badan komunikasi dan standarisasi wireless

37
Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless 1. IEEE IEEE adalah organisasi nirlaba internasional, yang merupakan asosiasi profesional utama untuk peningkatan teknologi. Sebelumnya, IEEE merupakan kepanjangan dari Institute of Electrical and Electronics Engineers. Namun berkembangnya cakupan bidang ilmu dan aplikasi yang diperdalam organisasi ini membuat nama-nama kelektroan dianggap tidak relevan lagi, sehingga IEEE tidak dianggap memiliki kepanjangan lagi, selain sebuah nama yang dieja sebagai Eye-triple-E. Beberapa standar IEEE : IEEE 802.3 — Ethernet akses LAN. IEEE 802.11 — Wifi, akses wireless LAN. IEEE 802.16 — WiMAX, akses wireless MAN.

Upload: ramania-kartikaningtyas

Post on 18-Jan-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

2. ITU-T Beberapa standar ITU-T di antaranya: Tahun 2000, protokol pensinyalan BICC (bearer independent call control) berhasil dibuat. Protokol BICC merupakan sebuah tonggak sejarah bagi pengembangan jaringan yang berbasis paket dan multimedia pita lebar Tahun 2002, persetujuan standar untuk video coding (H.264/AVC) yang berkemampuan menawarkan layanan video (film) berskala luas dan berkualitas tinggi, mulai dari layanan HDTV hingga videoconference dan seluler multimedia berbasis 3G

TRANSCRIPT

Page 1: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

1. IEEEIEEE adalah organisasi nirlaba internasional, yang merupakan asosiasi profesional utama untuk peningkatan teknologi. Sebelumnya, IEEE merupakan kepanjangan dari Institute of Electrical and Electronics Engineers. Namun berkembangnya cakupan bidang ilmu dan aplikasi yang diperdalam organisasi ini membuat nama-nama kelektroan dianggap tidak relevan lagi, sehingga IEEE tidak dianggap memiliki kepanjangan lagi, selain sebuah nama yang dieja sebagai Eye-triple-E.Beberapa standar IEEE :◦ IEEE 802.3 — Ethernet akses LAN.◦ IEEE 802.11 — Wifi, akses wireless LAN.◦ IEEE 802.16 — WiMAX, akses wireless MAN.

Page 2: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

2. ITU-TBeberapa standar ITU-T di antaranya: Tahun 2000, protokol pensinyalan BICC

(bearer independent call control) berhasil dibuat. Protokol BICC merupakan sebuah tonggak sejarah bagi pengembangan jaringan yang berbasis paket dan multimedia pita lebar

Tahun 2002, persetujuan standar untuk video coding (H.264/AVC) yang berkemampuan menawarkan layanan video (film) berskala luas dan berkualitas tinggi, mulai dari layanan HDTV hingga videoconference dan seluler multimedia berbasis 3G

Page 3: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

Tahun 2006, publikasi VDSL2 (very-high-bit-rate digital subscriber line) berdasarkan rekomendasi ITU-T. Standar ini memungkinkan para operator telekomunikasi berkompetisi dengan penyelenggara kabel dan satelit, dengan cara menawarkan beragam layanan antara lain seperti HDTV, video on demand, videoconferencing, akses internet berkecepatan tinggi, dan VoIP

Page 4: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

3. Federal Communication Commision (FCC)

FCC adalah organisasi yang bergerak di bidang pertelekomunkasian. Organisasi dalam hal penggunaan sinyal atau frekuensi radio yang digunakan dalam teknologi wireless. FCC bertanggung jawab untuk mengatur segala jenis penggunaan perangkat telekomunikasi, baik yang menggunakan radio, televisi, wire, satellite, dan kabel.

Page 5: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

4. Telecommunication Industry Association (TIA)

TIA adalah suatu organisasi terpisah yang diakui oleh ANSI dan bekerjasama dengan Electronic Industry Association (EIA). Organisasi standard TIA menciptakan standard yang meliputi radio private mobile (biasa yang digunakan oleh pihak keamanan baik tentara maupun polisi), menara antenna, satelit, premsis cabling (copper maupun fiber), system komunikasi mobile, moble multimedia multicast, healthcare dan lainnyaContoh standar TIA : TIA 568A-B.

Page 6: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

SITE

Cell site atau cell tower adalah cellular telephone site dimana terletaknya antena dan perangkat komunikasi elektronik lainnya, biasanya berbentuk tower atau ditelakan ditempat yang tinggi seperti di atap gedung atau atap rumah. Struktur dari cell site sendiri terdiri dari antena dan satu set tranmitter/receiver transceivers, digital signal processor, kontrol elektronik, sebuah GPS receiver untuk timing (untuk CDMA2000/IS-95 atau sistem GPS), primer dan backup sumber listrik, dan sheltering

Page 7: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

CELL

Merupakan area cakupan dari Base Station.Tujuan dari perancangan bentuk cell secara teori adalah agar dapat dibuat cell yang saling berdekatan tanpa adanya overlapping dan tidak ada wilayah yang tidak tercakup oleh cell.

Page 8: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

Cluster

Cluster adalah kumpulan cell yang berdekatan menggunakan 1 set frekuensi tersedia yang berbeda-beda. Rumus menentukan jumlah sel dalam kluster:K=i2 + ij + j2dimana K adalah jumlah cell dalam sebuah cluster, i dan j adalah bilangan bulat positif.

Page 9: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

Cell Splitting

Cell splitting adalah proses membagi cakupan radio dari situs sel dalam sistem telepon nirkabel menjadi dua atau lebih situs sel baru. Sel membelah dapat dilakukan untuk menyediakan kapasitas tambahan dalam wilayah sel site yang asli.

Page 10: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

Diagram diatas menunjukkan proses pemisahan sel yang digunakan untuk memperluas kapasitas (jumlah saluran) dari sistem komunikasi mobile. Dalam contoh ini, cakupan area radio dari sel site besar dibagi dengan menyesuaikan tingkat daya dan / atau menggurangi ketinggian antena untuk mengcover daerah yang belum tercover tersebut

Page 11: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

SEKTORISASI

Salah satu cara untuk meningkatkan kapasitas pelanggan dari jaringan selular adalah dengan mengganti antena omni-directional pada setiap base station oleh tiga (atau enam) antena sektor 120 (atau 60) derajat.

Page 12: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

Base station dapat terletak pada:• pusat sel, atau• sudut sel.

Page 13: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

Blok Sistem Analog

Page 14: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

Blok Sistem Digital

Page 15: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

DUPLEXINGYaitu suatu komunikasi yang terjadi antara

dua pihak terkait secara bersamaan,kaitannya dalam telekomunikasi adalah proses komunikasi lewat telepon secara bergantian.

Page 16: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

1. Half Duplex

Komunikasi dua arah secara bergantian dimana pengguna menyampaikan informasi tidak dalam waktu yang sama melainkan salah satu pengguna menunggu kesempatan dari pihak pengguna lain untuk dapat memulai pembicaraan dan begitu seterusnya.Contoh : walkie-talkie

Page 17: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

2. Full Duplex

Komunikasi dua arah secara bersamaan tanpa harus menunggu waktu pihak lain menyelesaikan pembicaraan.

Page 18: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

Multiple Access

Teknik multiple access memungkinkan beberapa pengguna untuk berbagi media transmisi tanpa menciptakan gangguan yang tidak terkendali satu sama lain. Jenis-jenis multiple access sebagai berikut

Page 19: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

1. Frequency Division Multiple AccessFrekuensi Division Multiple Access (FDMA) membagi rentang frekuensi yang ditetapkan ke dalam beberapa kanal frekuensi untuk mendukung beberapa percakapan

Page 20: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

2. Time Division Multiple AccessTeknik digital yang membagi setiap kanal frekuensi ke dalam beberapa slot waktu, yang mana masing-masing mendukung percakapan individu.

Page 21: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

3. Code Division Multiple AccessMerupakan sebuah bentuk pemultipleksan dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu atau frekuensi, tapi dengan cara mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal

Page 22: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

Interferensi

Sinyal lain yang tidak diinginkan yang mempengaruhi atau mengganggu sinyal informasi yang ditransmisikan kepada rangkaian penerima (receiver). Jenis-jenis interferensi sebagai berikut :

Page 23: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

1. Interferensi Co-Channel• Kejadian dalam sistem terestrial dimana

terdapat dua kanal atau lebih yang bekerja dengan frekuensi sama, yang masing-masing saling terganggu dan mengganggu.

• Dua BTS atau lebih yang bekerja dengan frekuensi sama tidak akan berinterferensi bila jarak satu sama lainnya cukup jauh.

Page 24: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

Jarak tersebut harus memenuhi hubungan :

dimana :K = faktor reuse yang bergantung pada sistemR = radius sel, kmD = jarak antara dua sel dengan frekuensi co-channel, km

Page 25: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

2. Adjacent Channel Interference (ACI)• Interferensi yang dihasilkan oleh sinyal yang

berada pada frekuensi yang berdekatan dengan sinyal yang asli

• Disebabkan oleh adanya beberapa operator jaringan komunikasi yang berada pada area geografis yang sama. Interferensi antara beberapa operator tersebut dapat timbul ketika pita frekuensi operator-operator tersebut cukup berdekatan satu sama lain

Page 26: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

HANDOVER proses pengalihan kanal trafik secara

otomatis pada Mobile Station (MS) yang sedang digunakan untuk berkomunikasi tanpa terjadinya pemutusan hubungan.

Secara umum mekanisme handover dibagi menjadi dua macam yaitu:

Page 27: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

Make Before BreakSebelum MS terhubung dan dilayani oleh cell yang baru, maka hubungan dengan cell lama tidak akan diputus. Hubungan dengan cell lama hanya akan diputus bila kekuatan sinyal dari cell lama semakin melemah sehingga akhirnya MS tidak mendapat sinyal dari cell lama.

Break Before MakeMS akan memutuskan hubungan dengan cell lama walupun hubungan dengan cell baru belum tercapai. Akibatnya akan ada suatu periode waktu yang singkat dimana MS tidak dilayani oleh cell manapun. User akan merasakan akibat dari hal ini dalam bentuk terputusnya pembicaraanya sesaat.

Page 28: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

Macam-macam Handover:

Internal Handover (Dikontrol oleh BSC)1. Intra-cell Handover : transfer hubungan ke kanal

yang berbeda tetapi dalam Base Station yang sama

2. Inter-cell Handover :transfer hubungan ke base station yang berbeda tetapi BSC sama

External Handover (Dikontrol oleh MSC)1. Intra MSC Handover : transfer hubungan antara

BSC dalam satu MSC2. Inter MSC Handover : perpindahan hubungan

yang terjadi dalam 2 MSC yang berbeda

Page 29: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

Propagasi gelombang radio adalah proses perambatan gelombang radio dari pemancar ke penerima. Transmisi sinyal wireless memerlukan antenna untuk merambatkan sinyal radio pada udara bebas. Mekanisme propagasi gelombang bermacam – macam, namun secara umum dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu:

Propagasi Radio Selular

Page 30: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

Refleksi terjadi ketika gelombang propagasi mengenai suatu objek yang memiliki dimensi yang sangat besar dari panjang gelombang propagasi. Refleksi dapat terjadi akibat mengenai permukaan tanah, dinding, dan furniture.

Refleksi

Page 31: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

Difraksi terjadi ketika lintasan radio antara transmitter dan reciever terhambat oleh permukaan yang tajam. Gelombang yang diproduksi oleh objek penghambat menyebabkan bending pada gelombang yang ada di sekitarnya.

Difraksi

Page 32: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

Scattering

Scattering terjadi ketika medium yang dilewati gelombang propagasi memiliki dimensi yang lebih kecil dari panjang gelombang. Gelombang scattering terjadi akibat permukaan yang kasar dan objek yang kecil

Page 33: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

Fading merupakan perubahan fase, polarisasi dan atau level dari suatu sinyal tertentu atau dapat dikatakan terjadi akibat fluktuasi level daya sinyal yang diterima oleh receiver. Jenis-jenis fading :

FADING

Page 34: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

Large scale fading dapat digunakan untuk mendeskripsikan level sinyal pada penerima setelah melalui area yang luas(panjang gelombang mencapai ribuan).

Large scale fading merupakan hasil pelemahan sinyal berdasarkan propagasinya melalui jarakyang jauh dan difraksi di sekitar objek-objek besar pada jalur propagasi.

Large scale fading

Page 35: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

digunakan untuk medeskripsikan level sinyal pada penerima setelah memasuki obstacle(beberapa panjang gelombang terdifraksi) dekat penerima.

Small Scale Fading

Page 36: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

Multipath Fading Sinyal yang diterima oleh penerima merupakan jumlah superposisi dari keseluruhan sinyal yangdipantulkan akibat banyak lintasan (multipath). Hal ini menyebabkan kuat sinyal yang diterimaoleh penerima akan bervariasi dengan cepat, dan terjadi fenomena sinyal fading cepat (short term fading)

Page 37: Badan Komunikasi dan Standarisasi Wireless

DAFTAR PUSTAKA

[1] en.wiki/cell_site[2] R. S. Kshetrimayum, “EC635 Advanced Topics in Communication Systems”[3] David Tipper, “Fundamentals of Cellular Fundamentals of Cellular Networks”[4]http://www.wirelessdictionary.com/Wireless-Dictionary- Cell-Splitting-Definition.html[5] http://www.wirelesscommunication.nl/reference/chaptr04/cellplan/sector.html[6] Horak Ray, ”Telecommunications and Data Communications”, Mt Vernon. The Context Corporation. 2007[7] www.3GPP.org[8] Yoke B. Agung, ”Interferensi Saluran Bersama (Co channel Interference)”. dosen.narotama.ac.id