bab iv hasil penelitian dan pembahasan a. hasil...

13
32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kristen Getasan yang beralamat di Jalan Pangeran Diponegoro KM.9, Desa Getasan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kelas VII B untuk kelas eksperimen dan kelas VII A sebagai kelas kontrol. Data siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.1 Data Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Kelas Kontrol (kelas VII A) 11 9 20 Kelas Eksperimen (kelas VII B) 11 9 20 Jumlah Keseluruhan Siswa 40 Sumber : Rekap Presensi kelas VII A dan kelas VII B Pembelajaran di SMP Kristen Getasan pada kelas VII masih menggunakan model pembelajaran konvensional. Kurangnya siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran dengan siswa sibuk sendiri, sehingga siswa kurang fokus terhadap pembelajaran dan menyebabkan kejenuhan dalam mengikuti pembelajaran ekonomi dikelas. Peneliti memilih kelas VII SMP Kristen Getasan sebagai subyek penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Learning Cycle 5E terhadap hasil belajar siswa. Alasan yang menjadi pertimbangan melaksanaan peneitian di SMP Kristen Getasan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran Learning Cycle 5E terhadap hasil belajar siswa belum pernah dilakukan di sekolah tersebut . Penelitian dilaksanakan pada tanggal 2 November 2015 sampai 12 Desember 2015.

Upload: dangthu

Post on 18-May-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14180/4/T1_162013705_BAB IV.pdf · nilai rata-ratanya adalah 54,50 dengan standar deviasi

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Deskripsi Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kristen Getasan yang

beralamat di Jalan Pangeran Diponegoro KM.9, Desa Getasan,

Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Sampel yang digunakan pada

penelitian ini adalah kelas VII B untuk kelas eksperimen dan kelas VII A

sebagai kelas kontrol. Data siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol

dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.1 Data Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

Kelas Kontrol (kelas VII A) 11 9 20

Kelas Eksperimen (kelas VII B) 11 9 20

Jumlah Keseluruhan Siswa 40

Sumber : Rekap Presensi kelas VII A dan kelas VII B

Pembelajaran di SMP Kristen Getasan pada kelas VII masih

menggunakan model pembelajaran konvensional. Kurangnya siswa untuk

berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran dengan siswa sibuk

sendiri, sehingga siswa kurang fokus terhadap pembelajaran dan

menyebabkan kejenuhan dalam mengikuti pembelajaran ekonomi dikelas.

Peneliti memilih kelas VII SMP Kristen Getasan sebagai subyek

penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran

Learning Cycle 5E terhadap hasil belajar siswa. Alasan yang menjadi

pertimbangan melaksanaan peneitian di SMP Kristen Getasan bahwa

dengan menerapkan model pembelajaran Learning Cycle 5E terhadap

hasil belajar siswa belum pernah dilakukan di sekolah tersebut . Penelitian

dilaksanakan pada tanggal 2 November 2015 sampai 12 Desember 2015.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14180/4/T1_162013705_BAB IV.pdf · nilai rata-ratanya adalah 54,50 dengan standar deviasi

33

2. Kemampuan Awal sebelum diberi Perlakuan

a. Deskripsi hasil Pretest

Berdasarkan pretest yang telah dilakukan pada kelas kontrol dan kelas

eksperimen, dapat dilihat hasil pretest sebagai berikut :

Tabel 4.2 Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Responden Hasil Pretest Responden Hasil Prestest

K-1 46 K-1 56 K-2 66 K-2 63 K-3 43 K-3 63 K-4 70 K-4 56 K-5 53 K-5 70 K-6 60 K-6 50 K-7 66 K-7 53 K-8 70 K-8 63 K-9 46 K-9 70 K-10 53 K-10 36 K-11 46 K-11 50 K-12 40 K-12 60 K-13 50 K-13 80 K-14 46 K-14 56 K-15 43 K-15 63 K-16 50 K-16 40 K-17 60 K-17 73 K-18 73 K-18 60 K-19 56 K-19 70 K-20 53 K-20 60 Minimal 40 Minimal 36 Maksimal 73 Maksimal 80 Rata-rata 54,5 Rata-rata 59,6

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14180/4/T1_162013705_BAB IV.pdf · nilai rata-ratanya adalah 54,50 dengan standar deviasi

34

Penggambaran distribusi skor pretest siswa kelas eksperimen

dan kelas kontrol dapat diklasifikasikan dalam bentuk interval.

Penentuan jarak interval didapat dengan cara mengurangkan skor

maksimum (skor ideal) dengan skor minimum dan kemudian dibagi

dengan jumlah kelas interval (Widoyoko, 2012:110). Berdasarkan

skor hasil belajar ekonomi, nilai kelompok sampel dapat

dikategorikan dalam 3 kelompok yaitu tinggi, sedang dan rendah.

Skor untuk masing-masing kategori pada saat pretest didapatkan dari

hasil pengolahan data berikut :

Jarak interval pretest : 80 dikurangi 36 = 44

Interval tiap kategori : 44 dibagi 3 = 14,67 = 14

Kategori Tinggi : 66 ≤ skor ≤ 80

Kategori Sedang : 51 ≤ skor ≤ 65

Kategori Rendah : 36 ≤ skor ≤ 50

Hasil pengukuran hasil belajar ekonomi siswa terhadap subyek

penelitian pada saat pretest dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut :

Tabel 4.3 Kategori Hasil Belajar Siswa pada Pretest

Kategori Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

F % F %

Rendah 8 40,00 4 20,00

Sedang 7 35,00 11 55,00

Tinggi 5 25,00 5 25,00

Total 20 100,00 20 100,00

Berdasarkan Tabel 4.3, dapat diketahui bahwa hasil pretest

pada kelas Kontrol menunjukkan 8 siswa (40,00%) berada pada

kategori rendah, 7 siswa (35,00%) berada pada kategori sedang, dan 5

siswa (25,00%) berada pada kategori tinggi. Pada kelas eksperimen, 4

siswa (20,00%) berada pada kategori rendah, 11 siswa (55,00%)

berada pada kategori sedang, dan 5 siswa (25,00%) berada pada

kategori tinggi.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14180/4/T1_162013705_BAB IV.pdf · nilai rata-ratanya adalah 54,50 dengan standar deviasi

35

Berdasarkan hasil pretest yang dilakukan di kelas kontrol dan

kelas eksperimen tersebut, dapat dibuat analisis deskriptif sebagai

berikut :

Tabel 4.4 Tabel Analisis Deskriptif Pretest Kelas Kontrol

dan Kelas Eksperimen

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pretest_Kontrol 20 40 73 54.50 10.159

Pretest_Eksperimen 20 36 80 59.60 10.699

Valid N (listwise) 20

Berdasarkan Tabel 4.4 tersebut, dapat diketahui bahwa dari

hasil pretest di kelas kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang,

nilai rata-ratanya adalah 54,50 dengan standar deviasi 10,15. Nilai

minimum pada pretest di kelas kontrol adalah 40,00 dan nilai

maksimumnya adalah 73,00. Sementara itu, nilai rata-rata untuk

pretest di kelas eksperimen adalah 59,60 dengan standar deviasi

10,69. Nilai minimum pada hasil pretest kelas eksperimen adalah

36,00 dan nilai maksimumnya adalah 80,00. Berdasarkan hasil

tersebut, tampak bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi

dibanding dengan nilai rata-rata kelas kontrol. Selisih rata-rata nilai

pretest kelas kontrol dengan rata-rata nilai pretest kelas eksperimen

adalah sebesar 5,1.

b. Uji Normalitas Nilai Pretest

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang

diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil uji

normalitas bisa dilihat pada table Tests of Normality setelah diolah

dengan SPSS 16.0 for windows. Uji normalitas yang digunakan adalah

uji normalitas dengan metode Shapiro-Wilk. Hasil olah data uji

normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini :

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14180/4/T1_162013705_BAB IV.pdf · nilai rata-ratanya adalah 54,50 dengan standar deviasi

36

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen

Tests of Normality

Kelas

Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig.

Nilai Kelas Kontrol .925 20 .125

Kelas Eksperimen .967 20 .695

Berdasarkan Tabel 4.5, dapat dilihat nilai signifikansi pretest

hasil belajar kelas eksperimen sebesar 0,695 dan kelas kontrol sebesar

0,125. Keduanya menunjukkan nilai signifikansi >0,05 yang berarti

H0 diterima. Berdasarkan hasil uji tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa kedua data kelompok tersebut berdistribusi normal.

c. Uji Homogenitas Nilai Pretest

Uji homogenitas digunakan untuk melihat apakah varian berasal dari

populasi sama atau tidak. Uji homogenitas dalam penelitian ini

menggunakan metode Levene. Data dikatakan homogen jika nilai

signifikansi >0,05, sedangkan data dikatakan tidak homogen jika nilai

signifikansi <0,05. Hasil olah data uji homogenitas dapat dilihat pada

Tabel 4.6 berikut ini :

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Pretest

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Test of Homogeneity of Variances

Nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.073 1 38 .789

Berdasarkan Tabel 4.6, didapatkan nilai signifikansi pretest

hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 0,789

(lebih dari 0,05) yang berarti menerima H0, sehingga dapat

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14180/4/T1_162013705_BAB IV.pdf · nilai rata-ratanya adalah 54,50 dengan standar deviasi

37

disimpulkan bahwa kedua kelompok berasal dari populasi dengan

variansi yang sama (homogen).

d. Uji Beda Rata-rata Pretest

Uji One Way Anova digunakan untuk membandingkan rata-

rata dua kelompok yang berasal dari dua sampel yang berbeda.

Statistik uji yang digunakan adalah uji One Way Anova. Namun

sebelum dilakukan uji One Way Anova, dilakukan uji normalitas

populasi sebagai uji prasyarat dan uji homogenitas variansi populasi

untuk menentukan uji One Way Anova yang akan digunakan.

Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji banding dua sampel

yaitu dengan One Way Anova dengan taraf signifikansi 0,05. Jika

signifikansi lebih dari 0,050 berarti kedua kelas memiliki rerata yang

seimbang. Hasil olah data uji beda rerata dapat dilihat pada Tabel 4.7

berikut ini :

Tabel 4.7 Uji One Way Anova Pretest Kelas Kontrol

dan Kelas Eksperimen

ANOVA

Hasil_Belajar

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 260.100 1 260.100 2.390 .130

Within Groups 4135.800 38 108.837

Total 4395.900 39

Berdasarkan Tabel 4.7, didapatkan nilai signifikansi pretest

hasil belajar siswa adalah 0,130 yang berarti lebih besar dari 0,050

(0,130>0,050). Hal ini berarti pada kondisi awal (sebelum diberikan

perlakuan) kedua kelompok sampel memiliki kemampuan ekonomi

yang seimbang.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14180/4/T1_162013705_BAB IV.pdf · nilai rata-ratanya adalah 54,50 dengan standar deviasi

38

3. Kemampuan Akhir setelah diberikan Perlakuan

a. Deskripsi Hasil Posttest

Berdasarkan posttest yang telah dilakukan pada kelas kontrol dan

kelas eksperimen, dapat dilihat hasil posttest sebagai berikut :

Tabel 4.8 Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Penggambaran distribusi skor posttest siswa kelas ekperimen

dan kelas kontrol dapat diklasifikasikan dalam bentuk interval.

Penentuan jarak interval didapat dengan cara mengurangkan skor

maksimum (skor ideal) dengan skor minimum dan kemudian dibagi

dengan jumlah kelas interval (Widoyoko, 2012:110). Berdasarkan

skor hasil belajar ekonomi, sebaran nilai kelompok sampel dapat

dikategorikan dalam 3 kelompok yaitu tinggi, sedang dan rendah.

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Responden Hasil Posttest Responden Hasil Posttest

K-1 76 K-1 70 K-2 70 K-2 70 K-3 73 K-3 76 K-4 76 K-4 70 K-5 66 K-5 83 K-6 76 K-6 73 K-7 70 K-7 70 K-8 83 K-8 60 K-9 73 K-9 70 K-10 53 K-10 60 K-11 66 K-11 73 K-12 66 K-12 70 K-13 73 K-13 83 K-14 63 K-14 76 K-15 63 K-15 76 K-16 63 K-16 66 K-17 63 K-17 73 K-18 73 K-18 80 K-19 70 K-19 70 K-20 66 K-20 70 Minimal 53 Minimal 60 Maksimal 83 Maksimal 83 Rata-rata 69,1 Rata-rata 71,95

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14180/4/T1_162013705_BAB IV.pdf · nilai rata-ratanya adalah 54,50 dengan standar deviasi

39

Sebaran skor untuk masing-masing kategori pada saat posttest

didapatkan dari hasil pengolahan data berikut :

Jarak interval posttest : 83 dikurangi 53 = 30

Interval tiap kategori : 30 dibagi 3 = 10

Kategori Tinggi : 73 ≤ skor ≤ 83

Kategori Sedang : 62 ≤ skor ≤ 72

Kategori Rendah : 53 ≤ skor ≤ 61

Hasil pengukuran hasil belajar ekonomi siswa terhadap subyek

penelitian pada saat posttest dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut :

Tabel 4.9 Kategori Hasil Belajar Siswa pada Posttest

Kategori Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

F % F %

Rendah 1 5 2 10

Sedang 11 55 9 45

Tinggi 8 40 9 45

Total 20 100 20 100

Berdasarkan Tabel 4.9, dapat diketahui bahwa hasil posttest

pada kelas kontrol menunjukkan 1 siswa (5%) berada pada kategori

rendah, 11 siswa (55%) berada pada kategori sedang, dan 8 siswa

(40%) berada pada kategori tinggi. Pada kelas eksperimen, 2

siswa(10%) yang berada pada kategori rendah, 9 siswa (45%) berada

pada kategori sedang, dan 9 siswa (45%) berada pada kategori tinggi.

Berdasarkan hasil posttest yang dilakukan di kelas kontrol dan

kelas eksperimen tersebut, dapat dibuat analisis deskriptif sebagai

berikut :

Tabel 4.10 Tabel Analisis Deskriptif Posttest Kelas Kontrol

dan Kelas Eksperimen

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Kelas_Kontrol 20 53 83 69.10 6.672

Kelas_Ekseperimen 20 60 83 71.95 6.126

Valid N (listwise) 20

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14180/4/T1_162013705_BAB IV.pdf · nilai rata-ratanya adalah 54,50 dengan standar deviasi

40

Berdasarkan Tabel 4.10 tersebut, dapat diketahui bahwa dari

hasil posttest di kelas kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 20

orang, nilai rata-ratanya adalah 69,10 dengan standar deviasi 6,67.

Nilai minimum pada posttest di kelas kontrol adalah 53,00 dan nilai

maksimumnya adalah 83,00. Sementara itu, nilai rata-rata untuk

posttest di kelas eksperimen adalah 71,95 dengan standar deviasi 6,13.

Nilai minimum pada hasil posttest kelas eksperimen adalah 60,00 dan

nilai maksimumnya adalah 83,00. Berdasarkan hasil tersebut, tampak

bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dibanding dengan

nilai rata-rata kelas kontrol. Selisih rata-rata nilai posttest kelas

kontrol dengan rata-rata nilai posttest kelas eksperimen adalah sebesar

2,85.

b. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang

diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil uji

normalitas bisa dilihat pada table Tests of Normality setelah diolah

dengan SPSS 16.0 for windows. Uji normalitas yang digunakan adalah

uji normalitas dengan metode Shapiro-Wilk. Hasil olah data uji

normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini :

Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen

Tests of Normality

Kelas

Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig.

Nilai Kelas Kontrol .955 20 .443

Kelas Eksperimen .917 20 .088

Berdasarkan Tabel 4.11, dapat dilihat nilai signifikansi posttest

hasil belajar kelas eksperimen sebesar 0,088 dan kelas kontrol sebesar

0,443. Keduanya menunjukkan nilai signifikansi >0,050 yang berarti

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14180/4/T1_162013705_BAB IV.pdf · nilai rata-ratanya adalah 54,50 dengan standar deviasi

41

H0 diterima. Berdasarkan hasil uji tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa kedua data kelompok tersebut berdistribusi normal.

c. Uji Homogenitas Posttest

Uji homogenitas digunakan untuk melihat apakah varian

berasal dari populasi sama atau tidak. Uji homogenitas dalam

penelitian ini menggunakan metode Levene. Data dikatakan homogen

jika nilai signifikansi >0,05, sedangkan data dikatakan tidak homogen

jika nilai signifikansi <0,05. Hasil olah data uji homogenitas dapat

dilihat pada Tabel 4.12 berikut ini :

Tabel 4.12. Hasil Uji Homogenitas Posttest

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Test of Homogeneity of Variances

Nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.360 1 38 .552

Berdasarkan Tabel 4.12, didapatkan nilai signifikansi posttest

hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 0,552

(lebih dari 0,05) yang berarti menerima H0, sehingga dapat

disimpulkan bahwa kedua kelompok berasal dari populasi dengan

variansi yang sama (homogen).

d. Uji Beda Rata-rata Posttest

Uji One Way Anova digunakan untuk membandingkan rata-

rata dua kelompok yang berasal dari dua sampel yang berbeda.

Statistik uji yang digunakan adalah uji One Way Anova. Namun

sebelum dilakukan uji One Way Anova, dilakukan uji normalitas

populasi sebagai uji prasyarat dan uji homogenitas variansi populasi

untuk menentukan uji One Way Anova yang akan digunakan.

Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji banding dua sampel

yaitu dengan One Way Anova dengan taraf signifikansi 0,05. Jika

signifikansi lebih dari 0,050 berarti kedua kelas memiliki rerata yang

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14180/4/T1_162013705_BAB IV.pdf · nilai rata-ratanya adalah 54,50 dengan standar deviasi

42

seimbang. Hasil olah data uji beda rerata dapat dilihat pada Tabel 4.13

berikut ini :

Tabel 4.13 Uji One Way Anova Posttest Kelas Kontrol

dan Kelas Eksperimen

ANOVA

Hasil_Belajar

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 81.225 1 81.225 1.980 .168

Within Groups 1558.750 38 41.020

Total 1639.975 39

Berdasarkan Tabel 4.13, didapatkan nilai signifikansi posttest

hasil belajar siswa adalah 0,168 yang berarti lebih besar dari 0,050

(0,168<0,050). Hal ini berarti pada kondisi akhir (setelah diberikan

perlakuan) kedua kelompok sampel memiliki kemampuan ekonomi

yang seimbang.

B. Pembahasan

Berdasarkan pengujian Uji beda rerata dengan menggunakan

One Way Anova antara hasil pretest kelas kontrol dengan hasil pretest

kelas eksperimen, dapat diketahui bahwa rata-rata nilai pretest pada

kelas kontrol adalah sebesar 54,50 dengan standar deviasi 10,16.

Sementara itu, rata-rata nilai pretest kelas eksperimen adalah sebesar

59,60 dengan standar deviasi 10,70. Terdapat perbedaan rerata sebesar

5,10. Nilai probabilitas atau Sig. (2-Tailed) sebesar 0,130 yang berarti

lebih dari 0,050 (0,130>0,050). Berdasarkan hal tersebut, maka dapat

diketahui bahwa pada kondisi awal (sebelum diberikan perlakuan)

kedua kelompok sampel memiliki kemampuan ekonomi yang

seimbang. Hal ini akan memudahkan dalam mengetahui apakah

terdapat penggaruh yang positif dan signifikan penggunaan model

pembelajaran Learning Cycle 5E terhadap hasil belajar. Hal ini dapat

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14180/4/T1_162013705_BAB IV.pdf · nilai rata-ratanya adalah 54,50 dengan standar deviasi

43

dilihat melalui melihat perkembangan nilai rata-rata antara kelas

kontrol dengan kelas eksperimen setelah dilakukan posttest.

Berdasarkan pengujian uji beda rerata dengan menggunakan

One Way Anova antara hasil belajar posttest kelas kontrol dengan hasil

belajar posttest kelas eksperimen, dapat diketahui bahwa rata-rata nilai

posttest pada kelas kontrol adalah sebesar 69,10 dengan standar

deviasi 6,67. Sementara itu, rata-rata nilai posttest kelas eksperimen

adalah sebesar 71,95 dengan standar deviasi 6,13. Terdapat perbedaan

rerata sebesar 2,85. Nilai probabilitas atau Sig. (2-Tailed) sebesar

0,168 yang berarti lebih dari 0,050 (0,168>0,050). Berdasarkan hal

tersebut, maka dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara hasil belajar pada data posttest di kelas kontrol

dengan data posttest di kelas eksperimen. Hal ini membuktikan bahwa

ada pengaruh yang signifikan setelah dilakukan perlakuan dengan

model pembelajaran Learning Cycle 5E terhadap hasil belajar pada

siswa kelas VII SMP Kristen Getasan. Berdasarkan pengujian

tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran

Learning Cycle 5E terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP Kristen

Getasan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian-penelitian yang

telah dilakukan sebelumnya. Nina Agustyaningrum (2010) dalam

penelitian yang berjudul “Implementasi model pembelajaran Learning

Cycle 5E untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis

siswa kelas IX B SMP Negeri 2 Sleman” menyimpulkan adanya

pengaruh yang baik terhadap kemampuan koneksi matematika siswa.

Innarotul Ulya (2011) dengan penelitian yang berjudul, “Efektifitas

model pembelajaran Learning Cycle 5E dengan pemanfaatan alat

peraga pada materi pokok bidang datar terhadap hasil belajar peserta

didik kelas VII SMP Nurul Islam Semarang tahun pelajaran

2010/2011)” menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan

menggunakan model Learning Cycle 5E efektif dalam meningkatkan

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14180/4/T1_162013705_BAB IV.pdf · nilai rata-ratanya adalah 54,50 dengan standar deviasi

44

hasil belajar peserta didik pada materi pokok bidang datar kelas VII.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Eva M dan Harin Sundari (2012),

yang berjudul “Pengaruh model pembelajaran Learning Cycle 5E

berbasis eksperimen terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok

zat dan wujudya” yang menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang

signifikan antara kelompok belajar siswa yang diajarkan dengan

model learning cycle dapat meningkatkan hasil belajar sebesar 14,8%

dibandingkan kelas pembelajaran konvensional.

Hasil penelitian Takarina (2010) dalam penelitiannya yang

berjudul “Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Dengan

Penerapan Metode Diskusi Dalam Pembelajaran Matematika Bagi

Siswa Kelas V SD Negeri 3 Banjardowo Tahun Pelajaran 2009/2010”

menyimpulkan bahwa penggunaan metode diskusi dapat

meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat

ditunjukkan dengan presentase keaktifan siswa pada pra siklus dan

siklus 1 adalah 38% dan 83% meningkat menjadi 100%. Hasil belajar

siswa juga mengalami kemajuan. Rata-rata hasil belajar pada pra

siklus, siklus 1, dan siklus 2 berturut-turut 54, 63, 88.