bab iv paparan data dan pembahasan a. paparan...

46
40 BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data Awal Paparan data awal diperoleh peneliti dari proses pembelajaran dan data hasil belajar siswa kelas V SDN Cinangsi Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang. Data hasil proses belajar diperoleh melalui hasil kegiatan observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam materi sifat fisik tanah. Berdasarkan observasi awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi sifat fisik tanah adalah sebagai berikut. 1. Guru kurang memberdayakan media pembelajaran, guru hanya memaparkan materi dari gambar yang ada pada buku paket. Pemahaman materi bersifat menghapal bagi siswa. Sehingga siswa kesulitan dalam memahami materi dengan baik. 2. Guru tidak mengobservasi kegiatan siswa saat pembelajaran berlangsung. Sehingga beberapa siswa tidak melakukan pembelajaran yang sesuai dengan instruksi guru, adapula yang bermain-main. 3. Guru terfokus pada siswa yang aktif, sehingga beberapa siswa tidak menghiraukan penjelasan guru, dan ada pula siswa yang mengobrol. 4. Guru menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan. Sehingga siswa cenderung pasif dan hanya melakukan pembelajaran dengan menerima informasi dari guru saja. 5. Guru tidak memperhatikan siswa secara menyeluruh dalam hal motivasi dan penguatan. Sehingga siswa pasif dan malas untuk menyimak dan mengikuti pembelajaran. 6. Guru tidak menggunakanmodelpembelajaran, pemaparan materi hanya berdasarkan buku paket. Sehingga siswa tidak berpikir kritis dan memaknai pembelajaran untuk diterapkan dalam kehidupan. Data-data tersebut diperoleh berdasarkan hasil observasi kinerja guru dan aktivitas siswa berikut.

Upload: trinhque

Post on 03-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

40

BAB IV

PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

A. Paparan Data Awal

Paparan data awal diperoleh peneliti dari proses pembelajaran dan data

hasil belajar siswa kelas V SDN Cinangsi Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten

Sumedang. Data hasil proses belajar diperoleh melalui hasil kegiatan observasi

yang dilakukan oleh peneliti dalam materi sifat fisik tanah. Berdasarkan observasi

awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi sifat fisik

tanah adalah sebagai berikut.

1. Guru kurang memberdayakan media pembelajaran, guru hanya memaparkan

materi dari gambar yang ada pada buku paket. Pemahaman materi bersifat

menghapal bagi siswa. Sehingga siswa kesulitan dalam memahami materi

dengan baik.

2. Guru tidak mengobservasi kegiatan siswa saat pembelajaran berlangsung.

Sehingga beberapa siswa tidak melakukan pembelajaran yang sesuai dengan

instruksi guru, adapula yang bermain-main.

3. Guru terfokus pada siswa yang aktif, sehingga beberapa siswa tidak

menghiraukan penjelasan guru, dan ada pula siswa yang mengobrol.

4. Guru menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan. Sehingga

siswa cenderung pasif dan hanya melakukan pembelajaran dengan menerima

informasi dari guru saja.

5. Guru tidak memperhatikan siswa secara menyeluruh dalam hal motivasi dan

penguatan. Sehingga siswa pasif dan malas untuk menyimak dan mengikuti

pembelajaran.

6. Guru tidak menggunakanmodelpembelajaran, pemaparan materi hanya

berdasarkan buku paket. Sehingga siswa tidak berpikir kritis dan memaknai

pembelajaran untuk diterapkan dalam kehidupan.

Data-data tersebut diperoleh berdasarkan hasil observasi kinerja guru dan

aktivitas siswa berikut.

Page 2: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

41

Tabel 4.1

Data Awal Hasil Observasi Kinerja Guru

No. Aspek yang Dinilai Skor

3 2 1 0

1. Guru melakukan apersepsi. √

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. √

3. Guru memakai media yang menunjang pada

pembelajaran. √

4. Guru menggunakan model pembelajaran. √

5. Guru menggunakan berbagai metode pembelajaran. √

6. Guru membimbing dan mengarahkan siswa pada

setiap kegiatan pembelajaran. √

7. Guru mengobservasi siswa dalam pembelajaran. √

8. Guru melakukan pembelajaran yang menarik bagi

siswa. √

9. Guru membimbing siswa menyimpulkan materi. √

10. Guru melakukan tes pada siswa √

11. Guru memberikan tindak lanjut. √

Jumlah skor perolehan 17

Persentase 52%

Kriteria Cukup

Kinerja guru yang tergambar dalam Tabel 4.1 berdampak pada aktivitas

siswa yang kurang kondusif, cenderung pasif, tidak mengikuti pembelajaran

sesuai yang diharapkan, serta berperilaku yang menyimpang seperti mengganggu

teman atau bermain-main saat pembelajaran berlangsung. Di mana seharusnya

siswa aktif dalam pembelajaran serta melakukan aktivitas yang sesuai dengan

pembelajaran. Adapun aktivitas siswa kelas V SDN Cinangsi Kecamatan

Tanjungmedar Kabupaten Sumedang saat pembelajaran IPA pada materi sifat

fisik tanah lebih rinci tergambar pada Tabel 4.2 berikut.

Page 3: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

42

Tabel 4.2

Data Awal Hasil Observasi Aktivitas Siswa

No. Aspek yang Dinilai

Skor

3 2 1 0

1. Siswa aktif dalam pembelajaran. √

2. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan

guru. √

3. Siswa bertanya yang berkaitan dengan materi

pembelajaran. √

4. Siswa bekerjasama dalam berdiskusi tentang

materi. √

5. Siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan

baik. √

6. Siswa menyimak setiap penjelasan dari guru. √

7. Siswa dapat mengerjakan tugas yang

diberikan guru dengan baik. √

8. Siswa melakukan kegiatan yang dapat

memotivasi teman ketika pembelajaran

berlangsung.

9. Siswa menyimpulkan materi pembelajaran. √

Jumlah skor perolehan 12

Persentase 44%

Kriteria Cukup

Adapun hasil pengumpulan data awal peneliti diperoleh dari wawancara

dan hasil belajar siswa sebagai berikut.

1. Data hasil wawancara dengan guru

Hasil wawancara dengan guru kelas V di SD Negeri Cinangsi Kecamatan

Tanjungmedar Kabupaten Sumedang adalah sebagai berikut.

a. Guru menyadari bahwa media dalam pembelajaran sangat dibutuhkan, tetapi

guru tidak menggunakan media dengan alasan keterbatasan waktu dalam

menyiapkan media.

Page 4: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

43

b. Pada saat pembelajaran, ketika siswa diberikan kesempatan bertanya, tidak

ada yang bertanya. Ketika ditanya sudah mengerti, siswa menjawab sudah

mengerti. Namun, setelah dilakukan tes masih banyak siswa yang tidak

mencapai ketuntasan belajar berdasarkan nilai KKM yang telah ditetapkan.

c. Pada saat pembelajaran guru berusaha agar semua siswa aktif, dengan

melemparkan pertanyaan kepada siswa yang terlihat sering bermain dan

mengobrol. Pada saat ditanya siswa tersebut tidak bisa menjawab, yang dapat

menjawab setiap pertanyaan hanya siswa yang pandai saja.

2. Data hasil wawancara dengan siswa

Data wawancara dengan siswa kelasV SD Negeri Cinangsi Kecamatan

Tanjungmedar Kabupaten Sumedang adalah sebagai berikut.

a. Siswa merasa sulit memahami materi sifat fisik tanahkarena proses

pembelajaran hanya dijelaskan oleh guru sambil membaca buku paket

selanjutnya mengerjakan soal yang ada pada buku paket.

b. Siswa merasa bosan karena hampir setiap pembelajaran guru hanya ceramah

dan dan membacakan materi di buku paket kemudian menyuruh siswa untuk

mengisi soal-soal latihan yang ada pada buku paket.

c. Siswa yang pasif, tidak berani bertanya kepada guru atau teman jika ada yang

tidak dimengerti.

3. Data hasil tes belajar siswa

Berdasarkan uraian hasil observasi pada proses pembelajaran di atas,

berdampak pada hasil tes belajar siswa kelas V SD Negeri Cinangsi Kecamatan

Tanjungmedar Kabupaten Sumedang masih banyak siswa yang belum mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan guru. Adapun data

awal hasil tes belajar siswa telah tergambar pada Tabel 4.3 berikut.

Page 5: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

44

Tabel 4.3

Data Awal Hasil Belajar Siswa pada Materi Sifat Fisik Tanah di Kelas V

SDN Cinangsi

No. Nama Nilai Akhir Ketuntasan

Tuntas Belum Tuntas

1 Ai Rukmini Nurendah 55 √

2 Ade Agung Gunawan 85 √

3 Ade Tia Agustina 45 √

4 Alda Amelia Putri 80 √

5 Dedi Junaedi 65 √

6 Hendra Kustiawan 50 √

7 Jejen Suryana 40 √

8 Marsha Vina A. 80 √

9 Maya Lismayanti 60 √

10 M. Avin Firmansyah 60 √

11 Nisa Alela 65 √

12 Nur Lela 50 √

13 Rendi Setiawan 60 √

14 Resa Noviyanti 65 √

15 Riska Nurhalimah 70 √

16 Setya Indra Hardiyat 70 √

17 Sudarman 55 √

18 Susilawati 15 √

19 Tita Rosika 40 √

20 Wulan Febriani 50 √

21 Wulan Sari Nurhayati 45 √

22 Yayan Sopian 45 √

23 Anita Melawati 65 √

24 Azkah 45 √

Jumlah 3 orang 21 orang

Persentase 12,5% 87,5%

Keterangan: KKM = 75 (tujuh puluh lima)

Berdasarkan Tabel 4.1 tentang data awal yang diperoleh terlihat bahwa

hanya 3 orang yang tuntas dan 21 orang yang belum tuntas, bila dipersentasekan

siswa yang tuntas adalah 12,5%, sedangkan yang belum tuntas 87,5% dengan nilai

KKM yang ditentukan oleh guru yaitu 75.

Dapat disimpulkan, bahwa kinerja guru dan aktivitas siswa belum optimal

sehingga perlu perbaikan. Hal tersebut berpengaruh pada hasil belajar siswa yang

menunjukkan banyaknya siswa yag mendapatkan nilai di bawah KKM.

Page 6: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

45

Permasalahan di atas harus diupayakan untuk dipecahkan melalui

penerapan sebuah model pembelajaran pada materi sifat fisik tanah. Model

pembelajaran yang digunakan untuk memperbaiki pembelajaran ini adalah model

discovery learning, dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas

(PTK).

Model discovery learning merupakan suatu komponen penting dalam

pendekatan konstruktivis. Ide pembelajaran discovery learning muncul dari

keinginan untuk memberi rasa curious kepada siswa dalam “menemukan” sesuatu

oleh mereka sendiri. Dalam melaksanakan pembelajaran di SD dengan

menggunakan model discovery learningdilakukan melalui tahapan stimulation,

problem statement, data collection, data processing, verification, dan

generalization.

Hasil yang diharapkan dalam pembelajaran sifat fisik tanah dengan

menggunakan model discovery learning siswa dapat melakukan langkah-langkah

menganalisis sifat fisik tanah dan dapat membuat kesimpulan dari hasil percobaan

tersebut.

B. Paparan Data Tindakan

1. Paparan data tindakan siklus I

Setelah diketahui adanya permasalahan tentang pembelajaran materi sifat

fisik tanah di kelas V SD Negeri Cinangsi, peneliti kemudian berupaya untuk

menyelesaikan permasalahan tersebut melalui perencanaan siklus I, sehingga

dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

a. Paparan data perencanaan siklus I

Peneliti pertama-tama melakukan perencanaan pada siklus I ini. Segala

sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran peneliti siapkan sebaik

mungkin. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disesuaikan

dengan model discovery learning, dibuat untuk satu kali pertemuan dalam 3

jam pelajaran (3 x 35 menit).

2) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) yang akan digunakan dalam

pembelajaran materi sifat fisik tanah dengan model discovery learning.

Page 7: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

46

3) Mempersiapkan alat evaluasi berupa pilihan ganda, menjodohkan, soal

jawaban singkat, dan uraian.

4) Mempersiapkan instrumen yang akan digunakan kepada pihak ahli (expert),

diantaranya adalah format observasi kinerja guru, format observasi aktivitas

siswa, pedoman wawancara kepada guru dan pedoman wawancara kepada

siswa, format catatan lapangan, serta alat dokumentasi.

5) Menyiapkan media pembelajaran yang menunjang pada pembelajaran sifat

fisik tanah, yaitu alat dan bahan percobaan.

6) Mempersiapkan materi pembelajaran.

7) Melakukan diskusi dengan observer pada tanggal 02 Mei 2015 mengenai

pembelajaran yang akan dilakukan, meliputi alat dan bahan yang perlu

dipersiapkan siswa, aktivitas siswa yang harus terjadi, kinerja guru yang harus

dilaksanakan, serta kegiatan pembelajaran yang seharusnya terlaksana.

8) Kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan sebagai berikut.

a. Guru menyajikan peristiwa-peristiwa yang menggiring siswa menemukan

masalah.

b. Siswa untuk merumuskan masalah dengan bimbingan guru.

c. Siswa merumuskan hipotesis dari masalah yang telah dirumuskan.

d. Guru membagikan LKS. Kemudian siswa melakukan percobaan sesuai

perintah di LKS.

e. Guru membantu siswa yang kesulitan melakukan percobaan.

f. Siswa dengan bantuan guru dan LKS melakukan pengamatan terhadap hal-hal

yang terjadi selama percobaan.

g. Siswa menganalisis dan mengolah data hasil percobaan dengan bantuan guru.

h. Siswa memverifikasi hipotesis yang dibuat dengan hasil analisis percobaan.

i. Siswa menarik kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh serta menemukan

sendiri konsep dengan bantuan guru dan LKS, yakni sifat fisik setiap tanah

berbeda-beda.

Adapun perencanaan yang dilakukan guru untuk pembelajaran materi sifat

fisik tanah pada siklus I ini hasilnya sebagai berikut.

Page 8: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

47

Tabel 4.4

Hasil Observasi Kinerja Guru

Perencanaan Pembelajaran Materi Sifat Fisik Tanah Siklus 1

No. Aspek yang Dinilai Skor

0 1 2 3 4

1. Menggunakan bahan pembelajaran yang

sesuaidengan kurikulum.

2. Memetakan kompetensi dasar, indikator dan

pengalaman belajar.

3. Menentukan dan mengembangkan media/alat bantu

pembelajaran yang relevan √

4. Memilih sumber belajar √

5. Menentukan penataan ruang dan fasilitas belajar √

6. Menentukan prosedur dan jenis penilaian √

7. Membuat alat-alat penilaian dan kunci jawaban √

Jumlah Skor 20

Persentase 71%

Kriteria Baik

b. Paparan data pelaksanaan siklus I

Proses pembelajaran untuk siklus I pada materi sifat fisik tanah,

dilaksanakan pada hari Senin, 04 Mei 2015 pada siswa kelas V SD Negeri

Cinangsi. Pelaksanaan dimulai pukul 07.30-09.15 WIB. Adapun pelaksanaan

siklus I adalah sebagai berikut.

Pada kegiatan awal pembelajaran mengkondisikan siswa pada situasi

belajar mengajar yang kondusif dengan meminta siswa duduk rapi. Kemudian

menginstruksikan berdoa dengan dipimpin KMdanmengecek kehadiran siswa.

Setelah itu, guru menyampaikan informasi tentang tujuan pembelajaran yang

harus dicapai secara lisan. Selanjutnya guru melaksanakan apersepsi sebagai

berikut.

Page 9: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

48

Guru : “Pernahkah kalian membuat kerajinan dari tanah?”

Siswa : “Pernah!”

Guru : “Apa yang kamu buat?”

Siswa : “Asbak, Bu!”

Guru : “Berasal dari tanah apa membuat asbak tersebut?”

Siswa : “Tanah liat, Bu!”

Guru : “Nah sekarang kitaakan mempelajari lebih jauh mengenai tanah

liat”.

(Catatan lapangan, Senin, 04 Mei 2015).

Guru mulai menggiring siswa untuk melakukan kegiatan inti dengan

menerapkan model discovery learning sebagai berikut. Tahap pertama adalah

stimulation (observasi untuk menemukan masalah) dimana guru menyajikan

peristiwa-peristiwa atau fenomena-fenomena yang memungkinkan siswa

menemukan masalah. Masalah yang disajikan adalah:

1. Apabila tanah liat, tanah berhumus, dan tanah berpasir dibentuk bulatan-

bulatan kecil. Apa yang akan terjadi pada masing-masing jenis tanah?

2. Apabila tanah liat, tanah berhumus, dan tanah berpasir diremas oleh tangan.

Apa yang tanganmu rasakan?

3. Apa warna tanah liat, tanah berhumus, dan tanah berpasir?

4. Apabila kita membuang sampah anorganik ke kebun, apa yang akan terjadi

pada tanah?

5. Apabila di sekeliling kita ada tanah berhumus, tanah liat, dan tanah berpasir.

Apa yang bisa kamu manfaatkan dari masing-masing tanah tersebut?

Problem Statetment dimana siswa dibimbing merumuskan masalah

berdasarkan peristiwa dengan melakukan tanya jawab. Guru memberikan

pertanyaan secara lisan untuk merumuskan masalah.

Guru : “Apabila tanah liat, tanah berhumus, dan tanah berpasir dibentuk

bulatan-bulatan kecil. Apa yang akan terjadi pada masing-

masing jenis tanah?”.

Agung : “Tanah liat lengket, Bu, jadi bentuknya akan bulat.!”

Hendra : “Tanah pasir juga, Bu!”

Avin : “Tanah berhumus seperti apa Bu?”

Guru : “Tanah berhumus seperti tanah yang ada di kebun.”

Avin : “ Oh. Kalau tanah berhumus bisa dibentuk bulat Bu”.

(Catatan lapangan, Senin, 04 Mei 2015).

Kemudian guru membimbing siswa merumuskan hipotesis dengan

menuliskan setiap argumen siswa di papan tulis.

Page 10: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

49

Guru : “Sekarang kita akan membuat hipotesis, untuk merumuskan

hipotesis ibu akan memberikan contoh. Apabila tanah liat

dibentuk bulat, maka tanah dapat dibentuk bulat dengan

mudah”.

(Catatan lapangan, Senin, 04 Mei 2015).

Selanjutnya siswa membuat hipotesis dari setiap rumusan masalah sesuai

contoh dengan bimbingan guru.

Data Collection (merencanakan pemecahan masalah) melalui percobaan

atau cara lain sesuai perintah LKS untuk memecahkan masalah serta untuk

menguji hipotesis. Siswa melakukan percobaan, guru membimbing setiap

kelompok siswa melakukan percobaan.

Agung : “Bu Jejen main-main saja”.

Dedi : “Bu, Mini tidak membantu Bu”.

Guru :”Jejenduduk yang betul! Mini coba kamu tulis hasil percobaan

temanmu di kolom yang sudah disediakan pada LKS”.

(Catatan lapangan, Senin, 04 Mei 2015).

Siswa melaksanakan percobaan kesatu dengan bimbingan guru yakni

mengidentifikasi warna tanah, siswa mengamati tiap-tiap warna tanah. Tanah

berhumus berwarna hitam/gelap, tanah liat berwarna kuning, dan tanah berpasir

berwarna abu-abu.

Percobaan kedua mengidentifikasi tekstur tanah, yaitu masing-masing

tanah diambil secukupnya, tiap jenis tanah diberi sedikit air, kemudian diremas

diantara ibu jari. Dengan percobaan tersebut dapat mengidentifikasi kasar, sedang,

dan halus tektur tanahnya yang dirasakan oleh kulit tangan.

Percobaan ini untuk mengidentifikasi struktur tanah, yaitu mengambil satu

kepal setiap jenis tanah selanjutnya dibuat bulatan-bulatan kecil. Siswa

mengamati tiap jenis tanah tersebut. Apabila tanah lengket dan saling menempel

satu sama lain dengan sangat rekat termasuk struktur tanah gumpal. Tanah yang

gembur tidak lengket serta tidak saling terpisah termasuk struktur tanah dengan

derajat cukup. Keadaan tanah yang tidak lengket sama sekali termasuk struktur

tanah yang kokoh.

Page 11: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

50

Keempat, melakukan pengamatan pada gambar, untuk mengidetifikasi

masalah pencemaran tanah dan cara penanggulangannya serta menjelaskan

pemanfaatan tanah dalam kehidupan sehari-hari.

Data processing, yakni melakukan pengamatan dan pengumpulan data.

Siswa dibantu guru melakukan pengamatan terhadap hal-hal yang terjadi selama

percobaan. Hasil diskusi salah satu kelompok siswa menuliskan, untuk struktur

tanah liat dapat dibentuk bulat, tanah berhumus dapat disatukan tanahnya menjadi

suatu gumpalan, namun agak sulit dibentuk bulat, tanah berpasir tidak bisa

dibentuk bulat. Untuk tekstur tanah siswa menuliskan, tanah liat halus,

tanahberhumus agak kasar, tanah berpasir kasar. Untuk warna tanah siswa

menuliskan tanah liat kekuning-kuningan, tanah berhumus gelap, tanah berpasir

abu-abu. Untuk pengamatan peristiwa nomor 4 dan 5 disajikan siswa dapat

mengisi LKS sesuai dengan gambar.

Verifikasi, di mana siswa melakukan pembuktian dari hipotesa yang

mereka buat dengan data hasil percobaan dan pengamatan, apakah hipotesa yang

telah dirumuskan mengenai sifat fisik tanah terbukti atau justru bertentangan

dengan hasil percobaan.

Generalization, di mana siswa menarik kesimpulan atas percobaan dan

pengamatan gambar. Siswa menarik kesimpulan tentang sifat-sifat fisik tanah

dilihat dari strukturnya, teksturnya, dan warnanya. Selanjutnya pencemaran tanah

dan penanggulangannya serta contoh pemanfaatan tanah.

Untuk kegiatan akhir siswa menyimpulkan materi dengan bimbingan guru.

Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya hal-hal yang belum

dimengertisiswa mengenai materi sifat fisik tanah serta bertanya pada beberapa

siswa yang pendiam atau banyak bermain ketika pembelajaran untuk mengetahui

paham tidaknya ia pada materi yang telah dipelajari. Guru memberikan tes pada

siswa. Ternyata pada saat tes ada siswa yang mencotek dan menanyakan jawaban

kepada guru. Setelah melakukan tes gurumemberikan PR dan menutup pelajaran

IPA.

Adapun pelaksanaan yang dilakukan guru untuk pembelajaran materi sifat

fisik tanah pada siklus I hasilnya sebagai berikut.

Page 12: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

51

Tabel 4.5

Hasil Observasi Kinerja Guru

Pelaksanaan Pembelajaran Materi Sifat Fisik Tanah Siklus I

No. Aspek yang Dinilai Skor Keterangan

0 1 2 3 4 SB B C K SK A. Tahap Pelaksanaan

1. Kegiatan Awal

a. Guru mengkondisikan kelas. √

b. Guru menginstruksikan siswa

berdoa

c. Guru mengecek kehadiran siswa. √

d. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

e. Guru melakukan apersepsi. √

f. Guru menjelaskan kegiatan

discovery learning yang akan

dilakukan oleh siswa.

2. Kegiatan Inti

a. Guru mengelompokkan siswa. √

b. Guru membagikan LKS, dan

menyediakan sumber pembelajaran.

c. Guru menyajikan peristiwa agar

siswa dapat menemukan masalah

mengenai sifat fisik tanah.

d. Guru membimbing siswa dalam

belajar kelompok: merumuskan

masalah.

e. Guru membimbing siswa dalam

belajar kelompok : merumuskan

hipotesis.

f. Guru membimbing siswa dalam

melakukan percobaan.

g. Guru melakukan tanya jawab

dengan siswa

h. Guru memberikan penghargaan

kepada siswa. √

3. Kegiatan Akhir

a. Guru membantu siswa dalam

membuat kesimpulan. √

Jumlah 37

Persentase 62%

B. Tahap Penilaian

1. Guru melakukan penilaian selama

proses pembelajaran. √

2. Guru melaksanakan penilaian. √

Jumlah 6

Persentase 75%

Page 13: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

52

c. Paparan data hasil siklus I

Berikut paparan data hasil yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa pada

pembelajaran materi sifat fisik tanah melalui model discovery learning.

Tabel 4.6

Hasil Belajar Siswa pada Materi Sifat Fisik Tanah

di Kelas V SDN Cinangsi Siklus 1

No. Nama Nilai Akhir Ketuntasan

Tuntas Belum Tuntas

1 Ai Rukmini Nurendah 45 √

2 Ade Agung Gunawan 85 √

3 Ade Tia Agustina 70 √

4 Alda Amelia Putri 80 √

5 Dedi Junaedi 85 √

6 Hendra Kustiawan 50 √

7 Jejen Suryana 65 √

8 Marsha Vina A. 60 √

9 Maya Lismayanti 80 √

10 M. Avin Firmansyah 75 √

11 Nisa Alela 75 √

12 Nur Lela 55 √

13 Rendi Setiawan 65 √

14 Resa Noviyanti 80 √

15 Riska Nurhalimah 80 √

16 Setya Indra Hardiyat 85 √

17 Sudarman 60 √

18 Susilawati 55 √

19 Tita Rosika 60 √

20 Wulan Febriani 70 √

21 Wulan Sari Nurhayati 60 √

22 Yayan Sopian 70 √

23 Anita Melawati 75 √

24 Azkah 55 √

Jumlah 10 orang 14 orang

Persentase 41,7% 58,3%

Keterangan: KKM= 75

Page 14: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

53

Berdasarkan Tabel 4.6 siswa yang mendapat nilai 45 sebanyak 1 siswa,

nilai 50 sebanyak 1 siswa, nilai 55 sebanyak 3 siswa, nilai 60 sebanyak 3 siswa,

nilai 65 sebanyak 2 siswa, nilai 70 sebanyak 4 siswa, nilai 75 sebanyak 3 siswa,

nilai 80 sebanyak 4 siswa, nilai 85 sebanyak 3 siswa. Kemudian nilai tersebut

dibandingkan dengan kriteria ketuntasan minimal yang telah ditentukan oleh

sekolah yakni 75. Dengan demikian, jika nilai siswa lebih dari atau sama dengan

75, maka siswa tersebut dinyatakan tuntas hasil belajarnya, tetapi jika nilai siswa

kurang dari 75 maka dinyatakan belum tuntas hasil belajarnya. Dapat disimpulkan

hasil tindakan siklus I terdapat siswa yang tuntas sebanyak 10 (41,7%) siswa dan

siswa yang belum tuntas sebanyak 14 (58,3%) siswa.

Fakta rendahnya hasil belajar siswa di atas ternyata siswa masih

mengalami kendala dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara

pada siswa bahwa kesulitan siswa yang belum tuntas hasil belajarnya adalah

masih belum paham materi pembelajaran serta sulit dalam menyimpulkan hasil

percobaan pada LKS.

d. Analisis siklus I

Berdasarkan data pada hasil pelaksanaan tindakan siklus I yang diantaranya

data hasil observasi kinerja guru dan aktivitas siswa, catatan lapangan, serta data

hasil belajar siswa adalah sebagai berikut.

1) Kinerja guru

a) Tahap Perencanaan

Redaksi kesimpulan pada LKS kurang dipahami siswa.

b) Tahap Pelaksanaan

(1) Guru melakukan apersepsi kurang lengkap, yakni hanya memberi satu

pertanyaan saja untuk mengaktifkan skemata siswa.

(2) Tata cara penyajian peristiwa-peristiwa seputar sifat fisik tanah kepada siswa

kurang tepat.

(3) Penjelasan pengerjaan LKS yang dipaparkan guru kurang jelas.

(4) Guru menyajikan peristiwa kurang jelas dan kurang rinci.

(5) Perumusan masalah dan hipotesis dilakukan secara lisan dan kurang

mendalam.

Page 15: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

54

(6) Guru kurang menguasai pengelolaan kelas saat kerja kelompok. Sedangkan,

karakteristik IPA salah satunya adalah menuntut guru agar dapatmelakukan

pengelolaan di kelas dengan baik.

(7) Guru kurang maksimal dalam membimbing siswa untuk melakukan

pengamatan.

(8) Guru kurang tegas memberikan aturan dalam pengerjaan tes hal ini

menyebabkan ada siswa yang mencontek.

2) Aktivitas siswa

a) Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa melalui 6 aspek yang telah

dianalisis, ternyata masih banyak siswa yang melakukan aktivitas belajar yang

belum maksimal. Dikarenakanterdapat perilaku siswa yang menyimpang dari

aktivitas belajar yang diharapkan oleh guru, hal ini terlihat pada tahap data

collection sebagian besar siswa hanya diam dan kegiatan didominasi oleh

siswa yang aktif sehingga yang paham pada materi hanya siswa yang aktif

melakukan percobaan dan pengamatan. Hal ini membuktikan bahwa discovery

learning yang merupakan pembelajaran bermakna akan berhasil jika

indikasinya muncul yakni murid aktif.

b) Pada saat presentasi kesimpulan materi kurang perhatian dari siswa karena

volume suara yang kecil selain itu hanya siswa yang pandai/aktif yang

melakukan presentasi.

c) Pengerjaan LKS kurang baik, hal ini dikarenakan guru saat membimbing

kelompok hanya kelompok itu-itu saja.

3) Hasil belajar

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data terhadap hasil belajar siswa,

ternyata masih di bawah targetyang diharapkan. Hal tersebut disebabkan oleh

beberapa faktor. Hasil wawancara terhadap siswa yang belum tuntas tentang apa

kesulitan mereka dalam mengerjakan tes adalah:

a) Siswa belum paham materi

Materi yang belum dipahami siswa disebabkan karena saat penyajian

langkah-langkah pembelajaran discovery learning dilaksanakan, ada beberapa

tahap yang belum maksimal cara pengerjaannya. Mulai penyajian peristiwa yang

Page 16: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

55

diberikan guru yang disampaikan hanya secara lisan mengakibatkan kurang

kesempatan berpikir bagi siswa, dan hanya siswa yang pandai saja yang bisa

menjawab. Begitu pula saat merumuskan masalah dan membuat hipotesis, kurang

diberikan banyak kesempatan untuk berpikir sehingga kesempatan untuk

memahami materi kurang maksimal. Saat pembuktian percobaan ternyata belum

semua siswa melakukannya, masih didominasi oleh siswa yang aktif saja dan

masih ada siswa yang bermain-main sehingga ketika menyimpulkan materi masih

banyak siswa yang belum paham.

b) Siswa merasa takut salah dalam memilih jawaban sehingga saling mencontek

Kebiasaan saling mencontek saat tes berlangsung sering terjadi, ketika

siswa mencontek kepada teman yang sama kurang pandai maka hasilnya sama

mendapat nilai di bawah rata-rata.

c) Ada kalimat dalam soal yang tidak dipahami siswa

Hasil belajar siklus I secara keseluruhan ada peningkatan dibanding data awal

meskipun belum sesuai harapan yang ditargetkan. Persentase hasil tes belajar

siswa tuntas adalah 41,7% masih jauh dari target yang ditetapkan yaitu 85%

Untuk perbaikan selanjutnya adalah dengan cara memperbaiki LKS, pengelolaan

kelas, dan alat evaluasi.

e. Refleksi siklus I

Dilihat dari hasil analisis di atas, peneliti dapat melakukan refleksi yang

hasilnya sebagai berikut.

1) Kinerja guru

a) Tahap perencanaan

(1) Guru memperbaiki redaksi kesimpulan pada LKS.

(2) Guru membuat format perumusan masalah dan hipotesis.

b) Tahap pelaksanaan

(1) Guru memberikan beberapa pertanyaan apersepsi tentang berbagai jenis tanah

dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami siswa.

(2) Guru harus menjelaskan cara mengerjakan LKS dengan jelas.

(3) Guru menyajikan peristiwa harus ditulis secara jelas dan rinci untuk

dikerjakan secara berkelompok.

Page 17: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

56

(4) Guru menyajikan perumusan masalah dan hipotesis ditulis secara jelas dan

rinci untuk dikerjakan secara berkelompok.

(5) Guru memberikan perhatian kepada siswa dengan tegas agar siswa sungguh-

sungguh mengikuti pembelajaran tidak ada yang bermain-main. Dengan kata

lain, guru harus meningkatkan kemampuannya dalam mengelola kelas.

(6) Guru harus meningkatkan kinerjanya dalam membimbing kelompok.

(7) Guru harus tegas membuat aturan dengan memberikan sanksi saat

melaksanakan tes, jika ada yang mencontek dan jika ada yang mengobrol

ketika tes masih berlangsung.

2) Aktivitas siswa

a) Agar siswa semangat, maka siswa dimotivasi dengan dijanjikan akan

diberikan hadiah bagi siswa yang mendapat nilai bagus serta berperilaku baik

ketika pembelajaran berlangsung. Hadiah akan diberikan di akhir siklus

supaya siswa berlomba-lomba untuk menjadi siswa yang terbaik dalam

kegiatan pembelajaran dan berlomba-lomba mendapatkan nilai tes yang

paling bagus.

(1) Guru menugaskan siswa yang aktif untuk membagi-bagi tugas kelompok pada

setiap anggotanya terutama pada anggota kelompok yang pasif.

(2) Guru menugaskan siswa dalam menyimpulkan hasil diskusi, meminta siswa

mengeraskan volume suara, jika belum terdengar maka guru yang mengulang

kembali ucapan siswa.

(3) Guru sering memberikan pertanyaan kepada setiap kelompok siswa tentang

hal-hal yang sulit dalam pengerjaan LKS.

3) Hasil belajar

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data terhadap hasil belajar siswa,

ternyata masih di bawah targetyang diharapkan. Hal tersebut disebabkan oleh

beberapa faktor. Perbaikannya adalah:

a) Guru memperbaiki langkah-langkah penyajian pembelajaran discovery

learningyang akan dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman materi

terutama pada tahap stimulation, problem statement, data collection, serta

generalization.

Page 18: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

57

b) Guru harus memberikan peraturan tegas saat melaksanakan tes.Peraturan

tersebut dengan memberikan informasi sebelum mengerjakan tes, siswa harus

bekerja sendiri, jangan bertanya kepada teman apalagi bertanya kepada guru,

selesai mengerjakan tes jangan ngobrol atau mengganggu teman yang belum

selesai mengerjakan tes. Selanjutnya memberi sanksi bagi siswa yang tidak

mematuhi peraturan tersebut.

c) Guru harus membuat soal disesuaikan dengan keluasan materi dan tingkat

kemampuan perkembangan siswa.

Persentase peningkatan ketuntasan tersebut dapat dilihat pada Diagram 4.1

berikut ini.

Diagram 4.1

Perbandingan Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I

Pada dasarnya telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang terbilang

cukup memuaskan dalam mengidentifikasi sifat fisik tanah, namun masih perlu

dilakukan perbaikan lagi dalam aspek kinerja guru dan aktivitas siswa pada siklus

II.

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Data awal Siklus 1

Page 19: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

58

2. Paparan data tindakan siklus II

a. Paparan data perencanaan siklus II

Perencanaan yang peneliti siapkan untuk kegiatan siklus II adalah sebagai

berikut.

1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disesuaikan dengan

model discovery learning, dibuat untuk satu kali pertemuan dalam 3 jam

pelajaran (3 x 35 menit).

2) Membuat format perumusan masalah dan hipotesis.

3) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) yang akan digunakan dalam

pembelajaran materi sifat fisik tanah dengan model discovery learning.

4) Mempersiapkan alat evaluasi berupa pilihan ganda, menjodohkan, soal

jawaban singkat, dan uraian.

5) Mempersiapkan instrumen yang akan digunakan kepada pihak ahli (expert),

diantaranya adalah format observasi kinerja guru, format observasi aktivitas

siswa, pedoman wawancara kepada guru dan pedoman wawancara kepada

siswa, format catatan lapangan, serta alat dokumentasi.

6) Menyiapkan media pembelajaran yang menunjang pada pembelajaran sifat

fisik tanah, yaitu alat dan bahan percobaan.

7) Mempersiapkan materi pembelajaran.

8) Melakukan diskusi dengan observer pada tanggal 9 Mei 2015 mengenai

pembelajaran yang akan dilakukan, meliputi alat dan bahan yang perlu

dipersiapkan siswa, aktivitas siswa yang harus terjadi, kinerja guru yang

harus dilaksanakan, serta kegiatan pembelajaran yang seharusnya terlaksana.

9) Kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan sebagai berikut.

a) Guru menyajikan peristiwa-peristiwa yang menggiring siswa menemukan

masalah.

b) Guru membagikan format untuk merumuskan masalah dan hipotesis.

c) Siswa merumuskan masalah dengan bimbingan guru.

d) Siswa merumuskan hipotesis dari masalah yang telah dirumuskan.

e) Guru membagikan LKS. Kemudian siswa melakukan percobaan sesuai

perintah di LKS.

f) Guru membantu siswa yang kesulitan melakukan percobaan.

Page 20: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

59

g) Siswa dengan bantuan guru dan LKS melakukan pengamatan terhadap hal-hal

yang terjadi selama percobaan.

h) Siswa menganalisis dan mengolah data hasil percobaan dengan bantuan guru.

i) Siswa memverifikasi hipotesis yang dibuat dengan hasil analisis percobaan.

j) Siswa menarik kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh serta menemukan

sendiri konsep dengan bantuan guru dan LKS, yakni setiap sifat fisik tanah

berbeda-beda.

Adapun perencanaan yang dilakukan guru untuk pembelajaran materi sifat

fisik tanah pada siklus II hasilnya sebagai berikut.

Tabel 4.7

Hasil Observasi Kinerja Guru

Perencanaan Pembelajaran Materi Sifat Fisik Tanah Siklus II

No. Aspek yang Dinilai Skor

0 1 2 3 4

1. Menggunakan bahan pembelajaran yang sesuaidengan

kurikulum.

2. Memetakan kompetensi dasar, indikator dan pengalaman

belajar.

3. Menentukan dan mengembangkan media/alat bantu

pembelajaran yangrelevan.

4. Memilih sumber belajar. √

5. Menentukan penataan ruang dan fasilitas belajar. √

6. Menentukan prosedur dan jenis penilaian. √

7. Membuat alat-alat penilaian dan kunci jawaban. √

Jumlah Skor 22

Persentase 78,6%

Kriteria Baik

b. Paparan data pelaksanaan siklus II

Proses pembelajaran untuk siklus II pada materi sifat fisik tanah,

dilaksanakan pada hari Senin, 11 Mei 2015 pada siswa kelas V SD Negeri

Cinangsi. Pelaksanaan dimulai pukul 07.30-09.15 WIB. Adapun pelaksanaan

siklus I adalah sebagai berikut.

Page 21: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

60

Pada kegiatan awal pembelajaran mengkondisikan siswa pada situasi belajar

mengajar yang kondusif dengan meminta siswa duduk rapi. Kemudian

menginstruksikan berdoa dengan dipimpin KM dan mengecek kehadiran siswa.

Setelah itu, guru menyampaikan informasi tentang tujuan pembelajaran yang

harus dicapai secara lisan. Selanjutnya guru melaksanakan apersepsi sebagai

berikut.

Guru : “Pernahkah kalian membuat kerajinan dari tanah?”

Siswa : “Pernah!”

Guru : “Apa yang kamu buat?”

Indra : “Asbak!”

Alda : “Pas bunga!”

Guru : “Berasal dari tanah apa membuat asbak tersebut?”

Indra : “Tanah liat, Bu!”

Alda : “Sama Bu, pas bunga juga dari tanah liat!”

Guru : “ Ya, bagus!”

Guru : “Nah sekarang,siapa yang pernah menanam tanaman?

Anita : “Saya Bu, menanam cabe di kebun!”

Guru : “Tanah apa namanya kalau untuk menanam cabe?”

Azkah : “Tidak tahuBu!”

Anita : “Tanah berhumus!”

Guru : “Ya, betul sekali, kalau untuk membuat bangunan tanah apa?”

Anita : “Pasir!”

Guru : “Betul sekali!”

(Catatan lapangan, Senin, 11 Mei 2015 ).

Guru mulai menggiring siswa untuk melakukan kegiatan inti dengan

menerapkan model discovery learningsebagai berikut.

Tahap stimulation (observasi untuk menemukan masalah) dimana guru

menyajikan peristiwa-peristiwa atau fenomena-fenomena yang memungkinkan

siswa menemukan masalah. Masalah yang disajikan adalah:

1. Apabila tanah liat, tanah berhumus, dan tanah berpasir masing-masing

dibentuk bulatan-bulatan kecil. Apa yang akan terjadi pada masing-masing

jenis tanah?

2. Apabila tanah liat, tanah berhumus, dan tanah berpasir diremas oleh tangan.

Apa yang tanganmu rasakan?

3. Apa warna tanah liat, tanah berhumus, dan tanah berpasir?

4. Apabila kita membuang sampah anorganik ke kebun, apa yang akan terjadi

pada tanahnya?

Page 22: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

61

5. Apabila di sekeliling kita ada tanah berhumus, tanah liat, dan tanah berpasir.

Apa yang bisa kamu manfaatkan dari masing-masing tanah tersebut?

Problem Statetment dimana siswa dibimbing merumuskan masalah

berdasarkan peristiwa dengan menggunakan lembar kerja. Tiap siswa berdiskusi

merumuskan masalah.

Guru : “Anak-anak, ayo semua berpikir untuk merumuskan masalah!”

Hendra : “Susi kamu jangan diam saja!”

Guru : “Ya, semua harus bisa merumuskan masalah!”

(Catatan lapangan, Senin, 11 Mei 2015 ).

Kemudian guru membimbing siswa merumuskan hipotesis berdasarkan

rumusan masalah pada format yang telah disediakan guru.

Siswa : “Bu, bagaimana cara membuat hipotesis?”

Guru : “Kalian buat pernyataan sederhana dari hasil rumusan masalah

yang telah kalian buat. Hipotesis ini merupakan dugaan

sementara dari percobaan yang akan dilakukan nanti!”

(Catatan lapangan,Senin, 11 Mei 2015 ).

Data Collection (merencanakan pemecahan masalah) melalui percobaan

atau cara lain sesuai perintah LKS untuk memecahkan masalah serta untuk

menguji hipotesis. Siswa melakukan percobaan, guru membimbing setiap

kelompok siswa melakukan percobaan.

Guru :“Bagi kelompok yang masih merasa kesulitan silakan bertanya

kepada Ibu!”

(Catatan lapangan, Senin, 11 Mei 2015 ).

Siswa melaksanakan percobaan kesatu dengan bimbingan guru. Percobaan

ini untuk mengidentifikasi struktur tanah, yaitu mengambil satu kepal setiap jenis

tanah selanjutnya dibuat bulatan-bulatan kecil. Siswa mengamati tiap jenis tanah

tersebut. Apabila tanah lengket dan saling menempel satu sama lain dengan sangat

rekat termasuk struktur tanah gumpal. Tanah yang gembur tidak lengket serta

tidak saling terpisah termasuk struktur tanah dengan derajat cukup. Keadaan tanah

yang tidak lengket sama sekali termasuk struktur tanah yang kokoh.

Percobaan kedua mengidentifikasi tekstur tanah, yaitu masing-masing tanah

diambil secukupnya, kemudian diremas diantara ibu jari. Dengan percobaan

tersebut dapat mengidentifikasi kasar, sedang, dan halus tektur tanahnya yang

dirasakan oleh kulit tangan.

Page 23: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

62

Percobaan ketiga mengidentifikasi warna tanah, siswa mengamati tiap-tiap

warna tanah. Tanah berhumus berwarna hitam/gelap, tanah liat berwarna

kekuning-kuningan, dan tanah berpasir berwarna abu-abu.

Keempat, melakukan pengamatan pada gambar, untuk mengidentifikasi

masalah pencemaran tanah dan cara penanggulangannya serta menjelaskan

pemanfaatan tanah dalam kehidupan sehari-hari.

Data processing, yakni melakukan pengamatan dan pengumpulan data.

Siswa dibantu guru melakukan pengamatan terhadap hal-hal yang terjadi selama

percobaan. Hasil diskusi salah satu kelompok siswa menuliskan, untuk struktur

tanah liat dapat dibentuk bulat, tanah berhumus dapat disatukan tanahnya menjadi

suatu gumpalan, namun agak sulit dibentuk bulat, tanah berpasir tidak bisa

dibentuk bulat. Untuk tekstur tanah siswa menuliskan, tanah liat halus, tanah

berhumus agak kasar, tanah berpasir kasar. Untuk warna tanah siswa menuliskan

tanah liat kekuning-kuningan, tanah berhumus gelap, tanah berpasir abu-abu.

Untuk pengamatan peristiwa nomor 4 dan 5 disajikan siswa dapat mengisi LKS

sesuai dengan gambar.

Verifikasi, di mana siswa melakukan pembuktian dari hipotesis yang mereka

buat dengan data hasil percobaan dan pengamatan, apakah hipotesisnya terbukti

atau bertentangan dengan hasil percobaan.

Generalization, di mana siswa menarik kesimpulan atas percobaan dan

pengamatan gambar.Siswa menarik kesimpulan tentang sifat-sifat fisik tanah

dilihat dari strukturnya, teksturnya, dan warnanya. Selanjutnya pencemaran tanah

dan penanggulangannya serta contoh pemanfaatan tanah.Untuk kegiatan akhir

siswa menyimpulkan materi dengan bimbingan guru. Guru memberi kesempatan

siswa untuk bertanya. Guru memberikan tes pada siswa. Secara keseluruhan pada

saat tes siswa dapat mengerjakan soal dengan tertib, walau masih ada siswa yang

menanyakan jawaban kepada guru. Setelah melakukan tes guru memberikan PR

dan menutup pelajaran.

Page 24: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

63

Tabel 4.8

Hasil Observasi Kinerja Guru

Pelaksanaan Pembelajaran Materi Sifat Fisik Tanah Siklus II

No. Aspek yang Dinilai Skor Keterangan

0 1 2 3 4 SB B C K SK

A. Tahap Pelaksanaan

1. Kegiatan Awal

a. Guru mengkondisikan kelas. √

b. Guru menginstruksikan siswa berdoa √

c. Guru mengecek kehadiran siswa. √

d. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran. √

e. Guru melakukan apersepsi √

f. Guru menjelaskan kegiatan discovery

learning yang akan dilakukan oleh

siswa.

2. Kegiatan Inti

a. Guru mengelompokkan siswa. √

b. Guru membagikan LKS, dan

menyediakan sumber pembelajaran. √

c. Guru menyajikan peristiwa agar siswa

dapat menemukan masalah mengenai

sifat fisik tanah.

d. Guru membimbing siswa dalam belajar

kelompok: merumuskan masalah. √

e. Guru membimbing siswa dalam belajar

kelompok : merumuskan hipotesa. √

f. Guru membimbing siswa dalam

melakukan percobaan. √

g. Guru melakukan tanya jawab dengan

siswa √

h. Guru memberikan penghargaan kepada

siswa. √

3. Kegiatan Akhir

a. Guru membantu siswa dalam membuat

kesimpulan. √

Jumlah 40

Persentase 67%

B. Tahap Penilaian

1. Guru melakukan penilaian selama

proses pembelajaran. √

2. Guru melaksanakan penilaian. √

Jumlah 6

Persentase 75%

Page 25: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

64

c. Paparan data hasil siklus II

Berikut paparan data hasil yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa pada

pembelajaran materi sifat fisik tanah melalui model discoveri learning.

Tabel 4.9

Hasil Belajar Siswa pada Materi Sifat Fisik Tanah

di Kelas V SDN Cinangsi Siklus II

No. Nama Nilai Akhir Ketuntasan

Tuntas Belum Tuntas

1 Ai Rukmini Nurendah 70 √

2 Ade Agung Gunawan 90 √

3 Ade Tia Agustina 75 √

4 Alda Amelia Putri 80 √

5 Dedi Junaedi 75 √

6 Hendra Kustiawan 75 √

7 Jejen Suryana 70 √

8 Marsha Vina A. 75 √

9 Maya Lismayanti 85 √

10 M. Avin Firmansyah 85 √

11 Nisa Alela 75 √

12 Nur Lela 65 √

13 Rendi Setiawan 80 √

14 Resa Noviyanti 90 √

15 Riska Nurhalimah 90 √

16 Setya Indra Hardiyat 90 √

17 Sudarman 70 √

18 Susilawati 65 √

19 Tita Rosika 60 √

20 Wulan Febriani 80 √

21 Wulan Sari Nurhayati 70 √

22 Yayan Sopian 80 √

23 Anita Melawati 85 √

24 Azkah 60 √

Jumlah 16 orang 8 orang

Persentase 66,7% 33,3%

Keterangan: KKM= 75

Berdasarkan Tabel 4.9 siswa yang mendapat nilai 60 sebanyak 3 siswa,

nilai 65 sebanyak 1 siswa, nilai 70 sebanyak 4 siswa, nilai 75 sebanyak 6 siswa,

nilai 80 sebanyak 4 siswa, nilai 85 sebanyak 2siswa, nilai 90 sebanyak 4 siswa.

Kemudian nilai tersebut dibandingkan dengan kriteria ketuntasan minimal yang

Page 26: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

65

telah ditentukan oleh sekolah yakni 75. Dengan demikian, jika nilai siswa lebih

dari atau sama dengan 75, maka siswa tersebut dinyatakan tuntas hasil belajarnya,

tetapi jika nilai siswa kurang dari 75 maka sisa dinyatakan belum tuntas hasil

belajarnya. Dapat disimpulkan hasil tindakan siklus II terdapat siswa yang tuntas

sebanyak 16 (66,7%) siswa dan siswa yang belum tuntas sebanyak 8 (33,3%)

siswa.

d. Analisis siklus II

Berdasarkan data pada hasil pelaksanaan tindakan siklus II yang

diantaranya data hasil observasi kinerja guru dan aktivitas siswa, catatan

lapangan, serta data hasil belajar siswa maka peneliti analisis sebagai berikut.

Dilihat dari hasil analisis di atas, peneliti dapat melakukan refleksi yang

hasilnya sebagai berikut.

1) Kinerja guru

a) Tahap perencanaan

Redaksi kesimpulan pada LKS masih kurang spesifik petunjuknya.

b) Tahap pelaksanaan

(1) Perumusan masalah dan hipotesis hanya dirumuskan oleh beberapa orang

dalam suatu kelompok. Sehingga anggota yang tidak merumuskan masalah

dan hipotesis pengetahuannya lebih sedikit dari siswa yang merumuskan

masalah dan hipotesis.

(2) Guru masih kurang menguasai pengelolaan kelas saat kerja kelompok.Hal ini

terlihat dari masih ada beberapa anggota kelompok yang membuat kegaduhan

dengan menumpahkan air ke lantai. Hal ini sesuai dengan teori pada BAB II

tentang karakteristik IPA salah satunya adalah dalam IPA guru dituntut untuk

dapat melakukan pengelolaan di kelas dengan baik.

(3) Guru masih kurang maksimal dalam membimbing siswa untuk melakukan

diskusi. Sesuai dengan hasil wawancara pada siswa di mana siswa masih

kesulitan dalam membandingkan komposisi tanah.

Page 27: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

66

2) Aktivitas siswa

a) Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa melalui 6 aspek yang telah

dianalisis, ternyata masih banyak siswa yang memperoleh hasil yang belum

maksimal. Dikarenakan guru masih belum mampu mengelola kelas dengan

baik. Sedangkan, paparan di BAB II tentang karakteristik IPA salah satunya

adalah dalam IPA guru dituntut agar dapat melakukan pengelolaan di kelas

dengan baik.

b) Ada sebagian siswa saat pelaksanaan percobaan terlihat belum sungguh-

sungguh mengerjakan tugasnya. Sedangkan, pembelajaran dalam discovery

learning merupakan pembelajaran bermakna (meaningful learning), dimana

salah satu indikasi meaningful learning adalah murid aktif.

c) Pengerjaan LKS masih kurang baik, hal ini dikarenakan ketika guru

menjelaskan instruksi pengerjaan beberapa siswa tidak memperhatikan.

3) Hasil belajar

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data terhadap hasil belajar siswa,

ternyata ada peningkatan meskipun belum mencapai target yang ditetapkan. Hal

tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Hasil wawancara terhadap siswa yang

belum tuntas tentang apa kesulitan mereka dalam mengerjakan tes adalah siswa

belum paham materi.

Materi yang belum dipahami siswa disebabkan karena saat penyajian

langkah-langkah pembelajaran discovery learning dilaksanakan, masih ada tahap

yang belum maksimal cara pengerjaannya, yakni pada tahap pengumpulan data

saat melakukan percobaan, dimana masih ada siswa yang tidak fokus pada

kegiatan percobaan yang dilakukan kelompoknya. Sehingga ketika menyimpulkan

materi masih ada siswa yang belum paham materi.

Hasil belajar siklus II secara keseluruhan ada peningkatan dari siklus I

meskipun belum mencapai target yang diharapkan. Persentase hasil tes belajar

siswa tuntas adalah 66,7% masih jauh dari target yang ditetapkan yaitu 85%

Untuk perbaikan selanjutnya adalah dengan cara memperbaiki LKS, perumusan

masalah oleh siswa, dan pengelolaan kelas.

Page 28: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

67

e. Refleksi siklus II

Dilihat dari hasil analisis di atas, peneliti dapat melakukan refleksi yang

hasilnya sebagai berikut.

1) Kinerja guru

a) Tahap perencanaan

Membubuhkan kata-kata pengantar pada kesimpulan di LKS agar siswa

mudah untuk menyimpulkan materi.

b) Tahap pelaksanaan

(1) Guru memperbaiki cara perumusan masalah dan hipotesis di mana rumusan

masalah dan hipotesis dirumuskan secara berkelompok namun ditulis oleh

masing-masing siswa.

(2) Guru memberikan perhatian kepada siswa dengan tegas agar siswa sungguh-

sungguh mengikuti pembelajaran tidak ada yang bermain-main. Dengan kata

lain, guru harus meningkatkan kemampuannya dalam mengelola kelas.

(3) Guru harus meningkatkan aktivitas dalam membimbing kelompok.

2) Aktivitas siswa

a) Guru harus meningkatkanpengelolaan kelas dengan baik.

c) Guru perlu memperbaiki dengan menugaskan kembali kepada siswa yang

aktif untuk membagi-bagi tugas kelompok pada setiap anggotanya terutama

pada anggota kelompok yang pasif. Disesuaikan dengan teori yang

dipaparkan di BAB II tentang bagaimana siswa mempengaruhi temannya agar

dapat belajar.

d) Guru memotivasi setiap siswa khususnya yang pasif untuk aktif.

e) Guru sering mengecek pekerjaan setiap kelompok.

3) Hasil belajar

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data terhadap hasil belajar siswa,

ternyata ada peningkatan meskipun belum mencapai target yang ditetapkan. Hal

tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Hal yang harus diperbaiki adalah pada

langkah-langkah discovery learning terutama pada tahappengumpulan data (data

collection)saat melakukan percobaan.

Page 29: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

68

Persentase peningkatan ketuntasan tersebut dapat dilihat pada Diagram 4.2

berikut ini.

Diagram 4.2

Perbandingan Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II

Pada dasarnya telah ada peningkatan hasil belajar siswa yang cukup

memuaskan dalam mengidentifikasi sifat fisik tanah, namun masih perlu

dilakukan perbaikan lagi dalam aspek kinerja guru dan aktivitas siswa pada siklus

III karena belum mencapai target yang diharapkan.

3. Paparan data tindakan siklus III

a. Paparan data perencanaan siklus III

Berikut adalah perencanaan untuk siklus III yang merupakan perbaikan

dari siklus II.

1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disesuaikan dengan

model discovery learning, dibuat untuk satu kali pertemuan dalam 3 jam

pelajaran (3 x 35 menit).

2) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) yang akan digunakan dalam

pembelajaran materi sifat fisik tanah dengan model discovery learning.

3) Mempersiapkan alat evaluasi berupa pilihan ganda, menjodohkan, soal

jawaban singkat, dan uraian.

0

10

20

30

40

50

60

70

Data awal Siklus I Siklus II

Page 30: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

69

4) Mempersiapkan instrumen yang akan digunakan kepada pihak ahli (expert),

diantaranya adalah format observasi kinerja guru, format observasi aktivitas

siswa, pedoman wawancara kepada guru dan pedoman wawancara kepada

siswa, format catatan lapangan, serta alat dokumentasi.

5) Menyiapkan media pembelajaran yang menunjang pada pembelajaran sifat

fisik tanah, yaitu alat dan bahan percobaan.

6) Mempersiapkan materi pembelajaran.

7) Melakukandiskusi dengan observer mengenai pembelajaran yang akan

dilakukan, meliputi alat dan bahan yang perlu dipersiapkan siswa, aktivitas

siswa yang harus terjadi, kinerja guru yang harus dilaksanakan, serta kegiatan

pembelajaran yang seharusnya terlaksana.

8) Kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan sebagai berikut.

a) Guru menyajikan peristiwa-peristiwa yang menggiring siswa menemukan

masalah.

b) Siswa untuk merumuskan masalah dengan bimbingan guru.

c) Siswa merumuskan hipotesis dari masalah yang telah dirumuskan pada format

yang telah disediakan.

d) Guru membagikan LKS. Kemudian siswa melakukan percobaan sesuai

perintah di LKS.

e) Guru membantu siswa yang kesulitan melakukan percobaan.

f) Siswa dengan bantuan guru dan LKS melakukan pengamatan terhadap hal-hal

yang terjadi selama percobaan.

g) Siswa menganalisis dan mengolah data hasil percobaan dengan bantuan guru.

h) Siswa memverifikasi hipotesis yang dibuat dengan hasil analisis percobaan.

i) Siswa menarik kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh serta menemukan

sendiri konsep dengan bantuan guru dan panduan pada LKS.

Hal-hal yang dipersiapkan pada paparan di atas hasilnya terpapar pada tabel

di bawah ini.

Page 31: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

70

Tabel 4.10

Hasil Observasi Kinerja Guru

Perencanaan Pembelajaran Materi Sifat Fisik Tanah Siklus III

No

. Aspek yang Dinilai

Skor

0 1 2 3 4

1. Menggunakan bahan pembelajaran yang sesuaidengan

kurikulum

2. Memetakan kompetensi dasar, indikator dan pengalaman

belajar.

3.

Menentukan dan mengembangkan media/alat bantu

pembelajaran yang relevan

4. Memilih sumber belajar √

5. Menentukan penataan ruang dan fasilitas belajar √

6. Menentukan prosedur dan jenis penilaian √

7. Membuat alat-alat penilaian dan kunci jawaban √

Jumlah Skor 27

Persentase 96 %

Kriteria Sangat Baik

b. Paparan data pelaksanaan siklus III

Proses pembelajaran untuk siklus II pada materi sifat fisik tanah,

dilaksanakan pada hari Senin, 18 Mei 2015 pada siswa kelas V SD Negeri

Cinangsi. Pelaksanaan dimulai pukul 07.30-09.15 WIB. Adapun pelaksanaan

siklus I adalah sebagai berikut.

Pada kegiatan awal pembelajaran mengkondisikan siswa pada situasi

belajar mengajar yang kondusif dengan meminta siswa duduk rapi. Kemudian

menginstruksikan berdoa dengan dipimpin KM dan mengecek kehadiran siswa.

Setelah itu, guru menyampaikan informasi tentang tujuan pembelajaran yang

harus dicapai secara lisan. Selanjutnya guru melaksanakan apersepsi sebagai

berikut.

Page 32: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

71

Guru : “Siapasaja yangpernahmembuat kerajinan dari tanah?”

Agung : “Saya, Bu!”

Guru : “Apa yang kamu buat?”

Agung : “Asbak!”

Guru : “Asbak apa?”

Agung : “Asbak bentuk hewan, Bu!”

Guru : “Berasal dari tanah apa asbak tersebut?”

Agung : “Tanah liat, Bu!”

Guru : “ Ya, bagus!”

Guru : “Nah sekarang, siapa yang pernah menanam tanaman?

Yayan : “Saya Bu! Menanam pohon di kebun!”

Guru : “Masih ingat tanah apa namanya yang digunakan untuk

menanam tanaman?”

Anita : “Tanah berhumus!”

Guru : “kalau tanah untuk membuat bangunan tanah apa?”

Agung : “Pasir!”

Guru : “Betul sekali!”

(Catatan lapangan,Senin, 18 Mei 2015 ).

Pada tahap apersepsi ini siswa sudah dapat menjawab pertanyaan-

pertanyaan dari guru. Kemudian guru menyampaikan langkah-lagkah

pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pembelajaran IPA hari ini (Senin, 18

Mei 2015) kepada siswa.Siswa dan guru kemudian memasuki tahap discovery

learning yang pertama sebagai berikut.

Tahap stimulation (observasi untuk menemukan masalah) dimana guru

menyajikan peristiwa-peristiwa atau fenomena-fenomena yang memungkinkan

siswa menemukan masalah. Masalah yang disajikan adalah:

1. Apabila tanah liat, tanah berhumus, dan tanah berpasir masing-masing

dibentuk bulatan-bulatan kecil. Apa yang akan terjadi pada masing-masing

jenis tanah?

2. Apabila tanah liat, tanah berhumus, dan tanah berpasir diremas oleh tangan.

Apa yang tanganmu rasakan?

3. Apa warna tanah liat, tanah berhumus, dan tanah berpasir?

4. Apabila kita membuang sampah anorganik ke kebun, apa yang akan terjadi

pada tanah?

5. Apabila di sekeliling kita ada tanah berhumus, tanah liat, dan tanah berpasir.

Apa yang bisa kamu manfaatkan dari masing-masing tanah tersebut?

Page 33: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

72

Problem Statetment dimana siswa dibimbing merumuskan masalah

berdasarkan peristiwa dengan menggunakan lembar kerja. Tiap siswa berdiskusi

merumuskan masalah.

Siswa : “Bu, Hendra memainkan tanah liat!”

Guru : “Hendra, bantu temanmu berdiskusi membuat rumusan masalah.

Kamu catat hasil diskusi pada format yang sudah Ibu bagikan”.

Siswa : “Baik, Bu!”

(Catatan lapangan,Senin, 18 Mei 2015 ).

Kemudian guru membimbing siswa merumuskan hipotesis dengan

menuliskan setiap argumen berdasarkan diskusi tiap kelompok.

Guru : “Sekarang kita akan membuat hipotesis, untuk merumuskan

hipotesis seperti pada pertemuan yang lalu, apakah semua

masih ingat caranya?

Siswa : “Ya Bu!”

(Catatan lapangan, Senin, 18 Mei 2015).

Data Collection (merencanakan pemecahan masalah) melalui percobaan dan

pengamatan sesuai perintah LKS untuk memecahkan masalah serta untuk menguji

hipotesis. Siswa melakukan percobaan, guru membimbing setiap kelompok siswa

melakukan percobaan.

Siswa melaksanakan percobaan kesatu dengan bimbingan guru yakni

mengidentifikasi warna tanah, siswa mengamati tiap-tiap warna tanah. Tanah

berhumus berwarna hitam/gelap, tanah liat berwarna kuning, dan tanah berpasir

berwarna abu-abu.

Percobaan kedua mengidentifikasi tekstur tanah, yaitu siswa

mengidentifikassi komposisi tanah terlebih dahulu dengan mencampurkan air

pada setiap jenis tanah kemudian dilihat baha-bahan penyusunnya. Setelah itu,

masing-masing tanah diambil secukupnya, tiap jenis tanah diberi sedikit air,

kemudian diremas diantara ibu jari. Dengan percobaan tersebut dapat

mengidentifikasi kasar, sedang, dan halus tektur tanahnya yang dirasakan oleh

kulit tangan.

Percobaan ketiga ini untuk mengidentifikasi struktur tanah, yaitu

mengambil satu kepal setiap jenis tanah selanjutnya dibuat bulatan-bulatan kecil.

Siswa mengamati tiap jenis tanah tersebut. Apabila tanah lengket dan saling

menempel satu sama lain dengan sangat rekat termasuk struktur tanah gumpal.

Tanah yang gembur tidak lengket serta tidak saling terpisah termasuk struktur

Page 34: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

73

tanah dengan derajat cukup. Keadaan tanah yang tidak lengket sama sekali

termasuk struktur tanah yang kokoh. Ketika guru berkeliling memeriksa setiap

kelompok ada siswa yang mencampurkan air pada tanah, sedangkan pada langkah

pengerjaan tidak demikian.

Agung : “Bu, di percobaan ketiga ini dikasih air ya Bu tanahnya?”

Guru : “Coba kamu baca pada langkah pengerjaan. Apa harus ditambah

air?”

Siswa : Oh iya, Bu. Tidak”.

(Catatan lapangan,Senin, 18 Mei 2015).

Keempat, melakukan pengamatan pada gambar, untuk mengidetifikasi

masalah pencemaran tanah dan cara penanggulangannya serta menjelaskan

pemanfaatan tanah dalam kehidupan sehari-hari.

Data processing yakni melakukan pengamatan dan pengumpulan data.

Siswa dibantu guru melakukan pengamatan terhadap hal-hal yang terjadi selama

percobaan serta hasil pengamatan pada permasalahan tanah yang disajikan dalam

LKS.

Verifikasi, di mana siswa melakukan pembuktian dari hipotesis yang mereka

buat dengan data hasil percobaan dan pengamatan, apakah hipotesisnya terbukti

atau sebaliknya.

Generalization, pada tahap ini siswa menarik kesimpulan dari kegiatan data

collection, kesimpulan tersebut ditulis pada LKS.

Untuk kegiatan akhir siswa menyimpulkan materi dengan bimbingan guru

serta dengan melakukan tanya jawab seputar tanah. Guru memberikan tes pada

siswa. Pada saat tes siswa dapat mengerjakan soal dengan tertib. Setelah

melakukan tes guru memberikan PR dan menutup pelajaran.

Tabel 4.11

Hasil Observasi Kinerja Guru

Pelaksanaan Pembelajaran Materi Sifat Fisik TanahSiklus III

No. Aspek yang Dinilai Skor Keterangan

0 1 2 3 4 SB B C K SK

A. Tahap Pelaksanaan

1. Kegiatan Awal

a. Guru mengkondisikan kelas. √

b. Guru menginstruksikan siswa berdoa. √

c. Guru mengecek kehadiran siswa. √

d. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

Page 35: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

74

No. Aspek yang Dinilai Skor Keterangan

0 1 2 3 4 SB B C K SK

e. Guru melakukan apersepsi √

f. Guru menjelaskan kegiatan discovery

learning yang akan dilakukan oleh

siswa.

2. Kegiatan Inti a. Guru mengelompokkan siswa. √

b. Guru membagikan LKS, dan

menyediakan sumber pembelajaran. √

c. Guru menyajikan peristiwa agar siswa

dapat menemukan masalah mengenai

sifat fisik tanah. √

d. Guru membimbing siswa dalam belajar

kelompok: merumuskan masalah. √

e. Guru membimbing siswa dalam belajar

kelompok : merumuskan hipotesa.

f. Guru membimbing siswa dalam

melakukan percobaan.

g. Guru melakukan tanya jawab dengan

siswa.

h. Guru memberikan penghargaan kepada

siswa. √

3. Kegiatan Akhir a. Guru membantu siswa dalam membuat

kesimpulan. √

Jumlah 57

Persentase 95%

B. Tahap Penilaian

1. Guru melakukan penilaian selama

proses pembelajaran. √

2. Guru melaksanakan penilaian. √

Jumlah 8

Persentase 100%

Page 36: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

75

c. Paparan data hasil siklus III

Berikut paparan data hasil yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa pada

pembelajaran materi sifat fisik tanah melalui model discoveri learning.

Tabel 4.12

Hasil Belajar Siswa pada Materi Sifat Fisik Tanah

di Kelas V SDN Cinangsi Siklus III

No. Nama Nilai Akhir Ketuntasan

Tuntas Belum Tuntas

1 Ai Rukmini Nurendah 75 √

2 Ade Agung Gunawan 100 √

3 Ade Tia Agustina 75 √

4 Alda Amelia Putri 85 √

5 Dedi Junaedi 80 √

6 Hendra Kustiawan 85 √

7 Jejen Suryana 80 √

8 Marsha Vina A. 80 √

9 Maya Lismayanti 80 √

10 M. Avin Firmansyah 85 √

11 Nisa Alela 85 √

12 Nur Lela 80 √

13 Rendi Setiawan 95 √

14 Resa Noviyanti 95 √

15 Riska Nurhalimah 100 √

16 Setya Indra Hardiyat 100 √

17 Sudarman 80 √

18 Susilawati 60 √

19 Tita Rosika 60 √

20 Wulan Febriani 75 √

21 Wulan Sari Nurhayati 80 √

22 Yayan Sopian 80 √

23 Anita Melawati 90 √

24 Azkah 60 √

Jumlah 21 orang 3 orang

Persentase 87,5% 12,5%

Keterangan: KKM= 75

Berdasarkan Tabel 4.10 siswa yang mendapat nilai 60 sebanyak 2 siswa,

nilai 65 sebanyak 1 siswa, nilai 75 sebanyak 3 siswa, nilai 80 sebanyak 8 siswa,

nilai 85 sebanyak 4 siswa, nilai 95 sebanyak 3 siswa, nilai 100 sebanyak 3 siswa.

Kemudian nilai tersebut dibandingkan dengan kriteria ketuntasan minimal yang

Page 37: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

76

telah ditentukan oleh sekolah yakni 75. Dengan demikian, jika nilai siswa lebih

dari atau sama dengan 75, maka siswa tersebut dinyatakan tuntas hasil belajarnya,

tetapi jika nilai siswa kurang dari 75 maka sisa dinyatakan belum tuntas hasil

belajarnya. Dapat disimpulkan hasil tindakan siklus III terdapat siswa yang tuntas

sebanyak 16 (66,7%) siswa dan siswa yang belum tuntas sebanyak 8 (33,3%)

siswa.

d. Analisis siklus III

Berdasarkan data pada hasil pelaksanaan tindakan siklus III yang

diantaranya data hasil observasi kinerja guru dan aktivitas siswa, catatan

lapangan, serta data hasil belajar siswa maka peneliti analisis sebagai berikut.

1) Kinerja guru

Kinerja guru baik perencanaan ataupun pelaksanaan telah mengalami

peningkatan hasil perencanaan yakni sebesar 96% dan hasil pelaksanaannya

sebesar 98% hal ini membuktikan kinerja guru telah mencapai target yang telah

ditetapkan yakni 85%. Guru telah berhasil menjadi falisilitator bagi siswa untuk

menemukan konsep-konsep tentang sifat fisik tanah serta memotivasi siswa untuk

terus berusaha dalam percobaan dan pengamatan hingga akhirnya dapat

menemukan konsep itu sendiri.

2) Aktivitas siswa

Ketika siswa dipersilahkan memulai percobaan, siswa dengan semangat

untuk melakukan percobaan. Siswa tergali rasa penasaran untuk mencoba, terbukti

aktivitas diskusi kelompok meningkat dari siklus II sebesar 68% menjadi 91%

pada siklus III ini.Dilihat dari hasil pengerjaan LKS, secara keseluruhan siswa

telah mampu mengerjakan LKS dengan baik karena pembelajaran menjadi

kondusif serta siswa mampu mengkonstruktif pengetahuan melalui model

discovery learning.

3) Hasil belajar

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data terhadap hasil belajar

siswa, ternyata hasil belajar siswa telah mengalami peningkatan serta secara

keseluruhan telah mencapai target yang diharapkan. Tetapi, ada tiga siswa yang

Page 38: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

77

belum mencapai KKM, dengan kata lain siswa tersebut belum tuntas hasil

belajarnya.

e. Refleksi siklus III

Dilihat dari hasil analisis di atas, hasil refleksinya adalah guru melakukan

remedial pada siswa yang belum tuntas sebanyak 3 siswa. Namun, secara

keseluruhan untuk kinerja guru, aktivitas siswa, serta hasil belajar siswa telah

mencapai target yang diharapkan, maka tidak perlu diadakan perbaikan kembali.

Hal ini menandakan bahwa penelitian ini berhasil.

Persentase peningkatan ketuntasan tersebut dapat dilihat pada Diagram 4.3

berikut ini.

Diagram 4.3

Perbandingan Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus III

C. Paparan Pendapat Siswa dan Guru

1. Paparan pendapat siswa

Peneliti mengadakan wawancara yang dilakukan terhadap siswa untuk

memperoleh gambaran mengenai pendapat siwa dalam pembelajaran discovery

learning. Melalui wawancara peneliti mengajukan beberapa pertanyaan. Pada

tahap awal pembelajaran mereka masih belum terbiasa melakukan langkah-

langkah yangdiinstruksikan oleh guru dengan model discovery learning.Tetapi

pada petemuan berikutnya siswa mulai terbiasa dan merasa senang dengan

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Data awal Siklus I Siklus II Siklus III

Page 39: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

78

pembelajaran tersebut.Selain itu siswa juga merasa semangat untuk melakukan

aktivitas kerja kelompok karena bisa bekerja dengan baik dengan sesama

temannya.

2. Paparan pendapat guru

Pembelajaran yang dilakukan peneliti mendapat respon positif. Guru

mengakui melalui penerapan model discovery learning siwa lebih aktif

belajar.Dengan pembelajaran tersebut siswa lebih terlihat antusias.Penguasaan

materi oleh siswa lebih dipahami karena mereka menemukan sendiri konsep,

adapun hal-hal yang tidak mereka pahami dapat saling bertanya dengan temannya

yang lebih pandai dan saling bekerjasama dalam memecahkan masalah.

D. Pembahasan

Penelitian ini mengenai penerapan model discovery learning pada materi

sifat fisik tanah di kelas V SDN Cinangsi Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten

Sumedang. Di bawah ini akan dipaparkan hasil penelitian sebagai berikut.

1. Perencanaan

Pembelajaran IPA pada materi sifat fisik tanah ini memakai model

pembelajaran yang merupakan rancangan, pola, kerangka berlandaskan landasan

filosofis dan pedagogis berisi muatan mata pelajaran dengan susunan prosedur

yang sistematis. Penggunaan model pembelajaran ini supaya pengembangan

kurikulum, pedoman pembelajaran, penempatan bahan-bahan pembelajaran lebih

terstruktur sehingga lingkungan belajar menjadi kondusif dan nyaman serta

penggunaan model pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan adalah

discovery learning yang menuntut siswa untuk berpikir kritis serta aktif dalam

pembelajaran. Rumusan umum model discovery learning memiliki potensi yang

baik untuk digunakan pada pembelajaran sifat fisik tanah.

Perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti adalah pengkajian

standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator. Selanjutnya bersama-sama

menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disesuaikan dengan

model discovery learning,membuat Lembar Kerja Siswa (LKS), mempersiapkan

alat evaluasi, mempersiapkan instrumen yang akan digunakan kepada pihak ahli

(expert), menyiapkan media pembelajaran yang menunjang pada pembelajaran

Page 40: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

79

sifat fisik tanah, mempersiapkan materi pembelajaran yakni materi sifat fisik

tanah dimana materi sifat fisik tanah ini termasuk dalam ruang lingkup IPA, serta

melakukan diskusi dengan observer.

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari siklus I,II dan III pada

perencanaan yang dirancang guru terdapat peningkatan yang lebih baik dari tiap

siklusnya dimana persentase perencanaan siklus I adalah 71℅, siklus II 78,6 ℅

dan pada siklus III 96℅. Gambaran lebih jelasnya terdapat pada Diagram berikut.

Diagram 4.4

Perbandingan Persentase Kinerja Guru Pada Tahap Perencanaan Tiap

Siklus

Pada perencanaan siklus I temuan peneliti adalah redaksi kesimpulan pada

LKS kurang dipahami siswa. Kemudian untuk siklus II redaksi kesimpulan pada

LKS masih kurang spesifik petunjuknya.Pada siklus III peneliti terus

memperbaiki LKS, sehingga upaya perbaikan tersebut memperoleh perubahan

yang baik terhadap proses dan hasil belajar siswa.

2. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dimulai dari pada kegiatan awal pembelajaran

mengkondisikan siswa pada situasi belajar mengajar yang kondusif dengan

meminta siswa duduk rapi. Kemudian menginstruksikan berdoa dengan dipimpin

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Siklus I Siklus II Siklus III

Page 41: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

80

KM dan mengecek kehadiran siswa. Setelah itu, guru menyampaikan informasi

tentang tujuan pembelajaran yang harus dicapai secara lisan. Selanjutnya guru

melaksanakan apersepsi. Selanjutnya tahap pelaksanaan model discovery learning

menurut Syah (dalam Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013) adalah:

b. Penyajian peristiwa atau fenomena berupa pertanyaan yang menggiring siswa

menemukan masalah. Hal ini sesuai dengan pendapat Susanto (2012, hlm.

167) bahwa “IPA merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari

fenomena alam”.

c. Perumusan hipotesis.

d. Melakukan percobaan dan pengamatan dimana guru membimbing siswa

dalam melakukan percobaan (kerja ilmiah). Dalam hal ini guru menampilkan

salah satu karakteristik IPA menurut Sujana (dalam Djuanda & Maulana,

2010) yakni, menuntut guru untuk mampu melakukan kerja ilmiah. Percobaan

yang dilakukan siswa untuk mengidentifikasi tanah yang ada di lingkungan

siswa serta mudah ditemui oleh siswa agar konsep tentang tanah tersebut dapat

diaplikasikan dalam kehidupan siswa. Seperti tanah berhumus merupakan

tanah baik untuk menanam tumbuhan, maka siswa tidak akan menanam

tumbuhan di tanah berpasir atau tanah liat. Dalam percobaan siswa

mengidentifikasi warnat tanah, struktur tanah yakni susunan atau gumpaan

tanah, tekstur tanah yakni kasar halusnya tanah, penggunaan tanah,

pencemaran tanah, serta penanggulangan dari pencemaran tanah.

Karena model discovery learning menuntu siswa untuk mampu

mengkonstruksikan temuan-temuannya, maka untuk siswa yang asor perlu

bimbingan untuk melakukan percobaan untuk itu percoban dilakukan secara

berkelompok dengan bimbingan guru.

e. Menganalisis dan mengolah data hasil percobaan, memverifikasi hipotesis

yang dibuat dengan hasil analisis percobaan, kemudian menarik kesimpulan

berdasarkan data yang diperoleh. Dengan melalui tahap model discovery

learning tersebut siswa mengkonstruksikan pengetahuannya sesuai dengan

teori konstruktivisme menurut (Suyono dan Hariyanto, 2011) bahwa

pengalaman belajar semata-mata sebagai suatu proses pengaturan model

mental seseorang untuk mengakomodasi pengalam-pengalaman baru.

Page 42: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

81

Pada pelaksanaan siklus I kinerja guru kurang maksimal terlihat dari

aktivitas siswa yang kurang kondusif serta kurang aktif sedangkan, pada

pembelajaran discovery learning yang merupakan pembelajaran bermakna

haruslah menjadikan siswa menjadi aktif. Hal ini sesuai dengan pendapat

Flewelling & Higginson (dalam Suyono & Hariyanto, 2011) bahwa indikasi

pembelajaran bermakna (meaningful learning) adalah salah satunya murid aktif.

Keadaan yang kurang kondusif juga dikarenakan guru yang kurang baik

melakukan pengelolaan kelas. Sesuai dengan pendapat Sujana (dalam Djuanda &

Maulana, 2010) bahwa karakteristik IPA salah satunya adalah menuntut guru

untuk mampu melakukan pengelolaan di kelas dan di laboratorium.

Selain itu, penyajian peristiwa-peritiwa agar dapat merumuskan masalah

kurang menyeluruh serta guru yang lebih terlibat dalam melakukan perumusan

masalah. Di mana seharusnya siswa yang merumuskan masalah, dengan penyajian

peristiwa yang memunculkan keinginan pada siswa untuk merumuskan masalah.

Hal ini sesuai dengan pendapat Syah (dalam Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2013) bahwa guru menghadapkan siswa pada suatu keadaan dimana

siswa akan memulai menemukan masalah, dan memunculkan keinginan pada

siswa untuk menemukan sendiri masalahnya.

Bentuk perbaikan untuk siklus I dilaksanakan pada sikllus II yaitu, guru

memberikan beberapa pertanyaan apersepsi tentang berbagai jenis tanah dengan

menggunakan kalimat yang mudah dipahami siswa. Guru harus menjelaskan cara

mengerjakan LKS dengan jelas. Guru membuat format perumusan masalah dan

hipotesis agar siswa dapat aktif berdiskusi dengan anggota kelompoknya

merumuskan masalah dan hipotesis. Guru sering mengontrol tiap kelompok secara

merata untuk membantu kelompok yang kesulitan serta melakukan observasi

aktivitas siwa.

Pada pelaksanaan siklus III beberapa hal yang diperbaiki yakni pada tahap

generalization dimana siswa masih kesulitan dalam melakukan kesimpulan.

Dimana ada kelompok siswa yang konten kesimpulannya bukan merupakan

konsep yng harus ditemukan melainkan narasi dari proses pembelajaran yang

telah mereka laksanakan. Sedangkan menurut Syah (dalam Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan, 2013) pada tahap generalization ini siswa menarik

Page 43: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

82

kesimpulan untuk menegaskan konsep yang ditemukan setelah melewati tahap

verification.

3. Hasil Belajar

Berdasarkan hasil data awal yang diperoleh dari tes hasil belajar materi

sifat fisik tanah hanya 3 orang yang tuntas mencapai nilai KKM yang telah

ditentukan yaitu 75 dengan kata lain hanya 12,5% kemudian setelah dilakukan

tindakan melalui penerpana model discovery learning pada siklus I terjadi

peningkatan, siswa yang tuntas mencapai nilai KKM yaitu bertambah menjadi 10

siswa kemudian di siklus II menjadi 16 siswa dan pada siklus III bertambah

menjadi 21orang, artinya hanya 3 siswaatau sekitar 12,5% yang tidak tuntas hasil

belajarnya. Hal ini menunjukkan bahwa model discovery learning mampu

meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi sifat fisik tanah. Model

ini tidak hanya membuat siswa aktif dengan kata lain menciptakan pembelajaran

student centered juga siswa dapat menemukan suatu konsep lebih baik dengan

caranya sendiri. Hal ini sesuai dengan pendapat kecakapanya Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan(2013) bahwa salah satu kelebihan model discovery

learning adalah dengan siswa menemukan sendiri, maka

akan terhindar dari keragu-raguan dalam memahami suatu konsep dan siswa akan

mengerti konsep lebih baik.

Peningkatan kinerja guru pada materi sifat fisik tanah tiap siklusnya

tergambar pada tabel dan diagram berikut.

Tabel 4.13

Perbandingan Hasil Observasi Kinerja Guru pada Pembelajaran

Sifat Fisik Tanah Kelas V SDN Cinangsi

Siklus Jumlah Kriteria Jumlah persentase

Sangat

Baik

Baik Cukup Kurang Kurang

Sekali

Tahap

perencanaan

Tahap

Pelaksanaan

Tahap

Penilaian

I 0 3 0 0 0 71 62 75

II 0 3 0 0 0 79 67 75

III 3 0 0 0 0 96 95 100

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat digambarkan perbandingan hasil observasi

kinerja guru pada pembelajaran sifat fisik tanah kelas V SDN Cinangsi dalam

Diagram 4.5 berikut.

Page 44: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

83

Diagram 4.5

Perbandingan Persentase Kinerja Guru pada Pembelajaran Sifat Fisik

Tanah Kelas V SDN Cinangsi Tiap Siklus

Peningkatan aktivitas siswa pada materi sifat fisik tanahtiap siklusnya

tergambar pada tabel dan Diagram berikut.

Tabel 4.14

Perbandingan Nilai Aktivitas Siswa pada Pembelajaran Sifat Fisik Tanah

Kelas V SDN Cinangsi

Kegiatan

Jumlah persentase

Sangat

Baik Baik Cukup Kurang

Kurang

Sekali

Siklus I 2 7 15 0 0

Siklus II 6 7 11 0 0

Siklus III 24 0 0 0 0

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat digambarkan perbandingan hasil aktivitas

siswa pada pembelajaran sifat fisik tanah kelas V SDN Cinangsi dalam Diagram

4.5 berikut.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Siklus I Siklus II Siklus III

Page 45: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

84

Diagram 4.6

Perbandingan Persentase Aktivitas Siswa pada Pembelajaran Sifat Fisik

Tanah Kelas V SDN Cinangsi Tiap Siklus

Peningkatan hasil belajar siswa pada materi sifat fisik tanah tiap siklusnya

tergambar pada tabel dan Diagram berikut.

Tabel 4.15

Perbandingan Nilai Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Sifat Fisik

Tanah

Kelas V SDN Cinangsi

No Kegiatan

Jumlah siswa Persentase

Tuntas Belum

Tuntas Tuntas

Belum

Tuntas

1. Data Awal 3 21 12,5% 87,5%

2. Siklus I 10 14 41,7% 58,3%

3. Siklus II 16 8 66,7% 33,3%

4. Siklus III 21 3 87,5% 12,5%

Berdasarkan Tabel 4.15 dapat digambarkan perbandingan hasil aktivitas

siswa pada pembelajaran sifat fisik tanah kelas V SDN Cinangsi dalam Diagram

4.6 berikut.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Siklus I Siklus II Siklus III

Page 46: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan …repository.upi.edu/19636/6/s_pgsd_kelas_1101492_chapter4.pdf · awal, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dengan materi

85

Diagram 4.7

Perbandingan Persentase Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Sifat Fisik

Tanah Kelas V SDN Cinangsi Tiap Siklus

Melalui penelitian yang telah dilaksanakan sebanyak tiga siklus ini

terdapat peningkatan yang signifikan terhadap kemampuan siswa dalam

mengidentifikasi sifat fisik tanah sebelum diadakannya tindakan yang berdasarkan

pada penelitian data awal dan setelah dilaksanakan tindakan. Penerapan model

discovery learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Cinangsi

Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang telah berhasil dilaksanakan.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Siklus I Siklus II Siklus III