bab iii metode penelitian 3.1. jenis dan desain...

17
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini berjenis penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian tindakan terdapat kata tindakan yang artinya guru melakukan sesuatu. Arah dan tujuan penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru sudah jelas, yaitu demi kepentingan peserta didik dalam memperoleh hasil belajar yang memuaskan ( jadi bukanlah kepentingan guru). Penelitian tindakan kelas harus menyangkut upaya guru dalam bentuk proses pembelajaran. Namun penelitian tindakan kelas harus mengandung satu pengertian bahwa tindakan yang dilakukan didasarkan atas upaya meningkatkan hasil, yaitu lebih baik dari sebelumnya. Ide yang dicobakan dalam penelitian tindakan harus cemerlang dan guru sangat yakin bahwa hasilnya akan lebih baik dari biasanya. Bentuk penelitian tindakan tidak merupakan kegiatan tunggal, tetapi selalu harus berupa rangkaian kegiatan yang akan kembali ke asal. ( Arikunto,2007) Menurut Arikunto (2010) penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Adapun desain penjelasan untuk masing- masing tahapan sebagai berikut:

Upload: ngothuan

Post on 01-May-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

21

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini berjenis penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian tindakan

terdapat kata tindakan yang artinya guru melakukan sesuatu. Arah dan tujuan

penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru sudah jelas, yaitu demi kepentingan

peserta didik dalam memperoleh hasil belajar yang memuaskan ( jadi bukanlah

kepentingan guru). Penelitian tindakan kelas harus menyangkut upaya guru dalam

bentuk proses pembelajaran. Namun penelitian tindakan kelas harus mengandung

satu pengertian bahwa tindakan yang dilakukan didasarkan atas upaya

meningkatkan hasil, yaitu lebih baik dari sebelumnya. Ide yang dicobakan dalam

penelitian tindakan harus cemerlang dan guru sangat yakin bahwa hasilnya akan

lebih baik dari biasanya. Bentuk penelitian tindakan tidak merupakan kegiatan

tunggal, tetapi selalu harus berupa rangkaian kegiatan yang akan kembali ke asal.

( Arikunto,2007)

Menurut Arikunto (2010) penelitian tindakan kelas merupakan suatu

pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut

diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.

Adapun desain penjelasan untuk masing-masing tahapan sebagai berikut:

22

Gambar 3.1

Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2010)

3.2. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di RA Mluweh kelompok B pada semester genap

tahun pelajaran 2015 - 2016 menyesuaikan pembelajaran di RA Mluweh

Ungaran Timur.

3.3. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai dengan selesai tahun

pelajaran 2015/2016 Pelaksanaan tindakan memerlukan waktu 5 hari yaitu

pada tanggal 2 mei sampai selesai

3.4 Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah anak didik di kelompok B RA

Mluweh, yang berjumlah 10 anak, dengan rincian peserta didik yaitu anak

laki–laki sejumlah 5 orang dan anak perempuan sejumlah 5 orang dengan

rentang usia berkisar antara 5-6 tahun.

23

3.5 Variabel Penelitian

3.5.1 Variabel penelitian tindakan kelas di kelompok B RA Mluweh pada

mengenalkan bentuk dadu geometri ini adalah:

1. Variabel Bebas (X)

Dalam penelitian ini, variabel bebasnya adalah penerapan permainan dadu

geometri yaitu suatu kegiatan pembelajaran yang menyenangkan yang

dilakukan di dalam kelas yang disajikan dalam bentuk permainan.

2. Variabel Terikat (Y)

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah pengenalan

bentuk geometri yaitu menyebutkan nama bentuk geometri, mencocokkan

bentuk geometri dengan pola geometri dan mengklasifikasi bentuk-bentuk

geometri.

3.5.2 Definisi operasional

1. Kemampuan mengenal bentuk-bentuk geometri merupakan kemampuan

anak dalam kemampuan menyebutkan bentuk-bentuk geometri,

mencocokan bentuk geometri dengan pola geometri, dan

mengklasifikasikan bentuk-bentuk geometri.

2. Permainan dadu geometri adalah permainan yang menggunakan dadu

sebagai media untuk mengenalkan bentuk-bentuk geometri dengan

didesain bermain sambil belajar yang secara tidak langsung saat anak

bermain anak tersebut juga belajar, dengan cara seperti ini anak tidak cepat

bosan, anak juga bisa menyebutkan, mencocokan, mengklasifikasikan

24

dengan memainkan dadu geometri dengan cara melemparkan dadu yang

bertempelkan bentuk-bentuk geometri.

3.6. Rancangan Penelitian

Rancangan atau perencanaan dalam penelitian tindakan kelas, tanpa

dilaksanakan dalam kegiatan atau tindakan nyata. Sebuah rancangan akan

memberikan petunjuk dalam melaksanakan kegiatan penelitian. Oleh

karena itu tindakan dalam pelaksanaan PTK akan tergantung pada

perencanaan yang disusun. Adapun rancangan Penelitian Tindakan Kelas

ini dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari masing-masing empat

tahapan dalam satu siklus yaitu : Perencanaan, tindakan, observasi, dan

refleksi. Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus

dengan rincian prosedur tindakan kelas adalah sebagai berikut:

3.6.1 SIKLUS 1

Siklus 1 dilaksanakan tiga kali pertemuan adapun kegiatan yang

dilakukan selama proses pembelajaran pada siklus I yang meliputi tahap

perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi diuraikan sebagai berikut:

A. Tahap Perencanaan Tindakan ini meliputi :

1. Tahap perencanaan ini dilakukan untuk mempersiapkan peneliti

menyusun RKH sesuai dengan sekolah tempat peneliti melakukan

penelitian, dan membuat indikator keberhasilan kemampuan mengenal

bentuk-bentuk geometri usia 5-6 tahun.

2. Mempersiapkan media belajar yang diperlukan

25

3. Menetapkan bahwa dalam kegiatan pembelajaran ini menggunakan

dadu geometri.

B. Tahap Pelaksanan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini akan dilakukan melalui

pelaksanaan pembelajaran sesuai perencanaan tindakan yang bersumber

pada kelompok B semester II Tahun pelajaran 2015/2016. Pelaksanaan

tindakan siklus 1 terdiri dari 3 kali pertemuan.

1. Pertemuan Pertama

Kegiatan Awal :

a. Mengkondisikan peserta didik didalam ruangan kelas

b. Pembukaan, salam, berdoa dan bernyanyi

c. Memperkenalkan bentuk-bentuk geometri

Kegiatan Inti :

a. Mengenalkan bentuk-bentuk geometri yaitu lingkaran, segitiga, persegi,

persegi pajang, bintang, dan hati

b. Memberi kesempatan kepada anak untuk melihat dan mengenal nama

benda-benda yang berbentuk geometri

c. Bermain dadu geometri, anak melempar dadu geometri dan melihat

gambar yang di dapat

d. Meminta anak untuk menunjuk gambar bentuk geometri yang sesuai

dengan yang di dapat

Kegiatan Akhir :

26

a. Penutup, yaitu guru mengulangi lagi pembelajaran yang telah

dijelaskan, serta meminta anak melihat gambar bentuk-bentuk geometri

yang sudah dikenalkan oleh pendidik

b. Bernyanyi, pesan-pesan, berdoa pulang.

2. Pertemuan Kedua

Kegiatan Awal :

a. Pembukaan yaitu salam, berdoa dan bernyanyi.

b. Mengkondisikan peserta didik didalam ruangan kelas

c. Pembukaan, salam, berdoa dan bernyanyi

Kegiatan Inti :

a. Mengenalkan nama bentuk-bentuk geometri

b. Meminta anak untuk mengingat kembali bentuk-bentuk geometri

persegi, hati, lingkarang, segitiga, bintang dan persegi panjang

c. Meminta anak mengulang nama bentuk geometri yang telah

diperkenalkan

d. Meminta anak menyebutkan nama-nama bentuk geometri yang sudah

anak ketahui dalam pembelajaran dengan menggunakan dadu geometri

e. Bermain dadu geometri, anak melempar dadu dan meminta anak

menyebutkan nama-nama bentuk geometri yang sesuai dengan gambar

dadu geometri

f. Memberi kesempatan kepada anak untuk menyebutkan nama benda

yang berbentuk geometri

Kegiatan Akhir :

27

a. Penutup, yaitu guru mengulangi lagi pembelajaran yang telah

dijelaskan serta meminta anak menyebut nama benda geometri yang

telah dipelajari.

b. Bernyanyi, pesan-pesan, berdoa pulang.

3. Pertemuan Ketiga

Kegiatan Awal :

a. Mengkondisikan peserta didik didalam ruangan kelas

b. Pembukaan yaitu salam, berdoa dan bernyanyi.

c. Menjelakan pembelajaran sesuai dengan tema

Kegiatan Inti :

a. Mengenalkan bentuk-bentuk geometri

b. Meminta anak mengulang kembali dan menyebutkan bentuk-bentuk

geometri

c. Anak mampu membedakan bentuk geometri kecil, sedang dan besar

d. Bermain dadu geometri, anak melempar dadu dan meminta anak untuk

mengurutkan bentuk geometri dari bentuk kecil ke bentuk besar sesuai

gambar geometri yang di dapat

e. Meminta anak untuk mengurutkan bentuk geometri kebentuk geometri

dari yang kecil ke besar

Kegiatan Akhir

a. Penutup, yaitu guru mengulangi lagi pembelajaran yang telah

dijelaskan serta meminta anak menyebutkan nama benda-benda

geometri

28

b. Bernyanyi, pesan-pesan, berdoa pulang.

C. Tahapan Observasi

Pada tahap ini peneliti juga melakukan observasi/pengamatan terhadap

pelaksanaan penelitian tindakan kelas selama proses pembelajaran

berlangsung pada siklus I, peneliti mengamati dan melihat penguasaan

pengenalan bentuk-bentuk geometri melalui kegiatan permainan dadu

geometri, tujuan observasi ini dilaksanakan untuk mengumpulkan data hasil

analisis yang telah dilaksanakan dalam proses pembelajaran.

D. Tahapan Refleksi

Pada tahap refleksi yang bertujuan untuk mengetahui kekurangan pada

hasil pembelajaran yang telah diberikan pada siklus 1. Berdasarkan hasil

refleksi peneliti menemukan permasalahan yang telah terjadi pada saat proses

pembelajaran, serta memperbaiki dan mengembangkan proses pembelajaran,

untuk meningkatkan kemampuan mengenal bentuk-bentuk geometri pada

kelompok B.

3.6.2 SIKLUS II

Pada siklus II, kegiatan yang peneliti berikan juga hampir sama pada

siklus I, Siklus II dirancang berdasarkan hasil dari pembelajaran dari siklus I,

siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan adapun kegiatan yang dilakukan

selama proses pembelajaran pada siklus II dengan yang meliputi tahap

perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi diuraikan sebagai berikut :

29

A. Tahap Perencanaan Tindakan

Tahap perencanaan ini dilakukan untuk mempersiapkan peneliti menyusun

RKH sesuai dengan sekolah tempat peneliti melakukan penelitian. Membuat

indikator keberhasilan kemampuan bahasa anak usia 5-6 tahun.

B. Tahap Pelaksanan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini akan dilakukan melalui

pelaksanaan pembelajaran sesuai perencanaan tindakan yang bersumber pada

kelompok B semester II Tahun pelajaran 2015/2016. Pelaksanaan tindakan

siklus II direncanakan terdiri dari 2 kali tatap muka.

1. Pertemuan Pertama

Kegiatan Awal :

a. Mengkondisikan peserta didik didalam ruangan kelas

b. Pembukaan yaitu salam, berdoa dan bernyanyi.

Kegiatan Inti :

a. Mengenalkan bentuk-bentuk geometri melalui permainan dadu

geometri

b. Meminta anak mengulang kembali dan menyebutkan nama bentuk

geometri

c. Meminta anak-anak untuk menyebutkan nama benda geometri

dengan suara yang jelas dan tepat

d. Bermain dadu geometri, anak melempar dadu geometri dan

meminta anak untuk melihat gambar yang di dapat dan anak

mencocokan bentuk geometri yang sama

30

e. Meminta anak memasangkan dan menyebutkan nama benda sesuai

dengan benda geometri yang anak dapat

Kegiatan Akhir

a. Penutup, yaitu guru mengulangi lagi pembelajaran yang telah

dijelaskan sesuai dengan gambar yang ada didadu

b. Bernyanyi. pesan-pesan, berdoa pulang.

2. Pertemuan Kedua

Kegiatan Awal :

c. Pembukaan yaitu salam, berdoa dan bernyanyi.

d. Mengkondisikan peserta didik didalam ruangan kelas

Kegiatan Inti :

a. Mengenalkan bentuk-bentuk geometri melalui permainan dadu

geometri

b. Meminta anak-anak untuk menyebutkan nama benda geometri

dengan suara yang jelas dan tepat

c. Meminta anak untuk mengklasifikasi bentuk-bentuk geometri

dengan gambar geometri

d. Meminta anak untuk menggambar yang berbentuk geometri

e. Meminta anak mengklasifikasi benda-benda geometri dengan

benda yang ada disekitarnya.

f. Meminta anak untuk mengetahui bagian rumah yang berbentuk

geometri

Kegiatan Akhir

31

a. Penutup, yaitu guru mengulangi lagi pembelajaran yang telah

dijelaskan sesuai dengan gambar dadu.

b. Bernyanyi, pesan-pesan, berdoa pulang.

C. Tahapan Observasi

Selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus II, peneliti

mengobservasi/mengamati untuk mengetahui hasil pengenalan bentuk-bentuk

geometri melalui permainan dadu geometri, untuk mengetahui hasil yang

peneliti lakukan selama proses pembelajaran.

D. Tahapan Refleksi

Refleksi dilakukan agar mengetahui hasil kemampuan pengenalan bentuk-

bentuk geometri melalui permainan dadu geometri, sehingga dengan

menggunakan media permainan dadu geometri dapat diketahui perkembangan

kognitif anak sudah dapat meningkat sesuai dengan harapan peneliti

a. Observasi (Observing)

Pada tahap ini peneliti menggunakan lembar observasi kemampuan

anak. Dimana lembar observasi kemampuan anak bertujuan untuk

mengukur peningkatan kemampuan anak dalam pengenalan bentuk-bentuk

geometri yang diukur dalam pencapaian indikator-indikator yang telah

ditentukan.

b. Refleksi (Reflecting)

Pada tahap refleksi peneliti dan pengamat segera menganalisa

pelaksanaan PTK setelah kegiatan belajar mengajar berakhir, sebagai

bahan refleksi. Selanjutnya peneliti mengadakan refleksi dalam

32

pelaksanaan pembelajaran dan kekurangan serta hambatan dalam

pelaksanaan pembelajaran, dan bila melalui permainan dadu geometri

tingkat pemahaman anak masih belum meningkat dalam pokok bahasan

pengenalan bentuk-bentuk geometri dikelompok B RA Mluweh, yang

dapat dilihat dari kriteria pencapaian indikatornya. Hasil refleksi tersebut

digunakan untuk menentukan tindakan pada siklus berikutnya.

Siklus II

Pada siklus II pun kegiatan pembelajaran akan dilakukan sama seperti

pada siklus I hanya saja peneliti mengganti beberapa perintah sesuai

dengan indikator yang belum tercapai dan didasarkan pada permasalahan

baru yang muncul pada siklus I. Siklus II merupakan penyempurnaan dari

kelemahan dan kekurangan pada siklus sebelumnya. Hasil refleksi pada

siklus I dijadikan dasar menyusun rencana perbaikan pembelajaran di

RKH pada siklus II.

3.7. Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data

sekunder. Data primer adalah data langsung yang diperoleh dari subjek

penelitian yaitu tentang kemampuan anak dalam pengenalan bentuk-

bentuk geometri di RA Mluweh kelompok B Ungaran Timur. Data primer

ini diambil dengan menggunakan alat pengambilan data langsung pada

subjek sebagai sumber informasi yang dicari.

Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak

langsung diperoleh peneliti dari subjek penelitiannya. Dalam penelitian ini

33

data sekundernya adalah berupa dokumen-dokumen atau data laporan

yang telah tersedia dan mendukung dalam penelitian. Misalnya foto-foto

saat kegiatan dan hasil pengamatan dalam lembar observasi oleh observer.

Data dalam penelitian ini diperoleh dari sumber data yaitu anak,

guru yang kepala sekolah. Objek penelitian ini adalah strategi

pembelajaran untuk menunjang pengenalan anak terhadap bentuk geometri

yang diterapkan di RA Mluweh kelompok B Ungaran Timur pada

semester II tahun pelajaran 2015/2016.

Dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data sebagai

berikut:

1. Observasi

Observasi dilakukan di kelas yang menjadi subjek adalah anak

didik RA Mluweh kelompok B Ungaran Timur untuk mendapatkan

gambaran secara langsung tentang kemampuan anak dengan melihat dan

mengamati kegiatan anak, dengan demikian data tersebut bersifat objektif

dalam melukiskan aspek-aspek kepribadian anak menurut keadaan yang

sebenarnya, serta di dalam menyimpulkan hasil penelitian tidak

menekankan pada salah satu segi saja dari kemampuan atau prestasi anak.

Dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi kemampuan anak

dalam pengenalan bentuk-bentuk geometri

Lembar observasi ini bertujuan untuk mencatat perkembangan

anak dalam pengenalan bentuk-bentuk geometri melalui permainan dadu

geometri, dimana pencatatan tersebut juga didasarkan pada indikator-

34

indikator yang akan diteliti, tergantung dari kemampuan anak dalam

melaksanakan masing-masing perintah dalam kegiatan pengenalan bentuk-

bentuk geometri.

2. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal – hal atau

variabel yang berupa catatan, portofolio, majalah, agenda dan sebagainya,

yang artinya dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh atau

mengetahui sesuatu dengan buku-buku, arsip-arsip, yang berhubungan

dengan yang diteliti (Suharsimi, 2006). Adapun beberapa dokumen yang

dapat membantu dalam pengumpulan data penelitian tindakan kelas ini

adalah Rencana Kegiatan Harian (RKH), berbagai macam hasil tes, hasil

karya anak didik, laporan tugas anak, hasil evaluasi pembelajaran, dan foto

kegiatan pembelajaran.

3. Wawancara

Informasi-informasi yang di dapat dengan metode wawancara dapat

berupa tentang profil sekolah, hambatan-hambatan dalam proses

pembelajaran dalam pengenalan nama bentuk geometri dan lain

sebagainya. Dalam penelitian ini direncanakan akan dilakukan wawancara

yang akan ditunjukan kepada guru dan fasilitator yang berkolaborasi dan

jikamemungkinkan kepala sekolah juga akan dijadikan sebagai informan

dalam pelaksanaan penelitian ini.

35

3.8. Teknik Analisis Data

Analisis kuantitatif yaitu membandingkan antara kemampuan pemahaman

bentuk geometri dengan permainan dadu geometri dengan indikator

menyebutkan nama bentuk geometri, mengklasifikasi bentuk-bentuk geometri

dengan benda yang ada disekitar. Analisa data dilakukan dengan

menggunakan metode alur. Di mana langkah-langkah yang harus dilalui

dalam metode alur meliputi pengumpulan data, penyajian data, dan verifikasi

data.

1. Analisis Data

Analisa data merupakan lanjutan dari kegiatan pengumpulan data. Untuk

itu seseorang peneliti perlu memahami teknis analisis data yang tepat agar

penelitiannya memiliki nilai tinggi. Beberapa data yang diperoleh dalam

penelitian ini adalah data aktivitas anak terhadap model pembelajaran dengan

menggunakan berbagai macam media. Data yang sudah terkumpul kemudian

dianalisis dan dapat dihitung dengan menggunakan statistik sederhana,

sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2006) adalah sebagai

berikut:

𝑷 =𝑭

𝑵𝑿𝟏𝟎𝟎%

Keterangan:

P : Angka persentase

F : Frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N: Jumlah frekuensi/ banyaknya individu

2. Penyajian Data

36

Tahapan penyajian data dalam penelitian ini dalam bentuk tabel dan

teks naratif yang disusun, diatur, diringkas dalam kategori-kategori,

sehingga mudah dipahami yang memberi kemungkinan adanya penarikan

kesimpulan.

3. Verifikasi Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini dicari pola, hubungan, atau hal-

hal yang sering timbul dari data tersebut kemudian dihasilkan kesimpulan

sementara yang disebut dengan penemuan peneliti. Jika hasil data yang

sudah diperoleh setelah melakukan penelitian dibandingkan dengan

indikator keberhasilan mencapai 80% anak memperoleh kategori Baik (B)

maka penelitian tersebut sudah dianggap berhasil.

3.9. Indikator Keberhasilan

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Standar

Pendidikan Anak Usia Dini (Permendikbud 146 tahun 2014) terdapat

indikator dalam pemahaman permainan dadu geometri pada usia 5-≤6

tahun, yaitu:

Indikator Hasil Belajar

No Indikator

1 Menyebutkan bentuk-bentuk geometri (lingkaran,

segitiga, persegi, persegi pajang, bintang, dan hati)

2 Mencocokan bentuk geometri dengan pola geometri

3 Mengklasifikasikan bentuk – bentuk geometri

37

Untuk mengetahui apakah sebuah penelitian tindakan kelas berhasil

mencapai tujuannya perlu dituliskan indikator keberhasilan maka seorang

peneliti dapat mengukur apakah kemampuan anak dalam mengenal bentuk

geometri dengan menggunakan permainan dadu geometri sudah dianggap

berhasil.

Dengan melihat latar belakang permasalahan dan untuk meningkatkan

pemahaman anak terhadap pokok bahasan mengenal bentuk geometri, maka

dipergunakan indikator keberhasilan dalam penelitian yaitu indikator hasil

belajar anak, peneliti memberi target sebesar 80% anak memperoleh

kategori B (Baik).