bab iv strategi dan rencana pengembangan pariwisata kabupaten rembang

21
4.2. STRATEGI DAN RENCANA PENGEMBANGAN PARIWISATA KABUPATEN REMBANG 4.2.1. Strategi dan Rencana Pemanfaatan Ruang untuk Pengembangan Pariwisata Pengembangan tata ruang kepariwisataan di Kabupaten Rembang diarahkan pada keterpaduan pengembangan pariwisata regional Jawa Tengah sebagai penguat konteks eksternal serta memperkuat keterkaitan antar potensi dan daya tarik wisata di Kabupaten Rembang sebagai penguat konteks internal. Dari arahan ini strategi dan rencana yang dapat diturunkan adalah sebagai berikut : 1. Strategi : MENGEMBANGKAN PARIWISATA KABUPATEN REMBANG DENGAN MEMPERHATIKAN KONTEKS REGIONAL JAWA TENGAH Kepariwisataan di Kabupaten Rembang tidak dapat berjalan sendiri sehingga perlu untuk melakukan regionalisasi pengembangan bersama dengan daerah-daerah lain di propinsi Jawa Tengah. Sesuai dengan Perda nomor 14 Tahun 2004 tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah, telah dibangun kesepakatan bersama dengan stakeholders kepariwisataan, sektor terkait dan pemerintah kabupaten se Jawa Tengah untuk mengembangkan kepariwisataan secara terpadu. Keterpaduan pengembangan obyek dan daya tarik wisata dibangun berdasarkan tuntutan dan kaidah untuk pasar wisatawan nusantara dan mancanegara. Untuk mendukung keterpaduan potensi wisata di masing-masing daerah maka perlu untuk melakukan pembagian perwilayahan berdasarkan ketersediaan fasilitas sarana dan prasarana, kekuatan aksesibilitas, karakteristik potensi pariwisata dan wilayah, serta sosial dan budaya. Dengan mengetahui pembagian perwilayahan akan didapatkan keterkaitan antara pusat-pusat pertumbuhan melalui pengembangan perwilayahan berdasarkan

Upload: andripurnomo1986

Post on 29-Nov-2015

198 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

sdfdf

TRANSCRIPT

Page 1: Bab IV Strategi Dan Rencana Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang

4.2. STRATEGI DAN RENCANA PENGEMBANGAN PARIWISATA KABUPATEN

REMBANG

4.2.1.Strategi dan Rencana Pemanfaatan Ruang untuk Pengembangan Pariwisata

Pengembangan tata ruang kepariwisataan di Kabupaten Rembang diarahkan pada

keterpaduan pengembangan pariwisata regional Jawa Tengah sebagai penguat

konteks eksternal serta memperkuat keterkaitan antar potensi dan daya tarik wisata di

Kabupaten Rembang sebagai penguat konteks internal. Dari arahan ini strategi dan

rencana yang dapat diturunkan adalah sebagai berikut :

1. Strategi :

MENGEMBANGKAN PARIWISATA KABUPATEN REMBANG DENGAN

MEMPERHATIKAN KONTEKS REGIONAL JAWA TENGAH

Kepariwisataan di Kabupaten Rembang tidak dapat berjalan sendiri sehingga perlu

untuk melakukan regionalisasi pengembangan bersama dengan daerah-daerah lain

di propinsi Jawa Tengah. Sesuai dengan Perda nomor 14 Tahun 2004 tentang

Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah, telah dibangun

kesepakatan bersama dengan stakeholders kepariwisataan, sektor terkait dan

pemerintah kabupaten se Jawa Tengah untuk mengembangkan kepariwisataan

secara terpadu. Keterpaduan pengembangan obyek dan daya tarik wisata

dibangun berdasarkan tuntutan dan kaidah untuk pasar wisatawan nusantara dan

mancanegara.

Untuk mendukung keterpaduan potensi wisata di masing-masing daerah maka

perlu untuk melakukan pembagian perwilayahan berdasarkan ketersediaan fasilitas

sarana dan prasarana, kekuatan aksesibilitas, karakteristik potensi pariwisata dan

wilayah, serta sosial dan budaya. Dengan mengetahui pembagian perwilayahan

akan didapatkan keterkaitan antara pusat-pusat pertumbuhan melalui

pengembangan perwilayahan berdasarkan koridor. Sebagai tindak lanjut atas

strategi diatas, maka rencana-rencana pengembangan yang perlu dilakukan

adalah:

1. Melakukan kerjasama lintas kabupaten/kota di Propinsi Jawa Tengah dengan

mengembangkan potensi wisata terpadu.

2. Memperkuat aksesibilitas lintas kabupaten/kota dengan mengembangkan sistem

linkage wisata.

2. Strategi :

MENGEMBANGKAN STRUKTUR TATA RUANG KEPARIWISATAAN

KABUPATEN REMBANG YANG DIARAHKAN UNTUK MENINGKATKAN

KUALITAS SERTA PERAN OBYEK DAN DAYA TARIK WISATA SEBAGAI

PUSAT PENGEMBANGAN

Page 2: Bab IV Strategi Dan Rencana Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang

Obyek dan daya tarik wisata yang dimiliki Kabupaten Rembang sangat beragam.

Lokasinya tersebar di beberapa kecamatan dan segmentasi pengunjung yang

berbeda. Untuk memperkuat potensi wisata yang dimiliki, maka perlu untuk

membuat perwilayahan untuk obyek dan daya tarik wisata berdasarkan kesamaan

karakter atraksi wisata atau tema wisata, kedekatan lokasi antar objek wisata

(berkaitan dengan aksesibilitas/ transferabilitas) dan kesamaan segmentasi

pengunjung.

Pembentukan perwilayahan obyek dan daya tarik wisata diikuti dengan penentuan

peran obyek wisata, baik sebagai pusat pengembangan maupun sebagai

pendukung.

Diperlukan rencana-rencana yang jelas untuk mendukung strategi diatas. Rencana

tersebut adalah :

1. Pembentukan klaster wisata direncanakan terdapat empat klaster. Keempat

klaster tersebut kemudian disebut sebagai Kawasan Pengembangan Pariwisata

Daerah (KPPD), yaitu suatu kawasan yang didalamnya terdapat beberapa

kawasan pariwisata serta obyek dan daya tarik wisata. Sedangkan obyek dan

daya tarik wisata (ODTW) yaitu segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata.

2. Menyusun rencana struktur tata ruang kepariwisataan dalam bentuk zonasi

konservasi, zona penyangga, zona pengembangan dengan memperhatikan

aspek pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

3. Mengembangkan pariwisata alam yang berbasis lingkungan Eko-Wisata

sehingga lokasi wisata dapat dikembangkan secara berlanjut (Sustainable

Development).

Pembentukan Kawasan Pengembangan Pariwisata Daerah (KPPD) diarahkan

sebagai berikut :

a. Kawasan Pengembangan Pariwisata Daerah 1 (KPPD 1)

Merupakan suatu kawasan yang didalamnya terdapat beberapa kawasan

pariwisata serta obyek dan daya tarik wisata yang mencakup wilayah

Kecamatan Rembang dan Kaliori. Sedangkan obyek dan daya tarik wisata

yang termasuk dalam KPPD 1 terdiri dari :

Wisata Sejarah dan Pendidikan, terdiri dari: Museum Kamar Pengabdian RA

KArtini dan Jangkar Dampo Awang yang terletak di pusat kota Rembang;

Wisata Alam, terdiri dari: TRP Kartini, Pantai Pasir Putih Tasikharjo, Pulau

Gede dan Pulau Marongan yang terletak di Kecamatan Rembang dan

Kaliori;

Wisata Religi, terdiri dari: Masjid Agung Rembang dan Klenteng Tjoe Hwie

Kiong yang terletak di pusat kota Rembang;

Page 3: Bab IV Strategi Dan Rencana Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang

b. Kawasan Pengembangan Pariwisata Daerah 2 (KPPD 2)

Merupakan suatu kawasan yang didalamnya terdapat beberapa kawasan

pariwisata serta obyek dan daya tarik wisata yang mencakup wilayah Kawasan

BBS. Sedangkan obyek dan daya tarik wisata yang termasuk dalam KPPD 2

terdiri dari :

Wisata Alam, terdiri dari: Pantai Binangun, Pantai Soka, Wisata Alam Kajar,

Watu Layar yang terletak di Kecamatan Lasem dan Kecamatan Sluke;

Wisata Ziarah, antara lain: Petilasan Sunan Bonang yang terletak di

Kecamatan Lasem;

c. Kawasan Pengembangan Pariwisata Daerah 3 (KPPD 3)

Merupakan suatu kawasan yang didalamnya terdapat beberapa kawasan

pariwisata serta obyek dan daya tarik wisata yang mencakup wilayah

Kecamatan Sulang, Bulu, dan Kecamatan Pamotan. Sedangkan obyek dan

daya tarik wisata yang termasuk dalam KPPD 3 terdiri dari :

Wisata Ziarah, antara lain : Makam RA Kartini, yang terletak di Kecamatan

Bulu;

Wisata Rekreasi, antara lain : Wana Wisata Kartini Mantingan, Embung

Banyu Kuwung yang terletak di Kecamaatan Bulu dan Sulang;

Wisata Religi, antara lain : Vihara Ratanavana Arama dan Klenteng Thian

Siang Sing Bo yang terletak di Kecamatan Lasem.

d. Kawasan Pengembangan Pariwisata Daerah 4 (KPPD 4)

Merupakan suatu kawasan yang didalamnya terdapat beberapa kawasan

pariwisata serta obyek dan daya tarik wisata yang mencakup wilayah

Kecamatan Kragan, Gunem, Sarang dan Sale. Sedangkan obyek dan daya

tarik wisata yang termasuk dalam KPPD 4 antara lain :

Wisata Sejarah dan Pendidikan, antara lain: Situs Plawangan yang terletak

di Kragan;

Wisata Alam, antara lain: Rimba Pasucen, Hutan Wisata Sumber Semen

dan Embung Lodan yang terletak di Kecamatan Gunem, Sale, Sarang.

Tabel 4.1.Pembagian Perwilayahan Klaster Wisata Kabupaten Rembang

KPPD Jenis Wisata Obyek dan Daya Tarik Wisata Kecamatan

Page 4: Bab IV Strategi Dan Rencana Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang

1

Wisata sejarah danpendidikan

Museum RA Kartini danJangkar Dampo Awang

Rembang

Wisata Alam TRP Kartini RembangPantai Pasir Putih Tasikharjo KalioriPulau Gede Dan Pulau Marongan Kaliori

Wisata Religi Masjid Agung Rembang RembangKlenteng Tjoe Hwie Kiong

2 Wisata Alam Pantai Binangun LasemPantai Soka SlukeWisata Alam Kajar LasemWatu Layar Lasem

Wisata Ziarah Petilasan Sunan Bonang Lasem3 Wisata Ziarah Makam RA Kartini Bulu

Wisata Rekreasi Wana Wisata Kartini Mantingan BuluEmbung Banyu Kuwung Sulang

Wisata Religi Vihara Ratanavana Arama LasemKlenteng Thian Siang Sing Bo

4 Wisata sejarah danpendidikan

Situs Plawangan Kragan

Wisata Alam Rimba Pasucen GunemEmbung Lodan SarangHutan Wisata Sumber Semen Sale

3. Strategi :

MENGEMBANGKAN OBYEK DAN DAYA TARIK WISATA BERDASARKAN

TINGKAT PRIORITAS

Dari strategi diatas, perlu ditindaklanjuti dengan rencana-rencana yang dapat

langsung diaplikasikan, yaitu :

1. Menyusun klasifikasi keunggulan wisata.

2. Meningkatkan sarana dan prasarana wisata sesuai dengan tingkatan klasifikasi

keunggulan wisata.

3. Menyusun kebijakan yang mendukung terwujudnya pengembangan berdasarkan

klasifikasi keunggulan wisata ada obyek dan daya tarik wisata.

Pengembangan obyek wisata diprioritaskan berdasarkan klasifikasi keunggulan

kawasan wisata, yaitu terdiri dari kawasan unggulan, andalan, pengembangan, dan

kawasan potensial. Rencana prioritas pengembangan obyek wisata tersebut adalah

sebagai berikut :

a. Obyek Wisata Unggulan

Merupakan obyek wisata yang diunggulkan menjadi tujuan utama pengunjung.

Obyek dan daya tarik wisata yang termasuk dalam kawasan unggulan adalah :

Wisata Alam, meliputi TRP Kartini di Kecamatan Rembang dan Hutan Wisata

Sumber Semen di Kecamatan Sale; Wisata Ziarah, meliputi:

Page 5: Bab IV Strategi Dan Rencana Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang

1. Petilasan Sunan Bonang di Kecamatan Lasem;

2. Makam RA Kartini di Kecamatan Bulu.

b. Obyek Wisata Andalan

Merupakan obyek wisata yang diandalkan mampu berkembang menjadi obyek

wisata unggulan. Obyek wisata andalan ini menjadi obyek wisata tujuan kedua

setelah obyek wisata unggulan. Obyek dan daya tarik wisata yang termasuk

dalam kawasan andalan adalah :

· Wisata Sejarah dan Pendidikan, terdiri dari Museum Kamar Pengabdian RA

Kartini di Kecamatan Rembang;

· Wisata Rekreasi, terdiri dari Wana Wisata Kartini Mantingan di Kecamatan

Bulu.

· Wisata Religi, terdiri dari Masjid Agung Rembang, Klenteng Tjoe Hwie Kiong

di Kecamatan Rembang, Vihara Ratanavana Arama dan Klenteng Thian

Siang Sing Bo di Kecamatan Lasem.

c. Obyek Wisata Pengembangan

Merupakan wisata yang direncanakan untuk dikembangkan menjadi obyek

wisata andalan. Obyek dan daya tarik wisata yang termasuk dalam kawasan

pengembangan adalah :

· Wisata Alam, terdiri dari Pantai Binangun, Wisata Alam Kajar, Watu Layar di

Kecamatan Lasem, Embung Lodan di Kecamatan Sarang, Rimba Pasucen di

Kecamatan Gunem.

d. Obyek Wisata Potensial

Merupakan obyek wisata yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai suatu

obyek wisata, dimana obyek wisata ini dapat dikatakan sebagai obyek wisata

baru, sehingga belum terlalu dikenal oleh masyarakat. Obyek dan daya tarik

wisata yang termasuk dalam kawasan potensial adalah :

· Wisata Alam, terdiri dari Pantai Pasir Putih Tasikharjo dan Pulau Gede dan

Pulau Marongan di Kecamatan Kaliori, Pantai Soka di Kecamatan Sluke.

· Wisata Rekreasi, terdiri dari Embung Banyu Kuwung di Kecamatan Sulang.

· Wisata Sejarah dan Pendidikan, terdiri dari Situs Plawangan di Kecamatan

Kragan.

Sedangkan kawasan pengembangan pariwisata daerah yang diunggulkan adalah

kawasan pengembangan pariwisata daerah 1 (KPPD 1), karena pada kawasan

tersebut semua obyek dan daya tarik wisata termasuk dalam kawasan unggulan

dan andalan, sehingga berpotensi untuk ditawarkan pada pasar nasional.

Tabel 4.2.Prioritas Pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisata

Page 6: Bab IV Strategi Dan Rencana Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang

Di Kabupaten Rembang

KPPD OBYEK WISATA

UNGGULAN

OBYEK WISATAANDALAN

OBYEK WISATAPENGEMBANGA

N

OBYEK WISATAPOTENSIAL

1 TRP Kartini danJangkar Dampo Awang

· Museum Kamar· Pengabdian RA

Kartini· Masjid Agung

Rembang· Klenteng Tjoe Hwie

Kiong

· Pantai Pasir Putih

· Tasikharjo· Pulau Gede

dan· Pulau

Marongan2 Petilasan

SunanBonang

· Pantai Binangun· Wisata Alam

Kajar· Watu Layar.

Pantai Soka

3 Makam RA Kartini

· Wana Wisata Kartini

· Mantingan· Vihara Ratanavana

Arama· Klenteng Thian

Siang Sing Bo

Embung BanyuKuwung

4 Hutan Wisata SumberSemen

· Embung Lodan· Rimba Pasucen

Situs Plawangan

4.2.2. Strategi dan Rencana Pengembangan SDM dan Pemberdayaan

Pengembangan sumber daya manusia dalam pengembangan pariwisata di

Kabupaten Rembang diarahkan untuk meningkatkan profesionalisme dan

kompetensi dalam melayani kegiatan-kegiatan pariwisata. Sumber daya manusia

yang dimaksudkan disini adalah : sumber daya manusia yang bekerja pada instansi

pembina kepariwisataan di Kabupaten Rembang, sumber daya manusia yang

melakukan aktivitas pelayanan langsung kepada wisatawan serta masyarakat di

lokasi dan sekitar obyek wisata. Tujuan dari peningkatan sumberdaya manusia

dalam pariwisata ini adalah menyediakan sumber daya manusia yang mandiri,

memiliki kompetensi, kreatif, berdedikasi, profesional dan memiliki semangat

wirausaha serta sistem pendidikan dan pelatihan kepariwisataan yang terencana.

Dengan demikian sumberdaya manusia dalam pariwisata di Kabupaten Rembang

mampu memberikan standar pelayanan yang memiliki keunggulan kompetitif.

Pengembangan sumber daya manusia dibidang kepariwisataan menjadi tanggung

jawab pemerintah, pemerintah daerah, usaha wisata dan masyarakat.

1. Strategi :

Page 7: Bab IV Strategi Dan Rencana Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang

MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DAN KETRAMPILAN KHUSUSNYA

DIBIDANG PARIWISATA UNTUK MENDORONG PENINGKATAN KUALITAS DAN

KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KHUSUSNYA DIBIDANG

PARIWISATA.

Rencana –rencana yang diturunkan dari strategi diatas adalah :

1. Membuat panduan pelaksanaan peningkatan pendidikan dan ketrampilan bagi

pelaku bidang wisata yang bekerjasama dengan pemerintah kabupaten

Rembang.

2. Mengikutsertakan pelaku wisata dalam pendidikan formal dan informal bagi

peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan penguasaan pengelolaan bidang

pariwisata.

3. Menyusun modul-modul dan panduan pelayanan wisata bagi segenap pelaku

wisata, termasuk masyarakat yang berada di lokasi obyek dan daya tarik wisata.

4. Melakukan kerjasama pendidikan dan ketrampilan dengan penyelenggara/institusi

pendidikan formal bidang kepariwisataan.

2. Strategi :

MELAKUKAN STANDARISASI, AKREDITASI DAN SERTIFIKASI ATAS SUMBER

DAYA MANUSIA DIBIDANG KEPARIWISATAAN

Untuk menjabarkan strategi diatas, rencana-rencana yang disusun sebagai tindak

lanjut adalah :

1. Mengembangkan sistem rekruitmen terhadap pekerja dan pelaku di sektor

pariwisata dengan standar mutu yang jelas.

2. Menyusun basis data pelaku wisata dan kompetensinya sebagai bagian dari

Informasi Pariwisata Daerah.

3. Mempertahankan dan meningkatkan kompetensi bidang pariwisata dengan

mengikutsertakan pelaku wisata dalam sistem standarisasi, akreditasi, sertifikasi.

Pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan pariwisata adalah sebagai mitra

dan meningkatkan ”sense of belonging” atas obyek dan daya tarik wisata. Peran

serta ini dilakukan melalui pengembangan pariwisata berbasis masyarakat dan

penerapan membangun tanpa menggusur. Dalam upaya pengembangan pariwisata

Kabupaten Rembang, perlu untuk melibatkan masyarakat dalam arti seluas-luasnya.

Masyarakat diberikan kesempatan berperan dan mendapatkan keuntungan dari

pengembangan pariwisata. Pada masyarakat yang berada di sekitar obyek dan daya

tarik wisata, peran tersebut menjadi lebih besar, mengingat keberlanjutan dari obyek

dan daya tarik wisata disana sangat tergantung pada kepedulian masyarakat

setempat untuk merawat dan memelihara eksistensinya.

3. Strategi :

Page 8: Bab IV Strategi Dan Rencana Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang

MASYARAKAT DIBERI KESEMPATAN SELUAS-LUASNYA UNTUK IKUT SERTA

DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI BIDANG KEPARIWISATAAN

Penjabaran dari strategi diatas dalam bentuk rencana-rencana pengembangan

sebagai berikut :

1. Menyusun mekanisme partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata.

2. Menyebar luaskan rencana pengembangan pariwisata di Kabupaten Rembang

agar masyarakat mengetahui dan turut berperan aktif memberikan masukan serta

pertimbangan dalam pengembangan pariwisata.

3. Membentuk kelompok-kelompok masyarakat yang berperan aktif dalam

pengembangan obyek wisata.

4. Strategi :

MENDORONG KELOMPOK MASYARAKAT LOKAL UNTUK MAMPU

MENGELOLA OBYEK DAN DAYA TARIK WISATA

Untuk menerapkan strategi diatas, diperlukan langkah-langkah rencana sebagai

berikut :

1. Melibatkan masyarakat yang berada pada wilayah lokasi obyek dan daya tarik

wisata dalam peningkatan dan pengembangan obyek dan daya tarik wisata.

2. Meningkatkan capacity building masyarakat lokal dalam pengelolaan obyek dan

daya tarik wisata.

4.2.3. Strategi dan Rencana Pengembangan Produk Wisata

Produk wisata yang dimaksudkan dalam rencana ini meliputi : obyek dan daya tarik

wisata (atraksi), kondisi sarana penunjang pariwisata (amenitas) serta kondisi

aksesibilitas dan infrastruktur pariwisata (aksesibilitas). Pengembangan produk

pariwisata akan diarahkan pada pengembangan potensi sumber daya wisata yang

ada, menjadi produk kolektif antar wilayah atau daerah. Disisi lain harus diperhatikan

pula prinsip pembangunan wisata berkelanjutan dan pengkayaan daya tarik produk

serta peningkatan kualitas pelayanan bagi wisatawan.

Produk wisata di Kabupaten Rembang masih mengutamakan kekayaan wisata alam

sebagai obyek dan daya tarik wisata. Dimasa mendatang perlu dikembangkan

unggulan obyek dan daya tarik wisata selain wisata alam. Dengan demikian di

Kabupaten Rembang produk wisata yang semula terbatas pada sumber daya alam

dan budaya, dapat diarahkan menjadi produk wisata yang berbasis ilmu

pengetahuan dan seni dengan tetap menjamin keseimbangan sentuhan manusia dan

teknologi tinggi sehingga keaslian, keunikan dan kekhasannya mampu untuk

menembus pasar wisata.

1. Strategi :

Page 9: Bab IV Strategi Dan Rencana Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang

MENINGKATKAN KUALITAS OBYEK WISATA SERTA MENGOPTIMALKAN

DAYA TARIK WISATA

Obyek dan daya tarik wisata di Kabupaten Rembang saat ini mengandalkan pada

kekayaan alamiah berupa pesona pesisir pantai serta kekayaan budaya, antara lain

ada obyek wisata alam (10 lokasi), obyek wisata sejarah dan budaya (9 lokasi),

wisata buatan (2 lokasi). Asset wisata ini masih dalam bentuk aslinya dan belum

banyak sentuhan rekayasa teknologi tinggi. Tentu saja rekayasa teknologi ini

diperlukan masih dalam kerangka meningkatkan obyek dan daya tarik wisata tanpa

mengubah keunikan karakternya. Rencana pengembangan di masa mendatang akan

meningkatkan kualitas obyek wisata, sedangkan daya tarik wisata dioptimalkan

dengan melakukan diversifikasi atraksi. Obyek dan daya tarik wisata dapat

dioptimalkan pengembangannya sehingga dapat menjadi ikon atraksi wisata

kabupaten Rembang yang baru.

Rencana yang dapat diturunkan untuk menindaklanjuti strategi diatas adalah :

a. Mengembangkan kekhasan produk wisata alam dengan tema-tema baru untuk

mempertahankan pasar wisatawan yang sudah ada serta untuk membidik pangsa

pasar baru sesuai dengan karakter wisata yang sudah ada.

b. Pengembangan produk wisata yang terfokus pada kualitas produk, reputasi

produk, orientasi produk, layanan produk dan kemasan produk.

c. Pengembangan konsep pariwisata dengan tingkatan produk wisata utama,

sekunder, pendukung dan produk tambahan.

d. Menentukan core product pada setiap obyek dan daya tarik wisata.

e. Menentukan supporting product (produk ekstra) yang ditawarkan guna

memberikan nilai tambah terhadap core product sehingga memiliki kekhasan yang

diharapkan menyebabkan produk tersebut mampu berkompetisi dengan para

pesaing produk sejenis.

f. Melakukan diversifikasi atas produk wisata pada setiap obyek dan daya tarik

wisata sehingga mampu memperluas pasar dan segmentasi pengunjung.

g. Menyusun paket wisata tematis yang mengkaitkan beberapa obyek dan daya tarik

wisata menjadi satu kesatuan perjalanan wisata singkat (one day tour), maupun

wisata 3 hari 2 malam.

h. Meningkatkan kualitas, kuantitas dan pemasaran produk kerajinan khas

Kabupaten Rembang.

2. Strategi :

MENINGKATKAN KUALITAS SARANA PENUNJANG WISATA GUNA

MENGOPTIMALKAN LAMA TINGGAL WISATAWAN

Page 10: Bab IV Strategi Dan Rencana Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang

Untuk mengembangkan pariwisata secara optimal, keberadaan sarana penunjang

pariwisata menjadi faktor yang sangat menentukan kenaikan tingkat kunjungan

wisatawan. Sarana penunjang juga dapat meningkatkan lama kunjungan wisatawan

yang pada akhirnya dapat meningkatkan pula pendapatan daerah, karena semakin

lama wisatawan menetap akan menambah jumlah uang yang berputar di daerah

tersebut. Saat ini amenitas yang sudah ada adalah rumah makan/restoran berjumlah

19, sedangkan untuk sarana akomodasi, belum ada hotel berbintang di Kabupaten

Rembang. Meskipun demikian, dalam tahun 2005 sudah mampu menyediakan

sejumlah 16.910 malam kamar terjual dengan 146.752 malam tempat tidur yang

tersedia.

Peningkatan status fasilitas akomodasi ini berkaitan erat dengan atraksi yang

disuguhkan untuk wisatawan. Jenis atraksi yang mampu meningkatkan lama

kunjungan wisatawan tinggal, akan membutuhkan sarana akomodasi bagi

wisatawan. Sebaliknya, meskipun sudah disediakan sarana akomodasi dengan kelas

yang memadai, apabila tidak ada atraksi yang dapat menahan wisatawan untuk lebih

lama tinggal, maka sarana akomodasi tersebut tidak akan mencapai tingkat huni

yang menguntungkan.

Strategi diatas kemudian dijabarkan dalam rencana-rencana pengembangan sebagai

berikut :

1. Merencanakan penginapan dan rumah makan

2. Meningkatkan jumlah hotel dengan kelas bintang disertai pelayanan yang mampu

meningkatkan lama kunjungan.

3. Meningkatkan kapasitas hotel, di dalam kota Rembang sehingga memperbanyak

pilihan bagi wisatawan.

4. Meningkatkan jumlah dan jenis rumah makan (daerah, nasional maupun

internasional).

5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas fasilitas komunikasi (internet, telepon

interlokal, telepon lokal, multi media).

6. Merencanakan fasilitas hiburan yang bertaraf internasional dengan tetap

mempertahankan karakter sosial, budaya serta adab kesantunan masyarakat

setempat.

3. Strategi :

MENINGKATKAN KUALITAS AKSESIBILITAS DAN INFRASTRUKTUR

PARIWISATA.

Untuk sebagian Kabupaten Rembang, linkage yang menghubungkan antar obyek

wisata sudah berjalan dengan baik. Aksesibilitas dan infrastruktur, sejauh ini sudah

memadai, hanya perlu peningkatan kualitas dan kuantitas. Sarana transportasi

Page 11: Bab IV Strategi Dan Rencana Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang

(travel, AKAP, AKDP, angkutan kota maupun angkutan pedesaan), sejauh ini sudah

dapat menghubungkan antara kota di luar Rembang sampai antar lokasi di Rembang

dengan sangat baik. Kondisi jalan yang menghubungkan obyek-obyek unggulan di

Rembang, hanya sebagian relatif mulus dan lebar. Khusus untuk obyek wisata yang

bersifat kekayaan alam, seperti Rimba Pasucen, karena lokasinya berada di

topografi tinggi, perlu direncanakan akses yang aman untuk mencapainya. Yang

mana saat ini aksesnya masih dalam kondisi asli. Selain itu, hambatan hanya pada

kondisi topografi yang naik turun cukup curam dan menikung tajam pada beberapa

tempat, terutama yang menuju petilasan Sunan Bonang dan Makam RA Kartini.

Untuk pengembangan produk pariwisata dimasa mendatang diarahkan pada

pengembangan potensi sumber daya wisata yang ada menjadi produk kolektif antar

wilayah atau daerah. Hal ini dimaksudkan selain mengoptimalkan aksesibilitas dan

infrastruktur pariwisata yang sudah ada di Rembang, sekaligus juga untuk dapat

mengalirkan wisatawan dan mengembangkan amenitas. Diperlukan arahan yang

dapat memperjelas strategi diatas dalam upaya meningkatkan kualitas aksesibilitas

dan infrastruktur pariwisata. Arahan tersebut berbentuk rencana-rencana

pengembangan yang dijabarkan sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas yang menghubungkan obyek dan daya tarik wisata

unggulan di setiap Kawasan Pengembangan Pariwisata Daerah (KPPD).

2. Meningkatkan kualitas jalan dan lebar jalan yang menghubungkan obyek dan

daya tarik wisata unggulan dengan obyek wisata andalan, obyek wisata

pengembangan dan obyek wisata potensial yang berada dalam satu KPPD.

3. Merencanakan akses yang belum ada menuju obyek wisata alam, contohnya

pada ODTW Rimba Pasucen.

4. Meningkatkan faktor kenyamanan dan keamanan jalan yang menghubungkan

obyek dan daya tarik wisata unggulan di setiap Kawasan Pengembangan

Pariwisata Daerah (KPPD).

5. Mengadakan sarana transportasi umum yang langsung menghubungkan antar

obyek dan daya tarik wisata unggulan di setiap Kawasan Pengembangan

Pariwisata Daerah (KPPD).

6. Mengadakan sarana transportasi umum yang langsung menghubungkan antar

obyek dan daya tarik wisata unggulan dengan obyek wisata andalan, obyek

wisata pengembangan dan obyek wisata potensial yang berada dalam satu

KPPD.

7. Merencanakan dan meningkatkan ketersediaan air bersih di setiap obyek dan

daya tarik wisata, termasuk pada kawasan yang berada disekitarnya.

Page 12: Bab IV Strategi Dan Rencana Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang

8. Merencanakan dan meningkatkan ketersediaan listrik di setiap obyek dan daya

tarik wisata, termasuk pada kawasan yang berada disekitarnya.

9. Merencanakan dan meningkatkan pengelolaan sampah di setiap obyek dan daya

tarik wisata, termasuk pada kawasan yang berada disekitarnya.

4.2.4 Strategi dan Rencana Pemasaran

Pemasaran pariwisata meliputi kegiatan yang luas, mulai dari melakukan penelitian

pasar wisata, melakukan kajian bagaimana mengemas produk wisata sehingga layak

untuk dipasarkan, promosi pariwisata serta penyediaan pelayanan informasi dan

distribusi informasi baik untuk wisatawan maupun pelaku wisata.

Agar tujuan strategi pemasaran dapat tercapai, maka pelaksanaan upaya

memperkenalkan, menginformasikan dan mepromosikan daerah tujuan wisata dan

produk wisata harus dilakukan secara sistematis, terencana, konsisten dan

berkesinambungan. Stakeholder (pemerintah daerah, kalangan swasta dan

masyarakat) yang melaksanakan pemasaran harus mampu menciptakan sinergi dan

saling mendukung.

1. Strategi :

MEMBANGUN IMAGE POSITIF PARIWISATA DI KABUPATEN REMBANG

Penciptaan image/citra pariwisata suatu daerah akan sangat membantu keberhasilan

pemasaran. Image positif yang ingin diciptakan dan ditingkatkan antara lain dalam

hal keunikan obyek dan daya tarik wisata, atraksi, keamanan dan kenyamanan.

Untuk menerapkan strategi diatas, maka diperlukan langkah-langkah rencana seperti

yang tercantum dibawah ini :

a. Membangun image-citra pariwisata Rembang yang aman, bersih, ramah

berwawasan lingkungan dan berbasis pada masyarakat melalui berbagai media

promosi.

b. Dipresentasikan slogan yang mampu menarik wisatawan untuk memberi

semangat kepada pelaku wisata.

c. Pengembangan citra Pariwisata Daerah;

2. Strategi:

MENGEMBANGKAN PROMOSI PARIWISATA KABUPATEN REMBANG SECARA

EFEKTIF DAN EFISIEN

Usaha promosi yang terus menerus, tepat media yang digunakan dan tepat sasaran,

akan sangat membantu mempertahankan eksistensi pariwisata Kabupaten Rembang

di masa pasar wisata.

Strategi tersebut dijabarkan dalam langkah-langkah rencana dibawah ini :

Page 13: Bab IV Strategi Dan Rencana Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang

1. Mengembangkan strategi promosi wisata yang terpadu serta dengan memperluas

jaringan promosi baik di tingkat regional, nasional maupun internasional.

2. Mengembangkan pusat informasi wisata pada lokasi strategis dan mudah

dijangkau dan berada dalam rangkaian jalur perjalanan wisata

3. Mengembangkan alat promosi dalam bentuk printed material dengan metode baru

yang difokuskan pada penguatan positioning serta kebutuhan informasi

wisatawan.

4. Pemanfaatan aplikasi Teknologi Informasi bagi promosi yang efektif dan

perwujudan sistem Informasi Pariwisata Daerah.

5. Pemeliharaan pasar yang telah ada melalui peningkatan promosi keragaman

produk dan layanan.

4.2.5 Strategi dan Rencana Pengelolaan Lingkungan

Pengelolaan lingkungan hidup mejadi perhatian utama dalam pengembangan sektor

pariwisata. Strategi dalam pengelolaan lingkungan dikondisikan bahwa

pengembangan pariwisata sebisa mungkin harus sesuai dengan kaedah lingkungan.

Analisis pengambilan keputusan dalam pengembangan masingmasing obyek perlu

dilakukan.

Pengembangan pariwisata yang berwawasan lingkungan merupakan moto dari

seluruh kegiatan pengembangan obyek wisata. Aspek-aspek seperti vegetasi,

topografi, hidrologi, flora dan fauna. Setiap pengembangan yang dilakukan harus

disertai dengan upaya penanggulangan dampak dari kegiatan pengembangan yang

dilakukan.

1. Strategi :

MEMPERKUAT REGULASI MENGENAI PENGEMBANGANPARIWISATA YANG

BERWAWASAN LINGKUNGAN

Rencana :

1. Menyusun panduan, sistem serta perijinan yang transparan dan berwawasan

lingkungan bagi penyelenggaraan usaha dan jasa di bidang pariwisata.

2. Membentuk dan memperkuat regulasi sebagai panduan, sistem serta perijinan

yang tegas bagi penyelenggaraan usaha dan jasa di bidang pariwisata yang

mampu meminimalisir dampak degradasi lingkungan.

2. Strategi :

MENINGKATKAN KUALITAS PEMAHAMAN AKAN LINGKUNGAN ALAM DAN

BUDAYA KHUSUSNYA DIBIDANG PARIWISATA.

Rencana :

Page 14: Bab IV Strategi Dan Rencana Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang

1. Mengikutsertakan pelaku wisata dalam kegiatan wisata bagi peningkatan

pengetahuan akan lingkungan alam dan budaya, ketrampilan dan penguasaan

pengelolaan bidang pariwisata.

2. Membuat panduan pelaksanaan peningkatan pendidikan dan ketrampilan bagi

pelaku bidang wisata yang bekerjasama dengan pemerintah kabupaten Rembang

misalnya melalui konsep desa wisata.

4.2.6 Strategi dan Rencana Pengembangan Kelembagaan

Dalam arahan pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Rembang, pemerintah

daerah berperan sebagai enabler, dengan demikian terjadi pergeseran pengelolaan

berikut lembaga yang melakukan pengelolaan atas obyek dan daya tarik wisata.

Peran serta masyarakat akan semakin besar dalam pengelolaan dan kelembagaan

pengembangan pariwisata.

1. Strategi :

MEMPERKUAT KELEMBAGAAN DAN PENGELOLAAN PARIWISATA

KABUPATEN REMBANG

Rencana :

1. Melaksanakan konsolidasi internal instansi pemerintah yang terkait dengan

pengembangan pariwisata Kabupaten Rembang.

2. Membentuk dan memperkuat kelembagaan pengelolaan di tingkat obyek dan

daya tarik wisata.

3. Menyusun panduan, sistem serta perijinan yang transparan bagi

penyelenggaraan usaha dan jasa di bidang pariwisata.

4. Meningkatkan koordinasi program dan evaluasi kegiatan pariwisata dengan

seluruh pelaku wisata.

2. Strategi :

MENGEMBANGKAN MODEL KELEMBAGAAN PENGELOLAAN OBYEK DAN

DAYA TARIK WISATA YANG MELIBATKAN PARTISIPASI AKTIF MASYARAKAT

LOKAL.

Rencana yang dikembangkan sebagai tindak lanjut adalah :

1. Membentuk institusi/lembaga pengelola di tiap obyek dan daya tarik wisata.

2. Menyusun model kelembagaan dan pengelolaan yang disesuaikan dengan

kebutuhan dan karakteristik setiap obyek dan daya tarik wisata.

3. Menyusun prosedur dan kewenangan kelembagaan dan pengelolaan sesuai

dengan jenjang tertentu.

Page 15: Bab IV Strategi Dan Rencana Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang

4. Menyusun aturan kerjasama yang jelas, hak dan kewajiban bagi pemerintah,

swasta dan masyarakat yang terlibat dalam kelembagaan pengelola obyek dan

daya tarik wisata.

4.2.7 Strategi dan Rencana Investasi

Pengembangan pariwisata tidak dapat dilepaskan dari peran investor, mengingat

sektor pariwisata adalah sektor yang padat modal dan padat karya. Agar tercipta

suasana kondusif bagi investor untuk menanamkan investasi dalam pengembangan

pariwisata di Kabupaten Rembang maka harus jelas sektor-sektor mana yang

memungkinkan bagi investor untuk ambil bagian. Disini berarti harus jelas rencana

program dan prioritas pengembangan pariwisata.

Disisi lain, aturan main yang jelas serta kepastian hukum akan menjamin kepastian

bagi investor untuk menanamkan investasinya. Dengan demikian, strategi yang

disusun ada 2, yaitu :

1. Strategi :

MENYUSUN PRIORITAS PROGRAM PENGEMBANGAN PARIWISATA YANG

SISTEMATIS.

Strategi tersebut akan dijabarkan dalam rencana sebagai berikut :

1. Menyusun panduan prioritas program pengembangan pariwisata di tingkat

Kabupaten Rembang.

2. Menyusun panduan prioritas program pengembangan berdasarkan Kawasan

Pengembangan Pariwisata Daerah (KPPD) Kabupaten Rembang.

3. Menyusun panduan prioritas program pengembangan berdasarkan potensi obyek

dan daya tarik wisata (Obyek Wisata Unggulan, Obyek Wisata Andalan, Obyek

Wisata Pengembangan dan Obyek Wisata Potensial)

2. Strategi :

MENDORONG TERCIPTANYA KEMUDAHAN INVESTASI DAN MENARIK

INVESTASI BAGI PENGEMBANGAN PARIWISATA

Strategi diatas ditindaklanjuti dengan rencana-rencana yang jelas, seperti yang

tercantum dibawah ini :

1. Menciptakan regulasi/kebijakan-kebijakan dibidang pariwisata yang lebih jelas dan

terarah untuk memberikan jaminan kepastian kepada investor dalam

menanamkan modalnya disektor pariwisata Kabupaten Rembang.

2. Mengembangkan koordinasi antarsektor terkait untuk memfasilitasi dan

mengkoordinasikan penanaman modal baik oleh sektor swasta maupun

masyarakat.