengukuran. Dalam arti, pemaduan dan pengontrolan mengurangi kelebih-
an "suara" dalam sistem pengukuran dan cara ini memperbaiki sensivitas
pengukuran hubungan yang dihipotesiskan.
Desain Kausal dan "Ex Post Facto". Kebanyakan studi tidak dapat
dilakukan secara penelitian eksperimental dengan menghitung variabel.
Namun kita masih tertarik dengan permasalahan penyebab. Selain penghi-
tungan dan/atau pengontrolan pengungkapan ke variabel eksperimental,
kita dipaksa kembali ke cara lain dalam mempelajari subyek yang berbeda
yang telah diekspos ke faktor independen dan yang belum.
Perhatikan situasi di mana sejumlah pekerja pada perusahaan kita me-
ngembangkan pola membolos pada hari Senin. Dalam mencari hipotesis
untuk menjelaskan fenomena ini, kita mengungkapkan bahwa sejumlah
pekerja ini juga anggota club kemping yang dibentuk beberapa bulan lalu.
Dapatkah keanggotaan di dalam club tersebut menyebabkan meningkatnyaketidakhadiran? Tidaklah praktis untuk mencoba membuat suatu eksperi-
men. Hal ini akan membutuhkan penempatan person untuk bergabung
dengan club terse but.
Pendekatan yang lebih baik akan mendapatkan daftar anggota kelompok
tersebut dan meninjau catatan ketidak hadiran pekerja, dengan mengkon-
sentrasikan pada catatan kehadiran kerja mereka pada hari Senin setelah
peristiwa kemping. Dengan cara seperti itu, kita akan mengambil sampel
pekerja yang bukan merupakan anggota kelompokdan menghitung tingkat
ketidak hadiran mereka pada hari Senin. Hasilnya dapat mungkin dapat
dilihat seperti pada Tabel 5-1. Data tersebut menyatakan bahwa keanggo-
taan dalam club kemping mungkin bisa menjadi penyebab ketidakhadiranpada hari Senin. Tentunya bukti kovariasi konsisten dengan kesimpulan ini;
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
192 Metode Riset Bisnis
TABEL 5-1 Data Ketidakhadiran Pekerja
Keanggotaan club kemping?
Absensi Ya Tidak
Tinggi
Rendah
40
70
10
280
namun apa bukti lainnya yang akan memberikan kepada kita kepercayaan
yang lebih besar dalam kesimpulan kita?
Kita juga akan mempunyai beberapa bukti waktu urutan kejadian. Logis
utnuk mengharapkan bahwa jika keanggotaan club menyebabkan ketidak-
hadiran lebih tinggi, akan ada hubungan temporal antara kedua fakta ini.Jika tingginya ketidakhadiran hanya ditemukan pada hari Senin setelah
mengikuti perjalanan kemping, maka itu merupakan bukti bagus dalam
mendukung hipotesis kita. Jika ketidakhadiran dari kerja terjadi sebelum
perjalanan kemping, urutan waktu tidak mendung hipotesis kita.
Kita tidak dapat menggunakan penempatan subyek dalam penelitian ex
post facto sebagaimana kita lakukan dalam eksperimentasi. Namun de-
mikian, kita dapat mengumpulkan informasi mengenai faktor yang menga-
caukan dan menggunakan data ini untuk membuat perbandingan klasifikasi
silang. Dengan cara ini, kita dapat menentukan apakah muncul hubungan
antara keanggotaan club terse but, ketidakhadiran, dan faktor lainnya. Misal-nya, asumsikan bahwa ktia juga mengumpulkan data umur pada pekerja
yang menjadi obyek studi dan memasukkan umur inii sebagai variabel
klasifikasi silanq; hasilnya mungkin nampak seperti dalam Tabel 5-2. Data-
data ini menunjukkan bahwa umur juga merupakan faktor. Orang yang
lebih muda lebih suka berada di antara mereka yang ketidakhadirannya
tinggi. Bagian dari tinqkat ketidakhadiran tinggi ini nampaknya berkaitan
dengan fakta bahwa kebanyakan anggota club di bawah umur 30 tahun. Di
sisi lain, di dalam kelompok umur, muncul juga bahwa anggota kelompok
mempunyai ketidakhadiran berlebihan yang lebih tinggi dariapda anggota
non-club pada umur yang sarna. Dengan pembandingan semacam itu,
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
Strategi Desain 193
TABEL 5-2 Data Ketidakhadiran Pekerja
Anggota Club Non-anggota club
Absen Absen Absen Absen
Umur Tinggi Rendah Tinggi Rendah
Di bawah 30 tahun 36 6 30 48
30-45 4 4 35 117
45 ke atas 0 0 5 115
orang dapat menggunakan kesimpulan kuat pendekatan pengujian untuk
menghilangkan faktor banyak sebagai penyebab potensial. Masih banyak
yang akan dikatan mengenai analisis data silang dan interpretasi hubung-an dalam bab selanjutnya.
Kesalahan Post Hoc. Sementara para peneliti harus menggunakan de-
sain penelitian ex post facto untuk mengalamatkan permasalahan kausal,
kata awas menjadi beres. Karena orang-orang dengan catatan ketidakhadi-
ran tinggi adalah anggota club tertentu merupakan bukti yang lemah untuk
mengklaim hubungan kausal. Dengan cara yang sama, kovariasi yang
ditemukan antara setiap variabel harus diinterpretasikan secara hati-hati
ketika hubungan didasarkan pada analisis ex post facto. Istilah kesalahan
post hoc telah digunakan untuk mendeskripsikan kesimpulan yang sering-
kali tidak menjamin ini.
Desain ex post facto digunakan secara luas dalam penelitian bisnis dan
seringkali merupakan satu-satunya pendekatan yang layak. Secara khusus,
orang mencari penjelasan kausal antara variabel yang tidak mungkin untuk
dihitung. Bukan hanya variabel tidak dapat dihitung, namun subyeknya
biasanya tidak dapat diletakkan untuk memperlakukan dan mengontrol
kelompok-kelompok pada basis "a priori". Maka, seringkali kita mene-
mukan bahwa ada banyak penyebab daripada hanya penyebab tunggal.
Peneliti yang berhati-hati dengan menggunakan desain ex post facto harus
mendekati kesimpulan kausal secara hati-hati; lagi pula, orang harus men-
guji dan menyalahkan hipotesis banyak dan mencoba untuk mengontrol
pengaruh yang mengacaukan dari banyak variabel.
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
194 Metode Riset Bisnis
RINGKASAN
Jika arahan dari proyek penelitian tidak jelas, seringkali bijaksana untuk
mengikuti prosedur penelitian dua tahap. Tahap pertama adalah eksplora-
tori secara luas, yang ditujukan pada perumusan hipotesis dan mengem-
bangkan desain penelitian khusus. Proses penelitian secara umum berisi tigatahapan utama:
1. Eksplorasi situasi
2. Pengumpulan data
3. Analisis dan interpretasi hasil.
Suatu desain penelitian adalah strategi utnuk studi sebagaimana juuga
perencanaan di mana strategi tersebut harus dijalankan. Desain penelitian
ini menentukan metode dan prosedur untuk pengumpulan, pengukuran,
dan analisis data. Namun, celakanya tidak ada k1asifikasisederhana dari
desain penelitian yang mengungkap berbagai variasi yang ditemukan dalam
prakteknya. Beberapa perspektif utama pada desain adalah:
Eksploratori versus formal
Observasional versus survei
Eksperimental versus ex post facto
Deskriptif versus kausal
Lintas bidang versus longitudinal
Kasus versus statistik
Lapangan versus laboratorium versus simulasi.
Subyek tidak menerima penyimpangan, menerima beberapa penyim-pangan, atau peneliti memasukkan penyimpangan.
Penelitian eksploratori tepat untuk studi total dalam wilayah subyek di
mana data yang dikembangkan terbatas. Pada kebanyakan studi lainnya,
eksplorasi merupakan tahap awal dari sebuh proyek dan digunakan untuk
berorientasi bagi peneliti maupun studinya. Tujuan eksplorasi adalah
pengembangan hipotesis, bukan pengujian.
Studi formal, meliputi deskriptif dan kausal, merupakan studi dengan
struktur substansial dan hipotesis khusus yang harus diuji atau pertanyaan-
pertanyaan penelitian yang harus dijawab.
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
Strategi Desain 195
Studi deskriptif adalah studi yang digunakan untuk mendeskripsikan
fenomena yang berkaitan dengan populasi subyek atau untuk mengestimasi-
kan proporsi populasi yang mempunyai karakteristik tertentu.Studi kausal mencari untuk menentukan efek dari suatu variabel pada
variabel lain atau mengapa hasil tertentu diperoleh. Konsep kausalitas
didasarkan pada logika hipotesis pengujian yang, pada gilirannya, mengha-
silkan kesimpulan induktif. Kesimpulan semacam itu adalah probabilistik
dan oleh karenanya tidak pemah dapat didemonstrasikan dengan pasti.
Gagasan sekarang ini mengenai kausalitas sebagai proses kompleks me-
ningkatkan pemahaman kita mengenai hukum Mill meskipun kita tidak
pemah dapat mengetahui semua informasi relevan yang diperlukan untuk
membuktikan kaitan kausal di luar keraguan.
Hubungan yang terjadi antara dua variabel mungkin resiprokal, simetris,
atau asimetris. Bentuk kepentingan terbesar bagi analis penelitian, asime-tris, mengambil salah satu dari bentuk berikut ini:
1. Stimulus - respon
2. Properti - disposisi
3. Disposisi - perilaku
4. Properti - perilaku
Kita menguji hipotesis kausal dengan mencari untuk melakukan tiga hal.
Kita (a) mengukur kovariasi di antara variabel; (b) menentukan hubungan
urutan waktu di antara variabel; dan (c) meyakinkan bahwa faktor lainnya
tidak mengacaukan hubungan eksplanatori.
Permasalahan mencapai tujuan ini berbeda beberapa hal dalam studi ex
post facto dan eksperimental. Bilamana mungkin, kita mencoba utnuk
mencapai ideal dari desain eksperimental dengan penempatan subyek se-
cara random, memadukan karakteristik subyek, dan menghitung dan me-
ngontrol variabel. Dengan menggunakan metode dan teknik ini, kita
mengukur hubungan seakurat dan seobyektif mungkin.
PERTAN YAAN DISKUSI1. Bedakan antara berikut ini:
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
196 Metode Riset Bisnis
Q. Eksploratori dan formal
b. Eksperimental dan ex post facto
c. Deskriptif dan kausal
2. Jenis permasalahan apa yang akan terjadi ketika dianggap asal ter-
hadap penyebab kesimpulan induktif?
3. Anda telah diminta untuk menentukan seberapa besar korporasi
melangkah dalam menyiapkan negosiasi kontrak dengan serikat buruh.
Karena anda mengetahui relatif sedikit mengenai subyek ini, bagai-
mana anda akan melangkah untuk menemukannya? Buatlah sekhusus
mungkin.
4. Anda adalah asisten administratif dari kepala divisiorganisasi manufak-
tur besar. Anda dan kepala divisi baru saja datang dari kantor general
manajer di mana anda diinformasikan bahwa kinerja asember tidak
memuaskan. Anda merasakan ketegangan di antara pekerja namun
tidak menganggapnya sebagai hal yang tidak biasa. Kepala divisi me-manggil anda ke kantornya setelah pertemuan dan menginstruksikan
anda untuk menelitinya. Nyatakan paling tidak tiga jenis penelitian
yang berbeda yang mungkin tepat dalam situasi ini.
5. Dengan menggunakan diri anda sendiri sebagai subyek, berilah contoh
dari masing-masing hubungan asimetris berikut ini:
Q. Stimulus - respon
b. Properti - disposisi
c. Disposisi - perilaku
d. Properti - perilaku.
6. Dalam analisis kausal, bagaimana anda dapat mengatakan variabel
mana yang harus independen dan manakah yang harus merupakan
variabel moderat? Mengapa tidak menggunakan lebih banyak variabel
kontrol daripada tergantung kepada randomisasi sebagai alat mengon-
trol variabel tambahan?
7. Ajukan satu atau lebih hipotesis untuk masing-masing pasangan varia-
bel berikut ini, dengan menentukan manakah yang merupakan IV dan
manakah yang merupakan DV. Kemudian gunakan hipotesis dasar
untuk memasukkan paling tidak satu variabel moderat atau variabel
penyela.
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
Strategi Desain 197
a. Index Kepercayaan Konsumen dan siklus bisnis.
b. Tingkat hasil pekerja dan kedekatan supervisi dengan pekerja.
c. Tingkat persahabatan personal antara pelanggan dan penjual dan
frekuensi penjualan pada pelanggan.
8. Para peneliti mencari hubungan kausal dengan desain penelitian ek-
sperimental atau ex post facto:
a. Dengan cara bagaimana kedua pendekatan ini sarna?
b . Dengan cara bagaimana keduanya berbeda?
(ATATAN
1. Louis S. Richman, 'The Coming World Labor Shortage," Fortune,
April 9, 1990. hal. 70.
2. Dicetak ulang dengan ijin dari Penerbit Macmillan dari buku Social
Research Strategy and tactics, 2nd ed., oleh Bernard S. Phillips, hal.
93. Copyright (C)1971 oleh Bernard S. Phillips.
3. Fred Kerlinger, Foundation of Behavioral Research, 3 rd ed. (New
York: Holt, Rinehart &Winston, 1986), hal. 279.
4. Kompleksitas desain penelitian cenderung membingungkan siswa juga
para penulis. Respon mendatang dengan menegakkan urutan banyakjenis-jenis desain rangkaian melalui penggunaan skema klasifikasi atau
taksonomi. Biasanya, hal ini bermanfaat, namun karena dunia meny-
impaang dari kategori yang rapi, skema ini seperti yang lainnya,
mungkin meliputi atau tidak meliputi terlalu banyak.
5. Fred Kerlinger, Foundation of Behavioral Research, 3 rd ed. hal.
295.
6. Abraham Kaplan, The Conduct of Inquiry (san Francisco: Chandler,
1964) hal. 37.
7. W. Charles Redding, "Research Setting: Field Studies." ed. Philip
Emmert dan William D. Brooks, (Boston: Houghton Mifflin, 1970),hal. 140-142.
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
198 Metode Riset Bisnis
8. Klasifikasi ini disarankan oleh Claire SeIItiz, Lawrence S. Wrightsman,
dan Stuart W. Cook, Research Methods in Social Relations, 3rd ed.
(NewYork: Holt, Rinehart &Winston, 1976), hal. 99-10l.
9. Presentasi yang komprehensif dan terinci dapat ditemukan pada Rich-
ard A Krueger, Focus Group: A Practical Guide for Applied Re-
search (Beverly Hills, Calif.: Sage Publications, 1988): dan David L.
Morgan, Focus Group as Qualitative Research (Beverly Hills, Calif.:
Sage Publications, 1988). Juga lihat Thomas L. Greenbaum, "Focus
Group Spurt Predicted for the 90's," Marketing News 24, no. 1
(January 8, 1990, hal. 21-22.
10. Hubert M. Blalock, Jr. Causal Inferences in Nonexperimental Re-
search (Chapel Hill, N.C.: University of North Carolina Press, 1964),
hal. 5.
11. Sebagaimana dinyatakan dalam William J. Goode dan Paul K . Hatt,
Methods in Social Research (NewYork: McGraw Hill, 1952), hal. 75.
12. Dari William J. Goode dan Paul K . Hatt, Methods in Social Research
(New York: McGraw Hill, 1952). Copyright (C ) 1952. Digunakan
de.ngan ijin dari McGraw-Hili Book Company.
13. Morris R. Cohen dan Ernest Nagel, An Introduction to Logic and
Scientific MEthod (New York: Harcourt, Brace, 1934), bab 13.
14. Hubert M. Blalock, Jr. Causal Inferences in Nonexperimental Re-
search (Chapel Hill, N.C.: University of North Carolina Press, 1964),
hal. 14.
15. R. Chapnap, An Introduction to the Philosophy of Science (New
York: Basic Books, 1966).
16. lsi diambil dari Thomas F. Gilbert, Human Competence (New YOrk;
McGraw-Hili, 1978). Konsep tabular didasarkan pada Emanuel J.
Mason dan William J. Bramble, Understanding ang Conducting Re-
search, 2nd ed. (New York: McGraw Hill, 1989), hal. 13.
17. William J. Bramble, Understanding ang Conducting Research, 2nd
ed. (New York: McGraw Hill, 1989), hal. 14.
18. Morris Rosemberg, The Logic of Survey Analysis (NEWYork: Basic
Books, 1968), hal. 3.
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
Strategi Desaih 199
BACAAN YAN G D ISARAN KAN
1. Babble, Earl R. The Practice of Social Research, 5th ed. Belmont,
Calif.: Wadsworth, 1989. Bab 4 merupakan pengkristalan desain
secara jelas dan menyeluruh.
2. Fox, David J. The Research Process in Education. New York: HOlt,
Rinehart &Wissnton, 1969. Bab 1 menampilkam studi kasus dalam
desain penelitian.
3. Krathwohl, DavidR. Social and Behavioral Science Research: A New
Framework for Conceptualizing, Implementing, and Evaluating
Research Studies. San Francisco: Jossey-Bass, 1985. Bab 9 me-
ngenai kausalitas adalah mendalam, dapat dinalar, dan sang at dire-
komendasikan.
4. Emanuel J. Mason dan William J. Bramble, Understanding ang Con-
ducting Research, 2nd ed. (New York: McGraw Hill, 1989), Bab 1
mempunyai bagian yang luar biasa mengenai penyebab; Bab 2
memberikan klasifikasi altematif jenis penelitian.
5. Claire Selltiz, Lawrence S. Wrightsman, dan Stuart W. Cook, Research
Methods in Social Relations, 3rd ed. (NewYork: Holt, Rinehart &
Winston, 1976). Bab 4 dan 5 mendiskusikan berbagai jenis desain
penelitian.
S TUDI L AN JU TAN : LAT IH AN
Men gk ritis i D es ain S tu di
Tujuan:
1. Untuk memfasilitasi pemahaman desain penelitian dengan mengana-
lisis studi.2. Untuk mengkonseptualkan studi yang dipilih dengan menggunakan
altematif desain yang tersedia.
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
200 Metode Riset Bisnis
Arahan:
1. Memilih studi dari salah satu abstrak berikut ini (atau satu yang dis-
arankan oleh instruktur anda) dan mendapatkan copy dari perpusa-
takaan anda.
2. Dengan menggunakan delapan kategori desain yang ditampilkan pada
awal bab, tentukan karakteristik dari studi yang dipilih.
3. Sarankan desain altematif yang akan digunakan para peneliti (gunakan
empat atau lebih kategori).
a. Bagaimana desain akan melihat perubahan anda?
b. Dengan cara bagaimana ia akan lebih kuat? Lebih lemah?
c. Prediksikan efek pada hasil dengan menggunakan perubahan
anda.
Abstrak Singkat"
Studi 1 Studi ini mengargumentasikan perlunya untuk mengidentifikasi
selanjutnya para enterprenur yang akan menciptakan pertum-buhan perusahaan tinggi. Psikodinamik dari enterprenur yang ber-
hasil tetap sukar dipahami selain penelitian yang dipertimbangkan.
Namun demikian dengan menggunakan teori motivasi kerja, ber-
lawanan dengan motivasi hierarki, identifikasi dan prediksi dapat
dibantu. Subyek studi adalah para aplikan untuk pengembangan
dana di bawa Pogram Penelitian Inovasi Bisnis Kecil NSF. Data
diperoleh dari 118 enterpreneur yang telah mendirikan perusa-
haan dan kelompok pembanding 41 manager lilmuwan yang telah
mengaplikasikan namun bukan pendiri. Motivasi kerja menunjuk-
kan hubungan substansial dengan pertumbuhan dan perbedaan
enterprenur dari non-enterprenur. Keuntungan untuk mengajukankapitalis, investor, dan peningkatan kecepatan di mana inovasi
teknologis dapat dibawa ke pasaran melalui identifikasi awal bakat
dikutip sebagai keuntungan praktis.
John B. Minner dan NOrman R. Smith, "Role of Entrepreneurial
Task Motivation in the Growth of Technologically Innovative
Firms." Journal of Applied Psychology 74, no. 4(1989), hal.
554-60.
Studi 2 Manajer sumber daya manusia mempunyai tugas sulit menyeim-
bangkan hal pekerja dengan perlakuan yang adil dan proses se-
5/17/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bagian2-desain-penelitian-bab5-strategi-desain-55ab589b6e2d7
Strategi Desain 201
harusnya berkaitan dengan hak-hak pekerja untuk mengelola ukur-
an dan komposisi kekuatan kerja mereka. Studi ini akan menguji
efek pekerjaan pada keinginan versus kebijakan personalia proses
yang seharusnya dalam usaha organisasional untuk menarik pe-
kerja baru. Dengan menggunakan 101 siswa bisnis undergraduate
yang telah membaca brosur perusahaan fiktif, penemuan menun-
jukkan bahwa para pelamar kerja masa mendatang memandang
perusahaan yang menyatakan pekerja pada kebijakan secara signi-
fikan kurang menarik daripada mereka yang melekat dengan kebi-
jakan proses seharusnya. namun hal tersebut mungkin tidak mela-
rang mereka untuk mengumpulkan banyak informsi dan mendesak
peluang pekerjaan lebih lanjut dengan perusahaan yang mempu-
nyai kebijakan yang kurang menyenangkan. Hipotesisnya adalah
bahwa para pekerja mungkin dapat menghilangkan efek negatifpotensial dari pekerjaan pada kemauan dengan skompensasi se-
cara substansial dan keuntungan didukung secara parsial.
Chaterine Schwoeree and Benson Rosen, "Effects of Employment
- at Will Policies and Compensation Policies on Corporate Image
and Job Pursuit Intentions,"Journal of Applied Psychology 74,
no. 4 (!989), hal. 653-56.
Studi 3. Ramalan pemenuhan diri dalam hubungan interpersonal seringkali
ditunjuk sebagai efek Pygmallion. Dipelajari dalam lingkup eceran
melebihi periode tiga bulan dengan menggunakan orang sales
yang baru disewa dan manajer sales tingkat pertama, investigasi inimenguji hubungan antara harapan supervisor untuk subordinat dan
kinerja yang dihasilkan. Bukti kecil dari efek Pygmallion ditemukan
pada keseluruhan sampel meskipun lebih operatif pada perem-
puan dan laki-laki. Hilangnya penemuan penting dalam studi ber-
lawanan dengan lingkup pendidikan militer yang menyarankan
bahwa proses tersebut mungkin jauh lebih kompleks daripada
pemikiran yang terdahulu.
Charlotte D. Sutton dan Richard W. Woodman, "Pygmallion Goes
to Work: The effect of Supervisor Expectations in a Retail Setting,"
Journal of Applied Psychology 74, no. 6(1989), hal. 943-50.