bab iv sdn konstruksi beton

8
BAB IV SYARAT – SYARAT TEKNIS ---- PEMBANGUNAN …………………………………---- PASAL 1 : PENJELASAN UMUM Pekerjaan yang dilaksanakan seperti yang tercantum pada pasal 1 ketentuan – ketentuan Umum (Bab I), sesuai dengan gambar : Gambar Bestek dan detail terlampir, Uraian kerja dan syarat – syaratnya dalam pasal – pasal berikut. Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing). Petunjuk – petunjuk dari direksi. PASAL 2 : BAHAN – BAHAN DAN ALAT – ALAT a. Untuk kelancaran pekerjaan, pemborong diwajibkan : Mendatangkan bahan – bahan yang diperlukan untuk bangunan tersebut tepat pada waktunya dengan kualitas yang dapat diterima direksi. Menyediakan tenaga kerja/pembantu lengkap dengan alat – alat yang diperlukan. b. Pekerjaan yang dilaksanakan harus mengikuti segala peraturan dan ketentuan persyaratan bahan – bahan bangunan dan pelaksanaan umum yang berlaku di indonesia, yaitu : P.U.B.B.N.I 3 tahun 1965, PBI (N.I.2 tahun 1971), A.V.W.I.A.V.E, P.K.K.I tahun 1971, peraturan pembangunan daerah setempat dan lain – lain. c. Syarat – syarat bahan dan pelaksanaan pekerjaan beton memenuhi persyaratan yang tercantum dalam PBI-17 dan NI-2. d. Syarat – syarat tulangan memenuhi persyaratan yang tercantum dalam PBI-17 dan NI-2. e. Instalasi Listrik harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam PUIL 1977. f. Pekerjaan kayu harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam PKKI yang diterbitkan Yayasan Normalisasi Indonesia. g. Peraturan – peraturan lain yang berlaku di Indonesia tapi belum dimasukan dalam bestek ini. PASAL 3 : LOKASI BANGUNAN Bangunan ini akan dibangun di lokasi yang telah ditentukan sesuai dengan rencana, yaitu yang tersedia untuk pelaksanaan pekerjaan seperti tersebut dalam Pasal 1 pada Penjelasan Umum.

Upload: andy-poenya

Post on 30-Sep-2015

38 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

dfzhjfdhdfhfgjyfuhkrtjusyfjt

TRANSCRIPT

BAB IV

BAB IV

SYARAT SYARAT TEKNIS

---- PEMBANGUNAN ----PASAL 1 : PENJELASAN UMUMPekerjaan yang dilaksanakan seperti yang tercantum pada pasal 1 ketentuan ketentuan Umum (Bab I), sesuai dengan gambar :

(Gambar Bestek dan detail terlampir,

(Uraian kerja dan syarat syaratnya dalam pasal pasal berikut.

(Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).

(Petunjuk petunjuk dari direksi.

PASAL 2:BAHAN BAHAN DAN ALAT ALAT

a. Untuk kelancaran pekerjaan, pemborong diwajibkan :

(Mendatangkan bahan bahan yang diperlukan untuk bangunan tersebut tepat pada waktunya dengan kualitas yang dapat diterima direksi.

(Menyediakan tenaga kerja/pembantu lengkap dengan alat alat yang diperlukan.

b. Pekerjaan yang dilaksanakan harus mengikuti segala peraturan dan ketentuan persyaratan bahan bahan bangunan dan pelaksanaan umum yang berlaku di indonesia, yaitu : P.U.B.B.N.I 3 tahun 1965, PBI (N.I.2 tahun 1971), A.V.W.I.A.V.E, P.K.K.I tahun 1971, peraturan pembangunan daerah setempat dan lain lain.

c. Syarat syarat bahan dan pelaksanaan pekerjaan beton memenuhi persyaratan yang tercantum dalam PBI-17 dan NI-2.

d. Syarat syarat tulangan memenuhi persyaratan yang tercantum dalam PBI-17 dan NI-2.

e. Instalasi Listrik harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam PUIL 1977.

f. Pekerjaan kayu harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam PKKI yang diterbitkan Yayasan Normalisasi Indonesia.

g. Peraturan peraturan lain yang berlaku di Indonesia tapi belum dimasukan dalam bestek ini.

PASAL 3:LOKASI BANGUNAN

Bangunan ini akan dibangun di lokasi yang telah ditentukan sesuai dengan rencana, yaitu yang tersedia untuk pelaksanaan pekerjaan seperti tersebut dalam Pasal 1 pada Penjelasan Umum.

PASAL 4:PAPAN NAMA PROYEK

Sebelum memulai kegiatan pelaksanaan pekerjaan pemborong harus membuat dan memasang papan nama proyek dari pekerjaan ini, ukuran dan ketentuan lainnya sesuai dengan petunjuk direksi.

PASAL 5:PENENTUAN PEIL (( 0,00)

5.1 Sebagai peil (( 0.00) diambil atas lantai ruangan dan peil ini tingginya disesuaikan dengan gambar atau sesuai dengan petunjuk direksi.

5.2 Tanah bangunan (lokasi) diserahkan kepada pemborong pada waktu pelelangan/penunjuk pemborong. Pemborong harus menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan memuaskan direksi, dalam masa termasuk pembetulan kerusakan kerusakan yang mungkin terjadi pada lokasi pekerjaan, seperti saluran, jalan dan halaman. Penyingkiran bahan bahan yang tersisa dan lain sebagainya atas persetujuan direksi.

5.3 Pekerjaan yang dilaksanakan adalah seperti tersebut dalam pasal 2 Bab I (Syarat syarat Administrasi).

5.4 Untuk pengukuran dan pemasangan Bouwplank/patok adalah menjadi tanggung jawab pemborong.

5.5 Dalam Pekerjaan ini tata laksana kerja diatur dengan sebaik baiknya agar tidak mengganggu dan menghambat kelancaran pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.

PASAL 6:PEKERJAAN TANAH

6.1Sebelum pemasangan bouwplank semua kotoran seperti : akar, pohon pohon, ilalang, rumput dan sebagainya harus dibersihkan dari lokasi. Pohon besar yang terkena bangunan atau yang akan mengganggu bangunan (ditentukan oleh Direksi) ditebang hingga akarnya dan disingkirkan dari lokasi yang akan dibangun.

6.2 Galian tanah untuk pondasi batu belah sedalam 80 cm atau disesuaikan dengan gambar kerja dan petunjuk direksi.

6.3 Pekerjaan penimbunan tanah untuk pekerjaan urugan bekas galian dan urugan bawah lantai harus dikerjakan selapis demi selapis dan dipadatkan agar tidak terjadi penurunan tanah.

PASAL 7 : PEKERJAAN URUGAN PASIR

7.1 Urugan Pasir dibawah pondasi / lantai kerja setebal 10 cm.

7.2 Urugan pasir dibawah lantai harus padat sehingga tidak dapat digenangi air.

PASAL 8:PEKERJAAN PASANGAN PONDASI BATU BELAH

8.1 Pondasi Bangunan Ini mengggunakan pasangan batu belah dengan adukan 1 pc : 4 ps konstruksi dapat dilihat pada gambar kerja.

8.2 Di bawah pasangan batu belah dipasang alas urugan pasir setebal 10 cm yang dipadatkan dan dipasang aanstamping (batu kosong) tinggi 20 cm atau sesuai dengan gambar kerja.

8.3 Pemasangan balok sloof dan gelagar dilaksanakan sesuai petunjuk pengawas dan gambar kerja.

PASAL 9:PEKERJAAN BETON DAN PEMBESIAN

9.1 Pekerjaan beton untuk sloof, kolom dan ring balk terdiri dari beton bertulang campuran 1 pc : 2 ps : 3 kr dengan besi 100 kg ukuran besarnya sesuai dengan gambar detail atau untuk peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1971).

9.2 Untuk jumlah dan besarnya diameter besi beton yang akan dipakai disesuaikan dengan fungsi beton tersebut dan sesuai dengan gambar detail (sesuai PBI 1971).

9.3 Untuk mendapatkan beton yang bermutu pekerjaan pekerjaan pengecoran harus dipadatkan atau dengan mesin penggetar beton (vibrator) dan pengadukan beton memakai mesin pengaduk beton (mesin molen).

9.4 Semua pekerjaan harus dikerjakan sesuai dengan gambar detail/konstruksi dan sesuai dengan PBI tahun 1971.

9.5 Pemborong diwajibkan mentaati segal peraturan- peraturan dan ukuran- ukuran yang yang telah ditetapkan.

BEKISTING

Untuk Seluruh Pekerjaan cetakan beton (bekisting) dipergunakan kayu klas II yang berkualitas baik, tebal 2 cm dan papan cetakan tidak boleh dipergunakan 2 (dua) kali berulang ulang. Untuk penunjang (stager) dipergunakan kayu dolken (kayu bulat) atau kayu/bahan lain yang cukup kuat untuk menahan beban beton diatasnya. Celah celah antara papan ditutup dengan plastik yang cukup tebal agar air semen / adukan tidak bocor / merembes keluar sehingga didapat hasil cetakan yang baik. Sebelum pekerjaan pengecoran dilaksanakan bekisting harus bersihkan atau disiram dengan air bersih dan dibersihkan dari kotoran kotoran potongan potongan kayu atau bekas bekas lainnya.

SELIMUT BETON

Untuk pekerjaan selimut beton pada ring balk adalah 3 cm dan untuk kolom adalah 3,5 cm, sedangkan untuk kolom kolom praktis 2,5 cm.

SARANG KERIKIL

Sarang kerikil yang terdapat pada beton ketika cetakan dibongkar harus segera diperbaiki sesuai dengan PBI 1971, yaitu beton sekitar sarang kerikil dipahat kasar sampai pada beton keras kemudian lubang dibersihkan dan disiram dengan air semen dan dicor kembali dengan beton yang sama.

PASAL 10: PEKERJAAN PASANGAN

10.1Sejak dari atas sloof dipasang batu bata tebal 1 bata dengan campuran adukan 1 pc : 2 ps sampai setinggi 20 cm diatas (trasraam).

10.2 dinding bata lainnya tebal bata dengan campuran spesi / adukan 1 pc : 4 ps yang dipasang diantara kolom kolom sesuai gambar, untuk dinding bagian luar dan bagian dalam serta ring balk disesuaikan dengan gambar serta petunjuk direksi.

10.3 Pelaksanaan :

Batu bata yang dipakai harus berkualitas baik, cukup kuat serta sama ukuran tebal, panjang dan lebarnya. Batu bata yang akan dipasang harus direndam / disiram dengan air agar daya lengkat spesinya lebih baik. Pemasangan harus rapi sehingga terdapat sisi sisi (Voeg) yang dikeruk / diisi air sedalam 1 cm, dan kemudian diplester.

PASAL 11:PEKERJAAN PLESTERAN

11.1 Untuk Batu Bata yang dipasang dengan campuran 1 pc : 2 ps (trasraam) maka harus diplester dengan campuran 1 pc : 2 ps (campuran yang sama).

11.2 Untuk dinding batu bata lainnya diplester dengan campuran spesi 1 pc : 4 ps.

11.3 Untuk pekerjaan plesteran kolom praktis dengan tebal 2 cm dengan campuran 1 pc : 4 ps.

11.4 Semua pekerjaan plesteran sebelum dilaksanakan sebaiknya pasangan bata harus disiram terlebih dahulu agar daya lekat plesteran bisa maksimal.

PASAL 12:PEKERJAAN KAP / ATAP

12.1 Kuda kuda terbuat dari kayu klas II yang berkualitas baik dan kering dengan ukuran sesuai gambar dan sebelum gambar dan sebelum dirakit / dipasang harus diter / residu terlebih dahulu.

12.2 Sambungan sambungan harus diberi beugel dan baut yang sebelumnya besi harus dimenie terlebih dahulu.

12.3 Kuda kuda menggunakan kayu ukuran 8/12, balok gording, murplat dan nok / bubungan ukuran 6/12, kasau ukuran 5/7 dan reng ukuran 3/5 dengan jarak reng bagian atas sesuai standar yang berlaku. Kayu yang digunakan harus berkualitas baik dan kering serta tidak ada cacat cacat yang tersembunyi / lapuk dan sebelum dipasang kayu kayu tersebut harus diter/diresidu. Semua ukuran harus sesuai gambar.

12.4 Untuk penutup atap bangunan dipakai genteng metal (metal roof) dengan ketebalan 0,25 mm, berkualitas baik dengan kemiringan atap sesuai gambar.

12.5 Bubungan dipakai adalah bubungan yang disesuaikan dengan atap yang dipakai atau bahan lainnya yang ditentukan kemudian dan berkualitas baik.

12.6 Papan lisplank yang dipakai kayu ulin 2/20, papan talang dari kayu ulin atau bahan lain sesuai petunjuk direksi.

12.7 Untuk tawing layar dipakai papan klas II atau bahan lainnya sesuai petunjuk direksi.

PASAL 13:PEKERJAAN KOSEN, PINTU/JENDELA DAN KACA

13.1 Ukuran kayu untuk kosen pintu/jendela :

(Ukuran ukuran kayu untuk kosen pintu dan jendela adalah 6/12 dengan toleransi 0,5 cm dari kayu ulin berkualitas baik dan tidak cacat.

(Ukuran rangka daun pintu bersih 3,8 x 10 cm untuk tegak dan mendatar bagian atas dan tengah, sedangkan untuk mendatarkan bagian bawah ukuran 3,8 x 20 cm dimana 20 cm tersebut kayu tidak boleh sambungan/harus utuh, papan panel tebal 3 cm. Sambungan sambungan konstruksi daun pintu menggunakan pen dan lubang serta dipasak dengan kayu.

13.2 Daun pintu dan rangka daun jendela panil dari kayu klas II berkualitas baik dan tidak cacat, dikerjakan sesuai dengan gambar dan petujuk direksi.

13.3 Pekerjaan kaca untuk daun jendela dan ventilasi pakai kaca bening tebal 5 mm disesuaikan dengan besar dan lebar yang akan dipasang sesuai gambar detail.

13.4 Pemasangan kaca tidak boleh terlalu rapat kemudian didempul agar tidak bergeser.

13.5 Ventilasi menggunakan jalusi kayu klas IIPASAL 14:PEKERJAAN PLAFOND/LANGIT LANGIT14.1 Rangka plafond dipakai kayu klas II ukuran 5/7 untuk bentang dan 5/5 untuk anakan/pembaginya.

14.2 Plafond dipakai plafon nusa board mm untuk luar dalam dipasang dengan ukuran sesuai dengan gambar.

PASAL 15:PEKERJAAN KUNCI DAN ALAT ALAT PENGGANTUNG15.1 Pekerjaan engsel :

(Semua pintu dipasang engsel kupu kupu, tiap tiap daun pintu dipasang 3 (tiga) buah engsel dengan ukuran 4 atau 10 cm disekrup dengan rapi dan cukup kuat.

(Semua daun jendela dipasang engsel berkualitas baik/standar (engsel H), tiap tiap daun jendela dipasang 2 (dua) buah engsel dengan ukuran 3 ( 7,5 cm).

(Pemasangan dimaksud disesuaikan dengan keperluan setempat dan untuk daun pintu yang membuka keluar tidak diperkenankan menggunakan engsel cabut.

15.2 Pekerjaan kunci :

Semua daun pintu dipasang kunci tanam yang berkualitas.

Daun jendela yang bisa dibuka dipasang hak angin sebanyak 2 (dua) buah untuk setiap daun jendela, grendel 1 (satu) buah dan dipasang pula 1 (satu) buah handle/tarikan jendela.

15.3 Sebelum dipasang semua bahan bahan di atas harus dalam kondisi baik (berfungsi) dan sebelum dipasang harus mendapat persetujuan direksi. Semua kunci dan engsel harus dipasang memakai sekrup dan tidak boleh menggunakan paku.

PASAL 16: PEKERJAAN LANTAI

16.1 Lantai untuk bangunan ini dicor dengan beton tumbuk campuran 1 pc : 3 ps : 6 kr atau sesuai dengan gambar kerja atau petunjuk direksi.

16.2 Untuk ruangan menggunakan keramik ukuran 30 x 30 cm dan untuk km/wc menggunakan keramik ukuran 20 x 20 cm warna sesuai dengan gambar atau petunjuk direksi.

16.3 Semua jenis pekerjaan tersebut diatas dilaksanakan serapi mungkin sehingga diterima oleh direksi / pemberi tugas.

PASAL 17:PEKERJAAN PENGECATAN/FINISHING17.1 Dinding bagian luar dan dalam dalam dicat dengan matex/cat tembok sampai rata atau mendapat persetujuan direksi.

17.2 Semua pekerjaan kayu yang akan dicat terlebih dahulu harus dibersihkan dan dimenie kemudian dicat sampai rata.

17.3 Untuk plafond nusa boad dicat dengan cat matex/cat tembok sampai rata atau mendapat persetujuan direksi.

17.4 Pelaksanaan pengecatan harus disesuaikan dengan peraturan PUBB dan petunjuk pemakaian dari pabrik pembuatnya.

17.5 Pada list beton dan kolom beton yang menonjol sebelum dicat harus di plamur/diratakan terlebih dahulu.

PASAL 18:PEKERJAAN LISTRIK

18.1 Instalasi listrik harus dikerjakan oleh instalatur yang telah mempunyai sertifikat keur dari PLN setempat, pekerjaan disesuaikan dengan gambar/petunjuk direksi.

18.2 Semua bahan bahan dan peralatan yang akan dipasang harus berkualitas baik serta mendapat persetujuan direksi.

18.3 Pekerjaan listrik baru bisa diterima apabila telah diadakan test atas pekerjaannya, dan instalatur dapat menunjukan/menyerahkan Keur Verklaring (surat keur) dari PLN setempat.

PASAL 19:PEKERJAAN LAIN-LAIN

19.1Pekerjaan cor rabat halaman dengan ukuran 8 x 12 cm sesuai dengan gambar atau petunjuk direksi.

PASAL 20:PEKERJAAN PEMBERSIHAN AKHIR20.1Pemborong bertanggung jawab atas kebersihan lokasi bangunan dari segala sisa sisa pekerjaan didalam maupun disekeliling bangunan pada serah terima pekerjaan.

20.2 Selain hal hal tersebut diatas, juga dianggap perlu diadakan setempat yang menjadi tanggungan kontraktor.PASAL 21:PERATURAN PENUTUP21.1 Meskipun pada bestek ini pada uraian pekerjaan dan bahan bahan tidak disebut/dinyatakan kata kata yang disediakan pemborong, atau yang harus dipasang oleh pemborong, tetapi tidak disebutkan alam penjelasan pekerjaan pembangunan ini, perkataan perkataan tersebut dianggap ada dan dimuat dalam bestek ini.

21.2

Pekerjaan yang nyata menjadi bagian dari pekerjaan pembangunan tetapi tidak diuraikan atau dimuat dalam bestek ini harus dianggap pekerjaan ini ada. Oleh karena itu harus tetap diselenggarakan dan diselesaikan oleh pemborong, demi untuk kelengkapan selesainya pekerjaan pada saat penyerahan pekerjaan sehingga dianggap lengkap dan sempurna menurut pertimbangan direksi.

Pangkalan Bun, ..

MENYETUJUI ;

Panitia Pengadaan Barang/jasa di Lingkungan Dinas Pendidikan dan Pengajaran

Kabupaten Kotawaringin Barat

Tahun Anggaran 2008,

XXXXXXXXXXXXXXX

DISIAPKAN OLEH :

Konsultan Perencana

CV. XXXXXXXXXXXXXXXX

XXXXXXXXXXXXX,

XXXXXXXXXXXXXXXXXX

MENGETAHUI :

Pengguna Anggaran /

Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Kotawaringin Barat

Tahun Anggaran 2008,

XXXXXXXXXXXXXXXXX