bacaan - model ketahanan nasional 2

Upload: rereyouichi

Post on 20-Jul-2015

1.097 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

http://blog.um.ac.id/rastrapermana/category/matakuliah/pendidikankewarganegaraan/ Oleh: Rastra Permana

Geostategi - Ketahanan Nasional2. Konsep Dasar Ketahanan Nasional Terdapat 4 konsep dasar ketahanan nasional yaitu : a) Model Astagatra Model Astagatra merupakan perangkat hubungan bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung diatas bumi degan memanfaatkan segala kekayaan alam. Terdiri 8 aspek kehidupan nasional : 1). Tiga aspek (tri gatra) kehidupan alamiah, yaitu : a. Gatra letak dan kedudukan geografi b. Gatra keadaan dan kekayaan alam c. Gatra keadaan dan kemampuan penduduk 2). Lima aspek (panca gatra) kehidupan social, yaitu : a. Gatra ideologi b. Gatra Politik c. Gatra ekonomi d. Gatra sosial budaya e. Gatra pertahanan dan keamanan. Terdapat hubungan korelatif dan interdependency diantara ke-8 gatra secara komprehensif dan integral.

1

b) Model Morgenthau Model Morgenthau bersifat deskriptif kualitatif diturunkan secara analitis atas tata kehidupan nasional secara makro sehingga ketahanan masyarakat bangsa terwujud sebagai kekuatan. Power position balance of power Digambarkan dengan rumus sebagai berikut : K(n)

= f(unsur stabil, unsur berubah) = f([G,A],[T,M,D,C,L,O]) = [Geografi, Alam],[Tindustri,Militer, Demografi, Character,

moraL, diplOmasi ] c) Model AT Mahan Model AT Mahan merupakan kekuatan nasional yang meliputi : 1. Letak geografi 2. Bentuk dan wujud bumi 3. Luas wilayah 4. Jumlah penduduk 5. Watak nasional dan bangsa 6. Sifat pemerintahan Akses ke laut perdagangan ekonomi Empat faktor alamiah yang mempengaruhi pembentukan kekuatan laut ( sea power ) suatu negara : 1) Situasi geografi, khususnya mengenai morfologi, topografinya 2) Kekayaan alam dan zona iklim 3) Konfigurasi wilayah Negara yg mempengaruhi karakter rakyat.2

4) Jumlah penduduk. d) Model Cline Model Cline melihat suatu Negara dari luar sebagaimana dipersepsikan oleh Negara lain. Baginya hubungan antar Negara pada hakekatnya amat dipengaruhi oleh persepsi suatu Negara terhadap Negara lainnya, termasuk didalamnya persepsi atas sistem penangkalan dari Negara lainnya. Negara super power = geografi besar + SDM besar Digambarkan dengan rumus sebagai berikut : P(p) = (Cr + M + E) (s + w) Perceived power, Critical mass, Militer, Ekonomi, strategi, will (kemauan Nasional)

3. Komponen Strategi Asta GatraA.

TRI GATRA (tangible) bersifat kehidupan alamiah1) Letak

geografi Negara dan kekayaan alam (flora, fauna, dan mineral baik yang di

2) Keadaan

atmosfer, muka maupun perut bumi) dikelola denga dasar 3 asas : asas maksimal, lestari, dan daya saing.3) Keadaan

dan kemampuan penduduk (jumlah, komposisi, dan distribusi)

B.

PANCA GATRA (intangible) kehidupan social1) IDEOLOGI 2) POLITIK

Value system

Penetapan alokasi nilai di sektor pemerintahan dan

kehidupan pololitik masyarakat. sistem politik harus mampu memenuhi lima fungsi utama :

Usaha mempertahankan pola, struktur, proses politik Pengaturan & penyelesaian pertentangan / konflik3

Penyesuaian dengan perubahan dalam masyarakat Pencapaian tujuan Usaha integrasi (Sumber Daya Alam, Tenaga kerja, Modal, Teknologi) (Tradisi, Pendidikan, Kepemimpinan nasional, Kepribadian

3) EKONOMI 4) SOSBUD

nasional)5) HANKAM

meliputi faktor2:

a) Doktrin b) Wawasan Nasional c) Sistem pertahanan keamanan d) Geografi e) Manusia f) Integrasi angkatan bersenjata dan rakyat g) Material h) Ilmu pengetahuan dan teknologi i) Kepemimpinan j) Pengaruh luar negeri

9 desember 2011

30 April 2012

4

http://www.docstoc.com/docs/43191288/Pendekatan-Asta-Gatra Oleh: Maharuddin Alamsyah

Pendekatan Asta GatraPendekatan Asta Gatra yaitu sebuah pendekatan yang melihat kehidupan nasional sebagai sebuah sistem yang terdiri dari 8 (delapan) gatra yang saling mempengaruhi satu sama lain. Delapan gatra itu meliputi aspek alamiah (tri-gatra) dan aspek sosial (panca-gatra).a.

Aspek Alamiah (Trigatra)

Aspek alamiah ketahanan nasional terdiri dari : 1) Letak geografis negara 2) Kekayaan alam 3) Keadaan dan kemampuan pendudukb.

Aspek sosial (Pancagatra)

Aspek sosial ketahanan nasional terdiri dari : 1) Ideologi 2) Politik 3) Ekonomi 4) Sosial budaya 5) Pertahanan dan keamanan Sebagai insan berbudaya, manusia menjalin hubungan dengan Tuhan dan alam sekitarnya dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidupnya. Jalinan hubungan itu mewujud dalam berbagai aspek kehidupan, yaitu : (1) (2) Hubungan manusia dengan Tuhan, terwujud dalam kehidupan beragama. Hubungan manusia dengan cita-cita bersama, mewujud dalam kehidupan ideologi. (3) Hubungan manusia dengan kekuasaan, mewujud dalam kehidupan politik

5

(4)

Hubungan manusia dengan pemenuhan kebutuhan hidup, mewujud dalam kehidupan ekonomi.

(5) (6)

Hubungan manusia dengan masyarakat, mewujud dalam kehidupan sosial. Kebutuhan manusia dengan kebutuhan rasa aman, mewujud dalam kehidupan hankam. Guna memperkaya pemahaman tentang sistem kehidupan nasional,

dibawah ini dikemukakan pemikiran yang dikembangkan oleh para pakar politik dan pakar kenegaraan menyangkut aspek-aspek kehidupan nasional tersebut. Hans Morgenthau dalam bukunnya politics among nations,

mengemukakan unsur-unsur kekuatan nasional sebagai berikut: 1) Geografi 2) Sumber alam 3) Kapasitas industri 4) Kesiapsiagaan militer 5) Penduduk 6) Karakter nasional 7) Semangat nasional 8) Kualitas diplomasi 9) Kualitas pemerintahan Dari beberapa pandangan mengenai unsur-unsur kekuatan nasional tersebut diatas tampak bahwa pemikiran ketahanan nasional di indonesia bukanlah sesuatu yang jauh dari wacana keilmuan, karena ternyata hal yang sama juga menjadi bahan kajian ilmiah dari para pakar di negara-negara lain.

6/12/20106

28 April 2012

http://blog.uin-malang.ac.id/fityanku/2011/12/23/astagatra/ Oleh: Imam Athoir Rokhman

Pembagian AstagatraKonsepsi dasar ketahanan nasional adalah Model Astagatra yang merupakan perangkat hubungan bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang dapat dicapai menggunakan kemampuannya.Model ini menyimpulkan adanya 8 unsur aspek kehidupan nasional: 1. Unsur atau Gatra Wilayah Wilayah turut pula menentukan kekuatan nasional Negara. Hal yang berkaitan dengan wilayah Negara meliputi: a) Bentuk wilayah Negara. Bentuk wilayah Negara dapat berupa Negara pantai, Negara kepulauan Negara continental. continental shelf (dataran kontinen), yaitu wilayah dasar laut yang berbatasan dengan benua atau pulau-pulau yang turun kebawah secara bertahap yang diukur dari garis air rendah sesampai kedalaman mencapai 130 meter. Sistem hukum Eropa Kontinental adalah suatu sistem hukum dengan ciri-ciri adanya berbagai ketentuan-ketentuan hukum dikodifikasi (dihimpun) secara sistematis yang akan ditafsirkan lebih lanjut oleh hakim dalam penerapannya. Hampir 60% dari populasi dunia tinggal di negara yang menganut sistem hukum ini. Ciri- ciri Negara continental: Adanya suatu sistem pemerintahan negara yang didasarkan atas kedaulatan rakyat. Bahwa pemerintah dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya harus berdasar atas hukum atau peraturan perundang-undangan. Adanya jaminan terhadap hak-hak asasi manusia (warga negara).7

Adanya pembagian kekuasaan dalam negara. Adanya pengawasan dari badan-badan peradilan (rechterlijke controle) yang bebas dan mandiri, dalam arti lembaga peradilan tersebut benar-benar tidak memihak dan tidak berada di bawah pengaruh eksekutif. Adanya peran yang nyata dari anggota-anggota masyarakat atau warga negara untuk turut serta mengawasi perbuatan dan pelaksanaan kebijaksanaan yang dilakukan oleh pemerintah. Adanya sistem perekonomian yang dapat menjamin pembagian yang merata sumberdaya yang diperlukan bagi kemakmuran warga negara. Unsur-unsur negara hukum ini biasanya terdapat dalam konstitusi. Oleh karena itu, keberadaan konstitusi dalam suatu negara hukum merupakan kemestian. Menurut Sri Soemantri, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang tidak mempunyai konstitusi atau undang-undang dasar. Negara dan konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Negara pantai mempunyai hak dan kewajiban dalam menjalankan hak berdaulat untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi kekayaan alam di landas kontinen. Selain itu juga negara pantai berkewajiban untuk menghormati hak-hak negara lain dalam menjalankan kebebasan di landas kontinen dan perairan di atas landas kontinen dalam bidang pelayaran. Pemasangan pipa dan kabel bawah laut serta penelitian ilmiah kelautan sesuai dengan status perairan tersebut sebagai laut lepas. b) Luas wilayah Negara Ada Negara dengan wilayah luas dan ada Negara dengan wilayah sempit (kecil) Indonesia berada diurutan 15 pada luas wilayah sedunia dengan luas 1919440. c) Posisi geografis, astronomis, dan geologis Negara

d) Daya dukung wilayah Negara Ada Negara yang habitable dan ada Negara yang unhabitable.8

Dalam kaitannya dengan wilayah Negara, pada masa sekarang ini perlu dipertimbangkan adanya kemajuan teknologi, kemajuan informasi dan komunikasi. Suatu wilayah pada awalnya sama sekali tidak mendukung kekuatan nasional, karena penggunaan teknologi maka wilayah itu kemudian menjadi unsure kekuatan nasional Negara. Misal , wilayah kering dibuat saluran atau sungai buatan. 2. Unsur atau Gatra Penduduk Penduduk suatu negara menentukan negara meliputi dua hal berikut: a) Aspek kualitas mencakup tingkat pendidikan, keterampilan, etos kerja, dan kepribadian. b) Aspek kuantitas yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan, kekuatan atau ketahanan

nasional negara yang bersangkutan. Faktor berkaitan dengan penduduk

persebaran, perataan, dan perimbangan penduduk ditiap wilayah negara. Terkai dengan faktor penduduk adalah faktor moral nasional dan dan karakter nasional. Moral nasional menunjukkan pada dukungan rakyat secara penuh terhadap negaranya ketika menghadapi ancaman. Karakter nasional menunjukkan pada ciri khusus Yng dimiliki sesuatu bangsa sehungga bisa dibedakan dengan bangsa lain. Moral dan karakter nasional memengaruhi ketahanan suatu bangsa. 3. Unsur atau gatra Sumber Daya Nasional Hal-hal yang berkaitan dengan unsur sumber daya alam sebagai elemen ketahanan nasional : a) Potensi sumber daya alam wilayah yang bersangkutan mencakup sumber daya alam hewani, nabati, tambang. b) Kemampuan mengeksploitasi sumber daya alam. c) Memanfaatan sumber daya alam dengan memperhitungkan masa depan dan lungkungan hidup. d) Kontrol atas sumber daya alam9

Dewasa ini, kemampuan melakukan kontrol atas sunber daya alam menjadi semakinmpenting bagi ketahanan nasional dan kemajuan suatu negara. Banyak negara yang kaya akan sember daya alam seperti minyak di negara afrika, tetapi negara tersebut tetaplah miskin. Negara-negara belum mampu melakukan kontrol atas sumber daya lam yang berasal dari miliknya. Justru negara-negara yang tidak memiliki sumber daya alam seperti Singapura dan Jepang bisa maju oleh karena mampu melakukan kendali atas jalur perdagangan sumberdaya alam dunia. 4. Unsur atau Gatra di Bidang Ideologi Dalam pengertian sehari-hari , kata idea sama artinya dengan cita-cita. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai,sehungga cita-cita yanmg bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan, atau faham. Memang pada hakikatnya, antara dasar dan cita-cita itu sebenarnya dapat merupakan satu kesatuan. Dasar ditetapkan karena atas suatu landasan, asas atau dasar yang telah ditetapkan pula. Pengertian ideology secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan gagasan-gagasan,ide-ide, keyakinan-keyakinan, kepercayaan-kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis. Maka ideology Negara dalam arti cita-cita Negara atau cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada: a) Mempunyai derajat yang tinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan. Oleh karena itu mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipeihara, dikembangkan dan dilestarikan kepada generasi-generasi berikunya. 5. Unsur atau Gatra dalam Aspek politik. Pengertian ketahanan nasional dalam bidang polotik adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa, yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan potensi nasional menjadin kekuatan nasional, sehingga dapat menangkal dan mengatasi segala kesulitan10

dan gangguan yang dihadapi oleh Negara baik yang berasal dari dalam negri maupun luar negeri. Sebagai titik tolak pembahasan, ada baiknya difahami makna polotik itu sendiri secara umum. Dalam kehodupan bernegara, istilah politik memiliki makna yang bermacam-macam, dan semua itu dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu : Pertama : polotok sebagai sarana atau usaha untuk memperoleh kekuatan dan dukungan dari masyarakat dalam kekuatan kehidupan bersama. Dengan demikian polotik dapat dikatakan menyangkut kekuasaan hubungan ( power relationship). Dengan kata lain, polotik mengandung makna usaha dalammemperoleh, memperbesar, ,emperluas, serta mempertahankan kekuasaan yang dalam bahsa inggrisnta dikenal dengan istilah politic. Kedua : polotik dipergunakan dipergunakan untuk menunjukkan kepada suatu rangkain kegiatan atau cara-cara yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan yang dianggap baik. Secara singkat politik dapat diartikan sebagain kebijakan yang dalam bahasa Inggris dikenalm dengan istilah policy. 6. Unsur atau Gatra dalam Aspek Ekonomi Bidang ekonomi merupakan suatu bidang kegiatan manusia dalam rangka mencukupi kebutuhannya di samping alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Hal tersebut dalam ekonomi menyangkut berbagai bidang antara lain permintaan, penawaran, produksi, distribusi barang dan jasa. Bidang ekonomi tidak bisa dilepaskan dengan faktor-faktor lainnya yang saling berkaitan. Perekonomian selain berkaitan dengan wilayah geografi suatu Negara, juga sumber kekayaan alam, sumber daya manusia, cita-cita masyarakat yang lazimnya di sebut ideology, akumulasi kekuatan, kekuasaan, serta kebijaksanaan yang akan dirapkan dalam kegiatan produksi dan distribusi, nilai sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan yang memberikan jaminan lancarnya roda kegiatan ekonomi suatu bangsa. Bangsa Indonesia telah memiliki sistem perekonomian sendiri yang oleh para pendiri Negara telah dirancang, yaitu yang akan menekankan asas11

kebersamaan

dan

kekeluargaan,

dalam

arti

penekanan

pada

aspek

kemakmuran bersama di samping kemakmuran individu dan kelompok. Sistem ini secara konstitusional telah di jamin pada pasal 33 UUD 1945, yang menyebutkan bahwa sistem perekonomian Indonesia disusun sebagai uasaha bersama berdasarkan asas kekeluaregaan. Secara makro sistem perekonomian Indonesia dapat disebut sistem perekonomian ketakyatan. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Kemakmuran yang dimaksud adalah kemakmuran rakyat selurub Indonesia, termasuk mereka-mereka yang berada di pulau-pulau terpencil, di pedalaman, di gunung, maupun di hamparan hutan lainnya. Pencapaian tingkat ketahanan ekonomi yang diinginkan memerlukan pembinaan berbagai hal, yaitu antara lain: a) Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan

kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata diseluruh wilayah Indonesia, melalui ekonomi kerakyatan serta menjamin kesinambungan pembangunan nasional dan kelangsungan hidup bangsa dan Negara berdasarkan UUD 1945. b) Ekonomi kerakyatan harus menghindarkan diri dari: Sistem free fight liberalism yang hanya menguntungkan pelaku ekonomi yang bermodal tinngi dan tidak memungkinkan berkembangnya ekonomi kerakyatan. Sistem etatisme, dalam arti Negara beserta aparatur ekonomi Negara bersifat dominan serta mendesak dan memastikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sector Negara. Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk satu monopoli yang merugikan masyarakat dan bertentangan dengan cita-cita keadilan sosia.

12

c) Struktur

ekonomi

dimantapkan

secara

seimbang

dan

saling

menguntungkan dalam keselarasan dan keterpaduan antara sector pertanian perindustrian serta jasa. d) Pembangunan ekonomi, yang merupakan usaha bersama atas dasar asas kekeluargaan dibawah pengawasan anggota masyarakat, memotivasi dan mendorong peran serta masyarakat secara aktif. e) Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasil-hasilnya senantiasa dilaksanakan dengan memperhatikan keseimbangan dan keserasian pembangunan antar wilayah. f) Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan secara sehat. Demikianlah ketahanan ekonomi yang hakikatnya meruoakan suatu kondisi kehidupan perekonomian bangsa berlandaskan UUD 1945 dan dasar filosofi pancasila. 7. Unsur atau Gatra dalam Aspek Sosial Budaya Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dan subetnis , yang masing-masing memiliki kebudayaannya sendiri. Karena suku bangsa tersebut mendiami daerah tertentu, daerah tertentu itu disebut kebudayaan daerah. Dalam setiap budaya daerah terdapat nilai budaya yang tidak dapat dipengaruhi budaya asing, yang sering disebut local genius. Oleh karena itu kebudayan nasional adalah merupakan hasil interaksi kebudayaankebudayaan suku bangsa yang masing-masing memiliki kebudayaan daerah, yang kemudian di terima sebagai nilai bersama dan sebagai suatu identitas bersama sebagai suatu bangsa yaitu bangsa Indonesia. Oleh karena itu berdasarkan fungsinya kebudayaah nasional adalah : a) Suatu sistem gagasan dan perlambang yang member identitas kepada warga Negara Indonesia. b) Suatu sistem gagasan dan perlambang yang dapat dipakai oleh semua warga Negara Indonesia yang bhineka itu, untuk saling berkomunikasi dan dengan demikian untuk dapat memperkuat solidaritas.13

Berdasarkan proses interaksi budaya tersebut maka kebudayaan nasional Indonesia memiliki cirri-ciri sebagai berikut : a) Bersifat religious b) Bersifat kekeluargaan c) Bersifat serba selaras d) Bersifat kerakyatan Bagi bangsa dan Negara Indonesia secara formal yuridis rumusan kebudayaan nasional Indonesia sebagai tercantum dalam penjelasan UUD 1945 pasal 32 yang berbunyi :kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi daya rakyat Indonesia. Jadi kebudayaan nasional Indonesia dalam pengertian ini merupaka suatu totalitas dari seluruh akar-akar budaya daerah. 8. Unsur atau Gatra di Bidang Pertahanan Keamanan Pertahanan keamanan suatu negara merupakan unsur pokok terutama dalam menghadapi ancaman militer negara lain. Oleh karena itu, unsure utama pertahanan keamanan berada di tangan tentara (militer). Pertahanan keamanan negara juga merupakan salah satu fungsi pemerintahan negara. Negara dapat melibatkan rakyatnya dalam upaya pertahanan negara sebagai bentuk dari hak dan kewajiban warga negara dalam membela negara. Upaya melibatkan rakyat menggunakan cara yang berbeda-beda sesuai dengan system dan polotik pertahanan yang di anut oleh negara. Politik pertahanan negara disesuaikan dengan nilai filosofis bangsa, kepentingan nasional dan kontek zamannya. Bangsa Indonesia dewasa ini menetapkan politik pertahanan sesuai dengan UUD nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan negara. Pertahanan negara bersifat semesta dengan menempatkan tentara sebagai komponen utama pertahanan. Ketahanan nasional Indonesia dikelola berdasarkan unsur astagatra yang meliputi unsur-unsur: 1) geografi, 2) kekayaan alam, 3) kependudukan, 4)14

ideologi, 5) politik, 6) ekonomi, 7) sosial budaya, 8) pertahanan keamanan. Geografi, kekayaan alam, dan kependudukan disebut trigatra. Ideologi, politik ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan disebut pancagatra. Ketahanan nasional adalah suatu pengertian holistik, dimana terdapat saling hubungan antar gatra dalam keseluruhan kehidupan nasional (asta gatra). Kwalitas pancagatra dalam kehidupan nasional Indonesia tersebut terintegrasi dan dalam integrasinya dengan trigatra. Keadaan kedelaapan tersebut mencerminkan kodisi keadaan ketahanan nesional Indonesia. Kelemahan di salah satu gatra dapat mengakibatkan krlemahan di gatra lain dan mempengaruhi kondisi secara keseluruhan. Ketahan nasional Indonesia bukanlah merupakan suatu penjumlahan ketahanan segenap gatranya. Melainkan suatu hasil keterkaitan yang integratif dari kondisi kehidupan bangsa diseluruh aspek kehidupan. DAFTAR PUSTAKA Kaelan. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta. Paradigma Satriyo, Bambang. 2010. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta. Nirmana Media Rozak, Abdul. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta. ICCE

23 Desember 2011

29 April 2012

15

http://catatankuliahpraja.blogspot.com/2011/10/trigatra-pancagatra-danastagatra.html#!/2011/10/trigatra-pancagatra-dan-astagatra.html Oleh: Fariz Siregar

Trigatra, Pancagatra dan Astagatra1. Pancagatra (Gatra Sosial): Pancagatra atau gatra social adalah aspek-aspek kehidupan nasional yang menyangkut kehidupan dan pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan ikatan-ikatan, aturan-aturan dan norma-norma tertentu.2. Pancagatra atau gatra Sosial:

Gatra Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya, Pertahanan dan Keamanan. Kelima gatra Sosial tersebut mengandung unsur-unsur yang bersifat dinamis. Tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia selalu ditujukan pada kelima gatra Sosial tersebut. Dan oleh karena itu penanggulangannya adalah dengan upaya meningkatkan ketahanan dalam gatra ideology, politik, ekonomi, social budaya, pertahanan dan keamanan secara utuh menyeluruh dan terpadu. Kualitas Pancagatra dalam kehidupan nasional Indonesia tersebut secara terintegrasi serta dalam interaksinya dengan Trigatra mencerminkan tingkat Ketahanan Nasional Indonesia. 3. HUBUNGAN ANTAR GATRA DALAM ASTAGATRA Antara Trigatra dan Pancagatra serta antar gatra itu sendiri terdapat hubungan timbal balik yang erat yang dinamakan korelasi dan interdependensi, dalam arti bahwa: (1) Ketahanan Nasional pada hakikatnya bergantung kepada kemampuan bangsa dan Negara di dalam mendayagunakan secara optimal gatra Alamiah (Trigatra) sebagai modal dasar untuk penciptaan kondisi dinamis yang merupakan kekuatan dalam penyelenggaraan kehidupan nasional (Pancagatra). (2) Ketahanan nasional adalah suatu pengertian holistic, yaitu suatu tatanan yang utuh, menyeluruh dan terpadu, dimana terdapat saling hubungan antar gatra didalam keseluruhan kehidupan nasional (Astagatra). (3) Kelemahan di salah satu16

gatra dapat mengakibatkan kelemahan di gatra lain dan mempengaruhi kondisi secara keseluruhan sebaliknya kekuatan dari salah satu atau beberapa gatra dapat didayagunakan untuk memperkuat gatra lainnya yang lemah, dan mempengaruhi kondisi secara keseluruhan. (4) Ketahanan Nasional Indonesia bukan merupakan suatu penjumlahan ketahanan segenap gatranya, melainkan suatu resultante keterkaitan yang integrative dari kondisi-kondisi dinamik kehidupan bangsa di bidang-bidang ideology, politik, ekonomi, social budaya, pertahanan dan keamanan. Selanjutnya hubungan antar gatra, dikemukakan seperti uraian berikut: (1) Gatra geografi, Karakter geografi sangat mempengaruhi jenis, kualitas dan persebaran kekayaan alam dan sebaliknya kekayaan alam dapat mempengaruhi karakter geografi. (2) Antara Gatra Geografi dan Gatra Kependudukan; Bentukbentuk kehidupan dan penghidupan serta persebaran penduduk sangat erat kaitannya dengan karakter geografi dan sebaliknya karakter geografi mempengaruhi kehidupan dari pendudukanya. (3) Antara Gatra Kependudukan dan Gatra Kekayaan Alam; Kehidupan dan penghidupan pendudukan dipengaruhi oleh jenis, kualitas, kuantitas dan persebaran kekayaan alam, demikian pula sebaliknya jenis, kualitas, kuantitas dan persebaran kekayaan alam dipengaruhi oleh faktor-faktor kependudukan khususnya kekayaan alam yang dapat diperbaharui. Kekayaan alam mempunyai manfaat nyata jika telah diolah oleh penduduk yang memiliki kemampuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. (4) Hubungan Antar gatra Dalam Pancagatra; Setiap gatra dalam Pancagatra memberikan kontribusi tertentu pada gatra-gatra lain dan sebaliknya setiap gatra menerima kontribusi dari gatra-gatra lain secara terintegrasi.(i)

Antara Gatra Ideologi dengan Gatra Politik, Ekonomi, Sosial-Budaya, Pertahanan dan Keamanan, dalam arti ideologi sebagai falsafah bangsa dan landasan idiil negara merupakan nilai penentu bagi kehidupan nasional yang meliputi seluruh gatra dalam Pancagatra dalam memelihara kelangsungan hidup bangsa dan pencapaian tujuan nasional.

(ii)

Antara Gatra Politik dengan Gatra Ideologi, Ekonomi, Sosial Budaya, Pertahanan dan Keamanan; Berarti kehidupan politik yang mantap dan dinamis menjalankan kebenaran ideologi, memberikan iklim yang kondusif17

untuk pengembnagan ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan. Kehidupan politik bangsa dipengaruhi oleh bermacam hal yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Ia dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan dan kesadaran politik, tingkat kemakmuran ekonomi, ketaatan beragama, keakraban sosial dan rasa keamanannya.(iii) Antara Gatra Ekonomi dengan Gatra Ideologi, Politik, Sosial Budaya,

Pertahanan dan Keamanan; Berarti kehidupan ekonomi yang tumbuh mantap dan merata, akan menyakinkan kebenaran ideologi yang dianut, mendinamisir kehidupan politik dan perkembangan sosial budaya serta mendukung pengembangan Pertahanan dan Keamanan. Keadaan ekonomi yang stabil, maju dan merata menunjang stabilitas dan peningkatan ketahanan aspek lain.(iv) Antara Gatra Sosial Budaya dengan Gatra Ideologi, Politik, Ekonomi,

Pertahanan dan Keamanan; Dalam arti kehidupan sosial budaya yang serasi, stabil, dinamis, berbudaya dan berkepribadian, akan menyakinkan kebenaran ideologi, memberikan iklim yang kondusif untuk kehidupan politik yang berbudaya, serta kehidupan kehidupan ekonomi yang tetap dan mementingkan yang kebersamaan pertahanan keamanan

menghormati hak-hak individu. Keadaan sosial yang terintegrasi secara serasi, stabil, dinamis, berbudaya dan berkepribadian hanya dapat berkembang di dalam suasana aman dan damai. Kebesaran dan keseluruhan nilai sosila budaya bangsa mencerminkan tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional baik fisik materiik maupun mental spritual. Keadaan sosial yang timpang dengan kontradiksi di berbagai bidang kehidupan memungkinkan timbulnya ketegangan sosial yang dapat berkembang menjadi gejolak sosial.(v)

Antara Gatra Pertahanan dan Keamanan dengan Gatra Ideologi, Politik, Ekonomi dan Sosial Budaya; Dalam arti kondisi kehidupan pertahanan dan keamanan yang stabil dan dinamis akan meyakinkan kebenaran ideologi, memberikan iklim yang kondusif untuk pengembangan kehidupan politik, ekonomi dan sosial budaya. Keadaan pertahanan dan keamanan yang stabil, dinamis, maju dan berkembnag di seluruh aspek kehidupan akan18

memperkokoh dan menunjang kehidupan ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya. Astagatra Dalam Pendekatan Kesejahteraan dan Keamanan, Peranan tiaptiap gatra untuk kesejahteraan dan keamanan tergantung dari sifat masing-masing gatra, yakni: (1) Gatra Alamiah mempunyai peranan sama besar baik untuk kesejahteraan maupun untuk keamanan. (2) Gatra Ideologi, Politik dan Sosial Budaya mempunyai peranan sama besar untuk kesejahteraan dan keamanan. (3) Gatra Ekonomi relatif mempunyai peranan lebih besar untuk kesejahteraan dari pada peranan untuk keamanan. (4) Gatra Pertahanan dan Keamanan relatif mempunyai peranan lebih besar untuk keamanan dari pada peranan untuk kesejahteraan. 4. Keterkaitan Antargatra Dalam Tannas dan Ketahanan Gatra Tannas Pengelompokan bidang kehidupan bangsa Indonesia dibuat dalam 8 kelompok gatra (model) bidang kehidupan. Kedelapan gatra tersebut (Astagatra) dibagi dalam dua kelompok, yaitu trigatra (geografi, sumber kekayaan alam, dan demografi) dan pancagatra (ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam).Gatra-gatra tersebut dapat dibedakan secara teoretik tetapi tidak bisa dipisahkan karena keterkaitan yang kuat satu sama lain. Oleh karena itu, astagatra ini harus dilihat secara holistik dan integral (bulat utuh menyeluruh). Trigatra bersifat statis dan Pancagatra bersifat dinamis. Trigatra merupakan modal dasar untuk meningkatkan Pancagatra. Kelemahan di dalam satu gatra dapat mempengaruhi gatra yang lain dan sebaliknya meningkatnya kekuatan pada salah satu gatra dapat meningkatkan gatra yang lain (sinergi). Tannas pada hakikatnya adalah upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan keamanan. Dalam rangka itu, peranan gatra terhadap kondisi kesejahteraan dan keamanan sebagai berikut:1. Ada

gatra yang sama besar peranannya untuk kesejahteraan dan

keamanan.2. Ada gatra yang lebih besar peranannya untuk kesejahteraan daripada

keamanan.19

3. Ada gatra yang lebih besar peranannya untuk keamanan daripada kesejahteraan. Trigatra, ideologi, politik peranannya sama besar dalam kesejahteraan dan keamanan. Gatra Ekonomi, sosial budaya lebih besar untuk kesejahteraan daripada keamanan. Hankam lebih besar untuk kesejahteraan keamanan daripada kesejahteraan. Tannas merupakan resultan (hasil) dari ketahanan masing-masing aspek kehidupan (gatra). TRI GATRA Kelompok gatra alamiah adalah: 1. Geografi, 2. Kekayaan alam 3. Demografi (kependudukan) PANCA GATRA Kelompok gatra sosial adalah: 1. Ideologi 2. Politik 3. Ekonomi 4. Sosial Budaya 5. Hankam Kedelapan aspek tersebut masing-masing berhubungan, kait-mengait utuh menyeluruh membentuk tata laku sistem kehidupan nasional. Pembidangan kehidupan nasional sebanyak delapan adalah kesepakatan bangsa Indonesia, para ahli dari negara lain membaginya tidak hanya delapan bidang kehidupan, tetapi bisa kurang atau lebih. Hal ini tergantung pada latar belakang dan visi masing-masing tentang kehidupan nasional tersebut. 11 Oktober 2011 01 Mei 2012

20

21

MODEL - MODEL KETAHANAN NASIONAL

Oleh: NAMA Regina Bias N. NRP 3209100066 JURUSAN Arsitektur

KEWARGANEGARAAN

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

08 MEI 201222