bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1. kondisi...

29
35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa TK Pertiwi Banjaran Salatiga yang terdiri dari 16 siswa yang rata-rata berusia 4-5 tahun. Berdasarkan informasi yang diperoleh melalui wawancara dengan Kepala TK Pertiwi Banjaran Salatiga diketahui bahwa kreativitas siswa TK masih perlu dikembangkan. Hal ini ditunjang oleh data awal kreativitas siswa TK Pertiwi Banjaran Salatiga yang tercantum dalam Penilaian Perkembangan Anak Didik seperti dilaporkan dalam Tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Data Awal Kreativitas Siswa TK Pertiwi Banjaran Salatiga 2011/2012 No Kode Nama L/P Aspek Kreativitas Aspek 1 *) Aspek 2 *) Rata-rata 1 AA L Cukup Baik Baik Baik 2 AN P Baik Baik Baik 3 AY P Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik 4 DN P Baik Cukup Baik Baik 5 ER L Baik Baik Baik 6 ND L Baik Baik Baik 7 WY L Baik Baik Baik 8 ZK L Baik Cukup Baik Baik 9 SP P Cukup Baik Baik Baik 10 SN P Cukup Baik Masih Perlu Bimbingan Cukup Baik 11 RR P Baik Baik Baik 12 GL L Masih Perlu Bimbingan Masih Perlu Bimbingan Masih Perlu Bimbingan 13 KR L Cukup Baik Masih Perlu Bimbingan Cukup Baik 14 MC L Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik 15 NU P Cukup Baik Masih Perlu Bimbingan Cukup Baik

Upload: lydang

Post on 07-Apr-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1806/5/T1_132008022_BAB IV.pdfpensil warna, siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Kondisi Awal Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa TK Pertiwi Banjaran Salatiga

yang terdiri dari 16 siswa yang rata-rata berusia 4-5 tahun. Berdasarkan informasi

yang diperoleh melalui wawancara dengan Kepala TK Pertiwi Banjaran Salatiga

diketahui bahwa kreativitas siswa TK masih perlu dikembangkan. Hal ini

ditunjang oleh data awal kreativitas siswa TK Pertiwi Banjaran Salatiga yang

tercantum dalam Penilaian Perkembangan Anak Didik seperti dilaporkan dalam

Tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1

Data Awal Kreativitas Siswa TK Pertiwi Banjaran Salatiga

2011/2012

No Kode

Nama L/P

Aspek Kreativitas

Aspek 1 *) Aspek 2 *) Rata-rata

1 AA L Cukup Baik Baik Baik

2 AN P Baik Baik Baik

3 AY P Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik

4 DN P Baik Cukup Baik Baik

5 ER L Baik Baik Baik

6 ND L Baik Baik Baik

7 WY L Baik Baik Baik

8 ZK L Baik Cukup Baik Baik

9 SP P Cukup Baik Baik Baik

10 SN P Cukup Baik Masih Perlu Bimbingan Cukup Baik

11 RR P Baik Baik Baik

12 GL

L

Masih Perlu

Bimbingan Masih Perlu Bimbingan

Masih Perlu

Bimbingan

13 KR L Cukup Baik Masih Perlu Bimbingan Cukup Baik

14 MC L Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik

15 NU P Cukup Baik Masih Perlu Bimbingan Cukup Baik

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1806/5/T1_132008022_BAB IV.pdfpensil warna, siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan

36

16 TT L Cukup Baik Masih Perlu Bimbingan Cukup Baik

Keterangan:

*) Aspek 1 : Kemampuan anak dalam mengelompokkan benda berbagai ciri

tertentu, membedakan bermacam-macam warna, dan suara.

Aspek 2 : Kemampuan dalam membilang, meniru, dan menyebutkan urutan

bilangan.

Berdasarkan data Tabel 4.1 di atas dapat diketahui beberapa hal berikut ini:

a. Dari 16 siswa hanya sebanyak 9 siswa (56,25%) yang kreativitasnya

termasuk kriteria baik.

b. Sebanyak 6 siswa (37,50%) yang memiliki kreativitas yang cukup baik.

c. Masih ada seorang siswa (6,25%) yang kreativitasnya masih perlu

bimbingan.

Data awal tersebut menjadi dasar bagi penulis melakukan Penelitian

Tindakan Bimbingan dan Konseling (PTBK) untuk peningkatan kreativitas siswa

TK Pertiwi Banjaran Salatiga.

4.2. Pelaksanaan Penelitian

Oleh karena jenis penelitian ini adalah PTBK maka pelaksanaannya diatur

dalam 2 siklus, yaitu siklus I dan siklus II.

4.2.1. Siklus I

Sesuai bentuk tindakan yang telah dirancang seperti dikemukakan dalam

Bab III, siklus I dilaksanakan dalam 4 pertemuan sebagai berikut:

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1806/5/T1_132008022_BAB IV.pdfpensil warna, siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan

37

4.2.1.1. Pertemuan Pertama

Tindakan siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 7

Februari 2012. Berikut ini adalah rincian kegiatan yang dilakukan pada pertemuan

pertama dalam siklus I:

a. Kegiatan yang dilakukan pertama kali pada siswa TK Pertiwi Banjaran pada

pertemuan pertama yaitu penulis melakukan perkenalan. Setelah melakukan

perkenalan penulis memberitahukan tujuan kegiatan layanan yang akan

dilakukan. Tujuan kegiatan layanan yang akan dilakukan yaitu bimbingan

klasikal untuk meningkatkan kreativitas siswa melalui teknik home room

dengan menggunakan pendekatan inquiry. Penulis mengajukan teka-teki

dengan topik “Siapakah Aku?” dan siswa disuruh keluar ruang kelas untuk

memperhatikan pohon yang ada di sekitar sekolah. Setelah berlangsung sekitar

10 menit, siswa disuruh masuk kembali ke dalam ruang kelas. Penulis

memutar video bertemakan pohon pisang dan meminta siswa menyebutkan

pohon apa yang siswa lihat di halaman sekolah dan di tayangan video.

b. Penulis meminta siswa untuk mengambil kertas dan pensil warna yang

disediakan di meja depan kelas. Setelah semua siswa mengambil kertas dan

pensil warna, siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan kertas dan pensil

warna tersebut dengan bertanya “Apa yang akan anak-anak lakukan dengan

menggunakan kertas dan pensil warna tersebut?” secara serentak siswa

menjawab “menggambar bu…!”. Selanjutnya penulis mempersilahkan siswa

melakukan kegiatan yang siswa telah sebutkan. Hasil karya yang telah dibuat

siswa kemudian ditempel pada sterofom yang telah disediakan.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1806/5/T1_132008022_BAB IV.pdfpensil warna, siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan

38

Gambar 4.1 Hasil karya siswa menggambar pohon pisang

c. Observer mengamati karakteristik siswa sesuai pedoman observasi mengenai

karakteristik anak kreatif pada lembar yang telah disiapkan. Karakteristik

siswa yang diamati antara lain kemampuan anak menggali pengalaman

belajar, kemampuan mengorganisasi kegiatan, kemampuan mengingat

pengalaman belajar, kemampuan memecahkan permasalahan dengan

menggunakan pengalaman belajar, serta kesungguhan anak dalam mengikuti

kegiatan.

4.2.1.2. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 9 Februari 2012.

Kegiatan layanan pada pertemuan kedua yaitu mengamati ikan hias (ikan koki)

secara langsung dan membuat bentuk ikan hias (ikan koki) dengan plastisin.

Berikut ini adalah rincian kegiatan yang dilakukan pada pertemuan kedua siklus I:

a. Kegiatan dimulai dengan meminta siswa untuk melakukan “tepuk belajar”.

Setelah itu penulis mengajukan teka-teki yang berkaitan dengan ikan koki.

Kegiatan selanjutnya penulis meminta para siswa untuk mengamati isi toples

yang berisi air dan ikan. Kegiatan pengamatan berlangsung sekitar 10 menit.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1806/5/T1_132008022_BAB IV.pdfpensil warna, siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan

39

Penulis kemudian meminta siswa untuk menyebutkan apa nama hewan dari isi

toples tersebut.

b. Penulis meminta siswa mengambil plastisin yang sudah disediakan di meja

depan kelas. Siswa bebas memilih warna plastisin yang siswa inginkan.

Setelah semua siswa mengambil plastisin, siswa diberi kesempatan untuk

memanfaatkannya. Penulis bertanya “Apa yang akan anak-anak buat dengan

plastisin tersebut?” Menjawab pertanyaan tersebut, secara serentak siswa

menjawab “membuat ikan koki dari was (plastisin) bu guru…!” Selanjutnya

penulis mempersilahkan siswa melakukan kegiatan yang siswa telah sebutkan.

Hasil karya yang telah dibuat siswa kemudian dipajang di rak sekolah.

Gambar 4.2 Hasil karya siswa membuat ikan dari plastisin

c. Observer mengamati karakteristik siswa sesuai pedoman observasi mengenai

karakteristik anak kreatif pada lembar yang telah disiapkan. Karakteristik

siswa yang diamati antara lain kemampuan anak menggali pengalaman

belajar, kemampuan mengorganisasi kegiatan, kemampuan mengingat

pengalaman belajar, kemampuan memecahkan permasalahan dengan

menggunakan pengalaman belajar, serta kesungguhan anak dalam mengikuti

kegiatan.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1806/5/T1_132008022_BAB IV.pdfpensil warna, siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan

40

4.2.1.3. Pertemuan ketiga

Pertemuan ketiga dalam tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Selasa,

tanggal 14 Februari 2012. Kegiatan layanan pada pertemuan ketiga yaitu

menyaksikan video bertema alat transportasi darat (mobil) dan membuat bentuk

alat transportasi darat (mobil) dengan plastisin. Berikut ini adalah rincian kegiatan

yang dilakukan pada pertemuan ketiga siklus I:

a. Kegiatan dimulai dengan meminta siswa untuk melakukan “tepuk belajar”.

Setelah itu penulis mengajukan teka-teki yang berkaitan dengan alat

transportasi darat (mobil) yang dilanjutkan dengan pemutaran video

bertemakan alat transportasi (mobil). Selesai pemutaran video, penulis

meminta siswa menyebutkan apa yang telah siswa saksikan di tayangan video.

b. Penulis meminta siswa mengambil plastisin yang sudah disediakan di meja

depan kelas. Siswa bebas memilih warna plastisin yang diinginkan. Setelah

semua siswa mengambil plastisin, siswa diberi kesempatan untuk

memanfaatkan tersebut dengan bertanya “Apa yang akan anak-anak buat

dengan plastisin tersebut?” Secara serentak siswa menjawab “membuat mobil

dari was (plastisin) bu guru…!” Selanjutnya penulis mempersilahkan siswa

melakukan kegiatan yang siswa telah sebutkan. Hasil karya yang telah dibuat

siswa kemudian dipajang di rak sekolah.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1806/5/T1_132008022_BAB IV.pdfpensil warna, siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan

41

Gambar 4.3 Hasil karya siswa membuat mobil dari plastisin

c. Observer mengamati karakteristik siswa sesuai pedoman observasi mengenai

karakteristik anak kreatif pada lembar yang telah disiapkan. Karakteristik

siswa yang diamati antara lain kemampuan anak menggali pengalaman

belajar, kemampuan mengorganisasi kegiatan, kemampuan mengingat

pengalaman belajar, kemampuan memecahkan permasalahan dengan

menggunakan pengalaman belajar, serta kesungguhan anak dalam mengikuti

kegiatan.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1806/5/T1_132008022_BAB IV.pdfpensil warna, siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan

42

4.2.1.4. Pertemuan keempat

Pertemuan keempat dalam tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Kamis,

16 Februari 2012. Berikut ini adalah rincian kegiatan yang dilakukan pada

pertemuan keempat dalam siklus I:

a. Kegiatan dimulai dengan meminta siswa untuk melakukan “tepuk belajar”.

Setelah itu penulis mengajukan teka-teki yang berkaitan dengan pohon kelapa

dan siswa disuruh keluar ruang kelas untuk memperhatikan pohon yang ada di

sekitar sekolah. Kegiatan selanjutnya penulis memutar video bertemakan

pohon kelapa dan meminta siswa menyebutkan apa yang siswa amati di luar

kelas dan saksikan ditayangan video.

b. Penulis meminta siswa mengambil kertas yang bergambar pohon kelapa,

pensil warna, kertas marmer, gunting, dan lem yang sudah disediakan di meja

depan kelas. Siswa bebas memilih warna kertas marmer yang diinginkan.

Setelah mengambil kertas yang bergambar pohon kelapa, pensil warna, kertas

marmer, gunting, dan lem siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan

bahan-bahan tersebut dengan bertanya “Apa yang akan anak-anak buat dengan

kertas yang bergambar pohon kelapa, pensil warna, kertas marmer, gunting,

dan lem tersebut?” Secara serentak sebagian siswa menjawab “mewarnai bu

guru…!”, sebagian lagi siswa menjawab “mencocok bu guru…!”, serta ada

pula siswa yang menjawab “menempel bu guru…!” Selanjutnya penulis

mempersilahkan melakukan kegiatan yang telah disebutkan oleh siswa.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1806/5/T1_132008022_BAB IV.pdfpensil warna, siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan

43

Gambar 4.4 Siswa sedang mengamati pepohonan dan gambar hasil karya

siswa

c. Observer mengamati karakteristik siswa sesuai pedoman observasi mengenai

karakteristik anak kreatif pada lembar yang telah disiapkan. Karakteristik

siswa yang diamati antara lain kemampuan anak menggali pengalaman

belajar, kemampuan mengorganisasi kegiatan, kemampuan mengingat

pengalaman belajar, kemampuan memecahkan permasalahan dengan

menggunakan pengalaman belajar, serta kesungguhan anak dalam mengikuti

kegiatan.

4.2.2. Tindakan Siklus II

4.2.2.1. Pertemuan Pertama

Tindakan siklus II pertemuan pertama dilaksanaan pada hari Kamis, 20

Februari 2012. Kegiatan layanan pada pertemuan pertama yaitu mengamati bunga

dahlia dan membuat bentuk bunga dari kertas krep. Berikut ini adalah rincian

kegiatan yang dilakukan pada pertemuan pertama dalam siklus II:

a. Kegiatan dimulai dengan meminta siswa untuk melakukan “tepuk belajar”.

Setelah itu penulis mengajukan teka-teki yang berkaitan dengan bunga.

Kegiatan selanjutnya siswa disuruh untuk memperhatikan toples berisi air dan

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1806/5/T1_132008022_BAB IV.pdfpensil warna, siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan

44

tanaman bunga yang berada di atas meja. Setelah berlangsung sekitar 10

menit, siswa diminta menyebutkan nama dan warna bunga yang ada ditoples.

b. Penulis meminta siswa mengambil kertas krep, kawat, benang wol, dan daun

artifisial yang sudah disediakan di meja depan kelas. Siswa bebas memilih

warna dan jumlah kertas krep yang diinginkan. Setelah mengambil kertas

krep, kawat, benang wol, dan daun artifisial, siswa diberi kesempatan untuk

memanfaatkan tersebut dengan bertanya “Apa yang akan anak-anak buat

dengan bahan-bahan tersebut?” secara serentak siswa menjawab “membuat

bunga dari kertas krep bu guru…!”. Selanjutnya penulis mempersilahkan

siswa melakukan kegiatan yang siswa telah sebutkan. Hasil karya yang telah

dibuat siswa kemudian dipajang di rak sekolah.

c.

d.

Gambar 4.5 Siswa sedang melilit kawat dengan benang wol dan hasil karya

siswa

c. Observer mengamati karakteristik siswa sesuai pedoman observasi mengenai

karakteristik anak kreatif pada lembar yang telah disiapkan. Karakteristik

siswa yang diamati antara lain kemampuan anak menggali pengalaman

belajar, kemampuan mengorganisasi kegiatan, kemampuan mengingat

pengalaman belajar, kemampuan memecahkan permasalahan dengan

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1806/5/T1_132008022_BAB IV.pdfpensil warna, siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan

45

menggunakan pengalaman belajar, serta kesungguhan anak dalam mengikuti

kegiatan.

4.2.3.2. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 23 Februari 2012.

Berikut ini adalah rincian kegiatan yang dilakukan pada pertemuan kedua:

a. Kegiatan dimulai dengan meminta siswa untuk melakukan “tepuk belajar”.

Setelah itu penulis mengajukan teka-teki yang berkaitan dengan hewan yang

hidup di laut. Kegiatan selanjutnya penulis memutar video bertemakan hewan

yang hidup di laut dan meminta siswa menyebutkan hewan apa saja yang

siswa saksikan ditayangan video.

b. Penulis meminta siswa mengambil pensil warna, kertas yang bergambar

hewan-hewan laut yang belum diwarnai, gunting, benang wol, dan isolasi

bolak-balik yang sudah disediakan di meja depan kelas. Setelah semua siswa

mengambil bahan-bahan tersebut, siswa diberi kesempatan untuk

memanfaatkan tersebut dengan bertanya “Apa yang akan anak-anak buat

dengan bahan-bahan tersebut?” Ada siswa yang menjawab “mewarnai bu

guru…!, ada pula siswa yang menjawab “menggunting bu…!” serta ada pula

yang menjawab “menggantung gambar”. Selanjutnya penulis mempersilahkan

siswa melakukan kegiatan yang siswa telah sebutkan. Hasil karya yang telah

dibuat siswa digantung di jendela kelas.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1806/5/T1_132008022_BAB IV.pdfpensil warna, siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan

46

Gambar 4.6 Siswa sedang mewarnai gambar dan hasil karya siswa

c. Observer mengamati karakteristik siswa sesuai pedoman observasi mengenai

karakteristik anak kreatif pada lembar yang telah disiapkan. Karakteristik

siswa yang diamati antara lain kemampuan anak menggali pengalaman

belajar, kemampuan mengorganisasi kegiatan, kemampuan mengingat

pengalaman belajar, kemampuan memecahkan permasalahan dengan

menggunakan pengalaman belajar, serta kesungguhan anak dalam mengikuti

kegiatan.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1806/5/T1_132008022_BAB IV.pdfpensil warna, siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan

47

4.2.2.3. Pertemuan ketiga

Pertemuan ketiga pada tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 28

Februari 2012. Berikut ini adalah rincian kegiatan yang dilakukan pada pertemuan

ketiga:

a. Kegiatan dimulai dengan menyanyikan lagu “ Aku Duwe Pitik Cilik” dan

meminta siswa untuk melakukan “tepuk belajar”. Kemudian penulis

mengajukan teka-teki berkaitan dengan ayam kate. Kegiatan selanjutnya

penulis meminta siswa keluar kelas dan mengamati hewan apa yang ada di

halaman sekolah. Setelah berlangsung sekitar 10 menit, siswa disuruh masuk

kembali ke dalam ruang kelas dan meminta siswa menyebutkan nama hewan

yang siswa amati di halaman sekolah.

b. Penulis meminta siswa mengambil kertas marmer, lem gunting, dan pensil

yang sudah disediakan di meja depan kelas. Siswa bebas memilih jumlah dan

warna kertas marmer yang diinginkan. Setelah semua siswa mengambil

bahan-bahan tersebut, siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkannya

dengan bertanya “Apa yang akan anak-anak buat dengan kertas marmer

tersebut?” Sebagian siswa menjawab “membuat ayam kate dari kertas marmer

bu guru…!”. Siswa lain menjawab “menggambar ayam kate bu guru…!” Ada

pula siswa yang menjawab “menempel bu guru….!” Selanjutnya penulis

mempersilahkan siswa melakukan kegiatan yang siswa telah sebutkan. Hasil

karya yang telah dibuat siswa kemudian ditempel pada sterofom.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1806/5/T1_132008022_BAB IV.pdfpensil warna, siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan

48

Gambar 4.7 Siswa sedang menggunting dan hasil karya siswa

c. Observer mengamati karakteristik siswa sesuai pedoman observasi mengenai

karakteristik anak kreatif pada lembar yang telah disiapkan. Karakteristik

siswa yang diamati antara lain kemampuan anak menggali pengalaman

belajar, kemampuan mengorganisasi kegiatan, kemampuan mengingat

pengalaman belajar, kemampuan memecahkan permasalahan dengan

menggunakan pengalaman belajar, serta kesungguhan anak dalam mengikuti

kegiatan.

4.2.2.4. Pertemuan keempat

Pertemuan keempat pada tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Senin,

5 Maret 2012. Berikut ini adalah rincian kegiatan yang dilakukan pada pertemuan

terakhir pada siklus II:

a. Kegiatan dimulai dengan meminta siswa untuk melakukan “tepuk belajar”.

Setelah itu penulis mengajukan teka-teki yang berkaitan dengan kucing.

Kegiatan selanjutnya penulis memutar video bertemakan kucing dan meminta

siswa menyebutkan nama dan warna hewan yang siswa saksikan ditayangan

video.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1806/5/T1_132008022_BAB IV.pdfpensil warna, siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan

49

b. Penulis meminta siswa mengambil kertas asturo, gambar kepala kucing yang

belum diwarnai, pensil warna, gunting, dan isolasi bolak balik yang sudah

disediakan di meja depan kelas. Setelah semua siswa mengambil bahan-bahan

tersebut, siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan tersebut dengan

bertanya “Apa yang akan anak-anak buat dengan bahan-bahan tersebut?”

Sebagian besar siswa secara serentak menjawab “mewarnai bu guru…!”.

Siswa lain menjawab “menempel gambar bu guru…!” Selanjutnya penulis

mempersilahkan siswa melakukan kegiatan yang telah siswa sebutkan. Hasil

karya yang telah dibuat kemudian boleh dikenakan oleh siswa saat jam

istirahat dan jam pulang.

Gambar 4.8 Siswa sedang mewarnai dan hasil karya siswa

c. Observer mengamati karakteristik siswa sesuai pedoman observasi mengenai

karakteristik anak kreatif pada lembar yang telah disiapkan. Karakteristik

siswa yang diamati antara lain kemampuan anak menggali pengalaman

belajar, kemampuan mengorganisasi kegiatan, kemampuan mengingat

pengalaman belajar, kemampuan memecahkan permasalahan dengan

menggunakan pengalaman belajar, serta kesungguhan anak dalam mengikuti

kegiatan.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1806/5/T1_132008022_BAB IV.pdfpensil warna, siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan

50

4.3. Temuan Penelitian

Oleh karena data kreativitas yang diperoleh dari dokumen Penilaian

Perkembangan Anak Didik yang ada di sekolah berbentuk data keadaan (adjective

data) maka data tersebut dikonversi terlebih dahulu menjadi data angka

(numerical data) dengan menggunakan patokan yang dikemukakan oleh Louis H.

Janda (1998) seperti digambarkan dalam Gambar 4.1 berikut ini:

Gambar 4.1 Patokan Penetapan Skor Kreativitas

Dengan memperhatikan sebaran skor seperti digambarkan dalam kurva normal

(Gambar 4.1) di atas, dalam penelitian ini ditetapkan kriteria interpretasi skor

seperti tertera dalam Tabel 4.2 berikut ini:

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1806/5/T1_132008022_BAB IV.pdfpensil warna, siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan

51

Tabel 4.2 Kriteria Interpretasi Data Penelitian

Skor Interpretasi

Aras Positif (favorable) Aras Negatif (unfavorable)

80-100 Sangat Baik Sangat Kurang

60-79 Baik Kurang

40-59 Cukup Cukup

20-39 Kurang Baik

0-19 Sangat Kurang Sangat Baik

Sesuai dengan karakteristik data kreativitas yang diperoleh dari dokumen

TK Pertiwi Banjaran Salatiga berupa data keadaan (adjective data) seperti

dilaporkan dalam Tabel 4.1 maka dilakukan interpretasi data dengan bantuan 2

orang rater. Kedua orang rater dimaksud adalah (1) Drs. Umbu Tagela, M.Si.

sebagai Pembimbing I dan (2) Kristien Wedhar Hapsari, SPsi. MPsi. dosen

Program Studi PG-PAUD FKIP UKSW Salatiga.

Berdasarkan data kreativitas yang telah dikonversi, maka peningkatan

kreativitas siswa dapat diketahui dengan cara membandingkan rerata skor

kreativitas pada pra siklus (sebelum diberikan tindakan) dan rerata skor kreativitas

siklus I (setelah diberikan tindakan) serta rerata skor kreativitas siklus II (setelah

diberikan tindakan). Adapun perbandingan skor kreativitas prasiklus dan siklus I

dilaporkan dalam Tabel 4.3 sebagai berikut:

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1806/5/T1_132008022_BAB IV.pdfpensil warna, siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan

52

Tabel 4.3 Perbandingan Skor Kreativitas Pra Siklus dan Siklus I

No Nama Siswa L/P Rerata Pra

Siklus

Rerata

Siklus I Perubahan

1 AA L 71.00 77.00 6.00

2 AN P 74.50 77.00 2.50

3 AY P 55.50 78.00 22.50

4 DN P 71.00 77.00 6.00

5 ER L 75.50 77.00 1.50

6 ND L 75.00 76.00 1.00

7 WY L 75.00 77.00 2.00

8 ZK L 71.00 78.50 7.50

9 SP P 71.00 77.50 6.50

10 SN P 51.00 75.50 24.50

11 RR P 74.50 75.00 0.50

12 GL L 35.50 56.00 20.50

13 KR L 51.00 71.00 20.00

14 MC L 56.00 71.00 15.00

15 NU P 55.50 57.00 1.50

16 TT L 55.50 71.00 15.50

Berdasarkan data Tabel 4.3 di atas dapat beberapa temuan sebagai

berikut:

a. Dari 16 siswa terdapat 4 orang siswa (25,00%) yang menunjukan peningkatan

kreativitas yang sangat tinggi dengan skor perubahan ≥20,00 (SN, AY, GL,

dan KR).

b. Terdapat 2 orang siswa (12,50%) siswa yang menunjukan peningkatan

kreativitas yang tinggi dengan skor perubahan ≥15,00 (ER dan MC).

c. Terdapat 9 siswa (56,25%) siswa yang menunjukan peningkatan kreativitas

yang cukup dengan skor perubahan ≥1,00 (AA, ZK, SP, DN, AN, WY, NU,

ER, dan ND).

d. Terdapat seorang siswa (6,25%) siswa yang menunjukan peningkatan

kreativitas yang rendah dengan skor perubahan 0,50 (RR).

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1806/5/T1_132008022_BAB IV.pdfpensil warna, siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan

53

Hasil yang evaluasi yang diperoleh setiap subjek setelah pelaksanaan

tindakan siklus I menunjukan adanya peningkatan kreativitas yang tinggi (25,00%

+ 12,50%). Akan tetapi masih terdapat 56,20% siswa yang peningkatan

kreativitasnya berada pada kategori cukup, bahkan seorang siswa (6,25%) yang

perubahan kreativitasnya berada pada kategori rendah. Oleh sebab itu penulis

melaksanakan siklus II dalam 4 pertemuan.

Pada siklus II, siswa terlihat masih sangat antusias mengikuti kegiatan

bimbingan klasikal untuk peningkatan kreativitas. Siswa terlihat selalu

menunggu-nunggu kegiatan yang akan dilakukan. Siswa dapat menyelesaikan

tugas secara baik dengan kesulitan yang lebih tinggi dibanding dengan kesulitan

tugas di siklus I.

Masing-masing siswa membuat hasil karya sesuai pemahaman berdasarkan

proses pengamatan. Siswa semakin mandiri dalam pengerjaan hasil karya serta

semakin bersungguh-sungguh dalam pengerjaan hasil karya. Hasil karya pada

siklus II semakin rapi dan menunjukkan hasil pemahaman yang menyeluruh saat

proses belajar berlangsung. Hampir semua siswa mampu membuat hasil karya

melalui teknik home room dengan menggunakan pendekatan inquiry.

Peningkatan kreativitas siswa dapat diketahui dengan cara mengetahui data

posttest siklus II. Berikut ini adalah data posttest siklus II :

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1806/5/T1_132008022_BAB IV.pdfpensil warna, siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan

54

Tabel 4.4 Perbandingan Skor Kreativitas Siklus I dan II

No Nama Siswa L/P Rerata

Siklus I

Rerata

Siklus II Perubahan

1 AA L 77.00 86.00 9.00

2 AN P 77.00 86.00 9.00

3 AY P 78.00 86.00 8.00

4 DN P 77.00 86.00 9.00

5 ER L 77.00 86.50 9.50

6 ND L 76.00 86.50 10.50

7 WY L 77.00 86.00 9.00

8 ZK L 78.50 86.00 7.50

9 SP P 77.50 82.50 5.00

10 SN P 75.50 78.00 2.50

11 RR P 75.00 85.50 10.50

12 GL L 56.00 78.00 22.00

13 KR L 71.00 78.00 7.00

14 MC L 71.00 78.00 7.00

15 NU P 57.00 85.00 28.00

16 TT L 71.00 78.00 7.00

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat skor kreativitas siswa semakin

meningkat. Perolehan data skor dari siklus I meningkat pada siklus II. Data

posttest siklus II pada tabel 4.4, menunjukan bahwa:

a. Dari 16 siswa terdapat 2 orang siswa (12,50%) yang menunjukan peningkatan

kreativitas yang sangat tinggi dengan skor perubahan ≥20,00 (NU dan GL).

b. Terdapat 2 orang siswa (12,50%) siswa yang menunjukan peningkatan

kreativitas yang tinggi dengan skor perubahan ≥10,00 (ND dan RR).

c. Terdapat 12 siswa (75,00%) siswa yang menunjukan peningkatan kreativitas

yang cukup dengan skor perubahan ≥1,00 (SN, SP,TT, MC, KR, ZK, AY, AA,

AN, DN, WY, dan ER).

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1806/5/T1_132008022_BAB IV.pdfpensil warna, siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan

55

Data tabel di atas, menunjukkan bahwa skor perubahan kreativitas siswa

mengalami peningkatan. Skor perubahan pada kategori sangat tinggi mengalami

peningkatan. Dapat dilihat pada tabel 4.3 perbandingan skor kreativitas pra siklus

dan siklus I, pada kategori sangat tinggi perubahan skor paling tinggi menunjuk

angka 24,50. Sedangkan pada tabel 4.4 perbandingan skor kreativitas siklus I dan

II, pada kategori sangat tinggi perubahan skor paling tinggi mencapai 28,00.

Dapat dilihat pula peningkatan kreativitas siswa pada kategori cukup, skor

perubahan pada tabel 4.3 perbandingan skor kreativitas pra siklus dan siklus I

menunjukkan angka yang lebih tinggi dibanding skor perubahan pada tabel 4.4

perbandingan skor kreativitas siklus I dan II. Pada perbandingan skor kreativitas

pra siklus dan siklus I, siswa yang peningkatan kreativitasnya berkategori cukup

sebanyak 56,25%. Sedangkan pada perbandingan skor kreativitas siklus I dan II

siswa yang peningkatan kreativitasnya berkategori cukup meningkat menjadi

75,00%. Hal tersebut menunjukkan bahwa, kreativitas siswa dapat meningkat

dengan melihat perubahan skor yang ditunjukkan dari pra siklus, siklus I, dan

siklus II.

Peningkatan kreativitas siswa dapat diketahui dengan cara membandingkan

dari hasil sebelum tindakan dan sesudah tindakan siklus I dan tindakan siklus II

(pra siklus, posttest siklus I, posttest siklus II).

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1806/5/T1_132008022_BAB IV.pdfpensil warna, siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan

56

Tabel 4.5 Perbandingan Nilai Skor Kreativitas Pra siklus, Posttest

Siklus I dan Posttest Siklus II

No Nama L/P

Rerata Pra

Siklus

Rerata

Siklus I

Rerata

Siklus II

Perubahan dari

Pra Siklus ke

Siklus II

1 AA L 71.00 77.00 86.00 15.00

2 AN P 74.50 77.00 86.00 11.50

3 AY P 55.50 78.00 86.00 30.50

4 DN P 71.00 77.00 86.00 15.00

5 ER L 75.50 77.00 86.50 11.00

6 ND L 75.00 76.00 86.50 11.50

7 WY L 75.00 77.00 86.00 11.00

8 ZK L 71.00 78.50 86.00 15.00

9 SP P 71.00 77.50 82.50 11.50

10 SN P 51.00 75.50 78.00 27.00

11 RR P 74.50 75.00 85.50 11.00

12 GL L 35.50 56.00 78.00 42.50

13 KR L 51.00 71.00 78.00 27.00

14 MC L 56.00 71.00 78.00 22.00

15 NU P 55.50 57.00 85.00 29.50

16 TT L 55.50 71.00 78.00 22.50

Berdasarkan data Tabel 4.5 dapat dikemukakan beberapa temuan sebagai

berikut:

a. Dari 16 siswa terdapat 2 siswa (12,50%) yang menunjukan peningkatan

kreativitas yang sangat tinggi dengan skor perubahan ≥30,00 (GL dan AY).

b. Dari 16 siswa terdapat 5 orang siswa (31,25%) yang menunjukan peningkatan

kreativitas yang tinggi dengan skor perubahan ≥20,00 (MC, TT, SN, KR,

NU).

e. Dari 16 siswa terdapat 9 siswa (56,25%) siswa yang menunjukan peningkatan

kreativitas yang cukup dengan skor perubahan ≥10,00 (ER, WY, RR, AN,

ND, SP, AA, DN, dan ZK).

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1806/5/T1_132008022_BAB IV.pdfpensil warna, siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan

57

Temuan seperti dikemukakan di atas didukung oleh hasil observasi yang

dilakukan oleh seorang guru kelas seperti dilaporkan dalam Tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.6 Hasil Observasi Siklus I dan Siklus II

No Nama Siswa L/P Rerata

Siklus I

Rerata

Siklus II Perubahan

1 AA L 76.67 100.00 23.33

2 AN P 78.33 100.00 21.67

3 AY P 74.17 93.33 19.16

4 DN P 78.33 73.33 -5.00

5 ER L 74.17 95.83 21.66

6 ND L 81.67 99.17 17.50

7 WY L 39.17 100.00 60.83

8 ZK L 85.00 100.00 15.00

9 SP P 74.17 75.00 0.83

10 SN P 52.50 68.33 15.83

11 RR P 80.00 70.00 -10.00

12 GL L 52.50 64.17 11.67

13 KR L 73.33 70.00 -3.33

14 MC L 75.00 65.83 -9.17

15 NU P 46.67 70.00 23.33

16 TT L 52.50 85.83 33.33

Berdasarkan tabel 4.6 pada menunjukan bahwa:

a. Dari 16 siswa terdapat 2 siswa (12,50%) yang menunjukan peningkatan

kreativitas yang sangat tinggi dengan skor perubahan ≥30,00 (TT dan WY).

b. Dari 16 siswa terdapat 4 orang siswa (25,00%) yang menunjukan peningkatan

kreativitas yang tinggi dengan skor perubahan ≥20,00 (ER, AN, AA,dan NU).

c. Dari 16 siswa terdapat 5 siswa (31,25%) siswa yang menunjukan peningkatan

kreativitas yang cukup dengan skor perubahan ≥10,00 (GL, ZK, SN, ND, dan

AY).

d. Dari 16 siswa terdapat 4 siswa (25,00%) yang menunjukkan penurunan

kreativitas dengan skor perubahan ≤ 1 (KR, DN, MC, dan RR).

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1806/5/T1_132008022_BAB IV.pdfpensil warna, siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan

58

Berdasarkan hasil observasi, tabel di atas menunjukkan bahwa kreativitas

siswa mengalami peningkatan. Skor perubahan paling tinggi mencapai angka

60,83. Sedangkan skor perubahan paling rendah berada pada angka 21,66. Skor

perubahan peningkatan kreativitas yang ditunjukkan siswa cukup tinggi, mencapai

68,75% walaupun terdapat 25,00% yang mengalami penurunan kreativitas.

4.4. Pembahasan

Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa melalui teknik home

room dengan menggunaan pendekatan inquiry dapat meningkatkan kreativitas

siswa TK Pertiwi Banjaran Salatiga. Hal ini dapat diketahui melalui adanya

peningkatan skor kreativitas siswa TK Pertiwi pada pra siklus, siklus I, dan siklus

II) serta hasil observasi. Seperti dilaporkan dalam Tabel 4.4, dapat dilihat

terjadinya perubahan skor kreativitas para siswa. Akan tetapi apabila diperhatikan

secara khusus, perubahan skor kreativitas siswa TK tersebut cukup bervariasi.

Berdasarkan data Tabel 4.4 tersebut dapat dikemukakan beberapa pembahasan

berikut ini:

a. GL menunjukkan peningkatan kreativitas paling tinggi dengan perubahan

skor 42,50. Data skor awal GL cukup rendah, yaitu sebesar 35,50. Setelah

dilaksanakan tindakan siklus I dan siklus II skor kreativitas GL semakin

meningkat. Pada siklus I, GL absen sebanyak 1 kali pada pertemuan kedua.

Sedangkan pada siklus II GL juga absen sebanyak 1 kali pada pertemuan

keempat. GL termasuk siswa yang pendiam. Dalam penyelesaian tugas-tugas,

GL masih membutuhkan bantuan dari guru atau penulis. Namun usaha GL

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1806/5/T1_132008022_BAB IV.pdfpensil warna, siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan

59

dalam mengerjakan semua tugas sampai selesai membuahkan peningkatan

yang cukup tinggi.

b. AY menunjukkan peningkatan kreativitas paling tinggi kedua dengan

perubahan skor 30,50. AY termasuk anak yang aktif di kelas. AY mempunyai

rasa ingin tahu yang besar sehingga AY aktif bertanya dan menjawab

pertanyaan.

c. Walaupun absen sebanyak 1 kali pada siklus I dan 1 kali pula pada siklus II,

NU tetap menunjukkan peningkatan kreativitas paling tinggi ketiga dengan

perubahan skor 29,50. NU termasuk siswa yang pendiam. Namun NU selalu

berusaha mengerjakan semua tugas secara baik dan mandiri.

d. SN menunjukkan peningkatan kreativitas dengan skor perubahan paling tinggi

keempat sebanyak 27,00. Sebelum memulai tindakan siklus I, diperoleh

informasi dari wawancara dengan guru TK Pertiwi bahwa SN adalah siswa

yang paling susah untuk segera menjalankan tugas-tugas atau perintah. Ketika

diberi perintah oleh guru, SN tidak segera menjalankan perintah tersebut. SN

juga susah bersosialisasi dengan teman-temannya di kelas. Namun selama

tindakan siklus I berlangsung, SN mau dengan segera mengerjakan tugas-

tugas. SN tekun dan telaten dalam mengerjakan karya sampai selesai. Melalui

teknik home room yang diberikan, SN merasa nyaman dan tanpa paksaan

sehingga dapat menunjukkan perubahan yang cukup mencolok. Dalam

perubahan sikap, SN menunjukkan perubahan dengan sangat baik. SN mau

melaksanakan perintah dengan segera dan mengerjakan tugas secara mandiri

sampai selesai.

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1806/5/T1_132008022_BAB IV.pdfpensil warna, siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan

60

e. KR menunjukkan peningkatan dengan skor perubahan sebanyak 27,00. KR

termasuk siswa yang semangat dalam mengerjakan tugas. Apabila ada

kegiatan menggunting, KR berusaha semaksimal mungkin untuk

menyelesaikan gambar yang digunting. Hasil guntingan memang kurang rapi

namun KR menjadi siswa yang pertama selesai, ketika ada kegiatan

menggunting gambar. KR selalu telaten mengerjakan tugas sampai selesai.

f. Terdapat 3 siswa yang mengalami peningkatan dengan perubahan skor

terendah. Walaupun peningkatan dengan skor perubahan terendah, skor

rendah pun tidak terlalu mencolok. Skor perubahan sebanyak 11.00

dimunculkan oleh ER, WY, dan RR. Di kelas ER, WY, dan RR termasuk

anak yang aktif bertanya dan menjawab pertanyaan. Ketiga siswa ini memang

sangat gemar bercerita saat proses mengerjakan tugas. Namun ketiga siswa ini

menghasilkan karya yang baik dan mandiri tanpa bantuan guru atau penulis.

Perubahan skor kreativitas seperti dikemukakan di atas didukung pula oleh

hasil analisis data observasi selama siklus I dan siklus II berlangsung. Sesuai

dengan data Tabel 4.5 dapat dikemukakan pembahasan berikut ini:

a. Dari 10 siswa, 12 siswa (75,00%) mengalami peningkatan kreativitas.

b. Siswa yang menunjukkan peningkatan paling tinggi adalah WY dengan skor

perubahan 60,83. WY memang termasuk anak yang pandai, aktif, dan mandiri

di kelas. Pada siklus I WY tidak masuk 2 kali dalam 4 kali pertemuan. Hal ini

menyebabkan WY tidak dapat mengekspresikan pemahamannya secara

optimal. Pada siklus II, WY tidak pernah absen sehingga WY dapat

mengerjakan semua tugas-tugas dengan baik dan mandiri. Walaupun tingkat

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1806/5/T1_132008022_BAB IV.pdfpensil warna, siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan

61

kesulitan pada siklus II bertambah, WY semakin tertarik dan penasaran untuk

menyelesaikannya secara baik.

c. Siswa yang menunjukkan peningkatan peningkatan paling tinggi kedua adalah

TT dengan skor perubahan 33,33. Pada siklus siklus II skor TT mengalami

peningkatan yang cukup pesat. TT pada siklus I masih membutuhkan banyak

bantuan dari guru/peneliti. Namun pada siklus II TT berusaha menyelesaikan

tugas-tugas secara mandiri.

d. Siswa yang menunjukkan peningkatan paling tinggi ketiga adalah AA dengan

skor perubahan 23,33. AA termasuk siswa yang rajin di kelas. AA juga siswa

yang semangat dalam menyelesaikan AA selalu berusaha mengerjakan tugas

dengan rapi dan mandiri. AA selalu ingin menampilkan karya yang orisinil

dan menarik.

e. Siswa yang menunjukkan peningkatan paling tinggi keempat adalah NU

dengan skor perubahan 23,33. Nu memang siswa yang pendiam namun NU

mampu menyelesaikan semua tugas dengan mandiri.

f. Siswa yang menunjukkan peningkatan paling tinggi kelima adalah AN dengan

skor perubahan 21,67. AN termasuk siswa yang membutuhkan banyak

dukungan saat proses mengerjakan tugas. Ketika sudah mendapatkan

dukungan dari penulis atau guru, AN baru bisa melanjutkan pekerjaannya

secara mandiri.

g. Namun terdapat 4 siswa (25,00%) yang mengalami penurunan. Hal ini

disebabkan karena pengaruh tingkat kesulitan dalam pengerjaan hasil karya

meningkat pada siklus II dan tingkat kehadiran siswa tersebut.

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1806/5/T1_132008022_BAB IV.pdfpensil warna, siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan

62

h. KR mengalami penurunan dengan skor perubahan -3,33 . KR termasuk anak

yang tekun dalam mengerjakan tugas. Tingkat kesulitan pengerjaan tugas

dapat menjadi salah satu faktor penurunan kreativitas KR. Dalam 4 kali

pertemuan pada siklus II, KR absen 1 kali. Hal ini juga menjadi salah satu

factor yang mempengaruhi penurunan skor yang dialami KR. Namun pada

umumnya, KR termasuk anak yang dapat menyelesaikan tugas dengan baik

dan mandiri.

i. Selain KR, DN juga mengalami penurunan dengan skor perubahan -5,00.

Tingkat kesulitan pengerjaan tugas dapat menjadi salah satu faktor penurunan

kreativitas DN. Dalam 4 kali pertemuan pada siklus II, DN absen satu kali.

Hal ini juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan skor

yang dialami DN.

j. MC mengalami penurunan dengan skor perubahan -9,17. Semangat MC

tergantung pada Susana hati MC. Apabila MC sedang marah atau tidak bisa

mengerjakan tugas seperti siswa lain, MC akan menangis dan tidak mau

mengerjakan tugas-tugas lain lagi. Tingkat kesulitan pengerjaan tugas dapat

menjadi salah satu faktor penurunan kreativitas MC. Dalam 4 kali pertemuan

pada siklus II, MC absen satu kali. Hal ini juga menjadi salah satu faktor yang

mempengaruhi penurunan skor yang dialami MC.

k. RR juga salah satu siswa yang mengalami penurunan dengan skor perubahan

-10,00. RR termasuk anak yang aktif dalam kelas. RR mampu menyelesaikan

semua tugas dengan baik dan mandiri. Jarak antara rumah dan sekolah dapat

menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan kreativitas RR.

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1806/5/T1_132008022_BAB IV.pdfpensil warna, siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan

63

Jarak jauh tersebut dapat mempengaruhi kondisi tubuh RR sehingga

berpengaruh pula pada kinerja RR dalam mengerjakan tugas. Tingkat

kesulitan pengerjaan tugas dapat menjadi salah satu faktor penurunan

kreativitas RR. Dalam 4 kali pertemuan pada siklus II, RR absen satu kali. Hal

ini juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan skor yang

dialami RR.

Berdasarkan pembahasan seperti diuraikan di atas, dapat dikatakan bahwa

perubahan skor yang bervariasi tersebut dapat dipengaruhi oleh bermacam-macam

faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain: data awal skor kreativitas, absensi siswa,

kemandirian pengerjaan tugas, dan tingkat kesulitan pengerjaan tugas.