bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 deskripsi...
TRANSCRIPT
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RA Mluweh Ungaran Timur pada kelompok
B semester II tahun pelajaran 2015/2016. Subyek yang menerima penelitian
tindakan adalah seluruh anak didik kelompok B berjumlah 10 anak dengan 5 anak
laki-laki dan 5 anak perempuan. Jumlah pengajar yang ada di RA Mluweh
berjumlah 3 yaitu 2 guru dan 1 kepala sekolah.
4.2 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal)
Pada kondisi awal pemahaman kemapuan anak mengenal bentuk geometri
di RA Mluweh ini terlihat masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari beberapa
indikator yang harus dicapai siswa belum berhasil, misalnya dalam menyebutkan
bentuk geometri dan mengetahui benda benda geometri. Berdasarkan hasil
observasi yang telah dilakukan peneliti, hal ini disebabkan cara pengenalan bentuk
geometri kurang bervariasi, guru hanya menggunakkan media yang kurang
menarik minat anak sehingga anak cepat bosan seperti menggunakan media paper
base atau lembar kerja siswa, tidak adanya media berupa Alat Permainan Edukatif
(APE) yang menunjang dalam proses belajar pembelajaran mengenal bentuk
geometri membuat anak cepat bosan sehingga rasa ingin tahu anak tidak
berkembang dan anak kurang aktif dalam pembelajaran.
Prasiklus atau kondisi awal merupakan keadaan anak didik sebelum
penelitian tindakan kelas ini dilakukan. Adapun data yang diperoleh dari hasil
39
pembelajaran sebelum melakukan tindakan pembelajaran dapat dilihat pada tabel
4.1 berikut : Tabel 4.1
Tabel Observasi
Data Awal Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri
No Kategori Frekuensi Presentase
1 B 4 40%
2 C 2 20%
3 K 4 40%
Jumlah 10 100%
*)Keterangan: B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 10 anak yang mencapai kategori
B sebanyak 4 anak (40%), kategori C sebanyak 2 anak (20%), dan untuk kategori
K sebanyak 4 orang atau (40%). Kondisi tersebut dapat digambarkan pada
diagram sebagai berikut :
Gambar 4.1
Diagram Persentase Prasiklus
K C B
40%
20% 40%
Gambar 4.1
Gambar 4.1
40
Dari gambar 4.1 dapat dilihat bahwa tingkat kemampuan anak dalam
mengenal bentuk geometri masih rendah. Data yang diperoleh diawal ini akan
dijadikan bahan pertimbangan pembuat perencanaan penelitian agar dapat
meningkatkan kemapuan anak mengenal bentuk geometri di RA Mluweh semester
II tahun pelajaran 2015/2016 dengan permainan dadu geometri.
4.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Dalam siklus I penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga kali pertemuan
dengan rincian sebagai berikut:
4.3.1 Perencanaan Tindakan
Sebelum melaksanakan tindakan kelas pada siklus I, peneliti menentukan
indikator yang akan dicapai pada proses pembelajaran. Peneliti berkolaborasi
dengan guru untuk menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang
memfokuskan pada materi pokok bentuk geometri. Rencana Kegiatan Harian
(RKH) siklus I yang terdiri dari tiga kali pertemuan (terlampir). Kemudian
peneliti menyiapkan alat permainan edukatif yang akan digunakan pada siklus I.
Alat permainan edukatif yang digunakan sebagai media pembelajaran di sini
adalah peralatan permainan dadu geometri, berupa dadu yang bertempelkan
gambar bentuk geometri. Selain itu, peneliti juga menyiapkan lembar observasi
yang akan digunakan selama proses pembelajaran untuk mengamati kemapuan
anak mengenal bentuk geometri.
41
4.3.2 Tahap Pelaksanaan
1. Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pada siklus I ditunjukan untuk indikator menyebutkan
bentuk geometri dan dilaksanakan pada hari Senin, 2 Mei 2016 pada pukul 07.00.
Guru menyiapkan RKH (Rencana Kegiatan Harian) yang akan dipakai dalam
proses pembelajaran. Setelah menyiapkan RKH guru menyiapkan peraga dan
media pembelajaran.
Kegiatan awal, anak-anak berbaris kemudian masuk kekelas, guru
mengucapkan salam, absensi dan kemudian mengajak anak untuk berdoa. Guru
bercakap-cakap tentang kegiatan pagi hari sebelum berangkat kesekolah
kemudian mengajak anak untuk bernyanyi dan dilanjutkan melakukan apersepsi
tentang tema hari itu dengan cara bercerita dan tanya jawab yang dilakukan
dengan siswa.
Kegiatan inti, guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan hari ini.
Pada hari pertama ini kegiatan yang akan dilakukan memperkenalkan bentuk-
bentuk geometri kepada anak. Selanjutnya guru meminta anak untuk
menyebutkan nama-nama bentuk geometri yang diperlihatkan oleh guru,secara
berurutan maupun acak kemudian anak menjawab bersama-sama. Guru
menjelaskandan memberi contoh kepada anak tentang permainan dadu geometri
serta aturan permainan tersebut. Sebagai langkah yang terakhir, guru memberi
motivasi kepada anak dengan menjelaskan kepada mereka bahwa yang mampu
menyelesaikan tugas hari ini dengan baik dan mematuhi peraturan permainan
42
yang sudah ditetapkanakan mendapatkan sticker sebagai reward yang akan
ditempelkan di papan yang sudah disediakan.
Kegiatan akhir, guru bersama anak mengevaluasi kegiatan hari ini,
selanjutnya anak yang berhasil mendapatkan penghargaan berupa sticker sebagai
rewarduntuk hasil pembelajaran sesuai dengan pencapaian hasil belajar. Guru
menutup pelajaran dengan mengajak anak bernyanyi, doa, kemudian guru
memberi pesan kepada anak.
2. Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua ditujukan untuk indikator nama – nama geometri dan
dilaksanakan pada hari Selasa, 3 Mei 2016 pada pukul 07.00. Guru menyiapkan
RKH (Rencana Kegiatan Harian) yang akan dipakai dalam proses pembelajaran.
Setelah menyiapkan RKH guru menyiapkan peraga dan media pembelajaran.
Kegiatan awal, anak-anak berbaris kemudian masuk kelas, guru
memimpin doa, absensi dan bernyanyi. Guru bertanya mengenaipembelajaran
kemarin untuk mengingatkan kembali tentang pembelajaran yang lalu.
Selanjutnyaguru melakukan apersepsi tentang tema hari itu dengan cara bercerita
dan tanya jawab yang dilakukan dengan siswa.
Kegiatan inti, guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan hari ini.
Pada kegiatan hari kedua ini yaitu nama-nama bentuk geometri. Sebelum kegiatan
dimulai guru menjelaskan cara bermain dan aturan permainannya. Adapun aturan
permainan yaitu anak diminta melempar dadu geometri yang bertempelkan
gambar bentuk, anak diminta untuk mengambil tali sesuai dengan gambar bentuk
geometri yang didapat melalui dadu yang dilempar, setelah itu guru memberikan
43
aba-aba untuk melempar dadu geometri yang bertempelkan gambar bentuk
geometri.
Kegiatan akhir, guru bersama anak mengevaluasi kegiatan hari ini.
Selanjutnya anak yang berhasil, mendapatkan penghargaan berupa sticker sebagai
reward untuk hasil pembelajaran sesuai dengan pencapaian hasil belajar. Guru
menutup pelajaran dengan bernyanyi dan doa pulang, kemudian guru memberi
pesan kepada anak.
3. Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga ditujukan untuk indikator mengurutkan bentuk
geometridan dilaksanakan pada hari Rabu, 4 Mei 2016 pada pukul 07.00. Guru
menyiapkan RKH (Rencana Kegiatan Harian) yang akan dipakai dalam proses
pembelajaran. Setelah menyiapkan RKH guru menyiapkan peraga dan media
pembelajaran.
Kegiatan awal, anak-anak berbaris kemudian masuk kelas, guru
memimpin doa, absensi dan bernyanyi. Guru bertanya mengenai pembelajaran
kemarin untuk mengingatkan kembali tentang pembelajaran yang lalu.
Selanjutnya guru melakukan apersepsi tentang tema hari itu dengan cara bercerita
dan tanya jawab yang dilakukan dengan siswa.
Kegiatan inti, guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan hari ini.
Pada kegiatan hari ketiga ini siswa diminta mengurutkan bentuk geometri.
Sebelum kegiatan dimulai guru menjelaskan cara bermain dan aturan permainan
kepada anak-anak. Adapun aturan permainan yaitu guru meminta anak untuk
mengambil tali yang berbentuk geometri dan kemudian anak mengurutkan dari
44
yang kecil ke bentuk yang besar lalu ditunjukkan kepada guru. Selanjutnya guru
meminta anak untuk mengambil tali yang berbentuk geometri dan kemudian anak
mengurutkan dari yang kecil ke bentuk yang besar.
Kegiatan akhir guru bersama anak mengulas kegiatan hari ini, selanjutnya
anak yang berhasil,mendapatkan penghargaan berupa sticker sebagai rewarduntuk
hasil pembelajaran sesuai dengan pencapaian hasil belajar. Guru menutup
pembelajaran dengan bernyanyi dan berdoa, kemudian guru memberi pesan
kepada anak.
4.3.3 Hasil Pengamataan atau Observasi Siklus I
1. Hasil Tindakan
Dari tindakan yang telah dilakukan pada siklus I maka diperoleh data
perbaikan tingkat pemahaman anak terhadap kemampuan mengenal bentuk
geometri. Dari hasil perbaikan siklus I, anak yang memperoleh kategori K
menurun menjadi 2 anak, kategori C menjadi 2 anak dan kategori B meningkat
menjadi 6 anak. Adapun hasil distribusi tingkat pemahaman anak terhadap konsep
geometri siklus I dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.2
Distribusi Hasil Belajar dan Ketuntasan Siklus I
No Kategori Frekuensi Persentase
1. B 6 60%
2. C 2 20%
3. K 2 20%
Jumlah 10 100%
45
*)Keterangan: B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
Dari tabel 4.2 maka dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan setelah
dilakukan tindakan pada siklus I. Jumlah anak yang mencapai kategori B
mencapai 6 anak atau 60%, kategori C menjadi 2 anak atau 20%, dan kategori K
menurun menjadi 2 anak atau 20%. Adapun diagram ketuntasan hasil belajar pada
siklus I dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 4.2
Diagram Persentase Siklus I
Tingkat pemahaman anak terhadap kemampuan mengenal bentuk geometri
mengalami peningkatan dari prasiklus walaupun belum mencapai 80% anak
memperoleh kategori B.
2. Observasi
Berdasarkan hasil obserasi pada siklus I yang dilakukan oleh peneliti,
bahwa anak lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran mengenal bentuk geometri
dengan menggunakan permainan dadu geometri dan kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan telah berjalan dengan baik terlihat pada saat proses pembelajaran
K C B
20,0% 20,0% 60,0%
Siklus I
Siklus I
46
mengenal bentuk geometri. Saat kegiatan ini berlangsung anak-anak sangat
senang dan antusias mengikuti pembelajaran dan rasa ingin tahu saat
berlangsungnya pembelajaran menggunakan permainan dibandingkan saat
mengenalkan bentuk geometri di kelas dan menggunakan majalah atau lembar
kerja siswa. Observasi yang dilakukan pada siklus I yaitu pertemuan I, II, dan III
dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Adapun lembar observasi
yang digunakan yaitu lembar observasi kemampuan mengenal bentuk geometri
anak melalui permainan dadu geometri. Lembar ini digunakan untuk melihat
kemapuan mengenal bentuk geometri anak dengan indikator yang ditulis dalam
lembar observasi.
4.3.4 Refleksi Siklus I
Refleksi sebagai dilakukan sebagai kegiatan untuk mengevaluasi dari
pelaksanaan siklus I pertemuan I, II dan III sehingga dapat dibahas kekurangan
dan kendala apa saja yang masih dihadapi. Tahap refleksi ini dapat digunakan
peneliti dan guru untuk menganalisis hasil tindakan yang dilakukan oleh guru,
analisis yang dilakukan mengenai berbagai hambatan, kekurangan ataupun
kelemahan yang dialami selama pelaksanaan siklus I kemudian menemukan solusi
untuk perbaikan disiklus berikutnya.
Pada kegiatan pembelajaran disiklus I ini terdapat 3 kali pertemuan, guru
dan anak melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik. Anak terlihat sangat
senang sekali mengikuti kegiatan pembelajaran mengenal bentuk-bentuk geometri
dengan permainan dadu geometri. Tetapi masih terdapat anak yang kurang
percaya diri dalam menyebutkan nama-nama bentuk geometri sehingga masih
47
memerlukan bantuan dari guru dan ada pula beberapa anak yang pada indikator
nama-nama bentuk geometri, yang seharusnya anak menyebutkan nama-nama
bentuk geometri dengan keras dan di tunjukkan oleh guru tetapi anak anak
menyebutkan dengan rasa malu.
Adapun kendala yang muncul dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
siklus I adalah :
1. Anak masih salah dan menoleh kepada teman-temannya dalam
menyebutkan nama -nama bentuk geometri.
2. Anak masih salah dalammenunjukan bentuk geometri sehingga anak
tersebut dibantu dengan guru dan temannya.
3. Anak kurang memperhatikan perintah atau penjelasan dari guru.
Setelah mengetahui kendala yang dialami pada pelaksanaan siklus I, guru
dan peneliti mendiskusikan langkah-langkah perbaikan pada pembelajaran
disiklus II agar tingkat pemahaman anak terhadap kemampuan mengenal bentuk
geometri bisa mencapai hasil yang optimal yaitu 80% anak mendapat kategori B.
Hal yang dapat dilakukan sebagai perbaikan pada siklus II, antara lain:
1. Guru memberikan motivasi kepada anak supaya anak tidak minder
melainkan mempunyai rasa percaya diri dan menunjukkan bahwa
dirinya bisa.
2. Guru memberi kesempatan kepada anak untuk terus mencoba.
3. Memberikan apresiasi berupa pujian ketikan anak berhasil
menyebutkan dan menunjukan bentuk - bentuk geometri
48
4. Guru dalam menjelaskan cara bermain lebih diperjelas dan pelan-
pelan agar anak bisa lebih mengerti.
4.4 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan siklus II dilakukan sebagai upaya perbaikan pada siklus I
dengan melihat kekurangan-kekurangan yang terdapat di dalamnya. Dalam siklus
II ini kegiatannya divariasi dengan gerakan sehingga anak tidak cepat bosan,
terdapat dua kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:
4.4.1 Perencanaan Tindakan
Sebelum melaksanakan tindakan kelas pada siklus II, peneliti menentukan
indikator yang akan dicapai pada proses pembelajaran. Peneliti berkolaborasi
dengan guru untuk menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang
memfokuskan pada materi pokok bentuk geometri. Rencana Kegiatan Harian
(RKH) siklus II yang terdiri dari dua kali pertemuan (terlampir). Kemudian
peneliti menyiapkan alat permainan edukatif yang akan digunakan pada siklus II.
Alat permainan edukatif yang digunakan sebagai media pembelajaran di sini
adalah peralatan permainan dadu geometri, berupa dadu persegi yang
bertempelkan gambar bentuk geometri, flashcard bentuk geometri. Selain itu,
peneliti juga menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan selama proses
pembelajaran untuk mengamati kemapuan anak mengenal bentuk geometri.
4.4.2 Tindakan dan Observasi
1. Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pada siklus II ditujukan untuk untuk indikator
mencocokkan bentuk geometri kebentuk yang sama dan dilaksanakanpada hari
49
Selasa, 24 Mei 2016 dan dimulai pada pukul 07.00.Guru menyiapkan RKH
(Rencana Kegiatan Harian) yang akan dipakai dalam proses pembelajaran. Setelah
menyiapkan RKH guru menyiapkan peraga dan media pembelajaran.
Kegiatan awal, anak-anak berbaris kemudian masuk kekelas, guru
mengucapkan salam, absensi dan kemudian mengajak anak untuk berdoa. Guru
bercakap-cakap tentang kegiatan pagi hari sebelum berangkat kesekolah,
kemudian mengajak anak untuk bernyanyi dan dilanjutkan melakukan apersepsi
tentang tema hari itu dengan cara bercerita dan tanya jawab yang dilakukan
dengan siswa.
Kegiatan inti, guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan hari ini.
Pada hari pertama, kegiatan yang akan dilakukan adalah mencocokkan bentuk
geometri kebentuk yang sama, selanjutnya guru meminta anak untuk memahami
bentuk geometri yang ukuranya lebih kecil maupun ukuran yang lebih besar, Guru
menjelaskan dan memberi contoh kepada anak permainan dadu geometri serta
aturan permainan tersebut. Siswa diminta untuk mencocokkan bentuk geometri
kebentuk yang sama sesuai dengan bentuk geometri yang didapat melalui dadu
yang dilempar. Sebagai langkah yang terakhir, guru memberi motivasi kepada
anak dengan menjelaskan kepada siswa bahwa yang mampu menyelesaikan tugas
hari ini dengan baik dan mematuhi peraturan permainan yang sudah
ditetapkanakan mendapatkan sticker sebagai reward yang akan ditempelkan di
papan yang sudah disediakan.
Pada kegiatan akhir, guru bersama anak mengevaluasi kegiatan hari ini,
selanjutnya anak yang berhasil mendapatkan penghargaan berupa sticker sebagai
50
reward untuk hasil pembelajaran sesuai dengan pencapaian hasil belajar. Guru
menutup pelajaran dengan mengajak anak bernyanyi, doa, kemudian guru
memberi pesan kepada anak.
2. Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua ditujukan untuk indikator mengklasifikasi bentuk
geometri dengan gambar dan dilaksanakan pada hari Selasa, 25 Mei 2016 dimulai
pada jam 07.00. Guru menyiapkan RKH (Rencana Kegiatan Harian) yang akan
dipakai dalam proses pembelajaran. Setelah menyiapkan RKH guru menyiapkan
peraga dan media pembelajaran.
Kegiatan awal, anak-anak berbaris kemudian masuk kelas, guru
memimpin doa, absensi dan bernyanyi. Guru bertanya mengenai pembelajaran
kemarin untuk mengingatkan kembali pembelajaran yang lalu. Dilanjutkan guru
melakukan apersepsi tentang tema hari itu dengan cara bercerita dan tanya jawab
yang dilakukan dengan siswa.
Kegiatan inti, guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan hari ini.
Pada kegiatan hari kedua ini yaitu mengklasifikasi bentuk geometri dengan
gambar. Sebelum kegiatan dimulai guru menjelaskan cara bermain dan aturan
permainan kepada anak-anak. Permainannya yaitu anak diminta untuk mencari
gambar yang ada disekitar ruang kelas yang bergambar dan berbentuk geometri.
Setelah itu guru memberikan aba-aba untuk mencari gambar yang berbentuk
geometri sesuai dengan gambar bentuk geometri yang didapat melalui dadu yang
dilempar.
51
Kegiatan akhir, guru bersama anak mengevaluasi kegiatan hari ini,
selanjutnya anak yang berhasil, mendapatkan penghargaan berupa sticker sebagai
reward untuk hasil pembelajaran sesuai dengan pencapaian hasil belajar. Guru
menutup pelajaran dengan bernyanyi dan doa pulang, kemudian guru memberi
pesan kepada anak.
4.4.3 Hasil Tindakan dan Observasi
1. Hasil Tindakan
Dari tindakan yang telah dilakukan pada siklus II maka diperoleh data
perbaikan tingkat pemahaman anak terhadap kemampuan mengenal bentuk
geometri. Dari hasil perbaikan siklus II terjadi peningkatan pemahaman anak
terhadap kemampuan mencocokkan maupun mengklasifikasi bentuk geometri,
dan diperoleh data denganjumlah anak yang mendapat kategori B meningkat
menjadi 8 anak, jumlah kategori C menjadi 2 anak, jumlah kategori K menjadi 0
anak.
Berikut disajikan mengenai distribusi hasil peningkatan pemahaman
terhadap mencocokan bentuk geometri siklus II pada tabel 4.3 di bawah ini:
Tabel 4.3
Distribusi Hasil Belajar dan Ketuntasan Siklus II
No Kategori Frekuensi Persentase
1 B 8 80%
2 C 2 20%
3 K 0 0 %
Jumlah 10 100%
*)Keterangan: B = Baik C = Cukup
K = Kurang
52
Dari tabel 4.3 di atas, dapat dilihat terjadi peningkatan pemahaman anak
terhadap kemapuan mencocokkan bentuk geometri ke bentuk yang sama dari
siklus II. Jumlah anak yang mendapat kategori B meningkat 8 anak atau 80%,
kategori C menjadi 2 anak atau 20%, dan kategori K menjadi 0 anak atau 0%.
Adapun diagram mengenai hasil belajar siklus II dapat dilihat pada gambar 4.3
berikut ini:
Gambar 4.3
Diagram Persentase Siklus II
Dari gambar 4.3 dapat dilihat bahwa jumlah anak yang mampu
memperoleh kategori B adalah 80% atau 8 anak. Apabila dilihat, persentase ini
menunjukkan bahwa indikator kinerja yang diharapkan telah tercapai.
2. Observasi
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus IIyang dilakukan oleh peneliti,
bahwa interaksi siswa saat pembelajaran mencocokkan kebentuk yang sama dan
mengklasifikasi gambar geometri dengan permainan dadu geometri berlangsung
dengan baik terbukti pada saat pembelajaran mengklasifikasi menggunakan
permainan dadu geometripada siklus II anak lebih antusias dan bersemangat untuk
mengikuti proses pembelajaran.
K CB
0% 20,0%
80,0%
Siklus II
Siklus II
53
4.4.2 Refleksi Siklus II
Refleksi dilakukan sebagai kegiatan untuk mengevaluasi dari pelaksanaan
siklus II pertemuan I, dan II sehingga dapat dibahas kekurangan dan kendala apa
saja yang masih dihadapi. Tahap refleksi ini dapat digunakan peneliti dan guru
untuk menganalisis hasil tindakan yang dilakukan oleh guru, analisis yang
dilakukan mengenai berbagai hambatan, kukurangan ataupun kelemahan yang
dialami selama pelaksanaan siklus II.
Dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus II yang telah dilaksanakan,
guru dan anak melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik. Dibandingkan
siklus sebelumnya, anak mengalami peningkatan yang lebih baik dalam
kemampuan mengenal bentuk-bentuk geometri. Anak menjadi percaya diri dalam
menyebutkan dan menunjukkan bentuk-bentuk geometri secara mandiri.
Walaupun ada salah satu anak yang masih kurang percaya diri dan belum dapat
menyebutkan nama – nama bentuk geometri secara mandiri dan masih di bantu
teman-temannya.
4.5 Analisis Hasil Penelitian
Keberhasilan belajar pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II dapat dilihat
pada tabel 4.4 berikut ini:
54
Tabel 4.4
Perbandingan Hasil Belajar Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
No Kategori
Prasiklus Siklus I Siklus II
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
1. B 4 40% 6 60% 8 80%
2. C 2 20% 2 20% 2 20%
3. K 4 40% 2 20% - 0%
Jumlah 10 100% 10 100% 10 100%
*)Keterangan: B = Baik C = Cukup
K = Kurang
Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa pada prasiklus anak yang memperoleh
kategori B jumlah 4 anak atau 40%, kategori K jumlah 4 anak atau 40% dan
kategori C jumlah 2 anak atau 20%. Setelah diadakan tindakan pada siklus I, anak
yang memperoleh kategori B menjadi 6 anak atau 60%. Di kategori C 2 anak atau
20%, dan pada katagori K berkurang menjadi 2 anak atau 20%. Oleh karena itu,
perlu diadakan perbaikan dengan tindakan pada siklus II. Pada siklus II anak yang
mendapat kategori B meningkat mencapai 80% atau 8 anak, kategori C meningkat
menjadi 2 anak atau 20%, dan kategori K menjadi 0 anak atau 0%.
Perbandingan antara peningkatan pemahaman anak terhadap konsep
geometri pada prasiklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada diagram batang
gambar 4.4 berikut ini:
55
Gambar 4.4
Diagram Perbandingan Perbaikan Prasiklus, Siklus I, Siklus II
Diagram di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan prasiklus ke
siklus I dan siklus II pada tingkat pemahaman anak terhadap kemampuan
mengenalkan bentuk-bentuk geometri RA Mluweh kelompok B semester II tahun
pelajaran 2015/2016 dengan mengunakan permainan dadu geometri.
Untuk melihat grafik peningkatan kategori B dalam pemahaman konsep
geometri antara prasiklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada gambar 4.5
berikut ini:
PrasiklusSiklus I
Siklus II
40%
20,0%
0%
20% 20,0%
20,0%
40%
60,0%
80,0%
K C B
56
Gambar 4.5
Peningkatan kategori B Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
Dari gambar 4.5 di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada
jumlah pada kategori B. Terjadi peningkatan pada siklus 1 dengan jumlah 6 anak
atau 60%, dikarenakan pada siklus I peningkatan kategori B belum mencapai 80%
maka dilakukan perbaikan pada siklus II, dan pada siklus II pun terjadi
peningkatan mencapai 8 anak atau 80%. Hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan pemahaman bentuk-bentuk geometri pada anak didik RA Mluweh
kelompok B semester II tahun pelajaran 2015/2016 dengan menggunakan
permainan dadu geometri.
4.6 Pembahasan
Permainan dadu geometri digunakan dan disertai pula langkah-langkah
yang tepat. Dalam proses pembelajaran, permainan dadu geometri ini ditujukan
dengan indikator-indikator yang sesuai pada tahapan perkembangan anak dan
dikaitkan dengan kebutuhan anak pada tahap usianya yaitu pada tahap
praoperasional dengan permainan symbolic, permainan ini dikaitkan dalam
40,00% 60,00%
80,0%
Prasiklus Siklus I Siklus II
KATEGORI B
B
57
kehidupan sehari-hari dengan cara menghidupkan kembali pengetahuan awal yang
telah dimiliki oleh anak, menghubungkan dengan pengalaman yang anak punya
sebelumnya, dan apa yang terjadi pada lingkungan anak itu sendiri. Pembelajaran
mengenai bentuk-bentuk geometri dapat dilakukan dengan alat permainan
edukatif.
Permainan dadu geometri mempunyai tujuan untuk meningkatkan hasil
belajar anak melalui peningkatan kemampuan mengenal bentuk-bentuk geometri
yang dipelajari dengan metode bermain dengan cara yang menarik dan
menyenangkan. Karena dengan bermain perkembangan kognisi seorang anak
dapat dikembangkan secara optimal (Vygotsky dalam Mutiah, 2010).
Permainan mempunyai peran penting dalam tumbuh kembang anak karena
pengalaman bermain yang menyenangkan dengan benda, anak lain, dan
didukungan orang dewasa membantu anak untuk meningkatkan kemampuan anak
dalam semua bidang perkembangan. Salah satu permainan yang dapat
mengoptimalkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal bentuk-bentuk
geometri adalah menggunakan permainan dadu geometri . Melalui permainan
dadu geometri dapat mengembangkan kemampuan anak dalam berpikir logis,
imajinatif, dan kreatif (Suryanto, 2005).
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan terdahulu oleh
Utaminingsih (2013) bahwa dengan permainan dadu geometri hasil belajar anak
terhadap konsep mengenal geometri meningkat. Hipotesis dalam penelitian ini
terbukti bahwa denganmenggunakan penerapan permainan dadu geometri dapat