background dan sejarah berdirinya ikhwanul muslimin (1)

Upload: saifulakbars

Post on 14-Apr-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 Background Dan Sejarah Berdirinya Ikhwanul Muslimin (1)

    1/13

    1) Background dan Sejarah Berdirinya Ikhwanul Muslimin

    Negara Mesir menjadi jajahan Inggris sejak setelah gagalnya Revolusi Arab yaitu pada

    14 September 1882, saat itu merupakan hari pertama jatuhnya kota Kairo ke tangan Inggris

    (Jumah Amin Abdul Aziz, 20051: 31). Zakariya Sulaiman Bayumi dalam disertasinya di

    Fakultas Ain Syams, Mesir tentangAl-Ikhwan Al-Muslimun wa Al-Jamaah Al-Islamiyyah fi l-

    Hayah As-Siyasiyyah Al-Mishriyyah mengatakan bahwa penjajahan Inggris dengan segala

    konsekuensinya menjadi (salah satu, pen.) pemicu lahirnya Ikhwanul Muslimin (selanjutnya

    penulis sebutAl-Ikhwan), sebab keberadaan penjajah menjadi pembangkit sentimen keagamaan

    bagi rakyat Mesir dan mendorong mereka untuk melakukan perlawanan terhadap segala yang

    bersumber dari penjajah (id: 45). Kecuali itu, lahirnya Al-Ikhwan juga disebabkan karena

    kebanyakan dari partai-partai politik yang ada di Mesir tidak mengakomodasi gagasan dan ide-

    ide rakyat Mesir, tetapi membawa pemikiran liberal Barat (id. 63) dan keluar dari syariat Islam.

    Di pihak lain Utsman Abdul Muiz Ruslan (id.: 66-67) mengatakan bahwa saat berdirinya Al-

    Ikhwan di Mesir mengalami situasi sebagai berikut:

    a. Imam Hasan Al-Banna tampil pada saat situasi politik tidak begitu kondusif, di antaranyadengan adanya penjajah yang zalim dan otoriter, raja yang tak berdaya, partai-partai yang

    pragmatis dan tokoh-tokoh partainya oportunis, dan rakyat yang masih dalam

    keterbelakangan dari segi ilmu pengetahuan dan ekonomi, sehingga mereka amat

    membutuhkan figur pemimpin yang dapat memberi tuntunan kepada masyarakat agar

    dapat segera keluar dari kesulitan hidup itu.

    b. Jamaah Al-Ikhwan terpengaruh oleh beberapa kekuatan politik yang ada di Mesir, yangmerupakan hasil dari interaksi langsung antara Jamaah dengan penjajah Inggris tersebut,

  • 7/29/2019 Background Dan Sejarah Berdirinya Ikhwanul Muslimin (1)

    2/13

    sehingga hal ini dapat menjadi pendorong bagi proses berdiri dan berkembangnya gerakan

    Al-Ikhwan.

    c. Kondisi politik saat itu menunjukkan bahwa sistem hukum Islam telah dibumihanguskan,dan hal ini sebagai akibat dari ditumbangkannya Khilafah Islamiyah (Pemerintahan Islam)

    di Turki dan Mesir.

    d. Kondisi masyarakat saat itu amat membutuhkan sosok pemimpin yang mampumembangkitkan kesadaran untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan, pemimpin

    yang mampu memotivasi masyarakat agar optimis dan tidak apatis, dan meyakinkan

    masyarakat akan pentingnya kembali kepada sistem syariat Islam.

    GerakanIkhwanul Muslimun yang dalam bahasa Inggris disebutMoslem Brotherhooddan

    Moslem Brethern, didirikan di Mesir oleh Hasan Al-Banna pada tahun 1928 atau bulan

    Dulkaidah 1327 H yang merupakan suatu gerakan massa terbesar di Arab. Al-Banna lahir di

    Buhairah Mesir 1906, meninggal 1949 (1324-1368H). Dampak dan pengaruh internasional dari

    gerakan Al-Ikhwan tak dapat disamai oleh gerakan Islam lainnya

    (http://id.wikipedia.org/wiki/Ikhwanul_Muslimin, 2006; M.Amin Rais, 1990: 75). Pada awal

    berdirinya, gerakan ini berpusat di kota Ismailiyah, tetapi pada tahun 1932 berpindah ke Kairo,

    saat ini pula tempat tinggal Imam Hasan Al-Banna pindah dari Ismailiyah ke Kairo. Pada saat

    awal berdirinya, anggota Al-Ikhwan hanya berjumlah sekitar 100 orang, tetapi di akhir tahun

    1940-an anggota Al-Ikhwan telah mencapai 3000 orang. Pada awal perkembangannya, anggota

    gerakan ini menyebar ke berbagai Negara Arab seperti Suriah, Palestina, Yordania, Libanon,

    Irak, Yaman, dan sebagainya. Bahkan pada sekitar tahun 1948 gerakan Al-Ikhwan telah

    memiliki 2000 cabang dengan anggota dan simpatisan sekitar 500.000 orang yang mencakup

    hampir semua lapisan sosial di Mesir, termasuk dari kalangan angkatan bersenjata. Dan

    http://id.wikipedia.org/wiki/Ikhwanul_Musliminhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ikhwanul_Musliminhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ikhwanul_Musliminhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ikhwanul_Muslimin
  • 7/29/2019 Background Dan Sejarah Berdirinya Ikhwanul Muslimin (1)

    3/13

    dewasa ini anggota dan simpatisan Al-Ikhwan telah menyebar ke berbagai wilayah di Asia

    seperti Indonesia, Malaysia, dan Jepang, bahkan menjadi lebih luas lagi ke berbagai penjuru

    dunia. Penyebaran Al-Ikhwan ke seluruh penjuru dunia dilakukan dengan sistem organisasi

    yang sangat rapi, bahkan gerakan ini kadang-kadang menyebar dengan nama lain, tetapi dengan

    suatu prinsip yang sama yaitu mengajak manusia ke dalam sistem Islam secara kaffah

    (menyeluruh) dan berupaya memukul mundur gerakan sekularisme.

    Mula-mula gerakan ini menekankan pentingnya pembangunan sosial, pendidikan, dan

    moral kaum muslimin, jadi merupakan suatu usaha reformasi dari yang sudah lama dirintis

    tokoh-tokoh seperti Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh, dan Rasyid Ridha. Tetapi

    sistem organisasi yang diterapkan oleh Al-Banna sedemikian praktis dan modern sehingga Al-

    Ikhwan merupakan organisasi yang secara konkrit mencoba merealisasikan pikiran-pikiran

    pembaruan Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh, dan Rasyid Ridha. Dan dalam

    pertumbuhan selanjutnya Al-Ikhwan menjadi tidak saja sebagai gerakan sosial dan pendidikan,

    tetapi juga kekuatan sosial-politik yang selalu diperhitungkan baik sebelum maupun sesudah

    revolusi Mesir 1952 (M. Amin Rais, 1990: 75).

    Sebelum organisasi Al-Ikhwan didirikan, sudah banyak gerakan/ organisasi dakwah yang

    didirikan, dan banyak memberikan warna pada pola dakwah Al-Ikhwan. Sehingga Al-Ikhwan

    dapat mengambil pelajaran berharga dari organisasi-organisasi yang mendahuluinya. Di antara

    berbagai organisasi terutama organisasi Islam yang amat berpengaruh terhadap berdirinya Al-

    Ikhwan adalah:

    a. Dakwah Al-Wahabiyahb. Dakwah Al-Mahdiyahc. Dakwah As-Sanusiyah

  • 7/29/2019 Background Dan Sejarah Berdirinya Ikhwanul Muslimin (1)

    4/13

    a. Dakwah Al-Wahabiyah

    Gerakan ini sering disebut dengan Gerakan Salafiyah atauDakwah Syeh Muhammad bin

    Abdul Wahhab, karena gerakan ini dipimpin oleh Syeh Muhammad bin Abdul Wahab Al-

    Masyriqi At-Tamimi An-Najdi lahir di Al-Ayinah Riyadh 1703 atau 1115 H.(Jumah Amin Abdul

    Aziz, 2005: 13-17). Gerakan ini merupakan pelopor bagi gerakan-gerakan yang telah muncul

    pada saat-saat terjadi kemunduran dan keterbelakangan pemikiran dunia Islam. Dari segi esensi,

    dakwah ini menyerukan untuk kembali kepada akidah Islam dan prinsip Islam secara murni.

    Dakwah ini menyerukan pentingnya jihad, menumpas berbagai bidah dan khurafat. Dan yang

    cukup menonjol juga adalah sikapnya terhadap segala kekeliruan dalam tindakan dan ucapan

    kaum sufi. Syeh Muhammad Abdul Wahhab mendesain dakwahnya sebagai representasi dari

    sikap tiga orang ulama terkemuka yang telah ia ikuti jejaknya, yaitu Imam Ahmad bin Hambal

    (164-241H.), Ibnu Taimiyah (661-728H.), dan Ibnul Qayyim Al-Jauziyah (691-751H..).(i. 16-17).

    (1) Pengartian Wahabi

    Wahhabi atau Wahabi adalah gerakan satu kaum yang bertujuan untuk memurnikan

    kembali ajaran agama Islamberdasarkan petunjuk Allah Swt., Nabi Muhammad Saw. sebagai

    utusan serta berdasarkan pemahaman yang para kaum Salafu sh-shalih yakni orang orang yang

    terdahulu yang shaleh dan mendapatkan petunjuk dalam urusan agama Islam. Nama Wahabi

    disandarkan kepada nama Syeh Muhammad bin Abdul Wahhab yang melakukan usaha yang

    dianggap sebagai pemurnian agama Islam pada abad ke 18 M (1744 M) di daerah Nejed dan

    Hijaz yang dikenal sekarang sebagai Arab Saudi. Meskipun demikian, nama Wahhabi bukan

    http://id.wikipedia.org/wiki/Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nabi_Muhammad_SAWhttp://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_bin_Abdul_Wahhabhttp://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_bin_Abdul_Wahhabhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nejed&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nejed&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Hijazhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hijazhttp://id.wikipedia.org/wiki/Arab_Saudihttp://id.wikipedia.org/wiki/Arab_Saudihttp://id.wikipedia.org/wiki/Arab_Saudihttp://id.wikipedia.org/wiki/Hijazhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nejed&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_bin_Abdul_Wahhabhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nabi_Muhammad_SAWhttp://id.wikipedia.org/wiki/Islam
  • 7/29/2019 Background Dan Sejarah Berdirinya Ikhwanul Muslimin (1)

    5/13

    berasal dari dalam kelompok ini. Wahhabi adalah sebutan yang digunakan oleh musuh-musuh

    kelompok ini untuk menakut-nakuti pengikut mereka. Penyebutan ini pun kurang tepat,

    mengingat bahwa Abdul Wahhab adalah bapaknya Syeh Muhammad. Sebutan yang tepat

    seharusnya adalah Muhammadiyyah, seandainya kelompok ini memang menamakan dirinya

    dengan nama selainsalafy.

    Dalam Hadis yang shahih, Nabi Muhammad Saw. bersabda yang maknanya "Akan ada

    pada setiap zaman kaum yang berusaha memurnikan ajaran agama Islam". Usaha pemurnian

    ajaran agama Islam ini benar-benar dilaksanakan oleh Nabi Muhammad Saw. serta para

    sahabatnya dilanjutkan oleh pengikutnya, kaum tabi'in dan tabiut tabi'in. Dalam periode

    selanjutnya dikenal ulama-ulama yang berusaha untuk memurnikan kembali ajaran agama Islam

    di antaranya adalah para penulis hadis di antaranya Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu

    Daud, kemudian para ulama seperti Ibnu Taimiyyah, Ibnu Qayyim, Syeh Abdul Qadir Jailani,

    dan terus dilanjutkan sampai pada masa kini di antaranya oleh SyehMuhammad Nashiruddin Al-

    Albanidan SyehAbdul Aziz bin Abdulah bin Bazdan di masa yang akan datang.

    Selain dinamakan Wahhabi, kelompok ini menamakan dirinya dengan istilah Salafy yang

    penyebutannya berdasarkan pada Salafush Sgalih yang seperti diungkapkan di atas adalah kaum

    terdahulu yang shaleh (baik) dan mendapatkan petunjuk dalam urusan agama. Kaum terdahulu di

    sini adalah berdasarkan jarak terdekat dengan masa kenabian yakni :

    Para Sahabatyakni yang langsung mendapatkan ajaran nabi. Tabi'in yakni generasi sesudah para sahabat. Tabiut Tabi'in yakni generasi sesudah para tabiin

    http://id.wikipedia.org/wiki/Imam_Bukharihttp://id.wikipedia.org/wiki/Imam_Bukharihttp://id.wikipedia.org/wiki/Imam_Muslimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Imam_Muslimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Imam_Abu_Daudhttp://id.wikipedia.org/wiki/Imam_Abu_Daudhttp://id.wikipedia.org/wiki/Imam_Abu_Daudhttp://id.wikipedia.org/wiki/Imam_Abu_Daudhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ibnu_Taimiyyahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ibnu_Taimiyyahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ibnu_Qayyimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ibnu_Qayyimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Abdul_Qadir_Jailanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Abdul_Qadir_Jailanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Nashiruddin_Al-Albanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Nashiruddin_Al-Albanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Nashiruddin_Al-Albanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Nashiruddin_Al-Albanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Abdul_Aziz_bin_Abdulah_bin_Bazhttp://id.wikipedia.org/wiki/Abdul_Aziz_bin_Abdulah_bin_Bazhttp://id.wikipedia.org/wiki/Abdul_Aziz_bin_Abdulah_bin_Bazhttp://id.wikipedia.org/wiki/Abdul_Aziz_bin_Abdulah_bin_Bazhttp://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Nashiruddin_Al-Albanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Nashiruddin_Al-Albanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Abdul_Qadir_Jailanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ibnu_Qayyimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ibnu_Taimiyyahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Imam_Abu_Daudhttp://id.wikipedia.org/wiki/Imam_Abu_Daudhttp://id.wikipedia.org/wiki/Imam_Muslimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Imam_Bukhari
  • 7/29/2019 Background Dan Sejarah Berdirinya Ikhwanul Muslimin (1)

    6/13

    Namun demikian, penyebutansalafy di sini adalah tidak terbatas kepada sesudah para tabi'in

    tetapi juga bagi kaum muslimin yang mengikuti mereka (Wikipedia Indonesia, 2006,

    Ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia).

    (2) Tata Cara Pengambilan Dalil dalam Ajaran Wahabi

    Dalam pelaksanaan ajaran agama, kaum wahabi atau salafy mengambil dalil hukum syariat

    berdasarkan:

    Alquranyang merupakan firman Allah dan kitab suci kaum muslimin. Hadisyang berisi sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw. Ijma' yakni kesepakatan para ulama kaum muslimin yang tidak ada pertentangan di

    dalamnya dan tidak menyelisihi Alquran dan Hadis.

    Qiyas atau analogi yakni pengambilan hukum suatu kasus berdasarkan hukum kasus yanglain yang terdapat kesamaan ciri dan sebab di dalamnya bila tidak ada hukum yang

    khusus yang membahas secara tersendiri.

    Pengambilan hukum-hukum ini berlaku baik dalam masalah Aqidah atau keyakinan serta

    masalahMuammalah atau hubungan sosial interaksi antar manusia. Sehingga benar benar murni

    dan menghindari bid'ah yakni segala sesuatu yang baru dalam ajaran agama yang menyalahi

    terhadap apa-apa yang diajarkan oleh Allah Swt., Nabi Muhammad Saw. dan pemahaman

    Salafush-shalih. Sementara dalam masalah dunia, ajaran wahhabi atausalafy adalah mengambil

    manfaat dari kemajuan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang dapat dimanfaatkan

    bagi kehidupan umat manusia dan tidak membahayakan di dalamnya sebagai sarana beribadah

    dan muammalah bagi manusia. Namun untuk hukum-hukum muammalah, karena masalah

    http://id.wikipedia.org/wiki/Al_Qur'anhttp://id.wikipedia.org/wiki/Al_Qur'anhttp://id.wikipedia.org/wiki/Haditshttp://id.wikipedia.org/wiki/Haditshttp://id.wikipedia.org/wiki/Haditshttp://id.wikipedia.org/wiki/Al_Qur'an
  • 7/29/2019 Background Dan Sejarah Berdirinya Ikhwanul Muslimin (1)

    7/13

    interaksi sosial berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, maka tata caranya adalah

    berdasarkan empat ketentuan di atas serta ditinjau dari segala sisi dalam kegiatan muammalah

    agar menghindari hal-hal yangsyubhatyakni yang tidak jelas antara yang dihalalkan (dibolehkan

    dalam ajaran agama) maupun yang diharamkan (yang dilarang dalam ajaran agama).

    Mereka mendefinisikan tata cara pengambilan dalil ini sebagai kaidah Ahlu Sunnah wal

    Jamaah. Kata Ahlu Sunnah berarti orang orang yang mengikuti sunnah atau tata cara yang

    diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw. yang merupakan utusan Allah Swt.. SementaraJamaah di

    sini adalah jamaah kaum muslimin yang merupakan satu jamaah yang sama-sama mengikuti

    sunnah nabi meskipun pada zaman dan kurun waktu yang berbeda.

    (3) Muhammad bin Abdul Wahhab

    Dia hafal Alquran sebelum berusia sepuluh tahun. Belajar kepada ayahandanya tentang

    fiqih Hanbali, belajar hadis dan tafsir kepada para syeh dari berbagai negeri, terutama di kota

    Madinah. Beliau memahami tauhid dari Alkitab dan As-Sunnah. Memelihara kemurnian tauhid

    dari syirik, khurafat, dan bid'ah, sebagaimana banyak ia saksikan di Nejed dan negeri-negeri

    lainnya. Demikian juga soal menyucikan dan mengkultuskan kubur, suatu hal yang bertentangan

    dengan ajaran Islam yang benar. Ia mendengar banyak wanita di negerinya ber-tawassuldengan

    pohon kurma yang besar. Mereka berkata, "Wahai pohon kurma yang paling agung dan besar,

    aku menginginkan suami sebelum setahun ini". Di Hejaz, ia melihat pengkultusan kuburan para

    sahabat, keluarga Nabi, (ahlul bait), serta kuburan Rasulullah Saw., hal yang sesungguhnya tidak

    boleh dilakukan pengkultusan, kecuali kepada Allah semata. Di Madinah, ia mendengar

    permohonan tolong (istighatsah) kepada Rasulullah Saw., serta berdoa (memohon) kepada selain

    Allah, hal yang sungguh bertentangan dengan Alquran dan sabda Rasulullah Saw. Alquran

    http://media.isnet.org/islam/Etc/Wahab.htmlhttp://media.isnet.org/islam/Etc/Wahab.htmlhttp://media.isnet.org/islam/Etc/Wahab.html
  • 7/29/2019 Background Dan Sejarah Berdirinya Ikhwanul Muslimin (1)

    8/13

    menegaskan, "Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak

    (pula) memberi madharat kepadamu selain Allah, sebab jika berbuat (yang demikian itu),

    sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang zhalim." (Q.S. Yunus: 106). Zhalim dalam ayat

    ini berarti syirik. Suatu kali, Rasulullah Saw. berkata kepada anak pamannya, Abdullah bin

    Abbas: "Jika engkau memohon, mohonlah kepada Allah, dan jika engkau meminta pertolongan

    mintalah pertolongan kepada Allah" (H.R. At-Tirmidzi, ia berkataHasan Shahih).

    Syeh Muhammad bin Abdul Wahhab menyeru kaumnya agar bertauhid dan berdoa

    (memohon) kepada Allah semata, sebab Dialah Yang Mahakuasa dan Yang Maha Menciptakan,

    sedangkan selain-Nya adalah lemah dan tak berkuasa menolak bahaya dari dirinya dan dari

    orang lain. Adapun mahabbah (cinta kepada orang-orangshalih), adalah dengan mengikuti amal

    shalihnya, tidak dengan menjadikannya perantara antara manusia dengan Allah, dan juga tidak

    menjadikannya sebagai tempat bermohon selain daripada Allah.

    Sementara fenomena sosial umat di zaman Syeh Muhammad bin Abdul Wahhab sangat

    berbeda. Saat itu umat Islam sedang mengalami masa kemundurannya. Salah satu fenomenanya

    adalah munculnya banyak penyimpangan dalam praktik ibadah, bahkan menjurus kepada bentuk

    syirik dan bid'ah. Banyak dari umat Islam yang menjadikan kuburan sebagai tempat pemujaan

    dan meminta kepada selain Allah. Kemusyrikan merajalela. Bid`ah, khurafat, dan takhayyul

    menjadi kebiasaan sehari-hari. Dukun, ramalan, sihir, dan ilmu gaib seolah menjadi alternatif

    untuk menyelesaikan berbagai persoalan dalam kehidupan umat Islam. Itulah fenomena

    kemunduran umat saat Syeh Muhammad bin Abdul Wahhab hidup saat itu. Maka dia mengajak

    dunia Islam untuk sadar atas kebobrokan aqidah ini.

  • 7/29/2019 Background Dan Sejarah Berdirinya Ikhwanul Muslimin (1)

    9/13

    Berbeda dengan para fuqaha fiqih di zaman sebelumnya, mereka mendirikan madrasah

    keilmuan sera melahirkan jutaan judul kitab fiqih dan literatur, Syeh Muhammad bin Abdul

    Wahhab tidak pernah melahirkan buku berjilid-jilid, beliau hanya menulis beberapa risalah

    (makalah pendek) untuk menyadarkan masyarakat dari kesalahannya. Salah satunya adalah Kitab

    At-Tauhidyang hingga kini menjadi rujukan banyak ulama aqidah.

    Dakwah Syeh Muhammad bin Abdul Wahhab dibantu oleh penguasa, kemudian

    melahirkan gerakan umat yang aktif menumpas segala bentuk khurafat, syirik, bid`ah dan

    beragam hal yang menyeleweng dari ajaran Islam yang murni. Dalam praktiknya sehari-harinya,

    para pengikutnya lebih mengedepankan aspek pelarangan untuk membangun bangunan di atas

    kuburan, menyelimutinya, atau memasang lampu di dalamnya. Mereka juga melarang orang

    meminta kepada kuburan, orang yang sudah mati, dukun, peramal, tukang sihir, dan tukang

    teluh. Mereka juga melarang ber-tawassuldengan menyebut nama orang saleh sepeti kalimat bi

    jaahi rasul atau keramatnya syeh fulan dan fulan. Dakwahnya lebih tepat dikatakan sebagai

    dakwah salafiyah. Dakwah ini telah membangun umat Islam di bidang aqidah yang telah lama

    jumud dan beku akibat kemunduran dunia Islam.

    Sebenarnya kalau dirunut kepada pernyataan di atas, para pendukung gerakan Wahabi ini

    suka atau tidak suka, tidak dapat lepas dari sebuah metode penyimpulan hukum tertentu. Dan

    secara umum, yang berkembang secara alamiah di negeri mereka adalah mazhab Al-Imam

    Ahmad bin Hanbal. Dan nama-nama tokoh ulama rujukan mereka, semuanya secara alamiah

    bermazhab Hanbali.

    Imam Ahmad ibn Hanbal (164-241 H) Ibnu Taimiyah (661-728 H)

  • 7/29/2019 Background Dan Sejarah Berdirinya Ikhwanul Muslimin (1)

    10/13

    Muhammad Ibnul Qayyim Al-Jauziyah (691-751H) Muhammad bin Abdul Wahhab (1115H)

    (4) Gerakan Anti Mazhab

    Ada sebagian dari pendukung atau sosok yang ditokohkan oleh para pendukung gerakan

    ini yang secara tegas memisahkan diri dari mazhab mana pun. Katakanlah salah satunya, Syeh

    Nasiruddin Al-Albani rahimahullah. Beliau sejak muda telah mengobarkan semangat anti

    mazhab fiqih. Seolah mazhab-mazhab fiqih itu lebih merupakan sebuah masalah ketimbang

    solusi di mata beliau. Maka muncul perdebatan panjang antara beliau dengan para ulama fiqih

    mazhab. Salah satunya perdebatan antara beliau dengan Syeh Said Ramadhan Al-Buthy. Para

    ulama fiqih banyak yang tidak terima kalau dikatakan bahwa mazhab fiqih itu merupakan

    bentuk kebodohan, kejumudan, taqlid, serta suatu kemungkaran yang harus diperangi.

    Sayangnya, sebagian dari murid-murid beliau ikut-ikutan memerangi para ahli fiqih

    dengan berbagai literatur mazhabnya dan hasil-hasil ijtihad para fuqaha'.. Padahal di sisi lain,

    pendapat-pendapat Syeh Al-Albani pun tetap merupakan ijtihad dan tidak bisa lepas dari

    penafsiran dan pemahaman, meski tidak sampai berbentuk sebuah mazhab. Hal yang sering

    dijadikan bahan kritik adalah beliau melarang orang bertaqlid kepada suatu mazhab tertentu,

    namun beliau membiarkan ketika orang-orang bertaqlid kepada dirinya. Pada mulanya, oleh

    banyak kalangan, gerakan ini dianggap sebagai pelopor kebangkitan pemikiran di dunia Islam,

    antara lain gerakan Mahdiyah, Sanusiyah, Pan Islamisme-nya Jamaluddin Al-Afghani,

    Muhammad Abduh di Mesir, dan gerakan lainnya di benua India, tetapi pada akhirnya tidak

    sedikit ulama yang mengkonter aktivitas mereka.

  • 7/29/2019 Background Dan Sejarah Berdirinya Ikhwanul Muslimin (1)

    11/13

    b. Dakwah Al-Mahdiyah

    Al-Mahdiyah merupakan satu gerakan pembaruan terkemuka yang muncul di dunia

    Arab pada akhir abad 19 dan awal abad 20. Gerakan Al-Mahdiyah didirikan oleh Muhammad

    Ahmad Al-Mahdi bin Abdullah (1845-1885/ 1260-1302H), ia lahir di pulau Labib sebelah

    selatan kota Danqala. Sejak usia dini Al-Mahdi sudah hafal seluruh Alquran. Ia tumbuh dalam

    iklim religius di bawah asuhan Syeh Mahmud Al-Syinqithi, Al-Mahdi juga menganut tarekat As-

    Samaniyah Al-Qadiriyah yang ia pelajari langsung dari Syeh Muhammad Syarif Nur Ad-Daim,

    setelah itu Al-Mahdi belajar kepada Syeh Al-Qurasy Wadduzzain yang juga seorang tokoh

    tarekat terkemuka, setelah gurunya ini wafat Al-Mahdi menggantikan posisi gurunya dalam

    bidang pengembangan tarekat.

    Konsep perjuangan Al-Mahdi adalah mengajak masyarakat untuk kembali kepada

    Alquran dan Assunnah, pentingnya jihad dan membuka pintu ijtihad, serta melarang mempelajari

    ilmu kalam, dan berbagai mazhab fikih. Melarang ruqyah dan perdukunan, serta menghapus

    semua tarekat dan jenis wirid dengan menggantinya dengan Tarekat Al-Mahdiyah. Ia amat

    hormat terhadap keberadaan Wali Qutub, dan mendakwakan dirinya hampir setaraf dengan

    mereka dengan mengatakan bahwa dirinya adalah khalifah Rasulullah Saw. Al-Mahdi banyak

    mengambil pemikiran ulama sufi terutama dari kalangan syiah, selain itu juga pemikiran

    Jamaluddin Al-Afghani dan Muhammad Abduh, tentang pentingnya pembebasan dari

    penjajajahan kolonialisme dan Pan Islamisme. Dan di sisi lain juga mengambil pemikiran

    Muhammad Abdul Wahhab tentang pentingnya kembali kepada Alquran dan Assunnah.

    c. Dakwah As-Sanusiyah

  • 7/29/2019 Background Dan Sejarah Berdirinya Ikhwanul Muslimin (1)

    12/13

    Gerakan ini muncul di Libia, Afrika Utara. Pendirinya adalah Abu Abdullah

    Muhammad bin Ali As-Sanusi Al-Khathabi Al-Idrisi, lahir di kampung Mustaghanim, Desa Al-

    Wasithah di Aljazair pada 1202 H. atau 1787 M. Pernah belajar ke ulama Al-Azhar di Kairo, lalu

    juga ke beberapa ulama tarekat sufi, di antaranya Tarekat Asy-Syaziliyah, Al-Fasiyah, An-

    Nashiriyah, Al-Qadiriyah, dan At-Tijaniyah. Salah satu ulama tarekat yang amat dekat adalah

    Syeh Ahmad bin Abdullah bin Idris Al-Fasi pendiri Tarekat Al-Fasiyah, dan sempat pula As-

    Sanusi membangun zawiyah sebagai tempat belajar tarekat di Jabal Qubais. Kecuali mendapat

    pengaruh dari ulama-ulama sufi, As-Sanusi juga mendapat pengaruh dari tokoh dakwah Al-

    Wahhabiyah.

    Idiologi dari gerakan As-Asanusiyah adalah menyeru masyarakat untuk kembali kepada

    Alquran dan Assunnah, membatasi ajaran tasauf dengan kedua dalil itu, serta mengakui

    kemahdian Muhammad Al-Mahdi As-Sanusi.

    d. Gerakan Salafy dan Fundamentalis Islam

    Bebagai gerakan Islam radikal bermunculan pada akhir-akhir ini, di satu sisi ada gerakan

    Islam yang akomodatif, dan di sisi lain ada gerakan radikal yang tercermin dalam berbagai

    pemberontakan dengan menggunakan simbol-simbol Islam. Pada era ini gerakan radikal Islam

    bukan sebagai suatu gerakan tunggal, karena kalau diteliti secara seksama ada beberapa varian

    dalam gerakan Islam radikal. Ada dua tipe gerakan Islam radikal saat itu, pertama gerakan Islam

    radikal kritis; keduagerakan Islam radikal fondamentalis (Ngatawi, 2002: 54).

    (1) Gerakan Radikal Islam Kritis: gerakan ini terjadi karena ada tekanan sosial,

    kesewenang-wenangan, dan ketidak-adilan yang dilakukan oleh pemerintah colonial/ penjajah.

    Gerakan radikal jenis ini terjadi bukan karena dorongan ideologi Islam, gerakan ini bukan karena

  • 7/29/2019 Background Dan Sejarah Berdirinya Ikhwanul Muslimin (1)

    13/13

    didorong suatu cita-cita untuk menegakkan nilai-nilai Islam, atau bukan sebagai suatu perjuangan

    untuk penyebaran ajaran Islam, tetapi karena adanya perlawanan terhadap tatanan yang tidak adil,

    yang secara langsung tekanan penguasa ini langsung bersinggungan dengan kepentingan

    masyarakat (Sartono Kartodirdjo, l984: 6).

    (2) Gerakan Radikal Islam Fundamentalis: proses terjadinya gerakan ini sama seperti

    gerakan yang pertama tadi, hanya saja orientasi, misi, dan pendekatannya berbeda dengan gerakan

    Islam radikal kritis. Gerakan ini lebih bersifat sebagai suatu gerakan ideologis daripada gerakan

    social, gerakan ini lebih mementingkan tertanamnya ideologi keislaman dalam struktur sosial

    daripada mewujudkan terjadinya perubahan sosial. Karena karakter dari gerakan ini sedemikian

    rupa, maka gerakan ini tidak saja hanya ditujukan kepada kelompok di luar Islam, tetapi juga

    kepada sesama umat Islam yang berbeda pemahamannya terhadap Islam, sehingga gerakan ini tidak

    segan-segan untuk melawan sesama pemeluk Islam yang dianggap sesat dan menyimpang

    (Ngatawi, 2002: 60).