bab vii konsep perencanaan 7.1 konsep ruang dan tata …repository.unika.ac.id/19465/8/13.11.0163...

17
102 BAB VII KONSEP PERENCANAAN 7.1 Konsep Ruang dan Tata Ruang A. Sirkulasi Sirkulasi yang dapat diwujudkan agar komunikasi dapat tercipta dengan baik yakni dengan menggunakan sirkulasi secara radial berkembang dari atau berhenti pada sebuah pusat. Dengan diterakan sirkulasi ini karakteristik para pecandu yang tertutup dapat kembali terbuka dengan pertemuan di sudut sudut pertemuan antar ruang sehingga dapat tercipta komunikasi antara satu dengan yang lain. Gambar 7.1 sirkulasi radial Sumber : .Francis D.K Ching Arsitektur Bentuk,Ruang dan Tatanan B. Organisasi Ruang Pemakaian organisasi ruang yang terpusat dan linier terhadap ruang formal sehingga komunikasi dapat berjalan dengan baik. Karena semua berkonsep pada ruang-ruang atau titik pertemuan untuk lebih membuka karakter yang tertutup pada para residen

Upload: others

Post on 17-Nov-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB VII KONSEP PERENCANAAN 7.1 Konsep Ruang dan Tata …repository.unika.ac.id/19465/8/13.11.0163 FACHREZA...7.5.1 Analisa Sistem Struktur . A. Sub Structure (struktur bagian bawah)

102

BAB VII

KONSEP PERENCANAAN

7.1 Konsep Ruang dan Tata Ruang

A. Sirkulasi

Sirkulasi yang dapat diwujudkan agar komunikasi dapat tercipta

dengan baik yakni dengan menggunakan sirkulasi secara radial

berkembang dari atau berhenti pada sebuah pusat. Dengan

diterakan sirkulasi ini karakteristik para pecandu yang tertutup dapat

kembali terbuka dengan pertemuan di sudut sudut pertemuan antar

ruang sehingga dapat tercipta komunikasi antara satu dengan yang

lain.

Gambar 7.1 sirkulasi radial

Sumber : .Francis D.K Ching Arsitektur

Bentuk,Ruang dan Tatanan

B. Organisasi Ruang

Pemakaian organisasi ruang yang terpusat dan linier terhadap ruang

formal sehingga komunikasi dapat berjalan dengan baik. Karena

semua berkonsep pada ruang-ruang atau titik pertemuan untuk lebih

membuka karakter yang tertutup pada para residen

Page 2: BAB VII KONSEP PERENCANAAN 7.1 Konsep Ruang dan Tata …repository.unika.ac.id/19465/8/13.11.0163 FACHREZA...7.5.1 Analisa Sistem Struktur . A. Sub Structure (struktur bagian bawah)

103

Gambar 7.2 Organisasi Ruang Linier dan

Terpusat

Sumber : .Francis D.K Ching Arsitektur Bentuk,Ruang dan Tatanan

7.2 Konsep Keruangan

A. Skala dan Proporsi

Kesan komunikasi dapat diciptakan dengan pemakaian skala

intim pada ruang-ruang konsultasi, Skala normal pada ruang-ruang

dengan aktifitas sedang dan skala megah serta monumental untuk

ruang-ruang dengan kegiatan yang lebih energik dan bahagia

Gambar 7.3 Skala dan Proporsi

Sumber : Google

Page 3: BAB VII KONSEP PERENCANAAN 7.1 Konsep Ruang dan Tata …repository.unika.ac.id/19465/8/13.11.0163 FACHREZA...7.5.1 Analisa Sistem Struktur . A. Sub Structure (struktur bagian bawah)

104

B. Warna

Warna yang dipakai adalah warna-warna yang cerah yang

dapat menciptakan hubungan sosial dengan baik dan

mendukung kenyamanan proses penyembuhan, misalnya warna

biru muda ,hijau muda , kuning muda, putih,dan orange muda.

Gambar 7.4 Warna Dasar

Sumber Google

1. Warna biru memberi kesan ketenangan, kedamaian dan sejuk

2. Warna hijau memberi kesan kesegaran, kesejukan dan

mewakili warna alam

3. Warna kuning memberi kesan ceria, cerah, hangat, dan

menarik perhatian

4. Warna Putih membantu berkonsentrasi, cerah, luas, bersih

C. Material dan Tekstur

Pada penggunaan material dan tekstur untuk menciptakan

suasana interaktif pada pendekatan arsitektur perilaku yaitu

menggunakan bahan yang alami, hangat, dan menimbulkan efek

keakraban. Misalnya kaca, keramik, kayu, dan batu alam.

7.3 Konsep Bentuk

A. Bentuk dan Wujud

Komunikasi pada pendekatan arsitektur perilaku dapat

Page 4: BAB VII KONSEP PERENCANAAN 7.1 Konsep Ruang dan Tata …repository.unika.ac.id/19465/8/13.11.0163 FACHREZA...7.5.1 Analisa Sistem Struktur . A. Sub Structure (struktur bagian bawah)

105

diwujudkan pada pengunaan bentuk-bentuk dasar yaitu segitiga,

bujur sangkar, lingkaran, dan sebagainya. Bentuk sederhana ini

dapat membantu proses pemulihan melalui pengolahan bentuk

dasar tersebut. Karakter dari bentuk dasar :

Segita : Stabil, seimbang pada titik keseimbangan kokoh, kaku.

bujur sangkar : Bentuk yang menunjukkan sesuatu yang murni,

rasional, statis, dan netral

lingkaran : Santai, akrab, rekreatif, dinamis, arah orientasi yang

baik

B. Wujud Fleksibel dan Dinamis

Kesan dinamis dan fleksibel dapat diciptakan pada

pendekatan arsitektur perilaku yakni dengan penggunaan lengkung

yang mempunyai karakter dinamis, lembut dan gembira.

7.4 Konsep Pelingkup

7.5.1 Analisa Pelingkup Bangunan

Pelingkup bangunan meliputi dinding,lantai,dan atap.Analisa

pelingkup bangunan dilakukan untuk mendapatkan jenis pelingkup

bangunan yang sesuai dan efektif dalam penerapan kedalam

bangunan yang direncanakan dengan cara menganalisa kelebihan

dan kekurangan masing-masing pelingkup bangunan yang

memungkinkan untuk diterapkan.

Page 5: BAB VII KONSEP PERENCANAAN 7.1 Konsep Ruang dan Tata …repository.unika.ac.id/19465/8/13.11.0163 FACHREZA...7.5.1 Analisa Sistem Struktur . A. Sub Structure (struktur bagian bawah)

106

A. Penutup Dinding

Elemen pelingkup dinding di dalam Pusat Rehabilitasi Medis dan

Sosial Pecandu Narkoba di Yogyakarta di sesuaikan dengan

perilaku para pecandu narkoba sehingga di bagi menjadi 2 bagian

yaitu di ruang umum dan ruang khusus.

Di dalam ruang umum

1. Ruang Umum

a) Dinding bata finishing cat

Hampir sebagian besar di dalam bangunan pusat

rehabilitasi menggunakan pelingkup pasangan setengah

bata ini karena dianggap lebih aman dan efektif karena

sudah umum.

b) Batu Bata Ekspos

Pemasangan batu bata ekspose akan di aplikasikan pada

sisi luar pelingkup bangunan guna sebagai penambahan

estetika dan elaborasi dengan bangunan sekitar tapak

c) Finishing Kayu dan batu Alam

Sebagai pelingkup yang merespon lingkungan sekitar

tapak

2. Ruang Khusus

a) Ruang isolasi

b) Ruang komunal

c) Kamar huni asrama

Page 6: BAB VII KONSEP PERENCANAAN 7.1 Konsep Ruang dan Tata …repository.unika.ac.id/19465/8/13.11.0163 FACHREZA...7.5.1 Analisa Sistem Struktur . A. Sub Structure (struktur bagian bawah)

107

B. Penutup lantai

Penutup lantai pada ruang dalam mengguanakan lantai keramik

dan kayu sedangkan untuk ruang luar akan dipasang paving dan

permainan batu alam / pijak

C. Penutup Plafond

Penutup plafond menggunakan kalsiboard dan gypsum

D. Atap

Untuk supaya dapat merespon sekitar tapak menggunakan atap

jenis tegola

7.5 Konsep Struktur dan Utilitas

7.5.1 Analisa Sistem Struktur

A. Sub Structure (struktur bagian bawah)

Bangunan yang direncanakan adalah bangunan pusat

rehabilitasi narkoba dengan ketinggian maksimal 2 lantai.Selain

itu, kondisi tanah berkontur dan memiliki kondisi yang baik.

Sehingga dipilih menggunakan pondasi batu kali untuk bangunan

satu lantai dan pondasi footplate dengan menggunakan beton

untuk bangunan 2 lantai

Gambar 7.5 Pondasi Batu kali dan Pondasi Footplate

Sumber : Architecria. com

Page 7: BAB VII KONSEP PERENCANAAN 7.1 Konsep Ruang dan Tata …repository.unika.ac.id/19465/8/13.11.0163 FACHREZA...7.5.1 Analisa Sistem Struktur . A. Sub Structure (struktur bagian bawah)

108

B. Midle Structure

Untuk sistem struktur bangunan Pusat Rehabilitasi Medis dan

Sosial Pecandu Narkoba ini menggunakan sistem struktur

rangka, ini dipilih dikarenakan letak tapak sendiri berada di

daerah rawan gempa sehingga penggunaan sistem struktur

rangka dianggap dapat meneruskan beban vertikal maupun

beban horizontal, baik berupa beban tetap, beban hidup maupun

beban sementara ke tanah.

Untuk bahan dari struktur rangka ini menggunakan beton

bertulang, dimana dalam konstruksi bangunan beton bertulang

memiliki keuntungan dalam hal ketahanan terhadap api karena

adanya selimut beton yang melindungi tulangan di dalamnya.

Gambar 7.6 Sistem Struktur Rangka

Sumber : Google. com

C. Upper Structure (struktur bagian atas)

Karena lokasi tapak berada di di daerah rawan gempa makan

untuk bahan struktur atap dipilih berdasarkan berat beban yang

Page 8: BAB VII KONSEP PERENCANAAN 7.1 Konsep Ruang dan Tata …repository.unika.ac.id/19465/8/13.11.0163 FACHREZA...7.5.1 Analisa Sistem Struktur . A. Sub Structure (struktur bagian bawah)

109

paling ringan karena akan ditumpu oleh bangunan, maka untuk

struktur atap bahan kayu menjadi pilihan.

Gambar 7.7 Sistem Struktur Rangka atap bahan kayu

Sumber : Google. Com

7.5.2 Analisa Utilitas Bangunan

A. Sistem Penghawaan

1. Penghawaan Alami

Bukaan Jendela ,roster, bouvenly yang ada pada pusat

rehabilitasi menggunakan sistem cross ventilation untuk

meaksimal kan sirkulasi udara yang masuk ke dalam ruang

bangunan

2. Pengahawaan Buatan

AC Split

Exhaust Fan

Sistem penghawaan buatan fungsinya menyedot udara dari

dalam ruangan ke luar. umunya digunakan pada ruang yang

menghasilkan bau dan asap seperti dapur, pantry, kamar mandi.

Page 9: BAB VII KONSEP PERENCANAAN 7.1 Konsep Ruang dan Tata …repository.unika.ac.id/19465/8/13.11.0163 FACHREZA...7.5.1 Analisa Sistem Struktur . A. Sub Structure (struktur bagian bawah)

110

B. Sistem Pencahayaan Alami

1. Pengcahayaan Alami

a. Bukaan

Mengatur arah bukaan yang berorientasi pada bahaya

matahari sehingga cahaya matahari dapat masuk kedalam

bangunan. Jendela adalah sistem yang relevan untuk diterapkan

pada bangunan agar cahaya dapat masuk kedalam.

2. Pencahayaan Buatan

a) Penerangan Umum

Penerangan dalam bangunan yang menyinari ruangan secara

general atau menyeluruh. Sistem pencahayaan ini sering diterapkan

pada bangunan sebagai pencahayaan buatan utama. Berikut adalah

jenis lampu yang relevan untuk diterapkan sesuai dengan

peruntukkanya.

b) Penerangan Setempat

Sistem penerangan buatan dalam bangunan yang

memfokuskan pada satu titik area saja. Sebagai penerangan

tambahan untuk menyinari objek dalam ruang yang dikhususkan.

Jenis lampu yang relevan dengan sistem ini adalah sebagai berikut:

1) Lampu Taman

2) Downlight

Penerangan buatan yang pada umunya berapa di atas (plafond) dan

difokuskan pada satu titik tertentu dalam ruangan. Penerapannya

Page 10: BAB VII KONSEP PERENCANAAN 7.1 Konsep Ruang dan Tata …repository.unika.ac.id/19465/8/13.11.0163 FACHREZA...7.5.1 Analisa Sistem Struktur . A. Sub Structure (struktur bagian bawah)

111

lampu dipasang menjorok kedalam plafond. 7.5.3 Analisa Sistem Elektrikal

A. SistemElektrikal

Sistem elektrikal menggunakan sumber utama dari PLN, dengan

tambahan penyediaan listrik secara mandiri melalui genset, ketika

pasokan dari PLN terhenti. Pertimbangan pemilihan system

elektrikal antara lain:

1. Kestabilan arus listrik

2. Kapasitas yang memadai

3. Keamanan,keselamatan bangunan dan penghuninya jika

terjadi korsleting atau hubungan pendek arus listrik

4. Kemudahan dan perawatan

Bagan 7.1 Jaringan Listrik

Sumber : Analisis Pribadi

Keterangan:

ATS: Automatic Transfer Switch, yaitu alat untuk

mentransfer aliran listrik secara otomatis dari aliran

PLN kealiran genset sehingga genset menjadi

sumber tenagal istrik pada saat aliran dari PLN

terputus.

Page 11: BAB VII KONSEP PERENCANAAN 7.1 Konsep Ruang dan Tata …repository.unika.ac.id/19465/8/13.11.0163 FACHREZA...7.5.1 Analisa Sistem Struktur . A. Sub Structure (struktur bagian bawah)

112

EMD: Electrical Main Distribution, pusat distribusi aliran

listrik, dari sini aliran listrik dialirkan ke unit ruang

dan unit bangunan yang membutuhkan

7.5.4 Analisa Sistem Air bersih

A. Down Feet System

Sistem penyaluran air bersih dengan menyimpannya pada tangki di

bagian atas bangunan (roof top). Cara kerja sistem ini yaitu air PAM

masuk kedalam tangki tanam bagian bawah kemudian dipompa

menuju tangki bagian atas (roof top) sebagai tempat penyimpanan

dan perhentian, kemudian air didistribusikan ke bawah menuju tiap

ruang yang membutuhkan air bersih menggunakan gravitasi. Pada

beberapa kasus dalam menurunkan air dari atas dibantu dengen

pompa bertenaga rendah.

Keperluanairbersihdigunakan untuk kebutuhan:

1. Untuk kegiatan toilet, lavatory, km/wc.

2. Untuk dapur dan loundry.

3. Untuk kegiatan servis dan pemeliharaan bangunan.

4. Untuk kegiatan medis.

5. Untukkeperluan laboratorium

Bagan 7.2 Jaringan Air Bersih

Sumber : Analisis Pribadi

Page 12: BAB VII KONSEP PERENCANAAN 7.1 Konsep Ruang dan Tata …repository.unika.ac.id/19465/8/13.11.0163 FACHREZA...7.5.1 Analisa Sistem Struktur . A. Sub Structure (struktur bagian bawah)

113

7.5.5 Analisa Jaringan Drainase Dasar pertimbangan:

1. Sustanaibility

2. Kemampuan tidak merusak lingkungan

3. Ketersediaan air dalam tanah

Jaringan drainase mengusahakan agar air hujan yang turun dapat

semaksimal mungkin dapat meresap kedalam tanah, dan tidak terjadi

genangan, hal ini untuk menghindarkan dari penyakit dengan cara

meminimalisir perkerasan pada tapak.

Bagan 7.3 Jaringan Drainase

Sumber : Analisis Pribadi

7.5.6 Analisa Jaringan Sampah Dasar pertimbangan:

A. Kesehatan bagi para penghuni maupun residen

B. Ramahlingkungan

Page 13: BAB VII KONSEP PERENCANAAN 7.1 Konsep Ruang dan Tata …repository.unika.ac.id/19465/8/13.11.0163 FACHREZA...7.5.1 Analisa Sistem Struktur . A. Sub Structure (struktur bagian bawah)

114

C. Pemisahan sampah medis dan non medis, basah maupun kering,

serta sampah yang dapat didaur ulang

Bagan 7.4 Jaringan Sampah

Sumber : Analisis Pribadi

7.5.7. Analisa Sistem Keamanan

a. Sistem Pengamanan Aktif

Security

Metal Detector

b. Sistem Pengamanan Pasif

CCTV

Mempergunakan kamera yang ditempatkan pada sudut- sudut

tertentu pada bangunan. Gambar yang diterima oleh kamera dapat

dilihat dari ruang khusus.,relevan digunakan pada bangunan yang

mempunyai tingkat kesibukan yang tinggi.

Page 14: BAB VII KONSEP PERENCANAAN 7.1 Konsep Ruang dan Tata …repository.unika.ac.id/19465/8/13.11.0163 FACHREZA...7.5.1 Analisa Sistem Struktur . A. Sub Structure (struktur bagian bawah)

115

7.5.8 Analisa Sistem Kebakaran

a. System Sprinkler

Sistem pemadaman api secara otomatis,sistem dimulai dari smoke

detector lalu alat dengan otomastis mengeluarkan air yang

menyebar ke segala arah 360 derajat horisontal.

Gambar 7.8 Jaringan Sprinkler

Sumber : Google.com

b. Sistem Hydrant

Sistem pemadaman api hydrant dibedakan menjadi dua cara yaitu

manual dan secara otomais, sistem manual dengan cara

mengarahkan langsung alat pemadam kebakaran ke arah api,

sedangkan sistem otomatis, alat setelah mendapat rangsangan dari

asap yang ditimbulkan mengeluarkan air.

Page 15: BAB VII KONSEP PERENCANAAN 7.1 Konsep Ruang dan Tata …repository.unika.ac.id/19465/8/13.11.0163 FACHREZA...7.5.1 Analisa Sistem Struktur . A. Sub Structure (struktur bagian bawah)

116

Gambar 7.9 Jaringan Hydrant

Sumber : Google.com

c. Sistem APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

Sistem pemadaman api dengan cara manual,cara kerjanya

mengarahkan langsung pada titik api. Pada umunya sistem apar

diletakkan pada bagian ruang yang privat.

Gambar 7.10 Jaringan Hydrant

Sumber : Google.com

d. Sistem Gas

Sistem gas termasuk bagian dari sistem pemadaman api kering,

dengan cara manual yang diarahkan pada titik api secara langsung,

Page 16: BAB VII KONSEP PERENCANAAN 7.1 Konsep Ruang dan Tata …repository.unika.ac.id/19465/8/13.11.0163 FACHREZA...7.5.1 Analisa Sistem Struktur . A. Sub Structure (struktur bagian bawah)

117

pemadaman api menggunakan gas di terapkan pada ruang-ruang

yang memilki barang-barang elektronik atau dokumen-dokumen

penting.

e. Tangga darurat

Penanganan darurat pada keadaan genting memberikan sebuah

jalur khusus untuk berlindung sekaligus dapat keluar dari gedung.

Tangga darurat memiliki ruang dan jalurnya sendiri.

7.5.9 Analisa Transportasi Bangunan

a. Transportasi Vertikal

1. Tangga

Sistem transportasi vertikal berupa trap (optrade dan atrade) yang

menghubungkan lantai satu dengan lantai yang lain secara

konvesional.

Gambar 7.11 Tangga

Sumber : Google.com

Page 17: BAB VII KONSEP PERENCANAAN 7.1 Konsep Ruang dan Tata …repository.unika.ac.id/19465/8/13.11.0163 FACHREZA...7.5.1 Analisa Sistem Struktur . A. Sub Structure (struktur bagian bawah)

118

7.6 Konsep Pemanfaatan Teknologi Bangunan 7.6.1 Analisa Pemanfaatan Teknologi Bangunan

a. Peralatan MCK

1. Urinoir Otomatis

Alat yang digunakan untuk menapung limbah cair dengan

otomatis dapat mengeluarkan air bersih untuk menyiram

dengan menggunakan sensor gerak manusia.

Gambar 7.12 Urinior Otomatis

Sumber : Google.com

2. Wastafel Otomatis

Merupakan salah satu upaya untuk penghematan air bersih

karena menggunakan sensor dan air yang dikeluarkan sudah

diatur debitnya

Gambar 7.13 Wastafel Otomatis

Sumber : Google.com