bab iv hasil penelitian dan pembahasan a. orientasi...

23
55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI KANCAH PENELITIAN Penelitian mengenai “Pengaruh Pemberdayaan Psikologis dan Dukungan Sosial Rekan Kerja Terhadap Komitmen Karier Pada Guru SMA Swasta Umum Binaan Disdikpora Kota Salatiga” ini dilakukan di 3 SMA swasta umum binaan Disdikpora kota Salatiga, yaitu: SMA Kristen 1, SMA Kristen 2, dan SMA Kristen Satya Wacana. Adapun partisipan penelitian adalah seluruh guru yang bekerja di SMA tersebut. Sebagai sekolah swasta, kelima SMA tersebut memiliki kondisi yang berbeda dengan kondisi sekolah negeri. Sekolah swasta harus mandiri, dan dalam kemandirian tersebut sekolah swasta harus mampu berjuang untuk tetap bertahan dalam persaingan dengan sekolah negeri. Hal tersebut terbukti melalui realita yang baru-baru ini terjadi, bahwa sekolah-sekolah swasta gencar melakukan promosi, meningkatkan kualitas guru dan sekolah supaya tidak kalah bersaing, tidak kehilangan siswa, dan tetap bertahan. Dalam hal inilah dubutuhkan guru yang benar-benar berdedikasi dan memiliki Komitmen Karier yang tinggi. Untuk mendukung terwujudnya Komitmen Karier guru, perlu diketahui terlebih dahulu faktor-faktor (eksternal dan internal) yang dapat mempengaruhi Komitmen Karier guru. Oleh karena itu, penulis melalui penelitian ini mencoba menguji secara bersamaan mengenai pengaruh Pemberdayaan Psikologis (sebagai faktor internal) dan Dukungan Sosial Rekan Kerja (sebagai faktor eksternal) terhadap Komitmen Karier pada guru SMA swasta umum binaan Disdikpora kota Salatiga.

Upload: doankhanh

Post on 07-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4105/5/T2_832011013_BAB IV.pdf · 1. Observasi dan Wawancara . ... SMA Muhammadiyah,

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. ORIENTASI KANCAH PENELITIAN

Penelitian mengenai “Pengaruh Pemberdayaan Psikologis dan

Dukungan Sosial Rekan Kerja Terhadap Komitmen Karier Pada Guru

SMA Swasta Umum Binaan Disdikpora Kota Salatiga” ini dilakukan

di 3 SMA swasta umum binaan Disdikpora kota Salatiga, yaitu: SMA

Kristen 1, SMA Kristen 2, dan SMA Kristen Satya Wacana. Adapun

partisipan penelitian adalah seluruh guru yang bekerja di SMA

tersebut.

Sebagai sekolah swasta, kelima SMA tersebut memiliki kondisi

yang berbeda dengan kondisi sekolah negeri. Sekolah swasta harus

mandiri, dan dalam kemandirian tersebut sekolah swasta harus mampu

berjuang untuk tetap bertahan dalam persaingan dengan sekolah

negeri. Hal tersebut terbukti melalui realita yang baru-baru ini terjadi,

bahwa sekolah-sekolah swasta gencar melakukan promosi,

meningkatkan kualitas guru dan sekolah supaya tidak kalah bersaing,

tidak kehilangan siswa, dan tetap bertahan. Dalam hal inilah

dubutuhkan guru yang benar-benar berdedikasi dan memiliki

Komitmen Karier yang tinggi.

Untuk mendukung terwujudnya Komitmen Karier guru, perlu

diketahui terlebih dahulu faktor-faktor (eksternal dan internal) yang

dapat mempengaruhi Komitmen Karier guru. Oleh karena itu, penulis

melalui penelitian ini mencoba menguji secara bersamaan mengenai

pengaruh Pemberdayaan Psikologis (sebagai faktor internal) dan

Dukungan Sosial Rekan Kerja (sebagai faktor eksternal) terhadap

Komitmen Karier pada guru SMA swasta umum binaan Disdikpora

kota Salatiga.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4105/5/T2_832011013_BAB IV.pdf · 1. Observasi dan Wawancara . ... SMA Muhammadiyah,

56

B. PERSIAPAN PENELITIAN

1. Observasi dan Wawancara

Sebagai tahap awal, penulis melakukan pencarian informasi

mengenai SMA swasta umum yang ada di kota Salatiga. Melalui

situs resmi Disdikpora kota Salatiga, diperoleh informasi bahwa

SMA swasta umum di kota Salatiga berjumlah 7 (tujuh), yaitu:

SMA Theresiana, SMA Kristen 1, SMA Kristen 2, SMA Kristen

Satya Wacana, SMA PGRI, SMA Muhammadiyah, SMA Al-

Madinah Plus. Setelah itu, penulis mulai melakukan observasi

terhadap sekolah-sekolah tersebut, dan mendapati bahwa SMA

PGRI telah mengalami perubahan menjadi SMK PGRI, demikian

juga dengan SMA Al-Madinah Plus.

Dengan demikian, jumlah SMA swasta umum binaan

Disdikpora kota Salatiga kini menjadi 5 (lima) sekolah, yaitu SMA

Tehersiana, SMA Muhammadiyah, SMA Kristen 1, SMA Kristen

2, dan SMA Kristen Satya Wacana. Seluruh guru dari kelima SMA

swasta umum tersebut merupakan populasi dalam penelitian ini.

2. Penyusunan Alat Ukur

Instrumen pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian

ini berbentuk Skala, yaitu: Skala Komitmen Karier yang

dimodifikasi dari Career Commitment Scale yang ditulis oleh

Carson dan Bedeian (1994), Skala Pemberdayaan Psikologis yang

dimodifikasi dari Psychological Empowerment Scale yang ditulis

oleh Spreitzer (1995), dan Skala Dukungan Sosial Rekan Kerja

yang dimodifikasi dari Coworker Support Scale yang digunakan

dalam penelitian Lane (2004).

Sebaran aitem pada Skala Komitmen Karier, Skala

Pemberdayaan Psikologis, dan Skala Dukungan Sosial Rekan

Kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4105/5/T2_832011013_BAB IV.pdf · 1. Observasi dan Wawancara . ... SMA Muhammadiyah,

57

Tabel 4.1

Sebaran Aitem Skala Komitmen Karier

Aspek No.Aitem

Jumlah Bobot Favorable Unfavorable

Career-

identity

1,2,3,4,5

,6,7,10 8,9 10 40%

Career-

Resilience 14,15

11,12,13

16,17 7 28%

Career

Planning

19,22,23

24,25 18,2021 8 32%

Jumlah 15 10 25 100%

Tabel 4.2

Sebaran Aitem Skala Pemberdayaan Psikologis

Aspek No.Aitem

Jumlah Bobot Favorable Unfavorable

Meaning 26,28,37,

38 27,29 6 24%

Competence 30,31,33,

34,36 32,35 7 28%

Self-

Determination

39,40,42,

43 41,44 6 24%

Impact 45,46,47,

48,50 49

6 24%

Jumlah 18 7 25 100%

Tabel 4.3

Sebaran Aitem Skala Dukungan Sosial Rekan Kerja

Aspek No.Aitem

Jumlah Bobot Favorable Unfavorable

Dukungan

Emosional

53,54,55,57,

58,59,60,63 51,52,56,61,62 13 52%

Dukungan

Instrumental

64,65,66,70,

71,75 67,68,69,72,73,74 12 48%

Jumlah 14 11 25 100%

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4105/5/T2_832011013_BAB IV.pdf · 1. Observasi dan Wawancara . ... SMA Muhammadiyah,

58

Berdasarkan Tabel 4.1, Tabel 4.2, dan Tabel 4.3 di atas,

terdapat dua jenis aitem yaitu aitem favorable dan unfavorable.

Masing-masing aitem memiliki empat alternatif jawaban yaitu:

Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak

Setuju (STS). Mengenai bobot masing-masing aitem, untuk aitem

favorable memiliki nilai: SS=4, S=3, TS=2, dan STS=1.

Sedangkan aitem unfavorable memiliki nilai: SS=1, S=2, TS=3,

STS=4. Semakin tinggi skor total Komitmen Karier,

Pemberdayaan Psikologis, dan Dukungan Sosial Rekan Kerja,

maka semakin tinggi tingkat Komitmen Karier, Pemberdayaan

Psikologis, dan Dukungan Sosial Rekan Kerja partisipan tersebut.

Oleh karena penelitian ini bertujuan untuk mengungkap ada

tidaknya pengaruh Pemberdayaan Psikologis dan Dukungan Sosial

Rekan Kerja secara bersamaan terhadap Komitmen Karier, maka

setelah didapat total skor pada ketiga variabel tersebut selanjutnya

dilakukan uji regresi linier berganda.

3. Perijinan

Penulis menemui kepala sekolah SMA Theresiana, SMA

Muhammadiyah, SMA Kristen 1, SMA Kristen 2, SMA Kristen

Satya Wacana dengan membawa surat ijin penelitian dan

menentukan waktu penelitian. Selain mendapat ijin penelitian,

penulis memperoleh informasi jumlah guru dari masing-masing

sekolah yang akan menjadi partisipan penelitian sebagai berikut:

a) SMA Theresiana: 18 orang guru.

b) SMA Muhammadiyah: 25 orang guru.

c) SMA Kristen 1: 38 orang guru.

d) SMA Kristen 2: 18 orang guru.

e) SMA Kristen Satya Wacana: 39 orang guru.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4105/5/T2_832011013_BAB IV.pdf · 1. Observasi dan Wawancara . ... SMA Muhammadiyah,

59

C. PELAKSANAAN PENELITIAN

1. Uji Coba Alat ukur

Setelah mendapat ijin penelitian dari kepala sekolah

masing-masing SMA, penulis melakukan uji coba (tryout) terhadap

alat ukur penelitian dengan menyebar Skala yang berisi Skala

Komitmen Karier, Skala Pemberdayaan Psikologis, dan Skala

Dukungan Sosal Rekan Kerja. Tempat uji coba alat ukur penelitian

adalah SMA Theresiana dan SMA Muhammadiyah. Berikut ini

adalah laporan pelaksanaan uji coba alat ukur:

Tabel 4.4

Pelaksanaan Uji Coba Alat Ukur

Lokasi Waktu

Lembar Isian

(Skala) yang

Diperoleh

SMA Theresiana 13 Maret-6 April 2013 12

SMA Muhammadiyah 14-29 Maret 2013 23

Setelah Skala uji coba terkumpul, penulis memberi skor

untuk setiap jawaban pada masing-masing aitem kemudian

mengolah skor tersebut menggunakan program SPSS, termasuk

melakukan seleksi aitem dan menghitung reliabilitas masing-

masing Skala. Data mentah uji coba alat ukur secara lengkap dapat

dilihat di Lampiran D.1-D.3.

Sedangkan tabel corrected item-total correlations untuk

seleksi aitem dapat dilihat di Lampiran F.1-F.3 Berikut ini adalah

sebaran aitem hasil uji coba alat ukur:

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4105/5/T2_832011013_BAB IV.pdf · 1. Observasi dan Wawancara . ... SMA Muhammadiyah,

60

Tabel 4.5

Sebaran Aitem Uji Coba Skala Komitmen Karier

Aspek No.Aitem Jumlah Aitem

Terpakai Favorable Unfavorable

Career identity 1,2,3*,4,5,6,7,10 8,9 9

Career-Resilience 14,15 11,12,13*

16,17 6

Career Planning

19,22,23, 24,25 18,20,21 8

Jumlah 14 9 23

Reliabilitas 0.92

*) aitem gugur, dengan nilai corrected item-total correlations < 0.25 (Azwar, 1999).

Tabel 4.6

Sebaran Aitem Uji Coba Skala Pemberdayaan Psikologis

Aspek No.Aitem Jumlah Aitem

Terpakai Favorable Unfavorable

Meaning 26,28,37,38 27,29 6

Competence 30*,31,33,34,36 32*,35 5

Self-

Determination 39,40*,42*,43 41,44 4

Impact 45,46,47,48,50* 49 5

Jumlah 14 6 20

Reliabilitas 0.65

*) aitem gugur, dengan nilai corrected item-total correlations < 0.25 (Azwar, 1999).

Tabel 4.7

Sebaran Aitem Uji Coba Skala Dukungan Sosial Rekan Kerja

Aspek No.Aitem Jumlah Aitem

Terpakai Favorable Unfavorable

Dukungan

Emosional

53,54,55,57,58,59,

60,63

51,52,56,61,

62 13

Dukungan

Instrumental 64,65,66,70,71,75

67,68,69,72

*,73,74 11

Jumlah 14 10 24

Reliabilitas 0.92

*) aitem gugur, dengan nilai corrected item-total correlations < 0.25 (Azwar, 1999).

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4105/5/T2_832011013_BAB IV.pdf · 1. Observasi dan Wawancara . ... SMA Muhammadiyah,

61

Setelah melakukan uji coba alat ukur dan mendapati

beberapa aitem yang tidak layak dipakai, maka penulis melakukan

perbaikan terhadap aitem-aitem yang gugur. Detail perbaikan

terhadap aitem gugur dapat dilihat di Lampiran E.

2. Pengambilan Data Penelitian

Setelah melakukan perbaikan terhadap beberapa aitem

seperti di atas, penulis melakukan pengambilan data penelitian

dengan menyebar Skala kepada partisipan penelitian yaitu seluruh

guru yang bekerja di SMA Kristen 1, SMA Kristen 2, dan SMA

Kristen satya Wacana. Berikut ini adalah rincian pelaksanaan

pengambilan data penelitian:

Tabel 4.8

Pelaksanaan Pengambilan Data Penelitian

Lokasi Waktu Lembar Isian

(Skala) yang

Diperoleh

SMA Kristen 1 17 April-8 Mei 2013 28

SMA Kristen 2 24-29 April 2013 16

SMA Kristen Satya Wacana 24 April-13 Mei 2013 16

Jumlah 60

Berdasarkan jumlah guru yang bekerja di SMA Kristen 1,

SMA Kristen 2, dan SMA Kristen Satya Wacana, maka seharusnya

lembar isian (Skala) yang diperoleh adalah 95 buah. Akan tetapi,

pada kenyataannya lembar isian (Skala) yang dikembalikan kepada

penulis hanya 61 buah. Lembar isian (Skala) sebanyak 61 buah

tersebut tidak semuanya dapat dipakai karena terdapat 1 buah yang

tidak terisi sempurna.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa partisipan dalam

penelitian ini yang mengisi lembar isian (Skala) dengan sempurna

berjumlah 60 orang guru dari tiga SMA (SMA Kristen 1, SMA

Kristen 2, SMA Kristen Satya Wacana). Selanjutnya penulis

melakukan olah data terhadap 60 lembar isian (Skala) tersebut

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4105/5/T2_832011013_BAB IV.pdf · 1. Observasi dan Wawancara . ... SMA Muhammadiyah,

62

menggunakan bantuan program SPSS 16. Data mentah yang

diperoleh dari Skala penelitian dapat dilihat di Lampiran C.4-C.6.

D. UJI KELAYAKAN ALAT UKUR

1. Seleksi Aitem

Seleksi aitem dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.

Dasar untuk mengambil keputusan sebuah aitem layak atau tidak

adalah dengan melihat nilai corrected item-total correlations untuk

setiap aitem, dalam hal ini nilai corrected item-total correlations

harus lebih dari sama dengan 0.25 (Azwar, 1999). Tabel corrected

item-total correlations untuk semua aitem secara lengkap dapat

dilihat di Lampiran F.4-F.6. Berikut ini adalah sebaran aitem

setelah melalui proses seleksi aitem:

Tabel 4.9

Sebaran Aitem Skala Komitmen Karier

Aspek No.Aitem Jumlah Aitem

Terpakai Favorable Unfavorable

Career identity

1,2,3,4,

5,6*,7,10* 8,9* 7

Career-

Resilience 14,15

11*,12,13

16,17 6

Career Planning

19,22,23,

24,25

18,20

21 8

Jumlah 13 8 21

*) aitem gugur, dengan nilai corrected item-total correlations < 0.25

(Azwar, 1999).

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4105/5/T2_832011013_BAB IV.pdf · 1. Observasi dan Wawancara . ... SMA Muhammadiyah,

63

Tabel 4.10

Sebaran Aitem Skala Pemberdayaan Psikologis

Aspek No.Aitem Jumlah Aitem

Terpakai Favorable Unfavorable

Meaning 26,28,37,38 27,29 6

Competence 30,31,33,34,

36 32,35* 6

Self-

Determination 39,40,42,43 41,44 6

Impact 45,46,47,48,

50* 49 5

Jumlah 17 16 23

*) aitem gugur, dengan nilai corrected item-total correlations < 0.25

(Azwar, 1999).

Tabel 4.11

Sebaran Aitem Skala Dukungan Sosial Rekan Kerja

Aspek No.Aitem Jumlah Aitem

Terpakai Favorable Unfavorable

Dukungan

Emosional

53,54,55,57,

58,59,60,63 51,52,56,61,62 13

Dukungan

Instrumental

64,65,66,70,

71,75

67,68,69,72,73,

74 12

Jumlah 14 11 25

*) aitem gugur, dengan nilai corrected item-total correlations < 0.25

(Azwar, 1999).

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas tes adalah proporsi variabilitas skor tes yang

disebabkan oleh perbedaan yang sebenarnya di antara individu.

Sedangkan ketidakreliabelan adalah proporsi variabilitas skor tes

yang disebabkan oleh eror pengukuran (Azwar, 1999).

Azwar (1999b) menjelaskan bahwa reliabilitas dinyatakan

oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang dari

0 – 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,

semakin tinggi reliabilitas alat tes tersebut. Reliabilitas tes yang

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4105/5/T2_832011013_BAB IV.pdf · 1. Observasi dan Wawancara . ... SMA Muhammadiyah,

64

digunakan dalam penelitian ini adalah konsistensi internal dengan

uji cronbach alpha yang dihitung dengan bantuan program SPSS.

Berikut adalah tabel SPSS untuk uji reliabilitas:

Tabel 4.12

Reliabilitas Skala Komitmen Karier R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E

(A L P H A)

Reliability Coefficients 21 items

Alpha = .8627 Standardized item alpha = .8772

Berdasarkan Tabel 4.12, koefisien Cronbach Alpha adalah

0.86 (mendekati 1) sehingga dapat dikatakan bahwa Skala

Komitmen Karier dalam penelitian ini reliabel.

Tabel 4.13

Reliabilitas Skala Pemberdayaan Psikologis R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E

(A L P H A)

Reliability Coefficients 23 items

Alpha = .9032 Standardized item alpha = .9116

Berdasarkan Tabel 4.13, koefisien Cronbach Alpha adalah

0.90 (mendekati 1) sehingga dapat dikatakan bahwa Skala

Pemberdayaan Psikologis dalam penelitian ini reliabel.

Tabel 4.14

Reliabilitas Skala Dukungan Sosial Rekan Kerja

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E

(A L P H A)

Reliability Coefficients 25 items

Alpha = .9161 Standardized item alpha = .9198

Berdasarkan Tabel 4.14, koefisien Cronbach Alpha adalah

0.92 (mendekati 1) sehingga dapat dikatakan bahwa Skala

Dukungan Sosial Rekan Kerja dalam penelitian ini reliabel.

E. DESKRIPSI HASIL PENGUKURAN VARIABEL PENELITIAN

Hasil perhitungan statistik penelitian ini menghasilkan

deskripsi (mean, nilai maksimum, nilai minimum, standar deviasi, dan

sebagainya) untuk masing-masing Skala. Statistik deskriptif untuk

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4105/5/T2_832011013_BAB IV.pdf · 1. Observasi dan Wawancara . ... SMA Muhammadiyah,

65

masing-masing Skala secara lengkap dapat dilihat di Lampiran G.1-

G.3.

Selanjutnya, untuk mengukur kategori skor dan menentukan

interval tingkat Komitmen Karier, Pemberdayaan Psikologis, dan

Dukungan Sosial Rekan Kerja, digunakan rumus:

Berikut ini adalah kategori beserta interval untuk masing-masing

Skala:

Tabel 4.15

Kategori Skala Komitmen Karier

Kategori Interval Partisipan

F %

Rendah 51.9 x < 62.6 25 41.67%

Sedang 62.6 x < 73.3 30 50%

Tinggi 73.3 x 84 5 8.33%

Mean: 64.57; Nilai maksimum: 84; Nilai minimum: 52

Tabel 4.16

Kategori Skala Pemberdayaan Psikologis

Kategori Interval Partisipan

F %

Rendah 58.9 x < 68.6 22 36.67%

Sedang 68.6 x < 78.3 27 45%

Tinggi 78.3 x 88 11 18.33%

Mean: 72.20; Nilai maksimum: 88; Nilai minimum: 59

Tabel 4.17

Kategori Skala Dukungan Sosial Rekan Kerja

Kategori Interval Partisipan

F %

Sedang 63 x < 75 20 33.33%

Tinggi 75 x < 87 34 56.67%

Sangat tinggi 87 x 99 6 10%

Mean: 78.33; Nilai maksimum: 99; Nilai minimum: 63

i = skor maks - skor min

jenjang

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4105/5/T2_832011013_BAB IV.pdf · 1. Observasi dan Wawancara . ... SMA Muhammadiyah,

66

E. ANALISA DATA

1. Uji Asumsi

Sebelum melakukan uji regresi linier berganda untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh Pemberdayaan Psikologis dan

Dukungan Sosial Rekan Kerja secara bersamaan terhadap

Komitmen Karier, maka harus dilakukan serangkaian uji asumsi

sebagai syarat untuk melakukan uji regresi linier berganda.

a) Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan melalui uji

Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan SPSS 16. Melalui uji

tersebut dapat diketahui apakah suatu populasi berdistribusi

normal atau tidak. Suatu populasi dikatakan memiliki distribusi

normal apabila nilai-p pada uji Kolmogorov-Smirnov lebih

besar dari 0.05.

Tabel 4.18

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Standardized Residual

N 60

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .98290472

Most Extreme Differences Absolute .083

Positive .052

Negative -.083

Kolmogorov-Smirnov Z .646

Asymp. Sig. (2-tailed) .798

a. Test distribution is Normal.

Normal Q-Q Plot of Standardized Residual

Observed Value

3210-1-2-3

Exp

ecte

d N

orm

al V

alue

3

2

1

0

-1

-2

-3

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4105/5/T2_832011013_BAB IV.pdf · 1. Observasi dan Wawancara . ... SMA Muhammadiyah,

67

Berdasarkan tabel 4.18, nilai-p adalah 0.798 (>0.05)

sehingga dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal.

b) Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah keadaan di mana hubungan

antara variabel-variabel bebas cukup kuat. Apabila terjadi

multikolinearitas, maka variabel yang mempunyai korelasi

yang multikolinear dapat dihilangkan (Sulistyo, 2010). Uji

multikolinearitas dapat dilakukan melalui uji regresi dengan

bantuan program SPSS, dengan melihat nilai patokan VIF dan

koefisien korelasi antar variabel bebas (Sulistyo, 2010).

Berdasarkan tabel 4.19, nilai VIF untuk kedua variabel bebas

adalah 1,205 (memiliki toleransi mendekati 1 dan tidak lebih

besar dari 5), demikian pula dengan nilai tolerance, maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas antar

variabel bebas sehingga dapat dilakukan uji regresi linier

berganda.

Tabel 4.19

Multikolinearitas

Coefficientsa

.830 1.205

.830 1.205

Pemberdayaan

Psikologis

Dukungan Sosial

Rekan Kerja

Model

1

Tolerance VIF

Collinearity

Statist ics

Dependent Variable: Komitmen Kariera.

c) Linearitas

Dapat di cek dengan melihat residual scatterplot

sebagai bagian dari perhitungan regresi berganda menggunakan

program SPSS. Residual scatterplot harus menunjukkan garis

lurus sebagai indikator bahwa pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat bersifat linier (Pallant, 2007).

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4105/5/T2_832011013_BAB IV.pdf · 1. Observasi dan Wawancara . ... SMA Muhammadiyah,

68

Gambar 4.1

Residual Scatterplot X1-Y

Gambar 4.2

Rasidual Scatterplot X2-Y

Berdasarkan kedua Residual scatterplot di atas, terlihat

bahwa terdapat garis lurus (arah positif) yang menandakan

bahwa pengaruh Pemberdayaan Psikologis terhadap Komitmen

Karier dan pengaruh Dukungan Sosial Rekan Kerja terhadap

Komitmen Karier bersifat linier.

d) Uji Heteroskedastisitas

Dalam regresi, heteroskedastisitas terjadi bila varian

error tidak konstan untuk beberapa nilai x. Apabila titik-titik

dalam grafik scatterplot menyebar dan tidak membentuk pola

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4105/5/T2_832011013_BAB IV.pdf · 1. Observasi dan Wawancara . ... SMA Muhammadiyah,

69

tertentu maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi

Heteroskedastisitas (Sulistyo, 2010).

Gambar 4.3

Grafik Scatterplot

Scatterplot

Dependent Variable: Komitmen Karier

Regression Standardized Predicted Value

3210-1-2-3

Re

gre

ssi

on

Sta

nd

ard

ize

d R

esid

ua

l

3

2

1

0

-1

-2

-3

Berdasarkan grafik scatterplot di atas tampak bahwa

titik-titik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu, maka

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi Heteroskedastisitas.

e) Uji Autokorelasi

Autokorelasi terjadi dalam regresi jika terjadi hubungan

antara variabel-variabel bebas itu sendiri atau berkorelasi

sendiri. Autokorelasi dapat dicek dengan pengujian Durbin-

Watson pada program SPSS. Autokorelasi tidak terjadi bila

nilai d=2, positif terjadi jika d mendekati nol, dan negatif

terjadi bila nilai d mendekati 4 (Sulistyo, 2010).

Tabel 4.20 Model Summary

b

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .601a .361 .338 5.400 1.410

a. Predictors: (Constant), Dukungan Sosial Rekan Kerja, Pemberdayaan Psikologis

b. Dependent Variable: Komitmen Karier

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4105/5/T2_832011013_BAB IV.pdf · 1. Observasi dan Wawancara . ... SMA Muhammadiyah,

70

Nilai Durbin-Watson pada tabel Model Summary di atas

adalah 1,410 (mendekati 2), maka dapat disimpulkan bahwa tidak

terjadi autokorelasi.

2. Uji Regresi Linier Berganda

Teknik analisa atau uji hipotesis yang digunakan adalah uji

regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS 16 untuk

mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan

Pemberdayaan Psikologis dan Dukungan Sosial Rekan Kerja

secara bersamaan terhadap Komitmen Karier pada guru SMA

swasta umum binaan Disdikpora kota Salatiga.

Berdasarkan tabel 4.21 (Tabel Anova) di bawah, terlihat

nilai-p mendekat nol yaitu sebesar 0.000 (< 0.05), maka dapat

disimpulkan bahwa model regresi linier berganda tersebut

signifikan. Selain itu, nilai F = 16.094 dan niai-p = 0.000 (<0.05)

pada tabel Anova memperkuat interpretasi bahwa hubungan X1

(Pemberdayaan Psikologis), X2 (Dukungan Sosial Rekan Kerja),

dan Y (Komitmen Karier) adalah signifikan.

Tabel 4.21

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 938.623 2 469.311 16.094 .000a

Residual 1662.111 57 29.160

Total 2600.733 59

a. Predictors: (Constant), Dukungan Sosial Rekan Kerja, Pemberdayaan Psikologis

b. Dependent Variable: Komitmen Karier

Sejalan dengan kesimpulan tersebut, pada tabel 4.22 (Tabel

Model Summary) di bawah memuat nilai Standard Error of the

Estimate (SEE) sebesar 5,400. Nilai ini berfungsi untuk

menentukan apakah model regresi telah berfungsi dengan baik atau

belum (Martono, 2010). Nilai SEE sebesar 5,400 tersebut ternyata

lebih kecil dari nilai simpangan baku variabel terikat yaitu 6,639.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4105/5/T2_832011013_BAB IV.pdf · 1. Observasi dan Wawancara . ... SMA Muhammadiyah,

71

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa model regresi ini dapat

digunakan sebagai prediktor Komitmen Karier.

Tabel 4.22

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .601a .361 .338 5.400 1.410

a. Predictors: (Constant), Dukungan Sosial Rekan Kerja, Pemberdayaan Psikologis

b. Dependent Variable: Komitmen Karier

Nilai R kuadrat pada tabel 4.22 (Tabel Model Summary) di atas

adalah 0.361. Hal ini berarti bahwa model dapat menjelaskan 36.1

% seluruh variasi dalam data sedangkan sisanya 63.9 % tidak dapat

dijelaskan oleh model regresi tersebut.

Berkaitan dengan model regresi linier berganda yang

berlaku dalam peelitian ini, rumus persamaan garis yang digunakan

adalah Y = a + b1X1 + b2X2. Mengacu pada tabel 4.23 (Tabel

Coefficients) di bawah, nilai Beta (constant) adalah 20,161, nilai

Beta Pemberdayaan Psikologis adalah 0,031, dan nilai Beta

Dukungan Sosial Rekan Kerja adalah 0,538. Berdasarkan nilai

Beta tersebut maka model regresi yang berlaku dalam penelitian ini

adalah Y = 20,161 + 0,031 X1 + 0,538 X2.

Tabel 4.23 Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 20.161 8.850 2.278 .026

Pemberdayaan Psikologis .031 .110 .033 .288 .775

Dukungan Sosial Rekan Kerja .538 .107 .586 5.044 .000

a. Dependent Variable: Komitmen Karier

Meskipun demikian, tabel 4.23 (Tabel Coefficients) di atas

juga memberi informasi bahwa apabila variabel X1 dan X2 diuji

secara terpisah, ternyata variabel X1 (Pemberdayaan Psikologis)

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4105/5/T2_832011013_BAB IV.pdf · 1. Observasi dan Wawancara . ... SMA Muhammadiyah,

72

tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Y

(Komitmen Karier). Hal ini disebabkan karena nilai-p variabel X1

(Pemberdayaan Psikologis) adalah 0.775 (> 0.05). Sebaliknya,

variabel X2 (Dukungan Sosial Rekan Kerja) memiliki hubungan

yang signifikan dengan variabel Y (Komitmen Karier) dengan

nilai-p 0.000 (< 0.05).

F. PEMBAHASAN

Berdasarkan uji regresi linier berganda, pada Tabel 4.21

(Tabel Anova) di atas diperoleh nilai-p mendekati 0 (nol) yaitu 0.000

(lebih kecil dari tingkat signifikansi 5%), dan pada Tabel 4.22 (Tabel

Model Summary) diperoleh nilai Standard Error of the Estimate (SEE)

sebesar 5,400 (lebih kecil dari nilai simpangan baku variabel terikat

yaitu 6,639). Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa model regresi ini

dapat digunakan sebagai prediktor Komitmen Karier. Dengan

demikian hasil penelititan ini menerima H1 dan menolak H0, yang

memiliki arti bahwa Pemberdayaan Psikologis dan Dukungan Sosial

Rekan Kerja secara bersamaan memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap Komitmen Karier. Dengan kata lain Pemberdayaan

Psikologis dan Dukungan Sosial Rekan Kerja dapat dijadikan sebagai

prediktor Komitmen Karier.

Ada beberapa kemungkinan terjadinya pengaruh

Pemberdayaan Psikologis dan Dukungan Sosial Rekan Kerja secara

bersamaam terhadap Komitmen Karier guru:

Pertama, Guru yang merasa dirinya menguasai nilai dan

tujuan profesi (Pemberdayaan Psikologis) secara „simultan‟ mendapat

penguatan yang bersifat „kongruen‟ berupa kondisi rekan kerja yang

saling berbagi nilai dan tujuan profesi (Dukungan Sosial Rekan Kerja)

sehingga guru tersebut mengambil keputusan untuk berperilaku selaras

dengan makna dan tujuan profesi. Perilaku guru yang selaras dengan

makna dan tujuan profesi tersebut merupakan wujud Komitmen

Karier. Argumen penulis mengenai kemungkinan pertama ini

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4105/5/T2_832011013_BAB IV.pdf · 1. Observasi dan Wawancara . ... SMA Muhammadiyah,

73

berlandaskan pada teori career motivation London (1983) yang

menjelaskan bahwa interaksi antara individual characteristics dan

situational characteristics dapat berpengaruh terhadap career decision

and behavior. Dalam hal ini Pemberdayaan Psikologis merupakan

individual characteristics, Dukungan Sosial Rekan Kerja merupakan

situational characteristics, dan Komitmen Karier merupakan bentuk

career decision and behavior.

Kedua, Guru yang merasa dirinya menguasai kompetensi dan

skill dalam profesi guru (Pemberdayaan Psikologis) secara „simultan‟

mendapat penguatan yang bersifat „kongruen‟ berupa kondisi rekan

kerja yang saling berbagi ide dan saling membantu dalam bekerja

(Dukungan Sosial Rekan Kerja) sehingga guru tersebut mengambil

keputusan untuk bertahan dalam karier dan meningkatkan performa

sebagai guru. Keputusan guru untuk bertahan dalam karier dan

meningkatkan performa sebagai guru merupakan wujud Komitmen

Karier. Argumen penulis mengenai kemungkinan kedua ini

berlandaskan pada teori career motivation London (1983) yang

menjelaskan bahwa interaksi antara individual characteristics dan

situational characteristics dapat berpengaruh terhadap career decision

and behavior. Dalam hal ini Pemberdayaan Psikologis merupakan

individual characteristics, Dukungan Sosial Rekan Kerja merupakan

situational characteristics, dan Komitmen Karier merupakan bentuk

career decision and behavior.

Argumen penulis mengenai kemungkinan pertama dan kedua

di atas selalu menekankan bahwa interaksi antara Pemberdayaan

Psikologis dan Dukungan Sosial Rekan Kerja harus bersifat „simultan

dan kongruen‟ sehingga dapat berpengaruh terhadap Komitmen Karier.

Hal ini didasarkan pada „model interaktif‟ teori career motivation

London (1983) yang dipakai oleh Carson dan Bedeian (1994) untuk

menjelaskan konsep Komitmen Karier. Dalam model interaktif

tersebut, pengaruh interaksi individual characteristics (Pemberdayaan

Psikologis) dan situational characteristics (Dukungan Sosial Rekan

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4105/5/T2_832011013_BAB IV.pdf · 1. Observasi dan Wawancara . ... SMA Muhammadiyah,

74

Kerja) terhadap career decision and behavior (Komitmen Karier)

terjadi dengan syarat:

“Career decisions and behaviors (keputusan dan perilaku terkait

karier) yang terjadi akan semakin tampak efektif jika interaksi antara

individual characteristics dan situational characteristics semakin

kongruen” (London, 1983).

Selanjutnya, pada penelitian ini juga ditemukan hasil bahwa

Pemberdayaan Psikologis secara terpisah tidak memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap Komitmen Karier. Hal ini ditandai dengan

nilai-p variabel X1 (Pemberdayaan Psikologis) yang lebih besar dari

taraf signifikansi 5 %, yaitu 0.775. Temuan ini sejalan dengan hasil

penelitian Bogler dan Somech (2002) yang membuktikan bahwa tidak

semua dimensi Pemberdayaan Psikologis bepengaruh terhadap

Komitmen Karier guru.

Terdapat asumsi tentang kemungkinan mengapa Pemberdayaan

Psikologis tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Komitmen

Karier, yaitu: guru memiliki pandangan bahwa keyakinan dan

penguasaan diri terhadap profesi adalah hal yang penting, tapi

pandangan tersebut tidak merefleksikan keadaan riil tentang diri guru

tersebut. Pandangan tersebut tidak termasuk dalam identitas diri guru.

Oleh karena keyakinan dan penguasaan diri terhadap seluruh aspek

profesi (Pemberdayaan Psikologis) tersebut tidak meresap dalam

identitas diri guru, maka individual characteristics (Pemberdayaan

Psikologis) tesebut tidak mampu mempengaruhi guru untuk

mengambil keputusan dan berperilaku konsisten dengan hakekat

profesi serta searah dengan pertumbuhan karier sebagai guru

(Komitmen Karier). Asumsi tersebut berlandaskan pada teori career

motivation London (1983) yang menjelaskan bahwa individual

characteristics dapat berpengaruh langsung terhadap career decision

and behavior, dengan syarat:

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4105/5/T2_832011013_BAB IV.pdf · 1. Observasi dan Wawancara . ... SMA Muhammadiyah,

75

“Pengaruh Individual characteristics terhadap decisions and bevaiors

semakin kuat jika individual characteristic semakin stabil dan

terintegrasi dalam konsep diri (self consept) individu”.

Selain memperoleh hasil tentang pengaruh Pemberdayaan

Psikologis terhadap Komitmen Karier, penulis melalui penelitian ini

menemukan bahwa Dukungan Sosial Rekan Kerja memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap Komitmen Karier nilai-p 0.000 (lebih kecil

dari 0.05). Temuan ini sejalan dengan hasil penelitian Singh dan

Billingsley (1998), Berry (2012) yang mengindikasikan adanya

pengaruh positif signifikan Dukungan Sosial Rekan Kerja terhadap

Komitmen Karier. Hasil penelitian Chuan juga mengindikasikan

adanya pengaruh positif signifikan Dukungan Sosial Rekan Kerja

terhadap Komitmen Karier guru (r = 0.51; p<0.05; R2 = 0.345%,

p<0.00). Hal ini berarti bahwa Dukungan Kolega merupakan prediktor

yang signifikan untuk Komitmen Karier guru. Dalam hal ini Dukungan

Karier mampu menjelaskan 34.5% variansi dalam Komitmen Karier

(Sumber: web 1).

Ada asumsi untuk menjelaskan kemungkinan terjadinya

pengaruh Dukungan Sosial Rekan Kerja terhadap Komitmen Karier

guru, yaitu: jika relasi antar guru sangat erat dan kompak, maka saran

dan segala jenis bantuan lain dari sesama guru yang selaras dengan

hakekat profesi dan bertujuan untuk perkembangan diri guru akan

diterima dengan baik oleh guru yang bersangkutan. Pada akhirnya

saran/bantuan tersebut akan dimaknai oleh guru yang bersangkutan

sebagai sesuatu yang baik untuk dituruti, sehingga guru tersebut

mengambil keputusan dan berperilaku sejalan dengan saran/bantuan

tersebut, yaitu berperilaku konsisten dengan hakekat profesi dan

perkembangan karier sebagai guru (Komitmen Karier). Asumsi

tersebut berlandaskan pada teori career motivation London (1983)

yang menjelaskan bahwa situational characteristics berpengaruh

langsung terhadap decisions and behaviors dengan syarat:

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4105/5/T2_832011013_BAB IV.pdf · 1. Observasi dan Wawancara . ... SMA Muhammadiyah,

76

“Pengaruh Situational characteristics terhadap decisions and

behaviors semakin kuat jika situasional characteristics memiliki

kontrol yang kuat dan membatasi kemungkinan decisions and

behaviors.” Sebagai contoh, semakin kuat kohesifitas tim, maka

pengaruh sosial semakin dimungkinkan berpengaruh terhadap

decisions and behaviors (London, 1983).

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4105/5/T2_832011013_BAB IV.pdf · 1. Observasi dan Wawancara . ... SMA Muhammadiyah,