bab iv metode penelitian 4.1 desain penelitianeprints.umm.ac.id/49095/5/bab iv.pdf · penelitian...

16
42 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Desain penelitian atau rancangan penelitian merupakan sesuatu yang sangat penting dalam suatu penelitian yang memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa faktor yang dapat mempengaruhi akurasi suatu hasil. Istilah desain penelitian digunakan untuk dua hal, yaitu yang pertama desain penelitian merupakan suatu strategi penelitian dalam mengidentifikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir pengumpulan data, yang kedua desain penelitian atau racangan penelitian digunakan untuk mendefinisikan struktur penelitian yang akan dilaksanakan (Nursalam, 2008). Penelitian ini menggunakan rancangan quasy eksperimental (nonequivalent control group design). Pada rancangan ini terdapat satu kelompok yang digunakan sebagai subjek penelitian, akan tetapi dibagi menjadi 2 yaitu setengah kelompok intervensi (diberikan minyak jahe merah oles) dan setengah untuk kelompok kontrol (diberikan minyak zaitun) yang kemudian hasil dari kedua kelompok tersebut dibandingkan (Sugiyono, 2014). Pola dari desain penelitian rancangan quasy eksperimental (nonequivalent control group design) yakni sebagai berikut :

Upload: others

Post on 06-Mar-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/49095/5/BAB IV.pdf · Penelitian ini dilakukan di konveksi Baboon Bareng Kulon VI No. 926, Bareng, Klojen, Kota Malang

42

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian atau rancangan penelitian merupakan sesuatu yang sangat

penting dalam suatu penelitian yang memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa

faktor yang dapat mempengaruhi akurasi suatu hasil. Istilah desain penelitian digunakan

untuk dua hal, yaitu yang pertama desain penelitian merupakan suatu strategi penelitian

dalam mengidentifikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir pengumpulan data,

yang kedua desain penelitian atau racangan penelitian digunakan untuk mendefinisikan

struktur penelitian yang akan dilaksanakan (Nursalam, 2008).

Penelitian ini menggunakan rancangan quasy eksperimental (nonequivalent control

group design). Pada rancangan ini terdapat satu kelompok yang digunakan sebagai subjek

penelitian, akan tetapi dibagi menjadi 2 yaitu setengah kelompok intervensi (diberikan

minyak jahe merah oles) dan setengah untuk kelompok kontrol (diberikan minyak

zaitun) yang kemudian hasil dari kedua kelompok tersebut dibandingkan (Sugiyono,

2014).

Pola dari desain penelitian rancangan quasy eksperimental (nonequivalent control group

design) yakni sebagai berikut :

Page 2: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/49095/5/BAB IV.pdf · Penelitian ini dilakukan di konveksi Baboon Bareng Kulon VI No. 926, Bareng, Klojen, Kota Malang

43

Keterangan :

Ket:

X : pemberian intervensi pada kedua kelompok

O₁ : hasil pengukuran skala nyeri pada kelompok intervensi sebelum diberikan

perlakuan (pemberian minyak jahe merah oles)

O₃ : hasil pengukuran skala nyeri pada kelompok kontrol sebelum diberikan perlakuan

(pemberian minyak zaitun)

O₂ : hasil pengukuran skala nyeri pada kelompok intervensi setelah diberikan perlakuan

(pemberian minyak jahe merah oles)

O₄ : hasil pengukuran skala nyeri pada kelompok kontrol setelah diberikan perlakuan

(pemberian minyak zaitun)

Gambar 4.1 Tabel Rancangan Penelitian

₁ ₂

₃ ₄

Page 3: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/49095/5/BAB IV.pdf · Penelitian ini dilakukan di konveksi Baboon Bareng Kulon VI No. 926, Bareng, Klojen, Kota Malang

44

4.2 Kerangka Penelitian

4.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

4.3.1 Populasi

Populasi adalah kumpulan dari individu atau objek atau fenomena yang secara

potensial dapat diukur sebagai bagian dari penelitian (Swarjana, 2012). Populasi dalam

Gambar 4.1 Kerangka Penelitian Pengaruh Pemberian Minyak Jahe Oles Terhadap Penurunan Skala Nyeri Low Back Pain Pada Pekerja Konveksi di

Malang

Pekerja konveksi pada Konvesi Baboon sebanyak 40 orang

Sampling : Purposive Sampling

Sampel penelitian ini yaitu pekerja konveksi Baboon yang mengalami low back pain

Pre test dengan mengukur intensitas nyeri yang dirasakan pada kedua kelompok

sebelum diberikan perlakuan dengan menggunakan Numeric Rating Scale

Intervensi dilakukan selama 3 hari yakni pada kelompok intervensi diberikan

minyak jahe merah oles dan pada kelompok kontrol diberikan minyak zaitun

Post test dengan mengukur intensitas nyeri yang dirasakan pada kedua kelompok

setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan Numeric Rating Scale

Analisis data : Uji Mann Whitney

H1 : Ada pengaruh pemberian minyak jahe merah oles terhadap

penuruan skala nyeri low back pain pada pekerja konveksi di Malang.

Page 4: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/49095/5/BAB IV.pdf · Penelitian ini dilakukan di konveksi Baboon Bareng Kulon VI No. 926, Bareng, Klojen, Kota Malang

45

penelitian ini yaitu semua pekerja konveksi pada Konveksi Baboon yakni sebanyak 36

orang.

4.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili populasi tersebut

(Yusuf, 2017). Sampel pada penelitian ini adalah pekerja konveksi pada Konveksi

Baboon yang memenuhi kriteria inklusi dalam penelitian. Selanjutnya sampel dibagi

secara acak menjadi 2 kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

Rumus besar sampel (Nursalam, 2015) :

Keterangan :

n = perkiraan besar sampel

N = perkiraan besaran populasi

z = nilai standar normal untuk α = 0,05 (1,96)

p = perkiraan proporsi, jika tidak diketahui dianggap 50%

q = 1-p(100%-p)

d = tingkat kesalahan yang dipilih (d=0,05)

Sesuai dengan rumus diatas maka didapatkan sampel penelitian yakni (dengan α

5%) :

n =

n =

Page 5: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/49095/5/BAB IV.pdf · Penelitian ini dilakukan di konveksi Baboon Bareng Kulon VI No. 926, Bareng, Klojen, Kota Malang

46

n =

n = 36

Sampel yang didapat tersebut kemudian dibagi secara acak menjadi 2 kelompok

yaitu kelompok intervensi (n=18) yang diberikan minyak jahe merah oles dan kelompok

kontrol (n=18) yang diberikan minyak zaitun.

4.3.3 Kriteria Sampel

1) Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik atau persyaratan umum yang diharapkan oleh

peneliti untuk bisa memenuhi subjek penelitiannya (Sani, 2016). Kriteria inklusi pada

penelitian ini yaitu :

a. Klien yang mengalami low back pain saat dilakukan penelitian

b. Klien yang mengalami low back pain skala ringan-sedang yang diukur menggunakan

NRS (Numeric Rating Scale).

c. Klien yang bersedia menjadi responden

2) Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah suatu karakteristik dari populasi yang menyebabkan subjek

yang memenuhi kriteria inklusi namun tidak dapat disertakan menjadi subjek penelitian

(Sani, 2016). Kriteria eksklusi dari penelitian ini yaitu :

a. Klien yang mengkonsumsi/menggunakan obat pereda nyeri

b. Klien yang mengalami low back pain skala berat yang diukur menggunakan NRS

(Numeric Rating Scale).

c. Klien yang mengalami riwayat trauma langsung pada punggung bawah

Page 6: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/49095/5/BAB IV.pdf · Penelitian ini dilakukan di konveksi Baboon Bareng Kulon VI No. 926, Bareng, Klojen, Kota Malang

47

d. Klien yang pernah melakukan operasi pada punggung bawah

4.3.4 Teknik Sampling

Sampel pada penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling.

Teknik purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan menggunakan

pertimbangan tertentu sesuai dengan kehendak peneliti (tujuan/masalah dalam

penelitian) (Sugiyono, 2014). Sampel pada penelitian ini yaitu pekerja konveksi pada

Konveksi Baboon yang menderita low back pain yang selanjutnya dibagi menjadi 2

kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok intervensi.

4.4 Variabel Penelitian

Variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari yang memiliki nilai

bervariasi serta yang akan menjadi objek pengamatan penelitian, dapat disebut sebagai

faktor yang berperan dalam penelitian (Siyoto & Sodik, 2015).

4.4.1 Variabel Bebas (Independent)

Variabel bebas atau variabel independent yaitu variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)

(Darmawan, 2013). Variabel bebas pada penelitian ini yaitu pemberian minyak jahe oles.

4.4.2 Variabel Terikat (Dependent)

Variabel terikat atau dependent yaitu merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Darmawan, 2013). Variabel terikat pada

penelitian ini yaitu skala nyeri low back pain pada pekerja koveksi di Baboon.

4.5 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan bagian yang mendefinisikan sebuah

konsep/variabel agar dapat diukur dengan cara melihat pada indikator dari suatu

Page 7: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/49095/5/BAB IV.pdf · Penelitian ini dilakukan di konveksi Baboon Bareng Kulon VI No. 926, Bareng, Klojen, Kota Malang

48

konsep/variabel (Noor, 2011). Definisi operasional juga merupakan batasan ruang

lingkup variabel yang akan menjadi bahan penelitian. Adapun matriks pembuatan definisi

operasional nama variable yang akan diukur, definisi operasional yang diinginkan, alat

ukur, hasil ukur dan skala ukur (Sani, 2016).

Page 8: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/49095/5/BAB IV.pdf · Penelitian ini dilakukan di konveksi Baboon Bareng Kulon VI No. 926, Bareng, Klojen, Kota Malang

49

No. Variabel Definisi

Operasional

Indikator Skala Alat Ukur Hasil

Ukur

1. Variabel

Bebas

(Independent)

:

pemberian

minyak jahe

merah oles.

Pemberian

minyak jahe

merah oles

untuk

kelompok

intervensi

dan

pemberian

minyak

zaitun untuk

kelompok

kontrol yang

sesuai

dengan SOP

yang berlaku.

Minyak jahe

merah dan

minyak

zaitun

sebanyak

0,75 ml

(untuk area ±

4 cm) yang

diukur

menggunakan

spuit dan di

oleskan pada

punggung

bawah)

2. Variabel

Terikat

(Dependent) :

skala nyeri

Skala nyeri

yang

dirasakan

oleh

responden

antara

sebelum

diberikan

intervensi

(pretest)

dengan

sesudah

pemberian

intervensi

(post test)

Penurunan

intensitas

skala nyeri

yang

dirasakan

yang diukur

dengan

menggunakan

Numeric

Rating Scale.

Interval Lembar

observasi

dengan

menggunakan

Numeric

Rating Scale

dengan

rentang

angka 0-10

(tidak nyeri-

nyeri berat)

Perubahan

skala nyeri

yang

dirasakan

yakni :

0 : tidak

nyeri

1-4 : nyeri

ringan

5-6 : nyeri

sedang

7-10: nyeri

berat

Table 4.2 Definisi Operasional Pengaruh Pemberian Minyak Jahe Oles Terhadap Penurunan Skala Nyeri Low Back Pain Pada Pekerja Konveksi di Malang

Page 9: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/49095/5/BAB IV.pdf · Penelitian ini dilakukan di konveksi Baboon Bareng Kulon VI No. 926, Bareng, Klojen, Kota Malang

50

4.6 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di konveksi Baboon Bareng Kulon VI No. 926, Bareng,

Klojen, Kota Malang.

4.7 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan mulai bulan 2 Oktober 2018- 14 April 2019. Dimana

pada tanggal 2 Oktober 2018-19 Maret 2019 peneliti melakukan penyusunan proposal

dan melakukan studi pendahuluan pada konveksi Baboon. Pada tanggal 13 Mei - 31 Mei

2019 peneliti melakukan penelitian di konveksi Baboon.

4.8 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena

alam maupun sosial yang akan diamati oleh peneliti yang secara spesifik semua fenomena

ini disebut variabel penelitian. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel

tersebut merupakan instrument yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya (Sugiyono,

2014). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kamera yang akan digunakan

untuk mendokumentasikan masing-masing responden yang bersedia mengikuti penelitian

dengan mengisi lembar informed consent yang telah disediakan oleh peneliti. Minyak jahe

merah yang digunakan untuk dioleskan pada punggung bawah. Minyak zaitun yang akan

diberikan untuk kelompok kontrol. Spuit yang digunakan untuk mengukur banyaknya

minyak jehe merah dan minyak zaitun yang akan digunakan. Midline yang digunakan

untuk mengukur luas area punggung bawah pada responden. SOP (Standart

Operasional) pemberian minyak jahe merah oles serta lembar observasi menggunakan

alat ukur nyeri numerik (Numeric Rating Scale) dengan menggunakan skala 0 (tidak nyeri)

sampai 10 (nyeri berat). Dalam penilaian nyeri interpretasi NRS yakni 1-4 menunjukkan

Page 10: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/49095/5/BAB IV.pdf · Penelitian ini dilakukan di konveksi Baboon Bareng Kulon VI No. 926, Bareng, Klojen, Kota Malang

51

nyeri ringan, 5-6 menunjukkan nyeri sedang dan 7-10 menunjukkan nyeri berat (Wright,

2014).

Instrumen pengukuran skala nyeri numerik (Numeric Rating Scale) telah dilakukan uji

validitas dan reliabilitas sebelumnya. Menurut penelitian (Alghadir, Anwer, Iqbal, &

Iqbal, 2018), dalam penelitian tersebut membandingkan tiga skala pengukuran nyeri yaitu

VAS (Visual Analog Scale), NRS (Numeric Rating Scale) dan VRS (Verbal Rating Scale) pada

pasien nyeri lutut osteoarthritis yang menyebutkan bahwa ketiga skala tersebut

menunjukkan validitas dan reliabilitas yang baik.

4.9 Prosedur Penelitian

4.9.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses

pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam sebuah penelitian (Nursalam,

2008). Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data yaitu

1. Tahap Persiapan

a. Penyusunan proposal penelitian, dilakukan pada tanggal 2 Oktober 2018 sampai 14

April 2019.

b. Melakukan studi pendahuluan di Konveksi Baboon, Malang

c. Mempersiapkan surat izin penelitian yang akan disampaikan kepada pihak

Konveksi Baboon di Malang

d. Mempersiapkan lembar observasi, lembar wawancara dan informed consent yang

berisi sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

subjek penelitian/responden

Page 11: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/49095/5/BAB IV.pdf · Penelitian ini dilakukan di konveksi Baboon Bareng Kulon VI No. 926, Bareng, Klojen, Kota Malang

52

e. Mempersiapkan minyak jahe merah oles, minyak zaitun, midline, spuit dan SOP

pemberian minyak jahe merah oles dan minyak zaitun untuk mendapatkan data

yang diperlukan

2. Tahap Pelaksanaan

a. Penelitian dilakukan pada tanggal 13 Mei - 31 Mei 2019 di Konveksi Baboon,

Malang.

b. Datang ke Konveksi Baboon di Malang untuk memastikan subjek

penelitian/responden bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian dengan

memberikan surat persetujuan (informed consent). Jika subjek penelitian setuju maka

peneliti akan menjelaskan kepada subjek penelitian terkait dengan tujuan

penelitian, langkah-langkah perlakuan penelitian, manfaat penelitian, hak

responden dan menjamin kerahasiaan data responden.

c. Intervensi dilakukan di Konveksi Baboon pada saat jam pulang kerja yaitu pada

jam 16.00.

d. Melakukan pengukuran skala nyeri pada responden sebelum dilakukan intervensi

dengan menggunakan Numeric Rating Scale (NRS).

e. Responden yang memenuhi kriteria inklusi akan dibagi menjadi 2 kelompok.

Kelompok intervensi (n=18) dan kelompok kontrol (n=18)

f. Pada kelompok intervensi dilakukan pemberian minyak jahe merah oles yang telah

diukur menggunakan spuit

g. Pada kelompok kontrol dilakukan pemberian minyak zaitun yang telah diukur

menggunakan spuit

Page 12: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/49095/5/BAB IV.pdf · Penelitian ini dilakukan di konveksi Baboon Bareng Kulon VI No. 926, Bareng, Klojen, Kota Malang

53

h. Sebelum pemberian intervensi pasien diposisikan duduk untuk dilakukan

pengukuran luas area punggung bawah responden dengan menggunakan midline.

i. Pemberian minyak jahe merah oles dan minyak zaitun diberikan sebanyak 0,75 ml

(untuk area ± 4 cm) yang diukur menggunakan spuit, selanjutnya diratakan diarea

punggung bawah.

j. Pengolesan dilakukan pada area lumbar pertama sampai dengan vertebre sacral

pertama (L1-S1) atau dibawah sudut iga terakhir dan diatas lipatan bokong.

k. Intervensi diberikan sebanyak satu kali dalam sehari selama 3 hari pada jam 16.00

atau setelah pulang kerja. Kandungan senyawa dari minyak jahe memiliki kelarutan

sedang dalam air dan minyak yang memungkinkan potensi baik untuk penetrasi

dan penyerapan pada kulit. Ekstrak jahe diserap dalam jaringan epitel dan dapat

menghambat COX-2 sehingga dapat mengurangi nyeri (Therkleson, 2014)

l. Peneliti selanjutnya mengukur skala nyeri yang dirasakan oleh responden

menggunakan Numeric Rating Scale setelah dilakukan intervensi.

m. Pengukuran nyeri dilakukan setelah 20 menit pemberian terapi minyak jahe merah

oles kepada responden, karena sensasi hangat yang ditimbulkan dari minyak jahe

tersebut dapat menurunkan spasme otot dan efek yang maksimal akan dicapai

dalam waktu 20 menit sesudah terjadinya konduksi atau perpindahan panas

kedalam tubuh (Margono, 2016).

n. Pada penelitian ini peneliti yang dibantu oleh 3 asisten penelitian (2 perempuan, 1

laki-laki) untuk memberikan minyak jahe merah oles tersebut. Asisten penelitian

sebelumnya sudah diberikan pengarahan oleh peneliti untuk melakukan terapi yang

sesuai dengan SOP dalam penelitian.

Page 13: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/49095/5/BAB IV.pdf · Penelitian ini dilakukan di konveksi Baboon Bareng Kulon VI No. 926, Bareng, Klojen, Kota Malang

54

o. Peneliti mendampingi responden selama intervensi berlangsung.

p. Peneliti mengucapkan terimakasih kepada responden atas kerjasama dan waktu

yang telah disediakan.

q. Data dikumpulkan, dicatat dan dicek kembali.

3. Tahap Pengolahan Data

a. Editing

Editing merupakan proses pemeriksaan data yang telah terkumpul melalui

instrumen penelitian. Pemeriksaan tersebut dapat berupa memeriksa data yang telah

terkumpul atau melengkapi data yang kurang serta memperbaiki data yang kurang

jelas. Editing dapat dilakukan pada saat pengumpulan data atau setekah data terkumpul

(Swarjana, 2016). Jumlah sampel yang dijadikan sebagai sampel akhir yaitu sebanyak

36 sampel.

b. Coding

Coding merupakan proses pemberian kode terhadap data yang telah didapatkan

dari subjek penelitian/responden. Pemberian kode tersebut sangat membantu untuk

mempermudah tahap-tahap berikutnya terutama pada saat tabulasi data (Swarjana,

2016). Kode yang diberikan berupa inisial untuk membedakan sampel sebelum dan

sesudah intervensi pada kedua kelompok.

c. Entri Data

Entri data merupakan kegiatan memasukkan data, kemudian membuat frekuensi

distribusi sederhana atau juga dapat dengan membuat table kontingensi. Peneliti

melakukan entri data dengan memasukkan nama inisial, usia, jenis kelamin, masa kerja

Page 14: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/49095/5/BAB IV.pdf · Penelitian ini dilakukan di konveksi Baboon Bareng Kulon VI No. 926, Bareng, Klojen, Kota Malang

55

dan skala nyeri yang dirasakan sebelum dan sesudah diberikan intervensi pada kedua

kelompok.

4.10 Analisa Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, cacatan lapangan dan bahan-bahan lain, sehingga dapat

dengan mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya kedalam unit-

unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan mana

yang akan dipelajari serta membuta kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain

(Wijaya, 2018).

Sebelum melakukan analisis data dengan menggunakan uji T-Independen, data

terlebih dahulu akan di uji normalitas. Uji normalitas tersebut bertujuan untuk

mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian.

Normalitas data dilihat dengan menggunakan uji normal Shapiro-Wilk, kesimpulan

analisis data berdistribusi normal didapatkan hasil apabila nilai p>0,05 maka data

berdistribusi normal dan jika nilai p<0,05 maka data berdistribusi tidak normal.

(Enterprise, 2018).

Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yaitu variabel independent dan

variabel dependent yang saling berkaitan/berhubungan. Pada penelitian ini variabel

indenpendent yaitu pemberian minyak jahe oles sedangkan variabel dependent yaitu skala

nyeri low back pain. Skala data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan skala data

interval untuk mengetahui perbandingan hasil sebelum dan setelah intervensi pada kedua

kelompok, maka analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji T-Independen. Uji

Page 15: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/49095/5/BAB IV.pdf · Penelitian ini dilakukan di konveksi Baboon Bareng Kulon VI No. 926, Bareng, Klojen, Kota Malang

56

T-Independen digunakan untuk menguji hipotesis tentang perbedaan dua populasi atau

lebih yang masing-masing kelompok sampelnya independen terhadap kelompok sampel

yang lain. Uji T-Independen merupakan skala data parametrik atau skala data

berdistribusi normal dengan variabel dependen berskala interval. Uji statistik parametrik

T-Independen yang tidak memenuhi syarat uji statistik, maka cara yang dilakukan agar

data tetap dapat dianalisis maka cara yang digunakan yakni dengan menggunakan metode

statistik non parametrik yaitu uji Mann Whitney (Dahlan, 2009). Analisis pada uji T-

Independen dalam penelitian ini dibaantu dengan menggunakan software SPSS 16.0.

4.11 Etika Penelitian

Etika penelitian merupakan aspek yang terpenting dalam melakukan sebuah

penelitian. Etika penelitian merupakan pertimbangan rasional mengenai kewajiban-

kewajiban moral seorang peneliti atas apa yang dikerjakannya dalam penelitian, publikasi

dan pengabdian kepada masyarakat. Dimana etika penelitian bertujuan untuk menjamin

bahwa tidak ada seorang pun yang dirugikan. (Adi, 2015). Etika penelitian untuk

menggambarkan aspek etika apa saja yag digunakan dalam penelitian, antara lain :

1. Informed Consent (lembar persetujuan)

Lembar persetujuan akan diberikan kepada subjek penelitian yang sebelumnya

telah diberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai hal-hal apa saja yang perlu

diperhatikan selama proses penelitian, kondisi subjek penelitian, pengobatan yang

diberikan dan efek samping yang mungkin ditimbulkan dari pengobatan tersebut

(Syahdrajat, 2015). Apabila calon subjek penelitian/responden menolak untuk diteliti

maka peneliti tidak diperkenankan untuk memaksakan dan tetap menghormati hak-hak

calon subjek penelitian/responden.

Page 16: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/49095/5/BAB IV.pdf · Penelitian ini dilakukan di konveksi Baboon Bareng Kulon VI No. 926, Bareng, Klojen, Kota Malang

57

2. Anonymity (tanpa nama)

Anonymity (tanpa nama) merupakan etika penelitian yang bertujuan untuk menjaga

privasi dari subjek penelitian dengan tidak mencantumkan nama maupun data diri dari

subjek penelitian, cukup dengan memberikan nomor kode pada masing-masing lebar

subjek penelitian.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Confidentiality (kerahasiaan) merupakan etika yang digunakan untuk menjaga

kerahasiaan data-data yang telah dikumpulkan atau didapatkan dari subjek penelitian.