BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN6.1Kesimpulan evaluasi kinerja Program Penanggulangan Penyakit DBD di Puskesmas Kecamatan Koja

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan terhadap program pengendalian penyakit DBD (P2DBD) di Puskesmas cakupan Kecamatan Koja periode Januari-April 2014, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan P2DBD belum cukup optimal, dilihat dari beberapa indikator, seperti: Angka Incidence Rate yaitu 86 per 100.000 penduduk (target tercapai) Angka Bebas Jentik yaitu 91,5% (target tidak tercapai) Angka Case Fatality Rate yaitu 0%. (target tidak tercapai) Angka penyelidikan epidemiologi positif yang ditindaklanjuti dengan fogging pada yaitu 100% (target tercapai)Penyebab masalah ditinjau dari berbagai variabel, meliputi:

Input Tenaga jumantik(Tidak ada penilaian, PSN tidak rutin pada semua rumah, dan kurang motivasi Proses Perencanaan(Rumah tidak berpenghuni Penyuluhan ( Pencatatan, pelaporan, dan pengawasan kurang lengkap Peran serta masyarakat ( Kurang pengetahuan Umpan balik(tidak adekuat Lingkungan Wilayah padat penduduk dengan curah hujan tinggiUntuk mengatasi berbagai hal tersebut perlu kerjasama berbagai pihak bukan hanya penyedia layanan dalam hal ini puskesmas kelurahan tetapi juga dari pihak masyarakat. Diharapkan evaluasi program ini dapat menjadi masukan yang berguna bagi berbagai pihak di Wilayah Kecamatan Koja dalam hal pengembangan pelaksanaan P2DBD dan meningkatkan kinerja di Puskesmas Kecamatan Koja6.2Saran evaluasi kinerja Program Penanggulangan Penyakit DBD di Puskesmas Kecamatan Koja

Pencapaian P2DBD di Puskesmas Kecamatan Koja Januari 2014 April 2014 belum cukup optimal, sehingga program ini harus tetap berlanjut agar dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian DBD. Berbagai usulan untuk menyelesaikan masalah tersebut meliputi : Mengadakan kegiatan penghargaan dan penyegaran untuk kader jumantik demi meningkatkan motivasi dan kinerja jumantik

Melakukan kunjungan PSN ke rumah yang sering tidak ada penghuninya di luar jam kerja

Melakukan penilaian kinerja jumantik secara berkesinambungan selama kegiatan PSN

Menyusun jadwal penyuluhan rutin untuk jumantik yang dapat disisipkan saat kegiatan puskesmas sehari-hari maupun saat kegiatan lain

Melakukan pendekatan dan memberikan edukasi kepada warga mengenai pentingnya dan keuntungan PSN serta cara melakukan 3M secara mandiri (self jumantik)

1