bab iv hasil penelitian dan pembahasan...
TRANSCRIPT
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Berdasarkan fokus penelitian yang telah diteliti, maka diuraikan hasil
penelitian sebagai berikut:
4.1.1. Gambaran umum Koperasi Serba Usaha Sinar Cemerlang
Terhadap Masyarakat Pengrajin Genteng Di Desa Tegowanuh
KSU Sinar Cemerlang merupakan koperasi yang bergerak dalam bidang
simpan pinjam dan jual beli genteng dari pengrajin dan anggota. KSU Sinar
Cemerlang berdiri pada tanggal 23 Desember 1995. Tujuan didirikannya KSU
Sinar Cemerlang adalah:
a. Umum
Untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan pendapatan para anggota dan
pengrajin genteng di desa Tegowanuh dengan meingkatkan kegiatan usaha
simpan pinjam sebagai upaya untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan guna
membangun ketahanan dan kemandirian keluarga dan masyarakat pedesaan
terutama desa Tegowanuh yang memberikan dukungan kepada koperasi.
b. Khusus
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi genteng;
- Meningkatkan pendapatan ekonomi pengrajin genteng;
- Meningkatkan ketahanan dan kemandirian pengrajin genteng;
- Meningkatkan ketrampilan dan kemampuan SDM.
Sejarah berdirinya KSU Sinar Cemerlang tidak lepas dari masyarakat
desa Tegowanuh sebagai pengrajin genteng dan kerajinan ini merupakan kegiatan
turun-temurun yang dikerjakan oleh masyarakat Tegowanuh dan dikerjakan
secara tradisional oleh tenaga pria maupun wanita. Seiring perkembangan zaman
dan teknologi, yang semula dikerjakan secara tradisional kemudian dikerjakan
34
menggunakan mesin diesel (molen) sedangkan pencetakan genteng menggunakan
alat pres.
Dengan beralihnya teknologi pembuatan genteng dari tradisonal ke
peralatan modern diperlukan dana yang tidak sedikit, sehubungan dengan hal
tersebut maka didirikan “kelompok usaha bersama” yang diprakarsai oleh 6 orang
pengrajin genteng, kelompok usaha bersama didirikan dengan tujuan untuk dapat
saling membantu permodalan dan memperluas jangkauan pemasaran serta untuk
bisa menstabilkan harga genteng. Seiring dengan berjalanya waktu usaha tersebut
dapat menarik minat para pengrajin yang lain, jumlah anggota tahun berikutnya
menjadi 28 orang sehingga terbentuk koperasi dengan nama “Sinar Cemerlang”
pada tanggal 31 Maret 1998 kelompok usaha tersebut menjadi kelompok usaha
yang berbadan hukum.
Sinar Cemerlang dengan anggota sebanyak 64 orang dan pada bulan
April 2003 berubah nama menjadi KSU Sinar Cemerlang dengan badan hukum
No. 199/ BH/ PAD/ KPK/ UKM/ 11.30/ 5/ IV/ 2003. Tanggal 9 April 2003,
dengan jumlah anggota 91 orang sedangkan seluruh pengrajin genteng yang ada
di Desa Tegowanuh lebih kurang 350 pengrajin. Akan tetapi KSU Sinar
Cemerlang tidak mempunyai peran sebagai pengolahan barang produksi, dan
penyedia sarana produksi terhadap masyarakat pengrajin genteng karena tujuan
awal berdirinya KSU untuk jual beli genteng dan usaha simpan pinjam kepada
anggota pengrajin maupun masyarakat.
Peran koperasi secara khusus yaitu sebagai perkreditan, penyedia dan
penyaluran, pengolahan dan pemasaran, perdagangan dan pengangkutan. koperasi
sendiri masih belum mampu meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat
pengrajin genteng. Hal ini antara lain disebabkan karena belum optimalnya jasa
koperasi terutama bagi anggota dan para pengrajin genteng.
35
Struktur organisasi Koperasi Serba Usaha Sinar Cemerlang
Gambar 4.1 Bagan struktur organisasi Sinar Cemerlang
BADAN
PENGAWAS KETUA
ISRANTO TRI AGUS S. S.H
J PRAYITNO
ANGGOTA
DARMANTO
ANGGOTA
AMAROYAH
BENDAHARA
MUPANGAT
SEKERTARIS
SUSILO R
MANAGER
DIPO A ZAENI
PL
SUYOTO
PL
ZAMRODIN
PL
RAT
36
Penelitian ini mengambil sampel yaitu 8 informan diantaranya 1 Ketua
Koperasi, 2 pengurus dan 5 anggota koperasi. Berdasarkan penelitian yang telah
dilaksanakan dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi,
diperoleh hasil penelitian sebagai berikut.
4.1.2. Peran KSU Sinar Cemerlang dalam Kegiatan Usaha Masyarakat
Pengrajin Genteng di Desa Tegowanuh
Koperasi merupakan badan usaha yang bertujuan untuk menyejahterakan
anggota maupun masyarakat dalam mendirikan koperasi perlu adanya peran yang
maksimal untuk lebih meningkatkan usaha masyarakat yang ada disekitar
koperasi tersebut. Menurut Anoraga dan Widiyanti tentang peran koperasi,
menyebutkan bahwa peran koperasi ada 4 yaitu perkreditan, penyedia dan
penyaluran sarana produksi, pengolahan dan pemasaran hasil produksi,
perdagangan dan pengangkutan. Peran koperasi juga berdasarkan pasal 4 UU No
25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, menyebutkan bahwa ada 4 fungsi dan
peran koperasi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti melalui teknik
pengumpulan data yang berupa wawancara mengenai peran KSU Sinar
Cemerlang dalam kegiatan usaha masyarakat pengrajin genteng di Desa
Tegowanuh Kab Temanggung, dibahas dalam uraian berikut.
1. Peran KSU sebagai perkreditan.
Suatu koperasi harus memiliki peran sebagai perkreditan baik untuk
anggota maupun masyarakat. Harus diketahui untuk mengetahui tingkat
pencapaian hasil suatu organisasi atau koperasi dihubungkan dengan peran
yang meimiliki suatu organisasi atau koperasi tersebut serta mengetahui
dampak positif maupun negatif dari suatu kebijakan koperasi. Tujuan utama
dari KSU Sinar Cemerlang adalah melakukan usaha perkreditan, bidang
usaha perkreditan ini melayani simpan pinjam bagi anggota, pengrajin dan
masyarakat. Dalam KSU Sinar Cemerlang terdapat berbagai bidang program
kerja antara lain:
37
A. Bidang Administrasi dan Organisasi
a. Administrasi, program kerja administrasi adalah kegiatan yang
bertujuan untuk meningkatkan tertib administrasi/pembukuan
sehingga mempermudah pengecekan, pemeriksaan, pengawasan oleh
anggota, fasilitator, audit maupun pihak lain. Meningkatkan
efektivitas kerja pengurus sesuai dengan bidang tugasnya dengan
mengacu pada rencana kerja.
b. Organisasi, program kerja organisasi bertujuan untuk menjalin
hubungan kerja pihak ketiga atas dasar saling menguntungkan,
menambah anggota baru atas kesepakatan anggota dalam RAT serta
meningkatkan kualitas pengurus, pengelola, dan karyawan dalam
rangka meningkatkan pelayanan terhadap anggota.
B. Bidang Keuangan
Bidang keuangan atau permodalan, merupakan kegiatan usaha simpanan
wajib bagi anggota sebesar Rp 10.000,00 serta mengusahakan pinjaman
pada pihak ketiga bila diperlukan.
C. Bidang Usaha
Upaya meningkatkan kualitas pengurus, pengelola, dan karyawan dalam
rangka meningkatkan pelayanan terhadap anggota. Koperasi memiliki
beberapa bidang usaha antara lain:
a. Simpan Pinjam merupkakan kegiatan utama di KSU Sinar Cemerlang,
dalam kegiatan simpan-pinjam ada beberapa ketentuan yang
diterapkan di KSU Sinar Cemerlang yaitu:
1. Tabungan Sukarela dapat diambil sewaktu-waktu dengan memberi
tahu sebelumnya dan diberi jasa 6% pertahun tanpa biaya
administrasi;Besarnya pinjaman maksimal Rp 30.000.000,- dengan
melihat kondisi kas dan banyaknya pemohon, dengan ketentuan
angsuran untuk pinjaman sampai dengan 10 juta diangsur maksimal
30 kali, pinjaman 10 juta s/d 30 juta diangsur maksimal 40 kali;
2. Jasa pinjaman <15 juta adalah 1,5% perbulan, pinjaman15 s/d 30
juta dikenakan jasa pinjaman 1,25%
38
3. Saat melakukan peminjaman dan dikenakan biaya administrasi
2,5% dan wajib menyimpan minimal Rp 50.000,- untuk pinjaman
<10 juta, dan Rp 100.000,- untuk pinjaman >10 juta;
4. Syarat-syarat pinjaman sesuai dengan peraturan yang berlaku.
b. Perbaikan dan penambahan Sarpas Kantor
Membeli maupun memperbaiki barang-barang yang penting untuk
keperluan kantor.
D. Bidang Sosial
a. Kegiatan dalam bidang sosial adalah memberikan sumbangan uang Rp
150.000,- apabila ada pihak keluarga dari anggota yang meninggal.
b. Uang hadir dan mengikuti RAT Rp 25.000,-/ anggota.
c. Membantu sarana dan prasarana peribadatan, baik berupa uang atau
barang yang bertujuan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada
Tuhan YME.
2. Peran KSU Sebagai Penyedia dan Penyaluran saranaproduksi
Fungsi koperasi sebagai penyedia dan penyaluran barang produksi
adalah menyediakan sarana produksi sebelum dan sesudah diproduksi.
Sarana untuk keperluan industri/kerajinan seperti barang mentah untuk
keperluan kerajinan dan penyedia barang-barang keperluan sehari-hari
khususnya bahan pokok dan jasa-jasa lainya. Sedangkan dalam hal
penyaluran sarana-sarana produksi, KSU diharapkan dapat menjadi agen
untuk mencari bahan pokok barang produksi supaya bahan yang dibutuhkan
harga lebih murah.
Peran penyedia dan penyaluran di KSU Sinar Cemerlang kurang
diutamakan, dimana penyediaan yang dilakukan oleh KSU Sinar Cemerlang
hanya sebatas menyediakan modal dana yang dibutuhkan bagi anggota,
pengrajin maupun masyarakat, sedangkan untuk penyediaan sarana produksi
seperti barang mentah keperluan produksi KSU Sinar cemerlang tidak
menyediakan. Untuk kegiatan penyaluran barang produksi para pengrajin
genteng tidak menggunakan KSU untuk kegiatan penyaluran mencari barang
pokok, dikarenakan keterbatasan SDM. Selain itu juga dengan banyaknya
39
pengrajin genteng, menyebabkan barang-barang pokok yang diperlukan oleh
pengrajin genteng tidak bisa dipenuhi oleh KSU melainkan para pengrajin
mencari bahan sendiri untuk keperluan produksi.
3. Peran KSU Sebagai Pengolahan dan Pemasaran hasil produksi
Pengolahan yaitu KSU mampu memproduksi genteng sendiri di dalam
KSU tersebut, dimana KSU mengerakan para anggota untuk dibina sehingga
menghasilkan produk yang lebih berkualitas. Sedangkan pemasaran yaitu
KSU dapat membantu pengrajin dalam menjual hasil produksi. Pemasaran
hasil produksi dilakukan agar masyarakat lebih mudah dan tidak perlu
mencari pembeli sendiri untuk membeli hasil produksinya.
Berdasarkan hasil penelitian, peran KSU Sinar Cemerlang sebagai
pengolahan dan pemasaran bagi para pengrajin genteng bahwa kegiatan
tersebut tidak ada di KSU Sinar Cemerlang, dalam hal ini KSU Sinar
Cemerlang juga tidak melakukan pengolahan produksi genteng dan tidak
memberikan bimbingan pembuatan genteng yang lebih berkualitas kepada
para pengrajin dikarenakan banyaknya para pengrajin genteng yang ada
sehingga KSU tidak mampu melakukan bimbingan kepada para pengrajin
genteng. disisi lain program bimbingan untuk pengolahan barang produksi
tidak sukses dilakukan di KSU Sinar Cemerlang karena ahli pertama yang
membuat program binaan KSU sudah tidak mampu. Akan tetapi untuk
meningkatkan kualitas barang produksi KSU melakukan program Study
Banding, diharapkan program ini dapat menambah wawasan bagi para
pengrajin genteng.
Sedangkan untuk program pemasaran barang produksi tidak
sepenuhnya pemasaran dilakukan oleh KSU Sinar Cemerlang, dikarenakan
keterbatasan pengurus koperasi dan rendahnya jangkauan pemasaran bagi
para pengrajin genteng. Jangakuan pemasaran yang dicakup masih meliputi
kawasan Jawa Tengah. disini kesuksesan pemasaran para pengrajin genteng
tidak tergantung kepada KSU Sinar Cemerlang. Dimana para pengrajin
genteng harus mampu mencari pembeli sendiri untuk menjual barang
produksi mereka.
40
Dulu saat KSU masih aktif dalam bidang pemasaran,dalam
memasarkan produk genteng KSU akan memasarkan genteng melalui
distributor, toko penjual bahan bangunan (toko besi), pedagang atau bakul
yang membeli di tempat produksi, juga melalui pola kerja sama dengan dinas
atau instansi tertentu dan pemborong. Biasanya sebelum barang dipasarkan,
produk perlu diseleksi dari segi harga, dimana harga disesuaikan dengan
kondisi pasar dan strategi promosi.
4. Peran KSU Sebagai Perdagangan dan pengangkutan hasil produksi
Perdagangan yang dilakukan koperasi bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan pokok masyarakat. Sedangkan pengangkutan bertujuan untuk
membantu masyarakat dalam mempermudah kegiatan penjualan barang
produksi dengan menggunakan alat transportasi yang disediakan.
Upaya dalam melaksanakan perdagangan oleh KSU Sinar Cemerlang
masih dalam proses rencana. Dimana fokus kegiatan yang dilakukan KSU
Sinar Cemerlang saat ini hanya kegiatan simpan pinjam. Untuk rencana
selanjutnya KSU Sinar Cemerlang akan melakukan kegiatan perdagangan
bukan hanya perdagangan untuk produksi genteng akan tetapi perdagangan
dalam hal melakukan penjualan barang pokok yang dibutuhkan masyarakat
yaitu menjual keperluan sehari-hari seperti sembako.
Kegiatan pengangkutan barang produksi di KSU Sinar Cemerlang juga
sedang berencana untuk membeli truk. Truk digunakan untuk
mendistribusikan produk dari produsen ke konsumen agar dimasa mendatang
dapat menangkut beban yang lebih banyak akan tetapi hemat biaya.
5. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
Sebagai upaya pemenuhan kebutuhan anggota maupun masyarakat,
koperasi perlu memperhatikan masalah yang berkaitan dengan kesejahteraan
ekonomi anggota maupun masyarakat. Selain itu koperasi juga tetap
berpegang pada prinsip-prinsip koperasi.Dengan itu dalam melaksanakan
41
fungsi dan perannya koperasi perlu berpegang pada prinsip koperasi agar
dengan adanya koperasi masyarakat lebih sejahtera dalam berwirausaha.
Upaya yang dilakukan KSU Sinar Cemerlang dalam membangun dan
mengembangkan potensi anggota maupun masyarakat dilakukan dengan cara
memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi para anggota,
pengrajin maupun masyarakat, dan memotivasi para anggota agar lebih
bekerja keras dalam berusaha. Pihak pengurus koperasi memberikan motivasi
kepada anggota pada saat melakukan RAT. Selain itu KSU Sinar Cemerlang
dalam kaitanya dengan menyejahterakan anggota maupun masyarakat adalah
melakukan jenis kegiatan yang sesuai dengan prinsip koperasi antara lain:
keanggotaan bersifat sukarela, adanya pembagian SHU, tidak diskriminatif
terhadap agama dalam berorganisasi, serta menjual barang sesuai dengan
harga pasar. Dengan hal semacam ini maka menimbulkan rasa sejahtera bagi
anggota KSU Sinar Cemerlang maupun masyarakat di Desa Tegowanuh.
6. Mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat
Peran yang dilakukan koperasi harus mampu meningkatkan kualitas
hidup manusia dan masyarakat. Diharapkan dengan adanya koperasi agar
masyarakat mampu meningkatkan kualitas kehidupannya melalui usaha yang
ditekuninya.
Berkaitan dengan ini, untukmeningkatkan ketrampilan dan kemampuan
SDM pengrajin genteng. KSU Sinar Cemerlangmelakukankegiatan Study
Banding ke Kebumen, di mana Kebumen termasuk wilayah yang terkenal
dengan pembuatan genteng yang berkualitas tinggi, dengan kegiatan ini
diharapkan anggota dapat meningkatkan kualitas genteng yang diproduksi.
7. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.
Upaya yang dilakukan KSU Sinar Cemerlang berkaitan dengan hal ini
adalah melaksanakan RAT dengan tepat waktu, RAT dilaksanakan 1 tahun
sekali per Januari, dan untuk memperkokoh kerukunan pengurus KSU juga
melaksanakan rapat pengurus yang dilaksanakan 12 kali dalam 1 tahun.
42
8. Mewujudkan dan berusaha untuk mengembangkan perekonomian nasional
yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi.
Berkaitan dengan hal tersebut upaya yang dilakukan KSU Sinar
Cemerlang adalah melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan simpan
pinjam dana, dengan adanya jasa simpan pinjam maka pengrajin dapat
mengembangkan usahanya dengan maksimal. Dengan hal itu juga banyak
warga yang mempunyai kegiatan yang bermanfaat sehingga pendapatan
mereka meningkat.
9. Mengurangi tingkat penganggurandan kemiskinan
Perkembangan kegiatan koperasi yang dilakukan oleh KSU Sinar
Cemerlang membawa dampak positif bagi masyarakat dimana usaha koperasi
sangat mempengaruhi perkembangan kesempatan kerja bagi masyarakat.
Dengan pemberian pinjaman dana maka banyak warga yang menggunakan
untuk membuka usaha kerajinan genteng, dengan hal ini maka tingkat
pengangguran dan kemiskinan di Desa Tegowanuh semakin sedikit.
10. Mengurangi tingkat Urbanisasi
Adanya koperasi maka semakin banyak masyarakat yang tidak
berkeinginan untuk meninggalkan desamereka untuk mencari pekerjaan.
Sebab dengan adanya koperasi masyarakat dapat menggunakan jasa koperasi
seperti peminjaman dana, dan juga semakin banyaknyakesempatan untuk
membuka usaha unit kerajinan.
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian
Sepuluh peran yang ditemukan dalam KSU Sinar Cemerlang dapat
dikelompokan menjadi dua peran, yaitu peran secara langsung dan peran secara
tidak langsung. Peran secara langsung dengan adanya KSU Sinar Cemerlang
sesuai dengan peran yang telah dikemukakan Anoraga dan Widiyanti (2003:24)
dan peranberdasarkan pasal 4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian. Sedangkan peran secara tidak langsung berkaitan dengan pengaruh
positif koperasi terhadap kehidupan masyarakat. Oleh karena itu terdapat kaitan
43
yang sangat erat antara peran koperasi dengan kesuksesan usaha dari para
pengrajin genteng.
Peran langsung di KSU Sinar Cemerlang terkait dengan beberapa hal antara
lain peran secara khusus yaitu perkreditan, penyedia dan penyaluran, pengolahan
dan pemasaran, perdagangan dan pengangkutan serta peran secara umum
berdasarkan pasal 4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian.Peran koperasi pada KSU Sinar Cemerlang merupakan hal
terpenting untuk mencapai tujuan koperasi, karena peran koperasi merupakan
dasar bagi kesuksesan usaha para pengrajin genteng. Koperasi tidak hanya
dibentuk untuk kemajuan koperasi itu sendiri akan tetapi pembentukan koperasi
didasari atas keperluan masyarakat setempat dan kesejahteraan anggota maupun
para pengrajin genteng. Sementara itu peran koperasi yang optimal adalah cara
untuk mempertahankan agar masyarakat merasa puas dengan jasa yang disediakan
koperasi. Penelitian ini telah menemukan berbagai hal terkait dengan peran KSU
Sinar Cemerlang, yang akan dibahas berikut:
1. Peran secara langsung
Pada dasarnya peran langsung koperasi terbagi menjadi 2 peran, yaitu
peran secara khusus dan peran secara umum. Peran KSU secara khusus
terkait dengan beberapa hal sesuai dengan peran yang telah dikemukakan
Anoraga dan Widiyanti (2003:24) bahwa KSU memiliki peran:
1. Perkreditan, KSU mempunyai peran sebagai badan usaha yang mampu
menyediakan keperluan produksi dan menyediakan kebutuhan modal
investasi dan modal kerja atau usaha bagi anggota KSU dan warga desa
umumnya.
2. Penyedia dan penyaluran sarana-sarana produksi, dalam hal ini KSU
sebagai penyedia yaitu menyediakan sarana produksi, sarana untuk
kegiatan yang berhubungan dengan keperluan industri/kerajinan seperti
barang sebelum diproduksi untuk keperluan kerajinan dan menyediakan
barang-barang pokok kebutuhan masyarakat sehari-hari. Penyaluran
sarana-sarana produksi, KSU diharapkan dapat menjadi agen untuk
44
mencari bahan pokok barang produksi supaya bahan yang dibutuhkan
harga lebih murah.
3. Mengolah dan memasarakan hasil produksi/industri, Pengolahan yaitu
KSU mampu memproduksi unit kerajinan sendiri di dalam KSU tersebut
di mana KSU menggerakan SDM untuk dibina sehingga menghasilkan
produk yang lebih berkualitas. Sedangkan penyaluran yaitu KSU mampu
melakukan penyaluran penjualan hasil produksi bagi KSU sendiri anggota
maupun masyarakat. Penyaluran hasil produksi dilakukan agar masyarakat
lebih mudah dalam menjual hasil produksinya.
4. Kegiatan perekonomian lainya seperti perdagangan, pengangkutan dan
sebagainya.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan Anoraga dan Widiyanti
(2003:24) bahwa, di KSU Sinar Cemerlang tidak sepenuhnya peran tersebut
membantu kegiatan usaha masyarakat. Dimana dalam KSU Sinar Cemerlang
tujuan utama berdirinya adalah untuk kegiatan perkreditan yang berhubungan
dengan kegiatan simpan pinjam. Sedangkan penyedia, penyaluran dan
pengolahan, pemasaran serta perdagangan dan pengangkutan belum
dilaksanakan di dalam koperasi. Akan tetapi untuk sistem pemasaran KSU
Sinar Cemerlang sudah membantu para pengrajin meski tidak secara optimal.
Selain banyaknya anggota dan masyarakat yang memiliki usaha unit
kerajinan juga karena kurangnya fasilitas dan sarana untuk kegiatan
pemasaran hasil produksi.
Secara umum perankoperasi berdasarkan pasal 4 Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian adalah sebagai berikut:
a. Untuk membangun dan mengembangkan potensi dan kemempuan
masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial;
b. Meningkatkan kualitas SDM;
c. Memperkuat perekonomian rakyat sebagai dasar ketahanan perekonomian
nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya;
d. Untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional dengan
berlandaskan asas kekeluargaan.
45
Berdasarkan uraian pasal 4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian, KSU Sinar cemerlang telah melaksanakan perannya
dengan maksimal dimana terdapat peran yang sangat berdampak positif bagi
masyarakat. Dengan adanya KSU Sinar Cemerlang membawa dampak positif
baik bagi anggota, pengrajin, masyarakat.
Dilihat dari Sisi anggota dapat melayani pembiayaan dalam
mengembangkan usahanya, meningkatkan kesejahteraan bagi para anggota,
memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi para anggota,
mengembangkan usaha dan meningkatkan pendapatan para anggota dan
pengrajin genteng. Pemberian rasa kesejahteraan bagi anggota sangat berarti
dan bermanfaat bagi anggota koperasi dimana menciptakan hubungan yang
positif antara anggota dan koperasi.
Dilihat dari sisi pengrajin selain mendapat pelayanan pembiayaan juga
mendapat pembinaan atau pelatihan sehubungan dengan peningkatan kualitas,
bagi masyarakat yang semula tergantung kepada pengumpul genteng
sekarang mulai menggunakan jasa koperasi sebagai usaha simpan pinjam,
memotivasi tingkat kerja pengrajin agar lebih berkualitas. Selain itu
masyarakat juga memiliki kualitas diri untuk meningkatkan ketrampilan dan
kemampuan SDM mereka, meningkatkan pendapatan ekonomi pengrajin
genteng. Peran tersebut merupakan peran yang sangat mempengaruhi
kehidupan masyarakat. Dimana peran tersebut secara langsung dapat
mengubah kehidupan masyarakat.
Pentingnya peran yang maksimal adalah untuk mempertahankan
anggota, nasabah agar tetap terpenuhi kebutuhan usahanya.
Menurut Mutis (2004:5-6) Peran koperasi dalam lingkup ekonomi
mempunyai manfaat:
“Pertama koperasi memicu Internal Benefit buat anggota anggotanya, baik
berupa manfaat ekonomis, seperti peningkatan tabungan, sumber kredit
murah, peningkatan pendapatan akibat memperoleh SHU, serta pembelian
input barang-barang lain lebih murah serta mendapatkan bagian harga yang
adil bagi anggota yang disalurkan melalui koperasi. Kedua sebagai Economic
46
Entity, koperasi meningkatkan interaksi antar manusia maupun interaksi
sosial yang semakin bermutu untuk menggapai pengembangan SDM”.
Peran Koperasi dapat dipandang sebagai program yang sangat utama
untuk kesuksesan koperasi tersebut. Dengan peran yang cukup maka para
anggota, pengrajin maupun masyarakat akan lebih luas dalam menjalankan
kegiatan usahanya. Sangatlah penting bagi KSU untuk memiliki peran sesuai
dengan peraturan yang telah dibuat pemerintah. Peran yang sesuai dengan
peraturan dari pemerintah akan mendorong tercapainya tujuan koperasi yang
efektif.
Menurut Chaniago dan Sirodjudin (1980:42) KSU berasaskan
kekeluargaan dan gotong- royong, bertujuan untuk mengembangkan:
1. Ideologi dan kehidupan perkoperasian
2. Kesejahteraan anggota khususnya, kemampuan daya kreasi, usaha anggota
untuk meningkatkan produksi dan penjualan.
Apabila dari koperasi ada dorongan untuk melaksanakan perannya dengan
baik maka akan memicu pada kesejahteraan masyarakat luas dan anggota
koperasi. Dan pada akhirnya tujuan dan harapan dari koperasi akan tercapai
dan mewujudkan kesuksesan masyarakat danpara pengrajin genteng.
2. Peran tidak langsung
Selain terdapat peran yang langsung koperasi juga berperan secara tidak
langsung dalam proses kesuksesan usaha para pengrajin genteng. Peran yang
secara tidak langsung berhubungan dengan usaha-usaha koperasi dalam
memenuhi kebutuhan masyarakatdan berpengaruh positif terhadap perubahan
kehidupan masyarakat. Beberapa peran yang diberikan koperasi terhadap
masyarakat mempengaruhi kehidupan masyarakat antara lain:
a. Mengurangi pengangguran dan kemiskinan
Pengangguran merupakan kondisi dimana seseorang tidak
mendapatkan kesempatan kerja untuk memperbaiki hidupnya. Dampak
utama dari pengangguran adalah kemiskinan, kemiskinan merupakan
masalah yang sangat umum jika seseorang tidak mampu menggali
47
ketrampilan yang ada. Kemiskinan merupakan kondisi seseorang
dengan sumberdaya (material, sosial dan budaya) yang sangat terbatas
(European Union dalam Khomsan, (2015:2). Menurut pengertian tersebut
sumber daya yang menyebabkan kemiskinan meliputi material, sosial, dan
budaya.
Sumber daya sosial biasanya berhubungan dengan SDM dimana
kemiskinan dipengaruhi oleh manusia itu sendiri rendahnya motivasi yang
timbul dari diri seseorang sehingga mengakibatkan tingginya tingkat
kemiskinan. Faktor timbulnya kemiskinan disebabkan karena masyarakat
desa yang kurang memiliki fasilitas pendidikan, kesehatan dan
komunikasi.
Menurut Sholeh (2010) dalam Khomsan (2015:1), kemiskinan merupakan
ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar dan memperbaiki
keadaan, kurangnya kesempatan berusaha, hingga pengertian yang lebih
luas yang memasukkan aspek sosial dan moral.
Telah dikemukan bahwa kemiskinan terjadi akibat seseorang kurang
kesempatan berusaha dimana kesempatan tersebut didorong dari diri
manusia itu sendiri.
Ada beberapa faktor penyebab kemiskinan, menurut Both dan Firdausy
(1996:8) dalam Dauly (2009:5), berdasarkan kerangka pemikirannya.
48
Gambar 4.2. Beberapa Faktor Utama penyebab kemiskinan
menurut Both dan Firdausy (1996:8) dalam Daulay (2009:5)
Kesimpulan dari bagan tersebut bahwa,kemiskinan bukan hanya
dipengaruhi oleh faktor ekonomi tetapi juga dipengaruhi faktor sosial
budaya, faktor geografi dan lingkungan, juga faktor personal dan fisik.
Beberapa faktor kemiskinan tersebut dapat diatasi koperasi dikarenakan
adanya kegiatan koperasi yang berpengaruh terhadap pendapatan
masyarakat seperti kegiatan simpan pinjam. Rendahnya tingkat
pengangguran dan kemiskinan berartitelah berhasilnya peran koperasi dan
membawa dampak positif secara tidak langsung. Menyadari pentingnya
peran koperasi, berbagai upaya telah dilakukan baik oleh gerakan koperasi
maupun pemerintah yaitu dengan cara memberikan motivasi untuk lebih
meningkatkan kualitas SDM. Tujuannya supaya koperasi maupun
masyarakat tangguh dan mandiri.
b. Mengurangi Urbanisasi
Faktor Ekonomi
- Kurang Modal
- Rendahnya Teknologi
Keterbatasan
dalam
mengakses
- Pasar Produk
- Fasilitas
Publik
- Fasilitas
kredit
Faktor Sosial dan Budaya
- Rendahnya Keahlian dan
Pendidikan
- Terbatasnya kesempatan kerja
- Cultur poverty
Faktor Geografi dan Lingkungan
- Keterbatasan SDA
- Penyakit
- Kurang Suburnya lahan
Faktor Personal dan Fisik
- Umur/usia
- Jenis Kelamin
- Kesehatan
Kemiskinan
49
Rendahnya tingkat urbanisasi merupakan peran yang nyata dimana
koperasi telah memberikan jasanya terhadap pembangunan ekonomi.
Kegiatan usaha koperasi yang dilakukan memberikan banyaknya
kesempatan kerja karena masyarakat terdorong untuk menggunakan jasa
koperasi sebagai jalan untuk meningkatkan ketrampilan mereka.
Menurut prawiro (1981:106), urbanisasi merupakan suatu perpindahan
kebudayaan atau pandangan hidup dan tingkah laku.
Perpindahan kebudayaan, pandangan hidup dan tingkah laku merupakan
upaya yang dilakukan seseorang untuk memperbaiki kehidupannya.
Menurut Utoyo (2006:53), segala keterbatasan dan permasalahan
masyarakat pedesaan merupakan faktor pendorong terjadinya urbanisasi.
Beberapa permasalahan sosial yang menjadi daya dorong urbanisasi antara
lain sebagai berikut:
1. Menyempitnya lahan pertanian yang menjadi mata pencaharian utama
masyarakat. Akan tetapi permasalahan tersebut dapat dibantu dengan
adanya koperasi, peran koperasi sebagai sarana simpan pinjam dana
dapat memberikan bantuan kepada masyarakat untuk tetap membuka
usaha.
2. Jumlah penduduk pedesaan yang semakin tinggi memerlukan pekerjaan
yang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Peran
koperasi yang dimanfaatkan oleh masyarakat dapat mengatasi tingkat
pengangguran, karena jasa yang ada pada koperasi sebagai sarana
perkreditan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengatasi pengangguran
yang ada di desa.
3. Tingkat upah kerja di desa umumnya relatif lebih kecil jika
dibandingkan dengan di kota. Hal ini jika dihubungkan dengan peran
koperasi, masyarakat desa bukan mencari upah kerja karena masyarakat
yang meminjam dana dari koperasi bukan bekerja kepada orang lain
tetapi dapat membuka usaha sendiri.
4. Harapan masyarakat desa untuk meningkatkan taraf hidup. Dengan
didirikannya koperasi, harapan masyarakat desa dan taraf hidup
50
masyarakat meningkat, karena tersedianya fasilitas yang disediakan
oleh koperasi.
5. Fasilitas sosial, di wilayah pedesaan relatif lebih terbatas. Dengan
tersedianya fasilitas koperasi bukan hanya membantu meningkatkan
pendapatan masyarakat, tetapi mengurangi tingkat urbanisasi.
Berkaitan dengan ini KSU Sinar Cemerlang mampu mengubah
masyarakat untuk menggali ketrampilannya, dengan memanfaatkan jasa
koperasi dengan cara mengubah pandangan hidup sendiri dengan cara
membuka usaha kerajinan untuk memperbaiki kehidupannya. Pemberian
peran yang maksimal sangat bermanfaat, karena koperasi dapat
meningkatkan semangat para pengrajin.
Hal seperti inilah yang selama ini belum dibahas dalam teori mengenai
peran koperasi seperti dikemukakan oleh Anoraga dan Widiyanti, serta
pasal 4 UU No 25 Tahun 1992. Bahwa peran koperasi bukan hanya
sebagai perkreditan, menyediakan dan menyalurkan sarana produksi,
mengolah dan memasarkan barang hasil produksi, perdagangan dan
pengangkutan. Akan tetapi setelah peneliti melakukan penelitian di KSU
Sinar Cemerlang terdapat peran koperasi yang secara tidak langsung
mempengaruhi anggota maupun masyarakat.
Maka dari itu, kedepan perlu diungkapkan bahwa salah satu peran KSU
secara tidak langsung adalah mengurangi pengangguran, kemiskinan dan
mengurangi tingkat urbanisasi. Adanya KSU Sinar Cemerlang membuat
masyarakat Tegowanuh untuk tidak melakukan urbanisasi. Dorongan
naluri yang ada dalam dirinya untuk tidak berurbanisasi terbentuk akibat
rasa nyaman tinggal di desa, dan hal ini merupakan dampak keberadaan
KSU Sinar Cemerlang. Dari berbagai pembahasan tersebut, penulis
menemukan konsep baru terkait dengan peran koperasi, yaitu Dorongan
Naluri. Konsep ini meliputi dorongan untuk mempertahankan hidup,
dengan cara mengubah sisi pandang hidup dan memanfaatkan kesempatan
yang ada untuk suatu kegiatan dalam usaha.