bab iv hasil penelitian dan pembahasan -...

36
52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian ini meliputi: bagaimana cara mengembangkan multimedia interaktif, kevalidan multimedia interaktif, serta keefektifan multimedia interaktif yang akan dijelaskan pembahasan secara mendalam. Hasil penelitian dan pembahasan akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut. 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan desain pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Langkah-langkah pembuatan multimedia interaktif model drill pada materi pecahan adalah sebagai berikut : 4.1.1 Analysis Analisis yang dilakukan pada tahap ini adalah : 4.1.1.1 Analisis Kebutuhan Seperti yang sudah dijelaskan di bab 3, hasil analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui bagaimana pembelajaran matematika yang ada di SD. Menurut hasil penelitian, pembelajaran matematika di SD masih sering didominasi oleh guru. Belum banyak siswa yang bisa memahami hanya dengan penjelasan dari guru dan soal-soal evaluasi. Sehingga pembelajaran yang dilakukan belum bisa mencapai indikator yang digunakan. 4.1.1.2 Analisis Kurikulum dan Materi Analisis kurikulum 2006 (KTSP) pelajaran matematika kelas IV SD semester genap dengan SK (Standar Kompetensi) Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah yang dibagi menjadi lima KD (Kompetensi Dasar). Kemudian dipilih KD pertama yaitu menjelaskan arti pecahan dan urutannya. Dalam penyusunan pembelajaran menggunakan multimedia interaktif dengan materi pecahan. Indikator berdasarkan materinya yaitu : 1) Mengenal arti pecahan 2) Menghitung pecahan sebagai operasi pembagian

Upload: duongkiet

Post on 02-May-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian ini

meliputi: bagaimana cara mengembangkan multimedia interaktif, kevalidan

multimedia interaktif, serta keefektifan multimedia interaktif yang akan dijelaskan

pembahasan secara mendalam. Hasil penelitian dan pembahasan akan dijelaskan

secara rinci sebagai berikut.

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan desain pengembangan ADDIE

(Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Langkah-langkah

pembuatan multimedia interaktif model drill pada materi pecahan adalah sebagai

berikut :

4.1.1 Analysis

Analisis yang dilakukan pada tahap ini adalah :

4.1.1.1 Analisis Kebutuhan

Seperti yang sudah dijelaskan di bab 3, hasil analisis kebutuhan

dilakukan untuk mengetahui bagaimana pembelajaran matematika yang ada di

SD. Menurut hasil penelitian, pembelajaran matematika di SD masih sering

didominasi oleh guru. Belum banyak siswa yang bisa memahami hanya dengan

penjelasan dari guru dan soal-soal evaluasi. Sehingga pembelajaran yang

dilakukan belum bisa mencapai indikator yang digunakan.

4.1.1.2 Analisis Kurikulum dan Materi

Analisis kurikulum 2006 (KTSP) pelajaran matematika kelas IV SD

semester genap dengan SK (Standar Kompetensi) Menggunakan pecahan dalam

pemecahan masalah yang dibagi menjadi lima KD (Kompetensi Dasar).

Kemudian dipilih KD pertama yaitu menjelaskan arti pecahan dan urutannya.

Dalam penyusunan pembelajaran menggunakan multimedia interaktif dengan

materi pecahan. Indikator berdasarkan materinya yaitu :

1) Mengenal arti pecahan

2) Menghitung pecahan sebagai operasi pembagian

53

3) Menuliskan letak pecahan pada garis bilangan

4) Membandingkan dan mengurutkan pecahan

Berdasarkan penyusunan indikator pencapaian yang disesuai dengan

pembelajaran KTSP 2006 menggunakan multimedia interaktif. Pendukung

untuk terlaksananya penggunaan multimedia interaktif yaitu dengan

digunakannya RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan kegiatan

belajar menggunakan multimedia interaktif.

4.1.1.3 Analisis Karakteristik Siswa

Berdasarkan hasil analisis karakteristik siswa, pembelajaran matematika

memang sudah baik. Namun ada beberapa siswa kelas IV yang kurang

maksimal dalam menerima materi. Dalam penyampaian materi guru sudah

menggunakan contoh yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari dan

memberikan kesempatan pada siswa untuk menyampaikan pendapatnya. Tetapi

dalam pembelajarannya guru masih berpedoman pada buku paket yang

disediakan pemerintah untuk SD.

Ada beberapa materi yang disampaikan guru dengan menggunakan media

pembelajaran yang disediakan di sekolah. Namun penggunaan media

pembelajaran belum mencakup semua materi pelajaran. Hal ini memang cukup

membantu siswa dalam memahami materi, tetapi ada beberapa siswa yang

masih kesulitan dalam menerima materi pelajaran karena siswa hanya

berpedoman pada buku. Dengan adanya multimedia interaktif ini diharapkan

siswa dapat lebih mudah dalam memahami materi karena siswa dapat belajar

melalui penyajian materi dari gambar, animasi dan suara. Sehingga adanya

multimedia interaktif siswa dapat memahami materi pecahan yang ditampilkan

dengan gambar dan animasi.

54

4.1.2 Design

Hasil yang didapatkan dalam tahap kedua ini adalah design yang meliputi :

mengumpulkan referensi materi, menyusun kerangka, merancang pembelajaran

sesuai tujuan pembuatan multimedia interaktif, menyusun multimedia interaktif

sesuai kerangka dan alur pembelajaran, melengkapi unsur-unsur multimedia

interaktif sesuai kerangka, merancang tampilan multimedia interaktif. Berikut

adalah pembahasan dari tahap design.

4.1.2.1 Mengumpulkan Referensi Materi

Pengumpulan referensi materi yang digunakan dalam pembuatan

multimedia interaktif dipilih sesuai dengan materinya yaitu pecahan. Materi

tersebut akan dibagi menjadi 4 bagian, yaitu : (1) pengertian pecahan; (2)

pecahan sebagai operasi pembagian; (3) letak pecahan di garis bilangan; dan (4)

membandingkan dan mengurutkan pecahan. Materi tersebut di dapatkan dari

berbagai referensi, diantaranya yaitu BSE Ayo Belajar Matematika Untuk SD

dan MI Kelas IV karya Burhan, BSE Pintar Bermatematika Untuk SD/MI Kelas

4 Karya Irwan Kusdinar, dan dari internet.

4.1.2.2 Menyusun Kerangka Multimedia Interaktif

Dalam menyusun kerangka multimedia interaktif disesuaikan dengan

tujuan pembuatannya, yaitu pembelajaran menggunakan multimedia interaktif

yang dapat mendukung pembelajaran matematika di SD dan meningkatkan

minat serta kreativitas siswa. Tema dari pembelajaran ini adalah pembelajaran

yang terjadi di dalam kelas dan disampaikan oleh seorang guru seperti dalam

tampilan multimedia interaktif, yaitu konsep yang disesuaikan dengan

pembelajaran yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pemilihan soal

dan penyampaiannya juga disesuaikan dengan pembelajaran dalam kehidupan

sehari-hari. Kerangka multimedia interaktif dibuat sesuai dengan standar

pembuatan multimedia interaktif, mulai dari halaman awal, menu utama, dan

tampilan setiap bagiannya. Kerangka ini digunakan untuk mempermudah dalam

pembuatan multimedia interaktif. Karena akan lebih mudah dalam menentukan

bagian dan komponen apa saja yang nantinya akan ditampilkan seperti yang

ditunjukkan pada Gambar 24.

55

Gambar 9. Bagan Rancangan Multimedia Interaktif

4.1.2.3 Merancang Pembelajaran sesuai Tujuan Pembuatan Multimedia

Interaktif

Pembelajaran multimedia interaktif di rancang sesuai tujuan

pembuatannya yaitu untuk menunjang pembelajaran matematika yang ada di

kelas IV SD, sehingga dalam tahap ini ditentukan hal yang dibutuhkan dalam

menunjang proses pembelajaran. Pertama yang dilakukan yaitu menentukan

tampilan yang akan digunakan untuk menarik bagi siswa, kemudian dibuat

susunan tampilan seperti pada kerangkanya, menyusun alur penyampaian

materi pembelajaran, dan menyusun soal untuk mengecek pemahaman siswa

setelah pembelajaran menggunakan multimedia interaktif. Kemudian disusun

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disesuaikan dengan multimedia

interaktif yang digunakan sebagai tambahan media pembelajaran.

Halaman

Judul /

Awal

Latihan Materi Kompetensi Petunjuk

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pengertian

Pecahan

Pecahan

Sebagai Operasi

Pembagian

Letak Pecahan di

Garis Bilangan

Membandingkan dan

Mengurutkan

Pecahan

Menu

Awal

Keluar Soal

56

4.1.2.4 Menyusun Multimedia Interaktif sesuai Kerangka dan Alur

Pembelajaran

Penyusun multimedia interaktif harus disesuaikan dengan kerangka

yang sudah dibuat dan alur pembelajarannya. Penyusunan multimedia interaktif

ini diawali dengan tampilan awal dan menu utama, selanjutnya terdapat

beberapa icon yang dapat menampilkan sesuai dengan nama iconnya. Dalam

pembuatan multimedia interaktif ini peneliti menyusun letak icon sesuai dengan

alur pembelajarannya, mulai dari petunjuk, kompetensi, materi, latihan, soal,

dan keluar. Sehingga siswa dapat melihat kompetensi yang akan dicapai dari

pembelajaran tersebut, kemudian melihat materi, dan mengerjakan soal untuk

mengecek pemahaman siswa.

4.1.2.5 Melengkapi Unsur-unsur Multimedia Interaktif sesuai Kerangka

Dalam melengkapi unsur-unsur multimedia interaktif agar sesuai

dengan kerangnya, peneliti menambahkan gambar dan animasi, kegiatan

pembelajarannya disesuaikan dengan alur materi dan susunan kerangkanya.

Kemudian diberikan soal yang untuk mengecek pemahaman siswa. Selain itu

unsur multimedia interaktif yang digunakan yaitu soal-soal yang digunakan dan

kunci jawaban.

4.1.2.6 Merancang Tampilan Multimedia Interaktif

Merancang tampilan multimedia interaktif disesuaikan dengan kerangka

yang sudah dibuat. Multimedia interaktif yang sudah disusun sesuai dengan

kerangka berisi petunjuk, kompetensi, materi, latihan, dan soal.

Pembelajarannya masih belum bisa digunakan oleh siswa. Apabila penataan

dalam tampilannya kurang baik dan menarik. Untuk menarik minat dan

kreatifitas siswa agar lebih semangat dalam belajar matematika, dilakukan

penyesuaian dalam tampilan dan tata letak di multimedia interaktif.

4.1.3 Development

Peneliti mengembangkan produk yang dibuat, dalam pengembangannya

peneliti menyusun dan membuat multimedia interaktif, kemudian di validitas oleh

ahli untuk melihat hasil validitas multimedia interaktif dari segi materi dan

medianya. Berikut langkah-langkah pengembangannya:

57

4.1.3.1 Pembuatan multimedia interaktif

A. Berbentuk multimedia interaktif

Dalam pembuatan produk yang berbentuk multimedia interaktif,

peneliti menggunakan aplikasi Macromedia Flash. Pembuatannya

disesuaikan dengan rancangan tampilan yang sebelumnya sudah dibuat.

Setelah semua langkah-langkah pembuatannya dilaksanakan, maka

menghasilkan produk yang berupa multimedia interaktif dengan judul Mari

Belajar Pecahan. Multimedia interaktif yang sudah jadi belum bisa

diujicobakan pada siswa, namun dikonsultasikan dengan dosen pembimbing

terlebih dahulu untuk mendapatkan saran dan masukan. Setelah direvisi serta

disetujui dosen pembimbing maka di validitas oleh dosen dan guru yang

berkompeten dalam bidangnya.

B. Komponen-komponen yang terdapat dalam multimedia interaktif

1) Langkah Penggunaan Multimedia Interaktif

Langkah-langkah penggunaan multimedia interaktif berisi tentang

tombol-tombol yang ada dalam multimedia interaktif beserta nama dan cara

penggunaannya. Tampilan ini ditujukan bagi siswa apabila mereka ingin

belajar sendiri dan ditujukan untuk guru agar guru siap dalam pembelajaran

menggunakan multimedia interaktif.

58

2) Tampilan Utama

Tampilan utama berisi logo UKSW, kata pengantar untuk masuk ke

multimedia interaktif, nama peneliti dan dosen pembimbing, serta tombol

masuk dan keluar.

Gambar 10. Tampilan Awal Multimedia Interaktif

Menu Utama

Menu utama adalah tampilan utama dalam multimedia interaktif,

berisi judul multimedia interaktif, icon petunjuk, icon kompetensi, icon

materi, icon latihan, icon soal, dan icon keluar

Gambar 11. Tampilan Menu Utama

59

Tampilan Petunjuk

Tampilan petunjuk ini berisi tentang petunjuk cara menggunakan

multimedia interaktif, sehingga siswa akan lebih mudah saat menggunakan

multimedia interaktif dengan petunjuk yang ada di dalam tampilan

petunjuk.

Gambar 12. Tampilan Petunjuk Penggunaan Multimedia Interaktif

Tampilan Kompetensi

Tampilan kompetensi ini berisi tentang kompetensi yang akan

dicapai dalam pembelajaran menggunakan multimedia interaktif ini. Berisi

Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator.

Gambar 13. Tampilan Kompetensi

60

Tampilan Materi

Tampilan materi berisi tentang materi pembelajaran yang akan

dilaksanakan dengan menggunakan multimedia interaktif seperti :

pengertian pecahan, pecahan sebagai operasi pembagian, letak pecahan di

garis bilangan, serta membandingkan dan mengurutkan pecahan.

Gambar 14. Tampilan Materi

Tampilan Latihan

Latihan soal digunakan siswa untuk melihat seperti apa model soal

yang nanti akan mereka kerjakan. Dengan latihan soal siswa juga dapat

mengetahui bagaimana cara mengerjakannya sampai cara untuk mengecek

nilai.

Gambar 15. Tampilan Latihan

61

Tampilan Soal

Soal dalam multimedia interaktif digunakan untuk melihat

kemampuan siswa setelah siswa belajar menggunakan multimedia

interaktif. Dengan soal ini peneliti juga dapat mengetahui tingkat

kemampuan siswa.

Gambar 16. Tampilan Menu Utama

Tampilan Keluar

Tampilan ini digunakan untuk keluar dari multimedia interaktif

setelah selesai pembelajaran menggunakan multimedia interaktif.

Gambar 17. Tampilan Keluar

62

4.1.3.2 Validitas ahli

Validitas ahli adalah tahap validasi multimedia interaktif oleh validator

yang sesuai dengan bidangnya yaitu validator media dan validator materi.

Tahap validitas ahli menggunakan instrumen penilaian yang telah disetujui

dosen pembimbing. Instrument penilaian untuk multimedia interaktif terdiri

dari 14 indikator (dari aspek materi dan aspek bahasa) untuk validitas materi

serta 17 indikator (dari aspek tampilan, komunikatif, keseimbangan, isi media,

dan kepraktisan dalam penggunaan) untuk validitas ahli media yang nantinya

akan dinilai oleh validator yang berkompeten dalam bidangnya.

Tahap validitas ahli ini digunakan untuk mendapatkan penilaian dan

saran perbaikan untuk multimedia interaktif dari dosen dan guru. Selanjutnya

saran perbaikan tersebut akan dijadikan sebagai bahan evaluasi. Berikut adalah

daftar validator multimedia interaktif pada Tabel 23.

Tabel 23

Daftar Validator

No Nama Validator Keterangan

1. Supriyadi, S.Pd Validator Materi Guru SDN 6 Salatiga

2. Adi Winanto, S.Pd.,M.Pd Validator Media Dosen FKIP

Dari tabel diatas, multimedia interaktif divaliditas ahli oleh guru SDN 6

Salatiga dan dosen PGSD. Setelah divaliditas ahli, hasil saran perbaikan dari

validator dijadikan sebagai acuan dalam merevisi multimedia interaktif. Berikut

adalah saran perbaikan dari validator materi dan validator media :

Tabel 24

Saran Perbaikan dari Validator Materi

No Bagian yang Perlu Perbaikan Saran Perbaikan

1 Apersepsi Pada bagian apresepsi, pengantar

materi diberikan ilustrasi yang sesuai

dengan kehidupan sehari-hari karena

siswa kelas 4 masih dalam tahap

operasional konkret. Misalnya : ibu

membeli oleh-oleh kue dan akan

dibagikan pada seluruh anggota

keluarga.

63

Tabel 25

Saran Perbaikan dari Validator Media

No Bagian yang Perlu Perbaikan Saran Perbaikan

1 Ukuran huruf belum

konsisten dan kurang rapi

Buat jenis dan ukuran huruf yang

konsisten untuk masing-masing

bagian

2 Indikator no.3 salah ketik.

“Menuliskan etak

pecahan…”

Perbaiki tulisannya :

“Menuliskan letak pecahan…”

3 Belum ada suara/ musik/ lagu Sebaiknya diberi musik / lagu di

media ini

4 Petunjuk untuk mengerjakan

soal belum lengkap

Lengkapi petunjuk mengerjakan soal

4.1.3.3 Revisi Produk

Revisi produk adalah pembuatan multimedia interaktif berdasarkan saran

perbaikan yang diberikan oleh validator materi dan validator media. Pembuatan

multimedia interaktif pada tahap analysis, design, dan development

mendapatkan banyak masukan dari dosen pembimbing dalam proses

pembuatannya. Sebelum multimedia interaktif diimplementasikan di kelas IV,

multimedia interaktif diujikan oleh validator materi dan validator media untuk

memberikan penilaian dari multimedia interaktif tersebut. Setelah divaliditas

ahli, multimedia interaktif diberikan beberapa saran perbaikan dan direvisi

sesuai dengan saran perbaikan yang diberikan oleh validator untuk dinyatakan

valid serta dapat digunakan untuk uji coba di kelas IV. Saran perbaikan dan

hasil perbaikannya diuraikan berikut ini.

Tabel 26

Saran Perbaikan dan Hasil Perbaikannya

Saran Perbaikan Hasil Perbaikan

Validator Materi

Pada bagian apresepsi, pengantar

materi diberikan ilustrasi yang

sesuai dengan kehidupan sehari-

hari karena siswa kelas 4 masih

dalam tahap operasional konkret.

Misalnya : ibu membeli oleh-oleh

kue dan akan dibagikan pada

seluruh anggota keluarga.

Pada pengantar materi diberikan

ilustrasi ibu dibantu kedua anaknya

untuk membuat kue dan akan

dimakan bersama ayah mereka saat

makan malam

64

Validator Media

Buat jenis dan ukuran huruf yang

konsisten untuk masing-masing

bagian

Jenis dan ukuran huruf dibuat

secara konsisten

Perbaiki tulisannya :

“Menuliskan letak pecahan…”

Perbaiki indikator 6.1.3 yang

awalanya “Menuliskan etak

pecahan…” diperbaiki menjadi

“Menuliskan letak pecahan…”

Sebaiknya diberi musik / lagu di

media ini

Multimedia interaktif diberi

musik dengan lagu “Ayo

Belajar”

Lengkapi petunjuk mengerjakan

soal

Petunjuk pengerjaan soal lebih

dilengkapi

Revisi sesuai saran perbaikan dari validator yaitu penyampaian pengantar

materi, tampilan huruf, penulisan, penambahan musik, dan tampilan petunjuk

pengerjaan soal. Berikut adalah tampilan perubahan penyampaian pengantar

materi agar sesuai dengan tahap berfikir siswa kelas IV :

Tabel 27

Perubahan Penyampaian Pengantar Materi

Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi

65

Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi

Pada tampilan penulisan, jenis dan ukuran huruf dibuat konsisten untuk

masing-masing bagian yang ditunjukkan pada Tabel berikut ini :

66

Tabel 28

Perubahan Jenis dan Ukuran Huruf yang Konsisten

Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi

Pada penulisan indikator, terdapat satu kata yang kurang lengkap

penulisannya yaitu awalnya “etak” yang benar adalah “letak” seperti yang

ditunjukkan oleh Tabel berikut ini :

Tabel 29

Perbaikan Penulisan

Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi

Dalam multimedia interaktif belum terdapat musik atau lagunya, maka

ditambahkan lagu untuk multimedia interaktif agar pembelajaran dapat

dilaksanakan dengan menyenangkan seperti Tabel berikut ini :

67

Tabel 30

Penambahan Musik

Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi

Petunjuk pengerjaan soal masih belum lengkap, sehingga untuk lebih

membantu siswa dalam mengerjakan soal yaitu ditambahkan petunjuk dalam

pengerjaan soal yang terdapat dalam multimedia interaktif seperti pada Tabel

di bawah ini :

Tabel 31

Petunjuk Pengerjaan Soal

Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi

68

4.1.4 Implementasi (Implementation)

Tahap implementasi adalah tahap multimedia interaktif sudah siap

digunakan dalam pembelajaran matematika kelas IV SD setelah melalui revisi

dari validator media dan validator materi. Implementasi dilaksanakan di Kelas

4 SD Negeri Randugunting dengan jumlah sebanyak 27 siswa. Implementasi

dilaksanakan selama 2 hari, yaitu Rabu, 27 April 2016 Pukul 07.00 – 08.00

untuk melaksanakan Pretest. Hari kedua yaitu Kamis, 28 April 2016 Pukul

07.00 – 09.00 untuk melaksanakan pembelajaran menggunakan multimedia

interaktif dan juga melaksanakan Postest.

Sebelum implementasi dilaksanakan ada beberapa persiapan yang

diperlukan, yaitu :

a. Memberitahukan kepada guru kelas IV SD Negeri Randugunting tentang

rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan.

b. Mengcopy aplikasi pembelajaran menggunakan multimedia interaktif

pada setiap komputer yang ada di sekolah.

c. Memperbanyak lembar soal pretest-postest sebanyak 27 lembar

d. Memperbanyak lembar angket respon siswa untuk mengetahui respon

siswa tentang pembelajaran menggunakan multimedia interaktif.

e. Mempersiapkan alat yang akan digunakan dalam pembelajaran

menggunakan multimedia interaktif, misalnya : LCD proyektor.

Setelah memempersiapkan hal-hal yang diperlukan saat pembelajaran

menggunakan multimedia interaktif, pelaksanaan implementasi dilakukan

dengan perkenalan dan penyampaian rencana pembelajaran yang akan

dilaksanakan di kelas 4. Sebelum siswa belajar menggunakan multimedia

interaktif, siswa mengerjakan pretest terlebih dahulu pada hari sebelumnya.

Peneliti memberikan penjelasan bahwa siswa mengerjakan pretest tujuannya

untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menguasai materi sebelumnya

yaitu operasi hitung campuran bilangan bulat.

69

Gambar 18. Siswa Mengerjakan Pretest

Sebelum pembelajaran multimedia interaktif dimulai, siswa diajak

untuk membahas singkat materi yang ada dalam soal pretest. Guru

membimbing siswa untuk masuk ke lab.komputer dan duduk sesuai dengan

absen mereka. Guru memulai pembelajaran menggunakan multimedia

interaktif dengan membimbing siswa. Sehingga siswa juga dibimbing oleh

guru melalui LCD proyektor. Siswa diajak untuk masuk ke pembelajaran

multimedia interaktif dan melihat petunjuk penggunaannya. Setelah siswa

mengerti tombol dan petunjuknya kemudian guru menjelaskan kompetensi

yang akan dicapai dari pembelajaran menggunakan multimedia interaktif.

Dalam tampilan materi siswa ditampilkan materi pengertian pecahan, pecahan

sebagai operasi pembagian, letak pecahan pada garis bilangan, serta

membandingkan dan mengurutkan pecahan.

Saat pada tampilan materi, siswa juga diberikan kesempatan untuk

membaca tulisan yang akan di tampilan multimedia interaktif. Siswa juga

berantusias saat materi menampilkan kotak input jawaban. Jadi setiap siswa

dapat menginputkan jawaban melalui komputer yang ada di depan mereka

masing-masing. Setelah penjelasan materi selesai, kemudian siswa dibimbing

untuk mengerjakan latihan soal. Setelah siswa sudah paham dalam

mengerjakan soal yang ada di multimedia interaktif. Siswa secara individu

70

mengerjakan soal evaluasi yang ada di multimedia interaktif dan mereka harus

menyebutkan nilai setelah mereka mengerjakan soal evaluasi.

Gambar 19. Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi di Multimedia Interaktif

Setelah siswa selesai mengerjakan soal evaluasi, kemudian mereka

diajak untuk menutup pembelajaran yang ada di komputer dan kembali ke

kelas. Di dalam kelas mereka mengerjakan soal posttest sesuai dengan materi

yang sama dengan materi yang ada di dalam multimedia interaktif. Siswa

mengerjakan posttest ini bertujuan untuk mengukur keefektifan dari

pembelajaran menggunakan multimedia interaktif materi pecahan kelas IV

SD.

Gambar 20. Siswa Mengerjakan Posttest

71

Kemudian soal posttest dibahas bersama-sama. Setelah selesai guru

bersama siswa membuat rangkuman dari pembelajaran yang telah

dilaksanakan. Guru menutup pembelajaran menggunakan multimedia

interaktif. Pembelajaran menggunakan multimedia interaktif dapat

mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran. Beberapa

pendapat siswa tentang kekurangan dari pembelajaran menggunakan

multimedia interaktif yaitu :

1. Ada beberapa komputer yang lemot dalam penggunaannya. Sehingga

siswa yang mendapat komputer tersebut masih beberapa kali kesulitan

saat menekan tombol.

2. Beberapa siswa masih kesulitan saat menekan gambar untuk

menampilakan animasinya.

3. Beberapa siswa masih belum terbiasa menggunakan komputer.

4. Siswa masih membutuhkan bimbingan dari guru saat pelaksanaan

pembelajaran menggunakan multimedia interaktif.

Selain kekurangan dalam pembelajaran menggunakan multimedia

interaktif yang disampaikan siswa, berikut adalah hasil lembar observasi

penelitian selama pembelajaran di SD Negeri Randugunting menggunakan

multimedia interaktif :

Tabel 32

Pedoman Observasi Guru dan Siswa ketika Pembelajaran

No Pernyataan Ya Tidak

1

Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai

dengan materi yang terdapat dalam multimedia

interaktif

2 Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan langkah

yang terdapat dalam multimedia interaktif

3 Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran

4

Guru memfasilitasi siswa untuk melaksanakan

kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam multimedia

interaktif

5 Guru mendorong siswa untuk bekerja sama sesuai

dengan petunjuk dalam multimedia interaktif

6 Guru bersama siswa menyimpulkan materi

pembelajaran yang telah dipelajari

72

No Pernyataan Ya Tidak

7 Guru meminta siswa untuk mengerjakan evaluasi

8 Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan antusias

9 Siswa bersama guru membahas soal evaluasi

10 Guru memberikan umpan balik sesuai dengan yang

terdapat dalam multimedia interaktif.

11 Siswa menanggapi umpan balik yang diberikan oleh

guru

4.1.5 Evaluation

Evaluasi penggunaan multimedia interaktif yang sudah dihasilkan dan

diujicobakan adalah tahap terakhir pada pengembangan multimedia interaktif.

Berikut adalah hasil evaluasi multimedia interaktif :

4.1.5.1 Analisi Data Kevalidan

Analisis data kevalidan dilakukan berdasarkan hasil penilaian dari

validator pada lembar penilaian multimedia interaktif. Analisis data kevalidan

multimedia interaktif meliputi aspek materi dan aspek media yang dijelaskan

sebagai berikut :

A. Aspek Materi

Revisi pada multimedia interaktif dari validator materi yaitu pada

bagian apersepsi agar lebih menarik buat ilustrasi, missal : Ibu membawa

oleh-oleh kue bolu yang akan dibagikan kepada seluruh anggota keluarga.

Misal : 4 orang secara sama rata. (bisa dengan video pendek atau animasi).

Multimedia interaktif kemudian di revisi sesuai dengan saran yang

diberikan validator materi.

Tabel 33

Hasil Validasi Validator Materi

No Aspek Rata-rata Kategori

1 Materi 4,18 Baik

2 Bahasa 4 Baik

Rata-rata Keseluruhan 4,14 Baik

Berdasarkan tabel hasil validasi, maka diperoleh rata-ratanya

adalah 4,14. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa materi yang ada di

73

dalam multimedia interaktif tersebut sudah baik dan layak untuk

diimplementasikan.

B. Aspek Media

Selain validasi dari validator materi, multimedia interaktif juga

divalidasi dari validator media. Validator media juga memberikan saran

perbaikan yaitu : jenis dan ukuran huruf dibuat dengan konsisten, pada

bagian indikator dibenarkan penulisannya “Menulisakan letak pecahan…”

bukan “Menuliskan etak pecahan…”, diberikan musik atau lagu, serta

dilengkapi petunjuk penggunaannya. Multimedia interaktif kemudian

direvisi sesuai dengan saran perbaikan dari validator media.

Tabel 34

Hasil Validasi Validator Media

No Aspek Rata-rata Kategori

1 Tampilan 3,75 Sedang

2 Komunikatif 4 Baik

3 Keseimbangan 3,33 Sedang

4 Isi Media 4 Baik

5 Kepraktisan dalam penggunaan 4 Baik

Rata-rata Keseluruhan 3,82 Sedang

Berdasarkan tabel hasil validasi diperoleh rata-ratanya 3,82. Oleh

karena itu dapat dikatakan bahwa multimedia interaktif tersebut sudah

cukup baik dan layak untuk diimplementasikan setelah direvisi sesuai saran

perbaikan dari validator media.

4.1.5.2 Analisis Data Keefektifan

Keefektifan multimedia interaktif dapat dilihat dari berapa banyak

perbedaan pretest dan posttest serta hasil analisis respon guru dan respon siswa.

yang akan dijelaskan berikut ini. Data hasil tes disajikan dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi dengan tujuan agar mempermudah dalam membuat kelas

interval. Cara menghitung kelas interval yaitu sebagai berikut

1. Data Hasil Belajar

Data hasil belajar terdiri dari data hasil pretest dan posttest. Data hasil

tersebut disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dengan tujuan untuk

mempermudah dalam membuat interval kelas. Stuges dalam (Sugiyono

74

(2013:36)) menunjukkan cara untuk menghitung jumlah interval kelas sebagai

berikut .

K = 1 + 3,3 log n

Rentang data = data terbesar – data terkecil + 1

Panjang kelas = rentang : jumlah kelas

Keterangan

K = Jumlah kelas interval

n = Banyaknya data

a. Data Hasil Pretest

Data hasil pretest diperoleh dan diolah berdasarkan rumus yang telah

disajikan, sehingga didapatkan hasil perhitungannya sebagai berikut:

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 27

= 1 + 3,3 x (log 33)

= 1 + 3,3 x (3 log 3)

= 1 + 3,3 x (3 x 0,477)

= 1 + 3,3 x 1,431

= 1 + 4,722

= 5,722

= 5 atau 6

Setelah mencari jumlah kelas interval, selanjutnya mencari rentang

data dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Rentang data = data terbesar – data terkecil +1

= 90 – 25 + 1

= 66

Panjang Kelas = rentang : jumlah kelas

= 66 : 6

= 11

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, disajikan data ke dalam tabel

distribusi frekuensi menggunakan 6 kelas dengan 11 panjang kelas. Berikut

adalah tabel distribusi frekuensi hasil pretest dapat dilihat pada tabel 35.

75

Tabel 35

Distribusi Frekuensi Hasil Pretest

Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase

25 – 36 2 7,41 %

37 – 48 5 18,52 %

49 - 60 4 14,81 %

61 - 72 1 3,70 %

73 – 84 9 33,33 %

85 - 96 6 22,22 %

Jumlah 27 100%

Nilai Rata-rata 64,81

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 25

Dari tabel 30 dapat diketahui bahwa jumlah siswa dalam kelas

interval 25-36 adalah 2 anak atau 7,41 %. Jumlah siswa kelas interval 37-48

adalah 5 anak atau 18,52 %. Jumlah siswa dalam kelas interval 49-60 adalah

4 anak atau 14,81 %. Jumlah siswa kelas interval 61-72 adalah 1 anak atau

3,70 %. Jumlah siswa kelas interval 73-84 adalah 9 anak atau 33,33 %.

Sedangkan jumlah dalam kelas interval 85-96 adalah 6 anak atau 22,22 %.

Berdasarkan distribusi frekuensi hasil pretest tersebut, dapat dilihat

persebaran data hail pretest dalam grafik berikut ini.

Gambar 21. Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Pretest

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

25-36 37-48 49-60 61-72 73-84 85-96

Grafik Hasil Pretest

76

b. Data Hasil Posttest

Selain data hasil pretest, data hasil postets juga diperoleh dan diolah

berdasarkan rumus yang telah disajikan. Sehingga didapatkan hasil

perhitungan sebagai berikut :

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 27

= 1 + 3,3 x (log 3 x 3)

= 1 + 3,3 x (3 log 3)

= 1 + 3,3 x (3 x 0,477)

= 1 + 3,3 x 1,431

= 1 + 4,722

= 5,722

= 5 atau 6

Setelah mencari jumlah kelas interval, selanjutnya mencari rentang

data dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Rentang data = data terbesar – data terkecil +1

= 100 – 45 + 1

= 56

Panjang Kelas = rentang : jumlah kelas

= 56 : 6

= 9,33

= 9 atau 10

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, disajikan data ke dalam tabel

distribusi frekuensi menggunakan 6 kelas dengan 9 panjang kelas. Berikut

adalah tabel distribusi frekuensi hasil pretest dapat dilihat pada tabel 36.

77

Tabel 36

Distribusi Frekuensi Hasil Posttest

Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase

41 – 50 1 3,70 %

51 – 60 2 7,41 %

61 – 70 4 14,81 %

71 – 80 7 25,93 %

81 – 90 8 29,63 %

91 - 100 5 18,52 %

Jumlah 27 100 %

Nilai Rata-rata 80

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 45

Dari tabel 31 dapat diketahui bahwa jumlah siswa dalam kelas

interval 41-50 adalah 1 anak atau 3,70 %. Sedangkan dalam kelas interval

51-60 adalah 2 anak atau 7,41 %. Jumlah siswa dalam kelas interval 61-70

adalah 4 anak atau 14,81 %. Jumlah siswa dalam kelas interval 71-80 adalah

7 anak atau 25,93 %. Jumlah siswa dalam kelas interval 81-90 adalah 8 anak

atau 29,63 %. Jumlah siswa dalam kelas interval 91-100 adalah 5 anak atau

18,52 %.

Berdasarkan distribusi hasil pretest tersebut, dapat dilihat persebaran

data hail pretest dalam grafik berikut ini.

Gambar 22. Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100

Grafik Hasil Posttest

Series 1

78

c. Data Deskriptif Hasil Pretest dan Posttest

Pada data deskriptif menampilkan hasil nilai terendah, nilai tertinggi,

dan rata-rata dari hasil nilai pretest dan posttest. Data deskriptif diolah

dengan aplikasi SPP yang disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 37

Deskriptif Statistik Hasil Pretest dan Posttest

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pretest 27 25 90 64.81 19.139

Posttest 27 45 100 80.00 13.516

Valid N (listwise) 27

Berdasarkan tabel 37 terlihat bahwa nilai terendah dari pretest

adalah 25 dan nilai tertingginya 90 dengan rata-rata 64,81. Sedangkan nilai

terendah dari posttest adalah 45 dan tertinggi adalah 100 dengan rata-rata

80. Berikut adalah grafik skor rata-rata hasil pretest dan posttest :

Gambar 23. Grafik Deskriptif Statistik Hasil Pretest dan Posttest

d. Data Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest

Data ketuntasan hasil pretest dan posttest menunjukkan hasil nilai

ketuntasan siswa pada pretest dan posttest dengan KKM yang sudah

ditetapkan yaitu 70. Data ketuntasan dapat dilihat pada tabel 38 berikut ini.

0

20

40

60

80

100

Pretest Posttest

Pretest Posttest

79

Tabel 38

Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest

Ketuntasan Pretest Posttest

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

Tuntas 15 55,56 % 23 85,18 %

Tidak Tuntas 12 44,44 % 4 14,81 %

Berdasarkan perhitungan Tabel 33, maka didapatkan hasil setelah

melakukan pretest jumlah siswa yang nilainya tuntas atau di atas 70 ada 15

orang siswa atau sebanyak 44,44 % dan siswa yang mendapatkan nilai

kurang dari 70 ada 12 orang siswa atau 55,56 %. Sedangkan setelah

dilakukan posttest jumlah siswa yang mendapatkan nilai lebih dari 70 ada

23 orang siswa atau 85,18 % dan siswa yang belum tuntas hanya ada 4 orang

siswa atau 14,81 %. Berikut adalah data hasil ketuntasan pretest dan posttest

yang disajikan dalam bentuk grafik

Gambar 24. Grafik Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest

e. Analisis Hasil Pretest dan Posttest

Analisis hasil pretest dan posttest diuji dengan cara statistik dengan uji

beda rerata. Uji beda rerata dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya

perbedaan rerata antara hasil pretest dan posttest. Sebelum melakukan uji

beda rerata, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas untuk mengetahui

apakah data berdistribusi normal atau tidak.

0

5

10

15

20

25

Pretest Posttest

Data Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttets

Tuntas

Tidak Tuntas

80

Hasil uji normalitas hasil pretest sebagai berikut:

Tabel 39

Uji Normalitas Hasil Pretest

Pretest

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Nilai Pretest .184 27 .019 .925 27 .053

a. Lilliefors Significance Correction

Dari hasil uji normalitas hasil pretest seperti Tabel 39 diketahui

bahwa nilai signifikansi Shapiro-Wilk menunjukkan angka 0.053. Hal ini

berarti menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal karena nilai

signifikansinya > 0.05. Sedangkan uji normalitas untuk hasil posttest dapat

dilihat pada Tabel 40 berikut ini.

Tabel 40

Uji Normalitas Hasil Posttest

Dari hasil uji normalitas hasil posttest seperti Tabel 40 diketahui

bahwa nilai signifikansi Shapiro-Wilk menunjukkan angka 0.250. Hal ini

berarti menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal karena nilai

signifikansinya > 0.05. Setelah diketahui bahwa kedua data di atas

berdistribusi normal maka dapat dilakukan uji beda rerata, yaitu dengan uji

T berpasangan (Paired Sample T-Test).

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

posttest .130 27 .200* .953 27 .250

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

81

Berikut adalah hasil uji T berpasangan.

Tabel 41

Hasil Uji T Berpasangan

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair 1 Pretest -

Posttest -15.185 23.918 4.603 -24.647 -5.723 -3.299 26 .003

Berdasarkan uji T berpasangan di atas, hasil Sig. (2-tailed)

menunjukkan angka 0.003. karena 0.003 < 0.05 itu berarti terdapat

perbedaan antara pretest dan posttest.

4.1.5.3 Analisis Data Kepraktisan

Analisis data kepraktisan dilakukan berdasarkan penilaian guru kelas

dan mahasiswa melalui lembar penilaian multimedia interaktif. Analisis data

kepraktisan juga dilakukan bersadarkan penilaian siswa melalui angket respon

siswa. Observer (guru kelas) memberikan penilaian yang positif dalam

pembelajaran matematika, sebagian besar siswa juga tertarik dan memberikan

tanggapan bahwa multimedia interaktif memudahkan mereka dalam memahami

materi. Berikut adalah penilaian dari observer dan respon dari siswa terhadap

aspek kepraktisan multimedia interaktif :

1. Penilaian Observer

Penilaian observer adalah penilaian dari guru tentang pembelajaran

menggunakan multimedia interaktif. Hal ini bisa juga disebut dengan angket

respon guru yang terdapat 7 kriteria penilaian. Berikut adalah tabel angket

respon guru

82

Tabel 42

Angket Respon Guru

NO Kriteria atau indikator Skor Kategori

1 Pembelajaran menggunakan multimedia

interaktif lebih mudah dipahami 4 Sesuai

2 Pembelajaran multimedia interaktif

membantu dalam pembelajaran matematika 4 Sesuai

3 Pembelajaran dengan multimedia interaktif

membuat evaluasi lebih mudah dipahami 4 Sesuai

4

Pembelajaran dengan multimedia interaktif

membuat anak lebih memperhatikan

pembelajaran

5 Sangat

Sesuai

5

Pembelajaran dengan multimedia interaktif

dapat membantu anak dalam memahami

materi

4 Sesuai

6

Pembelajaran dengan multimedia interaktif

memfasilitasi siswa menjadi lebih aktif dan

kreatif

4 Sesuai

7 Pembelajaran dengan multimedia interaktif

dapat meningkatkan tanggung jawab siswa 4 Sesuai

Rata-rata 4,14 Sesuai

2. Respon Siswa

Respon siswa didapatkan dari angket yang dibagikan oleh peneliti

kepada siswa setelah mereka melakukan pembelajaran menggunakan

multimedia interaktif. Pernyataan dalam angket respon siswa tersebut terdiri

dari 7 point pernyataan. Hasil rata-rata dari angket respon siswa yaitu

sebagai berikut :

Tabel 43

Angket Respon Siswa

NO Kriteria atau indikator Rata-

rata Kategori

1 Media pembelajaran berupa multimedia

interaktif ini membuatku lebih semangat belajar

4,48 Sangat

Sesuai

2 Isi dari multimedia interaktif membuatku mudah

dalam memahami materi pembelajaran

4,48 Sangat

Sesuai

3

Gambar-gambar yang ada dalam multimedia

interaktif membuatku lebih mudah memahami

materi

4,26 Sangat

Sesuai

4 Kegiatan pembelajaran yang ada membuatku

lebih aktif dalam belajar

4,22 Sangat

Sesuai

83

NO Kriteria atau indikator Rata-

rata Kategori

5 Kalimat-kalimat dalam multimedia interaktif

mudah untuk aku pahami

3,70 Sesuai

6 Petunjuk dalam multimedia interaktif mudah

untuk dipahami

4,37 Sangat

Sesuai

7 Soal-soal yang ada membantuku memahami

materi yang telah dibahas.

4,37 Sangat

Sesuai

Rata-rata 4,27 Sangat

Sesuai

4.2 Pembahasan

4.2.1 Kevalidan Pembuatan Multimedia Interaktif

Penelitian ini mengembangkan pembelajaran menggunakan multimedia

interaktif model drill pada mata pelajaran matematika materi pecahan kelas IV.

Proses pembuatan dari penelitian ini menggunakan model pengembangan

ADDIE yang terdiri dari 5 langkah (Analysis, Design, Development,

Implementation, Evaluation). Pembelajaran ini sudah divalidasi dan disetujui

oleh validator. Hasil validasi tersebut kemudian diuji cobakan. Uji coba

multimedia interaktif ini dilaksanakan dua kali. Satu kali saat uji terbatas

dengan 3 siswa kelas IV dan kemudian diuji cobakan saat implementasi dengan

27 siswa kelas IV.

4.2.1.1 Hasil Validasi Validator Materi

Validasi validator materi meliputi dua aspek, yaitu aspek materi dan

aspek bahasa. Dalam aspek materi terdapat 11 indikator, di mana ada dua

indikator yang mendapaikan 5 point atau dinyatakan sangat baik. Dua butir

penilaian tersebut adalah kesesuaian dengan kurikulum pada Sekolah Dasar

serta Kesesuaian isi multimedia interaktif dengan SK dan KD. Sedangkan 9

indikator lainnya mendapatkan 4 point penilaian atau dinyatakan baik.

Sembilan indikator tersebut adalah kesesuaian isi dengan aspek

pembelajaran, kesesuaian isi dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian isi

pada materi, kesesuaian isi dengan karakteristik siswa, kejelasan bahasa

yang digunakan, kejelasan informasi pada ilustrasi gambar, keruntutan

penyajian materi, kesesuaian soal evaluasi dengan materi, dan

84

kebermanfaatan multimedia interaktif di dalam mempermudah memahami

materi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aspek materi dinyatakan baik

dengan rata-rata skor adalah 4,18.

Aspek yang kedua yaitu aspek bahasa yang terdiri dari 3 indikator.

Setiap penilaian mendapatkan 4 point atau dinyatakan dengan baik. Ketiga

indikator tersebut adalah keefektifan kalimat dalam multimedia yang

disajikan, kebakuan istilah yang digunakan, dan kesesuaian dengan tingkat

perkembangan siswa. Ketiga indikator tersebut mendapatkan rata-rata 4,

sehingga dapat dikatakan bahwa aspek bahasa tersebut dinyatakan baik.

Jika kedua aspek tersebut digabung dan kemudian di rata-rata maka

diperoleh rata-ratanya adalah 4,14. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa

materi yang ada di dalam multimedia interaktif tersebut sudah baik dan

layak untuk diimplementasikan.

4.2.1.2 Hasil Validasi Validator Media

Validasi oleh validator media meliputi 5 aspek, yaitu tampilan,

komunikatif, keseimbangan, isi media, dan kepraktisan dalam penggunaan.

Dalam aspek tampilan terdapat satu indikator yang mendapatkan point 3

atau dinyatakan sedang. Indikator tersebut adalah jenis huruf yang

digunakan mudah dibaca. Sedangkan ketiga indikator lainnya mendapatkan

4 point penilaian yang dinyatakan baik. Aspek yang kedua yaitu aspek

komunikatif yang di dalamnya terdapat 3 indikator. Ketiga indikator

tersebut mendapatkan point 4 atau dinyatakan baik. Aspek yang ketiga yaitu

aspek keseimbangan yang di dalamnya terdapat 3 indikator, dari ketiga

indikator tersebut 2 mendapatkan point 3 dan 1 indikator mendapatkan point

4. 2 indikator yang mendapatkan point 3 yaitu ukuran animasi dan tulisan

di dalam multimedia interaktif sesuai serta tata letak tulisan tiap halaman

seimbang. Sedangkan 1 indikator yang mendapatkan point 4 yaitu ukuran

gambar dalam tiap halaman sesuai.

Aspek keempat yaitu aspek isi media yang berisi 4 indikator.

Keempat indikator tersebut masing-masing mendapatkan point 4 atau

dinyatakan baik, yaitu kesesuaian dengan materi, kesesuaian dengan model,

85

kemudahan dalam menjalankan program, serta kemampuan untuk

mempermudah siswa memahaminya. Aspek yang terakhir atau kelima yaitu

aspek kepraktisan dalam penggunaan yang terdiri dari 3 indikator. Ketiga

indikator tersebut juga mendapatkan point 4 yang dinyatakan baik, yaitu

kejelasan petunjuk media, kemudahan penggunaan tombol petunjuk,

konsistensi penggunaan tombol petunjuk.

Jika kelima aspek tersebut digabung dan kemudian di rata-rata maka

diperoleh rata-ratanya adalah 3,82. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa

materi yang ada di dalam multimedia interaktif tersebut cukup baik dan

layak untuk diimplementasikan sesuai dengan saran yang diberikan oleh

validator media.

4.2.2 Keefektifan Pembuatan Multimedia Interaktif

Presentase ketuntasan siswa pada pretest dan posttest menunjukkan

keefektifan pembuatan multimedia interaktif. Berdasarkan analisis data hasil

nilai pretest dan posttest yang telah dilakukan, maka diketahui bahwa nilai

signifikansi adalah 0,003 < 0,05. Hal ini menunjukkan berarti Ho ditolak dan

Ha diterima. Dengan diterimanya Ha menunjukkan baha multimedia interaktif

yang dikembangkan sudah efektif untuk digunakan dalam pembelajaran.

keefektifan tersebut terlihat dari rata-rata hasil posttest lebih besar dari pada

rata-rata hasil pretest. Rata-rata hasil posttest yaitu 80 dan rata-rata hasil pretest

yaitu 64,81. Selain ini keefektifan juga terlihat dari hasil presentase jumlah

siswa yang mendapatkan nilai tuntas atau melebihi KKM. Saat posttest

presentase siswa yang mendapatkan nilai melebihi KKM yaitu 85,18%

sedangkan saat pretest presentase siswa yang nilainya melebihi KKM yaitu

55,56%.

4.2.3 Kepraktisan Pembuatan Multimedia Interaktif

Kepraktisan pembuatan multimedia interaktif dinilai berdasarkan hasil

yang didapatkan dari angket respon guru dan juga angket respon siswa pada

pembelajaran menggunakan multimedia interaktif yang sudah

diimplementasikan. Berikut ini adalah penjelasan hasil angket respon guru dan

angket respon siswa.

86

4.2.3.1 Penilaian Observer

Berdasarkan penilaian dari observer / angket respon guru diperoleh

skor rata-rata 4,14 dengan presentase 82,85% dan menunjukkan kategori

setuju. Hal ini karena dalam pembelajaran multimedia interaktif memang

sudah baik dalam pembelajarannya. Namun ada beberapa bagian yang

sebaiknya siswa maju ke depan. Dalam pembelajaran menggunakan

multimedia interaktif juga sudah mudah untuk dipahami. Kegiatan yang

dilakukan siswa juga membuat siswa lebih kreatif. Karena pembelajaran

menggunakan multimedia interaktif membuat siswa lebih mudah dalam

memahami materi. Dalam pembelajarannya ditambah dengan soal-soal

evaluasi yang dapat membantu siswa dalam memahami materi yang baru

saja dipelajari. Observer juga mengatakan bahwa tampilan dan

penyampaian materinya sudah baik dan membuat siswa terbantu dalam

proses pembelajaran karena penyampaian materi menggunakan gambar dan

animasi yang menarik perhatian siswa untuk mau memperlajari. Siswa juga

menjadi lebih antusias dalam pembelajarannya.

4.2.3.2 Respon Siswa

Berdasarkan hasil analisis dari lembar angket / respon pendapat

siswa dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan multimedia

interaktif pada materi pecahan kelas IV memiliki tampilan yang menarik

dan menyenangkan karena terdapat gambar, animasi dan suara. Siswa juga

menyatakan bahwa pembelajaran menggunakan multimedia interaktif ini

dapat membantu mereka dalam memahami materi pecahan melalui tampilan

materi dan soal evaluasi yang terdapat dalam multimedia interaktif. Mereka

juga menyatakan bahwa mereka lebih berminat dan bersemangat belajar

dengan adanya pembelajaran menggunakan multimedia interaktif tersebut.

Karena menurut siswa aplikasi ini mudah untuk digunakan karena terdapat

petunjuk yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan

pembelajaran serta pembelajaran ini dapat dilaksanakan di rumah atau

dimana saja apabila mereka menggunakan laptop.

87

4.3 Temuan Penelitian

Berdasarkan penelitian penggunaan multimedia interaktif model drill

pada mata pelajaran matematika materi pecahan kelas IV yang telah dilakukan

oleh peneliti, maka diperoleh beberapa hal yang dijadikan sebagai temuan

penelitian, yaitu :

A. Komputer

Saat ini komputer bukan hal atau elektronik yang asing bagi siswa SD

khususnya kelas IV. Tidak sedikit dari mereka juga mempunyai komputer

di rumah, atau bahkan dari mereka juga sudah banyak yang mempunyai

laptop. Kepemilikan komputer atau laptop pada siswa dapat dimanfaatkan

untuk belajar secara individu dengan menggunakan multimedia interaktif.

Siswa juga dapat belajar secara mandiri dan dapat bermanfaat bagi siswa.

B. Respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan multimedia interaktif

sangat baik dan mereka juga antusias. Karena siswa dapat menggunakan

pembelajaran multimedia interaktif ini dirumah dan dapat juga digunakan

di mana saja apabila mereka menggunakan laptop. Sehingga komputer dan

laptop bukan hanya digunakan untuk bermain game saja. Tetapi juga bisa

digunakan untuk belajar.

C. Siswa tidak bosan dengan pembelajaran menggunakan multimedia

interaktif karena penyampaian materi dan soalnya dengan dibantu gambar,

animasi, dan suara.