bab iv profil dan hasil analisis penelitian di sman 11 ...repository.uinbanten.ac.id/2772/7/bab...
TRANSCRIPT
105
BAB IV
PROFIL DAN HASIL ANALISIS PENELITIAN
DI SMAN 11 PANDEGLANG
A. Profil SMAN 11 Pandeglang
1. Data Sekolah
Nama Sekolah : SMAN 11 Pandeglang
Satus Sekolah : Negeri
SK Pendirian Sekolah : Nomor 25 Tahun 2003
Tanggal SK Pendirian : 21 Juli 2003
Waktu Penyelenggaraan KBM : Pagi
Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
NPSN : 20600453
Alamat Sekolah Jalan/Blok Nomor : Jalan Raya Menes
Km.3.5 Simpang
Tiga Nanggung
Desa/Kelurahan : Cening
Kecamatan : Cikedal
Kabupaten : Pandeglang
Propinsi : Banten
Telp/Fax : 08128542928
Kode Pos : 42266
106
1.1 Keadaan Personil
1. Kepala Sekolah : 1 Orang
2. Wakil Kepala Sekolah : 3 Orang
3. Guru Tetap (PNS) : 27 Orang
4. Guru Honor : 11 Orang
5. Tenaga Honor : 5 Orang
6. Guru Tetap Yayasan (GTY : - Orang
7. Pegawai TU Tetap (PNS) : 3 Orang
8. Pegawai TU Tidak Tetap : 4 Orang
9. Satpam/Pesuruh : 1 Orang
10. Tukang Kebun : 1 Orang
1.2 Keadaan pegawai berdasarkan jabatan/tugas lain
Nomor Nama/NIP Jabatan
1 Dade Supriatna, M.Pd /
196502011989031010
Kepala Sekolah
2 Enjat Sudrajat, M.Pd/
196711122005011008
Wakil Kepala
Sekolah
3 Entong Fathurohman,
S.Ag/197709022008011007
Wakil Kepala
Sekolah
4 Iyang Haetami, S.Pd
/197101132007011006
Wakil Kepala
Sekolah
5 Iti Jarsiti / 197905092006042011 Kepala
Laboratorium
6 Mahdi / 197602182010011007 Kepala
Laboratorium
7 Sudirman / 196909132007011008 Kepala
Perpustakaan
107
1.3 Keadaan Ruangan
No Jenis Ruang Jumlah
Ruang
Luas (M2)
1 Ruang Kepala Sekolah 1 18 M2
2 Ruang Guru 1 144 M2
3 Ruang Tata Usaha 1 54 M2
4 Ruang UKS 1 24 M2
5 Ruang Perpustakaan 1 72 M2
6 Ruang Laboratorium
Biologi
1 120 M2
7 Ruang Laboratorium
Fisika
1 120 M2
8 Ruang Laboratorium
Kimia
1 120 M2
9 Ruang Laboratorium
Kimia
1 72 M2
10 Ruang Mushola 1 96 M2
11 Ruang Penjaga 1 24 M2
12 Ruang Gudang 1 8 M2
13 Ruang Perpustakaan 1 72 M2
14 Parkir Siswa 1 60 M2
15 Ruang Sapam 1 9 M2
16 Ruang Koperasi Sekolah 1 9 M2
17 Ruang BP/BK 1 24 M2
18 Ruang Wc Guru Laki-
laki
1 6 M2
19 Ruang Wc Guru
Perempuan
1 18 M2
20 Ruang Wc Siswa Laki-
laki
1 12 M2
21 Ruang Wc Siswa
Perempuan
1 12 M2
22 Ruang Pengelolaan
Sampah
1 12 M2
23 Ruang Tamu 1 36 M2
Jumlah kumulatif 23
108
1.4 Keadaan Siswa
Program Umum Kls X Kls XI Kls XII Jumlah
- Umum
- Jurusan IPA 104 109 92 305
- Jurusan IPS 132 161 98 394
- Jurusan Bahasa
a. Indonesia
b. Arab
c. Inggris
d. Jerman
Jumlah 236 270 190 699
1.5 Jumlah Rombongan Belajar
Kelas X : 7 Romber
Kelas XI : 7 Romber
Kelas XII : 6 Romber
Jumlah : 20 Romber
1.6 Keadaan Peserta Didik
1. Jumlah peserta didik berdasarkan jenis kelamin
Laki-laki Perempuan Total
334 421 755
2. Jumlah peserta didik berdasarkan usia
Usia L P Total
≤ 6 Tahun 0 0 0
6 -12 Tahun 0 0 0
13 - 15 Tahun 85 115 200
16 - 20 Tahun 249 306 555
≥ 20 Tahun 0 0 0
Total 334 421 755
109
3. Jumlah siswa berdasarkan agama
Agama L P Total
Islam 334 421 775
Kristen 0 0 0
Katholik 0 0 0
Hindu 0 0 0
Budha 0 0 0
Konghucu 0 0 0
Lainnya 0 0 0
Total 334 421 775
4. Jumlah siswa berdasarkan penghasilan orang
tua/wali
Penghasilan L P Total
Tidak di isi 6 13 19
Kurang dari Rp.500.000 88 103 191
Rp.500.000 - Rp.999.999 169 209 378
Rp.1.000.000 - Rp.1.999.999 51 82 133
Rp.2.000.000 - Rp.4.999.999 20 14 34
Rp.5.000.000 – Rp.20.000.000 0 0 0
Lebih dari Rp.20.000.000 0 0 0
Total 334 421 755
5. Jumlah siswa berdasarkan tingkat pendidikan
Tingkat
Pendidikan
L P Total
Tingkat 12 90 100 190
Tingkat 11 120 175 295
Tingkat 10 124 146 270
Total 334 421 755
110
2. Visi dan Misi Sekolah
2.1 Visi
Terwujudnya Generasi Bangsa yang Unggul Dalam
Prestasi, Aktif, Kreatif, Inovatif dan Kompetitif
Berdasarkan IPTEK, Berwawasan Lingkungan dan
berakhlak mulia.
Indikator
1. Terwujudnya Keimanan, Ketaqwaan dan Berbudi
Pekerti Luhur
2. Terwujudnya Kejujuran, Kedisiplinan dan
Kejujuran
3. Terwujudnya Perolehan Nilai UN dan US yang
Tinggi
4. Terwujudnya Lulusan yang Dapat Diterima pada
PTN Faporit
5. Terwujudnya Prestasi Siswa dalam Bidang
Akademik di Tingkat Kota/Kabupaten Provinsi
dan Nasional
6. Terwujudnya Prestasi Siswa dalam Bidang Non
Akademik di Tingkat Kota/Kabupaten, Provinasi
dan Nasional
7. Terwujudnya Proses Pembelajaran Berbasis
TIK/ICT
8. Terwujudnya Sekolah Berwawasan Lingkungan
111
2.2 Misi
1. Menciptakan semangat berprestasi, kreatif dan
inovatip, kepada seluruh warga sekolah dalam
melaksanakan tugasnya masing-masing
2. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara
efektif dan efesien
3. Meningkatkan standar pelayanan minimum yang
berbasis sistem teknologi informasi
4. Mempersiapkan warga sekolah yang memiliki
keterampilan hidup (Life Skill)
5. Menumbuhkan budaya tertib, sehat dan disiplin
demi terwujudnya lingkungan yang asri dan
kondusif untuk pembelajaran
6. Mengoptimalkan nilai-nilai akhlakul karimah
B. Deskripsi Data
1. Implementasi budaya baca al-Qur’an dan
Pengamalan nilai-nilai al-Qur’an dalam
pengembangan kecerdasan emosional siswa di
SMAN 11 Pandeglang
Siswa diwajibkanya membaca al-Qur’an sebelum
dimulainya pelajaran dipimpin oleh siswa-siswi secara
bergantian dengan pengawasan dan bimbingan guru
PAI. Dalam proses baca al-Qur’an siswa-siswi dapat
menghayati, meresapi dan merasakan dalam dirinya rasa
tenang, damai dan lepas dari semua masalah emosional.
112
Semakin seringnya kita membaca al-Qur’an semakin
mudahnya kita mengatasi masalaha, karena dalam
dirinya terdapat jiwa yang sehat, tenang, dan berpikir
cerdas dalam mencari solusi yang baik dalam
menyelesaikan permasalahan disekolah, dalam keluarga
dan di masyarakat.
Membaca al-Qur’an sepuluh menit dalam setiap
akan memulai pelajaran, disarankan untuk berdo’a
menggambarkan bahwa manusia membutuhkan
pertolongan dalam menimba ilmu dan mendapatkan
ilmu yang bermanfaat, mudah mengerti dan memahami
materi pelajaran, berperilaku baik, sopan terhdapa guru,
orangtua dan kerabat serta jauh dari perbuatan yang
tercela seperti tauran antar sekolah, mabuk-mabukan
dan berperilaku yang tidak menyenangkan..
Disamping itu juga melaporkan setiap kegiatan
baca al-Qur’an sebelum dimulainya pelajaran dan
kegiatan pengajian mingguan yang dilaksanakan setiap
hari jum’at diikuti oleh siswa-siswi dan dewan guru,
shalat wajib berjamaah dan shalat sunah serta
diadakannya praktek shalat jenajah secara berkala.
Untuk mencapai hasil tersebut, maka diperlukan
suatu rencana dalam manajemen, perencanaan adalah
proses mendefinisikan strategi untuk mencapai suatu
tujuan, dan mengembangkan rencana aktivitas sosial.
113
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua
fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-
fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan
pengontrolan tidak dapat berjalan.107
Adapun perencanaan yang dilakukan dalam
budaya baca al-Qur’an dan pengembangan kecerdasan
emosional siswa di SMAN 11 Pandeglang ialah:
1) Guru PAI berkonsultasi dengan Kepala Sekolah
terkait dengan perencanaan pelaksanaan pembelajaran
PAI.
2) Guru PAI meminta bantuan Kepada Kepala Sekolah
untuk mengumpulkan guru-guru terkait dengan
pelaksanaan budaya baca dan pengamalan nilai-nilai
al-Qur’an dalam pengembangan emosional siswa.
3) Guru PAI menjelaskan tentang pentingnya budaya
baca dan pengamalan nila-nilai al-Qur’an dalam
kehidupan sehari-hari baik dalam sekolah maupun luar
sekolah, menjelaskan tentang sikap, perilaku dan
akhlak terhadap orangtua, guru dan sesama manusia
terkait dengan pengembnagan kecerdasan emosional
siswa.
4) Meminta kerjasama dengan guru-guru beserta komite
sekolah untuk keefektifan pelaksanaan budaya baca
107
Htt//id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan
114
dan pengamalan nilai-nilai al-Qur’an dalam
pengembangan emosional siswa.108
Implementasi budaya baca al-Qur’an dan pengembangan
kecerdasan emosional siswa di SMAN 11 Pandeglang
diantaranya:
1. Siswa siswi membaca al-Qur’an bersama-sama
setiap hari senin sesudah melaksanakan upacara.
2. Siswa siswi mendengarkan siraman rohani seusai
membaca al-Qur’an yang disamapaikan oleh guru
PAI dan menerapkannya perilaku yang baik di
lingkungan sekolah maupun luar sekolah.
3. Siswa siswi membaca al-Qur’an sebelum
dimulainnya pelajaran dipimpin oleh guru PAI
agar siswa dimudahkan dalam memahami materi
yang disampaikan.
4. Siswa siswi membaca al-Qur’an bersama-sama
setiap hari jum’at dipimpin oleh guru PAI dan
menjelaskan isi kandungan ayat al-Qur’an yang
dibacanya sehingga siswa bisa memahami dan
menerapkanya dalam kehidupan sehari-hari.
5. Siswa siswi melaksanakan shalat dzhur bersama-
sama.
6. Siswa siswi mempraktekan shalat Jenajah.
108
Wawancara dengan guru PAI dan Wakil Kepala Sekolah SMAN
11 Paneglang, 2 Mei 2017
115
2. Pengamalan Nilai-nilai al-Qur’an dalam
Pengembangan Kecerdasan Emosional di SMAN
11 Pandeglang
Pengamalan nilai-nilai al-Qur’an merupakan
perilaku terpuji yang ditanamkan pada siswa agar
membiasakan membaca al-Qur’an sebelum
dimulainya pelajaran dan membaca asmaul husna
serta do’a pembuka belajar. Ayat al-Qur’an yang
dibaca biasanya ayat-ayat yeng berhubungan dengan
kemudahan dalam memahami pelajaran, kecerdasan,
perilaku sehari-hari, toleransi, sopan santun dan etika
dalam berinteraksi antar sesama. Dengan terbiasanya
mengamalkan nilai-nilai al-Qur’an dalam kehidupan
sehari-hari maka jiwa manusia akan merasa tenang,
mudah mengerti, cerdasa dalam berfikir dan
berinovasi.
Selain itu juga Guru bisa mengembangkan
kecerdasan emosional siswa melalui anjuran untuk
selalu mengamalkan bacaan al-Qur’an dan bersodaqoh
di mana saja berada. Membuat motivasi untuk terus
berlomba-lomba dalam kebaikan dengan
mengimplementasikannya kegiatan pengamalan baca
al-Qur’an dan mengajarkan kepada siswa untuk selalu
berbuat baik.
116
Selain itu juga adanya pembinaan dan
bimbingan dari guru dan orang tua dalam kehidupan
di sekolah dan di masyarakat agar siswa tersebut
terarah kedalam perilaku yang baik, mengikuti
kegiatan pengajian rutin setiap hari senin dan jum’at
agar siswa terbiasa menjalankan kegiatan kerohisan
dan mengimplementasikannya dalam kehidupan
sehari-hari seperti dengan melaksanakan sahalat
berjamaah di mesjid, memberikan santunan kepada
orang yang terkena musibah, bersikap rendah hati
kepada siapapun, berperilaku sopan santun terhadap
guru, orangtua dan kerabat.
Pengembangan nilai-nilai kompetitif dalam
kebaikan sebagai implementasi dari Q.S. al-Baqarah:
148 dan Q.S.al-Fatir: 32
Artinya: Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia
menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah
kamu dalam kebaikan di mana saja kamu berada,
pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya.
Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.109
109
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bogor
Lembaga Percetakan Al-Qur’an Kementerian RI,2010),h.29
117
Artinya: kemudian kitab itu Kami wariskan
kepada orang-orang yang Kami pilih di antara
hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka
ada yang Menganiaya diri mereka sendiri dan
di antara mereka ada yang pertengahan dan
diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu
berbuat kebaikan dengan izin Allah. yang
demikian itu adalah karunia yang Amat besar.
Dalam menanamkan nilai-nilai kompetitif dalam
kebaikan maka yang dilakukan oleh guru adalah
menjelaskan tentang hikmah dari berbuat baik seperti
disenangi orang dan akan banyak kawan, begitupun
hikmah dari melakukan ibadah yang akan disayang
oleh Allah, kemudian mengimplementasikannya
dengan berlomba-lomba dalam kebersihan kelas,
masuk kelas sebelum memulai pelajaran dimulai,
mengumpulkan tugas tepat waktu, memberi infak baik
sekolah maupun di luar sekolah. Tujuan dari
berlomba-lomba dalam menjadikan kelas yang paling
118
bersih adalah disamping mengajarkan kesadaran siswa
tentang berlomba-lomba dalam kebaikan, juga
mengajarkan kedisiplinan siswa yang tujuannya
adalah menciptakan kepribadian yang baik dalam diri
siswa.
Teknisnya adalah salah satu dari siswa diberi tugas
untuk mencatat siapa saja yang memungut sampah
ketika ada sampah yang berserakan dikelas, mencatat
siswa yang makan dikelas dan tidak membuang
sampahnya pada tempatnya kemudian dilaporkan
seminggu sekali kepada guru.110
Siswa yang terbiasa membaca al-Qur’an dan
mengamalkan pada kehidupan sehari-hari tentu siswa
tersebut memiliki kecerdasan yang berbeda dengan
siswa yang belum terbiasa dan mengamalkan nilai-
nilai al-Qur’an, dampak positif dari kebiasaan
membaca al-Qur’an yaitu siswa mudah paham dan
mengerti dalam menerima pelajaran, merasa jiwa
tenang, cerdas dan berprilaku baik dalam
bermasyarakat.
Membaca al-Qur’an membuat kecerdasan
emosional siswa semakin stabil, mudah dalam
berfikir, cerdas dan smangat dalam beraktifitas
semakin sering membaca al-Qur’an semakin baik kita
110
Wawancara dengan Pak Entong Fathurohman, S.Ag Tanggal, 4
Mei 2017
119
dalam berprilaku, merasa rendah diri, saling
menghormati dan saling menghargai antara siswa
dengan siswa, siswa dengan guru dan siswa dengan
orangtua.
Selain itu guru menjelaskan tujuan budaya
membaca al-Qur’an dan berdo’a setiap akan
dimulainya pelajaran agar siswa merasa tenang,
mudah dalam menerima pelajaran dan terbukanya
kecerdasan siswa, hal tersebut supaya termotivasi
siswa dalam belajar, rasa ingin tahu tentang manfaat
yang akan diajarkan, kepribadian dan keteladanan
guru yang baik.
Diantara faktor yang mempengaruhi
perkembangan kecerdasan emosional siswa adalah
faktor lingkungan di rumah dan di masyarakat
termasuk juga teman sebaya yang kurang mendukung
perkembangan kecerdasan emosional siswa, misalnya,
teman yang tidak aktif dan malas mengikuti kegiatan
muhasabah dan pengajian rutin setiap hari Senin dan
jum’at. Disamping itu juga kurangnya dorongan dan
motivasi orangtua terhadap anak didik sehingga
menimbulkan malas dalam belajar dan mengikuti
kegiatan program baca al-Qur’an yang sudah
diagendakan setiah hari jum’at dan hari senin.
120
Untuk mengetahui keberhasilan Implementasi
budaya baca dan pengamalan nilai-nilai al-Qur’an
dalam pengembangan kecerdasan emosional siswa
dapat dilihat dari hasil penelitian yang terdiri dari hasil
wawancara dengan guru PAI, Kepala Sekolah,
Orangtua dan siswa berikut ini.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru
PAI di SMAN 11 Nanggung bahwa implementasi
budaya baca dan pengamalan nilai-nilai al-Qur’an
dalam pengembangan kecerdasan emosional siswa
bahwa dalam hal kesadaran diri siswa mampu
menyadari dan merasakan emosi diri sendiri baik
dalam keadaan senang, marah, takut dan sedih. Hal ini
dibuktikan dengan pengetahuan mereka tentang
perasaan yang mereka alami dalam kehidupan sehari-
hari mereka seperti perasaan senang, marah, takut dan
sedih. Dalam hal pengelolaan emosi siswa sudah
mampu mengelolah emosi mereka dibuktikan denga
tidak adanya siswa yang terlibat tauran baik antar
siswa maupun dengan siswa yang bersekolah ditempat
lainnya.
Kemudian dalam hal memanfaatkan emosi
secara produktif dibuktikan dengan pemenuhan tugas-
tugas yang diberikan oleh guru, tetap hadir mengikuti
pelajaran meskipun hati mereka dalam keadaan
121
gelisah karena ada problem dalam diri siswa.
Kemudian dalam hal pengamalan nilai-nilai al-Qur’an
dibuktikan dengan sifat-sifat kepedulian siswa seperti
menjenguk teman mereka yang sedang sakit,
memberikan bantuan kepada orang yang terkena
musibah, berperilaku baik dan sopan dalam keluarga
dan masyarakat serta tidak merugikan orang lain.
Kemudian dalam hal pembinaan hubungan sosial
dibuktikan dengan kemampuan siswa dalam
menyikapi teman baru mereka, sifat berorganisasi
dilingkungan sekolah dan keramahan mereka terhadap
warga disekolah dan di masyarakat.111
Berdasarkan wawancaran dari Guru PAI di
SMAN 11 Pandeglang terdapat hasil dari
implementasi budaya baca dan pengamalan nilai-nilai
al-Qur’an dalam pengembangan kecerdasan emosional
siswa bahawa dalam hal budaya baca al-Qur’an siswa
sudah terbiasa membaca al-Qur’an dibuktikan dengan
diwajibkannya siswa mengikuti pengajian setiap hari
jum’at dan hari senin dan juga membaca al-Qur’an
sebelum dimulainya pelajaran. Dalam hal pengamalan
nilai-nilai al-Qur’an siswa sudah bisa mengamalkan
nilai-nilai al-Qur’an dibuktikan dengan perilaku baik,
berakhlak, sopan santun dan beretika dalam kehidupan
111
Wawancara dengan Bapak Sudirman, S.Ag Tanggal, 3 Agustus
2017
122
sehari-hari di sekolah dan masyarakat. Dalam hal
kesadaran diri siswa mampu menyadari dan
merasakan emosi diri sendiri baik dalam keadaan
senang, marah, takut dan sedih. Dalam hal
pengelolaan emosi siswa sudah mampu mengelola
emosi mereka dibuktikan dengan tidak adanya siswa
yang terlibat tauran baik antar siswa maupun dengan
siswa yang bersekolah di tempat lainnya.
Kemudian dalam hal memanfaatkan emosi
secara produktif dibuktikan dengan pemenuhan tugas-
tugas yang diberikan oleh guru, tetap hadir mengikuti
pelajaran meskipun hati mereka dalam keadaan
gelisah karena ada problem dalam diri siswa.
Kemudian dalam hal empati dibuktikan dengan sifat-
sifat kepedulian siswa seperti menjenguk teman
meraka yang sedang sakti, memberikan bantuan
kepada orang yang terkena musibah. Kemudian dalam
hal pembinaan hubungan dibuktikan dengan
kemampuan siswa dalam menyikapi teman baru
mereka, sifat berorganisasi dilingkungan sekolah, dan
keramahan mereka terhadap warga di sekolah.112
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah
satu orang tua siswa didapatkan hasil bahwa dalam
kehidupan sehari-hari siswa tidak pernah terlibat
112
Wawancara dengan Bapak Enjat Sudrajat, S.Pd,. M.Pd Tanggal,
11 Agustus 2017
123
tauran, kasus-kasus yang dapat mencoreng nama baik
orang tua, kejujuran anak-anak mereka dalam
bersekolah serta sifat kepedulian mereka terhadap
kakak dan adik-adik mereka.
Disamping itu juga anak menjadi lebih giat
beribadah seperti rajin membaca al-Qur’an, shalat
berjamaah dan shalat sunah serta berperilaku baik
dalam kehidupan di masyarakat.113
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah
satu siswa yaitu Sri Agustina Anggraeni kelas XI IPS-
3 bahwa siswa siswi di sekolah ini baik-baik, ramah,
sopan dan disiplin dalam mengikuti kegiatan belajar
mengajar di SMA Negeri 11 Pandeglang. SMA Negeri
11 Pandeglang merupakan sekolah yang
mengedepankan penanaman pendidikan akhlakul
karimah dengan disibukan kegiatan-kegiatan
keagamaan seperti diwajibkanya siswa siswi
mengikuti baca al-Qur’an setiap hari jum’at dan senin
setelah pelaksanaan upacara di lapangan di pimpin
oleh siswa siswi secara bergantian dengan bimbingan
guru agama dan dilanjutkan dengan siraman rohani
113
Wawancara dengan wali murid Ibu Umroh Tanggal, 14 Agustus
2017
124
oleh guru agama dengan tema sesuia surat dan ayat
yang telah di bacanya.114
3. Hambatan
Pada saat wawancara dengan guru PAI berkaitan
dengan hambatan dalam implementasi budaya baca
dan pengamalan nilai-nilai al-Qur’an dalam
pengembangan kecerdasan emosional siswa beliau
menyampaika bahwa;115
Diantara faktor yang mempengaruhi
perkembangan kecerdasan emosional siswa adalah
faktor lingkungan di rumah dan di masyarakat
termasuk juga teman sebaya yang kurang mendukung
perkembangan kecerdasan emosional siswa, misalnya,
teman yang tidak aktif dan malas mengikuti kegiatan
muhasabah dan pengajian rutin setiap hari jum’at.
Disamping itu juga kurangnya dorongan dan motivasi
orangtua terhadap anak didik sehingga menimbulkan
malas dalam belajar dan mengikuti kegiatan program
baca al-Qur’an yang sudah diagendakan setiah hari
jum’at.
`
114
Wawancara dengan Sri Agustina Anggraeni Tanggal, 15 Agustus
2017 115
Wawancara dengan Bapak Sudirman, S.Ag Tanggal, 3 Agustus
2017
125
4. Upaya mengatasi hambatan
Adapun upaya untuk mengatasi hambatan-
hambatan dalam pelaksanaan budaya baca dan
pengamalan nilai-nilai al-Qur’an dalam
pengembangan kecerdasan emosioal siswa
sebagaimana dikemukakan oleh Pak Sudirman, S.Ag
selaku guru PAI dan Pembina Rohis di SMAN 11
Nanggung Kecamatan Cikedal adalah:116
Dalam mengatasi hambatan-hambatan
pengimplementasian budaya baca dan pengamalan
nila-nilai al-Qur’an dalam pengembanagan kecerdasan
emosional siswa yaitu dengan cara meminta kepada
para orang tua siswa untuk mengawasi dan mengamati
anak-anaknya dalam menjalankan budaya baca dan
pengamalan nilai-nilai al-Qur’an di rumah dan di
masyarakat sehingga menghasilkan kecerdasan
emosional positif.
Selain itu juga guru PAI memberikan penekanan
positif kepada siswa dengan cara memberikan nilai
yang baik bagi siswa yang rajin, dengan adanya
dorongan dan penekanan tersebut maka timbul
motivasi intrinsik sehingga evaluasi hasil akhir siswa
mendapatakan nilai yang baik dan positif dalam
kecerdasan emosional siswa.
116
Wawancara dengan Bapak Sudirman, S.Ag Tanggal, 3 Agustus
2017
126
5. Keberhasilan
Untuk mengetahui keberhasilan dari Implementasi
budaya baca dan pengamalan nilai-nilai al-Qur’an
dalam pengembangan kecerdasan emosional siswa
dapat dilihat dari hasil penelitian yang terdiri dari hasil
wawancara dengan guru PAI, Kepala Sekolah,
Orangtua dan siswa berikut ini.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru PAI di
SMAN 11 Nanggung didapatkan hasil dari
implementasi budaya baca dan pengamalan nilai-nilai
al-Qur’an dalam pengembangan kecerdasan emosional
siswa bahwa dalam hal kesadaran diri siswa mampu
menyadari dan merasakan emosi diri sendiri baik
dalam keadaan senang, marah, takut dan sedih. Hal ini
dibuktikan dengan pengetahuan mereka tentang
perasaan yang mereka alami dalam kehidupan sehari-
hari mereka seperti perasaan senang, marah, takut dan
sedih. Dalam hal pengelolaan emosi siswa sudah
mampu mengelolah emosi mereka dibuktikan denga
tidak adanya siswa yang terlibat tauran baik antar
siswa maupun dengan siswa yang bersekolah ditempat
lainnya.
Kemudian dalam hal memanfaatkan emosi secara
produktif dibuktikan dengan pemenuhan tugas-tugas
127
yang diberikan oleh guru, tetap hadir mengikuti
pelajaran meskipun hati mereka dalam keadaan
gelisah karena ada problem dalam diri siswa.
Kemudian dalam hal pengamalan nilai-nilai al-Qur’an
dibuktikan dengan sifat-sifat kepedulian siswa seperti
menjenguk teman mereka yang sedang sakit,
memberikan bantuan kepada orang yang terkena
musibah, berperilaku baik dan sopan dalam keluarga
dan masyarakat serta tidak merugikan orang lain.
Kemudian dalam hal pembinaan hubungan sosial
dibuktikan dengan kemampuan siswa dalam
menyikapi teman baru mereka, sifat berorganisasi
dilingkungan sekolah dan keramahan mereka terhadap
warga disekolah dan di masyarakat.117
Berdasarkan wawancaran dari Guru PAI di SMAN
11 Pandeglang di dapat hasil dari implementasi
budaya baca dan pengamalan nilai-nilai al-Qur’an
dalam pengembangan kecerdasan emosional siswa
bahawa dalam hal budaya baca al-Qur’an siswa sudah
terbiasa membaca al-Qur’an dibuktikan dengan
diwajibkannya siswa mengikuti pengajian setiap hari
jum’at dan hari senin dan juga membaca al-Qur’an
117
Wawancara dengan Bapak Sudirman, S.Ag Tanggal, 3 Agustus
2017
128
sebelum dimulainya pelajaran. Dalam hal pengamalan
nilai-nilai al-Qur’an siswa sudah bisa mengamalkan
nilai-nilai al-Qur’an dibuktikan dengan perilaku baik,
berakhlak, sopan santun dan beretika dalam kehidupan
sehari-hari di sekolah dan masyarakat. Dalam hal
kesadaran diri siswa mampu menyadari dan
merasakan emosi diri sendiri baik dalam keadaan
senang, marah, takut dan sedih. Dalam hal
pengelolaan emosi siswa sudah mampu mengelola
emosi mereka dibuktikan dengan tidak adanya siswa
yang terlibat tauran baik antar siswa maupun dengan
siswa yang bersekolah di tempat lainnya.
Kemudian dalam hal memanfaatkan emosi secara
produktif dibuktikan dengan pemenuhan tugas-tugas
yang diberikan oleh guru, tetap hadir mengikuti
pelajaran meskipun hati mereka dalam keadaan
gelisah karena ada problem dalam diri siswa.
Kemudian dalam hal empati dibuktikan dengan sifat-
sifat kepedulian siswa seperti menjenguk teman
meraka yang sedang sakti, memberikan bantuan
kepada orang yang terkena musibah. Kemudian dalam
hal pembinaan hubungan dibuktikan dengan
kemampuan siswa dalam menyikapi teman baru
129
mereka, sifat berorganisasi dilingkungan sekolah, dan
keramahan mereka terhadap warga di sekolah118
.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu
orang tua siswa didapatkan hasil bahwa dalam
kehidupan sehari-hari siswa tidak pernah terlibat
tauran, kasus-kasus yang dapat mencoreng nama baik
orang tua, kejujuran anak-anak mereka dalam
bersekolah serta sifat kepedulian mereka terhadap
kakak dan adik-adik mereka. Disamping itu juga anak
menjadi lebih giat beribadah seperti rajin membaca al-
Qur’an, shalat berjamaah dan shalat sunah serta
berperilaku baik dalam kehidupan di masyarakat.119
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu
siswa yaitu Sri Agustina Anggraeni kelas XI IPS-3
bahwa siswa siswi di sekolah ini baik-baik, ramah,
sopan dan disiplin dalam mengikuti kegiatan belajar
mengajar di SMAN 11 Pandeglang.
SMAN 11 Pandeglang merupakan sekolah yang
mengedepankan penanaman pendidikan akhlakul
karimah dengan disibukan kegiatan-kegiatan
keagamaan seperti diwajibkanya siswa siswi
118
Wawancara dengan Bapak Enjat Sudrajat, S.Pd,. M.Pd Tanggal,
11 Agustus 2017 119
Wawancara dengan wali murid Ibu Umroh Tanggal, 14 Agustus
2017
130
mengikuti baca al-Qur’an setiap hari jum’at dan senin
setelah pelaksanaan upacara di lapangan di pimpin
oleh siswa siswi secara bergantian dengan bimbingan
guru agama dan dilanjutkan dengan siraman rohani
oleh guru agama dengan tema sesuia surat dan ayat
yang telah di bacanya.120
120
Wawancara dengan Sri Agustina Anggraeni Tanggal, 15 Agustus
2017