bagian 3 pemeriksaan hidung
DESCRIPTION
pemeriksaan THTTRANSCRIPT
Pemeriksaan Hidung
3PEMERIKSAAN HIDUNG
Alat-alat yang diperlukan pada pemeriksaan hidung adalah:
Gambar . Alat-alat Pemeriksaan Hidung
Atlas Berwarna THT
Pemeriksaan Hidung
Pemeriksaan Hidung meliputi:
1. Pemeriksaan Morfologia. Pemeriksaan Umum
Inspeksi dan palpasi
Bentuk hidung dari luar (apakah terdapat cacat bawaan, trauma atau
tumor)
Warna hidung (infeksi atau hematom)
Pembengkakan (furunkel, trauma atau emfisema)
Gambar . Deformitas dan hematom pada hidung akibat trauma
Gambar . Deformitas hidung luar akibat deviasi nasal septum
Atlas Berwarna THT
Pemeriksaan Hidung
Palpasi
Apakah terdapat nyeri tekan sinus paranasal atau pada keluarnya N.
trigeminus
Puncak hidung apakah terdapat septum subluksasi
b. Rinoskopi anterior
Cara melakukan:
a. Spekulum hidung dipegang dengan tangan kiri
b. Tangan Kanan memegang kepala penderita
c. Lubang hidung kanan dan kiri dibuka secara bergantian.
d. Perhatikan dan nilai konka inferior, konka media, cairan hidung, nanah,
warna mukosa, pembengkakan mukosa, septum hidung, polip, tumor,
dan lain-lain.
Bila terdapat pembengkakan mukosa sehingga menghalangi pemeriksaan,
maka dipakai obat anestesi lokal yang ditambah vasokonstriktor (adrenalin)
yang diaplikasikan ke hidung dengan kapas. Dengan demikian mukosa
akan mengecil dan pemeriksaan tidak terganggu lagi.
Gambar . Pemeriksaan Rinoskopi Anterior
Atlas Berwarna THT
Pemeriksaan Hidung
c. Rinoskopi posterior
Rinoskopi anterior adalah melihat hidung bagian belakang secara tidak
langsung sebab kita hanya melihat bayangan ada di cermin.
Cara melakukan:
a. Tangan kanan memegang kaca mulut dan tangan kiri memegang spatel
lidah.
b. Spatel lidah ditekan pada 2/3 bagian dorsum lidah
c. Kaca mulut dimasukkan secara perlahan hingga terlihat bayangan
hidung bagian belakang (jangan sampai menyentuh dinding posterior
pharynx)
d. Dengan perlahan-lahan, miringkan kaca mulut dari kanan ke kiri.
e. Selama pemeriksaan, lidah dijaga agar tetap berada di dalam mulut dan
pasien disuruh bernapas dengan hidung
Gambar . Pemeriksaan Rinoskopi Posterior
Atlas Berwarna THT
Pemeriksaan Hidung
d. Palpasi
Pemeriksaan ini dilakukan bila kita menduga adanya pembesaran adenoid
atau ada sangkaan tumor dengan rinoskopi posterior tidak jelas
Cara melakukan:
Jari telunjuk dimasukkan lewat mulut untuk meraba apakah ada adenoid
atau tumor di nasofaring.
2. Pemeriksaan Fungsi HidungA. Pemeriksaan Fungsi Udara Hidung
1. Metode Kualitatif
Perhatikan cuping hidung pada waktu inspirasi dan ekspirasi.
Dengan kaca atau lempengan logam yang diletakkan di depan lubang
hidung, akan ada penyemburan udara atau bercak pada kaca atau
logam, kemudian dibandingkan antara kanan dan kiri.
Gambar . Pemeriksaan Fungsi Udara Hidung secara kualitatif
Atlas Berwarna THT
Pemeriksaan Hidung
2. Metode Kuantitatif
Digunakan rinomanometer yang mampu mengukur tekanan pada rongga
hidung dan nasofaring waktu inspirasi dan waktu ekspirasi yang divatat
secara otomatis. Dengan demikian akan diketahui hidung sebelah mana
yang mengalami gangguan
Sebab gangguan pernapasan:
1. Subluksasi konka, septum deviasi atau kelainan bentuk septum yang
lain
2. Konka yang membengkak, misalnya pada rinitis akut, rinitis kronik,
rinitis vasomotor, rinitis alergi.
3. Sekret kental dan benda asing
4. Tumor hidung atau tumora sinus paranasal
5. Adenoid yang membesar atau tumor nasofaring
6. Sinekia atau atresia
7. Kelainan bentuk hidung luar.
B. Pemeriksaan Fungsi Pembau
1. Metode kualitatif
Cara melakukan:
a. di depan lubang diberi bahan pembau, misalnya vanili, the, kopi, dsb
b. Bahan pembau yang mengandung komponen trigeminus misalnya
mentol, formalin, kapur barus, dll.
c. Bahan pembau yang mengandung bahan pengecap misalnya
kloroform (manis) dan piridin (paluh)
d. Pada tes kualitatif ini ditentukan apakah terdapat anosmis, hiposmia
atau parosmia.
Atlas Berwarna THT
Pemeriksaan Hidung
Gambar . Pemeriksaan Fungsi Pembau Hidung
2. Metode kuantitatif
Dengan menggunakan olfaktometri untuk menentukan gangguan
pembauan yang absolut dan relatif.
Olfaktometri yang obyektif menggunakan komputer elektroensefalogram
Sebab gangguan pembauan:
1. Gangguan pernapasan hidung
2. Toksin yang merusak sel epitel atau fila olfaktoria karena virus atau
bahan kimia
3. Trauma yang merusak fila olfaktoria pada fraktur dasar tengkorak
4. Gangguan pusat pada kontusio serebri atau tumor otak
Atlas Berwarna THT
Pemeriksaan Hidung
3. Pemeriksaan Sinus Paranasala. Inspeksi
Apakah terdapat pembengkakan pada daerah sinus maksila atau sinus
frontal. Pada pemeriksaan rinoskopi anterior dan posterior mungkin akan
terlihat nanah atau polip pada meatus media.
b. Palpasi
Dilakukan penekanan pada daerah sinus maksila atau sinus frontal apakah
terdapat nyeri tekan
Gambar . Pemeriksaan Sinus Paranasalis
c. Diafanoskopi atau Transluminasi
Untuk Sinus Maksila, lampu dimasukkan ke mulut dan digeser ke kanan
atau ke kiri. Pada sinus maksila yang normal atau abik maka akan terlihat
cahaya terang pada pupil, dibawah mataberbentuk bulan sabit dan pada
pipi
Atlas Berwarna THT
Pemeriksaan Hidung
Untuk Sinus Frontal
Ujung lampu ditekankan pada epikantes, di bawah tulang dahi, maka akan
terlihat warna terang pada daerah dahi bawah. Kemudian bandingkan
antara kanan dan kiri. Pada orang normal akan tampak terang.
d. Sinoskopi atau Antroskopi
Sinoskopi adalah melihat secara langsung sinus dengan memakai
endoskop atau alat penggantinya. Sinoskopi berguna untuk diagnostik dan
terapi. Cara sinoskopi ada 2 macam yaitu melalui meatus inferior
(intranasal) dan melalui fossa kanina.
Alat yang digunakan:
Lampu kepala
Spekulum hidung
Pinset bengkok kecil
Trokar dari storz berdiameter 3 mm dan 5 mm
Teleskop Hopkins (Optik Hopkins) dengan sudut 0, 30, 70, 135.
Atlas Berwarna THT