bab v implementasi pembelajaran a. model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257...

170
Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 257 BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter SILABUS ANALISIS PUISI KD 16 Sekolah : SMA Negeri 18 Bandung Kelas/Semeater : X/2 Standar Kompetensi : Memahami puisi, analisis puisi dan dari analisis puisi ini diharapkan siswa dapat memberikan pemaknaan dan beroleh pengalaman yang dapat dijadikan inspirasi dalam menuliskan puisi. Kompetensi Dasar : Memahami teori puisi yang didalamnya ada unsur-unsur puisi meliputi struktur puisi, imaji atau pencitraan dan unsur afektif dalam puisi. Alokasi Waktu : (6 x 45 menit) Materi Pokok atau Bahan Ajar Kegiatan Pembelajaran atau Pengalaman Belajar Siswa Indikator Penilaian Alokasi waktu Sumber Belajar PUISI Memperlihatkan pembacaan puisi dengan menggunakan pemutaran video Siswa mencoba mengapresiasikan puisi yang dilihatnya Pembacaan puisi Kognitif : Siswa diberi tontonan video tentang tokoh idola dan pembacaan puisi oleh penyair dan gurunya. Dari hasil tontonan tersebut siswa mencoba mengapresiasikan puisi dengan menyebutkan hakikat puisi dan unsur Pengamatan Pengamatan 6x2 JP Pemutaran video tokoh idola “Hellen- Keller”.

Upload: vuongtu

Post on 24-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

257

BAB V

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN

A. Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter

SILABUS

ANALISIS PUISI KD 16

Sekolah : SMA Negeri 18 Bandung

Kelas/Semeater : X/2

Standar Kompetensi : Memahami puisi, analisis puisi dan dari analisis

puisi ini diharapkan siswa dapat memberikan

pemaknaan dan beroleh pengalaman yang dapat

dijadikan inspirasi dalam menuliskan puisi.

Kompetensi Dasar : Memahami teori puisi yang didalamnya ada

unsur-unsur puisi meliputi struktur puisi, imaji

atau pencitraan dan unsur afektif dalam puisi.

Alokasi Waktu : (6 x 45 menit)

Materi Pokok atau

Bahan Ajar

Kegiatan

Pembelajaran

atau Pengalaman

Belajar Siswa

Indikator Penilaian Alokasi

waktu

Sumber

Belajar

PUISI Memperlihatkan

pembacaan puisi

dengan

menggunakan

pemutaran video

Siswa mencoba

mengapresiasikan

puisi yang

dilihatnya

Pembacaan puisi

Kognitif : Siswa diberi

tontonan video tentang

tokoh idola dan

pembacaan puisi oleh

penyair dan gurunya.

Dari hasil tontonan

tersebut siswa mencoba

mengapresiasikan puisi

dengan menyebutkan

hakikat puisi dan unsur

Pengamatan

Pengamatan

6x2 JP Pemutaran

video tokoh

idola “Hellen-

Keller”.

Page 2: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

258

oleh gurunya

Siswa memberi

kritikan atas puisi

yang telah

dibacakan

Berdiskusi tentang

puisi dan unsur-

unsur dalam puisi

menurut pandangan

siswa (inkuiri) dari

puisi yang

dihasilkan.

Guru membagi

kelompok yang

akan

mempresentasikan

puisi yang telah

dibuat, dari puisi

temannya yg sudah

dinilai oleh anggota

kelompoknya. (

puisi yang terbaik)

Kegiatan

menganalisis puisi

dan Pembahasan

dengan berdiskusi.

(Buzz-group)

fisik puisi.

Produk: Siswa

mengungkapkan

pikiran dan persaannya

melalui kegiatan

menulis puisi.

Proses: Siswa diguyur

untuk menghasilkan

puisi melalui proses

kreatif menulis puisi

dimulai dari pencarian

ide, pilihan kata dan

belajar

mendokumentasikan

kata-kata yang akan

dituangkan kedalam

puisinya.

Psikomotorik:

Pencarian ide dari hasil

tontonannya, mencari

pilihan kata yang tepat,

mendokumentasikan

kata-kata, merangkai

kata dan kedalam puisi.

Afektif: Setiap

kejadian yang terjadi

dalam hidupnya dan

apa yang dirasakan

dapat dituangkan

kedalam puisi.

Karakter: menemukan

nilai-nilai kehidupan

dari apa yang dilihat,

dirasa dan

diimplementasikan

kedalam sastra melalui

kegiatan berekspresi.

Tes

Pengamatan

Pengamatan

Pengamatan

Pengamatan

Page 3: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

259

Keterampilan sosial:

berdiskusi ( saling

bertanya dan

berpendapat),

berkomunikasi, saling

menghargai teman,

dapat mengambil

keputusan, kejujuran,

menemukan nilai-nilai

kehidupan.

RPP SMA: Menulis Puisi

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 18 Bandung

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X/2

Materi Pembelajaran : Menulis Puisi

Alokasi Waktu : 6 (2 x 45 menit)

I. Standar Kompetensi : 16. Mengungkapkan keindahan alam

dan pengalaman melalui kegiatan

menulis kretif puisi

II. Kompetensi Dasar : 16.1. Menulis kretif puisi berkaitan

dengan tokoh idola.

III. Indikator :

A. Kognitif:

Siswa diberi tontonan video tentang tokoh idola dan pembacaan puisi

oleh penyair dan gurunya.

Produk:

Dari hasil tontonannya tersebut siswa ditugasi oleh gurunyan untuk

menulis puisi.

Page 4: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

260

Proses: Siswa diguyur untuk menghasilkan puisi melalui proses kreatif

menulis puisi dimulai dari pencarian ide, pilihan kata dan belajar

mendokumentasikan kata-kata yang akan dituangkan kedalam

puisinya.

B. Psikomotor: Pencarian ide dari hasil tontonannya, mencari pilihan kata

yang tepat, mendokumentasikan kata-kata, merangkai kata dan

kedalam puisi.

C. Afektif: Setiap kejadian yang terjadi dalam hidupnya dan apa yang

dirasakan dapat dituangkan kedalam puisi.

Karakter: menemukan nilai-nilai kehidupan dari apa yang dilihat,

dirasa dan diimplementasikan kedalam sastra melalui kegiatan

berekspresi.

Keterampilan sosial: berdiskusi ( saling bertanya dan berpendapat),

berkomunikasi, saling menghargai teman, dapat mengambil keputusan,

kejujuran, menemukan nilai-nilai kehidupan.

IV. Tujuan Pembelajaran:

Produk: Siswa mampu menulis puisi yang merupakan ungkapan dan

perasaan yang dituangkan kedalam bentuk puisi.

Proses: memperlihatkan tontonan tentang tokoh idola dan pembacaan puisi

oleh penyair dan gurunya sebagai cara untuk membangkitkan imajinasi

siswa dalam pencarian ide.

Psikomotor: Pencarian ide dari hasil tontonannya, mencari pilihan kata

yang tepat, mendokumentasikan kata-kata, merangkai kata dan kedalam

puisi.

Page 5: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

261

Pengembangan Karakter: menemukan nilai-nilai kehidupan dari apa yang

dilihat, dirasa dan diimplementasikan kedalam sastra melalui kegiatan

berekspresi.

Keterampilan Sosial: berdiskusi ( saling bertanya dan berpendapat),

berkomunikasi, saling menghargai teman, dapat mengambil keputusan,

kejujuran, menemukan nilai-nilai kehidupan.

V. Metode Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran : Pendekatan inkuiri, pendekatan

keterampilan proses, pendekatan induktif,

pendekatan role playing.

Strategi Pembelajaran : Pembelajaran berbasis siswa

Model pembelajaran : Model gabungan dari pembelajaran

menulis puisi yang berorientasi

pendidikan karakter. (inkuiri,

pembelajaran kooperatif)

Metode pembelajaran : Demonstrasi, eksperimen, diskusi dan

klarifikasi nilai.

VI. Proses Pembelajaran

Pendahuluan (+ 10 menit)

Kegiatan Tahap Pembelajaran

Sebelum memulai

pembelajaran guru

menghapus papan tulis

yang masih kotor dan

melihat kondisi kelas

apakah sudah siap

dilakukan pembelajaran

atau belum (memberi

contoh membiasakan hidup

Eksplorasi

Konfirmasi

Page 6: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

262

bersih)

Guru mengabsent siswa

dengan menanyakan siapa

diantara teman kalian yang

tidak hadir dan siswa

menjawab pertanyaan guru

dengan memberikan alasan

temannya kenapa tidak

hadir dan memberikan

bukti fisik (membiasakan

siswa bersikap jujur dan

rasa saling percaya antara

guru dan murid)

Untuk menyatukan pola

bahasa dan menyamakan

rasa guru menggunakan

teknik bernyanyi berjudul

“Jagalah Hati” dari AA

Gym

Konfirmasi

Kegiatan Inti (+ 70 menit )

Kegiatan Tahap Pembelajaran

Guru memutar video puisi

tentang tokoh idola “Hellen-

keller”, dan pemutaran video

puisi yang dibacakan oleh

penyair dan gurunya setelah

itu siswa mengapresiasi

puisi yang telah di tonton.

Guru mengomunikasikan

tujuan pembelajaran yang

akan dicapai dari

pembelajaran ini.

Guru menugasi siswa

menulis puisi dari hasil

Eksplorasi

Elaborasi

Konfirmasi

Eksplorasi

Page 7: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

263

tontonannya, kemudian puisi

yang dihasilkan dinilai oleh

temannya dan puisi hasil

penilaian temannya di

presentasikan, kemudian

siswa berdiskusi tentang

puisi yang dipresentasikan

dan menemukan unsure fisik

puisi, hakikat puisi dan

pesan moral yang

disampaikan dalam puisi

tersebut.

Guru dan siswa berdiskusi

dalam memecahkan

permasalahan yang ada, dan

guru menjelaskan tentang

puisi dan unur-unsur yang

ada dalam puisi.

Guru dan siswa menarik

kesimpulan dari hasil

pembelajarannya dan guru

berpesan kepada siswa agar

nilai-nilai yang ditemukan

dapat diimplementasikan

kedalam kehidupannya.

Elaborasi dan konfirmasi

Elaborasi dan konfirmasi

Elaborasi dan konfirmasi

Penutup (+ 10 menit)

Kegiatan Tahap Pembelajaran

Guru merefleksi hasil

pembelajaran. (memberikan

pujian/penghargaan kepada

kelompok maupun individu

yang telah bekerja dengan

baik dan menasihati untuk

menjadi lebih baik terhadap

siswa atau kelompok yang

Konfirmasi

Page 8: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

264

pada hari ini belum dapat

bekerja dengan baik).

Guru mengajak siswa untuk

mengucapkan rasa syukur

kepada Allah karena

pembelajaran berjalan

dengan lancar dan berharap

agar esok hari penuh dengan

semangat dan diberikan

kesehatan dan keselamatan

oleh Allah dengan doa

bersama.

Konfirmasi

VII. Sumber/Bahan/Alat Pembelajaran

Sumber pembelajaran:

Alat pembelajaran:

Mengetahui

Kepala SMA Negeri 18 Bandung

Bandung,…………….2012

Guru Mata Pelajaran

Bhs. Indonesia

Suryana, S.Pd.

NIP 196109301984031004

Pembina Tk.I,

NIP

B. Pelaksanaan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal ( kurang lebih 15 menit)

a. Guru melihat keadaan kelas apakah sudah bersih dan murid sudah siap

melakukan pembelajaran. Jika papan tulis belum di bersihkan guru

menghapus papan tulis. (Membiasakan hidup bersih)

b. Guru menayakan siswa yang tidak masuk kepada temannya sebagai bentuk

kepedulian antarteman.

Page 9: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

265

c. Sebelum pembelajaran dimulai guru menggunakan teknik bernyanyi. Hal

ini dilakukan agar menyamakan pola bahasa dan menyatukan rasa diantara

guru dan murid.

2. Kegiatan Inti ( kurang lebih 60 menit)

a. Pembelajaran diawali dengan pemutaran video “Hellen-Keller” kemudian

setelah pemutaran video guru bertanya kepada siswa dan siswa

mengapresiasikannya. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan imajinasi

siswa akan puisi yang akan ditulisnya.

b. Kemudian guru membacakan puisi dan berganti dengan siswa

membacakan puisi.

c. Setelah itu guru menugasi siswa untuk menulis puisi yang bertemakan

“tokoh-idola” siswa sangat senang akan tema yang telah ditentukan oleh

guru tentang tokoh idolanya. Siswa tidak dibekali tentang teori menulis

dan teori tentang puisi. Kreatif menulis puisi merupakan ungkapan yg

dirasakan oleh siswa kemudian di tuangkan dalam bentuk tulisan. (secara

inquiry)

d. Kemudian dibentuk kelompok yang beranggotakan 6 orang. Dari anggota

kelompok siswa menilai hasil puisi yang di buatoleh temannya dan puisi

yang dipilih siap untuk di persentasikan.

e. Terjadilah diskusi buzz-group, dalam diskusi terdapat pertanyaan-

pertanyaan tentang unsur-unsur puisi dan pesan moral dalam puisi

tersebut. Kemudian kelompok lain mengomentari ketepatan dan

kesesuaian kata yang digunakan dalam puisi tersebut. Terdapat

penambahan dan sanggahan kata untuk perbaikan puisi. Diskusi terjalin

penuh semangat dan kehangatan. Dan proses pembelajaran itulah yang

dinamakn pembelajaran menulis puisi.

f. Sambil terus mengikuti perkembangan siswa, guru melontarkan

pertanyaan-pertanyaan pancingan berkaitan dengan unsure-unsur

pembangun puisi yang dibahas (meliputi tema, amanat/pesan, nada,

makna, majas/gaya bahasa, pesan moral, irama, tipografi).

Page 10: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

266

g. Guru mereaksi jawaban-jawaban balikan dari siswa disertai penjelasan

seperlunya tentang materi pembahasan. Penjelasan tersebut tetap diarahkan

pada pemahaman siswatentang unsur-unsur pembangun puisi.

h. Siswa dan guru terlibat dari pengambilan sebuah keputusan dalam

menyelesaikan pemecahan masalah.

3. Kegiatan Akhir (kurang lebih 15 menit)

a. Guru merangkum seluruh kegiatan dari awal pembelajaran dan

mengidentifikasikan nilai-nilai yang baik yang dapat diimplementasikan

dalam kehidupan.

b. Sambil mengakhiri pembelajaran guru mengajak siswa mengucapkan

syukur atas nikmat yang telah di berikan Allah kepada kita semua. Amin

C. Analisis puisi siswa

Puisi adalah sebagai salah satu cabang sastra, dimana cabang sastra

merupakan bagian dari seni. Di dalam kehidupan ini alangkah indahnya

apabila ada keseimbangan antara jasmani dan rohani. Bahasa merupakan

medium dalam satsra karena apa yang kita rasakan dalam kehidupan dapat

dituangkan ke dalam salah satu karya sastra dengan menggunakan bahasa

sebagai mediumnya.

Apa yang kita rasakan dan yang ada dalam pikiran kita dapat

dituangkan kedalam tulisan yang berupa puisi. Sehingga puisi dapat dikatakan

sebagai curahan hati si penyairnya. Agar puisi itu bernilai dan bermakna maka

puisi yang dituangkan harus menggunakan bahasa yang padat makna.

Puisi yang bermakna adalah puisi yang pada dasarnya memiliki 4

makna atau arti yaitu, pokok pembicaraan, nada, perasaan, dan itikad

penyairnya. Dimana hakikat dan tujuan puisi adalah penikmatan dan

penghayatan terhadap puisi untuk memperkaya batin puisi. Dengan

merelevansikan puisi dalam kehidupan kita maka kebermaknaan hidup dapat

kita peroleh lewat sebuah karya, yakni puisi. Puisi yang baik adalah puisi yang

menggunakan bahasa yang padat makna dan bersesuaian dengan isi dari puisi.

Page 11: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

267

Nama Lengkap : Aam Muharam

Kelas : 10.1

Sekolah : SMA Negeri 18 Bandung

No Absen/ kode : 01

Nabi Muhammad SAW

Nabiku Muhammadku

Nabiku kou adalah panutanku

Idola di dalam hatiku

Kou pahlawan bagi semua umatmu

Walau kita tak pernah bertemu

Tapi aku bangga padamu

Kou telah pertaruhkan nyawa untuk umatmu

Hingga aku tahu Tuhanku

Kou ajarkan keikhlasan dalam hidup

Kou bimbing umatmu ke jalan yang benar

Walau banyak yang menentang ajaranmu

Kou tetap berjuang

Lelah dan letih tak pernah kou rasakan

Hanya untuk umatmu

Caci dan maki kou anggap ujian

Wahai Muhammadku koulah seruanKu

Waluyo dalam bukunya Teori dan Apresiasi Puisi mengistilahkan unsur batin

puisi denagan istilah hakikat puisi. Ada empat unsur hakikat puisi, yakni:

Page 12: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

268

1. Tema

Tema merupakan pokok atau subject-matter yang dikemukakan oleh penyair”.

Ungkapan tersebut mengindikasikan bahwa tema merupakan sebuah atmosfer

dari sebuah puisi, sebuah puisi pasti memiliki sebuah tema (umumnya satu)

yang melingkupi keseluruhan puisi. Oleh sebab itu dalam menafsirkan tema

dalam puisi, puisi tersebut harus ditafsirkan secara utuh.

Tema puisi di atas adalah tokoh idola dimana si aku liris mengidolakan orang

yang sangat besar yaitu seorang Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad SAW

Nabiku Muhammadku

Nabiku kou adalah panutanku

Idola di dalam hatiku

Kou pahlawan bagi semua umatmu

2. Perasaan (Feeling)

Perasaan ini adalah keadaan jiwa penyair ketika menciptakan puisi tersebut.

Perasaan yang ada dalam puisi tersebut adalah rasa bangga terhadap seseorang

yang paling besar dan merupakan panutan bagi umat muslim.

Nabiku muhammadku

Nabiku kou adalah panutanku

Idola di dalam hatiku

Kou pahlawan bagi semua umatmu

3. Nada dan Suasana

Nada adalah sikap penyair dalam menyampaikan puisi terhadapa pembaca,

beraneka ragam sikap yang sering digunakan oleah penyair, seperti yang

dikemukakakn oleh Waluyo (1987:125) “…apakah dia ingin bersikap

menggurui, menasihati, menyindir, atau bersikap lugas…”.

untuk umatmu

Nada dalam puisi di atas adalah menasihati pada umat yang lain atau sesama

manusia agar mencontoh pribadi Nabi Muhammad SAW

Kou ajarkan keikhlasan dalam hidup

Kou bimbing umatmu ke jalan yang benar

Page 13: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

269

Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut.

Suasana dalam puisi di atas adalah kekaguman dan rasa bangga si aku liris

kepada Nabi Muhammad SAW

Tapi aku bangga padamu

Kou telah pertaruhkan nyawa

4. Pesan (Amanat)

Waluyo (1987:130) menyatakan bahwa “Pesan adalah maksud yang

hendak disampaikan atau himbauan atau pesan atau tujuan yang hendak

disampaikan penyair”.

Meninjau pernyataan beliau, pesan merupakan inti dari sebuah puisi yang

merupakan gagasan subjektif penyair terhadapa sesuatu. Agar Nabi

Muhammad itu dijadikan panutan oleh umatnya.

Kou pahlawan bagi semua umatmu

Wahai muhammadku koulah seruanku

5. Nilai-nilai moral dalam puisi tersebut adalah:

1). Shaleh

Kou ajarkan keikhlasan dalam hidup

2). Berjiwa besar

Kou pahlawan bagi semua umatmu

3). Mencontoh yang baik

Nabiku kou adalah panutanku

6. Diksi

Pemilihan kata, kata-kata yang ditulis harus dipertimbangkan

maknanya, komposisi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu di tengah

konteks kata lainnya, dan kedudukan kata dalam keseluruhan puisi itu.

Dilihat dari unsur-unsurnya dan pemilihan kata yang digunakan puisi tersebut

menggunakan bahasa sehari-hari namun bernilai dan bermakna bagi orang

yang membacanya.

Kou ajarkan keikhlasan dalam hidup

Kou bimbing umatmu ke jalan yang benar

Walau banyak yang menentang ajaranmu

Page 14: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

270

Kou tetap berjuang

7. Pengimajian

Ada hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang

dipilih harus menghasilkan pengimajian dan karena itu kata-kata menjadi lebih

konkret seperti kita hayati melalui penglihatan, pendengaran atau citra rasa.

Pengimajian disebut juga pencitraan.

Imaji penglihatan

Hingga aku tahu Tuhanku

Lelah dan letih tak pernah kou rasakan

Imaji pendengaran

Caci dan maki kou anggap ujian

8. Rima

Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi untu membentuk musikalitas atau

orkestrasi. Dengan pengulangan bunyi itu, puisi menjadi merdu jika dibaca.

Untuk mengulang bunyi itu, paenyair juga mempertimbangkan lambing bunyi.

Denagn cara ini, pemilihan bunyi-bunyi mendukung perasaan dan suasana

puisi. Pada bait pertama berima a-a-a-a, pada bait ke-2 berima a-a-a-a, pada

bait ke-3 berima a-b-a-b, pada bait ke-4 berima a-b-a-b.

9. Tipografi

Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan prosa dan

drama.

Puisi tersebut berbentuk konvensional.

Judul

________________

________________

________________

________________

________________

________________

________________

Page 15: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

271

_________________

_________________

_________________

_________________

_________________

___________________

___________________

___________________

___________________

Nama Lengkap : Ade Yulianty

Kelas : 10.1

Sekolah : SMA Negeri 18 Bandung

No Absen/ Kode : C2

KARTINI

Namamu harum, seharum jasamu

Tekadmu kuat, sekuat jiwamu

Kou berjuang untuk kami

Putri di negeri pertiwi

Kami bangga mengenalmu

Dan tak aka nada hentinya untuk mengenangmu

Meski jasadmu kini tak berdiri lagi

Namun namamu, tetap selalu berdiri di hati

Kami tak takut lagi untuk beradu

Bersaing, berkompetisi tetap akan selalu maju

Walau tantangan demi tantangan terus datang silih berganti

Tak akan menjadi penghalang yang berarti

Teori dan Apresiasi Puisi mengistilahkan unsur batin puisi denagan istilah

hakikat puisi. Ada empat unsur hakikat puisi, yakni:

1. Tema

Page 16: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

272

Waluyo (1987:106) mengatakan “Tema merupakan pokok atau subject-

matter yang dikemukakan oleh penyair”. Ungkapan tersebut

mengindikasikan bahwa tema merupakan sebuah atmosfer dari sebuah

puisi, sebuah puisi pasti memiliki sebuah tema (umumnya satu) yang

melingkupi keseluruhan puisi. Oleh sebab itu dalam menafsirkan tema

dalam puisi, puisi tersebut harus ditafsirkan secara utuh.

Tema puisi diatas adalah tentang tokoh idolanya yaitu kartini yang

merupakan pahlawan yang telah mebela hak-hak wanita.

KARTINI

Namamu harum, seharum jasamu

Tekadmu kuat, sekuat jiwamu

Kou berjuang untuk kami

Putri di negeri pertiwi

2. Perasaan (Feeling)

Perasaan ini adalah keadaan jiwa penyair ketika menciptakan puisi tersebut.

Pendapat penulis ini didukung oleh pernyataan yang dikemukakan oleh

Waluyo (1987:121) bahwa perasaan adalah “ suasana perasaan penyair yang

ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca”.

Perasaan yang ada adalah perasaan bangga dan kagum pada pahlawan kita.

Kami bangga mengenalmu

Dan tak aka nada hentinya untuk mengenangmu

Meski jasadmu kini tak berdiri lagi

Namun namamu, tetap selalu berdiri di hati

3. Nada dan Suasana

Nada adalah sikap penyair dalam menyampaikan puisi terhadapa pembaca,

beraneka ragam sikap yang sering digunakan oleh penyair, apakah dia ingin

bersikap menggurui, menasihati, menyindir, atau bersikap lugas…”.

Nada dalam puisi diatas adalah bersikap lugas dalam menyampaikan perasaan

bangga dan semangat dalam menghadapi rintangan dalam hidup.

Kami tak takut lagi untuk beradu

Bersaing, berkompetisi tetap akan selalu maju

Walau tantangan demi tantangan terus dating silih berganti

Tak akan menjadi penghalang yang berarti

Page 17: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

273

Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut.

Suasana dalam puisi diatas adalah terharu dan bahagia

Kami bangga mengenalmu

Dan tak aka nada hentinya untuk mengenangmu

Meski jasadmu kini tak berdiri lagi

Namun namamu, tetap selalu berdiri di hati

4. Pesan (Amanat)

Pesan adalah maksud yang hendak disampaikan atau himbauan atau pesan

atau tujuan yang hendak disampaikan penyair”.

Meninjau pernyataan beliau, pesan merupakan inti dari sebuah puisi yang

merupakan gagasan subjektif penyair terhadapa sesuatu.

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa sekarang kaum perempuan tidak

takut lagi untuk beremansipasi karena ada kesamaan gender.

Kami tak takut lagi untuk beradu

Bersaing, berkompetisi tetap akan selalu maju

Walau tantangan demi tantangan terus dating silih berganti

Tak akan menjadi penghalang yang berarti

5. Nilai-nilai moral dalam puisi tersebut adalah

1) Menghargai orang lain

Namamu harum, seharum jasamu

Tekadmu kuat, sekuat jiwamu

Kou berjuang untuk kami

Putri di negeri pertiwi

2) Berjiwa besar

Walau tantangan demi tantangan terus dating silih berganti

Tak akan menjadi penghalang yang berarti

3) Berani berjuang

Kami tak takut lagi untuk beradu

Bersaing, berkompetisi tetap akan selalu maju

Walau tantangan demi tantangan terus datang silih berganti

Tak akan menjadi penghalang yang berarti

Page 18: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

274

6. Diksi

Pemilihan kata, kata-kata yang ditulis harus dipertimbangkan maknanya,

komposisi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu di tengah konteks kata

lainnya, dan kedudukan kata dalam keseluruhan puisi itu.

Pilihan kata yang digunakan adalah menggunakan bahasa sehari-hari namun

bermakna. Dan juga menggunakan bahasa yang bermajas perumpamaan.

Namamu harum seharum jasamu

Meski jasadmu kini tak berdiri lagi

7. Pengimajian

Ada hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang

dipilih harus menghasilkan pengimajian dan karena itu kata-kata menjadi lebih

konkret seperti kita hayati melalui penglihatan, pendengaran atau citra rasa.

Pengimajian disebut juga pencitraan.

Imaji penglihatan:

Kami tak takut lagi untuk beradu

Bersaing, berkompetisi tetap akan selalu maju

Walau tantangan demi tantangan terus dating silih berganti

Tak akan menjadi penghalang yang berarti

8. Rima

Rima adalah pengulangan numyi dalam puisi untu membentuk musikalitas

atau orkestrasi. Dengan pengulangan bunyi itu, puisi menjadi merdu jika

dibaca. Untuk mengulang bunyi itu, penyair juga mempertimbangkan lambing

bunyi. Dengan cara ini, pemilihan bunyi-bunyi mendukung perasaan dan

suasana puisi.

Bait pertama, kedua dan ketiga bait diatas berima: a-a-b-b. dan adanya

asonansi antara /a/ dan /u/ pada kata: jasamu, jiwamu, kami, pertiwi,

mengenalmu, mengenangmu, lagi, hati, beradu, maju, berganti dan berarti.

Pilihan kata-kata itu sangat tepat digunakan untuk mengungkapkan rasa

bangga dan kagum terhadap pahlawan.

Kami bangga mengenalmu

Dan tak aka nada hentinya untuk mengenangmu

Meski jasadmu kini tak berdiri lagi

Namun namamu, tetap selalu berdiri di hati

Page 19: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

275

9. Tipografi

Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan prosa dan

drama.

Puisi tersebut disusun dalam bentuk bait-bait.

Judul

_______________________

_______________________

_______________________

_______________________

____________________________

____________________________

_____________________________

_____________________________

________________________

________________________

________________________

_________________________

Nama Lengkap : Afra Auliani Abidin

Kelas : 10.1

Sekolah : SMA Negeri 18 Bandung

No Absen/ Kode : C3

Kabut di kala Senaja

Aku tak lagi melihatmu

Tak lagi menyentuhmu

Dan tak lagi mendengarmu

Kamu hilang,

Entah kemana kamu menghilang

Bagai kabut di kala senja

Tertutup rapat oleh awan tipis tapi mengaburkan

Page 20: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

276

Bagai embun di pagi hari

Membasahi pipi ketika ku mengingatmu

Aku selalu mencarimu, tapi pencarianku sia-sia

Mencarimu tanpa arah

Didalam ruang kabut yang tebal

Tak ada matahari

Tak ada sinar cahaya

Semua terasa hampa

Tidak gelap tidak juga terang

Warna kabut ketika senja memenuhi penglihatanku

Itu yang aku rasakan

Ketika kou menghilang

Ada empat unsur hakikat puisi, yakni:

1. Tema

Tema merupakan pokok atau subject-matter yang dikemukakan oleh penyair”.

Ungkapan tersebut mengindikasikan bahwa tema merupakan sebuah atmosfer

dari sebuah puisi, sebuah puisi pasti memiliki sebuah tema (umumnya satu)

yang melingkupi keseluruhan puisi. Oleh sebab itu dalam menafsirkan tema

dalam puisi, puisi tersebut harus ditafsirkan secara utuh.

Tema puisi diatas adalah tentang suatu keadaan yang diibaratkan oleh si aku

liris ketika si kou menghilang dari hidupnya.

Tidak gelap tidak juga terang

Warna kabut ketika senja memenuhi penglihatanku

Itu yang aku rasakan

Ketika kou menghilang

Page 21: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

277

2. Perasaan (Feeling)

Perasaan ini adalah keadaan jiwa penyair ketika menciptakan puisi tersebut

bahwa perasaan adalah “ suasana perasaan penyair yang ikut diekspresikan

dan harus dapat dihayati oleh pembaca”.

Perasaan yang dirasakan oleh si aku liris adalah perasaan kegelisahan dan

kesedihan yang teramat dalam karena dia kehilangan si kou yang dalam puisi

ini si kou sebagai orang yang dibicarakan.

Tak ada matahari

Tak ada sinar cahaya

Semuanya terasa hampa

3. Nada dan Suasana

Nada adalah sikap penyair dalam menyampaikan puisi terhadapa pembaca,

beraneka ragam sikap yang sering digunakan oleah penyair, seperti yang

dikemukakakn oleh Waluyo (1987:125) “…apakah dia ingin bersikap

menggurui, menasihati, menyindir, atau bersikap lugas…”.

Nada penyair dalam puisi itu adalah bersikap lugas mengutarakan

kegelisahannya ditinggal si kou.

Kamu hilang,

Entah kemana kamu menghilang

Bagai kabut dikala senja

Tertutup rapat oleh awan tipis tapi mengkaburkan

Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut.

Suasan yang ada adalah rasa iba dan sedih.

Tak ada matahari

Tak ada sinar cahaya

Semua terasa hampa

4. Pesan (Amanat)

Pesan adalah maksud yang hendak disampaikan atau himbauan atau pesan

atau tujuan yang hendak disampaikan penyair”.

Meninjau pernyataan beliau, pesan merupakan inti dari sebuah puisi yang

merupakan gagasan subjektif penyair terhadapa sesuatu.

Page 22: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

278

Pesan dalam puisi ini adalah bahwa si sku liris ingin menyampikan perasaan

yang ia rasakan saat ia ditinggal pergi oleh pacarnya.

Tidak gelap tidak juga terang

Warna kabut ketika senja memenuhi penglihatanku

Itu yang aku rasakan

Ketika kou menghilang

5. Nilai-nilai moral dalam puisi tersebut adalah

1) Rasa cinta dan saying

Tidak gelap tidak juga terang

Warna kabut ketika senja memenuhi penglihatanku

Itu yang aku rasakan

Ketika kou menghilang

2) Berusaha keras tidak pantang menyerah

Aku selalu mencarimu, tapi pencarianku sia-sia

Mencarimu tanpa arah, bagaikan mencarimu

Di dalam ruang kabut yang tebal

6. Diksi

Pemilihan kata, kata-kata yang ditulis harus dipertimbangkan maknanya,

komposisi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu di tengah konteks kata

lainnya, dan kedudukan kata dalam keseluruhan puisi itu.

Pemilihan kata dalam puisi ini menggunakan bahasa sehari-hari. Tapi ada juga

kalimat yang bermajas personifikasi:

Bagai embun di pagi hari

Membasahi pipi ketika ku mengingatmu

Tidak gelap. Tidak juga terang

Warna kabut dikala senja memenuhi penglihatanku

7. Pengimajian

Ada hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang

dipilih harus menghasilkan pengimajian dan karena itu kata-kata menjadi lebih

konkret seperti kita hayati melalui penglihatan, pendengaran atau citra rasa.

Pengimajian disebut juga pencitraan.

Imaji penglihatan:

Bagai kabut dikala senja

Page 23: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

279

Tertutup oleh awan tipis tapi mengkaburkan

Bagai embun di pagi hari

Membasahi pipi ketika ku mengingatmu

Tak ada matahari

Tak ada sinar cahaya

Semuanya terasa hampa

8. Rima

Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi untu membentuk musikalitas atau

orkestrasi. Dengan pengulangan bunyi itu, puisi menjadi merdu jika dibaca.

Untuk mengulang bunyi itu, paenyair juga mempertimbangkan lambing bunyi.

Dengan cara ini, pemilihan bunyi-bunyi mendukung perasaan dan suasana

puisi.

Tidak ada rima dalam puisi ini. Namun terdapat pengulangan pronominal

persona mu dalam puisi tersebut seperti terlihat pada kata; mengingatmu,

mendengarmu, melihatmu dan menyentuhmu jadi jelas sudah dari

pengulangan pronominal persona mu bahwa yang diajak bicara dalam puisi

tersebut adalah si mu yang berarti bagi si aku.

9. Tipografi

Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan prosa dan

drama.

Puisi tersebut berbentuk konvensional.

______________

______________

______________

_________________

_________________

_________________

__________________

________________

________________

Page 24: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

280

___________________

___________________

___________________

________________

________________

________________

____________________

____________________

____________________

Nama Lengkap : Angga Yogaswara

Kelas : 10.1

Sekolah : SMA Negeri 18 Bandung

No absen/ Kode : C4

Tokoh Idola

Nafasku adalah senyummu

Detak jantungku adalah semangatmu

Inspirasiku adalah jiwamu

Kekuatanku adalah dirimu

Semua yang ada dalam jiwaku hanyalah tentang dirimu

Kisah yang ku tulis, lagu yang kunyanyikan

Semua mengisahkan tentang dirimu

Keindahan duniaku adalah warna dari kehadiranmu

Inspirasiku takkan habis karena kehadiranku

Melihat semua yang kou lakukan adalah keindahan bagiku

Oh idolaku…..koulah penuntunku

Page 25: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

281

Teori dan Apresiasi Puisi mengistilahkan unsur batin puisi denagan istilah

hakikat puisi. Ada empat unsur hakikat puisi, yakni:

1. Tema

Tema merupakan pokok atau subject-matter yang dikemukakan oleh penyair”.

Ungkapan tersebut mengindikasikan bahwa tema merupakan sebuah atmosfer

dari sebuah puisi, sebuah puisi pasti memiliki sebuah tema (umumnya satu)

yang melingkupi keseluruhan puisi. Oleh sebab itu dalam menafsirkan tema

dalam puisi, puisi tersebut harus ditafsirkan secara utuh.

Tema puisi di atas adalah tentang tokoh idola yang menjadi insprirasi si aku

dalam mengarungi hidup ini.

Tokoh Idola

Nafasku adalah senyummu

Detak jantungku adalah semangatmu

Inspirasiku adalah jiwamu

Kekuatanku adalah dirimu

2. Perasaan (Feeling)

Perasaan ini adalah keadaan jiwa penyair ketika menciptakan puisi tersebut

bahwa perasaan adalah “ suasana perasaan penyair yang ikut diekspresikan

dan harus dapat dihayati oleh pembaca”.

Perasaan yang ada adalah rasa kebanggaan si penulis tentang tokoh idolanya.

Keindahan duniaku adalah warna dari kehadiranmu

Inspirasiku takkan habis karena kehadiranku

3. Nada dan Suasana

Nada adalah sikap penyair dalam menyampaikan puisi terhadapa pembaca

apakah dia ingin bersikap menggurui, menasihati, menyindir, atau bersikap

lugas…”.

Nada dalam puisi tersebut bersikap lugas dalam menyampaikan rasa

kagumnya terhadap tokoh idola. Dan si penyair menggunakan pilihan kata

yang konotatif.

Nafasku adalah senyummu

Detak jantungku adalah semangatmu

Inspirasiku adalah jiwamuatmu

Page 26: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

282

Kekuatanku adalah dirimu

Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut.

Suasana puisi tersebut adalah rasa penasaran untuk mengetahui tokoh idola si

aku liris karena didalam pusi tersebut si aku liris tidak menyebutkan siapa

idolanya.

Melihat semua yang kou lakukan adalah keindahan bagiku

Oh idolaku…..koulah penuntunku

4. Pesan (Amanat)

Pesan adalah maksud yang hendak disampaikan atau himbauan atau pesan

atau tujuan yang hendak disampaikan penyair”. Meninjau pernyataan beliau,

pesan merupakan inti dari sebuah puisi yang merupakan gagasan subjektif

penyair terhadapa sesuatu.

Pesan dari puisi diatas adalah bahwa sang idola itu adalah penuntun si aku liris

dan inspirasi si aku liris tak akan habis karena kehadiran tokoh idolanya

Keindahan duniaku adalah warna dari kehadiranmu

Inspirasiku takkan habis karena kehadiranku

Melihat semua yang kou lakukan adalah keindahan bagiku

Oh idolaku…..koulah penuntunku

5. Nilai-nilai moral dalam puisi Kenanglah Aku Dalam Selembar Puisi

adalah

1). Menghargai prestasi orang lain

Melihat semua yang kou lakukan adalah keindahan bagiku

2). Meniru kebaikan orang

Inspirasiku takkan habis karena kehadiranmu

3). Berpikir positif

Inspirasiku adalah jiwamu

4). Produktif

Inspirasiku takkan habis karena kehadiranmu

Page 27: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

283

6. Diksi

Pemilihan kata, kata-kata yang ditulis harus dipertimbangkan maknanya,

komposisi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu di tengah konteks kata

lainnya, dan kedudukan kata dalam keseluruhan puisi itu.

Pemilihan kata yang digunakan menggunakan bahasa sehari-hari dan ada juga

kalimat yang bermajas. Kalimat yang bermajas hiperbola ini terdapat dalam

kalimat:

Nafasku adalah senyummu

Detak jantungku adalah semangatmu

Kekuatanku adalah dirimu

Inspirasiku adalah jiwamu

7. Pengimajian

Ada hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang

dipilih harus menghasilkan pengimajian dan karena itu kata-kata menjadi lebih

konkret seperti kita hayati melalui penglihatan, pendengaran atau citra rasa.

Pengimajian disebut juga pencitraan.

Imaji penglihatan

Keindahanku adalah warna dari kehadiranmu

Inspirasiku takkan habis karena kehadiranmu

Melihat semua yang kou lakukan adalah keindahan bagiku

8. Rima

Rima adalah pengulangan numyi dalam puisi untu membentuk musikalitas

atau orkestrasi. Dengan pengulangan bunyi itu, puisi menjadi merdu jika

dibaca. Untuk mengulang bunyi itu, paenyair juga mempertimbangkan

lambing bunyi. Denagn cara ini, pemilihan bunyi-bunyi mendukung perasaan

dan suasana puisi.

Bait pertama berima: a-a-a-a, bait ke-2 berima: a-b-a, bait ke-3 berima: a-a-a-

a. Semua menggambarkan kekaguman si aku kepada si kamu sebagai orang

yang diajak bicara, yang terdapat dalam kata: senyummu, semangatmu, dirimu,

jiwamu, dirimu, dirimu, kehadiranmu, bagiku, penuntunku. Jelas sudah dari

Page 28: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

284

pengulangan pronominal mu menegaskan betapa si aku mempunyai

kebanggan terhadap mu. Dan kehadiran mu memengaruhi kehidupan si aku

liris.

9. Tipografi

Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan prosa dan

drama.

Puisi tersebut berbentuk konvensional.

Judul

______________

______________

______________

______________

_____________________

_____________________

______________________

________________

________________

________________

________________

Nama Lengkap : Asep Saepulloh

Kelas : 10.1

Sekolah : SMA Negeri 18 Bandung

No absen/ Kode : C6

Nabi Muhammad Saw

Wahai Nabi ku

Wahai Muhammad Ku

Page 29: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

285

Kou maha bijaksana

Kou pemimpin kami

Hanya kou contoh yang baik

Hanya kou yang patut ditiru

Jadikanlah aku jadi umatmu

Bantulah kelak aku di kehidupanku kedua

Kou utusan Tuhan yang terakhir

Dan tiada penggantimu lagi

Hanya kou nabi terakhir

Dan tak ada nabi yang terakhir lagi

Ada empat unsur hakikat puisi, yakni:

1. Tema

Tema merupakan pokok atau subject-matter yang dikemukakan oleh penyair.

Ungkapan tersebut mengindikasikan bahwa tema merupakan sebuah atmosfer

dari sebuah puisi, sebuah puisi pasti memiliki sebuah tema (umumnya satu)

yang melingkupi keseluruhan puisi. Oleh sebab itu dalam menafsirkan tema

dalam puisi, puisi tersebut harus ditafsirkan secara utuh.

Tema puisi diatas adalah tokoh idola dimana tokoh yang diidolakan adalah

seseorang yang besar yaitu seorang Nabi yang merupakan penuntun umat

manusia.

Nabi Muhammad Saw

Wahai Nabi ku

Wahai Muhammad Ku

2. Perasaan (Feeling)

Perasaan ini adalah keadaan jiwa penyair ketika menciptakan puisi tersebut.

Perasaan penulis dalam menulis puisi tersebut adalah rasa bangga si aku liris

terhadap seorang nabi.

Page 30: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

286

Hanya kou contoh yang baik

Hanya kou yang patut ditiru

Jadikanlah aku jadi umatmu

Bantulah kelak aku di kehidupanku kedua

3. Nada dan Suasana

Nada adalah sikap penyair dalam menyampaikan puisi terhadapa pembaca,

beraneka ragam sikap yang sering digunakan oleah penyair, seperti yang

dikemukakakn oleh. Waluyo (1987:125) “…apakah dia ingin bersikap

menggurui, menasihati, menyindir, atau bersikap lugas…”.

Nada dalam puisi diatas adalah bersikap mengurui agar pembaca sadar akan

perilaku di dunia karena ada dunia kedua. Dan mengingatka kepada pembaca

bahwa Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir dan tiada nabi lagi, hanya Kou

contoh yang baik dan hanya Kou yang patut ditiru.

Hanya kou contoh yang baik

Hanya kou yang patut ditiru

Jadikanlah aku jadi umatmu

Bantulah kelak aku di kehidupanku kedua

Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut.

Suasana yang hadir setelah membaca puisi tersebut adalah rasa aman dan

terarah karena adakalanya kita lupa untuk apa dan karena apa kita hidup. Apa

yang dilakukan di dunia merupakan bekal yang akan dibawa di dunia kedua.

Hanya kou contoh yang baik

Hanya kou yang patut ditiru

Jadikanlah aku jadi umatmu

Bantulah kelak aku di kehidupanku kedua

4. Pesan (Amanat)

Waluyo (1987:130) menyatakan bahwa “Pesan adalah maksud yang hendak

disampaikan atau himbauan atau pesan atau tujuan yang hendak disampaikan

penyair”.

Meninjau pernyataan beliau, pesan merupakan inti dari sebuah puisi yang

merupakan gagasan subjektif penyair terhadapa sesuatu.

Pesan yang ingin disampaikan bahwa kita sebagai umat muslim harus meniru

contoh yang baik.

Page 31: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

287

Hanya kou contoh yang baik

Hanya kou yang patut ditiru

5. Nilai-nilai moral dalam puisi Kenanglah Aku Dalam Selembar Puisi

adalah

1). Shaleh

Wahai Nabiku

Wahai Muhammadku

Kou maha bijaksana

Kou pemimpin kami

2). Berjiwa besar

Kou maha bijaksana

Kou pemimpin kami

3). Beriman

Kou utusan yang terakhir

Dan tiada penggantimu lagi

Hanya kou nabi terakhir

Dan tak ada nabi yang terakhir lagi

4). Berusaha untuk melakukan hal yang baik

Hanya kou contoh yang baik

Hanya kou yang patut ditiru

Jadikanlah aku jadi umatmu

Bantulah aku nanti dikehidupan kedua

5). Memiliki tujuan hidup

Jadikanlah aku jadi umatmu

Bantulah aku nanti dikehidupan kedua

6. Diksi

Pemilihan kata, kata-kata yang ditulis harus dipertimbangkan maknanya,

komposisi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu di tengah konteks kata

lainnya, dan kedudukan kata dalam keseluruhan puisi itu.

Pemilihan diksi yang digunakan menggunakan bahasa sehari-hari namun

bermakna dan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh si penulis puisi

tersebut. Si aku selalu berpikir dalam bertindak karena si aku yakin akan

adanya dunia kedua.

Page 32: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

288

Hanya kou contoh yang baik

Hanya kou yang patut ditiru

Jadikanlah aku jadi umatmu

Bantulah kelak aku di kehidupanku kedua

7. Pengimajian

Ada hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang

dipilih harus menghasilkan pengimajian dan karena itu kata-kata menjadi lebih

konkret seperti kita hayati melalui penglihatan, pendengaran atau citra rasa.

Pengimajian disebut juga pencitraan.

Imaji penglihatan:

Wahai Nabiku

Wahai Muhammadku

Kou maha bijaksana

Kou pemimpin kami

Hanya kou contoh yang baik

Hanya kou yang patut ditiru

8. Rima

Rima adalah pengulangan numyi dalam puisi untu membentuk musikalitas

atau orkestrasi. Dengan pengulangan bunyi itu, puisi menjadi merdu jika

dibaca. Untuk mengulang bunyi itu, penyair juga mempertimbangkan lambing

bunyi. Dengan cara ini, pemilihan bunyi-bunyi mendukung perasaan dan

suasana puisi.

Pada bait ke-3 ada pengulangan bunyi kata terakhir dan lagi

Kou utusan Tuhan yang terakhir

Dan tiada penggantimu lagi

Hanya kou nabi terakhir

Dan tak ada nabi yang terakhir lagi

9. Tipografi

Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan prosa dan

drama.

Puisi tersebut berbentuk konvensional.

Judul

_______________

_______________

Page 33: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

289

_______________

_______________

_________________

_________________

_________________

_________________

_________________

_________________

_________________

_________________

Nama Lengkap : Anisah Tsamarah Aidi

Kelas : 10.1

Sekolah : SMA Negeri 18 Bandung

No Absen/ Kode : C5

My Idol

Idolaku…

Idolaku… kau sungguh menawan di mataku

Kau selalu ada di saat aku sedang sedih

Walau kuhanya melihat melalui angan

Idolaku...

Aku senang mengidolakanmu

Aku selalu mendengar lagu indahmu

Meskipun secara tidak langsung

Idolaku…

Terus berjuang meraih mimpi yang dinanti

Kuingin melihatmu di peringkat nomer 1

1 kata persembahan ku untukmu

Wish you all the best

Page 34: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

290

Ada yang menarik dari judul di atas, “My Idol” walaupun jika

dialihbahasakan menjadi Idolaku, tetapi penggunaan bahasa Inggris menjadi

lebih menarik untuk dibaca dan itu merupakan sebuah judul yang berhasil

untuk sebuah puisi. Judul puisi di atas dengan jelas sesuai dengan tema dan

dibingkis dalam bentuk yang menarik.

Kemudian kita lihat mengenai bentuk puisi di atas. Bentuk puisi yang

mengalami repetisi diperbolehkan dalam sebuah puisi. Bentuk yang terdiri

dari bait-bait teratur dipergunakan dalam puisi tersebut. Dan tipografi dalam

teks di atas sudah mewakili adanya bentuk sebuah puisi.

Amanat yang termaktub dalam puisi tersebut adalah doa. Sebuah puisi

bisa menjadi doa, bisa menjadi catatan pribadi, bisa menjadi apapun

bergantung maksud yang akan disampaikan oleh penulis. Dari puisi di atas

bisa dilihat ada doa yaitu pada baris dua bait tiga: Terus berjuang meraih

mimpi yang dinanti ada pesan doa terlepas doa itu untuk siapa.

Diksi yang dipakai terlihat biasa saja, hanya ada yang cukup baik

ketika ada kata Wish you all the best. Sedangkan kata-kata atau frase seperti

Peringkat nomer 1, lagu indahmu, meraih mimpi terlihat biasa-biasa saja.

Tetapi tautan kata Menawan di mataku merupakan sebuah kata-kata yang

berhasil untuk dijadikan sebuah puisi karena tidak bersifat umum.

Tidak ada majas yang digunakan, tetapi dalam sebuah puisi majas

bukan hal yang utama. Walau memang majas itu selalu bisa menjadikan

sebuah puisi lebih sublim dan menyayat untuk dibaca. Tidak ada pengetatan

kata-kata ketika menuliskannya akan menjadikan tidak ada imajinasi yang

dipakai. Dan majas tidak akan ditemui dalam sebuah puisi yang telanjang.

Nada yang disampaikan biasa saja dan sama dengan nada teks pada

umumnya, tetapi di akhir puisi terlihat usaha penulis untuk melahirkan nada

puncak yang berbeda. Yaitu pada kata Wish you all the best.

Page 35: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

291

Nama Lengkap : Billy Antony Ayland

Kelas : 10.1

Sekolah : SMA Negeri 18 Bandung

No Absen/Kode : C7

CANTIK

Kulitmu putih seperti kain kafan

Matamu indah bagaikan bola salju

Bibirmu merah seperti darahku

Kulitmu halus seperti kain sutra

Badanmu indah tinggi semampai

Betapa sempurnanya dirimu

Sungguh ingin ku congkel matamu

Ingin ku mencakar wajahmu

Ingin ku mengsumbat hidungmu

Jika…… kou menolakku

Lebih baik ku mati bersamamu

Karna kesempurnaan mu membuatku cinta padamu

Koulah……idola cintaku

Waluyo dalam bukunya Teori dan Apresiasi Puisi mengistilahkan unsur batin

puisi denagan istilah hakikat puisi. Ada empat unsur hakikat puisi, yakni:

1. Tema

Waluyo (1987:106) mengatakan “Tema merupakan pokok atau subject-matter

yang dikemukakan oleh penyair”. Ungkapan tersebut mengindikasikan bahwa

tema merupakan sebuah atmosfer dari sebuah puisi, sebuah puisi pasti

memiliki sebuah tema (umumnya satu) yang melingkupi keseluruhan puisi.

Page 36: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

292

Oleh sebab itu dalam menafsirkan tema dalam puisi, puisi tersebut harus

ditafsirkan secara utuh.

Tema puisi diatas adalah tentang tokoh idola yang mengidolakan seorang

gadis cantik untuk menjadi pacarnya.

CANTIK

Kulitmu putih seperti kain kafan

Matamu indah bagaikan bola salju

Bibirmu merah seperti darahku

Kulitmu halus seperti kain sutra

2. Perasaan (Feeling)

Perasaan ini adalah keadaan jiwa penyair ketika menciptakan puisi tersebut.

Pendapat penulis ini didukung oleh pernyataan yang dikemukakan oleh

Waluyo (1987:121) bahwa perasaan adalah “ suasana perasaan penyair yang

ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca”.

Perasaan penulis ketika menulis puisi tersebut adalah rasa kekaguman penulis

akan gadisnya sehingga ia memanggil kekasihnya dengan sebutan cantik yang

berarti indah dan enak dipandang.

Bait pertama mendeskripsikan keadaan si cantik sebagai idolanya dengan

kata-kata yang bermajas yang terdapat pada bait ke-1:

Kulitmu putih seperti kain kafan

Matamu indah bagaikan bola salju

Bibirmu merah seperti darahku

Kulitmu halus seperti kain sutra

3. Nada dan Suasana

Nada adalah sikap penyair dalam menyampaikan puisi terhadapa pembaca,

beraneka ragam sikap yang sering digunakan oleah penyair, seperti yang

dikemukakakn oleh Waluyo (1987:125) “…apakah dia ingin bersikap

menggurui, menasihati, menyindir, atau bersikap lugas…”.

Nada yang disampaiakan oleh penyair adalah nada yang lugas dan sesuai

dengan keadaan penyair yang sedang di mabuk cinta. Dalam bait ke-1 berisi

Page 37: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

293

pujia-pujian terhadap si cantik. Pada bait ke-2 terdapat curahan hati si penulis

jika ia tidak diterima cintanya maka si penulis akan meluapkan kekeselannya

dengan kata kiasan: mencongkel mata, mencakar wajahmu, mengsumbat

hidungmu hal ini dilontarkan jika si aku liris ditolak cintanya.

Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut.

Suasana yang ada adalah rasa takut dan terharu karena si aku mencintai gadis

pujaannya secara berlebihan dimana ada kontra dari bait pertama dan bait ke

2. Di bait pertama mendeskripsikan kecantikan dan keadaan fisik gadis

pujaan si aku liris. Bait ke-2 larik ke-1 dan ke-2 tentang kesempurnaan si

gadis tapi dari larik ke-3 sampai ke-7 kesadisan yang akan dilakukan si aku

liris jika cintanya ditolak.

Cinta bisa begitu indah seperti percintaan natara Romeo dan Juliet juga seperti

dalam kisah putrid salju dan Cinderalla. Dan cinta pun bisa menjadi biang

dendam dan benci dan inilah percintaan si aku liris jika rasa cintanya di tolak.

Dengan kesempurnaan yang dimiliki si gadis menjadikan si aku mencintai

gadis itu dan menjadikannya idola.

4. Pesan (Amanat)

Waluyo (1987:130) menyatakan bahwa “Pesan adalah maksud yang hendak

disampaikan atau himbauan atau pesan atau tujuan yang hendak disampaikan

penyair”.

Meninjau pernyataan beliau, pesan merupakan inti dari sebuah puisi yang

merupakan gagasan subjektif penyair terhadap sesuatu.

Jika kita mencintai orang lain janganlah berlebihan dan apa yang kita lakukan

di dunia ini semata-mata untuk mendapat ridho dari Allah SWT

Sungguh ingin ku congkel matamu

Ingin ku mencakar wajahmu

Ingin ku mengsumbat hidungmu

Jika…… kou menolakku

Lebih baik ku mati bersamamu

Page 38: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

294

5. Nilai-nilai moral dalam puisi Cantik adalah:

1. kasih sayang

Dari puisi cantik tersebut dapat disimpulkan bahwa si aku liris memiliki

sikap yang egois dan tidak mencintai dirinya karena rasa cintanya yang

teramat dalam membuat si aku liris tidak berkarakter karena tidak dapat

mengendalikan emosinya.

Sungguh ingin ku congkel matamu

Ingin ku mencakar wajahmu

Ingin ku mengsumbat hidungmu

Jika…… kou menolakku

Lebih baik ku mati bersamamu

6. Diksi

Pemilihan kata, kata-kata yang ditulis harus dipertimbangkan maknanya,

komposisi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu di tengah konteks kata

lainnya, dan kedudukan kata dalam keseluruhan puisi itu.

Puisi diatas lewat unsur-unsur yang dibangunnya, terasa mendalam,

mengharukan, menakutkan, menggembirakan tapi di bait terakhir

kesempurnaan yang dimiliki oleh seseorang dapat menjadikan orang lain sakit

hati tatkala orang itu tidak dapat menerima kenyataan.

Betapa sempurnanya dirimu

Sungguh ingin ku congkel matamu

Ingin ku mencakar wajahmu

Ingin ku mengsumbat hidungmu

Jika…… kou menolakku

Lebih baik ku mati bersamamu

Karna kesempurnaan mu membuatku cinta padamu

Koulah……idola cintaku

7. Pengimajian

Ada hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang

dipilih harus menghasilkan pengimajian dan karena itu kata-kata menjadi lebih

konkret seperti kita hayati melalui penglihatan, pendengaran atau citra rasa.

Pengimajian disebut juga pencitraan.

Page 39: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

295

Imaji penglihatan

Kulitmu putih seperti kain kafan

Matamu indah bagaikan bola salju

Bibirmu merah seperti darahku

Kulitmu halus seperti kain sutra

Badanmu indah tinggi semampai

Betapa sempurnanya dirimu

Imaji perabaan

Sungguh ingin ku congkel matamu

Ingin ku mencakar wajahmu

Ingin ku mengsumbat hidungmu

Jika…… kou menolakku

Lebih baik ku mati bersamamu

8. Rima

Rima adalah pengulangan numyi dalam puisi untu membentuk musikalitas

atau orkestrasi. Dengan pengulangan bunyi itu, puisi menjadi merdu jika

dibaca. Untuk mengulang bunyi itu, paenyair juga mempertimbangkan

lambing bunyi. Denagn cara ini, pemilihan bunyi-bunyi mendukung perasaan

dan suasana puisi.

Rima puisi cantik ini melalui pengolahan bunyi. Adanya asonansi /a/ dan /i/,

yaitu: kulitmu, matamu, bibirmu, darahku, kafan, sutra, dirimu, wajahmu,

hidungmu,padamu. Dan ada pengulangan kata kulitmu, matamu. Pronomina

mu dan ku bermakna bahwa yang berbicara dalam puisi itu adalah si aku liris

dan mu disini adalah seorang gadis dengan pangilan cantik.

9. Tipografi

Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan prosa dan

drama.

Puisi tersebut berbentuk konvensional.

Judul

________________

________________

________________

________________

Page 40: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

296

_______________

_______________

_______________

_______________

_______________

_______________

______________

______________

______________

______________

Nama Lengkap : Chaterin Claudia

Kelas : 10.1

Sekolah : SMA Negeri 18 Bandung

No Absen/ Kode : C8

Pangeran Dipenogoro

Pangeran Dipenogoro kou pahlawan sejati

Tak pernah mementingkan diri sendiri

Berjuang separuh nafas untuk kebebasan negeri ini

Pangeran Dipenogoro pahlawan pembela pertiwi

Kou tinggalkan takhta kerajaan yang megah

Kou ikhlaskan kehidupanmu untuk berjuang

Demi kehormatan bangsa dan Negara

Menuju Indonesia merdeka

Pangeran Dipenogoro jasadmu telah kembali ke bumi

Namun api perjuanganmu tak mati-mati

Kou habiskan tetesan darahmu untuk negeri ini

Kou habiskan nafas penghabisan untuk pertiwi

Dalam bukunya Teori dan Apresiasi Puisi mengistilahkan unsur batin puisi

denagan istilah hakikat puisi. Ada empat unsur hakikat puisi, yakni:

Page 41: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

297

1. Tema

Waluyo (1987:106) mengatakan “Tema merupakan pokok atau subject-matter

yang dikemukakan oleh penyair”. Ungkapan tersebut mengindikasikan bahwa

tema merupakan sebuah atmosfer dari sebuah puisi, sebuah puisi pasti

memiliki sebuah tema (umumnya satu) yang melingkupi keseluruhan puisi.

Oleh sebab itu dalam menafsirkan tema dalam puisi, puisi tersebut harus

ditafsirkan secara utuh.

Tema puisi diatas adalah tentang tokoh idola, si aku mengidolakan Pangeran

Dipenogoro

2. Perasaan (Feeling)

Perasaan ini adalah keadaan jiwa penyair ketika menciptakan puisi tersebut.

Pendapat penulis ini didukung oleh pernyataan yang dikemukakan oleh

Waluyo (1987:121) bahwa perasaan adalah “ suasana perasaan penyair yang

ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca”.

Perasaan yang ada adalah tentang kekaguman dan kebanggaan si aku terhadap

pahlawan Indonesia.

3. Nada dan Suasana

Nada adalah sikap penyair dalam menyampaikan puisi terhadapa pembaca,

beraneka ragam sikap yang sering digunakan oleah penyair, seperti yang

dikemukakakn oleh Waluyo (1987:125) “…apakah dia ingin bersikap

menggurui, menasihati, menyindir, atau bersikap lugas…”.

Nada yang disampaikan adalah bersikap lugas dalam menyampaikan rasa

bangga terhadap pahlawan.

Pangeran Dipenogoro kou pahlawan sejati

Tak pernah mementingkan diri sendiri

Berjuang separuh nafas untuk kebebasan negeri ini

Pangeran Dipenogoro pahlawan pembela pertiwi

Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut adalah

merasa bangga karena memiliki pahlawan seperti Pangeran Dipenogoro

sehingga berkat jasa-jasa beliau Indonesia menjadi merdeka.

Page 42: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

298

Kou tinggalkan takhta kerajaan yang megah

Kou ikhlaskan kehidupanmu untuk berjuang

Demi kehormatan bangsa dan Negara

Menuju Indonesia merdeka

4. Pesan (Amanat)

Herman J. Waluyo (1987:130) menyatakan bahwa “Pesan adalah maksud

yang hendak disampaikan atau himbauan atau pesan atau tujuan yang hendak

disampaikan penyair”.

Meninjau pernyataan beliau, pesan merupakan inti dari sebuah puisi yang

merupakan gagasan subjektif penyair terhadapa sesuatu.

Pesan yang ingin disampaikan adalah kita harus bebrbagga memiliki pahlawan

seperti Pangeran Dipenogoro karena beliau merupakan pahlawan sejati yang

berani meninggalkan takhta kerajaan yang magah dan keikhlasannya untuk

berjuang demi negeri ini. Walau jasadmu telah mati tapi perjuanganmu tak

akan pernah mati.

Pangeran Dipenogoro kou pahlawan sejati

Tak pernah mementingkan diri sendiri

Kou ikhlaskan kehidupanmu untuk berjuang

Demi kehormatan bangsa dan Negara

Menuju Indonesia merdeka

5. Nilai-nilai moral dalam puisi tersebut adalah

1) berjiwa besar

2) menghargai pengorbanan orang lain

3) Berpikir positif

6) Diksi

Pemilihan kata, kata-kata yang ditulis harus dipertimbangkan maknanya,

komposisi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu di tengah konteks kata

lainnya, dan kedudukan kata dalam keseluruhan puisi itu.

Pemilihan kata dalam puisi tersebut adalah menggunakan bahasa sehari-hari

dalam menyampikan rasa bangganya terhadap pahlawan yang telah membela

Negara Indonesia sehingga menjadi Negara yang merdeka.

Kou tinggalkan takhta kerajaan yang megah

Kou ikhlaskan kehidupanmu untuk berjuang

Page 43: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

299

Demi kehormatan bangsa dan Negara

Menuju Indonesia merdeka

7. Pengimajian

Ada hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang

dipilih harus menghasilkan pengimajian dan karena itu kata-kata menjadi lebih

konkret seperti kita hayati melalui penglihatan, pendengaran atau citra rasa.

Pengimajian disebut juga pencitraan.

Imaji penglihatan

Pangeran Dipenogoro kou pahlawan sejati

Tak pernah mementingkan diri sendiri

Berjuang separuh nafas untuk kebebasan negeri ini

Pangeran Dipenogoro pahlawan pembela pertiwi

8. Rima

Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi untu membentuk musikalitas atau

orkestrasi. Dengan pengulangan bunyi itu, puisi menjadi merdu jika dibaca.

Untuk mengulang bunyi itu, paenyair juga mempertimbangkan lambing bunyi.

Denagn cara ini, pemilihan bunyi-bunyi mendukung perasaan dan suasana

puisi.

Bait pertama puisi tersebut berima: a-a-a-a, bait ke-2 berima: b-b-b-b, bait ke-

3 berima a-a-a-a.

9. Tipografi

Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan prosa dan

drama.

Puisi tersebut berbentuk konvensional.

Judul

___________________________

_______________

____________________________

________________

______________________________

__________________

_______________________________

____________________

Page 44: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

300

Nama Lengkap : Desi Hardianti

Kelas : 10.1

Sekolah : SMA Negeri 18 Bandung

No Absen/ Kode : C9

ROSULULLAH SAW

Cinta kami ya Rosul akankah sampai padamu

Rindu kami ya Rosul tak sabar ingin bertemu

Dalam hidup sekejap ini

Ku junjung tinggi namamu

Dalam renunganku teringat padamu

Selalu bergema shalawat untukmu

Tak terlupakan semua pengorbananmu

Di jalanmu yang menuju kemenangan

Bila waktuku dating hasratku di jalanmu

Jalan yang selalu terang

Jalan lurus yang ku tuju

Ya rosul hadir dalam hijrah hidupku

Perjalanan yang berbatu dan berliku

Meski gelombang uji coba menghadang

Aku kan berdiri kukuh dan berjuang

Waluyo dalam bukunya Teori dan Apresiasi Puisi mengistilahkan unsur batin

puisi denagan istilah hakikat puisi. Ada empat unsur hakikat puisi, yakni:

1. Tema

Waluyo (1987:106) mengatakan “Tema merupakan pokok atau subject-matter

yang dikemukakan oleh penyair”. Ungkapan tersebut mengindikasikan bahwa

tema merupakan sebuah atmosfer dari sebuah puisi, sebuah puisi pasti

memiliki sebuah tema (umumnya satu) yang melingkupi keseluruhan puisi.

Page 45: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

301

Oleh sebab itu dalam menafsirkan tema dalam puisi, puisi tersebut harus

ditafsirkan secara utuh.

Tema puisi di atas adalah tokoh idola dimana si aku liris mengidolakan orang

yang sangat besar yaitu seorang Rosululloh SAW

ROSULULLAH SAW

Cinta kami ya Rosul akankah sampai padamu

Rindu kami ya Rosul tak sabar ingin bertemu

2. Perasaan (Feeling)

Perasaan ini adalah keadaan jiwa penyair ketika menciptakan puisi tersebut.

Pendapat penulis ini didukung oleh pernyataan yang dikemukakan oleh

Waluyo (1987:121) bahwa perasaan adalah “ suasana perasaan penyair yang

ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca”.

Perasaan yang ada dalam puisi tersebut adalah rasa bangga, kagum dan tegar

dalam menghadapi hidup dan ia mencoba selalu berada di jalan yang benar

karena hidup ini hanya sekejap.

Dalam hidup sekejap ini

Jalan yang selalu terang

Jalan yang lurus ku tuju aku kan berdiri kukuh dan berjuang

3. Nada dan Suasana

Nada adalah sikap penyair dalam menyampaikan puisi terhadapa pembaca,

beraneka ragam sikap yang sering digunakan oleah penyair, seperti yang

dikemukakakn oleh Waluyo (1987:125) “…apakah dia ingin bersikap

menggurui, menasihati, menyindir, atau bersikap lugas…”.

Nada dalam puisi tersebut adalah si penulis puisi bersikap lugas dalam

menyampaiakan keinginannya untuk selalu mencontoh Rosululloh karena si

aku berkeyakinan bahwa hidup ini hanya sementara.

Cinta kami ya Rosul akankah sampai padamu

Rindu kami ya Rosul tak sabar ingin bertemu

Dalam hidup sekejap ini

Ku junjung tinggi namamu

Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut.

Page 46: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

302

Suasana dalam puisi tersebut adalah rasa aman dan nyaman karena

mengingatkan kembali kepada kita akan tujuan hidup di dunia. Hidup ini

hanya sementara jadi usahakan agar selalu berada di jalan yang benar.

Dalam hidup sekejap ini

Jalan yang selalu terang

Jalan lurus yang kutuju

4. Pesan (Amanat)

Waluyo (1987:130) menyatakan bahwa “Pesan adalah maksud yang hendak

disampaikan atau himbauan atau pesan atau tujuan yang hendak disampaikan

penyair”.

Meninjau pernyataan beliau, pesan merupakan inti dari sebuah puisi yang

merupakan gagasan subjektif penyair terhadapa sesuatu.

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa dalam hidup yang sementara ini

kita harus mencontoh Rosululloh SAW agar hidup ini berada di jalan yang

lurus dan benar.

Dalam hidup sekejap ini

Jalan yang selalu terang

Jalan lurus yang kutuju

5. Nilai-nilai moral dalam puisi Kenanglah Aku Dalam Selembar Puisi

adalah

1). Beriman

Bila waktuku datang hasratku di jalanmu

2). Taat dan patuh

Ku junjung tinggi namamu

Di jalanmu yang menuju kemenangan

3). Shaleh

Jalan yang selalu terang

Jalan lurus yang ku tuju

4). Berjiwa besar

Cinta kami ya Rosul akan kah sampai padamu

Rindu kami ya Rosul tak sabar ingin bertemu

Page 47: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

303

6. Diksi

Pemilihan kata, kata-kata yang ditulis harus dipertimbangkan maknanya,

komposisi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu di tengah konteks

kata lainnya, dan kedudukan kata dalam keseluruhan puisi itu.

Diksi dalam puisi tersebut adalah menggunakan bahasa sehari-hari tidak

ada unsur puitisnya. Meskipun menggunakan bahasa-bahasa sehari-hari

puisi tersebut bermakna dan bernilai.

Dalam renunganku teringat padamu

Selalu bergema shalawat untukmu

Tak terlupakan semua pengorbananmu

Di jalanmu yang menuju kemenangan

7. Pengimajian

Ada hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang

dipilih harus menghasilkan pengimajian dan karena itu kata-kata menjadi

lebih konkret seperti kita hayati melalui penglihatan, pendengaran atau

citra rasa. Pengimajian disebut juga pencitraan.

Imaji pendengaran:

Selalu bergema shalawat untukmu

Imaji penglihatan:

Tak terlupakan semua pengorbananmu

Di jalanmu yang menuju kemenangan

8. Rima

Rima adalah pengulangan numyi dalam puisi untu membentuk musikalitas

atau orkestrasi. Dengan pengulangan bunyi itu, puisi menjadi merdu jika

dibaca. Untuk mengulang bunyi itu, paenyair juga mempertimbangkan

lambing bunyi. Denagn cara ini, pemilihan bunyi-bunyi mendukung

perasaan dan suasana puisi.

Dalam puisi tersebut tidak ada permainan rima, tetapi terdapat

pengulangan pronominal persona mu seperti pada kata: padamu, namamu,

padamu, untukmu, pengorbananmu, jalanmu. Dari pengulangan

Page 48: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

304

pronominal persona mu jelaslah bahwa si aku mengidolakan mu dan

diusahakan mencontoh si mu yang dalam puisi ini mu sebagai tokoh idola

yaitu Rosululloh. Begitu mulia si aku dan karakter seperti inilah yang

dapat menjadi pondasi bangsa.

Perjalanan yang berbatu dan berliku

Meski gelombang uji coba menghadang

Aku kan berdiri kukuh dan berjuang

9. Tipografi

Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan prosa dan

drama.

Puisi tersebut berbentuk konvensional.

Judul

________________

________________

________________

________________

_______________

_______________

_______________

_______________

_______________

_______________

______________

______________

______________

______________

_______________

_______________

_______________

_______________

Page 49: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

305

Nama Lengkap : Deffi Putri

Kelas : 10.1

Sekolah : SMA Negeri 18 Bandung

Absen/Kode : C10

Kenanglah dalam Selembar Puisi

Jika malam ini aku tiada

Jangan kou berduka

Jangan pula kou melara

Karena aku takkan terima

Jika malam ini aku mati

Jangan kou meninti air mata

Jangan pula kou merana

Karna aku takkan bahagia

Jika malam ini aku benar tiada dan mati

Kenanglah aku sebagai puisi

Kenanglah aku dalam mimpi

Disetiap kou terbangun di pagi

Karena, disetiap harimu

Langkahmu, Nafasmu

Aku masih abadi

Meski hanya menjadi selembar puisi

Waluyo dalam bukunya Teori dan Apresiasi Puisi mengistilahkan unsur batin

puisi denagan istilah hakikat puisi. Ada empat unsur hakikat puisi, yakni:

1. Tema

Waluyo (1987:106) mengatakan “Tema merupakan pokok atau subject-

matter yang dikemukakan oleh penyair”. Ungkapan tersebut

mengindikasikan bahwa tema merupakan sebuah atmosfer dari sebuah

Page 50: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

306

puisi, sebuah puisi pasti memiliki sebuah tema (umumnya satu) yang

melingkupi keseluruhan puisi. Oleh sebab itu dalam menafsirkan tema

dalam puisi, puisi tersebut harus ditafsirkan secara utuh.

Puisi yang berjudul Kenanglah Aku Dalam Selembar Puisi merupakan

puisi yang bertemakan percintaan yang bernilai religius karena si aku liris

menginginkan orang yang dicintainya harus ikhlas menerima kematian si

aku dan meskipun si aku telah tiada di dunia ini si aku tetap ada dan abadi

meski hanya menjadi selembar puisi, hal ini ditunjukkan pada bait ke-3

dan bait ke-4.

Jika malam ini aku benar tiada dan mati

Kenanglah aku sebagai puisi

Kenanglah aku dalam mimpi

Disetiap kou terbangun di pagi

Karena, disetiap harimu

Langkahmu, Nafasmu

Aku masih abadi

Meski hanya menjadi selembar puisi

2. Perasaan (Feeling)

Perasaan ini adalah keadaan jiwa penyair ketika menciptakan puisi

tersebut. Pendapat penulis ini didukung oleh pernyataan yang

dikemukakan oleh Waluyo (1987:121) bahwa perasaan adalah “ suasana

perasaan penyair yang ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh

pembaca”.

Perasaan penulis dalam puisi kenanglah aku dalam selembar puisi adalah

kepasrahan penulis dan keikhlasan penulis menyambut kematian dan jika

ia benar-benar mati malam itu, ia meningini agar orang-orang yang dekat

dengan si aku liris jangan menangis dana jangan berduka karena si penulis

tidak akan terima. Hal ini ditunjukkan pada bait ke-1 dan ka-2.

Jika malam mini aku tiada

Jangan kou berduka

Jangan pula kou melara

Karena aku takkan terima

Page 51: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

307

Jika malam ini aku mati

Jangan kou meninti air mata

Jangan pula kou merana

Karna aku takkan bahagia

3. Nada dan Suasana

Nada adalah sikap penyair dalam menyampaikan puisi terhadapa pembaca,

beraneka ragam sikap yang sering digunakan oleh penyair, seperti yang

dikemukakakn oleh Waluyo (1987:125) “…apakah dia ingin bersikap

menggurui, menasihati, menyindir, atau bersikap lugas…”.

Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut

Nada puisi tersebut adalah bernada menasihati hal ini ditunjukkan pada

bait ke-1, bait ke-2.

Jangan kou berduka

Jangan pula kou melara

Jangan kou meninti air mata

Jangan pula kou merana

Suasana yang ditimbulkan adalah keharuan akan keikhlasan penulis akan

sikapnya karena ia berterima akan takdir yang telah ditentukan Allah.

Jika malam ini aku mati

Jangan kou meninti air mata

Jangan pula kou merana

Karna aku takkan bahagia

4. Pesan (Amanat)

Waluyo (1987:130) menyatakan bahwa “Pesan adalah maksud yang hendak

disampaikan atau himbauan atau pesan atau tujuan yang hendak disampaikan

penyair”.

Meninjau pernyataan beliau, pesan merupakan inti dari sebuah puisi yang

merupakan gagasan subjektif penyair terhadapa sesuatu.

Pesan dalam puisi tersebut adalah si aku liris berpesan agar orang-orang

terdekatnya jangan bersedih dan harus menerima kematian yang merupakan

takdir Allah, meskipun si aku liris sudah tiada namun ia selalu ada dan abadi

walau dalam selembar puisi.

Page 52: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

308

Jika malam ini aku benar tiada dan mati

Kenanglah aku sebagai puisi

Kenanglah aku dalam mimpi

Disetiap kou terbangun di pagi

Karena, disetiap harimu

Langkahmu, Nafasmu

Aku masih abadi

Meski hanya menjadi selembar puisi

5. Nilai-nilai moral dalam puisi Kenanglah Aku Dalam Selembar Puisi

adalah

a. Ikhlas

Keikhlasan penulis menerima takdir yang telah ditentukan oleh Allah yaitu

kematian ditunjukkan dengan kata, “Jika malam ini aku mati”.

b. Bertanggung jawab

Si aku liris menginginkan agar kematiannya tidak menjadikan orang lain

berduka dan merana karena si aku liris tidak akan terima.

Jika malam mini aku tiada

Karena aku takkan terima

Jika malam ini aku mati

Karna aku takkan bahagia

c. Berjiwa besar

Jika malam ini aku benar tiada dan mati

Kenanglah aku sebagai puisi

Si aku liris menginginkan agar setelah ia mati orang akan mengenangnya

sebagai puisi yang berarti si penulis itu dalam hidupnya telah melakukan hal

yang sangat luar biasa karena kenangan masa hidupnya diibaratkan sebagai

puisi, dan puisi itu merupakan sesuatu yang bernilai dan bermakna. Orang

yang berjiwa besarlah yang bermakna di dalam hidupnya.

d. Penuh cinta kasih

Jangan kou berduka

Jangan pula kou melara

Jangan kou meninti air mata

Jangan pula kou merana

Karena, disetiap harimu

Page 53: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

309

Langkahmu, Nafasmu

Aku masih abadi

Meski hanya menjadi selembar puisi

e. Beriman

Si aku liris merupakan orang yang beriman karena si aku bisa menerima

kematian yang merupakan takdir yang telah ditentukan oleh Allah SWT

Jika malam ini aku mati

6. Diksi

Pemilihan kata, kata-kata yang ditulis harus dipertimbangkan maknanya,

komposisi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu di tengah konteks

kata lainnya, dan kedudukan kata dalam keseluruhan puisi itu.

Penulis menggunakan kata yang lugas dan mudah di pahami. Terdapat

asonansi /u/ dan /a/, /a/ dan /i/. pada kata berduka, melara, terima, merana,

dan kata mati, mimpi, puisi, dan kata harimau, nafasmu.

7. Pengimajian

Ada hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang

dipilih harus menghasilkan pengimajian dan karena itu kata-kata menjadi

lebih konkret seperti kita hayati melalui penglihatan, pendengaran atau

citra rasa. Pengimajian disebut juga pencitraan.

Imaji penglihatan:

Jika malam ini aku tiada

Jangan kou berduka

Jangan pula kou melara

Jika malam ini aku mati

Jangan kou meninti air mata

Jangan pula kou merana

Jika malam ini aku benar tiada dan mati

Kenanglah aku sebagai puisi

8. Rima

Rima adalah pengulangan numyi dalam puisi untu membentuk musikalitas

atau orkestrasi. Dengan pengulangan bunyi itu, puisi menjadi merdu jika

dibaca. Untuk mengulang bunyi itu, paenyair juga mempertimbangkan

Page 54: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

310

lambang bunyi. Denagn cara ini, pemilihan bunyi-bunyi mendukung

perasaan dan suasana puisi.

Puisi tersebut bait ke-1 berima a-a-a-a, bait ke-2 berima a-b-a-a, bait ke-3

berima a-a-a-a dan bait ke-4 berima a-a-a-a.

9. Tipografi

Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan prosa dan

drama.

Puisi tersebut berbentuk konvensional.

Judul

________________

________________

________________

________________

_________________

__________________

__________________

___________________

________________

________________

________________

________________

Nama Lengkap : Fahmi Fajar

Kelas : 10.1

Sekolah : SMA Negeri 18 Bandung

No Absen/ Kode : C13

Tokoh Idola

Guruku engkau adalah pahlawan

Pahlawan tanpa tanda jasa

Page 55: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

311

Namamu akan selalu hidup

Hidup di hatiku yang paling dalam

Engkau patriot pahlawan bangsa

Apalah kami tanpa engkau

Mungkinkah tanpamu aku akan seperti ini

Seperti yang kau lihat menjadi seseorang yang sukses

Terima kasih guruku, namamu akan selalu ku kenang

Dikenang di hatiku

Dihati yang paling dalam

Karna engkau tak pantas untuk dilupakan

Namaku akan selalu kukenang

Dalam sanubariku

Namamu akan selalu hidup

Dalam kegelapan

Judul puisi di atas cukup baik tapi tidak terlalu puitis. Frase “Tokoh

Idola” berbeda dengan kata-kata “Cahaya Hidup” walaupun bisa

menampilkan arti yang sama. Jika dilihat dari temanya yaitu tokoh idola dan

dihubungkan dengan keseluruhan isi dari puisi. Judul di atas bisa dikatakan

berhasil tapi tidak puitis.

Bentuk puisi di atas sudah berhasil dikatakan sebagai puisi

dikarenakan sebuah puisi pada saat ini tidak bisa dibatasi dalam bentuk apa

pun. Bahkan ada yang disebut puisi prosais. Tetapi lepas dari itu, kita bisa

melihat sebuah ciri khas dari pemakaian kata-katanya.

Pesan moral dalam puisi di atas jelas sekali tentang bagaimana kita

sebagai manusia harus berterimakasih pada apapun yang pernah berjasa dalam

hidup. Dan pesan moral di atas berhasil dituliskan dalam puisinya.

Page 56: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

312

Guruku engkau adalah pahlawan

Namamu akan selalu hidup

Pahlawan tanpa tanda jasa

Hidup di hatiku yang paling dalam...1

Namaku akan selalu kukenang

Dalam sanubariku

Namamu akan selalu hidup

Dalam kegelapan....4

Diksi dan majas akan selalu berhubungan, ketika kita melihat diksi

yang baik digunakan dalam puisi. Maka akan dilihat juga majas-majas di

dalamnya, kita lihat puisi di atas kaya akan metafor tetapi tidak lepas dari

tema. Baris kata seperti Dalam sanubariku, Namamu akan selalu hidup dalam

kegelapan, hidup di hatiku yang paling dalam merupakan kata-kata yang

mempunyai style dalam penulisannya. Diksi dan majas dalam puisi ini sangat

baik. Imajinasi bermain dan menjadi sebuah kata-kata nyata yang puitis.

Walaupun majas sudah ditampilkan, tetapi alur nada dalam puisi

tersebut terlihat kurang ketat dalam pemilihan kata-katanya. Tetapi itu tidak

menjadi masalah lagi ketika tautan makna yang dibangun dari awal sampai

akhir bisa terasakan oleh pembaca. Dan puisi di atas menunjukkan hal itu.

Nama Lengkap : Fanny Septiani

Kelas : 10.1

Sekolah : SMA Negeri 18 Bandung

No Absen/ Kode : C14

GURU TERBAIK

Wajahmu lembut

Penuh kasih sayang

Page 57: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

313

Kau selalu tersenyum

Walau kami membuatmu kesal

Guru kau selalu membantuku

Ketika kita sedang kesusahan

Guru ilmumu selalu kau berikan

Kepada murid-muridmu

Guru lemahmu tak kau rasakan

Demi mengajar murid-muridmu

Jasamu sungguh luar biasa

Terima kasih guru

Jika diapresiasi dari segi temanya, terlihat ada ketepatan yang

berhubungan dengan tokoh idola. Judul puisi “Guru Terbaik” sudah mewaklili

apa yang akan diceritakan dalam tema tokoh idola.

Bentuk puisi bersifat bebas, yang penting kata-kata di dalamnya

berbeda dengan kata-kata yang ditampilkan dalam paragraf biasa. Jika dilihat

dari kata-kata yang dipakainya. Bentuk puisi tersebut di atas sudah mewakili

sebagai sebuah bentuk puisi. Hal itu dikarenakan puisi yang ditulis terdiri dari

bait-bait yang merupakan salah satu syarat utama hadirnya sebuah puisi.

Amanat sebuah puisi adalah tidak mutlak, selama itu bisa dirasakan

oleh pembacanya dalam suasana sedih atau bahagia. Maka puisi tersebut

dikatakan berhasil membuat makna dalam puisinya. Dalam puisi di atas,

walaupun amanatnya tercantum di tiap bait. Misalnya pada baris Guru kau

selalu membantuku/Ketika sedang kesusahan/Guru ilmumu selalu kau

berikan/Kepada murid-muridmu. Bait tersebut menyampaikan sebuah amanat

yang cukup baik tentang jasa seorang guru. Tetapi tidak hanya amanat yang

harus ditampilkan dalam puisi. Ada diksi yang harus dipilih hingga tidak

telanjang begitu saja puisi tersebut.

Page 58: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

314

Diksi dalam sebuah puisi merupakan salah satu kelebihan yang

dimiliki puisi dibanding karya lain seperti prosa atau artikel. Kata-kata guru,

mengajar, jasa, terima kasih, sudah sering dipakai dalam teks biasa. Jadi,

tidak ada keistimewaan dalam puisi tersebut dilihat dari diksinya.

Majas dalam puisi penting untuk penyimbolan agar puisi tidak terasa

telanjang dan gampang dipahami seperti teks lain. Karena itulah keberhasilan

sebuah puisi, ketika metafor-metafor yang digunakan akan membuat bulu

kuduk merinding. Dalam puisi di atas tidak ditampilkan metafor yang

istimewa, kata-kata yang dipakai di dalamnya seperti teks biasa yang dibait-

baitkan.

Nada dalam puisi terdiri dari rima dan ritma. Puisi diatas sudah cukup

berusaha untuk membuat sebuah rima yang bisa diapresiasi sebagai sebuah

puisi. Tetapi jika diolah kembali kata-kata tersebut di atas bisa menjadi sebuah

puisi yang berhasil.

Nama Lengkap : Fauzi Ismail

Kelas : 10.1

Sekolah : SMA Negeri 18 Bandung

No Absen/ Kode : C15

Guru

Engkou bagaikan cahaya

Yang menenrangi jiwa

Bagi setiap manusia

Dari segala gelap dunia

Kou membuka kesempatan

Atas bentuk kegagalan yang menghentikan

Kou pamerkan lembar kemegahan

Atas usaha sebuah keberhasilan

Page 59: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

315

Kou berjasa tanpa berharap lebih

Kou dahulukan mimipi pemilk bangsa

Untuk membawa nama

Sebuah kebanggaan

Terima kasih

Hanya itu sebuah kata

Yang hanya kupersembahkan

Untuk Guruku

Waluyo dalam bukunya Teori dan Apresiasi Puisi mengistilahkan unsur batin

puisi denagan istilah hakikat puisi. Ada empat unsur hakikat puisi, yakni:

1. Tema

Waluyo (1987:106) mengatakan “Tema merupakan pokok atau subject-matter

yang dikemukakan oleh penyair”. Ungkapan tersebut mengindikasikan bahwa

tema merupakan sebuah atmosfer dari sebuah puisi, sebuah puisi pasti

memiliki sebuah tema (umumnya satu) yang melingkupi keseluruhan puisi.

Oleh sebab itu dalam menafsirkan tema dalam puisi, puisi tersebut harus

ditafsirkan secara utuh.

Tema puisi di atas adalah tokoh idola dimana si aku liris mengidolakan orang

yang berjasa dalam hidupnya ialah guru.

Guru

2. Perasaan (Feeling)

Perasaan ini adalah keadaan jiwa penyair ketika menciptakan puisi tersebut.

Pendapat penulis ini didukung oleh pernyataan yang dikemukakan oleh

Waluyo (1987:121) bahwa perasaan adalah “ suasana perasaan penyair yang

ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca”.

Perasaan yang ada dalam puisi tersebut adalah rasa bangga atas jasa-jasa yang

telah di berikan oleh guru.

Kou berjasa tanpa berharap lebih

Kou dahulukan mimpi pemilik bangsa

Untuk membawa nama

Sebuah kebanggaan

Page 60: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

316

3. Nada dan Suasana

Nada adalah sikap penyair dalam menyampaikan puisi terhadapa pembaca,

beraneka ragam sikap yang sering digunakan oleah penyair, seperti yang

dikemukakakn oleh Waluyo (1987:125) “…apakah dia ingin bersikap

menggurui, menasihati, menyindir, atau bersikap lugas…”.

Nada yang ada dalam puisi tersebut adalah bersikap lugas dalam

menyampaikan rasa bangga dan kagumnya terhadap orang yang paling berjasa

yaitu guru yang telah menjadikannya terang dalam menghadapi hidup atas

ilmu yang telah ia peroleh.

Engkou bagaikan cahaya

Yang menerangi jiwa

Dari segala gealap dunia

Untuk membawa nama

Sebuah kebanggaan

Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut.

Suasana dalam puisi tersebut adalah rasa haru dan bangga atas pengorbanan

seorang guru.

Kou berjasa tanpa berharap lebih

Kou dahulukan mimipi pemilk bangsa

Untuk membawa nama

Sebuah kebanggaan

4. Pesan (Amanat)

Waluyo (1987:130) menyatakan bahwa “Pesan adalah maksud yang hendak

disampaikan atau himbauan atau pesan atau tujuan yang hendak disampaikan

penyair”.

Meninjau pernyataan beliau, pesan merupakan inti dari sebuah puisi yang

merupakan gagasan subjektif penyair terhadapa sesuatu.

Pesan yang ingin disampaikan adalah rasa terima kasih yang teramat dalam

untuk guru yang telah menerangi jiwanya dari kegelapan.

Terima kasih……

Hanya itu sebuah kata

Yang hanya kupersembahkan

Untuk guruku

Page 61: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

317

5. Nilai-nilai moral dalam puisi Kenanglah Aku Dalam Selembar Puisi

adalah

1). Tahu balas budi

Terima kasih……

Hanya itu sebuah kata

Yang hanya kupersembahkan

Untuk guruku

2). Berjiwa besar

Kou berjasa tanpa berharap lebih

Kou dahulukan mimipi pemilik bangsa

Untuk membawa nama

Sebuah kebanggaan

3). Jujur

Kou membuka kesempatan

Atas bentuk kegagalan yang menghentikan

Kou pamerkan lembar kemegahan

Atas usaha sebuah keberhasilan

4). Berkemauan keras untuk lebih baik

Kou membuka kesempatan

Atas bentuk kegagalan yang menghentikan

Kou pamerkan lembar kemegahan

Atas usaha sebuah keberhasilan

6. Diksi

Pemilihan kata, kata-kata yang ditulis harus dipertimbangkan maknanya,

komposisi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu di tengah konteks kata

lainnya, dan kedudukan kata dalam keseluruhan puisi itu.

Pemilihan kata dala puisi tersebut menggunakan bahasa sehari-haari dan

bahasa yang bermajas perumpamaan. Peraduan keduanya menjadikan puisi itu

bermakna.

Engkau bagaikan cahaya

Yang menerangi jiwa

Dari segala gelap dunia

7. Pengimajian

Ada hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang

dipilih harus menghasilkan pengimajian dan karena itu kata-kata menjadi lebih

Page 62: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

318

konkret seperti kita hayati melalui penglihatan, pendengaran atau citra rasa.

Pengimajian disebut juga pencitraan.

Imaji penglihatan

Kou membuka kesempatan

Atas bentuk kegagalan yang menghentikan

8. Rima

Rima adalah pengulangan numyi dalam puisi untu membentuk musikalitas

atau orkestrasi. Dengan pengulangan bunyi itu, puisi menjadi merdu jika

dibaca. Untuk mengulang bunyi itu, paenyair juga mempertimbangkan

lambing bunyi. Dengan cara ini, pemilihan bunyi-bunyi mendukung perasaan

dan suasana puisi.

Pada bait pertama dan kedua berima yaitu; a-a-a-a dan b-b-b-b tetapi pada bait

ke-3 dan ke-4 tidak ada permainan rima.

9. Tipografi

Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan prosa dan

drama.

Puisi tersebut berbentuk konvensional.

Judul

_____________

_____________

_____________

_____________

________________

________________

________________

________________

_______________

_______________

_______________

_______________

Page 63: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

319

________________

________________

________________

________________

Nama Lengkap : FITRIAH

Kelas : 10.1

Sekolah : SMA Negeri 18 Bandung

No Absen/ Kode : C16

Nabi Muhammad SAW

Ya Rosululloh

Engkau telah memperjuangkan agama islam

Engkau bangkitkan umat islam dari kaum quraisy

Engkau hadang rintangan demi rintangan

Untuk membela agama islam

Engkau hadapi dengan tekad yang kuat

Ya Rosululloh

Engkaulah surya yang menyinari kelamnya hati manusia

Engkaoulah purnama penerang gelapnya jiwa manusia

Engkoulah cahaya diatas cahaya

Betapa mulia akhlaqmu

Besarnya perjuanganmu menegakkan agama

Agungnya cintamu menyanyangi sesame

Ya Rosulloh

Betapa indah akhlaqmu

Bagai cahaya keindahan Al-quran

Page 64: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

320

Rindu kami padamu sepanjang masa

Engkou cermin bagi hidup kami

Engkoulah petunjuk perjalanan kami

Engkoulah mata air hati dan pikiran kami

Wahai teladan yang tak pernah padam

Ya Rosululloh

Betapa suci akhlaqmu

Bagai cahaya kesucian al-Quran

Hadirkanlah cintamu dalam ibadah kami

Ajarkanlah ketabahan dalam doa kami

Mengalirlah jihadmu dalam hati kami

Tumbuhkanlah akhlakmu dalam hidup kami

Waluyo dalam bukunya Teori dan Apresiasi Puisi mengistilahkan unsur batin

puisi denagan istilah hakikat puisi. Ada empat unsur hakikat puisi, yakni:

1. Tema

Waluyo (1987:106) mengatakan “Tema merupakan pokok atau subject-

matter yang dikemukakan oleh penyair”. Ungkapan tersebut

mengindikasikan bahwa tema merupakan sebuah atmosfer dari sebuah

puisi, sebuah puisi pasti memiliki sebuah tema (umumnya satu) yang

melingkupi keseluruhan puisi. Oleh sebab itu dalam menafsirkan tema

dalam puisi, puisi tersebut harus ditafsirkan secara utuh.

Tema puisi di atas adalah tokoh idola dimana si aku liris mengidolakan

orang yang sangat besar yaitu seorang Nabi Muhammad SAW.

2. Perasaan (Feeling)

Perasaan ini adalah keadaan jiwa penyair ketika menciptakan puisi

tersebut. Pendapat penulis ini didukung oleh pernyataan yang

dikemukakan oleh Waluyo (1987:121) bahwa perasaan adalah “ suasana

Page 65: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

321

perasaan penyair yang ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh

pembaca”.

Perasaan yang ada adalah rasa bangga dan kekaguman terhadap orang

yang sangat besar yaitu Nabi Muhammad SAW.

Engkau telah memperjuangkan agama islam

Engkau bangkitkan umat islam dari kaum quraisy

Engkau hadang rintangan demi rintangan

Untuk membela agama islam

Engkau hadapi dengan tekad yang kuat

3. Nada dan Suasana

Nada adalah sikap penyair dalam menyampaikan puisi terhadapa pembaca,

beraneka ragam sikap yang sering digunakan oleah penyair, seperti yang

dikemukakakn oleh Waluyo (1987:125) “…apakah dia ingin bersikap

menggurui, menasihati, menyindir, atau bersikap lugas…”.

Nada yang disampaian adalah bersikap lugas dalam menyampaikan rasa

kebanggaannya terhadap peribadi Rosululloh sehingga si aku berkeinginan

agar Rosululloh hadir dalam ibadah dan kehidupannya dengan mencontoh

akhlaq Rosululloh.

Ya Rosululloh

Betapa suci akhlaqmu

Bagai cahaya kesucian al-Quran

Hadirkanlah cintamu dalam ibadah kami

Ajarkanlah ketabahan dalam doa kami

Mengalirlah jihadmu dalam hati kami

Tumbuhkanlah akhlakmu dalam hidup kami

Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut.

Suasana dalam puisi tersebut adalah nyaman dan tenang jika kita hidup

mencontoh Rosululloh dan tujuan hidup pun pasti terarah.

Engkoulah cermin bagi kami

Engkoulah punjuk perjalanan kami

Engkolah mata air dan pikiran kami

Wahai teladan yang tak pernah padam

Page 66: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

322

4. Pesan (Amanat)

Waluyo (1987:130) menyatakan bahwa “Pesan adalah maksud yang hendak

disampaikan atau himbauan atau pesan atau tujuan yang hendak disampaikan

penyair”.

Meninjau pernyataan beliau, pesan merupakan inti dari sebuah puisi yang

merupakan gagasan subjektif penyair terhadapa sesuatu.

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa agar kita dalam hidup harus

mencontoh pribadi Rosululloh agar kita menjadi manusia yang baik dan

bermakna bagi orang banyak.

Engkoulah cermin bagi kami

Engkoulah punjuk perjalanan kami

Engkolah mata air dan pikiran kami

Wahai teladan yang tak pernah padam

5. Nilai-nilai moral dalam puisi adalah

1) Beriman

Hadirkanlah cintamu dalam ibadah kami

2) Berusaha menjadi baik

Engkaulah cermin bagi hidup kami

3) Rajin beribadah

Hadirkanlah cintamu dalam ibadah kami

Ajarkanlah ketabahan dalam doa kami

Mengalirlah jihadmu dalam hati kami

Tumbuhkanlah akhlaqmu dalam hidup kami

4) Berjiwa besar

Karena penulis telah mengidolakan tokoh yang sangat besar dalam

hidupnya sehingga si aku liris berusaha untuk mencontoh akhlaq

Rosululloh

Ajarkanlah ketabahan dalam doa kami

Mengalirlah jihadmu dalam hati kami

Tumbuhkanlah akhlaqmu dalam hidup kami

5) Penyabar

Ajarkanlah ketabahanmu dalam doa kami

Page 67: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

323

6. Diksi

Pemilihan kata, kata-kata yang ditulis harus dipertimbangkan maknanya,

komposisi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu di tengah konteks kata

lainnya, dan kedudukan kata dalam keseluruhan puisi itu.

Pemilihan kata dalam puisi tersebut menggunakan bahasa sehari-hari tetapi

bernilai dan bermakna. Jika puisi tersebut di ubah dan lebih bermakna padat

maka hasil puisi akan lebih indah.

Ya Rosululloh

Engkau telah memperjuangkan agama islam

Engkau bangkitkan umat islam dari kaum quraisy

Engkau hadang rintangan demi rintangan

Untuk membela agama islam

Engkau hadapi dengan tekad yang kuat

7. Pengimajian

Ada hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang

dipilih harus menghasilkan pengimajian dan karena itu kata-kata menjadi lebih

konkret seperti kita hayati melalui penglihatan, pendengaran atau citra rasa.

Pengimajian disebut juga pencitraan.

Imaji penglihatan

Engkau telah memperjuangkan agama islam

Engkau bangkitkan umat islam dari kaum quraisy

Engkau hadang rintangan demi rintangan

Untuk membela agama islam

Engkau hadapi dengan tekad yang kuat

8. Rima

Rima adalah pengulangan numyi dalam puisi untu membentuk musikalitas

atau orkestrasi. Dengan pengulangan bunyi itu, puisi menjadi merdu jika

dibaca. Untuk mengulang bunyi itu, paenyair juga mempertimbangkan

lambing bunyi. Dengan cara ini, pemilihan bunyi-bunyi mendukung perasaan

dan suasana puisi.

Tidak ada permainan rima dalam puisi tersebut.

Page 68: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

324

9. Tipografi

Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan prosa dan

drama.

Puisi tersebut berbentuk konvensional.

Judul

_________________

_________________

_________________

_________________

_________________

_________________

_________________

_________________

_________________

_________________

_________________

_________________

_________________

_________________

_________________

_________________

_________________

_________________

_________________

_________________

_________________

Page 69: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

325

Nama Lengkap : Hanisah Apriliani

Kelas : 10.1

Sekolah : SMA Negeri 18 Bandung

No Absen/ Kode : C18

Yang Tak Pernah Tersampaikan

Aku titipkan perasaanku kepada tanah

Namun kou menginjaknya

Aku titipkan perasaanku kepada air

Namun kou mengeringankannya

Aku titipkan perasaanku kepada api

Namun kou memadamkannya

Aku titipkan perasaanku kepada angin

Namun kou tak melihatnya

Kini

Haruskah ku menanti kejaiban

Berharap dirimu bisa merasakan perasaanku

Hingga akhir nafas ini

Ku tak akan urungkan niat bersamamu

Disini, kou hadirkan ingatan yang membuatku tenang

Ingatan yang membuatku bahagia ketika mengingatmu

Namun satu pintaku kepadamu

Walaupun rasa ini tak pernah tersampaikan

Ku berharap selalu melihatmu bahagia disana

Waluyo dalam bukunya Teori dan Apresiasi Puisi mengistilahkan unsur batin

puisi denagan istilah hakikat puisi. Ada empat unsur hakikat puisi, yakni:

Page 70: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

326

1. Tema

Waluyo (1987:106) mengatakan “Tema merupakan pokok atau subject-

matter yang dikemukakan oleh penyair”. Ungkapan tersebut

mengindikasikan bahwa tema merupakan sebuah atmosfer dari sebuah

puisi, sebuah puisi pasti memiliki sebuah tema (umumnya satu) yang

melingkupi keseluruhan puisi. Oleh sebab itu dalam menafsirkan tema

dalam puisi, puisi tersebut harus ditafsirkan secara utuh.

Tema puisi diatas adalah tentang percintaan yang merupakan cinta

bertepuk sebelah tangan. Si aku disini mencintai orang dimana orang

tersebut tidak menghiraukannya.

Aku titipkan perasaanku kepada tanah

Namun kou menginjaknya

Aku titipkan perasaanku kepada air

Namun kou mengeringankannya

Aku titipkan perasaanku kepada api

Namun kou memadamkannya

Aku titipkan perasaanku kepada angin

Namun kou tak melihatnya

2. Perasaan (Feeling)

Perasaan ini adalah keadaan jiwa penyair ketika menciptakan puisi

tersebut. Pendapat penulis ini didukung oleh pernyataan yang

dikemukakan oleh Waluyo (1987:121) bahwa perasaan adalah “ suasana

perasaan penyair yang ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh

pembaca”.

Perasaan yang ada adalah rasa kecewa si aku akan cintanya namun si aku

berharap agar si kamu dapat merasakan hal yang sama tapi jika tidak si

aku akan tetap mencintai si kamu sampai akhir nafas ini.

Berharap dirimu bisa merasakan perasaanku

Hingga akhir nafas ini

Ku tak akan urungkan niat bersamamu

Page 71: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

327

3. Nada dan Suasana

Nada adalah sikap penyair dalam menyampaikan puisi terhadapa pembaca,

beraneka ragam sikap yang sering digunakan oleah penyair, seperti yang

dikemukakakn oleh Waluyo (1987:125) “…apakah dia ingin bersikap

menggurui, menasihati, menyindir, atau bersikap lugas…”.

Nada dalam puisi tersebut adalah bersikap lugas menyatakan perasaan

cintanya kepada si mu orang yang dicintainya.

Disini, kou hadirkan ingatan yang membuatku tenang

Ingatan yang membuatku bahagia ketika mengingatmu

Namun satu pintaku kepadamu

Walaupun rasa ini tak pernah tersampaikan

Ku berharap selalu melihatmu bahagia disana

Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut.

Suasananya adalah rasa haru dan bangga karena rasa cinta yang dimiliki si aku

sangat tulus walaupun tak berbalas. Dan si aku tetap mendoakan si mu agar

selalu bahagia.

Walaupun rasa ini tak pernah tersampaikan

Ku berharap selalu melihatmu bahagia disana

4. Pesan (Amanat)

Waluyo (1987:130) menyatakan bahwa “Pesan adalah maksud yang hendak

disampaikan atau himbauan atau pesan atau tujuan yang hendak disampaikan

penyair”.

Meninjau pernyataan beliau, pesan merupakan inti dari sebuah puisi yang

merupakan gagasan subjektif penyair terhadapa sesuatu.

Amanat yang ingin disampaikan oleh si aku liris adalah walaupun rasa yang

dimilikinya tidak berbalas si aku berharap agar kekasihnya itu selalu hidup

bahagia.

Namun satu pintaku kepadamu

Walaupun rasa ini tak pernah tersampaikan

Ku berharap selalu melihatmu bahagia disana

Page 72: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

328

5. Nilai-nilai moral dalam puisi Kenanglah Aku Dalam Selembar Puisi

adalah:

1). Tidak memaksakan kehendak

Walau rasa ini tak pernah tersampaikan

Ku berharap ku selalu melihatmu bahagia disana

2). Berjiwa besar

Kini

Haruskah ku menanti kejaiban

Berharap dirimu bisa merasakan perasaanku

Hingga akhir nafas ini

Ku tak akan urungkan niat bersamamu

3). Berani berkorban

Aku titipkan perasaanku kepada tanah

Namun kou menginjaknya

Aku titipkan perasaanku kepada air

Namun kou mengeringankannya

Aku titipkan perasaanku kepada api

Namun kou memadamkannya

Aku titipkan perasaanku kepada angin

Namun kou tak melihatnya

4). Tidak putus asa

Ku takkan urungkan niat bersamamu.

5). Mencintai dan menyanyangi orang lain

Disini, kou hadirkan ingatan yang membuatku tenang

Ingatan yang membuatku bahagia ketika mengingatmu.

6. Diksi

Pemilihan kata, kata-kata yang ditulis harus dipertimbangkan maknanya,

komposisi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu di tengah konteks kata

lainnya, dan kedudukan kata dalam keseluruhan puisi itu.

Puisi diatas menggunakan kata bermajas perumpamaan dan menggunakan

bahasa sehari-hari.

Aku titipkan perasaanku kepada tanah

Namun kou menginjaknya

Aku titipkan perasaanku kepada air

Namun kou mengeringankannya

Page 73: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

329

Aku titipkan perasaanku kepada api

Namun kou memadamkannya

Aku titipkan perasaanku kepada angin

Namun kou tak melihatnya

7. Pengimajian

Ada hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang

dipilih harus menghasilkan pengimajian dan karena itu kata-kata menjadi lebih

konkret seperti kita hayati melalui penglihatan, pendengaran atau citra rasa.

Pengimajian disebut juga pencitraan.

Imaji penglihatan

Aku titipkan perasaanku kepada tanah

Namun kou menginjaknya

Aku titipkan perasaanku kepada air

Namun kou mengeringkannya

Namun kou memadamkannya

Namun kou tak melihatnya

8. Rima

Rima adalah pengulangan numyi dalam puisi untu membentuk musikalitas

atau orkestrasi. Dengan pengulangan bunyi itu, puisi menjadi merdu jika

dibaca. Untuk mengulang bunyi itu, paenyair juga mempertimbangkan

lambing bunyi. Denagn cara ini, pemilihan bunyi-bunyi mendukung perasaan

dan suasana puisi.

Pada bait pertama dan bait kedua berima a-b-a-b, sedangkan pada bait ke-3

dan ke-4 tidak ada permainan rima namun ada pengulangan pronominal mu

yang menegaskan betapa berartinya kamu untuk si aku. Perasaanku,

bersamamu, mengingatmu, kepadamu, melihatmu.

9. Tipografi

Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan prosa dan

drama.

Puisi tersebut berbentuk konvensional.

Judul

Page 74: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

330

_______________

________________

________________

________________

_____________

_____________

_____________

______________

______________

______________

______________

______________

______________

_________________

_________________

_________________

_________________

_________________

Nama Lengkap : Komalasari

Kelas : 10.1

Sekolah : SMA Negeri 18 Bandung

No Absen/ Kode : C22

IBU

Tak henti-hentinya aku mengucap syukur karena telah memiliki sosok ibu

sepertimu

Kou rela memperjuangkan hidup dan matimu untuk melahirkanku kedunia ini

Rela menjagaku selama Sembilan bulan meski masih dalam kandungan

Dan rela menyitakan waktumu hanya untuk membesarkan dan mendidikku

Page 75: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

331

Ibu….kasih sayangmu tak akan terlupakan

Kepedulianmu selalu dihati

Jiwaku hilang jika tanpamu

Baktiku hanya untukmu

Ketulusan hatiku kan kulakukan hanya untuk membuatmu tersenyum

Meski lakuku selalu membuatmu sedih

Namun kou selalu mendoakanku dalam setiap doa yang kou panjatkan

Kehadiranmu tak akan bisa digantikan

Kebahagiaanmu adalah obat untuk langkah hidupku

Ibu…. Kou selalu mengajarkan kebaikan untukku

Belaian kasihmu mampu mendamaikan hatiku

Terima kasih atas semua yang telah kou berikan padaku

Waluyo dalam bukunya Teori dan Apresiasi Puisi mengistilahkan unsur batin

puisi denagan istilah hakikat puisi. Ada empat unsur hakikat puisi, yakni:

1. Tema

Waluyo (1987:106) mengatakan “Tema merupakan pokok atau subject-matter

yang dikemukakan oleh penyair”. Ungkapan tersebut mengindikasikan bahwa

tema merupakan sebuah atmosfer dari sebuah puisi, sebuah puisi pasti

memiliki sebuah tema (umumnya satu) yang melingkupi keseluruhan puisi.

Oleh sebab itu dalam menafsirkan tema dalam puisi, puisi tersebut harus

ditafsirkan secara utuh.

Tema puisi diatas adalah tentang tokoh idola, si aku mengidolakan ibunya.

IBU

2. Perasaan (Feeling)

Perasaan ini adalah keadaan jiwa penyair ketika menciptakan puisi tersebut.

Pendapat penulis ini didukung oleh pernyataan yang dikemukakan oleh

Waluyo (1987:121) bahwa perasaan adalah “ suasana perasaan penyair yang

ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca”.

Page 76: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

332

Perasaan yang dirasakan oleh penulis puisi adalah rasa kagum dan bahagia

karena memiliki ibu yang sanga luar biasa.

Tak henti-hentinya aku menucap syukur karena telah memiliki sosok ibu

sepertimu

Belaian kasihmu mampu mendamaikan hatiku

3. Nada dan Suasana

Nada adalah sikap penyair dalam menyampaikan puisi terhadapa pembaca,

beraneka ragam sikap yang sering digunakan oleah penyair, seperti yang

dikemukakakn oleh Waluyo (1987:125) “…apakah dia ingin bersikap

menggurui, menasihati, menyindir, atau bersikap lugas…”.

Nada dalam puisi tersebut adalah penulis puisi bersikap lugas dalam

menyampaikan rasa kagum terhadap ibunya.

Tak henti-hentinya aku mengucap syukur karena telah memiliki

sosok ibu sepertimu

Kou rela memperjuangkan hidup dan matimu untuk melahirkanku

kedunia ini

Rela menjagaku selama Sembilan bulan meski masih dalam

kandungan

Dan rela menyitakan waktumu hanya untuk membesarkan dan

mendidikku

Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut.

Suasana dalam puisi tersebut adalah rasa haru dan bahagia karena memang ibu

sangat berharga dan bermakna dalam hidup.

Ibu….kasih sayangmu tak akan terlupakan

Kepedulianmu selalu dihati

Jiwaku hilang jika tanpamu

Baktiku hanya untukmu

4. Pesan (Amanat)

Waluyo (1987:130) menyatakan bahwa “Pesan adalah maksud yang hendak

disampaikan atau himbauan atau pesan atau tujuan yang hendak disampaikan

penyair”.

Meninjau pernyataan beliau, pesan merupakan inti dari sebuah puisi yang

merupakan gagasan subjektif penyair terhadapa sesuatu.

Page 77: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

333

Pesan yang ingin disampaikan adalah meningatkan betapa berjasanya ibu

dalam hidup kita dan kita harus melakukan hal yang dapat membahagiakan

hati ibu karena kebahagiaan ibu adalah obat bagi kita.

Kebahagiaanmu adalah obat untuk langkah hidupku

5. Nilai-nilai moral dalam puisi Kenanglah Aku Dalam Selembar Puisi

adalah

1). Shaleh

Ibu….kasih sayangmu tak akan terlupakan

Kepedulianmu selalu dihati

Jiwaku hilang jika tanpamu

Baktiku hanya untukmu

2). Anak yang berbakti

Baktiku hanya untukmu

3). Anak yang pandai mengucap syukur

Tak henti-hentinya aku mengucap syukur karena telah memiliki sosok

ibu sepertimu

Kou rela memperjuangkan hidup dan matimu untuk melahirkanku

kedunia ini

4). Jujur

Rela menjagaku selama Sembilan bulan meski masih dalam

kandungan

Dan rela menyitakan waktumu hanya untuk membesarkan dan

mendidikku

6. Diksi

Pemilihan kata, kata-kata yang ditulis harus dipertimbangkan maknanya,

komposisi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu di tengah konteks kata

lainnya, dan kedudukan kata dalam keseluruhan puisi itu.

Pemilihan kata dalam puisi tersebut adalah menggunakan bahasa sehari-hari,

namun untaian katanya bermakna dan bernilai sehingga puisi tersebut

bermakna.

Ketulusan hatiku kan kulakukan hanya untuk membuatmu tersenyum

Meski lakuku selalu membuatmu sedih

Page 78: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

334

Namun kou selalu mendoakanku dalam setiap doa yang kou panjatkan

Kehadiranmu tak akan bisa digantikan

7. Pengimajian

Ada hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang

dipilih harus menghasilkan pengimajian dan karena itu kata-kata menjadi lebih

konkret seperti kita hayati melalui penglihatan, pendengaran atau citra rasa.

Pengimajian disebut juga pencitraan.

Imaji pendengaran

Tak henti-hentinya aku mengucap syukur

Namun kou selalu mendoakanku dalam setiap doa yang kupanjatkan

Imaji penglihatan:

Ketulusan hatiku kan kulakukan hanya untuk membuatmu tersenyum

Meski lakuku selalu membuatmu sedih

8. Rima

Rima adalah pengulangan numyi dalam puisi untu membentuk musikalitas

atau orkestrasi. Dengan pengulangan bunyi itu, puisi menjadi merdu jika

dibaca. Untuk mengulang bunyi itu, paenyair juga mempertimbangkan

lambing bunyi. Denagn cara ini, pemilihan bunyi-bunyi mendukung perasaan

dan suasana puisi.

Tidak ada permainan rima dalam puisi tersebut. Namun ada pengulangan

pronominal persona ku, seperti: mendidikku, hidupku, untukku, hatiku, padaku

dan juga pengulangan pronominal persona mu, seperti: sepertimu, tanpamu,

untukmu. Dari pengulangan pronominal persona tersebut jelaslah bahwa yang

berbicara itu si aku dan kepada mu dan mu disini adalah ibunya yang

merupakan tokoh idola. Dan karena mu lah si aku ada di dunia ini.

9. Tipografi

Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan prosa dan

drama.

Page 79: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

335

Puisi tersebut berbentuk konvensional.

Judul

____________________

____________________

____________________

____________________

__________________________

__________________________

__________________________

__________________________

_____________________

_____________________

_____________________

_____________________

_________________________

_________________________

_________________________

__________________________

Nama Lengkap : Maya Solihat

Kelas : 10.1

Sekolah : SMA Negeri 18 Bandung

No Absen/ Kode : C23

CHAIRIL ANWAR

Aku mengagumi karya-karyamu

Menghargai dan mempelajarinya

Tulisanmu yang penuh makna

Hingga menyentuh ke dalam dada

Membaca karya tulismu

Membuat bulu kudukku merinding

Page 80: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

336

Bayangannya, seakan aku pernah hidup

Dan berperan di dalamnya

Karya sastra yang kou tulis

Memberi inspirasi kepada kami

Tuk memahami makna terserat

Dan melahirkan sastra baru

Kita tak pernah bertatap muka

Karena dirimu lebih dulu berpulang

Namun karyamu masih di kenang

Lewat tulisan yang berkesan

Aku ingin seperti dirimu

Mampu merangkai kata menjadi puisi

Yang bernilai dan berkesan

Untuk kebanggan di masa depan

Waluyo dalam bukunya Teori dan Apresiasi Puisi mengistilahkan unsur batin

puisi denagan istilah hakikat puisi. Ada empat unsur hakikat puisi, yakni:

1. Tema

Waluyo (1987:106) mengatakan “Tema merupakan pokok atau subject-matter

yang dikemukakan oleh penyair”. Ungkapan tersebut mengindikasikan bahwa

tema merupakan sebuah atmosfer dari sebuah puisi, sebuah puisi pasti

memiliki sebuah tema (umumnya satu) yang melingkupi keseluruhan puisi.

Oleh sebab itu dalam menafsirkan tema dalam puisi, puisi tersebut harus

ditafsirkan secara utuh.

Tema puisi diatas adalah tentang tokoh idola dan ini biasa dilihat dari

judulnya:

CHAIRIL ANWAR

2. Perasaan (Feeling)

Perasaan ini adalah keadaan jiwa penyair ketika menciptakan puisi tersebut.

Pendapat penulis ini didukung oleh pernyataan yang dikemukakan oleh

Herman J. Waluyo (1987:121) bahwa perasaan adalah “ suasana perasaan

penyair yang ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca”.

Page 81: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

337

Perasaan yang ada adalah tentang kekaguman dan kebanggaan si aku

terhadap penyair Indonesia.

Aku mengagumi karya-karyamu

Aku ingin sperti dirimu

Mampu merangkai kata menjadi puisi

Yang bernilai dan berkesan

3. Nada dan Suasana

Nada adalah sikap penyair dalam menyampaikan puisi terhadapa pembaca,

beraneka ragam sikap yang sering digunakan oleah penyair, seperti yang

dikemukakakn oleh Waluyo (1987:125) “…apakah dia ingin bersikap

menggurui, menasihati, menyindir, atau bersikap lugas…”.

Nada yang disampaikan adalah bersikap lugas dalam menyampaikan

kekagumannya kepada tokoh idola.

Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut.

Suasana yang ada dalam puisi adalah rasa bangga terhadap sastrawan

Indonesia.

Karya sastra yang kou tulis

Memberi inspirasi kepada kami

Tuk memahami makna terserat

Dan melahirkan sastra baru

4. Pesan (Amanat)

Waluyo (1987:130) menyatakan bahwa “Pesan adalah maksud yang hendak

disampaikan atau himbauan atau pesan atau tujuan yang hendak disampaikan

penyair”.

Meninjau pernyataan beliau, pesan merupakan inti dari sebuah puisi yang

merupakan gagasan subjektif penyair terhadapa sesuatu.

Pesan yang ingin disampaikan adalah agar kita memahami makna tersirat

dalam karya sastra maka kita harus mempelajari sastra tersebut agar kita dapat

berimajinasi dalam menghasilkan karya sastra yang baru.

Karya sastra yang kou tulis

Memberi inspirasi kepada kami

Tuk memahami makna terserat

Dan melahirkan sastra baru

Page 82: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

338

5. Nilai-nilai moral dalam puisi Kenanglah Aku Dalam Selembar Puisi

adalah

1). Menghargai karya orang lain

Namun karyamu masih dikenang

Lewat tulisan yang berkesan

2). Ingin menjadi seorang yang lebih baik

Aku ingin seperti dirimu

Mampu merangkai kata menjadi puisi

Yang bernilai dan berkesan

Untuk kebanggaan di masa depan

3). Rajin membaca

Membaca karya tulis mu

Membuat bulu kudukku merinding

4). Membuat hidup bermakna dengan berkarya

Aku mengagumi karya-karyamu

Menghargai dan mempelajarinya

Tulisanmu yang penuh makna

Hingga menyentuh kedalam dada

6. Diksi

Pemilihan kata, kata-kata yang ditulis harus dipertimbangkan maknanya,

komposisi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu di tengah konteks kata

lainnya, dan kedudukan kata dalam keseluruhan puisi itu.

Pemilihan kata yang digunakan adalah menggunakan bahasa sehari-hari

namun bermakna.

Aku mengagumi karya-karyamu

Menghargai dan mempelajarinya

Tulisanmu yang penuh makna

Karya sastra yang kou tulis

Memberi inspirasi kepada kami

Tuk memahami makna terserat

Dan melahirkan sastra baru

7. Pengimajian

Ada hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang

dipilih harus menghasilkan pengimajian dan karena itu kata-kata menjadi lebih

konkret seperti kita hayati melalui penglihatan, pendengaran atau citra rasa.

Pengimajian disebut juga pencitraan.

Page 83: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

339

8. Rima

Rima adalah pengulangan numyi dalam puisi untu membentuk musikalitas

atau orkestrasi. Dengan pengulangan bunyi itu, puisi menjadi merdu jika

dibaca. Untuk mengulang bunyi itu, paenyair juga mempertimbangkan

lambing bunyi. Dengan cara ini, pemilihan bunyi-bunyi mendukung perasaan

dan suasana puisi.

Tidak ada permainan rima dalam puisi tersebut.

9. Tipografi

Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan prosa dan

drama.

Puisi tersebut berbentuk konvensional.

Judul

____________________

____________________

____________________

____________________

____________________

____________________

____________________

____________________

____________________

____________________

____________________

Nama Lengkap : M. Akbar. R

Kelas : 10.1

Sekolah : SMA Negeri 18 Bandung

No Absen/ Kode : C26

Page 84: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

340

CINTA

Rintik hujan yang menggelitik telinga

Wangi embun yang mengharumkan hariku

Kurasa cerah hari ini kan terasa bahagia

Saat ku memandang cantiknya parasmu

Tersenyumlah sang malaikat diatas sana

Tatkala melihat senyum manismu

Ohhh gadis……. Dapatkah ku memandang mu tuk sekejap saja?

Hanya untuk dapatku merasakan sejuk dihatiku

Ku pun mulai percaya bahwa ini cinta….

Setitik hatiku yang selalu mengingat namamu

Kututup mataku sejenak

Kupendam relung hatiku

Hanya untuk menyimpan namamu di ujung relung hatiku

Oh cinta

Waluyo dalam bukunya Teori dan Apresiasi Puisi mengistilahkan unsur batin

puisi denagan istilah hakikat puisi. Ada empat unsur hakikat puisi, yakni:

1. Tema

Waluyo (1987:106) mengatakan “Tema merupakan pokok atau subject-matter

yang dikemukakan oleh penyair”. Ungkapan tersebut mengindikasikan bahwa

tema merupakan sebuah atmosfer dari sebuah puisi, sebuah puisi pasti

memiliki sebuah tema (umumnya satu) yang melingkupi keseluruhan puisi.

Oleh sebab itu dalam menafsirkan tema dalam puisi, puisi tersebut harus

ditafsirkan secara utuh.

Puisi ini bertemakan tentang tokoh idola dimana si aku liris mengidolakan

seorang gadis yang sangat rupawan sehingga puisi ini diberi judul cinta.

Kekaguman si aku liris terhadap seorang gadis ditunjukkan pada bait ke-2. Si

aku liris dapat merasakan kesejukan hatinya hanya dengan sekejap saja untuk

Page 85: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

341

memandang si gadis, dan si aku merasakan bahwa ini adalah cinta dalam

setiap waktu si aku liris selalu mengingatnya.

Tersenyumlah sang malaikat diatas sana

Tatkala melihat senyum manismu

Ohhh gadis……. Dapatkah ku memandang mu tuk sekejap saja?

Hanya untuk dapatku merasakan sejuk dihatiku

Ku pun mulai percaya bahwa ini cinta….

Setitik hatiku yang selalu mengingat namamu

2. Perasaan (Feeling)

Perasaan ini adalah keadaan jiwa penyair ketika menciptakan puisi tersebut.

Pendapat penulis ini didukung oleh pernyataan yang dikemukakan oleh

Herman J. Waluyo (1987:121) bahwa perasaan adalah “ suasana perasaan

penyair yang ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca”.

Perasaan penulis dalam menulis puisi ini adalah kegembiraan yang luar biasa,

yakni dengan pemilihan kata mengharumkan hariku, cerah hari ini kan terasa

bahagia, memandang, cantik,sejuk hatiku, mengingat, menyimpan.

3. Nada dan Suasana

Nada adalah sikap penyair dalam menyampaikan puisi terhadapa pembaca,

beraneka ragam sikap yang sering digunakan oleah penyair, seperti yang

dikemukakakn oleh Waluyo (1987:125) “…apakah dia ingin bersikap

menggurui, menasihati, menyindir, atau bersikap lugas…”.

Nada yang digunakan bersikap khidmat tentang perasaan cintanya kepada

seorang gadis yang menjadi idola dengan kata-kata yang menegaskan

perasaannya.

Wangi embun yang mengharumkan hariku

Kurasa cerah hari ini kan terasa bahagia

Saat ku memandang cantiknya parasmu

Tersenyumlah sang malaikat diatas sana

Tatkala melihat senyum manismu

Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut. Puisi

diatas lewat unsur-unsurnya menyatakan perasaan kekaguman yang mendalam

Page 86: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

342

sampai malaikatpun ikut tersenyum ketika melihat si gadis yang diidolakannya

itu tersenyum.

Tersenyumlah sang malaikat diatas sana

Tatkala melihat senyum manismu

4. Pesan (Amanat)

Waluyo (1987:130) menyatakan bahwa “Pesan adalah maksud yang hendak

disampaikan atau himbauan atau pesan atau tujuan yang hendak disampaikan

penyair”.

Meninjau pernyataan beliau, pesan merupakan inti dari sebuah puisi yang

merupakan gagasan subjektif penyair terhadapa sesuatu.

Pesan yang disampaikan penulis adalah permohonan si aku liris kpeda si gadis

untuk dapat memandangnya walaupun sekejap agar si aku merasakan

kedalaman rasanya dan ia yakin dengan rasa yang dimilikinya bahwa inilah

yang dinamakan cinta.

Ohhh gadis……. Dapatkah ku memandang mu tuk sekejap saja?

Hanya untuk dapatku merasakan sejuk dihatiku

Ku pun mulai percaya bahwa ini cinta….

Setitik hatiku yang selalu mengingat namamu

5. Nilai-nilai moral dalam puisi tersebut adalah

1). Jujur

Kejujuran si aku liris merasakan rasa cintanya kepada gadis yang

diidolakannya.

Ohhh gadis……. Dapatkah ku memandang mu tuk sekejap saja?

Hanya untuk dapatku merasakan sejuk dihatiku

Ku pun mulai percaya bahwa ini cinta….

2). Berkata benar

Si aku liris mengakui perasaan hatinya

Ku pun mulai percaya bahwa ini adalah cinta…..

Setitik hatiku yang selalu mengingat namamu…..

3). Kasih sayang

Oh gadis…. Dapatkah ku memandang mu tuk sekejap saja?

Hanya untuk dapatku merasakan sejuk di hatiku

Page 87: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

343

4). Percaya diri

Kurasa cerah hari ini terasa bahagia

Saatku memandang cantiknya parasmu

5). Berpikir positif

Si aku liris berpikir positif tentang hari ini dan ia merasa hari ini

akan cerah.

Wangi embun yang mengharumkan hariku

Kurasa cerah hari ini kan terasa bahagia

6. Diksi

Pemilihan kata, kata-kata yang ditulis harus dipertimbangkan maknanya,

komposisi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu di tengah konteks kata

lainnya, dan kedudukan kata dalam keseluruhan puisi itu.

Diksi yang digunakan dalam puisi ini adalah menggunakan diksi yang

bermakna konotatif dan bermakna denotatif. Makna konotatif terdapat pada

kata, menggelitik telinga, mengharumkan hariku, dan penggunaaan bahasa

sehari-hari yang tepat untuk mengungkapkan perasaan cinta yang mendalam

seperti pada kata: cerah, memandang, cantiknya, melihat, memandang senyum

manismu, sejuk, cinta, mengingat, namamu, mataku, relung hatiku,

menyimpan, oh cinta. Kata-kata itu menggambarkan si aku liris betapa

mendambakan kekasihnya dan keinginan si aku untuk memandang kekasihnya

walau sekejap untuk menyejukkan hati si aku liris.

Oh gadis…. Dapatkah ku memandang mu tuk sekejap saja?

Hanya untuk dapatku merasakan sejuk di hatiku

7. Pengimajian

Ada hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang

dipilih harus menghasilkan pengimajian dan karena itu kata-kata menjadi lebih

konkret seperti kita hayati melalui penglihatan, pendengaran atau citra rasa.

Pengimajian disebut juga pencitraan.

Imaji perabaan:

Rintik hujan yang menggelitik telinga

Hanya dapat ku merasakan sejuk hatimu

Hanya untuk menyimpan namamu di ujung relung hatiku

Imaji citra rasa:

Page 88: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

344

Wangi embun yang mengharumkan hariku

Imaji penglihatan:

Ku rasa cerah hari ini kan terasa bahagia

Saat ku memandang antiknya parasmu

Tersenyumlah sang malaikat diatas sana

Tatkala melihat senyum manismu

8. Rima

Rima adalah pengulangan numyi dalam puisi untu membentuk musikalitas

atau orkestrasi. Dengan pengulangan bunyi itu, puisi menjadi merdu jika

dibaca. Untuk mengulang bunyi itu, paenyair juga mempertimbangkan

lambing bunyi. Dengan cara ini, pemilihan bunyi-bunyi mendukung perasaan

dan suasana puisi.

Bait pertama berima a-b-a-b, bait ke-2 berima a-b-a-b-a-b, bait ke-3 berima a-

b-b-a

9. Tipografi

Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan prosa dan

drama.

Puisi tersebut berbentuk konvensional.

Judul

_____________

_____________

______________

______________

____________________________

____________________________

____________________________

____________________________

____________________________

____________________________

Page 89: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

345

_______________

_______________

_______________

_______________

Nama Lengkap : Moch Faruq Mufrod M

Kelas : 10.1

Sekolah : SMA Negeri 18 Bandung

No Absen/ Kode :C24

Sang Maestro

Otakmu bagaikan berlian

Berlian ditumpukkan sampah-sampah

Karyamu indah

Indah bagaikan alam ini

Wahai sang maestro

Kou telah membuat kami kagum

Kagum akan karyamu

Kagum akan ide-idemu

Kou telah menginspirasi banyak orang

Kou telah membuat mereka berlomba

Berlomba untuk menjadi sepertimu

Berlomba untuk membuat karya sepertimu

Mungkin orang-orang tidak akan bisa membuat karya

Karya yang sepertimu

Karena karyamu begitu indah di mataku

Chrisye

Page 90: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

346

Waluyo dalam bukunya Teori dan Apresiasi Puisi mengistilahkan unsur batin

puisi denagan istilah hakikat puisi. Ada empat unsur hakikat puisi, yakni:

1. Tema

Waluyo (1987:106) mengatakan “Tema merupakan pokok atau subject-matter

yang dikemukakan oleh penyair”. Ungkapan tersebut mengindikasikan bahwa

tema merupakan sebuah atmosfer dari sebuah puisi, sebuah puisi pasti

memiliki sebuah tema (umumnya satu) yang melingkupi keseluruhan puisi.

Oleh sebab itu dalam menafsirkan tema dalam puisi, puisi tersebut harus

ditafsirkan secara utuh.

Tema puisi diatas adalah tentang tokoh idola

Mungkin orang-orang tidak akan bisa membuat karya

Karya yang sepertimu

Karena karyamu begitu indah di mataku

Chrisye

2. Perasaan (Feeling)

Perasaan ini adalah keadaan jiwa penyair ketika menciptakan puisi tersebut.

Pendapat penulis ini didukung oleh pernyataan yang dikemukakan oleh

Waluyo (1987:121) bahwa perasaan adalah “ suasana perasaan penyair yang

ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca”.

Perasaan yang ada dalam puisi diatas adalah rasa kagum terhadap sang

maestro

Wahai sang maestro

Kou telah membuat kami kagum

Kagum akan karyamu

Kagum akan ide-idemu

3. Nada dan Suasana

Nada adalah sikap penyair dalam menyampaikan puisi terhadapa pembaca,

beraneka ragam sikap yang sering digunakan oleah penyair, seperti yang

dikemukakakn oleh Herman J. Waluyo (1987:125) “…apakah dia ingin

bersikap menggurui, menasihati, menyindir, atau bersikap lugas…”.

Nada yang disampaikan adalah bersikap lugas dengan pujian-pujian kepada

tokohnya karena kehebatan dan hasil karya yang telah diciptakan.

Page 91: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

347

Otakmu bagaikan berlian

Berlian ditumpukkan sampah-sampah

Karyamu indah

Indah bagaikan alam ini

Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut.

Suasana yang ada adalah rasa kagum dan bangga karena telah memiliki sang

maestro yang menghasilkan banyak karya

Wahai sang maestro

Kou telah membuat kami kagum

Kagum akan karyamu

Kagum akan ide-idemu

4. Pesan (Amanat)

Waluyo (1987:130) menyatakan bahwa “Pesan adalah maksud yang hendak

disampaikan atau himbauan atau pesan atau tujuan yang hendak disampaikan

penyair”.

Meninjau pernyataan beliau, pesan merupakan inti dari sebuah puisi yang

merupakan gagasan subjektif penyair terhadapa sesuatu.

Amanat yang ingin disampaikan adalah bahwa kita harus berlomba untuk

menjadi sang maestro.

Berlomba untuk jadi sepertimu

Berlomba untuk membuat karya sepertimu

5. Nilai-nilai moral dalam puisi tersebut adalah

1). Menghargai kehebatan orang lain

Wahai sang maestro

Kou telah membuat kami kagum

Kagum akan karyamu

Kagum akan ide-idemu

2). Ingin menjadi orang yang bermanfaat

Kou telah menginspirasi banyak orang

Kou telah membuat mereka berlomba

Berlomba untuk menjadi sepertimu

Berlomba untuk membuat karya sepertimu

Page 92: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

348

3). Berwawasan luas

Mungkin orang-orang tidak akan bisa membuat karya

Karya yang sepertimu

Karena karyamu begitu indah di mataku

Chrisye

4). Memiliki cita-cita

Berlomba untuk menjadi sepertimu

Berlomba untuk membuat karya sepertimu

5). Mencintai dan menyanyangi sesama manusia.

Wahai sang maestro

Kou telah membuat kami kagum

6. Diksi

Pemilihan kata, kata-kata yang ditulis harus dipertimbangkan maknanya,

komposisi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu di tengah konteks kata

lainnya, dan kedudukan kata dalam keseluruhan puisi itu.

Pemilihan kata yang digunakan adalah menggunakan bahasa sehari-hari dan

ada juga menggunakan bahasa yang bermajas perumpamaan.

Otakmu bagaikan berlian

Berlian ditumpukkan sampah

7. Pengimajian

Ada hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang

dipilih harus menghasilkan pengimajian dan karena itu kata-kata menjadi lebih

konkret seperti kita hayati melalui penglihatan, pendengaran atau citra rasa.

Pengimajian disebut juga pencitraan.

Imaji penglihatan

Wahai sang maestro

Kou telah membuat kami kagum

Kagum akan karyamu

Kagum akan ide-idemu

Kou telah menginspirasi banyak orang

Kou telah membuat mereka berlomba

Page 93: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

349

Berlomba untuk menjadi sepertimu

Berlomba untuk membuat karya sepertimu

8. Rima

Rima adalah pengulangan numyi dalam puisi untu membentuk musikalitas

atau orkestrasi. Dengan pengulangan bunyi itu, puisi menjadi merdu jika

dibaca. Untuk mengulang bunyi itu, paenyair juga mempertimbangkan

lambing bunyi. Dengan cara ini, pemilihan bunyi-bunyi mendukung perasaan

dan suasana puisi.

Tidak ada permainan rima, namun ada pengulangan bunyi pronominal persona

mu pada kata karyamu, ide-idemu, 3 kali pengulangan kata sepertimu. Dari

pengulangan kata itu dapat mempertegas arti betapa hebatnya si mu itu

sebagai tokoh yang diidolakan oleh si aku.

9. Tipografi

Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan prosa dan

drama.

Puisi tersebut berbentuk konvensional.

Judul

_____________

_____________

______________

_______________

_______________

_______________

_______________

_______________

__________________

__________________

__________________

__________________

Page 94: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

350

Nama Lengkap : Muhammad Maulana Malik Ibrohim

Kelas : 10.1

Sekolah : SMA Negeri 18 Bandung

No Absen/ Kode : C25

Sejuta Cinta Untukmu IBU

Ibu

Bila aku diciptakan menjadi sebuah angin

Akan kutiupkan hembusan angin

Angin cinta kasih sayang padamu

Jika kou merasakan kesejukkan itu

Aku pun akan tersenyum melihatnya

Karena rasa cinta dan kasih sayang yang aku hembuskan untukmu

Tak sebanding dengan langit dan bumi yang kou berikan padaku

Bila aku melihatmu bersedih

Akan kulukiskan sebuah pelangi indah

Di Angkasa raya

Hanya untuk membuatmu tersenyum

Percayalah ibu

Semua yang kulakukan itu

Hanya sebagian real dari sebagian rasa cinta untukmu

Karena koulah idolaku

Waluyo dalam bukunya Teori dan Apresiasi Puisi mengistilahkan unsur batin

puisi denagan istilah hakikat puisi. Ada empat unsur hakikat puisi, yakni:

1. Tema

Waluyo (1987:106) mengatakan “Tema merupakan pokok atau subject-matter

yang dikemukakan oleh penyair”. Ungkapan tersebut mengindikasikan bahwa

Page 95: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

351

tema merupakan sebuah atmosfer dari sebuah puisi, sebuah puisi pasti

memiliki sebuah tema (umumnya satu) yang melingkupi keseluruhan puisi.

Oleh sebab itu dalam menafsirkan tema dalam puisi, puisi tersebut harus

ditafsirkan secara utuh.

Tema puisi di atas adalah tokoh idola dimana si aku liris mengidolakan orang

yang sangat besar yaitu seorang ibu yang sangat berjasa.

Sejuta Cinta Untukmu IBU

Ibu

Bila aku diciptakan menjadi sebuah angin

Akan kutiupkan hembusan angin

Angin cinta kasih sayang padamu

2. Perasaan (Feeling)

Perasaan ini adalah keadaan jiwa penyair ketika menciptakan puisi tersebut.

Pendapat penulis ini didukung oleh pernyataan yang dikemukakan oleh

Waluyo (1987:121) bahwa perasaan adalah “ suasana perasaan penyair yang

ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca”.

Perasaan yang ada dalam puisi tersebut adalah rasa sayang kepada ibunya dan

rasa bahagia si aku liris jika dapat membuat ibunya bahagia.

Percayalah ibu

Semua yang kulakukan itu

Hanya sebagian real dari sebagian rasa cinta untukmu

Karena koulah idolaku

3. Nada dan Suasana

Nada adalah sikap penyair dalam menyampaikan puisi terhadapa pembaca,

beraneka ragam sikap yang sering digunakan oleah penyair, seperti yang

dikemukakakn oleh Waluyo (1987:125) “…apakah dia ingin bersikap

menggurui, menasihati, menyindir, atau bersikap lugas…”.

Nada puisi tersebut bersikap lugas dalam menyampaikan perasaannya ke

dalam puisi sehingga bermakna.

Jika kou merasakan kesejukkan itu

Aku pun akan tersenyum melihatnya

Karena rasa cinta dan kasih sayang yang aku hembuskan untukmu

Page 96: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

352

Tak sebanding dengan langit dan bumi yang kou berikan padaku

Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut.

Suasana dalam puisi tersebut adalah rasa haru dan bangga karena ibu tetap

menjadi sosok yang sangat luar biasa.

Percayalah ibu

Semua yang kulakukan itu

Hanya sebagian real dari sebagian rasa cinta untukmu

Karena koulah idolaku

4. Pesan (Amanat)

Waluyo (1987:130) menyatakan bahwa “Pesan adalah maksud yang hendak

disampaikan atau himbauan atau pesan atau tujuan yang hendak disampaikan

penyair”.

Meninjau pernyataan beliau, pesan merupakan inti dari sebuah puisi yang

merupakan gagasan subjektif penyair terhadapa sesuatu.

Pesan yang ada dalam puisi tersebut adalah menyampaikan segala rasa yang

dirasakan oleh si aku kepada ibunya.

Percayalah ibu

Semua yang kulakukan itu

Hanya sebagian real dari sejuta rasa cinta untukmu

Karena koulah idolaku

5. Nilai-nilai moral dalam puisi Kenanglah Aku Dalam Selembar Puisi

adalah

1). Anak yang berbakti

Bila aku melihat bersedih

Akan kulukiskan sebuah pelangi indah

Di angkasa raya

Hanya untuk membuatmu tersenyum

2). Anak shaleh

Percayalah ibu

Semua yang kulakukan itu

Hanya sebagian real dari sejuta rasa cinta untukmu

Karena koulah idolaku

Page 97: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

353

3). Penuh cinta dan saying

Angin cinta kaih saying padamu

Karena rasa cinta dan kasih sayang yang aku hembuskan untukmu

6. Diksi

Pemilihan kata, kata-kata yang ditulis harus dipertimbangkan maknanya,

komposisi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu di tengah konteks

kata lainnya, dan kedudukan kata dalam keseluruhan puisi itu.

Pemilihan kata dalam puisi diatas menggunakan bahasa sehari-hari.

Jika kou merasakan kesejukkan itu

Aku pun akan tersenyum melihatnya

Karena rasa cinta dan kasih sayang yang aku hembuskan untukmu

Tak sebanding dengan langit dan bumi yang kou berikan padaku

7. Pengimajian

Ada hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang

dipilih harus menghasilkan pengimajian dan karena itu kata-kata menjadi

lebih konkret seperti kita hayati melalui penglihatan, pendengaran atau

citra rasa. Pengimajian disebut juga pencitraan.

Imaji penglihatan

Jika kou merasaka kesejukan itu

Aku akan tersenyum melihatnya

8. Rima

Rima adalah pengulangan numyi dalam puisi untu membentuk musikalitas

atau orkestrasi. Dengan pengulangan bunyi itu, puisi menjadi merdu jika

dibaca. Untuk mengulang bunyi itu, paenyair juga mempertimbangkan

lambing bunyi. Denagn cara ini, pemilihan bunyi-bunyi mendukung

perasaan dan suasana puisi.

Tidak ada perminan rima dalam puisi tersebut.

9. Tipografi

Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan prosa dan

drama.

Puisi tersebut berbentuk konvensional.

Judul

Page 98: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

354

_________________

_________________

_________________

_________________

____________________

____________________

____________________

____________________

___________________

___________________

___________________

___________________

_____________________

_____________________

_____________________

_____________________

Nama Lengkap : Muhammad Azis El Islamy

Kelas : 10.1

Sekolah : SMA Negeri 18 Bandung

No Absen/ Kode : C27

SANG IDOLA

Menatapmu adalah potret

Aku seakan tersedot keduniamu

Seakan aku orang yang paling tahu

Semua tentang mu

Aku hanya tersenyum malu

Malu pada kebodohanku

Apakah ini sebuah ambisi atau obsesi

Kemampuanku melampaui imajinasi seperti dirimu

Page 99: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

355

Aku ingin seperti mu

Namun aku tau aku pasti tak mampu

Sang Idolaku

Untukmu kupersembahkan kemampuanku

Atas semua kegigihanmu selama ini

Jangan pernah lelah menginjakkan kakimu di rumput hijau ini

Waluyo dalam bukunya Teori dan Apresiasi Puisi mengistilahkan unsur batin

puisi denagan istilah hakikat puisi. Ada empat unsur hakikat puisi, yakni:

1. Tema

Waluyo (1987:106) mengatakan “Tema merupakan pokok atau subject-matter

yang dikemukakan oleh penyair”. Ungkapan tersebut mengindikasikan bahwa

tema merupakan sebuah atmosfer dari sebuah puisi, sebuah puisi pasti

memiliki sebuah tema (umumnya satu) yang melingkupi keseluruhan puisi.

Oleh sebab itu dalam menafsirkan tema dalam puisi, puisi tersebut harus

ditafsirkan secara utuh.

Tema puisi diatas adalah tentang tokoh idola

SANG IDOLA

2. Perasaan (Feeling)

Perasaan ini adalah keadaan jiwa penyair ketika menciptakan puisi tersebut.

Pendapat penulis ini didukung oleh pernyataan yang dikemukakan oleh

Herman J. Waluyo (1987:121) bahwa perasaan adalah “ suasana perasaan

penyair yang ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca”.

Perasaan penyair dalam menulis puisi diatas adalah rasa kagum terhadap sang

idola, sehingga si aku ingin melakukan yang terbaik untuk

mempersembahkannya kepada sang idolanya.

Sang Idolaku

Untukmu kupersembahkan kemampuanku

Atas semua kegigihanmu selama ini

Jangan pernah lelah menginjakkan kakimu di rumput hijau ini

Page 100: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

356

3. Nada dan Suasana

Nada adalah sikap penyair dalam menyampaikan puisi terhadapa pembaca,

beraneka ragam sikap yang sering digunakan oleah penyair, seperti yang

dikemukakakn oleh Waluyo (1987:125) “…apakah dia ingin bersikap

menggurui, menasihati, menyindir, atau bersikap lugas…”.

Nada dalam puisi diatas adalah bersikap lugas menungkapkan rasa kagumnya

terhadap sang idola.Dan si aku menginkan pribadi yang sama seperti sang

idola namun si aku merasa tak mampu. Tapi si aku berusaha untuk melakukan

yang terbaik.

Aku ingin seperti mu

Namun aku tau aku pasti tak mampu

Sang Idolaku

Untukmu kupersembahkan kemampuanku

Atas semua kegigihanmu selama ini

Jangan pernah lelah menginjakkan kakimu di rumput hijau ini

Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut.

Suasana puisi diatas adalah rasa kagum atas tokoh yang diidolakan si aku.

Sang Idolaku

Untukmu kupersembahkan kemampuanku

4. Pesan (Amanat)

Waluyo (1987:130) menyatakan bahwa “Pesan adalah maksud yang hendak

disampaikan atau himbauan atau pesan atau tujuan yang hendak disampaikan

penyair”.

Meninjau pernyataan beliau, pesan merupakan inti dari sebuah puisi yang

merupakan gagasan subjektif penyair terhadapa sesuatu.

Pesan yang ingin disampaikan adalah keinginan si aku agar tokoh idolanya

jangan menyesal melakukan apapun dalam hidup ini karena sang tokoh idola

merupakan orang yang paling hebat sehingga si aku merasa bukan siapa-siapa,

dan si aku merasa malu pada kebodohannya.

jangan pernah lelah menginjakkan kakimu dirumput hijau ini.

Aku hanya tersenyum malu

Malu pada kebodohanku

Apakah ini sebuah ambisi atau obsesi

Page 101: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

357

Kemampuanku melampaui imajinasi seperti dirimu

5. Nilai-nilai moral dalam puisi diatas adalah:

1). Jujur

Aku hanya tersenyum malu

Malu pada kebodohanku

2). Berusaha melakukan yang terbaik

Untukmu kupersembahkan kemampuanku

Atas semua kegigihanku selama ini

3). Menghargai kelebihan yang dimiliki orang lain

Apakah ini sebuah ambisi atau obsesi

Kemampuanku melampaui imajinasi seperti dirimu

4). Berpikir positif

Sang idolaku

Untukmu kupersembahkan kemampuanku

6. Diksi

Pemilihan kata, kata-kata yang ditulis harus dipertimbangkan maknanya,

komposisi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu di tengah konteks kata

lainnya, dan kedudukan kata dalam keseluruhan puisi itu.

Pemilihan kata-kata yang digunakan dalam puisi tersebut adalah menggunakan

bahsa sehari-hari, namun pemilihan katanya bermakna. Ada juga kalimat yang

bermajas perumpamaan terdapat pada bait pertama larik ke-2.

Aku seakan tersedot kedalam duniamu

Jangan pernah lelah menginjakkan kakimu di rumput hijau ini

7. Pengimajian

Ada hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang

dipilih harus menghasilkan pengimajian dan karena itu kata-kata menjadi lebih

konkret seperti kita hayati melalui penglihatan, pendengaran atau citra rasa.

Pengimajian disebut juga pencitraan.

8. Rima

Rima adalah pengulangan numyi dalam puisi untu membentuk musikalitas

atau orkestrasi. Dengan pengulangan bunyi itu, puisi menjadi merdu jika

Page 102: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

358

dibaca. Untuk mengulang bunyi itu, paenyair juga mempertimbangkan

lambing bunyi. Denagn cara ini, pemilihan bunyi-bunyi mendukung perasaan

dan suasana puisi.

Dalam puisi diatas tidak ada permainan rima.

9. Tipografi

Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan prosa dan

drama.

Puisi tersebut berbentuk konvensional.

Judul

____________

_____________

_____________

_____________

__________________

___________________

___________________

___________________

____________________

____________________

________________

________________

________________

________________

Nama Lengkap : Nadiar Tanzil

Kelas - : 10.1

Sekolah : SMA Negeri 18 Bandung

No Absen/Kode : C28

Page 103: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

359

Bandungku

Bandungku…….

Kou panas bagaikan neraka

Aku lelah dengan panasmu

Aku basah dengan sengatanmu

Oh Bandungku……

Ku ingin kou seperti dulu

Kota yang penuh keindahan

Dengan penuh mekarnya bunga

Mana Bandungku yang dahulu

Yang dimekari jutaan bunga

Warna-warni indahmu

Bagaikan pelangi bumi

Waluyo dalam bukunya Teori dan Apresiasi Puisi mengistilahkan unsur batin

puisi denagan istilah hakikat puisi. Ada empat unsur hakikat puisi, yakni:

1. Tema

Waluyo (1987:106) mengatakan “Tema merupakan pokok atau subject-matter

yang dikemukakan oleh penyair”. Ungkapan tersebut mengindikasikan bahwa

tema merupakan sebuah atmosfer dari sebuah puisi, sebuah puisi pasti

memiliki sebuah tema (umumnya satu) yang melingkupi keseluruhan puisi.

Oleh sebab itu dalam menafsirkan tema dalam puisi, puisi tersebut harus

ditafsirkan secara utuh.

Dalam puisi Bandungku si penulis mengidolakan kota Bandung.

2. Perasaan (Feeling)

Perasaan ini adalah keadaan jiwa penyair ketika menciptakan puisi tersebut.

Pendapat penulis ini didukung oleh pernyataan yang dikemukakan oleh

Page 104: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

360

Waluyo (1987:121) bahwa perasaan adalah “ suasana perasaan penyair yang

ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca”.

Dari pilihan kata penulis merasa marah dan kesal atas keadaan Bandung

sekarang. Terdapat pada bait pertama:

Bandungku…….

Kou panas bagaikan neraka

Aku lelah dengan panasmu

Aku basah dengan sengatanmu

3. Nada dan Suasana

Nada adalah sikap penyair dalam menyampaikan puisi terhadapa pembaca,

beraneka ragam sikap yang sering digunakan oleah penyair, seperti yang

dikemukakakn oleh Waluyo (1987:125) “…apakah dia ingin bersikap

menggurui, menasihati, menyindir, atau bersikap lugas…”.

Nada dalam puisi itu bersikap menggurui karena si aku liris meninginkan

keadaan Bandung seperti dulu lagi. Kota yang penuh keindahan dengan penuh

mekarnya bunga.

Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut.

Oh Bandungku……

Ku ingin kou seperti dulu

Kota yang penuh keindahan

Dengan penuh mekarnya bunga

Suasana puisi itu adalah mengharukan karena keadaan Bandung yang sudah

tidak indah lagi, sehingga si aku liris mempertanyakan dimana Bandung yang

dahulu yang dimekari jutaan bunga dan warna-warni indahmu bagaikan

pelangi dan itu terdapat pada bait ke-3.

Mana Bandungku yang dahulu

Yang dimekari jutaan bunga

Warna-warni indahmu

Bagaikan pelangi bumi

Page 105: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

361

4. Pesan (Amanat)

Waluyo (1987:130) menyatakan bahwa “Pesan adalah maksud yang hendak

disampaikan atau himbauan atau pesan atau tujuan yang hendak disampaikan

penyair”.

Meninjau pernyataan beliau, pesan merupakan inti dari sebuah puisi yang

merupakan gagasan subjektif penyair terhadapa sesuatu.

Dalam puisi Bandungku penulis berpesan agar Bandung senantisa menjadi

kota yang penuh keindahan dengan penuh mekaran bunga.

Oh Bandungku……

Ku ingin kou seperti dulu

Kota yang penuh keindahan

Dengan penuh mekarnya bunga

5. Nilai-nilai moral dalam puisi Kenanglah Aku Dalam Selembar Puisi

adalah

1). Bertangung jawab

Oh Bandungku……

Ku ingin kou seperti dulu

Kota yang penuh keindahan

Dengan penuh mekarnya bunga

2). Berpikiran positif dan cinta alam

Mana Bandungku yang dahulu

Yang dimekari jutaan bunga

Warna-warna indahmu

Bagaikan pelangi bumi

6. Diksi

Pemilihan kata, kata-kata yang ditulis harus dipertimbangkan maknanya,

komposisi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu di tengah konteks kata

lainnya, dan kedudukan kata dalam keseluruhan puisi itu.

Puisi diatas dilihat dari unsur-unsur yang dibangunnya terasa

menggambarklan kota Bandung yang gersang dan haus akan penghijauan.

Pemiliham katanya sesuai dengan keadaan Bandung sekarang.

Bandungku…….

Kou panas bagaikan neraka

Aku lelah dengan panasmu

Aku basah dengan sengatanmu

Page 106: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

362

7. Pengimajian

Ada hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang

dipilih harus menghasilkan pengimajian dan karena itu kata-kata menjadi lebih

konkret seperti kita hayati melalui penglihatan, pendengaran atau citra rasa.

Pengimajian disebut juga pencitraan.

Imaji citra rasa

Bandungku…….

Kou panas bagaikan neraka

Aku lelah dengan panasmu

Aku basah dengan sengatanmu

Imaji penglihatan

Oh Bandungku……

Ku ingin kou seperti dulu

Kota yang penuh keindahan

Dengan penuh mekarnya bunga

8. Rima

Rima adalah pengulangan numyi dalam puisi untu membentuk musikalitas

atau orkestrasi. Dengan pengulangan bunyi itu, puisi menjadi merdu jika

dibaca. Untuk mengulang bunyi itu, paenyair juga mempertimbangkan

lambang bunyi. Dengan cara ini, pemilihan bunyi-bunyi mendukung perasaan

dan suasana puisi. Tidak ada permainan rima dalam puisi tersebut.

9. Tipografi

Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan prosa dan

drama.

Puisi tersebut berbentuk konvensional.

Judul

___________

______________

_____________

______________

_______________

Page 107: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

363

_______________

_______________

_______________

_____________

_____________

_____________

_____________

Nama Lengkap : Nuraeni

Kelas : 10.1

Sekolah : SMA Negeri 18 Bandung

No Absen/ Kode : C30

RADEN AJENG KARTINI

Engkau memberikan inspirasi bagi wanita Indonesia

Engkau tak pantang menyerah memperjuangkannya

Hatimu sungguh mulia membela kaum wanita

Engkau angkat semua derajat wanita

Ancaman, larangan, kekerasan, engkau hadapi

Karena tak ingin dibedakan dengan kaum lelaki

Perlahan-lahan derajat kaum wanita sama dengan kaum lelaki

Itu semua karena jasamu ibu kartini

Tak perduli meskipun nyawa kou pertaruhkan

Tak ada yang menghina, mencibir, dan meremehkan

Jasamu yang tak pernah dilupakan

Sampai kapanpun dan tak akan pernah terlupakan

Page 108: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

364

“HABIS GELAP TERBITLAH TERANG” itu kata-kata bijakmu

Emansipasi wanita ada karena jasamu

Wanita Indonesia tidak akan pearnah melupakan jasa-jasamu

Semua perjuanganmu akan di benakku

Waluyo dalam bukunya Teori dan Apresiasi Puisi mengistilahkan unsur batin

puisi denagan istilah hakikat puisi. Ada empat unsur hakikat puisi, yakni:

1. Tema

Waluyo (1987:106) mengatakan “Tema merupakan pokok atau subject-matter

yang dikemukakan oleh penyair”. Ungkapan tersebut mengindikasikan bahwa

tema merupakan sebuah atmosfer dari sebuah puisi, sebuah puisi pasti

memiliki sebuah tema (umumnya satu) yang melingkupi keseluruhan puisi.

Oleh sebab itu dalam menafsirkan tema dalam puisi, puisi tersebut harus

ditafsirkan secara utuh.

Tema puisi diatas adalah tentang tokoh idola dimana si aku lirik mengidolakan

Raden Ajeung Kartini sebagai tokoh pergerakan wanita.

2. Perasaan (Feeling)

Perasaan ini adalah keadaan jiwa penyair ketika menciptakan puisi tersebut.

Pendapat penulis ini didukung oleh pernyataan yang dikemukakan oleh

Waluyo (1987:121) bahwa perasaan adalah “ suasana perasaan penyair yang

ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca”.

Perasaan yang ada adalah rasa bangga dan kagum atas perjuangan yang telah

dilakukan oleh raden Ajeng Kartini membela hak wanita.

Engkau memberikan inspirasi bagi wanita Indonesia

Engkau tak pantang menyerah memperjuangkannya

Hatimu sungguh mulia membela kaum wanita

Engkau angkat semua derajat wanita

Page 109: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

365

3. Nada dan Suasana

Nada adalah sikap penyair dalam menyampaikan puisi terhadapa pembaca,

beraneka ragam sikap yang sering digunakan oleah penyair, seperti yang

dikemukakakn oleh Waluyo (1987:125) “…apakah dia ingin bersikap

menggurui, menasihati, menyindir, atau bersikap lugas…”.

Nada yang disampaikan adalah bersikap lugas dan bermakna. Bahasanya

cukup jelas karena ada kalimat penjelas.

Ancaman, larangan, kekerasan, engkau hadapi

Karena tak ingin dibedakan dengan kaum lelaki

Perlahan-lahan derajat kaum wanita sama dengan kaum lelaki

Itu semua karena jasamu ibu kartini

Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut.

Suasana yang ada adalah rasa bangga karena kita telah memiliki pelopor

pahlawan wanita yang membela hak wanita.

Engkau memberikan inspirasi bagi wanita Indonesia

Engkau tak pantang menyerah memperjuangkannya

Hatimu sungguh mulia membela kaum wanita

Engkau angkat semua derajat wanita

4. Pesan (Amanat)

Waluyo (1987:130) menyatakan bahwa “Pesan adalah maksud yang hendak

disampaikan atau himbauan atau pesan atau tujuan yang hendak disampaikan

penyair”.

Meninjau pernyataan beliau, pesan merupakan inti dari sebuah puisi yang

merupakan gagasan subjektif penyair terhadapa sesuatu.

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa wanita Indonesia tidak akan

pernah melupakan jasa-jasamu karena semua perjuangan si mu akan selalu ada

di benak si aku.

“HABIS GELAP TERBITLAH TERANG” itu kata-kata bijakmu

Emansipasi wanita ada karena jasamu

Wanita Indonesia tidak akan pearnah melupakan jasa-jasamu

Semua perjuanganmu akan di benakku

Page 110: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

366

5. Nilai-nilai moral dalam puisi diatas adalah

1). Menghargai perjuangan orang lain

Tak perduli meskipun nyawa kou pertaruhkan

Tak ada yang menghina, mencibir, dan meremehkan

Jasamu yang tak pernah dilupakan

Sampai kapanpun dan tak akan pernah terlupakan

2). Bertanggung jawab

Wanita Indonesia tidak akan pearnah melupakan jasa-jasamu

Semua perjuanganmu akan di benakku

3). Berjiwa besar

“HABIS GELAP TERBITLAH TERANG” itu kata-kata bijakmu

Emansipasi wanita ada karena jasamu

4). Berpikir positif

Semua perjuanganmu akan ada di benakku

6. Diksi

Pemilihan kata, kata-kata yang ditulis harus dipertimbangkan maknanya,

komposisi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu di tengah konteks kata

lainnya, dan kedudukan kata dalam keseluruhan puisi itu.

Pemilihan diksi dalam puisi tersebut adalah menggunakan bahasa sehari-hari

tapi bermakna.

Tak perduli meskipun nyawa kou pertaruhkan

Tak ada yang menghina, mencibir, dan meremehkan

Jasamu yang tak pernah dilupakan

Sampai kapanpun dan tak akan pernah terlupakan

7. Pengimajian

Ada hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang

dipilih harus menghasilkan pengimajian dan karena itu kata-kata menjadi lebih

konkret seperti kita hayati melalui penglihatan, pendengaran atau citra rasa.

Pengimajian disebut juga pencitraan.

Imaji penglihatan

Engkau memberikan inspirasi bagi wanita Indonesia

Engkau tak pantang menyerah memperjuangkannya

Page 111: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

367

Hatimu sungguh mulia membela kaum wanita

Engkau angkat semua derajat wanita

Imaji pendengaran

Ancaman, larangan, kekerasan, engkau hadapi

Karena tak ingin dibedakan dengan kaum lelaki

Perlahan-lahan derajat kaum wanita sama dengan kaum lelaki

Itu semua karena jasamu ibu kartini

8. Rima

Rima adalah pengulangan numyi dalam puisi untu membentuk musikalitas

atau orkestrasi. Dengan pengulangan bunyi itu, puisi menjadi merdu jika

dibaca. Untuk mengulang bunyi itu, paenyair juga mempertimbangkan

lambing bunyi. Dengan cara ini, pemilihan bunyi-bunyi mendukung perasaan

dan suasana puisi. Tidak ada permainan rima hanya ada pengulangan kata

wanita, jasamu, lelaki dan kata kerja memperjuangkannya, pertaruhkan,

meremehkan, dilupakan, terlupakan, melupakan. Dari pengulangan itu

mengandung kejelasan makna bahwa kaum wanita yang telah

memperjuangkan dan mempertaruhkan nyawanya untuk membela hak wanita

dari laki-laki.

9. Tipografi

Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan prosa dan

drama.

Puisi tersebut berbentuk bebas karena si penulis puisi menulisnya secara bebas

tanpa terikat dengan konvensi-konvensi puisi pada umumnya.

Nama Lengkap : Reva nur’ainy ovirza

Kelas : 10.1

Sekolah : SMA Negeri 18 Bandung

No ABSEN/ Kode : C34

Para Pengagum

Kou dipuja layaknya raja…..

Kou disambut dengan kemeriahan….

Page 112: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

368

Kou diidolakan semua kalangan……

Dan namamu, selalu disebut dengan semangat….

Seakan kou malaikat kecil yang dilahirkan di bumi

Seakan kou adalah manusia sempurna

Seakan kou segalanya

Dan seakan kou adalah nafas para pengagumu

Para pengagum selalu memujamu,

Tak kenal lelah menunggumu….

Tak kenal lelah menantimu….

Dan tak pernah bosan menyebut namamu…

Para pengagum selalu memujamu,

Tak kenal lelah menunggumu

Tak kenal lelah menantimu

Dan tak pernah bosan menyebut namamu

Para pengagum yang tak dipedulikan

Para pengagum yang tak dianggap penting

Karna hanya sekedar mengagumimu

Dan ku kan tetap menjadi pengagum yang tak berarti

Waluyo dalam bukunya Teori dan Apresiasi Puisi mengistilahkan unsur batin

puisi denagan istilah hakikat puisi. Ada empat unsur hakikat puisi, yakni:

1. Tema

Waluyo (1987:106) mengatakan “Tema merupakan pokok atau subject-matter

yang dikemukakan oleh penyair”. Ungkapan tersebut mengindikasikan bahwa

tema merupakan sebuah atmosfer dari sebuah puisi, sebuah puisi pasti

memiliki sebuah tema (umumnya satu) yang melingkupi keseluruhan puisi.

Page 113: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

369

Oleh sebab itu dalam menafsirkan tema dalam puisi, puisi tersebut harus

ditafsirkan secara utuh.

Tema puisi diatas adalah menceritakan tentang tokoh idola tapi tidak

disebutkan siapa tokoh idolanya tersebut. Judul puisi tersebut adalah

paraPengagum berarti orang yang mengidolakan tokoh tersebut bukan satu

orang tetapi banyak orang.

2. Perasaan (Feeling)

Perasaan ini adalah keadaan jiwa penyair ketika menciptakan puisi tersebut.

Pendapat penulis ini didukung oleh pernyataan yang dikemukakan oleh

Waluyo (1987:121) bahwa perasaan adalah “ suasana perasaan penyair yang

ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca”.

Perasaan yang dirasakan oleh penyair adalah rasa bangga terhadap tokoh

idolanya.

Kou dipuja layaknya raja…..

Kou disambut dengan kemeriahan….

Kou diidolakan semua kalangan……

Dan namamu, selalu disebut dengan semangat….

Seakan kou malaikat kecil yang dilahirkan di bumi

Seakan kou adalah manusia sempurna

Seakan kou segalanya

Dan seakan kou adalah nafas para pengagumu

3. Nada dan Suasana

Nada adalah sikap penyair dalam menyampaikan puisi terhadapa pembaca,

beraneka ragam sikap yang sering digunakan oleah penyair, seperti yang

dikemukakakn oleh Waluyo (1987:125) “…apakah dia ingin bersikap

menggurui, menasihati, menyindir, atau bersikap lugas…”.

Nada dalam puisi diatas adalah bahwa si aku bersikap lugas dalam

menyampaikan perasaannya kepada si kou walau si aku menjadi pengagum

yang tek berarti.

Para pengagum yang tak dipedulikan

Para pengagum yang tak dianggap penting

Karna hanya sekedar mengagumimu

Page 114: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

370

Dan ku kan tetap menjadi pengagum yang tak berarti

Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut.

Suasana yang ada adalah rasa penasaran akan tokoh yang diidolakan oleh si

aku dan para pengagum lainnya, karena si kou sebagai orang yang diajak

bicara tidak disebutkan secara jelas.

4. Pesan (Amanat)

Waluyo (1987:130) menyatakan bahwa “Pesan adalah maksud yang hendak

disampaikan atau himbauan atau pesan atau tujuan yang hendak disampaikan

penyair”.

Meninjau pernyataan beliau, pesan merupakan inti dari sebuah puisi yang

merupakan gagasan subjektif penyair terhadapa sesuatu.

Amanat yang ingin disampaikan adalah bahwa si aku akan tetap menjadi

pengagum yang tak berarti.

Dan ku kan tetap menjadi pengagum yang tak berarti.

5. Nilai-nilai moral dalam puisi tersebut adalah

1). Mengakui kelebihan orang lain

Kou dipuja layaknya raja…..

Kou disambut dengan kemeriahan….

Kou diidolakan semua kalangan……

Dan namamu, selalu disebut dengan semangat….

2). Berjiwa besar

Para pengagum yang tak dipedulikan

Para pengagum yang tak dianggap penting

Karna hanya sekedar mengagumimu

Dan ku kan tetap menjadi pengagum yang tak berarti

3). Jujur dengan rasa yang dimiliki

Tak kenal lelah menantimu….

Dan tak pernah bosan menyebut namamu…

Page 115: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

371

6. Diksi

Pemilihan kata, kata-kata yang ditulis harus dipertimbangkan maknanya,

komposisi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu di tengah konteks kata

lainnya, dan kedudukan kata dalam keseluruhan puisi itu.

Puisi diatas menggunakan bahasa sehari-hari namun ada juga bahasa yang

bermajas perumpamaan.

Kou dipuja layaknya raja

Seakan kou malaikat kecil yang dilahirkan dibumi

Dan seakan koulah nafas para pengagummu

7. Pengimajian

Ada hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang

dipilih harus menghasilkan pengimajian dan karena itu kata-kata menjadi lebih

konkret seperti kita hayati melalui penglihatan, pendengaran atau citra rasa.

Pengimajian disebut juga pencitraan.

Imaji penglihatan

Seakan kou malaikat kecil yang dilahirkan di bumi

Seakan kou adalah manusia sempurna

Seakan kou segalanya

Dan seakan kou adalah nafas para pengagumu

Imaji pendengaran

Kou dipuja layaknya raja

Kou disambut dengan kemeriahan

Dan namamu, selalu disebut dengan semangat….

8. Rima

Rima adalah pengulangan numyi dalam puisi untu membentuk musikalitas

atau orkestrasi. Dengan pengulangan bunyi itu, puisi menjadi merdu jika

dibaca. Untuk mengulang bunyi itu, paenyair juga mempertimbangkan

lambang bunyi. Denagn cara ini, pemilihan bunyi-bunyi mendukung perasaan

dan suasana puisi.

Tidak ada permainan bunyi namun ada pengulangan kata mu, pengagummu,

memujamu, menunggumu, menantimu, namamu, mengagumimu. Mempertegas

makna bahwa yang menjadi subjek-matter adalah si mu.

Page 116: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

372

9. Tipografi

Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan prosa dan

drama.

Puisi tersebut berbentuk konvensional.

Judul

________________

________________

________________

________________

________________

________________

________________

________________

________________

________________

________________

________________

________________

________________

________________

Nama Lengkap : Reynaldo

Kelas : 10.1

Sekolah : SMA Negeri 18 Bandung

No Absen/Kode : C35

Page 117: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

373

Oliver Khan

Tubuhmu begitu tinggi dan kekar

Tangan dan kakimu begitu besar

Seakan mudah saat kou menangkap sirkuit bundar

Banyak prestasi yang telah kou raih

Itulah kou Oliver Khan

Disaat masa mudamu

Kou terlihat begitu hebat

Dan tiada yang bisa menandingimu

Dalam hal menangkap sirkuit bundar

Terlihat saat kou memperlihatkan kemampuanku

Kou begitu gesit dan bereaksi cepat

Bola-bola yang melesat ke gawangmu

Kou tangkap dengan cepat

Itulah kou Oliver Khan

Waluyo dalam bukunya Teori dan Apresiasi Puisi mengistilahkan unsur batin

puisi denagan istilah hakikat puisi. Ada empat unsur hakikat puisi, yakni:

1. Tema

Waluyo (1987:106) mengatakan “Tema merupakan pokok atau subject-matter

yang dikemukakan oleh penyair”. Ungkapan tersebut mengindikasikan bahwa

tema merupakan sebuah atmosfer dari sebuah puisi, sebuah puisi pasti

memiliki sebuah tema (umumnya satu) yang melingkupi keseluruhan puisi.

Oleh sebab itu dalam menafsirkan tema dalam puisi, puisi tersebut harus

ditafsirkan secara utuh.

Tema puisi siatas adalah tentang tokoh idola, si aku liris mengidolakan Oliver

Khan

Page 118: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

374

2. Perasaan (Feeling)

Perasaan ini adalah keadaan jiwa penyair ketika menciptakan puisi tersebut.

Pendapat penulis ini didukung oleh pernyataan yang dikemukakan oleh

Waluyo (1987:121) bahwa perasaan adalah “ suasana perasaan penyair yang

ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca”.

Perasaan ketika penulis menulis puisi adalah rasa ketakjuban penulis dan rasa

bangga penulis terhadap tokoh idolanya.

Banyak prestasi yang telah kou raih

Itulah kou Oliver Khan

Disaat masa mudamu

Kou terlihat begitu hebat

Dan tiada yang bisa menandingimu

Dalam hal menangkap sirkuit bundar

3. Nada dan Suasana

Nada adalah sikap penyair dalam menyampaikan puisi terhadapa pembaca,

beraneka ragam sikap yang sering digunakan oleah penyair, seperti yang

dikemukakakn oleh Herman J. Waluyo (1987:125) “…apakah dia ingin

bersikap menggurui, menasihati, menyindir, atau bersikap lugas…”.

Nada dalam puisi diatas adalah penulis bersikap lugas mengungkapkan rasa

kagumnya.

Tubuhmu begitu tinggi dan kekar

Tangan dan bahumu begitu besar

Seakan mudah saat kou menangkap sirkuit bundar

Itulah kou Oliver Khan

Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut.

Suasana yang timbul dalam puisi itu adalah kekaguman tentang salah seorang

pemain bola yaitu Oliver Khan.

Tubuhmu begitu tinggi dan kaekar

Tangan dan kakimu begitu besar

Seakan mudah saat kou menangkap sirkuit bundar

Banyak prestasi yang telah kou raih

Itulah kou Oliver Khan

Page 119: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

375

4. Pesan (Amanat)

Waluyo (1987:130) menyatakan bahwa “Pesan adalah maksud yang hendak

disampaikan atau himbauan atau pesan atau tujuan yang hendak disampaikan

penyair”.

Meninjau pernyataan beliau, pesan merupakan inti dari sebuah puisi yang

merupakan gagasan subjektif penyair terhadapa sesuatu.

Amanat yang ingin disampaikan penulis adalah memberitahukan tentang

kehebatan pemain bola yang bernama Oliver Khan saat bermain dilapangan

dan penulis berpesan agar berprestasi dilapangan dalam menagkap bola harus

gesit dan bereaksi cepat.

Kou begitu gesit dan bereaksi cepat

Bola-bola yang meleset ke gawangmu

Kou tangkap dengan cepat

5. Nilai-nilai moral dalam puisi Oliver Khan adalah

1) Menghargai orang lain

Penulis menghargai orang lain karena prestasi seseorang ia jadikan tokoh

idolanya dan kehebatannnya itu menjadi pijakan penulis.

Tubuhmu begitu tinggi dan kekar

Tangan dan kakimu begitu besar

Seakan mudah saat kou menangkap sirkuit bundar

Banyak prestasi yang telah kou raih

2) Mengakui kehebatan orang lain

Kehebatan Oliver Khan penulis deskripsikan dengan penuh semangat.

Itulah kou Oliver Khan

3) Meniru sesuatu yang baik

Perilaku yang baik Oliver Khan penulis jadikan suatu sikap yang pantas

ditiru.

Disaat masa mudamu

Kou terlihat begitu hebat

Page 120: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

376

6. Diksi

Pemilihan kata, kata-kata yang ditulis harus dipertimbangkan maknanya,

komposisi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu di tengah konteks kata

lainnya, dan kedudukan kata dalam keseluruhan puisi itu.

Puisi diatas menggunakan bahasa sehari-hari dan pemilihat diksinya tepat

namun tidak bermakna padat karena terdapat kalimat penjelas yang

menjelaskan kalimat sebelumnya dan ini yang membatasi makana.

Tubuhmu begitu tinggi dan kekar

Tangan dan kakimu begitu besar

Seakan mudah saat kou menangkap sirkuit bundar

Banyak prestasi yang telah kou raih

Itulah kou Oliver Khan

Kata-kata : kekar, besar, bundar. Bait terakhir sajak diatas didominasi oleh

kata-kata yang beraliterasi (r). Bunyi (r) ini menimbulkan asosiasi kesan

bergetar.

7. Pengimajian

Ada hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang

dipilih harus menghasilkan pengimajian dan karena itu kata-kata menjadi lebih

konkret seperti kita hayati melalui penglihatan, pendengaran atau citra rasa.

Pengimajian disebut juga pencitraan.

Imaji penglihatan:

Tubuhmu begitu tinggi dan kekar

Tangan dan kakimu begitu besar

Seakan mudah saat kou menangkap sirkuit bundar

Banyak prestasi yang telah kou raih

Itulah kou Oliver Khan

8. Rima

Rima adalah pengulangan numyi dalam puisi untu membentuk musikalitas

atau orkestrasi. Dengan pengulangan bunyi itu, puisi menjadi merdu jika

dibaca. Untuk mengulang bunyi itu, paenyair juga mempertimbangkan

lambing bunyi. Denagn cara ini, pemilihan bunyi-bunyi mendukung perasaan

dan suasana puisi.

Page 121: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

377

Rima puisi diatas adalah a-a-a-b-b dan bait ke-2 berima a-b-a-b, bait ke-3

berima a-b-a-b-a.

9. Tipografi

Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan prosa dan

drama.

Puisi tersebut berbentuk konvensional.

Judul

_________________

_________________

_________________

__________________

__________________

_______________

_______________

________________

________________

____________________

____________________

____________________

____________________

Nama Lengkap : Rizka Rismayani Setiawan

Kelas : 10.1

Sekolah : SMA Negeri 18 Bandung

No Absen/ Kode : C36

Idolaku

Idolaku bukanlah seorang super hero

Page 122: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

378

Yang membela sebuah kebenaran

Idolaku bukanlah seorang public figur

Yang dicintai dan disenangi banyak orang

Idolaku bukanlah seorang dokter

Yang bisa mengobati berbagai penyakit

Dan idolaku bukanlah seorang presiden

Yang bisa memimpin semua negeri menjadi makmur

Tapi idolaku adalah….

Seorang sosok yang sangat berharga

Seseorang yang paling penting di dunia

Yang tidak akan pernah tergantikan

Dia adalah seseorang yang paling besar

Seseorang yang selalu memaafkan setiap kesalahanku

Dan selalu menghiburku dikala gundah

Dan dia adalah orang tua terbaikku

Waluyo dalam bukunya Teori dan Apresiasi Puisi mengistilahkan unsur batin

puisi denagan istilah hakikat puisi. Ada empat unsur hakikat puisi, yakni:

1. Tema

Waluyo (1987:106) mengatakan “Tema merupakan pokok atau subject-matter

yang dikemukakan oleh penyair”. Ungkapan tersebut mengindikasikan bahwa

tema merupakan sebuah atmosfer dari sebuah puisi, sebuah puisi pasti

memiliki sebuah tema (umumnya satu) yang melingkupi keseluruhan puisi.

Oleh sebab itu dalam menafsirkan tema dalam puisi, puisi tersebut harus

ditafsirkan secara utuh.

Tema puisi diatas adalah tentang tokoh idola

Dia adalah seseorang yang paling besar

Seseorang yang selalu memaafkan setiap kesalahanku

Dan selalu menghiburku dikala gundah

Dan dia adalah orang tua terbaikku

Page 123: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

379

2. Perasaan (Feeling)

Perasaan ini adalah keadaan jiwa penyair ketika menciptakan puisi tersebut.

Pendapat penulis ini didukung oleh pernyataan yang dikemukakan oleh

Waluyo (1987:121) bahwa perasaan adalah “ suasana perasaan penyair yang

ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca”.

Perasaan yang dirasakan adalah rasa bangga dan kagum terhadap ibunya.

Tapi idolaku adalah….

Seorang sosok yang sangat berharga

Seseorang yang paling penting di dunia

Yang tidak akan pernah tergantikan

3. Nada dan Suasana

Nada adalah sikap penyair dalam menyampaikan puisi terhadapa pembaca,

beraneka ragam sikap yang sering digunakan oleah penyair, seperti yang

dikemukakakn oleh Waluyo (1987:125) “…apakah dia ingin bersikap

menggurui, menasihati, menyindir, atau bersikap lugas…”.

Nada yang disampaikan adalah bersikap lugas ketika menyampaikan rasa

bangga dan kagumnya terhadap orang yang dikaguminya.

Idolaku bukanlah seorang dokter

Yang bisa mengobati berbagai penyakit

Dan idolaku bukanlah seorang presiden

Yang bisa memimpin semua negeri menjadi makmur

Tapi idolaku adalah….

Seorang sosok yang sangat berharga

Seseorang yang paling penting di dunia

Yang tidak akan pernah tergantikan

Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut.

Suasana yang dapat dirasakan adalah rasa terharu karena rasa cintanya seorang

anak terhadap orang tuanya, yang ia banggakan bukanlah presiden dan bukan

publuk figur tapi yang ia banggakan ialah orang tuanya yang paling sabar dan

selalu menghibur aku dikala gundah.

Idolaku bukanlah seorang public figur

Idolaku bukanlah seorang presiden

Idolaku bukanlah seorang dokter

Page 124: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

380

Tapi idolaku adalah…….

Seseorang yang sangat berharga

Seseorang yang paling penting di dunia

Yang tidak pernah tergantikan

Dia adalah seorang yang paling sabar

Dan dialah orang tua terbaikku

4. Pesan (Amanat)

Herman J. Waluyo (1987:130) menyatakan bahwa “Pesan adalah maksud

yang hendak disampaikan atau himbauan atau pesan atau tujuan yang hendak

disampaikan penyair”.

Meninjau pernyataan beliau, pesan merupakan inti dari sebuah puisi yang

merupakan gagasan subjektif penyair terhadapa sesuatu.

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa seseorang yang besar bisa saja

tidak menjadi besar dimata orang lain, semua tergantung dari sudut mana

orang memandang. Dan bahwa orang yang paling berjasa di dunia ini adalah

seorang ibu yang bisa mengubah anak biasa menjadi anak luar biasa berkat

kesabaran dan ajaran dalam mengarungi hidup ini.

Tapi idolaku adalah….

Seorang sosok yang sangat berharga

Seseorang yang paling penting di dunia

Yang tidak akan pernah tergantikan

5. Nilai-nilai moral dalam ouisi tersebut adalah:

1) Mencintai ibu

Dia adalah seorang yang paling sabar

Dan dialah orang tua terbaikku

2) Berjiwa besar

Seseorang yang paling penting di dunia

Yang tidak akan pernah tergantikan

3) Shaleh

Dia adalah seorang yang paling sabar

Page 125: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

381

4) Bangga akan sesuatu yg dimiliki

Tapi idolaku adalah….

Seorang sosok yang sangat berharga

6. Diksi

Pemilihan kata, kata-kata yang ditulis harus dipertimbangkan maknanya,

komposisi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu di tengah konteks kata

lainnya, dan kedudukan kata dalam keseluruhan puisi itu.

Penggunaan bahasa dalam puisi tersebuut adalah menggunakan bahasa sehari-

hari namun dari untaian kata-katanya memberikan makna yang mendalam

akan rasa hormat dan bangganya terhadap orang tua.

Idolaku bukanlah seorang super hero

Yang membela sebuah kebenaran

Idolaku bukanlah seorang public figur

Yang dicintai dan disenangi banyak orang

Idolaku bukanlah seorang dokter

Yang bisa mengobati berbagai penyakit

Dan idolaku bukanlah seorang presiden

Yang bisa memimpin semua negeri menjadi makmur

7. Pengimajian

Ada hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang

dipilih harus menghasilkan pengimajian dan karena itu kata-kata menjadi lebih

konkret seperti kita hayati melalui penglihatan, pendengaran atau citra rasa.

Pengimajian disebut juga pencitraan.

Imaji penglihatan:

Idolaku bukanlah super hero

Idolaku bukanlah public figur

Idolaku bukanlah seorang presiden

Idolaku bukanlah seorang dokter

Tapi idolaku adalah…….

Seorang sosok yang sangat berharga

Seseorang yang paling penting di dunia

Yang tidak akan pernah tergantikan

8. Rima

Rima adalah pengulangan numyi dalam puisi untu membentuk musikalitas

atau orkestrasi. Dengan pengulangan bunyi itu, puisi menjadi merdu jika

Page 126: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

382

dibaca. Untuk mengulang bunyi itu, paenyair juga mempertimbangkan

lambing bunyi. Dengan cara ini, pemilihan bunyi-bunyi mendukung perasaan

dan suasana puisi.

Tidak ada permainan rima dalam puisi ini namun ada pengulangan bunyi kata:

idolaku, bukanlah, dia, selalu. Dari pengulangan kata itu maka akan

ditemukan tema yaitu kata dia yang berarti orang yang diidolakan si aku dari

kata bukan berarti merupakan penolakan atau jawaban yang salah dan ada kata

tapi yang mempertegas pilihan si aku liris bahwa ia mengidolakan ibunya

karena ada pengulangan kata selalu yang berarti orang yang selalu ada disaat

si aku butuhkan dan dia adalah ibunya.

9. Tipografi

Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan prosa dan

drama.

Puisi tersebut berbentuk konvensional.

Judul

______________

_______________

_______________

_______________

__________________

__________________

__________________

__________________

__________________

__________________

__________________

__________________

___________________

___________________

Page 127: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

383

___________________

____________________

Nama Lengkap : Rizki Gustiana

Kelas : 10.1

Sekolah : SMA Negeri 18 Bandung

No Absen/ Kode : C37

Ibuku

Tanpamu aku bukan apa-apa

Tanpamu aku bukan siapa-siapa

Kou bagaikan Matahari di dalam hidupku

Yang selalu menyinari di kala pagi

Tiada siang…….Tiada malam…..

Kou selalu ada dalam benakku

Lelah dan letih tak sedikitpun kou rasakan

Hanya untuk selalu menjagaku

Semangatmu yang tak pernah padam

Membuat hatiku tersentuh untuk selalu memelukmu

Semangatmu yang sekuat baja

Membuatku tahu betapa beratnya kou disisiku

Ibu…kou selalu menjadi idolaku

Dari sekian banyak wanita di bumi ini

Hanya koulah yang berarti bagiku

Koulah hidup dan matiku ibu…..

Page 128: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

384

Waluyo dalam bukunya Teori dan Apresiasi Puisi mengistilahkan unsur batin

puisi denagan istilah hakikat puisi. Ada empat unsur hakikat puisi, yakni:

1. Tema

Waluyo (1987:106) mengatakan “Tema merupakan pokok atau subject-matter

yang dikemukakan oleh penyair”. Ungkapan tersebut mengindikasikan bahwa

tema merupakan sebuah atmosfer dari sebuah puisi, sebuah puisi pasti

memiliki sebuah tema (umumnya satu) yang melingkupi keseluruhan puisi.

Oleh sebab itu dalam menafsirkan tema dalam puisi, puisi tersebut harus

ditafsirkan secara utuh.

Tema puisi tersebut adalah tentang tokoh idola, yang mengidolakan

ibunya. Ibuku

2. Perasaan (Feeling)

Perasaan ini adalah keadaan jiwa penyair ketika menciptakan puisi tersebut.

Pendapat penulis ini didukung oleh pernyataan yang dikemukakan oleh

Waluyo (1987:121) bahwa perasaan adalah “ suasana perasaan penyair yang

ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca”.

Perasaan yang ada adalah rasa bangga dan kagum atas jasa ibunya.

Tanpanya aku bukan apa-apa

Tanpanya aku bukan siapa-siapa

Semangatmu yang tak pernah padam

Membuat hatiku tersentuh untuk selalu memelukmu

Semangatmu yang sekuat baja

Membuat tahu betapa berartinya kou disisiku

3. Nada dan Suasana

Nada adalah sikap penyair dalam menyampaikan puisi terhadapa pembaca,

beraneka ragam sikap yang sering digunakan oleah penyair, seperti yang

dikemukakakn oleh Waluyo (1987:125) “…apakah dia ingin bersikap

menggurui, menasihati, menyindir, atau bersikap lugas…”.

Nada yang disampaikan adalah bersikap lugas dalam menyampaikan rasa

kagumnya terhadap ibunya dan bermajas perumpamaan.

Kou bagaikan matahari dalam hidupku

Yang selalu menyinari di kala pagi

Page 129: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

385

Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut.

Suasana yang ada adalah bersikap haru akan kecintaannya kepada ibunya.

Ibu…. Kou selalu menjadi idolaku

Dari sekian banyak wanita di bumi ini

Hanya koulah yang berarti bagiku

Kou hidup dan matiku ibu…..

4. Pesan (Amanat)

Waluyo (1987:130) menyatakan bahwa “Pesan adalah maksud yang hendak

disampaikan atau himbauan atau pesan atau tujuan yang hendak disampaikan

penyair”.

Meninjau pernyataan beliau, pesan merupakan inti dari sebuah puisi yang

merupakan gagasan subjektif penyair terhadapa sesuatu.

Pesan yang ingin disampaikan adalah menyampaikan rasa bangga dan

sayangnya si aku kepada ibunya karena tanpa ibunya ia bukan siapa-siapa.

Tanpanya aku bukan siapa-siapa

Tanpanya aku bukan apa-apa

5. Nilai-nilai moral dalam puisi tersebut adalah

1). Hormat akan ibunya

Semangatmu yang sekuat baja

Membuatku tahu betapa beratnya kou disisiku

2). Anak yang shaleh

Ibu…kou selalu menjadi idolaku

Dari sekian banyak wanita di bumi ini

3). Anak yang berbakti

Ibu…kou selalu menjadi idolaku

Dari sekian banyak wanita di bumi ini

Hanya koulah yang berarti bagiku

Koulah hidup dan matiku ibu…..

6. Diksi

Pemilihan kata, kata-kata yang ditulis harus dipertimbangkan maknanya,

komposisi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu di tengah konteks kata

lainnya, dan kedudukan kata dalam keseluruhan puisi itu.

Page 130: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

386

Pemilihan kata adalah menggunakan bahasa sehari-hari tetapi bermakna dann

bernilai.

Tiada siang….tiada malam…..

Kou selalu ada dalam benakku

Lelah….dan letih……tak sedikitpun kou rasakan

Hanya untuk selalu menjagaku….

7. Pengimajian

Ada hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang

dipilih harus menghasilkan pengimajian dan karena itu kata-kata menjadi lebih

konkret seperti kita hayati melalui penglihatan, pendengaran atau citra rasa.

Pengimajian disebut juga pencitraan.

Imaji penglihatan

Semangatmu yang tak pernah padam

Membuat hatiku tersentuh untuk selalu memelukmu

Semangatmu yang sekuat baja

Membuatku tahu betapa berartinya kou disisiku

8. Rima

Rima adalah pengulangan numyi dalam puisi untu membentuk musikalitas

atau orkestrasi. Dengan pengulangan bunyi itu, puisi menjadi merdu jika

dibaca. Untuk mengulang bunyi itu, paenyair juga mempertimbangkan

lambing bunyi. Dengan cara ini, pemilihan bunyi-bunyi mendukung perasaan

dan suasana puisi.

Tidak terdapat permainan rima dalam puisi tersebut.

9. Tipografi

Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan prosa dan

drama.

Puisi tersebut berbentuk konvensional.

Judul

_______________________

_______________________

_______________________

Page 131: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

387

_______________________

_____________________________

_____________________________

_____________________________

_____________________________

________________________

________________________

_________________________

_________________________

_____________________________

_____________________________

_____________________________

_____________________________

Nama Lengkap : Sandi Rusnandi

Kelas : 10.1

Sekolah : SMA Negeri 18 Bandung

No Absen/ Kode : C38

Nabi Muhammad SAW

Kau adalah suri teladan umatmu

Kau selalu memberi jalan lurus

Kau contoh yang baik

Yang patut ditiru

Wahai nabiku

Kau adalah pemimpin kami

Kau maha bijaksana

Jadikanlah aku umatmu

Page 132: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

388

Kau selalu jadi panutan hidupku

Kau nabi yang terakhir

Yang tuhan utus turun ke bumi

Bantulah aku kelak di akhirat

Judul merupakan salah satu hal yang bisa membuat orang tertarik

dalam membaca sebuah puisi. Dengan judul “Nabi Muhammad SAW” sudah

bisa ditebak bagaimana isi puisinya yang tidak akan jauh dari lagu nasyid.

Sedangkan puisi tidak sama dengan lirik. Jadi dengan judul yang biasa ini

seorang yang menulis puisi harus bisa menghadirkan kata-kata yang tak biasa

dari yang umum dan akan dibahas di paragraf berikutnya.

Bentuk puisi yang tidak lagi bergantung pada nada a-b-a-b menjadi sah

jika disajikan dalam bentuk apa saja. Tipografi atau bentuk puisi seperti di atas

sudah berhasil dikatakan sebagai bait-bait puisi.

Kau adalah suri teladan umatmu

Kau selalu memberi jalan lurus

Kau contoh yang baik

Yang patut ditiru

Jadi, bentuk puisi di atas sudah patut disebut sebagai bait puisi karena

memenuhi kriteria sebagai bait yang merupakan syarat puisi. Berikutnya

adalah pesan moral dalam puisi. Pesan moral dalam puisi begitu terlihat dalam

puisi di atas. Kau adalah suri teladan umatmu/kau selalu memberi jalan

lurus/ kau contoh yang baik/ yang patut ditiru. Kita sebagai pembaca bisa

mengambil pesan yang baik dari puisi itu.

Pemakaian diksi sudah terlihat lebih ketat. Kata-kata seperti Suri

teladan, jalan lurus, turun ke bumi, merupakan kata-kata yang baik untuk

dijadikan bagian dalam puisi. Dan penulis ini berhasil dalam

menyuguhkannya. Hal ini juga sangat berkaitan dengan majas dalam puisi.

Majas atau lebih umum lagi gaya bahasa yang dipakai bergantung pada diksi

seseorang dalam menulis puisi. Dan kata-kata Jalan lurus, maha bijaksana,

turun ke bumi merupakan sebuah metafor yang baik dalam puisi.

Page 133: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

389

Nada yang ditampilkan tampak cukup berhasil membawa pembaca

larut dalam puisi tersebut. Kata-kata umatmu, lurus, ditiru, nabiku, umatmu,

panutan, turun berbunyi u dan itu bisa menjadi pembentuk salah satu

keindahan dalam puisi.

Nama Lengkap : Tamam Bustomi

Kelas : 10.1

Sekolah : SMA Negeri 18 Bandung

No Absen/kode : C41

Pesan Untuk Negeri Ku

Dari sabang sampai merauke

Berjajar pulau-pulau

Sambung menyambung menjadi Satu

Demi kemauan bangsa

Indonesianya Satu

Penduduknya banyak

Demi perjuangan Indonesia

Masyarakat bersatu, membentuk NKRI

Demi Indonesia

Masyarakat berpedoman pancasila

Pancasila adalah jati diri kami

Demi memajukan bangsa

Waluyo dalam bukunya Teori dan Apresiasi Puisi mengistilahkan unsur batin

puisi denagan istilah hakikat puisi. Ada empat unsur hakikat puisi, yakni:

1. Tema

Waluyo (1987:106) mengatakan “Tema merupakan pokok atau subject-matter

yang dikemukakan oleh penyair”. Ungkapan tersebut mengindikasikan bahwa

Page 134: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

390

tema merupakan sebuah atmosfer dari sebuah puisi, sebuah puisi pasti

memiliki sebuah tema (umumnya satu) yang melingkupi keseluruhan puisi.

Oleh sebab itu dalam menafsirkan tema dalam puisi, puisi tersebut harus

ditafsirkan secara utuh.

Tema puisi di atas adalah kemanusiaan bahwa kita harus berpedoman pada

pancasila sebagai falsafah bangsa.

Demi Indonesia

Masyarakat berpedoman pancasila

Pancasila adalah jati diri kami

Demi memajukan bangsa

2. Perasaan (Feeling)

Perasaan ini adalah keadaan jiwa penyair ketika menciptakan puisi tersebut.

Pendapat penulis ini didukung oleh pernyataan yang dikemukakan oleh

Herman J. Waluyo (1987:121) bahwa perasaan adalah “ suasana perasaan

penyair yang ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca”.

Perasaan yang ada adalah rasa bangga terhadap Bangsa Indonesia.

Dari sabang sampai merauke

Berjajar pulau-pulau

Sambung menyambung menjadi Satu

Demi kemauan bangsa

3. Nada dan Suasana

Nada adalah sikap penyair dalam menyampaikan puisi terhadapa pembaca,

beraneka ragam sikap yang sering digunakan oleah penyair, seperti yang

dikemukakakn oleh Waluyo (1987:125) “…apakah dia ingin bersikap

menggurui, menasihati, menyindir, atau bersikap lugas…”.

Nada dalam puisi itu adalah bersikap menngurui agar kita hidup berpedoman

pada pancasila.

Demi Indonesia

Masyarakat berpedoman pancasila

Pancasila adalah jati diri kami

Demi memajukan bangsa

Page 135: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

391

Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut.

Suasana dalam puisi diatas adalah rasa bangga terhadp bangsa:

Indonesianya Satu

Penduduknya banyak

Demi perjuangan Indonesia

Masyarakat bersatu, membentuk NKRI

4. Pesan (Amanat)

Waluyo (1987:130) menyatakan bahwa “Pesan adalah maksud yang hendak

disampaikan atau himbauan atau pesan atau tujuan yang hendak disampaikan

penyair”.

Meninjau pernyataan beliau, pesan merupakan inti dari sebuah puisi yang

merupakan gagasan subjektif penyair terhadapa sesuatu.

Amanat yang disampaikan adalah agar kita hidup berpedoman pada falsafah

bangsa yaitu pancasila.

Demi Indonesia

Masyarakat berpedoman pancasila

Pancasila adalah jati diri kami

Demi memajukan bangsa

5. Nilai-nilai moral dalam puisi tersebut adalah

1) Bangga terhadap bangsa

Demi Indonesia

Masyarakat berpedoman pancasila

Pancasila adalah jati diri kami

Demi memajukan bangsa

2) Berpikir untuk masa depan

Pancasila adalah jati diri kami

Demi memajukan bangsa

3) Berinisiatif

Sambung menyambung menjadi Satu

Demi kemauan bangsa

4) Berpikir matang

Demi Indonesia

Masyarakat berpedoman pancasila

Page 136: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

392

5) Bersahaja

Indonesianya Satu

Penduduknya banyak

Demi perjuangan Indonesia

Masyarakat bersatu, membentuk NKRI

6. Diksi

Pemilihan kata, kata-kata yang ditulis harus dipertimbangkan maknanya,

komposisi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu di tengah konteks kata

lainnya, dan kedudukan kata dalam keseluruhan puisi itu.

Pemilihan kata-kata diatas sangat tepat dalam mendeskripsikan keadaan

bangsa Indonesia dan bermakna.

Dari sabang sampai merauke

Berjajar pulau-pulau

Sambung menyambung menjadi Satu

Demi kemauan bangsa

Demi Indonesia

Masyarakat berpedoman pancasila

Pancasila adalah jati diri kami

Demi memajukan bangsa

7. Pengimajian

Ada hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang

dipilih harus menghasilkan pengimajian dan karena itu kata-kata menjadi lebih

konkret seperti kita hayati melalui penglihatan, pendengaran atau citra rasa.

Pengimajian disebut juga pencitraan.

Imaji penglihatan

Dari sabang sampai merauke

Berjajar pulau-pulau

Sambung meny-ambung menjadi Satu

Demi kemauan bangsa

8. Rima

Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi untu membentuk musikalitas atau

orkestrasi. Dengan pengulangan bunyi itu, puisi menjadi merdu jika dibaca.

Page 137: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

393

Untuk mengulang bunyi itu, penyair juga mempertimbangkan lambang bunyi.

Dengan cara ini, pemilihan bunyi-bunyi mendukung perasaan dan suasana

puisi.

Puisi diatas berima a-a-a-a, bait ke-2 a-a-a-a dan bait ke-3 a-a-a-a.

9. Tipografi

Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan prosa dan

drama.

Puisi tersebut berbentuk konvensional.

Judul

___________________

___________________

____________________

___________________

_____________________

____________________

_____________________

_____________________

_____________________

____________________

____________________

____________________

____________________

Nama Lengkap : Tazkia Karin Manurung

Kelas : 10.1

Sekolah : SMA Negeri 18 Bandung

No Absen/ Kode : C42

Page 138: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

394

AYAHKU

Waktu mencekam dini hari

Sesosok manusia telah terjaga dari tidurnya

Tak menghiraukan rasa kantuk yang menyerang

Demi perjuangan hidupnya dan keluarganya

Ayah ……

Meskipun dirimu keras

Meskipun dirimu selalu melarang

Meskipun dirimu tegas

Tapi …….

Kutahu itu semua demi diriku

Kau lakukan itu demi masa depanku

Kau berjuang demi kehidupanku

Maafkan aku ayah

Yang selalu melawan dirimu

Menganggap dirimu tak pernah mengerti diriku

Tapi kusadar

Kau pahlawanku

Pemimpin masa hidupku

Judul puisi yang sederhana tetapi sudah mewakili seluruh isi puisi

tersebut. Jika kita lihat secara simbolisasi, kata ayah dan –ku merupakan dua

objek yang disatukan menjadi kata ayahku. Kemudian jika dihubungkan

dengan tema. Judul puisi di atas mencerminkan idola ayah dalam diri si aku.

Bentuk puisi bersifat bebas, tetapi jika ada kriteria itu pun sudah

memenuhi syarat sebagai puisi. Dengan tiga bait di atas. Sudah lengkap

disebut sebagai sebuah puisi. Bait-bait yang tertulis mencerminkan sesuatu

yang berbeda dibanding paragraf atau prosa.

Page 139: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

395

Pesan moral dalam puisi di atas terlihat dari pemakaian kata-kata di

dalamnya. Seperti pertautan kata Kau lakukan itu demi masa depanku menjadi

penanda dari sebuah pesan moral yang mengisyaratkan tentang perjuangan

seorang bapak. Juga pada kata Kau pahlawanku/ Pemimpin masa hidupku

terlihat ada pesan yang ingin disampaikan penulis berkenaan dengan

keberadaan ayah dalam hidupnya.

Diksi dalam puisi di atas terlihat umum. Jika dilihat dari sisi diksi saja bukan

merupakan sebuah puisi yang kaya akan diksi. Tetapi lebih dari itu, penulis

telah berhasil menggunaan kemiskinan diksi dalam puisinya dengan

menggunakan kata-kata yang lain dari bahasa yang umum. Pada bait pertama

kita bisa lihat majas yang dipakai oleh penulis di atas:

Waktu mencekam dini hari

Sesosok manusia telah terjaga dari tidurnya

Tak menghiraukan rasa kantuk yang menyerang

Demi perjuangan hidupnya dan keluarganya

Kata mencekam, dini hari, sesosok, menyerang, sudah terbiasa dalam

penggunaan kata sehari-hari. Tetapi karena disandingkan dengan kata lain

menjadi Waktu mencekam, sesosok manusia, kantuk yang menyerang maka

kata-kata itu terlihat lebih istimewa. Yang akhirnya bisa menghasilkan nada

yang baik dalam puisi tersebut.

Nama Lengkap : Ugan Mela

Kelas : 10.1

Sekolah : SMA Negeri 18 Bandung

No Absen/ Kode : C43

Ki Hajar Dewantara

Page 140: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

396

Kou begitu indah dimataku

Seperti bulan yang selalu menyinari malam

Namamu selalu abadi

Dan semua orang tak akan pernah melupakanmu

Jasa-jasamu begitu mulia

Sehingga kou akan tetap hidup di dalam hatiku

Kou memberiku motivasi untuk negeri

Sehingga negeri ini bangkit akan keterpurukkan

Semangatmu begitu membara

Untuk melahirkan bangsa yang terpelajar

Perjuanganmu untuk menjadikan negeri ini pintar

Masih tertanam dalam jiwa kami

Jiwa pejuangmu sangat besar

Sehingga membuat negeri ini jauh dari kebodohan

Kou lawan kebodohan itu dengan kepintaran

Kou membuat bangsa ini mengenal akan pendidikan

Ragamu seperti tidak pernah lelah

Untuk membuat negeri ini merdeka

Semangat mu seperti matahari yang tidak pernah

Berhenti menyinari dunia

Terimakasih ku untuk mu

Yang telah membangun jiwa muda

Menjadi kebanggaan untuk bangsa

Kou lah pahlawan pendidikan negeri ini

Page 141: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

397

Waluyo dalam bukunya Teori dan Apresiasi Puisi mengistilahkan unsur batin

puisi denagan istilah hakikat puisi. Ada empat unsur hakikat puisi, yakni:

1. Tema

Waluyo (1987:106) mengatakan “Tema merupakan pokok atau subject-matter

yang dikemukakan oleh penyair”. Ungkapan tersebut mengindikasikan bahwa

tema merupakan sebuah atmosfer dari sebuah puisi, sebuah puisi pasti

memiliki sebuah tema (umumnya satu) yang melingkupi keseluruhan puisi.

Oleh sebab itu dalam menafsirkan tema dalam puisi, puisi tersebut harus

ditafsirkan secara utuh.

Tema puisi diatas adalah tentang tokoh idola dimana Ki Hajar Dewantara

merupakan pahlawan dalam bidang pendidikan.

2. Perasaan (Feeling)

Perasaan ini adalah keadaan jiwa penyair ketika menciptakan puisi tersebut.

Pendapat penulis ini didukung oleh pernyataan yang dikemukakan oleh

Herman J. Waluyo (1987:121) bahwa perasaan adalah “ suasana perasaan

penyair yang ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca”.

Persaan yang ada adalah rasa bangga si aku kepada Ki Hajar Dewantara atas

perjuangan yang telah dilakukan.

Kou begitu indah dimataku

Seperti bulan menyinari malam

Kou memberikan motivasi untuk negeri

Perjuanganmu untuk menjadikan negeri ini pintar

Kou lah pahlawan pendidikan negeri ini

3. Nada dan Suasana

Nada adalah sikap penyair dalam menyampaikan puisi terhadapa pembaca,

beraneka ragam sikap yang sering digunakan oleah penyair, seperti yang

dikemukakakn oleh. Waluyo (1987:125) “…apakah dia ingin bersikap

menggurui, menasihati, menyindir, atau bersikap lugas…”.

Nada dalam puisi diatas adalah bersikap lugas dalam menyampaikan rasa

kebanggaan terhadap tokoh yang diidolakannya.

Page 142: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

398

Terimakasih ku untuk mu

Yang telah membangun jiwa muda

Menjadi kebanggaan untuk bangsa

Kou lah pahlawan pendidikan negeri ini

Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut.

Suasana dalam puisi diatas adalah rasa terharu karena jasa Ki hajar Dewantar

itu meskipun beliau sudah tiada tapi jasa-jasanya selalu hidup bagi Bangsa

Indonesia.

Namamu selalu abadi

Dan semua orang tak akan pernah melupakanmu

4. Pesan (Amanat)

Waluyo (1987:130) menyatakan bahwa “Pesan adalah maksud yang hendak

disampaikan atau himbauan atau pesan atau tujuan yang hendak disampaikan

penyair”.

Meninjau pernyataan beliau, pesan merupakan inti dari sebuah puisi yang

merupakan gagasan subjektif penyair terhadapa sesuatu.

Pesan yang ingin disampaiakn adalah kita harus melawan kebodohan dan

bangkit agar negeri ini maju.

Jiwa pejuangmu sangat besar

Sehingga membuat negeri ini jauh dari kebodohan

Kou lawan kebodohan itu dengan kepintaran

Kou membuat bangsa ini mengenal akan pendidikan

Terimakasih ku untuk mu

Yang telah membangun jiwa muda

Menjadi kebanggaan untuk bangsa

Kou lah pahlawan pendidikan negeri ini

5. Nilai-nilai moral dalam puisi Kenanglah Aku Dalam Selembar Puisi

adalah

1) Cinta bangsa dan tanah air

Jiwa pejuangmu sangat besar

Sehingga membuat negeri ini jauh dari kebodohan

Kou lawan kebodohan itu dengan kepintaran

Kou membuat bangsa ini mengenal akan pendidikan

Page 143: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

399

2) Berjiwa besar

Terimakasih ku untuk mu

Yang telah membangun jiwa muda

Menjadi kebanggaan untuk bangsa

Kou lah pahlawan pendidikan negeri ini

3) Berpikir positif

Kou memberiku motivasi untuk negeri

Sehingga negeri ini bangkit akan keterpurukkan

6. Diksi

Pemilihan kata, kata-kata yang ditulis harus dipertimbangkan maknanya,

komposisi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu di tengah konteks kata

lainnya, dan kedudukan kata dalam keseluruhan puisi itu.

Pemilihan kata yang digunakan adalah menggunakan bahasa sehari-hari dan

menggunakan bahasa yang bermajas perumpamaan.

Seperti bulan yang selalu menyinari malam

Semangatmu seperti matahari yang tidak pernah berhenti menyinari dunia.

7. Pengimajian

Ada hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang

dipilih harus menghasilkan pengimajian dan karena itu kata-kata menjadi lebih

konkret seperti kita hayati melalui penglihatan, pendengaran atau citra rasa.

Pengimajian disebut juga pencitraan.

Imaji penglihatan

Kou begitu indah dimataku

Seperti bulan yang menyinari malam

Ragamu seperti tidak pernah lelah

Untuk membuat negeri ini merdeka

8. Rima

Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi untu membentuk musikalitas atau

orkestrasi. Dengan pengulangan bunyi itu, puisi menjadi merdu jika dibaca.

Untuk mengulang bunyi itu, penyair juga mempertimbangkan lambang bunyi.

Page 144: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

400

Dengan cara ini, pemilihan bunyi-bunyi mendukung perasaan dan suasana

puisi.

Tidak ada permainan rima dalam puisi tersebut.

9. Tipografi

Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan prosa dan

drama.

Puisi tersebut berbentuk konvensional.

Judul

_______________

_______________

_______________

_______________

________________

__________________

__________________

__________________

__________________

__________________

__________________

__________________

_____________________

_____________________

_____________________

_____________________

Nama Lengkap : Yola Insyan Mediana

Kelas : 10.1

Sekolah : SMA Negeri 18 Bandung

No Absen/ Kode : C45

Page 145: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

401

Soekarno Hatta

Kou begitu muda

Dan begitu indah dimataku

Setiamu kou berikan untuk bangsamu

Perjuanganmu begitu harum di mataku

Semangatmu tak pernah padam

Seperti api yang membara

Semangat dan perjuanganmu menuntun negeri ini mencapai kemerdekaan

Pengabdianmu begitu sulit untu dipadamkan

Namamu tak akan pernah hilang oleh waktu

Kan selalu abadi dalam sanubariku

Pengabdianmu menjadi semangat untuk penerusmu

Dan merah putih adalah tanda cintamu

Tanpamu apalah arti negeri ini

Jasamu bagaikan mutiara yang selalu bersinar

Seruanmu mengibarkan merah putih negeri ini

Dan selalu tetap abadi dalam sanubariku

Waluyo dalam bukunya Teori dan Apresiasi Puisi mengistilahkan unsur batin

puisi denagan istilah hakikat puisi. Ada empat unsur hakikat puisi, yakni:

1. Tema

Waluyo (1987:106) mengatakan “Tema merupakan pokok atau subject-matter

yang dikemukakan oleh penyair”. Ungkapan tersebut mengindikasikan bahwa

tema merupakan sebuah atmosfer dari sebuah puisi, sebuah puisi pasti

memiliki sebuah tema (umumnya satu) yang melingkupi keseluruhan puisi.

Oleh sebab itu dalam menafsirkan tema dalam puisi, puisi tersebut harus

ditafsirkan secara utuh.

Page 146: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

402

Tema puisi di atas adalah tokoh idola dimana si aku liris mengidolakan orang

yang sangat besar yaitu tokoh idola dimana si aku liris mengidolakan Ir.

Soekarno Hatta

2. Perasaan (Feeling)

Perasaan ini adalah keadaan jiwa penyair ketika menciptakan puisi tersebut.

Pendapat penulis ini didukung oleh pernyataan yang dikemukakan oleh

Waluyo (1987:121) bahwa perasaan adalah “ suasana perasaan penyair yang

ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca”.

Perasaan yang dirasakan oleh penulis puisi tersbut adalah rasa bangga dan

kagum atas perjuangan mantan presiden kita yaitu Ir. Soekarno Hatta

Tanpamu apalah arti negeri ini

Jasamu bagaikan mutiara yang selalu bersinar

Seruanmu mengibarkan merah putih negeri ini

Dan selalu tetap abadi dalam sanubariku

3. Nada dan Suasana

Nada adalah sikap penyair dalam menyampaikan puisi terhadapa pembaca,

beraneka ragam sikap yang sering digunakan oleah penyair, seperti yang

dikemukakakn oleh Waluyo (1987:125) “…apakah dia ingin bersikap

menggurui, menasihati, menyindir, atau bersikap lugas…”.

Pemilihan kata yang digunakan adalah bahasa sehari-hari dan juga bahasa

yang bermajas perumpamaan. Sehingga dari penggabungan bahasa tersebut

membuat puisi itu bermakna.

Kou begitu muda

Dan begitu indah dimataku

Setiamu kou berikan untuk bangsamu

Perjuanganmu begitu harum di mataku

Jasamu bagaikan mutiara yang bersinar

Seruanmu mengibarkan merah putih negeri ini

Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut.

Suasana dalam puisi tersebut adalah rasa terharu dan bagngga karena telah

memiliki pahlawan yang sangat luar biasa dan menjadikan Negara ini

merdeka.

Page 147: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

403

Namamu tak akan pernah hilang oleh waktu

Kan selalu abadi dalam sanubariku

Pengabdianmu menjadi semangat untuk penerusmu

Dan merah putih adalah tanda cintamu

4. Pesan (Amanat)

Waluyo (1987:130) menyatakan bahwa “Pesan adalah maksud yang hendak

disampaikan atau himbauan atau pesan atau tujuan yang hendak disampaikan

penyair”.

Meninjau pernyataan beliau, pesan merupakan inti dari sebuah puisi yang

merupakan gagasan subjektif penyair terhadapa sesuatu.

Pesan yang ingin disampaikan adalah agar kita mengingat perjuangan yang

telah dilakukan oleh Ir.Soekarno Hatta dan agar kita hidup harus dengan

semangat dan penuh perjuangan dalam mengisi kemerdekaan .

Semangatmu tak pernah padam

Seperti api yang membara

Semangat dan perjuangan mu menuntun negeri ini mencapai kemerdekaan

Pengabdianmu begitu sulit dipadamkan

5. Nilai-nilai moral dalam puisi Kenanglah Aku Dalam Selembar Puisi

adalah

1). Cinta tanah air

Pengabdianmu menjadi semangat untuk penerusmu

2). Menghargai pengorbanan orang lain

Tanpamu apalah arti negeri ini

Jasamu bagaikan mutiara yang bersinar

6. Diksi

Pemilihan kata, kata-kata yang ditulis harus dipertimbangkan maknanya,

komposisi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu di tengah konteks kata

lainnya, dan kedudukan kata dalam keseluruhan puisi itu.

Pemilihan kata dalam puisi tersebut adalah menggunakan bahasa sehari-hari

tetapi bermakna. Jika puisi tersebut digubah dengan bahasa yang bermakna

padat pasti puisi tersebut bernilai estetis.

Page 148: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

404

7. Pengimajian

Ada hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang

dipilih harus menghasilkan pengimajian dan karena itu kata-kata menjadi lebih

konkret seperti kita hayati melalui penglihatan, pendengaran atau citra rasa.

Pengimajian disebut juga pencitraan.

Imaji penglihatan

Kou begitu muda

Dan begitu indah dimataku

Setiamu kou berikan untuk bangsamu

Perjuanganmu begitu harum di mataku

8. Rima

Rima adalah pengulangan numyi dalam puisi untu membentuk musikalitas

atau orkestrasi. Dengan pengulangan bunyi itu, puisi menjadi merdu jika

dibaca. Untuk mengulang bunyi itu, penyair juga mempertimbangkan lambing

bunyi. Dengan cara ini, pemilihan bunyi-bunyi mendukung perasaan dan

suasana puisi.

Tidak ada permainan rima dalam puisi tersebut.

9. Tipografi

Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan prosa dan

drama.

Puisi tersebut berbentuk konvensional.

Judul

_______________

_______________

_______________

_______________

__________________

__________________

__________________

__________________

Page 149: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

405

__________________

__________________

__________________

__________________

D. Analisis Deskriptif Hasil Belajar

1. Hasil Uji Tahap Pertama di SMA Negeri 18 Bandung

Berdasarkan analisis deskriptif hasil pre-tes dan pos-tes uji coba terbatas

yang dilakukan pada tahap pertama dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 150: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

406

Tabel 4.1

Analisis Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa Pada Tahap Pertama

pre1 post1

N Valid 32 32

Missing 0 0

Mean 66,8750 74,5313

Median 65,0000 75,0000

Mode 60,00 75,00

Std. Deviation 6,56850 1,48072

Minimum 60,00 70,00

Maximum 80,00 75,00

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS versi 15.0

Berdasarkan tabel di atas rata-rata nilai pretes 1 adalah 66,87, nilai

yang paling banyak diperoleh siswa adalah 60 dan nilai tengah siswa adalah

65, hal ini memperlihatkan bahwa banyak siswa yang memperoleh nilai di

bawah rata-rata. Nilai standar deviasi 6,56 berarti data pretes1 lebih tersebar

dibandingkan data pada postes1.

Rata-rata nilai postes1 adalah 74,53 nilai yang paling banyak diperoleh

siswa adalah 75 dan nilai tengah siswa adalah 75, hal ini memperlihatkan

bahwa banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah rata-rata. Nilai standar

deviasi adalah 1,48 menggambarkan data postes 1 mempunyai variasi lebih

rendah dibandingkan data pada pretes 1.

Gambaran perbandingan rata-rata hasil belajar siswa SMA Negeri 18

Bandung pada uji tahap 1 dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut :

Page 151: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

407

Grafik 4.1 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pretes dan Postes pada Uji

Tahap 1

2. Hasil Uji Tahap Kedua di SMA Negeri 18 Bandung

Berdasarkan analisis deskriptif hasil pre-tes dan pos-tes uji coba

terbatas yang dilakukan pada tahap kedua dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.2

Analisis Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa Pada Tahap Kedua

pre2 post2

N Valid 32 32

Missing 0 0

Mean 66,5313 76,5625

Median 65,0000 75,0000

Mode 65,00 75,00

Std. Deviation 4,39196 3,22228

Minimum 60,00 70,00

Maximum 80,00 80,00

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS versi 15.0

Berdasarkan tabel di atas rata-rata nilai pretes 2 adalah 66,53, nilai

yang paling banyak diperoleh siswa adalah 65 dan nilai tengah siswa adalah

Page 152: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

408

65, hal ini memperlihatkan bahwa banyak siswa yang memperoleh nilai di

bawah rata-rata. Nilai standar deviasi 4,39 berarti data pretes 2 lebih tersebar

dibandingkan data pada postes2.

Rata-rata nilai postes2 adalah 76,56 nilai yang paling banyak diperoleh

siswa adalah 75 dan nilai tengah siswa adalah 75, hal ini memperlihatkan

bahwa banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah rata-rata. Nilai standar

deviasi adalah 3,22 menggambarkan data postes 2 mempunyai variasi lebih

rendah dibandingkan data pada pretes 2.

Gambaran perbandingan rata-rata hasil belajar siswa SMA Negeri 18

Bandung pada uji tahap 2 dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut :

Grafik 4.2 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pretes dan Postes pada

Uji Tahap2

3. Hasil Uji Tahap Ketiga di SMA Negeri 18 Bandung

Berdasarkan analisis deskriptif hasil pre-tes dan pos-tes uji coba terbatas

yang dilakukan pada tahap ketiga dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 153: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

409

Tabel 4.3

Analisis Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa Pada Tahap Ketiga

pre3 post3

N Valid 32 32

Missing 0 0

Mean 71,2500 77,5000

Median 70,0000 77,5000

Mode 75,00 75,00(a)

Std. Deviation 4,81932 2,54000

Minimum 62,00 75,00

Maximum 80,00 80,00

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS versi 15.0

Berdasarkan tabel di atas rata-rata nilai pretes 3 adalah 71,25, nilai

yang paling banyak diperoleh siswa adalah 75 dan nilai tengah siswa adalah

70, hal ini memperlihatkan bahwa banyak siswa yang memperoleh nilai di

bawah rata-rata. Nilai standar deviasi 4,81 berarti data pretes 3 lebih tersebar

dibandingkan data pada postes3.

Rata-rata nilai postes 3 adalah 76,56 nilai yang paling banyak

diperoleh siswa adalah 75 dan nilai tengah siswa adalah 75, hal ini

memperlihatkan bahwa banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah rata-

rata. Nilai standar deviasi adalah 2,54 menggambarkan data postes 3

mempunyai variasi lebih rendah dibandingkan data pada pretes 3.

Gambaran perbandingan rata-rata hasil belajar siswa SMA Negeri 18

Bandung pada uji tahap 3 dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut :

Page 154: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

410

Grafik 4.3 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pretes dan Postes pada

Uji Tahap3

4. Hasil Uji Tahap Keempat di SMA Negeri 18 Bandung

Berdasarkan analisis deskriptif hasil pre-tes dan pos-tes uji coba terbatas

yang dilakukan pada tahap keempat dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.4

Analisis Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa Pada Tahap Keempat

pre4 post4

N Valid 32 32

Missing 0 0

Mean 76,1875 79,8438

Median 75,0000 80,0000

Mode 75,00 80,00

Std. Deviation 3,76261 2,00176

Minimum 70,00 75,00

Maximum 85,00 85,00

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS versi 15.0

Page 155: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

411

Berdasarkan tabel di atas rata-rata nilai pretes 4 adalah 76,18, nilai yang

paling banyak diperoleh siswa adalah 75 dan nilai tengah siswa adalah 70, hal

ini memperlihatkan bahwa banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah

rata-rata. Nilai standar deviasi 3,76 berarti data pretes 4 lebih tersebar

dibandingkan data pada postes 4.

Rata-rata nilai postes 4 adalah 79,84 nilai yang paling banyak diperoleh

siswa adalah 80 dan nilai tengah siswa adalah 80, hal ini memperlihatkan

bahwa banyak siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata. Nilai standar

deviasi adalah 2,00 menggambarkan data postes 4 mempunyai variasi lebih

rendah dibandingkan data pada pretes 4.

Gambaran perbandingan rata-rata hasil belajar siswa SMA Negeri 18

Bandung pada uji tahap 4 dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut :

Grafik 4.3 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pretes dan Postes pada

Uji Tahap 4

E. Normalitas Data

Penelitian ini menggunakan perhitungan statistic inferensial dan

statistik paramteris. Digunakan penghitungan statistic inferensial sebab

peneliti ingin membuat kesimpulan-kesimpulan yang berlaku bagi populasi

dari sampel yang diambil. Statistik parametris digunakan karena berdasarkan

Page 156: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

412

hasil uji normalitas data baik dengan metode skewness dan kurtosis maupun

grafik data terhadap hasil belajar siswa di semua siklus berdistribusi normal.

Pedoman pengambilan keputusan suatu data dikatakan normal apabila

skewness kurang dari 2 dan kurtosis kurang dari 7 (Current et all (1996),

dalam Gozali, 2006 : 113).. Sedangkan menggunakan pendekatan grafik grafik

histogram untuk semua data dikategorikan normal apabila membentuk pola

distribusi tidak menceng dan membentuk lonceng. Demikian pula

menggunakan pendekatan grafik normal plot, data dikatakan normal jika

terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya tidak

jauh dari garis diagonal.

1. Hasil Uji Normalitas Data Pada Uji Pertama

Hasil pengujian disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.5 Uji Normalitas Pada Uji Pertama

Statistics

32 32

0 0

,427 -2,926

,414 ,414

-1,341 6,999

,809 ,809

Valid

Missing

N

Skewness

Std. Error of Skewness

Kurtosis

Std. Error of Kurtosis

pre1 post1

Berdasarkan perhitungan menggunakan program SPSS 15.00,

diperoleh data pretes dan postes untuk semua siklus berdistribusi normal

karena mempunyai nilai skewnes < 2 dan kurtosis < 7. Gambar grafik

histogram dan normal plot, disajikan secara lengkap pada lampiran.

2. Hasil Uji Normalitas Data Pada Uji Kedua

Hasil pengujian disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Page 157: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

413

Tabel 4.6 Uji Normalitas Pada Uji Kedua

Statistics

32 32

0 0

,690 -,392

,414 ,414

1,441 -,599

,809 ,809

Valid

Missing

N

Skewness

Std. Error of Skewness

Kurtosis

Std. Error of Kurtosis

pre2 post2

Berdasarkan perhitungan menggunakan program SPSS 15.00,

diperoleh data pretes dan postes untuk semua siklus berdistribusi normal

karena mempunyai nilai skewnes < 2 dan kurtosis < 7. Gambar grafik

histogram dan normal plot, disajikan secara lengkap pada lampiran.

3. Hasil Uji Normalitas Data Pada Uji Tahap 3

Hasil pengujian disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.7 Uji Normalitas Pada Uji Ketiga

Statistics

32 32

0 0

-,791 ,000

,414 ,414

-,028 -2,138

,809 ,809

Valid

Missing

N

Skewness

Std. Error of Skewness

Kurtosis

Std. Error of Kurtosis

pre3 post3

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 15

Berdasarkan perhitungan menggunakan program SPSS 15.00,

diperoleh data pretes dan postes untuk semua siklus berdistribusi normal

karena mempunyai nilai skewnes < 2 dan kurtosis < 7. Gambar grafik

histogram dan normal plot, disajikan secara lengkap pada lampiran.

Page 158: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

414

4. Hasil Uji Normalitas Data Pada Uji Keempat

Hasil pengujian disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.8 Uji Normalitas Pada Uji Keempat

Statistics

32 32

0 0

,023 -,286

,414 ,414

-,283 4,161

,809 ,809

Valid

Missing

N

Skewness

Std. Error of Skewness

Kurtosis

Std. Error of Kurtosis

pre4 post4

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 15

Berdasarkan perhitungan menggunakan program SPSS 15.00,

diperoleh data pretes dan postes untuk semua siklus berdistribusi normal

karena mempunyai nilai skewnes < 2 dan kurtosis < 7. Gambar grafik

histogram dan normal plot, disajikan secara lengkap pada lampiran.

Hasil peserta didik dalam penerapan pembelajaran Pendidikan

Karakter dalam meningkatkan kemampuan Menulis Puisi Pada mata pelajaran

Bahasa Indonesia diperoleh melalui tes yang dilaksanakan untuk mengukur

indikator keberhasilan pembelajaran. Hasil belajar ini diambil dari hasil uji

terbatas dan uji luas yang masing-masing dilakukan dalam 4 siklus yang

dilaksanakan di SMAN 18 Bandung.

1. Hasil Uji Sebelum dan Sesudah Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan

Karakter

Pelaksanaan pembelajaran di SMA Negeri 18 Bandung dilakukan

dalam 4 siklus. Sebelum pelaksanaan pembelajaran, peserta didik diberikan tes

(pretes) untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik. Data hasil uji

terbatas diolah dengan teknik statistik Paired Sample t test melalui software

SPSS 15 untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata tes peserta didik antara

sebelum dan sesudah model pembelajaran diterapkan. Kriteria ukur adalah

Page 159: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

415

dengan melihat probabilitas test (sig) jika < α =5%, maka terdapat perbedaan

yang signifikan dan sebaliknya.

Untuk melihat stabilitas model pembelajaran Pendidikan Karakter

dalam meningkatkan kemampuan Menulis Puisi pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia yang dikembangkan di SMA Negeri 18 Bandung maka dilakukan

analisis hasil pre-test yang dilaksanakan setiap kali siklus. Stabilitas model

yang dikembangkan pada uji terbatas ini, dapat diketahui dengan melihat nilai

rata-rata hasil belajar peserta didik. Jika nilai rata-rata hasil belajar peserta

didik pada setiap kali siklus memperlihatkan perbedaan yang signifikan, maka

model pembelajaran yang dikembangkan tersebut dapat dikatakan baik.

1) Hasil Pengujian Tahap Pertama

Tabel 4.9 Hasil Pengujian Terbatas Pretest-Postest Tahap 1

Paired Samples Statistics

66,8750 32 6,56850 1,16116

74,5313 32 1,48072 ,26176

pre1

post1

Pair

1

Mean N Std. Dev iat ion

Std. Error

Mean

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 15

Tabel 4.10 Uji Signfikansi dalam Pengujian Terbatas Pretest-Postest di Semua

Siklus

Paired Samples Test

-7,65625 6,95427 1,22935 -10,16353 -5,14897 -6,228 31 ,000pre1 - post1Pair 1

Mean Std. Dev iation

Std. Error

Mean Lower Upper

95% Conf idence

Interv al of the

Dif f erence

Paired Dif f erences

t df Sig. (2-tailed)

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 15

Hasil pengukuran dan analisis statistik terhadap hasil pembelajaran

sebelum pembelajaran dan setelah pembelajaran Pendidikan Karakter dalam

meningkatkan kemampuan Menulis Puisi mata pelajaran Bahasa Indonesia

menunjukkan hasil sebagai berikut :

Page 160: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

416

Adapun pengujian hipotesisnya menggunakan two-tiled (2 arah) dengan

hipotesis :

Ho μ1 = μ2

Ho μ1 ≠ μ2

Ho : Tidak terdapat perbedaan nilai tes peserta didik antara sebelum dan

sesudah pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Karakter mata pelajaran

bahasa Indonesia

Ha : Terdapat perbedaan nilai tes peserta didik antara sebelum dan sesudah

pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Karakter mata pelajaran bahasa

Indonesia

Kriteria pengambilan keputusan :

Jika nilai probabilitas (sig) ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Jika nilai probabilitas (sig) ≥ 0,05 maka Ho diterima

Pada siklus pertama perbedaan rata-rata adalah 7,65 dengan standar

deviasi 6,95 dan nilai t hitung 6,228 dan probabilitas (sig) = 0,000. Apabila

dibandingkan dengan α = 5% maka nilai probabilitas (sig) < 0,05 (5%)

sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat perbedaan yang

signifikan antara hasil belajar menulis puisi bahasa Indonesia sebelum

pembelajaran dan setelah pembelajaran Pendidikan Karakter dalam

meningkatkan kemampuan Menulis Puisi peserta didik. Dengan perbedaan

tersebut dapat ditafsirkan bahwa secara meyakinkan pembelajaran bahasa

Indonesia dengan model pendidikan karaktermemberi kontribusi yang berarti

dalam meningkatkan kemampuan Menulis Puisi peserta didik.

2. Hasil Uji Sebelum dan Sesudah Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan

Karakter

Pelaksanaan pembelajaran di SMA Negeri 18 Bandung dilakukan

dalam 4 siklus. Sebelum pelaksanaan pembelajaran, peserta didik diberikan tes

(pretes) untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik. Data hasil uji

terbatas diolah dengan teknik statistik Paired Sample t test melalui software

Page 161: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

417

SPSS 15 untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata tes peserta didik antara

sebelum dan sesudah model pembelajaran diterapkan. Kriteria ukur adalah

dengan melihat probabilitas test (sig) jika < α =5%, maka terdapat perbedaan

yang signifikan dan sebaliknya.

Untuk melihat stabilitas model pembelajaran Pendidikan Karakter

dalam meningkatkan kemampuan Menulis Puisi pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia yang dikembangkan di SMA Negeri 18 Bandung maka dilakukan

analisis hasil pre-test yang dilaksanakan setiap kali siklus. Stabilitas model

yang dikembangkan pada uji terbatas ini, dapat diketahui dengan melihat nilai

rata-rata hasil belajar peserta didik. Jika nilai rata-rata hasil belajar peserta

didik pada setiap kali siklus memperlihatkan perbedaan yang signifikan, maka

model pembelajaran yang dikembangkan tersebut dapat dikatakan baik.

1) Hasil Pengujian Tahap Pertama

Tabel 4.11 Hasil Pengujian Terbatas Pretest-Postest Tahap 1

Paired Samples Statistics

66,8750 32 6,56850 1,16116

74,5313 32 1,48072 ,26176

pre1

post1

Pair

1

Mean N Std. Dev iat ion

Std. Error

Mean

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 15

Tabel 4.12 Uji Signfikansi dalam Pengujian Terbatas Pretest-Postest

Paired Samples Test

-7,65625 6,95427 1,22935 -10,16353 -5,14897 -6,228 31 ,000pre1 - post1Pair 1

Mean Std. Dev iation

Std. Error

Mean Lower Upper

95% Conf idence

Interv al of the

Dif f erence

Paired Dif f erences

t df Sig. (2-tailed)

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 15

Page 162: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

418

Hasil pengukuran dan analisis statistik terhadap hasil pembelajaran

sebelum pembelajaran dan setelah pembelajaran Pendidikan Karakter dalam

meningkatkan kemampuan Menulis Puisi mata pelajaran Bahasa Indonesia

menunjukkan hasil sebagai berikut :

Adapun pengujian hipotesisnya menggunakan two-tiled (2 arah) dengan

hipotesis :

Ho μ1 = μ2

Ho μ1 ≠ μ2

Ho : Tidak terdapat perbedaan nilai tes peserta didik antara sebelum dan

sesudah pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Karakter mata pelajaran

bahasa Indonesia

Ha : Terdapat perbedaan nilai tes peserta didik antara sebelum dan sesudah

pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Karakter mata pelajaran bahasa

Indonesia

Kriteria pengambilan keputusan :

Jika nilai probabilitas (sig) ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Jika nilai probabilitas (sig) ≥ 0,05 maka Ho diterima

Pada siklus pertama perbedaan rata-rata adalah 7,65 dengan standar

deviasi 6,95 dan nilai t hitung 6,228 dan probabilitas (sig) = 0,000. Apabila

dibandingkan dengan α = 5% maka nilai probabilitas (sig) < 0,05 (5%)

sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat perbedaan yang

signifikan antara hasil belajar menulis puisi bahasa Indonesia sebelum

pembelajaran dan setelah pembelajaran Pendidikan Karakter dalam

meningkatkan kemampuan Menulis Puisi peserta didik. Dengan perbedaan

tersebut dapat ditafsirkan bahwa secara meyakinkan pembelajaran bahasa

Indonesia dengan model pendidikan karakter dengan media pemutaran video

dan menekankan rasa memberi kontribusi yang berarti dalam meningkatkan

kemampuan Menulis Puisi peserta didik.

Page 163: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

419

2) Hasil Pengujian Tahap Kedua

Tabel 4.13 Hasil Pengujian Terbatas Pretest-Postest Tahap 2

Paired Samples Statistics

66,5313 32 4,39196 ,77640

76,5625 32 3,22228 ,56962

pre2

post2

Pair

1

Mean N Std. Dev iat ion

Std. Error

Mean

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 15

Tabel 4.14 Uji Signfikansi dalam Pengujian Terbatas Pretest-Postest

Paired Samples Test

-10,03125 5,88319 1,04001 -12,15237 -7,91013 -9,645 31 ,000pre2 - post2Pair 1

Mean Std. Dev iation

Std. Error

Mean Lower Upper

95% Conf idence

Interv al of the

Dif f erence

Paired Dif f erences

t df Sig. (2-tailed)

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 15

Hasil pengukuran dan analisis statistik terhadap hasil pembelajaran

sebelum pembelajaran dan setelah pembelajaran Pendidikan Karakter dalam

meningkatkan kemampuan Menulis Puisi mata pelajaran Bahasa Indonesia

menunjukkan hasil sebagai berikut :

Adapun pengujian hipotesisnya menggunakan two-tiled (2 arah)

dengan hipotesis :

Ho μ1 = μ2

Ho μ1 ≠ μ2

Ho : Tidak terdapat perbedaan nilai tes peserta didik antara sebelum dan

sesudah pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Karakter mata pelajaran

bahasa Indonesia

Ha : Terdapat perbedaan nilai tes peserta didik antara sebelum dan sesudah

pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Karakter mata pelajaran bahasa

Indonesia

Kriteria pengambilan keputusan :

Jika nilai probabilitas (sig) ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Jika nilai probabilitas (sig) ≥ 0,05 maka Ho diterima

Page 164: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

420

Pada siklus kedua perbedaan rata-rata adalah 10,03 dengan standar

deviasi 5,88 dan nilai t hitung 9,64 dan probabilitas (sig) = 0,000. Apabila

dibandingkan dengan α = 5% maka nilai probabilitas (sig) < 0,05 (5%)

sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat perbedaan yang

signifikan antara hasil belajar menulis puisi bahasa Indonesia sebelum

pembelajaran dan setelah pembelajaran Pendidikan Karakter dalam

meningkatkan kemampuan Menulis Puisi peserta didik. Dengan perbedaan

tersebut dapat ditafsirkan bahwa secara meyakinkan pembelajaran bahasa

Indonesia dengan model pendidikan karakter melalui media pemutaran video

dan pengamatan langsung terhadap objek yang relevan memberi kontribusi

yang berarti dalam meningkatkan kemampuan Menulis Puisi peserta didik.

2) Hasil Pengujian Tahap Ketiga

Tabel 4.15 Hasil Pengujian Terbatas Pretest-Postest Tahap 2

Paired Samples Statistics

71,2500 32 4,81932 ,85194

77,5000 32 2,54000 ,44901

pre3

post3

Pair

1

Mean N Std. Dev iat ion

Std. Error

Mean

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 15

Tabel 4.16 Uji Signfikansi dalam Pengujian Terbatas Pretest-Postest

Paired Samples Test

-6,25000 5,92970 1,04823 -8,38788 -4,11212 -5,962 31 ,000pre3 - post3Pair 1

Mean Std. Dev iation

Std. Error

Mean Lower Upper

95% Conf idence

Interv al of the

Dif f erence

Paired Dif f erences

t df Sig. (2-tailed)

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 15

Hasil pengukuran dan analisis statistik terhadap hasil pembelajaran

sebelum pembelajaran dan setelah pembelajaran Pendidikan Karakter dalam

meningkatkan kemampuan Menulis Puisi mata pelajaran Bahasa Indonesia

menunjukkan hasil sebagai berikut :

Page 165: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

421

Adapun pengujian hipotesisnya menggunakan two-tiled (2 arah) dengan

hipotesis :

Ho μ1 = μ2

Ho μ1 ≠ μ2

Ho : Tidak terdapat perbedaan nilai tes peserta didik antara sebelum dan

sesudah pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Karakter mata pelajaran

bahasa Indonesia

Ha : Terdapat perbedaan nilai tes peserta didik antara sebelum dan sesudah

pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Karakter mata pelajaran bahasa

Indonesia

Kriteria pengambilan keputusan :

Jika nilai probabilitas (sig) ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Jika nilai probabilitas (sig) ≥ 0,05 maka Ho diterima

Pada siklus ketiga perbedaan rata-rata adalah 6,25 dengan standar

deviasi 5,92 dan nilai t hitung 5,96 dan probabilitas (sig) = 0,000. Apabila

dibandingkan dengan α = 5% maka nilai probabilitas (sig) < 0,05 (5%)

sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat perbedaan yang

signifikan antara hasil belajar menulis puisi bahasa Indonesia sebelum

pembelajaran dan setelah pembelajaran Pendidikan Karakter dalam

meningkatkan kemampuan Menulis Puisi peserta didik. Dengan perbedaan

tersebut dapat ditafsirkan bahwa secara meyakinkan pembelajaran bahasa

Indonesia dengan model pendidikan karakter melalui media pemutaran video,

menyanyi dan instrumen musik yang relevan memberi kontribusi yang berarti

dalam meningkatkan kemampuan Menulis Puisi peserta didik.

Page 166: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

422

3) Hasil Pengujian Tahap Keempat

Tabel 4.17 Hasil Pengujian Terbatas Pretest-Postest Tahap 2

Paired Samples Statistics

76,1875 32 3,76261 ,66514

79,8438 32 2,00176 ,35387

pre4

post4

Pair

1

Mean N Std. Dev iat ion

Std. Error

Mean

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 15

Tabel 4.18 Uji Signfikansi dalam Pengujian Terbatas Pretest-Postest di Semua

Siklus

Paired Samples Test

-3,65625 4,21678 ,74543 -5,17656 -2,13594 -4,905 31 ,000pre4 - post4Pair 1

Mean Std. Dev iation

Std. Error

Mean Lower Upper

95% Conf idence

Interv al of the

Dif f erence

Paired Dif f erences

t df Sig. (2-tailed)

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 15

Hasil pengukuran dan analisis statistik terhadap hasil pembelajaran

sebelum pembelajaran dan setelah pembelajaran Pendidikan Karakter dalam

meningkatkan kemampuan Menulis Puisi mata pelajaran Bahasa Indonesia

menunjukkan hasil sebagai berikut :

Adapun pengujian hipotesisnya menggunakan two-tiled (2 arah)

dengan hipotesis :

Ho μ1 = μ2

Ho μ1 ≠ μ2

Ho : Tidak terdapat perbedaan nilai tes peserta didik antara sebelum dan

sesudah pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Karakter mata pelajaran

bahasa Indonesia

Ha : Terdapat perbedaan nilai tes peserta didik antara sebelum dan sesudah

pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Karakter mata pelajaran bahasa

Indonesia

Page 167: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

423

Kriteria pengambilan keputusan :

Jika nilai probabilitas (sig) ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Jika nilai probabilitas (sig) ≥ 0,05 maka Ho diterima

Pada siklus keempat perbedaan rata-rata adalah 3,65 dengan standar

deviasi 4,22 dan nilai t hitung 4,905 dan probabilitas (sig) = 0,000. Apabila

dibandingkan dengan α = 5% maka nilai probabilitas (sig) < 0,05 (5%)

sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat perbedaan yang

signifikan antara hasil belajar menulis puisi bahasa Indonesia sebelum

pembelajaran dan setelah pembelajaran Pendidikan Karakter dalam

meningkatkan kemampuan Menulis Puisi peserta didik. Dengan perbedaan

tersebut dapat ditafsirkan bahwa secara meyakinkan pembelajaran bahasa

Indonesia dengan model pendidikan karakter melalui media pemutaran video,

menyanyi dan apresiasi puisi memberi kontribusi yang berarti dalam

meningkatkan kemampuan Menulis Puisi peserta didik.

1. Uji Perbedaan Setelah Penerapan Modep Pembelajaran (Postest)

H asil uji perbedaan nilai postest antar siklus pada uji terbatas dapat dilihat

dalam deskripsi sebagai berikut :

Tabel 4.19 Hasil Pengujian Terbatas Pretest-Postest di Semua Siklus

Paired Samples Statistics

74,5313 32 1,48072 ,26176

76,5625 32 3,22228 ,56962

76,5625 32 3,22228 ,56962

77,5000 32 2,54000 ,44901

77,5000 32 2,54000 ,44901

79,8438 32 2,00176 ,35387

79,8438 32 2,00176 ,35387

80,4688 32 3,20266 ,56616

post1

post2

Pair

1

post2

post3

Pair

2

post3

post4

Pair

3

post4

post5

Pair

4

Mean N Std. Dev iat ion

Std. Error

Mean

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 15

Page 168: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

424

Tabel 4.20 Uji Signfikansi dalam Pengujian Terbatas Antar Postest di Semua

Siklus

Paired Samples Test

-2,03125 2,49495 ,44105 -2,93078 -1,13172 -4,605 31 ,000

-,93750 1,98279 ,35051 -1,65237 -,22263 -2,675 31 ,012

-2,34375 2,83537 ,50123 -3,36601 -1,32149 -4,676 31 ,000

-,62500 2,10606 ,37230 -1,38432 ,13432 -1,679 31 ,103

post1 - post2Pair 1

post2 - post3Pair 2

post3 - post4Pair 3

post4 - post5Pair 4

Mean Std. Dev iat ion

Std. Error

Mean Lower Upper

95% Conf idence

Interv al of the

Dif f erence

Paired Dif f erences

t df Sig. (2-tailed)

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 15

Hasil pengukuran dan analisis statistik terhadap hasil belajar siswa

setelah pembelajaran Pendidikan Karakter diterapkan dapat dilihat pada

deskripsi berikut:

1. Pada uji postest antar siklus pertama dan kedua terdapat perbedaan rata-

rata 2,03 dengan standar deviasi 2,49 dan nilai t hitung = 4,605 dan

probabilitas (sig) = 0,000. Apabila dibandingkan dengan α = 5% maka

nilai probabilitas (sig) < 0,05 (5%) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima,

artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil postest siklus

pertama dan siklus kedua.

2. Pada uji postest antar siklus kedua dan ketiga terdapat perbedaan rata-rata

0,93 dengan standar deviasi 1,98 dan nilai t hitung = 2,675 dan

probabilitas (sig) = 0,012. Apabila dibandingkan dengan α = 5% maka

nilai probabilitas (sig) < 0,05 (5%) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima,

artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil postest siklus

kedua dan ketiga.

3. Pada uji postest antar siklus ketiga dan keempat terdapat perbedaan rata-

rata 2,34 dengan standar deviasi 2,83 dan nilai t hitung = 4,676 dan

probabilitas (sig) = 0,000. Apabila dibandingkan dengan α = 5% maka

nilai probabilitas (sig) < 0,05 (5%) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima,

Page 169: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

425

artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil postest siklus

ketiga dan keempat.

4. Pada uji postest antar siklus keempat dan kelima terdapat perbedaan rata-

rata 0,625 dengan standar deviasi 2,10 dan nilai t hitung = 1,679 dan

probabilitas (sig) = 0,103. Apabila dibandingkan dengan α = 5% maka

nilai probabilitas (sig) > 0,05 (5%) sehingga Ho diterima dan Ha ditolak,

artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil postest siklus

kempat dan klima. Nilai perbedaan antar postest setiap siklus mengalami

kecenderungan selisih perbedaan yang semakin kecil dan berakhir

perbedaannya pada siklus lima akhirnya jika diadakan tambahan

penerapan pembelajaran berikutnya dengan menambah siklus akan bernilai

statis, mengindikasikan bahwa penerapan model tersebut akan mengalami

kesetabila dan akan menuju kurva yang mendatar.

Hasil belajar dengan menggunakan media pembelajaran

Pendidikan Karakter juga dapat dilihat dari jumlah peserta didik yang

tuntas belajar berdasarkan Standar Ketuntasan Belajar Minimum (SKBM)

tingkat Sekolah Menengah Umum dan nasional. SKBM digunakan untuk

menentukan batas minimum nilai hasil belajar pada kompetensi dasar

tertentu. SKBM tingkat SMU yang digunakan uji terbatas dan SKBM

tingkat nasional adalah 60,00. Berikut adalah grafik persentase peserta

didik tuntas belajar :

Page 170: BAB V IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN A. Model …repository.upi.edu/7822/6/t_bind_1007276_chapter5.pdf257 Mimin Sahmini, 2012

Mimin Sahmini, 2012 Puisi Lirik Dalam Sastra Indonesia Modern Dan Penyusunan Model Pembelajaran Menulis Puisi Berorientasi Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

426

Grafik 4.5 Persentase Keuntasan Hasil Belajar Peserta didik pada uji Terbatas

Berdasarkan grafik di atas tampak bahwa hasil belajar peserta didik uji

terbatas di SMAN 18 Bandung pada postes pertama sampai dengan postes

keempat tuntas 100%.