bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 hasil ......hambatan tetap saja muncul di beberapa...

37
58 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di desa Wonokampir kecamatan Watumalang kabupaten Wonosobo. Desa Wonokampir terdiri dari 5 (lima) dusun yaitu, dusun Wonokampir dusun Pagedangan, dusun Pagentan, dusun Gedangsari, dan dusun Wonosari. Pemilihan kepala Daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2010 adalah pemilihan untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati secara langsung untuk masa jabatan 2010-2015. Pilkada langsung yang ada di kabupaten Wonosobo ini sudah yang kedua kalinya diadakan. Pilkada di Wonosobo di ikuti oleh 624.137 pemilih dengan jumlah pemilih laki-laki 314.975 dan perempuan 309.162 yang tersebar dalam 1.447 TPS di lima belas kecamatan, yaitu kecamatan Wadaslintang, kecamatan Kepil, kecematan Sepuran, kecamatan Kaliwiro, kecamatan Leksono, kecamatan Selomerto, kecamatan Kalikajar, kecamatan Kertek, kecamatan Wonosobo, kecamtan Watumalang, kecamatan Mojotengah, kecamatan Garung, kecamatan Kejajar, kecamatan Sukoharjo, kecamatan Kalibawang. Sedangkan biaya yang dianggarkan pada Pilkada ini yaitu Rp 9,5 milyar dengan realisasinya Rp 8,45 milyar. Dana tersebut berasal dari APBD pemerintah kabupaten Wonosobo. Pelaksanaan Pilkada kabupaten Wonosobo tahun 2010 ini didasarkan pada Surat Keputusan KPUD Wonosobo No 24/Kpts/KPU-WSB-

Upload: others

Post on 27-Jan-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 58

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Penelitian

    4.1.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di desa Wonokampir kecamatan Watumalang

    kabupaten Wonosobo. Desa Wonokampir terdiri dari 5 (lima) dusun yaitu,

    dusun Wonokampir dusun Pagedangan, dusun Pagentan, dusun Gedangsari,

    dan dusun Wonosari. Pemilihan kepala Daerah Kabupaten Wonosobo tahun

    2010 adalah pemilihan untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati secara

    langsung untuk masa jabatan 2010-2015. Pilkada langsung yang ada di

    kabupaten Wonosobo ini sudah yang kedua kalinya diadakan. Pilkada di

    Wonosobo di ikuti oleh 624.137 pemilih dengan jumlah pemilih laki-laki

    314.975 dan perempuan 309.162 yang tersebar dalam 1.447 TPS di lima belas

    kecamatan, yaitu kecamatan Wadaslintang, kecamatan Kepil, kecematan

    Sepuran, kecamatan Kaliwiro, kecamatan Leksono, kecamatan Selomerto,

    kecamatan Kalikajar, kecamatan Kertek, kecamatan Wonosobo, kecamtan

    Watumalang, kecamatan Mojotengah, kecamatan Garung, kecamatan Kejajar,

    kecamatan Sukoharjo, kecamatan Kalibawang. Sedangkan biaya yang

    dianggarkan pada Pilkada ini yaitu Rp 9,5 milyar dengan realisasinya Rp 8,45

    milyar. Dana tersebut berasal dari APBD pemerintah kabupaten Wonosobo.

    Pelaksanaan Pilkada kabupaten Wonosobo tahun 2010 ini didasarkan

    pada Surat Keputusan KPUD Wonosobo No 24/Kpts/KPU-WSB-

  • 59

    012.329430/2009 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan

    Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten

    Wonosobo Tahun 2010. Secara keseluruhan tahapan-tahapan kegiatan dalam

    Pilkada di kabupaten Wonosobo berjalan dengan aman dan lancar. Ini terbukti

    dari dapat dilaksanakannya kegiatan-kegiatan dalam Pilkada yang sesuai

    dengan agenda yang telah di jadwalkan dan tidak adanya konflik bernuansa

    kekerasan antar simpatisan dan pendukung pasanagan calon (Paslon) selama

    berlangsungnya tahapan-tahapan Pilkda.

    Namun itu tidak berarti bahwa keseluruhan tahapan berlangsung tanpa

    masalah atau hambatan. Hambatan tetap saja muncul di beberapa kecamatan

    pada saat proses Pilkada. hambatan tersebut diantaranya berkenaan dengan

    enggannya pemilih untuk memberikan hak suaranya pada saat pelaksanaan

    pemungutan suara yang dikarenakan jauhnya Tempat Pemungutan Suara

    (TPS) dari tempat tinggal pemilih, beberapa masyarakat yang terdaftar dalam

    DPT tidak bisa memilih dikarenakan keberadaannya di luar kota karena

    pekerjaan mereka yang tidak bisa ditinggalkan dan memang pemilih yang

    tidak ingin meluangkan waktu untuk mengikuti Pilkada dan lebih

    mengutamakan ekonomi mereka.

    Hambatan-hambatan yang dialami beberapa pemilih tersebut dianggap

    mencederai proses Pilkada karena menyebabkan bertambahnya suara yang

    tidak dipakai yang secara otomatis merugikan perolehan suara pasangan calon.

  • 60

    4.1.2 Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati

    Pemilihan Kepala Daerah kabupaten Wonosobo tahun 2010 diikuti oleh

    5 (lima) pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati yang bertarung

    memperebutkan suara pemilih. Sesuai dengan nomor urut resmi yaitu

    pasangan SAMSON (Sumardiyo-Muchson), IMAM (Trisnu Cundoko Mulyo-

    Achmad Maulana Fanani), UMARO (Abdul Kholiq Arif-Maya Rosida),

    MUKHLIS (Muntohar-Kholik Idris), dan AFF (Azis Subekti-Afif

    Nurhidayat). Secara ringkas, profil keempat pasangan calon tersebut yaitu

    sebagai berikut:

  • 61

    Tabel 4.1 Profil Paslon dalam Pilkada Kabupaten Wonosobo tahun 2010

    Sumber: KPUD Wonosobo

    Profil diatas menunjukkan bahwa sebagian besar Paslon berasal dari

    kalangan pemerintahan dan non-pemerintahan, mereka juga sebagian besar

    dari kaum terpelajar dan tokoh masyarakat dengan latar belakang sosial

    ekonomi yang relatif kuat. Dari sepuluh calon calon enam diantaranya

    No Nama Pekerjaan Pend Agama Aliran Kekayaan

    Partai

    Pengusung

    1

    Sumardiyo Wiraswasta SMA Islam NU Rp.1.377.418.000 Calon

    Perseorang

    an

    Drs. H. Muchson,

    MM Wiraswasta S2 Islam NU Rp.300.220.330

    2

    Drs.H. Trisnu

    Cundoko

    Mulyo, M.Si Wiraswasta S2 Islam Nasionalis Rp.1.137.817.000

    Hanura,

    PKPB,

    Gerindra,

    PBN,

    PKPI, PKS,

    PBB

    H. Achmad

    Maulana Fanani,

    ST

    Anggota

    DPRD S1 Islam Nasionalis

    Rp.5.122.327.301

    3

    Drs. H. Abdul

    Kholiq Arif, M.Si Bupati S2 Islam NU Rp.366.430.000 PKB, Partai

    Golkar,

    PPP dra. Hj. Maya

    Rosida, MM Swasta S2 Islam NU Rp.1.785.248.000

    4

    Drs. H. Muntohar,

    MM Wakil Bupati S2 Islam NU Rp.1.052.258.816 PDP, PMB,

    Partai

    Demokrat,

    PKNU Kholik Idris, SE Anggota

    DPRD S1 Islam Muhamadiyah Rp.406.090.236

    5

    Azis Subekti, ST.

    MT Wiraswasta S2 Islam Muhamadiyah Rp.1.532.146.000

    PAN, PDIP

    H. Afif

    Nurhidayat, Sag

    Anggota

    DPRD S1 Islam Nasionalis Rp.775.000.000

  • 62

    berpendidikan megister (S2), tiga diantaranya berpendidikan sarjana (S1) dan

    hanya satu calon yang lulusan SMA yaitu dari calon independent.

    Lebih lanjut dilihat dari kekutatan ekonomi sebagian besar memiliki

    kekayaan diatas satu milyar. Dilihat dari afiliasi keagamaan mereka, sebagian

    besar beraliran Nahdhatul Ulama (NU) hanya dua calon yang beraliran

    Muhamadiyah serta tiga lainnya beraliran nasionalis. Dilihat dari partai

    pengusung, bahwasanya masing-masing Paslon diusung oleh Parpol yang

    memiliki suara yang kuat di kabupaten Wonosobo, untuk pasangan SAMSON

    (No.urut 1) tidak memiliki dukungan dari Parpol karena mereka meju dari

    jalur perseorangan namun mereka memiliki dukungan yang cukup besar yaitu

    47.769 suara pendukung.

    Banyaknya pasangan calon yang berasal dari kalangan NU dikarenakan

    memang sebagian besar masyarakat Wonosobo beragama Islam dengan aliran

    NU dimana sudah kita ketahui bahwasanya selain sebagai organisasi

    keagamaan NU juga menjadi aliran dalam agama Islam. Muhamadiyah juga

    menampilkan kadernya sebagi peserta Pilkada Wonosobo 2010. Hal ini

    menunjukkan betapa kuatnya persaingan kedua aliran dalam agama Islam ini

    di kabupaten Wonosobo. Sedangkan Ikhwanul Muslimin (PKS) dalam Pilkada

    Wonosobo tahun 2010 memberikan dukungannya pada kaum nasionalis,

    dimana kabupaten Wonosobo antara IM (Ikhwanul Muslimin) dengan kedua

    aliran besar yang ada (NU & Muhamadiyah) jarang mengadakan koalisi.

    Kondisi masyarakat desa Wonokampir yang memiliki aliran dalam agama

    Islam yaitu Nahdlatul Ulama, Muhamadiyah dan Ahmadiyah ternyata mampu

  • 63

    menempatkan mereka pada posisi yang bebas dari piihan mereka dalam

    menentukan dukungan mereka terhadap paslon tertentu, kebanyakan mereka

    tidak terpaku pada afiliasi dukungan aliran mereka pada parpol yang

    mengusung pasangan calon Pilkada.

    4.1.3 Keaktifan Kandidat dalam Menjangkau Pemilih di desa Wonokampir

    Keaktifan kandidat ini merujuk pada kegiatan para Paslon dan perantara

    (tim sukses) dalam mempengaruhi pilihan para pemilik hak suara dal Pilkada.

    semua Paslon mempunyai anggota tim sukses yang giat serta berupaya

    mempengaruhi pilihan pemilik hak suara. Proses ini dilakukan melalui cara-

    cara konvensional (dalam pertamuan-pertemuan resmi kampanye

    tertutup,pertemuan dengan kelompok-kelompok masyarakat, kampanye dari

    mulut ke mulut, dan menghadiri acara desa) maupun cara-cara non-

    konvensional (membagi-bagikan barang).

    Banyak isu bagi-bagi uang dalam proses Pilkada di beberapa daerah di

    Jawa Tengah maupun di kabupaten Wonosobo. Namun untuk di desa

    Wonokampir praktek mony politic tidak terjadi. Hal ini diungkapkan oleh

    beberapa Kepala Dusun dan Kepala Desa, serta beberapa warga desa yang

    menjadi saksi dalam pelaksanaan pemungutan suara. Ada isu pembagian uang

    yang di bagikan oleh pasangan IMAM, namun setelah ditelusuri secara

    mendalam pembagian uang tersebut hanya dikalangan tim sukses mereka.

    Wajar hal ini terjadi, masing-masing tim sukses Paslon memang mendapatkan

    uang oprasional untuk mensukseskan Paslon mereka. Mengenai barang yang

    diberikan oleh tim suksesnya maupun paslon tersebut secara langsung

  • 64

    berbentuk barang untuk keperluan dusun seperti kursi, karpet masjid, bahan

    bangunan untuk membangun sarana dan prasarana umum dusun dan desa.

    Pasangan calon UMARO selain memberikan bantuan kursi dan karpet untuk

    dusun Gedangsari mereka juga memberikan bantuan berupa barang-barang

    untuk membangun Masjid.Tim sukses atau Paslon IMAM memberikan

    bantuan serupa dengan Paslon UMARO di dusun Wonosari. Selain Paslon

    tersebut tidak ada yang memberikan atau membagi-bagikan barang seperti

    yang di lakukan oleh tim sukses atau Paslon IMAM dan UMARO.

    Muntohar yang berpasangan dengan Kholik Idris (MUKLIS) adalah

    putra daerah asli kelahiran desa Wonokampir kecamatan watumalang

    kabupaten Wonosobo. Namun latar belakang ini tidak dimanfaatkannya untuk

    merebut suara pemilih di daerah ini. Hal ini terbukti sejak kepindahannya dari

    desa Wonokampir sampai pada masa kampanye Pilkda tahun 2010 Ia tidak

    pernah mengadakan kunjungan ataupun kampanye di desa Wonokampir.

    Ketidak hadirannya diwakilkan oleh istrinya pada saat Pilkada, namun

    demikian hal ini sangatlah mempengaruhi orientasi dukungan pemilih.

    Sedangkan Kholiq Arif yang berpasangan denga Maya Rosida sudah

    mengadakan kunjungan beberapa kali ke desa Wonokampir baik pada masa

    kampanye ataupun dilain waktu kampanye. Untuk pasangan calon lainnya

    hanya tim sukses pasangan IMAM yang mengadakan kunjungan pada saat

    kampanye tepatnya di dusun Wonokampir yang pada saat itu bertepatan

    dengan pengajian memperingati hari besar Islam di dusun tersebut.

  • 65

    4.1.4 Bentuk Partisipasi Masyarakat Desa Wonokampir pada Pilkada

    Tahun 2010

    Partisipasi masyarakat yang merupakan suatu kegiatan seseorang atau

    kelompok orang untuk ikut serta aktif dalam kehidupan politik dengan jalan

    memilih pimpinan Negara maupun suatu daerah tertentu baik secara langsung

    maupun tidak langsung mempengaruhi kebijakan pemerintahan. Kaitannya

    dengan Pilkada maka partisipasi masyarakat tersebut yaitu mencakup kegiatan

    warga masyarakat untuk ikut serta secara aktif dalam proses Pilkada, baik

    dalam menggunakan hak suaranya pada hari pemungutan suara, menghadiri

    rapat atau pertemuan-pertemuan kaitannya dengan proses Pilkada, dan

    kegiatan lainnya yang dilakukan oleh Parpol pengusung Paslon peserta

    Pilkada ataupun tim suksesnya.

    Pemilihan Kepala Daerah kabupaten Wonosobo tahun 2010 memberikan

    gambaran yang nyata tentang partisipasi masyarkat desa Wonokampir.

    Diantara bentuk partisipasi nyata mereka dalam Pemilihan Kepala Daerah

    tersebut yaitu ;

    1. Keikutsertaan beberapa warga desa sebagai Kelompok Panitia

    Pemungutan Suara (KPPS), dimana pada Pilkada tersebut di desa

    Wonokampir terdapat tujuh TPS yang masing-masing TPS terdapat

    delapan orang yang menjadi anggota KPPS dan dua orang Hansip sebagai

    keamanan. Sehingga dengan demikian terdapat lima puluh enam warga

    yang menjadi KPPS dan empat belas hansip sebagai keamanan di tempat

    pemunggutan suara.

  • 66

    2. Keikutsertaan beberapa warga yang terdaftar sebagai anggota Panitia

    Pemungutan Suara di desa Wonokampir yaitu Saudara Gipur Jalal dan

    Suparno. Jadi di desa Wonokampir hanya ada tiga anggota Panitia

    Pemungutan Suara.

    3. Beberapa warga yang menjadi saksi pada saat pemungutan suara. Sudah

    diketahui bahwa terdapat lima pasangan calon peserta Pilkada. di desa

    Wonokampir masing-masing tim sukses atau Paslon tersebut

    menempatkan saksi-saksi mereka di setiap TPS. Untuk pasangan calon

    SAMSON tidak memiliki saksi dari warga desa Wonokampir. Paslon

    IMAM menempatkan saksi mereka dari desa Wonokampir masing-masing

    diantara mereka yaitu, Margono, Turah, Riptiyono, Wonitur, Tunjang,

    Goris Wateguh, Ponsiam, Nihed Basuki. Paslon UMARO menempatkan

    saksi-saksi mereka yang berasal dari desa Wonokampir di setiap TPS.

    Masing-masing diantara mereka yaitu, Suhib Biyono, Hadi Suparno,

    Bungkik Mupriyono, Sairah, Sutoyo, Trubus Safangat, Sabarudin, Andri,

    Adi, Khatno, Rusnanto, Mahmudin, dan Fajar Tunut. Paslon MUKHLIS

    menempatkan saksi mereka dari warga desa Wonokampir di setiap TPS,

    masing-masing diantara mereka yaitu, Abu Mangsur, Turo, Pauzan,

    Tuham, Ahmad Rouf, Musohir, Yoswanto, Suroto, Rusman, Hasim,

    Manijo Suwarno, Muhatadi, Faizain, dan Ahmad Tormudi. Sedangkan

    Paslon AAF menempatkan saksi mereka dari warga desa Wonokampir

    disetiap TPS, masing-masing di antara mereka yaitu, Tahyono, Torsono,

    Plastio, Kaswadi, Lisno, Mujianto, Tolip, Somaryono, Edi Taryoto,

  • 67

    Misban, Imbuh, dan Sarnomo. Sehingga ada empat puluh delapan warga

    desa Wonokampir yang menjadi saksi pada Pilkada tahun 2010.

    4. Beberapa warga desa yang menjadi tim sukses Paslon tertentu. Diantara

    mereka yang menjadi tim sukses yaitu, Mahrum, Kartini, Taufik

    Hermawan, Rohmat, Suyardi, Giyanto, dan Syukur mereka adalah tim

    sukses dari Paslon UMARO. Sedangkan tim sukses dari Paslon IMAM

    yang berasal dari desa Wonokampir yaitu, Tri Susilo, Sukir, dan Saderun.

    Paslon MUKHLIS memiliki tim sukses dari desa Wonokampir yaitu,

    Mualim, Sampurno, Bakhim, dan Metruri. Sedangkan Paslon AAF

    memiliki tim sukses yang berasal dari desa Wonokampir yaitu, Lefri,

    Haryono, dan Surip.

    5. Pada Pilkada Wonosobo tahun 2010 untuk warga yang menjadi pemilih di

    desa Wonokampir yaitu ada tiga ribu dua puluh enam pemilih. Pemilih

    laki-laki berjumlah seribu lima ratus delapan puluh sedangkan pemilih

    perempuan berjumlah seribu empat ratus empat puluh enam. Memang dari

    semua jumlah tersebut, tidak semua pemilih menggunakan hak suaranya

    karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas pada pembahasan

    selanjutnya.

    6. Beberapa warga mengikuti keiatan dialog atau diskusi pada pertemuan-

    pertemuan baik yang diadakan KPUD maupun Paslon atau tim sukses,

    dimana diskusi yang ada membahas isu-isu yang berkaitan dengan

    pembangunan infrastruktur daerah, memajukan pertanian beserta

  • 68

    kesejahteraan petani, dan mengayomi masyarakat Wonosobo secara

    keseluruhan.

    Bentuk partisipasi masyarakat lainnya berkaitan dengan kampanye dan

    pemberian suara pada saat hari H (pencoblosan). Kampanye adalah upaya

    untuk memperkenalkan suatu produk kepada konsumen (pemilih) agar mereka

    mau membeli produk tersebut berdasarkan informasi – informasi yang mereka

    terima. Kampanye juga dilihat sebagai usaha untuk mengepung lawan dengan

    taktik dan strategi yang tepat, sistematis dan terencana. Kampanye yang

    dilakukan Paslon atau tim sukses di desa Wonokampir tidak begitu semarak,

    hanya Paslon atau tim sukses UMARO dan IMAM saja yang mengadakan

    kampanye secara terbuka di desa tersebut. Sedangkan tim sukses Paslon lain

    tidak mengadakan kampanye secara seara terbuka. Masyarakat desa

    Wonokampir terutama yang berusia muda mereka kebanyakan mengikuti

    kampanye Paslon dukungan mereka dengan antusias. Kampanye yang

    diadakan secara serempak pada hari kamis tanggal 15 Juli 2010 pukul 14.00

    sampai selesai berupa kegiatan pawai kendaraan hias masing-masing Paslon

    dan tim sukses dengan melibatkan sebanyak-banyaknya delapan kendaraan

    roda empat yang diikuti oleh KPUD, Panwas, dan Desk Pilkada, serta

    masyarakat Wonosobo dimana masyarakat desa Wonokampir juga banyak

    yang mengikuti acara tersebut sebagai bentuk dukungan mereka terhadap

    Paslon mereka.

    Berkaitan dengan kampanye guna mempengaruhi suara pemilih,

    pemberian suara masyarakat desa Wonokampir banyak yang dipengaruhi oleh

  • 69

    cara-cara yang dilakukan oleh Paslon atau tim sukses dalam mempengaruhi

    suara pemilih seperti diskusi politik, kampanye maupun bagi-bagi barang

    bantuan. Sehingga cara-cara tersebut menyebabkan masyarakat memilih atau

    tidak memilih Paslon tersebut. Proses pemungutan suara yang dilakukan di

    desa Wonokampir berjalan dengan cukup baik. Sehingga tidak ada kerusuhan

    dalam proses Pilkada selanjutnya.

    4.2 Hasil Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2010

    Pemilahan Kepala Daerah kabupaten Wonosobo yang berlangsung pada

    bulan Juli tahun 2010 pada akhirnya menghasilkan perolehan suara bagi

    masing-masing pasangan calon.

    Berdasarkan keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Wonosobo

    Nomor 021/ KPU-KAB-021.329430 / Tahun 2010 Tentang Penetapan

    Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan

    Wakil Kepala Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2010, maka perolehan

    suara dan prosentase pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

    Kabupaten Wonosobo Tahun 2010 adalah sebagai berikut:

    1. Sumardiyo-Drs. H. Muchson, MM (SAMSON) memperoleh suara sah

    10.236 suara (2,48%).

    2. Drs.H. Trisnu Cundoko Mulyo, MSi dan H. Achmad Maulana Fanani, ST

    (IMAM) memperoleh suara sah 93.691 suara (22,72%).

    3. Drs. H. Abdul Kholiq Arif, MSi dan dra. Hj. Maya Rosida, MM

    (UMARO) memperoleh suara sah 211.698 suara (51,34%).

  • 70

    4. Drs. H. Muntohar, MM dan Kholik Idris, SE (MUKHLIS) memperoleh

    suara sah 24.294 suara (5,89%).

    5. Azis Subekti, ST. MT dan H. Afif Nurhidayat, Sag (AAF) memperoleh

    suara sah 72.457 suara (17,57 %).

    Hasil sebagaimana tertera diatas memberikan gambaran menarik jika

    ditempatkan dalam konteks penggunaan hak suara serta pemetaan dukungan

    masyarakat terhadap Paslon.

    4.2.1 Tingkat Penggunaan Hak Suara Masyarakat Desa Wonokampir

    Tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilihan Kepala Daerah dapat

    dilihat dari seberapa banyak porsi warga yang berhak memilih mengunakan

    hak suaranya. Pada Pilkada langsung kabupaten Wonosobo tahun 2010 desa

    Wonokampir terdapat DPT (Daftar Pemilih Tetap) dengan jumlah tiga ribu

    dua puluh enam pemilih pemilih dengan rincian sebagai berikut:

    Table 4.2

    Jumlah DPT Desa Wonokampir pada Pemilihan Umum Kepala Daerah

    dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2010

    Kecamatan : Watumalang

    Sumber: KPUD Wonosobo

    Nama Desa

    Kelurahan

    Jumlah

    TPS

    Jumlah Pemilih

    Dalam DPT

    Jumlah Pemilih dalam

    DPT yang Mengunakan

    Hak Pilih

    Jumlah Surat

    Suara

    Lk Pr Jum

    lah Lk Pr

    Jum

    lah % sah

    Tidak

    sah

    Jum

    lah

    Wonokam

    pir 7 1580 1446 3026 1072 1144 2216 73,23 2077 139 2216

  • 71

    Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa desa Wonokampir memiliki jumlah

    DPT yang cukup tinggi, dari enam belas kelurahan di kecamatan Watumalang,

    desa Wonokampir menduduki urutan kelima dengan Dafta Pemilih Tetap

    terbanyak dibawah desa Binangun pada peringkat pertama dengan 5.759 DPT,

    desa Kuripan pada urutan kedua dengan 3.288 DPT, desa Gondang pada

    urutan ketiga dengan 3.286 DPT, dan desa Kerinjiing pada urutran keempat.

    Penggunaan hak suara pada hari pencoblosan juga cukup tinggi karena

    mencapai 73,23 % dari 3.026 jumlah DPT namun jumlah hak pilih yang tidak

    digunakan mencapai 26,77% di bandingkan dengan desa Binangun dengan

    jumlah DPT yang begitu besar pemilih yang menggunakan hak pilihnya hanya

    71, 99 % dan desa Gondang dengan jumlah DPT 3.286 DPT hanya 72,67%

    pemilih yang menggunakan hak pilihnya. Kecamatan Watumalang sendiri

    jumlah pemilih yang terdaftar dalam DPT yaitu 40.818 pemilih dan yang

    menggunakan hak pilihnya yaitu 74,89 % . Sedangkan di kabupaten

    Wonosobo jumlah seluruh pemilih yaitu 624.996 dan penggunaan suara atau

    masyarakat yang berpartisipasi pada saat hari pencoblosan yaitu 453.187 atau

    72,56%.

    Sehingga dengan demikian jumlah masyarakat yang berpartisipasi pada

    saat hai H (pencoblosan) masih tinggi di desa Wonokampir dibandingkan

    dengan keseluruhan penggunaan hak suara di Kabupaten Wonosobo.

  • 72

    4.2.2 Pemetaan Dukungan Masyarakat Desa Wonokampir terhadap

    Pasangan Calon

    Hak suara yang diberikan kepada masing-masing pasangan calon Bupati

    dan Wakil Bupati oleh masyarakat Wonokampir merata pada semua calon,

    dengan rincian sebagai berikut;

    Table 4.3

    Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Kepala Daerah

    dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2010

    Kecamatan: Watumalang

    Nama Desa

    Kelurahan

    Prolehan Suara Pasangan Calon Bupatidan Wakil Bupati

    No.

    1 %

    No.

    2 % No.3 % No.4 %

    No

    .5

    %

    Wonokam

    pir 62

    2,99

    % 419

    20,1

    7% 1071

    51,5

    6% 445

    21,4

    3% 80

    3,8

    5

    %

    Sumber : KPUD Wonosobo

    Keterangan No.1 pasangan Sumardiyo dan Drs. H. Muchson, MM

    (SAMSON).

    No.2 pasangan Drs.H. Trisnu Cundoko Mulyo, MSi dan H.

    Achmad Maulana Fanani, ST (IMAM).

    No.3 pasangan Drs. H. Abdul Kholiq Arif, MSi dan dra. Hj.

    Maya Rosida, MM (UMARO).

    No.4 pasangan Drs. H. Muntohar, MM dan Kholik Idris, SE

    (MUKHLIS).

    No.5 pasangan Azis Subekti, ST. MT dan H. Afif Nurhidayat,

    Sag (AAF).

  • 73

    Dapat dilihat dari data diatas bahwa masyarakat desa Wonokampir dalam

    menggunakan hak suaranya merata kepada semua calon,karena dari semua

    calon tidak ada calon yang tidak mendapatkan suara. Namun demikian suara

    terbanyak ada pada pasangan UMARO dengan memperoleh seribu tujuh

    puluh satu suara, disusul pasangan calon MUKHLIS dengan memperoleh

    empat ratus empat puluh lima suara. Sedangkan untuk urutan ketiga, keempat

    dan kelima di tempati oleh Paslon IMAM, AAF dan SAMSON masing masing

    memperoleh suara empat ratus sembilan belas suara, delapan puluh suara, dan

    enam puluh dua suara.

    Dukungan dan pemberian suara yang diberikan masyarakat desa

    Wonokampir begitu besar terhadap pasangan UMARO, hal ini tidakk terlepas

    dari upaya yang dilakukan oleh Paslon ataupun tim sukses UMARO untuk

    merebut simpati dan dukungan dari masyarakat. Diketahui bahwa masyarakat

    desa Wonokampir berbasis Nahdliyin dan Ahmadiyah, sedangkan dalam masa

    kepemimpinannya menjadi Bupati Wonosobo periode 2005-2010 Kholiq Arif

    yang juga petinggi Partai Kebangkitan Bangsa dan petinggi Nahdlatul Ulama

    bahkan dia adalah murid Kyai H.Muntaha (Tokoh NU dan Pendiri UNSIQ

    Wonosobo), sering mengadakan dan mengikuti kegiatan berkaitan dengan

    keberadaan Ahmadiyah. Diantaranya yaitu menjadi nara sumber diskusi

    tentang Ahmadiyah di Universitas Sains Al Qur’an (UNSIQ), mnghadiri

    Kajian ataupun harlah Ahmadiyah, memberikan ijin pendirian gedung-gedung

    Ahmadiyah, dan kegiatan lainnya yang intinya ia mendukung dan

    membenarkan keberadaan Ahmadiyah walaupun Dia orang NU. Tim

  • 74

    suksesnya juga begitu gigih dalam menjaring dukungan di wilayah grass root,

    bahkan beberapa kali datang ke desa Wonokampir tepatnya ke dusun

    Gedangsari.

    Sehingga, apabila masyarakat desa Wonokampir memberikan dukungan

    yang tinggi terhadap Paslon UMARO, hal tersebut tentunya tidak lepas dari

    sosok Kholiq Arif dan segala bentuk kegiatannya dalam memperoleh

    dukungan dari setiap kalangan maupun aliran masyarakat Wonokampir.

    Sedangkan untuk Paslon lawan beratnya di desa Wonokampir yaitu pasangan

    MUKHLIS dukungan masyarakat terhadapnya tidak begitu tinggi. Hal ini

    terkait dengan kiat-kiat Paslon da tim sukses MUKHLIS dalam mencari

    dukungan masyarakat terhadapnya.

    4.3 Pandangan Responden Terhadap Beberapa Aspek Pilkada

    Untuk mencari data dalam penulisan skripsi ini, disebarkanlah angket

    kepada 100 (seratus) responden yaitu masyarakat desa Wonokampir yang

    terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Setelah angket diisi oleh

    responden sesuai dengan petunjuk kemudian angket dikumpulkan kembali

    untuk diperiksa kembali dan diolah. Pemeriksaan lembar angket dilakukan

    secara cermat dan teliti untuk kemudian diolah dengan membuat diagram.

    Pembuatan diagram ini untuk memperkuat data dengan menggunakan

    prosentase untuk melihat perbandingan besar kecilnya jawaban responden

    (frekuensi) yang diperolehdengan data yang diperoeh dengan instrumen

    laiinya. Penafsiran data dilakukan dengan menghubungkan data yang satu

    dengan data yang lainnya, karena jawaban masing-masing responden pada

  • setiap item ada yang

    jawaban yang diperole

    Bagian ini aka

    beberapa aspek Pilkad

    1. Pengetahuan respo

    tentang Pilkada

    Diagram

    Data diagram

    mengenai undang

    mengetahui, 4% m

    mengetahui. Sehin

    tidak mengetahui p

    75%

    75

    a yang tidak sama, maka untuk menghitung besar

    iperoleh menggunakan prosentase.

    i akan mendeskripsikan pandangan responden

    Pilkada, sebagai berikut:

    responden perihal UU No.32 Tahun 2004 yang

    ram 4.1 : Pengetahuan masyarakat tentang Und

    undang yang mengatur Pilkada

    iagram 17 menunjukkan bahwa pengetahuan m

    dang-undang yang mengatur tentang Pilkada yaitu 1

    4% mengetahui, 20% kurang mengetahui, dan 75

    Sehingga lebih dari separuhnya masyarakat desa Wo

    tahui perihal undang-undang yang mengatur tentang P

    1% 4%

    20%

    75%

    Sangat mengetah

    Mengetahui

    Kurang mengetah

    Tidak Mengetahu

    besar kecilnya

    nden terhadap

    yang mengatur

    Undang-

    an masyarakat

    aitu 1% sangat

    dan 75% tidak

    sa Wonokampir

    tang Pilkada.

    tahui

    tahui

    ahui

  • 2. Pemahan responde

    Diagram

    Data pada

    menunjukkan bahw

    Pilkada masing –

    kurang mengetahu

    dapat dikatakan ba

    mengetahui tentang

    3. Pengetahuan Respo

    Diagram

    76

    ponden terhadap Pilkada

    gram 4.2 : Pemahaman masyarakat tentang Pemilihan

    Kepala Daerah

    ada diagram pemahaman masyarakat tentang

    n bahwa pemahaman masyarakat desa Wonokampi

    –masing 4% sangat mengetahui, 79% mengeta

    etahui dan 1% tidak mengetahui. Sehingga dengan

    an bahwa sebagian besar masyarakat desa Wonokam

    tentang Pilkada.

    Responden tentang arti Pilkada

    iagram 4.3 : Pengetahuan masyarakat tentang arti Pilk

    4%

    79%

    16%

    1%

    Sangat mengeta

    Mengetahui

    Kurang Mengeta

    Tidak Mengetah

    0%0%

    100%

    0%Pemilihan Kepala RT

    Pemilihan Kepala D

    Pemilihan Kepala

    Daerah

    Pemilihan Presiden

    Wakil Presiden

    ilihan

    ntang Pilkada

    kampir tentang

    ngetahui, 16%

    ngan demikian

    okampir cukup

    rti Pilkada

    getahui

    getahui

    tahui

    la RT

    la Desa

    den dan

  • Dari diagram

    bahwa pemahaman

    0% untuk pemili

    pemilihan kepala d

    Sehingga dengan

    mengatahui bahwa

    4. Keikutsertaan resp

    2010

    Diagram 4

    Data diagram

    masyarakat desa W

    kurang mengikuti,

    dapat diketahui

    Wonokampir meng

    35%

    77

    gram pengetahuan masyarakat tentang Pilkada men

    haman masyarakat desa Wonokampir tentang arti Pilk

    pemilihan kepala RT, 0% pemilihan kepala des

    pala daerah, dan 0% pemilihan Presiden dan Wakil

    ngan demikian seluruh masyarakat desa Wonokam

    bahwa Pilkada itu Pemilihan Kepala Daerah.

    n responden pada saat kampanye paslon peserta Pilka

    ram 4.4 : Keikutsertaan masyarakat saat kampany

    peserta Pilkada tahun 2010

    iagram diatas menunjukkan bahwa pada saat k

    esa Wonokampir 6% sangat mengikuti, 42% mengik

    ikuti, dan 17% tidak mengikuti. Jadi dari keterangan

    ahui bahwa kurang dari setengahnya, masyara

    r mengikuti kampanye Pilkada tahun 2010.

    6%

    42%

    17%

    Sangat meng

    Mengikuti

    Kurang Meng

    Tidak Mengik

    a menunjukkan

    rti Pilkada yaitu

    a desa, 100%

    akil Presiden.

    nokampir telah

    a Pilkada tahun

    mpanye paslon

    aat kampanye

    engikuti, 35%

    rangan tersebut

    asyarakat desa

    engikuti

    engikuti

    ngikuti

  • 5. Keaktifan responde

    Diagram 4.

    Dari diagram

    Wonokampir sang

    berperan aktif, 49%

    Jadi masyarakat

    berperan aktif dala

    6. Hambatan yang dia

    Diagram 4

    49%

    78

    sponden pada Pilkada tahun 2010

    ram 4.5 : Peran masyarakat dalam Pilkada tahun 2010

    agram di atas menunjukkan bahwa 2% masyara

    r sangat berperan aktif dalam Pilkada tahun 20

    if, 49% kurang berperan aktif, dan 4% tidak berpe

    rakat desa Wonokampir kurang dari setengahny

    if dalam Pilkada tahun 2010.

    ng dialami responden pada pelaksanaan Pilkada tahun

    ram 4.6 : Hambatan yang dialami masyarakat pada Pi

    tahun 2010

    2%

    45%

    4%

    Sangat berperan ak

    Berperan aktif

    Kurang berperan ak

    Tidak Berperan Akt

    1% 4%

    8%

    87%

    Banyak mengalam

    hambatan

    Mengalami Hamb

    Sedikit hambatan

    Tidak mengalami

    hambatan

    n 2010

    rakat desa

    n 2010, 45%

    berperan aktif.

    gahnya sangat

    a tahun 2010

    ada Pilkada

    n aktif

    n aktif

    Aktif

    lami

    mbatan

    tan

    mi

  • 16%

    Dari diagram

    masyarakat desa

    mengalami hamba

    hambatan. Sehingg

    desa Wonokampir

    tahun 2010.

    7. Pasangan calon yan

    Diagram 4

    Dari diagram

    Wonokampir 1%

    mengunggulkan I

    Kholiq-Maya, 1

    mengunggulkan A

    79

    1%

    7%

    71%

    6%5%

    (No.1) Sumardiyo

    Muchson, MM

    (No.2) Drs. H .Tri

    Cundoko Mulyo, M

    Achmad Maulana

    (No.3) Drs. H. Ab

    Arif, Msi dan Dra.

    Rosida, MM

    (No.4) Drs. H.

    Muntohar, MM da

    Idris, SE

    (No.5) Azis Subek

    dan H. Afif Nurhid

    gram di atas menunjukkan bahwa pada pelaksanaan

    desa Wonokampir 1% banyak mengalami hamba

    hambatan, 8% sedikit hambatan, dan 87% tidak m

    ehingga dari keterangan tersebut sebagian besar m

    ampir tidak mengalami hambatan ketika pelaksanaan

    lon yang diunggulkan responden pada Pilkada tahun 2

    ram 4.7 : Paslon yang diunggulkan masyarakat pada P

    tahun 2010

    iagram diatas menunjukkan bahwa masyarak

    r 1% mengunggulkan pasangan Sumardiyo-Much

    kan Icuk (Trisnu Cundoko)-Fanani, 71% mengu

    a, 16% mengunggulkan Muntohar-Idris, d

    kan AFF (Azis-Afif). Dari keterangan tersebut le

    ardiyo dan Drs. H.

    H .Trisnu

    ulyo, Msi dan H.

    ulana Fanani, ST

    H. Abdul Kholiq

    n Dra. Hj. Maya

    M dan Kholik

    Subekti, ST.MT

    Nurhidayat, Sag

    sanaan Pilkada

    hambatan, 4%

    dak mengalami

    sar masyarakat

    sanaan Pilkada

    hun 2010

    pada Pilkada

    syarakat desa

    Muchson, 7%

    engunggulkan

    s, dan 5%

    but lebih dari

  • setengah masyarak

    Maya.

    8. Alasan responden

    peserta Pilkada tah

    Diagram 4.8 :

    Data diagram

    para calon yaitu 47

    sosok calon terseb

    ikut-ikutan. Berda

    masyarakat desa W

    tersebut karena k

    sosoknya, sedangk

    calon tersebut.

    42%

    3%

    80

    syarakat desa Wonokampir mengunggulkan pasangan

    onden memilih pasangan calon Bupati dan Wak

    ada tahun 2010

    4.8 : Alasan masyarakat memilih paslon peserta Pilk

    gram diatas menunjukkan bahwa alasan masyarakat

    aitu 47% karena kewajiban sebagai warga negara, 42

    tersebut, 3% memilih karena program kerjanya, 8%

    Berdasarkan keterangan tersebut kurang dari set

    desa Wonokampir berpendapat bahwa mereka memi

    ena kewajiban sebagai warga negara dan memili

    dangkan pendapat paling sedikit yaitu karena progr

    47%

    8%Karena kewajiba

    sebagai warga ne

    Karena sosoknya

    Karena program

    kerjanya

    Karena ikut-ikuta

    sangan Kholiq-

    Wakil Bupati

    ta Pilkada

    arakat memilih

    ra, 42% karena

    ya, 8% karena

    ri setengahnya

    memilih calon

    emilih karena

    program kerja

    jiban

    a negara

    knya

    ram

    ikutan

  • 9. Menang atau tidak

    diunggulkan respon

    Diagram 4.9 :

    Dari diagram d

    desa Wonokampir

    1% mungkin, dan

    setengah masyarak

    mereka unggulkan

    10. Keikutsertaan resp

    Diagram

    52%

    81

    tidaknnya pasangan calon peserta Pilkada tahun 2

    responden

    4.9 : Hasil akhir dari anggapan masyarakat terhadap

    atau tidaknya calon yang mereka unggul

    Pilkada tahun 2010

    gram diatas terlihat bahwa calon yang diunggulkan m

    ampir 70% menang dalam Pilkada 2010, 29% tidak

    , dan 0% tidak tahu. Sehingga dengan demikian l

    syarakat desa Wonokampir berpendapat bahwa ca

    ulkan di Pilkada 2010 terpilih seperti yang mereka ha

    an responden pada saat persiapan Pilkada tahun 2010

    ram 4.10 : Keikutsertaan masyarakat pada saat

    persiapan penyelenggaraan Pilkada

    70%

    29%

    1% 0%

    Ya

    Tida

    Mun

    Tida

    2%

    31%

    52%

    15%

    Sangat meng

    Mengikuti

    Kurang men

    Tidak mengi

    hun 2010 yang

    rhadap menang

    nggulkan pada

    kan masyarakat

    tidak menang,

    kian lebih dari

    wa calon yang

    eka harapkan.

    2010

    saat

    Tidak

    Mungkin

    Tidak Tahu

    engikuti

    engikuti

    ngikuti

  • Data diagram

    Wonokampir 2%

    mengikuti, 52% k

    dari setengah mas

    kampanye tersebut

    11. Dorongan respond

    Pilkada tahun 2010

    Diagram 4.11

    Data diagram

    dorongan diri send

    8% dorongan pem

    Wonokampir sebag

    pilkada 2010 karen

    8%

    0%

    82

    iagram diatas menunjukkan bahwa masyarak

    r 2% sangat mengikuti pada saat persiapan Pilka

    2% kurang mengikuti, 15% tidak mengikuti. Sehin

    h masyarakat desa Wonokampir kurang mengikuti

    rsebut.

    sponden ketika memilih calon Bupati dan Wakil Bu

    n 2010

    4.11 : Dorongan masyarakat ketika memilih pa

    peserta Pilkada tahun 2010

    gram diatas terlihat bahwa 84% masyarakat memil

    ri sendiri, 8% dorongan keluarga, 0% dorongan tetan

    n pemerintah. Sehingga dengan demikian masyara

    r sebagian besar memilih calon Bupati dan Wakil Bu

    karena dorongan sendiri.

    84%

    8%

    0%

    8%

    Dorongan diri sen

    Dorongan keluarg

    Dorongan Tetang

    Dorongan pemeri

    syarakat desa

    Pilkada, 31%

    Sehingga lebih

    gikuti kegiatan

    kil Bupati pada

    ilih paslon

    memilih karena

    n tetangga, dan

    asyarakat desa

    kil Bupati pada

    i sendiri

    uarga

    angga

    merintah

  • 12. Keikutsertaan resp

    Pilkada 2010

    Diagram 4.12 :

    Data diagram

    masyarakat sangat

    1% tidak mengiku

    mengikuti pelaksan

    13. keinginan sendiri

    dan Wakil Bupati p

    Diagram 4.1

    83

    n responden saat pelaksanaan hari H (pencoblos

    4.12 : Keikutsertaan masyarakat saat pelaksanaan pen

    gram diatas menunjukkan bahwa pada saat pencoblo

    sangat mengikuti, 88% mengikuti, 0% kurang meng

    engikuti. Jadi sebagian besar masyarakat desa Wo

    laksanaan pada hari H (saat Pencoblosan).

    ndiri atau tidaknya responden dalam memilih calo

    upati pada Pilkada 2010

    am 4.13 : Dorongan sindiri atau tidaknya responden

    memilih.

    11%

    88%

    0% 1%

    Sangat mengiku

    Mengikuti

    Kurang mengik

    Tidak mengikut

    95%

    5%

    0%0%

    Ya

    Tidak

    Mungkin

    Tidak ta

    coblosan) pada

    n pencoblosan

    ncoblosan 11%

    mengikuti,dan

    a Wonokampir

    ih calon Bupati

    nden dalam

    gikuti

    ngikuti

    ikuti

    gkin

    k tahu

  • Data diagram

    calon Bupati dan W

    0% mungkin, dan

    memilih karena ke

    14. Ada atau tidaknya

    Wakil Bupati pada

    Diagram 4

    Data diagram

    masyarakat 0% da

    yang tidak memili

    dan 82% tidak a

    Wonokampir pad

    keluarga di masya

    Wakil Bupati.

    82%

    84

    agram diatas menunjukkan bahwa masyarakat 95%

    i dan Wakil Bupati berdasarkan keinginan sendiri, 5

    n, dan 0% tidak tahu. Sehingga sebagian besar m

    na keinginan sendiri.

    aknya keluarga responden yang tidak memilih Bu

    i pada Pilkada tahun 2010

    ram 4.14: Ada atau tidaknya keluarga responden y

    memilih dalam Pilkada tahun 2010

    gram di atas menunjukkan bahwa di keluarga masin

    0% dari anggota keluarga yang tidak memilih, 1% d

    emilih dalam keluarga, 17% satu orang yang tidak

    dak ada dari masing-masing keluarga di masyara

    r pada Pilkada tahun2010. Jadi sebagian besar

    masyarakat yang terdaftar dalam DPT memilih Bu

    0% 1%

    17%

    82%

    Semua tidak mem

    Ada dua orang ya

    tidak memilih

    Ada satu orang ya

    tidak memilih

    Tidak ada

    t 95% memilih

    diri, 5% tidak,

    sar masyarakat

    ilih Bupati dan

    den yang tidak

    masing-masing

    , 1% dua orang

    tidak memilih,

    asyarakat desa

    besar anggota

    lih Bupati dan

    emilih

    g yang

    g yang

  • 15. (Lihat No.14) fakt

    tidak memilih.

    Diagram 4

    Data diagram

    memilih yaitu 0%

    pemilihan jauh, 1

    menjawab karena (

    terdaftar dalam D

    sebagian kecil mas

    16. Tanggapan respon

    langsung

    85

    ) faktor penyebab jika dalam keluarga responden

    ram 4.15: Faktor penyebab jika dalam keluarga respo

    yang tidak memilih

    agram diatas menunjukkan bahwa alasan masyara

    tu 0% tidak menyukai pasangan calon, 1% dikarenak

    uh, 12% karena sibuk, 0% karena malas, dan 87

    arena (mengacu pada No.14) dalam anggota keluarga

    lam DPT tidak ada yang tidak memilih. Sehingg

    il masyarakat yang tidak memilih dikarenakan sibuk.

    responden dengan adanya pemilihan Kepala Daera

    0%1%

    12%

    0%

    87%

    Tidak menyukai

    pasangan calon

    Lokasi pemilihan

    Karena sibuk

    Malas saja

    Tidak menjawab

    nden ada yang

    responden ada

    asyarakat tidak

    arenakan lokasi

    dan 87% tidak

    luarganya yang

    ehingga hanya

    ibuk.

    Daerah secara

    kai

    on

    han jauh

    ab

  • Diagram 4

    Data diagram

    dengan adanya Pi

    setuju,0% kurang

    masyarakat desa

    langsung.

    17. Tanggapan respon

    demokrasi

    Diagram 4

    69%

    86

    ram 4.16: Tanggapan tanggapan masyarakat terhada

    secara langsung

    agram diatas menunjukkan bahwa masyarakat yan

    ya Pilkada secara langsung yaitu 9% sangat setu

    urang setuju, dan 0% tidak setuju. Jadi sebagi

    desa Wonokampir setuju dengan adanya Pilkad

    responden akan perlunya Pilkada secara langsun

    ram 4.17: Tanggapan masyarakat tentang Pilkada lang

    era demokrasi

    9%

    91%

    0% 0%

    Sangat s

    Setuju

    Kurang s

    Tidak set

    30%

    1% 0%

    Sanga

    Perlu

    Kuran

    Tidak

    rhadap Pilkada

    at yang setuju

    at setuju, 91%

    sebagian besar

    Pilkada secara

    ngsung di era

    da langsung di

    at setuju

    ng setuju

    k setuju

    ngat perlu

    rlu

    rang Perlu

    dak Perlu

  • Data diagram

    menyatakan akan p

    sangat perlu, 69%

    Jadi masyarakat d

    adanya Pilkada sec

    18. Sesuai atau tidakny

    tahun 2010

    Diagram 4

    Data diagram

    sesuai dengan ha

    sesuai, dan 18% tid

    data tersebut Pilka

    separuh masyaraka

    pada berjalannya p

    pasangan calon pes

    19. Pengaruh penyele

    politik responden

    12%

    87

    iagram diatas menunjukkan bahwa masyarak

    akan perlunya Pilkada secara langsung yaitu 30% me

    , 69% menyatakan perlu, 1% kurang perlu, dan 0% tid

    akat desa Wonokampir lebih dari setangahnya meng

    da secara langsung di era demokrasi.

    tidaknya responden dengan penyelenggaraan dan hasi

    ram 4.18: Tanggapan masyarakat dengan hasil Pilkad

    2010.

    gram diatas menunjukkan bahwa Pilakada 2010 14

    an harapan masyarakat, 56% sesuai harapan, 12%

    8% tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Jadi ber

    t Pilkada Wonosobo di desa Wonokampir menurut l

    yarakat sudah sesuai dengan harapan. Kesesuaian i

    nnya proses Pilkada dan hasil perolehan suara masin

    on peserta Pilkada.

    enyelenggaraan Pilkada tahun 2010 terhadap pen

    nden

    14%

    56%

    18%

    Sangat Sesu

    Sesuai

    Kurang Sesu

    Tidak sesua

    syarakat yang

    % menyatakan

    0% tidak perlu.

    menginginkan

    n hasil Pilkada

    Pilkada tahun

    10 14% sangat

    , 12% kurang

    adi berdasarkan

    urut lebih dari

    n ini tertuju

    masing-masing

    p pengatahuan

    esuai

    Sesuai

    suai

  • 59%

    Diagram 4

    Data diagram

    terhadap pengetah

    sangat baik, 70%

    dari setengah mas

    baik tentang penge

    di Wonosobo tahun

    20. Tanggapan respon

    secara langsung pa

    Diagram 4

    88

    40%

    1% 0%

    Sangat perlu

    Perlu

    Kurang perlu

    Tidak perlu

    ram 4.19: Pengaruh Pilkada tahun 2010 terhadap pe

    politik masyarakat

    agram di atas menunjukkan bahwa pengaruh Pilka

    getahuan politik pada masyarakat di desa Wonokam

    70% baik, 13% kurang baik, 1% tidak baik. Sehin

    h masyarakat desa Wonokampir mendapatkan penga

    pengetahuan politik mereka pada saat Pilkada secara

    tahun 2010.

    responden tentang perlu tidaknya diadakan kembal

    ng pada Pilkada yang akan datang

    ram 4.20 : Tanggapan masyarakat tentang perlu

    diadakan kembali Pilkada secara langs

    Pilkada yang akan datang

    16%

    70%

    13%

    1%

    Sangat ba

    Baik

    Kurang ba

    Tidak baik

    rlu

    ap pengetahuan

    Pilkada 2010

    nokampir 16%

    Sehingga lebih

    pengaruh yang

    secara langsung

    embali Pilkada

    perlu tidaknya

    langsung pada

    t baik

    g baik

    baik

  • 89

    Data diagram di atas menunjukkan bahwa 40% masyarakat

    menyatakan sangat perlu diadakan kembali Pilkada secara langsung pada

    Pilkada yang akan datang, 59% menyatakan perlu, 1% menyatakan kurang

    perlu, dan 0% menyatakan tidak perlu. Jadi lebih dari setengah masyarakat

    desa Wonokampir menginginkan adanya Pilkada langsung pada Pilkada

    yang akan datang.

    4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

    4.4.1 Pemahaman Masyarakat Mengenai Pemilihan Kepala Daerah

    Pemahaman masyarakat desa Wonokampir mengenai Pilkada

    sudah tinggi. Hal ini terbukti dari data yang diperoleh seperti pada diagram

    4.2 tentang pemahaman masyarakat akan Pilkada bahwa sebagian besar

    masyarakat desa Wonokampir mengetahui tentang Pilkada. Demikian pula

    dengan pengetahuan masyarakat tentang arti Pilkada, dimana seluruh

    masyarakat mengetahui akan arti dari Pilkada serta jika dilihat dari data-

    data lain berkaitan dengan pemahaman masyarakat tentang Pilkada.

    Sebagian besar masyarakat desa Wonokampir memang belum

    banyak yang mengetahui perihal Undang-undang yang mengatur tentang

    pemerintahan daerah yang didalamnya memuat tentang pemilihan Kepala

    Daerah, seperti yang ditunjukkan pada diagram 4.1. Masyarakat yang

    cenderung seperti ini, menunjukkan bahwa mereka paham akan kebijakan

    pemerintah. Paham bukan dalam bentuk administrasinya tetapi mereka

    paham dengan kebijakan-kebijakan pemerintah yang secara nyata terjadi

    dan dilakukan oleh masyarakat itu sendiri. Kebudayaan politik mereka

  • 90

    cukup tinggi dengan pemahaman yang mereka miliki, seperti halnya

    mereka mengetahui bahwa Pilkada langsung itu lebih baik dari pada

    Pilkada yang tidak langsung dipilih oleh rakyat. Seperti pada data yang

    ditunjukkan dari hasil penelitian mengenai perlunya Pilkada secara

    langsung di era demokrasi (Diagram 4.17).

    Kebudayaan politik masyarakat desa Wonokampir dengan

    pemahaman mereka menunjukkan bahwa kebudayaan politik mereka

    cenderung pada kebudayaan politik subyek. Hal ini tidak berarti mereka

    tidak memiliki kebudayaan politik lainnya, karena tidak serta merta suatu

    kebudayaan politik yang ada menghapus kebudayaan politik lainya.

    Dengan demikian walaupun mereka hanya memiliki orientasi pada

    kebudayaan politik subyek tetapi masyarakat desa Wonokampir memilki

    tingkat pemahaman yang cukup tinggi.

    4.4.2 Partisipasi Masyarakat pada Saat Kampanye

    Tingkat partisipasi politik masyarakat pada saat kampanye

    pasangan calon Pemilihan Kepala Daeerah berada pada kisaran yang

    cukup tinggi. Dari data yang ada, masyarakat desa Wonokampir yang

    terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yaitu 3.026 orang, 1.580 laki-

    laki dan 1.446 perempuan. Masing-masing anggota masyarakat memiliki

    Paslon yang diunggulkan dalam Pilkada. Namun tidak semua orang yang

    terdaftar dalam DPT mengikuti kegiatan kampanye tersebut. Hal ini dapat

    dilhat dari diagram 4.8 yang menunjukkan bahwa pada saat kampanye

    hampir setengahnya masyarakat desa Wonokampir yang mengikuti

  • 91

    kampanye. Sehingga jika dilihat dari data tersebut partisipasi masyarakat

    desa Wonokampir pada saat kampanye Pilkada cukup tinggi Karena

    kemungkinan-kemungkinan lain mengenai tingkat partisipasi masyarakat

    pada saat kampanye Pilkada juga akan muncul apabila tidak hanya

    pasangan Kholiq-Maya yang terjun langsung menemui masyarakat desa

    Wonokampir. Artinya bahwa jika paslon lain juga mengadakan kegiatan

    kampanye di desa Wonokampir atau diwilayah tersebut, maka besar

    kemungkinan masyarakat lain yang mendukung paslon lain selain

    pasangan UMARO akan mengikuti kegiatan kampanye yang diadakan

    oleh tim kampanye masing-masing paslon, karena kampanye yang

    dimaksud adalah kampanye langsung yaitu terjadinya komunikasi politik

    secara tatap muka antara konsituen dengan paslon peserta Pilkada.

    Jadi masyarakat desa Wonokampir sebenarnya memiliki tingkat

    partisipasi yang tinggi pada saat pelaksanaan kampanye, karena dari

    masyarakat yang mengikuti kampanye dan yang tidak mengikuti, itu lebih

    besar masyarakat yang mengikuti kegiatan kampanye. Walaupun sebagian

    besar masyarakat yang mengikuti kampanye adalah mereka yang masih

    muda dan para pemilih produktif.

    Tingkat partisipasi politik masyarakat desa Wonokampir pada saat

    kampanye yang cukup tinggi ini menunjukkan bahwa kebudayaan politik

    masyarakat pada titik ini berorientasi pada kebudayaan politik partisipan.

    Kecenderungan ini berdasarkan fakta yang ada di masyarakat, bahwa

    masyarakat desa Wonokampir tidak hanya berarientasi politik secara

  • 92

    kognitif, tetapi mereka mampu berorientasi politik secara afektif, karena

    orientasi politik afektif ini merujuk pada perasaan terhadap sistem politik ,

    peranannya, para aktor dan penampilannya (Almond & Verba, 1984). Oleh

    sebab itu arah menuju kebudayaan politik yang lebih baik sebenarnya ada

    pada masyarakat desa Wonokampir.

    4.4.3 Partisipasi Masyaraakat pada saat Hari H (Pencoblosan)

    Pelaksanaan hari H (pencoblosan) di desa Wonokampir pada saat

    Pilkada tidak mengalami hambatan. Sebagian masyarakat bisa

    melaksanakan hari pemungutan suara dengan baik. Tingkat partisipasi

    masyarakat juga tinggi, hal ini bisa dilihat dari diagram 4.12 mennjukkan

    bahwa hampir seluruh masyarakat desa Wonokampir berpartisipasi dihari

    pemungutan suara. Data ini mengambarkan bahwa masyarakat sangat

    berantusias ketika pelaksanaan pencoblosan berlangsung. Kemudian dari

    seluruh Daftar Pemilih Tetap hampir semua masyarakat menggunakan hak

    suaranya pada saat pencoblosan. Apabila dibandingkan dengan daerah yang

    lain, dimana tingkat Golput (Golongan Putih) lebih tinggi dari pada tingkat

    penggunaan hak suara pada saat pencoblosan, maka masyarakat desa

    Wonokampir lebih tinggi tingkat partisipasi politiknya ketika pelaksanaan

    hari H. Hal ini juga bisa dilihat dari tingkat penggunaan hak suara,

    penggunaan hak suara masyarakat desa Wonokampir mencapai 73,23%

    lebih tinggi daripada penggunaan hak suara di beberapa desa lainnya di

    kecamatan Watumalang dan dengan penggunaan hak suara di kabupaten

    Wonosobo sendiri yang hanya 72,56%.

  • 93

    Partisipasi masyarakat pada saat hari H ini sangat lah penting karena

    hak suara yang dimiliki masyarakat merupakan penentu menang tidaknya

    Paslon peserta Pilkada. Apabila ada Pilkada yang jumlah Golputnya lebih

    tinggi dari pada jumlah suara yang diperoleh pemenang perserta Pilkada

    maka hal ini menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat

    sangatlah rendah terhadap Paslon yang menang tersebut. Namun hal ini

    tidak terjadi di desa Wonokampir maupun di kabupaten Wonosobo.

    Sehingga dengan demikian tingkat partisipasi politik masyarakat desa

    Wonokampir sangat tinggi ketika pelaksanaan hari pencoblosan.

    4.4.4 Faktor Penentu Pilihan Masyarakat terhadap Peserta Pemilihan

    Kepala Daerah

    Banyak faktor yang menentukan pilihan masyarakat terhadap Paslon

    peserta Pilkada. Diantaranya yaitu bahwa mereka memandang Paslon

    peserta Pilkada karena sosoknya yang baik, karena kewajiban mereka

    sebagai warga Negara, karena mereka merasa bahwa program kerja Paslon

    tersebut tepat untuk Wonosobo, dan dikarenakan hanya ikut-ikutan dan ada

    juga yang menyatakan faktor lainya. Faktor lain tersebut yaitu alasan

    bahwa calon incumbent lebih tepat untuk memimpin kembali daerah

    Wonosobo. Namun demikian alasan terbesar masyarakat dalam memilih

    yaitu karena faktor kewajibannya sebagi warga Negara dan memilih karena

    melihat sosok dari Paslon peserta Pilkada tersebut.

    Masyarakat desa Wonokampir yang sebagian besar adalah orang

    Nahdliyin (NU) dan Ahmadiyah yang tersebar dimasing-masing desa,

  • 94

    merasa tidak ada Paslon yang akan mempengaruhi kegiatan keagamaan

    mereka, justru dari kebanyakan calon ingin mengayominya. Namun untuk

    hal mengayomi, pasangan UMARO telah membuktikannya lebih dahulu,

    dimana Kholiq Arif sebagai Bupati dan maju kembali pada Pilkada tahun

    2010 ini telah melakukan banyak kegiatan apalagi dengan jamaah

    Ahmadiyah selama Ia menjabat sebagai Bupati. Kholiq Arif secara terang-

    terangan telah membenarkan dan mengakui keberadaan Ahmadiyah

    walaupun dirinya sendiri orang Nahdliyin.

    Keberagaman ideologi Islam di desa Wonokampir tidak menghambat

    jalannya Pilkada. Karena kebanyakan masyarakat desa Wonokampir

    memilih karena dorongan diri sendiri, tidak ada pemimpin jamaah yang

    menyatakan harus memilih salah satu Paslon atau tidak memilih salah

    satunya. Sehingga faktor penentu pilihan masyarakat disini lebih besar

    tertuju pada sosok pasangan calon peserta Pilkada. Maka dari hal itu calon

    incumbent memperoleh dukungan yang terbesar dan memenangkan Pilkada

    Wonosobo tahun 2010.