bab iv hasil penelitian dan pembahasan...kabupaten kendal, 7 oktober 2014) untuk memberikan...

38
43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah-langkah Pengembangan 4.1.1 Studi Pendahuluan Pendidikan di sekolah merupakan agen perubahan bagi peserta didik di masa depan. Segala sikap dan tingkah laku peserta didik salah satunya dipengaruhi oleh pendidikan di sekolah. PPKn di SMA merupakan salah satu pelajaran yang tidak hanya memberikan pengetahuan, namun lebih dari itu yaitu membentuk watak, sikap dan perilaku peserta didik dengan harapannya dapat menjadi manusia yang unggul, menjadi warga negara yang baik dengan jiwa Pancasila. Karena perannya yang begitu penting, pelajaran PPKn hendaknya bukan sekedar pelajaran pelengkap, justru menjadi pelajaran penopang utama sebagai landasan perilaku peserta didik. Dengan demikian, sikap dan perilaku menjadi hal utama untuk diperhatikan dalam setiap pembelajaran di dalamnya. Seperti tertuang dalam silabus PPKn SMA pada kurikulum 2013, secara jelas tertulis sebagai berikut. 1. Menghayati isi dan makna pasal 28E dan 29 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (1.2) 2. Menghayati nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (2.1) 3. Mengamalkan sikap toleransi antar umat beragama dan kepercayaan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (2.4)

Upload: others

Post on 26-Mar-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Langkah-langkah Pengembangan

4.1.1 Studi Pendahuluan

Pendidikan di sekolah merupakan agen

perubahan bagi peserta didik di masa depan. Segala

sikap dan tingkah laku peserta didik salah satunya

dipengaruhi oleh pendidikan di sekolah. PPKn di SMA

merupakan salah satu pelajaran yang tidak hanya

memberikan pengetahuan, namun lebih dari itu yaitu

membentuk watak, sikap dan perilaku peserta didik

dengan harapannya dapat menjadi manusia yang

unggul, menjadi warga negara yang baik dengan jiwa

Pancasila. Karena perannya yang begitu penting,

pelajaran PPKn hendaknya bukan sekedar pelajaran

pelengkap, justru menjadi pelajaran penopang utama

sebagai landasan perilaku peserta didik. Dengan

demikian, sikap dan perilaku menjadi hal utama untuk

diperhatikan dalam setiap pembelajaran di dalamnya.

Seperti tertuang dalam silabus PPKn SMA pada

kurikulum 2013, secara jelas tertulis sebagai berikut.

1. Menghayati isi dan makna pasal 28E dan 29

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 (1.2)

2. Menghayati nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (2.1)

3. Mengamalkan sikap toleransi antar umat beragama

dan kepercayaan dalam hidup bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara (2.4)

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

44

4. Mengamalkan perilaku toleransi dan harmoni

keberagaman dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara Indonesia (2.5).

(Silabus PPKn, Kurikulum 2013)

Penekanan utamanya adalah pada sikap dan

perilaku peserta didik untuk menghayati isi makna

tentang hak asasi manusia dan mengamalkan ajaran

agama dan kepercayaannya yang diyakininya,

menghayati nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Terkait

dengan pluralisme di Indonesia, secara tegas dalam

silabus diharapkan peserta didik mengamalkan sikap

toleransi antar umat beragama dan kepercayaan dalam

hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Sikap dan perilaku ini tidaklah cukup diajarkan

dengan cara transfer knowledge seperti membahas di

dalam kelas saja tanpa aplikasi yang nyata dalam

kehidupan. Pembelajaran PPKn pada umumnya yang

dilakukan oleh sebagian besar guru SMA di Kabupaten

Kendal masih didominasi pembelajaran di dalam kelas.

Guru masih mendominasi di setiap kegiatan

pembelajaran, karena cara-cara lama masih dilakukan

dengan melakukan ceramah di depan kelas, siswa-

siswa duduk mendengarkan. Hal ini juga diungkapkan

oleh ketua MGMP PPKn Kabupaten Kendal, Drs.

Nuryanto saat diwawancari tentang kondisi

pembelajaran PPKn.

Menurut saya, pembelajaran PPKn yang masih didominasi oleh guru. Sepertinya kita masih sulit

beralih ke pembelajaran yang terkini. Kita masih suka dengan mengajar di depan kelas, kita

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

45

bercerita dan anak-anak mendengarkan. Kita tanya jawab dengan anak tentang permasalahan-permasalahan yang terkait dengan materi yang

diajarkan (Wawancara, Ketua MGMP PPKn Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014)

Untuk memberikan penekanan pada sikap dan

perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya

tidak hanya berkutat pada pembelajaran di dalam

kelas. Kegiatan-kegiatan nyata perlu dilakukan sebagai

aplikasi untuk menumbuhkan sikap dan perilaku yang

diharapkan. Untuk menumbuhkan sikap dan perilaku

pluralisme, hendaknya pembelajaran dapat dilakukan

ke luar kelas, melakukan kegiatan kunjungan ke

tempat-tempat ibadah lain dan melakukan diskusi atau

dialog langsung dengan para pemuka agama. Dengan

mengetahui inti dari ajaran di setiap agama yang ia

peroleh secara langsung dari pemeluknya, akan

tumbuh kesadaran dari dalam diri peserta didik untuk

menghormati perbedaan agama, karena pada

prinsipnya tujuannya adalah sama.

Kondisi riil di sekolah, kegiatan tersebut belum

dilakukan oleh para guru PPKn di Kabupaten Kendal.

Seperti yang diungkapkan oleh Ketua MGMP, terkait

pelaksanaan pembelajaran yang menyangkut toleransi

antara umat beragama.

Ya, masih seperti biasa, bu. Kita bahas materi terkait dengan toleransi antar umat beragama.

Untuk penugasan, anak-anak kita beri tugas untuk mencari artikel tentang kejadian-kejadian

yang menyangkut perselisihan antar umat beragama di Indonesia. Anak saya suruh menganalisis faktor-faktor penyebabnya

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

46

(Wawancara, Ketua MGMP PPKn Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014)

Ketika diusulkan tentang pembelajaran PPKn

yang memanfaatkan lingkungan sekitar seperti

melakukan kunjungan ke tempat ibadah dan berdialog

dengan pemuka agama, ketua MGMP memberikan

komentar bahwa kegiatan tersebut merupakan ide yang

bagus dan perlu ditindaklanjuti dengan pelatihan.

Ini ide yang baru untuk pembelajaran PPKn. Saya yakin banyak teman-teman kita yang belum melaksanakan pembelajaran itu. Kita perlu

sharing pembelajaran tersebut di forum MGMP, semacam pelatihan di forum MGMP. Bagaimana langkah-langkahnya, apa yang perlu

didiskusikan, bagaimana proses penilaiannya (Wawancara, Ketua MGMP PPKn Kabupaten

Kendal, 7 Oktober 2014)

Uraian tersebut memberikan gambaran bahwa

tuntutan pembelajaran PPKn adalah menumbuhkan

sikap dan perilaku peserta didik agar menjadi warga

negara yang berjiwa Pancasila, mengamalkan sikap

toleransi. Tuntutan tersebut memberikan konsekuensi

perlu adanya perubahan dalam cara berpikir, cara

pandang dan perubahan pembelajaran yang tidak

hanya dilakukan di dalam kelas saja. Pembelajaran

dengan mengundang nara sumber atau berkunjung ke

luar kelas, melakukan pengamatan langsung, berdialog

dengan orang lain di luar kelas, melakukan kegiatan-

kegiatan yang mampu menumbuhkan jiwa pluralisme

merupakan pembelajaran yang perlu dilakukan oleh

guru. Oleh karena itu diperlukan pengembangan

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

47

pelatihan bagi guru tentang pembelajaran PPKn

bewawasan pluralisme.

4.1.2 Tahap-tahap Pengembangan

Pengembangan pelatihan guru-guru PPKn

berwawasan pluralisme dilakukan dengan beberapa

tahapan sebagai berikut.

1. Menyusun Model Pelatihan

Pelatihan guru-guru PPKn berwawasan

pluralisme yang akan dikembangkan menggunakan

model pelatihan sepuluh langkah. Model ini merupakan

model partisipatif dengan langkah-langkah sebagai

berikut.

a. Rekrutmen peserta pelatihan

Rekruitmen peserta pelatihan dilakukan pada tahap

awal. Pihak penyelenggara perlu melakukan

pemberitahuan tentang pelatihan, pendaftaran dan

seleksi peserta.

b. Identifikasi kebutuhan, sumber belajar dan

kemungkinan hambatan. Kebutuhan tentang

pelatihan dilakukan dengan memberikan kuesioner

terbuka untuk mengetahui kebutuhan apa yang

diperlukan dalam pelatihan pembelajaran PPKn

berwawasan pluralisme, menganalisis sumber

belajar yang dibutuhkan dan memprediksi

hambatan-hambatan yang dapat terjadi selama

kegiatan pelatihan.

c. Merumuskan tujuan pelatihan. Tujuan pelatihan

ini adalah: 1) Mengenalkan pembelajaran PPKn

berwawasan pluralisme; 2) Melatih guru melakukan

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

48

perencanaan pembelajaran PPKN berwawasan

pluralisme.

d. Menyusun alat evaluasi awal dan akhir peserta

pelatihan. Alat evaluasi yang digunakan berupa tes

kognitif untuk mengetahui kondisi awal dan kondisi

akhir tentang pengetahuan guru tentang pluralisme

dan pembelajaran PPKn berwawasan pluralisme.

Alat evaluasi lainnya berupa dokumentasi RPP

tentang pembelajaran PPKn berwawasan pluralisme.

e. Menyusun kegiatan pelatihan, menentukan bahan

belajar, metode dan tehnik pelatihan.

Penyelenggara perlu menyusun kegiatan pelatihan,

menentukan bahan belajar, metode dan teknik

pelatihan yang tertuang dalam pedoman pelatihan

bagi penyelenggara, narasumber dan peserta

pelatihan.

f. Latihan untuk instruktur

Kegiatan ini diberikan untuk memberikan

pemahaman kepada instruktur/pelatih tentang

program pelatihan).

g. Melaksanakan evaluasi pada peserta pelatihan

dapat berupa tes tertulis untuk mengetahui

pengetahuan awal tentang pembelajaran PPKn

berwawasan pluralisme dan dokumentasi tentang

RPP.

h. Mengimplementasikan proses pelatihan. Proses

pelatihan dilakukan berdasarkan program pelatihan.

i. Melaksanakan evaluasi akhir kegiatan. Untuk

mengevaluasi akhir kegiatan dapat menggunakan

alat evaluasi yang digunakan pada saat evaluasi

awal

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

49

j. Melaksanakan evaluasi program pelatihan

(menganalisis penyelenggaraan pelatihan) untuk

dijadikan masukan dalam kegiatan pelatihan di

masa yang akan datang.

2) Merumuskan Desain

Desain pelatihan yang dikembangkan dapat

dilihat pada bagan gambar 4.1 berikut.

Gambar 4.1

Desain Pelatihan

3) Penyusunan Perangkat

Perangkat pelatihan merupakan bagian penting

dalam pelaksanaan pelatihan. Perangkat pelatihan yang

dimaksud adalah buku panduan kegiatan pelatihan

dan materi pelatihan tentang pembelajaran PPKn

berwawasan pluralisme.

Identifikasi Kebutuhan Materi

tentang

Pembelajaran PPKn

Berwawasan

Pluralisme

Tujuan Pelatihan

1. Mengenalkan

pembelajaran PPKn

berwawasan pluralisme

2. Melatih guru melakukan

perencanaan pembelajaran PPKN

berwawasan pluralisme

Penyusunan Program Pelatihan

1. Buku panduan

pelatihan 2. Materi pelatihan

Pelaksanaan

Pelatihan dan

Evaluasi

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

50

a. Penyusunan Buku Panduan Kegiatan

Buku panduan pelatihan berisi tentang pedoman

sebagai acuan bagi penyelenggara, nara sumber

(pelatih) dan peserta dalam proses pelatihan. Buku

panduan ini terdiri dari 4 bab, yaitu pendahuluan,

pelaksanaan, tata tertib dan penutup.

Bagian pendahuluan dalam buku panduan

pelatihan terdiri dari latar belakang, definisi, tujuan,

sasaran, indikator keberhasilan dan dasar hukum.

Latar belakang berisi tentang pentingnya pelatihan

pembelajaran PPKn berwawasan pluralisme. Alasan

yang kuat tersebut dapat digunakan pedoman

penyelenggara untuk menentukan siapa yang layak

menjadi nara sumber, sehingga dapat memberikan

surat permohonan agar menyajikan materi sesuai

dengan tujuan pelatihan. Bagi nara sumber, sebagai

pedoman dalam penyusunan materi pelatihan, hal-hal

apa yang perlu ditekankan dalam pelatihan sehingga

tercapai sesuai kebutuhan. Bagi peserta pelatihan

dapat memberikan motivasi perlunya mengikuti

pelatihan yang diharapkan dapat memberikan inspirasi

dalam melaksanakan pembelajaran nantinya.

Di dalam bagian pendahuluan juga memuat

tentang tujuan pelatihan yang dapat memberikan arah

bagi nara sumber dan peserta pelatihan dilaksanakan

pelatihan. Pelatihan ini diharapkan dapat:

1) Meningkatkan pengetahuan guru-guru tentang

materi pembelajaran PPKn berwawasan pluralisme

2) Meningkatkan kompetensi pedagogik bagi guru

sebagai pedoman dalam melaksanakan

pembelajaran PPkn berwawasan pluralisme.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

51

Sasaran pelatihan tersebut adalah guru-guru

PPKn SMA se Kabupaten. Pada akhir pelatihan, seluruh

peserta pelatihan diharapkan mampu memahami dan

akhirnya meng-implementasikan pembelajaran PPKn

berwawasan pluralisme,

Suatu pelatihan perlu dasar hukum yang kuat,

sehingga pelatihan tidak menyimpang dari landasan

yang ada. Landasan hukum tertinggi diadakan

pelatihan ini adalah Pancasila sebagai landasan ideal

dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan

konstitusional. Landasan operasional lainnya adalah

1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2) Undang-undang Republik Indonesia No 14 Tahun

2005 tentang Guru dan Dosen

3) Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 2013 tentang

pPerubahan Atas Peraturan Pemerintah No 19

Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

4) Peraturan Pemerintah No 74 Tahun 2008 tentang

Guru

5) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebuadayaan

Republik Indonesia No 64 Tahun 2013 tentang

Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

6) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia No 66 Tahun 2013 tentang

Standar Penilaian Pendidikan.

7) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia NO 81 A tahun 2013 tentang

Implementasi Kuriklum 2013.

Bab II tentang pelaksanaan memberikan ulasan

tentang pedoman bagi penyelenggara, nara sumber dan

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

52

peserta tentang pelaksanaan pelatihan. Dalam bab ini

tercantum penanggung jawab, narasumber, waktu dan

tempat pelaksanaan, panitia, prosedur pelaksanaan,

struktur program, jadwal kegiatan dan anggaran.

Sebagai penanggung jawab pelatihan yang

dikembangkan dengan sasaran guru-guru PPKn adalah

ketua penyelenggara. Sesuai dengan materi pelatihan

yaitu pembelajaran PPKn berwawawasan pluralisme,

maka perlu dipilih nara sumber yang kompeten. Nara

sumber atau pelatihnya adalah widyaiswara dari LPMP

Jawa Tengah dosen dari perguruan tinggi yang

dianggap kompeten dalam bidang teori pembelajaran

yang berkaitan pluralisme. Guru praktisi yang dianggap

kompeten dalam melaksanakan pembelajaran PPKn

berwawasan pluralisme, juga dapat menjadi pelatih.

Penyelenggara perlu lebih jeli dalam memilih nara

sumber guru praktisi karena tidak semua sekolah

menerapkan pembelajaran pluralisme. Direkomendasi-

kan sekolah-sekolah yang berada di bawah Keuskupan

Agung Semarang dijadikan sebagai acuan karena

sudah melaksakan pembelajaran religiusitas yang

berbasis pluralisme. Guru praktisi ini dipandang

memiliki pengalaman secara realistis akan mudah

diterima peserta pelatihan.

Waktu pelaksanaan pelatihan direncanakan

hanya dua hari. Hari pertama membahas tentang teori,

hakekat pembelajaran PPKn berwawasan pluralise,

sedangkan hari kedua melakukan kunjungan ke

berbagai tempat ibadah untuk melakukan diskusi

interaktif dengan pemuka agama. Kunjungan ini

dimaksudkan memberikan pengalaman langsung bagi

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

53

guru, sehingga ketika melakukan pembelajaran, PPKn

berwawasan pluralisme akan dilakukan hal serupa oleh

peserta didik.

Panitia kegiatan pelatihan terdiri dari ketua,

sekretaris, bendahara, sie acara, sie humas, sie

dokumentasi dan perlengkapan. Ketua bertanggung-

jawab terhadap pelaksanaan pelatihan dan membuat

program pelaksanaan pelatihan. Ketua dibantu oleh

sekretaris dan memiliki tugas-tugas membuat surat-

surat seperti: 1) permohonan nara sumber ke: LPMP

Jawa Tengah, Lembaga Perguruan Tinggi, dan

permohonan ke sekolah tempat guru praktisi yang akan

menjadi nara sumber; 2) permohonan ijin pelatihan ke

Dinas Pendidikan Kabupaten dan permohonan ijin

tempat pelaksanaan pelatihan ke sekolah tempat

penyelenggara; 3) undangan Peserta Pelatihan ke SMA

Negeri/Swasta se Kabupaten; 4) menyiapkan hal-hal

yang terkait dengan administrasi pelatihan seperti:

formulir biodata peserta serta datar hadir, jadwal

pelatihan, sertifikat peserta pelatihan; 5) melakukan

pencatatan hasil pelatihan beserta laporan pelaksanaan

pelatihan.

Bendahara bersama ketua panitia membuat

rencana anggaran dan memiliki tugas untuk mengatur

pengeluaran biaya dalam pelaksanaan pelatihan,

menginventarisasi nota, kwitansi pengeluaran

keuangan dan membuat laporan keuangan.

Sie acara memiliki tugas menerima Surat Tugas

dan SPPD serta meminta tanda tangan surat tugas

kepada kepala sekolah tempat pelatihan, memandu

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

54

peserta mengisi formulir pendaftaran dan memandu

jalannya pelatihan.

Sie Konsumsi memiliki tugas mengatur dan

menyiapkan konsumsi penyelenggaraan pelatihan

sedangkan sie Humas bertugas mendistribusikan

surat-surat yang keluar, memberikan informasi tentang

pelatihan. Sebelum pelaksanaan pelatihan, sie

perlengkapan menyiapkan tempat pelatihan dan di saat

pelaksanaan pelatihan mendokumentasikan setiap

kegiatan pelatihan.

Prosedur pelaksanaan pelatihan juga ditulis

sebagai pedoman bagi penyelenggara dalam melakukan

pelatihan. Adapun prosedur yang perlu dilakukan oleh

panitia antara lain: panitia membuat surat

permohononan menjadi nara sumber yaitu: widya

Iswara dan Pengawas SMA di Dinas Pendidikan

Kabupaten, membuat surat ijin ke Dinas Pendidikan

Kabupaten, membuat surat undangan pelatihan ke

peserta melalui kepala SMA Negeri/Swasta se

Kabupaten Kendal, membuat surat ijin penggunaan

tempat pelatihan di kepada kepala sekolah.

Setelah surat terdistribusi maka sesuai dengan

rencana tanggal pelaksanaan, peserta datang ke tempat

pelatihan mengisi formulir biodata peserta dan pas foto

3 x 4 sebanyak 2 lembar, menyerahkan Surat Tugas

dan SPPD dan mendapatkan materi pelatihan serta

memasuki ruangan pelatihan dan siap mengikuti

pelatihan. Di akhir pelaksanaan dilakukan monitoring

dan evaluasi terhadap pelaksanaan pelatihan, dengan

cara:

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

55

1) Hasil tugas pembuatan RPP PPKn berwawasan

pluralisme dikumpulkan ke panitia.

2) Narasumber memberikan penilaian hasil tugas

pembuatan RPP

3) Pengisian Kuesioner tentang respon pelaksanaan

pelatihan (terlampir)

Lebih jelasnya alur kegiatan pelatihan sebagai

pedoman bagi penyelenggara dapat dilihat pada gambar

4.1.

Gambar 4.2. Alur Kegiatan Pelatihan

Struktur program juga perlu dicantumkan di

buku panduan agar memberikan informasi bagi peserta

pelatihan tentang materi apa saja yang akan dilatih dan

PANITIA

MENGIRIMKAN

SURAT

PERMOHONAN

NARA SUMBER

LPMP JATENG

PERGURUAN

TINGGI

SMA SURAT

UNDANGAN

PELATIHAN

KEPALA

SEKOLAH

KEPALA SEKOLAH

MENGIRIM GURU

PPKn

SURAT IJIN

PELAKSANAAN

PELATIHAN

KEPALA DINAS

PENDIDIKAN

TEMPAT

PENYELENGGARA

PELAKSANAAN PELATIHAN

MONOTORING DAN EVALUASI

MENGIRIM

NARA SUMBER

PELAPORAN DAN

PERTANGGUNGJAWABAN

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

56

juga sebagai pedoman bagi nara sumber untuk

membuat materi pelatihan.

Pelatihan yang dilaksanakan selama dua hari

digunakan struktur kurikulum 18 jam pelajaran seperti

tercantum pada tabel 4.1.

Tabel 4.1.

Struktur Kurikulum Pelatihan

No Mata Latih JPL

1 Konsep Pembelajaran PPKn berwawasan

Pluralisme

2

2 Kegiatan-kegiatan Sekolah Berwawasan

Pluralisme

2

3 Perancangan Pembelajaran PPKn

berwawasan Pluralisme

2

4 Perancangan Penilaian Pembelajaran PPKn berwawasan Pluralisme

2

5 Kunjungan dan Dialog dengan Pemuka Agama ke Masing-masing Tempat Ibadah

8

6 Monitoring dan Evaluasi 2

Jumlah 18

Materi tentang konsep pembelajaran PPKn

berwawasan pluralisme dan kegiatan-kegiatan sekolah

berwawasan pluralisme disampaikan oleh widayiswara

dan lembaga perguruan tinggi yang dipandang memiliki

kompetensi secara teoretis sesuai dengan kajian teori

yang lebih mendalam. materi perancangan

pembelajaran, penilaian dan kunjungan serta dialog

dengan pemuka agama dipandu oleh guru yang

memiliki pengalaman dalam melakukan kegiatan

tersebut. Struktur kurikulum tersebut dijabarkan

dalam bentuk jadwal kegiatan pelatihan pelatihan guru

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

57

PPKn tentang Pembelajaran PPKn berwawasan

pluralisme sebagai berikut

Tabel 4.2

Jadwal Kegiatan Pelatihan

Hari Pertama

No Waktu Materi Pelatihan Narasumber

1 07.00 – 08.00 Registrasi

2 08.00 – 08.30 Pembukaan dan sambutan-

sambutan

Kepala SMA

3 08.30 – 08.45 Coffe break

4 08.45 – 10.15 Konsep

Pembelajaran PPKn berwawasan Pluralisme

Widyaiswara

LPMP

5 10.15 –11.45 Kegiatan-kegiatan Sekolah

Berwawasan Pluralisme

Dosen Perguruan

tinggi

6 11.45 – 13.00 ISOMA

7 13.00 -14.30 Perancangan Pembelajaran PPKn

berwawasan Pluralisme

Guru Praktisi

8 14.30 -16.00 Perancangan

Penilaian Pembelajaran PPKn

berwawasan Pluralisme

Guru

Praktisi

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

58

Hari Kedua

No Waktu Materi Pelatihan Narasumber

1 07.00 – 08.00 Perjalan Ke Semarang

2 08.00 – 09.00 Dialog dengan Biksu Wihara

Biksu

3 09.00 – 09.30 Perjalanan ke Pura

4 09.30 – 10.30 Dialog dengan Pendeta Hindu

Pendeta Hindu

6 10.30 – 11.00 Perjalanan Ke Keuskupan

7 11.00 -12.00 Dialog dengan Keuskupan

Romo

8 12.00 -13.00 Perjalanan ke Masjid dan ISOMA

9 13.00 – 14.00 Dialog dengan ustad Ustad

10 14.00 -15.00 Monitoring dan evaluasi

Anggaran untuk pelatihan dirancang sebagai

pedoman bagi bendahara untuk mengatur pengeluaran

pembiayaan pelatihan. Contoh anggaran pelatihan

selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3.

Contoh Anggaran Pelatihan

No Rincian Jumlah Biaya/ satuan

Total

1 Narasumber 2 jam 500.000 1000.000

2 Narasumber 2 jam 500.000 1000.000

3 Guru Praktisi 2 hari 500.000 1000.000

4

Transportasi peserta hari (2 hari) 25 orang 75.000 1.875.000

5 Konsumsi (2 hari) 35 orang 80.000 2.800.000

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

59

No Rincian Jumlah Biaya/ satuan

Total

6 ATK 25 orang 15.000 375.000

7 Sewa bus 1 hari 1.200.000 1.200.000

8

Kenang-kenangan untuk tempat ibadah 4 tempat 100.000 400.000

9 Perlengkapan 1 orang 100.000 100.000

10 Dekorasi dan dokumentasi 1paket 250.000 250.000

Total

10.000.000

Contoh anggaran ini digunakan sebagai pedoman

bagi penyelenggara terutama bendahara untuk

pengeluaran keuangan dalam pelaksanaan pelatihan.

Bab III berisi tentang tata tertib secara

administratif dan akademis. Secara adminsitrasi,

peserta segera melapor kepada panitia penyengara dan

menyerahkan berkas kelengkapan administrasi yang

terdiri dari: 1) Surat Tugas yang ditandatangani oleh

atasan langsung yang bersangkutan; 2) SPPD yang

telah ditandatangani oleh atasan langsung yang

bersangkutan.

Tata tertib secara akademis mengatur para

peserta agar mengikuti pelaksanaan pelatihan secara

tertib. Adapun tata tertib secara akademis sebagai

berikut: 1) peserta diwajibkan mengikuti seluruh acara

yang telah ditetapkan tercantum pada jadwal kegiatan;

2) Peserta diwajibkan mengisi daftar hadir setiap hari;

3) Peserta harus hadir 10 menit sebelum kegiatan

dimulai; 4) Peserta wajib membawa laptop sendiri

untuk menunjang kegiatan pelatihan; 5) Peserta wajib

membawa silabus PPKn dari sekolah masing-masing; 6)

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

60

Selama mengikuti kegiatan peserta berpakaian bebas

rapi; 7) Keperluan mengenai pelayanan dan atau materi

akademik diberikan oleh panitia; 8) Selama kegiatan

berlangsung peserta diwajibkan mengenakan tanda

peserta; 9) Selama kegiatan berlangsung peserta,

penyaji materi dan panitia dilarang merokok.

Buku panduan pelatihan bagi nara sumber relatif

sama dengan buku panduan untuk penyelenggara

hanya isinya ada yang dikurangi yaitu rencana

anggaran. Perbedaan lainnya terletak pada bagian

prosedur dan tata tertib bagi pelatih.

Setelah mendapatkan surat permohonan dari

panitia, nara sumber hal-hal yang harus dibawa yaitu

surat tugas, SPPD, materi dan media presentasi.

Selanjutnya nara sumber mengirim materi maksimal 2

hari sebelum pelaksanaan pelatihan. Sesuai dengan

jadwal pelaksanaan, nara sumber datang ke tempat

pelatihan sesuai jadwal dan siap memberi pelatihan

dan memberi tugas serta mengevaluasi peserta

pelatihan. Setelah pelatihan selesai, nara sumber

kembali ke instansi dan melaporkan ke atasan.

Beberapa aturan yang dipedomani bagi nara

sumber antara lain:

1. Nara sumber membawa Surat Tugas yang

ditandatangani oleh atasan langsung yang

bersangkutan

2. Naras sumber membawa SPPD yang telah

ditandatangani oleh atasan langsung yang

bersangkutan

3. Mengirim materi pelatihan dan media presentasi

maksimal 2 hari sebelum pelaksanaan pelatihan.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

61

4. Nara sumber datang ke tempat pelatihan sesuai

dengan jadwal

5. Narasumber hadir maksimal 20 menit sebelum

kegiatan dimulai

6. Narasumber berpakaian bebas rapi

7. Selama kegiatan berlangsung nara sumber dilarang

merokok.

Gambar 4.3 Prosedur Kegiatan Pelatihan bagi Pelatih

Buku panduan bagi peserta pelatihan juga relatif

sama dengan buku panduan untuk nara sumber, yang

membedakan adalah pada prosedurnya. Adapun

prosedur pelaksanaan pelatihan guru PPKn

berwawasan pluralisme untuk peserta pelatihan

sebagai berikut.

NARASUMBER

MENERIMA SURAT

PERMOHONAN

NARA SUMBER MENYIAPKAN

1. SURAT TUGAS

2. SPPD

3. MATERI PELATIHAN

4. PRESENTASI

KEMBALI KE INSTANSI DAN

MELAPOR KE ATASAN

MENGIRIM MATERI KE PANITIA

UNTUK DIGANDAKAN, 2 HARI

SEBELUM PELAKSANAAN

DATANG KE TEMPAT

PELATIHAN

MEMBERI PELATIHAN MEMBERIKAN PENUGASAN DAN

PENILAIAN

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

62

Gambar 4.4 Prosedur Pelatihan bagi Peserta Pelatihan

1. Setelah mendapatkan surat undangan dari panitia,

peserta pelatihan menyiapkan hal-hal yang harus

dibawa yaitu surat tugas, SPPD, laptop dan silabus

mata pelajaran PPKn

PESERTA

MENERIMA SURAT

UNDANGAN

PESERTA MENYIAPKAN

1. SURAT TUGAS

2. SPPD

3. LAPTOP

4. SILABUS

5. FOTO 3 X4 2

LEMBAR

LAPORAN KE KEPALA

SEKOLAH

PESERTA DATANG KE

TEMPAT PELATIHAN

MENGISI BIODATA

FORMULIR

PENDAFTARAN

MENERIMA MATERI

PELATIHAN

MENGIKUTI PELATIHAN

DAN MENYELESAIKAN

TUGAS

MENGISI ANGKET RESPON TERHADAP PELAKSAAN

PELATIHAN, MENGERJAKAN EVALUASI,

MENGUMPULKAN TUGAS RPP

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

63

2. Peserta datang ke tempat pelatihan

3. Setelah sampai di tempat pelatihan, mengisi form

biodata formulir pendaftaran dan menyerahkan foto

3 x 4 sebanyak 2 lembar

4. Peserta mendapatkan materi pelatihan

5. Peserta siap mengikuti pelatihan dan mematuhi

aturan yang berlaku dalam pelatihan, berpartisipasi

aktif selama kegiatan pelatihan

6. Peserta mengisi angket respon terhadap

pelaksanaan pelatihan, menjawab lembar soal dan

mengumpulkan RPP yang ditugaskan nara sumber.

7. Pelatihan selesai, peserta melaporkan kepada kepala

sekolah masing-masing.

Bab penutup dituliskan tentang kunci

keberhasilan pelatihan antara lain:

1. Penyelenggara

a. Surat undangan kepada peserta pelatihan

terkirim tepat waktu dan mendapatkan kepastian

kesanggupan untuk mengikuti pelatihan

b. Tersedianya sarana dan prasarana pelatihan

yang memadai

c. Tersedianya konsumsi untuk pelatihan

d. Tersedianya blangko form biodata formulir

pendaftaran minimal sejumlah peserta pelatihan

e. Tersedianya materi pelatihan yang sudah

digandakan minimal sejumlah peserta pelatihan.

f. Mematuhi jadwal pelaksanaan yang sudah ada

g. Memberi informasi secara jelas tentang pelatihan

h. Memberi pelayanan baik dalam pelatihan

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

64

2. Nara Sumber

a. Menguasai materi pelatihan tentang

pembelajaran PPKn berwawasan pluralisme

b. Materi yang disampaikan sesuai dengan tujuan

pelatihan

c. Adanya kejelasan dalam penyampaian materi

d. Adanya komunikasi aktif antara nara sumber

dengan peserta pelatihan

e. Mampu menciptakan suasana yang

menyenangkan dalam penyampaian materi

f. Menguasai pengelolaan kelas pelatihan

g. Mampu menjawab dengan baik terhadap apa

yang belum diketahui peserta

h. Bersikap dan berperilaku menyenangkan

3. Peserta Pelatihan

a. Memahami pembelajaran PPkn berwawasan

pluralisme

b. Mampu membuat perencanaan pembelajaran

PPKn berwawasan pluralisme

Untuk mengetahui ketercapaian pelaksanaan

pelatihan maka dibagikan angket untuk memberikan

respon kepada penyelenggara dan narasumber,

sedangkan untuk mengetahui hasil pelatihan bagi

peserta didik dilakukan tes dan pengumpulan hasil

penugasan berupa RPP.

b. Penyusunan Buku Materi Pelatihan

Buku materi pelatihan merupakan perangkat

yang penting untuk melaksanakan pelatihan. Buku

materi yang disampaikan terlebih dahulu kepada

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

65

peserta sebagai sumber bacaan dan informasi sebelum

peserta mengikuti pelatihan yang dipandu oleh penyaji

materi atau pelatih. Peserta pelatihan yang memiliki

persiapan terlebih dahulu akan memudahkan

pelaksanaan pelatihan. Ketika bertemu dengan pelatih,

peserta dapat melakukan tanya jawab atau

menanyakan hal-hal yang belum dimengerti saja.

Pelatih juga akan lebih mudah menguasai kelas, karena

peserta memiliki persiapan terlebih dahulu.

Buku materi pelatihan pembelajaran PPKn

berwawasan pluralisme berisi tentang: 1) Latar

belakang perlunya pembelajaran PPKn berwawasan

pluralisme; 2) aspek historis tentang pluralisme; 3)

pandangan berbagai agama tentang pluralisme; 4)

pendidikan pluralisme di sekolah; 5) implementasi

pembelajaran PPKn berwawasan pluralisme.

Peserta pelatihan perlu diberikan gambaran

tentang latar belakang perlunya pendidikan pluralisme,

karena kondisi di masyarakat banyak terjadi tindak

kekerasan yang bersinggungan dengan agama maupun

perselisihan antar agama karena pandangan sempit

dari sekelompok orang. Permasalahan yang tergolong

rawan konflik ini, perlu menjadi bahan renungan bagi

guru PPKn. Guru merupakan agen pembaharu, sebagai

pendidik bagi generasi muda, sehingga diharapkan

akan menumbuhkan jiwa-jiwa pluralisme,

menghormati perbedaan bagi generasi mendatang agar

menjdi warga negara yang Pancasialis.

Aspek historis tentang pluralisme juga perlu

diberikan kepada peserta pelatihan agar memiliki

pemahaman bahwa pluralisme pada dasarnya sudah

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

66

sejak lama bahkan pada masa kerajaan-kerajaan di

Nusantara sudah menjunjung tinggi pluralisme.

Semboyan “Bhineka Tunggal Ika” berasal dari tulisan

kuno sejak jaman Majapahit sebagai gambaran bahwa

perbedaan agama bukan suatu penghalang, justru

sebagai pemersatu. Demikian juga, lahirnya Pancasila

juga dari suatu musyawarah pendiri-pendiri bangsa

yang kental dengan bentuk penghormatan adanya

perbedaan agama. Landasan historis ini memberikan

pemahaman bagi peserta pelatihan bahwa jiwa

pluralisme perlu ditanamkan kepada peserta didik.

Materi lainnya yang penting adalah pandangan

dari berbagai agama di Indonesia terkait dengan

pluralisme, dapat memberikan wawasan lebih

mendalam kepada peserta pelatihan. Peserta pelatihan

akan mengenal lebih mendalam dari agama-agama lain,

bahwa di dalamnya tidak lepas dari bentuk

penghormatan terhadap perbedaan agama. Dengan

mengenal lebih dekat tentang ajaran-ajaran agama

lainnya, akan lebih dekat pula rasa persahabatan.

Dengan demikian diharapkan akan berimbas kepada

peserta didik. Ketika guru-gurunya memiliki jiwa

pluralisme, akan memberikan dampak positif terhadap

perilaku pluralis pada peserta didiknya.

Bagian lainnya dari buku materi adalah

mengupas tentang kegiatan-kegiatan riil di sekolah

maupun di luar sekolah yang dapat menumbuhkan

jiwa pluralisme bagi peserta didik. Materi ini

memberikan wawasan yang lebih luas tentang

kegiatan-kegiatan di sekolah yang dapat dikembangkan

untuk menumbuhkan jiwa pluralisme. Beberapa

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

67

contoh kegiatan riil di sekolah maupun di luar sekolah

yang dapat dikembangkan untuk menumbuhkan jiwa

pluralisme dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4

Rencana Program Kegiatan Riil dalam Rangka Pendidikan Pluralisme

No Kegiatan Uraian kegiatan Tujuan

1 Kunjungan ke

Masjid, Gereja, Wihara, Pura

dan Klenteng

Melakukan

diskusi interaktif antara siswa yang

beragam dengan pemuka agama

Mengenal lebih

dalam tentang agama-agama di Indonesia

2 Diskusi Ilmiah Lintas Agama

OSIS mengundang para pemuka

lintas agama untuk

membahas pluralisme

Menumbuhkan jiwa pluralis

3 Kegiatan Live in

Selama 3 hari peserta didik yang menjadi

ujicoba pendidikan pluralis

melakukan kegiatan hidup

bersama di tempat keluarga yang berbeda

agama

Menumbuhkan jiwa pluralis melalui

kegiatan nyata

4 Melakukan

kemah bakti Lintas agama

Siswa

melakukan ke-mah bakti di desa tertentu

yang terdapat tempat ibadah

Menumbuhkan

jiwa pluralisme melalui kegiatan nyata

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

68

No Kegiatan Uraian kegiatan Tujuan

ber-agam.

Dalam kemah tersebut siswa melaku-kan

kerja bakti seperti di masjid

untuk membersihkan ling-kungan

masjid maupun lingkungan

gereja atau tempat ibadah lainnya

5 Perayaan Iddul Addha

Kegiatan dilakukan oleh OSIS dengan

melibatkan siswa yang non

muslim dalam kepanitian

Tumbuh kerjasama antar siswa

yang berbeda agama

6 Perayaan

Iddul Fitri di Sekolah

Mengundang

pemuka agama Islam untuk

memberikan ceramah, dengan

melibatkan guru dan siswa

non muslim dalam kepanitiaan

Tumbuh

kerjasama antara guru,

siswa yang berbeda agama

7 Perayaan Natal di

sekolah dengan

Melakukan missa bersama

dengan melibatkan

Tumbuh kerjasama

antara siswa yang berbeda

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

69

No Kegiatan Uraian kegiatan Tujuan

mengundang

umat Nasrani di wilayah setempat

siswa muslim

dalam kepanitian

agama

8 Penggalangan dana untuk

anak panti asuhan

Melibatkan panitia siswa

dari siswa yang berbeda-beda

agama

Tumbuh kerjasama

antara siswa yang berbeda

agama

Bagian berikutnya adalah aplikasi pembelajaran

PPKn berwawasan pluralisme. Materi ini berisi

kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru

PPKn dalam pembelajaran yang dapat mengembangkan

jiwa pluralisme. Sebagai aplikasinya diberikan contoh

RPP yang didalamnya juga berisi kegiatan kunjungan

ke tempat-temapt ibadah dan berdialog langsung

dengan para pemuka agama.

4) Hasil Validasi Produk

Produk yang dikembangkan berupa pedoman

pelatihan pembelajaran PPKn berwawasan pluralisme

dan materi pelatihan divalidasi oleh 4 validator yaitu: 1)

Prof. Dr. Slameto, M.Si (Dosen Pascasarjana UKSW

Salatiga), 2) Drs. Muryono, S.H, M.Pd (Kepala Dinas

Kabupaten Kendal), 3) Drs. Wagiyo, M.Pd (Pengawas

SMA Kabupaten Kendal) dan Drs. Nuryanto (Ketua

MGMP PPKn Kabupaten Kendal.

a. Validasi Pedoman Pelatihan

Rata-rata hasil validasi keempat validator

terhadap pengembangan produk pedoman pelatihan

dapat dilihat pada tabel 4.5

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

70

Tabel 4.5

Hasil Uji Validasi Pedoman Pelatihan

No Indikator Rata-rata Kriteria

1 Kesesuaian judul bab dengan isi materi dalam tiap bab

4.25 ST

2 Kejelasan isi bab 4.25 ST

3 Kejelasan kerangka isi 4.25 ST

4 Kesesuaian latar belakang dengan maksud dan tujuan Pelatihan Pembelajaran PPKn berwawasan pluralisme

3.75 T

5 Kejelasan maksud dan tujuan 4.00 T

6 Kejelasan sasaran 3.75 T

7 Kesesuaian dasar hukum 4.50 ST

8 Kejelasan penanggung jawab 4.25 ST

9 Kesesuaian nara sumber 4.50 ST

10 Kesesuaian waktu dan tempat 4.25 ST

11 Kesesuaian peserta pelatihan 3.75 T

12 Kesesuaian panitia 3.75 T

13 Kesesuaian struktur progam dengan Pelatihan Pembelajaran PPKn berwawasan pluralisme

4.00 T

14 Kesesuaian jadwal kegiatan dengan struktur program

4.25 ST

15 Kesesuaian anggaran 3.75 T

16 Kejelasan tata tertib 4.25 ST

Rata-rata 4.09 T

Keterangan: 1,0 – 1,8 Sangat rendah (SR) 1,9 – 2,6 Rendah (R) 2,7 – 3,4 Cukup (C) 3,5 – 4,2 Tinggi (T)

4,3 – 5,0 Sangat tinggi (ST)

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

71

Tabel 4.5 memperlihatkan bahwa rata-rata 4,09

pada interval 3,4-4,2 dalam kategori tinggi. Hal ini

menunjukkan bahwa pedoman pelatihan yang

dikembangkan sudah tergolong valid dengan beberapa

saran. Beberapa saran dari validator tersebut antara

lain:

Tabel 4.6

Saran Validator terhadap Perbaikan Pedoman Pelatihan

Validator Saran

Validator 1 Perlunya adanya pedoman belajar,

latihan dan evaluasi

Validator 2 Disinergikan dengan kurikulum 2013

Validator 3 Perlu dicek kesesuaian jumlah jam dalam struktur program pelatihan dengan di jadwal, setiap jam pelatihan adalah 45

menit

Validator 4 -

b. Validasi Materi Pelatihan

Rata-rata hasil validasi keempat validator

terhadap pengembangan produk materi pelatihan dapat

dilihat pada tabel 4.7

Tabel 4.7 Hasil Validasi Materi Pelatihan

Aspek Indikator Rata-rata

Kriteria

Kesesuaian uraian materi dengan tujuan pelatihan

1. Keluasan materi 3.75 T

2. Kedalaman materi 4.25 ST

3. Pilihan tema

4.00 T

Keakuratan materi

4. Keakuratan fakta dan konsep

3.75 T

5. Keakuratan langkah-langkah

3.75 T

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

72

Aspek Indikator Rata-rata

Kriteria

pembelajaran

Materi pendukung

pembelajaran

6. Kesesuaian dengan perkembangan pendidikan

4.00 T

7. Keterkinian fitur, contoh dan rujukan

3.50 T

Teknik penyajian materi

8. Keruntutan konsep 4.25 ST

9. Kekonsistenan sistematika

4.25 ST

10. Keseimbangan antar Bab

4.00 T

Kelengkapan materi

11. Pendahuluan 4.00 T

12. Aspek Historis Pluralisme

3.50 T

13. Pandangan Berbagai Agama tentang Pluralisme

4.00 T

14. Pendidikan Pluralisme Di Sekolah

4.25 ST

15. Penutup 3.75 T

Rata-rata 3.93 T

Rata-rata hasil validasi diperoleh sebesar 3,93

pada interval 3,4-4,2 dalam kategori tinggi. Hal ini

menunjukkan bahwa materi pelatihan yang

dikembangkan sudah tergolong valid dengan beberapa

saran. Saran-saran dari validator dapat dilihat pada

tabel 4.9.

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

73

Tabel 4.9 Saran Validator terhadap Perbaikan Materi Pelatihan

Validator Saran

Validator 1

Validator 2

Validator 3 1. Taati ketentuan umum dalam penulisan karya ilmiah

2. Tuliskan halaman sesuai ketentuan penulisan

3. Istilah asing dicetak miring 4. Perlu dicek penulisan istilah 5. RPP lengkapi dengan instrumen

penilaian, soal pengetahuan dan kunci jawaban, pedoman penskoran

Validator 4 1. Kekuatan dan kedalaman materi perlu dimaksimalkan

2. Ditambahkan contoh-contoh real

Berdasarkan saran dari para validator maka

dilakukan perbaikan untuk memperoleh produk akhir

berupa materi pelatihan dengan memperhatikan tata

ketntuan tulisan, materi dengan dengan mencantukan

RPP yang dilengkapi dengan instrumen soal

pengetahuan, kunci jawaban dan pedoman pensekoran,

memperdalam materi tentang pluralisme yang

ditambahkan contoh-contoh yang lebih riil.

Produk lainnya adalah pedoman pelatihan bagi

penyelenggara, narasumber dan peserta pelatihan yang

memperhatikan saran dari ahli yaitu adanya

kesinergian dengan kurikulum 2013, kesesuaian

jumlah jam dengan struktur jam pelatihan.

4.2 Pembahasan

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

74

Maraknya kekerasan yang terjadi di masyarakat,

bahkan kekerasan berlatar belakang perbedaan agama

menjadi fenomena yang memprihatinkan. Pendidikan

diyakini dapat menjadi agen perubahan, dengan

demikian guru memiliki tanggungjawab moral untuk

melakukan pembimbingan, mendidik para peserta didik

menjadi manusia yang unggul. Berlakunya kurikulum

2013 menjadi pelengkap dari kurikulum 2006 yang

lebih menekankan pada pembelajaran dengan

memperhatikan sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang

didalamnya membahas tentang sikap toleransi antar

umat beragama dan kepercayaan dalam hidup

bermasyarakat dan bernegara. Dalam kenyataannya,

para guru lebih menekankan pada aspek kognitif,

sedangkan pembentukan sikap dan perilaku toleransi

belum dilakukan secara proporsional. Pembelajaran

PPKn berbasis pluralisme belum banyak dipahami dan

dilaksanakan. Pembelajaran secara aplikatif untuk

menanamkan jiwa pluralisme belum banyak dilakukan

oleh guru.

Di samping perlu adanya kesadaran dari guru

untuk melaksanakan pembelajaran PPKn berbasis

pluralisme, namun diperlukan pula kemampuan guru

membuat rancangan yang tepat sebagai acuan

melaksanakan pembelajaran tersebut. Diperlukan

suatu pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru

dalam membuat rancangan pembelajaran PPKn

berwawasan pluralisme.

Pelatihan merupakan jantung dari upaya untuk

meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dan

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

75

kinerja organisasi (Mondy, 2008). Melalui pelatihan

akan diperoleh sumber daya manusia yang unggul dan

profesional diharapkan oleh banyak organisasi atau

lembaga pendidikan untuk bisa bersaing dalam era

globalisasi. Program pengembangan SDM merupakan

strating point bagi organisasi untuk meningkatkan dan

mengembangkan skill, knowledge dan ability individu

sesuai dengan kebutuhan masa mendatang (Sutrisno,

2009: 72).

Untuk melakukan pelatihan diperlukan suatu

pengelolaan yang matang. Terdapat lima sumber daya

pelatihan yaitu man,money, machines, matherial dan

methods (Emerson dalam Usman, 2009: 15). Lima

sumber daya inilah inilah yang harus digerakkan

dengan maksimal sehingga tujuan yang diinginkan

dapat tercapai secara efektif dan efisien. Efektif

menunjukkan derajat pencapaian tujuan sedangkan

efisien menunjukkan derajat optimalisasi penggunaan

sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan

tersebut (Sugiyono, 2002: 8).

Produk pengembangan pelatihan PPKn

berwawasan pluralisme dalam penelitian ini adalah

buku pedoman pelaksanaan pelatihan dan materi

pelatihan. Buku pedoman digunakan sebagai acuan

bagi penyelenggara untuk mengatur pelaksanaan

pelatihan, acuan bagi nara sumber untuk menyusun

materi, memberikan pelatihan dan melakukan evaluasi.

Buku pedoman pelatihan juga digunakan acuan bagi

peserta pelatihan mengikuti pelatihan.

Buku pedoman yang dikembangkan memuat

unsur-unsur sumber daya pelatihan yaitu man, money,

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

76

machines, matherial dan methods. Buku pedoman yang

dikembangkan berisi tentang latar belakang sebagai

acuan bagi penyelenggara, nara sumber dan peserta

pelatihan tentang pentingnya dilakukan pelatihan.

Berdasarkan latar belakang ini, nara sumber dapat

menyusun materi dengan tingkat kedalaman sesuai

dengan yang diharapkan dari pelatihan. Buku pedoman

berisi pula tentang tujuan pelatihan.

Tujuan merupakan unsur penting, karena dapat

menjadi acuan bagi penyelengara, nara sumber dan

peserta pelatihan tentang apa yang diharapkan dari

pelatihan. Pelatihan pembelajaran PPKn berwawasan

pluralisme bermaksud untuk meningkatkan

kemampuan guru membuat perencanaan tentang

pembelajaran PPKn berwawasan pluralisme.

Buku pedoman berisi tentang sasaran dan

narasumber pelatihan. Suatu komponen pelatihan

tidak lepas dari input (siapa yang akan dilatih), siapa

yang melatih dan apa yang akan dihasilkan dari

pelatihan. Sasaran pelatihan PPKn berwawasan

pluralisme adalah para guru PPKn SMA.

Memilih pelatih yang kompeten akan berpengaruh

terhadap kualitas proses pelatihan yang berakibat pada

kualitas output pelatihan. Terkait dengan pelatihan

pembelajaran PPKn berwawasan pluralisme,

narasumber yang dipandang lebih kompeten dari

LPMP, lembaga Perguruan Tinggi yang dianggap

memiliki kedalaman ilmu secara teoretis. Narasumber

lainnya adalah dari guru yang memiliki pengalaman

melakukan pembelajaran PKKn berwawasan

pluralisme.

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

77

Rencana dapat dilaksanakan dengan baik atau

tidak, akan sangat tergantung pada siapa yang akan

melaksanakan rencana tersebut. Pertanyaan “siapa”

sangat dominan peranannya dalam merumuskan

rencana yang efektif dan efisien. Penempatan yang

rasional dan objektif yang didasarkan pada kriteria

latar belakang pendidikan formal, bakat, pengalaman

dan kepribadian akan menempatkan orang yang tepat

pada pekerjaan yang tepat, dengan tingkat imbalan

yang tepat pula (Siagian, 2007: 45).

Pelatihan tidak lepas dari biaya. Penyelenggara

pelatihan perlu merencanakan anggaran secara tepat

agar pelaksanaan pelatihan berjalan. Anggaran

pelatihan perlu dicantumkan dalam pedoman pelatihan

sebagai acuan bagi penyelengara terkait peneluaran

keuangan untuk pembiayaan pelatihan. Biaya

merupakan faktor penting dalam pelaksanaan

pelatihan karena pelaksanaan akan berjalan sesuai

rencana apabila ditopang dengan dana yang memadai.

Oleh karena itu pembiayaan pelatihan perlu diorganisir

dan dikoordinasikan antara penyelenggara pelatihan,

pejabat pembina profesi guru, guru dan pihak lain yang

terkait.

Material pelatihan perlu direncanakan secara baik.

Pelatihan tentang pembelajaran PPKn berwawasan

pluralisme memiliki tujuan untuk meningkatkan

kemampuan guru PPKn dalam membuat perencanaan

pembelajaran PPKn berwawasan pluralisme. Sesuai

dengan tujuan tersebut maka materi yang perlu

disampaikan berkaitan dengan: 1) konsep Pembelajaran

PPKn berwawasan Pluralisme;2) Kegiatan-kegiatan

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

78

Sekolah Berwawasan Pluralisme; 3) Perancangan

Pembelajaran PPKn berwawasan Pluralisme. Materi

secara teoretis tidak cukup untuk meningkatkan

kemampuan guru melakukan perancangan

pembelajaran PPKn berwawasan pluralisme, oleh

karena itu perlu diberikan pengalaman langsung yang

dipandu oleh guru yang memiliki pengalaman

melakukan pembelajaran tersebut. Terkait dengan hal

ini maka minimal pelatihan ini dilaksanakan selama

dua hari, hari pertama membahas secara teoretis dan

hari kedua memberikan pengalaman langsung melalui

kunjungan ke berbagai tempat ibadah. Nilai moral yang

diharapkan adanya kesadaran dari para pendidik

tentang pluralisme yang nantinya diharapkan dapat

melaksanakan pembelajaran serupa dengan apa yang

dilatihkan.

Metode pelatihan yang relatif tepat adalah

pelatihan di dalam ruang dengan pola diskusi interaktif

antara peserta pelatihan dengan narasumber sebagai

pembimbing dan pelatih dan dilanjutkan dengan

kegiatan di luar ruangan untuk mengimplementasikan

dan memberikan pengalaman nyata bagaimana

seharusnya pembelajaran PPKn berwawasan pluralisme

diterapkan.

Pedoman pelatihan berisi pula tentang prosedur

kerja yang perlu dilakukan oleh penyelenggara, nara

sumber dan peserta pelatihan. Melalui prosedur ini

akan terlihat jelas pengelolaan sumber daya manusia

yang ada, apa yang menjadi tugas dan wewenangnya

dari masing-masing kompoenen penyelenggara, apa

yang perlu dilakukan narasumber dan peserta agar

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

79

tercipta pelaksanaan pelatihan sesuai yang

direncanakan.

Prosedur kerja merupakan komponen penting

dalam manajemen pelatihan yaitu pengelolaan.

Pengorganisasian merupakan keseluruhan suatu

proses pengelompokan orang, alat, tugas, serta

wewenang dan tanggung jawab yang bergerak secara

bersama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dengan kata lain pengorganisasian dilakukan untuk

menghimpun dan mengatur semua sumber-sumber

yang diperlukan, sehingga pekerjaan yang dikehendaki

berhasil dilaksanakan. Handoko (2008), menjelaskan

pengorganisasian merupakan proses penyusunan

struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan

organisasi, sumber-sumber daya yang dimilikinya, dan

lingkungan yang melingkupinya. Hal senada

dikemukan oleh Terry dan Rue (2010: 82), bahwa

pengorganisasian adalah proses pengelompokan

kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan-tujuan dan

penugasan setiap kelompok pada seorang manajer yang

mempunyai kekuasaan, yang perlu mengawasi anggota

kelompoknya.

Prosedur bagi penyelengara mengatur bagaimana

kinerja yang harus dilakukan penyelengara untuk

merencanakan, melaksanakan dan melakukan evaluasi

terhadap pelatihan. Prosedur bagi nara sumber

mengatur secara khusus hal-hal apa yang perlu

dilakukan narasumber sebagai pelatih, seperti

mengatur tentang pembuatan materi, kapan

pengirimannya dan kapan pelaksanaan pelatihan.

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Kabupaten Kendal, 7 Oktober 2014) Untuk memberikan penekanan pada sikap dan perilaku peserta didik, pembelajaran PPKn hendaknya tidak hanya

80

Prosedur bagi peserta pelatihan mengatur secara

khusus yang terkait dengan hal-hal apa yang perlu

dipersiapkan oleh peserta agar pelaksanakan pelatihan

berjalan secara efektif dan efisien.

Hasil validasi oleh tiga validator menunjukkan

bahwa tingkat validitas pedoman pelatihan tergolong

tinggi. Demikian juga hasil penilaian tentang materi

pelatihan tergolong tinggi. Dengan demikian, pedoman

pelatihan dan materi pelatihan dapat digunakan

sebagai acuan untuk melaksanakan pelatihan.