bab vi - titik nyala & titik bakar
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Bab Vi - Titik Nyala & Titik Bakar
1/10
BAB VI
PENENTUAN TITIK NYALA (FLASH POINT)DAN TITIK BAKAR (FIRE POINT)
6.1. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menentukan titik nyala dan titik bakar dari minyak mentah
2. Mengkonversi suhu titik nyala dan titik bakar (0C) ke suhu yang umum
digunakan dalam dunia perminyakan (0F)
3. Menentukan antisipasi dari meningkatnya suhu minyak mentah di flow
line
6.2. TEORI DASAR
Flash point (titik nyala) adalah temperatur terendah dimana suatu
material mudah terbakar dan menimbulkan uap tertentu sehingga akan
bercampur dengan udara, campuran tersebut mudah terbakar. Fire point
(titik bakar) adalah temperatur dimana suatu produk petroleum terbakar
untuk sementara (ignites momentarialy) tetapi tidak selamanya, sekurang
kurangnya ! detik.
"uatu larutan yang dipanaskan pada suatu temperatur dan tekanan tetap
akan ter#adi penguapan pada temperatur tertentu. "edangkan penguapan
sendiri merupakan proses pemisahan molekul dari larutan dalam bentuk gas
yang ringan. $danya pemanasan yang meningkat akan menyebabkan
gerakan % gerakan partikel penyusun larutan akan lepas dan meninggalkan
larutan.
&emikian pula halnya pada minyak mentah, pada suhu tertentu ada gas
yang terbebaskan di atas permukaan, apabila disulut dengan api, maka
minyak mentah tersebut akan menyala. 'itik nyala secara prinsip ditentukan
untuk minyak bumi sehingga dengan demikian dapat mengantisipasi bahaya
terbakarnya produk % produk minyak bumi. "emakin kecil " minyak
mentah maka semakin tinggi $*nya, berarti minyak tergolong minyak
!+
-
7/25/2019 Bab Vi - Titik Nyala & Titik Bakar
2/10
ringan, maka #umlah C% C-semakin banyak, dengan semakin banyak gas,
semakin rendah titik nyala dan titik bakarnya, maka akan semakin mudah
terbakar produk petroleum yang akan diproduksi.
Minyak bumi yang memiliki flash point (titik nyala) terendah akan
membahayakan, karena minyak tersebut mudah terbakar apabila minyak
tersebut memiliki titik nyala tinggi #uga kurang baik, karena akan susah
mengalami pembakaran. ika ditin#au dari segi keselamatan, maka minyak
yang baik mempunyai nilaiflash point(titik nyala) yang tinggi karena tidak
mudah terbakar. $kan tetapi, #ika ditin#au dari segi profit (keuntungan)
minyak dengan nilai flash point (titik nyala) yang rendah mempunyai nilai
#ual yang tinggi, karena tidak mengandung residu atau lilin.
Flash point(titik nyala) ditentukan dengan #alan memanaskan sample
dengan pemanasan yang tetap. "etelah tercapai suhu tertentu, nyala pengu#i
atau test flame diarahkan pada permukaan sample. 'est flame ini terus
diarahkan pada permukaan sample secara bergantian sehingga mencapai
atau ter#adi semacam ledakan karena adanya tekanan dan api yang terdapat
pada test flame akan mati. *nilah yang disebut flash point. "edangkan,
penentuan fire pointini sebagai kelan#utan dari flash point dimana apabila
contoh akan terbakar/menyala kurang lebih lima detik maka lihat suhunya
sebagaifire point.
enentuan titik nyala tidak dapat dilakukakan pada produkproduk yang
volatile seperti gasoline dan solventsolvent ringan, karena mempunyai flash
point di bawah temperature atmosfer normal.
Flash pointdanfire point#uga berhubungan dengan " minyak mentah
dan #uga o$*nya. "emakin tinggi titik nyala dan titik bakar dari suatu
minyak mentah, maka minyak tersebut tidak mudah terbakar (unflameable).
ika tidak mudah terbakar, berarti " minyak tersebut tinggi, sedangkan
!-
!+
-
7/25/2019 Bab Vi - Titik Nyala & Titik Bakar
3/10
o$* kecil. "ehingga minyak tersebut dapat diklasifikasikan sebagai minyak
berat, karena banyak mengandung fraksi berat (residu atau lilin). &an begitu
#uga sebaliknya, #ika titik nyala dan titik bakar rendah, maka minyak
tersebut mudah terbakar (flammable) karena di dalam minyak tersebut
terdapat fraksi ringan (gas).
6.3. PERALATAN DAN BAHAN
6.3.1. Peralaa!
. 'ag Closed 'ester.
. "hield ukuran -1 cm luas dan 1 cm tinggi, terbuka dibagian depan.
+. 'ermometer.
Gambar 6.1.
Tag Closed Tester
!!
-
7/25/2019 Bab Vi - Titik Nyala & Titik Bakar
4/10
Gambar 6.2
Termometer
6.3.2. Ba"a!
. Minyak mentah (Crude 2il)
. $ir
6.#. PROSEDUR PERCOBAAN
. 3ntuk minyak mentah dengan titik nyala !! oF atau yang lebih tinggi,
isi bath dengan air hingga tumpah, untuk minyak mentah yang
mempunyai titik nyala yang rendah digunakan cairan yang berupa
campuran air dengan ethylene glycol atau cairan dengan viskositas
yang rendah dan mempunyai titik beku yang rendah.
. 'emperatur dari cairan di dalam bath harus berada pada temperatur
lebih rendah atau kurang dari 0 F dibawah perkiraan titik nyala dari
sample.
+. Mengisi mangkok (test cup)dengan sample hingga batas (kirakira !0
ml) dan membersihkan bila ada sample yang membasahi dinding
mangkok, memasang penutup (lid) yang telah diberi thermometer ke
dalam bath.
-. Menyalakan test flame, mengatur nyala pada test flame sehingga
mencapai ukuran sebesar bead yang terdapat pada penutup, mengatur
pula kenaikan temperatur sebesar dera#at setiap +0 % 10 detik.
!1
-
7/25/2019 Bab Vi - Titik Nyala & Titik Bakar
5/10
!. ika temperatur sample di dalam mangkok 0 F di bawah titik nyala
yang diperkirakan, menyulutkan test flame ke dalam mangkok sampledengan memutar peralatan pada penutup mangkok. Mengulangi cara
ini setiap kenaikan , sehingga menyusutkan test flame menyebabkan
uap mangkok sample menyala, mencatat temperatur saat sample
menyala.
1. 3ntuk menentukan titik bakar, lan#utkan pemanasan dengan perlahan
lahan, dengan kenaikan kurang lebih 0 F setiap menit, melan#utkan
penyulutan dengan test flame setiap kenaikan ! F hingga sample
menyala atau menyala ! detik, mencatat temperatur tersebut sebagai
titik bakar.
4. 5akukan koreksi #ika terdapat tekanan barometer lebih kecil dari pada
tabel di bawah ini 6
Tabel 6.1.
Kores! Tea"a" #arometer
6.$. HASIL PERCOBAAN DAN PERHITUN%AN
6.$.1. Ha&'l Per*aa!
&ata 3mum
Tabel 6.2.
T!t! N$ala % T!t! #aar &ata 'm(m
Para+eer Sa+,el
T''- Nala 70,+o C 41,!-o F
T''- Ba-ar 8-,7o C 0,1-o F
&ata 9elompok
!4
Te-a!a! Bar+eer ( ++ H/ )Kre-&'
0
C4! % 7+! ! ,7
1+- % !!0 0 !,!
-
7/25/2019 Bab Vi - Titik Nyala & Titik Bakar
6/10
Tabel 6.).
T!t! N$ala % T!t! #aar &ata Kelom*o
Para+eer Sa+,elT''- Nala 4-,7o C 11,1-o F
T''- Ba-ar 80,!o C 8-,8o F
Tabel 6.+.
T!t! "$ala da" t!t! baar dar! data t!a* elom*o
Kel+,
-
Para+eer (0)
T''- Nala T''- Ba-ar
1 4,0- 00,-72 4,0- 00,-7
3 4,+ 00,11
# 4,+ 00,11
$ 4,+ 00,11
6 11,1- 8-,8
11,1- 8-,8
11,1- 8-,8
41,!- 0,1-
6.$.2. Per"'4!/a!
a) &ata 3mum
'itik :yala (70,+o C) ;
; 165$# 0
'itik
-
7/25/2019 Bab Vi - Titik Nyala & Titik Bakar
7/10
'itik :yala ( 4-,7o C ) ;
; 16656# 0
'itik
-
7/25/2019 Bab Vi - Titik Nyala & Titik Bakar
8/10
enentuan titik nyala dan titik bakar tergantung dari komposisi minyak
yang bersangkutan. "emakin berat minyak maka titik didihnya semakin
tinggi demikian #uga titik nyala dan titik bakar. enentuan titik nyala dan
titik bakar dari minyak mentah ini sangat penting dalam mengatisipasi
timbulnya kebakaran pada peralatan produksi, karena temperatur minyak
terlalu tinggi yang biasanya ter#adi akibat adanya gesekan antara minyak
dengan flow line, sehingga kita dapat melakukan pencegahan lebih dini.
&ari analisa dan perhitungan di atas #uga disertakan data dari tiap
kelompok, kemudian diplotkan ke dalam suatu grafik di bawah ini6
Gra,! 6.1.
&ata Kelom*o -s T!t! N$ala/ T!t! #aar0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 100
50
100
150
200
250
200.48200.48200.66200.66200.66194.9194.9194.9202.64
172.04172.04171.32171.32171.32166.64166.64166.64176.54
Grafk Data Kelompok vs (Titik Nyala;Titik Bakar)
Titik Nyala
Titik Bakar
Data Kelompok
Temperatur (oF)
ika kita perhatikan grafik di atas, nilai dari titik bakar lebih besar dari
pada titik nyala. =asil percobaan dari masingmasing kelompok tidak
memperlihatkan perbedaan yang signifikan. 9elompok 1, 4, dan 7
mendapatkan hasil titik nyala dan titik bakar terendah (16656#0 dan1#5
0). =al ini menun#ukkan bahwa sampel minyak tersebut memiliki harga #ual
yang tinggi ketika dilakukan pengangkatan akan tetapi mudah untuk
terbakar karena impuritiesdari minyak tersebut tidak terlalu banyak, atau
10
-
7/25/2019 Bab Vi - Titik Nyala & Titik Bakar
9/10
dapat dikatakan bahwa tidak mengandung banyak fraksi berat. 9elompok 8
mendapatkan hasil titik nyala dan titik bakar tertinggi (165$# 0 dan
2256# 0). =al ini menun#ukkan bahwa sampel minyak tersebut memiliki
harga #ual yang rendah ketika dilakukan pengangkatan akan tetapi sangat
sulit untuk terbakar karena impuritiesdari minyak tersebut terlalu banyak,
atau dapat dikatakan bahwa mengandung banyak fraksi berat. &ari bentuk
grafik antara titik bakar dan titik nyala itu se#a#ar, karena titik nyala
berbanding lurus terhadap titik bakar.
enentuan titik nyala dan titik bakar tergantung dari komposisi
minyak yang bersangkutan. "emakin berat minyak maka titik didihnya
semakin tinggi demikian #uga titik nyala dan titik bakar.
enentuan titik nyala dan titik bakar dari minyak mentah ini sangat
penting dalam mengatisipasi timbulnya kebakaran pada peralatan produksi,
karena temperatur minyak terlalu tinggi yang biasanya ter#adi akibat adanya
gesekan antara minyak dengan flow line, sehingga kita dapat melakukan
pencegahan lebih dini.
6.. KESI7PULAN
. &ari hasil percobaan, didapatkan data sebagai berikut6
&ata 3mum6
T''- Nala 8 53C 8 165$#0
T''- Ba-ar 8 #5 C 8 2256#0
&ata 9elompok6
T''- Nala 8 #5C 8 16656#0T''- Ba-ar 8 5$C 8 1#50
. "emakin tinggi titik nyala dan titik bakar maka minyak semakin tidak
mudah terbakar.
+. "emakin tinggi titik nyala maka semakin tinggi #uga titik bakar.
"ehingga dapat disimpulkan bahwa titik nyala itu berbanding lurus
terhadap titik bakar.
-. enentuan titik nyala dan titik bakar tergantung dari komposisi minyak.
1
-
7/25/2019 Bab Vi - Titik Nyala & Titik Bakar
10/10
!. "emakin tidak mudah terbakar maka minyak tersebut memiliki fraksi
fraksi berat di dalamnya. "ehingga bisa dikatakan minyak tersebut
mempunyai " yang tinggi dan atau o$* yang rendah.
1. &i dunia perminyakan dan di suatu perusahaan lebih cenderung
memilih titik nyala tinggi, hal ini dikarenakan pencegahan ter#adinya
kebakaran meskipun pada titik nyala rendah, harga #ual minyaknya
lebih tinggi.
1