bab v hasil penelitian 5.1 pemeriksaan kualitatif bahan ...eprints.umm.ac.id/42829/6/bab v.pdf ·...
TRANSCRIPT
33
BAB V
HASIL PENELITIAN
5.1 Pemeriksaan Kualitatif Bahan Penelitian
Pemeriksaan kualitatif dilakukan pada bahan yang digunakan pada
penelitian, meliputi ekstrak daun keji beling serta bahan pembawanya. Hasil dari
pemeriksaan ditunjukkan pada tabel V.1-V.6.
5.1.1 Pemeriksaan Kualitatif Ekstrak Keji beling
Hasil pemeriksaan secara kualitatif ekstrak daun keji beling dapat dilihat
pada tabel V1 dan lampiran 12.
Tabel V. 1 Hasil Pemeriksaan Kualitatif Ekstrak Daun Keji beling
Pemeriksaan Pengamatan Pustaka
Organoleptis
Bentuk
Warna
Bau
Rasa
Organoleptis
Kental dan lengket
Hijau kehitaman
Khas
Pahit
Organoleptis
Belum tercantum di
Farmakope Herbal
Indonesia
Uji Reaksi Warna Adanya warna jingga
kemerahan
Flavonoid ditunjukkan
dengan adanya warna
jingga sampai
kemerahan*
Uji KLT Noda warna kuning
dengan Rf 0,63 positif
flavonoid
Noda warna kuning dari
flavonoid dengan Rf
0,61** *)Roring N., et al., 2017 **) Sarwoko, 1989
Hasil pemeriksaan kualitatif ekstrak daun keji beling (tabel V.1)
menunjukkan noda berwarna kuning intensif golongan flavonoid dan dengan uji
KLT memberi niai Rf 0,63 sesuai dengan pustaka. Selanjutnya pemeriksaan
dilakukan dengan uji reaksi warna dan diperoleh hasil larutan berwarna jingga
kemerahan menunjukkan adanya senyawa golongan flavonoid ekstrak daun keji
beling yang sesuai dengan pustaka.
34
5.2 Pemeriksaan Kualitatif Bahan Pembawa
Pemeriksaan kualitatif bahan pembawa dilakukan dengan analisis gugus
fungsi dari spektra inframerah pada bahan Laktosa, Avicel PH 101, HPMC 2910 5
cps, Primogel, dan Mg stearat.
5.2.1 Pemeriksaan Kualitatif Laktosa
Hasil pemeriksaan laktosa secara kualitatif dengan analisis gugus fungsi
dapat dilihat pada tabel V.2 dan hasil spektrum inframerah dapat dilihat pada
lampiran 13.
Tabel V. 2 Hasil Pemeriksaan Kualitatif Laktosa
Pemeriksaan Pengamatan Pustaka
Organoleptis
Bentuk
Warna
Bau
Organoleptis
Serbuk halus
Berwarna putih
Tidak berbau
Organoleptis*
Serbuk putih
Putih
Tidak berbau
Spektrum Inframerah
Gugus:
Bilangan Gelombang
(cm-1
)
Bilangan Gelombang
(cm-1
)**
O-H 3525,88
3383,14
3521,5
3380,7
C-H 2887,44 2889,9
C-H 989,48
632,65
987,6
631,7
C-O 1091,71
1201,65
1094,2
1202,3 *) Depkes RI, 2014, **) Raut D.M et al., 2011
Hasil analisis gugus fungsi dengan menggunakan spektrofometri
inframerah (tabel V.2) menunjukkan bahwa bahan yang diteliti merupakan
Laktosa sesuai dengan pustaka.
5.2.2 Pemeriksaan Kualitatif Avicel PH 101
Hasil pemeriksaan Avicel PH 101 secara kualitatif dengan analisis gugus
fungsi dapat dilihat pada tabel V.3 dan hasil spektrum inframerah dapat dilihat
pada lampiran 14.
35
Tabel V. 3 Hasil Pemeriksaan Kualitatif Avicel PH 101
Pemeriksaan Pengamatan Pustaka
Organoleptis
Bentuk
Warna
Bau
Organoleptis
Serbuk halus
Berwarna putih
Tidak berbau
Organoleptis*
Serbuk
Putih
Tidak berbau
Spektrum Inframerah
Gugus:
Bilangan Gelombang
(cm-1
)
Bilangan Gelombang
(cm-1
)**
-O-H 3277,06 3275
-C-H 2900,94 2887
-C-O-C 1159,22 1157 *) Rowe et al., 2009, **) Pachuau et al., 2013
Hasil analisis gugus fungsi dengan menggunakan spektrofometri
inframerah (tabel V.3) menunjukkan bahwa bahan yang diteliti merupakan Avicel
PH 101 sesuai dengan pustaka.
5.2.3 Pemeriksaan Kualitatif HPMC 2910 5cps
Hasil pemeriksaan HPMC 2910 5 cps secara kualitatif dengan analisis
gugus fungsi dapat dilihat pada tabel V.4 dan hasil spektrum inframerah dapat
dilihat pada lampiran 15.
Tabel V. 4 Hasil Pemeriksaan Kualitatif HPMC 2910 5 cps
Pemeriksaan Pengamatan Pustaka
Organoleptis
Bentuk
Warna
Bau
Rasa
Organoleptis
Serbuk halus
Putih krim
Tidak berbau
Tidak berasa
Organoleptis*
Serbuk halus
Putih krim
Tidak berbau
Tidak berasa
Spektrum Inframerah
Gugus:
Bilangan Gelombang
(cm-1)
Bilangan Gelombang
(cm-1)**
O-H 3453,51
3469,94
3481,51
3200-3570
C-H 2835,36
2895,15
2910,58
2929,87
2800-3000
C-O 1107,14 1100 *) Rowe et al., 2009, **) Jablonska, 2011
36
Hasil analisis gugus fungsi dengan menggunakan spektrofometri
inframerah (tabel V.4) menunjukkan bahwa bahan yang diteliti merupakan HPMC
2910 5cps sesuai dengan pustaka.
5.2.4 Pemeriksaan Kualitatif Primogel
Hasil pemeriksaan Primogel secara kualitatif dengan analisis gugus fungsi
dapat dilihat pada tabel V.5 dan hasil spektrum inframerah dapat dilihat pada
lampiran 16.
Tabel V. 5 Hasil Pemeriksaan Kualitatif Primogel
Pemeriksaan Pengamatan Pustaka
Organoleptis
Bentuk
Warna
Bau
Rasa
Organoleptis
Serbuk halus
Putih kekuningan
Tidak berbau
Tidak berasa
Organoleptis*
Serbuk halus
Putih kekuningan
Tidak berbau
Tidak berasa
Spektrum Inframerah
Gugus:
Bilangan Gelombang
(cm-1)
Bilangan Gelombang
(cm-1)**
O – H 2895,15 2900
C – O – C 999,13 1000
C – N 1350 1334,74 *) Rowe et al., 2009 **) Chaud, M.V et al., 2013
Hasil analisis gugus fungsi dengan menggunakan spektrofometri
inframerah (tabel V.5) menunjukkan bahwa bahan yang telah diteliti merupakan
Primogel sesuai dengan pustaka.
5.2.5 Pemeriksaan Kualitatif Mg-Stearat
Hasil pemeriksaan Mg stearat secara kualitatif dengan analisis gugus
fungsi dapat dilihat pada tabel V.6 dan hasil spektrum inframerah dapat dilihat
pada lampiran 17.
37
Tabel V. 6 Hasil Pemeriksaan Kualitatif Mg Stearat
Pemeriksaan Pengamatan Pustaka
Organoleptis
Bentuk
Warna
Bau
Rasa
Organoleptis
Serbuk sangat halus
Berwarna putih
Bau asam
Khas
Organoleptis*
Serbuk
Putih
Bau samar asam stearat
Khas
Spektrum Inframerah
Gugus:
Bilangan Gelombang
(cm-1)
Bilangan Gelombang
(cm-1)**
-CH2 2848,86
2916
2849
2916
-C=O 1539,2 1579 *) Rowe et al., 2009, **) Hattory et al., 2017
Hasil analisis gugus fungsi dengan menggunakan spektrofometri
inframerah (tabel V.5) menunjukkan bahwa bahan yang diteliti merupakan Mg
stearat sesuai dengan pustaka.
5.3 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul
Hasil pemeriksaan mutu fisik granul yang dilakukan antara lain uji
kandungan lengas (MC), uji kecepatan alir dan sudut diam, kadar fines, uji
kompresibilitas, dan kompaktibilitas pada masing-masing formula dapat dilihat
pada tabel V.7 dan asil pemeriksaan keseluruhan uji dapat dilihat pada lampiran
18.
Tabel V. 7 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Granul Ekstrak Daun Keji beling
Pemeriksaan Rata-rata±SD
G1 G2 G3 G4
MC (%)a 2,19±0,36 1,74±0,16 1,89±0,21 1,88±0,25
Kecepatan Alir (g/dt)a 8,89±0,55 9,29±0,16 9,44±0,33 9,60±0,08
Sudut diam (°)a 28,65±1,08 27,94±0,33 26,76±0,96 26,49±0,79
Kadar Fines (%)b 13,86±0,82 7,46±2,91 6,64±1,70 4,04±1,07
Kompresibilitas (%)a
7,03±0,60 6,25±0,59 5,42±0,59 4,58±0,59
Kompaktibilitas 1ton (Kg)a 2,50±0,50 4,17±0,29 4,33±0,29 5,17±0,29
Kompaktibilitas 2ton (Kg)a 3,33±0,29 6,00±0,00 6,33±0,29 7,33±0,29
a) data rata-rata 3 kali pengukuran dengan simpangan baku, b) data rata-rata
2 bets pengukuran dengan simpangan baku
38
Keterangan:
G1 : Granul Ekstrak Daun Keji beling tanpa bahan pengikat
G2 : Granul Ekstrak Daun Keji beling dengan HPMC 2910 5 cps 1%
G3 : Granul Ekstrak Daun Keji beling dengan HPMC 2910 5 cps 2%
G4 : Granul Ekstrak Daun Keji beling dengan HPMC 2910 5 cps 3%
Untuk mengetahui kecenderungan perbedaan tekanan terhadap
kompaktibilitas granul dibuat kurva histogram seperti pada gambar 5.1.
Gambar 5.1 Histogram Kompaktibilitas Granul
Perbedaan tekanan memberikan pengaruh terhadap kompaktibilitas granul
yang terbentuk, semakin tinggi kadar HPMC 2910 5 cps maka kompaktibilitas
semakin meningkat. Hasil uji kompaktibilitas dengan menggunakan tekanan 1 ton
telah mengasilkan tablet dengan kekerasan yang baik. Sehingga pada dipilih
tekanan 1 ton untuk pengembangan formula tablet ekstrak daun keji beling.
0,50
0,29 0,29
0,29
0,29
0,00 0,29
0,29
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1 2 3 4
Kom
pak
tib
ilit
as
(Kg)
Formula
1 ton
2 ton
39
5.4 Spesifikasi Mutu Fisik Tablet Ekstrak Daun Keji beling
Spesifikasi tablet ekstrak daun keji beling dapat dilihat pada tabel V.8.
Tabel V. 8 Spesifikasi Tablet Ekstrak Daun Keji beling
Spesifik Tablet
Dosis ekstrak 100 mg/tab
Warna Hijau
Bau Kuat
Rasa Pahit
Tebal 3 mm
Diameter 13 mm
Bobot 650 mg
Khasiat Peluruh Batu Ginjal
5.5 Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet Ekstrak Daun Keji beling
Hasil pemeriksaan mutu fisik tablet ekstrak daun keji beling yang telah
dilakukan antara lain kekerasan tablet, kerapuhan tablet, serta waktu hancur tablet.
Hasil dari pemeriksaan dapat dilihat pada tabel V.9 dan hasil keseluruhan dapat
dilihat pada lampiran 19.
Tabel V. 9 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet Ekstrak Daun Keji beling
Pemeriksaaan Rata-rata±SD
F1 F2 F3 F4
Kekerasan (Kg)a 2,65±0,34 4,2±0,35 5,1±0,32 6,45±0,37
Kerapuhan (%)b 0,73±0,04 0,52±0,20 0,42±0,09 0,34±0,04
Waktu Hancur (menit)b 4,00±0,50 8,83±0,29 10,67±0,58 13,17±0,29
a) data rata-rata 10 kali pengukuran dengan simpangan baku, b)data rata-rata
3 kali pengukuran dengan simpangan baku
Keterangan:
F1 : Formula tablet tanpa bahan pengikat
F2 : Formula Tablet dengan bahan pengikat HPMC 2910 5 cps 1%
F3 : Formula Tablet dengan bahan pengikat HPMC 2910 5 cps 2%
F4 : Formula Tablet dengan bahan pengikat HPMC 2910 5 cps 3%
40
5.6 Analisis Mutu Fisik Tablet
Untuk mengetahui pengaruh kadar bahan pengikat HPMC 2910 5 cps
terdahap mutu fisik tablet ekstrak daun keji beling dilakukan analisis mutu fisik
tablet yang dapat dilihat pada gambar 5.2, 5.3, dan 5.4.
5.6.1 Analisis Kekerasan Tablet
Pengaruh bahan pengikat HPMC 2910 5 cps terhadap kekerasan tablet
yang dihasilkan dari ekstrak daun keji beling dapat dilihat pada gambar 5.2.
Gambar 5. 2 Histogram Kekerasan Tablet Ekstrak Daun Keji beling
Histogram kekerasan tablet (gambar 5.2) menunjukkan bahwa dengan
peningkatan kadar HPMC 2910 5 cps dapat mempengaruhi meningkatnya
kekerasan tablet ekstrak daun keji beling yang dihasilkan. Pada F1 kekerasan
tablet tidak memenuhi persyaratan sedangkan pada F2, F3, dan F4 memiliki
kekerasan tablet yang memenuhi persyaratan.
Dilakukan analisis statistik mutu fisik tablet yang meliputi kekerasan,
kerapuhan, dan waktu hancur tablet. Analisis statistik kekerasan tablet ekstrak
daun keji beling dapat dilihat pada tabel V.10 dan V.11.
Tabel V. 10 Hasil Analisis Statistik Kekerasan Tablet Ekstrak Daun Keji beling
Formula
Kekerasan F Hitung F Tabel
Rata-rata ± SD (Kg) P
F1
F2
F3
F4
2,65±0,34
4,2±0,35
5,1±0,32
6,45±0,37
0,000
0,000
0,000
215,576
2,87
0,34
0,35
0,32
0,37
0
1
2
3
4
5
6
7
8
1 2 3 4
Kek
erasa
n (
Kg)
Formula
41
Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa harga F hitung (215,567) lebih
besar dibandingkan dengan F tabel (2,87) sehingga dapat dikatan bahwa angar
formula dengan derajat kepercayaan 95% (α=0,05) menunjukkan adanya
perbedaan yang bermakna. Uji Tukey HSD kekerasan tablet ekstrak daun keji
beling dapat dilihat pada tabel V.11.
Tabel V. 11 Hasil Uji Tukey HSD Kekerasan Tablet Ekstrak Daun Keji beling
F1 F2 F3 F4
F1 - + + +
F2 + - + +
F3 + + - +
F4 + + + -
Keterangan:
( + ) : Perbedaan yang bermakna
( - ) : Tidak ada Perbedaan yang bermakna
Dari Uji Tukey HSD terhadap kekerasan tablet menunjukkan bahwa
masing-masing formula antara F1, F2, F3, dan F4 memiliki perbedaan yang
bermakna.
5.6.2 Analisis Kerapuhan Tablet
Pengaruh bahan pengikat HPMC 2910 5 cps terhadap kerapuhan tablet
yang dihasilkan dari ekstrak daun keji beling dapat dilihat pada gambar 5.3.
Gambar 5. 3 Histogram Kerapuhan Tablet Ekstrak Daun Keji beling
0,04
0,20
0,09
0,04
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
1 2 3 4
Ker
ap
uh
an
(%
)
Formula
42
Histogram kerapuhan tablet (gambar 5.3) menunjukkan bahwa dengan
peningkatan kadar HPMC 2910 5 cps memperngaruhi penurunan kerapuhan tablet
ekstrak daun keji beling yang dihasilkan. Pada semua formula menunjukkan
kerapuhan tablet yang memenuhi persyaratan kurang dari 1%.
Sedangkan dilakukan analisis statistik terhadap kerapuhan tablet ekstrak
daun keji beling yang dapat dilihat pada tabel V.12.
Tabel V. 12 Hasil Analisis Statistik Kerapuhan Tablet Ekstrak Daun Keji beling
Formula
Kerapuhan F Hitung F Tabel
Rata-rata ± SD (%) P
F1
F2
F3
F4
0,73±0,04
0,52±0,20
0,42±0,09
0,34±0,04
0,192
0,037
0,012
6,829
4,07
Analisis statistik menunjukkan bahwa harga F hitung (6,829) lebih besar
dibandingkan dengan F tabel (4,07) sehingga dapat dikatan bahwa angar formula
dengan derajat kepercayaan 95% (α=0,05) menunjukkan adanya perbedaan yang
bermakna. Uji Tukey HSD kerapuhan tablet ekstrak daun keji beling dapat dilihat
pada tabel V.13.
Tabel V. 13 Hasil Uji Tukey HSD Kerapuhan Tablet Ekstrak Daun Keji beling
F1 F2 F3 F4
F1 - - + +
F2 - - - -
F3 + - - -
F4 + - - -
Keterangan:
( + ) : Perbedaan yang bermakna
( - ) : Tidak ada Perbedaan yang bermakna
Hasil uji Tukey HSD terhadap kerapuhan tablet menunjukkan bahwa
antara F1:F3, F1:F4, F3:F4 memberikan perbedaan yang bermakna.
5.6.3 Analisis Waktu Hancur Tablet
Pengaruh bahan pengikat HPMC 2910 5 cps terhadap waktu hancur
tablet yang dihasilkan dari ekstrak daun keji beling dapat dilihat pada gambar 5.4.
43
Gambar 5. 4 Histogram Waktu Hancur Tablet Ekstrak Daun Keji beling
Histogram waktu hancur tablet (gambar 5.4) menunjukkan bahwa dengan
peningkatan kadar HPMC 2910 5 cps memperngaruhi peningkatan waktu hancur
tablet ekstrak daun keji beling yang dihasilkan. Pada semua formula menunjukkan
waktu hancur tablet yang memenuhi persyaratan yaitu kurang dari 15 menit.
Sedangkan dilakukan analisis statistik waktu hancur tablet ekstrak daun
keji beling yang dapat dilihat pada tabel V.14.
Tabel V. 14 Hasil Analisis Statistik Kerapuhan Tablet Ekstrak Daun Keji beling
Formula Waktu Hancur F Hitung F Tabel
Rata-rata ± SD (menit) P
F1
F2
F3
F4
4,00±0,50
8,83±0,29
10,67±0,58
13,17±0,29
0,000
0,000
0,000
240,296
4,07
Analisis statistik menunjukkan bahwa harga F hitung (240,296) lebih
besar dibandingkan dengan F tabel (4,07) sehingga dapat dikatan bahwa angar
formula dengan derajat kepercayaan 95% (α=0,05) menunjukkan adanya
perbedaan yang bermakna. Uji Tukey HSD kerapuhan tablet ekstrak daun keji
beling dapat dilihat pada tabel V.15.
0,50
0,29
0,58
0,29
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
12,00
14,00
16,00
1 2 3 4
Wak
tu H
an
cur
(men
it)
Formula
44
Tabel V. 15 Hasil Uji Tukey HSD Waktu Hancur Tablet Ekstrak Daun Kejibeling
F1 F2 F3 F4
F1 - + + +
F2 + - + +
F3 + + - +
F4 + + + -
Keterangan:
( + ) : Perbedaan yang bermakna
( - ) : Tidak ada Perbedaan yang bermakna
Dari uji Tukey HSD terhadap waktu hancur tablet menunjukkan bahwa
masing-masing formula antara F1, F2, F3, dan F4 memiliki perbdaan yang
bermakna.