bab v kesimpulan dan saran a. kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. bab v -...

37
41 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pertama, ekstrak buah kersen dapat dibuat menjadi sediaan permen jelly dengan variasi kadar manitol-gelatin. Kedua, didaptkan hasil formula 1, formula 2 dan formula 3 berbentuk semi padat, berwarna merah, berbau aroma strawberry, untuk formula 1 dan formula 2 berasa manis dan formula 3 berasa cukup manis, untuk formula 1 bertekstur sedikit kenyal, formula 2 bertekstur cukup kenyal dan formula 3 bertekstur kenyal. Ketiga, sediaan permen jelly mendapatkan hasil dari formula 1 sampai formula 3 berturut-turut sebesar 239,957 ppm, 243,251 ppm, dan 236,892 ppm yang menunjukkan aktivitas antioksidan lemah, dikatakan antioksidan lemah karena nilai IC 50 lebih dari 150 ppm. B. Saran Pertama, perlu dilakukan penelitian selanjutnya untuk mengetahui stabilitas dari sediaan yang mampu menunjukkan ketahanan sediaan. Kedua, perlu dilakukan pengujian mutu kandungan sediaan untuk mengetahui bahwa kandungan sediaan tidak ada perubahan. Ketiga, dapat melakukan formulasi ekstrak buah kersen menjadi bentuk sediaan lain contoh tablet dan konsentrasi ekstrak buah kersen ditingkatkan untuk mengoptimalkan aktivitas antioksidan.

Upload: others

Post on 02-Sep-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

41

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pertama, ekstrak buah kersen dapat dibuat menjadi sediaan permen jelly

dengan variasi kadar manitol-gelatin.

Kedua, didaptkan hasil formula 1, formula 2 dan formula 3 berbentuk semi

padat, berwarna merah, berbau aroma strawberry, untuk formula 1 dan formula 2

berasa manis dan formula 3 berasa cukup manis, untuk formula 1 bertekstur sedikit

kenyal, formula 2 bertekstur cukup kenyal dan formula 3 bertekstur kenyal.

Ketiga, sediaan permen jelly mendapatkan hasil dari formula 1 sampai

formula 3 berturut-turut sebesar 239,957 ppm, 243,251 ppm, dan 236,892 ppm yang

menunjukkan aktivitas antioksidan lemah, dikatakan antioksidan lemah karena nilai

IC50 lebih dari 150 ppm.

B. Saran

Pertama, perlu dilakukan penelitian selanjutnya untuk mengetahui stabilitas

dari sediaan yang mampu menunjukkan ketahanan sediaan.

Kedua, perlu dilakukan pengujian mutu kandungan sediaan untuk

mengetahui bahwa kandungan sediaan tidak ada perubahan.

Ketiga, dapat melakukan formulasi ekstrak buah kersen menjadi bentuk

sediaan lain contoh tablet dan konsentrasi ekstrak buah kersen ditingkatkan untuk

mengoptimalkan aktivitas antioksidan.

Page 2: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

42

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rohman. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Amelia, P. 2011. Isolasi, elusidasi struktur dan uji aktivitas antioksidan senyawa

kimia dari daun Garcinia benthami Pierre. Tesis Universitas Indonesia

Amrun, M., Umiyah, & Umayah, E., 2007, Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Air

Dan Ekstrak Metanol Beberapa Varian Buah Kenitu (Chrysophyllum

cainito L.) dari daerah Jember. Berk. Penel. Hayati 2007; 13:45-50.

Atmaka, W., E. Nurhartadi., M.M. Karim. 2013. Pengaruh Penggunaan Campuran

Karaginan dan Konjak terhadap Karakteristik Permen Jelly Temulawak

(Curcuma xanthorrhiza Roxb.). Jurnal Teknosains Pangan, Vol. 2 No. 2:

66-74.

Aqil, F., Ahmad. I., Mehmood, Z., 2006, Antioxidant and Free Radical Scavenging

Properties of Twelve Traditionally Used Indian Medicinal Plants, Turk J

Biol 30 (2006) 177-183.

Chabib L, Rizki MI, Aprianto, Zahrah AM. 2014. Pengembangan formulasi dan

evaluasi gummy candies paracetamol untuk anak-anak. J Pharmascience 1.

Bendra, A 2012. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Premna Oblongata Miq.

Dengan Metode DPPH Dan Identifikasi Golongan Senyawa Kimia Dari

Fraksi Teraktif. (Skripsi) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Indonesia.

[BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian

2: Lunak. ICS 67. 180. 20. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2001. Standar Nasional Indonesia. SNI -3140-

3- 2010. Gula Kristal Putih. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.

[DEPKES RI] Departemen Kesehatan 2000. Penetapan Standar Mutu Ekstrak

Tumbuhan Obat. Direktorat Jendral Jendral Pengawasan Makanan: Jakarta.

[DEPKES RI] Departemen Kesehatan 2008. Farmakope Herbal Indonesia. Jakarta:

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Eka suryani N., et al.2009. Natrium Benzoat Sebagai Bahan Pengawet Minuman

Isotonik. Universitas Negeri Malang Fakultas MIPA.

Gunawan D dan Mulyani S. 2004. Ilmu Obat Alam. Bogor : Penebar Swadaya.

Hasani, 2016. Formulasi Nutrasetikal Sediaan gummy candies Ekstrak Etanol

Daun Kelor (Moringa oleifera L.) dengan Variasi Kadar Manitol-Gelatin.

(Skripsi). Universitas Setia Budi.

Page 3: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

43

Imdar, 2010. Optimasi Formula Permen Jelly Rumput Laut (kappaphycus alvarezii)

dan Pendugaan Umur Simpanya dengan Model Pendekatan Kadar Air

Kritis Yang Dimodifikasi. (Skripsi). Institut Pertanian Bogor.

Judarwanto, W. 2013. 10 Jenis Radikal Bebas Ancam Manusia. http://ipmg-

online.com [30 September 2018].

Kosasih, E., Supriatna, N., Ana, E., 2013. Informasi Singkat Benih Kersen/Talok

(Muntingia calabura L), Balai Perbenihan Tanaman Hutan Jawa dan

Madura.

Koswara, S. (2009). Teknologi Pembuatan Permen. Ebookpangan.com.

Kurniati, ID., Afiani, R., 2017. Ekstrak Buah Kersen (Muntingia calabura) dalam

Menurunkan Jumlah Sel Goblet pada Tikus yang Dipapar Asap Rokok.

Jurnal Kesehatan dan Kedokteran, Vol 13, No 2.

Lenny, Sovia. 2006. Senyawa Triterenoid dan Steroid. Medan: Jurusan MIPA

Universitas Sumatra Utara.

Muhamad, 2016. Uji Kombinasi Ekstrak Umbi Bit (Beta vulgaris L.) dan Ekstrak

Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) Sebagai Antioksidan

Dengan Merode DPPH Serta Penentuan Kadar Total Fenol. (Skripsi)

Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Puewokerto.

Mukhriani. 2014. Ekstraksi, Pemisahan Senyawa, dan Identifikasi Senyawa Aktif

Jurnal Kesehatan.

Nair, Mala V, Roopalatha. 2013. Phytochemically analysis of successive reextracts

of the leaves of Moringa oleifera L. Int J Pharm and Pharm Scien 5: 629-

643.

Neswati, 2013. Karakteristik Permen Jelly Pepaya (carica papaya L.) dengan

Penambahan Gelatin Sapi. Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas

Andalas.

Novia et al. 2016. Sabun Mandi Cair Antibakteri dari Ekstrak Buah Kersen

(Muntingia calabura L). Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri

Semarang.

Pietta, P-G, Flavonoid As Antioxidant, Reviews, Journal National Product, 1999,

63:1035-1042

Prakash, A., (2001). Antioxidant Activity. Medallion Laboratories-Analytical

Progress.

Presetijo, 2010. Antiokasidan. Smart _Ebook.

Page 4: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

44

Richa, 2009. Uji Aktivitas Penangkap Radikal Dari Ekstrak Petroleum Eter, Etil

Asetat dan Etanol Rhizoma Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steen)

Dengan Metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrihidrazil). (Skripsi) Fakultas

Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rowe RC, Sheskey PJ, Quinn EM, editor. 2009. Handbook of Pharmaceutical

Exipients. Ed ke-6. United State of America: Pharmaceutical Press. hlm 48-

661.

Santosa, B. A., et.al. "Characteristics of extrudate from four varieties of corn with

aquadest addition." Indonesian Journal of Agriculture 1.2 (2008)

Sandjaja, S., Budiman, B., Harahap, H., Ernawati, F., Soekatri, M., & Widodo, Y.

et al. (2013). Food consumption and nutritional and biochemical status of

0·5–12-year-old Indonesian children: the SEANUTS study. British Journal

of Nutrition 110:S11–S20.

Sari, Cahyo Indah Permata. 2012. Kualitas Minimum Serbuk Kersen (Muntingia

calabura L) Dengan Variasi Konsentrasi Maltodekstrin dan Ekstrak Kayu

Secang (Caesalpinia sappan L). SI thesis: UAJY.

Sayuti, K.; Rina Yenrina: Antioksidan Alami dan Sintetik; Andalas Univesity Press:

Padang, 2015.

S.M Khopkar. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia Press.

Jakarta.

Suhaling, 2010. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Kacang Merah

(Phaseolus vulgaris L.) dengan Metode DPPH. (Skripsi). Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makasar.

Unjianto, B. 2011. Sirup Buah Kersen, Penyembuhan Asam Urat. Jakarta: Suara

Merdeka Cybernews.

Verdayanti, T. E. 2009. Uji Efektifitas Jus Buah Kersen terhadap Penurunan Kadar

Glukosa Darah pada Tikus Putih. Malang: Universitas Muhaammadiyah.

Voigt R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Edisi V. Yogyakarta:

Universitas Gajah Mada Press.

Yunahara et al. 2006. Uji Aktivitas Antioksidan pada Buah Talok (Muntingia

calabura L.) dengan Metode DPPH dan Rancimat. Jakarta: Fakultas

Farmasi Universitas Pancasila.

Page 5: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

45

LAMPIRAN

Page 6: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

46

Lampiran 1. Hasil determinasi buah kersen

Page 7: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

47

Lampiran 2. Gambar alat & bahan penelitian

Page 8: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

48

Lampiran 3. Perhitungan rendemen buah kersen segar halus

Buah segar halus diperoleh dari buah kersen segar yang berbobot 650

gram yang kemudian dihaluskan dengan blander didapatkan simplisia buah kersen

halus dengan bobot 600 gram, rendemen yang didapat sebesar:

𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 =bobot halus (gram)

𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 segar (𝑔𝑟𝑎𝑚)𝑥 100%

𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 =600 (gram)

650 (𝑔𝑟𝑎𝑚)𝑥 100%

𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = 92,30 %

Page 9: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

49

Lampiran 4. Perhitungan rendemen ekstrak kental buah kersen

Berat serbuk

(gram)

Berat gelas

kosong

(gram)

Berat gelas +

esktrak

(gram)

Berat ekstrak

(gram)

Prosentase

rendemen

(%)

166,5789

166,4362

176,6937

175,6014

168,1932

168,0683

193,8595

179,9933

183,9394

186,6120

175,1771

176,7146

27,2806

13,5571

7,2457

11,0106

6,9839

8,6463

500 14,94

Total 1021,5717 1096,2959 74,7242

Persentase rendemen ekstrak kental buah kersen adalah sebagai berikut:

𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 =bobot ekstrak (gram)

𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 ℎ𝑎𝑙𝑢𝑠 (𝑔𝑟𝑎𝑚)𝑥 100%

𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 =74,7242 (gram)

500 (𝑔𝑟𝑎𝑚)𝑥 100%

𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = 14,94 %

Page 10: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

50

Lampiran 5. Hasil pengujian fitokimia uji tabung ekstrak buah kersen

Tanin alkaloid (mayer) triterpenoid

Flavonoid saponin

Page 11: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

51

Lampiran 6. Gambar bahan & hasil pembuatan permen jelly ekstrak buah

kersen

Page 12: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

52

Lampiran 7. Data pengujian ph sediaan permen jelly

F1 F2 F3

Parameter:

Keterangan hasil:

Formula Hasil pH

Formula 1 6

Formula 2 6

Formula 3 6

Page 13: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

53

Lampiran 8. Kuesioner uji tingkat kesukaan permen jelly ekstrak buah

kersen

Kuesioner Uji Tingkat Kesukaan Permen Jelly Ekstrak Buah Kersen

Nama : Jenis kelamin : L/P

Usia :

Petunjuk:

1. Mengisi identitas diri pada tempat yang telah disediakan.

2. Mengambil 1 permen jelly masing-masing formula, seeblumnya berkumur

terlebih dahulu dengan air putih. Begitu pula ketika mencoba sampel

berikutnya didahulukan berkumur.

3. Berilah tanda centang pada kolom sesuai pendapat

Formula Rasa Kekenyalan Tanggapan

Formula 1 1 2 3 1 2 3 1 2 3

Formula 2 1 2 3 1 2 3 1 2 3

Formula 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

Keterangan:

Rasa : 1: tidak manis

2: manis

3: sangat manis

Kekenyalan : 1: sedikit kenyal

2: kenyal

3: sangat kenyal

Tanggapan : 1: tidak suka

2: suka

3: sangat suka

Page 14: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

54

Formula Rasa kekenyalan Tanggapan

Tidak

manis

Manis Sangat

manis

sedikit

kenyal

Kenyal Sangat

kenyal

Tidak

suka

Suka Sangat

suka

Formula 1 - 3 7 7 3 - 8 2 -

Formula 2 - 5 5 4 6 - 4 6 -

Formula 3 - 8 2 - 3 7 - 2 8

Page 15: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

55

Lampiran 9. Perhitungan larutan induk DPPH 0,4 mm

Penimbangan serbuk DPPH

Serbuk DPPH untuk uji aktivitas antioksidan ditimbang sesuai perhitungan

sebagai berikut:

𝑀𝑜𝑙𝑎𝑟𝑖𝑡𝑎𝑠 (𝑀) =mol

volume

𝑀𝑜𝑙𝑎𝑟𝑖𝑡𝑎𝑠 (𝑀) =bobot (g)𝑠𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘 𝐷𝑃𝑃𝐻

BM DPPH X Volume (liter)

0,4mM =mol

394,32 x 0,1

Bobot serbuk DPPH = 0,0004 x 394,32 x 0,1

= 0,015772 g = 15.772 mg = 15,8 mg

Pembuatan larutan DPPH

Serbuk DPPH ditimbang sebanyak 15,8 mg kemudian dilarutkan dengan

etanol p.a sampai tanda batas labu takar 100 ml. Kemudian dibaca absorbansi

larutan DPPH dan didapatkan nilai absorbansi sebesar 0,772.

Page 16: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

56

Lampiran 10. Data perhitungan dan seri konsentrasi vitamin E

pembuatan larutan stok vitamin E dengan menimbang 10 mg dimasukkan

dalam labu takar dan ditambahkan etanol p.a sampai tanda batas 100 ml, sehingga

diperoleh konsentrasi 100 ppm. Kemudian dibuat beberapa seri pengenceran yaitu

1 ppm, 2 ppm, 3 ppm, 4 ppm dan 5 ppm.

Perhitungan seri konsentrasi

1. Konsentrasi 1 ppm

V1.C1 = V2.C2

V1. 100 ppm = 10 ml. 1 ppm

V1 = 0,1 ml

2. Konsentrasi 2 ppm

V1.C1 = V2.C2

V1. 100 ppm = 10 ml. 2 ppm

V1 = 0,2 ml

3. Konsentrasi 3 ppm

V1.C1 = V2.C2

V1. 100 ppm = 10 ml. 3 ppm

V1 = 0,3 ml

4. Konsentrasi 4 ppm

V1.C1 = V2.C2

V1. 100 ppm = 10 ml. 4 ppm

V1 = 0,4 ml

5. Konsentrasi 5 ppm

V1.C1 = V2.C2

V1. 100 ppm = 10 ml. 5 ppm

V1 = 0,5 ml

Page 17: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

57

Lampiran 11. Data perhitungan dan pembuatan seri konsentrasi dari larutan

induk ekstrak buah kersen

Pembuatan larutan stok ekstrak buah kersen dengan menimbang 20 mg

dimasukkan dalam labu takar dan ditambahkan etanol p.a sampai tanda batas 100

ml, sehingga diperoleh konsentrasi 200 ppm. Kemudian dibuat beberapa seri

pengenceran yaitu 10 ppm, 20 ppm, 30 ppm, 40 ppm dan 40 ppm.

Perhitungan seri konsentrasi

1. Konsentrasi 10 ppm

V1.C1 = V2.C2

V1. 200 ppm = 10 ml. 10 ppm

V1 = 0,5 ml

2. Konsentrasi 20 ppm

V1.C1 = V2.C2

V1. 200 ppm = 10 ml. 20 ppm

V1 = 1 ml

3. Konsentrasi 30 ppm

V1.C1 = V2.C2

V1. 200 ppm = 10 ml. 30 ppm

V1 = 1,5 ml

4. Konsentrasi 40 ppm

V1.C1 = V2.C2

V1. 200 ppm = 10 ml. 40 ppm

V1 = 2 ml

5. Konsentrasi 50 ppm

V1.C1 = V2.C2

V1. 200 ppm = 10 ml. 50 ppm

V1 = 2,5 ml

Page 18: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

58

Lampiran 12. Data perhitungan dan seri konsentrasi permen jelly ekstrak

buah kersen

Pembuatan larutan stok permen jelly ekstrak buah kersen dengan

menimbang 10 ml dimasukkan dalam labu takar dan ditambahkan etanol p.a sampai

tanda batas 25 ml, sehingga diperoleh konsentrasi 400 ppm. Kemudian dibuat

beberapa seri pengenceran yaitu 100 ppm, 120 ppm, 140 ppm, 160 ppm dan 180

ppm.

Perhitungan seri konsentrasi

1. Konsentrasi 100 ppm

V1.C1 = V2.C2

V1. 400 ppm = 10 ml. 100 ppm

V1 = 2,5 ml

2. Konsentrasi 120 ppm

V1.C1 = V2.C2

V1. 400 ppm = 10 ml. 120 ppm

V1 = 3 ml

3. Konsentrasi 140 ppm

V1.C1 = V2.C2

V1. 400 ppm = 10 ml. 140 ppm

V1 = 3,5 ml

4. Konsentrasi 160 ppm

V1.C1 = V2.C2

V1. 400 ppm = 10 ml. 160 ppm

V1 = 4 ml

5. Konsentrasi 180 ppm

V1.C1 = V2.C2

V1. 400 ppm = 10 ml. 180 ppm

V1 = 4,5 ml

Page 19: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

59

Lampiran 13. Penentuan panjang gelombang maksimum

Page 20: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

60

Lampiran 14. Penentuan operating time

Time (minute) Raw Data Raw Data

0 0,586 0,587

1 0,586 0,587

2 0,586

3 0,587

4 0,587

5 0,587

6 0,587

7 0,587

8 0,588

9 0,588

10 0,588

11 0,588

12 0,588

13 0,588

14 0,588

15 0,589

16 0,589

17 0,589

18 0,588

19 0,589

20 0,589

21 0,589

22 0,589

23 0,589

24 0,590

25 0,590

26 0,590

27 0,590

28 0,590

29 0,590

30 0,590

Page 21: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

61

Lampiran 15. Hasil pengujian aktivitas antioksidan vitamin E

Absorbansi blanko (DPPH) = 0,772

% 𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =absorbansi blanko−absorbansi sampel

absorbansi blanko x 100%

Konsentrasi (ppm) Absorbansi sampel % inhibisi Rata-rata

1

0,673 12,82

12,82 0,676 12,43

0,670 13,21

2

0,657 14,90

15,54 0,650 15,80

0,649 15,93

3

0,617 22,80

21,78 0,617 22,80

0,620 19,68

4

0,596 27,80

24,46 0,599 22,40

0,593 23,18

5

0,560 27,46

27,28 0,561 27,33

0,563 27,07

Perhitungan %inhibisi

1. Konsentrasi 1 ppm

Absorbansi 1

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,673

0,772𝑥 100 = 12,82%

Absorbansi 2

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,676

0,772𝑥 100 = 12,43%

Absorbansi 3

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,670

0,772𝑥 100 = 13,21%

𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 = 12,82 %

Page 22: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

62

2. Konsentrasi 2 ppm

Absorbansi 1

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,657

0,772𝑥 100 = 14,90%

Absorbansi 2

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,650

0,772𝑥 100 = 15,80%

Absorbansi 3

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,649

0,772𝑥 100 = 15,93%

𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 = 15,54 %

3. Konsentrasi 3 ppm

Absorbansi 1

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,617

0,772𝑥 100 = 22,80%

Absorbansi 2

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,617

0,772𝑥 100 = 22,80%

Absorbansi 3

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,620

0,772𝑥 100 = 19,68%

𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 = 21,78 %

4. Konsentrasi 4 ppm

Absorbansi 1

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,596

0,772𝑥 100 = 27,80%

Absorbansi 2

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,599

0,772𝑥 100 = 22,40%

Page 23: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

63

Absorbansi 3

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,593

0,772𝑥 100 = 23,18%

𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 = 24,46 %

5. Konsentrasi 5 ppm

Absorbansi 1

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,560

0,772𝑥 100 = 27,46%

Absorbansi 2

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,561

0,772𝑥 100 = 27,33%

Absorbansi 3

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,563

0,772𝑥 100 = 27,07%

𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 = 27,28 %

hasil perhitungan regresi linier konsentrasi dengan % inhibisi diperoleh nilai:

persamaan regresi y = a+bx

a = 9,024

b = 3,784

r = 0,9876

y = a + bx

50 = 9,024 + 3,784

x = (50 – 9,024) /3,874

x = 10,82 ppm

Page 24: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

64

Lampiran 16. Hasil pegujian aktivitas antioksidan ekstrak buah kersen

Absorbansi blanko (DPPH) = 0,772

% 𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =absorbansi blanko−absorbansi sampel

absorbansi blanko x 100%

Konsentrasi (ppm) Absorbansi % inhibisi Rata-rata

10

0,675 12,56

12,51 0,677 12,30

0,674 12,69

20

0,634 17,87

17,91 0,633 18,00

0,634 17,87

30

0,543 29,66

29,87 0,540 30,05

0,541 29,92

40

0,539 30,18

30,26 0,540 30,05

0,536 30,56

50

0,499 35,36

37,51 0,450 41,70

0,498 35,49

Perhitungan %inhibisi

1. Konsentrasi 10 ppm

Absorbansi 1

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,675

0,772𝑥 100 = 12,56%

Absorbansi 2

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,677

0,772𝑥 100 = 12,30%

Absorbansi 3

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,674

0,772𝑥 100 = 12,69%

𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 = 12,51 %

2. Konsentrasi 20 ppm

Absorbansi 1

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,634

0,772𝑥 100 = 17,87%

Page 25: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

65

Absorbansi 2

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,633

0,772𝑥 100 = 18,00%

Absorbansi 3

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,634

0,772𝑥 100 = 17,87%

𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 = 17,91 %

3. Konsentrasi 30 ppm

Absorbansi 1

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,543

0,772𝑥 100 = 29,66%

Absorbansi 2

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,540

0,772𝑥 100 = 30,05%

Absorbansi 3

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,541

0,772𝑥 100 = 29,92%

𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 = 29,87 %

4. Konsentrasi 40 ppm

Absorbansi 1

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,539

0,772𝑥 100 = 30,18%

Absorbansi 2

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,540

0,772𝑥 100 = 30,05%

Absorbansi 3

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,536

0,772𝑥 100 = 30,56%

𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 = 30,26 %

5. Konsentrasi 50 ppm

Absorbansi 1

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,499

0,772𝑥 100 = 35,36%

Page 26: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

66

Absorbansi 2

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,450

0,772𝑥 100 = 41,70%

Absorbansi 3

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,498

0,772𝑥 100 = 35,49%

𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 = 37,51 %

hasil perhitungan regresi linier konsentrasi dengan % inhibisi diperoleh nilai:

persamaan regresi y = a+bx

a = 6,785

b = 0,6235

r = 0,9768

y = a + bx

50 = 6,785 + 0,6235

x = (50 – 6,785) /0,6235

x = 69,31 ppm

Page 27: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

67

Lampiran 17. Hasil pengujian aktivitas antioksidan permen jelly ekstrak buah

kersen

1. Formula 1

Absorbansi blanko (DPPH) = 0,772

% 𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =absorbansi blanko−absorbansi sampel

absorbansi blanko x 100%

Konsentrasi (ppm) Absorbansi % inhibisi Rata-rata

100

0,690 10,62

10,62 0,689 10,75

0,691 10,49

120

0,652 15,54

15,75 0,650 15,80

0,649 15,93

140

0,599 22,41

22,36 0,600 22,27

0,599 22,41

160

0,562 27,20

27,24 0,561 27,33

0,562 27,20

180

0,517 33,03

33,07 0,517 33,03

0,516 33,16

Perhitungan %inhibisi

1. Konsentrasi 100 ppm

Absorbansi 1

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,690

0,772𝑥 100 = 10,62%

Absorbansi 2

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,689

0,772𝑥 100 = 10,75%

Page 28: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

68

Absorbansi 3

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,691

0,772𝑥 100 = 10,49%

𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 = 10,62 %

2. Konsentrasi 120 ppm

Absorbansi 1

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,652

0,772𝑥 100 = 15,54%

Absorbansi 2

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,650

0,772𝑥 100 = 15,80%

Absorbansi 3

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,649

0,772𝑥 100 = 15,93%

𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 = 15,75 %

3. Konsentrasi 140 ppm

Absorbansi 1

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0599

0,772𝑥 100 = 22,41%

Absorbansi 2

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,600

0,772𝑥 100 = 22,27%

Absorbansi 3

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,599

0,772𝑥 100 = 22,41%

𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 = 22,36 %

4. Konsentrasi 160 ppm

Absorbansi 1

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,562

0,772𝑥 100 = 27,20%

Absorbansi 2

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,561

0,772𝑥 100 = 27,33%

Page 29: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

69

Absorbansi 3

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,562

0,772𝑥 100 = 27,20%

𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 = 27,24 %

5. Konsentrasi 180 ppm

Absorbansi 1

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,517

0,772𝑥 100 = 33,03%

Absorbansi 2

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,517

0,772𝑥 100 = 33,03%

Absorbansi 3

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,516

0,772𝑥 100 = 33,16%

𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 = 33,07 %

hasil perhitungan regresi linier konsentrasi dengan % inhibisi diperoleh nilai:

persamaan regresi y = a+bx

a = - 17,665

b = 0,2820

r = 0,999

y = a + bx

50 = - 17,665+ 0, 0,2820x

x = (50 + 17,665) /0,2820

x = 239,957 ppm

Page 30: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

70

2. Formula 2

Absorbansi blanko (DPPH) = 0,772

% 𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =absorbansi blanko−absorbansi sampel

absorbansi blanko x 100%

Konsentrasi (ppm) Absorbansi % inhibisi Rata-rata

100

0,688 10,88

10,88 0,688 10,88

0,688 10,88

120

0,649 15,93

15,92 0,651 15,67

0,647 16,19

140

0,594 23,05

22,83 0,598 22,53

0,595 22,92

160

0,559 27,59

27,63 0,560 27,46

0,557 27,84

180

0,524 32,12

32,25 0,524 32,12

0,521 32,51

Perhitungan %inhibisi

1. Konsentrasi 100 ppm

Absorbansi 1

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,688

0,772𝑥 100 = 10,88%

Absorbansi 2

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,688

0,772𝑥 100 = 10,88%

Absorbansi 3

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,688

0,772𝑥 100 = 10,88%

𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 = 10,88 %

Page 31: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

71

2. Konsentrasi 120 ppm

Absorbansi 1

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,649

0,772𝑥 100 = 15,93%

Absorbansi 2

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,651

0,772𝑥 100 = 15,67%

Absorbansi 3

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,647

0,772𝑥 100 = 16,19%

𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 = 15,92 %

3. Konsentrasi 140 ppm

Absorbansi 1

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,594

0,772𝑥 100 = 23,05%

Absorbansi 2

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,598

0,772𝑥 100 = 22,53%

Absorbansi 3

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,595

0,772𝑥 100 = 22,92%

𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 = 22,63 %

4. Konsentrasi 160 ppm

Absorbansi 1

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,559

0,772𝑥 100 = 27,59%

Absorbansi 2

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,560

0,772𝑥 100 = 27,46%

Absorbansi 3

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,557

0,772𝑥 100 = 27,84%

𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 = 27,63 %

Page 32: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

72

5. Konsentrasi 180 ppm

Absorbansi 1

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,524

0,772𝑥 100 = 32,12%

Absorbansi 2

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,524

0,772𝑥 100 = 32,12%

Absorbansi 3

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,521

0,772𝑥 100 = 32,51%

𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 = 32,25 %

Hasil perhitungan regresi linier konsentrasi dengan % inhibisi diperoleh nilai:

persamaan regresi y = a+bx

a = - 16,213

b = 0,2722

r = 0,9974

y = a + bx

50 = - 16,213+ 0,2722x

x = (50 + 16,213) /0,2722

x = 243,251 ppm

Page 33: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

73

3. Formula 3

Absorbansi blanko (DPPH) = 0,772

% 𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =absorbansi blanko−absorbansi sampel

absorbansi blanko x 100%

Konsentrasi (ppm) Absorbansi % inhibisi Rata-rata

100

0,686 11,32

10,94 0,689 10,75

0,689 10,75

120

0,641 16,96

16,96 0,641 16,96

0,641 16,96

140

0,590 23,57

23,61 0,588 23,83

0,591 23,44

160

0,555 28,10

27,92 0,557 27,84

0,557 27,84

180

0,512 33,67

33,71 0,512 33,67

0,511 33,80

Perhitungan % inhibisi

1. Konsentrasi 100 ppm

Absorbansi 1

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,686

0,772𝑥 100 = 11,32%

Absorbansi 2

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,689

0,772𝑥 100 = 10,75%

Absorbansi 3

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,689

0,772𝑥 100 = 10,75%

𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 = 10,94 %

Page 34: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

74

2. Konsentrasi 120 ppm

Absorbansi 1

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,641

0,772𝑥 100 = 16,96%

Absorbansi 2

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,641

0,772𝑥 100 = 16,96%

Absorbansi 3

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,641

0,772𝑥 100 = 16,96%

𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 = 16,96 %

3. Konsentrasi 140 ppm

Absorbansi 1

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,590

0,772𝑥 100 = 23,57%

Absorbansi 2

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,588

0,772𝑥 100 = 23,83%

Absorbansi 3

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,591

0,772𝑥 100 = 23,44%

𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 = 23,61 %

4. Konsentrasi 160 ppm

Absorbansi 1

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,555

0,772𝑥 100 = 28,10%

Absorbansi 2

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,557

0,772𝑥 100 = 27,84%

Absorbansi 3

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,557

0,772𝑥 100 = 27,84%

𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 = 27,92 %

Page 35: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

75

5. Konsentrasi 180 ppm

Absorbansi 1

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,512

0,772𝑥 100 = 33,67%

Absorbansi 2

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,512

0,772𝑥 100 = 33,67%

Absorbansi 3

%𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =0,772 − 0,511

0,772𝑥 100 = 33,80%

𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 = 33,71 %

hasil perhitungan regresi linier konsentrasi dengan % inhibisi diperoleh nilai:

persamaan regresi y = a+bx

a = -16,922

b = 0,2825

r = 0,9979

y = a + bx

50 = -16,922+ 0,2825x

x = (50 + 16,922) /0,2825

x = 236,892 ppm

Page 36: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

76

Lampiran 18. Hasil uji SPSS aktivitas antioksidan

Page 37: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/3510/7/7. BAB V - LAMPIRAN.pdf · [BSN] Badan Standar Nasional. 2008. SNI 02-3547-2008, Kembang Gula bagian 2: Lunak

77