bab iv-vi gambaran pengetahuan lansia terhadap hipertensi
TRANSCRIPT
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan selama bulan Maret dipanti
Wredha Dewanata Slarang Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap.
Responden dalam penelitian ini adalah lansia yang berada di Panti Wredha
Dewanata Slarang yang berjumlah 30 orang responden. Gambaran umum
responden adalah segala sesuatu tentang responden yang berkaitan langsung
dengan pengetahuan tentang tingkat pengetahuan lansia mengenai hipertensi.
Karakteristik responden terdiri dari 3 indikator yaitu tingkat pendidikan,
usia dan tingkat pengetahuan lansia.
1. Tingkat Pendidikan
Tabel 2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat pendidikan di Panti Wredha Dewanata Slarang Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap
Tingkat Pendidikan Frekuensi ProsentaseTS 7 23,33%SD 19 63,33%SMP 3 10%SMA - -PT 1 3,33%Total 30 100%
Berdasarkan Tabel diatas menyatakan bahwa tingkat pendidikan yang
dimiliki responden sebagian besar yaitu SD terdapat 19 orang responden
(63,33%) yang memiliki pendidikan SD, 7 orang responden (23,33%) tidak
memiliki pendidikan, 3 orang responden (10%) memiliki pendidikan SMP
31
32
dan untuk pendidikan SMA dalam responden ini tidak ada. Kemudian yang
memiliki pendidikan perguruan tinggi hanya 1 orang responden (3,33%).
2. Tingkat Usia
Tabel 3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia di Panti Wredha Dewanata Slarang
Usia Frekuensi Prosentase50-60 tahun 4 13,33%61-70 tahun 12 40%71-80 tahun 10 33,33%81-95 tahun 4 13,33%> 95 tahun - -Total 30 100%
Berdasarkan Tabel diatas menyatakan bahwa terdapat 12 orang
responden (40%) berusia 61-70 tahun dan 10 orang responden (33,33%)
berusia 71-80 tahun, kemudian terdapat 4 orang responden (13,33%) berusia
50-60 tahun, antara umur 50-60 dengan 81-95 menduduki tingkat yang sama
yaitu terdapat 4 orang responden (10%) dan untuk usia yang lebih dari 45
tahun dalam responden ini tidak ada.
3. Tingkat pengetahuan
Tabel 4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat pengetahuan tentang definisi hipertensi di Panti Wredha Dewanata Slarang
Tingkat Pengetahuan Frekuensi ProsentaseBaik 24 80%Cukup Baik 6 20%Kurang Baik - -Tidak Baik - -Total 30 100%
33
Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui sebagian besar responden
memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 24 orang responden (80%) dan
terdapat 6 orang responden (20%) memiliki pengetahuan cukup baik,
sedangkan responden yang memiliki pengetahuan kurang baik dan tidak baik
tidak ada.
Tabel 5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat pengetahuan tentang etiologi hipertensi di Panti Wredha Dewanata Slarang
Tingkat Pengetahuan Jumlah ProsentaseBaik 4 13,33%Cukup Baik 4 13,33%Kurang Baik 7 23,33%Tidak Baik 15 50%Total 30 100%
Berdasarkan Tabel tingkat pengetahuan lansia mengenai etiologi atau
penyebab dari hipertensi yaitu terdapat 15 orang responden (50%) memiliki
pengetahuan tidak baik, 7 orang responden (23,33%) memiliki tingkat
pengetahuan kurang baik dan 4 orang responden (13,33%) memiliki
pengetahuan cukup baik terdapat kesamaan antara tingkat pengetahuan baik
dengan cukup baik yaitu 4 orang responden (13,33%).
Tabel 6 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat pengetahuan tentang tanda dan gejala dari hipertensi di Panti Wredha Dewanata Slarang
Tingkat Pengetahuan Frekuensi ProsentaseBaik 14 46,67%Cukup Baik 11 36,67%Kurang Baik 57 16,66%Tidak Baik - -Total 30 100%
34
Berdasarkan Tabel tentang tanda dan gejala dari hipertensi diatas dapat
disimpulkan yaitu terdapat 14 orang responden (46,67%) memiliki tingkat
pengetahuan yang baik dan terdapat 11 orang responden (36,67%) memiliki
tingkat pengetahuan cukup baik, selanjutnya terdapat 5 orang responden
(16,66%) memiliki tingkat pengetahuan kurang baik dan tidak ada responden
yang memiliki pengetahuan tidak baik tentang tanda gejala hipertensi tidak
ada.
Tabel 7 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat pengetahuan tentang penanganan hipertensi di Panti Wredha Dewanata Slarang
Tingkat Pengetahuan Frekuensi ProsentaseBaik 8 26,67%Cukup Baik 19 63,33%Kurang Baik 3 10%Tidak Baik - -Total 30 100%
Berdasarkan Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 19 orang
responden (63,33%) memiliki tingkat pengetahuan cukup baik dan 8 orang
responden (26,67%) responden memiliki tingkat pengetahuan baik, kemudian
3 orang responden (10%) memiliki tingkat pengetahuan kurang baik,
sedangkan untuk pengetahuan tidak baik didalam tabel ini tidak ada.
35
BAB V
PEMBAHASAN
1. Karakteristik responden
Berdasarkan hasil penelitian gambaran tingkat pengetahuan lansia
mengenai penyakit hipertensi di Panti Wredha Dewanata Slarang didapatkan
sebanyak 19 orang responden (63,33%) berpendidikan SD. Hal ini dapat
dikatakan bahwa sebagian besar responden memiliki pendidikan SD. Tingkat
pendidikan erat kaitannya dengan tingkat pengetahuan seseorang, dimana dengan
adanya pendidikan ini dapat merubah perilaku seseorang dari yang tidak tahu
menjadi tahu dari hal yang negatif menjadi positif. Pendidikan yang rendah akan
mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Faktor yang mempengaruhi
tingkat pengetahuan seseorang. Faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan
adalah tingkat pendidikan, sosial ekonomi, informasi dan teknologi budaya dan
pengalaman (Sukanto, 2002).
Berdasarkan observasi penulis sependapat dengan teori yang dikemukan
oleh Sukanto (2002), bahwa tingkat pendidikan erat kaitannya dengan
pengetahuan seseorang dimana tingkat pendidikan yang tinggi akan sangat
berpengaruh terhadap pengetahuan yaitu dengan pendidikan tinggi seseorang
akan memperoleh pengetahuan yang lebih baik.
2. Tingkat Pengetahuan lansia mengenai hipertensi pada lansia
Berdasarkan tingkat pengetahuan lansia mengenai gambaran tingkat
pengetahuan tentang hipertensi di Panti Wredha Dewanata Slarang dapat di
35
36
kategorikan baik yaitu terdapat 24 responden (80%). Hasil tersebut dipengaruhi
oleh beberapa hal seperti keterbatasan sumber informasi maupun pengalaman
baik langsung maupun tidak langsung. Pengetahuan juga dapat diperoleh melalui
pendidikan, pengalaman diri sendiri maupun orang lain, media masa maupun
lingkungan (Notoatmodjo, 2003).
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan kepada responden
yang berusia lanjut didapatkan bahwa umur tidak mempengaruhi pengetahuan,
hal ini dapat dibuktikan dengan kenyataan bahwa responden dengan usia lanjut
tetap mempunyai pengetahuan yang baik hal ini dapat dipengaruhi adanya faktor
lingkungan, ketersediaan sumber informasi dan bimbingan dari pihak terkait.
Pengetahuan diperoleh dari informasi baik secara lisan maupun tertulis
dan pengalaman seseorang. Pengalaman diperoleh dari kenyataan atau fakta
dengan mendengar radio, melihat TV dan lain sebagainya. Pengetahuan dapat
diperoleh dari pengalaman berdasarkan pikiran kritis (Soekanto, 2002).
Dari hasil penelitian tingkat pengetahuan lansia mengenai gambaran
penyakit hipertensi di Panti Wreda Dewanata Slarang dapat disimpulan sebagai
berikut :
Pada tabel 5 (Distribusi responden berdasarkan tingkat pengetahuan
tentang etiologi), di tabel ini tingkat pengetahuan lansia tentang penyebab dari
hipertensi tingkat pengetahuan lansia dikategorikan tidak baik karena terdapat 15
orang responden (50%) memiliki pengetahuan tidak baik.
Dalam hal ini responden tidak mengerti secara spesifik mengenai apa
penyebab dari hipertensi karena tingkat pendidikan mereka rendah. Pernyataan
37
diatas seperti yang termuat (Anonim, 2009) yang menjelaskan bahwa etiologi
atau penyebab dari hipertensi yaitu life style, genetik, stress.
Dan pada tabel 6 (Distribusi responden berdasarkan tanda dan gejala dari
hipertensi) dapat disimpulkan cukup baik karena terdapat 11 orang responden
(36,67%) memiliki tingkat pengetahuan cukup baik.
Berdasarkan hasil penelitian tentang tanda dan gejala hipertensi disini
hasilnya cukup baik. Dalam hal ini responden mempunyai tingkat pengetahuan
baik tentang tanda dan gejala hipertensi karena mereka pernah mengalami tanda
dan gejala dari hipertensi tersebut. Hal ini seperti yang dijelaskan (Anonim,
2009) mengenai tanda dan gejala hipertensi yaitu sakit kepala, pusing, pandangan
kabur. Responden mengatakan bahwa sering mengalami tanda dan gejala dari
hipertensi tersebut.
Dan pada tabel 7 (Distribusi responden berdasarkan penanganan
hipertensi) dapat dikategorikan cukup baik karena terdapat 19 orang responden
(63,33%) memiliki tingkat pengetahuan cukup baik.
Berdasarkan observasi penanganan hipertensi responden memiliki
tingkat pengetahuan cukup baik karena responden sering mengalami gejala
hipertensi seperti sakit kepala, pusing dengan hal tersebut mereka sudah terbiasa
melakukan penanganan sendiri di panti. Seperti yang dijelaskan (Anonim, 2009)
bahwa penanganan dari hipertensi yaitu menghindari makanan yang asin dan
mereka sudah menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
38
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dibuat kesimpulan antara lain
sebagai berikut :
1. Tingkat pengetahuan lansia menganai definisi hipertensi di Panti Wredha
Dewanata dapat dikategorikan baik karena terdapat 24 orang responden
(80%) dari 30 responden bisa menjawab dengan benar.
2. Dilihat dari tingkat pengeahuan lansia berdasarkan distribusi tingkat
pengetahuan tentang etiologi atau penyebab dapat digolongkan kedalam
kriteria tidak baik karena terdapat 15 orang responden (50%) dari 30
responden tidak mampu menjawab dengan benar.
3. Dilihat dari tingkat pengetahuan berdasarkan distribusi tingkat pengetahuan
lansia tentang tanda dan gejala dari hipertensi dapat dikategorikan tingkat
pengetahuan baik karena terdapat 14 orang responden (46,67%) dari 30
responden mampu menjawab dengan benar.
4. Berdasarkan tabel distribusi tingkat pengetahuan lansia di Panti Wredha
Dewanata Slarang tentang penanganan hipertensi dapat digolongkan kedalam
kategori cukup baik karena sebanyak 19 orang responden (63,33%) dari 30
responden mampu menjawab dengan benar.
39
B. Saran
1. Bagi peneliti
Hendaknya penelitian ini mampu memberikan atau meningkatkan
pengetahuan lansia tentang hipertensi khususnya lansia yang ada di Panti
Wredha Dewanata.
2. Bagi Lansia / Responden
Bagi lansia khususnya yang berada di Panti Wredha Dewanata rajin atau rutin
pergi ke puskesmas atau tenaga kesehatan untuk memeriksakan tekanan
darahnya.
3. Tenaga Kesehatan
Bagi tenaga kesehatan sebaiknya sering dilakukan kegiatan penyuluhan di
posyandu lansia tentang kesehatan khususnya hipertensi.
4. Tenaga Pegawai Dinas Sosial
Bagi tenaga dinas sosial hendaknya memberikan perhatian yang lebih dan
menyantuni lansia, seperti orang tua kita sendiri, penuhi semua kebutuhannya
jangan sampai dilantarkan.