bab v (andrini) -...

4
107 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Asuhan keperawatan pada Tn. S mencakup pre dan post operasi katarak sebagai asuhan keperawatan perioperatif terhadap pasien yang mengalami pembedahan. Perencanaan tindakan keperawatan yang disusun oleh penulis akan disesuaikan dengan data pengkajian yang didapat dan diagnosa yang muncul, semua intervensi yang disusun telah dibahas dan dipahami oleh penulis pada bab sebelumnya. 1. Data fokus yang ditemukan dari hasil pengkajian Hasil pengkajian pada hari pertama pasien masuk RS didapatkan data subyektif bahwa pasien mengalami penurunan ketajaman penglihatan mata kiri dan data obyektif visus okular dahulu : >2/60, visus okular sekarang 1/∞. Dari data fokus pertama didapatkan rencana tindakan pembedahan, penulis melakukan pengkajian kembali pre operasi dan didapatkan data subyekti bahwa pasien merasa takut menghadapi operasi karna sebelumnya belum pernah dioperasi, data obyektif tekanan darah meningkat semula 130/70 mmHg (siang) menjadi 140/90 mmHg (sore). Hasil pengkajian post operasi pada Tn.S didapat data subyektif nyeri luka post operasi dan data obyektif skala nyeri 5, hilang timbul, bertambah nyeri saat digunakan bergerak. Data fokus kedua yang

Upload: lydat

Post on 06-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB V (andrini) - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/135/jtptunimus-gdl-andriniest... · nyeri luka post operasi dan data obyektif skala nyeri ... dengan tidak adanya

107

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Asuhan keperawatan pada Tn. S mencakup pre dan post operasi

katarak sebagai asuhan keperawatan perioperatif terhadap pasien yang

mengalami pembedahan. Perencanaan tindakan keperawatan yang disusun

oleh penulis akan disesuaikan dengan data pengkajian yang didapat dan

diagnosa yang muncul, semua intervensi yang disusun telah dibahas dan

dipahami oleh penulis pada bab sebelumnya.

1. Data fokus yang ditemukan dari hasil pengkajian

Hasil pengkajian pada hari pertama pasien masuk RS didapatkan

data subyektif bahwa pasien mengalami penurunan ketajaman

penglihatan mata kiri dan data obyektif visus okular dahulu : >2/60, visus

okular sekarang 1/∞. Dari data fokus pertama didapatkan rencana

tindakan pembedahan, penulis melakukan pengkajian kembali pre

operasi dan didapatkan data subyekti bahwa pasien merasa takut

menghadapi operasi karna sebelumnya belum pernah dioperasi, data

obyektif tekanan darah meningkat semula 130/70 mmHg (siang) menjadi

140/90 mmHg (sore).

Hasil pengkajian post operasi pada Tn.S didapat data subyektif

nyeri luka post operasi dan data obyektif skala nyeri 5, hilang timbul,

bertambah nyeri saat digunakan bergerak. Data fokus kedua yang

Page 2: BAB V (andrini) - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/135/jtptunimus-gdl-andriniest... · nyeri luka post operasi dan data obyektif skala nyeri ... dengan tidak adanya

108

ditemukan pasien dan keluarga mengatakan takut mengganti balutan luka

dan member obat tetes mata, keluarga juga mengatakan bingung cara

merawat luka post operasi dengan benar.

2. Rumusan diagnosa yang ditemukan

Pada Tn. S dengan pre operasi katarak didapatkan dua diagnosa

keperawatan sesuai dengan data yang diperoleh melalui pengkajian yang

telah dilakukan, yaitu gangguan sensori persepsi: penglihatan dan

ansietas (cemas). Sementara diagnosa keperawatan pada post operasinya

didapatkan dua diagnosa keperawatan, yaitu gangguan rasa nyaman:

nyeri dan resiko tinggi infeksi.

3. Penetapan rencana keperawatan

Perencanaan yang ditetapkan sesuai dengan diagnosa

keperawatan yang muncul sebagai upaya untuk menyelesaikan masalah,

dan perencaan yang tekah disusun adalah sebagai berikut memeriksa

tajam penglihatan pasien, melakukan persiapan pasien sebelum operasi,

memberikan penjelasan mengenai prosedur tindakan operasi maupun

setelah operasi, memberikan terapi sesuai advis dokter, perawatan mata

setelah operasi dengan mengganti balutan mata sesuai prosedur dengan

prinsip steril.

4. Tindakan yang dilakukan dari rencana keperawatan yang dibuat

Tindakan keperawatan yang penulis lakukan selama masa

perawatan pre dan post operasi sesuai dengan intervensi yang telah

dibuat untuk mengatasi masalah keperawatan yang ada antara lain adalah

Page 3: BAB V (andrini) - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/135/jtptunimus-gdl-andriniest... · nyeri luka post operasi dan data obyektif skala nyeri ... dengan tidak adanya

109

dengan memeriksa tajam penglihatan pasien, melakukan persiapan

pasien sebelum operasi, memberikan penjelasan mengenai prosedur

tindakan operasi maupun setelah operasi, memberikan terapi sesuai advis

dokter, perawatan mata setelah operasi dengan mengganti balutan mata

sesuai prosedur dengan prinsip steril. Secara garis besar, masalah

keperawatan yang ada baik selama pre dan post operasi dapat teratasi

sesuai dengan batasan waktu yang telah ditentukan dalam intervensi yang

sebelumnya telah dibuat dengan tetap berpedoman pada materi dalam

konsep dasar.

5. Evaluasi dari tindakan keperawatan yang telah dilakukan

Setelah dilakukan perawatan selama dua hari, Tn. S

diperbolehkan pulang karena didapatkan respon perkembangan yang baik

dengan tidak adanya tanda- tanda komplikasi pasca operasi dan adanya

peningkatan ketajaman pasien pada mata yang telah dioperasi yang

semula 1/∞ menjadi 1/60. Selama pasien dirawat, selalu ada anggota

keluarga yang menemani sehingga peran serta keluarga dapat dilibatkan

secara maksimal dalam membantu kesembuhan pasien. Keberhasilan

asuhan keperawatan pada pasien tidak lepas dari peran serta keluarga.

B. Saran

Setelah penulis memperoleh data dan tinjauan teori dari pengalaman yang

diperoleh selama melakukan asuhan keperawatan pada Tn.S dengan pre dan

post operasi katarak, maka penulis dapat memberikan saran kepada pembaca

khususnya perawat mengenai kasus katarak adalah sebagai berikut :

Page 4: BAB V (andrini) - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/135/jtptunimus-gdl-andriniest... · nyeri luka post operasi dan data obyektif skala nyeri ... dengan tidak adanya

110

1. Perawat harus lebih teliti dalam melakukan pengkajian terhadap pasien

dengan pre dan post operasi katarak untuk menemukan data fokus yang

akurat selama asuhan keperawatan.

2. Perawat harus memperhatikan pengambilan diagnosa yang tepat dari

hasil pengkajian yang didapatkan, karena hal ini akan berpengaruh pada

ketepatan perumusan rencana tindakan keperawatan pada pasien

dengan pre dan post operasi katarak.

3. Untuk menetapkan perencanaan tindakan keperawatan perawat harus

melihat kembali diagnosa yang sudah ditemukan sebelumnya dari pasien

dengan pre dan post operasi katarak.

4. Tindakan keperawatan harus dilakukan berdasarkan intervensi yang ada

dan diharapkan sesuai dengan standart asuhan keperawatan yang telah

dirumuskan pada pasien dengan pre dan post operasi katarak..

5. Setelah asuhan keperawatan terlaksana melalui tindakan keperawatan

yang telah diberikan, perawat harus melakukan evaluasi berdasarkan

respon pasien kemudian data yang telah didapat dibandingkan dengan

kriteria hasil dalam perencanaan untuk mengetahui apakah masalah

teratasi seluruhnya atau hanya sebagian selanjutnya akan dibuat kembali

rencana tindakan keperawatan sebagai asuhan keperawatan lebih lanjut.