bab iv konsep 4.1 landasan teori 4.1.1 teori animasi 4.1.1...

31
BAB IV KONS EP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi 4.1.1.1 Animasi 2D Perbedaan mendasar pada animasi 2D dengan 3D adalah animasi 2D hanya mempunyai ruang lingkup gerak 2 sumbu, yaitu sumbu X dan sumbu Y. Sedangkan pada animasi 3D, ada 3 ruang axis, yaitu sumbu X, Y, dan Z (http://dasmitz.blogspot.com/2007/12/membuat-animasi-2d.html / 2 Mar 2010 ). Beberapa tekhnik animasi yang umum dipakai (http://zawa.blogsome.com/2008/04/30/gambar-animasi-dan-film-animasi/ / 2 M ar 2010): - Film animasi sel(Cel Technique) Sebuah tekhnik animasi yang p alin g dasar dimana tekhnik ini memanfaatkan serangkaian gambar yang dibuat di atas lembaran plastic tembus pandang, disebut sel. - Penggambaran langsung pada film Tekhnik ini menggambar langsung objek animasi pada pita seluloid baik positif atau negative, tanpa melalui runtun pemotretan kamera stop frame, untuk suatu kebutuhan karya seni yang bersifat pengungkapan.

Upload: lelien

Post on 02-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00128-ds bab 4.pdf · timinglah yang membuat sebuah animasi terlihat hidup. ... mencari

BAB IV

KONSEP

4.1 Landasan Teori

4.1.1 Teori Animasi

4.1.1.1 Animasi 2D

Perbedaan mendasar pada animasi 2D dengan 3D adalah animasi 2D

hanya mempunyai ruang lingkup gerak 2 sumbu, yaitu sumbu X dan sumbu Y.

Sedangkan pada animasi 3D, ada 3 ruang axis, yaitu sumbu X, Y, dan Z

(http://dasmitz.blogspot.com/2007/12/membuat-animasi-2d.html / 2 Mar 2010).

Beberapa tekhnik animasi yang umum dipakai

(http://zawa.blogsome.com/2008/04/30/gambar-animasi-dan-film-animasi/ / 2

Mar 2010):

- Film animasi sel(Cel Technique)

Sebuah tekhnik animasi yang paling dasar dimana tekhnik ini

memanfaatkan serangkaian gambar yang dibuat di atas lembaran plastic

tembus pandang, disebut sel.

- Penggambaran langsung pada film

Tekhnik ini menggambar langsung objek animasi pada pita seluloid baik

positif atau negative, tanpa melalui runtun pemotretan kamera stop frame,

untuk suatu kebutuhan karya seni yang bersifat pengungkapan.

Page 2: BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00128-ds bab 4.pdf · timinglah yang membuat sebuah animasi terlihat hidup. ... mencari

- Film animasi boneka (puppet animation)

Obyek animasi yang dipakai dalam jenis film animasi ini adalah boneka

dan figur lainnya, merupakan penyederhanaan dari bentuk alam benda

yang ada, terbuat dari bahan-bahan yang mempunyai sifat lentuk (plastik)

dan mudah untuk digerakkan sewaktu melakukan pemotretan bingkai per

bingkai, seperti bahan kayu yang mudah ditatah atau diukir, kain, kertas,

lilin, tanah lempung dan lain-lain, untuk dapat menciptakan karakter yang

tidak kaku dan terlalu sederhana.

- Film animasi model

Disebut juga film animasi non-figur, karena keseluruhan cerita tidak

membutuhkan tokoh atau figure lainnya. Jenis film Teknik yang

memanfaatkan lembaran sel merupakan suatu pertimbangan penghematan

gambar, dengan memisahkan bagian dari obyek animasi yang bergerak,

dibuat beberapa gambar sesuai kebutuhan; dan bagian yang tidak

bergerak, cukup dibuat sekali saja.

- Film Animasi Potongan (Cut-out Animation)

Figur atau obyek animasi dirancang, digambar pada lembaran kertas lalu

dipotong sesuai dengan bentuk yang telah dibuat. Karakter figure biasanya

dibuat terpisah, biasanya, terdiri dari tujuh bagian yang berbeda; kepala,

leher, badan, dua tangan dan dua kaki. Tapi bisa juga kurang atau lebih

tergantung dari kebutuhan gerak dan jalan cerita. Pemotretan dilakukan

Page 3: BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00128-ds bab 4.pdf · timinglah yang membuat sebuah animasi terlihat hidup. ... mencari

dengan menganalisis langsung tiap gerakan dengan tangan, sesuai denagn

tuntutan cerita.

- Film Animasi Bayangan (Silhoutte Animation)

Tekhnik yang sama dengan yang biasa digunakan pada wayang, dimana

objek berwarna gelap diletakan di atas kertas dan pencahayaan dating dari

arah belakang.

- Film Animasi Kolase (Collage Animation)

Tekhnik bebas dengan beberapa bahan yang bisa dipakai; potongan koran,

potret, gambar-gambar, huruf atau penggabungan dari semuanya. Gambar

dan berbagai bahan yang dipakai, disusun sedemikian rupa lalu dirubah

secara berangsurangsur menjadi bentuk susunan baru, dimana tiap

perubahan penempelan dipotret dengan kamera menjadi suatu bentuk film

animasi yang bebas.

4.1.1.2 Prinsip Dasar Animasi

4.1.1.2.1 Timing

Merupakan aspek yang paling dasar dalam sebuah animasi. Karena

timinglah yang membuat sebuah animasi terlihat hidup. Namun timing itu sendiri

bervariasi untuk tiap-tiap animasi dengan pendekatan yang berbeda-beda. Untuk

memahami sebuah timing, seorang animator harus memahami tiap gerakan

alamiah yang dimaksud tahap demi tahap.

Page 4: BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00128-ds bab 4.pdf · timinglah yang membuat sebuah animasi terlihat hidup. ... mencari

Gbr.21 Contoh Timing Terhadap Benda Dengan Massa Berbeda

(Sumber: Animation The Mechanic of Motion)

Ada 3 kategori yang mendukung timming:

- pacing

- phrasing

- timing

4.1.1.2.1.1 Pacing

Adalah sebuah aspek dari timing animasi yang berhubungan dengan

urutan suatu kejadian dan interelasinya antara yang satu dengan yang lain

menciptakan suatu kohenrensif pada film tersebut.

Misalnya pada adegan argumentasi, pacingnya adalah cepat. Pada saat

terjadi kecelakaan pacingnya sangat cepat, namun setelah kecelakaan tersebut

berlalu pacingnya mulai melambat.

Page 5: BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00128-ds bab 4.pdf · timinglah yang membuat sebuah animasi terlihat hidup. ... mencari

4.1.1.2.1.2 Phrasing

Adalah aspek dari timing yang menghubungkan gerak demi gerak pada

sebuah kejadian dan memuat perilaku yang berinterelasi agar membentuk sebuah

performance.

Misalnya, ketika seseorang sedang memasukan tangannya ke saku untuk

mencari kunci mobil, dia berhenti sejenak karena menyadari kunci itu tidak ada

pada tempatnya. Dia lalu panic. Phrase: memasukan tangan ke saku ►diam ►

panic.

4.1.1.2.1.3 Timing

Timing di dalam timing. Timing di sini adalah mengenai periode waktu

yang dibutuhkan sebuah gerakan. Misalnya pada kecepatan kaki saat berjalan atau

berlari. Saat kaki melangkah ke depan gerakannya lebih cepat dibanding pada saat

kaki tersebut menjadi tumpuan kaki lainnya. Dan anak kecil gerakan ayunan

kakinya lebih cepat daripada orang dewasa.

Gbr.22 Gerakan Ayunan Kaki

(Sumber: Animation The Mechanic of Motion)

Page 6: BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00128-ds bab 4.pdf · timinglah yang membuat sebuah animasi terlihat hidup. ... mencari

4.1.1.2.2 Hukum Gerak

Ada 3 hukum gerakan milik Isaac Newton:

4.1.1.2.2.1 Inertika

Hukum pertama Newton dimana setiap benda yang memiliki berat akan

diam di tempat sampai ada gaya yang mendorongnya untuk bergerak. Setelah

mendapat gaya untuk bergerak, benda tersebut akan terus bergerak dalam sebuah

garis lurus sampai benda tersebut terpengaruh oleh gaya lain, yang akan

mempengaruhi kecepatan dan arah.

Gbr.23 Inertia

(Sumber: Animatino the Mechanic of Motion)

4.1.1.2.2.2 Constant Acceleration

Hukum kedua menyatakan bahwa sebuah benda bergerak searah dengan

arah gaya dan kecepatan benda tergantung dari besarnya gaya yang terjadi.

Page 7: BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00128-ds bab 4.pdf · timinglah yang membuat sebuah animasi terlihat hidup. ... mencari

Gbr.24 Constant Acceleration

(Sumber: Animation The Mechanic of Motion)

4.1.1.2.2.3 Equal and Opposite Action

Menyatakan bahwa tiap gerakan ada aksi searah dan kebalikan.

Gbr.25 Equal and Opposite Action

(Sumber: Animation The Mechanic of Motion)

4.1.1.2.3 Gravitasi

Newton juga menyatakan bahwa dunia ini dipengaruhi oleh gravitasi.

Namun Galileo lah yang membuktikan bahwa walaupun dipengaruhi oleh

gravitasi, kecepatan jatuh benda juga dipengaruhi oleh massanya.

Page 8: BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00128-ds bab 4.pdf · timinglah yang membuat sebuah animasi terlihat hidup. ... mencari

Misalnya bola yang dilempar tegak lurus ke atas, pada titik teratas

sebelum bola tersebut jatuh, bola aka melambat karena pengaruh gravitasi, bola

tersebut akan jatuh kembali.

Gbr.26 Bola Dilempar Tegak Lurus

(Sumber: Animation The Mechanic of Motion)

4.1.1.2.4 Pose to Pose and Straight Ahead

Adalah dua proses dalam pembuatan animasi. Pose to pose dimana sebuah

gerakan dibuat dulu keyframe-nya (gerakan utama) baru setelah itu dibuat

inbetweens-nya.

Page 9: BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00128-ds bab 4.pdf · timinglah yang membuat sebuah animasi terlihat hidup. ... mencari

Gbr.27 Pose to Pose

(Sumber: Animation The Mechanic of Motion)

Sedangkan straight ahead adalah proses kebalikan pose to pose, dimana

gerakan digambar urut dari tanpa adanya keyframe atau inbetween.

4.1.1.2.5 Secondary Action

Adalah gerakan yang terjadi akibat gerakan utama. Contohnya pada orang

lari, tangan bergerak karena kaki bergerak. Gerakan tangan mengikuti irama

gerakan kaki.

Page 10: BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00128-ds bab 4.pdf · timinglah yang membuat sebuah animasi terlihat hidup. ... mencari

Gbr.28 Secondary Action

(Sumber: Animation The Mechanic of Motion)

4.1.1.2.6 Follow Through

Adalah gerakan mengikuti yang disebabkan oleh gerakan utama, dimana

gerakan tersebut terjadi karena gerakan utamanya berhenti bergerak atau berganti

arah. Contohnya pada rambut. Ketika seseorang menengok, rambut akan bergerak

kemudian dan tetap bergerak meskipun kepala sudah diam.

Page 11: BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00128-ds bab 4.pdf · timinglah yang membuat sebuah animasi terlihat hidup. ... mencari

Gbr.29 Follow Through Pada Rambut

(Sumber: Animation The Mechanic of Motion)

4.1.1.2.7 Arc and Curves

Secara umum, setiap benda secara natural akan bergerak mengikuti garis

lengkung.

Gbr.30 Gerak Lengkung Pada Lengan

(Sumber: Animation The Mechanic of Motion)

Page 12: BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00128-ds bab 4.pdf · timinglah yang membuat sebuah animasi terlihat hidup. ... mencari

Gbr.31 Gerakan Kepala Memutar

(Sumber: Animation The Mechanic of Motion)

4.1.2 Pendekatan Metodologi Design

4.1.2.1Pendekatan Antilesis

Pendekatan antilesis adalah cara bercerita dengan menggunakan

tokoh yang mempunyai sifat yang berlawanan. Dalam hal ini Onyon yang

iri hati dengan Galik yang tulus.

4.1.2.2 Pendekatan Sinisme dan Satire

Sinisme adalah ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau

ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia. Sedangkan satire adalah

ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk

mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll.

Page 13: BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00128-ds bab 4.pdf · timinglah yang membuat sebuah animasi terlihat hidup. ... mencari

4.1.2.3 Pendekatan Hiperbola

Adalah cara menceritakan sesuatu yang sengaja dibesar-besarkan

untuk menegaskan masalah tersebut.

4.1.2.4 Pendekatan Ironi

Ironi adalah gaya bercerit yang digunakan untuk menyindir secara

halus.

4.1.2.5 Storytelling

Merupakan metode membangun image, emosi, dan pemahaman

dari suatu kejadian dengan interaksi antara pencerita dengan pendengar.

Onyon dan Galik menggunakan narrator yang membangun alur.

Karena dalam animasi ini tidak ada percakapan dengan bahasa manusia

karena setting animasi ini adalah masa purba dimana bahasa masih sangat

terbatas.

4.1.2.6 Savanna Preference

Adalah kecenderungan untuk menggunakan lingkungan savanna

(area terbuka, sedikit pepohonan, perairan, hijau) dibandingkan

lingkungan yang lain. Pemilihan menggunakan lingkungan savanna

disesuaikan dengan alur cerita yang sederhana, tidak banyak gerakan, dan

disesuaikan dengan lingkungan zaman purba dimana lingkungannya

memang berupa savanna berbukit.

Page 14: BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00128-ds bab 4.pdf · timinglah yang membuat sebuah animasi terlihat hidup. ... mencari

4.1.2.7 Most Average Facial Appearance Effect

Adalah kecenderungan untuk memilih wajah yang sesuai dengan

populasi pada umumnya. Kecenderungan ini terjadi agar penonton lebih

familiar dengan wajah-wajah yang muncul, sehingga tidak menimbulkan

kesan asing.

Dalam animasi ini, karena settingnya adalah zaman purbakala,

maka penampilan orang-orangnya berupa manusia purba, dimana mereka

sedikit menyerupai monyet, dan oleh karena itu pulalah tampang mereka

akan terlihat sama semua.

4.1.3 Teori Warna

Sebagai bagian dari elemen tata rupa, warna memegang peran

sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau

tujuan dari sebuah karya desain.

Kemampuan warna menciptakan impresi, mampu menimbulkan

efek-efek tertentu. Secara psikologis diuraikan oleh J. Linschoten dan Drs.

Mansyur tentang warna sbb: Warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang

hanya dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang

peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka

tidaknya kita akan bermacam-macam benda.

(http://www.tipsdesain.com/teoriwarna.html).

Page 15: BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00128-ds bab 4.pdf · timinglah yang membuat sebuah animasi terlihat hidup. ... mencari

4.1.3.1 Warna Cerah

Warna-warna cerah adalah warna yang paling murni tanpa

kandungan warna hitam sama sekali dan hanya sedikit sekali tambahan

warna putih di dalamnya.

Yang termasuk warna cerah antara lain: warna biru kobalt cerah,

kuning, orange, merah, pink tua, hijau jeruk, dll.

Ada kesan dinamis, kehidupan, optimisme, keceriaan,

kebahagiaan, dan kemudaan di dalam warna cerah. Warna cerah tidak

memiliki kesan romantis, tetapi menggembirakan dan memancarkan

energi serta kebebasan. (http://deprazz.blogspot.com/2009/07/warna-

dominan-refleksikan-kepribadian.html/21 Mar 2009)

Definis di atas menjelaskan alasan mengambil warna cerah sebagai

color style dalam Onyon dan Galik ini.

4.1.4 Teori Humor

Humor itu kualitas untuk menghimbau rasa geli atau lucu, karena

keganjilannya atau ketidakpantasannya yang menggelikan; paduan antara

rasa kelucuan yang halus di dalam diri manusia dan kesadaran hidup yang

iba dengan sikap simpatik.

Page 16: BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00128-ds bab 4.pdf · timinglah yang membuat sebuah animasi terlihat hidup. ... mencari

4.1.4.1 Jenis Humor

Sebagai bentuk ekspresi dalam kehidupan kita, humor dibagi menjadi

tiga jenis yakni:

(1) humor personal, yaitu kecenderungan tertawa pada diri kita,

misalnya bila kita melihat sebatang pohon yang bentuknya mirip

orang sedang buang air besar;

(2) ) humor dalam pergaulan, misalnya senda gurau di antara teman,

kelucuan yang diselipkan dalam pidato atau ceramah di depan

umum

(3) humor dalam kesenian, atau seni humor. Humor dalam kesenian

masih dibagi menjadi seperti berikut.

- Humor lakuan, misalnya: lawak, tari humor, dan pantomim

lucu.

- Humor grafis, misalnya: kartun, karikatur, foto jenaka, dan

patung lucu.

- Humor literatur, misalnya: cerpen lucu, esei satiris, sajak

jenaka, dan semacamnya.

Dalam Onyon dan Galik, yang digunakan adalah humor kesenian,

yang mencakup humor lakuan dan humor grafis.

Page 17: BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00128-ds bab 4.pdf · timinglah yang membuat sebuah animasi terlihat hidup. ... mencari

4.1.4.2 Fungsi Humor

Menurut Sujoko (1982) humor dapat berfungsi untuk:

(1) melaksanakan segala keinginan dan segala tujuan gagasan atau pesan;

(2) menyadarkan orang bahwa dirinya tidak selalu benar;

(3) mengajar orang melihat persoalan dari berbagai sudut;

(4) menghibur;

(5) melancarkan pikiran;

(6) membuat orang mentoleransi sesuatu;

(7) membuat orang memahami soal pelik.

(sumber: http://sastra.um.ac.id/wp-content/uploads/2009/10/Sejarah-Teori-Jenis-dan-

Fungsi-Humor.pdf)

Funsi humor yang ingin disampaikan dalam animasi pendek ini adalah

untuk melaksanakan segala keinginan dan segala tujuan,gagasan, atau

pesan; serta untuk menghibur.

4.2 Strategi Kreatif

Strategi kreatif yang digunakan mengacu pada landasan teori ataupun

metode yang sudah dipaparkan pada subbab di atas, dikombinasikan

dengan data dan referensi pada bab-bab sebelumnya.

Strategi-strategi yang digunakan dalam rangka pemecahan visual:

4.2.1 Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi adalah sebuah perencanaan komunikasi yang

digunakan untuk mencapai tujuan dari short animation Onyon dan Galik.

Page 18: BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00128-ds bab 4.pdf · timinglah yang membuat sebuah animasi terlihat hidup. ... mencari

4.2.1.1 Fakta Kunci

Cerita tradisional kian meredup dan semakin tidak dikenal oleh

masyarakat modern di daerah perkotaan. Mereka menganggap cerita

tradisional = kuno.

4.2.1.2 Masalah yang Dikomunikasikan

Mengolah kembali sebuah cerita yang sudah ada dengan sedikit

improvisasi dan humor agar lebih bisa dinikmati oleh masyarakat modern.

4.2.1.3 Tujuan Komunikasi

Tujuan daripada animasi pendek ini adalah untuk mengenalkan

kembali cerita tradisional pada para remaja dengan pendekatan humor.

4.2.1.4 Profile Target Audience

► Psikografi

Target primer: remaja berusia antar 16-22 tahun yang menyukai

animasi ringan dan humor.

Targe sekunder: remaja sampai orang dewasa yang menyukai

animasi dan humor.

Page 19: BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00128-ds bab 4.pdf · timinglah yang membuat sebuah animasi terlihat hidup. ... mencari

► Demografi

Usia : 16 – 22 tahun

Jenis Kelamin : Pria dan Wanita

Agama : Semua Agama

Pendidikan : SMU dan Perguruan Tinggi

Kelas Ekonomi : Menengah keatas

Kebangsaan : Indonesia

► Geografi

Domisili : Kota

Wilayah : Pulau Jawa

Iklim : Tropis

Kepadatan : Padat

4.2.1.5 Premis

Premis dari kisah Onyon dan Galik adalah: ketulusan berbuah

kebaikan.

Page 20: BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00128-ds bab 4.pdf · timinglah yang membuat sebuah animasi terlihat hidup. ... mencari

4.2.1.6 Penetapan Judul

Dengan demikian judul yang tepat untuk short animation ini adalah

“Onyon & Galik”.

4.2.1.7 Sinopsis

Onyon dan Galik adalah 2 bersaudara angkat yang tinggal pada

jaman batu di Indonesia. Onyon pemalas, sedangkan Galik rajin. Galik

sudah tidak memiliki ibu, dan ayahnya menikah dengan ibu Onyon.

Karena Onyon tidak bisa diharapkan, maka Bu Mbay selalu menyuruh

Galik untuk melakukan perkerjaan-pekerjaan rumah.

Onyon sangatlah pendengki dan irian. Dia selalu menginginkan

apa yang dimiliki Galik.

Galik memiliki teman seekor buaya, yang kemudian berakhir tragis

di tangan Onyon. Mengetahui buaya temannya sudah tiada, Galik meratapi

nasib di bawah pohon besar dan bertemu dengan anak kepala desa.

Mereka bertemu, jatuh cinta dan hidup bahagia sementara Onyon

mendapatkan ganjaran atas ke iri dengkiannya.

Page 21: BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00128-ds bab 4.pdf · timinglah yang membuat sebuah animasi terlihat hidup. ... mencari

4.2.1.8 Treatment

Treatment daripada Onyon dan Galik adalah sebagai berikut:

1. Pengenalan tokoh oleh narrator. Dimana Onyon dan Galik terlihat

sama dan narrator mengatakan bahwa bedanya mereka adalah jika

Onyon bicara bau bawang merah dan Galik bau bawang putih.

Kemudian narrator mengganti warna baju Galik dan memberikan

gigi kuda nil pada Onyon. Onyon tak suka dengan gigi barunya.

2. Galik tertawa, dan Onyon memukulnya.

3. Terjadi pukul-pukulan.

4. Bu Mbay datang melerai.

5. Narator sekalian memunculkan Anak Kepala Desa dan

mengenalkan mereka.

6. Onyon diusir dari frame oleh narrator karena cerita akan dimulai

dari Galik. Tapi Onyon malah tebar pesona pada Anak Kepala

Desa. Galik berusaha menjauhkan mereka.

7. Pukul-pukulan lagi, Anak Kepala Desa geleng-geleng dan

meninggalkan frame.

8. Melihat Anak Kepala Desa pergi, Onyon mengikutinya.

Page 22: BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00128-ds bab 4.pdf · timinglah yang membuat sebuah animasi terlihat hidup. ... mencari

9. Bu Mbay memberikan setumpuk pakaian pada Galik untuk dicuci.

(Ada pakaian dalam narrator di tumpukan itu).

10. Narrator dengan panik mengambil pakaian dalamnya dan

mempercepat frame sampai ke tepi sungai.

11. Saat Galik sedang mencuci, ada sepasang mata yang mengintai.

12. Sepasang mata menyerang, yang ternyata adalah seekor buaya.

13. Tapi Galik berhasil melindungi diri dengan tendangan mautnya.

14. Buaya yang kalah mengaku menyerang Galik karena kelaparan.

15. Galik mengajak buaya ke rumahnya untuk makan.

16. Sampai di rumahnya, Bu Mbay baru pulang dari berburu dan

menyuruh Onyon untuk masak.

17. Onyon tidak tau cara memasak dan memasukan seonggok daging

ke dalam api.

18. Bu Mbay kaget dan menendang Onyon. Kemudian menyuruh

Galik untuk menggantikan Onyon memasak..

19. Galik memasak dengan penuh kasih sayang dan cita rasa, dan

jadilah makanan ala restoran bintang lima.

Page 23: BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00128-ds bab 4.pdf · timinglah yang membuat sebuah animasi terlihat hidup. ... mencari

20. Sementara Bu Mbay dan Onyon makan dengan lahap, Galik tidak

menyentuh makanannya dan menyisipkannya ke dalam baju untuk

kemudian diberikan pada buaya.

21. Buaya terharu atas kebaikan Galik dan memakan makanan

tersebut. Semenjak itu Galik dan buaya jadi bersahabat.

22. Mereka lari bersama, menari bersama, berenang bersama, makan

bersama, tidur bersama, dan segalanya bersama-sama.

23. Onyon melihat kebersamaan mereka dan ingin memiliki teman

seperti itu juga. Maka dia mencari buaya lain.

24. Tapi karena Onyon terlihat enak di mata si buaya, si buaya malah

mengejar Onyon sebagai santapannya.

25. Mereka kejar-kejaran.

26. Galik melihat Onyon sedang dikejar buaya, tertawa.

27. Onyon panas mendengar suara tawa Galik dan berbalik arah

mengejar Galik.

28. Buaya terpental ditabrak Onyon.

29. Onyon memukul Galik dan mereka pukul-pukulan. Narator malas

melerai mereka.

30. Kedua gadis itu capek sendiri.

Page 24: BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00128-ds bab 4.pdf · timinglah yang membuat sebuah animasi terlihat hidup. ... mencari

31. Galik dipanggil oleh Bu Mbay dan meninggalkan Onyon sendirian.

32. Tidak berhasil mendapat teman, Onyon mendapatkan ide lain.

33. Onyon bergerak mendekati si buaya teman Galik.

34. Dari kejauhan tampak seekor sabertooth sedang memperhatikan

gerak-gerik Onyon.

35. Onyon pulang membawa seonggok daging, dan langsung

memasaknya.Bu Mbay terharu karena akhirnya Onyon bisa masak.

36. Dari kejauhan, Galik terlihat sedang memunguti ranting untuk

kayu bakar. Melihat ada asap keluar dari gua tempat tinggalnya,

Galik tahu sudah saatnya makan siang. Dia mencari buaya ke tepi

sungai, namun tidak dapat menemukan sosoknya. Galik mengira si

buaya sedang berburu.

37. Galik pulang sambil membawa kayu bakar. Di hadapannya

tehampar tumpukan makan malam yang terlihat sangat lezat.

38. Saat melihat daging itu dari dekat, Galik merasa mengenali

makanannya itu, namun dia mengabaikannya karena sudah sangat

lapar.

39. Pada gigitan pertama Galik, tiba-tiba Galik seperti tersambar petir

dan sensasi saat Galik dan buaya bersama terulang secara cepat.

Page 25: BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00128-ds bab 4.pdf · timinglah yang membuat sebuah animasi terlihat hidup. ... mencari

40. Dia segera kembali ke tepi sungai mencari si buaya, namun sosok

melata itu tetap tidak dapat ditemukan di manapun.

41. Yakinlah Galik bahwa yang tadi dimakannya itu memang si buaya.

42. Galik menangis dan berteriak ala film barat.

43. Galik duduk di bawah pohon besar dan meratapi nasib.

44. Saat dia bernyanyi, karena yang keluar dari mulutnya adalah

bahasa monyet, maka narrator menterjemahkan nyanyiannya.

45. Saat itulah lewat anak kepala desa. Dia tertarik dengan suara

nyanyian Galik.

46. Anak Kepala Desa menghibur Galik.

47. Onyon melihat Galik didekati Anak Kepala Desa, berencana untuk

memisahkan mereka berdua.

48. Dia kemudian berpura-pura terjatuh di dekat mereka dan pura-pura

pusing. Namun kedua sejoli itu sedang asik dengan dunianya

sendiri dan tidak memperdulikan Onyon.

49. Onyon kesal dan mulai bernyanyi. Namun yang datang malah si

sabertooth yang sejak tadi mengintai Onyon.

50. Ternyata Sabertooth salah mengira Onyon sebagai sesama

sabertooth juga (karena gigi kuda nil Onyon) .

Page 26: BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00128-ds bab 4.pdf · timinglah yang membuat sebuah animasi terlihat hidup. ... mencari

51. Sabertooth akhirnya mengejar Onyon untuk diajak kawin.

4.2.3 Strategi Design

Strategi desain adalah sebuah perencanaan desain yang digunakan

untuk mencapai tujuan dari short animation Onyon dan Galik.

4.2.3.1 Look/Mood/Visual Style

Yang menjadi model untuk short animation Onyon dan Galik

adalah manusia purba yang memiliki bentuk menyerupai monyet.

Maka yang digunakan sebagai referensi adalah Gorillaz style dari

Amerika.

Page 27: BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00128-ds bab 4.pdf · timinglah yang membuat sebuah animasi terlihat hidup. ... mencari

Gbr.32 Gorillaz style untuk karakter

Warna-warna yang dipakai adalah warna cerah dimana

disesuaikan dengan kesan santai dan humor yang terdapat dalam

cerita.

Page 28: BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00128-ds bab 4.pdf · timinglah yang membuat sebuah animasi terlihat hidup. ... mencari

Gbr. 33 Style warna

Gbr.34 Environment style

Page 29: BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00128-ds bab 4.pdf · timinglah yang membuat sebuah animasi terlihat hidup. ... mencari

4.2.3.2 Karakter & Environment

Unsur pendukung yang penting dalam pembuatan sebuah produk

animasi adalah adanya tokoh dan lingkungan yang sesuai. Dalam short

animation ini, mereka adalah:

4.2.3.2.1 Karakter

Karakter utama yang terlibat adalah:

- Galik

Plesetan dari Bawang Putih. Seorang gadis yang disiksa oleh Onyon

dengan disuruh mengerjakan seluruh pekerjaan rumah seperti

menyalakan api, mencuci buah dan baju, bercocok tanam,

mengumpulkan kayu bakar, dan memancing. Galik sebenarnya sangat

cantik dan rajin. Namun saying, ketawanya yang sangat unik membuat

orang-orang jadi segan untuk berteman dengannya.

- Onyon

Plesetan dari Bawang Merah. Seorang gadis pemalas yang manja yang

suka menyiksa Galik. Alasan dibalik penyiksaan tersebut sebenarnya

hanyalah karena Onyon tidak suka dengan ketawa Galik.

- Bu Mbay

Ibu kandung Onyon dan ibu tiri Galik. Dalam kisah ini Bu Mbay

bukannya malas-malasan dan menyerahkan seluruh pekerjaan pada

Page 30: BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00128-ds bab 4.pdf · timinglah yang membuat sebuah animasi terlihat hidup. ... mencari

Galik, namun karena dia berburu menggantikan ayah mereka berdua

yang sudah meninggal.

- Narator

Pengkisah ngaco dalam animasi ini. Keberadaannya tidak diketahui.

Wujudnya yang terlihat hanyalah berupa tangan.

- Buaya Biru

Plesetan dari ikan mas yang bisa bicara yang ditemukan oleh Bawang

Putih. Karena pada zaman purba tidak diketahui apakah ikan mas

sudah ada atau belum, maka diganti menjadi buaya. Sebenarnya buaya

ini kelaparan dan ingin memakan Galik saat dia sedang mencuci buah-

buahan. Namun dengan sekali tending buaya ini kalah dan malahan

menjadi teman ngobrol Galik sampai pada suatu hari dia mengalami

nasib buruk di tangan Onyon.

- Anak Kepala Desa

Peran pangeran pada cerita asli. Perannya sangat minor dan hanya

muncul di akhir cerita sebagai penggembira untuk Galik.

- Sabertooth

Seekor kucing bergigi pedang yang salah mengira Onyon sebagai

sesame sabertooth juga karena Onyon memiliki gigi kuda nil.

Page 31: BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi 4.1.1 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00128-ds bab 4.pdf · timinglah yang membuat sebuah animasi terlihat hidup. ... mencari

4.2.3.2.2 Environment

Karena settingnya adalah jaman purba, maka environment utamanya

pun sederhana dan hanya berupa padang rumput dengan sedikit pohon.

Rumahnya berupa gua. Ada sungai tempat Galik biasa mengambil air dan

mencuci buah-buahan dimana dia bertemu buaya biru yang bisa bicara.

Lalu yang terakhir ada pohon besar tempat Galik meratapi nasib di akhir

cerita.