bab iv penyajian dan analisis data a. profil smk n 1...
TRANSCRIPT
84
BAB IV
PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
A. Profil SMK N 1 Metro
1. sejarah singkat berdirinya SMK N 1 Metro
SMK Negeri 1 Metro berlokasi di jalan kemiri 15A Iring Mulyo
Kecamatan Metro Timur Kota Metro. Dengan batas-batas: utara berbatasan
dengan tanah perumahan penduduk, sebelah selatan berbatasan dengan jalan
kemiri, sebelah barat berbatasan dengan SMK Negeri 3 Metro.
Sejarah singkat berdirinya SMK Negeri 1 Metro, semula diberi nama
SMEA Persiapan, dan mulai didirikan tanggal 1 Agustus 1965, didukung oleh
Panitia SMEA Negeri 1 Metro. Pembentukan Panitia SMEA Negeri 1 Metro
tersebut dimulai tanggal 1 Januari 1965 dilindungi oleh catur tunggal yang
terdiri dari:
1. Bupati Kepala Lampung Tengah
2. Kepala Pengendali Negeri Lampung Tengah
3. Komando Resort Kepolisian 611 Lampung Tengah
4. Komandan Kodim 0411 Lampung Tengah
Siswa mulai belajar pada tanggal 1 Agustus 1965 dan tempat belajarnya
SMEP Negeri Metro, yang sekarang menjadi SMPN 3 Metro. Kemudian
SMEA Persiapan tersebut diresmikan menjadi SMEA Negeri 1 Metro pada
tanggal 1 Agustus 1965 oleh Kantor Ditjen Diknas dan Menengah Provinsi
Lampung, Bapak Ismangun (Alm). Pada tahun 1970 tempat belajar pindah ke
SMEA Negeri 1 Metro yang berlokasi di Jalan Kemiri 15A Metro Lampung
Tengah dan sekolah tersebut dalam keadaan belum selesai jadi bangunan
gedungnya.
Adapun tanah untuk bangunan tersebut diberi oleh pihak Pemerintah
Daerah Tingkat II Kabupaten Lampung Tengah pada akhir 1967 dan dibangun
oleh Pemerintah Pusat, dengan biaya sebesar Rp. 139.000.000,00 (Seratus tiga
85
puluh sembilan juta rupiah). Sedangkan pemborongannya oleh CV. Rumpun
dengan Direktur Bapak Zen Datu, yang informasi serah terima secara administrasi
pada tahun 1973 dengan Kantor Daerah Ditjen Provinsi Lampung
Kepala Sekolah sejak SMEA Persiapan sampai sekarang ini mengalami
beberapa pergantian, yaitu antara lain:
1. A. Mashuri DM, BA (Kepala Sekolah SMEA Persiapan Periode 1965-
1966)
2. TMD Nasution (Kepala Sekolah SMEA Negeri Periode 1966-1968)
3. Drs. Soegiyanto (Kepala Sekolah SMEA Negeri Periode 1968-1975)
4. Dudun Abdullah (Alm) (Kepala SMEA Negeri Metro Periode 1975-
1983)
5. Drs. Basri DJ (Kepala SMEA Negeri Metro Periode 1983-1990)
6. Drs. Djoko Sampurno (Alm) (Kepala SMEA Negeri Metro Periode
1990-1995)
7. Drs. Mashuri DM, BA (Kepala SMEA Negeri Metro Periode 1995-
1996)
8. Drs. Rosyidi Zahari (Kepala SMK Negeri Metro Periode 1999-2002)
9. Drs. Sudjadi Margono (Kepala SMK Negeri Metro Periode 2002-
2003)
10. Drs. Hj. Asnayus (Kepala SMK Negeri Metro Periode 2003-2005)
11. Hj. Djumijati, S.Pd (Kepala SMK Negeri 1 Metro Periode 2005 sd.
2013)
12. Dra. Dwi Widyaningsih (Kepala SMK N 1 Metro2014- sekarang)
2. Identitas Sekolah Menengah Kejuruan 1 Kota Metro
1. Nama Sekolah : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Negeri 1 Metro
2. NPSN : 10807612
3. NSS : 401126104001
4. Alamat
a. Jalan : Kemiri (15A)
86
b. Kelurahan : Iringmulyo
c. Kecamatan : Metro Timur
d. Kabupaten/kota : Metro
e. Provinsi : Lampung
f. Telepon : (0725) 41295 - 42774
g. Fax : (0725) 41295
h. E-mail : [email protected]
5. Luas Lahan Sekolah : 17.020
6. Luas Bangunan Sekolah : 10.183
7. Jumlah Ruang Kelas : 33
8. Jumlah Ruang Administrasi/Kantor
a. Ruang Kepala Sekolah : 1
b. Ruang Wakil Kepala Sekolah : 1
c. Ruang Guru A : 2
d. Ruang Guru B : 2
e. Ruang Pelayanan Adm A : 1
f. Ruang Pelayanan Adm B : 1
g. Ruang Kepala TU : 1
h. Ruang Unit Produksi/Business Center : 1
i. Ruang Praktik Akuntansi : 1
j. Ruang Praktik Administrasi Perkantoran : 1
k. Ruang Praktik Penjualan : 1
l. Ruang Praktik Perhotelan : 1
m. Ruang Praktik Jasa Boga : 1
n. Ruang Praktik mesin Bisnis : 1
o. Ruang Lab Komputer : 2
p. Ruang Lab Bahasa : 1
q. Ruang Praktik Mengetik : 1
r. Ruang Koperasi : 1
s. Ruang UKS : 1
t. Ruang OSIS : 1
87
u. Ruang Ibadah : 1
v. Raung BP/BK : 1
w. Ruang Kantin : 5
x. Ruang Serba Guna / Aula : 1
y. Ruang Kantin Sekolah : 1
z. Ruang Toilet : 18
aa. Ruang Gudang : 1
bb. Ruang Penjaga Sekolah : 2
cc. Ruang Dapur : 1
dd. Kamar Mandi/WC Guru : 4
ee. Kamar Mandi/WC Murid : 12
ff. Gudang : 1
gg. Rumah Penjaga Sekolah : 1
hh. Bank Sampah : 1
9. Jumlah Murid : 1019 orang
10. Jumlah Guru
PNS : 78
Non PNS : 14
VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH
1. Visi
Dalam melaksanakan kegiatannya, SMK Negeri 1 Metro senantiasa
berpandangan jauh kedepan dengan berpegang pada visi sekolah yaitu:
“Menjadi Sekolah yang Unggul, berkarak termulia dan berwawasan
Lingkungan”
2. Misi Sekolah
Agar visi tersebut dapat dilaksanakan perlu adanya misi sekolah yaitu:
1. Menyelenggarakan manajemen dan administrasi sekolah secara
profesional, akuntabel, dan demokratis dengan menerapkan teknologi
yang sesuai berdasarkan prinsip prinsip manajemen berbasis sekolah.
88
2. Menyelenggarakan proses pembelajaran dan layanan bimbingan
konseling secara profesional ,bermutu dan bertanggungjawab, sesuai
dengan kurikulum yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan
teknologi terkini.
3. Menyusun dan mengembangkan kurikulum sekolah secara periodic
dengan mengintegrasikan nilai nilai karakter mulia, pelestarian
lingkungan hidup, pengembangan teknologi, serta kebutuhan dan
potensi daerah dengan melibatkan seluruh stakeholder.
4. Mengintegrasikan nilai nilai budi pekerti luhur dan karakter mulia
dalam kurikulum dan kehidupan sehari hari.
5. Mengintegrasikan pengetahuan dan teknik pelestarian lingkungan
hidup dalam kurikulum dan kehidupan sehari hari untuk menciptakan
lingkungan sekolah yang bebas polusi udara, polusi suara dan polusi
bau sehingga memberikan kenyamanan dalam penyelenggaraan proses
pendidikan.
6. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler, pengembangan diri, serta
aktivitas non akademis lainnya dan memfasilitasi dengan sarana yang
memadai dan pelatih yang kompeten.
7. Melibatkan dunia usaha, dunia industri, institusi pasangan dan
masyarakat dalam proses pendidikan dan pelatihan sesuai dengan
prinsip prinsip pendidikan system ganda.
8. Melaksanakan proses pendidikan dengan mengedepankan
kedisiplinan, ketertiban dan tanggungjawab dari semua pihak dalam
proses pendidikan dengan berdasarkan pedoman akademik yang telah
ditentukan.
9. Melestarikan, melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara
optimal
10. Mengutamakan pemanfaatan daurulang dengan cara 3R (Reuse,
Reduse, Recycle)
3. Tujuan Sekolah
89
SMK Negeri I Metro dalam melaksanakan proses pendidikan dan
Pelatihan terhadap peserta didik adalah menjadi sekolah yang bermutu
unggul, senantiasa dalam lingkungan yang bersih, rapi, sehat, harmonis,
saling menghormati, dan disiplin menuju sekolah yang maju serta
lulusannya mampu berkiprah di dunia kerja dan hidup sukses di
masyarakat.
4. Sasaran
1. Terwujudnya Manajemen Sekolah yang terstandar
2. Program Studi Keahlian Tata Niaga Kompetensi Pemasaran sebagai
program studi keahlian yang berpotensi berstandar nasional
3. Terselenggaranya Uji Kompetensi sesuai dengan Standar Kompetensi
Nasional (SKN)
4. 40% siswa mendapatkan nilai matematika 6,0, dan bahasa inggris
minimal 7,0
5. 3 orang guru produktif setiap program keahlian memiliki sertifikat
kompetensi industry
6. 50% guru yang mengajar sesuai kurikulum 2004 menggunakan bahan
ajar (modul)
7. 50% siswa memanfaatkan moduli nteraktif melalui internet
8. Siswa kompetensi keahlian Akuntansi, Administrasi Perkantoran,
Pemasaran, Akomodasi Perhotelan, Jasa Boga menjuarai Promosi
Kompetensi Siswa Tingkat Propinsi dan Tingkat Nasional
9. Ruang dan peralatan praktik memenuhi standar pelayanan minimal
10. Siswa mampu meraih kejuaraan dalam kegiatan kepramukaan,
kerohanian, dan olah raga di tingkat Provinsi.
11. Menerapkan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)
12. Terwujudnya peningkatan kompetensi keahlian masyarakat dalam
rangka pemberdayaan potensi daerah.
13. Terwujudnya kegiatan Business Centre dan Unit Produksi sekolah
sebagai sarana pelatihan siswa dan pengembangan nilai-nilai industri
5. Tujuan Program Studi Keahlian
90
SMK Negeri 1 Metro memiliki 4 (empat) Program Studi Keahlian dan 5
(lima) Kompetensi Keahlian, yaitu:
1. Program Studi Keahlian Keuangan dengan Kompetensi Keahlian
Akuntansi
2. Program Studi Tata Niaga dengan Kompetensi Keahlian Pemasaran
3. Program Studi Administrasi dengan Kompetensi Keahlian Administrasi
Perkantoran
4. Program Studi Pariwisata dengan Kompetensi Keahlian:
a. Akomodasi Perhotelan
b. JasaBoga
TENAGA KEPENDIDIKAN
No
Jenis Tugas
Tenaga
Kependidikan
Total
Pegawai
Kepegawai
an Pendidikan Usia Kelamin Kebutuhan
Pns
Non
-
Pns
Slta
D
i
p
S1/
D4 S2
<
35
35
-
50
>
50 L P Ideal Kurang
1 Kepala Tata
Usaha 1 1 1 1 1 1
2 Tenaga Teknis
Keuangan 3 3 2 1 1 2 1 2 3
3 Tenaga
Perpustakaan 3 3 2 1 2 1 3 3
4 Tenaga
Laboratorium
5 Tenaga Teknis
Praktik Kejuruan 1 1 1 1 1 3 2
6 Pesuruh/Penjaga
Sekolah 2 1 1 2 1 1 2 2
7 Tenaga
Administrasi
91
Lainnya
TOTAL
10 8 2 6 2 2 0 2 6 2 4 6 12 2
TENAGA
PENDIDIK
No
Jenis
TugasTenaga
Kependidikan
Total
Pegawai
Kepegawai
an Pendidikan Usia Kelamin Kebutuhan
Pns Non
pns Slta
D
I
P
S1/
D4 S2
<
35
35
-
50
>
50 L P Ideal
Kurang
/ lebih
1 Normatif
Pendidikan
Agama
- Islam 5 5 5 1 2 2 3 2 3 2
- Katolik 1 1 1 1 0
- Kristen 1 1 2 1 0
- Hindu 1 1 1 1 0
- Budha 1 1 1 1 0
Bahasa Indonesia 4 2 2 4 2 2 1 3 3 1
Pendidikan
Kewarganegaraan
dan Sejarah 6 4 2 1 5 3 2 1 1 1 3 3
Pendidikan
Jasmani &
Kesehatan 4 3 1 1 3 2 1 1 3 1 3 1
Seni dan Budaya
2 2 2 2 2 2 0
BP / BK
4 2 2 4 1 2 1 2 2 3 1
Muatan Lokal
(Bhs. Mandarin) 0 2 -2
2 Adaptif
Matematika
6 4 2 6 4 2 2 4 4 2
Bahasa Inggris
5 5 5 1 3 2 2 3 7 -2
92
KKPI
3 3 3 1 1 1 2 1 3 0
IPA 5 3 2 5 4 1 5 3 2
IPS / Ekonomi 3 2 1 3 2 1 2 1 3 0
Kewirausahaan
4 4 4 1 2 1 2 2 3 1
3 Produktif
a
Produkrif
Akuntansi 6 6 6 2 2 2 1 5 6 0
b
Produkti
Administrasi
Perkantoran 6 5 1 6 1 2 3 2 4 5 1
c
Produktif
Penjualan 9 9 9 1 4 4 3 6 8 1
d
Produktif
Perhotelan 3 3 3 3 3 4 -1
e Tata Boga 4 3 1 4 1 3 4 3 1
TOTAL 83 67 16 4 80 0 27 35 18
2
8
4
7 72 11
Berdasarkan tabel diatas jelas bahwa secara keseluruhan tenaga pendidik
di SMK N 1 Metro sudah memilki kualifikasi pendidikan yang sesuai untuk
mengajar pada jenjang pendidikan menengah atas yaitu strata satu (S1).
Tabel 4.1
Data siswa kelas X SMK N 1 Metro
no Jurusan Jml
kelas
Jmlh siswa/kelas Total
1 2 3
1 Akutansi 3 30 30 30 90
2 Pemasaran 3 28 30 29 87
3 Administrasi kantor (AK) 2 30 30 60
4 Akomodasi Perhotelan (AP) 2 28 29 57
5 Jasa Boga 2 28 28 56
93
Total 12 146 147 59 350
Sumber ; daftar peserta didik kelas x smk n 1 Metro.
Oleh karena jumlah populasi kurang dari 100 responden maka penelitian
ini menggunakan penelitian populasi yaitu semua yang terdapat dalam populasi
dijadikan responden.
Berdasarkan ketentuan diatas, penulis menetapkan 10% ( sepuluh persen).
Jumlah sampel dari 35 peserta didik di kelas X. Dari jumlah tersebut diharapkan
dapat menghasilkan data primer dalam rangka pengolahan dan analisa data.
Sehingga hasilnya dapat dijadikan fakta yang berfungsi untuk menguji kebenaran
hipotesis yang telah di ajukan.
B. Hasil Pengujian Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Validitas Instrumen
Responden uji coba dalam penelitian ini sebanyak 35 orang peserta didik
kelas X (sepuluh) di SMK N 1 Metro, sehingga harga df dapat diketahui
dengan mengunakan rumus:
df = N - nr
Keterangan:
df : degrees of freedom
N : Number of Cases
nr : Banyaknya variabel yang kita korelasikan, karena variabel yang
dikorelasikan hanya 2 buah maka nr= 2
Jadi, df = N-nr =35-2 =33 . Dengan diperolehnya df maka besarnya “r”
yang tercantum dalam tabel nilai “r’ Product Moment pada taraf 5% yaitu 0,344.1
1Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D), Alfabeta, Bandung, 2010, h. 455
94
Berikut hasil uji validitas instrumen penelitian kompetensi profesional guru PAI
dan motivasi belajar peserta didik melalui aplikasi program SPSS :
Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas Instrumen Kompetensi Profesional Guru PAI
No. Soal r hitung r table Keterangan
Soal 1 0,506 0,344 Valid
Soal 2 0,290 0,344 Tidak Valid
Soal 3 0,360 0,344 Valid
Soal 4 0,511 0,344 Valid
Soal 5 0,435 0,344 Valid
Soal 6 0,394 0,344 Valid
Soal 7 0,648 0,344 Valid
Soal 8 0,521 0,344 Valid
Soal 9 0,521 0,344 Valid
Soal 10 0,470 0,344 Valid
Soal 11 0,577 0,344 Valid
Soal 12 0,543 0,344 Valid
Soal 13 0,448 0,344 Valid
Soal 14 0,539 0,344 Valid
Soal 15 0,397 0,344 Valid
Soal 16 0,467 0,344 Valid
Soal 17 0,307 0,344 Tidak Valid
Soal 18 0,408 0,344 Valid
Soal 19 0,263 0,344 Tidak Valid
Soal 20 0,319 0,344 Tidak Valid
Soal 21 0,401 0,344 Valid
Soal 22 0,270 0,344 Tidak Valid
Soal 23 0,521 0,344 Valid
Soal 24 0,533 0,344 Valid
95
Soal 25 0,354 0,344 Valid
Data pada tabel di atas, diketahui bahwa dari 25 soal dalam instrumen
penelitian tentang kompetensi profesonal guru PAI dari hasil uji validitas ternyata
ada 5 soal yang tidak valid dikarenakan nilai “r” hitung lebih kecil dari nilai “r”
tabel (0,344), yaitu soal nomor 2, 17, 19, 20 dan 22. Dengan demikian dari hasil
uji validitas tersebut maka hanya 20 soal instrumen kompetensi profesional guru
PAI saja yang dapat digunakan sebagai alat pengumpul data untuk mengetahui
kompetensi profesional guru PAI di SMK N 1 Metro.
Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas Instrumen Motivasi Belajar Peserta Didik
No
Soal
r hitung r table Keterangan
Soal 1 0,406 0,344 Valid
Soal 2 0,392 0,344 Valid
Soal 3 0,424 0,344 Valid
Soal 4 0,292 0,344 Tidak Valid
Soal 5 0,084 0,344 Tidak Valid
Soal 6 0,381 0,344 Valid
Soal 7 0,039 0,344 Tidak Valid
Soal 8 0,390 0,344 Valid
Soal 9 0,158 0,344 Tidak Valid
Soal 10 0,398 0,344 Valid
Soal 11 0,443 0,344 Valid
Soal 12 0,445 0,344 Valid
Soal 13 0,361 0,344 Valid
Soal 14 0,487 0,344 Valid
Soal 15 0,520 0,344 Valid
96
Soal 16 0,367 0,344 Valid
Soal 17 0,532 0,344 Valid
Soal 18 0,585 0,344 Valid
Soal 19 0,372 0,344 Valid
Soal 20 0,130 0,344 Tidak Valid
Soal 21 0,355 0,344 Valid
Soal 22 0,359 0,344 Valid
Soal 23 0,447 0,344 Valid
Soal 24 0,351 0,344 Valid
Soal 25 0,357 0,344 Valid
Data pada tabel di atas, diketahui bahwa dari 25 soal dalam instrumen
penelitian tentang motivasi belajar peserta didik dari hasil uji validitas ternyata
ada 5 soal yang tidak valid dikarenakan nilai “r” hitung lebih kecil dari nilai “r”
tabel (0,344), yaitu soal nomor 4, 5, 7, 9, dan 20 . Dengan demikian dari hasil uji
validitas yang terpakai 20 soal instrumen tentang motivasi belajar peserta didik
yang dapat digunakan sebagai alat pengumpul data untuk mengetahui motivasi
belajar peserta didik di SMK N 1 Metro
2. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Berikut hasil uji reliabilitas instrumen penelitian kompetensi profesional
guru PAI dan motivasi belajar peserta didik melalui aplikasi program SPSS:
Tabel 4.4
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian r
hitung
r table Keterangan
Kompetensi Profesional Guru
PAI
1,023 0,344
Reliabel
Motivasi Belajar Peserta Didik 1,023 0,344 Reliabel
97
Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas pada tabel di atas diketahui
bahwa nilai “r” hitung instrumen penelitian kompetensi profesional guru PAI
dan motivasi belajar peserta didik lebih besar dari nilai “r” tabel. Artinya seluruh
instrumen penelitian reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data
untuk mengetahui kompetensi profesional guru PAI dan motivasi belajar peserta
didik di SMK N 1 Metro.
C. Gambaran Variabel Penelitian
Variabel-variabel bebas dan terikat diatas, dapat dijelaskan secara rinci
sebagai berikut:
Tabel 4.5
Variabel Independent/ variabel bebas
No Variabel bebas Indikator
1 Kompetensi guru profesional Menguasai keilmuan sesuai bidang,
Mengelola program belajar mengajar,
Mengelola kelas,
Menggunakan media/sumber dan teknologi,
Menguasai keilmuan sesuai bidang,
2 Motivasi belajar siswa Adanya hasrat dan keinginan
berhasil
Adanya dorongan dan kebutuhan
dalam belajar
Adanya harapan dan cita-cita
masa depan
Adanya penghargaan dalam
belajar
Adanya kegiatan yang menarik
dalam belajar
Adanya lingkungan belajar yang
kondusif sehingga memungkinkan
seseorang peserta didik dapat
belajar dengan baik.
98
Tabel 4.6
Variabel Dependent/ variabel terikat
No Variabael terikat Indikator
1 Hasil belajar siswa 1) Skor 100 – 70 dikategorikan
hasil belajar PAI peserta didik
tuntas
2) Skor 69 – 0 dikategorikan
hasil belajar PAI peserta didik
belum tuntas
1. Variabel Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam (PAI)
Data yang dikumpulkan untuk mengetahui kompetensi profesional guru
Pendidikan Agama Islam (PAI) diperoleh melalui penyebaran kuesioner
sebanyak 20 item soal yang diberikan kepada 50 orang peserta didik kelas X di
SMK N 1 Metro. Hasil penyebaran kuesioner tersebut kemudian dianalisis
untuk mengetahui nilai yang diperoleh responden yang tertinggi dan terendah,
nilai rata-rata, nilai tengah, dan nilai yang sering muncul. Adapun hasil analisis
data skor responden penelitian tentang kompetensi profesional guru Pendidikan
Agama Islam (PAI) di SMK N 1 Metro, dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.7
Deskripsi Data Kompetensi Profesional Guru PAI
Responden 50
Rata-Rata 65,6
Nilai Tengah 65
Nilai yang Sering Muncul 73
Nilai Terendah 49
Nilai Tertinggi 77
Jumlah 3280
99
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai rata-rata yang diperoleh
responden penelitian yang menjawab kuesioner penelitian tentang kompetensi
profesional guru Pendidikan Agama Islam (PAI) sebesar 65,6. Nilai tertinggi yang
diperoleh responden 77 dan nilai yang terendah yaitu 49. Adapun distribusi
frekuensi data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner tentang kompetensi
profesional guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMK N 1 Metro, dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Data Kompetensi Profesional Guru PAI
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 49,00 1 ,7 2,0 2,0
52,00 1 ,7 2,0 4,0
54,00 1 ,7 2,0 6,0
55,00 1 ,7 2,0 8,0
56,00 1 ,7 2,0 10,0
57,00 1 ,7 2,0 12,0
58,00 1 ,7 2,0 14,0
59,00 1 ,7 2,0 16,0
60,00 1 ,7 2,0 18,0
61,00 4 2,6 8,0 26,0
62,00 4 2,6 8,0 34,0
63,00 4 2,6 8,0 42,0
64,00 2 1,3 4,0 46,0
65,00 3 2,0 6,0 52,0
66,00 2 1,3 4,0 56,0
67,00 2 1,3 4,0 60,0
100
68,00 1 ,7 2,0 62,0
69,00 3 2,0 6,0 68,0
70,00 1 ,7 2,0 70,0
71,00 1 ,7 2,0 72,0
72,00 2 1,3 4,0 76,0
73,00 7 4,6 14,0 90,0
74,00 3 2,0 6,0 96,0
77,00 2 1,3 4,0 100,0
Total 50 32,7 100,0
Total 153 100,0
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa kompetensi profesional
guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMK N 1 Metro sebagian besar berada
pada skor 73 yaitu sebesar 14 %.
Kemudian untuk mengetahui tingkat capaian responden terhadap masing-
masing variabel berdasarkan kuesioner yang disebarkan digunakan rumus:
%100Re
ntertinggiskorjawababutirdenspon
Skor
Kriteria yang digunakan adalah yang dikemukakan Nana Sudjana untuk
menginterpretasikan skor yang dicapai tiap variabel dengan kategori sebagai
berikut:
90 – 100% : Sangat baik
80 – 89% : Baik
60 – 79% : Cukup
50 – 59% : Kurang baik
101
0 – 49% : Tidak baik
Dengan demikian dari rumusan di atas diperoleh persentase pencapaian
responden penelitian tentang kompetensi profesional guru PAI di SMK N 1
Metro sebesar 81,9%. Berdasarkan pengkategorian di atas dapat
diinterpretasikan bahwa kompetensi profesional guru PAI di SMK N 1 Metro
dikategorikan baik.
2. Variabel Motivasi Belajar Peserta Didik
Data yang dikumpulkan mengenai motivasi belajar peserta didik di SMK
N 1 Metro diperoleh melalui penyebaran kuesioner sebanyak 20 item soal
yang diberikan kepada 50 orang peserta didik. Hasil penyebaran kuesioner
tersebut kemudian dianalisis untuk mengetahui nilai diperoleh responden yang
tertinggi dan terendah, nilai rata-rata, nilai tengah, dan nilai yang sering
muncul. Berikut hasil analisis data skor responden penelitian tentang motivasi
belajar peserta didik di SMK N 1 Metro:
Tabel 4.9
Deskripsi Data Motivasi Belajar Peserta Didik
Responden 168
Rata-Rata 118,5
Nilai Tengah 118
Nilai yang Sering Muncul 120
Nilai Terendah 110
Nilai Tertinggi 129
Jumlah 19902
102
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai rata-rata yang diperoleh
responden penelitian yang menjawab kuesioner penelitian tentang motivasi
belajar peserta didik di SMK N 1 Metro sebesar 118,5. Nilai tertinggi yang
diperoleh responden 129 dan nilai yang terendah yaitu 110. Berikut distribusi
frekuensi data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner tentang motivasi
belajar peserta didik di SMK N 1 Metro:
Tabel 4.10
Distribusi Frekuensi Data Motivasi Belajar Peserta Didik
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 110 1 ,6 ,6 ,6
111 5 3,0 3,0 3,6
112 4 2,4 2,4 6,0
113 4 2,4 2,4 8,3
114 14 8,3 8,3 16,7
115 14 8,3 8,3 25,0
116 12 7,1 7,1 32,1
117 16 9,5 9,5 41,7
118 15 8,9 8,9 50,6
119 13 7,7 7,7 58,3
120 21 12,5 12,5 70,8
121 14 8,3 8,3 79,2
122 11 6,5 6,5 85,7
123 8 4,8 4,8 90,5
124 4 2,4 2,4 92,9
125 4 2,4 2,4 95,2
126 4 2,4 2,4 97,6
103
127 3 1,8 1,8 99,4
129 1 ,6 ,6 100,0
Total 167 100,0 100,0
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa motivasi belajar peserta
didik di SMK N 1 Metro sebagian besar berada pada nilai 120 yaitu sebesar
12,5%. Dapat dipahami bahwa skor responden penelitian tentang motivasi
belajar peserta didik di SMK N 1 Metro yang paling banyak pada skor 120,
dengan nilai rata-rata skor keseluruhan responden adalah 118,5.
Kemudian untuk mengetahui tingkat capaian responden terhadap masing-
masing variabel berdasarkan uesioner yang disebarkan digunakan rumus:
%100Re
ntertinggiskorjawababutirdenspon
Skor
Kriteria yang digunakan adalah yang dikemukakan Nana Sudjana untuk
menginterpretasikan skor yang dicapai tiap variabel dengan katagori sebagai
berikut:
90 – 100% : Sangat baik
80 – 89% : Baik
60 – 79% : Cukup
50 – 59% : Kurang baik
0 – 49% : Tidak baik
Dengan demikian dari rumusan di atas diperoleh persentase pencapaian
responden penelitian tentang motivasi belajar peserta didik di SMK N 1 Metro
sebesar 78,9%. Berdasarkan pengkategorian di atas dapat diinterpretasikan
104
bahwa motivasi belajar peserta didik di SMK N 1 Metrodikategorikan cukup
baik.
3. Variabel Hasil Belajar Peserta Didik
Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI di
SMK N 1 Metro, diambil dari nilai hasil ulangan semester Ganjil. Berikut
deskripsi hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro tersebut:
Tabel 4.11
Deskripsi Data Hasil Belajar Peserta Didik
Responden 168
Rata-Rata 3,62
Nilai Tengah 3,63
Nilai yang Sering Muncul 3,64
Nilai Terendah 3,22
Nilai Tertinggi 3,95
Jumlah 608,19
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar
peserta didik di SMK N 1 Metro sebesar 3,62. Nilai tertinggi yang diperoleh
responden 3,95 dan nilai yang terendah yaitu 3,22. Berikut distribusi frekuensi
hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro:
Tabel 4.12
Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Peserta Didik
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
105
Valid 3,22 1 ,6 ,6 ,6
3,26 1 ,6 ,6 1,2
3,27 1 ,6 ,6 1,8
3,29 1 ,6 ,6 2,4
3,32 2 1,2 1,2 3,6
3,38 1 ,6 ,6 4,2
3,39 4 2,4 2,4 6,5
3,40 1 ,6 ,6 7,1
3,43 1 ,6 ,6 7,7
3,45 5 3,0 3,0 10,7
3,47 4 2,4 2,4 13,1
3,48 1 ,6 ,6 13,7
3,50 14 8,3 8,3 22,0
3,51 1 ,6 ,6 22,6
3,52 8 4,8 4,8 27,4
3,53 2 1,2 1,2 28,6
3,54 3 1,8 1,8 30,4
3,55 1 ,6 ,6 31,0
3,56 6 3,6 3,6 34,5
3,57 1 ,6 ,6 35,1
3,58 7 4,2 4,2 39,3
3,59 1 ,6 ,6 39,9
3,60 4 2,4 2,4 42,3
3,61 1 ,6 ,6 42,9
3,62 7 4,2 4,2 47,0
3,63 5 3,0 3,0 50,0
106
3,64 15 8,9 8,9 58,9
3,65 1 ,6 ,6 59,5
3,66 4 2,4 2,4 61,9
3,67 2 1,2 1,2 63,1
3,68 12 7,1 7,1 70,2
3,70 11 6,5 6,5 76,8
3,72 5 3,0 3,0 79,8
3,75 8 4,8 4,8 84,5
3,77 5 3,0 3,0 87,5
3,78 3 1,8 1,8 89,3
3,79 3 1,8 1,8 91,1
3,81 5 3,0 3,0 94,0
3,82 1 ,6 ,6 94,6
3,85 2 1,2 1,2 95,8
3,87 2 1,2 1,2 97,0
3,89 1 ,6 ,6 97,6
3,91 2 1,2 1,2 98,8
3,93 1 ,6 ,6 99,4
3,95 1 ,6 ,6 100,0
Total 168 100,0 100,0
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa hasil belajar peserta didik
di SMK N 1 Metro sebagian besar berada pada Indeks Prestasi 3,64 yaitu
sebesar 8,9%. Dapat dipahami bahwa hasil belajar peserta didik di SMK N 1
Metro paling banyak pada Indeks Prestasi (IP) 3,64, dengan nilai rata-rata skor
keseluruhan responden adalah 3,62. Kemudian untuk mengetahui tingkat
capaian responden terhadap hasil belajar peserta didik tersebut dengan kriteria
107
yang digunakan adalah yang dikemukakan Nana Sudjana untuk
menginterpretasikan skor yang dicapai tiap variabel dengan kategori sebagai
berikut:
90 – 100% : Sangat baik
80 – 89% : Baik
60 – 79% : Cukup
50 – 59% : Kurang baik
0 – 49% : Tidak baik
Dengan demikian dari rumusan di atas diperoleh persentase hasil belajar
peserta didik di SMK N 1 Metro sebesar 90,5%. Berdasarkan pengkategorian
di atas dapat diinterpretasikan bahwa hasil belajar peserta didik di SMK N 1
Metro dikategorikan sangat baik.
D. Analisis Data
1. Pengujian Persyaratan Analisis
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji statistik
yaitu analisis korelasi dan regresi. Akan tetapi sebelum melakukan pengujian
hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian persyaratan analisis yaitu uji
normalitas dan homogenitas. Karena penelitian menggunakan analisis statistik,
maka data penelitian harus berdistribusi normal dan data bersifat homogen.
Berikut hasil uji normalitas dan homogenitas data penelitian:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data sebagai persyaratan analisis dalam melakukan
pengujian hipotesis. Analisis jalur yang digunakan dalam penelitian ini
mensyaratkan bahwa data variabel harus berdistribusi normal atau mendekati
normal. Uji normalitas data ketiga variabel penelitian yaitu variabel
kompetensi pedagogik guru PAI, motivasi belajar peserta didik, dan hasil
belajar peserta didik dilakukan dengan menggunakan teknik Chi Kuadrat ( 2 ).
108
Dalam perhitungannya peneliti menggunakan alat Bantu program SPSS
11.5 dengan ketentuan atau hasil uji berdasarkan kriteria apabila nilai r
(probability value/critical value) lebih kecil atau sama dengan (=) dari tingkat
yang ditentukan maka Ho ditolak, artinya variabel yang diuji mengikuti
distribusi normal.
Untuk lebih jelasnya mengenai hasil uji normalitas variabel kompetensi
pedagogik guru PAI, motivasi belajar peserta didik, dan hasil belajar peserta
didik dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.13
Hasil Uji Normalitas Variabel Kompetensi Profesional Guru PAI
Tests of Normality
Variabel
Penelitian
Kolmogorov-Smirnov(a)
Statistic Df Sig.
Kompetensi Profesional Guru PAI ,106 168 ,000
Berdasarkan tabel di atas diperoleh diperoleh nilai r hitung variabel
kompetensi profesional guru PAI di SMK N 1 Metro lebih kecil dari pada
tingkat yang digunakan (0.05) yaitu 0.000 < 0.05. Artinya variabel
kompetensi profesional guru PAI di SMK N 1 Metro berdistribusi normal dan
dapat digunakan untuk menguji hipotesis tentang hubungan antar variabel.
Berikut hasil uji normalitas motivasi belajar peserta didik di SMK N 1
Metro:
109
Tabel 4.14
Hasil Uji Normalitas Variabel Motivasi Belajar Peserta Didik
Tests of Normality
Variabel Penelitian
Kolmogorov-Smirnov(a)
Statistic df Sig.
Motivasi Belajar Peserta Didik 0,884 168 ,000
Berdasarkan tabel di atas diperoleh diperoleh nilai r hitung variabel
motivasi belajar peserta didik di SMK N 1 Metro lebih kecil dari pada tingkat
yang digunakan (0.05) yaitu 0.000 < 0.05. Artinya variabel motivasi belajar
peserta didik di SMK N 1 Metro berdistribusi normal dan dapat digunakan
untuk menguji hipotesis tentang hubungan antar variabel.
Selanjutnya hasil uji normalitas hasil belajar peserta didik di SMK N 1
Metro adalah sebagai berikut:
Tabel 4.15
Hasil Uji Normalitas Variabel Prestasi Belajar
Tests of Normality
Variabel Penelitian
Kolmogorov-Smirnov(a)
Statistic df Sig.
Hasil Belajar 0,785 168 .000
110
Berdasarkan tabel di atas diperoleh diperoleh nilai r hitung variabel hasil
belajar peserta di SMK N 1 Metro lebih kecil dari pada tingkat yang
digunakan (0.05) yaitu 0.000 < 0.05. Artinya variabel hasil belajar peserta di
SMK N 1 Metro berdistribusi normal dan dapat digunakan untuk menguji
hipotesis tentang hubungan antar variabel.
Dengan demikian berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat
disimpulkan bahwa semua data variabel penelitian yaitu variabel kompetensi
profesional guru PAI, motivasi belajar peserta didik dan hasil belajar peserta
didik di SMK N 1 Metro semuanya berdistribusi normal dan dapat digunakan
untuk menguji hipotesis tentang hubungan antar variabel.
b. Uji Homogenitas
Selanjutnya pengujian persyaratan kedua dalam melakukan uji hipotesis,
data variabel penelitian harus bersifat homogen, yaitu pengujian mengenai
sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji homogenitas variansi yang
digunakan untuk membandingkan dua buah perubahan bebas.
Pengujian homogenitas varians variabel kompetensi profesional guru
PAI, motivasi belajar peserta didik, dan hasil belajar PAI peserta didik di SMK
N 1 Metro dilakukan dengan menggunakan Uji-F. Dengan ketentuan jika F
hitung < F tabel , maka varians dari kelompok tersebut homogen.
Dalam melakukan pengujian homogenitas dengan menggunakan rumus
di atas, dalam aplikasinya peneliti menggunakan program SPSS 11.5 dengan
kriteria uji apabila nilai r lebih kecil atau sama dengan (=) dari tingkat yang
ditentukan, maka skor-skor pada variabel tersebut menyebar secara homogen.
Dari hasil perhitungan melalui aplikasi program SPSS 11.5 tersebut
diketahui bahwa nilai r lebih kecil dari pada tingkat yang digunakan (yaitu
0,05), sehingga skor-skor pada variabel kompetensi profesional guru PAI,
111
motivasi belajar peserta didik, dan hasil belajar PAI peserta didik di SMK N 1
Metro menyebar secara homogen. Berikut hasil perhitungannya:
Tabel 4.16
Hasil Uji Homogenitas Kompetensi Profesional Guru PAI
Dan Hasil Belajar Peserta Didik
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
1,035 15 150 0,423
Tabel 4.17
Hasil Uji Homogenitas Motivasi Belajar Peserta Didik
Dan Hasil Belajar Peserta Didik
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
1,001 16 149 0,459
Berdasarkan kedua tabel di atas, diketahui bahwa nilai r pada uji
homogenitas kompetensi profesional guru PAI dan motivasi velajar peserta
didik dengan hasil belajar peserta didik lebih besar dari tingkat yang
digunakan yaitu 0.05. Dengan demikian dapat diterjemahkan bahwa skor-skor
pada variabel kompetensi profesional guru PAI (X1), motivasi belajar peserta
didik (X2), dan hasil belajar peserta didik (Y) di SMK N 1 Metro menyebar
secara homogen.
112
2. Pengujian Hipotesis
a. Pengujian Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama yang akan diuji kebenarannya dalam penelitian ini
adalah ” Semakin baik motivasi belajar mahasiswa maka akan semakin
meningkat prestasi belajar mahasiswa prodi PAI di Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan IAIN Raden Intan Lampung.”. Untuk menguji hipotesis pertama
tersebut, peneliti menggunakan uji statistik korelasi sederhana yang dalam
analisisnya menggunakan aplikasi program SPSS.
Untuk dapat mengetahui kuat lemahnya tingkat atau derajat keeratan
pengaruh antara variabel, secara sederhana berdasarkan tabel nilai koefisien
korelasi dari Guilford Emperical Rulesi berikut:
Tabel 4.18
Tingkat Keeratan Pengaruh
Nilai Korelasi Keterangan
0,00 - < 0,20
0,20 - < 0,40
0,40 - < 0,70
0,70 - < 0,90
0,90 - 1,00
Pengaruh sangat lemah
Pengaruh rendah
Pengaruh sedang/cukup
Pengaruh kuat/tinggi
Pengaruh sangat kuat/ sangat
tinggi
Berikut hasil analisis data dengan menggunakan program SPSS tipe 11.5:
Tabel 4.19
Hasil Analisis Korelasi Kompetensi Profesional Guru PAI
dengan Hasil Belajar Peserta Didik
Correlations
113
Emosional Prestasi
Kompetensi
profesional Guru
PAI
Pearson
Correlation 1 .843
**
Sig. (2-tailed) .000
N 168 168
Hasil Belajar
Peserta Didik
Pearson
Correlation .843
** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 168 168
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Tabel di atas, menunjukkan bahwa koefisen korelasi variabel kompetensi
profesional guru PAI dengan hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro
sebesar 0,843. Dengan demikian berdasarkan kategori tingkat keeratan
pengaruh, maka nilai koefisien korelasi variabel kompetensi profesional guru
PAI dengan hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro dikategorikan
pengaruhnya kuat/tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
kompetensi profesioanl guru PAI dengan hasil belajar peserta didik di SMK N
1 Metro memiliki pengaruh yang kuat/tinggi.
Besar kecilnya koefisien korelasi yang telah dihitung kuat lemahnya
tingkat keeratan pengaruh antara variabel kompetensi profesional guru PAI
dengan hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro tidak memiliki arti
apapun apabila belum dilakukan pengujian terhadap koefisien korelasi yang
sudah dihitung. Pengujian keberartian koefisien korelasi dapat diketahui
melalui aplikasi program SPSS 11.5, kriteria yang digunakan adalah apabila
nilai r lebih kecil dari (<)nilai tertentu maka Ho ditolak, artinya ada
pengaruh yang berarti/signifikan antara kompetensi pedagogik guru PAI
dengan hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro.
114
Berdasarkan hasil perhitungan korelasi dengan program SPSS pada tabel
21 dapat diketahui nilai keberartian koefisien korelasi, yaitu nilai r lebih kecil
dari pada tingkat yang digunakan (yaitu 0,05) atau 0,000<0,05, sehingga Ho
ditolak. Artinya ada pengaruh yang berarti/signifikan antara kompetensi
profesional guru PAI dengan hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro.
Berdasarkan uraian hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi profesional guru PAI
dengan hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro dengan kekuatan
pengaruh sebesar 0,843. Hal ini berarti semakin baik kompetensi profesional
guru PAI akan diikuti dengan semakin meningkatnya hasil belajar peserta didik
di SMK N 1 Metro.
Dengan demikian berdasarkan uji statistik korelasi sederhana melalui
perhitungan dengan aplikasi program SPSS, ternyata hipotesis pertama dalam
penelitian ini diterima yaitu ” Semakin baik tingkat kompetensi profesional
guru PAI maka akan semakin meningkat hasil belajar peserta didik terhadap
mata mata pelajaran PAI di SMK N 1 Metro.”
b. Pengujian Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua yang akan diuji kebenarannya dalam penelitian ini
adalah”Semakin baik motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI
maka akan semakin meningkat hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran
PAI di SMK N 1 Metro”. Untuk menguji hipotesis kedua tersebut, peneliti
menggunakan uji statistik korelasi sederhana yang dalam analisisnya
menggunakan aplikasi program SPSS. Berikut hasil analisis data dengan
menggunakan program SPSS tipe 11.5:
115
Tabel 4.20
Hasil Analisis Korelasi Motivasi Belajar Peserta Didik
dengan Hasil Belajar Peserta Didik
Correlations
Kebiasaan Prestasi
Motivasi
Belajar
Pearson
Correlation 1 .921
**
Sig. (2-tailed) .000
N 168 168
Hasil
Belajar
Pearson
Correlation .921
** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 168 168
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
Tabel di atas, menunjukkan bahwa koefisen korelasi variabel motivasi
belajar peserta didik dengan hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro sebesar
0,921. Dengan demikian berdasarkan kategori tingkat keeratan pengaruh, maka
nilai koefisien korelasi variabel motivasi belajar peserta didik dengan hasil belajar
peserta didik di SMK N 1 Metro dikategorikan pengaruhnya kuat/tinggi. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar peserta didik dengan hasil
belajar peserta didik di SMK N 1 Metro memiliki pengaruh yang kuat/tinggi.
Besar kecilnya koefisien korelasi yang telah dihitung kuat lemahnya
tingkat keeratan pengaruh antara variabel motivasi belajar peserta didik dengan
hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro tidak memiliki arti apapun apabila
belum dilakukan pengujian terhadap koefisien korelasi yang sudah dihitung.
Pengujian keberartian koefisien korelasi dapat diketahui melalui aplikasi program
SPSS 11.5, kriteria yang digunakan adalah apabila nilai r lebih kecil dari (<)nilai
116
tertentu maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh yang berarti/signifikan antara
motivasi belajar peserta didik dengan hasil belajar peserta didik di SMK N 1
Metro.
Berdasarkan hasil perhitungan korelasi dengan program SPSS pada tabel
22 dapat diketahui nilai keberartian koefisien korelasi, yaitu nilai r lebih kecil dari
pada tingkat yang digunakan (yaitu 0,05) atau 0,000<0,05, sehingga Ho ditolak.
Artinya terdapat ada pengaruh yang berarti/signifikan antara motivasi belajar
peserta didik dengan hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro.
Berdasarkan uraian hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar peserta didik dengan hasil
belajar peserta didik di SMK N 1 Metro dengan kekuatan pengaruh sebesar 0,921.
Hal ini berarti semakin baik motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran
PAI akan diikuti dengan semakin meningkatnya hasil belajar peserta didik
terhadap mata pelajaran PAI di SMK N 1 Metro.
Dengan demikian berdasarkan uji statistik korelasi sederhana melalui
perhitungan dengan aplikasi program SPSS, ternyata hipotesis kedua dalam
penelitian ini diterima yaitu ”Semakin baik motivasi belajar peserta didik maka
akan semakin meningkat hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro.”