bacaan - panduan air bersih_160307
DESCRIPTION
Bacaan - PANDUAN Air BersihTRANSCRIPT
PANDUAN
Pengadaad Air Bersih PNPM Mandiri Pedesaan 2008 Halaman 8 dari 33
PANDUANPRASARANA AIR BERSIHBAB I. LATAR BELAKANGI.1. DEFINISI AIR BERSIHAir yang memenuhi persayaratan kesehatan untuk kebutuhan minum, masak, mandi dan energi. Air sebagai salah satu faktor essensial bagi kehidupan sangat dibutuhkan dalam kriteria sebagai air bersih. Air dikatakan bersih bila memenuhi syarat sebagai berikut:
Jernih/tidak berwarna.
Tidak berbau.
Tidak berasa.I.2. KRITERIA AIR Air bersih adalah air yang memenuhi ketentuan baku mutu air besih yang berlaku
Air baku adalah air yang yang memenuhi ketentuan baku mutu air baku yang dapat diolah menjadi air minum
Air minum adalah Air yang memenuhi ketentuan baku mutu air minum yang berlakuI.3. TUJUAN PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH Meningkatkan kesehatan masyarakat, terutama untuk masyarakat miskin.
Meningkatkan dan memberdayaan masyarakat desa dalam pembangunan sarana air bersih dan kesehatan lingkungan.
Meningkatkan efisiensi waktu dan effektifitas pemanfaatan air bersih
BAB II.JENIS DAN CARA PENGOLAHAN AIRII.1. BEBERAPA JENIS SUMBER AIR BERSIH YANG DAPAT DIMANFAATKAN
A. Air Permukaan
Adalah sumber air baku yang berasal dari : sungai, saluran irigasi, danau, dan waduk. Tiga sisitem pengolahan air permukaan :
a. Pengelolaan air permukaan gravitasi sederhana
b. Pengelolaan air permukaan gravitasi saringan pasir lambat (SPL)
c. Pengelolaan air permukaan non gravitasi
B. Mata Air
Adalah sumber air yang berasal dari permunculan air ke permukaan tanah sebagai akibat dari
a. Adanya tekanan hidrolis disebut Aliran Artetis
b. Terhalangnya aliran air oleh lapisan tanah kedap air disebut Aliran Gravitasi KontakAda (2) alternatif sistem pengolahan mata iar untuk air bersih, yaitu :
a. Mata air gravitasi dan kran umum
b. Mata air non gravitasi dan hidran umumTabel.1. EVALUASI KUALITAS AIRPARAMETERMASALAH KUALITASPENGOLAHANKESIMPULAN
BauBau Tanah
Bau Besi
Bau sulfur
Bau lainKemungkinan dengan saringan karbon aktif
Aerasi + saringan pasir lambat
Kemungkinan aerasi
Tergantung jenis bau Mungkin bisa dipakai namun perlu pengolahan percobaan dulu.
Bisa dipakai dengan pengolahan
Kalau bau sekali tidak bisa dipakai kalau bau sedikit bisa dipakai dengan pengolahanTidak bisa dipakai kecuali percobaan pengolahan berhasil
RasaRasa asin / payauRasa Besi
Rasa tanah tanpa kekeruhan
Coklat bersama
Rasa lain
Tidak mungkinAerasi + saringan pasir lambat
Kemungkinan dengan saringan karbon aktif
Sama dengan kekeruhan
Tergantung jenis rasaTergantung kadar CI dan pendapat masyarakat.Bisa dipakai dengan pengolahan
Mungkin bisa dipakai
perlu pengolahan percobaan dulu
Sama dengan kekeruhan
Tidak bisa dipakai kecuali percobaan pengolahan berhasil
KekeruhanKekeruhan sedang
Kekeruhan tinggi
Saringhan pasir lambat
Dengan pembubuhanBisa dipakai dengan pengolahan
Bisa dipakai dengan pengolahan
Sambungan Tabel. 1. PARAMETERMASALAH KUALITASPENGOLAHANKESIMPULAN
KekeruhanCoklat dari lumpur
Putih
Agak kuning sesudah air sebentar di emberDengan pembubuhan PAC
Dengan pembubuhan PAC
Dengan pembubuhan PAC
Aerasi + sistem saringan pasir
Pengolahan agak mahal
Bisa dipakai dengan pengolahan dulu
Mungkin bisa dipakai perlu pengolahan pecobaan dulu
Warna Coklat tanpa kekeruhan
Coklat bersama dengan kekeruhan
Putih
LainKemungkinan dengan saringan karbon aktif
Sama dengan kekeruhan
Mungkin dengan pembubuhan dengan PAC
Tergantung jenis warnaMungkin dipakai perlu pengolahan pecobaan dulu
Sama dengan kekeruhan
Tidak bisa dipakai kecuali percobaan pengolahan berhasil
Tidak bisa dipakai keculai percobaan pengolahan berhasil
Keterangan ; Aerasi = kenaikan kosentrasi gas yang terlarut dalam air
Contoh aerasi : pemompaan air.C. Air Tanah Adalah sumber air dalam tanah yang tersimpan dalam lapisan aktifer yang dibedakan menjadi :
a. Air tanah dangkal; kedalaman muka air tanah kurang dari 20 meter
b. Air tanah dalam; kedalaman muka air tanah lebih besar dari 20 meter
Ada tiga sisitem pengolahan air tanah : a. Sumur Gali
b. Sumur Pompa Tangan Dangkal (SPT Dangkal)
c. Sumur Pompa Tangan Dalam (SPT Dalam) D. Air HujanAdalah sumber air baku khususnya bagi daerah yang kesulitan mendapatkan sumber air :
Ada dua alternatif sisitem pengolahan air hujan :
a. Penampungan Air Hujan (PAH) Individu; volume sekitar 500 liter (0.5 m3) 1000 liter (1 m3).
b. Penampungan Air Hujan (PAH) Komunal; volume sekitar 30 m3.Parameter Air yang dibutuhkan
Kebutuhan air standar untuk tiap jiwa membutuhkan 30 - 60 liter / hari atau tiap seribu orang / jiwa di desa membutuhkan debit air 0.35 s/d 1 liter / detik.
Untuk bahan yang berbau, berasa, kekeruhan dan berwarna diperlukan pengolahan air. Pada umumnya air yang berasal dari air permukaan berwarna keruh, sehingga perlu diolah.II.2. Pengolahan dan PenyaluranA. Cara pengolahan :
1. Saringan (saringan pasir lambat, saringan karbon aktif)
Pengolahan air jenis ini dapat dilakukan bila kualitas air mempunyai kondisi : Air yang kondisinya bermasalah dengan bau tanah dan bau besi.
Air dengan kondisi rasa tanah dan besi.
Air dengan kondisi terlalu banyak kapur.
2. Bahan Kimia atau koagulasiPengolahan air dengan bahan kimia tergolong lebih sulit dan penentuan pengolahannya harus dilakukan percobaan dan menguji tingkat keasaman air terlebih dahulu untuk penentuan bahan koagulan yang harus digunakan.
Contoh pengolahan air dengan koagulan yaitu bila air mengandung mangaan atau ferrum (besi) yang biasanya ditandai dengan
berwarna kuning setelah ditampung
kotoran mengumpal dan tidak mudah larut dalam air B. Penyaluran air dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Secara Gravitasi Saluran Perpipaan
Saluran terbuka (talang air, dll)
2. Secara mekanis
Dengan Pompa
Tenaga mekanis (listrik atau diesel) HidramC. Pohon Famili untuk Pengolahan Air Baku
BAB III. TAHAP PERENCANAANIII.1. Data perencanaan air bersih berisi antara lain :1. Data umum desa serta peta desa
2. Kondisi kualitas (Kuantitas, Kualitas, dan Kontinuitas) sarana air bersih yang ada dan dipergunakan saat ini.
3. Sumber dari air bersih yang ada dilengkapi dengan perkiraan debit, ukuran dan kondisi elevasi serta jarak ke desa.
4. Pemilihan penggunaan teknologi prasarana yang diinginkan berdasarkan kondisi teknik dan kemampuan masyarakat.
5. Melihat alternatif penempatan bak pelepas tekan atau bak distribusi serta bentuk dan ukurannya.
6. Kesiapan masyarakat untuk menerima prasarana tersebut.
7. Gambar sketsa jarak, perkiraan ketinggian dan rencana lokasi prasarana dan daerah pelayanan.III.2. Kriteria Perencanaan
1. Prasarana yang dibangun adalah sistem pembangunan yang sederhana
2. Memenuhi persyaratan dan perencanaan teknis yang ada.
3. Memanfaatkan bahan dan sarana setempat / yang tersedia di desa.BAB IV.BAGIAN BAGIAN CONTOH SARANA AIR BERSIHIV.1. BAK PENAMPUNG1. Bak penampung berfungsi sebagai penampung / penyimpanan air untuk mengatasi problem naik turunnya kebutuhan air dan kecilnya sumber air, juga dapat memperbaiki mutu air melalui pengendapan, bak ini dapat pula berfungsi sebagai pelepas tekan.
2. Semua sudut dinding dibuat lengkung untuk memudahkan pembersihan.
3. Pipa keluaran (Outlet) ke pipa transmisi harus dipasang kira-kira 5 20 cm diatas lantai bak dan harus memakai saringan.
4. Pipa / lubang peluap harus dipasang sedikit lebih tinggi daripada pipa masukan. Pipa peluap sekaligus bisa berfungsi sebagai lubang hawa, dan harus berdiameter cukup besar untuk melayani aliran maksimum yang sudah diperhitungkan. (minimal 50 mm)
5. Atap / plafon bak harus mempunyai kemiringan yang cukup, sehingga air hujan tergenang diatasnya dan harus mempunyai lubang (Manhole) yang besarnya cukup untuk dimasuki orang ke dalam bak.
Gambar 1. Penampungan Air BersihIV.2. BAK PENANGKAP AIRA. MATA AIR
Bak penangkap air berfungsi sebagai perlindungan air
Direncakan sederhana ekonomis dan bebas dari pencemaran.
Disarankan menggunakan beton campuran 1pc : 2ps : 3 kr karena bersifat kedap air.
Tinggi maksimal bangunan didasarkan pada tinggi muka air maksimum ditambah ruang / tinggi bebas minimal 50 cm.
Bak penangkap air di lengkapi dengan pipa pengumpul air.B. AIR PERMUKAAN
Bak penangkap air ditempatkan pada lokasi yang bebas dari penggerusan aliran air.
Direncanakan sederhana, ekonomis dan bebas dari pencemaran
Disarankan menggunakan konstruksi beton campuran 1pc : 2ps : 3 kr karena bersifat kedap air.
Tinggi maksimal bangunan didasarkan pada tinggi muka air maksimum ditambah ruang / tinggi bebas minimal 50 cm.
Dilengkapi dengan saringan kasar dan halus.
IV.3. BAK PELEPAS TEKAN
Adalah suatu bangunan yang berfungsi untuk menurunkan tekanan hidrostatis didalam pipa menjadi nol dan ditempatkan bilamana selisih tinggi (H) sebagai berikut. 80 meter untuk jenis pipa besi (galvanis iron)
65 meter untuk jenis pipa PVC (Poly Vinyl Carbonat)Berikut merupakan contoh bak pelepas tekan pada sarana dan prasarana perdesaan.
Gambar. 2. Contoh Bak Pelepas TekanIV.4. BAK PEMBAGI
Suatu bangunan yang berfungsi juga sebagai bak pelepas tekan dan ditempatkan lebih tinggi dari hidran umum yang disuplaynya untuk memudahkan pelayanan jaringan, kontrol, perbaikan dan pemeliharaan.
Gambar. 3. Contoh Bak PembagiIV.5. PIPA TRANSMISI
Suatu jaringan yang berfungsi membawa air baku dari sumber ke lokasi pengolahan dan atau dari bangunan pengumpul ke titik awal jaringan distribusi.
Gambar. 4. Pipa Transmisi
IV.6. PIPA DISTRIBUSI
Suatu jaringan perpipaan yang berfungsi mengalirkan air bersih dari titik akhir pipa transmisi menuju daerah pelayanan.
Gambar. 5. Pipa Distribusi yang salah pemasangan (tidak ditanam)IV.7. JEMBATAN PIPA
Konstruksi jembatan pipa yang biasa digunakan untuk air bersih dapat memberikan beda ketinggian yang kecil, yang dapat mengurangi tekanan yang terjadi didalam pipa. Hal ini diharapkan umur konstruksi jaringan pipa akan semakin tinggi. Dari rumus hazzen william bila I besar maka debit air yang tersupply akan semakin besar.Jenis konstruksi untuk jembatan pipa :1. Tiang rangka beton pasangan batu kali
2. Tiang beton cover pasangan bata
3. Konstruksi tiang beton
4. Konstruksi tiang kayu
Berikut salah satu contoh konstruksi jembatan pipa.
Gambar. 6. Konstruksi Jembatan PipaIV.8. BANGUNAN PELENGKAP UNTUK BEBERAPA JENIS AIR BERSIH
1. Pada Air Permukaan.
Bangunan Penangkap Air Permukaan
Pengolahan air dengan Instalasi Pengolahan Air Sederhana
Saringan Pasir Lambat (SPL) dan Bahan Kimia
Perpipaan
Penyaluran air secara gravitasi
Pompa air
Bak penampung air
2. Pada Mata Air
Bangunan Perlindungan mata air
Bangunan Penangkap mata air
Perpipaan
Penyaluran air secara gravitasi
Pompa air
Bak penampung air
3. Air Tanah Sumur Gali
Sumur pompa tangan
Pompa air
Perpipaan
Bak penampung air
4. Air Hujan
Bangunan Penampungan Air Hujan (PAH)
Pompa air
Perpipaan
Bak penampung airIV.9. ALTERNATIF SARANA AIR BERSIHTabel. 2. ALTERNATIF SARANA AIR
SUMBER AIRKONDISIALTERNATIF SARANA
Air Tanah
Air Tanah Dangkal Sumur Gali (SGL)
Sumur Pompa tangan (SPT)
Air Tanah DalamSumur Gali (SGL)
Sumur Pompa tangan (SPT)
Air Tanah BebasSumur Gali (SGL)
Sumur Pompa tangan
Air Tanah
Aquifer
Sumur Pompa tangan (SPT)
Aquifer TertekanSumur Pompa tangan (SPT)
Air PermukaanPenangkap Air Permukaan (PAP)
Instalasi Pengelolaan Air Sederhana (IPAS)
Saringan Kasar Naik Turun saringan pasir lambat (SKNT-SPL)
Perpipaan
Mata AirAliran Artetis Terpusat Perlindungan Mata Air (PMA)
Bangunan Penangkap Mata Air (Broncaptering)
Perpipaan
Aliran Artetis Tersebar
Aliran Air Vertikal
Aliran Air Kontak
Air Hujan Penampungan Air Hujan
BAB V.TAHAP PELAKSANAAN
Pelaksanaan pembangunan Sarana Air Bersih sebagai berikut :
1. Pembarsihan lokal dan pengukuran.
2. Persipan material
3. Pekerjaan konstruksi instalasi
4. Pembersihan dan pemulihan lokasi
BAB VI.TAHAP OPERASI DAN PEMELIHARAAN
VI.1. Operasi dan Pemeliharaan
Pelaksanaan operasi dan pemeliharaan harus dilaksanakan,
Dengan melibatkan partisipasi seluruh masyarakat Dengan mengikuti prosedur yang telah ditetapkanVI.2. Pelatihan dan PenyuluhanDalam tahap ini perlu pelatihan dan penyuluhan yang bertujuan :
Menjaga kelangsungan dari prasarana yang dibangun (kontinuitas)
Agar masyarakat dapat berpartisipasi dalam proses pembangunan dan pemeliharaan prasarana yang telah dibangun,
Dapat meningkatkan kemampuan pengetahuan masyarakat tentang prasarana yang dibangun. VI.3. PEMELIHARAAN
Agar Prasarana Air Bersih dapat berfungsi dengan baik, maka pelengkap Prasarana air bersih harus dipelihara. Contoh-contoh cara pemeliharaan yang dilakukan antara lain :
Pembersihan sumber air dari kotoran yang masuk dari luar
Pemeriksaan jaringan pipa air bersih dari kebocoran
Pembersihan bak penampung, bak penangkap air, bak pelepas tekan dan bak pembagi dari lumut atau kotoran-kotoran air lainnya.
Perbaikan kran-kran yang bocor
Pemeliharaan alat bantu penyaluran air (pompa)
VI.4. Perhitungan Hidrostatis dan Penentuan Diameter Pipa A. Perhitungan Hidrostatis berdasarkan rumus HAZEN - WILLIAM
V = 0,354 C D0,63 I0.54
Dengan
Q = V A atau
V =
Keterangan :
Q = Debit (m3 / detik)
V = Kecepatan aliran (m / detik), Berkisar 0,3 ~ 1,0 m /detik
A= Luas penampang pipa (m2)
C= Koefisien Hazen William, NILAI CJENIS PIPA
140
130
120
110
100
95
60 - 80Pipa sangat halus
Pipa halus, semen dan baja tuang baru
Pipa baja di las baru
Pipa baja di kelilingi baru
Pipa besi tuaPipa Baja di kelilingi tuapipa tua
D= Diameter Pipa (m)
I= Kemiringan garis tenaga (m/m)
Kemiringan garis tenaga dapat dihitung dengan
Rumus Darcy WeisbachI = = f Dimana :L = Panjang pipa (m)V= kecepatan aliran (m/dt)g= gravitasi bumi (9,81 m/dt2)f= koefisien gesekan pipa
koefisien gesekan pipa tersebut bila dijelaskan secara empiris akan didapat suatu konstanta yang dapat dihubungkan dengan koefisien dari Hazen William (C)
B. Kehilangan Energi (tekanan) akibat gesekan sepanjang pipa berdasarkan :Penelitian Hazen William dan Chezy
Hf1 = Q1.85Keterangan :Hfl= Kehilangan tinggi tenaga (m)
L= Panjang Pipa (m)
C= Koefisien kekasaran Pipa dari Hazen dan William
D= Diameter pipa (m)
Q= Debit air (m3 / detik)Hfl dapat juga didekati dengan rumus :
Hf1 = 0,0826 C Q2C. Kehilangan tinggi tenaga (energi) akibat sambungan-sambungan pipa dan belokan pipa berdasarkan :
Rumus Darcy Weisbach.
Hf2 = k
atau Hf2 = k 0,051 V2Keterangan :
Hfl2= Kehilangan tinggi tenaga (m)
V= Kecepatan aliran (m/detik)
g= Gravitasi 9,81 m / detik2
k= Koefisien yang besarnya ditentukan oleh tipe sambungan dan atau sudut belokan pipa
Gambar. 7.
Perbesaran Pipa Secara Berangsur
Gambar. 8.
Pengecilan Pipa secara Berangsur
Tabel. 4. Nilai k untuk Perbesaran Pipa sebagai fungsi 102030405006075
k0.0780.310.490.600.670.720.72
Gambar. 9. Grafik Koefisien k untuk Pengecilan Pipa sebagai fungsi
Gambar. 10. Belokan Pipa Berangsur-angsur
Bila sudut belokan 90 dan berbelok secara halus maka kehilangan tenaga tergantung pada perbandingan antara jari-jari (R) belokan dan diameter pipa (D) atau fungsi
Nilai k yang merupakan fungsi dari R/D dapat dilihat pada tbael berikut:
Tabel. 5. Nilai k untuk Belokan Pipa sebagai fungsi R/DR/D1246101620
k0.350.190.170.220.320.380.42
Gambar. 11. Belokan Pipa 90 tanpa (Knee)
Tabel. 6. Nilai k untuk Belokan Pipa Mendadak sebagai fungsi sudut 2040608090
k0.050.140.360.740.98
C. Pengaruh Pertambahan Umur Pipa
Penelitian Colebrook dan White menjelaskan bahwa kekasaran pipa bertambah secara linier dengan umurnya yang berakibat berbanding lurus dengan kehilangan tenaga.
Rumus Colebrook dan White
kt = k0 + t
Keterangan :
kt= kekasaran pipa setelah t tahunk0=kekasaran pipa baru= pertambahan kekasaran tiap tahunt= jumlah tahunNilai didapat dari grafik Moody untuk nilai Re, f, dan kekentalan relatif () (lihat Gambar. X. Grafik Moody) D. Anggapan Bernoulli untuk zat cair riil
Menurut bernoulli kehilangan tenaga dapat terjadi karena andanya gesekan antara zat cair dan dinding batas (hf) atau karena adanya perubahan tampang lintang aliran (he). Kehilangan tenaga dikelompokkan menjadi :
1. Kehilangan tenaga primer yang disebabkan oleh gesekan
2. Kehilangan tenaga sekunder yang disebabkan akibat perubahan tampang aliran saluran/pipa
Untuk pipa yang sangat panjang kehilangan tenaga primer jauh lebih besar dari kehilangan tenaga sekunder akibat perubahan tampang aliran dan biasanya sangat kecil sehingga kehilangan tenaga sekunder diabaikan. Gambar. 12. Grafik Moody
E. Waktu Pengosongan TangkiSecara teoritis proses perhitungan untuk pengosongan tangki dapat dilakukan dengan cara :
Misal suatu tangki dengan tampang lintang seperti pada Gambar. XI dengan tinggi muka air h1 dari lubang penguras maka pengosongan tangki sampai habis tinggi muka air = 0 = (h2) Rumus yang digunakan yang merupakan turunan dari interval waktu volume zat cair yang keluar dari tangki adalah:
t =
Keterangan :T = waktu yang dibutuhkan untuk mengosongakn tangki (detik)
A = Luas tampang melintang tangki air (m2)
H1= Tinggi air mula-mula
Cd= koefisien debit air = 0,62
a= Luas lubang penguras
g= gravitasi bumi (9,81 m2/dt)
Gambar. 13. Tampang Melintang Tangki Air
VI.5. Dasar dasar Perencanaan Air Bersih Perpipaan
A. Sistem gravitasi dan Kehilangan Tinggi TenagaGambar. 14. Prinsip dan Sketsa Bak Penangkap Desain Sarana Air Bersih Sistem Gravitasi dan Kehilangan Tenaga
Sketsa Bak Penangkap Mata Air
Penjelasan :
H= Perbedaan tinggi muka air antara bak penampung A dengan bak penampung B dengan pengaliran gravitasi,
Hf= Kehilangan tenaga akibat gesekan antara aliran air dengan dinding pipa meliputi :
a. Gesekan akibat aliran air yang mengalir dengan dinding pipa pada bagian lurus.
b. Gesekan aliran air dengan pipa pada bagian tikungan atau pada sambungan pipa
c. Kehilangan tenaga akibat perubahan gesekan pada bagian yang mengalami perubahan diameter pipa/perubahan bentuk pipa.
d. Kehilangan tenaga akibat bertambahnya umur pipa
Kehilangan tenaga dapat didekati dengan rumus :
Hft= f + + fk Gambar. 15. Sketsa Denah Bak Pembagi Sistem Gravitasi Gambar. 16 Potongan A-A Bak Pembagi
Dimana :
f = koefisien gesekan yang dipengaruhi oleh jenis bahan pada bagian pipa lurus
V2 = Kecepatan aliran air pada bagian pipa hilir (m/dt)
V1=Kecepatan aliran air pada bagian pipa hulu (m/dt)fk=Koefisien kehilangan tenaga akibat aliran air dengan pipa pada bagian tikungan (knee) ( lihat tabel I.5. atau I.6.Hft= Kehilangan tenaga total (total head lost) antara Bak A sampai dengan Bak B. B. Tabel. 7. Perkiraan Besarnya Diameter Pipa Jumlah Pemakai (Orang)Kebutuhan Debit Air (Liter/dt) Pipa PVC (inch)
100(0 0,10)
125(0,10 0,30)1
2500,261
3750,30 1,001,5
5000,531,5
7500,801,5
10001,00 1,502
15001,50 3,003
20002,113
30003,00 8,004
C. Tabel. 8. Contoh Ukuran dan Spesifikasi Pipa Standar SNIDiameter Luar
(mm)Ukuran Ketebalan Dinding Pipa (mm)
S -10S 12,5
Kuat Tekan
T = 10 kg/cm2T = 12,5 kg/cm2T = 10 kg/cm2
321,6--
401,9--
502,4--
63-3,02,4
75-3,62,9
90-4,33,5
110-5,34,2
D. Perhitungan Contoh Desain Pengadaan Air Bersih Dengan Sisitem Gravitasi
1. Menghitung Debit Sumber Air
a. Sumber air dibendung sementara, lalu buat pancuran air.
b. Letakkan ember kosong dibawah pancuran, catat waktu muali air masuk sampai ember penuh
c. Misalkan isi ember 20 liter penuh dalam waktu 5 detik, maka debit sumber air = (Q)
QSUMBER = = 4,0 liter/detikd. Ulangi pengukuran tersebut sebanyak minimal 3 kali, lalu buat rata-ratanya.
2. Menghitung Kebutuhan Air
Kebutuhan air per jiwa diperdesaan (Ds PELITA III) adalah 60 liter/ orang/hari. Dengan memperhitungkan kenaikan penduduk 2,5% per tahun dalam waktu 15 tahun
P15 = 60 (1 + )15 = 86,89 liter / orang / hariKebutuhan untuk 1000 orang = 86,89 1000 = 86.890 liter / hari.
Debit air yang dibutuhkan untuk 1000 orang = = 1,00 lt/dt
Bila jumlah penduduk= C + E + G + H = 1300 + 600 + 1400 + 400
= 3600 jiwa
Debit yang dibutuhkan = 3,6 liter/dt < 4,0 liter/dt (Debit sumber cukup!)
3. Perencanaan Jaringan Sistem Gravitasia. Beda tinggi A B = 525 425 = 100 m (perlu 1 BPT)
B C = 425 400 = 25 m (tidakperlu BPT)
B D = 425 375 = 50 m (tidak perlu BPT)
D E = 375 360 = 15 m (tidak perlu BPT)
D F = 375 350 = 25 m (tidak perlu BPT)
F G = 350 320 = 30 m (tidak perlu BPT)
F H = 350 340 = 10 m (tidak perlu BPT)
Kesimpulan pada sket contoh perlu 1 buah BPT diantara titik A B
b. BPT dipasang pada ketinggian 425 + = +475 m dengan jarak 1850 m dari titik A
c. Ukuran BPT minimal 3 m3 dengan ukuran 1-) 1,5 1,5 1,5 (m) atau standar untuk BPT 2-)
Panjang bersih (Pb) = 1,60 meter
Lebar Bersih (Lb) = 1,00 meter
Kedalaman air bersih (db) = 1,00 meterTinggi ruang bebas = 0,50 meterd. Bagian atas BPT harus ditutup.
Dipilih ukuran 1-)
Gambar. 17. Contoh Sketsa Sarana dan Prasarana Sistem Gravitasi
4. Bak Pembagi a. Bak pembagi diletakkan pada titik B, D, dan F dengan alasan: B lebih tinggi dari C dan D
D lebih tinggi dari E dan F
F lebih tinggi dari G dan H
b. Bak Pembagi juga diletakkan pada titik C, E, G, dan H berfungsi untuk membagikan ke hidran umum disekitar lokasi C, E, G, dan H.
c. Dimensi Bak pembagi minimal 3 m3 atau dengan ukuran 1,5 1,5 1,5 (m)d. Bagian atas bak pembagi harus ditutup
e. Jumlah bak pembagi pada contoh diperlukan 7 buah5. Hidran Umum a. Satu hidran umum maksimum mampu melayani 400 orang
b. Dari hasil survey direncanakan penempatan hidran umum dengan kelompok pemakaiannya didapat sebagai berikutDaerah CDaerah EDaerah GDaerah H
1. 400 orang
2. 300 orang
3. 250 orang
4. 250 orang1. 375 orang
2. 225 orang
3. 345 orang
4. 175 orang
5. 290 orang1. 310 orang
2. 280 orang1. 160 orang
2. 240 orang
c. Dari rencana diatas terdapat 13 hidran umum yang harus dibangun.
d. Satu hidran umum harus mampu menampung kebutuhan air yang dilayaninya 10 jam
e. Contoh perhitungan ukuran hidran umum yang melayani 300 orang
f. Debit untuk 300 orang :
Bila kebutuhan 1 orang /liter/hari = 30- 60 lt/hari
Diambil 60 liter/orang/hari( debit yang dibutuhkan tiap 1 orang = (liter/detik)
Q1= 6,944 10-4 liter/dt, Q300 = 300 6,944 10-4 = 0,21 liter/dtVolume hidran umum untuk menampung air selama 10 jam
= 0,21 60 60 10 = 7,560 liter m3Dibuat ukuran 2 2,5 2 = 10 m3 > 7,56 m3 (cukup) Gambar. 18. Contoh Sketsa Hidran Umum
6. Pipa a. Jika tidak sangat terpaksa, pada pipa utama jangan dibuat berbelok tajam (90), karena hal ini akan menambah head lost (tinggi hilang)b. Tinggi hilang akibat lubang inlet dan outlet serta sambungan pipa dari rumus kehilangan tenaga diatas didapat 2 m
c. Perhitungan dimensi pipa dengan asumsi pipa dianggap lurus:1) Pipa A sampai BPT
Debit untuk = (1200 + 600 + 1400 + 400) orang = 3600 orangQ3600 = 3,6 lt/dt atau 0.0036 m3/dt(H) = 525 475 ; tinggi hilang = 2 m ; H = 50 2 = 48 mL = 1850 m ( = = 0,0259
Dari tabel Q = 3,6 liter/dt ( 4 liter/dt
= 0,0259 ( 0,0256 didapat D = 2,62 inch
dipakai pipa diameter D = 2 atau 3,00 inch 2) Pipa BPT sampai titik BQ3600 = 3,6 lt/dt atau 0.0036 m3/dt (H) = 475 425 = 50 m ; tinggi hilang = 2 m ; H = 50 2 = 48 m
L = 1650 m ( = = 0,029
Dari Box note diatas didapat D = 2,304 inch
Dipakai pipa diameter D = 2 inch atau 3,00 inch3) Pipa B ke CQ1200 = 1,2 liter / dt
(H) = 425 400 = 25 m ; tinggi hilang = 2 m ; H = 25 2 = 23 m
L = 1250 m ( = = 0,0184Dari tabeldiatas didapat D = 1,93 inch
Dipakai pipa dimeter D = 2 inch4) Pipa C Hidran C2 Q300 = 0,3 liter / dt
(H) = Hc C2 = 400 395 2 = 3 m dengan nilai 2 adalah tinggi hilang
L = 300 m ( = = 0,01Dari tabel diatas didapat D = 1,19 inch dipakai 1 inchDipakai pipa dimeter D = 1 inch5) Untuk Latihan coba hitung diameter pipa yang lain !!!!!!! 7. Penyetelana. Buka penuh seluruh kran kecuali outlet hidran umum dan outlet bak penangkap air.b. Tutup katup penguras air dan katup angin.c. Buka penuh outlet bak penangkap air.d. Buka katup pembuangan angin sampai anginnya habis dan yang keluar air lalu tutup kembali.
e. Stel hidran umum sesuai kebutuhan dengan cara mengecilkan kran inlet hidran umum
Caranya :
Misal hidran umum direncanakan melayani 300 orang Q (Debit) untuk 300 orang = 1 = 0,3 liter/dt
Tutup semua kran dan orang yang mengukur masuk kedalam bak
Ukur naiknya air dalam waktu 5 menit
Ukur luas dasar bak, misalnya 2 3 m
Dari pengukuran didapat air naik 2 cm dalam waktu 5 menit
Debit = 2 3 0,02 = 0,12 m3 = 120 liter/5 menit
=
= 0,4 liter/dt> 0,3 liter/detikKran dikecilkan lagi sedikit, lalu ulangi pengukuran
Dari pengukuran didapat naik air naik 1,6 cm dalam waktu 5 menit
Debit = 2 3 0,06= 0,96 m3= 96 liter/5 detik
=
= 0,32 liter/dt 0,3 liter/detik Setelah kran distel, pintu kran inlet ditutup dan digembok Stel debit seluruh hidran umum dengan cara yang samaf. Stel bak pembagi Prinsip jumlah air yang masuk dan keluar bak pembagi harus sama
Cara menyetel : kecilkan kran inlet hingga permukaan air pada bak pembagi tetap (tidak naik atau turun)
g. Stel bak pelepas tekan
Cara menyetel BPT persis sama dengan penyetelan bak pembagi
8. Bagaimana jika debit mata air tidak cukup?Misal debit yang dibutuhkan untuk 3600 orang = 3,6 liter/dt, tapi debit yang tersedia hanya 2 liter/dt?
Desain dapat diubah dengan kebutuhan air minimal diperdesaan yaitu 30 liter/orang/hari.
Dengan kenaikan penduduk 2,5% per tahun dalam waktu 15 tahun.P15= 30 (1 + )15= 43,45 liter / orang / hari
Debit yang dibutuhkan untuk 100 orang = = 0,502 liter/dt 0,5 liter/dt
Jadi untuk 3600 orang dibutuhkan 0,5 = 1,8 liter/dt (Debit cukup!)
Hitungan selanjutnya dapat dicoba sendiri!!!BAB VII.POMPA UNTUK AIR BERSIH VII.1. Jenis Pompa Pada Air BersihPompa pada dasarnya dapat dibagi menurut kedalaman air dan kualitas air :A. Kedalam air yang diambil
a. Pompa sumur dangkal
b. Pompa sumur dalam
B. Menurut jenis/kualitas air yang diambila. Pompa air bersihb. Pompa air kotor
VII.2. Kriteria Dasar Jenis Pompa Dua kriteria diatas mendasari jenis pompa yang akan digunakan. Sebelum menentukan pompa yang akan digunakan perlu diadakan survey dan desain sebagai berikut :A. SURVEY
Untuk pengadaan air bersih data yang diperlukan :
a. Jumlah penduduk yang dilayanai, karena akan digunakan untuk menghitung debit yang dibutuhkan.
b. Beda tinggi (H) antara permukaan air yang diambil dengan tinggi permukaan air yang akan dipompa, misal (H) bak pembagi dengan (H) hidran umum lebih tinggi hidran umum maka digunakan pompa untuk mensuplay hidran umum.
c. Mengukur panjang pipa yang digunakan
d. Menghitung jumlah belokan dan perubahan penampang
e. Melihat jenis air yang akan dipompa, apakah air bersih atau air kotor?
f. Melihat tata letak dari kondisi : Pengambilan air
Penempatan pompa
Penampungan airB. DESAINDalam proses pembuatan desain sarana dan prasarana air besih, hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
a. Mengitung debit air yang dibutuhkan
Kebutuhan air bersih untuk perdesaan 30 0 liter / orang / hariKebutuhan ini harus diperkirakan dengan kenaikan jumlah penduduk dengan rumus :
Kn = K
Keterangan :
K = kebutuhan debit saat ini
X= kenaikan jumlah penduduk
n= tahun operasi = diambil 10 15 tahun
Kn= kebutuhan debit tahun ke - n
b. Pengukuran beda tinggiDihitung antara permukaan air yang dipompa dan permukaan air yang telah dipompa harus dilakukan dengan cukup teliti, minimal menggunakan slang ukur Beda tinggi (H) merupakan parameter utama yang menentukan parameter utama untuk menentukan kapasitas pompa yang akan digunakan.c. Mengukur panjang pipa Dimaksudkan unutk menghitung besarnya head loss akibat gesekan pipa. Untuk memudahkan perhitungan digunakan table perhitungan kebutuhan pipa untuk perencanaan air bersih system gravitasi dan dihitung berdasarkan rumus Hazzen William dengan anggapan C = 130d. Menghitung jumlah belokan dan perubahan penampang pipa untuk mengetahui besarnya head loos akibat tikungan dan perubahan penampang pipa. Untuk memudahkan perhitungan dapat dilihat pada table terlampir
e. Pemilihan jenis pompa
Pemilihan jenis pompa didasarkan atas :
1. Debit yang diinginkan
2. Total head
3. Jenis air yang dipompa
4. Letak pengambilan : dalam tanah atau terbuka
f. Pengambilan air
1. Untuk air dalam tanah
a) Sumur dalam untuk air bersih
Titik letak pengambilan air pada sumur dalam sebaiknya diserahkan pada ahli pengeboran. Sebelum dibor biasanya dilakukan analisa geoelektrikal untuk mengetahui keberadaan air sumber air. Debit sumur harus lebih tinggi dibanding kapasitas pompa.
b) Sumur dangkal (untuk air bersih dan irigasi)
c) Titik letak pengambilan air pada sumur dangkal dapat ditentukan dengan melihat kondisi sekitarnya. Pengeborannya dapat dilakukan oleh masyarakat atau ahli local. Sumur dangkal dapat berupa sumur gali atau sumur bor dengan peralatan manual.
2. Untuk air ditempat terbukaa) Mata air (air bersih)
Pada mata air harus dibuat perlindungan mata air dan bak pengumpul yang dapat menampung debit yang dibutuhkan selama 16 jam. Hal ini karena pompa hanya bekerja selama 8 jam sehari.b) Sungai (unutk irigas)Tempat pengambilan air harus terlindung sehingga pipa isap aman terhadap sampah besar yang ikut terbawa air pada saat banjir. Tempat pengambilan haus diberi saringan agar kotoran tidak ikut terhisap yang daapt menyebabkan kerusakan pompa.g. Penempatan pompaTata letak pompa harus memperhatikan hal seperti :
1. Pompa harus ditempatkan pada tempat yang stabil dan datar
2. Pompa tidak dibenarkan menerima berat beban perpipaan, karena jika pompa terbebani pipa, maka pompa dapat melenting dan mengganggu putaran as. 3. Ketinggian pompa dari permukaan air pengambilan.
a) Untuk pompa submersible harus terendam.
b) Untuk pompa sentrifugal harus jangan melebihi daya hisap. Bila melebihi daya hisap maka effisiensi pompa akan menurun atau pompa tidak dapat bekerja.
4. Pompa harus ditempatkan ditempat pada rumah pompa yang dapat dikunci sehingga aman dari pencuri.h. Penampungan air untuk air bersih1. Bak penampung juga harus berfungsi sebagai bak pembagi yang melayani hidran umum atau bak pembagi lainya
2. Bak penampung harus lebih tinggi dari hidran umum dan bak pembagi lain yang dilayani
3. Volume bak penampung minimal 3 m3 dari bak penampung air dialirkan ke hidran umum.
4. Hidran umum harus mampu menampung kebutuhan air untuk 16 jam ( karena pompa hanya bekerja 8 jam per hari)
i. Penggerak pompa
Pompa air digerakkan oleh motor listrik atau mesin disel. Penggerak pompa ada yang langsung menyatu dengan pompanya tetapi ada juga yag terpisah. Unutk penggerak yang tidak menyatu dengan pompanya kekuatan penggerak pasti sudah disesuaikan dengan pompanya oleh pabrik. Namun untuk pompa yang terpisah, maka dalam memilih penggerak harus didasarkan pada tenaga yang dibutuhkan pompa. Besarnya tenaga penggerak yang dibutuhkan pompa dapat dihitung dengan rumus :Daya =
Dimana :
Daya = HP (Horse Power)
Q
= Liter / detik
= BJ air = 1H
= meter
C. Contoh Perhitungan Pompa Untuk Pengadaan Air Bersih
1. Jumlah penduduk yang membutuhkan air bersih 4000 orang
Kebutuhan air per orang diambil 45 liter/orang/hari (antara 30 60 liter/dt)
Kenaikan jumlah penduduk = 2,5% / tahun
Kebutuhan pada tahun ke-15 = 45(1+ )15 = 65,77 liter/orang/hari 65 liter/orang/hari
Q = = 3,0009 liter/dt 3 litert/dt
2. Dari hasil survey geoelektrik air dapat diambil pada kedalaman 70 m air tersebut dipompa ke menara air dengan ketinggian 35 m dari bibir sumur, sehingga didapat H = 70 + 35 = 105 m3. Dari hasil survey pengukuran panjang pipa, dari ujung pipa hisap hingga permukaan air penampungan dibuthkan pipa sepanjang 175 m dengan diameter 3 inch.
4. Berikut adalah contoh sketsa Air Bersih Sistem PompaGambar. 19. Sketsa Air Bersih Sistem Pompa dan Perpiapaan
5. Head Loos (tinggi hilang )a. Akibat gesekan dengan pipa
Q Pompa = 3 liter/dt= 9 liter/dt (pompa bekerja selama 8 jam per hari)
Diameter pipa (D) = 3 inch
Dari perhitungan rumus D = 3 inch dan Q = 9 liter/dt didapat
tinggi hilang per metr = 0,0599 m
Untuk pipa panjang 175 m didapat I atau () = 0,0599 175 m = 10,4825 m
b. Akibat Belokan
Dari gambar terlihatada 3 belokan 90 dan 2 belokan 45. Dari perhitungan untuk D = 3 inch dan Q = 9 liter/dt dari perhitungan didapathl 90 = 3 0,0547= 0,1641 m
hl 45 = 2 0,0491= 0,0982 m
0,2623 m6. Total Head
Total Head = H + Hl pipa + HL belokan
= 105 + 10,4825 + 1,2623
= 115,7448 m
7. Pemilihan Pompaa. Harus mempunyai debit 9 liter/dt.
b. Pada total head 115,75 m
c. Air yang dipompa bersih
d. Kedalaman air 70 m (dalam tanah)Berdasarkan keempat factor tersebur diatas, dipilih pompa submersible dan mengadakan survey ke toko atau supplier untuk mencari pompa submersible yang mempunyai debit 9 liter/dt dengan total head 115,75 m. Di toko atau supplier biasanya terdapat grafik/petunjuk pompa yang paling efektif untuk Q (debit) = 9 liter/dt TH = 115,75 Sebaiknya jangan memilih pompa yang lebih besar dari kebutuhan, karena harganya mahal dan biaya operasionalnya juga mahal.Sebagai contoh, untuk merk Grundfos untuk Q = 9 liter/dt TH = 115,75 dapat dipakai pompa submersible TIPE SP8A (Grafik Groundfos terlampir)
Untuk pompa lain, seperti Elbora atau merk lain pasti mempunyai grafik/petunjuk sejenis.
8. Penggerak Pompa Pompa submersible digerakkan oleh motor listrik. Besarnya daya motor listrik tergantung pada Q dan total head. Motor listrik biasanya diproduksi oleh pabrik pembuat pompa, sehingga untuk mendapatkan motor listrik yang cocok tinggal melihat dalam table. Sebagai contoh, misal Groundfos Type 8A untuk Q = 9 liter/dt TH = 115,75 harus menggunakan motor No.37 (lihat grafik SP8A). Ini berarti untuk SP8A 37 digunakan motor MS dengan power 5,5 KW (lihat table).
9. Bak PenampungBak penampung dari pompa berfungsi sebagai bak pembagi, karena dari bak penampung ini air dibagikan ke hidran atau bak pemabgi lainnya. Mulai dari bak penampung pengaliran air sampai ke hidran umum menggunakan system gravitasi.
10. Karena pompa bekerja 8 jam per hari maka hidran umum harus mampu menampung kebutuhan air selama 16 jam. Contoh hidran umum untuk 20 orang. Q = = 0,1505 liter/dt
Dimensi hidran umum = 0,1505 16 60 60 = 8666,66 liter = 8,67 m3.
Dipakai hidran umum ukuran 2 2,5 2 = 10 m3.
-------------------------------------------------------------------------------Air Baku
Penerima Manfaat
Koagulasi-flokulasi-sedimentasi
Aerasi (Oksidasi)
Instalasi air bersih
Saringan Pasir Lambat
Pengendapan & Pengurasan
Bangunan Penampung
Proses Netralisasi (test ph air)
Test keasaman air/ph
Air Bersih
Bangunan
Perlindung
Air Kotor
12
120
12
12
150
12
Rumah Pompa
Hidran Umum
A
A
_1234626081.unknown
_1235387426.unknown
_1235410614.unknown
_1235415446.unknown
_1235464115.unknown
_1235495381.unknown
_1235558982.unknown
_1235560002.unknown
_1235559939.unknown
_1235495696.unknown
_1235497246.unknown
_1235489496.unknown
_1235489573.unknown
_1235488304.unknown
_1235461122.unknown
_1235461585.unknown
_1235460799.unknown
_1235459610.unknown
_1235411224.unknown
_1235411412.unknown
_1235410655.unknown
_1235406720.unknown
_1235409228.unknown
_1235409669.unknown
_1235396926.unknown
_1234633950.unknown
_1234634588.unknown
_1234677855.unknown
_1234632197.unknown
_1234487305.unknown
_1234518069.unknown
_1234625867.unknown
_1234511982.unknown
_1234484948.unknown
_1234485267.unknown
_1234484910.unknown