bagian ketigadisdukcapil.kamparkab.go.id/.../09/renstra-2017-2022.docx · web viewundang-undang...
TRANSCRIPT
RENCANA STRATEGIS – PDTAHUN 2017 - 2022
PEMERINTAH KABUPATEN KAMPARDINAS KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPILJl. A. Rahman Saleh No. Telp. (0762) 20130
BANGKINANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, alhamdulillah pada akhirnya Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kampar telah dapat menyusun
sebuah dokumen Perencanaan Strategi (RENSTRA) Tahun 2017 – 2022.
Sebagaimana diketahui bahwa RENSTRA ini merupakan hasil rumusan
dan kesepakatan bersama, hendaknya Renstra ini betul – betul dapat dipahami,
dipedomani dan dilaksanakan sebagaimana mestinya oleh semua unit Eselon III
dengan segenap jajarannya di lingkungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Kampar, sehingga sasaran dan target yang telah ditetapkan dapat
tercapai sesuai dengan program dan kegiatan dan pada akhirnya diharapkan dapat
bermanfaat pula bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat secara luas.
Keberhasilan dalam mencapai sasaran dan target kegiatan yang telah
ditetapkan didalam Renstra ini dapat bermanfaat bagi upaya peningkatan
kesejahteraan masyarakat merupakan indikator keberhasilan kinerja Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kampar dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya. Oleh karena itu setiap kendala dan masalah yang
dihadapi oleh setiap unit Esselon III, harus segera dipecahkan dan dicairkan jalan
keluar yang sebaik-baiknya agar masalah tersebut tidak mengganggu kinerja
instansi.
Apabila kinerja telah dapat kita capai dengan baik, yang ada pada
akhirnya dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap akuntabilitas
Pemerintah Kabupaten Kampar kepada masyarakat. Oleh karena itu perpepsi ini
hendaknya dapat dipahami sungguh-sungguh oleh kita semua.
Dengan telah berhasilnya Penyusunan Renstra ini saya ucapkan terima
kasih kepada Tim Penyusunan dan pihak-pihak lain khususnya Bappeda
Kabupaten Kampar yang telah banyak memberikan masukan-masukan yang
berguna dalam rangka penyusunan Renstra Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Kampar.
Semoga Renstra ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua,
khususnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas.
Bangkinang, Desember 2017KEPALA DINAS
KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPILKABUPATEN KAMPAR
ZAMZAMIR,SEPembina Utama Muda
NIP. 19621128 199203 1 002
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI ..................................................................................................iii
DAFATAR TABEL........................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1
..........................................................................................................................
1.1 Latar Belakang .......................................................................................1
1.2 Landasan Hukum ....................................................................................2
1.3 Maksud dan Tujuan ................................................................................4
1.4 Sistimatika Penulisan .............................................................................5
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PD ....................................................7
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi PD............................................7
2.2 Sumber Daya PD.....................................................................................28
2.3 Kinerja Pelayanan PD.............................................................................31
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan PD .........................33
2.4.1 Tantangan Pengembangan Pelayanan ....................................................33
2.4.2 Peluang Pengembangan Pelayanan........................................................33
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PD..................34
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
PD .......................................................................................................34
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih.......................................................................................35
3.3 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategi ........................................................................................42
3.4 Penentuan Isu-isu Strategis.....................................................................43
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN..............................................................45
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN.........................................46
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA
PENDANAAN..................................................................................47
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN..........52
BAB VIII PENUTUP......................................................................................53
DAFTAR TABEL
(Tabel 2.3 Capaian Kinerja Pelayanan PD 5 (lima) tahun 2012-2016
Renstra periode lalu).........................................................................................31
(Tabel 2.4 Anggaran dan Realisasi 2012-2016
Renstra Periode lalu) ....................................................................................... 32
(Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan
PD 2017-2022...................................................................................................45
Tabel 5.1 Tujuan dan Sasaran Strategi dan Kebijakan PD tahun
2017-2022 ........................................................................................................46
Tabel 6.1 Rencana Program Kegiatan dan Pendanaan tahun
2017-2022 ........................................................................................................49
Tabel 7.1 Indikator Kinerja PD 2017-2022 (RPJMD 2017-2022) ..................52
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan pembangunan merupakan suatu fungsi utama
Manajemen Pembangunan dan sangat diperlukan, karena kebutuhan akan
pembangunan lebih besar dari sumber daya (resource) yang tersedia.
Melalui perencanaan pembangunan yang baik dapat dirumuskan kegiatan
pembangunan yang secara efisien dan efektif dapat memperoleh hasil yang
optimal dalam pemanfaatan sumber daya yang tersedia dan potensi yang
ada.
Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Setiap Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) haris memiliki Rencana Strategi Perangkat Daerah
(Renstra PD) yang berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RP JMD) tahun 2017-2022. Renstra PD disusun untuk
mewujudkan capaian visi dan misi Kepala Daerah serta tujuan setiap
organisasi pemerintahan dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
masing-masing Perangkat Daerah.
Rencana strategis (Renstra) Perangkat Daerah merupakan dokumen
perencanaan perangkat daerah untuk periode 5 (lima) tahun yang bersi
tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan sesuai dengan
tugas dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi perangkat daerah
berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif. Proses penyusunan renstra
perangkat daerah meliputi : (1) Persiapan Penyusunan Renstra Perangkat
Daerah; (2) Penyusunan rencangan Renstra Perangkat Daerah; (3)
Penyusunan Rancangan Akhir Renstra Perangkat Daerah; dan (4) Penetapan
Renstra Perangkat Daerah.
Renstra Perangkat Daerah memiliki keterkaitan dengan dokumen
perencanaan baik ditingkat Nasional, Propinsi maupun Kabupaten/ Kota.
Keterkaitan Renstra Perangkat Daerah dengan RPJMD, Renstra K/L dan
Renstra Perangkat Daerah Propinsi, dan dengan Renja Perangkat Daerah
diuraikan sebagai berikut. Penyusunan Renstra Perangkat Daerah mengacu
pada tugas dan fungsi perangkat daerah sesuai dengan peraturan Daerah
tentang Perangkat Daerah Propinsi/ Kabupaten/ Kota, Peraturan Kepala
Daerah tentang Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah, RPJMD Propinsi/
Kabupaten/ Kota, dan memperhatikan Renstra Kementrian/ Lembaga,
Resntra Perangkat Daerah Propinsi, Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi/
Kabupaten/ Kota, dan hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
RPJMD Propinsi/ Kabupaten/ Kota.
1.2 Landasan Hukum
Sebagai dasar disusunnya Rencana Strategis (Renstra) PD Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kampar Tahun 2017 –
2022 antara lain :
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589);
2. Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang perubahan atas
undang-undang nomor 23 tahun 2006 tentang administrasi
kependudukan
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4833);
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 tahun 2007
tentang pelaksanaan undang-undang nomor 23 tahun 2006 tentang
administrasi kependudukan.
9. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 80, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4833);
10. Permendagri nomor 86 tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan jangka
panjang daerah dan rencana pembangunan jangka menengah daerah,
serta tata cara perubahan rencana pembangunan jangka panjang
daerah , rencana pembangunan jangka menengah daerah dan rencana
kerja pemerintah daerah
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design
Reformasi Birokrasi 2010-2025
13. Permendagri nomor 59 tahun 2007 tentang perubahan atas peraturan
menteri dalam negeri nomor 13 tahun 2006 tentang pedoman
pengelolaan keuangan daerah.
14. Peraturan Daerah Propinsi Riau Nomor 9 Tahun 2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Riau
Tahun 2005-2025;
15. Peraturan daerah nomor 5 tahun 2017 tentang RPJMD Kabupaten
Kampar Tahun 2017-2022
16. Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2016 tentang SOTK di lingkungan
pemerintah kabupaten kampar
17. Peraturan Daerah Kabupaten Kampar Nomor 20 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Tahun 2005-
2025.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penyusunan Rencana Strategis ( Renstra) Perangkat
Daerah adalah menyediakan dokumen Perencanaan Perangkat Daerah untuk
kurun waktu lima tahun yang mencakup gambaran kinerja, permasalahan,
isu strategis tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan
perangkat daerah sebagai penjabaran dari RPJMD sesuai dengan tugas dan
fungsi perangkat daerah.
Tujuan dari penyusunan Renstra Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Kampar tahun 2017 – 2022 yaitu, sebagai berikut ;
1. Memberikan arahan tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan
kegiatan pembangunan selama kurun waktu lima tahun dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi perangkat daerah dalam
mendukung Visi dan Misi kepala daerah.
2. Menyediakan tolak ukut kinerja pelaksanaan program dan kegiatan
perangkat daerah untuk kurun waktu lima tahun dalam pelaksanaan
tugas dan fungsinya sebagai dasar dalam melakukan pengedalian dan
evaluasi kinerja perangkat daerah.
3. Memberikan pedoman bagi seluruh aparatur perangkat daerah dalam
menyusun Rencana Kerja (Renja) perangkat daerah yang merupakan
dokumen perencanaan perangkat daerah tahunan dalam kurun waktu
lima tahun.
1.4 Sistimatika Penulisan
Sistematika penulisan perumusan rancangan Renstra Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kampar yang menghasilkan
uraian kegiatan-kegiatan disusun secara sistematis kedalam naskah
rancangan Renstra OPD, dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
..........................................................................................................................
1.5 Latar Belakang
1.6 Landasan Hukum
1.7 Maksud dan Tujuan
1.8 Sistimatika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PD
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi PD
2.2 Sumber Daya PD
2.3 Kinerja Pelayanan PD
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan PD
2.4.1 Tantangan Pengembangan Pelayanan
2.4.2 Peluang Pengembangan Pelayanan
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PD
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
PD
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih
3.3 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategi
3.4 Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
BAB VIII PENUTUP
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PD
2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI PD
Berdasarkan Peraturan Bupati Kampar Nomor 40 Tahun 2016
tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kampar adalah
sebagai berikut :
1) Susunan Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terdiri :
1. Kepala Dinas;
2. Sekretariat terdiri dari :
a. Sub Bagian Perencanaan;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub BagianUmum dan Kepegawaian.
3. Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk terdiri dari :
a. Seksi Identitas Penduduk;
b. Seksi Pindah Datang dan Pendataan Penduduk.
4. Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil terdiri dari :
a. Seksi Kelahiran dan Kematian;
b. Seksi Perkawinan, Perceraian, Perubahan Status Anak dan
Pewarganegaraan.
5. Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan terdiri
dari :
a. Seksi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan;
b. SeksiPengolahan dan Penyajian Data Kependudukan.
6. Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan terdiri dari :
a. Seksi Kerjasama dan Inovasi Pelayanan;
b. Seksi Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan.
2) Struktur Organisasi Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam lampiran peraturan Bupati ini.
Bagian Ketiga
Eselonisasi Perangkat Daerah
Pasal 4
(1) Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan
jabatan struktural eselon II b atau jabatan pimpinan tinggi pratama.
(2) Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan
jabatan struktural eselon III a atau jabatan administrator.
(3) Kepala Bidang Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
merupakan jabatan struktural eselon III b atau jabatan
administrator.
(4) Kepala Sub Bagian dan Kepala SeksiDinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil merupakan jabatan struktural eselon IV a atau
jabatan pengawas.
Bagian Kesatu
Kepala Dinas
Pasal 5
(1) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dipimpin oleh seorang Kepala
Dinas yang mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan
daerah di bidang administrasi kependudukan berdasarkan asas otonomi
daerah dan tugas pembantuan.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Kepala Dinas mempunyai fungsi :
a. Melaksanakan Penyusunan program dan anggaran;
b. Pengelolaan keuangan;
c. Pengelolaan perlengkapan, urusan tata usaha, rumah tangga dan barang
milik negara;
d. Pengelolaan urusan ASN;
e. Penyusunan perencanaan di bidang pendaftaran penduduk, pencatatan
sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan, kerja sama
administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen
kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan;
f. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendaftaran penduduk,
pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan,
kerja sama, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi
pelayanan administrasi kependudukan;
g. Pelaksanaan pelayanan pendaftaran penduduk;
h. Pelaksanaan pelayanan pencatatan sipil;
i. Pelaksanaan pengelolaan informasi administrasi kependudukan;
j. Pelaksanaan pemanfaatan data dan inovasi pelayanan;
k. Pembinaan, koordinasi, pengendalian urusan administrasi
kependudukan dan Pencatatan Sipil;
l. Pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Kependudukan dan
Pencatatan sipil; dan
m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Bagian Kedua
Sekretariat
Pasal 6
(1) Sekretaris dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pokok
memberikan pelayanan administratif dan teknis yang meliputi perencanaan,
keuangan, urusan tata usaha, perlengkapan rumah tangga dan urusan ASN
kepada semua unsur di lingkungan Dinas.
(2) Sekretaris Dinas dalam melaksanakan tugas, menyelanggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan koordinasi program dan kegiatan antar Bidang;
b. Koordinasi dan penyusunan program dan anggaran;
c. Pelaksanaan pengelolaan dan pengendalian keuangan;
d. Pengelolaan perlengkapan, urusan tata usaha, rumah tangga dan barang
milik Negara;
e. Pengelolaan urusan ASN;
f. Melaksanakan pengelolaan administrasi program, Perencanaan,
Laporan LKjIP, Laporan Penja, IKU, Renja dan Renstra;
g. Melaksanakan koordinasi penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan
Standar Operasional Prosedur (SOP);
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
bidang tugasnya.
Paragraf 1
Sub Bagian Perencanaan
Pasal 7
(1) Sub Bagian Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang
mempunyai tugas melakukan penyiapan koordinasi dan penyusunan
program dan anggaran.
(2) Sub Bagian Perencanaan dalam melaksanakan tugas, menyelenggarakan
fungsi:
a. Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan dan
pengkoordinasian penyusunan rencana dan program kerja dinas;
b. Melakukan pengumpulan, pengelolaan, analisa dan evaluasi penyiapan
serta penyajian data dinas;
c. Melakukan study dan survey/identifikasi kegiatan teknis dan sarana
dengan institusi terkait;
d. Menyusun dokumen rencana kerja, rencana kegiatan anggaran dan
dokumen pelaksanaan anggaran;
e. Menghimpun dan mempersiapkan bahan laporan kemajuan fisik dan
keuangan secara periodik setiap bulan;
f. Menghimpun dan menyusun bahan laporan tahunan, LAKIP,
RENSTRA, RENJA, IKU dan RPJMD serta APBD-P;
g. Melaksanakan penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan Standar
Operasional Prosedur (SOP);
h. Melakukan dan menelaah pelaksanaan anggaran pembiayaan program
pembangunan;
i. Melaksanakan langkah-langkah persiapan pelaksanaan rencana kerja
program kegiatan tahunan;
j. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.
Paragraf 2
Sub Bagian Keuangan
Pasal 8
(1) Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang
mempunyai tugas melakukan penyiapan koordinasi dan pelaksanaan
pengelolaan keuangan, penatausahaan, akuntansi, verifikasi dan pembukuan.
(2) Sub Bagian Keuangan dalam melaksanakan tugas, menyelenggarakan
fungsi:
a. Mengelola administrasi dan peñatausahaan keuangan dinas;
b. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Bendaharawan dinas;
c. Membuat konsep Surat Pencairan Dana (SPD) kegiatan rutin dan
bidang-bidang atas dasar permintaan dari rutin dan
bidang-bidang/PPTK dalam rangka pengajuan SPD ke Bendahara
Umum Daerah (BUD);
d. Meneliti Konsep SPD, mencatat SPD dan membuat laporan bulanan
SPD yang telah diterbitkan;
e. Mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dari kegiatan rutin;
f. Memeriksa (verifikasi) SPP kegiatan rutin dan bidang-bidang;
g. Meneliti SPP-LS, SPP-UP, SPP-TU gaji dan tunjangan PNS lainnya
yang disampaikan bendaharawanpengeluaran;
h. Meneliti/membuat Surat Perintah Membayar (SPM) yang akan
diterbitkan pengguna anggaran;
i. Mengajukan SPM yang telah dibuat kepada Bendahara Umum Daerah
(BUD) dan mencatat SP2D serta membuat laporan bulanan SP2D yang
telah diterbitkan;
j. Meneliti, mengawasi dan mengurusi pelaksanaan pembukuan penerima
dan pengeluaran belanja SKPD;
k. Mengatur administrasi tata usaha pembukuan, perhitungan anggaran
dan pembinaan bendaharawan;
l. Meneliti dan menandatangani pengesahan Surat Pertanggung Jawaban
(SPJ);
m. Melaksanakan pembuatan neraca dan arus kas dalam melaksanakan
akuntansi SKPD serta membuat jurnal;
n. Membuat daftar permintaan gaji pegawai, melakukan urusan
pembayaran gaji, membuat permintaan gaji pokok, rapel honorarium
o. Membuat usulan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP)
gaji bagi pegawai untuk disampaikan kepada Bendahara Umum Daerah
(BUD);
p. Memenuhi permintaan kenaikan gaji berkala;
q. Melakukan wajib pungut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
r. Menyusun laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi anggaran
SKPD;
s. Menyiapkan laporan keuangan (bulanan, triwulan, semesteran dan
tahunan);
t. Melakukan konsultasi dengan atau instansi terkait terhadap masalah-
masalah yang bersifat insidentil dibidang keuangan untuk mendapatkan
pedoman menyelesaikan tugas;
u. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.
Paragraf 3
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Pasal 9
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian yang mempunyai tugas melakukan urusan persuratan, urusan tata
usaha, kearsipan, urusan administrasi ASN, urusan perlengkapan, rumah
tangga, dan penataan barang milik negara.
(2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dalam melaksanakan tugas,
menyelenggarakan fungsi:
a. Membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan administrasi umum
dan kepegawaian;
b. Pengelolaan administrasi perlengkapan meliputi perencanaan
kebutuhan, pengadaan, pendistribusian/pemanfaatan, pemeliharaan dan
inventarisasi barang perlengkapan rumah tangga dinas;
c. Mengatur alur surat masuk dan keluar;
d. Melaksanakan kebersihan lingkungan kantor dan bertanggung jawab
atas keamanan kantor;
e. Merencanakan usulan kebutuhan alat tulis kantor dan kebutuhan barang
lainnya;
f. Menyusun rencana kebutuhan dan pengembangan kepegawaian di
lingkungan dinas;
g. Membuat konsep surat dinas yang menyangkut kepegawaian, berupa
kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala dan masalah lainnya untuk
menyelesaikan administrasi kepegawaian;
h. Menyusun daftar urut kepangkatan (DUK) untuk disampaikan pada
Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kampar;
i. Menyusun dan mempersiapkan bahan administrasi kepegawaian yang
meliputi gaji berkala, kenaikan pangkat, cuti, pensiun, kartu pegawai,
karis/karsu, taspen, BPJS serta pengusulan pemberian penghargaan;
j. Merekapitulasi daftar hadir pegawai, dinas luar, sakit dan pegawai yang
sedang cuti dengan mempedomani laporan dan daftar hadir yang ada
sebagai bahan laporan pada atasan;
k. Mengatur administrasi tugas-tugas yang berkaitan dengan pembinaan
kedudukan hukum pegawai, bimbingan dan penyuluhan pegawai,
pembinaan disiplin, penyelesaian administrasi kepegawaian;
l. Mengiventarisasi pegawai dan mengusulkan yang akan mengikuti
pelatihan penjenjangan dan Diklat teknis fungsional serta pendidikan
formal;
m. Menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil yang
telah dicapai sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas;
n. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.
Bagian Ketiga
Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk
Pasal 10
(1) Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk dipimpin oleh seorang Kepala
Bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan perumusan
kebijakan teknis dan pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan
pendaftaran penduduk.
(2) Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk dalam melaksanakan tugas,
menyelanggarakan fungsi :
a. Penyusunan perencanaan pelayanan pendaftaran penduduk;
b. Perumusan kebijakan teknis pendaftaran penduduk;
c. Pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pelayanan
pendaftaran penduduk;
d. Pelaksanaan pelayanan pendaftaran penduduk;
e. Pelaksanaan penerbitan dokumen pendaftaran penduduk;
f. Pelaksanaan pendokumentasian hasil pelayanan pendafataran
penduduk;
g. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pendaftaran penduduk.
Paragraf 1
Seksi Identitas Penduduk
Pasal 11
(1) Seksi Identitas Penduduk dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, perumusan
kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta pelayanan dan penerbitan
dokumen pendaftaran penduduk.
(2) Seksi Identitas Penduduk dalam melaksanakan tugas, menyelenggarakan
fungsi:
a. Merencanakan kegiatan pada seksi identitas penduduk;
b. Melakukan pelayanan dan penerbitan dokumen pendaftaran penduduk
(KK dan KTP/KIA) untuk WNI/WNA;
c. Melakukan monitoring dan evaluasi identitas kependudukan;
d. Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang;
e. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.
Paragraf 2
Seksi Pindah Datang dan Pendataan Penduduk
Pasal 12
(1) Seksi Pindah Datang dan Pendataan Penduduk dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta
pelaksanaan pelayanan pindah datang penduduk.
(2) Seksi Pindah Datang dan Pendataan Penduduk dalam melaksanakan tugas,
menyelenggarakan fungsi:
a. Merencanakan kegiatan seksi pindah datang dan pendataan penduduk;
b. Memantau dan mengevaluasi mobilitas perkembangan penduduk;
c. Melakukan tindakan/operasional kependudukan (meneliti kelengkapan
administrasi kependudukan) beserta instansi terkait;
d. Memproses surat pindah datang;
e. Menertibkan penduduk pendatang tanpa dokumen dan penduduk
rentan admistrasi kependudukan dengan menerbitkan Surat Keterangan
Pengganti Tanda Identitas (SKPTI), Surat Keterangan Orang Terlantar
(SKOT), Surat Keterangan Pencatatan Sipil (SKPS) dan Surat
Keterangan Tanda Komunitas (SKTK);
f. Melakukan monitoring dan evaluasi dokumen kependudukan;
g. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait tentang penduduk tanpa
dokumen dan penduduk rentan administrasi kependudukan;
h. Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang;
i. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.
Bagian Keempat
Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil
Pasal 13
(1) Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan perumusan
kebijakan teknis dan pelaksanaan kebijakan pelayanan pencatatan sipil.
(2) Kepala Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil dalam melaksanakan tugas,
menyelanggarakan fungsi :
a. Penyusunan perencanaan pelayanan pencatatan sipil;
b. Perumusan kebijakan teknis pencatatan sipil;
c. Pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pelayanan
pencatatan sipil;
d. Pelaksanaan pencatatan sipil;
e. Pelaksanaan penerbitan dokumen pencatan sipil;
f. Pelaksanaan pendokumentasian hasil pelayanan pencatatan sipil;
g. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pencatatan sipil.
Paragraf 1
Seksi Kelahiran dan Kematian
Pasal 14
(1) Seksi Kelahiran dan Kematian dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, perumusan
kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan pencatatan
kelahiran dan kematian.
(2) Seksi Kelahiran dan Kematian dalam melaksanakan tugas, menyelenggarakan
fungsi:
a. Merencanakan kegiatan pada seksi kelahiran dan kematian;
b. Memverifikasi permohonan administrasi kelahiran dan kematian;
c. Melaksanakan pencatatan dan penerbitan kutipan akta kelahiran dan
kematian;
d. Melaksanakan penyelesaian masalah administrasi kelahiran dan
kematian;
e. Menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam rangka koordinasi dan
kerjasama dengan instansi terkait yang berhubungan dengan kelahiran
dan kematian;
f. Mengarsipkan dokumen administrasi kelahiran dan kematian;
g. Membuat laporan pelaksanan tugas kepada Kepala Bidang;
h. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.
Paragraf 2
Seksi Perkawinan, Perceraian, Perubahan Status Anak dan Pewarganegaraan
Pasal 15
(1) Seksi Perkawinan, Perceraian, Perubahan Status Anak dan Pewarganegaraan
dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
koordinasi serta pelaksanaan pencatatan perkawinan dan perceraian,
perubahan status anak serta pewarganegaraan.
(2) Seksi Perkawinan, Perceraian, Perubahan Status Anak dan Pewarganegaraan
dalam melaksanakan tugas, menyelenggarakan fungsi:
a. Merencanakan kegiatan pada seksi perkawinan dan percerairan,
Perubahan Status Anak serta Pewarganegaraan;
b. Memverifikasi permohonan administrasi perkawinan, percerairan,
Perubahan Status Anak dan Pewarganegaraan;
c. Melaksanakan pencatatan dan penerbitan kutipan akta perkawinan dan
perceraian, perubahan status anak dan pewarganegaraan;
d. Melaksanakan penyelesaian masalah administrasi perkawinan dan
perceraian, perubahan status anak serta pewarganegaraan;
e. Menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam rangka koordinasi dan
kerjasama dengan instansi terkait yang berhubungan dengan
perkawinan dan perceraian, perubahan status anak serta
pewarganegaraan;
f. Mengarsipkan dokumen administrasi perkawinan dan perceraian,
perubahan status anak serta pewarganegaraan;
g. Membuat laporan pelaksanan tugas kepada Kepala Bidang;
h. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.
Bagian Kelima
Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan
Pasal 16
(1) Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dipimpin oleh
seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan kebijakan
pelayanan pengelolaan informasi Administrasi Kependudukan.
(2) Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dalam
melaksanakan tugas, menyelanggarakan fungsi :
a. Penyusunan perencanaan Pengelolaan Informasi Administrasi
Kependudukan yang meliputi sistem informasi administrasi
kependudukan, pengolahan dan penyajian data kependudukan serta tata
kelola dan sumberdaya manusia teknologi informasi dan komunikasi;
b. Perumusan kebijakan teknis Pengelolaan Informasi Administrasi
Kependudukan yang meliputi system informasi kependudukan,
pengelolaan dan penyajian data kependudukan serta tata kelola dan
sumberdaya manusia teknologi informasi dan komunikasi;
c. Pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan informasi
administrasi kependudukan yang meliputi system informasi
administrasi kependudukan, pengolahan dan penyajian data
kependudukan serta tata kelola dan sumberdaya manusia teknologi
informasi dan komunikasi;
d. Pelaksanaan pengelolaan informasi administrasi kependudukan yang
meliputi system informasi administrasi kependudukan, pengolahan dan
penyajian data kependudukan serta tata kelola dan sumberdaya manusia
teknologi informasi dan komunikasi;
e. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan informasi
administrasi kependudukan.
Paragraf 1
SeksiSistem Informasi Administrasi Kependudukan
Pasal 17
(1) Seksi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta
pelaksanaan Sistem Informasi Informasi Administrasi Kependudukan.
(2) Seksi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan dalam melaksanakan
tugas, menyelenggarakan fungsi:
a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan;
b. Menyusun kebijakan teknis Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan;
c. Menyiapkan bahan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan;
d. Melaksanakan koordinasi pengelolaan informasi administrasi
kependudukan;
e. Melaksanakan pembangunan dan pengembangan jaringan komunikasi
data skala kabupaten;
f. Mempersiapkan perangkat keras dan perlengkapan lainnya serta
jaringan komunikasi data sampai tingkat kecamatan sebagai tempat
pelayanan dokumen kependudukan;
g. Menyelenggarakan upaya pemecahan masalah yang berkaitan dengan
pengelolaan data informasi dan pengembangan sistem informasi
administrasi kependudukan (SIAK);
h. Membuat laporan pelaksanan tugas kepada Kepala Bidang;
i. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.
Paragraf 2
Seksi Pengolahan dan Penyajian Data Kependudukan
Pasal 18
(1) Seksi Pengolahan dan Penyajian Data Kependudukan dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta
pelaksanaan Pengolahan Data, Tata Kelola dan SDM Teknologi Informasi
dan Komunikasi.
(2) Seksi Pengolahan dan Penyajian Data Kependudukan dalam melaksanakan
tugas, menyelenggarakan fungsi:
a. Menyusun rencana kegiatan seksi Pengolahan dan Penyajian Data
Kependudukan;
b. Menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan seksi Pengolahan dan
Penyajian Data Kependudukan;
c. Mengumpulkan, mengolah dan memutakhirkan data kependudukan dan
pencatatan sipil;
d. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap Administrator Data
Base (ADB);
e. Menyiapkan operator dan teknisi sistem pengoperasian sistem informasi
administrasi kependudukan;
f. Menyajikan statistik (data agregat dan profil) kependudukan;
g. Membuat laporan pelaksanan tugas kepada Kepala Bidang;
h. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.
Bagian Keenam
Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan
Pasal 19
(1) Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan kebijakan dibidang
Pemanfaatan Data dan dokumen Kependudukan, kerjasama administrasi
kependudukan dan inovasi pelayanan administrasi kependudukan.
(2) Kepala Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan dalam
melaksanakan tugas, menyelanggarakan fungsi :
a. Penyusunan perencanaan pemanfaatan data dan dokumen
kependudukan, kerjasama serta inovasi pelayanan administrasi
kependudukan;
b. Perumusan kebijakan teknis pemanfaatan data dan dokumen
kependudukan, kerjasama serta inovasi pelayanan administrasi
kependudukan;
c. Pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pemanfaatan data
dan dokumen kependudukan, kerjasama serta inovasi pelayanan
administrasi kependudukan;
d. Pelaksanaan pemanfaatan data dan dokumen kependudukan;
e. Pelaksanaan kerjasama administrasi kependudukan;
f. Pelaksanaan inovasi pelayanan administrasi kependudukan;
g. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pemanfaatan data dan dokumen
kependudukan, kerjasama serta inovasi pelayanan administrasi
kependudukan.
Paragraf 1
Seksi Kerjasama dan Inovasi Pelayanan
Pasal 20
(1) Seksi Kerjasama dan Inovasi Pelayanan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan,
perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan
kerjasama dan inovasi pelayanan administrasi kependudukan.
(2) Seksi Kerjasama dan Inovasi Pelayanan dalam melaksanakan tugas,
menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan perencanaan kerja seksi Kerjasama dan Inovasi Pelayanan;
b. Perumusan kebijakan teknis kerjasama antar instansi dan inovasi
pelayanan kependudukan;
c. Melaksanakan koordinasi, kerjasama dan kemitraan dengan unit
kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga dalam urusan pemanfaatan
data kependudukan;
d. Melaksanakan sosialisasi kebijakan administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil;
e. Merumuskan kebijakan pengembangan pelayanan dalam penerbitan
dokumen kependudukan dan pencatatan sipil;
f. Membuat laporan pelaksanan tugas kepada Kepala Bidang;
g. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.
Paragraf 2
Seksi Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan
Pasal 21
(1) Seksi Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta
pelaksanaan Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan.
(2) Seksi Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan dalam melaksanakan
tugas, menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan perencanaan kerja seksi Pemanfaatan Data dan Dokumen
Kependudukan;
b. Perumusan kebijakan teknis seksi Pemanfaatan Data dan Dokumen
Kependudukan;
c. Menyiapkan bahan pelaksanaan hubungan antar lembaga dalam rangka
pemanfaatan dan penggunaan data kependudukan;
d. Memberikan pelayanan terhadap lembaga/instansi/pihak ketiga yang
memerlukan data kependudukan;
e. Melakukan pengawasan terhadap pemanfaatan dan penggunaan data
kependudukan;
f. Melaksanakan pengelolaan, penyimpanan dan pemeliharaan dokumen
kependudukan dan pencatatan sipil;
g. Membuat laporan pelaksanan tugas kepada Kepala Bidang;
h. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.
TATA KERJA
Pasal 22
(1) Setiap Pemimpin satuan Organisasi di lingkungan Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi, efisiensi, efektifitas, pencapaian program dan kegiatan
dan sinkronisasi baik di Lingkungan masing-masing maupun antar satuan
organisasi di lingkungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil serta
dengan unit pelaksana teknis, di Lingkungan Pemerintah Provinsi dan
Kementerian serta instansi lainnya di luar Lingkungan Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil sesuai dengan tugas masing-masing.
(2) Setiap pemimpin satuan organisasi di Lingkungan Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil :
a. Bertanggung jawab memimpin dan mengoordinasikan bawahannya
masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi
pelaksanaan tugas bawahan;
b. Wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi
penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
Setiap pemimpin satuan organisasi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh kepala satuan organisasi di bawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahannya masing-masing wajib mengadakan rapat berkala.(3) Setiap pemimpin satuan organisasi di lingkungan Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan
bertanggungjawab kepada atasannya masing-masing dan menyampaikan
laporan tepat pada waktunya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(4) Setiap laporan yang diterima oleh pemimpin satuan organisasi wajib diolah
dan dipergunakan sebagai bahan untuk menyusun laporan lebih lanjut dan
memberikan petunjuk kepada bawahan.
(5) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan
laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara
fungsional mempunyai hubungan kerja.
(6) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam melaksanakan tugas :
a. Wajib berkoordinasi Pemerintah Provinsi dan Kementerian serta
instansi lain yang relevan;
b. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada Bupati dengan
tembusan kepada pihak-pihak yang terkait.
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 23
(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian
kegiatan dinas secara profesional sesuai dengan kebutuhan.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam
melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas
Pasal 24
(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada Pasal 22
peraturan ini, terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional
yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahlian dan
keterampilan.
(2) Setiap kelompok sebagaimana dimaksud ayat (1), dipimpin oleh seorang
tenaga fungsional senior yang ditunjuk diantara tenaga fungsional yang ada
di lingkungan dinas.
(3) Jumlah jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditentukan
berdasarkan sifat, jenis, kebutuhan dan beban kerja.
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional tersebut pada ayat (1) pasal ini diatur
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2.2 SUMBER DAYA PD
Dalam rangka untuk menjalankan fungsi pelayanan Penataan Administrasi
Kependudukan didukung dengan sumber daya OPD sebagai berikut :
- Susunan Kepegawaian
Jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga Harian Lepas (THL)
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kampar Tahun
2017 sebanyak 107 orang dengan status sebagai berikut :
- ASN : 37 Orang
- enaga Harian Lepas
Honor Daerah : 4 Orang
Operator : 57 Orang
Honor Kantor : 9 Orang
Secara rinci jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kampar menurut golongan /
pangkat dan pendidikan sebagai berikut :
1. Menurut Golongan / Pangkat Aparatur Sipil Negara (ASN)
Jenis
Kelamin
Golongan
I II III IV
A b c D a B C D a B c D a b c D
L
P
- - 2 - - 2 1 - 2 4 3 4 1 2 1 -
- - - - - - - 1 1 6 - 6 - 1 - -
Jumlah - - 2 - - 2 1 1 3 10 3 10 1 3 1 -
2. Menurut Pendidikan Aparatur Sipil Negara (ASN)
Jenis
Kelamin
Tingkat Pendidikan
SD SLTP SLTA D1/D2 D3/SM S1/D3 S.2
L - 1 8 - 1 9 2
P - - 9 - 2 5 -
Jumlah - - 17 - 3 14 2
- Perlengkapan
Dalam rangka untuk menunjang kegiatan operasional kantor Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kampar didukung
berbagai perlengkapan kantor Pengadaan tahun 2013 s/d 2016 sumber
dana APBD Kab. Kampar antara lain :
1. Gedung dan berupa tanah bangunan
2. Mesin Tik : 1 unit
3. Rak Arsip : 2 buah
4. Faximile : 2 unit
5. Server : 1 unit
6. Ups Server : 1 unit
7. Stabilizer Server : 1 unit
8. Printer : 78 unit
9. Laptop : 4 unit
10. Komputer : 21 unit
11. Meja kerja : 43 unit
12. Kursi kerja : 56 unit
13. Vacum cleaner : 1 buah
14. AC : 13 unit
15. Lemari arsip : 10 buah
16. Filing kabinet : 6 buah
17. Kursi sofa : 1 unit
18. Printer e-ktp : 1 unit
19. Meja ½ biro : 4 unit
20. Tv lcd : 1 unit
21. Kursi tunggu : 4 unit
22. Genset : 1 unit
23. Mesin Fotocopy : 1 unit
24. UPS PC : 6 unit
25. Mobil Jabatan : 3 buah
26. Mobil operasional : 1 buah
Dapat kami informasikan bahwa alat perlengkapan diatas (ASET)
masih dalam kondisi baik, yaitu masih dapat dipergunakan walaupun
hal ini masih dinilai kurang lengkap atau kurang memadai jika
dibandingkan dari kebutuhan sebagai kantor fungsi pelayanan publik
penerbitan dokumen kependudukan Kabupaten Kampar dinilai secara
fisik bangunan ataupun perlengkapannya.
2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN
PD
2.4.1 TANTANGAN PENGEMBANGAN PELAYANAN :
Kurang tersosialisasinya dari instansi pelaksana kepada masyarakat
tentang wajib memiliki NIK
Kurang kesadaran masyarakat akan pentingnya dokumen kependudukan
sehingga persentase penduduk pindah datang yang mengurus
administrasi Kependudukan sangat kurang
Persentase penduduk wajib memiliki Akta Kelahiran dan Persentasi
penduduk non muslim yang memiliki Akta Kelahiran jika dibandingkan
sumber data base Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Kampar masih rendah.
2.4.2 PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN :
Adanya undang – undang dan Peraturan serta juklat/juknis yang
memadai
Jumlah tenaga / pegawai cukup memadai
Tersedianya tenaga pengelola administrasi Kependudukan dan
Pencatatan Sipil di tingkat Kecamatan
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGI PD
Pengembangan kependudukan di tujukan untuk menciptakan keadaan
penduduk tumbuh seimbang dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,
mandiri dan sejahtera. Penduduk memegang peranan penting dalam upaya
memperlancar proses pengembangan nasional dan daerah, karena penduduk
merupakan subjek sekaligus objek dalam pembangunan yang seharusnya
mendapat manfaat dari pembangunan itu sendiri. Oleh sebab itu permasalahan dan
isu-isu strategis terkait pembangunan kependudukan di Kabupaten Kampar
penting untuk diselesaikan.
3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN
FUNGSI PELAYANAN PD
Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan dengan menggunakan berbagai
dokumen perencanaan dan kajian, maka di dapatkan lah permasalahan
berdasarkan TUPOKSI Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Kampar sebagai :
Terbatasnya kemampuan aparat pelaksana administrasi Kependudukan
dan Pencatatan Sipil
Terbatasnya sarana / prasarana administrasi Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
Terbatasnya sarana / prasarana dan kemampuan petugas administrasi
yang ada di tingkat kecamatan dan desa / kelurahan
Belum serasinya kebijakan kependudukan dan tertatanya administrasi
kependudukan untuk membangun sistem pemerintah dan mendukung
pembangunan yang berkelanjutan.
3.2 TELAAHAN VISI, MISI, DAN PROGRAM KEPALA DAERAH
DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH
Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sebagaimana
tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Kabupaten Kampar “Terwujudnya Kabupaten Kampar sebagai Wilayah
Industri dan Pertanian yang Maju dengan Masyarakat yang Religius,
Beradat, Berbudaya dan Sejahtera”. Visi Pembangunan tersebut harus
dapat diukur untuk mengetahui tingkat kemajuan dan kesejahteraan yang
ingin dicapai pada Tahun 2017 di Kabupaten Kampar, dengan ukuran
sebagai berikut :
1. Wilayah industri yang maju, ialah Kabupaten Kampar dengan
pertumbuhan sektor industri yang meningkat dan dukungan
infrastruktur yang memadai. Termasuk didalam sektor industri ini
adalah industri pariwisata. Sebagaimana didefinisikan oleh Undang-
Undang, industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang
mengolah bahan baku dan/atau memanfaatkan sumber daya industri
sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau
manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industri. Industri pariwisata adalah
kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka
menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan
wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata. Kehendak untuk
menjadikan Kabupaten Kampar sebagai wilayah industri adalah
kehendak untuk tidak hanya bergantung pada kegiatan-kegiatan
ekstraksi sumber daya alam saja melainkan juga peningkatan nilai
tambah barang. Cita-cita ini didukung oleh data bahwa sepanjang
2011-2016 sektor industri pengolahan selalu menempati tiga besar
dalam kontribusinya terhadap pembentukan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB), dengan persentase pada tahun 2016 sebesar
22,35 persen. Pertumbuhan sektor ini pun jauh melampaui
pertumbuhan sektor pertanian dan pertambangan dengan rata-rata
mencapai 6,34 persen sepanjang tahun 2012-2016. Dengan
pencapaian tersebut, industri pengolahan menjadi sumber
pertumbuhan tertinggi kedua setelah sektor pertanian untuk wilayah
ini. Untuk saat ini, karakteristik industri pengolahan di Kabupaten
Kampar didominansi oleh subsektor industri makanan dan minuman
dengan kategori pengolahan kelapa sawit. Tentunya pengembangan
sektor industri akan dilaksanakan dengan tetap memperhatikan
kelestarian lingkungan hidup dan dapat memenuhi prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan. Apalagi terdapat sektor pariwisata
sebagai bagian dari pengembangan industri ini yang mutlak
membutuhkan lingkungan hidup yang asri.
2. Wilayah pertanian yang maju, ialah Kabupaten Kampar dengan
produk pertanian yang berkualitas, produktivitas tinggi, dan petani
yang sejahtera. Saat ini sebagian besar masyarakat Kabupaten Kampar
memang menggeluti sektor pertanian sebagai mata pencahariannya,
mencakup tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan,
kehutanan, serta perikanan. Dengan memajukan sektor pertanian
berarti mengangkat taraf ekonomi sebagian besar masyarakat.
Konsentrasi sektor pertanian tersebut terdapat pada subsektor
perkebunan tahunan, khususnya kelapa sawit dan karet dengan
kontribusi mencapai 81 persen terhadap pembentukan PDRB sektor
pertanian pada tahun 2016. Pertumbuhannya pun mengalamai
percepatan dari 0,36 persen pada tahun 2015 menjadi 4,92 persen pada
tahun 2016. Artinya, subsektor perkebunan tahunan ini, dengan skala
usaha yang sudah besar, pun masih tumbuh dengan relatif pesat.
Selain prioritasi terhadap subsektor perkebunan, memajukan pertanian
juga dilakukan dengan memberi perhatian tersendiri pada subsektor
tanaman pangan. Meskipun kontribusinya jauh lebih kecil dibanding
subsektor perkebunan tahunan, namun pertumbuhannya menunjukkan
tren positif. Prioritasi pada subsektor ini, selain menunjang ketahanan
pangan daerah, juga berkontribusi terhadap prioritas nasional produksi
pajale (padi, jagung, kedelai).
3. Masyarakat yang religius, ialah masyarakat Kabupaten Kampar yang
meletakkan nilai-nilai agama sebagai landasan dalam kehidupan
bermasyarakat dan pelaksanaan pembangunan. Landasan nilai-nilai
agama ini tercermin dari sikap dan perilaku masyarakat yang
berakhlak mulia, suasana kehidupan yang agamis, dan kehidupan
antar umat beragama yang harmonis. Nilai-nilai agama terinternalisasi
dalam diri pribadi masing-masing, dan teraktualisasikan dalam
kehidupan sehari-hari dalam bentuk etos kerja yang tinggi, disiplin
dan jujur sebagaimana agama telah mengajarkan. Dalam hubungan
sesama manusia, baik antar suku, ras, agama, maupun antar golongan,
terjalin relasi yang rukun dan saling menghormati. Demikian pula
halnya dengan relasi terhadap alam, nilai-nilai ramah lingkungan
terinternalisasi sehingga dapat menghindarkan diri dari perilaku-
perilaku yang merusak alam.
4. Masyarakat yang beradat dan berbudaya, ialah masyarakat Kabupaten
Kampar yang memegang teguh nilai-nilai adat dan budaya lokal
sehingga dapat menjadi bagian dari karakter dan kepribadian sekaligus
penciri dan identitas daerah. Adat dan budaya yang mengandung
kearifan tradisional ini menjadi tata nilai yang mengatur masyarakat
yang menjadi anggotanya sehingga warisan leluhur yang agung ini
dapat senantiasa dipraktekkan dan dilestarikan. Masyarakat hukum
adat pada berbagai kenegerian diakui keberadaannya berikut hak
ulayatnya sehingga dapat menjadi kelembagaan lokal yang kuat untuk
mengatur kehidupan masyarakat dan mengelola sumber daya alam
setempat. Produk-produk kebudayaan warisan masa silam seperti
keberadaan Candi Muara Takus senantiasa dilestarikan sehingga
menjadi bagian dari kekayaan sejarah sekaligus pembelajaran untuk
generasi saat ini. Dengan kehidupan adat dan budaya yang kental,
produk-produk budaya yang hilang atau memudar dapat dihasilkan
kembali yang dapat menjadi bagian dari daya tarik daerah sekaligus
dinikmati oleh masyarakat lebih luas.
5. Masyarakat yang sejahtera, ialah masyarakat Kabupaten Kampar yang
dapat memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya dengan cara-cara yang
paling manusiawi. Kebutuhan hidup ini merentang mulai dari
kebutuhan akan pendidikan, kesehatan, pangan dan papan. Pemenuhan
akan kebutuhan-kebutuhan ini menjadi bagian dari tanggung jawab
pemerintah daerah sehingga cita-cita akan masyarakat yang sejahtera
sebagaimana dinyatakan dalam visi pembangun daerah dapat terwujud
di akhir periode perencanaan.
Misi
Guna mewujudkan visi pembangunan daerah periode 2017-2022 tersebut, maka
ditetapkan enam misi sebagai berikut:
1. Menyiapkan Sumber Daya Manusia yang Handal dan Profesional
Penyiapan Sumber Daya Manusia diantaranya dilakukan pada
calon angkatan kerja baik saat masih mengenyam dunia pendidikan sampai
pada tahap menjadi pencari kerja. Upaya ini dilakukan untuk
mempersiapkan sumber daya manusia yang tidak hanya dapat bersaing di
dunia usaha, namun juga dapat terintegrasi dengan kebutuhan daerah
melalui visi yang diarahkan oleh kepala daerah. Integrasi ini penting
terutama dalam mengarahkan segala potensi sumber daya daerah menuju
pada arah pembangunan yang sama. Maka selain potensi daerah yang
dikuatkan oleh kapasitas sumber daya manusia di level pendidikan dan
penyiapan tenaga kerja, aparatur pemerintah daerah pun dituntut memiliki
kapasitas yang mengarah pada semangat profesionalisme.Selanjutnya
peningkatan kapasitas sumber daya manusia harus dijamin pula dengan
kondisi kesehatan masyarakat yang baik. Upaya ini perlu dilakukan secara
bersamaan dalam kerangka membangun masyarakat yang tidak hanya
cerdas namun juga sehat, sehingga target pembangunan dapat dicapai secara
maksimal.
2. Mengembangkan Pertanian yang Modern dan Meningkatkan Kualitas
Lingkungan Hidup
Pengembangan pertanian yang modern adalah mengembangkan
seluruh aktivitas pertanian dari hulu sampai hilir, melalui penerapan
teknologi yang sesuai kebutuhan dan kondisi daerah. Selain itu, upaya
pengembangan pertanian juga berupa kemudahan akses kebutuhan pertanian
(modal, sarana, prasarana dll) bagi petani serta memberikan nilai tambah
dari proses pengolahan hasil yag diperolehnya. Potensi sumberdaya
pertanian di Kabupaten Kampar sebagian telah berkembang sebagai
kegiatan industri kecil, seperti pengolahan ikan air tawar, kripik nenas dan
lain sebagainya, namun demikian perlu untuk lebih ditingkatkan. Subsektor
perkebunan dan perikanan air tawar telah teruji sebagai sub sektor utama
yang menghasilkan nilai tambah bagi masyarakat. Usaha pengembangan
pertanian lainnya diarahkan pada tanaman pangan khususnya padi, jagung,
dan kedelai, yang merupakan komoditas wajib bagi setiap daerah, termasuk
Kabupaten Kampar. Dari sisi luasan budidaya ketiga komoditas ini tidak
terlalu luas, namun sebagai bagian dari usaha untuk mempertahankan dan
intensifikasi untuk menghasilkan produksi yang mencukupi kebutuhan
lokal, maka mempertahankan trend kenaikan produksi perlu untuk
ketahanan pangan daerah.
Selaras dengan pengembangan pertanian, juga harus
mengedepankan kelestarian lingkungan hidup. Dalam upaya melestarikan
fungsi ini, termasuk diantaranya adalah memastikan bahwa semua jenis
aktivitas pembangunan, termasuk aktivitas pertanian harus ramah
lingkungan dengan dampak yang terkelola. Fungsi lingkungan hidup ini
menjadi mutlak untuk dilestarikan mengingat pembangunan tidak akan bisa
dilaksanakan secara berkelanjutan tanpanya, ditambah lagi karakteristik
Kabupaten Kampar yang sebagian wilayahnya merupakan kawasan
konservasi berupa Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Daerah Tangkapan Air
(DTA), memiliki kerentanan ekologis dan berpengaruh bagi wilayahnya
sendiri maupun wilayah-wilayah disekitarnya.
3. Membangun Infrastruktur Kabupaten Kampar yang berkualitas dan
Proporsional
Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Kampar utamanya
diupayakan dalam menjawab permasalahan aksesibilitas dalam menunjang
aktifitas dan mobilitas masyarakat, serta dalam mengembangkan kawasan
permukiman yang nyaman dan memadai. Kabupaten Kampar memiliki 21
kecamatan dimana dari seluruh kecamatan tersebut belum sepenuhnya
memiliki aksebilitas yang baik dari sisi infratruktur jalan dan cakupan
telekomunikasi. Hal tersebut berpengaruh pada aktifitas dan produktifitas
masyarakat sehingga secara tidak langsung mempengaruhi capaian
pembangunan daerah secara keseluruhan.Perkembangan Kabupaten Kampar
ditengah kabupaten/kota lain,ditambah berada di dekat ibukota provinsi
yaitu Pekanbaru, tidak hanya mendorong pergerakan orang dengan
frekuensi yang cukup tinggi namun juga mendorong kebutuhan perumahan
yang begitu tinggi pula. Perkembangan yang tidak diikuti penataan yang
baik menyebabkan munculnya kawasan-kawasan kumuh yang terus semakin
berkembang.Upaya membangun dan menata infrastruktur dasar seperti
listrik, air bersih, sanitasi yang layak, dan pengelolaan sampah menjadi
penting dalam menjamin kenyamanan dan produktifitas masyarakat.
4. Menciptakan Iklim Usaha yang Kondusif
Terciptanya iklim usaha yang kondusif menjadi prasyarat dalam
pengembangan ekonomi, khususnya dunia usaha. Besarnya peluang untuk
melakukan investasi di Kabupaten Kampar akan menjadi kurang bermakna
jika tidak ditunjang oleh regulasi dan program yang juga fokus dalam
pengembangan investasi. Oleh sebab itu, penciptaan iklim usaha yang
kondusif diarahkan untuk memberi kemudahan dan kepastian bagi mereka
yang baru memulai usaha. Selain itu, bagi usaha-usaha yang telah berjalan,
iklim usaha yang kondusif dapat dimaknai dengan menciptakan iklim
ketenagakerjaan yang baik, serta hubungan industrial yang harmonis. Dalam
rangka memberikan ruang usaha yang luas pada ekonomi kerakyatan, maka
penguatan pada koperasi serta usaha mikro kecil (KUMK) perlu mendapat
perhatian khusus. Penguatan KUMK dilakukan mulai dari hulu hingga hilir
produksi. Dengan demikian penguatan akses permodalan, peningkatan
keterampilan (teknis dan manajerial), kualitas produk hingga pemasaran
perlu dilakukan. Untuk efektivitas program, upaya penguatan kapasitas
KUMK akan disertai juga dengan kegiatan pendampingan.
5. Mengembangkan Kawasan Pariwisata dan Industri Pengolahan yang
Maju
Saat ini Kabupaten Kampar belum dapat menjadi tujuan wisata
bagi tidak hanya para wisatawan domestik namun juga para wisatawan lokal
Kabupaten Kampar sendiri. Padahal dari keberadaan objek wisata,
Kabupaten Kampar memiliki berbagai objek wisata baik dari wisata alam,
wisata budaya maupun wisata buatan lain. Menjadikan Kabupaten Kampar
menjadi tujuan wisata bukan hanya menjadi daerah perlintasan, menjadi
semangat dalam misi ini.Mendorong potensi wisata ini, diupayakan dengan
tidak menghilangkan potensi lain yang saat ini telah berkembang. Salah
satunya adalah pertumbuhan industri pengolahan di Kabupaten Kampar
yang dapat menjadi alternatif pendapatan masyarakat dan pertumbuhan
ekonomi daerah dengan memanfaatkan hasil perkebunan dan perikanan.
Integrasi kegiatan wisata dan munculnya produk-produk industri olahan
menjadi upaya yang perlu dilakukan secara bersamaan.
6. Memperkuat Citra Kampar sebagai Serambi Mekkah Riau yang
Religius, Beradat, dan Berbudaya
Kabupaten Kampar memiliki sejarah dan budaya yang sangat kuat
ditandai dengan peninggalan fisik seperti candi dan masjid yang telah
berdiri ratusan tahun yang lalu sampai pada nilai-nilai budaya yang telah
menjadi tradisi keseharian. Kebanggaan terhadap kekayaan budaya yang
dimiliki seharusnya juga dapat mewujud pada kemajuan daerah. Namun
perkembangan Kabupaten Kampar yang dipengaruhi juga dengan daerah
lain sehingga saat ini membuat budaya asli Kampar semakin terdegradasi.
Selain mengembalikan nilai-nilai budaya yang dimiliki, predikat Kabupaten
Kampar sebagai Serambi Mekah Riau perlu kembali dikuatkan dan
diaktualisasi baik pada level kehidupan masyarakat dan implementasi
pembangunan daerah di level pemerintahan. Kondisi dan upaya-upaya
tersebut ke depan akan sangat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kondisi
generasi muda saat ini. Sehingga perhatian terhadap generasi muda dalam
pembangunan Kabupaten Kampar menjadi upaya yang penting untuk
dilakukan.
Guna menunjang pencapaian dari visi, misi dan sasaran tersebut,
terdapat 8 program yang telah dipersiapkan yaitu :
1. Membenahi sistem birokrasi pemerintah
2. Mengerjakan penyeleseian infrastruktur, mengajak investor membangun
industri atau disebut 31 (infrastruktur, investasi, industri)
3. Memberi peluang pada sumber daya manusia yang profesional untuk
berkembang di Kabupaten Kampar
4. Meningkatkan mutu pendidikan dan pelayanan kesehatan
5. Modrenisasi pertanian
6. Memperkuat sistem keamanan
7. Melaksanakan prinsip tap (transparansi, akuntabilitasi, partisipasi
masyarakat)
8. Optimalisasi dana daerah sesuai kebutuhan.
3.3 TELAAH RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN
KEGITATAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
KELEMBAGAAN :
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 37 tahun 2007 tentang
pelaksanaan undang-undang No. 23 tahun 2006 tentang administrasi
kependudukan yang tertuang pada Bab. III tentang kelembagaan pasal 27
mengamanahkan ayat 1 berbunyi :
Dalam menyelenggarakan urusan administrasi kependudukan di
kabupaten / kota di bentuk Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
sebagai instansi pelaksana yang di atur dalam peraturan daerah.
Berkaitan dengan PP No. 37 tahun 2007 tersebut diatas maka
pemerintah Daerah Kabupaten Kampar menindak lanjuti dengan
menetapkan peraturan daerah No. 6 tahun 2006 tentang pembentukan dan
susunan perangkat Daerah Kabupaten Kampar (Lembaran daerah
kabupaten kampar tahun 2016 nomor 6) serta membuat turunannya dengan
menerbitkan Peraturan Bupati Kampar No. 40 tahun 2016 tentang
kedudukan,susunan organisasi ,tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kampar sebagaimana
yang di paparkan pada Bab. II 2.1 dan 2.2 diatas.
3.4 PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS
Untuk menentukan isu-isu strategis di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten kampar maka perlu memperhatikan dan
mengkedepankan perencanaan pembangunan dengan mempertimbangkan
antara lain : bersifat penting mendasar, berjangka panjang, mendesak,
bersifat kelembagaan dan menentukan tujuan di masa yang akan datang,
maka ditetapkanlah isu-isu strategis sebagai berikut :
Isu- isu strategis yang dihadapi hingga 5 tahun mendatang adalah :
1. Pentingnya penataan administrasi kependudukan yang valid secara
menyeluruh dan berkelanjutan untuk mendukung keakuratan
informasi dalam perencanaan pembangunan
2. Kondisi geografis daerah Kabupaten Kampar yang saat ini masih
terdapat kategori sebutan desa sangat sulit dan sulit (sulit dilalui
kendaraan darat roda 4 (empat) atau harus menggunakan transportasi
air)
3. Masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya dokumen
administrasi kependudukan
4. Kurangnya peralatan dan perlengkapan di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Kampar dan belum memadainya peralatan
penunjang petugas pelayanan (operator) di tingkat kecamatan sebagai
ujung tombak untuk pelayanan dokumen administrasi kependudukan.
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi dan kebijakan dalam Renstra PD Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Kampar selanjutnya menjadi dasar perumusan
kegiatan PD bagi setiap program prioritas RPJMD. Berdasarkan tugas dan fungsi
PD Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kampar dan isu
strategis maka strategi dan kebijakan jangka menengah adalah sebagai berikut :
Tabel 5.1 TUJUAN, SASARAN , STRATEGI DAN KEBIJAKAN PD TAHUN 2017-2022 :
NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
1 Terwujudnya
SDM pelayanan
yang kompetensi
dan menguasai
peraturan dan
perundang-
undangan
Tersedianya
SDM pelayanan
yang memiliki
kompetensi yang
cukup
Meningkatkan
kemampuan
aparatur yang
menangani
administrasi
kependudukan dan
pencatatan sipil
Membangun unit
pelayanan teknis
daerah di
kecamatan
2 Terwujudnya
standar pelayanan
yang prima yaitu
tepat waktu,tepat
sasaran,valid dan
dapat
dipertanggung
jawabkan
Tersedianya data
dokumen
kependudukan
(LAMPID)
Menyediakan
kelengkapan
sarana dan
prasarana
pelayanan
Menyediakan
sarana informasi
yang dapat di
akses masyarakat
3 Terkendalinya
pelaksanaan dan
mutu pelayanan
- Menyelenggarakan
jaminan mutu
kepuasan
pelayanan
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, SERTA PENDANAAN
Program OPD Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Kampar merupakan program prioritas yang terdapat pada RPJMD Kabupaten
Kampar 2017-2022 yang merupakan dan menunjukkan akutabilitas kinerja sesuai
dengan tugas dan fungsi dengan harapan program dan kegiatan tersebut dapat
memecahkan permasalahan pembangunan daerah khususnya pelayanan dan
pengadaan dokumen kependudukan indikator keluaran program merupakan
manfaat yang di peroleh dalam jangka menengah kelompok sasaran yang
menerima manfaat langsung dari jenis pelayanan sebagaimana tertuang rencana,
program, kegiatan, target dan indikasi pendanaan tabel terlampir :
Rencana program dan kegiatan perangkat daerah yang akan dilaksanakan
selama lima tahun diuraikan sebagai berikut :
1. Program pelayanan administrasi perkantoran dengan kegiatan :
a. Penyediaan jasa komunikasi sumber daya air dan listrik
b. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan
dinas/operasional
c. Penyediaan jasa kebersihan kantor
d. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
e. Penyediaan alat tulis kantor
f. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
g. Penyediaan komponen instansi listrik /penerangan bangunan kantor
h. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
i. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
j. Penyediaan makanan dan minuman
k. Rapat –rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
l. Penyediaan jasa Tenaga Harian Lepas
2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur dengan
kegiatan :
a. Pemeliharaan rutin / berkala mobil jabatan
b. Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas/ operasional
3. Program peningkatan pengembangan system pelaporan capaian
kinerja & keuangan dengan kegiatan :
a. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
b. Penyusunan sistem informasi pelaporan pembangunan
4. Program Penataan Administrasi Kependudukan
a. Sosialisasi kebijakan kependudukan dan pencatatan sipil (DAK)
b. Pelayanan dokumen kependudukan (DAK)
c. Penerbitan dokumen kependudukan (DAK)
d. Koordinasi dan Konsultasi penyelenggaraan pelayanan administrasi
kependudukan (DAK)
e. Pengelolaan sistem informasi administrasi kependudukan (SIAK)
(DAK)
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Indikator kinerja OPD Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Kampar yang mengacu kepada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten
Kampar yang akan di capai dalam 5 tahun mendatang sebagai komitmen untuk
mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi Riau yang hendak di
wujudkan sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai berikut :
7.1 Tabel Indikator Kinerja PD 2017-2022 (RPJMD 2017-2022)
NoIndikator
Kinerja
Kondisi
Kinerja Awal
Periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja Pada
Akhir Periode
RPJMD
Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
1.
Persentase
masyarakat
yang terlayani
- 70,00% 76,20% 82,40% 88,60% 94,80% 94,80%
BAB VIII
P E N U T U P
Rencana Strategis Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Kampar Tahun 2017 – 2022 ini disusun dalam rangka pelaksanaan tugas – tugas
yang diamanatkan baik yang ada dalam bentuk undang – undang maupun
peraturan dan keputusan – keputusan yang telah ditetapkan. Diharapkan dengan
adanya Rencana Strategis ini dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi guna mencapai Visi, Misi dan tujuan yang
telah ditetapkan.
Disadari bahwa Renstra yang disusun ini masih jauh dari sempurna sesuai
dengan apa yang diharapkan. Hal ini terjadi semata-mata karena keterbatasan
kemampuan yang kami miliki, namun demikian kami tetap berharap Renstra ini
ada manfaatnya dalam pelaksanaan kegiatan.
Untuk lebih sempurnanya Renstra ini, petunjuk dan saran dari semua
pihak sangat kami harapkan. Terima kasih atas perhatian dari semua pihak mohon
maaf atas segala kekurangan kami.
Bangkinang, Desember 2017
KEPALA DINASKEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
KABUPATEN KAMPAR
ZAMZAMIR,SEPembina Utama Muda
NIP. 19621128 199203 1 002