bab v. simpulan, keterbatasan, & implikasi. v.1...
TRANSCRIPT
150
BAB V. SIMPULAN, KETERBATASAN, & IMPLIKASI.
V.1 Simpulan
1. Faktor-faktor risiko yang berhasil diidentifikasi sebagai sumber
keterlambatan pelaksanaan proyek pembangunan transmisi radio microwave
“Axxxxx xx Project (XYZ) XXXX Xxxxxxx– Xxxx Xxxx” meliputi enam
klasifikasi risiko yaitu: risiko operasional terdiri dari sebelas (11) faktor risiko
proyek. Risiko engineering terdiri dari tiga (3) faktor risiko proyek. Risiko
pengadaan dan kontrak terdiri dari satu (1) faktor risiko proyek. Risiko sosial
terdiri dari satu (1) faktor risiko proyek. Risiko peraturan dan hukum terdiri
dari satu (1) faktor risiko proyek.
2. Rekomendasi rencana mitigasi risiko diberikan kepada tujuh belas (17)
faktor-faktor risiko yang terdapat dalam lima (5) klasifikasi faktor risiko
proyek.
3. Strategi respon risiko melalui perlakuan risiko dengan cara menghindari
risiko (avoiding risk) diberikan kepada satu (1) faktor risiko operasional, dan
satu (1) faktor risiko engineering.
4. Strategi respon risiko melalui perlakuan risiko dengan cara memindahkan
risiko (transferring risk) diberikan kepada satu (1) faktor risiko operasional,
satu (1) faktor risiko engineering, dan satu (1) faktor risiko sosial.
5. Strategi respon risiko melalui perlakuan risiko dengan cara mengendalikan
atau mengurangi risiko (mitigating risk) diberikan kepada empat (4) faktor
operasional, satu (1) faktor risiko pengadaan dan kontrak, serta satu (1) faktor
risiko peraturan dan hukum.
151
6. Strategi respon risiko melalui perlakuan risiko dengan cara menerima risiko
(accepting risk) diberikan kepada lima (5) faktor risiko operasional, serta satu
(1) faktor risiko engineering.
V.2 Keterbatasan
Keterbatasan yang dialami penulis selama melakukan penelitian adalah
sebagai berikut:
1. Kesulitan mendapatkan data dan informasi tentang status keuangan proyek
serta isi kontrak secara detail.
2. Beberapa narasumber mempunyai kekhawatiran dianggap sebagai pihak yang
bertanggung jawab terhadap terjadinya keterlambatan proyek, sehingga tidak
terbuka dalam memberikan informasi dan kronologi yang terjadi selama
pelaksanaan proyek.
3. Faktor risiko eksternal karena alam (hujan) dan kehilangan material di lokasi
proyek tidak dperhitungkan sebagai faktor risiko proyek karena faktor-faktor
risiko tersebut tidak tercatat dan terdokumentasi didalam data archive proyek,
serta tidak memberikan pengaruh secara signifikan kepada aktifitas dalam
pelaksanaan proyek secara keseluruhan.
4. Hasil penelitian hanya berlaku untuk kasus yang sedang diteliti saja belum
tentu bisa diaplikasikan secara umum.
152
V.3 Implikasi
V.3.1 Implikasi Teoritis
1. Hasil penelitian menegaskan bahwa rencana manajemen risiko merupakan
komponen penting dalam kesuksesan pelaksanaan proyek. Project Manager
harus selalu mengimplementasikan teori analisis manajemen risiko pada awal
proyek sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rencana manajemen proyek.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan manajemen risiko sangat
tergantung kepada kemampuan dalam mengenal, memahami, menguasai serta
mengimplementasikan teori manajemen risiko dalam pelaksanaan proyek,
komitmen dan tanggung jawab organisasi serta individu, komunikasi terbuka
dan jujur, upaya risiko sesuai dengan skala proyek, serta harus terintegrasi
dengan manajemen proyek (PMI, 2009:6)
IV.3.2 Implikasi Praktis
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran bagi Project
Manager, project stakeholders, customer, serta manajemen perusahaan, tentang
cara melakukan pengelolaan proyek dan risiko-risikonya, dalam pelaksanaan
proyek pembangunan transmisi radio microwave pada jaringan telekomunikasi
seluler yang akan datang.