bab iv strategi dan rencana pengembangan pariwisata kabupaten rembang
DESCRIPTION
sdfdfTRANSCRIPT
4.2. STRATEGI DAN RENCANA PENGEMBANGAN PARIWISATA KABUPATEN
REMBANG
4.2.1.Strategi dan Rencana Pemanfaatan Ruang untuk Pengembangan Pariwisata
Pengembangan tata ruang kepariwisataan di Kabupaten Rembang diarahkan pada
keterpaduan pengembangan pariwisata regional Jawa Tengah sebagai penguat
konteks eksternal serta memperkuat keterkaitan antar potensi dan daya tarik wisata di
Kabupaten Rembang sebagai penguat konteks internal. Dari arahan ini strategi dan
rencana yang dapat diturunkan adalah sebagai berikut :
1. Strategi :
MENGEMBANGKAN PARIWISATA KABUPATEN REMBANG DENGAN
MEMPERHATIKAN KONTEKS REGIONAL JAWA TENGAH
Kepariwisataan di Kabupaten Rembang tidak dapat berjalan sendiri sehingga perlu
untuk melakukan regionalisasi pengembangan bersama dengan daerah-daerah lain
di propinsi Jawa Tengah. Sesuai dengan Perda nomor 14 Tahun 2004 tentang
Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah, telah dibangun
kesepakatan bersama dengan stakeholders kepariwisataan, sektor terkait dan
pemerintah kabupaten se Jawa Tengah untuk mengembangkan kepariwisataan
secara terpadu. Keterpaduan pengembangan obyek dan daya tarik wisata
dibangun berdasarkan tuntutan dan kaidah untuk pasar wisatawan nusantara dan
mancanegara.
Untuk mendukung keterpaduan potensi wisata di masing-masing daerah maka
perlu untuk melakukan pembagian perwilayahan berdasarkan ketersediaan fasilitas
sarana dan prasarana, kekuatan aksesibilitas, karakteristik potensi pariwisata dan
wilayah, serta sosial dan budaya. Dengan mengetahui pembagian perwilayahan
akan didapatkan keterkaitan antara pusat-pusat pertumbuhan melalui
pengembangan perwilayahan berdasarkan koridor. Sebagai tindak lanjut atas
strategi diatas, maka rencana-rencana pengembangan yang perlu dilakukan
adalah:
1. Melakukan kerjasama lintas kabupaten/kota di Propinsi Jawa Tengah dengan
mengembangkan potensi wisata terpadu.
2. Memperkuat aksesibilitas lintas kabupaten/kota dengan mengembangkan sistem
linkage wisata.
2. Strategi :
MENGEMBANGKAN STRUKTUR TATA RUANG KEPARIWISATAAN
KABUPATEN REMBANG YANG DIARAHKAN UNTUK MENINGKATKAN
KUALITAS SERTA PERAN OBYEK DAN DAYA TARIK WISATA SEBAGAI
PUSAT PENGEMBANGAN
Obyek dan daya tarik wisata yang dimiliki Kabupaten Rembang sangat beragam.
Lokasinya tersebar di beberapa kecamatan dan segmentasi pengunjung yang
berbeda. Untuk memperkuat potensi wisata yang dimiliki, maka perlu untuk
membuat perwilayahan untuk obyek dan daya tarik wisata berdasarkan kesamaan
karakter atraksi wisata atau tema wisata, kedekatan lokasi antar objek wisata
(berkaitan dengan aksesibilitas/ transferabilitas) dan kesamaan segmentasi
pengunjung.
Pembentukan perwilayahan obyek dan daya tarik wisata diikuti dengan penentuan
peran obyek wisata, baik sebagai pusat pengembangan maupun sebagai
pendukung.
Diperlukan rencana-rencana yang jelas untuk mendukung strategi diatas. Rencana
tersebut adalah :
1. Pembentukan klaster wisata direncanakan terdapat empat klaster. Keempat
klaster tersebut kemudian disebut sebagai Kawasan Pengembangan Pariwisata
Daerah (KPPD), yaitu suatu kawasan yang didalamnya terdapat beberapa
kawasan pariwisata serta obyek dan daya tarik wisata. Sedangkan obyek dan
daya tarik wisata (ODTW) yaitu segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata.
2. Menyusun rencana struktur tata ruang kepariwisataan dalam bentuk zonasi
konservasi, zona penyangga, zona pengembangan dengan memperhatikan
aspek pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
3. Mengembangkan pariwisata alam yang berbasis lingkungan Eko-Wisata
sehingga lokasi wisata dapat dikembangkan secara berlanjut (Sustainable
Development).
Pembentukan Kawasan Pengembangan Pariwisata Daerah (KPPD) diarahkan
sebagai berikut :
a. Kawasan Pengembangan Pariwisata Daerah 1 (KPPD 1)
Merupakan suatu kawasan yang didalamnya terdapat beberapa kawasan
pariwisata serta obyek dan daya tarik wisata yang mencakup wilayah
Kecamatan Rembang dan Kaliori. Sedangkan obyek dan daya tarik wisata
yang termasuk dalam KPPD 1 terdiri dari :
Wisata Sejarah dan Pendidikan, terdiri dari: Museum Kamar Pengabdian RA
KArtini dan Jangkar Dampo Awang yang terletak di pusat kota Rembang;
Wisata Alam, terdiri dari: TRP Kartini, Pantai Pasir Putih Tasikharjo, Pulau
Gede dan Pulau Marongan yang terletak di Kecamatan Rembang dan
Kaliori;
Wisata Religi, terdiri dari: Masjid Agung Rembang dan Klenteng Tjoe Hwie
Kiong yang terletak di pusat kota Rembang;
b. Kawasan Pengembangan Pariwisata Daerah 2 (KPPD 2)
Merupakan suatu kawasan yang didalamnya terdapat beberapa kawasan
pariwisata serta obyek dan daya tarik wisata yang mencakup wilayah Kawasan
BBS. Sedangkan obyek dan daya tarik wisata yang termasuk dalam KPPD 2
terdiri dari :
Wisata Alam, terdiri dari: Pantai Binangun, Pantai Soka, Wisata Alam Kajar,
Watu Layar yang terletak di Kecamatan Lasem dan Kecamatan Sluke;
Wisata Ziarah, antara lain: Petilasan Sunan Bonang yang terletak di
Kecamatan Lasem;
c. Kawasan Pengembangan Pariwisata Daerah 3 (KPPD 3)
Merupakan suatu kawasan yang didalamnya terdapat beberapa kawasan
pariwisata serta obyek dan daya tarik wisata yang mencakup wilayah
Kecamatan Sulang, Bulu, dan Kecamatan Pamotan. Sedangkan obyek dan
daya tarik wisata yang termasuk dalam KPPD 3 terdiri dari :
Wisata Ziarah, antara lain : Makam RA Kartini, yang terletak di Kecamatan
Bulu;
Wisata Rekreasi, antara lain : Wana Wisata Kartini Mantingan, Embung
Banyu Kuwung yang terletak di Kecamaatan Bulu dan Sulang;
Wisata Religi, antara lain : Vihara Ratanavana Arama dan Klenteng Thian
Siang Sing Bo yang terletak di Kecamatan Lasem.
d. Kawasan Pengembangan Pariwisata Daerah 4 (KPPD 4)
Merupakan suatu kawasan yang didalamnya terdapat beberapa kawasan
pariwisata serta obyek dan daya tarik wisata yang mencakup wilayah
Kecamatan Kragan, Gunem, Sarang dan Sale. Sedangkan obyek dan daya
tarik wisata yang termasuk dalam KPPD 4 antara lain :
Wisata Sejarah dan Pendidikan, antara lain: Situs Plawangan yang terletak
di Kragan;
Wisata Alam, antara lain: Rimba Pasucen, Hutan Wisata Sumber Semen
dan Embung Lodan yang terletak di Kecamatan Gunem, Sale, Sarang.
Tabel 4.1.Pembagian Perwilayahan Klaster Wisata Kabupaten Rembang
KPPD Jenis Wisata Obyek dan Daya Tarik Wisata Kecamatan
1
Wisata sejarah danpendidikan
Museum RA Kartini danJangkar Dampo Awang
Rembang
Wisata Alam TRP Kartini RembangPantai Pasir Putih Tasikharjo KalioriPulau Gede Dan Pulau Marongan Kaliori
Wisata Religi Masjid Agung Rembang RembangKlenteng Tjoe Hwie Kiong
2 Wisata Alam Pantai Binangun LasemPantai Soka SlukeWisata Alam Kajar LasemWatu Layar Lasem
Wisata Ziarah Petilasan Sunan Bonang Lasem3 Wisata Ziarah Makam RA Kartini Bulu
Wisata Rekreasi Wana Wisata Kartini Mantingan BuluEmbung Banyu Kuwung Sulang
Wisata Religi Vihara Ratanavana Arama LasemKlenteng Thian Siang Sing Bo
4 Wisata sejarah danpendidikan
Situs Plawangan Kragan
Wisata Alam Rimba Pasucen GunemEmbung Lodan SarangHutan Wisata Sumber Semen Sale
3. Strategi :
MENGEMBANGKAN OBYEK DAN DAYA TARIK WISATA BERDASARKAN
TINGKAT PRIORITAS
Dari strategi diatas, perlu ditindaklanjuti dengan rencana-rencana yang dapat
langsung diaplikasikan, yaitu :
1. Menyusun klasifikasi keunggulan wisata.
2. Meningkatkan sarana dan prasarana wisata sesuai dengan tingkatan klasifikasi
keunggulan wisata.
3. Menyusun kebijakan yang mendukung terwujudnya pengembangan berdasarkan
klasifikasi keunggulan wisata ada obyek dan daya tarik wisata.
Pengembangan obyek wisata diprioritaskan berdasarkan klasifikasi keunggulan
kawasan wisata, yaitu terdiri dari kawasan unggulan, andalan, pengembangan, dan
kawasan potensial. Rencana prioritas pengembangan obyek wisata tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Obyek Wisata Unggulan
Merupakan obyek wisata yang diunggulkan menjadi tujuan utama pengunjung.
Obyek dan daya tarik wisata yang termasuk dalam kawasan unggulan adalah :
Wisata Alam, meliputi TRP Kartini di Kecamatan Rembang dan Hutan Wisata
Sumber Semen di Kecamatan Sale; Wisata Ziarah, meliputi:
1. Petilasan Sunan Bonang di Kecamatan Lasem;
2. Makam RA Kartini di Kecamatan Bulu.
b. Obyek Wisata Andalan
Merupakan obyek wisata yang diandalkan mampu berkembang menjadi obyek
wisata unggulan. Obyek wisata andalan ini menjadi obyek wisata tujuan kedua
setelah obyek wisata unggulan. Obyek dan daya tarik wisata yang termasuk
dalam kawasan andalan adalah :
· Wisata Sejarah dan Pendidikan, terdiri dari Museum Kamar Pengabdian RA
Kartini di Kecamatan Rembang;
· Wisata Rekreasi, terdiri dari Wana Wisata Kartini Mantingan di Kecamatan
Bulu.
· Wisata Religi, terdiri dari Masjid Agung Rembang, Klenteng Tjoe Hwie Kiong
di Kecamatan Rembang, Vihara Ratanavana Arama dan Klenteng Thian
Siang Sing Bo di Kecamatan Lasem.
c. Obyek Wisata Pengembangan
Merupakan wisata yang direncanakan untuk dikembangkan menjadi obyek
wisata andalan. Obyek dan daya tarik wisata yang termasuk dalam kawasan
pengembangan adalah :
· Wisata Alam, terdiri dari Pantai Binangun, Wisata Alam Kajar, Watu Layar di
Kecamatan Lasem, Embung Lodan di Kecamatan Sarang, Rimba Pasucen di
Kecamatan Gunem.
d. Obyek Wisata Potensial
Merupakan obyek wisata yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai suatu
obyek wisata, dimana obyek wisata ini dapat dikatakan sebagai obyek wisata
baru, sehingga belum terlalu dikenal oleh masyarakat. Obyek dan daya tarik
wisata yang termasuk dalam kawasan potensial adalah :
· Wisata Alam, terdiri dari Pantai Pasir Putih Tasikharjo dan Pulau Gede dan
Pulau Marongan di Kecamatan Kaliori, Pantai Soka di Kecamatan Sluke.
· Wisata Rekreasi, terdiri dari Embung Banyu Kuwung di Kecamatan Sulang.
· Wisata Sejarah dan Pendidikan, terdiri dari Situs Plawangan di Kecamatan
Kragan.
Sedangkan kawasan pengembangan pariwisata daerah yang diunggulkan adalah
kawasan pengembangan pariwisata daerah 1 (KPPD 1), karena pada kawasan
tersebut semua obyek dan daya tarik wisata termasuk dalam kawasan unggulan
dan andalan, sehingga berpotensi untuk ditawarkan pada pasar nasional.
Tabel 4.2.Prioritas Pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisata
Di Kabupaten Rembang
KPPD OBYEK WISATA
UNGGULAN
OBYEK WISATAANDALAN
OBYEK WISATAPENGEMBANGA
N
OBYEK WISATAPOTENSIAL
1 TRP Kartini danJangkar Dampo Awang
· Museum Kamar· Pengabdian RA
Kartini· Masjid Agung
Rembang· Klenteng Tjoe Hwie
Kiong
· Pantai Pasir Putih
· Tasikharjo· Pulau Gede
dan· Pulau
Marongan2 Petilasan
SunanBonang
· Pantai Binangun· Wisata Alam
Kajar· Watu Layar.
Pantai Soka
3 Makam RA Kartini
· Wana Wisata Kartini
· Mantingan· Vihara Ratanavana
Arama· Klenteng Thian
Siang Sing Bo
Embung BanyuKuwung
4 Hutan Wisata SumberSemen
· Embung Lodan· Rimba Pasucen
Situs Plawangan
4.2.2. Strategi dan Rencana Pengembangan SDM dan Pemberdayaan
Pengembangan sumber daya manusia dalam pengembangan pariwisata di
Kabupaten Rembang diarahkan untuk meningkatkan profesionalisme dan
kompetensi dalam melayani kegiatan-kegiatan pariwisata. Sumber daya manusia
yang dimaksudkan disini adalah : sumber daya manusia yang bekerja pada instansi
pembina kepariwisataan di Kabupaten Rembang, sumber daya manusia yang
melakukan aktivitas pelayanan langsung kepada wisatawan serta masyarakat di
lokasi dan sekitar obyek wisata. Tujuan dari peningkatan sumberdaya manusia
dalam pariwisata ini adalah menyediakan sumber daya manusia yang mandiri,
memiliki kompetensi, kreatif, berdedikasi, profesional dan memiliki semangat
wirausaha serta sistem pendidikan dan pelatihan kepariwisataan yang terencana.
Dengan demikian sumberdaya manusia dalam pariwisata di Kabupaten Rembang
mampu memberikan standar pelayanan yang memiliki keunggulan kompetitif.
Pengembangan sumber daya manusia dibidang kepariwisataan menjadi tanggung
jawab pemerintah, pemerintah daerah, usaha wisata dan masyarakat.
1. Strategi :
MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DAN KETRAMPILAN KHUSUSNYA
DIBIDANG PARIWISATA UNTUK MENDORONG PENINGKATAN KUALITAS DAN
KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KHUSUSNYA DIBIDANG
PARIWISATA.
Rencana –rencana yang diturunkan dari strategi diatas adalah :
1. Membuat panduan pelaksanaan peningkatan pendidikan dan ketrampilan bagi
pelaku bidang wisata yang bekerjasama dengan pemerintah kabupaten
Rembang.
2. Mengikutsertakan pelaku wisata dalam pendidikan formal dan informal bagi
peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan penguasaan pengelolaan bidang
pariwisata.
3. Menyusun modul-modul dan panduan pelayanan wisata bagi segenap pelaku
wisata, termasuk masyarakat yang berada di lokasi obyek dan daya tarik wisata.
4. Melakukan kerjasama pendidikan dan ketrampilan dengan penyelenggara/institusi
pendidikan formal bidang kepariwisataan.
2. Strategi :
MELAKUKAN STANDARISASI, AKREDITASI DAN SERTIFIKASI ATAS SUMBER
DAYA MANUSIA DIBIDANG KEPARIWISATAAN
Untuk menjabarkan strategi diatas, rencana-rencana yang disusun sebagai tindak
lanjut adalah :
1. Mengembangkan sistem rekruitmen terhadap pekerja dan pelaku di sektor
pariwisata dengan standar mutu yang jelas.
2. Menyusun basis data pelaku wisata dan kompetensinya sebagai bagian dari
Informasi Pariwisata Daerah.
3. Mempertahankan dan meningkatkan kompetensi bidang pariwisata dengan
mengikutsertakan pelaku wisata dalam sistem standarisasi, akreditasi, sertifikasi.
Pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan pariwisata adalah sebagai mitra
dan meningkatkan ”sense of belonging” atas obyek dan daya tarik wisata. Peran
serta ini dilakukan melalui pengembangan pariwisata berbasis masyarakat dan
penerapan membangun tanpa menggusur. Dalam upaya pengembangan pariwisata
Kabupaten Rembang, perlu untuk melibatkan masyarakat dalam arti seluas-luasnya.
Masyarakat diberikan kesempatan berperan dan mendapatkan keuntungan dari
pengembangan pariwisata. Pada masyarakat yang berada di sekitar obyek dan daya
tarik wisata, peran tersebut menjadi lebih besar, mengingat keberlanjutan dari obyek
dan daya tarik wisata disana sangat tergantung pada kepedulian masyarakat
setempat untuk merawat dan memelihara eksistensinya.
3. Strategi :
MASYARAKAT DIBERI KESEMPATAN SELUAS-LUASNYA UNTUK IKUT SERTA
DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI BIDANG KEPARIWISATAAN
Penjabaran dari strategi diatas dalam bentuk rencana-rencana pengembangan
sebagai berikut :
1. Menyusun mekanisme partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata.
2. Menyebar luaskan rencana pengembangan pariwisata di Kabupaten Rembang
agar masyarakat mengetahui dan turut berperan aktif memberikan masukan serta
pertimbangan dalam pengembangan pariwisata.
3. Membentuk kelompok-kelompok masyarakat yang berperan aktif dalam
pengembangan obyek wisata.
4. Strategi :
MENDORONG KELOMPOK MASYARAKAT LOKAL UNTUK MAMPU
MENGELOLA OBYEK DAN DAYA TARIK WISATA
Untuk menerapkan strategi diatas, diperlukan langkah-langkah rencana sebagai
berikut :
1. Melibatkan masyarakat yang berada pada wilayah lokasi obyek dan daya tarik
wisata dalam peningkatan dan pengembangan obyek dan daya tarik wisata.
2. Meningkatkan capacity building masyarakat lokal dalam pengelolaan obyek dan
daya tarik wisata.
4.2.3. Strategi dan Rencana Pengembangan Produk Wisata
Produk wisata yang dimaksudkan dalam rencana ini meliputi : obyek dan daya tarik
wisata (atraksi), kondisi sarana penunjang pariwisata (amenitas) serta kondisi
aksesibilitas dan infrastruktur pariwisata (aksesibilitas). Pengembangan produk
pariwisata akan diarahkan pada pengembangan potensi sumber daya wisata yang
ada, menjadi produk kolektif antar wilayah atau daerah. Disisi lain harus diperhatikan
pula prinsip pembangunan wisata berkelanjutan dan pengkayaan daya tarik produk
serta peningkatan kualitas pelayanan bagi wisatawan.
Produk wisata di Kabupaten Rembang masih mengutamakan kekayaan wisata alam
sebagai obyek dan daya tarik wisata. Dimasa mendatang perlu dikembangkan
unggulan obyek dan daya tarik wisata selain wisata alam. Dengan demikian di
Kabupaten Rembang produk wisata yang semula terbatas pada sumber daya alam
dan budaya, dapat diarahkan menjadi produk wisata yang berbasis ilmu
pengetahuan dan seni dengan tetap menjamin keseimbangan sentuhan manusia dan
teknologi tinggi sehingga keaslian, keunikan dan kekhasannya mampu untuk
menembus pasar wisata.
1. Strategi :
MENINGKATKAN KUALITAS OBYEK WISATA SERTA MENGOPTIMALKAN
DAYA TARIK WISATA
Obyek dan daya tarik wisata di Kabupaten Rembang saat ini mengandalkan pada
kekayaan alamiah berupa pesona pesisir pantai serta kekayaan budaya, antara lain
ada obyek wisata alam (10 lokasi), obyek wisata sejarah dan budaya (9 lokasi),
wisata buatan (2 lokasi). Asset wisata ini masih dalam bentuk aslinya dan belum
banyak sentuhan rekayasa teknologi tinggi. Tentu saja rekayasa teknologi ini
diperlukan masih dalam kerangka meningkatkan obyek dan daya tarik wisata tanpa
mengubah keunikan karakternya. Rencana pengembangan di masa mendatang akan
meningkatkan kualitas obyek wisata, sedangkan daya tarik wisata dioptimalkan
dengan melakukan diversifikasi atraksi. Obyek dan daya tarik wisata dapat
dioptimalkan pengembangannya sehingga dapat menjadi ikon atraksi wisata
kabupaten Rembang yang baru.
Rencana yang dapat diturunkan untuk menindaklanjuti strategi diatas adalah :
a. Mengembangkan kekhasan produk wisata alam dengan tema-tema baru untuk
mempertahankan pasar wisatawan yang sudah ada serta untuk membidik pangsa
pasar baru sesuai dengan karakter wisata yang sudah ada.
b. Pengembangan produk wisata yang terfokus pada kualitas produk, reputasi
produk, orientasi produk, layanan produk dan kemasan produk.
c. Pengembangan konsep pariwisata dengan tingkatan produk wisata utama,
sekunder, pendukung dan produk tambahan.
d. Menentukan core product pada setiap obyek dan daya tarik wisata.
e. Menentukan supporting product (produk ekstra) yang ditawarkan guna
memberikan nilai tambah terhadap core product sehingga memiliki kekhasan yang
diharapkan menyebabkan produk tersebut mampu berkompetisi dengan para
pesaing produk sejenis.
f. Melakukan diversifikasi atas produk wisata pada setiap obyek dan daya tarik
wisata sehingga mampu memperluas pasar dan segmentasi pengunjung.
g. Menyusun paket wisata tematis yang mengkaitkan beberapa obyek dan daya tarik
wisata menjadi satu kesatuan perjalanan wisata singkat (one day tour), maupun
wisata 3 hari 2 malam.
h. Meningkatkan kualitas, kuantitas dan pemasaran produk kerajinan khas
Kabupaten Rembang.
2. Strategi :
MENINGKATKAN KUALITAS SARANA PENUNJANG WISATA GUNA
MENGOPTIMALKAN LAMA TINGGAL WISATAWAN
Untuk mengembangkan pariwisata secara optimal, keberadaan sarana penunjang
pariwisata menjadi faktor yang sangat menentukan kenaikan tingkat kunjungan
wisatawan. Sarana penunjang juga dapat meningkatkan lama kunjungan wisatawan
yang pada akhirnya dapat meningkatkan pula pendapatan daerah, karena semakin
lama wisatawan menetap akan menambah jumlah uang yang berputar di daerah
tersebut. Saat ini amenitas yang sudah ada adalah rumah makan/restoran berjumlah
19, sedangkan untuk sarana akomodasi, belum ada hotel berbintang di Kabupaten
Rembang. Meskipun demikian, dalam tahun 2005 sudah mampu menyediakan
sejumlah 16.910 malam kamar terjual dengan 146.752 malam tempat tidur yang
tersedia.
Peningkatan status fasilitas akomodasi ini berkaitan erat dengan atraksi yang
disuguhkan untuk wisatawan. Jenis atraksi yang mampu meningkatkan lama
kunjungan wisatawan tinggal, akan membutuhkan sarana akomodasi bagi
wisatawan. Sebaliknya, meskipun sudah disediakan sarana akomodasi dengan kelas
yang memadai, apabila tidak ada atraksi yang dapat menahan wisatawan untuk lebih
lama tinggal, maka sarana akomodasi tersebut tidak akan mencapai tingkat huni
yang menguntungkan.
Strategi diatas kemudian dijabarkan dalam rencana-rencana pengembangan sebagai
berikut :
1. Merencanakan penginapan dan rumah makan
2. Meningkatkan jumlah hotel dengan kelas bintang disertai pelayanan yang mampu
meningkatkan lama kunjungan.
3. Meningkatkan kapasitas hotel, di dalam kota Rembang sehingga memperbanyak
pilihan bagi wisatawan.
4. Meningkatkan jumlah dan jenis rumah makan (daerah, nasional maupun
internasional).
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas fasilitas komunikasi (internet, telepon
interlokal, telepon lokal, multi media).
6. Merencanakan fasilitas hiburan yang bertaraf internasional dengan tetap
mempertahankan karakter sosial, budaya serta adab kesantunan masyarakat
setempat.
3. Strategi :
MENINGKATKAN KUALITAS AKSESIBILITAS DAN INFRASTRUKTUR
PARIWISATA.
Untuk sebagian Kabupaten Rembang, linkage yang menghubungkan antar obyek
wisata sudah berjalan dengan baik. Aksesibilitas dan infrastruktur, sejauh ini sudah
memadai, hanya perlu peningkatan kualitas dan kuantitas. Sarana transportasi
(travel, AKAP, AKDP, angkutan kota maupun angkutan pedesaan), sejauh ini sudah
dapat menghubungkan antara kota di luar Rembang sampai antar lokasi di Rembang
dengan sangat baik. Kondisi jalan yang menghubungkan obyek-obyek unggulan di
Rembang, hanya sebagian relatif mulus dan lebar. Khusus untuk obyek wisata yang
bersifat kekayaan alam, seperti Rimba Pasucen, karena lokasinya berada di
topografi tinggi, perlu direncanakan akses yang aman untuk mencapainya. Yang
mana saat ini aksesnya masih dalam kondisi asli. Selain itu, hambatan hanya pada
kondisi topografi yang naik turun cukup curam dan menikung tajam pada beberapa
tempat, terutama yang menuju petilasan Sunan Bonang dan Makam RA Kartini.
Untuk pengembangan produk pariwisata dimasa mendatang diarahkan pada
pengembangan potensi sumber daya wisata yang ada menjadi produk kolektif antar
wilayah atau daerah. Hal ini dimaksudkan selain mengoptimalkan aksesibilitas dan
infrastruktur pariwisata yang sudah ada di Rembang, sekaligus juga untuk dapat
mengalirkan wisatawan dan mengembangkan amenitas. Diperlukan arahan yang
dapat memperjelas strategi diatas dalam upaya meningkatkan kualitas aksesibilitas
dan infrastruktur pariwisata. Arahan tersebut berbentuk rencana-rencana
pengembangan yang dijabarkan sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas yang menghubungkan obyek dan daya tarik wisata
unggulan di setiap Kawasan Pengembangan Pariwisata Daerah (KPPD).
2. Meningkatkan kualitas jalan dan lebar jalan yang menghubungkan obyek dan
daya tarik wisata unggulan dengan obyek wisata andalan, obyek wisata
pengembangan dan obyek wisata potensial yang berada dalam satu KPPD.
3. Merencanakan akses yang belum ada menuju obyek wisata alam, contohnya
pada ODTW Rimba Pasucen.
4. Meningkatkan faktor kenyamanan dan keamanan jalan yang menghubungkan
obyek dan daya tarik wisata unggulan di setiap Kawasan Pengembangan
Pariwisata Daerah (KPPD).
5. Mengadakan sarana transportasi umum yang langsung menghubungkan antar
obyek dan daya tarik wisata unggulan di setiap Kawasan Pengembangan
Pariwisata Daerah (KPPD).
6. Mengadakan sarana transportasi umum yang langsung menghubungkan antar
obyek dan daya tarik wisata unggulan dengan obyek wisata andalan, obyek
wisata pengembangan dan obyek wisata potensial yang berada dalam satu
KPPD.
7. Merencanakan dan meningkatkan ketersediaan air bersih di setiap obyek dan
daya tarik wisata, termasuk pada kawasan yang berada disekitarnya.
8. Merencanakan dan meningkatkan ketersediaan listrik di setiap obyek dan daya
tarik wisata, termasuk pada kawasan yang berada disekitarnya.
9. Merencanakan dan meningkatkan pengelolaan sampah di setiap obyek dan daya
tarik wisata, termasuk pada kawasan yang berada disekitarnya.
4.2.4 Strategi dan Rencana Pemasaran
Pemasaran pariwisata meliputi kegiatan yang luas, mulai dari melakukan penelitian
pasar wisata, melakukan kajian bagaimana mengemas produk wisata sehingga layak
untuk dipasarkan, promosi pariwisata serta penyediaan pelayanan informasi dan
distribusi informasi baik untuk wisatawan maupun pelaku wisata.
Agar tujuan strategi pemasaran dapat tercapai, maka pelaksanaan upaya
memperkenalkan, menginformasikan dan mepromosikan daerah tujuan wisata dan
produk wisata harus dilakukan secara sistematis, terencana, konsisten dan
berkesinambungan. Stakeholder (pemerintah daerah, kalangan swasta dan
masyarakat) yang melaksanakan pemasaran harus mampu menciptakan sinergi dan
saling mendukung.
1. Strategi :
MEMBANGUN IMAGE POSITIF PARIWISATA DI KABUPATEN REMBANG
Penciptaan image/citra pariwisata suatu daerah akan sangat membantu keberhasilan
pemasaran. Image positif yang ingin diciptakan dan ditingkatkan antara lain dalam
hal keunikan obyek dan daya tarik wisata, atraksi, keamanan dan kenyamanan.
Untuk menerapkan strategi diatas, maka diperlukan langkah-langkah rencana seperti
yang tercantum dibawah ini :
a. Membangun image-citra pariwisata Rembang yang aman, bersih, ramah
berwawasan lingkungan dan berbasis pada masyarakat melalui berbagai media
promosi.
b. Dipresentasikan slogan yang mampu menarik wisatawan untuk memberi
semangat kepada pelaku wisata.
c. Pengembangan citra Pariwisata Daerah;
2. Strategi:
MENGEMBANGKAN PROMOSI PARIWISATA KABUPATEN REMBANG SECARA
EFEKTIF DAN EFISIEN
Usaha promosi yang terus menerus, tepat media yang digunakan dan tepat sasaran,
akan sangat membantu mempertahankan eksistensi pariwisata Kabupaten Rembang
di masa pasar wisata.
Strategi tersebut dijabarkan dalam langkah-langkah rencana dibawah ini :
1. Mengembangkan strategi promosi wisata yang terpadu serta dengan memperluas
jaringan promosi baik di tingkat regional, nasional maupun internasional.
2. Mengembangkan pusat informasi wisata pada lokasi strategis dan mudah
dijangkau dan berada dalam rangkaian jalur perjalanan wisata
3. Mengembangkan alat promosi dalam bentuk printed material dengan metode baru
yang difokuskan pada penguatan positioning serta kebutuhan informasi
wisatawan.
4. Pemanfaatan aplikasi Teknologi Informasi bagi promosi yang efektif dan
perwujudan sistem Informasi Pariwisata Daerah.
5. Pemeliharaan pasar yang telah ada melalui peningkatan promosi keragaman
produk dan layanan.
4.2.5 Strategi dan Rencana Pengelolaan Lingkungan
Pengelolaan lingkungan hidup mejadi perhatian utama dalam pengembangan sektor
pariwisata. Strategi dalam pengelolaan lingkungan dikondisikan bahwa
pengembangan pariwisata sebisa mungkin harus sesuai dengan kaedah lingkungan.
Analisis pengambilan keputusan dalam pengembangan masingmasing obyek perlu
dilakukan.
Pengembangan pariwisata yang berwawasan lingkungan merupakan moto dari
seluruh kegiatan pengembangan obyek wisata. Aspek-aspek seperti vegetasi,
topografi, hidrologi, flora dan fauna. Setiap pengembangan yang dilakukan harus
disertai dengan upaya penanggulangan dampak dari kegiatan pengembangan yang
dilakukan.
1. Strategi :
MEMPERKUAT REGULASI MENGENAI PENGEMBANGANPARIWISATA YANG
BERWAWASAN LINGKUNGAN
Rencana :
1. Menyusun panduan, sistem serta perijinan yang transparan dan berwawasan
lingkungan bagi penyelenggaraan usaha dan jasa di bidang pariwisata.
2. Membentuk dan memperkuat regulasi sebagai panduan, sistem serta perijinan
yang tegas bagi penyelenggaraan usaha dan jasa di bidang pariwisata yang
mampu meminimalisir dampak degradasi lingkungan.
2. Strategi :
MENINGKATKAN KUALITAS PEMAHAMAN AKAN LINGKUNGAN ALAM DAN
BUDAYA KHUSUSNYA DIBIDANG PARIWISATA.
Rencana :
1. Mengikutsertakan pelaku wisata dalam kegiatan wisata bagi peningkatan
pengetahuan akan lingkungan alam dan budaya, ketrampilan dan penguasaan
pengelolaan bidang pariwisata.
2. Membuat panduan pelaksanaan peningkatan pendidikan dan ketrampilan bagi
pelaku bidang wisata yang bekerjasama dengan pemerintah kabupaten Rembang
misalnya melalui konsep desa wisata.
4.2.6 Strategi dan Rencana Pengembangan Kelembagaan
Dalam arahan pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Rembang, pemerintah
daerah berperan sebagai enabler, dengan demikian terjadi pergeseran pengelolaan
berikut lembaga yang melakukan pengelolaan atas obyek dan daya tarik wisata.
Peran serta masyarakat akan semakin besar dalam pengelolaan dan kelembagaan
pengembangan pariwisata.
1. Strategi :
MEMPERKUAT KELEMBAGAAN DAN PENGELOLAAN PARIWISATA
KABUPATEN REMBANG
Rencana :
1. Melaksanakan konsolidasi internal instansi pemerintah yang terkait dengan
pengembangan pariwisata Kabupaten Rembang.
2. Membentuk dan memperkuat kelembagaan pengelolaan di tingkat obyek dan
daya tarik wisata.
3. Menyusun panduan, sistem serta perijinan yang transparan bagi
penyelenggaraan usaha dan jasa di bidang pariwisata.
4. Meningkatkan koordinasi program dan evaluasi kegiatan pariwisata dengan
seluruh pelaku wisata.
2. Strategi :
MENGEMBANGKAN MODEL KELEMBAGAAN PENGELOLAAN OBYEK DAN
DAYA TARIK WISATA YANG MELIBATKAN PARTISIPASI AKTIF MASYARAKAT
LOKAL.
Rencana yang dikembangkan sebagai tindak lanjut adalah :
1. Membentuk institusi/lembaga pengelola di tiap obyek dan daya tarik wisata.
2. Menyusun model kelembagaan dan pengelolaan yang disesuaikan dengan
kebutuhan dan karakteristik setiap obyek dan daya tarik wisata.
3. Menyusun prosedur dan kewenangan kelembagaan dan pengelolaan sesuai
dengan jenjang tertentu.
4. Menyusun aturan kerjasama yang jelas, hak dan kewajiban bagi pemerintah,
swasta dan masyarakat yang terlibat dalam kelembagaan pengelola obyek dan
daya tarik wisata.
4.2.7 Strategi dan Rencana Investasi
Pengembangan pariwisata tidak dapat dilepaskan dari peran investor, mengingat
sektor pariwisata adalah sektor yang padat modal dan padat karya. Agar tercipta
suasana kondusif bagi investor untuk menanamkan investasi dalam pengembangan
pariwisata di Kabupaten Rembang maka harus jelas sektor-sektor mana yang
memungkinkan bagi investor untuk ambil bagian. Disini berarti harus jelas rencana
program dan prioritas pengembangan pariwisata.
Disisi lain, aturan main yang jelas serta kepastian hukum akan menjamin kepastian
bagi investor untuk menanamkan investasinya. Dengan demikian, strategi yang
disusun ada 2, yaitu :
1. Strategi :
MENYUSUN PRIORITAS PROGRAM PENGEMBANGAN PARIWISATA YANG
SISTEMATIS.
Strategi tersebut akan dijabarkan dalam rencana sebagai berikut :
1. Menyusun panduan prioritas program pengembangan pariwisata di tingkat
Kabupaten Rembang.
2. Menyusun panduan prioritas program pengembangan berdasarkan Kawasan
Pengembangan Pariwisata Daerah (KPPD) Kabupaten Rembang.
3. Menyusun panduan prioritas program pengembangan berdasarkan potensi obyek
dan daya tarik wisata (Obyek Wisata Unggulan, Obyek Wisata Andalan, Obyek
Wisata Pengembangan dan Obyek Wisata Potensial)
2. Strategi :
MENDORONG TERCIPTANYA KEMUDAHAN INVESTASI DAN MENARIK
INVESTASI BAGI PENGEMBANGAN PARIWISATA
Strategi diatas ditindaklanjuti dengan rencana-rencana yang jelas, seperti yang
tercantum dibawah ini :
1. Menciptakan regulasi/kebijakan-kebijakan dibidang pariwisata yang lebih jelas dan
terarah untuk memberikan jaminan kepastian kepada investor dalam
menanamkan modalnya disektor pariwisata Kabupaten Rembang.
2. Mengembangkan koordinasi antarsektor terkait untuk memfasilitasi dan
mengkoordinasikan penanaman modal baik oleh sektor swasta maupun
masyarakat.