badan nasional penempatan dan perlindungan …
TRANSCRIPT
BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA
DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN Jl. M.T. Haryono Kav. 52 Jakarta Selatan 12770
Telp/Fax : (021) 7981277 Website : http//www.bnp2tki.go.id
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa,
atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya, Deputi Bidang Perlindungan BNP2TKI dapat
menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018, yang
merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran Deputi
Bidang Perlindungan BNP2TKI pada kurun waktu tahun 2018 dan sebagai amanah
pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah dalam hal ini Badan Nasional Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Perlindungan BNP2TKI Tahun
2018 ini menggambarkan sejumlah capaian kinerja terhadap target kinerja yang
tercantum dalam dokumen Penetapan Kinerja tahun 2018 beserta analisisnya, serta
rencana tindak lanjut yang akan dilakukan untuk perbaikan kinerja ke depan.
Kepada semua pihak yang telah terlibat dalam proses penyusunan buku ini,
baik dalam bentuk konstribusi data, kontribusi penulisan laporan, maupun bentuk
konstribusi pemikiran lainnya, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Jakarta, Februari 2019
Deputi Perlindungan
Dr. Anjar Prihantoro BW, S.E, MA
NIP. 19600815 198503 1 003
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR LAMPIRAN vi
IKHTISAR EKSEKUTIF vii
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang 1
B Kedudukan, Tugas, Dan Fungsi 2
C Struktur Organisasi 3
D Dukungan Personil 7
E Dasar Pelaksanaan 9
F Sistematika Penyajian 10
BAB II PERENCANAAN KINERJA DAN PENETAPAN KINERJA 13
A Renstra Deputi Bidang Perlindungan Tahun 2015 – 2019 13
B Penetapan Perjanjian Kinerja Tahun 2018 34
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 41
A Capaian Kinerja Organisasi 41
B Evaluasi Capaian Kinerja 47
C Analisis Capaian Kinerja 48
D Akuntabilitas Keuangan 74
E Kendala 77
F Rekomendasi 78
BAB IV PENUTUP 79
A Simpulan 79
B Saran 80
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Komposisi Pegawai Deputi Bidang Perlindungan berdasarkan
Unit Kerja 7
Tabel 2 Komposisi Pegawai Deputi Bidang Perlindungan berdasarkan
Golongan 8
Tabel 3 Komposisi Pegawai Deputi Bidang Perlindungan berdasarkan
Jabatan 8
Tabel 4 Komposisi Pegawai Deputi Bidang Perlindungan berdasarkan
Pendidikan 9
Tabel 5 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Deputi Bidang
Perlindungan 17
Tabel 6 Matrik Rencana Strategis Tahun 2015 - 2019 19
Tabel 7 Rencana Kinerja Tahunan BNP2TKI Tahun 2015 - 2019 25
Tabel 8 Rencana Kerja Tahunan Deputi Bidang Perlindungan Tahun
2015 - 2019 27
Tabel 9 Arah Kebijakan Dan Strategi Deputi Bidang Perlindungan
BNP2TKI Tahun 2015-2019 30
Tabel 10 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Deputi Bidang
Perlindungan BNP2TKI Tahun 2018 33
Tabel 11 Penetapan Kinerja Deputi Bidang Perlindungan BNP2TKI
Tahun 2018 35
Tabel 12 Penetapan Kinerja Direktorat Pelayanan Pengaduan 36
Tabel 13 Penetapan Kinerja Direktorat Mediasi Advokasi 37
Tabel 14 Penetapan Kinerja Direktorat Pemberdayaan 38
Tabel 15 Penetapan Kinerja Direktorat Pengamanan Dan Pengawasan 39
Tabel 16 Kategori Kinerja Deputi Bidang Perlindungan BNP2TKI
Tahun 2018 40
Tabel 17 Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Deputi Bidang
Perlindungan Pada Triwulan I S.D IV Tahun 2018 42
Tabel 18 Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Deputi Bidang
Perlindungan Pada Tahun 2018 44
Tabel 19 Capaian Kinerja Deputi Bidang Perlindungan BNP2TKI
Tahun 2018 46
Tabel 20 Perbandingan Capaian Sasaran Strategis I Tahun 2017 Dan
2018 47
Tabel 21 Klasifikasi Kasus tahun 2017 50
Tabel 22 Klasifikasi Kasus tahun 2018 53
Tabel 23 Perbandingan Capaian Sasaran Strategi II tahun 2017 dan
2018 57
Tabel 24 Perbandingan Capaian Sasaran Strategi III tahun 2017 dan
2018 61
Tabel 25 Target dan Realisasi Pemberdayaan Tahun 2017 63
Tabel 26 Target dan Realisasi Pemberdayaan Tahun 2018 64
Tabel 27 Outcomes Pemberdayaan Terintegrasi Bagi TKI Purna Dan 66
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 v
Keluarganya Tahun 2017
Tabel 28 Outcome Pemberdayaan Terintegrasi Bagi TKI Purna Dan
Keluarganya Tahun 2018 67
Tabel 29 Rekapitulasi Data TKI Purna Berusaha (Outcomes)
Berdasarkan Sektor Tahun 2017 68
Tabel 30 Rekapitulasi Data TKI Purna Berusaha (Outcomes)
Berdasarkan Sektor Tahun 2018 68
Tabel 31 Rekapitulasi Data PMI Bermasalah Yang Terfasilitasi Tahun
2017 69
Tabel 32 Rekapitulasi Penanganan Pelayanan Kepulangan PMI
Bermasalah, Sakit Dan Jenazah Periode S.D Desember 2018 70
Tabel 33 Perbandingan Capaian Sasaran Strategis I
Tahun 2017 Dan 2018 71
Tabel 34 Alokasi Dan Realisasi Anggaran Deputi Bidang Perlindungan
BNP2TKI Tahun 2018 Berdasarkan Indikator Kinerja
Sasaran
76
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 vi
DDAAFFTTAARR LLAAMMPPIIRRAANN
Lampiran 1 Peraturan Deputi Perlindungan BNP2TKI Nomor :
Per.01/PL/IV/2015 Tentang Penetapan Rencana Strategis Deputi
Bidang Perlindungan BNP2TKI Tahun 2015 – 2019
Lampiran 2 Peraturan Deputi Perlindungan BNP2TKI Nomor :
Per.02/PL/IV/2015 Tentang Penetapan Indikator Kinerja Deputi
Bidang Perlindungan BNP2TKI Tahun 2015 - 2019
Lampiran 3 Rencana Kinerja Tahunan Deputi Bidang Perlindungan
BNP2TKI Tahun 2015-2019
Lampiran 4 Peraturan Deputi Bidang Perlindungan BNP2TKI Nomor : PER.
01/PL/I/2018 Tentang Penetapan Kinerja Deputi Bidang
Perlindungan Tahun 2018
Lampiran 5 Perjanjian Kinerja Deputi Bidang Perlindungan BNP2TKI
Dengan Ka BNP2TKI Tahun 2018
Lampiran 6 Perjanjian Kinerja Eselon II di lingkungan Deputi Bidang
Perlindungan BNP2TKI Dengan Deputi Perlindungan Tahun
2018
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 vii
IIKKHHTTIISSAARR EEKKSSEEKKUUTTIIFF
Deputi Bidang Perlindungan BNP2TKI mempunyai kedudukan dan peran untuk
Menyiapkan, merumuskan mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi
pelaksanaan kebijakan teknis perlindungan tenaga kerja Indonesia meliputi:
Standarisasi, Sosialisasi dan pelaksanaan perlindungan sejak Pra penempatan, selama
penempatan dan sampai dengan pemulangan, sejalan dengan hal tersebut seluruh
program kerja Deputi Bidang Perlindungan BNP2TKI didasarkan pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019, Rencana
Kerja Pemerintah (RKP), Kontrak Kinerja dengan Kepala BNP2TKI, serta Rencana
Strategis (Renstra) BNP2TKI Tahun 2015-2019 secara konsisten, terus menerus dan
berkesinambungan.
Berdasarkan dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2018, yang mengacu pada
Peraturan Deputi Bidang Perlindungan BNP2TKI Nomor PER.01/PL/I/2015 tentang
Perubahan atas Peraturan Deputi Bidang Perlindungan BNP2TKI Nomor
PER.01/PL/I/2018 tentang Rencana Strategis Deputi Bidang Perlindungan BNP2TKI
Tahun 2015-2019, Deputi Bidang Perlindungan BNP2TKI telah menetapkan 4 Target
Indikator Kinerja Utama (IKU) yang akan dicapai pada tahun 2018. Mayoritas target
capaian IKU telah tercapai seluruhnya. Secara rinci pencapaian IKU adalah sebagai
berikut :
1. Persentase pengaduan yang diproses di layanan crisis center berbasis sistem
yang terintegrasi dengan K/L terkait/Perwakilan RI. dengan pencapaian kinerja
100%;
2. Persentase TKI yang melakukan pengaduan melalui fasilitas Early Warning
System, dengan pencapaian kinerja 50% ;
3. Persentase kasus Pekerja Migran Indonesia yang diselesaikan, dengan
pencapaian kinerja 60,61%;
4. Persentase CTKI/TKI bermasalah yang mendapatkan pendampingan hukum,
dengan pencapaian kinerja 100%;
5. Jumlah CPMI, PMI, PMI Purna serta Keluarganya yang mendapatkan
pemberdayaan terintegrasi (edukasi pengelolaan keuangan dan wirausaha),
dengan pencapaian kinerja 107%;
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 viii
6. Persentase kegiatan (usaha dan jasa) produktif TKI Purna dan keluarganya,
dengan pencapaian kinerja 100%;
7. Persentase terfasilitasinya pelayanan pemulangan TKI bermasalah di debarkasi
ke daerah asal, dengan pencapaian kinerja 80%;
8. Persentase Pekerja Migran Indonesia yang berangkat secara prosedural di
kantong Pekerja Migran Indonesia nonprosedural, dengan pencapaian kinerja
103%.
Tabel Capaian Kinerja Deputi Bidang Perlindungan BNP2TKI Tahun 2018
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN %
Meningkatkan kualitas
pelayanan terhadap
pengaduan kasus Pekerja
Migran Indonesia
Persentase pengaduan yang dilayani di layanan
crisis center berbasis sistem yang terintegrasi
dengan K/L terkait/Perwakilan RI
100% 100% 100%
Persentase TKI telah memiliki akses terhadap
fasilitas Early Warning System 50% 50% 100%
Meningkatnya Fungsi
Mediasi dan advokasi dalam
penyelesaian masalah PMI
Persentase kasus Pekerja Migran Indonesia yang
diselesaikan 95% 57,58% 60,61%
Persentase CTKI/TKI bermasalah yang mendapat
pendampingan hukum 100% 100% 100%
Meningkatnya kemampuan
CPMI, PMI dan Pekerja
Migran Purna serta
keluarganya untuk
mengelola keuangan,
mengembangkan kegiatan
(usaha dan jasa) produktif
dan pelayanan pemulangan
PMI Bermasalah
Jumlah Calon Pekerja Migran Indonesia, Pekerja
Migran Indonesia dan Pekerja Migran Indonesia
Purna serta keluarganya yang mendapatkan
pemberdayaan terintegrasi (edukasi pengelolaan
keuangan dan wirausaha)
5.000 TKI
Purna
5.350 TKI
Purna 107%
Persentase kegiatan (usaha dan jasa) produktif
TKI Purna dan keluarganya. 38% 38% 100%
Fasilitasi pelayanan pemulangan TKI bermasalah
di debarkasi ke daerah asal 18.000 PMI 14.349 PMI 80%
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 ix
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN %
Meningkatnya fungsi
pembinaan, pengamanan,
pengawasan dan penindakan
Persentase Pekerja Migran Indonesia yang
berangkat secara prosedural di kantong Pekerja
Migran Indonesia nonprosedural
97% 99,94% 103%
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, Deputi Bidang Perlindungan ditunjang
dengan anggaran yang berasal dari Dana DIPA Tahun Anggaran 2018 yang
dikelola oleh Deputi Bidang Perlindungan sesuai dengan surat pengesahan dari
Dirjen Perbendaharaan Departemen Keuangan R.I. Nomor : DIPA-
104.01.1.449922/2018 tanggal, 05 Desember 2017 sebesar Rp. 22.743.288.000,-
. Realisasi sampai dengan 31 Desember 2017 sebesar Rp. 21.415.950.654
(94,16%) sisa Rp. 1.327.337.346,- (5,83%), dengan rincian sebagai berikut :
1. Direktorat Pelayanan Pengaduan
Dana DIPA Tahun Anggaran 2018 yang dikelola oleh Direktorat
Pelayanan Pengaduan Deputi Bidang Perlindungan sesuai dengan surat
pengesahan dari Dirjen Perbendaharaan Departemen Keuangan R.I.
Nomor : DIPA-104-01.1.449922/2018 tanggal, 05 Desember 2017,
sebesar Rp 6.443.087.000,-. Dengan adanya realokasi, pagu anggaran
Direktorat Pelayanan Pengaduan berubah menjadi Rp 6.052.933.000,- dan
realisasi keuangan sampai bulan Desember 2018 mencapai Rp
5.644.882.744,- (93,26%), sisa Rp 408.050.256,- (6,74%).
2. Direktorat Mediasi dan Advokasi
Dana DIPA Tahun Anggaran 2018 yang dikelola oleh Direktorat Mediasi
dan Advokasi Deputi Bidang Perlindungan sesuai dengan surat
pengesahan dari Dirjen Perbendaharaan Departemen Keuangan R.I.
Nomor : DIPA-104-01.1.449922/2018 tanggal, 05 Desember 2017 unit
Organisasi Direktorat Mediasi dan Advokasi mendapatkan alokasi
dana sebesar sebesar Rp. 4.452.294.000,-. Dengan adanya realokasi,
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 x
pagu anggaran Direktorat Mediasi dan Advokasi bertambah menjadi Rp.
5.347.882.000,- dan realisasi keuangan sampai dengan Bulan Desember
2018 Rp. 5.201.734.767,- (97,27%), sisa Rp 146.147.233,- (2,73%).
3. Direktorat Pemberdayaan
Dana DIPA Tahun Anggaran 2017 yang dikelola oleh Direktorat
Pemberdayaan Deputi Bidang Perlindungan sesuai dengan surat
pengesahan dari Dirjen Perbendaharaan Departemen Keuangan R.I.
Nomor DIPA-104-01.1.449922/2018 tanggal, 05 Desember 2017 unit
Organisasi Direktorat Pemberdayaan mendapatkan alokasi dana sebesar
Rp. 5.484.814.000,-. Dengan adanya realokasi, Pagu Anggaran
Direktorat Pemberdayaan berubah menjadi Rp. 5.334.469.000.- Dan
realisasi keuangan sampai dengan 31 Desember 2018 Rp 4.914.972.101.-
(92,14%), sisa Rp. 419.496.899,- (7,86%).
4. Direktorat Pengamanan dan Pengawasan
Dana DIPA Tahun Anggaran 2017 yang dikelola oleh Direktorat
Pengamanan dan Pengawasan Deputi Bidang Perlindungan sesuai dengan
surat pengesahan dari Dirjen Perbendaharaan Departemen Keuangan R.I.
Nomor : DIPA-104-01.1.449922/2018 tanggal, 05 Desember 2017 unit
Organisasi Direktorat Pengamanan dan Pengawasan mendapatkan
alokasi dana sebesar Rp. 4.085.000.000,-.
Dengan adanya realokasi, Pagu Anggaran Direktorat Pengamanan dan
Pengawasan berubah menjadi Rp. 3.961.250.000.- Dan realisasi keuangan
sampai dengan 31 Desember 2018 Rp. 3.693.278.258,-
(93,24%), sisa Rp 267.971.742,- (6,76%).
5. Tata Usaha Deputi Bidang Perlindungan
Kegiatan Tata Usaha Deputi Bidang Perlindungan dengan dukungan dana
sebesar Rp 2.046.754.000,- dan realisasi pada tahun 2018 adalah sebesar
Rp 1.961.232.785,- (95,82%), sisa Rp 85.521.215,- (4,18%).
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 xi
Kenaikan anggaran sebesar Rp 2.701.543.000,- dimaksud mempengaruhi target
Indikator Kinerja Utama Deputi Bidang Perlindungan.
Secara khusus, alokasi dan realisasi anggaran untuk setiap indikator kinerja
menggunakan pendekatan alokasi dan realisasi anggaran pada unit kerja penanggung
jawab pencapaian indikator kinerja sasaran.
Meskipun capaian Indikator Kinerja Utama telah memenuhi target yang
ditetapkan, namun masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi, antara lain:
1. Sistem Pelayanan Pengaduan yang masih terhambat karena kapasitas
jaringan rendah.
2. Kurangnya sosialisasi sistem pelayanan pengaduan yang berbasis web.
3. Petugas Operator Crisis Center menggunakan tenaga honorer yang
sewaktu-waktu pindah atau mengundurkan diri.
4. Petugas penyelesaian kasus di instansi terkait kurang merespon kasus
CPMI/PMI.
5. PPTKIS tidak memonitoring keberadaan PMI di luar negeri secara berkala
kepada pemerintah maupun Perwakilan RI.
6. Kurangnya jumlah petugas mediator.
7. PPTKIS tidak mempunyai perwakilan di negara penempatan.
8. Kurangnya minat para skeholder dalam membantu pengembangan usaha
para PMI Purna berwirausaha.
9. Tidak semua bandara/pelabuhan debarkasi menyediakan Pos Debarkasi.
10. Kurangnya tenaga dan pemberdayaan PPNS.
11. Belum adanya jenjang karier PPNS.
12. Kurangnya koordinasi antar instansi terkait dalam pencegahan
pemberangkatan PMI Non Prosedural khususnya di daerah perbatasan.
Memperhatikan capaian dan kendala yang dihadapi, rekomendasi untuk perbaikan ke
depan agar dilakukan antara lain hal- hal sebagai berikut :
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 xii
1. Melakukan sosialisasi sistem pelayanan pengaduan yang berbasis web
sampai dengan di akar rumput.
2. Diperlukannya pengembangan sistem pelayanan pengaduan yang
terintegrasi.
3. Meningkatkan status petugas Operator Crisis Center menjadi ASN.
4. Penguatan kerjasama dalam penyelesaian kasus.
5. Penyelesaian klaim asuransi/ BPJS Ketenagakerjaan menggunakan
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan.
6. PPTKIS wajib memonitoring keberadaan PMI di luar negeri secara berkala
dan melaporkan kepada pemerintah maupun Perwakilan RI.
7. Tersedianya petugas mediator yang kompeten (tersertifikasi).
8. PPTKIS wajib mempunyai perwakilan di negara penempatan.
9. Penguatan jejaring dengan para stakeholder dalam membantu
pengembangan usaha para PMI Purna berwirausaha.
10. Tersedianya Pos Debarkasi di setiap bandara/pelabuhan.
11. Melakukan diklat PPNS dan memberdayakan PPNS yang sudah ada.
12. Mengusulkan PPNS menjadi jabatan fungsional.
13. Meningkatkan koordinasi antar instansi terkait dalam pencegahan
pemberangkatan PMI Non Prosedural khususnya di daerah perbatasan.
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Deputi Bidang Perlindungan merupakan salah satu unit kerja Eselon I di
lingkungan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja
Indonesia (BNP2TKI) sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden
Nomor 81 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia.
Deputi Bidang Perlindungan adalah unsur teknis yang berada di lingkungan
BNP2TKI dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan Nasional
Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).
Dalam rangka penyelenggaraan negara yang mengembangkan dan menerapkan
prinsip-prinsip profesionalisme, akuntabilitas, transparansi, pelayanan prima,
demokrasi, efisiensi, efektivitas, supremasi hukum dan dapat diterima oleh
seluruh masyarakat, maka Pemerintah telah menerbitkan Instruksi Presiden
Republik Indonesia (INPRES) No.7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (AKIP). Inpres tersebut mengintruksikan kepada
pemerintah baik pusat maupun daerah termasuk BNP2TKI untuk melakukan
akuntabilitas kinerja dan membuat laporan kinerja setiap akhir tahun sebagai
wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai visi, misi dan
tujuan yang sekaligus sebagai kegiatan evaluasi.
Deputi Bidang Perlindungan, BNP2TKI memiliki peran yang sangat penting
dalam rangka pengkoordinasian : Pelayanan Pengaduan, Mediasi dan
Advokasi, Pemberdayaan serta Pengamanan dan Pengawasan, perlu membuat
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut dalam
bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Deputi
Bidang Perlindungan, BNP2TKI Tahun 2018.
Laporan Akuntabilitas Kinerja ini juga dimaksudkan sebagai salah satu wujud
akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Deputi Bidang Perlindungan dalam
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 2
rangka mewujudkan good government, transparansi, dan akuntabilitas sekaligus
sebagai alat kendali dan pemacu peningkatan kinerja unit organisasi di
lingkungan Deputi Bidang Perlindungan. Maka disusunlah Laporan Kinerja
Deputi Bidang Perlindungan BNP2TKI Tahun 2018.
B. Kedudukan, Tugas Dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia Nomor 01/KA/-BNP2TKI/III/2007 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja
Indonesia, sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Kepala Badan Nasional
Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor PER.
01/KA/I/2014 tanggal 6 Januari 2014, Kedudukan Tugas dan Fungsi Deputi
Bidang Perlindungan adalah sebagai berikut :
1. Kedudukan.
Deputi Bidang Perlindungan selanjutnya disebut Deputi III adalah unsur
pelaksana tugas BNP2TKI yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala dan dipimpin oleh Deputi.
2. Tugas.
Menyiapkan, merumuskan mengkoordinasikan, melaksanakan dan
mengawasi pelaksanaan kebijakan teknis perlindungan tenaga kerja
Indonesia meliputi: Standarisasi, Sosialisasi dan pelaksanaan
perlindungan sejak Pra penempatan, selama penempatan dan sampai
dengan pemulangan.
3. Fungsi.
Dalam melaksanakan tugas, Deputi Bidang Perlindungan
menyelenggarakan fungsi:
a) Pelaksanaan Kebijakan teknis Pelayanan Pengaduan, Mediasi dan
Advokasi, Pemberdayaan serta Pengamanan dan Pengawasan untuk
perlindungan Tenaga kerja Indonesia.
b) Penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan Pelayanan
Pengaduan, Mediasi dan Advokasi, Pemberdayaan serta
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 3
Pengamanan dan Pengawasan untuk perlindungan Tenaga kerja
Indonesia.
c) Pemberian bimbingan teknis dan Evaluasi Pelayanan Pengaduan,
Mediasi dan Advokasi, Pemberdayaan serta Pengamanan dan
Pengawasan untuk perlindungan Tenaga kerja Indonesia.
d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala BNP2TKI.
C. Struktur Organisasi
1. Organisasi
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, struktur organisasi Deputi
Bidang Perlindungan BNP2TKI terdiri dari:
a. Direktorat Pelayanan dan Pengaduan
Direktorat Pelayanan dan pengaduan mempunyai tugas :
Melaksanakan penyiapan kebijakan teknis, penyusunan petunjuk
teknis dan petunjuk pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi
pendaftaran dan informasi, analisis serta monitoring dan evaluasi
pengaduan
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas Direktorat
Pelayanan dan Pengaduan menyelenggarakan fungsi :
1) Penyiapan kebijakan teknis pendaftaran dan informasi, analisis
dan verifikasi serta monitoring evaluasi pengaduan;
2) Penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan
pendaftaran dan informasi, analisis dan verifikasi serta
monitoring dan evaluasi pengaduan;
3) Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pendaftaran dan
informasi, analisis dan verifikasi serta monitoring dan evaluasi
pengaduan;
4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Perlindungan.
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 4
b. Direktorat Mediasi dan Advokasi
Direktorat Mediasi dan Advokasi mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan kebijakan teknis, penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk
pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi mediasi dan advokasi
kawasan Asia Pasific dan Amerika, Timur Tengah, Afrika dan Eropa.
Dalam melaksanakan tugasnya Direktorat Mediasi dan Advokasi
menyelenggarakan fungsi :
1) Penyiapan kebijakan teknis Mediasi dan Advokasi kawasan Asia
Pasifik dan Amerika, Timur Tengah, Afrika dan Eropa;
2) Penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan
kebijakanteknis perlindungan dan Advokasi kawasan Asia
Pasifik dan Amerika, Timur Tengah, Afrika dan Eropa;
3) Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi perlindungan dan
Advokasi kawasan Asia Pasifik dan Amerika, Timur Tengah,
Afrika dan Eropa;
4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Perlindungan.
c. Direktorat Pemberdayaan
Direktorat Pemberdayaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
kebijakan teknis penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk
pelaksanaan bimbingan teknis dan evaluasi kerjasama antar lembaga,
pelayanan kepulangan serta fasilitasi dan rehabilitasi TKI Purna.
Dalam menyelenggarakan dan melaksanakan tugasnya Direktorat
Pemberdayaan didukung oleh 3 (tiga) Sub. Direktorat yaitu :
1) Subdirektorat Kerjasama Antar Lembaga;
2) Subdirektorat Pelayanan Kepulangan,
3) Subdirektorat Fasilitasi dan Rehabilitasi TKI Purna.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Pemberdayaan
menyelenggarakan fungsi :
1) Penyiapan kebijakan teknis kerja sama antar lembaga, pelayanan
kepulangan serta fasilitasi dan rehabilitasi TKI Purna;
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 5
2) Penyiapan penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan
kerjasama antar lembaga, pelayanan kepulangan serta fasilitasi
dan rehabilitasi TKI Purna;
3) Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi kerjasama antar
lembaga, pelayanan kepulangan serta fasilitasi dan rehabilitasi
TKI Purna;
4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Perlindungan.
d. Direktorat Pengamanan dan Pengawasan
Direktorat Pengamanan dan Pengawasan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan kebijakan teknis, penyusunan petunjuk
teknis dan petunjuk pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi
pengamanan, pengawasan dan pemberdayaan PPNS.
Untuk melaksanakan tugasnya, Direktorat Pengamanan dan
Pengawasan menyelenggarakan fungsi :
1) Penyiapan kebijakan teknis pengamanan dan pengawasan serta
pemberdayaan PPNS.
2) Penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan
pengamanan, pengawasan dan pemberdayaan PPNS.
3) Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pengamanan,
pengawasan dan pemberdayaan PPNS
4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Perlindungan.
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 6
STUKTUR ORGANISASI
DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN
BNP2TKI
DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN
DIREKTORAT
PELAYANAN
PENGADUAN
DIREKTORAT
MEDIASI DAN
ADVOKASI
DIREKTORAT
PEMBERDAYAAN
DIREKTORAT
PENGAMANAN
DAN
PENGAWASAN
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 7
D. Dukungan Personil
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, Deputi Bidang Perlindungan
BNP2TKI pada tahun 2018 mendapat dukungan personil sejumlah 84 orang
Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jumlah PNS lingkup Deputi Bidang
Perlindungan BNP2TKI berdasarkan unit kerja seperti pada tabel berikut :
Tabel 1
KOMPOSISI PEGAWAI DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN
BERDASARKAN UNIT KERJA TAHUN 2018
NO UNIT
JUMLAH
PNS
(ORANG)
1. Deputi Perlindungan 1
2. Direktorat Pelayanan Pengaduan 19
3. Direktorat Mediasi dan Advokasi 19
4. Direktorat Pemberdayaan 17
5. Direktorat Pengamanan dan Pengawasan 28
JUMLAH 84
Tabel 2
KOMPOSISI PEGAWAI DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN
BERDASARKAN GOLONGAN TAHUN 2018
NO UNIT GOLONGAN
IV III II I JML
1. Deputi Perlindungan 1 - - - 1
2. Direktorat Pelayanan Pengaduan 3 16 - - 19
3. Direktorat Mediasi dan Advokasi 3 16 - - 19
4. Direktorat Pemberdayaan 4 13 - - 17
5. Direktorat Pengamanan dan
Pengawasan 4 11 13 - 28
JUMLAH 15 56 13 - 84
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 8
Tabel 3
KOMPOSISI PEGAWAI DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN
BERDASARKAN JABATAN TAHUN 2018
NO UNIT
ESELON Ja
fung Staf Jml
I I
I
II
I
I
V
1. Deputi Perlindungan 1 - - - - - 1
2. Direktorat Pelayanan Pengaduan - 1 3 6 1 8 19
3. Direktorat Mediasi dan Advokasi - 1 3 6 - 9 19
4. Direktorat Pemberdayaan - 1 3 6 - 7 17
5. Direktorat Pengamanan dan
Pengawasan - 1 3 6 - 18 28
JUMLAH 1 4 12 24 1 42 84
Tabel 4
KOMPOSISI PEGAWAI DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN
BERDASARKAN PENDIDIKAN TAHUN 2018
NO UNIT PENDIDIKAN JML
S3 S2 S1 D3 SLTA SLTP SD
1. Deputi Perlindungan 1 - - - - - - 1
2. Direktorat Pelayanan
Pengaduan - 2 16 1 - - - 19
3. Direktorat Mediasi dan
Advokasi - 6 13 - - - - 19
4. Direktorat
Pemberdayaan - 10 5 1 1 - - 17
5. Direktorat Pengamanan
dan Pengawasan - 4 21 - 3 - - 28
JUMLAH 1 20 58 1 4 - - 84
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 9
E. Dasar Pelaksanaan
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Deputi Bidang Perlindungan BNP2TKI Tahun 2018 didasarkan pada Rencana
Strategis BNP2TKI 2015-2019 dengan mengacu pada peraturan perundang-
undangan yang relevan, yaitu:
1. Undang-Undang R.I. Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara R.I. Tahun 2004 Nomor 5);
2. Undang-Undang R.I. Nomor 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan dan
Perlindungan TKI di Luar negeri;
3. Undang-Undang R.I. Nomor 18 Tahun 2017 Tentang Pelindungan
Pekerja Migran Indonesia;
4. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
5. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 39 Tahun 2006, Tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
6. Peraturan Presiden R.I. Nomor 81 Tahun 2006 Tentang Badan Nasional
Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI);
7. Peraturan Presiden R.I. Nomor 29 Tahun 2015 Tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
8. Peraturan Presiden R.I. Nomor 165 Tahun 2015 Tentang Penataan Tugas
dan Fungsi Kabinet Kerja (Lembaran Negara R,I. Tahun 2015 Nomor
339);
9. Instruksi Presiden R.I. Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi;
10. Instruksi Presiden R.I. Nomor 6 Tahun 2006 Tentang Kebijakan
Reformasi Sistem Penempatan dan Perlindungan TKI;
11. Peraturan Menteri PAN & RB Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 10
12. Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga
Kerja Indonesia Nomor 01/KA/I/2014 tanggal 6 Januari 2014 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia;
13. Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga
Kerja Indonesia Nomor PER.10/KA//IV/2015 tentang Penetapan Rencana
Strategis BNP2TKI Tahun 2015 – 2019 jo Peraturan Kepala Badan
Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor
11 Tahun 2017 tentang Rencana Strategis BNP2TKI Tahun 2015-2019;
14. Peraturan Deputi Bidang Perlindungan BNP2TKI Nomor
PER.01/PL/IV/2015 tentang Penetapan Rencana Strategis Deputi Bidang
Perlindungan BNP2TKI Tahun 2015 - 2019;
15. Peraturan Deputi Bidang Perlindungan BNP2TKI Nomor
PER.02/PL/IV/2015tentang Penetapan Indikator Kinerja Deputi Bidang
Perlindungan BNP2TKI Tahun 2015-2019;
16. Peraturan Deputi Bidang PerlindunganBNP2TKI Nomor
PER.01/PL/I/2018tentang Tentang Penetapan Kinerja Deputi Bidang
Perlindungan BNP2TKI Tahun 2018.
F. Sistematika Penyajian
Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Deputi Bidang Perlindungan BNP2TKI Tahun 2018 berpedoman
pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan KInerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, sebagai berikut :
Bab I – Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, aspek
strategis, permasalahan utama (Isue Strategis), maksud dan tujuan, tugas dan
fungsi, organisasi dan personalia, dasar pelaksanaan dan sistematika penyajian;
Bab II – Perencanaan Kinerja Dan Penetapan Kinerja,
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 11
A. Menjelaskan Rencana Strategis Yang bersangkutan yang terdiri dari
Visi, Misi, Tujuan dan Indikator Kinerja Tujuan, Sasaran dan Indikator
Kinerja, Target Kinerja tahun bersangkutan.Arah Kebijakan dan
Strategi, serta Program dan Kegiatan;
B. Menjelaskan Penetapan Perjanjian Kinerja Tahun Bersangkutan yang
terdiri dari Rencana Kinerja Tahunan, dan Penetapan Perjanjian
Kinerja.
Bab III – Akuntabilitas Kinerja Tahun 2018, menjelaskan pengelolaan
kinerja berupa :
A. Capaian Kinerja Organisasi
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap
pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil
pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran
strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut:
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun
ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan
target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan
strategis organisasi;
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional
(jika ada);
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah
dilakukan;
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;
7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 12
B. Realisasi Anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang
telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan
dokumen Perjanjian Kinerja.
Bab IV – Penutup, Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian
kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan
organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.
Lampiran :
1) Penetapan Kinerja.
2) Lain-lain yang dianggap perlu.
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 13
BAB II
PERENCANAAN KINERJA DAN
PENETAPAN KINERJA
Sebagaimana disebut diatas, berdasarkan Peraturan Presiden RI. Nomor : 81 tahun
2006 Deputi Bidang Perlindungan mempunyai tugas : menyiapkan, merumuskan
megkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan kebijakan teknis
perlindungan tenaga kerja Indonesia meliputi : Standarisasi, Sosialisasi dan
pelaksanaan perlindungan sejak Pra, selama dan sampai pemulangan.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Deputi Bidang Perlindungan
menyelenggarakan fungsi:
1. Pelaksanaan Kebijakan teknis Pelayanan Pengaduan, Mediasi dan Advokasi,
Pemberdayaan serta Pengamanan dan Pengawasan untuk perlindungan Tenaga
kerja Indonesia.
2. Penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan Pelayanan Pengaduan,
Mediasi dan Advokasi, Pemberdayaan serta Pengamanan dan Pengawasan
untuk perlindungan Tenaga kerja Indonesia.
3. Pemberian bimbingan teknis dan Evaluasi Pelayanan Pengaduan, Mediasi dan
Advokasi, Pemberdayaan serta Pengamanan dan Pengawasan untuk
perlindungan Tenaga kerja Indonesia.
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala BNP2TKI.
Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya agar efektif, efisien dan
akuntabel, Deputi Bidang Perlindungan berpedoman pada Dokumen Perencanaan
yang terdapat pada :
A. Rencana Strategis Deputi Bidang PerlindunganTahun 2015-2019;
Rencana Strategis (Renstra) Deputi Bidang Perlindungan Tahun 2015-
2019merupakan turunan dari Renstra BNP2TKI 2015-2019 yang menggam-
barkan perencanaan jangka menengah jangka menengah Deputi Bidang
Perlindungan, yang berisi tentang gambaran sasaran atau kondisi hasil yang
akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun oleh Deputi Bidang Perlindungan
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 14
beserta strategi yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran sesuai dengan
tugas, fungsi dan peran yang diamanahkan.
Proses penyusunan juga telah dilakukan secara partisipatif antara unit-unit di
bawah Deputi Bidang Perlindungan maupun unit kerjaeksternal. Secara ringkas
substansi Deputi Bidang Perlindungan dapat diilustrasikan sebagai berikut :
1. VISI
Sebagai unit kerja eselon I yang sifatnya unit kerja Teknis Deputi Bidang
Perlindungan mempunyai visi yang sama dengan Visi yang diemban
BNP2TKI yaitu :
a. CPMI/PMI terlindungi di dalam negeri.
b. PMI Tidak terlantar di luar Negeri.
c. PMI tidak miskin sengsara saat kembali dari Luar Negeri.
Maka Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja
Indonesia bertekad untuk :
“TERWUJUDNYA PEKERJA MIGRAN INDONESIA YANG
PROFESIONAL, BERMARTABAT DAN SEJAHTERA”
Dalam hal ini,yang dimaksud dengan :
Profesional, artinya bahwa Pekerja Migran Indonesia yang bekerja ke
luar negeri harus memiliki kompetensi (skill/keahlian, attitude/perilaku,
dan knowledge/pengetahuan) yang sesuai dengan pekerjaan yang akan
dilakukan.
Bermartabat, artinya bahwa Pekerja Migran Indonesia yang memiliki
kompetensi akan memiliki harga diri, kedudukan yang tinggi, serta
mendapatkan perlakuan yang baik.
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 15
Sejahtera, artinya bahwa gaji atau pendapatan yang diperoleh Pekerja
Migran Indonesia dapat memberikan kehidupan yang layak bagi Pekerja
Migran Indonesia sendiri dan keluarganya.
2. MISI
Untuk mewujudkan visi yang diemban tersebut Deputi Bidang
Perlindungan juga memiliki misi yang sama yang diemban BNP2TKI
yaitu :
1. Meningkatkan Pemanfaatan Peluang Kerja Luar Negeri;
2. Meningkatkan Pelayanan Penempatan PMI yang Mudah, Murah,
Cepat, dan Aman;
3. Meningkatkan Perlindungan dan Pemberdayaan PMI; dan
4. Melaksanakan Tata Kelola Pemerintah yang Baik dan Bersih.
3. Tujuan
Untuk mewujudkan visi dan melaksanakan misi di atas, BNP2TKI
menetapkan tujuan yang akan dicapai tahun 2015-2019 yaitu :
1. Termanfaatkannya peluang kerja di luar negeri melalui promosi dan
kerjasama;
2. Terfasilitasinya peleyanan penempatan PMI ke luar negeri secara
terintegrasi dan terpadu yang berbasis teknologi informasi;
3. Terwujudnya perlindungan PMI selama pra, masa dan purna
penempatan serta pemberdayaan PMI Purna beserta keluarganya; dan
4. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih di
lingkungan BNP2TKI.
4. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama
a) Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama BNP2TKI
Sasaran strategis BNP2TKI adalah hasil (outcome) yang akan
dicapai/dihasilkan secara nyata oleh BNP2TKI dalam jangka waktu 5
(lima) tahun. Adapun sasaran strategis yang tertuang dalam Rencana
Strategis BNP2TKI terdiri atas :
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 16
a. Peningkatan jumlah Pekerja Migran Indonesia formal menuju
zero Pekerja Migran Indonesia informal di 2019;
b. Percepatan masa tunggu Pekerja Migran Indonesia sebelum
keberangkatan menuju 1 (satu) bulan;
c. Penurunan biaya keberangkatan Pekerja Migran Indonesia
maksimal sebesar 2 (dua) bulan gaji;
d. Terwujudnya perlindungan Pekerja Migran Indonesia sejak pra,
masa dan purna penempatan serta pemulangan Pekerja Migran
Indonesia bermasalah;
e. Peningkatan kemampuan Pekerja Migran Indonesia, Pekerja
Migran Indonesia purna dan keluarganya untuk mengelola
keuangan dan mengembangkan usaha mikro termasuk
permodalan; dan
f. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik dalam pelayanan
penempatan dan perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
Indikator kinerja utama merupakan ukuran keberhasialan suatu
organisasi dalam mencapai tujuan. Setiap indikator kinerja utama
disertai dengan target capaian masing-masing unit kerja.
Indikator kinerja utama BNP2TKI terdiri atas :
a. Penurunan persentase Pekerja Migran Indonesia informal;
b. Peningkatan persentase Pekerja Migran Indonesia dengan waktu
tunggu 1 (satu) bulan;
c. Peningkatan persentase Pekerja Migran Indonesia dengan biaya
penempatan maksimal 2 (dua) bulan gaji;
d. Peningkatan persentase kasus Pekerja Migran Indonesia yang
diselesaikan;
e. Peningkatan persentase pertumbuhan kegiatan produktif di
bidang usaha/jasa Pekerja Migran Indonesia purna; dan
f. Peningkatan nilai capaian Reformasi Birokrasi BNP2TKI.
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 17
b) Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Deputi
BidangPerlindungan
Sasaran strategis dan Indikator Kinerja Utama yang diemban Deputi
Bidang Perlindungan terdiri atas :
Tabel 5
SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA
Meningkatnya kualitas pelayanan
terhadap pengaduan kasus Pekerja
Migran Indonesia
Persentase pengaduan yang dilayani di crisis
center berbasis sistem yang terintegrasi
dengan Kementerian/Lembaga (K/L)
terkait/Perwakilan RI/Kantor Dagang
Ekonomi Indonesia (KDEI)
Persentase TKI telah memiliki akses terhadap
fasilitas Early Warning System (EWS)
Penguatan fungsi mediasi dan
advokasi dalam penyelesaian
masalah Pekerja Migran Indonesia
Persentase kasus Pekerja Migran Indonesia
yang diselesaikan
Persentase Calon Penguatan fungsi mediasi
dan advokasi dalam penyelesaian masalah
Pekerja Migran Indonesia/ Pekerja Migran
Indonesia bermasalah yang mendapat
pendampingan hukum
Penguatan fungsi pembinaan,
pengamanan, pengawasan dan
penindakan
Persentase Pekerja Migran Indonesia yang
berangkat secara prosedural di kantong
Pekerja Migran Indonesia nonprosedural
Meningkatnya kemampuan Calon
Pekerja Migran Indonesia, Pekerja
Migran Indonesia, dan Pekerja
Migran Indonesia purna serta
Jumlah Calon Calon Pekerja Migran
Indonesia, Pekerja Migran Indonesia, dan
Pekerja Migran Indonesia purna serta
keluarganya yang mendapat pemberdayaan
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 18
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA
keluarganya untuk mengelola
keuangan, mengembangkan
kegiatan (usaha dan jasa) produktif
dan pelayanan pemulangan Pekerja
Migran Indonesia bermasalah
terintegrasi (edukasi pengelolaan keuangan
dan wirausaha)
Persentase kegiatan (usaha dan jasa) produktif
Pekerja Migran Indonesia purna serta
keluarganya
Fasilitasi pelayanan pemulangan Pekerja
Migran Indonesia bermasalah di debarkasi ke
daerah asal
5. Perencanaan Kinerja
Target Kinerja Tahun 2015-2019
Berdasarkan Rencana Strategis Deputi Bidang Perlindungan Tahun 2015-
2019, target jangka menengah tahun 2015-2019 untuk setiap sasaran
strategis dan indikator kinerja utama adalah sebagaimana tabel berikut:
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 19
Tabel 6
MATRIK RENCANA STRATEGIS
TAHUN 2015 – 2019
NO TUJUAN SASARAN STRATEGIS
ARAH KEBIJAKAN STRATEGI URAIAN IKU
Fasilitasi Pengaduan yang mudah
diakses/terjangkau oleh PMI, responsive
dan solutif
1. Tersedianya Crisis Center yang mampu
melayani pengaduan secara online
dengan beragam tools;
2. Fasilitasi pengaduan yang diproses
berbasis sistem integrasi dengan K/L
terkait/Perwakilan TR/KDEI;
3. Mewujudkan kinerja penyelesaian
masalah pengaduan TKI sesuai dengan
SOP yang dipulikasikan dalam website
Melakukan langkah deteksi dini (early
warning system) dan langkah cepat
tanggap (immediate response) dalam
menegakkan hukum secara optimal
terhadap pelanggar peraturan nasional
terkait PMI.
1. Menghadirkan layanan langsung ke TKI
diluar negeri dengan penyediaan aplikasi
e-pengaduan berbasis android yang
terinstal pada smartphone dengan
beragam fitur layanan tanpa dipungut
biaya yaitu :
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 20
NO TUJUAN SASARAN STRATEGIS
ARAH KEBIJAKAN STRATEGI URAIAN IKU
100% PMI telah memiliki akses terhadap
fasilitas Early Warning System
memanfaatkan beragam tools.
a. Fitur layanan pengaduan berupa
pengaduan kasus dan klaim asuransi;
b. Fitur layanan darurat berupa
emergency call, emergency SMS,
dan Panic Button;
c. Fitur keberadaan PMI berupa
Pencarian lokasi berdasarkan posisi
Handphone (HP);
d. Fitur Layanan Informasi berupa
Pencarian alamat perwakilan,
prosedur pengaduan, profil negara
penempatan, dan lain-lain;
2. Tersedianya aplikasi EWS yang bisa
diakses secara mudah oleh CPMI/PMI di
seluruh negara penempatan;
3. Koordinasi dengan negara penempatan
menyangkut pelaksanaan seleksi dan
monitoring kualitas majikan/pengguna;
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 21
NO TUJUAN SASARAN STRATEGIS
ARAH KEBIJAKAN STRATEGI URAIAN IKU
4. Terbangunnya infrastruktur unit layanan
komunitas di negara penempatan yang
mudah diakses PMI; dan
5. Tersedianya dan beroperasinya sistem
monitoring PMI di negara penempatan.
Penguatan mediasi dan advokasi terhadap
PMI
1. Fasilitasi mediasi dan advokasi
CPMI/PMI, PMI Purna bermasalah dan
keluarganya;
2. Tersedianya kerjasama dengan
perusahaan (asing dan lokal) untuk
edukasi keuangan dan menerima alokasi
PMI serta akses pasar;
3. Membantu penyelsaian kasus PMI
bermasalah di luar negeri bekerjasama
dengan Kementerian Luar Negeri;
4. Tersedianya sistem monitoring
pelaksanaan layanan perlindungan
hukum;
5. Tersedianya Crisis Management
Protocol menyangkut penyelamatan dan
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 22
NO TUJUAN SASARAN STRATEGIS
ARAH KEBIJAKAN STRATEGI URAIAN IKU
pengembalian PMI yang terintegrasi
dengan pemberdayaan di dalam negeri.
6.
Penguatan fungsi intelijen dalam
pengawasanlembaga penempatan dan
lembaga pendukung penempatan
1. Melaksanakan fungsi intelejen dalam
melaksanakan pembinaan, pengamanan,
pengawasan dan penindakan lembaga
penempatan an lembaga pendukung
penempatan;
2. Fungsi intelejen dalam pengaman dan
penindakan pemberangkatan dan
kepulangan PMI;
3. Melakukan langkah-langkah
preventif/pencegahan dan penindakan
penempatan PMI nonprosedural.
Meningkatnya pemberdayaan PMI Purna
dan keluarganya
1. Tersedianya roadmap dan strategi
pemulangan hingga pemberdayaan PMI
Purna yang terintegrasi;
2. Tersedianya data PMI, potensi PMI, dan
potensi wilayah PMI;
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 23
NO TUJUAN SASARAN STRATEGIS
ARAH KEBIJAKAN STRATEGI URAIAN IKU
3. Melaksanakan pemberdayaan
CPMI/PMI dan keluarganya demi
terwujudnya kesejahteraan;
4. Mendorong tersedianya BLK dan atau
infrastruktur fisik serta pendukung
(termasuk pengajar) untuk pelaksanaan
pelatihan di seluruh daerah asal PMI;
5. Tersedianya modul dan pengajar
pelatihan secara berkualitas dalam
rangka pembekalan PMI Purna menjadi
pekerja dan wirausaha;
6. Tersedianya sistem monitoring dan
layanan informasi dan konsultasi bagi
PMI yang telah selesai menjalani
pembekalan.
Meningkatnya remitansi 3 (tiga) kali lipat 1. Tersedianya rekening bank dan pelatihan
layanan bank (modul) bagi CPMI yang
akan diberangkatkan;
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 24
NO TUJUAN SASARAN STRATEGIS
ARAH KEBIJAKAN STRATEGI URAIAN IKU
2. Tersedianya sertifikasi pemanfaatan
layanan bank bagi CPMI yang akan
diberangkatkan;
3. Kerjasama dengan negara penempatan
menyangkut kewajiban pembayaran gaji
melalui bank dan penyediaan unit
layanan keuangan secara murah bagi
PMI;
4. Tersedianya rekening bank, kantor pos
dan atau Lembaga Keuangan Mikro
(LKM) untuk keluarga PMI dan
pemahaman pemanfaatannya;
5. Tersedia aplikasi layanan keuangan dan
pembayaran yang mudah diakses PMI di
luar negeri;
6. Tarif pengiriman uang PMI dari luar
negeri dengan nilai kurs yang
kompetitif.
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 25
NO TUJUAN SASARAN STRATEGIS
ARAH KEBIJAKAN STRATEGI URAIAN IKU
100% mendapatkan layanan
pendampingan usaha dan akses
permodalan
Tersedianya kerjasama dengan lembaga
keuangan dan donor dalam rangka menunjang
pelaksanaan pembekalan dan penyediaan
bantuan modal.
PMI purna menjadi wirausaha 1. PMI purna berwirausaha yang berhasil;
2. PMI purna yang tidak dapat
berwirausaha dapat disalurkan pada
lapangan kerja didalam negeri;
3. Tersedianya kerjasama dengan
perusahaan (asing dan lokal) untuk
edukasi keuangan dan menerima alokasi
PMI purna serta akses pasar.
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 26
Tabel 7
RENCANA KINERJA TAHUNAN
BNP2TKI TAHUN 2015 – 2019
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET
2015 2016 2017 2018 2019
1 Peningkatan jumlah Pekerja
Migran Indonesia formal
menuju zero Pekerja Migran
Indonesia informal di 2019
Penurunan persentase Pekerja Migran Indonesia
informal
60% 70% 80% 90% 100%
2 Percepatan masa tunggu
Pekerja Migran Indonesia
sebelum keberangkatan
menuju 1 (satu) bulan
Peningkatan persentase Pekerja Migran
Indonesia dengan waktu tunggu 1 (satu) bulan
- - 40% 60% 100%
3 Penurunan biaya
keberangkatan Pekerja
Migran Indonesia maksimal
sebesar 2 (dua) bulan gaji
Peningkatan persentase Pekerja Migran
Indonesia dengan biaya penempatan maksimal 2
(dua) bulan gaji
- - 70% 90% 100%
4 Terwujudnya perlindungan
Pekerja Migran Indonesia
sejak pra, masa dan purna
Peningkatan persentase kasus Pekerja Migran
Indonesia yang diselesaikan
100% 100% 100% 100% 100%
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 27
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET
2015 2016 2017 2018 2019
penempatan serta
pemulangan Pekerja Migran
Indonesia bermasalah
5 Peningkatan kemampuan
Pekerja Migran Indonesia,
Pekerja Migran Indonesia
purna dan keluarganya untuk
mengelola keuangan dan
mengembangkan usaha
mikro termasuk permodalan
Peningkatan persentase pertumbuhan kegiatan
produktif di bidang usaha/jasa Pekerja Migran
Indonesia purna
32% 34% 36% 38% 40%
6 Peningkatan tata kelola
pemerintahan yang baik
dalam pelayanan penempatan
dan perlindungan Pekerja
Migran Indonesia
Peningkatan nilai capaian Reformasi Birokrasi
BNP2TKI
80% 85% 80% 90% 100%
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 28
Tabel 8
RENCANA KINERJA TAHUNAN
DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN TAHUN 2015 – 2019
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET
2015 2016 2017 2018 2019
1 Meningkatnya Kualitas
Pelayanan terhadap
Pengaduan kasus Pekerja
Migran Indonesia
Persentase pengaduan yang dilayani di layanan
crisis center berbasis sistem yang terintegrasi
dengan K/L terkait/Perwakilan RI
100% 100% 100% 100% 100%
Persentase Pekerja Migran Indonesia telah
memiliki akses terhadap fasilitas Early Warning
System
10% 30% 30% 50% 75%
2 Penguatan Fungsi Mediasi
dan advokasi dalam
penyelesaian masalah PMI
Persentase kasus Pekerja Migran Indonesia yang
diselesaikan
80% 85% 90% 95% 100%
Persentase Calon Pekerja Migran
Indonesia/Pekerja Migran Indonesia bermasalah
yeng mendapatkan pendampingan hukum.
100% 100% 100% 100% 100%
3
Penguatan fungsi pembinaan,
pengamanan, pengawasan
dan penindakan
Persentase Pekerja Migran Indonesia yang
berangkat secara prosedural di kantong Pekerja
Migran Indonesia nonprosedural
90% 92% 95% 97% 100%
4 Meningkatnya kemampuan Jumlah Calon Pekerja Migran Indonesia, Pekerja 4.500 5.200 5.000 5.000 5.000
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 29
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET
2015 2016 2017 2018 2019
CPMI, PMI dan Pekerja
Migran Purna serta
keluarganya untuk mengelola
keuangan, mengembangkan
kegiatan (usaha dan jasa)
produktif dan pelayanan
pemulangan PMI Bermasalah
Migran Indonesia dan Pekerja Migran Indonesia
Purna serta keluarganya yang mendapatkan
pemberdayaan terintegrasi (edukasi pengelolaan
keuangan dan wirausaha)
Pekerja
Migran
Indonesia
Purna
Pekerja
Migran
Indonesia
Purna
Pekerja
Migran
Indonesia
Purna
Pekerja
Migran
Indonesia
Purna
Pekerja
Migran
Indonesia
Purna
Persentase kegiatan (usaha dan jasa) produktif
TKI Purna dan keluarganya.
32% 34% 36% 38% 40%
Fasilitasi pelayanan pemulangan TKI
bermasalah di debarkasi ke daerah asal
5.000
Pekerja
Migran
Indonesia
18.000
Pekerja
Migran
Indonesia
18.000
Pekerja
Migran
Indonesia
18.000
Pekerja
Migran
Indonesia
18.000
Pekerja
Migran
Indonesia
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 30
6. Arah Kebijakan dan Strategi
Terdapat 7 (tujuh) Arah Kebijakan Deputi Bidang Perlindungan terdiri
atas :
a) Fasilitasi Pengaduan yang mudah diakses/terjangkau oleh PMI,
responsif dan solutif;
b) Melakukan langkah deteksi dini (early warning system) dan langkah
cepat tanggap (immediate response) dalam menegakkan hukum secara
optimal terhadap pelanggar peraturan nasional terkait PMI;
c) Penguatan advokasi dan mediasi terhadap PMI;
d) Penguatan fungsi intelijen dalam pengawasan lembaga penempatan
dan lembaga pendukung penempatan;
e) Meningkatnya pemberdayaan PMI Purna dan keluarganya;
f) Menyediakan layanan pendampingan usaha dan akses permodalan;
g) PMI purna menjadi wirausaha.
Penyusunan rencana strategis sejauh mungkin telah diupayakan dapat
mengakomodasikan kebutuhan stakeholders, baik internal BNP2TKI
maupun instansi lain atau masyarakat umum sesuai dengan tugas dan
fungsi yang diemban serta mempertimbangkan potensi, peluang, dan
kendala yang ada.
Arah kebijakan yang akan dilakukan Deputi Bidang Perlindungan
BNP2TKI dalam mendukung terciptanya clean government dan good
governance sebagaimana matrik berikut ini :
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 31
Tabel 9
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2015-2019
ARAH KEBIJAKAN STRATEGI
Fasilitasi pengaduan yg mudah
diakses/ terjangkau oleh PMI,
Responsif dan Solutif
1. Tersedianya crisis center yang mampu
melayani pengaduan secara online dengan
beragam tools.
2. Fasilitasi pengaduan yang diproses berbasis
sistem integrasi dengan K/L terkait/Perwakilan
RI/KDEI
3. Mewujudkan Kinerja Penyelesaian Masalah
Pengaduan PMI sesuai dengan SOP yang
dipublikasikan dalam website.
Melakukan Langkah Deteksi Dini
(Early Warning Sistem) dan
langkah cepat tanggap (immediate
response) dalam menegakkan
hukum secara optimal tehadap
pelanggar peraturan nasional
terkait PMI.
1. Menghadirkan layanan langsung ke PMI di
Luar Negeri dengan menyediakan aplikasi e-
pengaduan berbasis android yang terinstal pada
smartphone dengan beragam fitur layanan tanpa
dipungut biaya, yaitu :
a. Fitur Layanan Pengaduan berupa
pengaduan kasus dan klaim asuransi.
b. Fitur Layanan Darurat berupa emergency
call, emergency SMS, Panic Button.
c. Fitur Keberadaan PMI berupa Pencarian
lokasi berdasarkan poisisi Handphone(HP).
d. Fitur Layanan Informasi berupa Pencarian
alamat perwakilan, prosedur pengaduan,
profil Negara penempatan dan lain – lain.
2. Tersedianya aplikasi EWS yang bisa diakses
secara mudah oleh Calon Pekerja Migran
Indonesia/Pekerja Migran indonesia di seluruh
negara penempatan.
3. Koordinasi dengan negara penempatan
menyangkut pelaksanaan seleksi dan
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 32
ARAH KEBIJAKAN STRATEGI
monitoring kualitas majikan/pengguna.
4. Terbangunnya infrastruktur unit layanan
komunikasi di negara penempatan yang mudah
diakses Pekerja Migran Indonesiadan;
5. Tersedianya dan beroperasinya sistem
monitoring Pekerja Migran Indonesia di negara
penempatan.
Penguatan Advokasi dan Mediasi
terhadap Pekerja Migran
Indonesia.
1. Fasilitasi Advokasi dan Mediasi Calon Pekerja
Migran Indonesia/Pekerja Migran Indonesia
dan PMI purna bermasalah dan keluarganya.
2. Tersedianya kerjasama dengan perusahaan
(asing dan lokal) untuk edukasi keuangan dan
menerima alokasi Pekerja Migran Indonesia
Purna serta akses pasar.
3. Membantu penyelesaian kasus Pekerja Migran
Indonesia bermasalah di luar negeri
bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri.
4. Tersedianya sistem monitoring pelaksanaan
layanan perlindungan hukum.
5. Tersedianya Crisis Management Protocol
menyangkut penyelamatan dan pengembalian
PMI yang terintegrasi dengan pemberdayaan di
dalam negeri.
Penguatan fungsi intelijen dalam
pengawasan lembaga penempatan
dan lembaga pendukung
penempatan
1. Melaksanakan fungsi Intelijen dalam
melaksanakan pembinaan dan pengawasan
lembaga penempatan dan lembaga pendukung
penempatan.
2. Fungsi intelijen dalam pengamanan dan
penindakan pemberangkatan dan kepulangan
Pekerja Migran Indonesia.
3. Melakukan langkah-langkah preventif/
Pencegahan dan Penindakan Penempatan
Pekerja Migran Indonesia nonprosedural.
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 33
ARAH KEBIJAKAN STRATEGI
Meningkatnya pemberdayaan
PMI Purna dan keluarganya
1. Tersedianya roadmap dan strategi pemulangan
hingga pemberdayaan PMI Purna yang
terintegrasi.
2. Tersedianya data Pekerja Migran Indonesia,
Potensi Pekerja Migran Indonesia dan Potensi
Wilayah Pekerja Migran Indonesia
3. Melaksanakan pemberdayaan Calon Pekerja
Migran Indonesia/Pekerja Migran Indonesia
dan keluarganya demi terwujudnya
kesejahteraan.
4. Mendorong tersedianya BLK danatau
infrastruktur fisik serta pendukung (termasuk
pengajar) untuk pelaksanaan pelatihan
diseluruh daerah asal Pekerja Migran
Indonesia.
5. Tersedianya modul dan pengajar pelatihan
secara berkualitas dalam rangka pembekalan
PMI Purna menjadi pekerja dan wirausaha.
6. Tersedianya system monitoring dan layanan
informasi dan konsultasi bagi pekerja migran
Indonesia yang telah selesai menjalani
pelatihan.
Menyediakan layanan
pendampingan usaha dan akses
permodalan
Tersedianya kerjasama dengan lembaga keuangan
dan donor dalam rangka menunjang pelaksanaan
pembekalan dan penyediaan bantuan modal.
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 34
B. Penetapan Kinerja Tahun 2018
Deputi Bidang Perlindungan BNP2TKI telah membuat penetapan kinerja tahun
2018 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang ada.
Penetapan kinerja ini telah mengacu pada Rencana Strategis Deputi Bidang
Perlindungan BNP2TKI serta RPJMN tahun 2015-2019. Penetapan Kinerja
tingkat Deputi Bidang Perlindungan BNP2TKI Tahun 2018dilakukan dengan
urutan sebagai berikut :
1. Rencana Kinerja Tahunan Deputi Bidang Perlindungan Tahun 2018.
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Deputi Bidang Perlindungan tahun
2018 mengacu pada Renstra Deputi Bidang Perlindungan Tahun 2015-
2019 sebagaimana Peraturan Deputi Bidang Perlindungan
Nomor.PER.01/PL/IV/2015, sebagai berikut:
Tabel 10
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)
DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
2018
1 Meningkatnya Kualitas
Pelayanan Pengaduan
terhadap kasus Pekerja
Migran Indonesia
Persentase pengaduan yang dilayani di
layanan crisis senter berbasis sistem yang
terintegrasi dengan K/L terkait/Perwakilan
RI
100%
Persentase TKI telah memiliki akses
terhadap fasilitas Early Warning System
50%
2 Penguatan fungsi
mediasi dan advokasi
dalam penyelesaian
masalah Pekerja Migran
Indonesia
Persentase kasus Pekerja Migran Indonesia
yang diselesaikan
95%
Persentase Calon Pekerja Migran
Indonesia/ Pekerja Migran Indonesia
bermasalah yang mendapat pendampingan
hukum
100%
3 Meningkatnya Jumlah Calon Pekerja Migran Indonesia, 5.000
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 35
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
2018
kemampuan CPMI, PMI
dan Pekerja Migran
Purna serta keluarganya
untuk mengelola
keuangan,
mengembangkan
kegiatan (usaha dan jasa)
produktif dan pelayanan
pemulangan PMI
Bermasalah
Pekerja Migran Indonesia dan Pekerja
Migran Indonesia Purna serta keluarganya
yang mendapatkan pemberdayaan
terintegrasi (edukasi pengelolaan keuangan
dan wirausaha)
Pekerja
Migran
Indonesia
Purna
Persentase kegiatan (usaha dan jasa)
produktif PMI Purna dan keluarganya.
38%
Fasilitasi pelayanan pemulangan TKI
bermasalah di debarkasi ke daerah asal
18.000
Pekerja
Migran
Indonesia
4 Meningkatnya fungsi
pembinaan, pengamanan,
pengawasan dan
penindakan
Persentase Pekerja Migran Indonesia yang
berangkat secara prosedural di kantong
Pekerja Migran Indonesia nonprosedural
97%
2. Penetapan Kinerja Tahun 2018
Untuk melaksanakan Rencana Kinerja Tahunan Deputi Bidang
Perlindungan Tahun 2018, Deputi Bidang Perlindungan telah menetapkan
Penetapan Kinerja sesuai Peraturan Deputi Bidang Perlindungan Nomor :
PER.01/SU/I/2018 tentang Penetapan Kinerja Deputi Bidang
Perlindungan Tahun 2018. Adapun Penetapan Kinerja Deputi Bidang
Perlindungan Tahun 2018 adalah sebagai berikut :
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 36
Tabel 11
PENETAPAN KINERJA
DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
2018
1 Meningkatnya Kualitas
Pelayanan terhadap
Pengaduan kasus Pekerja
Migran Indonesia
Persentase pengaduan yang dilayani di layanan
crisis senter berbasis sistem yang terintegrasi
dengan K/L terkait/Perwakilan RI
100%
Persentase TKI telah memiliki akses terhadap
fasilitas Early Warning System
50%
2 Penguatan fungsi mediasi
dan advokasi dalam
penyelesaian masalah
Pekerja Migran Indonesia
Persentase kasus Pekerja Migran Indonesia
yang diselesaikan
95%
Persentase Pekerja Migran Indonesia/ Pekerja
Migran Indonesia bermasalah yang mendapat
pendampingan hukum
100%
3 Meningkatnya kemampuan
CPMI, PMI dan Pekerja
Migran Purna serta
keluarganya untuk
mengelola keuangan,
mengembangkan kegiatan
(usaha dan jasa) produktif
dan pelayanan pemulangan
PMI Bermasalah
Jumlah Calon Pekerja Migran Indonesia,
Pekerja Migran Indonesia dan Pekerja Migran
Indonesia Purna serta keluarganya yang
mendapatkan pemberdayaan terintegrasi
(edukasi pengelolaan keuangan dan wirausaha)
5.000
Pekerja
Migran
Indonesia
Persentase kegiatan (usaha dan jasa) produktif
TKI Purna dan keluarganya. 38%
Fasilitasi pelayanan pemulangan TKI
bermasalah di debarkasi ke daerah asal
18.000
Pekerja
Migran
Indonesia
5 Meningkatnya fungsi
pembinaan, pengamanan,
pengawasan dan penindakan
Persentase Pekerja Migran Indonesia yang
berangkat secara prosedural di kantong Pekerja
Migran Indonesia nonprosedural
97 %
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 37
Tabel 12
PENETAPAN KINERJA
DIREKTORAT PELAYANAN PENGADUAN
SASARAN
PROGRAM/KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA
UTAMA TARGET
Meningkatnya Kualitas
Pelayanan terhadap
Pengaduan kasus Pekerja
Migran Indonesia
Persentase pengaduan yang dilayani di
layanan crisis center berbasis sistem
yang terintegrasi dengan K/L
terkait/Perwakilan RI
100%
Persentase Pekerja Migran Indonesia
telah memiliki akses terhadap fasilitas
Early Warning System
50%
Program Peningkatan Fasilitasi Penempatan dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia
Jumlah Anggaran Direktorat Pelayanan Pengaduan Tahun 2018
Rp. 6.052.933.000,-
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 38
Tabel 13
PENETAPAN KINERJA
DIREKTORAT MEDIASI ADVOKASI
SASARAN
PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET
Penguatan Fungsi Mediasi
dan advokasi dalam
penyelesaian masalah PMI
Persentase kasus Pekerja Migran
Indonesia yang diselesaikan
95 %
Persentase Calon Pekerja Migran
Indonesia/Pekerja Migran Indonesia
bermasalah yeng mendapatkan
pendampingan hukum.
100%
Program Peningkatan Fasilitasi Penempatan dan Perlinduangan
Tenaga Kerja Indonesia
Jumlah Anggaran Direktorat Mediasi dan Advokasi Tahun 2018
Rp.5.347.882.000,-
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 39
Tabel 14
PENETAPAN KINERJA
DIREKTORAT PEMBERDAYAAN
SASARAN
PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET
Meningkatnya kemampuan
CPMI, PMI dan Pekerja Migran
Purna serta keluarganya untuk
mengelola keuangan,
mengembangkan kegiatan
(usaha dan jasa) produktif dan
pelayanan pemulangan PMI
Bermasalah
Jumlah Calon Pekerja Migran
Indonesia, Pekerja Migran
Indonesia dan Pekerja Migran
Indonesia Purna serta keluarganya
yang mendapatkan pemberdayaan
terintegrasi (edukasi pengelolaan
keuangan dan wirausaha)
5.000
Pekerja
Migran
Indonesia
Purna
Persentase kegiatan (usaha dan jasa)
produktif TKI Purna dan
keluarganya.
38%
Fasilitasi pelayanan pemulangan
TKI bermasalah di debarkasi ke
daerah asal
18.000
Pekerja
Migran
Indonesia
Program Peningkatan Fasilitasi Penempatan dan Perlinduangan
Tenaga Kerja Indonesia
Jumlah Anggaran Direktorat Pemberdayaan Tahun 2018
Rp.5.334.369.000,-
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 40
Tabel 15
PENETAPAN KINERJA
DIREKTORAT PENGAMANAN DAN PENGAWASAN
SASARAN
PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET
Penguatan fungsi pembinaan,
pengamanan, pengawasan
dan penindakan
Persentase Pekerja Migran Indonesia
yang berangkat secara prosedural di
kantong Pekerja Migran Indonesia
nonprosedural
97 %
Program Peningkatan Fasilitasi Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
Jumlah Anggaran Pengawasan dan Pengamanan Tahun 2018
Rp. 3.961.250.000,-
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 41
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
1. Metode Pengukuran Kinerja
Perencanaan strategis dan pengukuran kinerja serta Analisis capaian
kinerja merupakan rangkaian sistem akuntabilitas kinerja yang penting.
Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan
untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan program, kebijakan, sasaran, dan tujuan yang telah ditetapkan,
dalam mewujudkan visi, misi, kebijakan, strategi, dan program Deputi
Bidang Perlindungan.
Dalam pelaksanaannya, pengukuran kinerja diperlukan metode
pengukuran kinerja, untuk itu Deputi Bidang Perlindungan dalam
pengukuran kinerja menggunakan kategorisasi kinerja (penentuan posisi)
yang dibuat berdasarkan rentang nilai kinerja sebagai berikut:
Tabel 16
KATEGORI KINERJA DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN
BNP2TKI TAHUN 2018
No. Kategori RentangNilai Kode
1. SangatBaik >100 Biru
2. Baik 80–100 Hijau
3. Cukup 50–79 Kuning
4. Kurang <49 Merah
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 42
2. Pengukuran Capaian Kinerja
Proses penghitungan kinerja menggunakan Informasi Indikator Kinerja
(IIK) yang telah ditetapkan sebelumnya, serta menilai capaian kinerja dari
kegiatan-kegiatan yang mendukung pencapaian kinerja program.
Koordinasi proses penghitungan dilakukan oleh para pengelola kinerja
setiap sasaran strategis sesuai dengan tanggungjawabnya.
Pengukuran Capaian kinerja pada Deputi Bidang Perlindungan dilakukan
secara berkala, yakni setiap triwulanan yang dituangkan dalam laporan
kinerja triwulanan. Hasil yang diperoleh setiap triwulanan merupakan
masukan bagi perbaikan kinerja untuk triwulan berikutnya. Secara rinci
hasil Pengukuran Capaian kinerja triwulanan tahun 2018 Deputi Bidang
Perlindungan sebagaimana tabel berikut:
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 43
Tabel 17
HASIL PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN
PADA TRIWULAN I S.D IV TAHUN 2018
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
2018 Target Real Target Real Target Real Target Real
1 Meningkatnya Kualitas
Pelayanan terhadap
Pengaduan kasus
Pekerja Migran
Indonesia
Persentase pengaduan yang dilayani
di layanan crisis center berbasis
sistem yang terintegrasi dengan K/L
terkait/Perwakilan RI
100% 25 %
24,65 %
(396)
50 %
51,23%
(1111)
75 %
81,81 %
(2562)
100 %
100 %
(3673)
Persentase PMI telah memiliki akses
terhadap fasilitas Early Warning
System
50% - - - - - - 50% 50%
2 Meningkatnya Fungsi
Mediasi dan advokasi
dalam penyelesaian
masalah PMI
Persentase kasus Pekerja Migran
Indonesia yang diselesaikan 95% 95%
35,94%
(1.320)
95%
50,64%
(1.860)
95%
55,73%
(2.047)
95%
57,58%
(2.115)
Persentase CPMI/PMI bermasalah
yang mendapat pendampingan
hukum
100% 100 %
62,41%
(1.320)
100 %
88,10%
(1.860)
100 %
96,86%
(2.047)
100 %
100%
(2.115)
3 Meningkatnya
kemampuan CPMI,
Jumlah Calon Pekerja Migran
Indonesia, Pekerja Migran Indonesia
5.000
PMI
250
PMI
1.075
PMI
2.000
PMI
2.600
PMI
3.000
PMI
4.225
PMI
5.000
PMI
5.350
PMI
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 44
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
2018 Target Real Target Real Target Real Target Real
PMI dan Pekerja
Migran Purna serta
keluarganya untuk
mengelola keuangan,
mengembangkan
kegiatan (usaha dan
jasa) produktif dan
pelayanan pemulangan
PMI Bermasalah
dan Pekerja Migran Indonesia Purna
serta keluarganya yang mendapatkan
pemberdayaan terintegrasi (edukasi
pengelolaan keuangan dan
wirausaha)
Purna Purna Purna Purna Purna Purna Purna Purna Purna
Persentase kegiatan (usaha dan jasa)
produktif PMI Purna dan
keluarganya.
38% 0%
8%
(400)
10%
18%
(900)
20%
29%
(1450)
38%
38%
(1900)
Fasilitasi pelayanan pemulangan PMI
bermasalah di debarkasi ke daerah
asal
18.000
PMI
4.500
PMI
3.725
PMI
9.000
PMI
7.496
PMI
13.500
PMI
10.544
PMI
18.000
PMI
14.349P
MI
5 Meningkatnya fungsi
pembinaan,
pengamanan,
pengawasan dan
penindakan
Persentase Pekerja Migran Indonesia
yang berangkat secara prosedural di
kantong Pekerja Migran Indonesia
nonprosedural
97% 20% 99,99 40% 99,98 65% 99,96 97% 99,94%
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 45
Tabel 18
HASIL PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN
PADA TAHUN 2018
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI % PROGRAM
ANGGARAN RP.
PAGU REALISASI %
Meningkatnya
Kualitas Pelayanan
terhadap Pengaduan
kasus Pekerja Migran
Indonesia
Persentase pengaduan
yang dilayani di layanan
crisis center berbasis
sistem yang terintegrasi
dengan K/L
terkait/Perwakilan RI
100% 100%
(3673) 100%
Program
Peningkatan
Fasilitasi
Penempatan
dan
Perlindungan
Tenaga Kerja
Indonesia
6.052.933.000 5.644.882.744 93,91
Persentase TKI telah
memiliki akses terhadap
fasilitas Early Warning
System
50% 50% 100%
Meningkatnya Fungsi
Mediasi dan advokasi
dalam penyelesaian
masalah PMI
Persentase kasus Pekerja
Migran Indonesia yang
diselesaikan
95% 57,58%
(2115) 60,61%
5.347.882.000 5.201.734.767 97,27 Persentase CTKI/TKI
bermasalah yang
mendapat pendampingan
hukum
100% 100%
(2115) 100%
Meningkatnya
kemampuan CPMI,
PMI dan Pekerja
Migran Purna serta
keluarganya untuk
mengelola keuangan,
mengembangkan
Jumlah Calon Pekerja
Migran Indonesia,
Pekerja Migran Indonesia
dan Pekerja Migran
Indonesia Purna serta
keluarganya yang
mendapatkan
5.000
PMI
Purna
5.350
PMI
Purna
107% 5.334.369.000 4.914.972.101 92,14
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 46
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI % PROGRAM
ANGGARAN RP.
PAGU REALISASI %
kegiatan (usaha dan
jasa) produktif dan
pelayanan
pemulangan PMI
Bermasalah
pemberdayaan
terintegrasi (edukasi
pengelolaan keuangan
dan wirausaha)
Persentase kegiatan
(usaha dan jasa) produktif
TKI Purna dan
keluarganya.
38% 38%
(1900) 100%
Fasilitasi pelayanan
pemulangan TKI
bermasalah di debarkasi
ke daerah asal
18.000
PMI
14.349
PMI
80%
Meningkatnya fungsi
pembinaan,
pengamanan,
pengawasan dan
penindakan
Persentase Pekerja
Migran Indonesia yang
berangkat secara
prosedural di kantong
Pekerja Migran Indonesia
nonprosedural
97% 99,94% 103% 3.961.250.000 3.693.278.258 93,24
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 47
B. Evaluasi Capaian Kinerja
Dalam pelaksanaannya Evaluasi Capaian Kinerja pada Deputi Bidang
Perlindungan menggunakan kategorisasi kinerja (penentuan posisi) yang
dibuat:
Tabel 19
CAPAIAN KINERJA DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI
TAHUN 2018
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN %
Meningkatnya Kualitas
Pelayanan terhadap Pengaduan
kasus Pekerja Migran Indonesia
Persentase pengaduan yang
dilayani di layanan crisis
senter berbasis sistem yang
terintegrasi dengan K/L
terkait/Perwakilan RI
100% 100%
(3673)
100%
Persentase TKI telah
memiliki akses terhadap
fasilitas Early Warning
System
50% 50% 100%
Meningkatnya Fungsi Mediasi
dan advokasi dalam
penyelesaian masalah PMI
Persentase kasus Pekerja
Migran Indonesia yang
diselesaikan
95%
57,58%
(2.115)
60,61%
Persentase CTKI/TKI
bermasalah yang mendapat
pendampingan hukum
100%
100%
(2.115)
100%
Meningkatnya kemampuan
CPMI, PMI dan Pekerja Migran
Purna serta keluarganya untuk
mengelola keuangan,
mengembangkan kegiatan
(usaha dan jasa) produktif dan
pelayanan pemulangan PMI
Bermasalah
Jumlah Calon Pekerja
Migran Indonesia, Pekerja
Migran Indonesia dan
Pekerja Migran Indonesia
Purna serta keluarganya
yang mendapatkan
pemberdayaan terintegrasi
(edukasi pengelolaan
keuangan dan wirausaha)
5.000
PMI
Purna
5.350 PMI Purna 107%
Persentase kegiatan (usaha
dan jasa) produktif TKI 38%
38%
(1900)
100%
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 48
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN %
Purna dan keluarganya.
Fasilitasi pelayanan
pemulangan TKI
bermasalah di debarkasi ke
daerah asal
18.000
PMI
14.349
PMI
80%
Meningkatnya fungsi
pembinaan, pengamanan,
pengawasan dan penindakan
Persentase Pekerja Migran
Indonesia yang berangkat
secara prosedural di kantong
Pekerja Migran Indonesia
nonprosedural
97 % 99,94% 103%
C. Analisis Capaian Kinerja
Analisis Capaian kinerja dilakukan dalam rangka menggambarkan keterkaitan
pencapaian kinerja program dan kegiatan dalam rangka mewujudkan sasaran,
tujuan, visi, dan misi sebagaimana ditetapkan dalam rencana strategis.
Berdasarkan hasil Evaluasi Capaian kinerja Deputi Bidang Perlindungan tahun
2018, dapat dianalisis beberapa hal sebagai berikut:
1. SASARAN PROGRAM/KEGIATAN 1 :
Meningkatnya Pelayanan Pengaduan
Tabel 20
PERBANDINGAN CAPAIAN SASARAN STRATEGIS I
TAHUN 2017 DAN 2018
Sasaran
Program/Kegiatan Indikator Kinerja Tahun
Pelaksanaan
Target Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Meningkatnya Pelayanan
Pengaduan
Persentase pengaduan
yang diproses di layanan
crisis center berbasis
sistem yang terintegrasi
dengan K/L
terkait/Perwakilan RI
2017
100%
(4.472)
100%
(4.472) 100
2018 100%
(4.673)
100%
(4.673) 100
Persentase PMI yang
melakukan pengaduan 2017 30% 30% 100
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 49
Sasaran
Program/Kegiatan Indikator Kinerja Tahun
Pelaksanaan
Target Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
melalui fasilitas Early
Warning System 2018 50% 50% 100
Pencapaian sasaran Program/Kegiatan Pengaduan masalah PMI dilayani,
diproses, dan diselesaikan didapat hasil sebagai berikut :
a. INDIKATOR KINERJA 1 PADA SASARAN
PROGRAM/KEGIATAN 1
Persentase pengaduan yang diproses di layanan crisis center
berbasis sistem yang terintegrasi dengan K/L terkait/Perwakilan
RI.
Analisis Capaian Kinerja sebagai berikut :
Pada tahun 2018 di Direktorat Pelayanan Pengaduan, pengaduan yang
diproses melalui Crisis Center sebesar 4.678 pengaduan, yang terdiri
dari 3.673 pengaduan permasalahan CPMI/PMI dan 1.005 data
deportasi/ pemulangan PMI bermasalah, sakit dan jenazah. Jumlah
tersebut mengalami peningkatan sebesar 206 pengaduan atau 4,12%
dibandingkan pada tahun 2017 sebesar 4.472 pengaduan. Peningkatan
pengaduan tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain
kemudahan akses melakukan pengaduan permasalahan CPMI/PMI
dan permasalahan yang timbul di negara penempatan.
Dari 4.678 pengaduan yang masuk pada tahun 2018, seluruh
pengaduan telah dilayani dan diproses. Hal ini menunjukkan bahwa
100% pengaduan terlayani.
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 50
Diagram Batang 1
Klasifikasi Kasus Tahun 2017-2018
Dalam pelaksanaan pelayanan pengaduan terdapat beberapa
langkah/kegiatan antara lain :
1) Melakukan validasi dokumen pengaduan
Di dalam melakukan validasi dokumen pengaduan, untuk dapat
ditindak lanjuti diperlukan dukungan dokumen antara lain: foto
copy paspor, perjanjian kerja, perjanjian penempatan, KTKLN,
Kartu keluarga, ID Majikan dan surat kuasa (bagi yang
diwakilkan).
Dari total pengaduan periode tahun 2018 sebanyak 4.678
pengaduan, setelah dilakukan validasi dokumen pengaduan
terdapat jumlah pengaduan valid yang diterima oleh Pusat
Pelayanan Pengaduan TKI (Crisis Center) sebanyak 4.678 kasus
(1.836 Pengaduan diadukan di Crisis Center BNP2TKI, 2.842
Pengaduan diadukan di Crisis Center BP3TKI).
2) Melakukan analisis pengaduan
Setelah dilakukan validasi dokumen, pengaduan tersebut
dianalisis yang meliputi pengelompokkan jenis pengaduan
(kasus ketenagakerjaan atau non-ketenagakerjaan),
mengelompokkan sifat pengaduan (urgent atau non-urgent).
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 51
Berdasarkan jumlah pengaduan yang masuk selama tahun 2018,
jenis pengaduan Ketenagakerjaan sebanyak 552 pengaduan dan
jenis pengaduan Non-ketenagakerjaan sebanyak 4.126
pengaduan.
3) Melakukan Verifikasi dokumen pengaduan
Verifikasi merupakan pengecekan, pembuktian, dan konfirmasi
pembenaran untuk menentukan atau menguji akurasi/kesahihan
dokumen pengaduan CTKI/TKI. Dari jumlah pengaduan yang
masuk selama tahun 2018 sebesar 4.678 pengaduan, setelah
diverifikasi, pengaduan yang dapat diproses/ditangani sejumlah
1.836 Pengaduan (39,25%) di Crisis Center BNP2TKI, 2.842
(60,75%) Pengaduan di Crisis Center BP3TKI.
4) Melakukan monitoring dan evaluasi
Dari hasil monitoring dan evaluasi kasus selama tahun 2018,
yang dapat direkomendasikan ke unit eksternal sejumlah 883
kasus dan diunit internal sejumlah 3.795 kasus. Rekomendasi ke
unit eksternal ini dilakukan karena penanganan kasus tersebut
berada di luar kewenangan BNP2TKI, dan perkembangannya
tetap dimonitor oleh BNP2TKI.
Tabel 21
Klasifikasi Kasus Tahun 2017
NO JENIS PERMASALAHAN TOTAL DALAM
PROSES
PENGADUAN
SELESAI
1 Meninggal dunia di negara tujuan 555 55 500
2 TKI Ingin Dipulangkan 442 88 354
3 Gaji tidak dibayar 412 139 273
4 TKI tidak berdokumen 387 18 369
5 TKI gagal berangkat 253 38 219
6 Overstay 246 33 213
7 Lain-lain 236 33 203
8 PHK 232 75 157
9 TKI sakit/rawat inap 199 37 162
10 Putus Hubungan Komunikasi 166 37 129
11 Potongan gaji melebihi ketentuan 142 46 96
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 52
NO JENIS PERMASALAHAN TOTAL DALAM
PROSES
PENGADUAN
SELESAI
12 Pekerjaan tidak sesuai PK 138 41 97
13 Meninggal 74 9 65
14 Penahanan dokumen oleh PPTKIS 71 13 58
15 Perdagangan orang 70 7 63
16 Tindak kekerasan dari majikan 66 18 48
17 Melarikan diri dari rumah majikan 61 12 49
18 Ilegal Rekrut calon TKI 59 8 51
19 TKI dalam tahanan/proses tahanan 59 21 38
20 TKI mengalami kecelakaan 50 10 40
21 TKI tidak punya ongkos pulang 48 24 24
22 Tidak dipulangkan meski kontrak kerja selesai 44 11 33
23 Penipuan peluang kerja 40 15 25
24 Biaya penempatan melebihi struktur biaya 31 18 13
25 Utang piutang antara CTKI dan PPTKIS 31 3 28
26 Sakit 30 3 27
27 Pemalsuan dokumen 27 3 24
28 TKI tidak harmonis dengan pengguna 25 1 24
29 TKI meninggal dalam proses pra penempatan 22 2 20
30 Penyalahgunaan Izin Tinggal 21 2 19
31 Gaji di bawah standar 20 8 12
32 Beban kerja terlalu berat 18 2 16
33 Depresi/Sakit jiwa 16 2 14
34 Lari dari majikan (Saudi) 15 1 14
35 Tidak Betah 13 2 11
36 TKI hamil dan memiliki anak 12 1 11
37 kriminalitas lainnya 10 2 8
38 Pelecehan seksual 10 1 9
39 Unfit 10 0 10
40 Pemerasan/tindakan criminal 9 0 9
41 Perkelahian 8 0 8
42 TKI sakit di penampungan 8 1 7
43 Majikan cerewet 7 1 6
44 Menyalahi ijin kerja (Aspac) 7 2 5
45 Penipuan 7 0 7
46 TKI tidak mampu bekerja 7 0 7
47 Bencana alam 6 0 6
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 53
NO JENIS PERMASALAHAN TOTAL DALAM
PROSES
PENGADUAN
SELESAI
48 Gagal Penempatan 6 1 5
49 Kecelakaan lalulintas 6 2 4
50 Perlakuan tidak manusiawi di penampungan 6 0 6
51 Asuransi luar negeri belum dibayar 5 2 3
52 Dipekerjakan lebih dari 1 majikan 5 1 4
53 Perampokan 5 0 5
54 TKI melanggar peraturan dan tradisi 3 0 3
55 Hutang piutang 2 2 0
56 Kecelakaan 2 1 1
57 Pembunuhan 2 0 2
58 Penyelundupan orang 2 0 2
59 Sihir 2 0 2
60 Dipekerjakan dibawah umur 1 1 0
61 Kurang waktu Istirahat 1 0 1
62 Penculikan 1 0 1
63 Pencurian 1 0 1
64 Penyanderaan 1 0 1
65 TKI berada pada penampungan illegal 1 0 1
Total 4,472 853 3,623
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 54
Tabel 22
Klasifikasi Kasus Tahun 2018
No Kategori Masalah Total Pengaduan Dalam
Proses
Pengaduan
Selesai
1 TKI gagal berangkat 226 37 189
2 Penipuan peluang kerja 19 12 7
3 Pemalsuan dokumen (KTP, Ijazah, Umur, Ijin
orang tua 10 1 9
4 Ilegal Rekrut calon TKI 27 13 14
5 Perlakuan tidak manusiawi di penampungan
termasuk pelecehan 3 2 1
6 Tidak boleh berkomunikasi 4 1 3
7 Biaya penempatan melebihi struktur biaya 43 54 97
8 TKI berada pada penampungan ilegal 7 2 5
9 TKI sakit di penampungan 11 3 8
11 Utang piutang antara CTKI dan PPTKIS 10 2 8
12 Gaji tidak dibayar 226 98 128
13 Potongan gaji melebihi ketentuan 65 7 58
14 Putus Hubungan Komunikasi 107 53 54
15 Pelecehan seksual 4 0 4
16 Pekerjaan tidak sesuai PK 59 20 39
17 Tindak kekerasan dari majikan 32 6 26
18 Unfit (pemalsuan sertifikat kesehatan atau tidak
dilakukan pemeriksaan kesehatan) 12 3 9
19 Pemutusan hubungan kerja sebelum masa
perjanjian kerja berakhir 56 13 43
20 TKI mengalami kecelakaan 15 5 10
21 Meninggal dunia di negara tujuan 462 318 144
22 TKI tidak berdokumen 441 11 430
23 TKI tidak mampu bekerja 6 5 1
24 TKI melanggar peraturan dan tradisi 28 1 27
25 TKI hamil dan memiliki anak 8 2 6
26 TKI dalam tahanan/proses tahanan 59 19 40
27 TKI sakit/rawat inap 133 56 77
28 TKI tidak harmonis dengan pengguna 11 3 8
29 Lari dari majikan (Saudi) 2 0 2
30 Menyalahi ijin kerja (Aspac) 6 1 5
31 Gaji di bawah standar 5 4 1
32 Kecelakaan 10 0 10
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 55
No Kategori Masalah Total Pengaduan Dalam
Proses
Pengaduan
Selesai
33 Sakit 22 6 16
34 Depresi/Sakit jiwa 9 4 5
35 Meninggal 132 120 12
37 TKI hamil 2 2 0
38 TKI membawa anak 3 0 3
39 TKI tidak punya ongkos pulang 23 18 5
41 Penahanan paspor atau dokumen lainnya oleh
PPTKIS 43 19 24
42 Gagal Penempatan 2 2 0
43 TKI Ingin Dipulangkan 332 146 186
44 Overstay 76 33 43
45 Penyalahgunaan Izin Tinggal 19 1 18
46 Asuransi luar negeri belum dibayar 6 3 3
47 Beban kerja terlalu berat 24 13 11
48 Dipekerjakan lebih dari 1 majikan 5 2 3
49 Kurang waktu Istirahat 1 0 1
50 Majikan cerewet 1 0 1
51 Melarikan diri dari rumah majikan 18 2 16
52 Tidak Betah 4 0 4
53 Tidak dipulangkan meski kontrak kerja selesai 25 0 25
56 kriminalitas lainnya 3 1 2
57 pelecehan seksual 1 0 1
58 Pembunuhan 1 0 1
60 Pencurian 6 6 0
61 Penipuan 4 1 3
62 Penyanderaan 2 0 2
63 Penyelundupan barang 1 0 1
64 Penyelundupan orang 45 44 1
65 Perampokan 1 0 1
66 Perjudian 1 0 1
67 Perkelahian 1 0 1
70 Perdagangan orang 30 21 9
71 Hutang piutang 10 5 5
76 Lain-lain 244 33 211
77 Repatriasi 1474 0 1474
Total 4678 1126 3552
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 56
b. INDIKATOR KINERJA 2 PADA SASARAN
PROGRAM/KEGIATAN 2
Persentase PMI yang melakukan pengaduan melalui fasilitas
Early Warning System.
Analisis Capaian Kinerja sebagai berikut :
Early Warning System (EWS) merupakan salah satu langkah deteksi
dini dan langkah cepat tanggap (immediate response) dalam rangka
menghadirkan pelayanan langsung perlindungan PMI di Luar Negeri
dengan penyediakan beberapa fitur.
1. Fitur Layanan Pengaduan berupa pengaduan kasus;
2. Fitur Layanan Darurat berupa emergency call, emergency SMS;
3. Fitur Keberadaan PMI berupa Pencarian lokasi berdasarkan poisisi
HP;
4. Fitur Layanan Informasi berupa Pencarian alamat perwakilan,
prosedur pengaduan, profil Negara penempatan, dll
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan EWS telah pengembangan
aplikasi berbasis android sebaga sarana kemudahan pelayanan
pengaduan dan deteksi dini setiap permasalahan yang dialami oleh
PMI di luar negeri, melalui aplikasi e-Pengaduan.
1. Aplikasi EWS sudah dapat diunduh di Google Play melalui smart
phone berbasis android;
2. Aplikasi EWS sedang di sosialisasikan melalui Pembekalan Akhir
Pemberangkatan (PAP);
3. Untuk pengguna Aplikasi EWS dapat mengakses menggunakan
nomor paspor;
4. Aplikasi EWS dapat dioperasikan di dalam negeri melalui e-
Pengaduan untuk pengaduan permasalahan CPMI/PMI atau
keluarganya yang berbasis NIK;
Terkait hal tersebut diatas, kami menyimpulkan bahwa aplikasi EWS
sudah dapat digunakan oleh PMI di luar negeri. Seiringnya
perkembangan terhadap aplikasi EWS banyak PMI yang masih
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 57
mengandalkan keluarga dan kuasanya untuk melakukan pengaduan
terhadap permasalahan yang timbul di luar negeri yang
mengakibatkan dibangunnya aplikasi e-Pengaduan dalam rangka
early warning system, dengan harapan keluarga dan masyarakat pada
umumnya dapat melakukan pengaduan dengan mudah di dalam negeri
yang berbasis NIK dan dapat dimonitor oleh pengadu atas kasus yang
diadukan secara real time. terhadapat indikator persentase PMI yang
melakukan pengaduan melalui fasilitas Early Warning System target
50% telah tercapai pada tahun 2018.
2. SASARAN PROGRAM/KEGIATAN 2 :
Penguatan fungsi mediasi dan advokasi dalam penyelesaian masalah
Pekerja Migran Indonesia.
Tabel 23
PERBANDINGAN CAPAIAN SASARAN STRATEGIS II
TAHUN 2017 DAN 2018
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2018
DIREKTORAT Mediasi dan Advokasi
No. SASARAN INDIKATOR
KINERJA TARGET
REALISA
SI %
TARG
ET
REALIS
ASI %
Tahun 2017 Tahun 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (4) (5) (6)
1.
Penguatan
Advokasi dan
Mediasi dalam
memenuhi hak-
hak TKI sejak
Pra, selama dan
purna TKI
(PER.10/KA//IV/
2015 tentang
Penetapan
Rencana Strategis
BNP2TKI Tahun
2015 - 2019)
Persentase menurunnya
permasalahan CTKI/
TKI
20 % 9% 45 - - -
Persentase CTKI/TKI
bermasalah yang
mendapatkan
pendampingan hukum
100% 100% 100 100% 100% 100
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 58
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2018
DIREKTORAT Mediasi dan Advokasi
No. SASARAN INDIKATOR
KINERJA TARGET
REALISA
SI %
TARG
ET
REALIS
ASI %
Tahun 2017 Tahun 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (4) (5) (6)
Penguatan fungsi
mediasi dan
advokasi dalam
penyelesaian
masalah Pekerja
Migran Indonesia
(Peraturan
KepalaBNP2TKI
Nomor 11 tahun
2017 tanggal 29
November 2017
Tentang Rencana
Strategis
BNP2TKI Tahun
2015 - 2019)
Persentase kasus
Calon Pekerja Migran
Indonesia/Pekerja
Migran Indonesia
yang diselesaikan
- - - 95% 57,58% 60,61
Persentase Calon
Pekerja Migran
Indonesia / Pekerja
Migran Indonesia
bermasalah yang
mendapatkan
pendampingan hukum
100% 100% 100 100% 100% 100
Pencapaian sasaran Program/Kegiatan Pengaduan masalah PMI dilayani,
diproses, dan diselesaikan didapat hasil sebagai berikut :
1. Analisis antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2018 :
Sasaran: Penguatan fungsi mediasi dan advokasi dalam penyelesaian
masalah Pekerja Migran Indonesia
a. Indikator Kinerja 1: Persentase kasus Calon Pekerja Migran
Indonesia/Pekerja Migran Indonesia yang diselesaikan, target 95
%.
Analisis Capaian Kinerja sebagai berikut :
Dari hasil analisa kasus Calon Pekerja Migran Indonesia/Pekerja
Migran Indonesia yang diselesaikan yang dilakukan oleh Direktorat
Mediasi dan Advokasi pada tahun 2018 diperoleh data sebanyak 3.673
pengaduan yang masuk, dengan rincian sebagai berikut :
1) Kasus yang selesai sebanyak 2.115 atau 57,58%
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 59
2) Kasus yang masih berproses sebanyak 1.558 atau 43,42%
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka persentase keberhasilan
Direktorat Mediasi dan Advokasi tahun 2018 dalam hal penyelesaian
kasus dengan target sebesar 95% dapat direalisasi sebesar 60,61%.
a.1. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja 2018
Target indikator kinerja utama Direktorat Mediasi dan Advokasi
tahun 2018 adalah Persentase kasus Calon Pekerja Migran
Indonesia/Pekerja Migran Indonesia yang diselesaikan sebesar
95% telah terealisasi sebesar 60,61%. Target penyelesaian kasus
belum tercapai karena:
Penyelesaian Kasus tergantung pada Perwakilan RI di Luar
Negeri, pengguna/user PMI.
Para pihak yang bersengketa dalam proses mediasi dan
advokasi.
Kurangnya respon stakeholder terkait.
PMI yang berangkat secara non prosedural dan overstayer yang
mana data-data PMI yang bersangkutan tidak terdapat di
SISKOTKLN.
Penyelesaian permasalahan PMI ABK sangat tergantung pada
kesedian manning agency untuk menyelesaikan permasalahan
karena belum adanya aturan turunan dari UU No. 18 Tahun
2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
a.2. Perbandingan Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja
Tahun 2017 dengan Tahun 2018
Persentase capaian tahun 2017 dengan indikator kinerja utama :
Persentase menurunnya permasalahan CTKI/ TKI dengan target
sebesar 20 % terealisasi sebesar 9%.
Sedangkan persentase capaian tahun 2018dengan indikator
kinerja utama : Persentase kasus Calon Pekerja Migran
Indonesia/Pekerja Migran Indonesia yang diselesaikan
dengan target sebesar 95% terealisasi sebesar 60,61%.
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 60
Realisasi capaian tahun 2017 tidak dapat dibandingkan dengan
realisasi capaian tahun 2018 karena indikator kinerja utama
tahun 2017 dan 2018 berbeda. Hal ini disebabkan karena telah
terjadi revisi Rencana Strategis BNP2TKI Tahun 2015-2019.
b. Indikator Kinerja 2: Persentase Calon Pekerja Migran Indonesia
Pekerja Migran Indonesia Pekerja Migran Indonesia/ Pekerja
Migran Indonesia bermasalah yang mendapatkan pendampingan
hukum, target 100%.
Analisis Capaian Kinerja sebagai berikut :
Berdasarkan data penanganan kasus CPMI/PMI bermasalah yang
mendapatkan pendampingan hukum adalah sebanyak 2.115 kasus. Dari
hal tersebut di atas, maka persentase keberhasilan Direktorat Mediasi
dan Advokasi tahun 2018 dalam hal pendampingan hukum bagi Calon
Pekerja Migran Indonesia / Pekerja Migran Indonesia bermasalah
dengan target sebesar 100% dapat direalisasi sebesar 100%.
b.1. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja 2018
Target indikator kinerja utama Direktorat Mediasi dan Advokasi
tahun 2018 adalah Persentase Calon Pekerja Migran Indonesia /
Pekerja Migran Indonesia bermasalah yang mendapatkan
pendampingan hukum sebesar 100% telah terealisasi sebesar
100%. Target pendampingan hukum telah tercapai.
b.2. Perbandingan Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun
2017 dengan Tahun 2018
Capaian tahun 2017dengan indikator kinerja utama: Persentase
Calon Pekerja Migran Indonesia Pekerja Migran Indonesia
Pekerja Migran Indonesia/ Pekerja Migran Indonesia
bermasalah yang mendapatkan pendampingan hukumdengan
target sebesar 100 % terealisasi sebesar 100% dengan jumlah
sebanyak 4.472 kasus yang mendapatkan pendampingan
hukum.
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 61
Capaian tahun 2018 dengan indikator kinerja utama: Persentase
Calon Pekerja Migran Indonesia Pekerja Migran Indonesia
Pekerja Migran Indonesia/ Pekerja Migran Indonesia
bermasalah yang mendapatkan pendampingan hukum dengan
target sebesar 100 % terealisasi sebesar 100% dengan jumlah
sebanyak 2.115 kasus yang mendapatkan pendampingan
hukum.
Dari hal tersebut di atas, maka persentase keberhasilan Direktorat
Mediasi dan Advokasi tahun 2017 dan tahun 2018 dalam hal
pendampingan hukum bagi Calon Pekerja Migran Indonesia
Pekerja Migran Indonesia Pekerja Migran Indonesia/ Pekerja
Migran Indonesia bermasalah dengan target sebesar 100%
dapat direalisasi sebesar 100%.
c. Dari kegiatan Mediasi dan Advokasi di atas pada periode bulan
Januari s.d. Desember 2018, Direktorat Mediasi dan Advokasi
berhasil memperjuangkan hak-hak CPMI/PMI dan keluarganya
berupa uang sebesar Rp. 2.107.015.091,- dan dokumen sebanyak 62
dokumen yang telah diterima oleh CPMI/PMI dan keluarganya.
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 62
3. SASARAN PROGRAM/KEGIATAN 3 :
Meningkatnya kemampuan TKI purna penempatan untuk mengelola
keuangan, termasuk mengembangkan usaha mikro.
Tabel 24
PERBANDINGAN CAPAIAN SASARAN STRATEGIS III
TAHUN 2017 DAN 2018
Sasaran
Program/Kegiatan Indikator Kinerja Tahun
Pelaksanaan
Target Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Meningkatnya
kemampuan PMI
purna penempatan
untuk mengelola
keuangan, termasuk
mengembangkan
usaha mikro
Jumlah Calon Pekerja
Migran Indonesia,
Pekerja Migran
Indonesia dan Pekerja
Migran Indonesia Purna
serta keluarganya yang
mendapatkan
pemberdayaan
terintegrasi (edukasi
pengelolaan keuangan
dan wirausaha)
2017
3.875
PMI
Purna
3.875 PMI
Purna 100
2018
5.000
PMI
Purna
5.350 PMI
Purna 107
Persentase kegiatan
(usaha dan jasa)
produktif PMI Purna dan
keluarganya.
2017 36% 36% 100
2018 38% 38% 100
Fasilitasi pelayanan
pemulangan TKI
bermasalah di debarkasi
ke daerah asal
2017
18.000
PMI
Purna
11.796
PMI
Purna
65
2018
18.000
PMI
Purna
14.349
PMI
Purna
80
Pencapaian sasaran Program/Kegiatan Meningkatnya kemampuan PMI
purna penempatan untuk mengelola keuangan, termasuk mengembangkan
usaha mikro didapat hasil sebagai berikut :
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 63
a. INDIKATOR KINERJA 1 PADA SASARAN
PROGRAM/KEGIATAN 3
Jumlah Calon Pekerja Migran Indonesia, Pekerja Migran
Indonesia dan Pekerja Migran Indonesia Purna serta keluarganya
yang mendapatkan pemberdayaan terintegrasi (edukasi
pengelolaan keuangan dan wirausaha).
Analisis Capaian Kinerja sebagai berikut :
Pada tahun 2017 Direktorat Pemberdayaan mendapat alokasi
pemberdayaan dengan target sebanyak 5.000 orang dengan adanya
efisiensi din target berkurang menjadi 3.875 orang. Pelaksanaan
kegiatan pemberdayaan reguler dilaksanakan pada bulan April sampai
dengan akhir Oktober 2017 dari target 3.875 orang terealisasi sejumlah
3.875 orang (100%).
Pada tahun 2018 Direktorat Pemberdayaan mendapat alokasi
pemberdayaan dengan target sebanyak 5.000 orang. Pelaksanaan
kegiatan pemberdayaan reguler dilaksanakan pada bulan Februari
sampai dengan akhir Desember 2018 dari target 5.000 orang terealisasi
sejumlah 5.350 orang (107%). Hal ini disebabkan adanya optimalisasi
anggaran pemberdayaan di daerah Yogyakarta, Semarang dan
Surabaya.
Adapun pelaksanaan kegiatan pemberdayaan dapat dilihat pada tabel
berikut :
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 64
Tabel 25
TARGET DAN REALISASI PEMBERDAYAAN BNP2TKI
TAHUN 2017
NO SATKER
TARGET
REALISASI
SEMULA MENJADI
1 BP3TKI JAKARTA 100 100 100
2 BP3TKI BANDUNG 750 750 675
3 BP3TKI SEMARANG 750 625 650
4 BP3TKI YOGYAKARTA 150 125 175
5 LP3TKI SURABAYA 550 475 475
6 BP3TKI ACEH 50 25 25
7 BP3TKI MEDAN 200 175 175
8 BP3TKI PADANG 100 50 50
9 BP3TKI PEKANBARU 50 50 50
10 BP3TKI PALEMBANG 100 75 75
11 BP3TKI LAMPUNG 200 175 175
12 BP3TKI PONTIANAK 200 50 50
13 BP3TKI BANJARBARU 125 25 25
14 BP3TKI MANADO 50 50 50
15 LP3TKI PALU 50 25 25
16 BP3TKI MAKASSAR 150 150 150
17 LP3TKI KENDARI 50 25 25
18 BP3TKI DENPASAR 50 25 25
19 BP3TKI MATARAM 350 300 300
20 BP3TKI KUPANG 200 150 150
21 BP3TKI SERANG 500 450 450
22 BP3TKI TJ. PINANG 25 0 0
23 BP3TI NUNUKAN 250 0 0
TOTAL 5.000 3.875 3.875
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 65
Tabel 26
TARGET DAN REALISASI PEMBERDAYAAN, BNP2TKI
TAHUN 2018
NO SATKER TARGET REALISASI
1 BP3TKI JAKARTA 100 100
2 BP3TKI BANDUNG 900 900
3 BP3TKI SEMARANG 900 1050
4 BP3TKI YOGYAKARTA 150 300
5 LP3TKI SURABAYA 400 600
6 BP3TKI ACEH 50 50
7 BP3TKI MEDAN 200 200
8 BP3TKI PADANG 50 50
9 BP3TKI PEKANBARU 50 50
10 BP3TKI PALEMBANG 125 125
11 BP3TKI LAMPUNG 300 300
12 BP3TKI PONTIANAK 50 50
13 BP3TKI BANJARBARU 25 25
14 BP3TKI MANADO 50 50
15 LP3TKI PALU 50 50
16 BP3TKI MAKASSAR 100 100
17 LP3TKI KENDARI 25 25
18 BP3TKI DENPASAR 25 25
19 BP3TKI MATARAM 350 200
20 BP3TKI KUPANG 250 250
21 BP3TKI SERANG 650 650
22 BP3TKI TJ. PINANG 0 0
23 BP3TI NUNUKAN 200 200
TOTAL 5.000 5.350
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 66
b. INDIKATOR KINERJA 2 PADA SASARAN
PROGRAM/KEGIATAN 3
Persentase kegiatan (usaha dan jasa) produktif TKI Purna dan
keluarganya.
Analisis Capaian Kinerja sebagai berikut :
Di tahun 2017, PMI purna yang menjadi wirausaha sebanyak 1.395
orang (36%) dari target sebesar 3.875 orang yang mendapat edukasi
kewirausahaan. Berdasarkan data yang ada jumlah PMI Purna binaan
dengan pertumbuhan positif pada tahun 2018 sebanyak 1.883 orang
(38%) dari target sebanyak 5.000 orang yang mendapat edukasi
pengelolaan keuangan dan wirausaha.
Tabel 27
OUTCOMES PEMBERDAYAAN TERINTEGRASI BAGI TKI PURNA DAN
KELUARGANYA
TAHUN 2017
NO. SATKER
REALISASI OUTCOMES
JUMLAH ORANG JUMLAH
ORANG %
1 BP3TKI JAKARTA 100 42 42%
2 BP3TKI BANDUNG 675 241 36%
3 BP3TKI SEMARANG 650 235 36%
4 BP3TKI YOGYAKARTA 175 56 32%
5 LP3TKI SURABAYA 475 205 43%
6 BP3TKI ACEH 25 9 36%
7 BP3TKI MEDAN 175 64 37%
8 BP3TKI PADANG 50 20 40%
9 BP3TKI PEKANBARU 50 7 14%
10 BP3TKI PALEMBANG 75 22 29%
11 BP3TKI LAMPUNG 175 40 23%
12 BP3TKI PONTIANAK 50 56 112%
13 BP3TKI BANJARBARU 25 5 20%
14 BP3TKI MANADO 50 16 32%
15 LP3TKI PALU 25 18 72%
16 BP3TKI MAKASSAR 150 25 17%
17 LP3TKI KENDARI 25 20 80%
18 BP3TKI DENPASAR 25 4 16%
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 67
NO. SATKER
REALISASI OUTCOMES
JUMLAH ORANG JUMLAH
ORANG %
19 BP3TKI MATARAM 300 63 21%
20 BP3TKI KUPANG 150 62 41%
21 BP3TKI SERANG 450 185 41%
22 BP3TKI TJ. PINANG 0
23 BP3TI NUNUKAN 0
TOTAL 3.875 1.395 36%
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 68
Tabel 28
OUTCOME PEMBERDAYAAN TERINTEGRASI BAGI TKI PURNA DAN
KELUARGANYA
TAHUN 2018
NO SATKER KETAHANAN
PANGAN PARIWISATA JASA
EKONOMI
KREATIF JUMLAH
1 BP3TKI JAKARTA 0 22 20 1 43
2 BP3TKI BANDUNG 102 309 3 2 416
3 BP3TKI SEMARANG 185 0 0 0 185
4 BP3TKI
YOGYAKARTA 69 47 0 0 116
5 LP3TKI SURABAYA 93 115 34 23 265
6 BP3TKI ACEH 0 19 0 0 19
7 BP3TKI MEDAN 14 45 5 22 86
8 BP3TKI PADANG 0 21 0 0 21
9 BP3TKI
PEKANBARU 0 11 0 0 11
10 BP3TKI
PALEMBANG 6 24 0 0 30
11 BP3TKI LAMPUNG 67 58 0 8 133
12 BP3TKI
PONTIANAK 6 15 0 0 21
13 BP3TKI
BANJARBARU 0 0 0 0 0
14 BP3TKI MANADO 0 0 0 15 15
15 LP3TKI PALU 0 0 0 0 0
16 BP3TKI MAKASSAR 0 18 13 6 37
17 LP3TKI KENDARI 0 0 0 0 0
18 BP3TKI DENPASAR 0 4 0 0 4
19 BP3TKI MATARAM 9 38 11 21 79
20 BP3TKI KUPANG 67 34 0 18 119
21 BP3TKI SERANG 125 48 55 12 240
22 BP3TKI TJ. PINANG
23 BP3TI NUNUKAN 15 28 0 0 43
TOTAL 758 856 141 128 1883
TARGET RPJMN 2018 5000 38%
PERSENTASE 15% 17% 3% 3% 38%
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 69
Tabel 29
REKAPITULASI DATA TKI PURNA BERUSAHA (OUTCOMES)
BERDASARKAN SEKTOR TAHUN 2017
ITEM KETAHANAN
PANGAN PARIWISATA JASA
EKONOMI
KREATIF TOTAL
JUMLAH 607 126 103 559 1.395
PERSENTASE 16% 3% 3% 14% 36%
Tabel 30
REKAPITULASI DATA TKI PURNA BERUSAHA (OUTCOMES)
BERDASARKAN SEKTOR TAHUN 2018
ITEM KETAHANAN
PANGAN PARIWISATA JASA
EKONOMI
KREATIF TOTAL
JUMLAH 758 856 141 128 1883
PERSENTASE 15% 17% 3% 3% 38%
Sumber : Direktorat Pemberdayaan
Kategori :
1. Ketahanan Pangan : Pertanian, Perikanan, Peternakan
2. Pariwisata : Kuliner
3. Ekonomi Kreatif : Kerajinan Tangan, Usaha Kreatif dari limbah Sapu lidi
4. Jasa : Bengkel, Toko, Warung Sembako
c. INDIKATOR KINERJA 3 PADA SASARAN
PROGRAM/KEGIATAN 3
Fasilitasi pelayanan pemulangan TKI bermasalah di debarkasi ke
daerah asal.
Analisis Capaian Kinerja sebagai berikut :
Di tahun 2017 jumlah PMI yang terfasilitasi kepulangannya sebanyak
11.796 orang. Pada tahun 2018 total PMI Bermasalah, sakit dan Jenazah
yang difasilitasi sebanyak 14.349 orang. Jumlah PMI Bermasalah yang
terfasilitasi dapat dilihat pada tabel berikut :
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 70
Tabel 31
REKAPITULASI DATA PMI BERMASALAH YANG TERFASILITASI
TAHUN 2017
NO SATKER TKI BERMASALAH
SAKIT JENAZAH
DEBARKASI TRANSIT
1 2 3 4 5 6
I. PUSAT
1 DEPUTI BIDANG
PERLINDUNGAN 64 - 138 12
II. DAERAH
1 BP3TKI JAKARTA 8 - - 5
2 BP3TKI BANDUNG 99 1 4 28
3 BP3TKI SEMARANG 13 - - 15
4 BP3TKI YOGYAKARTA 31 - 5 16
5 LP3TKI SURABAYA 253 4 54 104
6 BP3TKI ACEH 9 - 2 5
7 BP3TKI MEDAN 181 - 16 15
8 BP3TKI PEKANBARU 213 - - -
9 BP3TKI PALEMBANG 149 - 6 3
10 BP3TKI PONTIANAK 2.773 - 8 3
11 BP3TKI BANJARBARU 90 - 4 1
12 BP3TKI NUNUKAN 1.036 - - -
13 BP3TKI MAKASSAR 17 - - -
14 BP3TKI MATARAM 255 - 4 19
15 BP3TKI KUPANG 89 71 18 62
16 BP3TKI TANJUNG PINANG 317 - 19 11
17 BP3TKI SERANG 6.069 5.825 181 6
18 BP3TKI DENPASAR 4 4 - 7
19 BP3TKI MANADO 3 12 - 5
20 BP3TKI LAMPUNG 42 - - 16
21 BP3TKI PADANG
-
22 LOKA-P3TKI KENDARI 9 - - 3
23 LOKA-P3TKI PALU 25 - - 2
JUMLAH 11.685 5.917 321 326
TOTAL 11.749 5.917 459 338
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 71
Tabel 32
REKAPITULASI PENANGANAN PELAYANAN KEPULANGAN
PMI BERMASALAH, SAKIT DAN JENAZAH
PERIODE S.D DESEMBER 2018
NO. SATKER
TAHUN 2018
TOTAL PMI Bermasalah TKI Sakit Jenazah TKI
Pagu Realisasi Pagu Realisasi Pagu Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 BNP2TKI (Pusat) 120 594 548 122 24 6 722
2 BP3TKI JAKARTA 200 35 - - 10 - 35
3 BP3TKI BANDUNG 200 171 10 6 50 70 247
4 BP3TKI SEMARANG 200 209 30 4 50 51 264
5 BP3TKI D.I.Y. 200 62 5 - 5 15 77
6 BP3TKI SURABAYA 850 387 150 53 150 189 629
7 BP3TKI ACEH 40 33 15 8 10 9 50
8 BP3TKI MEDAN 400 348 10 12 25 9 369
9 BP3TKI PEKANBARU 450 1.456 10 13 5 4 1.473
10 BP3TKI PALEMBANG 50 81 5 2 10 1 84
11 BP3TKI PONTIANAK 1.640 2.177 5 3 10 21 2.201
12 BP3TKI BANJARBARU 100 95 3 3 1 - 98
13 BP3TKI NUNUKAN 1.600 1.280 48 - - 4 1.284
14 BP3TKI MAKASAR 30 332 20 13 20 43 388
15 BP3TKI MATARAM 500 604 15 37 25 48 689
16 BP3TKI KUPANG 500 167 20 9 50 104 280
17 BP3TKI TJ. PINANG 500 482 20 43 10 1 526
18 BP3TKI SERANG 10.000 4.066 - 408 10 229 4.703
19 BP3TKI DENPASAR 50 25 - 1 5 5 31
20 BP3TKI MANADO 20 14 - - 5 3 17
21 BP3TKI LAMPUNG 200 62 10 5 30 18 85
22 BP3TKI PADANG 100 26 - - 10 9 35
23 LOKA P4TKI KENDARI 50 36 - - 5 5 41
24 LOKA P4TKI PALU 20 19 - - 5 2 21
JUMLAH 18.020 12.761 924 742 525 846 14.349
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 72
4. SASARAN PROGRAM/KEGIATAN :
Meningkatnya Pengamanan dan Pengawasan Pekerja Migran Indonesia.
Tabel 33
PERBANDINGAN CAPAIAN SASARAN STRATEGIS I
TAHUN 2017 DAN 2018
Sasaran
Program/Kegiatan
Indikator
Kinerja Tahun
Pelaksanaan
Target Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Meningkatnya
Pengamanan dan
Pengawasan Pekerja
Migran Indonesia
Persentase Pekerja
Migran Indonesia
yang berangkat
secara prosedural
di kantong Pekerja
Migran Indonesia
nonprosedural
2017 95 % 99,94% 105%
2018 97 % 99,94% 103%
Pencapaian sasaran Program/Kegiatan Pengaduan masalah TKI dilayani,
diproses, dan diselesaikan didapat hasil sebagai berikut :
a. INDIKATOR KINERJA 1 PADA SASARAN
PROGRAM/KEGIATAN
Persentase Pekerja Migran Indonesia yang berangkat secara prosedural
di kantong Pekerja Migran Indonesia nonprosedural
Analisis Capaian Kinerja sebagai berikut :
Penempatan yang terdata pada SISKOTKLN tahun 2018 sejumlah
264.092 PMI, Direktorat Pengamanan dan Pengawasan telah melakukan
pencegahan keberangkatan CPMI nonprosedural sejumlah 156 CPMI.
Dari hasil kegiatan tersebut persentase meningkatnya PMI yang
berangkat secara prosedural di kantong PMI non prosedural pada tahun
2018 dengan target sebesar 97% dapat direalisasi sebesar 99,94%.
Pada tahun 2017, capaian persentase meningkatnya PMI yang
berangkat secara prosedural di kantong PMI non prosedural adalah
99,94% (target 95%) sedangkan di tahun 2018 sebesar 99,94% (target
97%). Terjadi kenaikan meningkatnya jumlah penempatan PMI
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 73
prosedural. Peningkatan tersebut dapat dicapai dengan adanya kegiatan
pencegahan dan penindakan yang dilakukan oleh Direktorat
Pengamanan dan Pengawasan.
Kegiatan Direktorat Pengamanan dan Pengawasan dalam rangka
pencegahan PMI Non Prosedural dan TPPO pada tahun 2018, antara
lain :
1. Hasil Swepping sebanyak 156 CPMI non prosedural (dengan
perincian Triwulan 1 sebanyak 28 CPMI, Triwulan II sebanyak 33
CPMI, Triwulan III sebanyak 41 CPMI, Triwulan IV sebanyak 54
CPMI) dari 8 PPTKIS dan 18 Perorangan yang telah diproses dan
156 CPMI non prosedural tersebut telah difasilitasi
kepulangannya.
2. Direktorat Pengamanan dan Pengawasan telah melimpahkan
perkara TPPO (UU No. 21 Tahun 2007) dan Pelanggaran UU No.
39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga
Kerja Indonesia ke Luar Negeri, yang telah dirubah menjadi UU
No. 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran
Indonesia, ke POLRI sebanyak 1 (satu) Laporan Polisi di daerah
Polda Jawa Timur, dan 5 (lima) pengaduan di daerah antara lain :
Polda Banten, Polres Lombok Polda NTB, Bareskrim Polri, Polda
Sumatera Selatan dan Polda Jawa Barat (dalam proses lidik belum
dibuatkan Laporan Polisi).
3. Direktorat Pengamanan dan Pengawasan telah melaksanakan
Pengawasan di 368 PPTKIS, 57 BLK-LN dan 10 SARKES.
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 74
Alur kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat Pengamanan dan
Pengawasan dapat diilustrasikan, sebagai berikut :
D. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Dana DIPA Tahun Anggaran 2018 yang dikelola oleh Deputi Bidang
Perlindungan sesuai dengan surat pengesahan dari Dirjen Perbendaharaan
Departemen Keuangan R.I. Nomor : DIPA-104.01.1.449922/2018 tanggal 05
Desember 2017, sebesar Rp. 22.743.288.000,- realisasi sampai
dengan bulan Desember 2018 sebesar Rp 21.415.950.654,- (94,16 %) sisa
Rp 1.327.337.346,-, dengan rincian sebagai berikut :
1. Direktorat Pelayanan Pengaduan
Kegiatan Direktorat Pelayanan Pengaduan dengan anggaran sebesar
Rp 6.052.933.000,- dan realisasi selama tahun 2018 adalah sebesar
Rp 5.644.882.744,- (93,26%), sisa Rp 408.050.256,-
2. Direktorat Mediasi dan Advokasi
Kegiatan Mediasi dan Advokasi dengan anggaran sebesar
Rp. 5.347.882.000,- realisasi pelaksanaannya tahun 2018 adalah sebesar
RP. 5.201.734.767,- (97,27%), sisa Rp 146.147.233,-
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 75
3. Direktorat Pemberdayaan
Kegiatan Direktorat Pemberdayaan dengan anggaran sebesar
Rp 5.334.469.000,- realisasi pelaksanaannya tahun 2018 adalah sebesar
Rp 4.914.972.101,- (92,14%), sisa Rp 419.496.899,-
4. Direktorat Pengamanan dan Pengawasan
Kegiatan Direktorat Pengamanan dengan dukungan dana sebesar
Rp 3.961.250.000,- realisasi pelaksanaannya pada tahun 2018 adalah
sebesar Rp 3.693.278.258,- (93,24%), sisa Rp 267.971.742,-
5. Tata Usaha Deputi Bidang Perlindungan
Kegiatan Tata Usaha Deputi Bidang Perlindungan dengan dukungan
dana sebesar Rp 2.046.754.000,- dan realisasi pada tahun 2018 adalah
sebesar Rp 1.961.232.785,- (95,82%), sisa Rp 85.521.215,-
Kenaikan anggaran sebesar Rp 2.701.543.000,- dimaksud mempengaruhi target
Indikator Kinerja Utama Deputi Bidang Perlindungan.
Diagram 2
DIAGRAM BATANG ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN
DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN
TAHUN 2018
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 76
Diagram 3
DIAGRAM BATANG ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN
DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN
TAHUN 2017
Tabel 34
ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN
DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018
BERDASARKAN INDIKATOR KINERJA SASARAN
NO INDIKATOR KINERJA
ANGGARAN RP.
Alokasi
Anggaran REALISASI %
1
Persentase pengaduan yang dilayani di layanan
crisis senter berbasis sistem yang terintegrasi
dengan K/L terkait/Perwakilan RI 6.052.933.000 5.644.882.744 93,26
2 Persentase TKI telah memiliki akses terhadap
fasilitas Early Warning System
3 Persentase kasus Pekerja Migran Indonesia
yang diselesaikan
5.347.882.000 5.201.734.767 97,27
4 Persentase CTKI/TKI bermasalah yang
mendapat pendampingan hukum
5 Jumlah Calon Pekerja Migran Indonesia,
Pekerja Migran Indonesia dan Pekerja Migran
4.914.972.101 92,14
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 77
NO INDIKATOR KINERJA
ANGGARAN RP.
Alokasi
Anggaran REALISASI %
Indonesia Purna serta keluarganya yang
mendapatkan pemberdayaan terintegrasi
(edukasi pengelolaan keuangan dan wirausaha)
5.344.469.000
6 Persentase kegiatan (usaha dan jasa) produktif
TKI Purna dan keluarganya.
7 Fasilitasi pelayanan pemulangan TKI
bermasalah di debarkasi ke daerah asal
8
Persentase Pekerja Migran Indonesia yang
berangkat secara prosedural di kantong Pekerja
Migran Indonesia nonprosedural
3.961.250.000 3.693.278.258 93,24
E. Kendala
Meskipun capaian Indikator Kinerja Utama telah memenuhi target yang
ditetapkan, namun masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi, antara lain:
13. Sistem Pelayanan Pengaduan yang masih terhambat karena kapasitas
jaringan rendah.
14. Kurangnya sosialisasi sistem pelayanan pengaduan yang berbasis web.
15. Petugas Operator Crisis Center menggunakan tenaga honorer yang
sewaktu-waktu pindah atau mengundurkan diri.
16. Petugas penyelesaian kasus di instansi terkait kurang merespon kasus
CPMI/PMI.
17. PPTKIS tidak memonitoring keberadaan PMI di luar negeri secara
berkala kepada pemerintah maupun Perwakilan RI.
18. Kurangnya jumlah petugas mediator.
19. PPTKIS tidak mempunyai perwakilan di negara penempatan.
20. Kurangnya minat para skeholder dalam membantu pengembangan usaha
para PMI Purna berwirausaha.
21. Tidak semua bandara/pelabuhan debarkasi menyediakan Pos Debarkasi.
22. Kurangnya tenaga dan pemberdayaan PPNS.
23. Belum adanya jenjang karier PPNS.
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 78
24. Kurangnya koordinasi antar instansi terkait dalam pencegahan
pemberangkatan PMI Non Prosedural khususnya di daerah perbatasan.
F. Rekomendasi
Memperhatikan capaian dan kendala yang dihadapi, rekomendasi untuk
perbaikan kedepan agar dilakukan antara lain hal- hal sebagai berikut:
14. Melakukan sosialisasi sistem pelayanan pengaduan yang berbasis web
sampai dengan di akar rumput.
15. Diperlukannya pengembangan sistem pelayanan pengaduan yang
terintegrasi.
16. Meningkatkan status petugas Operator Crisis Center menjadi ASN.
17. Penguatan kerjasama dalam penyelesaian kasus.
18. Penyelesaian klaim asuransi/ BPJS Ketenagakerjaan menggunakan
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan.
19. PPTKIS wajib memonitoring keberadaan PMI di luar negeri secara
berkala dan melaporkan kepada pemerintah maupun Perwakilan RI.
20. Tersedianya petugas mediator yang kompeten (tersertifikasi).
21. PPTKIS wajib mempunyai perwakilan di negara penempatan.
22. Penguatan jejaring dengan para stakeholder dalam membantu
pengembangan usaha para PMI Purna berwirausaha.
23. Tersedianya Pos Debarkasi di setiap bandara/pelabuhan.
24. Melakukan diklat PPNS dan memberdayakan PPNS yang sudah ada.
25. Mengusulkan PPNS menjadi jabatan fungsional.
26. Meningkatkan koordinasi antar instansi terkait dalam pencegahan
pemberangkatan PMI Non Prosedural khususnya di daerah perbatasan.
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 79
BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN
1. Deputi Bidang Perlindungan BNP2TKI dalam melaksanakan tugasnya
berlandaskan pada tujuan, sasaran dan program kerja yang ditetapkan
baik dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
Tahun 2015-2019, Rencana Kerja Pemerintah (RKP), Kontrak Kinerja
Sekretaris Utama BNP2TKI dengan Kepala BNP2TKI, Road Map
Reformasi Birokrasi 2015-2019, maupun Rencana Strategis (Renstra)
Deputi Bidang Perlindungan BNP2TKI Tahun 2015-2019 serta gagasan
penyusunan Grand Desain penempatan dan perlindungan Tenaga Kerja
Indonesia (P2TKI) sebagai masukan dalam Penyusunan RPJMN 2015-
2019 sebagai dokumen Perencanaan yang dapat digunakan pada K/L
terkait.
2. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Deputi
Bidang Perlindungan BNP2TKI Tahun 2018 ini menyajikan berbagai
keberhasilan maupun kegagalan capaian strategis yang ditunjukkan oleh
Deputi Bidang Perlindungan BNP2TKI pada Tahun anggaran 2018.
Berbagai capaian strategis tersebut tercermin dalam capaian Indikator
Kinerja Utama (IKU), maupun analisis kinerja berdasarkan tujuan dan
sasaran.
3. Hasil capaian kinerja sasaran yang ditetapkan secara umum dapat
memenuhi target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Meskipun demikian, berbagai pencapaian target indikator kinerja Deputi
Bidang Perlindungan BNP2TKI sangat ditentukan oleh komitmen,
keterlibatan dan dukungan aktif segenap komponen aparatur Negara di
internal BNP2TKI dan koordinasi dengan K/L lain terkait.
4. Untuk mewujudkan zona integritas di lingkungan BNP2TKI, telah
dilakukan deklarasi Zona Integritas yaitu Wilayah Bebas dari Korupsi
(WBK), dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di
lingkungan BNP2TKI.
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 80
B. SARAN
1. Secara umum tujuan, sasaran, program dan kegiatan Deputi Bidang
Perlindungan BNP2TKI tahun 2018 dapat dilaksanakan dengan baik
namun demikian hasil yang diperoleh tersebut masih perlu ditingkatkan
terus guna merespon tuntutan pelayanan masyarakat yang semakin tinggi.
2. Dalam kaitan perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan program kerja
perlu terobosan untuk melakukan sinergitas, holistik, integratif dan
komprehansif antar K/L yang terkait perlu dirumuskan format keterkaitan
dan keikutsertaan K/L dalam proses pelaksanaan isu strategis yang
disepakati bersama.
3. Di lingkungan internal perlu dilakukan perbaikan dan penajaman
program, sasaran, indikator kinerja, serta perumusan output, kegiatan,
komponen agar terwujud pelaksanaan program yang efektif, efisien dan
akuntabel, perlu perubahan mekanisme penyusunan program
kerja/anggaran dari pola “top down” menjadi “bottom up” sehingga
mencerminkan kebutuhan organisasi atau K/L yang terkait.
4. Penyusunan rencana pelaksanaan program dan kegiatan guna pencapaian
target indikator kinerja yang telah ditetapkan agar dilakukan secara lebih
cermat dengan mempertimbangkan tujuan organisasi secara tepat dan
kemampuan sumber daya yang tersedia.
5. Agar pelaksanaan program dan kegiatan dapat dilaksanakan secara
optimal sesuai dengan target indikator kinerja yang telah ditetapkan maka
optimalisasi mekanisme manajemen internal organisasi dilingkungan
Deputi Bidang Perlindungan BNP2TKI lebih ditingkatkan untuk secara
pro aktif memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan berbagai kegiatan.
6. Upaya koordinasi dan peningkatan kerjasama dengan berbagai instansi
terkait baik di pusat maupun daerah agar dilakukan lebih intensif,
mengingat berbagai pencapaian target indikator yang telah ditetapkan
hanya dapat dilakukan dengan melibatkan segenap instansi pemerintah
pusat dan daerah, serta masyarakat.
7. Agar implementasi Sistem AKIP benar-benar efektif, perlu segera
dibangun sistem yang berbasis web agar monitoring dan evaluasi
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 81
pelaporannya dapat tepat waktu, efisien dan efektif serta menerapkan
fungsi reward and punishment yang jelas dan tegas.
Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada Deputi
Bidang Perlindungan BNP2TKI Tahun 2018 semoga dapat dijadikan bahan dalam
pengambil keputusan lebih lanjut dan keberlanjutan program BNP2TKI tahun 2018.
.
Jakarta, Februari 2019
Deputi Perlindungan
Dr. Anjar Prihantoro BW, S.E, MA
NIP. 19600815 198503 1 003
LAKIP DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN BNP2TKI TAHUN 2018 82