bab iv metode penelitian 4.1 desain penelitianeprints.umm.ac.id/49095/5/bab iv.pdf · penelitian...
TRANSCRIPT
42
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Desain penelitian atau rancangan penelitian merupakan sesuatu yang sangat
penting dalam suatu penelitian yang memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi akurasi suatu hasil. Istilah desain penelitian digunakan
untuk dua hal, yaitu yang pertama desain penelitian merupakan suatu strategi penelitian
dalam mengidentifikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir pengumpulan data,
yang kedua desain penelitian atau racangan penelitian digunakan untuk mendefinisikan
struktur penelitian yang akan dilaksanakan (Nursalam, 2008).
Penelitian ini menggunakan rancangan quasy eksperimental (nonequivalent control
group design). Pada rancangan ini terdapat satu kelompok yang digunakan sebagai subjek
penelitian, akan tetapi dibagi menjadi 2 yaitu setengah kelompok intervensi (diberikan
minyak jahe merah oles) dan setengah untuk kelompok kontrol (diberikan minyak
zaitun) yang kemudian hasil dari kedua kelompok tersebut dibandingkan (Sugiyono,
2014).
Pola dari desain penelitian rancangan quasy eksperimental (nonequivalent control group
design) yakni sebagai berikut :
43
Keterangan :
Ket:
X : pemberian intervensi pada kedua kelompok
O₁ : hasil pengukuran skala nyeri pada kelompok intervensi sebelum diberikan
perlakuan (pemberian minyak jahe merah oles)
O₃ : hasil pengukuran skala nyeri pada kelompok kontrol sebelum diberikan perlakuan
(pemberian minyak zaitun)
O₂ : hasil pengukuran skala nyeri pada kelompok intervensi setelah diberikan perlakuan
(pemberian minyak jahe merah oles)
O₄ : hasil pengukuran skala nyeri pada kelompok kontrol setelah diberikan perlakuan
(pemberian minyak zaitun)
Gambar 4.1 Tabel Rancangan Penelitian
₁ ₂
₃ ₄
44
4.2 Kerangka Penelitian
4.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
4.3.1 Populasi
Populasi adalah kumpulan dari individu atau objek atau fenomena yang secara
potensial dapat diukur sebagai bagian dari penelitian (Swarjana, 2012). Populasi dalam
Gambar 4.1 Kerangka Penelitian Pengaruh Pemberian Minyak Jahe Oles Terhadap Penurunan Skala Nyeri Low Back Pain Pada Pekerja Konveksi di
Malang
Pekerja konveksi pada Konvesi Baboon sebanyak 40 orang
Sampling : Purposive Sampling
Sampel penelitian ini yaitu pekerja konveksi Baboon yang mengalami low back pain
Pre test dengan mengukur intensitas nyeri yang dirasakan pada kedua kelompok
sebelum diberikan perlakuan dengan menggunakan Numeric Rating Scale
Intervensi dilakukan selama 3 hari yakni pada kelompok intervensi diberikan
minyak jahe merah oles dan pada kelompok kontrol diberikan minyak zaitun
Post test dengan mengukur intensitas nyeri yang dirasakan pada kedua kelompok
setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan Numeric Rating Scale
Analisis data : Uji Mann Whitney
H1 : Ada pengaruh pemberian minyak jahe merah oles terhadap
penuruan skala nyeri low back pain pada pekerja konveksi di Malang.
45
penelitian ini yaitu semua pekerja konveksi pada Konveksi Baboon yakni sebanyak 36
orang.
4.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili populasi tersebut
(Yusuf, 2017). Sampel pada penelitian ini adalah pekerja konveksi pada Konveksi
Baboon yang memenuhi kriteria inklusi dalam penelitian. Selanjutnya sampel dibagi
secara acak menjadi 2 kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
Rumus besar sampel (Nursalam, 2015) :
Keterangan :
n = perkiraan besar sampel
N = perkiraan besaran populasi
z = nilai standar normal untuk α = 0,05 (1,96)
p = perkiraan proporsi, jika tidak diketahui dianggap 50%
q = 1-p(100%-p)
d = tingkat kesalahan yang dipilih (d=0,05)
Sesuai dengan rumus diatas maka didapatkan sampel penelitian yakni (dengan α
5%) :
n =
n =
46
n =
n = 36
Sampel yang didapat tersebut kemudian dibagi secara acak menjadi 2 kelompok
yaitu kelompok intervensi (n=18) yang diberikan minyak jahe merah oles dan kelompok
kontrol (n=18) yang diberikan minyak zaitun.
4.3.3 Kriteria Sampel
1) Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik atau persyaratan umum yang diharapkan oleh
peneliti untuk bisa memenuhi subjek penelitiannya (Sani, 2016). Kriteria inklusi pada
penelitian ini yaitu :
a. Klien yang mengalami low back pain saat dilakukan penelitian
b. Klien yang mengalami low back pain skala ringan-sedang yang diukur menggunakan
NRS (Numeric Rating Scale).
c. Klien yang bersedia menjadi responden
2) Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah suatu karakteristik dari populasi yang menyebabkan subjek
yang memenuhi kriteria inklusi namun tidak dapat disertakan menjadi subjek penelitian
(Sani, 2016). Kriteria eksklusi dari penelitian ini yaitu :
a. Klien yang mengkonsumsi/menggunakan obat pereda nyeri
b. Klien yang mengalami low back pain skala berat yang diukur menggunakan NRS
(Numeric Rating Scale).
c. Klien yang mengalami riwayat trauma langsung pada punggung bawah
47
d. Klien yang pernah melakukan operasi pada punggung bawah
4.3.4 Teknik Sampling
Sampel pada penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Teknik purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan menggunakan
pertimbangan tertentu sesuai dengan kehendak peneliti (tujuan/masalah dalam
penelitian) (Sugiyono, 2014). Sampel pada penelitian ini yaitu pekerja konveksi pada
Konveksi Baboon yang menderita low back pain yang selanjutnya dibagi menjadi 2
kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok intervensi.
4.4 Variabel Penelitian
Variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari yang memiliki nilai
bervariasi serta yang akan menjadi objek pengamatan penelitian, dapat disebut sebagai
faktor yang berperan dalam penelitian (Siyoto & Sodik, 2015).
4.4.1 Variabel Bebas (Independent)
Variabel bebas atau variabel independent yaitu variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)
(Darmawan, 2013). Variabel bebas pada penelitian ini yaitu pemberian minyak jahe oles.
4.4.2 Variabel Terikat (Dependent)
Variabel terikat atau dependent yaitu merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Darmawan, 2013). Variabel terikat pada
penelitian ini yaitu skala nyeri low back pain pada pekerja koveksi di Baboon.
4.5 Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan bagian yang mendefinisikan sebuah
konsep/variabel agar dapat diukur dengan cara melihat pada indikator dari suatu
48
konsep/variabel (Noor, 2011). Definisi operasional juga merupakan batasan ruang
lingkup variabel yang akan menjadi bahan penelitian. Adapun matriks pembuatan definisi
operasional nama variable yang akan diukur, definisi operasional yang diinginkan, alat
ukur, hasil ukur dan skala ukur (Sani, 2016).
49
No. Variabel Definisi
Operasional
Indikator Skala Alat Ukur Hasil
Ukur
1. Variabel
Bebas
(Independent)
:
pemberian
minyak jahe
merah oles.
Pemberian
minyak jahe
merah oles
untuk
kelompok
intervensi
dan
pemberian
minyak
zaitun untuk
kelompok
kontrol yang
sesuai
dengan SOP
yang berlaku.
Minyak jahe
merah dan
minyak
zaitun
sebanyak
0,75 ml
(untuk area ±
4 cm) yang
diukur
menggunakan
spuit dan di
oleskan pada
punggung
bawah)
2. Variabel
Terikat
(Dependent) :
skala nyeri
Skala nyeri
yang
dirasakan
oleh
responden
antara
sebelum
diberikan
intervensi
(pretest)
dengan
sesudah
pemberian
intervensi
(post test)
Penurunan
intensitas
skala nyeri
yang
dirasakan
yang diukur
dengan
menggunakan
Numeric
Rating Scale.
Interval Lembar
observasi
dengan
menggunakan
Numeric
Rating Scale
dengan
rentang
angka 0-10
(tidak nyeri-
nyeri berat)
Perubahan
skala nyeri
yang
dirasakan
yakni :
0 : tidak
nyeri
1-4 : nyeri
ringan
5-6 : nyeri
sedang
7-10: nyeri
berat
Table 4.2 Definisi Operasional Pengaruh Pemberian Minyak Jahe Oles Terhadap Penurunan Skala Nyeri Low Back Pain Pada Pekerja Konveksi di Malang
50
4.6 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di konveksi Baboon Bareng Kulon VI No. 926, Bareng,
Klojen, Kota Malang.
4.7 Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan mulai bulan 2 Oktober 2018- 14 April 2019. Dimana
pada tanggal 2 Oktober 2018-19 Maret 2019 peneliti melakukan penyusunan proposal
dan melakukan studi pendahuluan pada konveksi Baboon. Pada tanggal 13 Mei - 31 Mei
2019 peneliti melakukan penelitian di konveksi Baboon.
4.8 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena
alam maupun sosial yang akan diamati oleh peneliti yang secara spesifik semua fenomena
ini disebut variabel penelitian. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel
tersebut merupakan instrument yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya (Sugiyono,
2014). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kamera yang akan digunakan
untuk mendokumentasikan masing-masing responden yang bersedia mengikuti penelitian
dengan mengisi lembar informed consent yang telah disediakan oleh peneliti. Minyak jahe
merah yang digunakan untuk dioleskan pada punggung bawah. Minyak zaitun yang akan
diberikan untuk kelompok kontrol. Spuit yang digunakan untuk mengukur banyaknya
minyak jehe merah dan minyak zaitun yang akan digunakan. Midline yang digunakan
untuk mengukur luas area punggung bawah pada responden. SOP (Standart
Operasional) pemberian minyak jahe merah oles serta lembar observasi menggunakan
alat ukur nyeri numerik (Numeric Rating Scale) dengan menggunakan skala 0 (tidak nyeri)
sampai 10 (nyeri berat). Dalam penilaian nyeri interpretasi NRS yakni 1-4 menunjukkan
51
nyeri ringan, 5-6 menunjukkan nyeri sedang dan 7-10 menunjukkan nyeri berat (Wright,
2014).
Instrumen pengukuran skala nyeri numerik (Numeric Rating Scale) telah dilakukan uji
validitas dan reliabilitas sebelumnya. Menurut penelitian (Alghadir, Anwer, Iqbal, &
Iqbal, 2018), dalam penelitian tersebut membandingkan tiga skala pengukuran nyeri yaitu
VAS (Visual Analog Scale), NRS (Numeric Rating Scale) dan VRS (Verbal Rating Scale) pada
pasien nyeri lutut osteoarthritis yang menyebutkan bahwa ketiga skala tersebut
menunjukkan validitas dan reliabilitas yang baik.
4.9 Prosedur Penelitian
4.9.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses
pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam sebuah penelitian (Nursalam,
2008). Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data yaitu
1. Tahap Persiapan
a. Penyusunan proposal penelitian, dilakukan pada tanggal 2 Oktober 2018 sampai 14
April 2019.
b. Melakukan studi pendahuluan di Konveksi Baboon, Malang
c. Mempersiapkan surat izin penelitian yang akan disampaikan kepada pihak
Konveksi Baboon di Malang
d. Mempersiapkan lembar observasi, lembar wawancara dan informed consent yang
berisi sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
subjek penelitian/responden
52
e. Mempersiapkan minyak jahe merah oles, minyak zaitun, midline, spuit dan SOP
pemberian minyak jahe merah oles dan minyak zaitun untuk mendapatkan data
yang diperlukan
2. Tahap Pelaksanaan
a. Penelitian dilakukan pada tanggal 13 Mei - 31 Mei 2019 di Konveksi Baboon,
Malang.
b. Datang ke Konveksi Baboon di Malang untuk memastikan subjek
penelitian/responden bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian dengan
memberikan surat persetujuan (informed consent). Jika subjek penelitian setuju maka
peneliti akan menjelaskan kepada subjek penelitian terkait dengan tujuan
penelitian, langkah-langkah perlakuan penelitian, manfaat penelitian, hak
responden dan menjamin kerahasiaan data responden.
c. Intervensi dilakukan di Konveksi Baboon pada saat jam pulang kerja yaitu pada
jam 16.00.
d. Melakukan pengukuran skala nyeri pada responden sebelum dilakukan intervensi
dengan menggunakan Numeric Rating Scale (NRS).
e. Responden yang memenuhi kriteria inklusi akan dibagi menjadi 2 kelompok.
Kelompok intervensi (n=18) dan kelompok kontrol (n=18)
f. Pada kelompok intervensi dilakukan pemberian minyak jahe merah oles yang telah
diukur menggunakan spuit
g. Pada kelompok kontrol dilakukan pemberian minyak zaitun yang telah diukur
menggunakan spuit
53
h. Sebelum pemberian intervensi pasien diposisikan duduk untuk dilakukan
pengukuran luas area punggung bawah responden dengan menggunakan midline.
i. Pemberian minyak jahe merah oles dan minyak zaitun diberikan sebanyak 0,75 ml
(untuk area ± 4 cm) yang diukur menggunakan spuit, selanjutnya diratakan diarea
punggung bawah.
j. Pengolesan dilakukan pada area lumbar pertama sampai dengan vertebre sacral
pertama (L1-S1) atau dibawah sudut iga terakhir dan diatas lipatan bokong.
k. Intervensi diberikan sebanyak satu kali dalam sehari selama 3 hari pada jam 16.00
atau setelah pulang kerja. Kandungan senyawa dari minyak jahe memiliki kelarutan
sedang dalam air dan minyak yang memungkinkan potensi baik untuk penetrasi
dan penyerapan pada kulit. Ekstrak jahe diserap dalam jaringan epitel dan dapat
menghambat COX-2 sehingga dapat mengurangi nyeri (Therkleson, 2014)
l. Peneliti selanjutnya mengukur skala nyeri yang dirasakan oleh responden
menggunakan Numeric Rating Scale setelah dilakukan intervensi.
m. Pengukuran nyeri dilakukan setelah 20 menit pemberian terapi minyak jahe merah
oles kepada responden, karena sensasi hangat yang ditimbulkan dari minyak jahe
tersebut dapat menurunkan spasme otot dan efek yang maksimal akan dicapai
dalam waktu 20 menit sesudah terjadinya konduksi atau perpindahan panas
kedalam tubuh (Margono, 2016).
n. Pada penelitian ini peneliti yang dibantu oleh 3 asisten penelitian (2 perempuan, 1
laki-laki) untuk memberikan minyak jahe merah oles tersebut. Asisten penelitian
sebelumnya sudah diberikan pengarahan oleh peneliti untuk melakukan terapi yang
sesuai dengan SOP dalam penelitian.
54
o. Peneliti mendampingi responden selama intervensi berlangsung.
p. Peneliti mengucapkan terimakasih kepada responden atas kerjasama dan waktu
yang telah disediakan.
q. Data dikumpulkan, dicatat dan dicek kembali.
3. Tahap Pengolahan Data
a. Editing
Editing merupakan proses pemeriksaan data yang telah terkumpul melalui
instrumen penelitian. Pemeriksaan tersebut dapat berupa memeriksa data yang telah
terkumpul atau melengkapi data yang kurang serta memperbaiki data yang kurang
jelas. Editing dapat dilakukan pada saat pengumpulan data atau setekah data terkumpul
(Swarjana, 2016). Jumlah sampel yang dijadikan sebagai sampel akhir yaitu sebanyak
36 sampel.
b. Coding
Coding merupakan proses pemberian kode terhadap data yang telah didapatkan
dari subjek penelitian/responden. Pemberian kode tersebut sangat membantu untuk
mempermudah tahap-tahap berikutnya terutama pada saat tabulasi data (Swarjana,
2016). Kode yang diberikan berupa inisial untuk membedakan sampel sebelum dan
sesudah intervensi pada kedua kelompok.
c. Entri Data
Entri data merupakan kegiatan memasukkan data, kemudian membuat frekuensi
distribusi sederhana atau juga dapat dengan membuat table kontingensi. Peneliti
melakukan entri data dengan memasukkan nama inisial, usia, jenis kelamin, masa kerja
55
dan skala nyeri yang dirasakan sebelum dan sesudah diberikan intervensi pada kedua
kelompok.
4.10 Analisa Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, cacatan lapangan dan bahan-bahan lain, sehingga dapat
dengan mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.
Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya kedalam unit-
unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan mana
yang akan dipelajari serta membuta kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain
(Wijaya, 2018).
Sebelum melakukan analisis data dengan menggunakan uji T-Independen, data
terlebih dahulu akan di uji normalitas. Uji normalitas tersebut bertujuan untuk
mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian.
Normalitas data dilihat dengan menggunakan uji normal Shapiro-Wilk, kesimpulan
analisis data berdistribusi normal didapatkan hasil apabila nilai p>0,05 maka data
berdistribusi normal dan jika nilai p<0,05 maka data berdistribusi tidak normal.
(Enterprise, 2018).
Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yaitu variabel independent dan
variabel dependent yang saling berkaitan/berhubungan. Pada penelitian ini variabel
indenpendent yaitu pemberian minyak jahe oles sedangkan variabel dependent yaitu skala
nyeri low back pain. Skala data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan skala data
interval untuk mengetahui perbandingan hasil sebelum dan setelah intervensi pada kedua
kelompok, maka analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji T-Independen. Uji
56
T-Independen digunakan untuk menguji hipotesis tentang perbedaan dua populasi atau
lebih yang masing-masing kelompok sampelnya independen terhadap kelompok sampel
yang lain. Uji T-Independen merupakan skala data parametrik atau skala data
berdistribusi normal dengan variabel dependen berskala interval. Uji statistik parametrik
T-Independen yang tidak memenuhi syarat uji statistik, maka cara yang dilakukan agar
data tetap dapat dianalisis maka cara yang digunakan yakni dengan menggunakan metode
statistik non parametrik yaitu uji Mann Whitney (Dahlan, 2009). Analisis pada uji T-
Independen dalam penelitian ini dibaantu dengan menggunakan software SPSS 16.0.
4.11 Etika Penelitian
Etika penelitian merupakan aspek yang terpenting dalam melakukan sebuah
penelitian. Etika penelitian merupakan pertimbangan rasional mengenai kewajiban-
kewajiban moral seorang peneliti atas apa yang dikerjakannya dalam penelitian, publikasi
dan pengabdian kepada masyarakat. Dimana etika penelitian bertujuan untuk menjamin
bahwa tidak ada seorang pun yang dirugikan. (Adi, 2015). Etika penelitian untuk
menggambarkan aspek etika apa saja yag digunakan dalam penelitian, antara lain :
1. Informed Consent (lembar persetujuan)
Lembar persetujuan akan diberikan kepada subjek penelitian yang sebelumnya
telah diberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai hal-hal apa saja yang perlu
diperhatikan selama proses penelitian, kondisi subjek penelitian, pengobatan yang
diberikan dan efek samping yang mungkin ditimbulkan dari pengobatan tersebut
(Syahdrajat, 2015). Apabila calon subjek penelitian/responden menolak untuk diteliti
maka peneliti tidak diperkenankan untuk memaksakan dan tetap menghormati hak-hak
calon subjek penelitian/responden.
57
2. Anonymity (tanpa nama)
Anonymity (tanpa nama) merupakan etika penelitian yang bertujuan untuk menjaga
privasi dari subjek penelitian dengan tidak mencantumkan nama maupun data diri dari
subjek penelitian, cukup dengan memberikan nomor kode pada masing-masing lebar
subjek penelitian.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Confidentiality (kerahasiaan) merupakan etika yang digunakan untuk menjaga
kerahasiaan data-data yang telah dikumpulkan atau didapatkan dari subjek penelitian.