bab iv pasukan cadangan ronggolawe dalam …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/c0511014_bab3.pdf ·...

24
59 BAB IV PASUKAN CADANGAN RONGGOLAWE DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDAKAAN A. Peranan Pasukan Cadangan Ronggolawe Dalam Mempertahankan Kemerdekaan. Peranan Pasukan Cadangan Ronggolawe di dalam peristiwa-peristiwa di Semarang dimulai pada saat pemuda-pemuda Indonesia sedang memperjuangan membela kemerdekaan Republik Indonesia yaitu pada tahun 1945-1949. Pasukan ini memberikan pengarahan serta pelatihan militer kepada pemuda-pemuda di desa, di dalam pelatihan di setiap desa Pasukan Cadangan Ronggolawe memiliki dua pemimpin yang berbeda serta latarbelakang pemimpin yang berbeda baik dari Kolonel Djatikusumo dan Pepy Adiwoso hal ini mengakibatkan terjadinya perbedaan cara mendidik serta pengajaran yang di berikan dalam pelatihan ke setiap pemuda yang ada di desa, hal tersebut dapat dilihat dari pimpinan Pasukan Cadangan Ronggolawe Kolonel Djatikusumo yang berasal dari mantan anggota PETA, membuat di setiap gerakan pengajarannya tidak lepas dari kegiatan yang biasa beliau lakukan selama dalam keanggotaannya didalam Peta, sedangkan Peppy Adiwoso yang mempunyai sifat serta latarbelakang beliau berasal dari organisasi bawah tanah yang sukar sekali dipahami oleh khalayak umum maksud dari sebuah pernyataan yang beliau lontarkan dan jelaskan kepada masyarakat umum, namun selalu mempunyai tujuan yang jelas dalam setiap gerakannya. Kedua pemimpin Pasukan Cadangan Ronggolawe yang pada dasar dan sifatnya mempunyai latarbelakang serta organisasi yang berbeda, berdasarkan penjelasan tersebut kedua pimpinan Pasukan Cadangan Ronggolawe dapat

Upload: lephuc

Post on 05-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV PASUKAN CADANGAN RONGGOLAWE DALAM …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511014_bab3.pdf · 15 Bambang Soeprapto, Kisah Pertempuran Lima Hari di Semarang, ... pada tahun 1945/1946

59

BAB IV

PASUKAN CADANGAN RONGGOLAWE DALAM

MEMPERTAHANKAN KEMERDAKAAN

A. Peranan Pasukan Cadangan Ronggolawe Dalam Mempertahankan

Kemerdekaan.

Peranan Pasukan Cadangan Ronggolawe di dalam peristiwa-peristiwa di

Semarang dimulai pada saat pemuda-pemuda Indonesia sedang memperjuangan

membela kemerdekaan Republik Indonesia yaitu pada tahun 1945-1949. Pasukan

ini memberikan pengarahan serta pelatihan militer kepada pemuda-pemuda di

desa, di dalam pelatihan di setiap desa Pasukan Cadangan Ronggolawe memiliki

dua pemimpin yang berbeda serta latarbelakang pemimpin yang berbeda baik dari

Kolonel Djatikusumo dan Pepy Adiwoso hal ini mengakibatkan terjadinya

perbedaan cara mendidik serta pengajaran yang di berikan dalam pelatihan ke

setiap pemuda yang ada di desa, hal tersebut dapat dilihat dari pimpinan Pasukan

Cadangan Ronggolawe Kolonel Djatikusumo yang berasal dari mantan anggota

PETA, membuat di setiap gerakan pengajarannya tidak lepas dari kegiatan yang

biasa beliau lakukan selama dalam keanggotaannya didalam Peta, sedangkan

Peppy Adiwoso yang mempunyai sifat serta latarbelakang beliau berasal dari

organisasi bawah tanah yang sukar sekali dipahami oleh khalayak umum maksud

dari sebuah pernyataan yang beliau lontarkan dan jelaskan kepada masyarakat

umum, namun selalu mempunyai tujuan yang jelas dalam setiap gerakannya.

Kedua pemimpin Pasukan Cadangan Ronggolawe yang pada dasar dan

sifatnya mempunyai latarbelakang serta organisasi yang berbeda, berdasarkan

penjelasan tersebut kedua pimpinan Pasukan Cadangan Ronggolawe dapat

Page 2: BAB IV PASUKAN CADANGAN RONGGOLAWE DALAM …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511014_bab3.pdf · 15 Bambang Soeprapto, Kisah Pertempuran Lima Hari di Semarang, ... pada tahun 1945/1946

60

ditinjau dari kedudukannya pemimpin terbagi menjadi dua jenis, yaitu: pemimpin

formal dan non formal. Tugas dari seorang pemimpin formal adalah memperoleh

partisipasi atau dukungan demi perwujudan dari tugasnya yang diberikan oleh

atasan kepadanya, sedangkan pemimpin non formal adalah seorang yang

memperoleh kekuasaan atau wewenang karena pengaruhnya atas kelompok.1

Dalam mengkategorikan pemimpin dan tokoh-tokoh lebih sering menekankan

pada latarbelakang dari pemimpin tersebut, serta lebih sering melihat apakah

seorang pemimpin yang berasal dari kalangan militer, sipil, politik, dan lain-lain,

kategori yang mengungkapkan asal-usul lingkungan kekuasaan itulah yang

penting bukan pribadi atau kemampuan pemimpin tersebut.2 Berdasarkan

beberapa tipe kepemimpinan diatas dapatlah diambil kesimpulan jenis

kepemimpinan dalam organisasi perjuangan Pasukan Cadangan Ronggolawe di

Semarang dilihat dari segi asalnya pemimpinnya adalah pemimpin paksaan, hal

yang bersifat memaksa itu adalah masa revolusi yang sedang terjadi pada saat itu

dan termasuk tipe solidarity karena pemimpin Pasukan Cadangan Ronggolawe

bertujuan untuk berjuang mengembalikan negara yang merdeka, perkembangan

dari Pemimpin Pasukan Cadangan Ronggolawe dapat kita lihat dengan rasa

solidarity yang ada di kalangan pemuda dan para pelajar di Semarang dan

sekitarnya yang tergabung menjadi Pasukan Cadangan Ronggolawe.

Dalam kurun waktu 1945 situasi di Semarang dalam bidang angkatan

bersenjata sejak pemerintah menyatakan terbentuknya Tentara Keamanan Rakyat

(TKR) pada tanggal 5 Oktober 1945 yang ditunjukan sebagai pemimpin tertinggi

1 Astrid S. Susanto, Komunikasi dalam Teori dan Praktek, Bandung.

Binacipta, 1974, Hlm. 82. 2 Onghokham., Kepemimpinan dalam Sejarah Indonesia. Prisma, Juni

1982, Hlm. 11.

Page 3: BAB IV PASUKAN CADANGAN RONGGOLAWE DALAM …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511014_bab3.pdf · 15 Bambang Soeprapto, Kisah Pertempuran Lima Hari di Semarang, ... pada tahun 1945/1946

61

adalah Suprijadi3, namun setelah ditunjuk sebagai pemimpin dari TKR Suprijadi

tidak pernah tampil di hadapan masyarakat luas dan tidak pernah menduduki

posnya sebagai pemimpin dari TKR, dikarenakan hal tersebut pada bulan

Nopember 1945 diadakan musyawarah TKR yang dihadiri oleh para panglima

Divisi dan Komandan resimen dari seluruh Jawa. Dalam musyawarah itu yang

terpilih sebagai pengganti Suprijadi ialah Kolonel Soedirman beliau adalah

Panglima Divisi V Banyumas sedangkan Letnan Oerip Soemohardjo terpilih

sebagai Kepala Staf Umum.4 Di dalam kepemimpinan Kolonel Soedirman TKR

mengalami perubahan menjadi Tentara Keselamatan Rakyat dengan penetapan

Pemerintah No.2/S.D. 1946 tanggal 17 Januari 1946. Kemudian Tentara

Keselamatan Rakyat ini disempurnakan menjadi Tentara Republik Indonesia

(TRI) dengan maklumat Pemerintah tanggal 25 Januari 1946 dan Dekrit

Presidium tanggal 26 Januari 1946.5 Pada tanggal 23 Februari 1946 pemerintah

mengeluarkan penetapan Presiden tentang panitia besar penyelenggaraan

organisasi tentara. Panitia ini bertugas untuk menyusun peraturan mengenai

bentuk kementrian pertahanan dan bentuk kekuatan serta organisasi tentara,

panitia ini terdiri dari mantan organisasi badan perjuangan atau kedudukan laskar

di Jawa Tengah, yaitu:

1. Ali Afandi : Mantan wakil ketua Pesindo Purwokerto

2. Rachmat : Mantan secretaris I, kantor Djapan Tjilatjap

3 Nugroho Notosusanto., Sejarah Nasional Indonesia VI. Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan , Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah

Nasional, 1982/1983. Hlm. 163. 4 Ibid.

5 Dinas Sejarah Militer Kodam VII/Diponegoro, Sejarah Rumpun

Diponegoro dan Pengabdiannya,. CV, Borobudur Megah. Semarang.1977. Hlm

155.

Page 4: BAB IV PASUKAN CADANGAN RONGGOLAWE DALAM …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511014_bab3.pdf · 15 Bambang Soeprapto, Kisah Pertempuran Lima Hari di Semarang, ... pada tahun 1945/1946

62

3. Muchammad Kowangid : Mantan secretaris umum Pesindo Tjilatjap

4. Surodiwirjo : Mantan anggota Pesindo tjab. Tegal

5. Oerip Wisono : Mantan wakil ketua Pesindo tjab. Pemalang6

Panitia menyelesaikan tugasnya pada tanggal 17 Mei 1946 dan

menyampaikan hasilnya, yaitu sebagai berikut: Dibawah Menteri Pertahanan

terdapat markas tertinggi dan direktorat Jendral bagian militer, sebagai panglima

besar ditunjuk Jendral Soedirman dan sebagai Kepala Markas Besar Umum

Letnan Oerip Soemohardjo serta jumlah divisi diperkecil, di Jawa 10 divisi

menjadi 7 divisi, di Sumatra semula 6 divisi menjadi 4 divisi selanjutnya

mengenai badan perjuangan setelah dibentuk Dewan Pertahanan Negara

dikeluarkan peraturan No.19 th 1946.

Peraturan ini menyatakan bahwa semua badan-badan perjuangan di bawah

satu biro dalam lingkungan Kementrian Pertahanan yaitu Biro Perjuangan dan

peraturan itu kemudian ditegaskan kembali oleh Maklumat Menteri Pertahanan

pada tanggal 4 Oktober 1946, yang berisikan tentang pembentukan Dewan

Kelaskaran Pusat dan Dewan Kelaskaran Daerah yang dipimpin oleh Biro

Perjuangan7. Dikarenakan peraturan tersebut membuat Pemerintah Daerah kota

Semarang mengungsi di Salatiga. di dalam pengungsian tersebut, pada pertengan

tahun 1946, berdiri Biro Perjuangan daerah Semarang di Salatiga dengan kode

“Daerah XXII”.8 Biro Perjuangan Daerah Karesidenan Semarang yang bertempat

6 Arsip Dewan Daerah Angkatan 45 Propinsi Jawa Tengah, pengesahan

susunan pengurus Dewan Pengurus Angkatan 45. 7 Nugroho Notosusanto., Op.Cit., Hlm. 163-164.

8 D. Soeganda, J.A., Naskah Sejarah TNI II Keresidenan Semarang, Pati,

tahun 1945-1947. Komando Daerah Militer VII Diponegoro, Resimen Infantri 14,

Sejarah Militer, tanpa tahun. Hlm. 15.

Page 5: BAB IV PASUKAN CADANGAN RONGGOLAWE DALAM …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511014_bab3.pdf · 15 Bambang Soeprapto, Kisah Pertempuran Lima Hari di Semarang, ... pada tahun 1945/1946

63

di Salatiga dengan kode “Daerah XXII” ini berdiri pada bulan Mei 1946 sampai

1947. Dengan susunan keanggotaan sebagai berikut:

Bagan Biro Perjuangan Daerah Karesidenan Semarang

Bagan 2. Sumber: Naskah Sejarah TNI II Keresidenan Semarang, Pati, tahun

1945-1947. Komando Daerah Militer VII Diponegoro, Resimen Infantri 14,

Sejarah Militer 9

9 Ibid.

Pemimpin Kepala:

Let.Kol.A. Rachman

Sekretaris:

Surojo

Wakil Ketua:

Majoor Sugijono

Kepala Staf:

Darjono

Perl/Perb:

Djuweni

Penerangan:

Sugijono Bag.Wanita:

Ny.

Soemarsono,

Ny.

Hardjono

Pendidikan:

Soehadjo,

Agus Salim,

Dan

Susarsono

Bag. Asrama:

Suhardjo,

nona

UmiSalatun

&nona

Kuenul

Page 6: BAB IV PASUKAN CADANGAN RONGGOLAWE DALAM …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511014_bab3.pdf · 15 Bambang Soeprapto, Kisah Pertempuran Lima Hari di Semarang, ... pada tahun 1945/1946

64

Perkembangan penyebaran Biro Perjuangan sampai pada kecamatan-kecamatan

dan kelurahan-kelurahan di Semarang, semuanya anggotanya diambil dari tenaga-

tenaga organisasi masa yang sebagian besar terdiri dari Pesindo10

serta laskar-

laskar dan juga dari pemuda-pemuda yang ada di Semarang karena memang

merekalah yang cukup mempunyai tenaga di mana tidak saja sebagai angkatan

tempur, tetapi juga banyak mempunyai pengetahuan dalam kemiliteran.11

Dibentuknya biro perjuangan ini dilihat dari segi ketahanan nasional

sesungguhnya sangat membantu pemerintah dalam hal ketahan nasional. Sebelum

organisasi kepemudaan dan perjuangan para pemuda dibentuk para pemuda yang

semula terpecah-pecah di dalam kelompok ideologi dan kelompok perjuangan

yang hanya sekedarnya, dapat disatukan dan dikendalikan sehingga dapat dilihat

salah satu contoh nya adalah berdirinya kelaskaran atau organisasi pemuda yaitu

Pasukan Cadangan Ronggolawe hal ini membuat pemerintah memiliki potensi

cadangan yang tangguh dan besar, disamping tentara nasionalnya. Diharapkan

adanya pembagian tugas yang serasi dan harmonis antara Tentara Nasional dan

Pasukan Tjadangan Ronggolawe. Disamping itu, pada awal revolusi akibat dari

Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.12

Di Semarang terjadi suatu

pergerakan dari para pemuda untuk mengambil kembali kekuasaan di kantor-

kantor dan jawatan-jawatan yang dipelopori oleh para Pemuda-pemuda di

Semarang, pergakan ini tidak dapat dilepaskan dari Pasukan Cadangan

Ronggolawe hal ini dikarenakan Pasukan Cadangan Ronggolawe telah

10

Pemerintah Kota Kodya Daerah Tingkat II Semarang., Semarang Masa

Lalu, Masa Kini, dan Masa Mendatang. Pemerintah Kotamadya Semarang., 1969.

Hlm. 46. 11

Ibid. Hlm. 15-16. 12

Nugroho Notosusanto, Ed., Op.Cit., Hlm. 83.

Page 7: BAB IV PASUKAN CADANGAN RONGGOLAWE DALAM …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511014_bab3.pdf · 15 Bambang Soeprapto, Kisah Pertempuran Lima Hari di Semarang, ... pada tahun 1945/1946

65

menyebarkan pamplet-pamplet yang isinya merangsang pergerakan

pengambilalihan kekuasaan tersebut.13

Pergerakan ini sesuai dengan jiwa pemuda

yang tindakanya selalu cepat dan tegas, begitu pamlet-pamlet tersebut tersebar di

kalangan masyarakat, timbullah gerakan yang spontan untuk mengambil alih

kekuasaan di kantor-kantor yang di pelopori oleh Pasukan Tjadangan

Ronggolawe. Dengan lahirnya gerakan tersebut pada tanggal 1 Oktober 1945 telah

banyak kantor-kantor yang jatuh ke tangan pemuda dan Pasukan Tjadangan

Ronggolawe, sedangkan pabrik-pabrik dan perusahan-perusahan dengan spontan

juga banyak yang diambil alih oleh para pegawainya, misalnya: Semarang Insatu

Kezyoo (sebelumnya perusahaan penerbitan dan percetakan GCT Van Dorp & Co

NV (perusahan Listrik/Djawa Denki), perusahaan Eiga Haikyu sya (menjadi

Perserikatan Peredaran Film Indonesia), perusahaan Daikan Sangyo (menjadi

Kantor Urusan Pergudangan), Tyubu Zidosya Kyoku (menjadi Kantor Urusan

Pengangkutan), Syubu Syokuyo Kawi Kyoku (menjadi Kantor Pusat Badan

Pengawasan Bahan Makanan), Pabrik Es dan sebagainya.14

pengambilalihan

perusahan dan pabrik berjalan lancar dengan tertib, dengan pidato penyerahan dan

disaksikan oleh Mr. Wongsonegoro dan dihadiri oleh segenap pegawai, baik dari

bangsa Jepang maunpun Indonesia. Penyerahan dilakukan oleh seorang Jepang

kepada Bambang Soeprapto.15

Diantara berbagai kantor dan perusahaan yang telah berhasil diambil alih,

kantor yang paling penting adalah perusahaan Air dan Jawatan Kereta Api yang

13

Wawancara dengan Ngarapani Sastromuljono, eks Pasukan Ronggolawe

pada tanggal 11 bulan Februari 2016. Pada pukul 12.30 Wib, bertempat di

Semarang Jawa Tengah. 14 Warta Indonesia, Semarang, tanggal 30 September 1945. 15

Bambang Soeprapto, Kisah Pertempuran Lima Hari di Semarang,

Naskah, Hlm. 31-32.

Page 8: BAB IV PASUKAN CADANGAN RONGGOLAWE DALAM …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511014_bab3.pdf · 15 Bambang Soeprapto, Kisah Pertempuran Lima Hari di Semarang, ... pada tahun 1945/1946

66

pada jaman Jepang diberi nama Rujuku Sokyoku, mengingat kantor tersebut

merupakan keperluan yang pokok untuk kehidupan sehari-hari. Selain kegiatan

pengambilalihan kekuasaan, Pasukan Cadangan Ronggolawe juga bergolak dalam

arus untuk mengganti bendera Jepang Hinomaru dengan Sang Saka Merah Putih.

Usaha ini pun ternyata telah berhasil membakar semangat para pemuda-pemuda di

daerah kota Semarang. hal ini terbukti dengan adanya gerakan-gerakan pemuda

setempat yang mengganti bendera-bendera Jepang diganti dengan bendera Sang

Saka Merah Putih, begitu pun yang terjadi di kantor-kantor telah terjadi peristiwa

pergantian bendera Jepang diganti dengan bendera merah putih, walaupun

tindakan ini mendapat tantangan dari Jepang namun, semangat pemuda tidak

pernah reda, tindakan ini pun meluas ke seluruh kota Semarang. 16

Pada dasarnya Pasukan Cadangan ini harus selalu siap tidak dalam

penugasan-penugasan pribadi tetapi juga dalam penugasan-penugasan kesatuan

tempur (Combat Unit). Dalam tugas kesatuan tempur Pasukan Cadangan

Ronggolawe menggunakan semangat dan suasana yang mengingatkan kembali

pada tahun 1945/1946 di front Semarang Barat (Pertempuran 5 hari dengan

Jepang), dan tahun 1947 di front Ronggolawe-2 (Demak). Perbedaannya

sebelumnya satuan tempur Pasukan Cadangan Ronggolawe bertempur secara

organik melekat pada induknya yaitu Divisi V Ronggolawe, sedangkan sekarang

Pasukan Cadangan adalah Satuan Angkatan Darat di Magelang, yaitu satuan yang

berdiri sendiri. Setelah dibentuk menjadai Pasukan Cadangan Satuan Angkatan

Darat semua anggota Pasukan Cadangan sudah berpangkat Letnan Muda,

beberapa minggu sebelumnya mereka masih bertugas secara individual di daerah

16

Panitia Penyusunan Sejarah Pertempuran Lima Hari di Semarang,

Op.cit., Hlm. 95-96.

Page 9: BAB IV PASUKAN CADANGAN RONGGOLAWE DALAM …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511014_bab3.pdf · 15 Bambang Soeprapto, Kisah Pertempuran Lima Hari di Semarang, ... pada tahun 1945/1946

67

Pati, sebagai wedana militer, staf teritorial dan sebagainya dan beberapa bulan

sebelumnya mereka masih sekolah di SMA Peralihan Magelang yang aman

tenteram. Sekarang mereka menjadi pasukan tentara yang siap untuk berperang

dan melaksanakan pengamanan sehingga semua berubah suasananya. Pasukan

Cadangan Ronggolawe memang sejak embrio dan lahirnya telah dibesarkan dalam

kondisi lingkungan perjuangan yang relatif aman dan kemudian dididik serta

dilatih untuk perkembangan situasi perang yang mencekam.

Pemerintah Daerah Magelang dan Pasukan Angkatan Darat dari Divisi

Diponegoro sudah jauh hari mempersiapkan rencana-rencana untuk menghadapi

keadaan darurat hal ini adalah salah satu yang di ajarkan dalam pelatihan Pasukan

Cadangan Ronggolawe untuk menghadapi setiap lawannya di medan perang.

Menjelang tahun 1949 atas perintah Gubernur Militer III (Divisi Diponegoro),

Pasukan Cadangan Ronggolawe berfungsi sebagai pasukan pelindung jalur yang

mendekati kota magelang, perintah ini merupakan pembebasan dari keragu-raguan

akan kinerja Pasukan Cadangan Ronggolawe yang selama ini menggantung,

dengan perintah Gubernur ini jelas bahwa Pasukan Cadangan Ronggolawe harus

tinggal di daerah Sumbing,17

daerah yang dekat dengan kota magelang.

Kehidupan Pasukan Cadangan Ronggolawe tidak mudah di gunung

Sumbing yang suhunya dingin, sehingga mereka kerap tidur dikandang kerbau

yang agak hangat, begitupun dengan makanan mereka, beras di daerah ini masih

sulit didapat, sebagian besar Pasukan Cadangan Ronggolawe memakan jagung

17

Gunung Sumbing adalah gunung api yang terdapat di Jawa Tengah,

Indonesia. Berdiri tegak setinggi 3.371 meter di atas permukaan laut, gunung

Sumbing merupakan gunung tertinggi ketiga di Pulau Jawa setelah Gunung

Semeru dan Gunung Slamet. Sumbing berada di daerah Purwojiwo, Kalikajar,

Wonosobo, Jawa Tengah. Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Sumbing.

Page 10: BAB IV PASUKAN CADANGAN RONGGOLAWE DALAM …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511014_bab3.pdf · 15 Bambang Soeprapto, Kisah Pertempuran Lima Hari di Semarang, ... pada tahun 1945/1946

68

sebagai gantinya beras, serta tidak ada garam, ayam atau kambing, sehingga

mereka biasa memakan sayur dan jagung tanpa ada rasa asin, namun dikarenakan

lapar, semua makanan yang bisa mereka makan terasa enak. Kehidupan Pasukan

Cadangan Ronggolawe berpindah-pindah tempat hal ini dilakukan untuk

penghadangan terhadap konvoi Belanda dan melakukan penyerangan Markas

Belanda di sekitar Wonosobo.

Dengan basis di Marongsari,18

daerah sasaran Pasukan Cadangan

Ronggolawe adalah jalan besar Wonosobo-Banjarnegara, ruas Wonosobo-

Leksono. Selama tiga bulan dijalankan aksi penembakan konvoi antara Belanda

dengan Pasukan Cadangan Ronggolawe di jalan besar Tunggoro-Wonosobo

dengan tempat-tempat penghadangan sawangan, leksono, krasak, dan selomerto.

Beberapa kali Pasukan ke dalam kota Wonosobo pada malam hari dan sekali

untuk menyerang Asrama Alegemene Politie (Polisi Umum daerah) namun gagal,

hal ini dikarenakan kurangnya anggota Pasukan dalam melawan polisi umum

daerah serta persenjataan yang kurang memadai. Pada masa ini hubungan dengan

pasukan lain dalam sektor Reserve, divisi IV TNI di Jawa Tengah semakin

akbrab. Semua aksi yang dijalankan di jalan raya saat itu dilakukan dengan

formasi yang sama. Markas pertama ditempati Pasukan Cadangan Ronggolawe

dan Markas kedua ditempati Kompi Kapten Gatot Suwagio19

(kemudian hari

dikenal sebagai Ketua Umum KONI) dengan mitraliur berat dari satuan Peltu

Husein Senaprawira (kemudian hari menjadi Wagub Jabar).

18

Marongsari adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan Sapuran,

kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Indonesia.https://id.wikipedia.org/wiki

Marongsari. (diakses pada tanggal 24 April 2016 pukul 20.26) 19

Gatot Suwagio, adalah tokoh perjuangan militer Indonesia dalam

merebut kemerdekaan Ia dimakamkan di Ungaran, kabupaten Semarang. http/

Wikipedia.org.//Gatot Suwagio.(diakses pada tanggal 24 April 2016 pikul 20.35)

Page 11: BAB IV PASUKAN CADANGAN RONGGOLAWE DALAM …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511014_bab3.pdf · 15 Bambang Soeprapto, Kisah Pertempuran Lima Hari di Semarang, ... pada tahun 1945/1946

69

B. Peranan Pasukan Cadangan Ronggolawe Dalam Penumpasan Partai

Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1948.

Kemerdekaan Tanah Air sudah dinyatakan pada tanggal 17 Agustus 1945,

namun serbuan tentara Belanda ke wilayah RI baru dihentikan pada tanggal 4

Agustus 1947, atas perintah Pemerintah Belanda di Nederland. Sesuai dengan

keputusan Dewan Keamanan PBB pada tanggal 1 Nopember 1947, Pemerintah RI

dengan Pemenrintah Belanda mengadakan perundingan kembali dari tanggal 8

Desember 1947 sampai dengan tanggal 17 Januari 1948 di atas kapal Angkatan

Laut Amerika, USS Renville, dan disaksikan anggota Komisi Tiga Negara (KTN)

dari Australia, Belgia, dan Amerika, hal ini membahas pasukan-pasukan RI harus

ditarik dari batas wilayah yang sudah ditentukan dalam perjanjian, di pulau Jawa

pemerintah Indonesia menguasai sepertiga dari luasnya pulau Jawa, sedangkan

luas pulau Jawa sisanya diduduki oleh Belanda, dengan demikian membuat

Pemerintah RI harus menampung orang-orang Republik dan tentara Indonesia

berserta keluarganya yang hijrah dari daerah yang diduduki oleh Belanda, hai ini

membuat keadaan perekonomian dan keuangan negara menurun, sehingga beban

perjuangan RI semakin berat pada tahun tersebut, untuk mengatasi masalah

perekonomian negara yang sedang menurun, pada bulan Februari 1948

pemerintah mecanangkan program Reorganisasi dan Rasionalisasi (RERA). Rera

ini dimaksudkan agar pendapatan dan pembelanjaan negara menjadi stabil.

Persetujuan perundingan yang terjadi kapal Renville antara Pemerintah RI

dengan Pemerintah Belanda, inilah yang menjadi salah satu penyebab bertambah

bebannya perjuangan RI semakin berat, dikarenakan wilayah Republik Indonesia

menjadi semakin sempit serta padat pengungsi, sehingga keamanan dan

Page 12: BAB IV PASUKAN CADANGAN RONGGOLAWE DALAM …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511014_bab3.pdf · 15 Bambang Soeprapto, Kisah Pertempuran Lima Hari di Semarang, ... pada tahun 1945/1946

70

kesejahteraan penduduk tidak dapat terjamin. Sedangkan program pemerintah,

khususnya tentang reorganisasi dan rasionalisasi (RERA) lebih ditujukan kepada

kekuatan pertahanan, mengakibatkan bertambahnya kegelisahan di kalangan

tentara dan laskar perjuangan. Di samping itu, ketegangan yang terus menerus

antara Indonesia dan Belanda yang tak kunjung berakhir semakin menambah

keruhnya suasana, dikarenakan Belanda menginginkan Indonesia masuk dalam

jajahannya kembali. Situasi dan kondisi semacam ini dimanfaatkan oleh kekuatan-

kekuatan sosial politik RI terutama yang tergabung dalam sayap kiri, yang

tergabung dalam sayap kiri yaitu, PKI (Partai Komunis Indonesia), Partai Sosialis,

Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (SOBSI), Barisan Tani Indonesia

(BTI), Laskar Rakyat Indonesia dan Gerakan Rakyat Indonesia.

Komunisme di Indonesia diwakili oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).

Pada dasarnya, gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI) tidak berbeda dengan

berbagai kegiatan organisasi komunis di negara-negara komunis lainnya. Partai

Komunis Indonesia (PKI) merupakan sebuah organisasi yang memiliki ideologi

komunis pertama yang berdiri di Asia.20

Pengaruhnya di dalam masyarakat

lapisan bawah pun cukup besar, terutama karena propaganda PKI yang bergerak

untuk memperjuangkan kepentingan rakyat lapisan paling bawah, yakni petani.

Gerakan yang dilakukan PKI merupakan rangkaian dari kegiatan Komunis

internasional yang dipimpin Uni Soviet.21

20

Suratmin, Kronik Peristiwa Madiun PKI 1948, (Yogyakarta : Mata Padi

Presindo, 2012), hlm 2. 21

Ibid.

Page 13: BAB IV PASUKAN CADANGAN RONGGOLAWE DALAM …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511014_bab3.pdf · 15 Bambang Soeprapto, Kisah Pertempuran Lima Hari di Semarang, ... pada tahun 1945/1946

71

PKI dalam menjalankan sistem komunis yang berorientasi internasional,

PKI berkiblat ke Moscow, yang menyebabkan PKI menyesuaikan strategi yang

diterapkan di Indonesia dengan merujuk pada gerakan partai komunis di Uni

Soviet. Hal tersebut terlihat ketika soviet menerapkan garis Dimitrov22

yang

mengubah strategi dari keras ke lunak yang diikuti oleh PKI di Indonesia dengan

berkerjasama dengan kelompok borjuis nasional bahkan dengan Belanda.

Muso,23

yaitu tokoh PKI terkemuka yang sejak pergerakan nasional telah

bertahun-tahun bermukim di luar negeri, khususnya di Moskow dan kembali ke

Indonesia pada awal tahun 1948 dengan kembalinya kedatangannya, sayap kiri

bergabung dalam Front Demokrasi Rakyat (FDR) pimpinan Amir Sjarifoeddin

Harahap24

, serta semakin keras meningkatkan oposisinya terhadap pemerintah

Republik Indonesia.25

22

Pada Agustus 1935, Georgi Dimitrov, sekjend Komintern (komunis

internasional) yang baru, mengajukan taktik baru bagi gerakan komunis. Garis

Dimitrov menghendaki sebuah front persatuan yang luas dalam melawan

kebangkitan fasisme. Sebagai konsekuensinya, garis Dimitrov tersebut

memungkinkan kaum komunis bekerjasama dengan partai-partai dan

pemerintahan borjuis dalam melawan fasisme. www.berdikarionline.com (diakses

tanggal 17 Mei 2016 pukul 07:20). 23

Musso atau Paul Mussotte bernama lengkap Muso Manowar, lahir di

Kediri, Jawa Timur pada tahun 1897 dan meninggal pada tanggal 31 Oktober

1948 di Madiun, Jawa Timur. Muso adalah seorang tokoh komunis Indonesia

yang memimpin Partai Komunis Indonesia (PKI) pada era 1920-an dan

dilanjutkan pada Pemberontakan Madiun 1948. Beliau adalah pemimpin PKI yang

membuat rencana untuk menghidupkan kembali partai ini pada tahun 1926,

dimana dia menerima perintah langsung dari Moskow untuk melakukan

pemberontakan kepada penjajah Belanda. www.wikipedia.org/Musso Manowar. 24Amir Sjarifoeddin Harahap, lahir di Medan, Sumatera Utara, 27 April

1907 dan meninggal di Surakarta, Jawa Tengah, 19 Desember 1948 pada umur 41

tahun, beliau adalah seorang politikus sosialis dan salah satu pemimpin terawal

Republik Indonesia. Ia menjabat sebagai Perdana Menteri ketika Revolusi

Nasional Indonesia sedang berlangsung. Beliau berasal dari keluarga Batak

Muslim, Amir menjadi pemimpin sayap kiri terdepan pada masa Revolusi. Pada

tahun 1948, ia dieksekusi mati oleh pemerintah karena terlibat dalam

Page 14: BAB IV PASUKAN CADANGAN RONGGOLAWE DALAM …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511014_bab3.pdf · 15 Bambang Soeprapto, Kisah Pertempuran Lima Hari di Semarang, ... pada tahun 1945/1946

72

Pada tanggal 22 Agustua 1948 di Madiun, Muso menuntut agar

pemerintah menghentikan perundingan-perundingan dengan Belanda. Ia ingin

mengadakan pertukaran diplomatik dengan Rusia dan kursi kabinet diserahkan

kepada mereka (FDR). Dikarenakan hal tersebut pemerintah RI menghadapi

keadaan yang kritis yang ditimbulkan oleh pemberontakan PKI Muso di Madiun,

hal itu membuat pada tanggal 19 September 1948 pukul 20.00 melalui RRI

Yogyakarta, Presiden RI memaklumkan bahwa Negara Republik Indonesia dalam

keadaan bahaya serta rakyat diminta untuk memilih antara “Muso dengan PKInya

atau Soekarno-Hatta”.26

Kelompok-kelompok sayap kiri mendapat dukungan penuh dari kekuatan-

kekuatan pasukan yang tergabung dalam Biro Perjuanagan, yang kemudian

menjadi TNI Masyarakat (disebut TNI Masyarakat dikarenakan TNI yang

tergabung dalam kelompok sayap kiri sangat melindungi masyarakat terutama

para petani), PKI mengadakan coup untuk menjatuhkan Pemerintah RI. Dengan

langkah awal perkembangan coup ini dimulai dengan berbagai cara dan usaha,

usaha yang menjadi utama adalah dengan memperuncing hubungan antara

kedudukan pasukan-pasukan yang hijrah, khususnya Pasukan Siliwangi, dengan

pemberontakan komunis. https://id.wikipedia.org/wiki/Amir_Sjarifoeddin (diakses

tanggal 17 Mei 2016 pukul 08.35). 25

Saleh as’ad Djamhari dkk, 2009, Komunisme Di Indonesia Jilid I

“Perkembangan Gerakan Dan Pengkhianatan Komunisme di Indonesia (1913-

1948)”, (Jakarta : Pusjarah TNI), hlm 23-25. 26

Imam Soedjono, Yang Berlawanan Membongkar Tabir Pemalsuan

Sejarah PKI, (Yogyakarta : Resist Book, 2006), Hlm 268.

Page 15: BAB IV PASUKAN CADANGAN RONGGOLAWE DALAM …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511014_bab3.pdf · 15 Bambang Soeprapto, Kisah Pertempuran Lima Hari di Semarang, ... pada tahun 1945/1946

73

Pasukan TNI Masyarakat atau pasukan-pasukan yang bersimpati dengan para

anggota kelompok sayap kiri tersebut.27

Daerah pemberontakan PKI ternyata cukup luas, selain daerah Madiun,

Solo, Semarang dan Pati, mereka juga mencoba merembas daerah Jogjakarta,

kedu dan Banyumas. Tetapi pada ketiga daerah terakhir kekuatan mereka sudah di

patahkan dengan adanya pasukan-pasukan tergabung dari para pemuda pelajar

guru serta warga yaitu, Pasukan Tjadangan Ronggolawe yang memang harus

selalu siap dalam setiap saat, selain hal tersebut disisi lain terjadi perebutan

kekuasaan di Karesidenan Pati terjadi pada 26 September 1948 yang di pimpin

oleh Sumardjo28

serta di dukung oleh laskar-laskar serta biro perjuangan

kelompok ini melakukan penangkapan orang-orang yang setia terhadap

Pemerintah RI, baik dari unsur militer, pegawai negeri, maupun sosial politik

rakyat semua di tangkap dengan persamaan alasan.

Disisi lain dengan adanya perebutan di Karesidenan Pati, komando

Brigade Ronggolawe yang bermarkas di Cepu, dengan Batalyon 15 pimpinan

Mayor Chis Sudono29

segera mengadakan pembersihan di dalam kota cepu dan

menangkap pimpinan-pimpinan PKI bersama anggota-anggotanya. Namun

rencana penangkapan dan pembersihan kota Pati dari serangan anggota Sumardjo

27

Lud, Muhammad, dkk. Kisah Perjuangan Tentara Pelajar dalam

Perang Kemerdekaan Republik Indonesia. Jakarta: Sekretariat Ex. Tentara

Pelajar. Tanpa Tahun. 28

Sumardjo, lahir pada tanggal 4 April 1925, melanjutkan kariernya di

Angkatan Darat, pada tahun 1940 dikirim keluar negeri untuk mengikuti pelatihan

Angkatan Darat mewakili Angkatan Darat Indonesia serta mengikuti Sekolah

Infantri dan Arteri. http//Wikipedia.org.//Sumardjo. (diakses pada tanggal 19 Mei

2016 pukul 10.30) 29

Chis Sudono, Lahir 11 Desember 1925 di Kendal, ia melanjutkan karier

militer di Angkatan Darat. Dididik menjadi perwira ahli oleh Akademi Teknik

Arteri Pertahanan Udara di Leningrad Rusia (1940-1945). http//Wikipedia.org.//

Chis Sudono. (diakses pada tanggal 19 Mei 2016 pukul 11.00)

Page 16: BAB IV PASUKAN CADANGAN RONGGOLAWE DALAM …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511014_bab3.pdf · 15 Bambang Soeprapto, Kisah Pertempuran Lima Hari di Semarang, ... pada tahun 1945/1946

74

ternyata mendapat hambatan, pada tanggal 27 September 1948 Laskar Minyak

yaitu laskar yang terdiri dari buruh-buruh minyak yang berpihak kepada PKI

menyerang Pasukan Ronggolawe, hal ini membuat Pasukan Ronggolawe terpukul

mundur dikarenakan kurangnya anggota personil Pasukan Ronggolawe yang

bermarkas di Cepu bila dibandingkan dengan personil laskar minyak yang

berpihak pada PKI, bukan hanya dari personil Laskar Minyak dilengkapi dengan

persenjataan serta dukungan dari pihak yang tidak setia terhadap Pemerintah RI

sehingga membuat perebutan Keresidenan Pati tidak berjalan dengan lancar

dikarenakan banyaknya dukungan terhadap anggota PKI dari berbagai pihak.

Sementara itu Pasukan Ronggolawe mendapat bantuan dari Pasukan Siliwangi

Brigade 1/Siliwangi pimpinan Letkol Kusno Utomo dan pada akhirnya Cepu

dapat di kuasai sepenuhnya oleh Pasukan Ronggolawe dan Pasukan Siliwangi

pada tanggal 8 Oktober 1948, dalam pertempuran ini banyak anggota Pasukan

Ronggolawe tewas tertembak, hal ini dikarenakan minimnya perlengkapan

persenjataan serta baju anti peluru yang masih sangat minim pada Pasukan

Ronggolawe di daerah Cepu.30

Dalam menanggulangi pemberontokan PKI didaerah Pati dan sekitarnya,

Gubernur Militer II Kolonel Gatot Subroto mengerahkan pasukan-pasukan

Siliwangi, untuk membantu pasukan-pasukan teritorial setempat, seperti Batalyon

Cris Sudono Brigade Ronggolawe, yang menghadapi pasukan-pasukan daerah

yang memihak kepada PKI. Pasukan Siliwangi yang dikerahkan di daerah Pati

adalah Brigade 1/Siliwangi pimpinan Letkol Kusno Utomo dengan dua

batalyonnya: yaitu batalyon Kemal Idris dan Batalyon Kosasih. Hal ini dikarena

30

Mestiko, M. Soenarsono. Prolog Perang Kemerdekaan 1945-1949,

Manuskrip. Hlm. 69-71.

Page 17: BAB IV PASUKAN CADANGAN RONGGOLAWE DALAM …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511014_bab3.pdf · 15 Bambang Soeprapto, Kisah Pertempuran Lima Hari di Semarang, ... pada tahun 1945/1946

75

Pasukan Siliwangi bergerak cepat dalam membebaskann kota-kota yang di kuasai

oleh PKI, seperti kota-kota Purwodadi, Gambringan, Gundih, Wirosari,

Randublatung, Cepu dan Blora, karena gerakan mereka cepat dalam pembebasan

kota-kota sehingga diutus untuk membantu Pasukan Cadangan Ronggolawe

dalam menghadapi kota-kota yang dikuasai oleh PKI.

Kepala Staf Angkatan Darat Bapak Kolonel Djatikusumo, bekas Panglima

Divisi V/Ronggolawe, segera memanggil pasukan Cadangan Ronggolawe dan

diperintahkan untuk menuju ke Purwodadi dan daerah Pati. Dalam tugas ini

Pasukan Cadangan Ronggolawe diberikan tugas ganda dan luas, yaitu31

:

1. Diperbantukan kepada pasukan Siliwangi (Brigade Kusno Utomo) untuk

melindungi rakyat-rakyat serta keamanan daerah yang ditugaskan.

2. Diperbantukan kepada Komando Teritorial untuk fungsi-fungsi pemulihan

pemerintahan dan pembinaan teritorial, yang meliputi tugas kegiatan

operasi intelijen, serta operasi teritorial dalam melaksanakan pembebasan

daerah yang ditugaskan.

C. Pasukan Cadangan Ronggolawe di Kabupaten Kudus-Jepara

Pasukan Cadangan Ronggolawe yang dipimpin oleh Batalyon Kosasih

bergerak menuju Kudus, dengan tujuan untuk merebut kembali daerah Kudus

yang dikuasai oleh PKI dengan bantuan dari Kompi Brimob yang dipimpin oleh

Bambang Suprapto32

dalam perebutan daerah ini Pasukan Cadangan Ronggolawe

ditugaskan sebagai Opsir Penghubung, yakni menghubungkan antara masyarakat,

31

Ibid. Hlm. 72-75. 32

Bambang Suprapto, lahir 21 September 1926. Pada waktu Pasukan

Cadangan Ronggolawe resmi dibentuk tahun 1947, ia diangkat menjadi wakil

Komandan, setelah tahun 1950 meniti karier di kesejahteraan Zeni Angkatan

darat.http//wikipedia.org/Suprapto-bambang (diakses pada 25 April 2016 pukul

01.03)

Page 18: BAB IV PASUKAN CADANGAN RONGGOLAWE DALAM …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511014_bab3.pdf · 15 Bambang Soeprapto, Kisah Pertempuran Lima Hari di Semarang, ... pada tahun 1945/1946

76

serta pemerintah daerah, dengan Siliwangi sebagai tentara pendudukan yaitu

tentara yang mengambil alih kekuasaan dari tangan PKI di daerah Jepara.

Tindakan yang pertama dilakukan yaitu membebaskan orang/pemuka daerah

Kudus yang ditawan oleh PKI. Pada tanggal 19 Nopember 1948 Pasukan

Ronggolawe berhasil menangkap anggota PKI yang berada di Kudus dan

membebaskan tawanan yang ditahan oleh PKI setelah membebaskan tawanan

Pasukan berserta Batalyon Kosasih bergerak menuju Jepara bagian pegunungan.

Didaerah pegunungan ini tepatnya digunung Muria terdapat kelompok PKI yang

bersembunyi, dengan mudah dan cepat daerah barat Gunung Muria dapat dikuasai

kembali oleh Pasukan Ronggolawe, dikarenakan sudah semakin sedikitnya

personil PKI di daerah Jepara serta tidak begitu banyak tawanan yang di tahan

oleh anggota PKI di daerah pegunungan tersebut. Pasukan Cadangan Ronggolawe

berhasil mewanan sejumlah anggota PKI yang kemudian satu per satu diadili

secara militer oleh Ali Said33

Dari penjelasan-penjelasan di atas Pasukan Cadangan Ronggolawe

mendapat kesan bahwa kemampuan inovasi dan kreasi dari masing-masing

anggota Pasukan Cadangan Ronggolawe yang ditempatkan di suatu daerah harus

menyesuaikan dengan situasi dan kondisi di setiap masing-masing daerah

penugasannya sebagai Tentara Pelajar. Anggota Pasukan Ronggolawe

menganalisis tugas di setiap masing-masing daerah sebagai adalah sebagai

berikut:

33

Ali Sahid lahir 10 April 1914 di Rembang. Setelah tamat AMS pada

tahun 1935 di Yogya ia menjadi guru di Rembang. Pada masa pendudukan

Jepang, ia berpindah ke Semarang dan menajadi guru di SMT Bojong Semarang.

ia masuk Anggota Ronggolawe dan meniti karier di jajaran AURI pada tahun

1950.

Page 19: BAB IV PASUKAN CADANGAN RONGGOLAWE DALAM …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511014_bab3.pdf · 15 Bambang Soeprapto, Kisah Pertempuran Lima Hari di Semarang, ... pada tahun 1945/1946

77

1. Mengadakan patroli-patroli pembersihan desa-desa yang termasuk wilayah

kawedanan masing-masing untuk mencari orang-orang yang terlibat dalam

gerakan PKI, mencari senjata-senjata yang disimpan dan disembunyikan

PKI, memelihara keamanan wilayah kawedanan masing-masing daerah.

2. Mengintrogasi orang-orang yang terlibat gerakan PKI dan meneliti

laporan-laporan yang masuk dari masyarakat kepada kawedanan tempat

mereka bertugas.

3. Mengembalikan hak milik rakyat yang dikuasai dan di ambil oleh PKI.

4. Mengembalikan ketenangan masyarakat dengan memberikan penjelasan-

penjelasan kepada rakyat tentang keadaan keamanan di daerah yang telah

dikuasai kembali oleh Pemerintah RI.

5. Memberi masukan agar masyarakat tetap melaksanakan tugasnya masing-

masing agar roda perekonomian pulih kembali.34

Pada tanggal 27 Nopember 1948, Pasukan Cadangan Ronggolawe berhasil

menangkap 7 orang pimpinan PKI yang berhasil melarikan diri keluar daerah Pati,

yaitu: Djoko Suyono, Maruto Darusman, Sardjono, Sayogo, dan tiga orang

lainnya yang identitasnya tidak diketahui, yang kemudian diserahkan kepada

Batalyon Kosasih, sementara di tahan oleh Batalyon Kosasih dan dibawa ke

daerah Kudus untuk di hukum. Pelaksanaan hukuman bagi para anggota PKI

dilaksanakan pada akhir bulan Nopember 1948 di alun-alun Kudus, dihadapan

34

Wawancara dengan Bapak Slamet Danusudirdjo dan Bapak Sudjadi,

mantan eks Pasukan Ronggolawe yang dulu ditempatkan di daerah Pati, pada

tanggal 11 bulan Februari 2016. Pada pukul 14.00 Wib, bertempat di Semarang

Jawa Tengah.

Page 20: BAB IV PASUKAN CADANGAN RONGGOLAWE DALAM …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511014_bab3.pdf · 15 Bambang Soeprapto, Kisah Pertempuran Lima Hari di Semarang, ... pada tahun 1945/1946

78

regu tembak.35

Sesudah penumpasan PKI bulan November 1948 dengan kejadian

itu ditariknya kesatuan Divisi Siliwangi ke daerah Jawa Barat. Hal tersebut

menimbulkan daerah Pati menjadi kosong dalam bidang militer dikarenakan

belum ada pengganti dari Batalyon Kemal Idris dan Batalyon Kosasih. Untuk

mengisi kekosongan tersebut Gubernur Militer/Panglima Divisi II Gatot Suebroto

menugaskan Brigade Soenarto sebagai penganti untuk menjaga keamanan daerah

Pati. Hal ini dikarenakan banyak pejabat, baik wedana, camat, dan lurah yang

telah dibunuh oleh PKI, oleh sebab itu menjadi masalah utama dalam masa

kosong ini dikarenakan banyaknya ketimpangan dalam pelaksaan pemerintahan di

Karesidenan Pati, baik pemerintah militer maupun sipil.

Para anggota Pasukan Cadangan Ronggolawe yang belum tamat SMA

setelah tugas penumpasan PKI selesai di daerah Pati, segera dikembalikan ke

daerah asal untuk melanjutkan sekolah, selanjutkan tugas pemulihan pemerintahan

dan aparaturnya di daerah Karesidenan Pati dilakukan oleh anggota Pasukan

Cadangan Ronggolawe yang lebih senior, dengan tugas pokoknya adalah

mempertahankan wilayah Pati sebagai bagian dari wilayah RI. Pasukan Cadangan

Ronggolawe sewaktu mendapat tugas di daerah Pati, anggota Pasukan Cadangan

Ronggolawe semuanya telah berpangkat Sersan I, dan perlengkapan anggota

Pasukan Cadangan masing-masing hanyalah terdiri dari klewang marsose beserta

ransel beserta pelatan untuk keperluan pribadi dan hanya beberapa orang yang

membawa pistol pribadi masing-masing. Pada bulan Oktober 1948, yaitu sewaktu

masih bertugas di daerah karesidenan Pati, anggota Pasukan Cadangan yang

berpangkat Sersan I telah dinaikkan pangkatnya menjadi Letnan muda, yaitu pada

35

Sutrisno Kutoyo, Sejarah Revolusi Kemerdekaan 1945-1949 Jawa

Tengah. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1979. Hlm. 80.

Page 21: BAB IV PASUKAN CADANGAN RONGGOLAWE DALAM …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511014_bab3.pdf · 15 Bambang Soeprapto, Kisah Pertempuran Lima Hari di Semarang, ... pada tahun 1945/1946

79

pertengahan Nopember 1948. Semua Pasukan Cadangan Ronggolawe dilakukan

penarikan secara berangsur-angsur untuk dipulangkan dan meneruskan sekolah

mereka yang sempat tertunda. Pada tanggal 18 Oktober 1949 Pasukan Cadangan

Ronggolawe resmi kembali ke Semarang, begitu juga dengan pasukan TNI

lainnya, secara berangsur-angsur masuk ke dalam kota. Tampaknya

sepulangannya Pasukan Cadangan Ronggolawe keputusan Jenderal Djatikusumo

yaitu, meminta agar anggota Pasukan Cadangan Ronggolawe eks SOC untuk

menggabungkan diri ke unit Angkatan Darat, sedangkat mereka yang berasal dari

peajar non-SOC disalurkan ke staff Brigade daerah Semarang.

Pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh Negeri Belanda pada 27

Desember 1949, merupakan suatu tonggak dalam perjalanan hidup bangsa

Indonesia. Suatu tahap perjalanan yang panjang, sejak Proklamasi 17 Agustus

1945 sampai pada pengakuan kedaulatan RI 21 Desember 1949, empat tahun lima

bulan, dalam mengantar bangsa ke pintu gerbang kemerdekaan. Sekelompok

pelajar Semarang yang semula tidak terbentuk dan dalam proses panjang akhirnya

terwujud sebagai Pasukan Cadangan Ronggolawe, turut melibatkan diri dan

menyumbangkan darma baktinya yang kecil dalam upaya mempertahankan

kemerdekaan Republik Indonesia.36

Dalam perjalanan Pasukan Cadangan

Ronggolawe telah banyak berguguran teman-teman seperjuangan, baik sewaktu

pertempuran lima hari, sewaktu front Semarang, dan sebagai amggota Pasukan

Cadangan Ronggolawe. Mereka telah ikut dalam mengantar bangsanya, namun

tidak turut ikut memasuki pintu gerbang kemerdekaan dan kedaulatan RI sampai

36

Panitia Penyusunan Sejarah Pertempuran Lima Hari Di Semarang,

Sejarah Pertempuran di Kota Semarang. Suara Merdeka, Semarang, 1977. Hlm.

69-78.

Page 22: BAB IV PASUKAN CADANGAN RONGGOLAWE DALAM …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511014_bab3.pdf · 15 Bambang Soeprapto, Kisah Pertempuran Lima Hari di Semarang, ... pada tahun 1945/1946

80

tahun 1949. Anggota Pasukan Cadangan Ronggolawe yang gugur dalam tugasnya

dan merupakan tahun terakhir perjuangan bersenjata adalah:

Nama Anggota Pasukan Cadangan Ronggolawe yang berhasil di temukan jasad

serta di kebumikan dengan layak37

Nama dan Umur Keterangan

1. Sukandar, 21 tahun Sukandar atau biasa dipanggil Kandar, adalah

orang yang penggembira dan sederhada. Cita-cita

Sukandar adalah mengabdi dan menjadi tentara

yang baik. Kandar gugur dan di makamkan di

TMP Cepu 1948.

2. Hadi Tjahjono, 23 tahun Hadi Tjahjono gugur dalam usia 23 tahun, pada

bualan Januari 1949, sewaktu ia disergap dan

ditembak mati oleh pasukan Belanda di

kecamataan Puncakwangi, kabupaten Pati.

3. Soewarsono, 21 tahun Suwarsono ia gugur pada usia 21 tahun, pada

bulan Januari 1949 di kecamatan Tambakromo,

kabupaten Pati, dan di makamkan di Taman

Makam Pahlawan Pati.

4. Kisbandari, 20 tahun Kisbandari, ia tertembak sewaktu pertempuran

dengan patroli Anjing di Pati, pada bulan Januari

1949. Jenazah

5. Waluyo, 20 tahun Waluyo gugur pada usia 20 tahun pada bulan

Januari 1949, ia di tembak mati oleh pasukan

37

Hasil wawancara dengan Lilik Bambang Soeprapto, pada tanggal 11

bulan Februari 2016. Pada pukul 16.00 Wib, bertempat di Semarang Jawa Tengah.

Page 23: BAB IV PASUKAN CADANGAN RONGGOLAWE DALAM …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511014_bab3.pdf · 15 Bambang Soeprapto, Kisah Pertempuran Lima Hari di Semarang, ... pada tahun 1945/1946

81

Belanda pada saat tertangkap di pinggiran kali

kota Pati.

6. Harsono, 20 tahun Harsono ia gugur pada usia 20 tahun pada bulan

Juli 1949, ia di tempak pada saat patroli Anjing di

kota Pati, dan dimakamkan di Taman Pahlawan

Pati.

Sumber: Dokumen pribadi Lilik Bambang Soeprapto pada tanggal 11 bulan

Februari 2016. Pada pukul 16.00 Wib, bertempat di Semarang Jawa Tengah.

Gencatan senjata bulan Agustus 1949 membuat perang antara RI melawan

Belanda berakhir, hal ini adalah isyarat bagi para pelajar untuk mengganti senjata

api yang telah mereka gunakan dalam mempertahankan kemerdekaan dengan

senjata ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam melanjutkan perjuangan dalam

mengisi kemerdekaan. Hampir semua pelajar sewaktu mempertahankan

kemerdekaan mereka ikut berjuang dan bersenjata, bagi para pelajar hal ini hanya

sampai Indonesia benar-benar merdeka dari tangan penjajah, mereka tidak berniat

menjadi tentara untuk selamanya dan mereka berniat meneruskan menjadi pelajar

untuk mengejar pelajaran yang telah mereka tinggalkan sewaktu ikut berperang.

Bagi anggota Pasukan Cadangan Ronggolawe, masalah perang-sekolah-perang-

sekolah selama ini memang sudah berulang kali mereka alami, dan akhirnya

mereka hanya sekolah dan tidak akan perang lagi.38

Kelompok Anggota Pasukan

Cadangan Ronggolawe menamatkan pendidikannya pada bulan Januari 1950 dan

dalam bulan Maret 1950 di Jakarta mereka dilantik sebagai Letnan Dua. Masing-

38

Soegondo, D.J.A., Naskah “Sejarah TNI Periode II Karesidenan

Semarang-Pati 1947-1949. Kodam VII Diponegoro Resimen Infantri 14 .

Sedjarah Militer., t. th.

Page 24: BAB IV PASUKAN CADANGAN RONGGOLAWE DALAM …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511014_bab3.pdf · 15 Bambang Soeprapto, Kisah Pertempuran Lima Hari di Semarang, ... pada tahun 1945/1946

82

masing setelah diangkat letnan dua, mereka langsung mendapat penugasannya dan

tersebar diberbagai daerah di pulau Jawa. Ada yang ditempatkan di polisi militer,

ada yang di genie, perhubungan, infantri dan bidang persenjataan lainnya. Semua

Anggota Cadangan Ronggolawe dapat menyelesaikan pendidikan pada

pertengahan tahun 1951, ada yang memilih melanjutkan keperguruan tinggi dalam

berbagai disiplin ilmu, baik dalam negeri maupun luar negeri. Dengan demikian

maka Pasukan Cadangan Ronggolawe beresta segala atributnya mulai tahun 1951

keberadaannya sebagai satuan pemuda bersenjata sudah tidak ada lagi.