bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1...
TRANSCRIPT
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian
Sekolah dasar yang ada di Kecamatan Randublatung terdiri dari 6 Gugus di
antaranya Gugus Diponegoro, Gugus Gajah Mada, Ki Hajar Dewantoro, Gugus Teuku
Umar, Gugus Patimura, dan Gugus Moh. Imam Syafi’i.
Penelitian ini dilaksanakan di SD yang berada di Gugus Diponegoro yaitu SDN 1
Pilang Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora. Peneliti menetapkan SDN Pilang 1
sebagai obyek penelitian dengan alasan mudah dijangkau peneliti untuk melakukan
penelitian, Selain itu SD tersebut merupakan SD inti dari gugus Diponegoro.
Pada penelitian subyek yang akan diteliti adalah siswa kelas V, yang mana siswa
kelas V dibagi menjadi II kelas yakni kelas V A dan kelas VB dengan jumlah siswa laki-laki
39 dan 32 siswa perempuan . Dari pembagian dua kelas tersebut peneliti dapat
menentukan pula pembedaan kelas berdasarkan rencana penelitian. Pembagian tersebut
yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen di fokuskan untuk kelas VA
sedangkan untuk kelas kontrol di fokuskan di kelas VB.
Berdasarkan hasil survey kelas peneliti dapat mengetahui untuk total populasi
dalam penelitian ini sebanyak 71 siswa dan sekaligus total populasi ini di jadikan sebagai
total sampel
Tabel 4.1. Data Subyek Penelitian SD N 1 Pilang Kecamatan Randublatung
Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2011/2012
Kelas Kelompok Jenis Kelamin
Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan
V A Eksperimen 17 18 35
V B Kontrol 22 14 36
Jumlah Seluruhnya 71
41
412922292
4.1.1 Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian di SD N Pilang Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora
Tahun Pelajaran 2011/2012 dilakukan 2 kali pertemuan seperti tercantum dalam jadwal
penelitian. Jadwal kegiatan yang dilaksanakan seperti pada Tabel 4.2. berikut :
Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan Pembelajaran Media Realia di SD N Pilang Kecamatan
Randublatung Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2011/2012
No Hari/Tanggal Uraian kegiatan
1 30 mei 2012 Perkenalan dengan siswa (kelas
eksperimen dan kelas kontrol)
Memberi pre test kepada ke;as
eksperimen dan kelas kontrol
2 17 April 2012 Kegiatan pembelajaran pada kelas
eksperimen tentang struktur bumi
Memberi post test kepada kelas
eksperimen
Kegiatan pembelajaran pada kelas
kontrol tentang struktur bumi
Memberi post test pada kelas kontrol
.
4.1.2 Hasil Uji Homogenitas
Di bawah ini disajikan tabel hasil uji homogenitas menggunakan nilai pre-test
kedua kelas yang digunakan dalam penelitian, yaitu kelas V A eksperimen dan kelas V B
kontrol di SDN Pilang Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2011/2.
42
422922292
Tabel 4.3.
Hasil Uji Pre-tes Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol SDN Pilang Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2011/2012
Test of Homogeneity of Variances
NILAI_PRETEST
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.111 1 69 .740
Berdasarkan tabel 4.3 diatas diketahui bahwa signifikasi sebesar 0,740. Karena
signifikasi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok memiliki varian
sama.
Setelah dilaksanakan uji homogenitas yang menunjukkan bahwa kedua kelas
memiliki kemampuan awal yang sama maka kelas V A dan kelas V B SD N Pilang
Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora maka kedua kelas tersebut dapat digunakan
dalam penelitian ini.
Tabel 4.4. Data Subyek Penelitian SD N Pilang Kecamatan Randublatung
Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2011/2012
Dari Tabel 4.4. diatas, diketahui bahwa terdapat jumlah siswa pada kelas V A kelas
eksperimen yaitu terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Pada kelas V B
kelas kontrol yaitu terdiri dari 22 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Dan jumlah
seluruh subyek dalam penelitian sebanyak 71 siswa.
Kelas Kelompok Jenis Kelamin
Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan
V A Eksperimen 17 18 35
V B Kontrol 22 14 36
Jumlah Seluruhnya 71
43
432922292
4.1.3 Hasil Uji Validitas
4.1.3.1 Hasil Uji Validitas Sebelum Penelitian
Hasil uji validitas sebelum penelitian yang dilakukan dari 40 item soal, ada 25 soal
yang valid ditunjukkan varian 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 15, 16, 20, 22, 24, 25, 26, 27, 29,
30, 31, 32, 35, 36, 38, 40 dan ada item soal yang tidak valid atau dinyatakan gugur adalah
7 butir soal yaitu butir 9, 12,12, 13, 14, 17, 18, 19, 21, 23, 28, 33, 34, 37, 39. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada lampiran.
4.1.3.2 Hasil Uji Validitas Setelah Penelitian
Setelah dilakukan penelitian, instrument yang telah digunakan pre-tes dan post tes
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan uji validitas lagi. Uji validitas dilakukan
oleh bantuan SPSS 16,0 for window.
Dasar pengambilan keputusan item yang valid berdasarkan kriteria Azwar (2008)
mengatakan bahwa jika jumlah item belum mencukupan maka kita bisa menurunkan
sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,20. Teknik yang digunakan untuk menguji kesahihan
indikator adalah Corrected Item Total Correlation dengan dinotasikan (r) semua indikator
dikatakan valid bila mempunyai nilai koofisien korelasi positif lebih besar atau sama
dengan 0,20.
Dari hasil uji validitas diketahui bahwa 25 soal yang telah digunakan untuk pre-test
dan post test, ditunjukkan pada varian 1 sampai varian 25 menunjukkan Corrected Item
Total Correlation > 0,20 sehingga semua item soal sebanyak 25 item dinyatakan valid.
Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
4.1.4 Uji Reliabilitas
4.1.2.1 Hasil uji reabilitas sebelum penelitian
Uji reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik alpha yang
dikembangkan oleh George dan Mallery : 1955 (Arunita, 2009:30) dalam Fenty Anggita
untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut:
α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima
0,7 < α < 0,8 : dapat diterima
0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus
α > 0,9 : reliabilitas memuaskan.
44
442922292
Instrument yang digunakan dalam penelitian selain harus valid, juga harus reliabel.
Berdasarkan teknik alpha diatas, nilai reliabilitas yang dapat diterima harus lebih dari 0,7.
Di bawah ini disajikan tabel hasil uji reliabilitas instrument sebelum penelitian.
Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Try Out Sebelum Penelitian di SD N Pilang Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2011/2012
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.828 40
Dari keterangan Tabel 4.5. diatas ditunjukkan pada Cronbach's Alpha
menunjukkan 0,828. Berdasarkan teknik alpha yang digunakan maka instrument sudah
dapat digunakan dalam penelitian.
4.1.2.2 Hasil Uji Reliabilitas Setelah Penelitian
Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah
variabel bentukkan yang menunjukkan derajad sampai dimana masing-masing indikator itu
mengindikasikan sebuah variabel bentukan yang umum. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk
melihat konsistensi instrumen. (Ghozali,2004:111) dalam Fenty Anggita. Uji reliabilitas
dilakukan oleh bantuan SPSS 16,0.
Uji reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik alpha yang
dikembangkan oleh George dan Mallery : 1955 (Arunita, 2009:30) untuk menentukan
tingkat reabilitas instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut :
α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima
0,7 < α < 0,8 : dapat diterima
0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus
α > 0,9 : reliabilitas memuaskan.
Instrument yang digunakan dalam penelitian selain harus valid, juga harus
reliabilitas. Berdasarkan teknik alpha diatas, nilai reliabilitas yang dapat diterima harus
lebih dari 0,7. Di bawah ini disajikan tabel hasil uji validitas instrumen setelah penelitian.
45
452922292
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Setelah Penelitian SD N Pilang Kecamatan
Randublatung Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2011/2012
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.885 25
Dari hasil uji reliabilitas menggunakan SPSS 16,0 for window pada Tabel 4.6. di atas
menunjukkan nilai reliabilitas sebesar 0,885 > 0,20, hal ini berarti reliabilitas diterima.
4.2 Analisis Data
Dalam penelitian ini diawali dengan memberikan uji coba pre-test kepada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Uji coba alat ukur bertujuan untuk menguji
Validitas dan reliabilitas soal, sehingga hasil yang diperoleh dapat
dipertanggungjawabkan. Setelah semua data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah
melakukan skoring untuk melakukan analisis data yang diperoleh. Analisis data yang
dilakukan antara lain : 1)Pengecekan kembali data yang terkumpul, 2) Penskoran jawab
dalam tabulasi data, 3) Data diinput pada komputer dan diukur menurut tujuan analisis, 4)
Perhitungan uji coba tes dengan menggunakan computer melalui program SPSS versi
16,0 for window. 5) Analisis data yang diperoleh.
Dalam metode analisis data ada beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain
adalah teknik uji reliabilitas dan validitas instrument, analisis deskriptif, uji normalitas data,
dan uji hipotesis. Kualifikasi data dan uji persyaratan analisis data berarti menterjemahkan
data dalam bentuk angka, sedangkan uji persyaratan analisis berarti sebelum dilakukan uji
hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis. Persyaratan analisis data
dengan menggunakan statistik parametric adalah skor yang diperoleh berdasarkan
distribusi normal. Oleh karena itu, sebelum dilakukan analisis data terlebih dahulu
dilakukan uji normalitas dengan hasil perhitungan dapat diketahui kondisi skor yang
diperoleh. Pengujian ini dengan menggunakan teknik uji normalitas kolmogrov-smirnov,
46
462922292
dengan menggunakan komputer melalui program Statistik Product and Service Solution
(SPSS) versi 16,0 dan dengan uji t-test. Azwar (dalam Gumbreg, 2010:27).
4.2.1 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Sebelum dilaksanakan analisis uji t-test, agar data tidak menyimpang maka harus
dilakukan uji deskriptif dan uji normalitas dahulu. Dengan uji normalitas dapat dilihat data
dalam penelitian normal atau tidak. Syarat data yang digunakan dalam penelitian harus
normal. Analisis deskriptif dan uji normalitas dengan menggunakan bantuan SPSS 16,0 for
window. Berikut disajikan tabel-tabel hasil analisis deskriptif dan normalitas pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
4.2.1.1 Analisis Deskriptif Pre-tes Kelas Eksperimen
Analisis deskriptif dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0 for window. Sebelum
analisis deskriptif dilakukan terlebih dahulu distribusi frekuensi pre-tes kelas eksperimen.
Untuk menentukan tinggi rendahnya variabel kelas eksperimen peneliti menggunakan lima
kategori mengikuti acuan penilaian pada SD N Pilang Kecamatan Randublatung
Kabupaten Blora, yaitu : baik sekali,baik, cukup, hampir cukup, kurang. Untuk menentukan
interval kelas digunakan rumus seperti dibawah ini : i = Nilai maksimal – Nilai Minimal
Banyaknya kategori
Dari rumus tersebut di atas diperoleh interval kelas :
i =100 – 0 = 20
5
Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Pre-test Kelas Eksperimen SD N Pilang Kecamatan
Randublatung Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2011/2012
No Interval Kelas Frekuensi
(f)
Prosentase(%) Kategori
1 81 – 100 0 0% Baik sekali
2 61 – 80 5 14% Baik
3 41 – 60 23 66% Cukup
4 21 – 40 6 17% Hampir cukup
5 0 – 20 0 0% Kurang
47
472922292
Dari Tabel 4.7. di atas dapat diketahui tidak ada siswa yang mendapat nilai 0
sampai 20. Siswa yang mendapatkan nilai 21 sampai dengan 40 sebanyak 6 anak dengan
prosentase 17%. Siswa yang mendapat nilai 41 sampai dengan 60 sebanyak 23 anak
dengan prosentase 66%. Siswa yang mendapat nilai 61 sampai dengan 80 sebanyak 5
anak dengan prosentase 14%. Dan tidak ada siswa yang mendapat nilai 81 sampai
dengan 100. Di bawah ini disajikan gambaran visual diagram lingkaran post tes kelas
eksperimen.
Gambar 4.1
Diagram Lingkaran Distribusi Frekuensi Post tes Kelas Eksperimen.
Setelah dilakukan analisis distribusi frekuensi dilakukan analisis deskriptif. Di bawah
ini merangkum data empirik hasil belajar sebelum mengikuti pembelajaran pada mata
pelajaran IPA dengan materi Struktur Bumi menggunakan media realia yang telah
diklasifikasikan Deskriptif statistik dengan ukuran skor minimum, maksimum, rentang skor,
mean, standar deviasi.
48
482922292
Tabel 4.8 Hasil Analisis Deskriptif Nilai Pre-tes Kelas Eksperimen SD N Pilang Kecamatan
Randublatung Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2011/2012
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean
Std.
Deviation
PRE TEST
EKSPERIMEN 35 28.00 72.00 1856.00 53.0286 11.16055
Valid N (listwise) 35
Tabel 4.8. di atas menunjukkan variabel discovery dengan jumlah data (N) sebanyak
35 mempunyai skor maksimal 72 sedangkan skor minimal sebesar 28 dengan rata-rata
nilai 53.02 dan standar deviasi 11,16 serta jumlah dari semua nilai siswa adalah 1856.00
4.2.1.2 Analisis Deskriptif Post tes Kelas Eksperimen
Analisis deskriptif dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0 for window. Sebelum
analisis deskriptif dilakukan terlebih dahulu distribusi frekuensi post-tes kelas eksperimen.
Untuk menentukan tinggi rendahnya variabel kelas eksperimen digunakan lima kategori
mengikuti acuan penilaian pada SD N Pilang Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora,
yaitu : baik sekali, baik, cukup, hampir cukup, kurang. Berikut disajikan tabel distribusi
frekuensi nilai post test kelas eksperimen.
Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Post-tes Kelas Eksperimen SD N Pilang Kecamatan
Randublatung Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2011/2012
No Interval Kelas Frekuensi (f) Prosentase(%) Kategori
1 81 – 100 7 20% Baik sekali
2 61 – 80 26 74% Baik
3 41 – 60 2 6% Cukup
4 21 – 40 0 0% Hampir cukup
5 0 – 20 0 0% Kurang
49
492922292
Dari Tabel 4.9. di atas dapat diketahui tidak ada siswa yang mendapat nilai 0 sampai
20 dan nilai 21 sampai dengan 40. Siswa yang mendapat nilai 41 sampai dengan 60
sebanyak 2 anak dengan prosentase 6%. Siswa yang mendapat nilai 61 sampai dengan
80 sebanyak 26 anak dengan prosentase 20%. Dan siswa yang mendapat nilai 81 sampai
dengan 100 sebanyak 7 anak dengan prosentase 20%. Di bawah ini disajikan gambaran
visual diagram lingkaran post tes kelas eksperimen.
Gambar 4.2.
Diagram Lingkaran Distribusi Frekuensi Post tes Kelas Eksperimen.
Setelah dilakukan analisis distribusi frekuensi dilakukan analisis deskriptif. Di bawah
ini merangkum data empirik hasil belajar sesudah mengikuti pembelajaran pada mata
pelajaran IPA dengan materi Struktur Bumi menggunakan media realia yang telah
diklasifikasikan Deskriptif statistik dengan ukuran skor minimum, maksimum, rentang skor,
mean, standar deviasi.
50
502922292
Tabel 4.10. Hasil Analisis Deskriptif Nilai Post Tes Kelas Eksperimen SD N Pilang Kecamatan
Randublatung Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2011/2012
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean
Std.
Deviation
kelas eksperimen 35 60.00 88.00 2660.00 76.0000 7.38839
Valid N (listwise) 35
Tabel 4.10. di atas menunjukkan variabel discovery dengan jumlah data (N) sebanyak
35 mempunyai skor maksimal 88 sedangkan skor minimal sebesar 60 dengan rata-rata
nilai 76,00 dan standar deviasi 7.38, serta jumlah dari semua nilai siswa adalah 2660.00
4.2.1.3 Analisis Deskriptif Pre-tes Kelas Kontrol
Analisis deskriptif dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0 for window. Sebelum
analisis deskriptif dilakukan terlebih dahulu distribusi frekuensi pre-tes kelas kontrol. Untuk
menentukan tinggi rendahnya variabel kelas kontrol digunakan lima kategori mengikuti
acuan penilaian pada SD N Pilang Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora, yaitu : baik
sekali, baik, cukup, hampir cukup, kurang. Berikut disajikan tabel distribusi frekuensi nilai
pre-test kelas kontrol.
Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Pre-tes Kelas Kontrol SD N Pilang Kecamatan
Randublatung Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2011/2012
No Interval Kelas Frekuensi (f) Prosentase(%) Kategori
1 81 – 100 0 0% Baik sekali
2 61 – 80 7 20% Baik
3 41 – 60 26 72% Cukup
4 21 – 40 3 8% Hampir cukup
5 0 – 20 0 0% Kurang
51
512922292
Dari Tabel 4.11. di atas dapat diketahui tidak ada siswa yang mendapat nilai 0
sampai dengan 20. Siswa yang mendapat nilai 21 sampai dengan 40 sebanyak 3 anak
dengan prosentase 8%. Siswa yang mendapat nilai 41 sampai dengan 60 sebanyak 26
anak dengan prosentase 72%. Siswa yang mendapat nilai 61 sampai dengan 80 sebanyak
7 anak dengan prosentase 20%. Dan tidak ada siswa yang mendapat nilai 81 sampai
dengan 100. Di bawah ini disajikan gambaran visual diagram lingkaran pre-tes kelas
kontrol.
Gambar 4.3. Diagram Lingkaran Distribusi Frekuensi Pre-tes Kelas Kontrol.
Setelah dilakukan analisis distribusi frekuensi dilakukan analisis deskriptif. Di bawah
ini merangkum data empirik hasil belajar sebelum mengikuti pembelajaran pada mata
pelajaran IPA dengan materi Struktur Bumi menggunakan media konvensional yang telah
diklasifikasikan Deskriptif statistik dengan ukuran skor minimum, maksimum, rentang skor,
mean, standar deviasi.
52
522922292
Tabel 4.12 Hasil Analisis Deskriptif Nilai Pre-tes Kelas Kontrol SD N Pilang Kecamatan
Kradenan Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2011/2012
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean
Std.
Deviation
PRE TEST
KONTROL 36 24.00 76.00 2052.00 57.0000 11.48913
Valid N (listwise) 36
Tabel 4.12 di atas menunjukkan variabel discovery dengan jumlah data (N)
sebanyak 36 mempunyai skor maksimal 76 sedangkan skor minimal sebesar 24 dengan
rata-rata nilai 57.00 dan standar deviasi 11,48, serta jumlah dari semua nilai siswa adalah
2052.00
4.2.1.4 Analisis Deskriptif Post tes Kelas Kontrol
Analisis deskriptif dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0 for window. Sebelum analisis
deskriptif dilakukan terlebih dahulu distribusi frekuensi post-tes kelas kontrol. Untuk
menentukan tinggi rendahnya variabel kelas kontrol digunakan lima kategori mengikuti
acuan penilaian pada SD N Pilang Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora, yaitu : baik
sekali, baik, cukup, hampir cukup, kurang. Berikut disajikan tabel distribusi frekuensi nilai
pos test kelas kontrol.
Tabel 4.13.
Distribusi Frekuensi Post-tes Kelas Kontrol SD N Pilang Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2011/2012
No Interval Kelas Frekuensi (f) Prosentase(%) Kategori
1 81 – 100 1 3% Baik sekali
2 61 – 80 33 92% Baik
3 41 – 60 2 5% Cukup
4 21 – 40 0 0% Hampir cukup
5 0 – 20 0 0% Kurang
53
532922292
Dari Tabel 4.13. di atas dapat diketahui tidak ada siswa yang mendapat nilai 0 sampai
dengan 20 dan nilai 21 sampai dengan 40. Siswa yang mendapat nilai 41 sampai dengan
60 sebanyak 2 anak dengan prosentase 5%. Siswa yang mendapat nilai 61 sampai
dengan 80 sebanyak 33 anak dengan prosentase 92%. Dan siswa yang mendapat nilai 81
sampai dengan 100 sebanyak 1 anak dengan prosentase 3%. Di bawah ini disajikan
gambaran visual diagram lingkaran post tes kelas kontrol.
Gambar 4.4.
Diagram Lingkaran Distribusi Frekuensi Post tes Kelas Kontrol
Setelah dilakukan analisis distribusi frekuensi dilakukan analisis deskriptif. Di bawah
ini merangkum data empirik hasil belajar sesudah mengikuti pembelajaran pada mata
pelajaran IPA dengan materi Struktur Bumi menggunakan media konvensional yang telah
diklasifikasikan Deskriptif statistik dengan ukuran skor minimum, maksimum, rentang skor,
mean, standar deviasi. Berikut adalah tabel hasil analisis deskriptif post tes kelas kontrol.
54
542922292
Tabel 4.14. Hasil Analisis Deskriptif Nilai Post tes Kelas Kontrol SD N Pilang Kecamatan
Randublatung Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2011/2012
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean
Std.
Deviation
POST TES
KONTROL 36 60.00 84.00 2582.00 71.7222 6.12541
Valid N (listwise) 36
Tabel 4.14. di atas menunjukkan variabel discovery dengan jumlah data (N) sebanyak
36 mempunyai skor maksimal 84 sedangkan skor minimal sebesar 60 dengan rata-rata
nilai 71,72 dan standar deviasi 6.12, serta jumlah dari semua nilai siswa adalah 2582.00.
4.3 Analisis Uji T
Dalam analisis ini dilakukan uji normalitas data yaitu nilai pre-tes kelas eksperimen
dan kelas kontrol serta post tes kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah dilakukan uji
normalitas dat dilakukan uji t menggunakan nilai post tes kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Untuk mengetahui hasil uji normalitas dan uji-t di sajikan pada tabel-tabel di bawah
ini.
4.3.1 Normalitas Data
Sebelum dilakukan uji t-test perlu dilakukan analisis uji normalitas data. Bertujuan
untuk melihat normal atau tidaknya penyebaran data dari variabel penelitian. Uji normalitas
variabel media realia menggunakan teknik One Sample Kolmogrov-Smirnov Test.
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan SPSS 16,0 for window.
4.3.1.1 Uji Normalitas Pre-tes Kelas Eksperimen dan kelompok kontrol
Untuk melihat normal tidaknya penyebaran data pada data nilai pre-tes kelas
eksperimen dilakukan dengan uji normalitas data. Di bawah ini disajikan tabel hasil uji
normalitas nilai pre-tes kelas eksperimen dan kelompok kontrol.
55
552922292
Tabel 4.15. Hasil Uji Normalitas Pre-tes Kelas Eksperimen SD N Ngawen Kecamatan Wedung
Kabupaten Demak Tahun Ajaran 2010/201
Dari Tabel 4.12. di atas tampak bahwa hasil uji Kolmogrov-Smirnov Z untuk hasil
pre-test kelas eksperimen normal yaitu sebesar 0,706 dengan probabilitas signifikasi
0,702. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi hasil pengukuran untuk variabel pre-tes pada
nilai pre-tes kelas eksperimen adalah normal. Dan untuk hasil pre-test kelas kontrol juga
normal yaitu sebesar 1.010 dengan probabilitas signifikasi 0,260. Hal ini menunjukkan
bahwa distribusi hasil pengukuran untuk variabel pre-tes pada nilai pre-tes kelas kontrol
adalah normal Gambaran visual kenormalan penyebaran data karakteristik dilihat pada
Grafik 4.1 dan 4.2 berikut.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
kelas
eksperimen kelas kontrol
N 35 36
Normal Parametersa Mean 53.0286 57.0000
Std. Deviation 11.16055 11.48913
Most Extreme Differences Absolute .119 .168
Positive .077 .168
Negative -.119 -.109
Kolmogorov-Smirnov Z .706 1.010
Asymp. Sig. (2-tailed) .702 .260
a. Test distribution is Normal.
56
562922292
Grafik 4.1. Uji Normalitas Pre-tes Kelas Eksperimen
Grafik 4.2.
Uji Normalitas Pre-tes Kelas Kontrol
57
572922292
4.3.1.2 Uji Normalitas Post tes Kelas Eksperimen dan kelas kontrol
Untuk melihat normal tidaknya penyebaran data pada data nilai post tes kelas
eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan uji normalitas data. Di bawah ini disajikan
tabel hasil uji normalitas nilai post tes kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Tabel 4.16. Hasil Uji Normalitas Post tes Kelas Eksperimen dan kelas Kontrol SD N Pilang
Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2011/2011
Dari Tabel 4.16. di atas tampak bahwa hasil uji Kolmogrov-Smirnov Z untuk hasil
post-test kelas eksperimen normal yaitu sebesar 1.303 dengan probabilitas signifikasi
0,67. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi hasil pengukuran untuk variabel post-tes pada
nilai post-tes kelas eksperimen adalah normal. Dan untuk hasil pre-test kelas kontrol juga
normal yaitu sebesar 1.203 dengan probabilitas signifikasi 0,111. Hal ini menunjukkan
bahwa distribusi hasil pengukuran untuk variabel pre-tes pada nilai pre-tes kelas kontrol
adalah normal. Gambaran visual kenormalan penyebaran data karakteristik dapat dilihat
pada Grafik 4.3 dan 4.4. berikut.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
kelas
eksperimen kelas kontrol
N 35 36
Normal Parametersa Mean 76.0000 71.7222
Std. Deviation 7.38839 6.12541
Most Extreme Differences Absolute .220 .201
Positive .220 .201
Negative -.180 -.133
Kolmogorov-Smirnov Z 1.303 1.203
Asymp. Sig. (2-tailed) .067 .111
a. Test distribution is Normal.
58
582922292
Grafik 4.3. Uji Normalitas Post Test Kelas Eksperimen
Grafik 4.4. Uji Normalitas Post-tes Kelas Kontrol
59
592922292
4.3.2 Uji- T
Untuk menguji signifikasi perbedaan mean antar kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol analisis data yang digunakan adalah uji t-test. Uji t-test digunakan untuk
menguji signifikasi perbedaan mean antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Di bawah
ini disajikan tabel hasil uji t-test nilai post test kelas eksperimen dan kelas kontrol
Tabel 4.17 Hasil Uji T-Test Nilai Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol SD N Pilang
Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2011/2012
Independent Samples Test
Hasil
Equal
variances
assumed
Equal
variances
not assumed
Levene's Test for
Equality of Variances
F 1.629
Sig. .206
t-test for Equality of
Means
t 2.659 2.652
df 69 65.995
Sig. (2-tailed) .010 .010
Mean Difference 4.27778 4.27778
Std. Error Difference 1.60878 1.61304
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower 1.06836 1.05723
Upper 7.48720 7.49832
Berdasarkan Tabel 4.17. di atas terlihat hasil F hitung levene test sebesar 1.629
dengan probabilitas 0,206 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki
variance sama atau dengan kata lain kedua kelas homogen. Dengan demikian analisis uji
beda t-test harus menggunakan asumsi equal variance assumed. Dari tabel di atas terlihat
bahwa nilai t adalah 2.659 dengan probabilitas signifikasi 0,01 < 0,05, maka dapat
60
602922292
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan untuk pembelajaran dengan
menggunakan media realia dengan pembelajaran konvensional. Perbedaan rata-ratanya
berkisar antara 1.06 sampai 7.48 dengan perbedaan rata-rata 4,27.
4.4 Hasil Uji Hipotesis
Dari hasil analisis data yang telah dilakukan, setelah diperoleh dari hasil t-hitung maka
analisis hipotesisnya adalah :
Ho : Mean nilai post tes kelas eksperimen setelah menggunakan media realia sama
dengan mean nilai post tes kelas kontrol setelah menggunakan metode
konvensional.
Hi : Mean nilai post tes kelas eksperimen setelah menggunakan media realia berbeda
dengan mean nilai post tes kelas kontrol setelah menggunakan media konvensional.
Berdasarkan analisis uji hipotesis, Ho diterima jika signifikasi lebih besar dari 0,05 (Ho
> 0,05). Dan Ho ditolak jika signifikasi lebih kecil dari 0,05 (Ho < 0,05). Dari hasil t-hitung
yang telah dilakukan diperoleh signifikasi 0,01 lebih kecil dari 0,05 (0,01 < 0,05). Karena
signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak. Jadi kesimpulannya Hi diterima.
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil observasi saya sebelum dilakukan tindakan di kelas V SD Negeri 1 Pilang,
bahwa dikelas tersebut masih banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM (63),
terutama dalam mata pelajaran IPA. Dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh
guru khususnya pada mata pelajaran IPA masih dilakukan dengan metode ceramah yang
hanya terpusat pada guru sehingga peserta didik dalam proses pembelajaran, peserta
didik pasif dan hanya mendengarkan penjelasan dari guru, dan hal ini membuat proses
pembelajaran hanya terpusat pada guru. Peserta didik yang dalam proses pembelajaran
hanya mendengarkan penjelasan dari guru terkadang kurang dapat memahami dengan
jelas apa yang sedang disampaikan oleh guru. Untuk melibatkan sebanyak mungkin alat
indra siswa dalam proses belajar mengajar maka metode ceramah itu perlu divariasikan
dengan media.
Menurut Sadiman, Rahardja, Haryono dan Rahardjito, 1984 yang mengatakan
bahwa Medium” yang secara harfiah berarti “perantara” atau “pengantar” yaitu perantara
61
612922292
atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Media sebagai alat bantu yang
digunakan guru untuk: memotivasi belajar peserta didik, memperjelas informasi/pesan
pengajaran, memberi tekanan pada bagian-bagian yang penting, memberi variasi
pengajaran, memperjelas struktur pengajaran.
Media realia adalah media yang ditampilkan merupakan benda nyatanya. Dalam
pembelajaran IPA mengenai Struktur Bumi disini penulis menggunakan media kongrit yaitu
berupa tiruan bola bumi Pengguanaan media realia lebih mendekatkan peserta didik
(penerima pesan) dengan benda nyatanya sehingga akan semakin mudah memahaminya.
”Akan tetapi sebenarnya suatu benda asli merupakan benda yang paling tepat guna,
dibandingkan tiruannya”. (Latuheru, 1988:52, dalam Fenty Anggita).
Dengan adanya media realia tersebut maka akan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Hasil belajara menurut (Poerwodarminto, 2001: 895) adalah hasil yang harus
dicapai /dilakukan.
Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai dari suatu kegiatan
atau usaha yang dapat diartikan sebagai hasil dari proses belajar mengajar yakni
penguasaan, perubahan emosional, atau perubahan tingkah laku yang dapat diukur
dengan tes tertentu. Yang diungkap dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas V
di SD Negeri 1 Pilang Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora.
Teori-teori tersebut selaras dengan penggunaan media realia, yang peneliti
kembangkan dan diterapkan dalam pembelajaran IPA. Karena dengan penggunaan media
realia pada mata pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD
Negeri 1 Pilang, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora, semester II tahun ajaran
2011/2012.
Setelah dilakukan penelitian, instrument yang telah digunakan pre-tes dan post tes
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan uji validitas dan reabilitas lagi. Uji
validitas dilakukan oleh bantuan SPSS 16,0 for window. Dasar pengambilan keputusan
item yang valid berdasarkan kriteria Azwar (2008) mengatakan bahwa jika jumlah item
belum mencukupan maka kita bisa menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,20.
Teknik yang digunakan untuk menguji kesahihan indikator adalah Corrected Item Total
Correlation dengan dinotasikan (r) semua indikator dikatakan valid bila mempunyai nilai
62
622922292
koofisien korelasi positif lebih besar atau sama dengan 0,20. Kategori inilah yang
digunakan untuk menentukan apakah item valid atau tidak.
Hasil uji validitas diketahui bahwa 25 soal yang telah digunakan untuk pre-test dan
post test semua valid, ditunjukkan pada varian 1 sampai varian 25 menunjukkan Corrected
Item Total Correlation > 0,20.
Uji reabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik alpha yang
dikembangkan oleh George dan Mallery : 1955 (Arunita, 2009:30). Nilai reabilitas yang
dapat diterima harus lebih dari 0,7. Dari hasil uji reabilitas ditunjukkan nilai realibilitas
sebesar 0,885 > 0,7, berarti reabilitas diterima.
Dalam metode analisis data ada beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain adalah
teknik uji reliabilitas dan validitas instrument, uji normalitas data, uji hipotesis, dan
kemudian dilakukan uji t-test. Pengujian ini dengan menggunakan teknik uji normalitas
kolmogrov-smirnov, dengan menggunakan homogen melalui program Statistik Product and
Service Solution (SPSS) versi 16,0 for window. Azwar (dalam Gumbreg, 2010:27).
Hasil analisis deskriptif nilai pre-test kelas eksperimen menunjukkan variabel
discovery dengan jumlah data (N) sebanyak 35 mempunyai skor maksimal 72 sedangkan
skor minimal sebesar 28 dengan rata-rata nilai 53.02 dan standar deviasi 11,16 serta
jumlah dari semua nilai siswa adalah 1856.00. Diketahui siswa yang mendapat nilai 0
sampai 20 dan nilai 21 sampai dengan 40. Siswa yang mendapat nilai 41 sampai dengan
60 sebanyak 2 anak dengan prosentase 6%. Siswa yang mendapat nilai 61 sampai
dengan 80 sebanyak 26 anak dengan prosentase 20%. Dan siswa yang mendapat nilai 81
sampai dengan 100 sebanyak 7 anak dengan prosentase 20%.
Hasil analisis deskriptif nilai post test kelas eksperimen menunjukkan variabel
discovery dengan jumlah data (N) sebanyak 35 mempunyai skor maksimal 88 sedangkan
skor minimal sebesar 60 dengan rata-rata nilai 76,00 dan standar deviasi 7.38, serta
jumlah dari semua nilai siswa adalah 2660.00. Diketahui tidak ada siswa yang mendapat
nilai 0 sampai 20 dan nilai 21 sampai dengan 40. Siswa yang mendapat nilai 41 sampai
dengan 60 sebanyak 2 anak dengan prosentase 6%. Siswa yang mendapat nilai 61
sampai dengan 80 sebanyak 26 anak dengan prosentase 20%. Dan siswa yang mendapat
nilai 81 sampai dengan 100 sebanyak 7 anak dengan prosentase 20%.
63
632922292
Hasil analisis deskriptif nilai pre-test kelas kontrol menunjukkan variabel discovery
dengan jumlah data (N) sebanyak 36 mempunyai skor maksimal 76 sedangkan skor
minimal sebesar 24 dengan rata-rata nilai 57.00 dan standar deviasi 11,48, serta jumlah
dari semua nilai siswa adalah 2052.00. Diketahui tidak ada siswa yang mendapat nilai 0
sampai dengan 20. Siswa yang mendapat nilai 21 sampai dengan 40 sebanyak 3 anak
dengan prosentase 8%. Siswa yang mendapat nilai 41 sampai dengan 60 sebanyak 26
anak dengan prosentase 72%. Siswa yang mendapat nilai 61 sampai dengan 80 sebanyak
7 anak dengan prosentase 20%.
Hasil analisis deskriptif nilai post tes kelas kontrol menunjukkan variabel discovery
dengan jumlah data (N) sebanyak 36 mempunyai skor maksimal 84 sedangkan skor
minimal sebesar 60 dengan rata-rata nilai 71,72 dan standar deviasi 6.12, serta jumlah dari
semua nilai siswa adalah 2582.00. Diketahui tidak ada siswa yang mendapat nilai 0
sampai dengan 20 dan nilai 21 sampai dengan 40. Siswa yang mendapat nilai 41 sampai
dengan 60 sebanyak 2 anak dengan prosentase 5%. Siswa yang mendapat nilai 61
sampai dengan 80 sebanyak 33 anak dengan prosentase 92%. Dan siswa yang mendapat
nilai 81 sampai dengan 100 sebanyak 1 anak dengan prosentase 3%.
Hasil uji normalitas nilai pre-test kelas eksperimen hasil uji Kolmogrov-Smirnov Z
untuk hasil pre-test kelas eksperimen normal yaitu sebesar 0,706 dengan probabilitas
signifikasi 0,702. Karena signifikasi lebih besar dari 0,05 maka hal ini menunjukkan bahwa
distribusi hasil pengukuran untuk variabel pre-tes pada nilai pre-tes kelas eksperimen
adalah normal.
Hasil uji normalitas nilai post test kelas eksperimen menunjukkan hasil uji Kolmogrov-
Smirnov Z untuk hasil post-test kelas eksperimen normal yaitu sebesar 1.303 dengan
probabilitas signifikasi 0,67. Karena signifikasi lebih besar dari 0,05 maka hal ini
menunjukkan bahwa distribusi hasil pengukuran untuk variabel post-tes pada nilai post-tes
kelas eksperimen adalah normal.
Hasil uji normalitas nilai pre-test kelas kontrol menunjukkan hasil pre-test kelas kontrol
juga normal yaitu sebesar 1.010 dengan probabilitas signifikasi 0,260. Karena signifikasi
64
642922292
lebih besar dari 0,05 maka hal ini menunjukkan bahwa distribusi hasil pengukuran untuk
variabel pre-tes pada nilai pre-tes kelas kontrol adalah normal.
Hasil uji normalitas nilai post test kelas kontrol menunjukkan hasil uji Kolmogrov-
Smirnov Z untuk hasil post-test kelas eksperimen normal yaitu sebesar 1.203 dengan
probabilitas signifikasi 0,111. Karena signifikasi lebih besar dari 0,05 maka hal ini
menunjukkan bahwa distribusi hasil pengukuran untuk variabel post-tes pada nilai post-tes
kelas eksperimen adalah normal.
Hasil uji t-test terlihat hasil F hitung levene test sebesar 1.629 dengan probabilitas
0,206 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki variance sama atau
dengan kata lain kedua kelas homogen. Dengan demikian analisis uji beda t-test harus
menggunakan asumsi equal variance assumed. Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai t
adalah 2.659 dengan probabilitas signifikasi 0,01 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan untuk pembelajaran dengan menggunakan media
realia dengan pembelajaran konvensional. Perbedaan rata-ratanya berkisar antara 1.06
sampai 7.48 dengan perbedaan rata-rata 4,27. Di bawah ini disajikan tabel rata-rata hasil
belajar pre-tes dan pos tes kelas kontrol dan kelas eksperimen siswa kelas V di SD N
Ngawen Kecamatan Wedung Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2010/2011.
Tabel 4.18. Rata-rata Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol SD N Pilang
Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2011/2012
Mata
Pelajaran
Kelas Nilai
Pre-tes Post tes
IPA Eksperimen 53,02 76
Kontrol 57 71,72
Beda Nilai 3.93 4,27
Dari tabel 4.18. di atas diketahui nilai rata-rata pre-tes kelas eksperimen sebelum
menggunakan media realia adalah 53,02 dan nilai rata-rata post tes kelas eksperimen
setelah menggunakan media realia adalah 76. Untuk nilai rata-rata pre–tes kelas kontrol
65
652922292
sebelum menggunakan metode konvensional 57 dan nilai rata-rata post tes kelas kontrol
setelah menggunakan media konvensional adalah 71,72. Beda nilai rata-rata pos tes kelas
eksperimen dan kelas kontrol adalah sebesar 4,27.
Hal ini berarti media realia berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas V SD N
Pilang Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2011/2012. Hal Ini
sesuai dengan kajian penelitian yang relevan oleh Johar Makmun, 2007 dalam
penelitiannya “Studi Komparasi Penggunaan Media Realia Dan Media Grafis Bidang Diklat
Menggambar Teknik Dalam Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Ranah Kognitif”. Dengan
hasil penelitian yang menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang positif dan signifikan
antara kelompok siswa yang menggunakan media realia dengan kelompok siswa yang
menggunakan media grafis terhadap peningkatan prestasi belajar siswa dalam ranah
kognitif.
Dengan demikian rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dibandingkan
dengan rata-rata nilai kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat dari adanya perbedaan rata-rata
nilai siswa pada tabel 4.18 di atas.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan penggunaan media
realia terhadap hasil belajar IPA pokok bahasan struktur bumi siswa kelas V di SD Negeri
1 Pilang kabupaten Blora semester genap tahun ajaran 2011/2012. Untuk menganalisis
data yang diperoleh dalam penelitian digunakan rumus t-test. Hasil penelitian diketahui
bahwa keefektifan penggunaan media realia ditunjukkan oleh perbedaan rata-rata hasil
akhir tes (post-test) kelas eksperimen dan kelas kontrol pada mata pelajaran IPA. Hasil
belajar dengan penggunaan media realia lebih efektif dibandingkan penggunaan media
konfensional,khususnya pada mata pelajaran IPA.