bab iv metode penelitian 4eprints.umm.ac.id/39619/5/bab iv.pdfperilaku dalam pemberian makanan pada...

14
53 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan suatu rancangan yang sangat penting didalam melakukan penelitian, memugkinkan pengontrolan secara maksimal beberapa faktor yang dapat mempengaruhi akurasi suatu hasil. Desain penelitian merupakan suatu strategi penelitian dalam mengidentifikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir pengumpulan data (Nursalam, 2013). Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama membuat gambaran tentang suatu objek (Notoatmodjo, 2005). Penelitian yang akan dilakukan adalah gambaran perilaku dalam pemberian makanan pada balita kuraang gizi ditinjau dari aspek sosial budaya meliputi, aspek pendidikan, pekerjaan, pendapatan. tradisi / kepercayaan, pengetahuan, aktifitas makan. 4.2 Kerangka Penelitian Kerangka penelitian adalah tahapan dalam penelitian dimana pada kerangka penelitian akan dijelaskan alur penelitian dari menentukan populasi sampai menentukan kesimpulan (Nursalam, 2008).

Upload: others

Post on 31-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV METODE PENELITIAN 4eprints.umm.ac.id/39619/5/BAB IV.pdfperilaku dalam pemberian makanan pada balita kuraang gizi ditinjau dari aspek sosial budaya meliputi, aspek pendidikan,

53

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan suatu rancangan yang sangat penting

didalam melakukan penelitian, memugkinkan pengontrolan secara maksimal beberapa

faktor yang dapat mempengaruhi akurasi suatu hasil. Desain penelitian merupakan suatu

strategi penelitian dalam mengidentifikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir

pengumpulan data (Nursalam, 2013).

Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif yaitu suatu

metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama membuat gambaran tentang

suatu objek (Notoatmodjo, 2005). Penelitian yang akan dilakukan adalah gambaran

perilaku dalam pemberian makanan pada balita kuraang gizi ditinjau dari aspek sosial

budaya meliputi, aspek pendidikan, pekerjaan, pendapatan. tradisi / kepercayaan,

pengetahuan, aktifitas makan.

4.2 Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian adalah tahapan dalam penelitian dimana pada kerangka

penelitian akan dijelaskan alur penelitian dari menentukan populasi sampai menentukan

kesimpulan (Nursalam, 2008).

Page 2: BAB IV METODE PENELITIAN 4eprints.umm.ac.id/39619/5/BAB IV.pdfperilaku dalam pemberian makanan pada balita kuraang gizi ditinjau dari aspek sosial budaya meliputi, aspek pendidikan,

54

Kerangka kerja dalam penelitian ini dapat dilihat dari skema atau bagan

dibawah ini :

Gambar 4.1 Kerangka Penelitian Gambaran perilaku pemberian makanan pada

balita gizi kurang ditinjau dari aspek sosial budaya

Populasi: Jumlah balita gizi kurang di Puskesmas Keraton Kecamatan Keraton

Kabupaten Pasuruan 106 balita

Tehnik Sampling: Probality Sampling

Sampel: Ibu dengan balita gizi kurang di Puskesmas Kraton Kecamatan Kraton

Kabupaten Pasuruan

Analisa Data :

Deskriptif

Hasil: mengetahui gambaran perilaku ibu dalam pemberian makanan pada balita

gizi kurang ditinjau dari aspek sosial budaya

Identifikasi Variabel :

Gambaran perilaku pemberian makan pada terhadap balita gizi kurang ditinjau dari aspek sosial budaya. (meliputi : aspek pekerjaan, pendidikan,

pekerjaan, pendapatan, tradisi/kepercayaan, pengetahuan, aktifitas makan)

Alat Ukur

Observasi

Page 3: BAB IV METODE PENELITIAN 4eprints.umm.ac.id/39619/5/BAB IV.pdfperilaku dalam pemberian makanan pada balita kuraang gizi ditinjau dari aspek sosial budaya meliputi, aspek pendidikan,

55

4.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

4.3.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generilasi yang terdiri atas subyek atau obyek

yang sesuai dengan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti (Sugiyono, 2013).

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu dengan balita gizi kurang di Puskesmas

Keraton yang berjumlah 106 balita.

4.3.2 Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan suatu proses seleksi sampel yang digunakan

dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili

keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2007). Dalam penelitian ini, teknik

sampling yang digunakan adalah Probability sampling dengan maksud untuk

memberikan peluang yang sama dalam pengambilan sampel, yang bertujuan

untuk generalisasi dengan teknik sampling Proportionate Stratified Random Sampling

yang digunakan anggota populasinya tidak homogen yang terdiri kelompok yang

homogen (Notoatmojo, 2012).

4.3.3 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiono, 2013). Sampel dalam penelitian ini adalah ibu dengan balita

gizi kurang dengan usia 0 – 5 tahun pada 6 Desa di Puskesmas Kraton. Untuk

menentukan besarnya sampel, digunakan rumus Taro Yamane:

Page 4: BAB IV METODE PENELITIAN 4eprints.umm.ac.id/39619/5/BAB IV.pdfperilaku dalam pemberian makanan pada balita kuraang gizi ditinjau dari aspek sosial budaya meliputi, aspek pendidikan,

56

n=

Keterangan: n = Besar sampel N = Besar populasi d = Derajat penyimpangan terhadap populasi yang diinginkan : 5%

(0,05).

Berdasarkan rumus diatas, maka dapat dihitung jumlah sampel sebagai

berikut :

n=

n=

n=

n= 82 (pembulatan dari 81,53846)

Berdasarkan hasil perhitungan rumus di atas, penelitian ini dibutuhkan

sebanyak 82 responden. Sampel sudah homogen, maka dilakukan teknik

sampling Proportionate Stratified Random Sampling dengan cara sebagai berikut :

Jumlah sampel pada masing – masing desa adalah sebagai berikut :

1. Desa Bedungan

2. Desa Rejosari

Page 5: BAB IV METODE PENELITIAN 4eprints.umm.ac.id/39619/5/BAB IV.pdfperilaku dalam pemberian makanan pada balita kuraang gizi ditinjau dari aspek sosial budaya meliputi, aspek pendidikan,

57

3. Desa Selotambak

4. Desa Curahdukuh

5. Desa Gerongan

6. Desa Kraton

4.4 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau

fenomena. Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan

ukuran dalam penelitian, sedangkan cara pengukuran merupakan cara dimana

variabel dapat diukur dan ditentukan karakteristiknya (Hidayat, 2008 : 34).

Menurut Nursalam (2013 : 180),definisi operasional adalah definisi berdasarkan

karakteristik yang diamati dari suatu yang didefinisikan tersebut.

Page 6: BAB IV METODE PENELITIAN 4eprints.umm.ac.id/39619/5/BAB IV.pdfperilaku dalam pemberian makanan pada balita kuraang gizi ditinjau dari aspek sosial budaya meliputi, aspek pendidikan,

58

Tabel 4.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel Definisi

Operasional

Parameter Alat Ukur Skala Hasil Ukur

Gambaran

perilaku ibu

dalam

pemberian

makanan

ditinjau dari

aspek sosial

budaya

Tindakan

pemenuhan

nutrisi balita

sesuai dengan

kebutuhan balita

dinilai dari aspek

(pendidikan,

pekerjaan,

kepercayaan,

pengetahuan,

aktifitas makan)

1. Pendidikan (Tingkat / jenjang tahun pendidikan formal tertinggi yang telah ditempuh)

Kuisioner Ordinal - Pendidikan Tinggi bila akademi / PT

- Sedang bila tamat SMP / SMA

- Rendah bila tamat SD / Tidak

2. a) Pekerjaan (Kegiatan yang menghasilkan sebuah karya bernilai imbalan (uang) dalam kurun waktu lama

Kuisioner Nominal - Bekerja : Buruh,

pemulung, petani,

swasta, PNS.

- Tidak Bekerja

b).Pendapatan (Upah hasil dari pekerjaan yang dibandingkan dengan UMR (Upah Minimul Kab. Pasuruan)

(Pergub, 2015)

Kuisioner Nominal - < 3.000.000 - > 3.000.000

3. Tradisi / Kepercayaan (Ada tdaknya pengaruh kepercayaan yang dimiliki keluarga dalam pemberian nutrisi)

Kuisioner Nominal - Dipengaruhi Budaya

- Tidak dipengaruhi Budaya

4. Pengetahuan (Segala bentuk informasi yang diketahui tentang konsep gizi)

Kuisioner Ordinal Kategori menurut Nursalam (2008) : - Baik bila skor atau

nilai 76 – 100% - Cukup bila skor

atau nilai 56 – 75%

- Kurang baik bila skor atau nilai ≤56%

Page 7: BAB IV METODE PENELITIAN 4eprints.umm.ac.id/39619/5/BAB IV.pdfperilaku dalam pemberian makanan pada balita kuraang gizi ditinjau dari aspek sosial budaya meliputi, aspek pendidikan,

59

5. Aktifitas makan (rutinitas pemberian nutrisi yang diberikan oleh ibu dalam waktu 1 minggu)

Kuisioner Nominal - Baik a) Kategori

Balita 0-6 bulan

b) Kategori balita ≥ 6 bulan

- Buruk a) Kategori

Balita 0-6 bulan

b) Kategori balita ≥ 6 bulan

4.5 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Keraton Kecamatan Keraton.

4.6 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016 di puskesmas Kraton

Kecamatan Kraton.

4.7 Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan pada waktu peneliti menggunakan

suatu metode penelitian (Arikunto, 2010). Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah lembar kuisioner untuk menilai variabel yang diberikan

respoden.

Kuisioner yang diberikan kepada responden berjumlah 25 pertanyaan

yang terdiri dari 5 pertanyaan mencakup data umum responden (pendidikan

orang tua, pekerjaan orang tua, penghasilan orang tua, tradisi/kepercayaan orang

tua), 10 pertanyaan mencakup aspek pengetahuan responden, dan 10 pertanyaan

Page 8: BAB IV METODE PENELITIAN 4eprints.umm.ac.id/39619/5/BAB IV.pdfperilaku dalam pemberian makanan pada balita kuraang gizi ditinjau dari aspek sosial budaya meliputi, aspek pendidikan,

60

mencakup aktifitas makan. Bentuk pertanyaan ada 3 jenis yaitu, essay, pilihan

ganda dan pernyataan dengan pilihan YA dan TIDAK. Jika responden menjawab

pertanyaan pada pilihan ganda dengan jika jawaban benar skor = 1, jika salah

skor = 0. Pada pernyataan dengan YA maka skor = 1 dan tidak maka skor = 0.

4.7.1 Kuisioner Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan memberikan kuisioner

tentang object pengetahuan yang akan diukur, selanjutnya dilakukan penilaian

dimana setiap jawaban benar dari masing – masing pertanyaan diberi nilai 1 dan

jika salah diberi nilai 0. Skor terendah 0 dan skor tertinggi 10. Respon jawaban

responden terhadap item – item pertanyaan dijumlahkan untuk mendapatkan

skor pengetahuan. Skor jawaban dengan skor yang diharapkan (tertinggi)

kemudian dikalikan 100% dan hasilnya berupa presentase dengan rumusan

sebagai berikut :

Keterangan :

N : Nilai Pengetahuan

Sp : Skor tertinggi yang didapat

Sm : Skor tertinggi

4.7.2 Kuisioner Perilaku Aktifitas Makan

Pengukuran dilakukan dengan memberikan kuisioner observasi perilaku

yang akan diukur, selanjutnya dilakukan dengan setiap penilaian jawaban benar

dari masing – masing pernyataan selalu, jarang, tidak pernah dengan skor

jawaban benar adalah 3 dan salah nilai 1. Penilaian mean ialah nilai rata – rata dari

Page 9: BAB IV METODE PENELITIAN 4eprints.umm.ac.id/39619/5/BAB IV.pdfperilaku dalam pemberian makanan pada balita kuraang gizi ditinjau dari aspek sosial budaya meliputi, aspek pendidikan,

61

beberapa buah data. Nilai mean dapat ditentukan dengan membagi jumlah data

dengan banyaknya data. Nilai Mean bila distribusi datanya normal, bila tidak

normal maka digunakan penilaian median. Distribusi data normal atau tidak

normal dilakukan uji normalitas terlebih dahulu (Sugiyono, 2009).

Tabel 4.3 Kisi – Kisi Kuisioner Gambaran perilaku pemberian makanan pada

balita kurang gizi ditinjau dari sosial budaya

Aspek Pengetahuan

No Item ∑ Soal Keterangan

1.

2.

Keadaan Balita Sehat

Pemberian Nutrisi

5

5

1,6,10,5,4

2,3,7,8,9

Aspek Aktifitas Makan

1.

2.

3.

4.

Jenis Makanan

Frekuensi Makanan

Kesesuaian Usia Pemberian Makanan

Variasi makanan balita

2

2

2

3

1,2

4,7

5,6

3,8,10

Total 20

4.8 Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan

proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian

(Nursalam, 2008). Langkah – langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data

tersebut yaitu :

Page 10: BAB IV METODE PENELITIAN 4eprints.umm.ac.id/39619/5/BAB IV.pdfperilaku dalam pemberian makanan pada balita kuraang gizi ditinjau dari aspek sosial budaya meliputi, aspek pendidikan,

62

A. Tahap Persiapan

1. Mempersiapkan kuisioner

2. Mengajukan permohonan izin kepada Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

3. Setelah permohonan izin disetujui, peneliti melanjutkan permohonan izin

penelitian kepada pihak – pihak yang terkait dalam hal ini kepala Puskesmas

Keraton Kecamatan Keraton Kabupaten Pasuruan

B. Tahap Pelaksanaan

1. Melakukan pendekatan dengan memperkenalkan identitas diri kepada

responden penelitian

2. Menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada responden, setelah itu

meminta persetujuan subyek untuk menjadi responden penelitian

3. Membagikan kuisioner kepada responden

C. Tahap Pengumpulan Data

1. Kuisioner yang telah diisi selanjutnya dikumpulkan

2. Mengecek nama dan kelengkapan identitas responden

3. Mengecek kelengkapan data yaitu kelengkapan pengisian lembar kuisioner

4. Memeriksa kembali jika dalam pengisian yang salah atau kurang lengkap.

Page 11: BAB IV METODE PENELITIAN 4eprints.umm.ac.id/39619/5/BAB IV.pdfperilaku dalam pemberian makanan pada balita kuraang gizi ditinjau dari aspek sosial budaya meliputi, aspek pendidikan,

63

4.11 Pengolahan dan Analisa Data

A. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data terdiri dari :

1. Editing Data

Melengkapi data umum atau biodata responden pada lembar kuisioner,

meneliti kembali isi kelengkapan dan misalnya kelengkapan lembaran,

instrument ada yang terlepas atau sobek, kesesuaian jawaban dan suatu

ukuran.

2. Coding Data

Bertujuan mengidentifikasi data yang terkumpul dan memberi kode

angka. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam melakukan

tabulasi dan analisa data.

3. Scoring Data

Setelah seluruh data terkumpul melalui lembar kuisioner, selanjutnya

memberikan skor pada setiap pertanyaan yang dijawab oleh responden

disesuaikan dengan jenis alat ukur yaitu kuisioner.

4. Tabulating Data

Penyuluhan data merupakan pengorganisasian data sedemikian rupa agar

mudah dijumlahkan, disusun, dan ditata untuk disajikan dan dianalisis.

Proses tabulasi dapat dilakukan dengan cara antara lain dengan metode

kartu dan komputer.

Page 12: BAB IV METODE PENELITIAN 4eprints.umm.ac.id/39619/5/BAB IV.pdfperilaku dalam pemberian makanan pada balita kuraang gizi ditinjau dari aspek sosial budaya meliputi, aspek pendidikan,

64

5. Entry Data

Entry data dilakukan setelah seluruh variabel dilakukan coding. Entry

data dapat dilakukan dengan cara manual atau dengan bantuan computer.

B. Analisa Data Penelitian

1. Analisa Univariat

Analisis diskriptif (univariat) yaitu analisa satu variabel. Untuk

menghitung frekuensi karakteristik responden. Analisi univariat dalam

penelitian ini distribusi sosial budaya yang diantaranya meliputi

pendidikan, pengetahuan, aktifitas makan, kepercayaan / tradisi ibu,

budaya makan serta penghasilan dan pekerjaan orang tua.

Tujuan dari analisa univariat adalah untuk menjelaskan/

mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti dan

menyusun distribusi frekuensi dengan menggunakan data dari kuesioner

yang telah diisi oleh reponden sehingga data yang diperoleh akan

menghasilkan frekuensi, presentase, mean (rata-rata) dan standar deviasi

(Notoatmojo, 2012 : 182).

Rumus yang digunakan :

Keterangan :

P = Presentase

f = Frekuensi

Page 13: BAB IV METODE PENELITIAN 4eprints.umm.ac.id/39619/5/BAB IV.pdfperilaku dalam pemberian makanan pada balita kuraang gizi ditinjau dari aspek sosial budaya meliputi, aspek pendidikan,

65

n = Jumlah

(Budiarto, 2002 : 37).

4.12 Etika Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mempertimbangkan aspek – aspek etika, yang

bertujuan untuk melindungi subjek penelitian. Aspek – aspek yang harus diperhatikan

antara lain self determination, inform consent, anonymity, confidentiality Polit dan Beck (2003)

dalam Iswari (2011).

a. Self Determination

Peneliti memperhatikan prinsip etik yang peduli terhadap setiap

keputusan responden sehingga responden bebas menentukan pilihan tanpa ada

paksaan. Kesediaan responden dibuktikan dengan penandatangan informed

consent.

b. Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent

tersebut diberikan kepada respoden sebelum melakukan penelitian dengan tujuan

subjek mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampaknya terhadap

subjek penelitian selama pengumpulan data. Jika subjek bersedia diteliti maka

responden harus menandatangani lembar persetujuan dan bila subjek tidak

bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan tersebut.

Page 14: BAB IV METODE PENELITIAN 4eprints.umm.ac.id/39619/5/BAB IV.pdfperilaku dalam pemberian makanan pada balita kuraang gizi ditinjau dari aspek sosial budaya meliputi, aspek pendidikan,

66

c. Annonimity

Annonimity merupakan masalah etika dalam penelitian keperawatan

dengan cara tidak memberikan nama responden pada lembar alat ukur hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data (Hidayati, 2007). Untuk

melindungi semua data yang dikumpulkan dalam lingkup proyek atau

pemberitahuan kepada orang lain. Kerahasiaan informasi dijamin oleh peneliti,

hanya kelompok data tertentu saja yang dilaporkan sebagai hasil penelitian.

d. Confidentiality

Confidentiality merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah – masalah lainnya.

Semua informasi dari responden tetap dirahasiakan dan peneliti melindungi

semua data yang dikumpulkan dalam lingkup proyek dari pemberitahuan kepada

orang lain dan hanya kelompok data yang akan dilaporkan sebagai hasil

penelitian.