bab iv hasil penelitian dan pembahasan a. hasil · pdf filebab iv hasil penelitian dan ... a....

47
56 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di Universitas Syiah Kuala Perencanaan sebagai salah satu fungsi manajemen merupakan suatu proses pengambilan keputusan dari sejumlah pilihan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang. Perencanaan sebagai syarat mutlak sebelum kegiatan berlangsung. Tanpa adanya perencanaan yang matang, maka suatu kegiatan yang dilaksanakan mengalami hambatan, bahkan gagal dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Berkaitan dengan manajemen pembiayaan anggaran di institusi pendidikan tingi seperti halnya di Universitas Syiah Kuala, perencanaan memiliki peran yang sangat penting, karena adanya keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki, baik berkaitan dengan sumber daya manusia maupun sumber dana. Proses perencanaan dalam rangka penyusunan program dan pengembangan di Universitas Syiah Kuala dimulai dari kegiatan evaluasi kinerja. Universitas Syiah Kuala sebagai bagian dari sistem pendidikan tinggi mengimplementasikan sistem SP4 dalam proses perencanaan dan penganggarannya, dimana dalam pelaksanaannya menggunakan sistem bottom up. Penetapan skala prioritas didasarkan atas analisis kebutuhan yang dianggap mendesak. Berdasarkan standar operasional prosedur perencanaan dan penganggaran penyusunan rencana pembiayaan pendidikan diimplementasikan dalam kegiatan penyusunan rencana kerja Universitas Syiah Kuala. Penyusunan rencana pembiayaan Universitas Syiah Kuala meliputi kegiatan: a. Rapat Kerja Fakultas/Rektorat/ Lembaga b. Rapat Koordinasi Evaluasi Kinerja Universitas Syiah Kuala

Upload: buicong

Post on 06-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di Universitas Syiah Kuala

Perencanaan sebagai salah satu fungsi manajemen merupakan suatu proses

pengambilan keputusan dari sejumlah pilihan yang akan dilaksanakan pada masa yang

akan datang. Perencanaan sebagai syarat mutlak sebelum kegiatan berlangsung. Tanpa

adanya perencanaan yang matang, maka suatu kegiatan yang dilaksanakan mengalami

hambatan, bahkan gagal dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Berkaitan dengan

manajemen pembiayaan anggaran di institusi pendidikan tingi seperti halnya di

Universitas Syiah Kuala, perencanaan memiliki peran yang sangat penting, karena

adanya keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki, baik berkaitan dengan sumber daya

manusia maupun sumber dana. Proses perencanaan dalam rangka penyusunan program

dan pengembangan di Universitas Syiah Kuala dimulai dari kegiatan evaluasi kinerja.

Universitas Syiah Kuala sebagai bagian dari sistem pendidikan tinggi

mengimplementasikan sistem SP4 dalam proses perencanaan dan penganggarannya,

dimana dalam pelaksanaannya menggunakan sistem bottom up. Penetapan skala prioritas

didasarkan atas analisis kebutuhan yang dianggap mendesak.

Berdasarkan standar operasional prosedur perencanaan dan penganggaran

penyusunan rencana pembiayaan pendidikan diimplementasikan dalam kegiatan

penyusunan rencana kerja Universitas Syiah Kuala. Penyusunan rencana pembiayaan

Universitas Syiah Kuala meliputi kegiatan:

a. Rapat Kerja Fakultas/Rektorat/ Lembaga

b. Rapat Koordinasi Evaluasi Kinerja Universitas Syiah Kuala

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

57

c. Rapat Kerja Nasional Penetapan Arah dan Kebijakan Pembangunan Pendidikan.

d. Penyusunan Rencana Kerja

e. Penyusunan Draft Rencana Program Kegiatan dan Anggaran Universitas Syiah Kuala

Universitas Syiah Kuala

f. Koordinasi, Sinkronisasi, dan Konsolidasi Draft Rencana, Program, Kegiatan dan

Anggaran Universitas Syiah Kuala dengan Biro Perencanaan Depdiknas.

g. Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).

h. Penyesuaian Draft Rencana Program dan Kegiatan Universitas Syiah Kuala dengan

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Pola perencanaan bottom up di Universitas Syiah Kuala diawali dari kegiatan

Rapat Kerja. Kegiatan ini merupakan tahap awal kegiatan penyusunan rencana

pembiayaan sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun

2007 tentang Sistem Perencanaan di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional. Rapat

kerja merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi Negeri di jajaran

Depdiknas di daerah. Rapat kerja dimulai dari tingkat fakultas yang substansinya

melakukan evaluasi kinerja dan program pengembangan tahun berikutnya. Selanjutnya

input dari fakultas dijadikan sebagai bahan perencanaan pada tingkat universitas. Rapat

kerja menghasilkan Rencana Pembangunan Tahunan (Repeta) perguruan tinggi. Hasil

Raker tersebut disampaikan kepada setiap unit utama. Usulan tersebut dijadikan masukan

bagi penyusunan kebijaksanaan dan rencana teknis yang berskala nasional oleh Ditjen

Dikti untuk disampaikan dalam forum Rapat Kerja Nasional Departemen yang

merupakan puncak dari Sistem Perencanaan Tahunan Departemen Pendidikan Nasional.

Rakernas Depdiknas menghasilkan kebijaksanaan dan rencana program yang

berskala nasional berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja di

lingkungan Depdiknas. Tujuan pelaksanaan rapat kerja adalah :

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

58

1. Kemampuan merencanakan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi

pelaksanaan otonomi secara optimal tanpa intervensi pemerintah pusat;

2. Kemampuan untuk melakukan terobosan-terobosan inovatif ke arah kemajuan dalam

menyikapi potensi wilayahnya;

3. Penyelenggaraan pendidikan diharapkan mempunyai akar legitimasi yang kuat dari

masyarakat;

4. Kemampuan menggali sumber-sumber penghasilan/keuangan yang memadai untuk

membiayai kegiatan/pendidikan melalui pembentukan unit-unit yang diarahkan

kepada profit centre.

Menurut penelitian di lapangan, hasil rapat kerja menghasilkan kegiatan skala

prioritas untuk penyusunan rencana program dan kegiatan. Karena penetapan skala

prioritas menganalisis permasalahan-permasalahan yang dihadapi unit-unit dengan

didukung data dan informasi yang akurat, berikut dengan upaya pemecahan masalahnya.

Untuk menyusun rencana kerja Universitas Syiah Kuala, tugas pokok ini dibebankan

kepada Biro Adminstrasi Perencanaan dan Sistem Informasi dibantu dengan tim teknis

penyusunan rencana kerja, yaitu Tim Penyusunan Program Perencanaan dan

Penganggaran (SP4). Penyusunan rencana kerja selaras dengan butir-butir pilar

pembangunan pendidikan yang tertuang dalam Rencana Strategis 2005-2009, meliputi:

Pemerataan dan perluasan akses pendidikan, peningkatan mutu, relevansi dan daya saing

serta penguatan tata kelola, pencitraan publik dan akuntabilitas.

Rencana strategis Depdiknas menjadi acuan penyusunan rencana program dan

kegiatan tahunan, karena Universitas Syiah Kuala merupakan bagian dari sistem

penyelenggaraan pendidikan, di samping itu Depdikas merupakan stakeholders utama.

Dengan mengikuti alur pengembangan stakeholders maka akan dapat dukungan dalam

pengembangan institusi.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

59

Penyusunan rencana, program, kegiatan dan anggaran Universitas Syiah Kuala

harus selaras dengan visi, dan tujuan yang tertuang dalam rencana strategis.. Visi

Universitas Syiah Kuala adalah menjadi universitas yang inovatif, mandiri, dan

terkemuka dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, humaniora, olahraga, dan

seni serta menghasilkan lulusan berkualitas yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan

etika”.

Misi Universitas Syiah Kuala sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan tridarma perguruan tinggi untuk mendukung pembangunan

daerah, nasional, dan internasional berbasis sumberdaya lokal,

2. Meningkatkan kualitas akademik untuk menghasilkan lulusan yang berdaya saing

tinggi,

3. Menerapkan manajemen mutu terpadu dibidang pendidikan melalui penerapan

prinsip transparansi, partisipatif, efisien, dan produktif,

4. Memperkuat dan memperluas jaringan kerjasama institusional dalam rangka

mengembangkan dan melestarikan temuan ilmu pengetahuan, teknologi, humaniora,

olahraga dan seni, dan

5. Mewujudkan universitas yang mandiri

. Sedangkan tujuan Universitas Syiah Kuala adalah :

1. Menjadi universitas yang bermutu di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian

kepada masyarakat,

2. Menghasilkan lulusan berkualitas yang mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan

dan teknologi dalam memecahkan masalah-masalah kekinian yang muncul dalam

masyarakat dengan mengedepankan nilai=nilai kemanusiaan, keimanan dan

ketaqwaan,

3. Memberikan pelayanan yang maksimal bagi seluruh stakeholders,

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

60

4. Menjadi universitas yang akuntabel mencirikan good governance,

5. Menjadi partner in progress bagi pembangunan daerah, nasional dan internasional.

Selain itu, penyusunan rencana program, kegiatan dan pembiayaan Universitas

Syiah Kuala mengacu kepada isu-isu strategis bidang pendidikan, serta membuat analisis

lingkungan eksternal dan internal yang tertuang dalam analisis SWOT, yaitu analisis

yang memuat tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Dengan menganalisis

kelemahan, dapat diketahui komponen-komponen yang dianggap sebagai faktor

penghambat peningkatan kinerja, dan diperlukan strategi peningkatan kinerja untuk

menutupi kelemahan tersebut. Analisis kekuatan merupakan suatu potensi yang dapat

ditingkatkan bagi pengembangan institusi. Peluang merupakan suatu data-data dari faktor

eksternal yang mendukung pelaksanaan pelaksanaan pengembangan yang harus

diberdayakan, sedangkan ancaman adalah faktor-faktor eksternal yang mengancam

eksistensi organisasi yang harus diminimalisir. Adapun analisis SWOT Universitas Syiah

Kuala untuk bahan masukan rencana kerja tahun 2008 adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Analisis Kelemahan, Kekuatan, Peluang dan Tantangan dalam Penyusunan Rencana Kerja Universitas Syiah Kuala.

Internal

Kekuatan (Strengths)

Jumlah Staf Pengajar 1.489 orang. S1= 524 orang, S2 = 785 orang, S3 = 180 orang. Asisten Ahli 564 orang, Lektor 435 orang, Lektor Kepala 452 orang dan Guru Besar 38 orang Jumlah staf penunjang : Tenaga adminsitrasi 366 orang, Tenaga Pustakawan 33 orang dan Tenaga Teknisi dan Laboran 204 orang Besarnya minat alumni SMA dan jumlah mahasiswa terdaftar Memiliki 9 Fakultas, 44 Program Studi, Pasca Sarjana 10 prodi Tersedianya dana untuk menunjang operasional. Otonomi dalam penyusunan kurikulum Adanya Sarana dan prasarana laboratorium. Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar dan pelayanan akademik telah menggunakan sistem multi media dan berbasis TIK. Motivasi dan kemauan staf pengajar untuk meningkatkan kemampuan akademik, penelitian dan pengabdian

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

61

Internal

Kelemahan (Weakness)

Masih adanya staf pengajar yang masih berpendidikan S1, tidak sesuai dengan estándar nasional pendidikan. Kemampuan dan kinerja staf penunjang melaksankan tugas pokok dan fungsinya. Tidak semua alumni SMA tertampung dikarenakan biaya dan keterpencilan. Masih ada beberapa prodi yang berakreditasi C bahkan belum terakreditasi yang disebabkan kelemahan pemahaman terhadap borang dan evaluasi, Serta masih ada prodi yang belum mengakomodir kebutuhan wilayah dan masyarakat. Dana yang tersedia tidak belum mengacu kepada pola anggaran berbasis kinerja. Serta budaya revenue generating masih rendah karena pengelolaan aset yang belum berorientasi kepada budaya corporate. Lemahnya akses untuk menjalin kerjasama dengan stakeholder dalam penyusunan kurikulum. Sarana dan prasarana penunjang pendidikan tidak seimbang dengan jumlah pengguna, serta banyak terjadi kerusakan. Besarnya motivasi staf dalam melaksanakan tridarma tidak diimbangi dengan besarnya kesempatan dan dana yang tersedia. Serta hasil penelitan dan pengabdian kuantitas maupun kualitasnya. Keberadaan sarana TIK belum diberdayakan secara maksimal, karena lemahnya penguasaan IPTEK, serta keterbasan SDM yang menguasai.

Eksternal

Peluang (Opportunities)

Terbukanya peluang untuk mengikuti Program Hibah Kompetisi bagi program studi yang berakreditasi baik. Akan diimplementasikan Undang-Undang BHP yang mengatur pola otonomi kampus. Tuntutan masyarakat terhadap pengelolaan Universitas Syiah Kuala yang akuntabel dan transparan. Kepedulian Pemerintah Daerah Terhadap Pengembangan Universitas Syiah Kuala. Otonomi khusus sebagaimana dituangkan dalam Undang-Undang Pemerintahan Aceh.

Tantangan (Threat)

Persaingan antar perguruan tingggi yang sangat ketat dalam Program Hibah Kompetisi. Tidak semua unsur menerima dan memahami pola pengelolaan perguruan tinggi dengan BHP. Peraturan perundang-undang tentang transaransi dan akunbatilitas belum disosialisasi dengan baik oleh pihak terkait. Adanya tidak tepat sasaran dalam penggunaan dana pendidikan tinggi.

Sumber: Dokumen SP4 Universitas Syiah Kuala Tahun 2008.

Output rapat kerja Universitas Syiah Kuala adalah matriks yang menggambarkan

rencana, program dan kegiatan tahun anggaran berikutnya yang diselaraskan dengan arah

kebijakan Rencana Strategis Departemen Pendidikan Naisonal. Berdasarkan hasil

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

62

penelitian ditetapkan rencana program dan kegiatan tahun Universitas Syiah Kuala

Tahun 2008 sebagai berikut:

Tabel 2. Matriks Kebijakan Rencana dan Program Universitas Syiah Kuala Tahun 2008

Program Kegiatan Pemerataan dan perluasan akses Pendidikan

1. Pembangunan gedung pendidikan 2. Penyediaan beasiswa 3. Pembinaan/penyelenggaraan kerjasama

internasional 4. Perluasan daya tampung pendidikan

Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing

1. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan tinggi

2. Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan tinggi

3. Peningkatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan

4. Penguatan lembaga jaminan mutu pendidikan 5. Peningkatan kualitas SDM Perguruan tinggi 6. Pengembangan kompetensi pendidikan dan

tenaga kependidikan 7. Peningkatan jumlah dan mutu publikasi ilmiah

Penguatan tata kelola, pencitraan publik dan akuntabilitas

1. Pengelolaan gaji, honorarium dan tunjangan. 2. Penyelenggaraan operasional perkantoran 3. Perawatan gedung kantor 4. Perawatan sarana dan prasarana kantor 5. Penyelenggaraan tata usaha perkantoran,

kearsipan, perpustakaan dan dokumentasi. 6. Peningkatan kapasitas kelembagaan

Sumber: Dokumen SP4 Universitas Syiah Kuala Tahun 2008.

Hasil rencana kerja dijadikan bahan masukan oleh Departemen Pendidikan

Nasional untuk dibahas dalam Rapat Kerja Nasional dan Musyawarah Rencana

Pembangunan (Musrenbang) sampai keluarnya pagu indikatif. Musrenbang merumuskan

arah kebijakan pengembangan pendidikan yang menjadi skala prioritas Departemen

Pendidikan Nasional. Dengan demikian, Universitas Syiah Kuala dalam merumuskan

perencanaan biaya pendidikan mengacu kepada skala prioritas berasarkan Musrenbang.

Dengan adanya hasil Musrenbang, Universitas Syiah Kuala diharapkan membuat

proposal usulan rencana program kegiatan dan anggaran. Penyusunan proposal usulan

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

63

rencana, program, kegiatan dan anggaran disusun atas kerjasama antara Biro

Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI) dan Tim SP4. Dokumen usulan

tersebut merupakan hasil akomodasi dari usulan-usulan fakultas-fakultas dan unit kerja

dalam lingkungan Universitas Syiah Kuala sebagai implementasi pola bottom up.

Berdasarkan penelitian menunjukkan, usulan fakultas-fakultas dan unit kerja di

lingkungan Universitas Syiah Kuala relatif besar, jauh melebihi pagu rencana anggaran

yang telah ditetapkan. Akibatnya, tidak semua kegiatan-kegiatan yang diusulkan oleh

fakultas-fakultas dan unit kerja diakomodasikan untuk ditindaklanjuti dalam penyusunan

rencana program kegiatan dan anggaran Universitas Syiah Kuala. Tim SP4 Universitas

Syiah Kuala yang anggotanya merupakan wakil-wakil dari fakultas-fakultas mengambil

keputusan akurat, kegiatan-kegiatan yang dijadikan sebagai prioritas utama untuk

dijadikan bahan usulan rencana program, kegiatan dan anggaran Universitas Syiah

Kuala. Usulan rencana, program, kegiatan dan anggaran Universitas Syiah Kuala Tahun

2008 dari anggaran APBN telah dirumuskan dalam matriks sebagai berikut:

Tabel 3. Daftar Usulan Rencana, Program, Kegiatan dan Anggaran Universitas Syiah Kuala Tahun 2008 dari Anggaran APBN

No. Program/Kegiatan Anggaran yang

Diusulkan (Rp)

1. Pemerataan dan perluasan akses Pendidikan a. Penyediaan beasiswa b Pembinaan/penyelenggaraan kerjasama internasional

4.305.400.000

162.000.000 2. Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing

a. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan tinggi - Pembangunan gedung pendidikan - Pengadaan buku perpustakaan - Pengadaan jurnal ilmiah - Pembangunan sarana dan prasarana lingkungan gedung - Pengadaaan perlengkapan sarana dan prasarana gedung - Pengadaan meubelair - Pengadaan peralatan pendidikan

7.217.000.000 800.000.000 495.000.000

7.366.000.000 2.787.000

2.914.875.000 13.414.550.000

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

64

b. Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan tinggi - Perawatan gedung pendidikan - Perbaikan peralatan fungsional pendidikan c. Peningkatan teknologi informasi dan komunikasi dalam

pendidikan d. Penguatan lembaga jaminan mutu pendidikan e. Peningkatan kualitas SDM Perguruan tinggi f. Pengembangan kompetensi pendidikan dan tenaga

kependidikan g. Peningkatan jumlah dan mutu publikasi ilmiah

5.931.259.000 1.854.548.000 1.500.000.000

100.000.000 778.000.000

2.760.470.000

200.000.000

3. Penguatan tata kelola, pencitraan publik dan akuntabilitas a. Pembinaan adminstrasi dan pengelolaan keuangan. b. Pembinaan/penyusunan program, rencana kerja dan

anggaran. c. Pengelolaan gaji, honorarium dan tunjangan. d. Penyelenggaraan operasional perkantoran e. Perawatan gedung kantor f. Perawatan sarana dan prasarana kantor g. Penyelenggaraan tata usaha perkantoran, kearsipan,

perpustakaan dan dokumentasi. h. Peningkatan kapasitas kelembagaan

300.000.000 555.000.000

107.701.836.000 27.131.108.000 5.254.808.000 4.422.503.000

831.000.000

275.000.000 Jumlah 197.303.556.000

Sumber: Dokumen SP4 Universitas Syiah Kuala Tahun 2008.

Sedangkan usulan APBD Universitas Syiah Kuala Tahun 2008 dirumuskan dalam

matriks sebagai berikut:

Tabel 4. Daftar Usulan Rencana, Program, Kegiatan dan Anggaran Universitas Syiah Kuala Tahun 2008 dari Anggaran APBD

No. Program/Kegiatan Anggaran yang

Diusulkan (Rp)

1. Pemerataan dan perluasan akses Pendidikan a. Penyediaan beasiswa

6.689.348.000

2. Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing a. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan tinggi - Pembangunan gedung pendidikan - Pengadaan buku perpustakaan - Pengadaan buku ajar dan penulisan buku - Pembangunan sarana dan prasarana lingkungan gedung - Pengadaaan perlengkapan sarana dan prasarana gedung - Pengadaan meubelair ruang kuliah, lab dan pustaka - Pengadaan peralatan pendidikan

11.148.914.000 1.920.000.000 1.110.240.000 1.430.632.000

204.000.000 2.856.000.000 5.596.800.000

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

65

b. Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan tinggi - Perawatan gedung pendidikan c. Peningkatan teknologi informasi dan komunikasi dalam

pendidikan - Penyediaan alat studio dan alat komunikasi - Pengembangan sistem LAN jaringan cyber kampus d. Pengembangan kegiatan kemahasiswaan e. Pengembangan kompetensi pendidikan dan tenaga

kependidikan f. Peningkatan jumlah dan mutu publikasi ilmiah, penelitian

dan pengabdian

507.120.000

228.000.000 228.000.000 732.000.000

2.665.920.000 8.118.734.000

3. Penguatan tata kelola, pencitraan publik dan akuntabilitas

-

Jumlah 43.435.708.000

Sumber: Dokumen SP4 Universitas Syiah Kuala Tahun 2008.

Terbatasnya APBN mapun APBD mengakibatkan tidak semua usulan yang

dituangkan dalam dokumen perencanaan (proposal) disetujui. Untuk itu, semua usulan

tersebut melalui proses penilaian dan kelayakan. Penilaian usulan dokumen perencanan

Universitas Syiah Kuala dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Departemen Pendidikan Nasional. Proses penilaian kelayakan usulan berdasarkan

relevansinya dengan isu-isu strategis, kesesuaian dengan Rencana Strategis Departemen

Pendidikan Nasional dan syarat-syarat lain yang dijadikan pedoman dalam penyusunan

dokumen usulan.

2) Pelaksanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di Universitas Syiah Kuala.

Dalam tahapan-tahapan manajemen, setelah proses perencanaan ditindaklanjuti

dengan tahapan pelaksanaan. Pelaksanaan pembiyaan pendidikan SOP-nya diaplikasikan

dalam kegiatan penyusunan penetapan anggaran sampai dengan keluarnya Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran (DIPA) untuk APBN dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran untuk

APBA. Semua dokumen tersebut dituangkan dalam berbagai program, kegiatan dan

anggaran yang tertuang dalam usulan tersebut.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

66

Dalam rencana anggaran, pendapatan dan belanja Universitas Syiah Kuala secara

garis besarnya dikelompokkan ke dalam dua kegiatan, yaitu penerimaan dan

pengeluarannya. Temuan lapangan menunjukkan bahwa penerimaan keuangan

Universitas Syiah Kuala dari sumber-sumber dana dikelola berdasarkan prosedur

pengelolaan yang selaras dengan ketepatan yang disepakati, baik berupa konsep teoretis

maupun peraturan pemerintah. Menurut hasil wawancara, prosedur penerimaan keuangan

Universitas Syiah Kuala yang ditetapkan oleh pemerintah Universitas Syiah Kuala tidak

menyimpang dari petunjuk penggunaan dan pengeluaran, Universitas Syiah Kuala hanya

sebagai pelaksana pengguna anggaran dalam tingkat mikro kelembagaan.

Berdasarkan wawancara, disebutkan bahwa sumber pembiayaan pendidikan di

Universitas Syiah Kuala adalah dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),

dimana dalam lembaran dokumen tersebut dibagi menjadi 3 (tiga) sumber: belanja eks.

Rutin dan eks. pembangunan yang disebut dengan Rupiah Murni (RM) dan sumber

penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dana yang diperoleh dari SPP dan pendapatan

pendidikan lainnya dari Universitas Syiah Kuala. Kesemuanya itu dituangkan dalam

Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).

Di samping itu, sejalan dengan semangat otonomi daerah dan desentralisasi

pendidikan, maka Universitas Syiah Kuala mendapatkan pembiyaan pendidikan dari

dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dituangkan dalam

Dokumen Pelaksanaan Anggaran.

Berdasarkan standar operasional prosedur perencanaan dan penganggaran,

pelaksanaan pembiayaan pendidikan di Universitas Syiah Kuala, meliputi tahapan-

tahapan sebagai berikut:

a. Penyusunan Proposal, Rencana, Program, Kegiatan Anggaran

b. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

67

c. Koordinasi, Sinkronisasi, dan Konsolidasi RKA

d. Penelaahan RKA Pagu Sementara dengan Ditjen Anggaran Depkeu,

a. Penyesuaian RKA dengan Pagu Definitif

b. Koordinasi Pemantapan Program, Kegiatan, Sasaran, dan Anggaran

c. Penelaahan RKA Pagu Definitif

d. Penelaahan Konsep DIPA/DPA Universitas Syiah Kuala

e. Pengesahan Konsep DIPA/DPA Universitas Syiah Kuala

f. Pengiriman DIPA/DPA

Untuk mendapatkan anggaran, setelah penyusunan proposal, untuk APBN setelah

melalui proses review terhadap proposal rencana, program, kegiatan dan anggaran

Universitas Syiah Kuala Tahun 2008, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen

Pendidikan Nasional mengeluarkan kebijakan pagu sementara. Pagu sementara tersebut

diorganisasir melalui pengalalokasi angggaran tersebut untuk pembiyaan kegiatan-

kegiatan dan dituangkan dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-

KL). Selanjutnya RKA-KL tersebut, dibahas Departemen Pendidikan Nasional dan DPR

RI. Hasil pembahasan tersebut menghasilkan kesepakatan pagu definitif, yang

dituangkan dalam RKA-KL. Berdasarkan hasil penelitian, RKA-KL definitif tahun 2008

dijabarkan sebagai berikut :

Tabel 5. Daftar Realisasi Pembiayaan Pendidikan Universitas Syiah Kuala Tahun 2008 dari Anggaran APBN

No. Program/Kegiatan Anggaran yang

Diusulkan (Rp)

Realisasi (Rp)

1. Pemerataan dan perluasan akses Pendidikan a. Penyediaan beasiswa b Pembinaan/penyelenggaraan kerjasama

internasional

4.305.400.000

162.000.000

6.248.000.000

566.000.000

2. Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing a. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan

tinggi

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

68

- Pembangunan gedung pendidikan - Pengadaan buku perpustakaan - Pengadaan jurnal ilmiah - Pembangunan sarana dan prasarana

lingkungan gedung - Pengadaaan perlengkapan sarana dan

prasarana gedung - Pengadaan meubelair - Pengadaan peralatan pendidikan - Pengadaan kendaraan bermotor b. Pemeliharaan sarana dan prasarana

pendidikan tinggi - Perawatan gedung pendidikan - Perbaikan peralatan fungsional pendidikan c. Peningkatan teknologi informasi dan

komunikasi dalam pendidikan - Pengolahan data dan informasi perguruan

tinggi - Peningkatan Kapasitas ICT Perguruan

Tinggi d. Penguatan lembaga jaminan mutu

pendidikan e. Peningkatan kualitas SDM Perguruan tinggi f. Penguatan Bidang Ilmu f. Pengembangan kompetensi pendidikan dan

tenaga kependidikan g. Peningkatan jumlah dan mutu publikasi

ilmiah h. Penyediaan biaya operasional perguruan

tinggi i. Penyelenggaraan Hibah Kompetisi

7.217.000.000 800.000.000 495.000.000

7.366.000.000

2.787.000.000

2.914.875.000 13.414.550.000

-

5.931.259.000 1.854.548.000

1.500.000.000

-

100.000.000

778.000.000

2.760.470.000

200.000.000

- -

8.750.000.000 800.000.000 225.000.000

1.190.000.000

1.715.000.000

518.028.000 8.759.224.000 1.092.000.000

10.894.868.000 892.422.000

20.000.000

991.530.000

100.000.000

215.050.000 2.000.000.000 1.847.936.000

200.000.000

3.802.301.000

4.246.041.000

3. Penguatan tata kelola, pencitraan publik dan akuntabilitas a. Pembinaan adminstrasi dan pengelolaan

keuangan. b. Pembinaan/penyusunan program, rencana

kerja dan anggaran. c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan

pelaporan d. Penyelenggaraan sistem akuntansi

pemerintah dan kekayaan milik negara e. Pengelolaan gaji, honorarium dan

tunjangan. f. Penyelenggaraan operasional perkantoran g. Perawatan gedung kantor h. Perawatan sarana dan prasarana kantor i. Penyelenggaraan tata usaha

perkantoran, kearsipan, perpustakaan dan dokumentasi.

j. Peningkatan kapasitas kelembagaan

300.000.000

555.000.000

-

-

107.701.836.000

27.131.108.000 3.601.807.000 4.422.503.000

831.000.000

275.000.000

340.040.000

560.316.000

120.000.000

45.000.000

101.660.737.000

4.998.773.000 5.254.808.000 1.846.157.000

-

233.380.000 Jumlah 197.303.556.000 177.035.987.000

Sumber: RKAKL Universitas Syiah Kuala Tahun 2008 (Diolah).

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

69

Dari tabel di atas, besarnya anggaran usulan yang dituangkan dalam proposal

dokumen perencanaan sebesar Rp 197.303.556.000,- setelah melalui proses penilaian

atau review, yang disetujui Rp 177.035.987.000,- atau 90%.

Mekanisme penyusunan usulan program dan kegiatannya APBD dituangkan

dalam Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD).

Usulan RKA-SKPD direview oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)

dan Sekretariat Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Dari hasil penelitian, RKA-

SKPD Universitas Syiah Kuala Tahun 2008 dapat dirincikan sebagai berikut :

Tabel 6. Daftar Realisasi Pembiayaan Pendidikan Universitas Syiah Kuala Tahun 2008 dari Anggaran APBD

No. Program/Kegiatan Anggaran yang

Diusulkan (Rp)

Realisasi (Rp)

1. Pemerataan dan perluasan akses Pendidikan a. Penyediaan beasiswa

6.689.348.000

1.983.100.000

2. Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing a. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan

tinggi - Pembangunan gedung pendidikan - Pengadaan buku perpustakaan - Pengadaan buku ajar dan penulisan buku - Pembangunan sarana dan prasarana

lingkungan gedung - Pengadaaan perlengkapan sarana dan

prasarana gedung - Pengadaan meubelair ruang kuliah, lab dan

pustaka - Pengadaan peralatan pendidikan b. Pemeliharaan sarana dan prasarana

pendidikan tinggi - Perawatan gedung pendidikan c. Peningkatan teknologi informasi dan

komunikasi dalam pendidikan - Penyediaan alat studio dan alat komunikasi - Pengembangan sistem LAN jaringan cyber

kampus d. Pengembangan kegiatan kemahasiswaan e. Pengembangan kompetensi pendidikan dan

tenaga kependidikan

11.148.914.000 1.920.000.000 1.110.240.000 1.430.632.000

204.000.000

2.856.000.000

5.596.800.000

507.120.000

228.000.000 228.000.000

732.000.000

2.665.920.000

6.504.158.000 350.000.000 372.600.000

-

-

814.640.000

4.250.000.000

-

- -

840.000.000

6.485.000.000

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

70

f. Peningkatan jumlah dan mutu publikasi ilmiah, penelitian dan pengabdian

g. Pengembangan program dokter gigi h. Pengembangan dokter spesialis i. Pengembangan program studi psikologi j. Pendamping Hibah Kompetisi

8.118.734.000 4.100.000.000

520.000.000 118.150.000 132.665.000

5.029.483.000 3. Penguatan tata kelola, pencitraan publik dan

akuntabilitas

-

Jumlah 43.435.708.000 31.500.000.000

Sumber: RKA-SKPD Universitas Syiah Kuala Tahun 2008.

Tabel di atas menunjukkan anggaran yang diusulkan sebesar Rp 43.435.708.000,-

sedangkan yang disetujui Rp 31.500.000.000,- atau 73%. Menurut pengamatan di

lapangan, bahwa banyaknya item-item kegiatan yang tidak disetujui dalam proposal

tersebut, karena kegiatan yang diusulkan dianggap tumpang tindih dengan kegiatan

dalam APBN, terutama kegiatan-kegiatan yang tidak menyentuh langsung dalam

pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi. Selain itu, kegiatan tersebut juga bukan

menjadikan prioritas utama dalam Arah Kebijakan Pembangunan Pendidikan Tinggi

pada Rencana Strategi Pendidikan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Selanjutnya dokumen RKA-KL direview melalui pembahasan dan dituangkan

dalam Dokumen Isian Pelaksanaan Anggara (DIPA). Sedangkan RKA-SKPD dituangkan

dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA). Semua kegiatan yang tertuang dalam

DIPA maupun DPA selain menguraikan tentang besarnya biaya, juga dirinci tentang

capaian keluaran yang dijadikan sasaran kegiatan yang dibiayai serta indikator

keluarannya. Capaian keluaran merupakan volume atau output kegiatan tersebut.

Pelaksanaan pembiayaan pendidikan dari sumber APBN diaplikasikan dengan

format baku yang ditentukan Departemen Keuangan. Sedangkan APBD menggunakan

format Departemen Dalam Negeri. Kegiatan yang bersumber dari APBN mengacu

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

71

kepada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), sedangkan APBD mengacu kepada

Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).

DIPA dan DPA merupakan dokumen yang dijadikan pedoman dalam pelaksanaan

atau penggunaan anggaran pada satuan kerja. Di dalam DIPA maupun DPA termuat

fungsi, kegiatan, sub kegiatan, uraian kegiatan, jenis belanja beserta mata anggarannya.

Penggunaan biaya pendidikan di Universitas Syiah Kuala dialokasikan pada 4 (empat)

jenis belanja, yang meliputi:

a. Belanja pegawai

b. Belanja barang

c. Belanja modal

d. Belanja bantuan sosial

Belanja pegawai digunakan untuk membiayai gaji beserta tunjangan-

tunjangannya, vakasi, uang lembur, uang makan, honor yang berkaitan dengan tugas

pokok dan fungsi, serta honor yang berkaitan dengan output kegiatan. Belanja barang

digunakan untuk membiayai pengadaan alat tulis kantor dan bahan habis pakai, fotocopy,

konsumsi untuk kepanitiaan dan belanja perjalanan. Belanja modal dipergunakan untuk

melaksanakan pengadaan bangunan fisik, peralatan sarana gedung, peralatan pendidikan,

peralatan laboratorium,dan buku-buku perpustakaan. Sedangkan belanja bantuan sosial

dipergunakan untuk memberikan bantuan beasiswa kepada mahasiswa maupun dosen-

dosen yang sedang menempuh belajar dengan persyaratan-persyaratan tertentu.

Berdasarkan DIPA Universitas Syiah Kuala tahun anggaran 2008, rincian

masing-masing belanja sebagai berikut:

a. Belanja pegawai, Rp 102.608.162.000,-

b. Belanja barang, Rp 25.613.532.000,-

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

72

c. Belanja modal, Rp 40.647.557.000,-

d. Belanja Bantuan Sosial, Rp 8.166.736.000,-

Sedangkan dalam DPA Universitas Syiah Kuala tahun anggaran 2008, rincian

masing-masing belanja sebagai berikut:

a. Belanja pegawai, Rp 274.380.000,-

b. Belanja barang, Rp 20.056.821.200,-

c. Belanja modal, Rp 11.168.798.800,-

Jumlah biaya pendidikan dari APBN yang tertuang pada DIPA sebesar Rp

177.035.987.000,-. Dalam DIPA memuat sumber anggaran yang dilaksanakan untuk

membiayai belanja rutin dan pembangunan, serta Anggaran Penerimaan Negara Bukan

Pajak (PNBP) yang bersumber dari pendapatan Universitas Syiah Kuala, misalnya

SPP/DPP mahasiswa dan kegiatan lainnya. Berdasarkan rekapitulasi penerimaan DIPA,

biaya rutin di Universitas Syiah Kuala sebesar Rp. 86.262.331.000,-, biaya pembangunan

sebesar Rp 37.403.755.000,- dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp

53.369.901.000,-

Dalam APBN, biaya rutin merupakan belanja yang mengikat dan tidak bisa

direvisi, bahkan apabila dalam pelaksanaan terdapat kekurangan belanja, misalnya pada

gaji, maka pemerintah wajib menambah pagu tersebut. Biaya rutin di Tahun Anggaran

2008 dilaksanakan untuk membiayai berbagai kegiatan sebagai tabel berikut ini:

Tabel 7. Kegiatan-kegiatan di Universitas Syiah Kuala Tahun 2008 dari biaya rutin No. Kegiatan Jumlah Biaya

(Rp) 1 2 3 4 5 6

Pembayaran gaji, honorarium dan tunjangan Penyelenggaraan operasional perkantoran Perawatan gedung kantor Perawatan sarana dan prasarana kantor Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan Penyelenggaraan sistem akuntansi pemerintah dan kekayaan milik negara

78.602.737.000 4.998.773.000

979.808.000 1.516.013.000

120.000.000 45.000.000

Jumlah 86.262.331.000 Sumber: DIPA Universitas Syiah Kuala Tahun 2008 (Diolah).

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

73

Biaya pembangunan di Universitas Syiah Kuala Tahun 2008 dilaksanakan untuk

kegiatan-kegiatan yang bersifat investasi dan operasional penunjang mutu pendidikan

tinggi sebagaimana tersebut pada tabel berikut ini.

Tabel 8. Kegiatan-kegiatan di Universitas Syiah Kuala Tahun 2008 dari biaya pembangunan.

No. Kegiatan Jumlah Biaya (Rp)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21

Penyediaan beasiswa Pembinaan/penyelenggaraan kerjasama internasional Pengadaan buku perpustakaan Pengadaan jurnal ilmiah Pembangunan sarana dan prasarana lingkungan gedung Pengadaaan perlengkapan sarana dan prasarana gedung Pengadaan meubelair Pengadaan peralatan pendidikan Perawatan gedung pendidikan Perbaikan peralatan fungsional pendidikan Pengolahan data dan informasi perguruan tinggi Peningkatan Kapasitas ICT Perguruan Tinggi Penguatan lembaga jaminan mutu pendidikan Peningkatan kualitas SDM Perguruan tinggi Pengembangan kompetensi pendidikan dan tenaga kependidikan Penguatan Bidang Ilmu Penyelenggaraan Hibah Kompetisi Pembinaan adminstrasi dan pengelolaan keuangan Pembinaan/penyusunan program, rencana kerja dan anggaran. Penelitian ilmu terapan Peningkatan kapasitas kelembagaan

6.248.000.000 566.000.000 800.000.000 225.000.000

1.190.000.000 1.715.000.000

518.028.000 3.600.000.000

10.894.868.000 892.422.000 20.000.000

991.530.000 100.000.000 215.050.000

1.847.936.000

2.000.000.000 4.246.041.000

340.040.000 560.316.000 200.000.000 233.380.000

Jumlah 37.403.755.000 Sumber: DIPA Universitas Syiah Kuala Tahun 2008 (Diolah).

Selain biaya rutin dan pembangunan, Universitas Syiah Kuala juga memiliki

sumber lain yakni dari Penerimaan Negara Bukan Pajak. Sumber Penerimaan Negara

Bukan Pajak di Universitas Syiah Kuala berasal dari SPP mahasiswa, biaya penerimaan

mahasiswa baru, penerimaan aset dan kontrak kerjasama, serta penerimaan-peneAdapun

Kegiatan-kegiatan yang dibiayai oleh PNBP di Universitas Syiah Kuala pada Tahun 2009

sebagaimana tabel berikut ini.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

74

Tabel 9. Kegiatan-kegiatan di Universitas Syiah Kuala Tahun Anggaran 2008 dari PNBP.

No. Kegiatan Jumlah Biaya (Rp)

1 2 3 4 5 6 7 8

Pengelolaan gaji, honorarium dan tunjangan. Peyelenggaraan operasional perkantoran Perawatan gedung kantor Perawatan sarana dan prasarana kantor Pembangunan gedung pendidikan Pengadaan peralatan pendidikan Pengadaan kendaraan bermotor Penyediaan biaya operasional perguruan tinggi

23.058.000.000 6.382.776.000 4.275.000.000

850.000.000 8.750.000.000 5.159.224.000 1.092.000.000 3.802.301.000

Jumlah 53.369.901.000 Sumber: DIPA Universitas Syiah Kuala Tahun 2008 (Diolah).

Pembiayaan pendidikan tinggi juga diarahkan untuk menjawab kebutuhan-

kebutuhan wilayah terhadap eksistensi perguruan tinggi. Pembiayaan pendidikan

Universitas Syiah Kuala yang bersumber dari dana APBA sebesar Rp 31.500.000,- yang

digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan sebagaimana tabel berikut ini.

Tabel 10. Kegiatan-kegiatan di Universitas Syiah Kuala Tahun Anggaran 2008 dari APBD.

No. Kegiatan Jumlah Biaya (Rp)

1 2 3 4 5 6 7

8 9 10 11 12 13 14

Pengadaan buku. Penulisan buku ajar dan bahan ajar Pengadaan bahan dan alat laboratorium Pengadaan mobiler ruang kuliah Beasiswa dan Peningkatan Mutu Dosen Beasiswa Mahasiswa Pembangunan/Pengadaan fasilitas pendukung proses belajar mengajar Pengembangan kegiatan kemahasiswaan Pengembangan program studi dokter gigi Pengembangan program studi dokter spesialis Pengembangn program studi Psikologi Penelitian dosen Pengabdian masyarakat Pendamping hibah kompetisi

350.000.000 372.600.000

4.250.000.000 814.640.000

6.485.000.000 1.983.100.000 6.504.158.800

840.000.000 520.000.000 118.150.000 132.655.000

1.200.000.000 2.900.000.000 5.029.696.000

Jumlah 31.500.000.000 Sumber: DPA Universitas Syiah Kuala Tahun 2008 (Diolah).

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

75

Adapun organisasi pengelola anggaran di Universitas Syiah Kuala terdiri atas:

a. Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran, dalam hal ini dipegang oleh Rektor

b. Pejabat Pembuat Komitmen, menunjuk seseorang yang dianggap mampu.

c. Pejabat Penandatangan surat Perintah Membayar, dipegang oleh Pembantu Rektor II.

d. Bendahara Penerima dan Pengeluaran.

Mekanisme pelaksanaan dan penggunaan anggaran untuk berbagai kegiatan di

Universitas Syiah Kuala mengacu kepada Keputusan Presiden Republik Indonesia

Nomor 80 Tahun 2003 jo Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.

Pembiayaan pendidikan di Universitas Syiah Kuala dari APBN dan APBA

sebesar Rp 208.535.987.000,-. Bila dihitung berdasarkan unit cost, dimana jumlah

mahasiswa terdaftar di Universitas Syiah Kuala Tahun Akademik 2008 sebesar 21.345

orang, maka unit cost Universitas Syiah Kuala adalah Rp 9.769.782,-/mahasiswa. Unit

cost tersebut tidak memenuhi standar ideal yang telah ditetapkan. Karena standar ideal

unit cost pendidikan tinggi adalah Rp 18.000.000,-/mahasiswa. Permasalahan kecilnya

unit cost menjadi hambatan sebagian besar perguruan tinggi, khususnya yang belum

berstatus Badan Hukum Milik Negara.

Kecilnya unit cost sangat mempengaruhi kualitas pembelajaran maupun

pelayanan pendidikan. Hal ini juga kurang sesuai dengan apa yang diamanatkan dalam

Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang

Perguruan Tinggi, maupun Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2009 tentang Badan Hukum

Pendidikan. Peraturan perundang-undangan tersebut menganjurkan perguruan tinggi

meningkatkan penerimaan pendapatan secara maksimal agar memperkuat kemandirian,

otonomi tanpa mengabaikan kualitas.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

76

3) Pengendalian pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di Universitas Syiah Kuala

Dalam perencanaan pembiayaan, selain dirumuskan tentang jumlah anggaran,

juga dirumuskan tentang sasaran yang ingin dicapai. Agar capaian sasaran dan kinerja

tersebut tidak terjadi penyimpangan terlalu jauh, maka diperlukan pengawasan.

Pengawasan dilaksanakan untuk menjamin semua kegiatan operasional berlangsung

sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Pengawasan merupakan kegiatan yang

bersifat sistematis untuk memantau penyelenggaraan kegiatan operasional, serta menilai

tingkat efisiensi, efektivitas dan produktivitas kegiatan.

Ada dua alasan ditingkatkannya fungsi pengawasan. Pertama, dalam

menyelenggarakan seluruh kegiatan operasional tidak luput dari berbagai kelemahan dan

kekurangan. Berbagai kekurangan tersebut dapat berakibat pada tidak terwujudnya

tingkat efisiensi, efektivitas dan produktivitas yang diharapkan. Di samping itu, tidak

mustahil bahwa harapan manajemen tidak sepenuhnya terpenuhi karena keterampilan

teknis penyelenggara sudah kadaluarsa atau tidak sesuai dengan tuntutan tugas masing-

masing. Kedua, tuntutan efisiensi, efektivitas dan produktivitas tidak terpenuhi karena

ada anggota organisasi yang menampilkan perilaku negatif dengan berbagai faktor

penyebab.

Temuan di lapangan menunjukkan bahwa pengawasan anggaran dilakukan

dengan tujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber-

sumber dana yang tersedia serta pengambilan tindakan-tindakan perbaikan, atau

menggunakan jalur hukum apabila terdapat ketidaksesuaian antara rencana dengan

realisasinya. Menurut hasil wawancara, pengendalian dilakukan oleh pihak internal

Universitas Syiah Kuala, sedangkan pengawasan melibatkan pihak-pihak eksternal baik

dari Inspektur Jenderal Departemen Pendidikan Nasional, BPKP maupun dari Bawasda.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

77

Pengawasan diperlukan untuk menghasilkan informasi tentang penyelenggaraan

berbagai kegiatan operasional yang sedang terjadi. Informasi tersebut diperoleh dengan

berbagai cara seperti dengan pelaporan, hasil wawancara, penyebaran, kuesioner dan

pengamatan langsung oleh pengawas di lapangan. Pengamatan dilakukan dengan

memantau atau memonitoring kegiatan yang sedang dan telah dilakukan. Mekanisme

monitoring tersebut antara lain :

1. Melaksanakan pemantauan pada unit kerja atau pelaksana kegiatan untuk

mengumpulkan data dan informasi.

2. Menganalisis data dan informasi pelaksanaan kegiatan sebagai bahan evaluasi.

3. Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan sebagai bahan laporan.

Pemantauan tidak hanya menerima bentuk laporan dari pelaksana kegiatan, tetapi

juga menganalisis kesesuaian kegiatan dan rencana, baik dari aspek fisik maupun non

fisik di lapangan. Misalnya, memonitor kesesuaian spesifikasi barang, alat atau fisik

lainnya antara laporan pertanggungjawaban dengan barang sebelum diberikan kepada

penggunanya oleh panitia pengadaan dan penerima barang.

Monitoring berguna untuk peningkatan kinerja seluruh komponen operasinal

organisasi. Fungsi pengendalian program, kegiatan dan anggaran di Universitas Syiah

Kuala dilakukan oleh Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi dengan

membuat Laporan Akuntabilis Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Dalam LAKIP

dapat dilihat perbandingan rencana anggaran dengan realisasi anggaran, baik dari aspek

fisik maupun keuangannya. LAKIP memberikan laporan kinerja keuangan beserta

capaiannya, baik yang bersifat bulanan, tengah tahunan dan tahunan.

LAKIP adalah instrumen yang digunakan instansi pemerintah dalam memenuhi

kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan

misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan. LAKIP terdiri dari berbagai

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

78

komponen yang merupakan satu kesatuan, yaitu perencanaan strategik, perencanaan

kinerja, dan pelaporan kinerja.

Hasil LAKIP dikirimkan kepada instansi atau pihak yang memiliki tugas dan

wewenang melakukan pemeriksaan keuangan. Dengan demikian LAKIP dijadikan

pedoman bagi petugas pengawas untuk mencari bahan masukan untuk kegiatan

monitoring dan evaluasi anggaran.

Berdasarkan wawancara dengan informan, laporan penggunaan dan kinerja

keuangan baik dari APBN maupun APBD yang bersifat bulanan dirikim kepada

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, untuk dianalisis

capaian kinerjanya. Apabila perkembangan capaiannya setiap bulannya lamban baik dari

persentasi fisik maupun anggarannya, maka Universitas Syiah Kuala mendapatkan

teguran dari Ditjen Dikti. Bahkan sampai pada akhir tahun kinerja anggaran maupun

fisiknya jauh dari sasaran yang telah direncanakan, akan berdampak negatif terhadap

turunnya anggaran pendidikan di Universitas Syiah Kuala, karena dianggap tidak mampu

melaksanakan anggaran yang telah ada sebelumnya dengan baik.

LAKIP Universitas Syiah Kuala tahun anggaran 2008 menunjukkan penyerapan

biaya rutin Tahun 2008 sebesar 109,04% sebagaimana tersebut pada tabel berikut ini.

Tabel 11. Daya serap APBN dari belanja rutin sampai dengan tanggal 31 Desember 2008.

No. Kegiatan Jumlah Biaya (Rp)

Realisasi Pelaksanaan

(Rp)

Sisa Dana (Rp) %

1

2

3 4 5

6

Pembayaran gaji, honorarium dan tunjangan Penyelenggaraan operasional perkantoran Perawatan gedung kantor Perawatan sarana dan prasarana Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan Peny. SAP dan kekayaan milik negara

78.602.737.000

4.998.773.000

979.808.000 1.516.013.000

120.000.000

45.000.000

86.403.837.000

4.997.851.000

979.801.000 1.515.226.000

120.000.000

45.000.000

-7.801.100.000

922.000

7.000 787.000 - -

109,92

99,98

100,00 99,95

100,00

100,00

Jumlah 86.262.331.000 94.061.715.000 -7.799.384.000 109,04 Sumber: LAKIP Universitas Syiah Kuala Tahun 2008 (Diolah).

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

79

Pada tabel di atas menunjukkan realisasi anggaran pada pembayaran gaji melebihi

pagu yang telah ditetapkan. Namun demikian, karena belanja rutin merupakan belanja

yang bersifat mengikat dalam arti bahwa pemerintah harus tetap memenuhi kekurangan

gaji tersebut.

Penyerapan biaya pembangunan Universitas Syiah Kuala pada tahun anggaran

2008 hanya sebesar 58,34%, sebagaimana pada tabel berikut ini.

Tabel 12. Daya serap APBN dari belanja pembangunan sampai dengan tanggal 31 Desember 2008.

No. Kegiatan Jumlah Biaya (Rp)

Realisasi Pelaksanaan

(Rp)

Sisa Dana (Rp) %

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10

11

12

13

14

15

16 17 18

19

20 21

Penyediaan beasiswa Pembinaan/penyelenggaraan kerjasama internasional Pengadaan buku perpustakaan Pengadaan jurnal ilmiah Pembangunan sarana dan prasarana lingkungan gedung Pengadaaan perlengkapan sarana dan prasarana gedung Pengadaan meubelair Pengadaan peralatan pendidikan Perawatan gedung pendidikan Perbaikan peralatan fungsional pendidikan Pengolahan data dan informasi perguruan tinggi Peningkatan Kapasitas ICT Perguruan Tinggi Penguatan lembaga jaminan mutu pendidikan Peningkatan kualitas SDM Perguruan tinggi Pengembangan kompetensi pendidikan dan tenaga kependidikan Penguatan Bidang Ilmu Penyelenggaraan Hibah Kompetisi Pembinaan adminstrasi dan pengelolaan keuangan Pembinaan/penyusunan program, rencana kerja dan anggaran. Penelitian Ilmu Terapan Peningkatan kapasitas kelembagaan

6.248.000.000 566.000.000

800.000.000 225.000.000

1.190.000.000

1.715.000.000

518.028.000 3.600.000.000

10.894.868.000 892.422.000

20.000.000

991.530.000

100.000.000

215.050.000

1.847.936.000

2.000.000.000 4.246.041.000

340.040.000

560.316.000

200.000.000 233.380.000

6.248.000.000 344.542.000

793.139.000

80.136.000 906.226.000

1.201.371,000

517.671.000 921.197.000

4.446.579.000 635.936.000

19.998.000

554.150.000

100.000.000

210.780.000

1.767.786.000

- 3.107.723.000

316.229.000

497.983.000

178.873.000 173.100.000

- 221.458.000

6.861.000

144.864.000 283.774.000

1.713.798.629

357.000

2.678.803.000 6.448.289.000

256.486.000

2.000

437.380.000

-

4.270.000

80.150.000

2.000.000.000 1.138.318.000

23.811.000

62.333.000

21.127.000 60.280.000

100,00 60,87

99,14 35,62 76,15

0,07

99,93 25,59 40,81 71,26

99,99

55,89

100,00

98,01

95,66

0,00 73,19 93,00

88,88

89,44 74,17

Jumlah 37.403.755.000 21.821.249.371 15.582.361.629 58,34

Sumber: LAKIP Universitas Syiah Kuala Tahun 2008 (Diolah).

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

80

Penyerapan PNBP Universitas Syiah Kuala Tahun Anggaran 2008 sebesar

91,79%. Dengan perincian sebagaimana tersebut pada tabel berikut :

Tabel 13. Daya serap APBN dari penerimaan bukan pajak (PNBP) sampai dengan tanggal 31 Desember 2008.

No. Kegiatan Jumlah Biaya (Rp)

Realisasi Pelaksanaan

(Rp)

Sisa Dana (Rp) %

1

2

3 4 5 6. 7. 8. 9.

Pembayaran gaji, honorarium dan tunjangan Penyelenggaraan operasional perkantoran Perawatan gedung kantor Perawatan sarana dan prasarana kantor Pembangunan gedung pendidikan Pengadaan alat pendidikan Pengadaan kendaraan bermotor Penyediaan biaya operasional

23.058.000.000

7.193.304.000

4.275.000.000 850.000.000

8.750.000.000 5.159.224.000 1.092.600.000 3.802.301.000

23.057.949.000

4.927.610.000

4.183.740.000 808.528.000

6.171.540.000 4.963.545.000 1.071.000.000 3.802.051.000

51.000

2.265.694.000

91.260.000 41.472.000

2.578.460.000

195.679.000 21.600.000

250.000

100,00

68,50

97,87 95,12

70,53 96,21 98,02 99,99

Jumlah 53.369.901.000 48.986.563.000 4.383.338.000 91,79 Sumber: LAKIP Universitas Syiah Kuala Tahun 2008 (Diolah). Sedangkan penyerapan APBD Universitas Syiah Kuala Tahun 2008 sebesar

70,76% dari pagu yang telah ditetapkan dan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 14. Daya serap biaya pendidkan dari sumber APBD sampai dengan tanggal 31 Desember 2008.

No. Kegiatan Jumlah Biaya (Rp)

Realisasi Pelaksanaan

(Rp)

Sisa Dana (Rp) %

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10

11

Pengadaanbuku. Penulisan buku ajar dan bahan ajar Pengadaan bahan dan alat laboratorium Pengadaan mobiler ruang kuliah Beasiswa dan Peningkatan Mutu Dosen Beasiswa Mahasiswa Pembangunan/Pengadaan fasilitas pendukung proses belajar mengajar Pengembangan kegiatan kemahasiswaan Pengembangan program studi dokter gigi Pengembangan program studi dokter spesialis Pengembangn program studi Psikologi

350.000.000 372.600.000

4.250.000.000

814.640.000 6.485.000.000

1.983.100.000 6.504.158.800

840.000.000

520.000.000

118.150.000

132.655.000

- 365.100.000 147.840.000

395.942.000

6.275.044.000

1.983.000.000 2.485.451.677

840.000.000

514.600.000

32.750.000

132.205.000

350.000.000 7.500.000

4.102.160.000

418.698.000 209.956.000

100.000

4.018.707.123

-

5.400.000

85.400.000

450.000

0,00 97,99

3,48

48,60 96,76

99,99 38,21

100,00

98,96

27,72

99,66

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

81

12 13 14

Penelitian dosen Pengabdian masyarakat Pendamping hibah kompetisi

1.200.000.000 2.900.000.000 5.029.696.000

1.189.206.000 2.900.000.000 5.029.483.000

10.794.000 0

213.000

99,10 100,00 100,00

Jumlah 31.500.000.000 22.290.722.177 9.209.277.823 70,76 Sumber: LAKIP Universitas Syiah Kuala Tahun 2008 (Diolah). Berdasarkan wawancara dengan informasi, LAKIP tahun anggaran 2008

menunjukkan kinerja capaian fisik maupun keuangan belum memberikan hasil yang

optimal, karena ada kegiatan-kegiatan dan biaya yang telah direncanakan tidak sesuai

dengan dengan yang diharapkan, hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :

a. Keterlambatan dana rekonsentrasi DIPA, walaupun dalam DIPA disebutkan bahwa

anggaran Universitas Syiah Kuala diberlakukan sejak tanggal 1 Januari 2008.

b. Akibat dari hal tersebut adalah terlambatnya kegiatan pengadaan yang ditender.

c. Lemahnya sistem monotoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran.

d. Banyaknya spesifikasi peralatan-peralatan yang tidak sesuai dengan rencana, karena

kesulitan mencari peralatan tersebut di wilayah Banda Aceh berpengaruh juga

terhadap kinerja panitia pengadaan dan penerimaan.

d. Adanya revisi DIPA yang terlalu lama ditindaklanjuti oleh Departemen Keuangan.

Hal-hal tersebut di atas, menjadi catatan khusus bagi satuan kerja-satuan kerja

yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Untuk tahun berikutnya penerimaan barang hasil

tender melibatkan pihak-pihak yang terkait pada user. (fakultas atau unit kerja

pengguna).

Laporan daya serap dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk dijadikan sebagai

bahan pertimbangan revisi DIPA. Melalui pengurangan volume kegiatan dan biaya yang

dianggap kurang maksimal dan mengalihkannya kepada kegiatan yang dianggap prioritas

serta memberikan manfaat yang optimal.

Sistem pengendalian pembiayaan pendidikan, selain LAKIP yang merupakan

bentuk pengendalian dari aspek anggaran, juga melibatkan Badan Penjaminan Mutu yang

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

82

melaksanakan bentuk pengawasan internal dari aspek kualitas akademik dan pelayanan.

Hasil audit pengawasan internal dijadikan input bagi pihak-pihak internal dan eksternal

untuk perbaikan kinerja organisasi.

Wawancara dengan responden, menyatakan sistem pengendalian mengacu kepada

standar baku, dimana LAKIP disusun berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku, sedangkan Badan Penjaminan Mutu berdasarkan manual audit mutu internal

sebagai pedoman monitoring dan evaluasi kinerja.

Sistem pengendalian yang dilakukan oleh Badan Penjaminan Mutu Universitas

Syiah Kuala dilakukan secara periodik, untuk menghindari penyimpangan-penyimpangan

dari rencana yang telah ditetapkan. Pengawasan internal secara periodik untuk

menghidari penyimpangan-penyimpangan lebih dini atau tidak terlalu lama. Karena

apabila penyimpangan tersebut sudah terlalu jauh sulit dikendalikan. Berkaitan dengan

manajemen pembiayaan, maka pengendalian juga diarahkan untuk mengevaluasi

tahapan-tahapan penggunaan keuangan negara, yang dimulai dari proses perencanaan

sampai dengan pengendalian.

Wawancara dengan responden proses pengendalian dalam konteks manajemen

pada evaluasi tahapan perencanaan dengan memonitoring dan evaluasi tentang:

a. Sasaran-sasaran tahunan di bidang pendidikan yang harus dicapai.

b. Kesesuaian sasaran tahunan tersebut dengan rencana jangka menengah (Rencana

strategis) dan rencana jangka panjang.

c. Program dan kegiatan yang diajukan telah memperhatikan sasaran, program, dan

kegiatan tahun-tahun sebelumnya.

d. Perbedaan/penyimpangan antara program dan kegiatan dengan sasaran dan tujuan.

e. Akibat penyimpangan terhadap dengan pencapaian visi..

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

83

f. Prakiraan maju untuk tahun mendatang sebagai konsekwensi atas aktivitas tahun

sekarang

g. Prosedur perencanaan dan penganggaran dana dekonsentrasi

Monitoring dan evaluasi dalam tahapan proses perencanaan ini akan dihasilkan

temuan mengenai :

a. Ketaatan terhadap prosedur perencanaan dan penganggaran.

b. Analisis mengenai efisiensi dan efektivitas prosedur perencanaan dan penganggaran.

c. Potensi kegagalan, kekeliruan dan kecurangan dalam tahap perencanaan dan

penganggaran.

d. Ketaatan terhadap peraturan perundangan yang berlaku

Dalam tahapan pelaksanaan pembiayaan pendidikan monitoring diarahkan kepada

ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan dan untuk menilai efisiensi dan

efektivitas pelaksanaan dana dekonsentrasi dengan kriteria sebagai berikut :

a. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara

b. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

c. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah

d. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja &

Anggaran Kementerian Negara/Lembaga

e. Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 Sistem Akuntansi Pemerintah

f. Keputusan Presiden No. 80 tahun 2003 tentang pengadaan barang/jasa

g. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 606 tahun 2004 tentang Pedoman pembayaran

dalam pelaksanaan APBN Tahun 2005

h. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59 tahun 2005 tentang Sistem Akuntansi dan

Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat

i. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Anggaran di lingkungan Depdiknas

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

84

Dalam tahapan pengendalian pembiayaan ini aspek-aspek yang dinilai meliputi:

a. Ketepatan jenis laporan yang dihasilkan

b. Ketepatan waktu laporan yang dihasilkan

c. Kecukupan bukti dan substansinya dalam mendukung informasi yg dilaporkan

d. Kesesuaian penyajian Laporan Keuangan yang dihasilkan dengan Standar Akuntansi

Pemerintah

Selanjutnya pada tahapan akhir, yaitu pada tahapan pemanfaatan, maka aspek-

aspek yang menjadi objek monitoring dan evaluasi meliputi:

a. Penyerahan hasil kegiatan dekonsentrasi kepada pihak pengguna

b. Hak kepemilikan atas hasil-hasil kegiatan dekonsentrasi

c. Pemanfaatan hasil kegiatan dekonsentrasi oleh target group

d. Pemeliharaan dan peningkatan kemanfaatan hasil kegiatan dekonsentrasi

Selain mengevaluasi terhadap ketaatan fungsi-fungsi manajemen, pengendalian

juga menilai kinerja yang telah dicapai setelah kegiatan yang telah dilaksanakan dengan

biaya pendidikan. Hal ini menjadi tanggung jawab dari Badan Penjaminan Mutu, yang

menilai kinerja Universitas Syiah Kuala setelah melaksanakan kegiatan dengan

menggunakan pembiayaan pendidikan yang dimilikinya. Kinerja tersebut

menggambarkan kondisi nyata dibandingkan dengan kondisi ideal yang seharusnya

dimiliki. Kondisi yang dimaksudkan meliputi kondisi dari unsur akademik, sarana dan

prasarana serta unsur-unsur lainnya berdasarkan kriteria standar minimal yang telah

ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Monitoring dan evaluasi dari aspek mutu dilakukan objektif, tidak memihak,

transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, monitoring tidak ada unsur

kepentingan dari pihak manapun dan memperkuat independensinya. Kegiatan monitoring

dilakukan periodik, melalui visitasi dan turun langsung kepada fakultas-fakultas dan unit

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

85

kerja di lingkungan Universitas Syiah Kuala. Data dan informasi baik unsur fisik, non

fisik, pembelajaran dan pelayanan dianalisis dan diaudit mutunya, disesuaikan dengan

kondisi ideal berdasarkan standar idealnya.

Wawancara dengan Badan Penjaminan Mutu menjelaskan bahwa indikator

kinerja Universitas Syiah Kuala pada tahun 2008, dapat dilihat pada Tabel berikut ini :

Tabel 15. Capaian indikator kinerja Universitas Syiah Kuala Tahun 2008 Dibandingkan dengan Standar Ideal Dikti..

Komponen Capaian Unsyiah

Standar Ideal Dikti

Persentasi dosen S2 dan S3 Rasio ruang kuliah/mahasiswa Rasio ruang laboratorium/mahasiswa Rasio ruang dosen/dosen Rasio dosen/mahasiswa Unit Cost Biaya

64,81% 1,08 m2/mhs 1,49 m2/mhs

2,82 m2/dosen 1 dsn/ 17,37 mhs 9.769.782,-/mhs

50,00% 2,00 m2/mhs 10,00 m2/mhs 8,00 m2/dosen 1 dsn/12 mhs

18.000.000,-/mhs Sumber: BJM Unsyiah

Data di atas menunjukkan sebagian besar sarana dan prasarana yang dimiliki

Universitas Syiah Kuala belum memenuhi syarat ideal yang telah ditetapkan melalui

standar minimal oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional. Berdasarkan wawancara bahwa salah satu sebab tidak tercapainya rasio ideal

sarana dan prasarana serta komponen lainnya pada Universitas Syiah Kuala adalah

adanya program-program perluasan daya tampung melalui pembukaan jalur mandiri,

ekstensi dan diploma tidak diikuti oleh penyediaan sarana dan prasarana yang memadai,

akibatnya sarana dan prasarana yang ada tidak memenuhi standar rasio ideal. Hal ini

tentunya sangat berpengaruh terhadap efektivitas dan kualitas pembelajaran dan pada

akhirnya berpengaruh juga terhadap mutu lulusan.

Pengendalian merupakan fungsi pengawasan yang dilakukan oleh unit kerja

dalam lingkungan organisasi itu sendiri, dimana hasil dari pembuatan laporan dijadikan

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

86

sebagai input kepada lembaga pengawasan yang menilai ketaatan penggunaan biaya

pendidikan terhadap aturan dan pemanfaatannya. Dengan demikian, maka pengawasan

merupakan kegiatan penilaian kinerja yang dilakukan oleh lembaga pengawasan dari

ekternal organisasi Universitas Syiah Kuala, dalam hal ini adalah Inspektorat

Departemen Pendidikan Nasional, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

(BPKP) dan Bawasda (Badan Pengawasan Daerah).

Wawancara terhadap responden mengatakan biarpun memilki kesamaan dalam

tujuan, tetapi kewenangan fungsi controlling berbeda dengan pengendalian yang

dilakukan oleh unit kerja dalam internal organisasi. Adapun kewenangan yang dilakukan

oleh lembaga pengawasan adalah::

1. Memasuki semua kantor, bengkel, gudang, bangunan, tempat-tempat penimbunan,

dan sebagainya;

2. Meneliti semua catatan, data elektronik, dokumen, buku perhitungan, surat-surat

bukti, notulen rapat panitia dan sejenisnya, hasil survei laporan-laporan pengelolaan,

dan surat-surat lainnya yang diperlukan dalam pengawasan;

3. Pengawasan kas, surat-surat berharga, gudang persediaan dan lain-lain;

4. Meminta keterangan tentang tindak lanjut hasil pengawasan yang telah dilakukan

sendiri maupun hasil pengawasan Badan Pemeriksa Keuangan, dan lembaga

pengawasan lainnya.

Wewenang tersebut di atas tidak dimiliki oleh unit kerja pengendalian dalam

internal organisasi tetapi hanya dimiliki oleh lembaga pengawasan formal, antara lain:

Inspektorat Jenderal Pendidikan Nasional, Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan serta Badan Pengawasan Daerah.

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

87

B. Pembahasan

1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di Universitas Syiah Kuala

Perencanaan adalah rangkaian proses kegiatan menyiapkan keputusan mengenai

apa yang akan diharapkan dan apa yang akan dilakukan. Kajian tentang perencanaan

pada dasarnya selalu terkait dengan konsep manajemen. Sebagai salah satu fungsi

manajemen, perencanaan menempati fungsi pertama, bahkan menurut Syaefudin

(2006:4), ”Apabila perencanaan telah selesai dan dilakukan dengan benar, sebagian

pekerjaan besar telah selesai dilaksanakan.”

Berkenaan dengan pendidikan, maka fungsi perencanaan dalam dunia pendidikan

sangat strategis, karena menurut Coombs dalam Syaefuddin (2006:8) bahwa,

”Perencanaan pendidikan adalah suatu penerapan yang rasional dari analisis sistematis

proses perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu lebih efektif dan

efisien serta sesuai dengan kebutuhan dan tujuan para peserta didik dan masyarakatnya.”

Apabila dikaitkan dengan pembiayaan pendidikan, uraian di atas menggambarkan

tentang pentingnya prinsip efektivitas dan efisien dalam kebijakan perencanaan

pembiayaan pendidikan. Pembiayaan pendidikan yang telah direncanakan dan

ditindaklanjuti dengan implementasinya, memberikan manfaat yang besar baik bagi

peserta didik maupun bagi masyarakat maupun pembangunan wilayahnya.

Pembuatan kebijakan perencanaan pembiayaan pendidikan menurut Coombs

dalam Syaefuddin (2006:9) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

a. Tujuan, apakah yang akan dicapai dengan perencanaan itu? b. Status posisi sistem pendidikan yang ada, bagaimanakah keadaan yang

ada sekarang? c. Kemungiknan pilihan alternatif kebijakan dan prioritas untuk mencapai

tujuan. d. Strategi, penentuan cara yang terbaik untuk mencapai tujuan.

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

88

Ada beberapa bentuk desain perencanaan pembiayaan, salah satunya adalah

Sistem Perencanaan Penyusunan Program dan Penganggaran (SP4) atau Planning,

Programming, Budgetting System (PPBS) yang digunakan sebagai model perencanaan di

perguruan tinggi. Fattah (2004:54) mengatakan bahwa:

PPBS merupakan kerangka kerja dalam perencanaan dengan mengorganisasikan informasi dan menganalisisnya secara sistematis. Dalam PPBS, tiap-tiap tujuan suatu program dinyatakan dengan jelas. Dalam proses ini data tentang biaya, keuntungan, kelayakan suatu program disajikan secara lengkap sehingga pengambilan keputusan dapat menentukan pilihan program yang dianggap paling menguntungkan. PPBS diperkenalkan di Amerika Serika dan menjadi populer pada waktu Robert S. Mc Namara pada tahun 1960. Dan di Indonesia sering dipergunakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Implementasi model SP4 berpedoman kepada standar operasional prosedur (SOP)

Perencanaan dan Pengganggaran, dimana proses pembiayaan pendidikan diawal dengan

rencana kerja unit-unit satuan pendidikan tinggi. Siklus ini mengacu kepada Keputusan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2007 tentang Sistem Perencanaan

Departemen Pendidikan Nasional.

Dari hasil penelitian menunjukkan perencanaan pembiayaan pendidikan pada

dasarnya berpusat pada tiga komponen utama, yaitu:

1. Dengan perencanaan, ditunjukkan tujuan yang ingin dicapai yang tertuang dalam visi,

misi dan sasaran yang harus dicapai.

2. Bagaimanakah perencanaan itu dimulai?

3. Bagaimanakah cara mencapai tujuan (visi, misi dan sasaran) yang harus dicapai itu?

Perencanaan pembiayaan pendidikan di Universitas Syiah Kuala menganut pola

perencanaan pendidikan komprehensif, dimana konsep keseluruhan disusun sistemik dan

sistematik. Sistemik merupakan pola penyusunan yang menggunakan sistem bottom up,

yang melibatkan unsur paling dasar yaitu unit kerja terendah (jurusan, bagian dan

fakultas) sampai tingkat universitas. Karena jurusan, bagian dan fakultas merupakan

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

89

ujung tombak pelayanan pendidikan, mereka harus tahu kebutuhan dalam rangka

mencapai tujuan. Implementasi tersebut adalah dengan melaksanakan rapat koordinasi

untuk menyusun teknis perencanaan pada tingkat jurusan, bagian dan fakultas, yang

selanjutnya akan ditindaklanjuti pada tingkat universitas. Rumusan rapat kerja universitas

dijadikan sebagai bahan masukan pengembangan pendidikan tinggi pada Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan, untuk dibahas dalam Musyawarah

Rencana Pembangunan (Musrenbang) pada tingkat eksekutif dan legislatif pusat.

Sedangkan sistematik, menggunakan pola SP4 yaitu melaksanakan perencanaan

pembiayaan pendidikan secara terpadu, berbasis kinerja dan mengacu kepada rencana

strategis, dengan memperhatikan isu-isu strategis dan analisis lingkungan eksternal dan

internal yang tertuang dalam analisis SWOT. Data dan informasi yang akurat dan dapat

dipertanggungjawabkan dirumuskan menjadi skala prioritas perencanaan pembiayaan

pendidikan. Karena dalam merumuskan perencanaan pembiayaan pendidikan akan

berhadapan dengan berbagai kekuatan dan kepentingan yang akan mempengaruhi proses

perumusan. Oleh karena itu, syarat-syarat dalam membuat perencanaan menurut

Syaefudin (2006:83):

a. Mampu mengidentifikasi berbagai kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan (SWOT) yang akan mampu mempengaruhi proses perencanaan.

b. Mampu memahami berbagai jenis pendekatan dalam perencanaan sistem pendidikan.

c. Mampu memformulasikan suatu rancangan pendidikan yang berorientasi kepada aspek-aspek fisik, manajemen dan kurikulum yang disesuaikan dengan aspek-aspek fisik, ekonomi yang berlaku pada lingkungannya.

Adapun langkah-langkah dalam menganalisa perencanaan pembiayaan

pendidikan menurut Syaefuddin (2006:84):

a. Mempelajari bidang telaah dan sistem-sistem sub bidang telaah.

b. Mengumpulkan data.

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

90

c. Mengolah data.

d. Peramalan masa depan.

Sehubungan dengan perencanaan pembiayaan yang menggunakan pola SP4,

maka Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi berkerjasama, berkoordinasi

dan bersinergi dengan Tim SP4 Perguruan Tinggi dalam melaksanakan kegiatan

perencanaan biaya. Hasil koordinasi tersebut, menghasilkan output matriks rencana

program dan anggaran tahunan. Matriks rencana, program, kegiatan dan anggaran

berdasarkan skala prioritas hasil rapat kerja, dan rencana strategis. Rumusan rencana,

program dan kegiatan tahunan tersebut merupakan strategi mencapai visi, misi, tujuan

dan berpedoman kepada analisis SWOT. yang dijadikan acuan dalam penyusunan

rencana pembiayaan tahunan. Matriks rencana, program, kegiatan dan anggaran akhirnya

dirumuskan dalam dokumen perencanaan yang disebut Rencana Program, Kegiatan dan

Anggaran Pendidikan Tinggi sebagai bahan masukan kepada Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Sebagai awal dalam penyusunan

Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) dan Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran (DIPA).

Berkaitan dengan uraian di atas, pengaplikasian pelaksanaan pembiayaan

pendidikan tinggi, diawal dengan penyusunan dokumen usulan program kegiatan dan

anggaran Universitas Syiah Kuala yang mengacu kepada panduan yang telah ditetapkan

oleh Ditjen Dikti. Usulan tersebut ditindaklanjuti sebagai bahan masukan untuk

mendapatkan pagu sementara yang dialokasikan kepada Universitas Syiah Kuala melalui

pertimbangan-pertimbangan kelayakan proposal usulan dengan mengacu kepada

kesesuaian isu-isu strategis, data dan informasi yang akurat berdasarkan analisis SWOT.

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

91

Hal yang mendasar adalah kesesuaian dengan Renstra Pendidikan. Penyusunan dokumen

usulan program, kegiatan dan anggaran dilakukan oleh Biro Administrasi Perencanaan

dan Sistem Informasi, melalui koordinasi Tim SP4 Universitas Syiah Kuala.

Dokumen usulan program, kegiatan dan anggaran mengacu kepada Renstra

Pendidikan, yang merumuskan tiga pilar pembangunan pendidikan yang meliputi:

pemerataan dan perluasan akses pendidikan, peningkatan mutu, relevansi dan daya saing

serta penguatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik. Selain itu program,

kegiatan dan anggaran yang diusulkan tersebut dialokasikan dari sumber penerimaan

yaitu APBN yang meliputi: rutin, pembangunan, PNBP, serta bersumber dari APBD.

Pagu pembiayaan pendidikan Universitas Syiah Kuala dituangkan dalam RKA-

KL pada APBN dan RKA-SKPD pada APBD. Di dalam RKA-KL tersebut tertuang

program, kegiatan dan anggaran yang telah disetujui. Sebagai pedomen pelaksanaan

pembiayaan, maka RKA-KL atau RKA-SKPD dibahas lebih lanjut untuk dijadikan

sebagai DIPA untuk APBN atau DPA untuk APBD. Dengan adanya DIPA atau DPA

maka Universitas Syiah Kuala memiliki legalitas untuk melaksanakan pembiayaan.

2) Pelaksanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di Universitas Syiah Kuala

Tahapan kegiatan setelah dilakukan perencanaan dalam manajemen pembiayaan

adalah pelaksanaan atau implementasi. Suhendrayatna (2008:5) mengemukakan bahwa,

“Pelaksanaan adalah implementasi dari seluruh kegiatan-kegiatan yang berpedoman

kepada standar yang telah ditetapkan. Untuk berbagai proses disiapkan Standard

Operating Procedure (SOP). Proses pendidikan, termasuk pelayanan administrasi

pendidikan dilaksanakan sesuai dengan SOP yang telah ditentukan”. Berdasarkan hasil

penelitian, bahwa langkah pelaksanaan pembiayaan pendidikan terdiri atas:

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

92

a. Penyiapan program.

b. Persetujuan pererencanaan beserta dengan pertimbangan legalnya.

c. Pengaturan unit-unit operasional (pengorganisasian). (Syaefudin, 2006:179).

Pelaksanaan pembiayaan pendidikan menyangkut persiapan rencana-rencana

yang spesifik disertai dengan prosedur-prosedur untuk diterapkan oleh institusi dalam

kerangka sistem pendidikan yang ada. Pelaksanaan pembiayaan pendidikan Universitas

Syiah Kuala mengacu kepada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara.

Perubahan mendasar dalam ketentuan keuangan negara yang diatur dalam

undang-undang ini meliputi pengertian dan ruang lingkup keuangan negara, asas-asas

umum pengelolaan keuangan negara dan ketentuan lain. Selain itu, juga disebutkan

bahwa keuangan negara meliputi dana yang bersumber dari APBN dan APBD. Undang-

undang memberikan kaidah-kaidah dalam pelaksanaan pembiayaan, antara lain :

a. akuntabilitas berorientasi pada hasil; b. profesionalitas; c. proporsionalitas; d. keterbukaan dalam pengelolaan keuangan negara; e. pemeriksaan keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas dan mandiri.

(Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003).

Dengan pemberlakuan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara, terjadi perubahan mendasar dalam perencanaan, penyusunan dan pelaksanaan

anggaran, perubahan tersebut meliputi beberapa pendekatan, yaitu:

a. Pendekatan penyelenggaraan dengan perspektif jangka menengah.

b. Pelaksanaan anggaran secara terpadu.

c. Pelaksanaan anggaran berbasis kinerja (Departemen Keuangan, 2003).

Pendekatan penganggaran dengan perspektif jangka menengah memberikan

kerangka yang menyeluruh, meningkatkan keterkaitan proses perencanaan dan

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

93

penganggaran, mengembangkan disiplin fiskal, mengarahkan alokasi sumber daya agar

lebih rasional dan strategis, serta meningkatkan kepercayaan masyarakat pada kegiatan

pemerintah dengan memberikan pelayanan yang optimal serta lebih efisien.

Penganggaran terpadu dilakukan dengan mengintegrasikan seluruh perencanaan dan

penganggaran sebagai suatu kesatuan yang utuh, menghimpun seluruh kegiatan yang

berasal dari anggaran rutin, anggaran pembangunan dan penerimaan negara bukan pajak

(PNBP) ke dalam satu dokumen perencanaan, yang disebut dengan DIPA atau DPA.

Universitas Syiah Kuala melaksanakan DIPA dan DPA didasarkan pada RKA-KL dan

RKA-SKPD yang mengakibatkan adanya perubahaan pengelolaan biaya pendidikan

dengan dihapuskannya proyek. Orientasi pengelolaan biaya adalah program oriented,

bukan project oriented. Agar pelaksanaan anggaran berjalan tertib, lancar, efisien,

transparan dan dapat dipertanggungjawabkan, maka ditentukan siapa yang menjadi

penanggung jawab masing-masing program dan kegiatan.

Sumber anggaran baik APBN maupun APBA digunakan untuk belanja pegawai,

belanja barang, belanja modal dan belanja bantuan sosial. Menurut Undang-Undang

Nomor 13 Tahun 2005 tentang APBN disebutkan bahwa:

a. Belanja pegawai adalah semua pengeluaran negara yang digunakan untuk membiayai kompensasi dalam bentuk uang atau barang yang diberikan kepada pegawai, sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan, kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.

b. Belanja barang adalah semua pengeluaran negara yang digunakan untuk membiayai pembelian barang dan jasa yang habis pakai untuk memproduksi barang dan jasa, baik yang dipasarkan maupun yang tidak dipasarkan.

c. Belanja modal adalah semua pengeluaran negara yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jaringan, serta dalam bentuk fisik lainnya.

d. Bantuan sosial adalah semua pengeluaran negara dalam bentuk transfer uang/barang yang diberikan kepada masyarakat melalui kementerian/lembaga, guna melindungi dari terjadinya berbagai risiko sosial. (Departemen Keuangan, 2005).

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

94

Semua jenis belanja tersebut terserap dalam pembiayaan rutin, pembangunan

dalam APBN dan APBD.

Menurut Fattah (2004:48), bahwa:

Anggaran rutin atau recufrent expenditure adalah anggaran yang ditunakan untuk membiayai pengeluaran rutin atau berulang-ulang, seperti gaji, barang yang harus sering diganti, serta kegiatan operasional yang bersifat reguler pada suatu lembaga. Anggaran pembangunan atau capital expenditure adalah pengeluaran untuk barang-barang yang tahan lama, seperti gedung sekolah, laboratorium, sarana olahraga, fasilitas belajar lainnya serta bantuan operasional kegiatan penunjang organisasi.

Selain biaya rutin dan pembangunan yang berasal dari pemerintah, pembiayaan

perguruan tinggi juga memperoleh dana dari masyarakat. (Fattah, 2004:158). Segala

bentuk biaya yang berasal dari dana masyarakat dan dikelola untuk pelaksanaan kegiatan

satuan kerja disebut dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). PNBP merupakan

dana yang diperoleh dari masyarakat berdasarkan penjualan produk barang, jasa atau

penyediaan pelayanan. Universitas Syiah Kuala sebagai instutisi penyediaan pelayanan

pendidikan, memperoleh PNBP dari penerimaan SPP mahasiswa, kegiatan-kegiatan

akademik (misalnya: penerimaan mahasiswa baru, dana tambahan, dana pembangunan

serta kegiatan akademik lainnya), penjualan aset dan pemberdayaan potensi perguruan

tinggi yang lainnya.

Pengelolaan PNBP pada perguruan tinggi mengacu kepada Pasal 117 ayat (1)

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Perguruan Tinggi, dimana

disebutkan bahwa:

Pimpinan perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah menyusun usulan struktur tarif dan tata cara pengelolaan dan pengalokasian dana yang berasal dari masyarakat setelah disetujui oleh Senat Perguruan Tinggi. Usulan ini diajukan oleh Rektor/Ketua/Direktur melalui Menteri. Menteri lain atau pimpinan lembaga pemerintah lain kepada Menteri Keuangan untuk disahkan.

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

95

Penggunaan PNBP mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1999

tentang Tatacara Penggunaan Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Bersumber dari

Kegiatan Tertentu. Dengan demikian penggunaan sumber anggaran PNBP harus sesuai

dengan tugas pokok dan fungsi perguruan tinggi. Berkaitan dengan hal tersebut, maka

kegiatan-kegiatan di Universitas Syiah Kuala yang dibiayai anggaran PNBP menyentuh

pada kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Di samping Anggaran rutin, pembangunan dan PNBP, sebagai bentuk kepedulian

Pemerintah Aceh terhadap pengembangan pendidikan tinggi, dialokasikan dana untuk

program perguruan tiggi. Pelaksanaan APBD mengacu kepada arah kebijakan pendidikan

tinggi yang tertuang dalam Rencana Strategis Pendidikan Nanggroe Aceh Darussalam

Tahun 2007 yang menyebutkan :

Program pembangunan perguruan tinggi bertujuan pertama, meningkatkan pemerataan dan perluasan akses bagi semua warga negara melalui program-program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis dan doktor; kedua, meningkatkan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan tinggi dalam rangka menjawab kebutuhan pasar kerja, serta pengembangan IPTEK, untuk memberikan sumbangan secara optimal bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa. (Sekretariat Provinsi NAD, 2007).

Jumlah anggaran rutin Universitas Syiah Kuala Tahun 2008 sebesar Rp

86.262.331.000, semuanya (100,00%) digunakan untuk mendukung pilar penguatan tata

kelola, peningkatan mutu, relevansi dan daya saing. Pelaksanaan belanja pembangunan

sebagian besar (78,22%) atau Rp 29.255.875.000,- dialokasikan untuk mendukung pilar

peningkatan mutu, relevansi dan daya saing, pilar pemerataan dan perluasan akses

sebesar Rp 6.814.000.000,- atau 18,22%. Untuk mendukung pilar penguatan tata kelola,

akuntabilitas dan pencitraan publik hanya sebesar Rp 1.333.736.000,- atau 3,56%.

Pelaksanaan belanja PNBP dialokasikan untuk pilar penguatan tata kelola, akuntabilitas

dan pencitraan publik sebesar Rp 35.657.776.000,- atau 66,81%. Sedangkan untuk

mendukung pilar peningkatan mutu relevansi dan daya saing sebesar Rp

17.712.125.000,- atau 33,19%.

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

96

Pembiayaan pendidikan dari APBA dialokasikan untuk mendukung pilar

pemerataan dan perluasan askes pendidikan sebesar Rp 8.468.100.000,- atau 26,88%.

Untuk mendukung program peningkatan mutu, relevansi dan daya saing sebesar

23.031.900.000,- atau 73,12%.

Keseluruhan jumlah biaya pendidikan Universitas Syiah Kuala tahun 2008

sebesar Rp 208.535.987.000,-, dimana Rp 123.253.843.000,- atau 59,10% untuk

mendukung pilar penguatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik sebesar

33,57% atau Rp 69.999.900.000,- untuk pilar peningkatan mutu, relevansi dan daya

saing dan 7,33% atau Rp 15.282.244.000, untuk pilar pemerataan dan perluasan akses

pendidikan. Dengan demikian menunjukkan sebagian besar digunakan untuk program

penguatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik. Hal tersebut dikarenakan

dalam pilar tersebut terdapat belanja gaji pegawai besar dengan tunjangan-tunjangannya

seluruh pegawai dan karyawan yang relatif besar tertuang dalam belanja rutin .

Dari hasil penelitian bahwa unit cost di Universitas Syiah Kuala pada tahun

anggaran 2008 hanya sebesar Rp 9.769.782,-/mahasiwa. Hal ini sangat jauh dari ideal.

Supriadi (2005:35), mengatakan,”unit cost pendidikan tinggi yang ideal adalah Rp 18

juta per mahasiswa, apabila unit cost tidak memenuhi rasio ideal, maka perguruan tinggi

tersebut akan sulit mengembangkan kegiatan akademik dan pelayanan pendidikan”.

Hasil wawancara dengan beberapa informan, memberi penjelasan bahwa biaya

yang memadai, akan berdampak positif terhadap peningkatan kinerja personil,

peningkatan kesejahteraan staf, peningkatan sarana dan prasarana di Universitas Syiah

Kuala. Pengaruh positif lainnya akan mampu meningkatkan pelayanan kegiatan belajar-

mengajar, yang salah satunya ditunjukkan dalam bentuk peningkatan mutu. Hal tersebut

juga sesuai dengan hipotesis studi tentang pembiayaan pendidikan sekolah yang

dirumuskan oleh Fattah (2004:111), bahwa :

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

97

a. Terdapat hubungan yang positif dan kontribusi yang signifikan antara biaya dengan kualitas belajar mengajar.

b. Terdapat hubungan yang positif dan kontribusi yang signifikan dengan mutu hasil belajar.

c. Terdapat hubungan yang positif dan kontribusi yang signifikan antara mutu proses belajar mengajar-mengajar dengan mutu hasil belajar siswa.

Berkaitan dengan terbatasnya anggaran untuk pelaksanaan pendidikan, bila

diimplementasikan dalam peningkatan fungsi manajemen, maka diperlukan suatu konsep

efisiensi pendidikan. Fattah (2004:35) mengemukakan bahwa:

Efisiensi pendidikan artinya memiliki kaitan erat pendayagunaan sumber-sumber pendidikan yang terbatas sehingga mencapai optimalisasi yang tinggi. Dalam pembiayaan pendidikan, efisiensi hanya akan ditentukan oleh ketepatan di dalam mendayagunakan anggaran pendidikan dengan memberikan prioritas pada faktor-faktor input pendidikan yang dapat memacu pencaain prestasi belajar.

Untuk meningkatkan efisiensi pembiayaan pendidikan tersebut, perlu dilakukan

penekanan biaya pendidikan melalui berbagai jenis kebijakan, antara lain:

1. Menurunkan biaya operasional, 2. Memberikan prioritas anggaran terhadap komponen-komponen input yang

langsung berkaitan dengan proses belajar-mengajar. 3. Meningkatkan kapasitas pemakaian ruang kelas dan fasilitas belajar. 4. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. (Suhendrayatna, 2008:9).

Pengoptimalan fungsi manajemen, melalui penentuan kegiatan yang sesuai

dengan kebutuhan dan prioritas berpengaruh terhadap efektifitas pencapaian tujuan dan

sasaran, apalagi dikaitkan dengan keterbasan sumber daya.

3) Pengendalian pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di Universitas Syiah Kuala

Paradigma pengembangan perguruan tinggi dan pengelolaan keuangan negara

menuntut perlunya sistem pembiayaan pendidikan yang komprehennsif, desentralisasi,

serta menggunakan prinsip transparansi, dan akuntabilitas. Hal ini untuk menjamin

pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang semakin terbatas menjadi lebih efisien

dan efektif serta berkelanjutan.

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

98

Dalam pengelolaan pembiayaan pendidikan, dilakukan melalui tahapan-tahapan

penyusunan rencana, pelaksanaan dan pengendalian. Kegiatan perencanaan, pelaksanaan

dan pengendalian merupakan bagian-bagian dari fungsi manajemen yang saling terkait

dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Ketiganya saling melengkapi dan masing-

masing memberikan umpan balik serta masukan kepada yang lainnya. Perencanaan yang

telah disusun dengan baik, tidak ada artinya jika tidak dilaksanakan dengan baik pula.

Setiap pelaksanaan kegiatan tidak akan berjalan dengan lancar jika tidak didasarkan

kepada perencanaan yang baik. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas alokasi

sumber daya, serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan pembiayaan

pendidikan, dilakukan pengawasan sebagai fungsi pengendalian terhadap pelaksanaan

pelaksanaan pembiayaan pendidikan tinggi.

Siagian (2001:41) menjelaskan:

Tujuan pengawasan adalah untuk membantu para anggota organisasi mengatasi berbagai kelemahan yang terdapat dalam diri masing-masing dan memberikan bimbingan, sehingga terjadi modifikasi perilaku negatif. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengawasan tersebut dapat menentukan langkah korektif yang mungkin diperlukan.

Pengendalian dilakukan untuk menjamin kesesuaian kegiatan dengan tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan. Pengendalian lebih tepat sasaran, baik dari aspek waktu,

fisik dan aspek lainnya apabila didukung dengan pemantauan atau monitoring yang

kontinyu dan berkesinambungan. Monitong dimaksudkan untuk mengamati

perkembangan pelaksanaan kegiatan, mengidentifikasi serta mengantisipasi

permasalahan yang telah dan akan timbul untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin.

Hasil monitoring dijadikan masukan untuk evaluasi, melakukan koreksi atas

penyimpangan kegiatan, akselerasi atas keterlambatan pelaksanaan ataupun klarifikasi

atas ketidakjelasan pelaksanaan rencana.

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

99

Berpijak pada kondisi di atas, pengawasan, pengendalian, monitong dan

pemeriksaan merupakan hal urgen dalam proses manajemen. Dalam kaitan ini Izzettin

dalam Fattah (2000:36) menyatakan, ”Anggaran dapat berjalan efektif jika

mempertimbangkan aspek partisipasi penyusunan anggaran, yaitu keikutsertaaan semua

komponen dalam penyusunan anggaran. Tingkat partisipasi tersebut, pada akhirnya akan

mendorong moral kerja dan inisiatif kerja yang baik”.

Setelah diadakan monitong, dilaksanakan evaluasi, dengan maksud untuk dapat

mengetahui dengan pasti apakah pencapaian hasil, kemajuan dan kendala yang dijumpai

dalam pelaksanaan rencana dapat dinilai dan dapat dipelajari untuk perbaikan dan

pelaksanaan rencana pembiayaan pendidikan yang akan datang. Fokus utama evaluasi

diarahkan kepada keluaran, hasil dan dampak dari pelaksanaan kegiatan yang telah

dilakukan. Oleh karena itu dalam pengelolaan pembiayaan pendidikan yang berprinsip

kepada transparan dan akuntabel, disertai dengan penyusunan indikator kinerja.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembiayaan, kegiatan evaluasi dapat

dilakukan pada berbagai kegiatan yang berbeda, yaitu:

d. Evaluasi pada tahap perencanaan atau ex-ante, yaitu evaluasi dilakukan sebelum diterapkannya rencana pembangunan dengan tujuan untuk memilih dan menentukan skala prioritas dari berbagai alternatif dan kemungkinan cara mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.

e. Evaluasi pada tahap pelaksanaan atau in-going, yaitu evaluasi dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan untuk menentukan tingkat kemajuan pelaksanaan dibandingkan dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.

f. Evaluasi pada tahap pasca pelaksanaan atau ex-post, yaitu evaluasi yang dilaksanakan setelah pelaksanaan kegiatan berakhir, yang diarahkan untuk melihat apakah pencapaian (keluaran, hasil dan dampak) program mampu mengatasi masalah yang ingin dipecahkan. Evaluasi ini digunakan untuk menilai efisiensi (keluaran dan hasil dibandingkan dengan masukan). Efektivitas (hasil dan dampak terhadap sasaran), ataupun manfaat (dampak terhadap kebutuhan) dari suatu program.

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

100

Pengendalian dan evaluasi juga merupakan tugas pokok yang diemban oleh Badan

Penjaminan Mutu Universitas Syiah Kuala. Dalam melakukan pengendalian mutu

terhadap pelaksanaan kegiatan, mengukur kinerja kegiatan dengan berpedoman kepada

indikator kinerja, serta mengevaluasi kegiatan-kegiatan untuk ditindaklanjuti dengan

kebijakan-kebijakan yang strategis. Kegiatan monitoring dan evaluasi harus dilakukan

secara kontinue dan berkesinambungan. Monitoring dan evaluasi pada aspek mutu

dilakukan dengan tinjauan atau visitasi langsung ke unit-unit kerja, dengan melakukan

audit mutu yang objektif, tanpa ada campur tangan dan unsur kepentingan dan

meningkatkan independen lembaga jaminan mutu.

Selain pengendalian dan evaluasi, untuk menjamin pelaksanaan kegiatan agar

sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan adalah melaksanakan pelaporan.

Pelaporan merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam proses pelaksanaan

kegiatan dan pencapaian tujuan. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan informasi

yang cepat, tepat dan akurat kepada stakeholder sebagai bahan pengambilan keputusan

sesuai dengan kondisi yang terjadi serta penentuan kebijakan yang relevan. Di dalam

pelaksanaan kegiatan pelaporan dilakukan secara berkala dan berjenjang.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan, bahwa:

a Berkala dilakukan setiap bulan, 3 bulan (triwulan) dan 6 bulan (semester) atau tahunan.

b. Berjenjang adalah satu unit kerja paling bawah dalam suatu organisasi sampai kepada pucuk pimpinan organisasi, misalnya dari penanggungjawab kegiatan kepada penanggungjawab program, dan penanggungjawab program kepada pimpinan. Berjenjang juga mengandung arti dri satu tingkat pemerintahan kepada tingkat pemerintahan yang lebih tinggi, misalnya dari kabupaten/kota kepada provinsi dan selanjutnya kepada pemerintah pusat.

Untuk mendapatkan hasil yang dapat membeirkan informasi secara maksimal,

diperlukan bentuk format pelaporan yang memadai. Format laporan harus dapat

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

101

menampung informasi yang cukup relevan untuk diketahui, memberikan petunjuk atau

informasi yang memadai untuk melakukan tindakan korektif atau untuk merumuskan

perencanaan periode berikutnya.

Bagian Sistem Informasi yang mempunyai tugas membuat laporan pelaksanaan

program kegiatan pengembangan pendidikan, membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (LAKIP). Format-format LAKIP tersebut merumuskan dan

memberikan informasi tentang capaian dan daya serap pelaksanaan anggaran pendidikan

tinggi. LAKIP dilaporkan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi setiap bulan, 3

bulan dan 6 bulan. Penyusunan LAKIP mengacu kepada Instruksi Presiden Republik

Indonesia (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah.

Untuk menjamin pelaksanaan kegiatan agar tidak menyimpang dari rencana yang

telah ditetapkan adalah dengan melaksanakan kegiatan pengawasan. Kegaitan ini

dilakukan oleh lembaga eksternal, yaitu lembaga pengawasan misalnya Inspektorat

Jenderal Pendidikan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan

Badan Pengawasan Daerah (Bawasda). Merupakan fakta bahwa kompleksnya

penyelenggaraan kegiatan pendidikan disertai dengan penggunaan biayanya, membuat

pemerintah tidak mungkin pemerintah dalam hal ini pemimpin dapat mengawasi secara

langsung. Potensi atas adanya bias informasi dan penyimpangan akan sangat mungkin

terjadi. Oleh sebab itu, dalam melaksanakan tugasnya, pemerintah memerlukan penyedia

informasi obyektif yang dilakukan melalui fungsi pengawasan. Pengawasan tidak lagi

sebatas audit dalam lingkup organisasi pelaksana kegiatan, tetapi juga mencakup

aktivitas jasa konsultasi dan penjaminan mutunya. Fungsi-fungsi itulah yang kini

diemban lembaga pengawasan, baik BPKP, Inspektorat Jenderal maupun Bawasda.

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil · PDF fileBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... A. Hasil Penelitian 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di ... Usulan

102

Pelaksanaan pengawasan diarahkan untuk:

a. Mendorong terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik, meningkatnya pelayanan publik serta terwujudnya iklim yang mencegah KKN;

b. Meningkatkan kepercayaan publik kepada pemerintah melalui program kehumasan hasil pengawasan;

c. Mengembangkan governance system dalam rangka meningkatkan kualitas hasil pengawasan guna memberi dukungan bagi proses pengambilan Kebijakan oleh Presiden. (Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999).

Dengan adanya pengendalian, monitong, evaluasi dan pengawasan, pelaksanaan

kegiatan sesuai dengan yang diharapkan, serta memberikan manfaat yang besar baik bagi

organisasi maupun masyarakat dan wilayah.