bab vi. konsep perancangan palsafah shoringi lempo · si orang dalara, misalnya dengan membuat...

27
99 Bab VI. KONSEP PERANCANGAN Palsafah Shoringi lempo Kasih sayang tanpa kekuatan adalah kelemahan, kekuatan tanpa kasih. sayang adalah kezaliman. Dari falsafah tersebut. dapat dipetik unsur kasih sayang dan unsur kekuatan dimana bila keseimbangan kedua unsur tersebut tercapai maka prinsip dasar pendidikan latihan bela diri kerapo dinilai berhasil. Maka kedua unsur tersebut akan mendasari konsep perancang- an Gedung Pusat Perkemi. Untuk menampilkan unsur kasih sayang tersebut dalam peran- cangan ini perlu ditampilkan: - Sesan yang komunikatif - Kesan yang sederhana - Kesan yang selaras dengan lingkungan Untuk menampilkan unsur kekuatan dalam perancangan ini perlu ditampilkan: - Kesan yang kokoh, kuat - Kesan yang disiplin dan teratur - Kesan yang memiliki hirarki

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab VI. KONSEP PERANCANGAN Palsafah Shoringi lempo · si orang dalara, misalnya dengan membuat perbedaan tinggi lantai dan penyelesaian landscape yang baik. Faktor keamanan bagi pejalan

99

Bab VI. KONSEP PERANCANGAN

Palsafah Shoringi lempo

Kasih sayang tanpa kekuatan adalah kelemahan, kekuatan

tanpa kasih. sayang adalah kezaliman.

Dari falsafah tersebut. dapat dipetik unsur kasih sayang

dan unsur kekuatan dimana bila keseimbangan kedua unsur

tersebut tercapai maka prinsip dasar pendidikan latihan

bela diri kerapo dinilai berhasil.

Maka kedua unsur tersebut akan mendasari konsep perancang-

an Gedung Pusat Perkemi.

Untuk menampilkan unsur kasih sayang tersebut dalam peran-

cangan ini perlu ditampilkan:

- Sesan yang komunikatif

- Kesan yang sederhana

- Kesan yang selaras dengan lingkungan

Untuk menampilkan unsur kekuatan dalam perancangan ini perlu

ditampilkan:

- Kesan yang kokoh, kuat

- Kesan yang disiplin dan teratur

- Kesan yang memiliki hirarki

Page 2: Bab VI. KONSEP PERANCANGAN Palsafah Shoringi lempo · si orang dalara, misalnya dengan membuat perbedaan tinggi lantai dan penyelesaian landscape yang baik. Faktor keamanan bagi pejalan

100

VI.1. KONSEP. PERANCANGAN TAPAK

VI.1.1. PENCAPAIAN TAPAK

Tujuannya untuk memperoleh letak Main Entrance yang raemudah

kan pengunjung, mudah mengenali dan masuk ke dalam tapak

deng&n cara aman, maka kriteria pemilihan Main Entrance:

- Mudah dilihat.

- Mudah dicapai.

- Tidak raengganggu lalu lintas disekitarnya.

- Di jalan besar/utama.

Kesimpulan:

- Alternatif A sebagai Main Entrance (pintu masuk)

- Alternatif B sebagai Pintu Eeluar

- Alternatif C sebagai Side Entrance

VI.1.2. ORIENTASI MASSA

Dipertimbangkan orientasi massa terhadap:

a. Matahari

b. Angin

c. View

d. Lingkungan Sekitar

e. Kebisingan

Aa a. Terhadap Matahari

Panas raatahari yang mempengaruhi bangunan adalah pk 9.00

sampai pk 16.00

Untuk menahan sinar raatahari langsung dapat diatur dengan:

- Over stek yang cukup lebar

- Sirip-eirip perabuat bayangan

Page 3: Bab VI. KONSEP PERANCANGAN Palsafah Shoringi lempo · si orang dalara, misalnya dengan membuat perbedaan tinggi lantai dan penyelesaian landscape yang baik. Faktor keamanan bagi pejalan

101

PENCAPAIAN KE DALAM SIDE

Page 4: Bab VI. KONSEP PERANCANGAN Palsafah Shoringi lempo · si orang dalara, misalnya dengan membuat perbedaan tinggi lantai dan penyelesaian landscape yang baik. Faktor keamanan bagi pejalan

102

- Penanaman pohon peneduh

Untuk massa bangunan dapat diatur:

- Pembukaan tidak boleh mengarah/menghadap langsung Ice

Timur/Barat.

- Demikian pula untuk ruang-ruang latihan terbuka tidak

mengarah langsung ke Timur/Barat.

Ad b. Terhadap angin

Untuk aktivitas yang membutuhkan "banyak pertukaran udara

segar maka potensi angin dapat dimanfaatkan semaksimal

mungkia (arah angin berherabus arah Tenggaxa/Barat Laut).

Untuk aktivitas di luar ruangan (out door) yang tidak ter-

lalu banyak angin dapat diatur dengan perletakan massa

disekelilingnya sebagai barier ataupun penataan landscape

misalnya mengatur pohon yang rindang dan lebat sebagai

barier.

Ad c. Terhadap View

Yiew disekitar tapak ada yang.khusus atau menarik maka

harus diupayakan view yang menarik didalam tapak.

Maka orientasinya ke dalam site itu sendiri,dengan demikian

penataan landscape dan permainan ruang luar sangat diper-

lukan.

Ad d. Terhadap Idngkungan Sekitar

Lingkungan aekitar saat ini masih relatif tidak terlalu

padat, namun harus dipertimbangkan interaksi antara tapak

dan lingkungannya, misalnya pengturan parkir, penenpatan

entrance dan penanggulangan masalah kebisingan.

Page 5: Bab VI. KONSEP PERANCANGAN Palsafah Shoringi lempo · si orang dalara, misalnya dengan membuat perbedaan tinggi lantai dan penyelesaian landscape yang baik. Faktor keamanan bagi pejalan

103

Ad e. Kebisingan

Kebiaingan yang mempengaruhi tapak berasal dari 2 sumber

yaitu :

- Kebisingan yang berasal dari Jalan Raya.

- Kebisingan yang timbul karena aktivitas di dalam tapak.

Untuk kebisingan yang berasal dari Jalan raya dapat diku-

rangi dengan :

- Bangunan yang butuh ketenangan. diletakkan cukup ;Jauh

dari jalan.

- Membuat perbedaan dengan tinggi permukaan Ja-la11*

- Menanam pohon yang cukup lebat daunnya.

- Menanarai ruraput pada tanah-tanah kosong.

Untuk kebisingan yang ditirabulkan oleh aktivitas di dalara

tapak ':

- Mengelompokkan ruang-ruang yang membutuhkan ketenangan

dalam zone tersendiri (tidak bercampur dengan kelompok -

ruang yang raraai).

- Membuat perbedaan tinggi dengan zone yang berbeda.

- Menanami pohon yang cukup lebat sebagai barier.

Page 6: Bab VI. KONSEP PERANCANGAN Palsafah Shoringi lempo · si orang dalara, misalnya dengan membuat perbedaan tinggi lantai dan penyelesaian landscape yang baik. Faktor keamanan bagi pejalan

104

VI.1.3. SIRKULASI DALAM TAPAK

Sirkulasi yang ada dapat dibedakan:

- Sirkulasi kendaraan

- Sirkulasi manusia

Sirkulasi kendaraan sebaiknya dibedakan sirkulaei kendaraan

yang publik dengan sirkulasi kendaraan service demikian pula

fasilitas parkimya.

Sirkulasi raanusia sebaiknya juga dipisahkan misalnya dengan

membedakan atau raembatasi sirkulasi orang luar dan sirkula-

si orang dalara, misalnya dengan membuat perbedaan tinggi

lantai dan penyelesaian landscape yang baik.

Faktor keamanan bagi pejalan kaki, yaitu peraisahan antara

sirkulasi pe^alan kaki dan kendaraan sedapat mungkin di-

hindari crossing,

VI.1.4. POLA JALAH

Dengan memperhatikan ragam aktivitas yang ada maka pola

jalan menyebar akan didapat berbagai keuntungan sebagai

berikut:

- Dapat mempunyai pusat orientasi misalnya plaza/ruang ter-

buka,

- Orang/pengunjung dapat dengan mudah memilih arah mana

yang akan ditempuh/dituju.

- Pencapaian ke masing-maBing aktivitas akan lebih merata.

Pola Parkii

Mengingat jumlah parkir yang dibutuhkan sangat banyak, maka

dipilih sistim parkir tegak lurus karena menghemat area

Page 7: Bab VI. KONSEP PERANCANGAN Palsafah Shoringi lempo · si orang dalara, misalnya dengan membuat perbedaan tinggi lantai dan penyelesaian landscape yang baik. Faktor keamanan bagi pejalan

105

parkir, di samping itu lebih aesuai dengan bentuk tapak

yang hampir persegi pan^ang.

VI.1.5 LANDSCAPE

Pemanfaatan pertamanan dalam perancangan ini mutlak diper-

lukan antara lain:

- Menyatukan manusia, bangunan dan alam sekitaraya

- Merangsang emosi seseorang dalam menikmati suasana bagian

demi bagian (serial vision)

- Mengurangi refleksi sinar matahari (yang menyebabkan silau)

- Sebagai ruang-ruang pengarah, peneduh dan menguatkan ke-

san ruang

- Sebagai paru-paru lingkungan tapak

- Pemanfaatan ruang/bagian yang tidak terpakai

Penghi^auan

Dibutuhkan eleman pohon/tanaman:

- Sebagai peneduh parkir, ruang terbuka, plaza, taman dan

pedestrian (tanaman besar)

- Sebagai Tiew/tanaman hias (tanaman perdu)

- Sebagai penutup tanah/permadanipenghijauan (rumput-

ruinputan)

Pengerasan

Pedestrian,plaza, terapat parkir, tempat latihan membutuhkan

pengerasan.

Bahan perkerasan harus dipertimbangkan:

- Tahan lama

- Tidak licin

- Tidak menyilaukan

Page 8: Bab VI. KONSEP PERANCANGAN Palsafah Shoringi lempo · si orang dalara, misalnya dengan membuat perbedaan tinggi lantai dan penyelesaian landscape yang baik. Faktor keamanan bagi pejalan

maka tempat parkir dan jalan menggunakan aspal.

Pedestrian dan plaza menggunakan batu pecan Cbatu gilang)

yang diatur.

Tempat latihan menggunakan Corn block.

Perlengkapan Tapak

- Sanitasi

. Pembuang air taman (misalnya air hujan) disalurkan ke

parit disekeliling tapak

- Penerangan Buatan

. Sebagai penerangan ruang luar

. Pembentuk suasana

. Pengarah jalan

. Hiasan/View tanam

- Tempat Duduk

. Diletakkan di tempat teduh

. Sebagai sarana komunikasi

. Sebagai sarana untuk menikmati suasana

- Terapat Bunga

. Sebagai View tanam

. Penghalang/pengarah

. Pengubah suasana

- Kolam-kolam

. Sebagai View tanam

. Penyejuk lingkungan

. Pengubah suasana

- ICotak Sampah

. Untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan

secara keseluruhan

Page 9: Bab VI. KONSEP PERANCANGAN Palsafah Shoringi lempo · si orang dalara, misalnya dengan membuat perbedaan tinggi lantai dan penyelesaian landscape yang baik. Faktor keamanan bagi pejalan

106

FUNGSI TANAMAN

Page 10: Bab VI. KONSEP PERANCANGAN Palsafah Shoringi lempo · si orang dalara, misalnya dengan membuat perbedaan tinggi lantai dan penyelesaian landscape yang baik. Faktor keamanan bagi pejalan

107

PUIiGSI TANAMAK

Page 11: Bab VI. KONSEP PERANCANGAN Palsafah Shoringi lempo · si orang dalara, misalnya dengan membuat perbedaan tinggi lantai dan penyelesaian landscape yang baik. Faktor keamanan bagi pejalan

108

JEHIS TANAMAH

Page 12: Bab VI. KONSEP PERANCANGAN Palsafah Shoringi lempo · si orang dalara, misalnya dengan membuat perbedaan tinggi lantai dan penyelesaian landscape yang baik. Faktor keamanan bagi pejalan

109

TAhfAMAAi

PCMRBNTUK.

TAJU7UN&

A/CAS/AACAC/A

FOUA

C.BMAJZA Atf&tAlCASISA&l&A

JEHIS TANAKAN

Page 13: Bab VI. KONSEP PERANCANGAN Palsafah Shoringi lempo · si orang dalara, misalnya dengan membuat perbedaan tinggi lantai dan penyelesaian landscape yang baik. Faktor keamanan bagi pejalan

110

VI.1.6. POLA MASSA

Dalam penentuan pola massa harus dipertimbanglcan sebagai

berikut:

- Pemisahan aktivitas yang jelas menurut kelorapok dan fung-v

sinya

- Pemisahan antara aktivitas yang membutuhkan ketenangan

dan aktivitas yang tidak membutuhkan ketenangan

- Memberikan kesan yang' ramah dan komunikatif

- Memberikan suasana yang menyatu dengan alam lingkungannya

Maka dengan memperhatikan kebutuhan ruang dan aktivitas yang

ada, jelas diperlukan pola massa yang menyebar dengan kon-

sekwensi:

- Pemakaian selasar sebagai penghubung

- Terjadi banyak ruang luar sehingga diperlukan perencanaan

Macro space (pengikat keseluruhan massa dalam site) dan

Micro space (sebagai pengikat massa dan kelompok massa)

VI.1.7. KUAHG LUAR

Disini ruang luar dibedakan tnenjadi ruang positif dan ruang

negatif.

Ruang positif adalah suatu ruang luar yang didalamnya ter-

dapat fungsi dan aktivitas manusia, dan sebaliknya disebut

ruang negatif. Maka ruang poeitif akan diolah, diatur dan

disesuaikan dengan fungsi ruang luar tersebut, sedang ru-

ang akan diatur, ditata secara alamiah.

Page 14: Bab VI. KONSEP PERANCANGAN Palsafah Shoringi lempo · si orang dalara, misalnya dengan membuat perbedaan tinggi lantai dan penyelesaian landscape yang baik. Faktor keamanan bagi pejalan

111

VI.1.8. Z O N I N G

- Zone Publik

Merupakan daerah yang dapat dicapai oleh umum, diraana

benar-benar setiap saat umum dapat mencapainya antara

lain fasilitas parkir.

- Zone Semi Publik

Merupakan daerah yang kegiatannya adalah fasilitas yang

dapat dipakai oleh umum maupun oleh orang dalam (peng-

huni),

Yang terraasuk kelompok ini antara lain:

. Fasilitas kantor

. Fasilitas latihan fisik

. Fasilitas kesehatan

. Pasilitas pendidikan non fisik

- Zone Non Publik

Merupakan daerah yang dipakai khusus untuk kegiatan orang

dalam (penghuni) dimana umum tidak diperkenankan sembarang

an raasuk.

Yang termasuk kelorapok ini antara lain:

. Pasilitas penginapan kenshi

- Zone Service

Merupakan daerah untuk melayani segala aktivitas dalam

site.

Yang termasuk kelorapok ini .adalah;

. Fasilitas service

Penentuan Zoning

Tujuannya untuk memudahkan pengaturan lay out massa dalam

Page 15: Bab VI. KONSEP PERANCANGAN Palsafah Shoringi lempo · si orang dalara, misalnya dengan membuat perbedaan tinggi lantai dan penyelesaian landscape yang baik. Faktor keamanan bagi pejalan

112

site dan menjadi dasar dalam perancangan selanjutnya.

Kriteria penentuan zoning antara lain:

• Pengelompokan jenis dan hubungan aktivitas.

- Xarakteristik dan hubungan ruang.

- Pemilihan konsep massa dan ruang luar.

- Sirkulasi dan pencapaian.

- Keadaan tapak.

Page 16: Bab VI. KONSEP PERANCANGAN Palsafah Shoringi lempo · si orang dalara, misalnya dengan membuat perbedaan tinggi lantai dan penyelesaian landscape yang baik. Faktor keamanan bagi pejalan

113

Z O N I N G

Page 17: Bab VI. KONSEP PERANCANGAN Palsafah Shoringi lempo · si orang dalara, misalnya dengan membuat perbedaan tinggi lantai dan penyelesaian landscape yang baik. Faktor keamanan bagi pejalan

114

VI.2. PERANCANGAN BAHGUHAN

VI.2.1. BENTTJK MASSA

Untuk dapat memberi ciri pada Bangunan Gedung Pusat Perkemi

dengan gedung-gedung olah raga yang lain, diperlukan konsep

tersendiri yang diambil dari falsafah Shorinji Kempo maka

maka bangunan ini harus dapat menampilkan keaan-kesan seba-

gai berikut:

- Komunikatif, mudah dimengerti

- Sederhana

- Selaras dengan lingkungannya

- Kokoh, kuat

- ledisiplinan dan keteraturan

- Menunjukkan hirarki/tingkatan

Kesan kotnunikatif, mudah dimengerti dapat ditampilkan dengan

memperlihatkan fungsi ruangnya, misalnya ruang serba guna

sebagai tempat bertanding dapat diperlihatkan tribunnya.

Ruang penginapan kenshi, sebagai tempat tidur sementara

dapat diperlihatkan deretan ruang dan kaca-kaca jendela yang

berulang-ulang.

Eesan sederhana dapat ditampilkan dengan bentuk yang sesuai

dengan fungsi dan kebutuhannya, miaalnya untuk ruang pengi-

napan kenshi cukup dengan atap perisai saja. Untuk ruang

serba guna perisai dengan sedikit modifikaei.

Kesan selaras dengan lingkungan dapat ditarapilkan dengan

memperhatikan apakah bentuk bangunan sudah sesuai dengan

iklim yang ada si lingkungannya, misalnya untuk menjawab

tuntutan iklim tropis kita menggunakan gaya arsitektur

Page 18: Bab VI. KONSEP PERANCANGAN Palsafah Shoringi lempo · si orang dalara, misalnya dengan membuat perbedaan tinggi lantai dan penyelesaian landscape yang baik. Faktor keamanan bagi pejalan

115

tropis dengan ciri-ciri overstek yang lebar sebagai penahan

cahaya matahari dan curah liujan (penampilan arsitektur atap)

Kesan kokoh dan kuat dapat ditampilkan dengan menonjolkan

struktur utainanya, misalnya:

. Ukuran atau dimensi yang cukup besar untuk kolom dan balok

nya.

. Dengan sengaja memperlihatkan struktur yang digunakan.

Kesan disiplin dan keteraturan dapat ditampilkan dengan mem-

perlihatkan keteraturan bentuk bangunan itu sendiri, misa.1-.

nya raodul atau jarak kolom yang teratur, dimensi kolom dan

balok yang teratur.

Kesan hlrarki/tingkatan dapat ditampilkan dengan memberikan

perbedaan-perbedaan ketinggian, misalnya unsur tangga seba-

gai tanda perbedaan tingkat/ketinggian. Penyelesaian atap

yang diatiu? secara bersuBun.

VI.2.2. STRUKTUR DAK SAHAH

Sesuai dengan bentuk massa, maka pemilihan struktur bangunan

harus dipertimbangkan terhadap persyaratan/kriteria-kriteria

penentunya;

- Meraenuhi syarat stabil,kuat, kaku.

- Sesuai dengan fungsi bangunan.

- Pelaksanaannya harus mudah dikerjakan oleh tenaga dalam

negeri (tidak memakai teknologi khusus).

- Ekonomis.

Maka dipilih sistim struktur ran;-;ka sebagai struktur utama

nya.

Bahan yang dipakai harus ditin^au dari beberapa kriteria

Page 19: Bab VI. KONSEP PERANCANGAN Palsafah Shoringi lempo · si orang dalara, misalnya dengan membuat perbedaan tinggi lantai dan penyelesaian landscape yang baik. Faktor keamanan bagi pejalan

116

antara lain:

- Suat/tahan lama.

- Ekonomis.

- Mudah didapat.

- Mudah dikerjakan (sudah dikenal dan sering dipakai di

Indonesia),

- !Fidak membutuhkan perawatan khusus.

Maka dengan meraperhatikan kriteria-kriteria tersebut di

atas, dapat disimpulkan:

- Kolom, balok, pelat lantai dipakai bahan beton bertulang.

- Rangka atap untuk bentang tidak lebih dari 15 meter dapat

menggunakan bahan kayu jati dan untuk bentangan yang le-

bih dari 15 meter digunakan rangka baja karena lebih efi-

sien.

- Penutup lantai pada umumnya menggunakan teraso 30x30.

. Untuk kamar mandi/WC dipakai mosaik

. Untuk tempat latihan tertutup di ruang serba guna dan

ruang SEIHO menggunakan parket kayu 3ati

. Untuk ruang mesin, genset dan pompa dipakai bahan

rabat beton

- Dinding, pada umumnya menggunakan bahan batu bata, pa-

sangan i batu dengan tinggi trasrarn 60 cm.

Untuk kamar mandi/WC tinggi trasram 200 cm.

- Atap, penutup atap menggunakan genting kodok jenis tera-

kota agar serasi dengan lingkungan sekitar.

Page 20: Bab VI. KONSEP PERANCANGAN Palsafah Shoringi lempo · si orang dalara, misalnya dengan membuat perbedaan tinggi lantai dan penyelesaian landscape yang baik. Faktor keamanan bagi pejalan

117

VI.2.3. HENENTUAN MODUL

Batasan untuk menentukan modul adalah:

- Studi gerak

- Studi prabot

- Studi balian material

Dengan demikian akan didapat ruang gerak yang fungsionil

dan efisien.

Studi gerak:

Studi prabot

Studi bahan material

Modul dasar

Modul struktur

Modul perancangan i

Studi ruang

Modul ruang

Keeimpulan yang dapat diambil dari studi modul (lihat gam-

bar) adalah:

- Modul daear 30 cm

- Modul perencanaan 120 cm

- Modul struktur kelipatan 120 cm

Page 21: Bab VI. KONSEP PERANCANGAN Palsafah Shoringi lempo · si orang dalara, misalnya dengan membuat perbedaan tinggi lantai dan penyelesaian landscape yang baik. Faktor keamanan bagi pejalan

118

MODUL BAHAN

Page 22: Bab VI. KONSEP PERANCANGAN Palsafah Shoringi lempo · si orang dalara, misalnya dengan membuat perbedaan tinggi lantai dan penyelesaian landscape yang baik. Faktor keamanan bagi pejalan

119

MODUL PERABOT

Page 23: Bab VI. KONSEP PERANCANGAN Palsafah Shoringi lempo · si orang dalara, misalnya dengan membuat perbedaan tinggi lantai dan penyelesaian landscape yang baik. Faktor keamanan bagi pejalan

120

STUDI GERAK

Page 24: Bab VI. KONSEP PERANCANGAN Palsafah Shoringi lempo · si orang dalara, misalnya dengan membuat perbedaan tinggi lantai dan penyelesaian landscape yang baik. Faktor keamanan bagi pejalan

121

STUDI GERAK

Page 25: Bab VI. KONSEP PERANCANGAN Palsafah Shoringi lempo · si orang dalara, misalnya dengan membuat perbedaan tinggi lantai dan penyelesaian landscape yang baik. Faktor keamanan bagi pejalan

123

VI .2 .4 . SISIIH UTILITAS

- Penghawaan

Sistim penghawaan yang dibutuhkan adalah penghawaan alami

Bebab untuk olah raga bela diri lebih banyak membutuhkan

pertukaran udara yang baik dan cukup (Natural Cross Venti

lation). Hal ini dapat dicapai dengan cara:r

. Pertukaran udara dalam ruang dengan sistim pembukaan

pada dua eisi ruang.

. Penggunaan eleman-eleman landscape yang dapat mereduksi

panas sinar matahari secara langsung.

. Mengurangi/menanan sinar matahari yang masuk secara lang

sung ke dalam ruang.

- Penerangan

Sistim penerangan yang dlbutuhkan adalah penggunaan pene-

rangan alam yang semaksimal mungkin. Hamun demikian juga

diperlukan penerangan buatan untuk menanggulangi perubah-

an cuaca dan untuk aktivitas di malam hari.

Sumber penerangan listrik dari PLH dan untuk saat-saat

dimana terjadi kekosongan aliran listrik PLF digunakan

aliran listrik yang berasal dari genset.

- Air bersih

Sumber air diambil dari PAM,sebagai cadangan digunakan

beberapa titik sumur bor.

Pendistribusian air bersih ke tiap unit dipakai sistim

Down Feet, maka diperlukan tandon dengan ketinggian tandon

harus lebin tinggi dari titik kebutuhan yang paling tinggi

- Pembuangan sarapah

Page 26: Bab VI. KONSEP PERANCANGAN Palsafah Shoringi lempo · si orang dalara, misalnya dengan membuat perbedaan tinggi lantai dan penyelesaian landscape yang baik. Faktor keamanan bagi pejalan

124

Sampan yang dihasilkan dari bangunan ditampung di kotak-

kotak sampah', kemudian dikumpulkan pada suatu tempat yang

dapat dengan mudah dicapai oleh dinas kebersihan.

Sistim TelekomunikaBi

. Komunikaai antax bagian di dalam kompleks

Diaediakan interkom atau aiphone pada ruang-ruang yang

memerlukan.

. Komunikasi dengan pihak luar

Digunakan pesawat telepon dari Perumtel yang langsung

dapat berhubungan dengan pihak luar.

Pencegah kebakaran

. Menyediakan tabung pemadam kebakaran pada ruang-ruang

yang rawan terhadap kebakaran (portable fire protection)

. Di luar bangunan akan dipasang Pilar Hidrant yang dihu^

bungkan dengan jaringan air bersih,

Sisitim Pembuangan air hujan

Air hujan yang turun diterima oleh atap dialirkan melalui

talang-talang yang disediakan, kemudian diteruskan ke sa-

luran drainage kompleke yang direncanakan routenya sesuai

dengan kelandaian daerah yang direncanakan.

Sistim pembuangan air kotor dan kotoran

Seluruh air kotor dari bangunan dapat dibuang langsung

ke saluran kotaf tetapi untuk air yang berasal dari WC

harus dialirkan ke septic tank kemudian ke sumur peresap.

Sistim penangkal petir

Digunakan sistim radio aktif, diletakkan di tengah kom-

pleks/pada bangunan yang cukup tinggi,iceuntungannya sis-

Page 27: Bab VI. KONSEP PERANCANGAN Palsafah Shoringi lempo · si orang dalara, misalnya dengan membuat perbedaan tinggi lantai dan penyelesaian landscape yang baik. Faktor keamanan bagi pejalan

125

sistim ini hanya menggunakan satu kawat arde tembaga yang

dihubungkan/ditanam dalam tanah, disamping itu sistim::.±ni

cukup efisien melindungi seluruh bangunan di dalam kom-

pleks.

Perhitungan Air Bersih (Data: MEE)

- Kebutuhan personil fasilitas kantor dan fasilitas kesev-

hatan;

1 hari / orang = 5 galon

Diperlukan 47 x 5 galon = 235 galon

- Ketmtuhan personil fasilitas penginapan atlit:

1 hari / orang = 50 galon

Diperlukan 720 x 50 galon = 36.000 galon

- Kebutuhan personil fasilitas service:

1 hari / orang = 15 galon

Diperlukan 36 x 15 galon = 540 galon

Kebutuhan air total 36.775 galon = 165.487,5 liter/hari

= 165,46 m5 = 165 m3.

Jika kapasitas menara air diperhitungkan berdasarkan kece-

patan pompa untuk menaikkan air ke menara bekerja penuh °

sebanyak 10 kali pengisian dalam sehari maka kapasitas me-

nara air yang dibutuhkan ^ 16,5 m .