bab iv hasil penelitian dan pembahasan -...

36
41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah-langkah Pengembangan 4.1.1 Potensi Masalah dan Pengumpulan Data Perkembangan zaman yang semakin modern, menuntut pendidik untuk melek teknologi informasi sebagai sumber pembelajaran. Paradigma saat ini menuntut perubahan pola pikir bagi pendidik bahwa guru bukanlah satu-satunya sumber belajar, meskipun keberadaan guru di dalam kelas tidak dapat tergantikan oleh apapun canggihnya sarana dan prasarana yang ada. Paradigma saat ini menuntut guru untuk mau dan mampu menggunakan berbagai sumber dalam pembelajaran. Sudah saatnya beralih dari pembelajaran yang berpusat pada guru ke pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Bukan suatu hal yang mudah untuk dilaksanakan, namun bukan menjadi hal sulit untuk diwujudkan. Pembelajaran sosiologi di SMA di era saat ini menuntut guru untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar, mampu meramu informasi-informasi yang diperoleh dari dunia maya berupa berita, video, animasi yang relevan dengan materi yang akan disampaikan ke dalam bentuk media CD interaktif sehingga peserta didik dapat secara aktif mengamati, menganalisis dan mendiskusikannya. CD Interaktif merupakan sebuah media pembelajaran yang menggambungkan audio visual

Upload: danganh

Post on 03-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15588/4/T2_942013088_BAB IV... · mengimbanginya misalnya kita bisa download, 44 mengambil materi

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Langkah-langkah Pengembangan

4.1.1 Potensi Masalah dan Pengumpulan Data

Perkembangan zaman yang semakin modern,

menuntut pendidik untuk melek teknologi informasi

sebagai sumber pembelajaran. Paradigma saat ini

menuntut perubahan pola pikir bagi pendidik bahwa

guru bukanlah satu-satunya sumber belajar, meskipun

keberadaan guru di dalam kelas tidak dapat

tergantikan oleh apapun canggihnya sarana dan

prasarana yang ada. Paradigma saat ini menuntut guru

untuk mau dan mampu menggunakan berbagai

sumber dalam pembelajaran. Sudah saatnya beralih

dari pembelajaran yang berpusat pada guru ke

pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

Bukan suatu hal yang mudah untuk

dilaksanakan, namun bukan menjadi hal sulit untuk

diwujudkan. Pembelajaran sosiologi di SMA di era saat

ini menuntut guru untuk memanfaatkan berbagai

sumber belajar, mampu meramu informasi-informasi

yang diperoleh dari dunia maya berupa berita, video,

animasi yang relevan dengan materi yang akan

disampaikan ke dalam bentuk media CD interaktif

sehingga peserta didik dapat secara aktif mengamati,

menganalisis dan mendiskusikannya.

CD Interaktif merupakan sebuah media

pembelajaran yang menggambungkan audio visual

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15588/4/T2_942013088_BAB IV... · mengimbanginya misalnya kita bisa download, 44 mengambil materi

42

sebagai sumber belajar peserta didik. Materi yang

dikemas merupakan materi yang tidak mungkin peserta

didik secara langsung mengamati di dunia nyata,

karena keterbatasan waktu atau karena kejadian yang

sudah berlalu. Namun demikian melalui pengamatan

menggunakan media CD interaktif, peserta didik

seakan-akan melihat secara langsung karena kondisi

nyatanya tidak berbeda dengan apa yang tercantum

dalam media CD interaktif. Banyak kejadian-kejadian

nyata yang terkait dengan pembelajaran sosiologi yang

tidak mungkin peserta didik mengamati secara

langsung. Seperti halnya konflik-konflik sosial, konflik

yang pernah terjadi di Ambon, konflik SARA dan

sebagainya. Peserta didik hanya mungkin melihat

rekaman-rekaman video yang pernah ada dan diramu

menjadi sumber pengamatan, bacaan untuk bahan

diskusi di kelas.

Uraian di atas merupakan gambaran mendekati

ideal suatu pembelajaran sosiologi saat ini di SMA.

Saatnya pembelajaran yang awalnya didominasi oleh

ceramah guru di depan kelas, peserta didik duduk diam

mendengarkan apa yang disampaikan guru, seakan-

akan bahwa guru satu-satunya sumber belajar bagi

peserta didik, berubah menjadi pembelajaran yang

lebih didominasi oleh keaktifan peserta didik. Hal ini

sesuai dengan pendapat Ketua MGMP Sosiologi

Kabupaten Kendal, Agung Hermawan, S.Pd saat

diwawancarai tentang kondisi pembelajaran yang

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15588/4/T2_942013088_BAB IV... · mengimbanginya misalnya kita bisa download, 44 mengambil materi

43

dilakukan oleh sebagian besar guru sosiologi di

Kabupaten Kendal saat ini.

Menurut saya, teman-teman guru masih mengajar dengan gaya lama, artinya

pembelajaran masih berpusat pada guru. Guru masih suka ketika pembelajaran murid-muridnya

duduk manis, mendengarkan guru ceramah. Meskipun kadang-kadang ceramah itu sangat diperlukan dan efektif. Namun dalam

perkembangannya, dengan terus menerus ceramah, murid kita akan mengalami kebosanan.

(Wawancara, dengan Ketua MGMP,

21 Oktober 2014)

Teknologi komputer saat ini merupakan daya

dukung positif yang hampir setiap SMA di Kabupaten

Kendal memilikinya. Melalui sarana pendukung

laboratorium TIK, guru dapat memanfaatkan sebagai

sarana pembelajaran berbasis IT. Keberadaan sarana

TIK yang semakin baik di setiap sekolah menuntut

guru secara umum untuk tidak gagap teknologi. Secara

khusus guru sosiologi pun perlu menguasai teknologi

untuk pembelajaran di kelas. Hal sesuai dengan

pendapat ketua MGMP Sosiologi, Agung Hermawan,

S.Pd saat diwawancari tentang hal yang penting

tentang perubahan pola pembelajaran sosiologi.

Menurut saya, hal yang paling penting adalah kemauan dari guru itu sendiri, kalau sudah mau, baru belajar untuk mengubahnya. Dalam

pembelajaran yang mengaktifkan murid kita, kita hendaknya juga mengikuti situasi saat ini.

Artinya kalau saat ini, murid-murid kita sudah melek dengan IT, kita sebagai guru tidak boleh ketinggalan. Paling tidak kita juga bisa

mengimbanginya misalnya kita bisa download,

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15588/4/T2_942013088_BAB IV... · mengimbanginya misalnya kita bisa download, 44 mengambil materi

44

mengambil materi dari internet, membuat presentasi sebagai sumber belajar.

(Wawancara, dengan Ketua MGMP, 21 Oktober 2014)

Hal serupa juga diungkapkan oleh kepala SMA N

1 Boja saat diwawancari tentang kemampuan guru

sosiologi terkait dengan kemampuan IT dalam

pembelajaran.

Ini memang menjadi tatangan bagi guru-guru kita. Ingat lho, SMA kita sudah menjadi sekolah

percontohan, pernah menjadi SMA RSBI, segala fasilitas terkait dengan IT sudah dipenuhi. Sudah menjadi kewajiban bagi guru untuk

memanfaatkan IT sebagai sumber pembelajaran. Menurut saya, guru-guru Sosiologi di SMA kita

masih perlu meningkatkan kemampuan IT nya. Cobalah untuk berubah, jangan hanya ceramah saja!

(Wawancara, dengan Kepala SMA N 1 Boja, 29 Oktober 2014)

Hasil wawancara tersebut menggambarkan

bahwa saat ini yang menjadi kebutuhan bagi guru

sosiologi adalah upaya meningkatkan kemampuan

pembelajaran berbasis IT, karena sudah menjadi

tuntutan guru profesional, kemampuan pedagogik

salah satunya adalah menguasai metode-metode

pembelajaran yang mampu membangkitkan keaktifan,

menjadi motivator bagi peserta didik. Pelatihan bagi

guru sosiologi tentang pembuatan media pembelajaran

interaktif dan menerapkan pembelajaran discovery

inquiry berbasis CD interaktif merupakan suatu

kebutuhan bagi guru untuk mengikuti perkembangan

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15588/4/T2_942013088_BAB IV... · mengimbanginya misalnya kita bisa download, 44 mengambil materi

45

saat ini. Hal ini mendapat dukungan dari ketua MGMP

Sosiologi Kabupaten Kendal saat dilakukan wawancara.

Saya kira, kita masih perlu pelatihan-pelatihan seperti membuat media pembelajaran interaktif.

Tidak usah harus muluk-muluk menggunakan flash, cukup dengan powerpoint tetapi kontennya

mampu menjadi media yang interaktif bagi murid kita. Kalau ada pelatihan yang secara praktis melatih teman-teman guru mencari bahan-bahan

materi berupa video, gambar dan teks di internet dan meramunya menjadi CD pembelajaran interaktif, saya yakin akan memberikan manfaat

yang lebih untuk kita. (Wawancara, dengan Ketua MGMP,

21 Oktober 2014)

Dukungan serupa juga dari kepala SMA N 1 Boja

yang memberikan penjelasan bahwa kebutuhan saat ini

bagi guru salah satunya adalah adanya pelatihan

tentang pembuatan media interaktif dan pemanfaatan

dalam pembelajaran discovery inquiry.

Menurut saya, guru-guru masih perlu berlatih

terus mengembangkan pembelajaran berbasis IT. Ini sudah menjadi tuntutan zaman, lho. Masak, anak-anak kita sudah sangat familiar dengan IT,

kok gurunya masih jalan di tempat. Jadi menurut saya, pelatihan membuat perencanaan, membuat media interaktif menjadi suatu

kebutuhan. (Wawancara, dengan Kepala SMA N 1 Boja,

29 Oktober 2014)

Uraian tersebut menggambarkan bahwa

pelatihan bagi guru-guru Sosiologi tentang

pembelajaran discovery-inquiry berbasis CD

pembelajaran interaktif perlu dilakukan sebagai upaya

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15588/4/T2_942013088_BAB IV... · mengimbanginya misalnya kita bisa download, 44 mengambil materi

46

meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan

pembelajaran Sosiologi sebagai bentuk pelayanan

pendidikan. Oleh krena itu melalui penelitian ini, akan

dikembangkan model pelatihan bagi guru-guru

sosiologi tentang pembelajaran discovey-inquiry

berbasis CD interaktif. Diharapkan melalui penelitian

pengembangan ini akan diperoleh prosedur pelatihan,

materi pelatihan beserta media-media pendukungnya

tentang pembelajaran discovery-inquiry berbasis CD

pembelajaran interaktif bagi guru-guru Sosiologi SMA

di Kabupaten Kendal.

Pelatihan-pelatihan yang dilakukan selama di

MGMP Sosiologi Kabupaten Kendal kurang fokus pada

materi pelatihan. Hal ini disebabkan pelatihan yang

bersifat internal dilaksanakan saat kegiatan MGMP

yang sifatnya insidental. Perencanaan belum dilakukan

secara rinci. Bentuk pelatihannya hanya seputar

pembuatan soal dan perangkat pembelajaran,

sedangkan proses pelatihan guru-guru tentang

pembuatan CD interaktif belum dilakukan.

Berawal dari kondisi tersebut model pelatihan

yang dikembangkan lebih mengarah pada prosedur

pelatihan bagi penyelenggara, narasumber dan peserta,

materi khusus tentang pembelajaran discovery-inquiry

berbantuan CD interaktif dan contoh CD interaktif

Sosiologi sebagai pendukung materi diklat.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15588/4/T2_942013088_BAB IV... · mengimbanginya misalnya kita bisa download, 44 mengambil materi

47

4.1.2 Desain Produk

Pengembangan pelatihan guru sosiologi tentang

pembelajaran discovery-inquiry berbasis CD interaktif

dilakukan dengan tahapan sebagai berikut.

1. Merumuskan Desain

Desain pelatihan yang dikembangkan dapat

dilihat pada bagan gambar 4.1 berikut.

Gambar 4.1

Desain Pelatihan

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15588/4/T2_942013088_BAB IV... · mengimbanginya misalnya kita bisa download, 44 mengambil materi

48

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan tentang

materi tentang pembelajaran discovery-inquiry maka

pelatihan ini ditetapkan untuk meningkatkan

kemampuan guru Sosiologi membuat perangkat

pembelajaran discovery inquiry berbasis CD interkatif

dan meningkatkan kemampuan guru membuat CD

pembelajaran interaktif. Berdasarkan tujuan inti, maka

disusun program pelatihan berupa buku panduan

kegiatan pelatihan, materi pelatihan dan modul

pembuatan CD interaktif. Materi tersebut sebagai

bahan untuk melaksanakan pelatihan dan diakhiri

dengan evaluasi.

2. Penyusunan Perangkat Pelatihan

Perangkat pelatihan yang dikembangkan meliputi

buku panduan pelatihan, materi pelatihan, contoh

media pembelajaran interaktif.

a. Buku Panduan Pelatihan

Buku panduan pelatihan berisi tentang pedoman

sebagai acuan bagi penyelenggara, nara sumber dan

peserta dalam proses pelatihan. Buku panduan

pelatihan terdiri dari tiga bab, yaitu Pendahuluan,

Pelaksanaan Kegiatan dan Penutup.

Bagian pendahuluan dalam buku panduan

pelatihan terdiri dari latar belakang, definisi, tujuan,

sasaran, indikator keberhasilan dan dasar hukum.

Dituliskan dalam latar belakang berisi tentang

pentingnya pelatihan tentang pembelajaran discovery-

inquiry berbantuan CD Interaktif. Alasan yang kuat

tersebut dapat digunakan pedoman bagi nara sumber

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15588/4/T2_942013088_BAB IV... · mengimbanginya misalnya kita bisa download, 44 mengambil materi

49

dalam penyusunan materi pelatihan, hal-hal apa yang

perlu ditekankan dalam pelatihan sehingga tercapai

sesuai kebutuhan. Bagi peserta pelatihan dapat

memberikan motivasi perlunya mengikuti pelatihan

yang diharapkan dapat memberikan inspirasi dalam

melaksanakan pembelajaran nantinya.

Di dalam bagian pendahuluan juga memuat

tentang tujuan pelatihan yang dapat memberikan arah

bagi nara sumber dan peserta pelatihan dilaksanakan

pelatihan. Pelatihan ini diharapkan dapat:

1) Meningkatkan pengetahuan guru-guru tentang

pembelajaran discovery-inquiry berbasis CD

interaktif.

2) Meningkatkan kompetensi pedagogik bagi guru

sebagai pedoman dalam melaksanakan

pembelajaran discovery-inquiry berbasis CD

interaktif.

Sasaran pelatihan tersebut adalah guru-guru

Sosiologi SMA yang tergabung dalam MGMP Sosiologi di

Kabupaten Kendal. Pada akhir pelatihan, seluruh

peserta pelatihan diharapkan mampu memahami dan

akhirnya mengimplementasikan pembelajaran dicovery

inquiry berbantuan CD interaktif yang terdiri dari: 1)

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran discovery-

inquiry berbantuan CD interaktif; 2) Contoh RPP yang

disusun dengan skenario pembelajaran discovery-

inquiry berbantuan CD interaktif; 3) Produk CD

pembelajaran interaktif.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15588/4/T2_942013088_BAB IV... · mengimbanginya misalnya kita bisa download, 44 mengambil materi

50

Suatu pelatihan perlu dasar hukum yang kuat,

sehingga pelatihan tidak menyimpang dari landasan

yang ada. Landasan hukum tertinggi diadakan

pelatihan ini adalah Pancasila sebagai landasan ideal

dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan

konstitusional. Landasan operasional lainnya adalah

1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2) Undang-undang Republik Indonesia No 14 Tahun

2005 tentang Guru dan Dosen

3) Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 2013 tentang

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No 19 Tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

4) Peraturan Pemerintah No 74 Tahun 2008 tentang

Guru

5) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebuadayaan

Republik Indonesia No 64 Tahun 2013 tentang

Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

6) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia No 66 Tahun 2013 tentang

Standar Penilaian Pendidikan.

7) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia NO 81 A tahun 2013 tentang

Implementasi Kuriklum 2013.

Bab II tentang pelaksanaan memberikan ulasan

tentang pedoman bagi penyelenggara, nara sumber dan

peserta tentang pelaksanaan pelatihan. Dalam bab ini

tercantum penanggung jawab, narasumber, waktu dan

tempat pelaksanaan, panitia, prosedur pelaksanaan,

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15588/4/T2_942013088_BAB IV... · mengimbanginya misalnya kita bisa download, 44 mengambil materi

51

struktur program, jadwal kegiatan dan anggaran.

Pelatihan yang dikembangkan dengan sasaran guru-

guru sosiologi merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari program MGMP mata pelajaran

Sosiologi, sehingga penanggung jawab adalah Ketua

MGMP. Terkait dengan pelatihan yang mengarah pada

dua komponen yaitu pembelajaran discovery-inquiry

dan pembuatan media pembelajaran interaktif, maka

direncanakan pelatihan dengan fasilitator dari

widyaiswara LPMP Jawa Tengah dan ahli media dari

BPTIKP Jawa Tengah. Kedua narasumber dipilih sesuai

dengan kompetensi di bidangnya yaitu ahli

pembelajaran dan ahli membuat media.

Waktu pelaksanaan pelatihan direncanakan

hanya dua hari. Hari pertama membahas tentang teori,

hakekat pembelajaran discovery inquiry berbantuan CD

interaktif dan pembuatan RPP, sedangkan hari kedua

pelatihan pembuatan CD interaktif.

Panitia kegiatan pelatihan terdiri dari ketua,

sekretaris, bendahara, sie acara, sie humas, sie

dokumentasi dan perlengkapan. Ketua

bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pelatihan dan

membuat program pelaksanaan pelatihan. Ketua

dibantu oleh sekretaris dan memiliki tugas-tugas

membuat surat-surat seperti: 1) permohonan nara

sumber ke: LPMP Jawa Tengah, BPTIKP; 2)

permohonan ijin pelatihan ke Dinas Pendidikan

Kabupaten dan permohonan ijin tempat pelaksanaan

pelatihan ke sekolah tempat penyelenggara; 3)

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15588/4/T2_942013088_BAB IV... · mengimbanginya misalnya kita bisa download, 44 mengambil materi

52

undangan Peserta Pelatihan ke SMA Negeri/Swasta se

Kabupaten; 4) menyiapkan hal-hal yang terkait dengan

administrasi pelatihan seperti: formulir biodata peserta

serta datar hadir, jadwal pelatihan, sertifikat peserta

pelatihan; 5) melakukan pencatatan hasil pelatihan

beserta laporan pelaksanaan pelatihan.

Bendahara bersama ketua panitia membuat

rencana anggaran dan memiliki tugas untuk mengatur

pengeluaran biaya dalam pelaksanaan pelatihan,

menginventarisasi nota, kwitansi pengeluaran

keuangan dan membuat laporan keuangan. Sie acara

memiliki tugas menerima Surat Tugas dan SPPD serta

meminta tanda tangan surat tugas kepada kepala

sekolah tempat pelatihan, memandu peserta mengisi

formulir pendaftaran dan memandu jalannya pelatihan.

Sie Konsumsi memiliki tugas mengatur dan

menyiapkan konsumsi penyelenggaraan pelatihan

sedangkan sie Humas bertugas mendistribusikan

surat-surat yang keluar, memberikan informasi tentang

pelatihan. Sebelum pelaksanaan pelatihan, sie

perlengkapan menyiapkan tempat pelatihan dan di saat

pelaksanaan pelatihan mendokumentasikan setiap

kegiatan pelatihan.

Prosedur pelaksanaan pelatihan juga ditulis

sebagai pedoman bagi penyelenggara dalam melakukan

pelatihan. Adapun prosedur yang perlu dilakukan oleh

panitia antara lain: panitia membuat surat permohonan

menjadi nara sumber yaitu: widya Iswara dan BPTIKP,

membuat surat ijin ke Dinas Pendidikan Kabupaten,

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15588/4/T2_942013088_BAB IV... · mengimbanginya misalnya kita bisa download, 44 mengambil materi

53

membuat surat undangan pelatihan ke peserta melalui

kepala SMA Negeri/ Swasta se Kabupaten, membuat

surat ijin penggunaan tempat pelatihan di kepada

kepala sekolah.

Setelah surat terdistribusi maka sesuai dengan

rencana tanggal pelaksanaan, peserta datang ke tempat

pelatihan mengisi formulir biodata peserta dan pas foto

3 x 4 sebanyak 2 lembar, menyerahkan Surat Tugas

dan SPPD dan mendapatkan materi pelatihan serta

memasuki ruangan pelatihan dan siap mengikuti

pelatihan. Di akhir pelaksanaan dilakukan monitoring

dan evaluasi terhadap pelaksanaan pelatihan, dengan

cara:

1) Hasil tugas pembuatan RPP Sosiologi dengan metode

discovery-inquiry berbantuan CD interaktif

dikumpulkan ke panitia.

2) Hasil tugas pembuatan CD interaktif dikumpulkan

ke panitia.

3) Narasumber memberikan penilaian hasil tugas

pembuatan RPP dan CD interaktif.

4) Pengisian Kuesioner tentang respon pelaksanaan

pelatihan (terlampir)

Lebih jelasnya alur kegiatan pelatihan sebagai

pedoman bagi penyelenggara dapat dilihat pada gambar

4.1.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15588/4/T2_942013088_BAB IV... · mengimbanginya misalnya kita bisa download, 44 mengambil materi

54

Gambar 4.2 Alur Kegiatan Pelatihan

Struktur program juga perlu dicantumkan di

buku panduan agar memberikan informasi bagi peserta

pelatihan tentang materi apa saja yang akan dilatih dan

juga sebagai pedoman bagi nara sumber untuk

membuat materi pelatihan.

Pelatihan yang dilaksanakan selama dua hari

digunakan struktur kurikulum 16 jam pelajaran seperti

tercantum pada tabel 4.1.

PANITIA MENGIRIMKAN

SURAT PERMOHONAN NARA SUMBER

LPMP JATENG BPTIKP

SURAT UNDANGAN PELATIHAN

KEPALA SEKOLAH

KEPALA SEKOLAH MENGIRIM GURU

SOSIOLOGI

SURAT IJIN PELAKSANAAN

PELATIHAN

KEPALA DINAS PENDIDIKAN

TEMPAT PENYELENGGARA

PELAKSANAAN PELATIHAN

MONOTORING DAN EVALUASI

MENGIRIM NARA SUMBER

PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15588/4/T2_942013088_BAB IV... · mengimbanginya misalnya kita bisa download, 44 mengambil materi

55

Tabel 4.1. Struktur Kurikulum Pelatihan

No Mata Latih JPL

1 Konsep Pembelajaran Discovery-inquiry

berbantuan CD interaktif pada mata pelajaran sosiologi

2

2 Pembuatan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Discovery-inquiry berbantuan CD interaktif pada mata pelajaran sosiologi

2

3 Pembuatan Media Pembelajaran CD Interaktif

12

Jumlah 16

Struktur kurikulum pelatihan ini dilaksanakan

secara rinci seperti tercantum pada tabel 4.2.

Tabel 4.2.

Jadwal Kegiatan Pelatihan Hari Pertama

No Waktu Materi Pelatihan Nara sumber

1 07.00 – 08.00 Registrasi

2 08.00 – 08.30 Pembukaan dan sambutan-sambutan

Kepala SMA tempat penyelenggara

3 08.30 – 08.45 Coffe break

4 08.45 – 10.15 Konsep Pembelajaran

Discovery inquiry berbantuan CD

interaktif pada mata pelajaran Sosiologi

Widyaiswara

5 10.15–12.00 Pembuatan Rancangan

Pelaksanaan Pembelajaran

Widyaiswara

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15588/4/T2_942013088_BAB IV... · mengimbanginya misalnya kita bisa download, 44 mengambil materi

56

No Waktu Materi Pelatihan Nara sumber

Discovery-inquiry berbantuan CD interaktif pada

mata pelajaran Sosiologi

6 12.00 – 13.00 ISOMA

7 13.00 -16.00 Pembuatan Media CD Interaktif

Ahli Media BPTIKP

Hari Kedua

No Waktu Materi Pelatihan Nara sumber

1 08.00 – 12.00 Pembuatan Media CD Interaktif

Ahli Media

BPTIKP

2 12.00 – 13.00 ISOMA

3 13.00 – 16.00 Pembuatan Media CD

Interaktif

Ahli

Media BPTIKP

Anggaran untuk pelatihan dirancang sebagai

pedoman bagi bendahara untuk mengatur pengeluaran

pembiayaan pelatihan. Contoh anggaran pelatihan

selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.2. Contoh Anggaran Pelatihan

No Rincian Jumlah Biaya/ satuan

Total

1 Narasumber dari LPMP 1 hari 1.000.000 1.000.000

2 Narasumber dari BPTIKP 2 hari 750.000 1.500.000

3 Transportasi peserta hari ke-1

20 orang 25.000 500.000

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15588/4/T2_942013088_BAB IV... · mengimbanginya misalnya kita bisa download, 44 mengambil materi

57

No Rincian Jumlah Biaya/ satuan

Total

4 Transportasi peserta hari ke -2

20 orang 25.000 500.000

5 Konsumsi hari ke-1

25 orang 30.000 750.000

6 Konsumsi hari ke-

2

25

orang 30.000 750.000

7 Penggandaan materi

20 orang 4.000 80.000

8 Compact Disk dan Tempatnya

20 orang 4.000 80.000

9 Perlengkapan 1 orang 75.000 75.000

Total

5.235.000

Contoh anggaran ini digunakan sebagai pedoman

bagi penyelenggara terutama bendahara untuk

pengeluaran keuangan dalam pelaksanaan pelatihan.

Bab III berisi tentang tata tertib secara

administratif dan akademis. Secara adminsitrasi,

peserta segera melapor kepada panitia penyengara dan

menyerahkan berkas kelengkapan administrasi yang

terdiri dari: 1) Surat Tugas yang ditandatangani oleh

atasan langsung yang bersangkutan; 2) SPPD yang

telah ditandatangani oleh atasan langsung yang

bersangkutan.

Tata tertib secara akademis mengatur para

peserta agar mengikuti pelaksanaan pelatihan secara

tertib. Adapun tata tertib secara akademis sebagai

berikut: 1) peserta diwajibkan mengikuti seluruh acara

yang telah ditetapkan tercantum pada jadwal kegiatan;

2) Peserta diwajibkan mengisi daftar hadir setiap hari;

3) Peserta harus hadir 10 menit sebelum kegiatan

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15588/4/T2_942013088_BAB IV... · mengimbanginya misalnya kita bisa download, 44 mengambil materi

58

dimulai; 4) Peserta wajib membawa laptop sendiri

untuk menunjang kegiatan pelatihan; 5) Peserta wajib

membawa silabus sosiologi dari sekolah masing-

masing; 6) Selama mengikuti kegiatan peserta

berpakaian bebas rapi; 7) Keperluan mengenai

pelayanan dan atau materi akademik diberikan oleh

panitia; 8) Selama kegiatan berlangsung peserta

diwajibkan mengenakan tanda peserta; 9) Selama

kegiatan berlangsung peserta, penyaji materi dan

panitia dilarang merokok.

Buku panduan pelatihan bagi nara sumber relatif

sama dengan buku panduan untuk penyelenggara

hanya isinya ada yang dikurangi yaitu rencana

anggaran. Perbedaan lainnya terletak pada bagian

prosedur dan tata tertib bagi pelatih.

Setelah mendapatkan surat permohonan dari

panitia, nara sumber hal-hal yang harus dibawa yaitu

surat tugas, SPPD, materi dan media presentasi.

Selanjutnya nara sumber mengirim materi maksimal 2

hari sebelum pelaksanaan pelatihan. Sesuai dengan

jadwal pelaksanaan, nara sumber datang ke tempat

pelatihan sesuai jadwal dan siap memberi pelatihan

dan memberi tugas serta mengevaluasi peserta

pelatihan. Setelah pelatihan selesai, nara sumber

kembali ke instansi dan melaporkan ke atasan.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15588/4/T2_942013088_BAB IV... · mengimbanginya misalnya kita bisa download, 44 mengambil materi

59

Gambar 4.3

Prosedur Kegiatan Pelatihan bagi Pelatih

Beberapa aturan yang dipedomani bagi nara

sumber antara lain:

1. Nara sumber membawa Surat Tugas yang

ditandatangani oleh atasan langsung yang

bersangkutan

2. Naras sumber membawa SPPD yang telah

ditandatangani oleh atasan langsung yang

bersangkutan

3. Mengirim materi pelatihan dan media presentasi

maksimal 2 hari sebelum pelaksanaan pelatihan.

4. Nara sumber datang ke tempat pelatihan sesuai

dengan jadwal

NARASUMBER MENERIMA SURAT

PERMOHONAN

NARA SUMBER MENYIAPKAN 1. SURAT TUGAS

2. SPPD

3. MATERI PELATIHAN

4. PRESENTASI

KEMBALI KE INSTANSI DAN MELAPOR KE ATASAN

MENGIRIM MATERI KE PANITIA UNTUK DIGANDAKAN, 2 HARI

SEBELUM PELAKSANAAN

DATANG KE TEMPAT PELATIHAN

MEMBERI PELATIHAN MEMBERIKAN PENUGASAN DAN PENILAIAN

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15588/4/T2_942013088_BAB IV... · mengimbanginya misalnya kita bisa download, 44 mengambil materi

60

5. Narasumber hadir maksimal 20 menit sebelum

kegiatan dimulai

6. Narasumber berpakaian bebas rapi

7. Selama kegiatan berlangsung nara sumber dilarang

merokok.

Buku panduan bagi peserta pelatihan juga relatif

sama dengan buku panduan untuk nara sumber, yang

membedakan adalah pada prosedurnya. Adapun

prosedur pelaksanaan pelatihan guru sosiologi SMA

tentang Pembelajaran discovery inquiry berbantuan CD

interaktif sebagai berikut.

1. Setelah mendapatkan surat undangan dari panitia,

peserta pelatihan menyiapkan hal-hal yang harus

dibawa yaitu surat tugas, SPPD, laptop dan silabus

mata pelajaran sosiologi

2. Peserta datang ke tempat pelatihan

3. Setelah sampai di tempat pelatihan, mengisi form

biodata formulir pendaftaran dan menyerahkan foto

3 x 4 sebanyak 2 lembar

4. Peserta mendapatkan materi pelatihan

5. Peserta siap mengikuti pelatihan dan mematuhi

aturan yang berlaku dalam pelatihan, berpartisipasi

aktif selama kegiatan pelatihan

6. Peserta mengisi angket respon terhadap

pelaksanaan pelatihan, menjawab lembar soal dan

mengumpulkan RPP yang ditugaskan nara sumber.

7. Pelatihan selesai, peserta melaporkan kepada kepala

sekolah masing-masing.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15588/4/T2_942013088_BAB IV... · mengimbanginya misalnya kita bisa download, 44 mengambil materi

61

Gambar 4.4 Prosedur Pelatihan bagi Peserta Pelatihan

Bab penutup dituliskan tentang kunci

keberhasilan pelatihan pembelajaran discovery-inquiry

berbantuan CD interaktif bagi guru-guru Sosiologi SMA

antara lain:

PESERTA MENERIMA SURAT

UNDANGAN

PESERTA MENYIAPKAN 1. SURAT TUGAS

2. SPPD

3. LAPTOP

4. SILABUS

5. FOTO 3 X4 2 LEMBAR

LAPORAN KE KEPALA SEKOLAH

PESERTA DATANG KE TEMPAT PELATIHAN

MENGISI BIODATA FORMULIR

PENDAFTARAN

MENERIMA MATERI PELATIHAN

MENGIKUTI PELATIHAN DAN MENYELESAIKAN

TUGAS

MENGISI ANGKET RESPON TERHADAP PELAKSAAN PELATIHAN, MENGERJAKAN EVALUASI, MENGUMPULKAN

TUGAS RPP

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15588/4/T2_942013088_BAB IV... · mengimbanginya misalnya kita bisa download, 44 mengambil materi

62

1. Penyelenggara

a. Surat undangan kepada peserta pelatihan

terkirim tepat waktu dan mendapatkan kepastian

kesanggupan untuk mengikuti pelatihan

b. Tersedianya sarana dan prasarana pelatihan

yang memadai

c. Tersedianya konsumsi untuk pelatihan

d. Tersedianya blangko form biodata formulir

pendaftaran minimal sejumlah peserta pelatihan

e. Tersedianya materi pelatihan yang sudah

digandakan minimal sejumlah peserta pelatihan.

f. Mematuhi jadwal pelaksanaan yang sudah ada

g. Memberi informasi secara jelas tentang pelatihan

h. Memberi pelayanan baik dalam pelatihan

2. Nara Sumber

a. Menguasai materi pelatihan tentang

pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal

b. Materi yang disampaikan sesuai dengan tujuan

pelatihan

c. Adanya kejelasan dalam penyampaian materi

d. Adanya komunikasi aktif antara nara sumber

dengan peserta pelatihan

e. Mampu menciptakan suasana yang

menyenangkan dalam penyampaian materi

f. Menguasai pengelolaan kelas pelatihan

g. Mampu menjawab dengan baik terhadap apa

yang belum diketahui peserta

h. Bersikap dan berperilaku menyenangkan

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15588/4/T2_942013088_BAB IV... · mengimbanginya misalnya kita bisa download, 44 mengambil materi

63

3. Peserta Pelatihan

a. Memahami pembelajaran discovery-inquiry

berbantuan CD interaktif

b. Mampu membuat perencanaan pembelajaran

discovery-inquiry berbantuan CD interaktif

c. Mampu membuat CD interaktif

Untuk mengetahui ketercapaian pelaksanaan

pelatihan maka dibagikan angket untuk memberikan

respon kepada penyelenggara dan narasumber,

sedangkan untuk mengetahui hasil pelatihan bagi

peserta didik dilakukan tes dan pengumpulan hasil

penugasan berupa RPP

b. Buku Materi Pelatihan

Buku materi pelatihan digunakan sebagai

sumber belajar dalam mengikuti pelatihan. Buku

materi pelatihan berisi tentang tiga bab. Bab I berisi

tentang latar belakang dan tujuan. Bab II berisi materi

tentang pembelajaran discovery-inquiry berbantuan CD

Pembelajaran Interaktif. Dalam bab ini dituliskan

tentang konsep dasar pembelajaran discovery-inquiry,

pemanfaatan CD Pembelajaran Interaktif dan aplikasi

Pembelajaran Discovery-Inquiry Berbasis CD Interaktif

pada Mata Pelajaran Sosiologi. Bab III, penutup.

3. Hasil Validasi Produk

Produk yang dikembangkan berupa pedoman

pelatihan pembelajaran discovery-inquiry berbantuan

CD interaktif dan materi pelatihan divalidasi oleh 3

validator yaitu: 1) Prof. Dr. Slameto, M.Pd (Dosen

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15588/4/T2_942013088_BAB IV... · mengimbanginya misalnya kita bisa download, 44 mengambil materi

64

Pascasarjana UKSW Salatiga), 2) Wahyudi, S.Pd, M.Pd

(Ahli Media), 3) Sirodj Tamimi (Guru TIK SMA)

a. Validasi Pedoman Pelatihan

Rata-rata hasil validasi keempat validator

terhadap pengembangan produk pedoman pelatihan

dapat dilihat pada tabel 4.4

Tabel 4.4

Hasil Uji Validasi Pedoman Pelatihan

No Indikator Rata-rata

Kriteria

1 Kesesuaian judul bab dengan isi materi dalam tiap bab

4.33 ST

2 Kejelasan isi bab 4.33 ST

3 Kejelasan kerangka isi 4.00 T

4 Kesesuaian latar belakang dengan maksud dan tujuan Pelatihan

4.00 T

5 Kejelasan maksud dan tujuan 3.67 T

6 Kejelasan sasaran 4.33 ST

7 Kesesuaian dasar hukum 4.33 ST

8 Kejelasan penanggung jawab 4.33 ST

9 Kesesuaian nara sumber 4.67 ST

10 Kesesuaian waktu dan tempat 4.00 T

11 Kesesuaian peserta pelatihan 4.67 ST

12 Kesesuaian panitia 4.67 ST

13 Kesesuaian struktur progam dengan Pelatihan

5.00 ST

14 Kesesuaian jadwal kegiatan dengan struktur program

4.67 ST

15 Kesesuaian anggaran 4.00 T

16 Kejelasan tata tertib 4.67 ST

Rata-rata 4.35 ST

Keterangan: 1,0 – 1,8 Sangat rendah (SR) 1,9 – 2,6 Rendah (R)

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15588/4/T2_942013088_BAB IV... · mengimbanginya misalnya kita bisa download, 44 mengambil materi

65

2,7 – 3,4 Cukup (C) 3,5 – 4,2 Tinggi (T)

4,3 – 5,0 Sangat tinggi (ST)

Tabel 4.5 memperlihatkan bahwa rata-rata 4,35

pada interval 4,3-5,0 dalam kategori sangat tinggi. Hal

ini menunjukkan bahwa pedoman pelatihan yang

dikembangkan sudah tergolong sangat valid. Beberapa

saran dari validator tersebut antara lain:

Tabel 4.5

Saran Validator terhadap Perbaikan Pedoman Pelatihan

Validator Saran

Validator 1 Perlunya adanya pedoman belajar,

latihan dan evaluasi

Validator 2 Perlu dirumuskan tujuan bukan

memberi gambaran sekaligus panduan

Validator 3 -

b. Validasi Materi Pelatihan

Rata-rata hasil validasi keempat validator

terhadap pengembangan produk materi pelatihan dapat

dilihat pada tabel 4.6

Tabel 4.6

Hasil Validasi Materi Pelatihan

Aspek Indikator Rata-rata

Kriteria

Kesesuaian uraian materi dengan tujuan pelatihan

Keluasan materi 4.00 T

Kedalaman materi 3.67 T

Pilihan tema 4.33 ST

Keakuratan materi

Keakuratan fakta dan konsep 4.00 T

Keakuratan langkah-langkah pembelajaran 3.67 T

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15588/4/T2_942013088_BAB IV... · mengimbanginya misalnya kita bisa download, 44 mengambil materi

66

Aspek Indikator Rata-rata

Kriteria

Materi pendukung pembelajaran

Kesesuaian dengan perkembangan pendidikan 4.33 ST

Keterkinian fitur, contoh dan rujukan 4.33 ST

Teknik penyajian materi

Keruntutan konsep 4.33 ST

Kekonsistenan sistematika 4.00 T

Keseimbangan antar Bab 4.00 T

Kelengkapan materi

Pendahuluan 4.00 T

Pembelajaran Discovery Inqury Berbantuan CD Interaktif 3.67 T

Penutup 4.00 T

Rata-rata 4.03 T

Rata-rata hasil validasi diperoleh sebesar 4,03

pada interval 3,4-4,2 dalam kategori tinggi. Hal ini

menunjukkan bahwa materi pelatihan yang

dikembangkan sudah tergolong valid dengan beberapa

saran. Saran-saran dari validator dapat dilihat pada

tabel 4.7.

Tabel 4.7 Saran Validator terhadap Perbaikan Materi Pelatihan

Validator Saran

Validator 1 Perlu petunjuk belajar dan evaluasi

Validator 2 Saran terhadap CD interaktif antara lain:

1. Bagian paling awal tampilan terlalu cepat

2. Pada sesi berikutnya tampilan blank perlu ada infoawal berupa teks atau gambar terkait dengan materi pokok

3. Petunjuk perlu dilengkapi

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15588/4/T2_942013088_BAB IV... · mengimbanginya misalnya kita bisa download, 44 mengambil materi

67

Validator Saran

4. Konsen pada apersepsi tidak berhenti atau menutup ketika tombol materi di click

5. Kontens awal pada evaluasi tidak menutup ketika diaktifkan konten materi

6. Warna text pada menu profil kurang terbaca karena warna tidak kontras

7. Belum ada indikator 8. Belum ada refernsi atau sumber bacaan

Validator 3 Ada beberapa hal yang perlu dilakukan penambahan untuk memperkaya kajian sekaligus melengkapi materi yaitu antara lain: 1. Kedalaman materi 2. Sintaks kegiatan belajar siswa dengan

discovery inquiry perlu dijelaskan secara rinci sehingga jelas aktivitas yang dilakukan untuk setia tahapan

3. Rumusan tujuan pembelajaran masih membahas pada unsur kognitif saja belum pada afektif dan psikomotor

4. Di bagian RPP khusus pembelajaran perlu disesuaikan dengan sintak pembelajaran disovery inquiry

4. Hasil Model Diklat

Berdasarkan hasil validasi dan saran dari ahli,

selanjutnya dilakukan revisi sehingga diperoleh model

diklat guru sosiologi SMA tentang pembelajaran

discovery-inquiry berbantuan CD interaktif. Model

tersebut dituliskan dalam bentuk:

1. Pedoman diklat bagi penyelenggara.

2. Pedoman diklat bagi narasumber.

3. Pedoman diklat bagi peserta diklat.

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15588/4/T2_942013088_BAB IV... · mengimbanginya misalnya kita bisa download, 44 mengambil materi

68

4. Materi diklat tentang pembelajaran discovery-inquiry

pada mata pelajaran sosiologi.

5. Contoh CD interaktif sebagai pendukung materi.

Kelima produk hasil pengembangan tersebut

sudah direvisi berdasarkan saran dari ahli, seperti

tercantum pada lampiran.

4.2 Pembahasan

Perkembangan teknologi informatika yang

semakin pesat menuntut para guru untuk menguasai

teknologi informatika dalam pembelajaran. Guru harus

mampu menyesuaikan perkembangan peserta didik

dengan kemajuan teknologi. Pendidik bukanlah satu-

satunya sumber belajar, meskipun keberadaan

pendidik di dalam pembelajaran tidak dapat

tergantikan. Pembelajaran Sosiologi di SMA tidak lagi

hanya berlangsung di dalam kelas secara konvensional

saja. Pemanfaatan teknologi informatika dapat

digunakan sebagai sumber belajar bagi peserta didik,

sehingga peran guru adalah sebagai fasilitator sehingga

memberikan peluang sebesar-besarnya bagi peserta

didik untuk melakukan eskplorasi, diskusi dan

mengambil kesimpulan.

Kurikulum saat ini menuntut suatu

pembelajaran untuk melakukan eksplorasi atau

melakukan pengamatan, melakukan proses bertanya,

berdiskusi, mencoba, menganalisis dan akhirnya

membuat suatu kesimpulan. Hal tersebut merupakan

bagian dari proses discovery-inquiry, sehingga kegiatan

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15588/4/T2_942013088_BAB IV... · mengimbanginya misalnya kita bisa download, 44 mengambil materi

69

peserta didik yang hanya menerima pelajaran

tergantikan menjadi proses eksplorasi dan menemukan

sendiri dari berbagai sumber belajar yang ada.

Pembejaran Sosiologi yang erat berkaitan dengan

fenomena atau kejadian-kejadian di masyarakat. Ada

beberapa kejadian yang tidak mungkin dilakukan

pengamatan secara langsung namun kejadian-kejadian

tersebut sangat penting diketahui oleh peserta didik.

Kejadian konflik sosial yang sudah berlalu tidak

mungkin diamati secara langsung, sehingga guru perlu

memanfaatkan media pembelajaran interaktif

berbantuan CD pembelajaran yang disusun, dikemas

sehingga peserta didik dapat memanfaatkannya sebagai

sumber belajar.

Kenyataan yang ada menunjukkan bahwa

sebagian besar guru belum menggunakan

pembelajaran discovey-inquiry berbantuan CD

interaktif. Pelatihan bagi guru sosiologi yang

memberikan kesempatan berlatih membuat media CD

interaktif masih jarang dilakukan.

Pelatihan yang baik dengan proses perencanaan

dan prosedur yang jelas, terarah dan dilakukan

evaluasi yang tepat diharapkan akan berimbas pada

kesadaran bagi guru untuk melakukan proses

pembelajaran dengan kualitas yang lebih baik.

Pelatihan merupakan jantung dari upaya untuk

meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dan

kinerja organisasi (Mondy, 2008: 210). Melalui

pelatihan akan diperoleh sumber daya manusia yang

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15588/4/T2_942013088_BAB IV... · mengimbanginya misalnya kita bisa download, 44 mengambil materi

70

unggul dan profesional diharapkan oleh banyak

organisasi atau lembaga pendidikan untuk bisa

bersaing dalam era globalisasi. Program pengembangan

sumber daya manusia merupakan strating point bagi

organisasi untuk meningkatkan dan mengembangkan

skill, knowledge dan ability individu sesuai dengan

kebutuhan masa mendatang (Sutrisno, 2009: 64).

Penelitian pengembangan ini memiliki tujuan

untuk menghasilkan desain atau prosedur pelatihan

bagi guru sosiologi tentang pembelajaran inkuiri

berbasis budaya lokal, yang diharapkan dapat

dijadikan sebagai acuan untuk melaksanakan

pelatihan. Hal ini sesuai dengan tujuan pelatihan yaitu

mencapai kemampuan dan keterampilan yang

diperlukan dalam jabatan atau pekerjaan (Sallis, 2004:

39). Pernyataan tersebut membuktikan bahwa orang

yang sudah mengikuti pelatihan akan memiliki

pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik

Pengembangan diawali dengan melakukan

identifikasi kebutuhan. Berdasarkan hasil wawancara

dengan ketua MGMP Sosiologi Kabupaten Kendal

memandang bahwa pelatihan sosiologi yang berkaitan

dengan pembuatan CD interaktif perlu dilakukan,

mengingat Teknologi Informatika yang berkembang

menuntut guru sosiologi mampu membuat dan

menggunakan CD interaktif sebagai media

pembelajaran di dalam kelas.

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan maka

dirumuskan tujuan pelatihan pada prinsipnya untuk

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15588/4/T2_942013088_BAB IV... · mengimbanginya misalnya kita bisa download, 44 mengambil materi

71

meningkatkan kemampuan guru membuat rencana

pembelajaran discovery-inquiry berbantuan CD

interaktif dan meningkatkan kemampuan guru

membuat CD interaktif.

Permendiknas No 41 tahun Tahun 2007 tentang

standar proses pendidikan disebutkan Standar proses

untuk satuan pendidikan dasar dan menengah

mencakup perencanaan proses pembelajaran,

pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pem-

belajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.

Dengan demikian perencanaan pembelajaran yang

disusun diharapkan menjadi cerminan bagi guru dalam

melaksanakan pembelajaran.

Guru sebagai pendidik perlu melakukan proses

perencanaan sebagai pedoman bagi pelaksanaan

pembelajaran. Dengan memberikan pelatihan dengan

menekankan pada proses pembuatan perencanaan

pembelajaran discovery inquiry berbantuan CD

interakif diharapkan akan terimplikasi pada

pelaksanaan pembelajaran di sekolah masing-masing

setelah mengikuti pelatihan.

Atasa dasar tujuan pelatihan tersebut maka

dilakukan proses penyusunan program pelatihan.

Program pelatihan tersebut dituangkan dalam bentuk

panduan pelatihan yang terdiri dari tiga yaitu panduan

bagi penyelenggara, panduan bagi pelatih dan panduan

bagi peserta pelatihan. Program pelatihan juga

dilengkapi materi pelatihan yang dapat dimanfaatkan

oleh peserta pelatihan. Program yang disusun

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15588/4/T2_942013088_BAB IV... · mengimbanginya misalnya kita bisa download, 44 mengambil materi

72

digunakan sebagai acuan bagi penyelenggara untuk

melaksanakan pelatihan. Pada saat proses maupun

akhir pelatihan dapat dilakukan monitoring dan

evaluasi untuk melakukan pengukuran sehingga dapat

diketahui tingkat ketercapaian pelatihan.

Buku Pedoman berisi tentang latar belakang yang

mengungkapkan pentingnya pelatihan dilaksanakan

dan tujuan pelatihan sebagai arah bagi penyelenggara,

pelatih dan peserta pelatihan mengikuti pelatihan.

Dicantumkan pula dasar hukum sebagai acuan dasar

bagi pelatihan agar pelatihan tidak menyimpang dari

landasan hukum yang ada.

Nara sumber merupakan sumber daya manusia

dalam pelatihan yang penting. Oleh karena itu,

pemilihan nara sumber merupakan bagian yang

penting dilakukan oleh penyelenggara. Kualitas

pelatihan selain dipengaruhi oleh kelancaran

penyelenggaraan, fasilitas yang ada dipengaruhi pula

oleh kualitas nara sumber. Pengalaman, kedalaman

materi, cara penyampaian, kemampuan komunikasi

nara sumber dapat mempengaruhi peserta pelatihan

dalam mengikuti pelatihan. Sesuai dengan

karakteristik materi pelatihan yaitu tentang

pembelajaran discovery-inquiry berbantuan CD

interaktif, maka pelatihan dapat menggunakan nara

sumber dari widyaiswara LPMP dan ahli media dari

BPTIKP. Kedua narasumber dapat saling melengkapi,

karena widyaiswara dipandang memiliki keilmuan

secara teoretis secara mendalam tentang metode

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15588/4/T2_942013088_BAB IV... · mengimbanginya misalnya kita bisa download, 44 mengambil materi

73

pembelajaran discovery-inquiry sedangkan ahli media

dari BPTIKP dipandang memiliki pengalaman yang

mendalam cara pembuatan media CD interaktif.

Unsur penting dalam pelatihan adalah pemilihan

waktu yang tepat. Waktu pelatihan perlu

dipertimbangkan secara baik dengan

mempertimbangkan materi yang akan disampaikan.

Waktu yang terlalu singkat akan berpengaruh pada

kurangnya kedalaman materi yang disampaikan,

namun waktu yang terlalu lama menjadi kurang efektif

karena peserta akan mengalami kejenuhan. Terkait

dengan materi pelatihan pembelajaran discovery

inquiry berbantuan CD interaktif, maka materi yang

perlu disampaikan minimal dua hari. Hari pertama

dapat membahas konsep pembelajaran discovery-

inquiry berbantuan CD interaktif dan proses

pembuatan rencana pelaksanaan pembelajarannya dan

berlanjut dengan proses pembuatan CD interaktif. Hari

berikutnya dilanjutkan pembuatan CD interaktif.

Penyelenggara pelatihan merupakan faktor kunci

keberhasilan pelaksanaan pelatihan. Tanpa adanya

panitia penyelenggara yang mampu memberikan

pelayanan pelatihan secara baik, pelatihan tidak akan

berlangsung dengan baik. Prosedur bagi penyelenggara

perlu dituliskan dalam buku pedoman pelatihan.

Melalui prosedur tersebut pihak penyelenggara akan

melakukan proses perencanaan dan pelaksanaan

pelatihan secara terarah. Kejelasan pembagian tugas

akan mempermudah panitia penyelenggara pelatihan

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15588/4/T2_942013088_BAB IV... · mengimbanginya misalnya kita bisa download, 44 mengambil materi

74

melakukan kinerjanya demi berlangsungnya

pelaksanaan pelatihan.

Prosedur yang jelas merupakan bagian penting

bagi penyelenggara melakukan semua kegiatan demi

berlangsungnya pelaksanaan pelatihan. Menurut Kamil

(2010), fungsi organizing merupakan ruh yang hadir

mengisi di ketiga fungsi yang lainnya yaitu planning,

actuating dan controlling dalam setiap action pada

pelatihan, fungsi organizing merupakan command

(komando) yang mensinergikan komponen dalam

penyelenggaraan pelatihan, sehingga kerjasama antara

sumber daya manusia yang terlibat secara aktif di

dalam manajemen pelatihan mengetahui tugas dan

tanggung jawabnya masing-masing. Prosedur kerja bagi

penyelenggara akan mengontrol proses kerja para

penyelenggara, kerjasama antara penyelenggara dengan

narasumber dan peserta pelatihan.

Panduan pelatihan perlu dicantumkan program

pelatihan atau kurikulum pelatihan. Materi-materi apa

saja yang akan disampaikan dalam pelatihan perlu

ditulis secara jelas, dengan alokasi waktu dan siapa

narasumbernya. Program ini sebagai acuan bagi

narasumber untuk menyusun materi dan bagi peserta

pelatihan sebagai arah tujuan yang akan dicapai

melalui pelatihan tersebut. Materi pelatihan ditetapkan

berdasarkan need assesment yang dituangkan dalam

perencanaan pelatihan berupa kurikulum pelatihan,

buku panduan pelatihan, dan materi pelatihan.

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15588/4/T2_942013088_BAB IV... · mengimbanginya misalnya kita bisa download, 44 mengambil materi

75

Pelatihan tidak lepas dari faktor pembiayaan.

Biaya merupakan faktor penting dalam pelaksanaan

pelatihan karena pelaksanaan akan berjalan sesuai

rencana apabila ditopang dengan dana yang memadai.

Oleh karena itu pembiayaan pelatihan perlu diatur dan

dikoordinasikan antara penyelenggara pelatihan,

pejabat pembina profesi guru, guru dan pihak lain yang

terkait. Biaya merupakan faktor penggerak

berlangsungnya pelatihan. Setidaknya biaya pelatihan

dirinci untuk pembiayaan trasport dan honor nara

sumber, transport peserta pelatihan, konsumsi, ATK

dan pelengkapan. Rincian pembiayaan yang jelas akan

mempermudah bendahara penyelenggara mengatur

pengeluaran yang digunakan untuk pelatihan.

Hasil validasi oleh tiga validator menunjukkan

bahwa pedoman pelaksanaan pelatihan tergolong

sangat tinggi dan hasil validasi terhadap materi

pelatihan dalam kategori tinggi. Dengan demikian

pedoman pelatihan dan materi yang disusun dapat

digunakan sebagai acuan untuk pelaksanaan pelatihan

pembelajaran discovery inquiry berbantuan CD

interaktif.

Di saat proses kegiaan maupun di akhir kegiatan

pelatihan, perlu dilakukan monitoring dan evaluasi

atau pengawasan. Pengawasan merupakan proses

pengamatan dari seluruh kegiatan organisasi guna

lebih menjamin bahwa semua pekerjaan yang sedang

dilakukan sesuai dengan rencana yang telah

ditentukan sebelumnya (Siagian, 2007: 125).

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15588/4/T2_942013088_BAB IV... · mengimbanginya misalnya kita bisa download, 44 mengambil materi

76

Sedangkan menurut Handoko (2008: 360) Pengawasan

dapat juga berarti menetapkan standar pelaksanaan

dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem

informasi umpan balik, membandingkan kegiatan

nyata dengan standar yang telah ditetapkan

sebelumnya, menetapkan dan mengukur pe-

nyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan

koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua

sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara

efektif dan efisien dalam pencapaian perusahaan. Hal

senada dikemukan oleh Terry dan Rue (2010: 10)

pengawasan adalah kegiatan mengukur pelaksanaan

dengan tujuan-tujuan menentukan sebab-sebab

penyimpangan dan mengambil tindakan-tindakan

korektif bilamana diperlukan.

Terkait dengan pelatihan pembelajaran discovery-

inquiry berbantuan CD interaktif, maka untuk

mengetahui efektivitas pelatihan dapat dilihat dari:

respon peserta pelatihan terhadap penyelenggaraan dan

narasumber serta kemampuan peserta pelatihan

tentang pembelajaran discovery-inquiry berbantuan CD

interaktif dan hasil tugas pembuatan RPP dan CD

interaktif.