bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 bentuk...

49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk Interferensi Struktur Kalimat Bahasa Jawa pada Bahasa Indonesia Lisan Bahasa lisan merupakan bahasa yang memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari- hari khususnya dalam berkomunikasi. Dengan bahasa lisan setiap orang akan mudah memahami apa yang dimaksud oleh pembicara. Akan tetapi, untuk mengetahui apa yang dimaksud oleh seorang pembicara, maka seorang pendengar juga harus mengerti tentang bahasa tersebut. Karena kita ketahui bahwa di Indonesia terdapat berbagai macam suku bangsa dan bahasa. Penggunaan bahasa lisan bukan sekedar mengujarkan kata-kata yang tidak mempunyai makna, akan tetapi penggunaan bahasa lisan harus bermakna dan terstruktur dengan baik. Struktur bahasa lisan yang bermakna dapat dilihat dari struktur kalimat yang diujarkan. Apabila struktur kalimat tersusun dengan baik, maka makna dari kalimat yang diujarkan akan jelas maknanya. Sebaliknya jika struktur kalimat tidak beraturan atau tidak terstruktur dengan baik, maka makna dari kalimat yang diujarkan tersebut akan berantakan atau kacau. Struktur kalimat yang dimaksud adalah S, P, O, Pel, dan Ket, baik dalam kalimat kalimat berita atau pernyataan, kalimat tanya, maupun kalimat perintah atau suruh. Berdasarkan uraian di atas, pada bab ini dipaparkan data yang telah diperoleh dari penggunaan bahasa lisan yang dilakukan oleh siswa Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Desa Sidomulyo. Data yang diperoleh berupa ujaran-ujaran siswa dalam bentuk struktur kalimat saat berkomunikasi di dalam kelas baik dengan guru atau dengan sesama teman. Data itu kemudian dianalisis untuk dicari bentuk-bentuk interferensi yang terjadi. Analisis data dilakukan dengan cara membandingkan struktur kalimat bahasa Jawa dengan struktur kalimat bahasa Indonesia baku. Adapun struktur kalimat yang dianalisis berupa bentuk struktur kalimat yang terdiri dari S, P, O, Pel dan Ket, baik dalam struktur kalimat berita atau pernyataan, struktur kalimat tanya, dan struktur kalimat perintah atau suruh. Hasil perolehan data yang dianalisis adalah sebagai berikut. Data (1) : Percakapan antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa di kelas saat proses pembelajaran berlangsung. Percakapan ini berlangsung pada hari senin tanggal 19/11/2012, jam 09:30, mata pelajaran fiqih dengan guru pengajar ibu Meilan Taib S.Ag. Topik percakapan yaitu pembagian zakat.

Upload: truongbao

Post on 22-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Bentuk Interferensi Struktur Kalimat Bahasa Jawa pada Bahasa Indonesia Lisan

Bahasa lisan merupakan bahasa yang memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-

hari khususnya dalam berkomunikasi. Dengan bahasa lisan setiap orang akan mudah memahami

apa yang dimaksud oleh pembicara. Akan tetapi, untuk mengetahui apa yang dimaksud oleh

seorang pembicara, maka seorang pendengar juga harus mengerti tentang bahasa tersebut.

Karena kita ketahui bahwa di Indonesia terdapat berbagai macam suku bangsa dan bahasa.

Penggunaan bahasa lisan bukan sekedar mengujarkan kata-kata yang tidak mempunyai

makna, akan tetapi penggunaan bahasa lisan harus bermakna dan terstruktur dengan baik.

Struktur bahasa lisan yang bermakna dapat dilihat dari struktur kalimat yang diujarkan. Apabila

struktur kalimat tersusun dengan baik, maka makna dari kalimat yang diujarkan akan jelas

maknanya. Sebaliknya jika struktur kalimat tidak beraturan atau tidak terstruktur dengan baik,

maka makna dari kalimat yang diujarkan tersebut akan berantakan atau kacau. Struktur kalimat

yang dimaksud adalah S, P, O, Pel, dan Ket, baik dalam kalimat kalimat berita atau pernyataan,

kalimat tanya, maupun kalimat perintah atau suruh.

Berdasarkan uraian di atas, pada bab ini dipaparkan data yang telah diperoleh dari

penggunaan bahasa lisan yang dilakukan oleh siswa Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Desa

Sidomulyo. Data yang diperoleh berupa ujaran-ujaran siswa dalam bentuk struktur kalimat saat

berkomunikasi di dalam kelas baik dengan guru atau dengan sesama teman. Data itu kemudian

dianalisis untuk dicari bentuk-bentuk interferensi yang terjadi. Analisis data dilakukan dengan

cara membandingkan struktur kalimat bahasa Jawa dengan struktur kalimat bahasa Indonesia

baku. Adapun struktur kalimat yang dianalisis berupa bentuk struktur kalimat yang terdiri dari S,

P, O, Pel dan Ket, baik dalam struktur kalimat berita atau pernyataan, struktur kalimat tanya,

dan struktur kalimat perintah atau suruh. Hasil perolehan data yang dianalisis adalah sebagai

berikut.

Data (1) : Percakapan antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa di kelas saat

proses pembelajaran berlangsung. Percakapan ini berlangsung pada hari senin tanggal

19/11/2012, jam 09:30, mata pelajaran fiqih dengan guru pengajar ibu Meilan Taib

S.Ag. Topik percakapan yaitu pembagian zakat.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

Isi Percakapan :

(1) P1 : Perhatikan! kita tinggal mengulangi pjelajaran yang sudah selesai.

Kerjakan saja soal-soal untuk mengisi waktu!(P1 K1)

(2) P2 : Gak ditulis to Bu abcnya? (P1 K2)

(3) P1 : Iya dijawab. (P1 K3)

(4) P4 : Nulisnya sampe‟ dimana, Bu? (P1 K4)

(5) P1 : Halaman 18. (P1 K5)

(6) P3 : Bu gak ditulis soalnya? (P1 K6)

(7) P2 : Tulis! (P1 K7)

(8) P1 : Baca baik-baik soalnya! zakat fitrah itu apa? Sudah diulang-

ulang tetap saja masih salah lagi. Hati-hati terbalik antara

pembagian zakat fitrah dengan zakat mal.

Siapa yang sudah nomer lima? Untuk waktu pelaksanaan zakat

halaman enam. Buka halaman enam! (P1 K8)

(9) P2 : Oh sudah Bu. (P1 K9)

(10) P1 : Dapat? (P1 K10)

(11) P2 : Dapat. Sekaligus langsung dapatilo. (P1 K11)

(12) P1 : Paham itu waktunya? (P1 K12)

(13) P6 : Paham! (P1 K13)

(14) P1 : Ibu jelaskan sedikit. (guru memberikan penjelasan materi)

Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14)

(15) P6 : Nomer lima! (P1 K15)

(16) P1 : Pada bulan ramadhan titik-titik dizakati. Boleh, atau sunnah, atau

wajib, atau haram. Mana yang kamu pilih disitu? Ibu sudah

jelaskan! (P1 K16)

(17) P5 : Wajib dengan boleh perak sama Bu? (P1 K17)

(18) P1 : Kalau wajib harus. Hukumnya jika tidak dilaksanakan dosa.

Kalau boleh ya boleh atau biasa disebut mubah. (P1 K18)

(19) P5 : Kalok nggak dilaksanakan boleh Bu? (P1 K19)

(20) P1 : Berarti tidak dapat dosa. Itu mubah boleh. (P1 K20)

(21) P5 : Bu, katanya mbak Rul boleh lihat buku? (P1 K21)

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

(22) P1 : Boleh! Angkat tangan yang sudah sampai nomer lima! (P1 K22)

(23) P6 : Lewat Bu! Sudah enam Bu. (P1 K23)

(24) P1 : Tinggal sedikit lagi sampai sepuluh nomer. (P1 K24)

(25) P2 : Garek ndelok artine lho Rul! (P1 K25)

(26) P4 : Iyo, nulis arab‟pe lho angel. (P1 K26)

(27) P3 : Bu, nomer enam ini Bu? (P1 K27)

(28) P1 : Maksudnya arti dari ayat. (P1 K28)

(29) P3 : Oo, muenak, aku wes ngerti. (P1 K29)

(30) P1 : Selesai tidak selesai, 45 menit waktunya!

Oke, nanti kita lanjutkan senin depan! dengan catatan, begitu jam

09:00 kamu kontrol jam, dan kamu ambil buku di dewan ya?

Oke, sekian dari ibu assalamu alaikum wr. wb. (P1 K30)

(31) P6 : Wa alaikum salam wr. wb. (P1 K30)

Pada data percakapan (1) di atas, diperoleh data bahwa percakapan berlangsung di kelas

saat proses pembelajaran berlangsung tentunya dalam situasi formal. Percakapan terjadi antara

siswa dengan guru serta antara siswa dengan siswa, yaitu P1 (ibu Meilan Taib, guru fiqih, suku

Gorontalo), P2 (Andika, siswa laki-laki, suku Jawa), P3 (Sugiarto, siswa laki-laki, suku Jawa),

P4 (Khusnul, siswa perempuan, suku Jawa), P5 (Dea, siswa perempuan, suku Jawa Gorontalo),

P6 (siswa-siswa kelas IV, suku Jawa Dan Gorontalo). Sebagian besar siswa MI Muhammadiyah

desa Sidomulyo adalah suku Jawa dan sebagian lain adalah suku Gorontalo. Topik percakapan di

atas adalah pembagian zakat.

Percakapan di atas memberikan gambaran bahwa siswa-siswa cenderung menggunakan

BI yang dicampur dengan BJ dalam situasi formal di kelas baik dengan guru maupun dengan

sesama siswa. Sekalipun siswa menggunakan BI, struktur BI yang mereka gunakan tidak sesuai

dengan struktur kalimat dalam kaidah bahasa Indonesia. Hal ini disebabkan pengaruh struktur

kalimat BJ yang dibahasaindonesiakan oleh siswa. Interferensi struktur kalimat bahasa Jawa

terhadap penggunaan bahasa Indonesia lisan nampak pada kalimat sebagai berikut.

a. Percakapan 1 pada kalimat 2 (P1 K2) yaitu „Gak ditulis to Bu abcnya?‟ Kalimat ini diujarkan

oleh P2 (Andika, siswa laki-laki, suku Jawa) kepada P1 (guru pengajar, suku Gorontalo).

Interferensi BJ nampak jelas pada kalimat tersebut yaitu pada penggunaan bentuk gak dan to.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

Bentuk gak berasal dari bahasa Jawa yang berarti tidak. Sedangkan to adalah kata tambahan

dari bahasa Jawa yang sering digunakan dalam kalimat pertanyaan. Struktur kalimat tersebut

adalah struktur kalimat tanya. Struktur kalimat tanya tersebut tidak sesuai dalam struktur

kalimat bahasa Indonesia. Jika diuraikan struktur kalimat tersebut akan nampak sebagai

berikut.

Gak ditulis toBuabcnya?(P1 K2)

P Pel O

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu gak ditules to

Bu abcne? Sehingga struktur kalimat yang digunakan oleh siswa menjadi demikian karena

pengaruh struktur kalimat bahasa Jawa tersebut. Penggunaan struktur kalimat tanya dalam

bahasa Jawa seperti di atas, seharusnya tidak diujarkan oleh siswa, terlebih saat bertanya

kepada guru di kelas. Hal ini karena siswa terbiasa menggunakan bahasa Jawa, sehingga

terbawa-bawa dalam proses belajar mengajar di kelas.

Struktur kalimat tanya yang benar dalam bahasa Indonesia untuk kalimat tersebut

adalah sebagai berikut.

Tidak ditulisabcnyaBu?

P O Pel

b. Percakapan 1 pada kalimat 4(P1K4)yaitu „Nulisnya sampe‟ dimana, Bu?‟ Kalimat ini

diujarkan oleh P4 (Khusnul, siswa perempuan, suku Jawa) kepada P1 (guru pengajar, suku

Gorontalo). Interferensi BJ nampak jelas pada kalimat tersebut yaitu pada penggunaan

bentuk nulisnya dan sampe’. Bentuk nulisnya berasal dari bahasa Jawa yang berarti

menulisnya. Sedangkan bentuk sampe’ dalam bahasa Jawa berpadanan dengan teko yang

berarti sampai. Struktur kalimat tersebut adalah struktur kalimat tanya. Struktur kalimat tanya

tersebut tidak sesuai dalam struktur kalimat bahasa Indonesia. Jika diuraikan struktur kalimat

tersebut akan nampak sebagai berikut.

Nulisnya sampe’ dimana, Bu?(P1 K4)

P Pel

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu nulise sampe’

ko ngendi, Bu? Sehingga struktur kalimat yang digunakan oleh siswa menjadi demikian

karena pengaruh struktur kalimat bahasa Jawa tersebut.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

Struktur kalimat tanya yang benar dalam bahasa Indonesia untuk kalimat tersebut

adalah sebagai berikut.

Sampai dimana menulisnya,Bu?

P Pel

c. Percakapan 1 pada kalimat 6 (P1 K6) yaitu „Bu, gak ditulis soalnya?‟ Kalimat ini diujarkan

oleh P3 (Sugiarto, siswa laki-laki, suku Jawa) kepada P1 (guru pengajar, suku Gorontalo).

Interferensi BJ nampak jelas pada kalimat tersebut yaitu pada penggunaan bentuk gak.

Bentuk gak berasal dari bahasa Jawa yang berarti tidak. Struktur kalimat tersebut adalah

struktur kalimat tanya. Struktur kalimat tanya tersebut tidak sesuai dalam struktur kalimat

bahasa Indonesia. Jika diuraikan struktur kalimat tersebut akan nampak sebagai berikut.

Bu, gak ditulissoalnya? (P1 K6)

Pel P O

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu Bu, gak

ditules soale? Sehingga struktur kalimat yang digunakan oleh siswa menjadi demikian

karena pengaruh struktur kalimat bahasa Jawa tersebut.

Struktur kalimat tanya yang benar dalam bahasa Indonesia untuk kalimat tersebut

adalah sebagai berikut.

Tidak ditulissoalnya,Bu?

P OPel

d. Percakapan 1 pada kalimat 11 (P1 K11) yaitu „Sekaligus langsung dapatilo.‟ Kalimat ini

diujarkan oleh P2 (Andika, siswa laki-laki, suku Jawa) yang disampaikan kepada P1 (guru

pengajar, suku gorontslo). Interferensi BJ nampak jelas pada kalimat tersebut yaitu pada

penggunaan bentuk dapatilo. Bentuk dapatilo berasal dari bahasa Jawa yaitu entok’ilo. Kata

tersebut terbentuk dari kata dasar entok yang berarti dapat, dan bentuk imbuhan ilo yang

merupakan bentuk imbuhan yang menunjukkan suatu kebenaran. Struktur kalimat tersebut

adalah struktur kalimat berita yang merupakan bentukjawaban atas sebuah pertanyaan guru

kepada siswa, dan ini adalah suatu bentuk informasi yang diujarkan oleh seorang siswa

kepada guru. Struktur kalimat berita tersebut tidak sesuai dalam struktur kalimat bahasa

Indonesia. Jika diuraikan struktur kalimat tersebut akan nampak sebagai berikut.

Sekaliguslangsung dapatilo. (P1 K11)

Ket P

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu sepisan

langsong entok’ilo. Sehingga struktur kalimat yang digunakan oleh siswa menjadi demikian

karena pengaruh struktur kalimat bahasa Jawa tersebut.

Struktur kalimat berita yang benar dalam bahasa Indonesia untuk kalimat tersebut

adalah sebagai berikut.

Langsung dapatsekaligus.

P Ket

e. Percakapan 1 pada kalimat 17 (P1 K17) yaitu „Kalok nggak dilaksanakan boleh, Bu?‟

Kalimat ini diujarkan oleh P5 (Dea, siswa perempuan, suku Jawa Gorontalo) kepada P1

(guru pengajar, suku gorontalo). Interferensi BJ nampak jelas pada kalimat tersebut yaitu

pada penggunaan bentuk kalok dan nggak. Kalok sama halnya dengan kalau, hanya saja

masyarakat Jawa biasa menyebunya dengan kalok. Nggak berpadanan dengan gak yang

berarti tidak. Struktur kalimat tersebut adalah struktur kalimat tanya. Struktur kalimat tanya

tersebut tidak sesuai dalam struktur kalimat bahasa Indonesia. Jika diuraikan struktur kalimat

tersebut akan nampak sebagai berikut.

Kalok nggak dilaksanakan boleh,Bu?(P1 K17)

P Pel

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu Lek gak

dilakoni oleh, Bu? Sehingga struktur kalimat yang digunakan oleh siswa menjadi demikian

karena pengaruh struktur kalimat bahasa Jawa.

Struktur kalimat tanya yang benar dalam bahasa Indonesia untuk kalimat tersebut

adalah sebagai berikut.

Bolehkah jika tidak dilaksanakan, Bu?

P Pel

f. Percakapan 1 pada kalimat 19 (P1 K19) yaitu „Wajib dengan boleh perak sama Bu?‟ Kalimat

ini diujarkan oleh P5 (Dea, siswa perempuan, suku Jawa Gorontalo) kepada P1(guru

pengajar, suku Gorontalo). Interferensi BJ nampak jelas pada kalimat tersebut yaitu pada

penggunaan bentuk perak. Perak berasal dari bahasa Jawa yang berarti bukankah. Struktur

kalimat tersebut adalah struktur kalimat tanya. Struktur kalimat tanya tersebut tidak sesuai

dalam struktur kalimat bahasa Indonesia. Jika diuraikan struktur kalimat tersebut akan

nampak sebagai berikut.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

Wajib dengan bolehperak samaBu? (P1 K19)

S P Pel

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu wajeb karo

oleh perak podho, Bu? Sehingga struktur kalimat yang digunakan oleh siswa menjadi

demikian karena pengaruh struktur kalimat bahasa Jawa tersebut.

Struktur kalimat tanya yang benar dalam bahasa Indonesia untuk kalimat tersebut

adalah sebagai berikut.

Bukankahwajib dengan bolehadalah sama, Bu?

P O Ket Pel

g. Percakapan 1 pada kalimat 21 (P1 K21) yaitu „Bu, katanya mbak Rul boleh lihat buku?‟

Kalimat ini diujarkan oleh P5 (Dea, siswa perempuan, suku Jawa Gorontalo) kepada P1

(guru pengajar, suku Gorontalo). Interferensi BJ nampak jelas pada kalimat tersebut yaitu

pada penggunaan bentuk katanya.Katanya dipengaruhi oleh kata jarene dari bahasa Jawa.

Jika dilihat dari bentuk, katanya berasal dari bahasa Indonesia. Namun dalam kalimat

tersebut penggunaan katanya tidak sesuai, karena telah dicantumkan nama sesorang yang

dimaksud. Seharusnya tidak perlu menggunakan akhiran nya jika telah dicantumkan atau

disebutkan nama yang dimaksud.

Struktur kalimat tersebut adalah struktur kalimat tanya. Struktur kalimat tanya

tersebut tidak sesuai dalam struktur kalimat bahasa Indonesia. Jika diuraikan struktur kalimat

tersebut akan nampak sebagai berikut.

Bu, katanya mbak Rulboleh lihatbuku? (P1 K21)

Pel S P O

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu Bu, jarene

mbak Rul oleh ndelok buku? Sehingga struktur kalimat yang digunakan oleh siswa menjadi

demikian karena pengaruh struktur kalimat bahasa Jawa tersebut.

Struktur kalimat tanya yang benar dalam bahasa Indonesia untuk kalimat tersebut

adalah sebagai berikut.

Kata mbak Rulboleh lihatbuku, Bu?

S P O Pel

h. Percakapan 1 pada kalimat 25 (P1 K25) yaitu „Garek ndelok artine lho Rul!‟ Kalimat ini

diujarkan oleh P2 (Andika, siswa laki-laki, suku Jawa) kepada P4 (Khusnul, siswa

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

perempuan, suku Jawa) yang duduk di sampingnya. Interferensi BJ nampak jelas pada

kalimat tersebut yaitu seluruh kata yang digunakan dalam struktur kalimat tersebut berasal

dari bahasa Jawa. Kalimat tersebut jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia adalah tinggal

lihat artinya Rul. Struktur kalimat tersebut adalah struktur kalimat perintah atau suruh.

Struktur kalimat yang diujarkan oleh P2 merupakan struktur kalimat bahasa Jawa yang utuh

yang sering digunakan dalam lingkungan keluarga atau masyarakat.

Struktur kalimat perintah yang benar untuk kalimat tersebut adalah sebagai berikut.

Kamutinggal melihatartinya, Rul! (P1 K25)

S P O Pel

i. Percakapan 1 pada kalimat 26 (P1 K26) yaitu „Iyo, nulis arab‟pe lho angel.‟ Kalimat ini

diujarkan oleh P4 (Khusnul, siswa perempuan, suku Jawa) kepada teman yang menyuruhnya

yaitu P2 (Andika, siswa laki-laki, suku Jawa) yang duduk di sampingnya. Interferensi BJ

nampak jelas pada kalimat tersebut yaitu seluruh kata yang digunakan dalam struktur kalimat

tersebut berasal dari bahasa Jawa. Kalimat tersebut jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia

adalah iya,menulis arabnya yang sulit. Struktur kalimat tersebut termasuk dalam struktur

kalimat berita karena sifatnya memberikan jawaban atau informasi kepada orang lain.

Struktur kalimat yang diujarkan oleh P4 merupakan struktur kalimat bahasa Jawa yang utuh

yang sering digunakan dalam lingkungan keluarga atau masyarakat.

Struktur kalimat berita yang benar untuk kalimat tersebut adalah sebagai berikut.

Iya, menulisarabnyayang sulit.

Pel P O Ket

j. Percakapan 1 pada kalimat29 (P1 K29) yaitu „Oo, muenak, aku wes ngerti.‟ Kalimat ini

diujarkan oleh P3 (Sugiarto, siswa laki-laki, suku Jawa) kepada P1 (guru pengajar, suku

Gorontalo). Interferensi BJ nampak jelas pada kalimat tersebut yaitu pada penggunaan

bentuk muenak, aku, wes,dan ngerti.Muenak berasal dari bahasa Jawa yang berarti gampang

sekali atau mudah sekali. Aku berasal dari bahasa Jawa yang berpadanan dengan kata saya.

Penggunaan aku sangat tidak sopan dan tidak benar dalam situasi formal, terlebih saat

berbicara dengan guru di kelas. Penggunaan aku dalam bahasa Indonesia hanya digunakan

pada puisi, prosa fiksi dan drama, serta digunakan pada situasi nonformal. Wes berarti sudah.

Sedangkan ngerti sama artinya dengan mengerti atau paham.

Struktur kalimat tersebut termasuk dalam struktur kalimat berita, karena sifatnya

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

memberikan jawaban atau informasi kepada orang lain. Struktur kalimat yang diujarkan oleh

P3 merupakan struktur kalimat bahasa Jawa yang utuh yang sering digunakan dalam

lingkungan keluarga atau masyarakat.

Seharusnya struktur kalimat yang diujarkan oleh P3 (Sugiarto, siswa laki-laki, suku

Jawa) tidak demikian, karena kalimat tersebut ditujukan kepada P1 (guru pengajar, suku

Gorontalo). Struktur kalimat berita yang benar untuk kalimat tersebut adalah sebagai berikut.

O iya,sayasudah paham, ternyata mudah sekali.

Pel S P Ket

Berdasarkan analisis interferensi struktur kalimat pada data percakapan (1) di atas, dapat

dikatakan bahwa bentuk interferensi struktur kalimat yang digunakan oleh siswa kelas VI

Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Desa Sidomulyo dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1 Bentuk-bentuk Interferensi Struktur Kalimat Hasil Analisis pada Data

percakapan (1)

No Bentuk Interferensi

Struktur Kalimat

Deskripsi Kalimat

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

P-Pel –O

P-Pel

Pel-P-O

Ket-P

P-Pel

S-P-Pel

Pel-S-P-O

Gak ditulis to bu abcnya? (P1 K2)

Nulisnya sampe’ dimana Bu?(P1 K4)

Bu, gak ditulis soalnya?(P1 K6)

Sekaligus langsung dapatilo. (P1 K11)

Kalok nggak dilaksanakan boleh, Bu?(P1 K17)

Wajib dengan boleh perak sama Bu?(P1 K19)

Bu, katanya mbak Rul boleh lihat buku?(P1 K21)

Data (2) : Percakapan antara guru dengan siswa di kelas saat proses pembelajaran akan dimulai.

Percakapan ini berlangsung pada hari Senin tanggal 19/11/2012, jam 08:30, mata

pelajaran IPA dengan guru pengajar ibu Ima Kalal. Topik percakapan yaitu

menanyakan kehadiran siswa.

Isi percakapan:

(1) P1 : Assalamu alakum. (P2 K1)

(2) P4 : Wa alaikum salam wr.wb. (P2 K2)

(3) P1 : Mana yang lain? Dea tidak hadir? (P2 K3)

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

(4) P2 : Katanya mama’nya Dea sakit. (P2 K4)

(5) P1 : Sakit apa? (P2 K5)

(6) P2 : Sakit mumet katanya.(P2 K6)

(7) P1 : Tidak ada surat sakit? (P2 K7)

(8) P2 : Tidak ada, Bu. (P2 K8)

(9) P1 : Ani juga tidak hadir? (P2 K9)

(10) P3 : Sepedahnya Ani mau isuk rusak di jalan. (P2 K10)

(11) P1 : Di jalan mana? (P2 K11)

(12) P3 : Di jalan dekat rumahnya mbahku itu lho, Bu. (P2 K12)

(13) P1 : Oh ya sudah, kita akan mulai saja pelajaran hari ini.

Di mana buku paket bahasa Inggris? (P2 K13)

(14) P2 : Neng njero lemari. (P2 K14)

(15) P1 : Tolong ambil dan bagikan saja. (P2 K15)

(16) P2 : Iya Bu. (P2 K16)

Pada data percakapan (2) di atas, diperoleh data bahwa percakapan berlangsung di kelas

saat proses pembelajaran akan mulai, tentunya dalam situasi formal di kelas. Percakapan terjadi

antara siswa dengan guru yaitu P1 (ibu Ima Kalal, guru IPA, suku Jawa), P2 (Sugiarto, siswa

laki-laki, suku Jawa), P3 (Khusnul, siswa perempuan, suku Jawa), P4 (siswa-siswa kelas IV,

suku Jawa dan Gorontalo). Sebagian besar siswa MI Muhammadiyah desa Sidomulyo adalah

suku Jawa dan sebagian lain adalah suku Gorontalo. Topik percakapan di atas adalah

menanyakan kehadiran siswa.

Percakapan di atas memberikan gambaran bahwa siswa-siswa cenderung menggunakan

BI yang dicampur dengan BJ dalam situasi formal di kelas baik dengan guru maupun dengan

sesama siswa. Sekalipun siswa menggunakan BI, struktur BI yang mereka gunakan tidak sesuai

dengan struktur kalimat dalam kaidah bahasa Indonesia. Hal ini disebabkan pengaruh struktur

kalimat BJ yang dibahasaindonesiakan oleh siswa. Interferensi struktur kalimat bahasa Jawa

terhadap penggunaan bahasa Indonesia nampak pada kalimat sebagai berikut.

a. Percakapan 2 pada kalimat 4 (P2 K4) yaitu „Katanya mama‟nya Dea sakit.‟ Kalimat tersebut

diujarkan oleh P2 (Sugiarto, siswa laki-laki, suku Jawa) kepada P1 (guru pengajar, suku

Jawa). Interferensi BJ nampak jelas pada kalimat tersebut yaitu bentuk katanya, dan

mama’nya. Katanya dipengaruhi oleh kata jarene dari bahasa Jawa. Sedangkan mama’nya

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

dipengaruhi oleh kata mama’e dari bahasa Jawa. Struktur kalimat tersebut termasuk pada

struktur kalimat berita.

Struktur kalimat berita tersebut tidak tepat dalam bahasa Indonesia. Jika diuraikan

struktur kalimat di atas akan nampak sebagai berikut.

Katanyamama’nyaDeasakit. (P2 K4)

P O1 O2 Ket

Struktur kalimat tersebut berasal dari struktur kalimat dalam bahasa Jawa yaitu jarene

mama’e Dea loro. Sehingga struktur kalimat yang digunakan oleh siswa menjadi demikian

karena pengaruh struktur bahasa Jawa tersebut.

Struktur kalimat yang benar dalam bahasa Indonesia untuk kalimat berita tersebut

adalah sebagai berikut.

Ibunyamengatakan bahwadeasedang sakit.

S P Pel Ket

b. Percakapan 1 pada kalimat 6 (P1 K6) yaitu „Sakit mumet katanya.‟Kalimat tersebut diujarkan

oleh P2 (Sugiarto, siswa laki-laki, suku Jawa) kepada P1 (guru pengajar, suku Jawa).

Interferensi BJ nampak jelas pada kalimat tersebut yaitu bentuk mumet yang berarti sakit

kepala dan katanya yang berasal dari bentuk dalam bahasa Jawa yaitu jarene. Bentuk mumet

berarti sakit kepala. Jika kita melihat dalam struktur kalimat bahasa Jawa bentuk seperti

kalimat di atas sudah salah, karena berlebihan menggunakan kata. Dalam struktur bahasa

Indonesia pun akan salah jika berlebihan menggunakan kata yang memiliki makna yang

sama.

Struktur kalimat berita tersebut tidak sesuai dalam struktur kalimat bahasa Indonesia.

Jika di uraikan struktur kalimat di atas akan nampak sebagai berikut.

Sakit mumetkatanya. (P2 K6)

Ket P

Bentuk katanya pada struktur kalimat di atas lebih jelas maksudnya adalah sakit

mumet kata mama’nya. Jika di uraikan akan nampak sebagai berikut.

sakit mumetkatamama’nya

Ket P S

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu loro mumet

jarene mama’e. Sehingga struktur kalimat yang digunakan oleh siswa menjadi demikian

karena pengaruh struktur kalimat bahasa Jawa.

Struktur kalimat dalam bahasa Indonesia yang tepat untuk kalimat berita di atas

adalah sebagai berikut.

Kata ibunya, Deasakit kepala.

S O P

c. Percakapan 2 pada kalimat 10 (P2 K10) yaitu „Sepedahnya Ani mau isuk rusak di jalan.‟

Kalimat tersebut diujarkan oleh P3 (Khusnul, siswa perempuan, suku Jawa) kepada P1 (guru

pengajar, suku Jawa). Interferensi BJ nampak jelas pada kalimat tersebut yaitu bentuk

sepedahnya serta mau isuk yang berarti tadi pagi . Bentuk sepedahnya berasal dari bentuk

bahasa Jawa yaitu sepedahe yang berarti sepeda dia. Dalam bahasa Jawa, sesuatu yang

menunjukkan kepunyaan atau milik seseorang harus diakhiri dengan sufiks “e” meskipun

telah diikuti dengan nama si pemilik. Dalam bahasa Indonesia, akhiran “nya” yang

menunjukkan kepunyaan atau milik tidak digunakan lagi jika nama pemilik sudah digunakan

dan sudah jelas maknanya. Dalam bahasa Indonesia tidak ada bentuk kata sepedah karena

bentuk kata sepedah berasal dari bahasa Jawa. Dalam bahasa Indonesia bentuk kata sepedah

adalah sepeda tidak menggunakan akhiran “h”.

Struktur kalimat berita di atas tidak sesuai dalam struktur kalimat bahasa Indonesia.

Jika diuraikan struktur kalimat tersebut akan nampak sebagai berikut.

Sepedahnya Animau isukrusakdi jalan. (P2 K10)

S Ket1 P Ket2

Struktur kalimat di atas telah dipengaruhi oleh struktur kalimat bahasa Jawa yaitu

berasal dari struktur kalimat sepedahe Ani mau isuk rusak neng dalan. Sehingga struktur

kalimat yang digunakan oleh siswa menjadi demikian karena pengaruh struktur kalimat

bahasa Jawa tersebut.

Struktur kalimat yang benar dalam bahasa Indonesia untuk kalimat di atas adalah

sebagai berikut.

Sepeda Anirusakdi jalantadi pagi.

S P Ket1 Ket2

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

d. Percakapan 2 pada kalimat 12 (P2 K12) yaitu „Di jalan dekat rumahnya mbahku itu lho, Bu.‟

Kalimat tersebut diujarkan oleh P3 (Khusnul, siswa perempuan, suku Jawa) kepada P1 (guru

pengajar, suku Jawa). Interferensi BJ nampak jelas pada kalimat tersebut yaitu kata

rumahnya, mbahku, dan lho. bentuk rumahnya dalam bahasa Indonesia benar, akan tetapi

jika dalam bentuk kalimat seperti di atas maka kata rumahnya dianggap salah, karena akhiran

“nya” sudah jelas menunjuk pada kata mbahku „nenekku‟. Bentuk rumahnya berasal dari

bentuk bahasa Jawa yaitu omahe yang berasal dari bentuk dasar omah yang ditambah akhiran

“e” yang menunjukkan makna milik. Dalam bahasa Jawa harus ada bentuk akhiran “e” untuk

menunjuk pada milik atau kepunyaan seseorang meskipun nama pemilik telah dicantumkan

atau dibicarakan. Namun sebaliknya dalam bahasa Indonesia tidak perlu lagi menggunakan

akhiran “nya” untuk menunjukan kepunyaan atau milik jika nama pemilik telah

dicantumkan atau dibicarakan.

Bentuk mbahku atau dalam bahasa Indonesia berpadanan dengan nenekku atau

kakekku yaitu orang tua dari ayah atau ibu. Dalam struktur kalimat berita tersebut, siswa

menggunakan kata mbahku, karena panggilan nenek atau kakek dalam bahasa Jawa adalah

mbah. Siswa tidak mengganti penggunaan kata mbahku dengan kata nenekku atau kakekku

karena mereka tahu kata mbah sudah menjadi nama panggilan bagi nenek atau kakek mereka

dan tidak perlu lagi mencari padanan dalam bahasa Indonesia untuk digunakan.

Bentuk lho tidak ada padanan dalam bahasa Indonesia. Lho digunakan untuk

melengkapi sebuah kalimat yang sifatnya menegaskan atau untuk meyakinkan sebuah berita

kepada seseorang.

Struktur kalimat berita di atas tidak sesuai dalam struktur kalimat bahasa Indonesia.

Jika diuraikan struktur kalimat di atas akan nampak sebagai berikut.

Di jalandekatrumahnya mbahku itu lho,Bu. (P2 K12)

Ket P O Pel

Struktur kalimat di atas menjadi demikian karena telah terpengaruh oleh struktur

kalimat bahasa Jawa yaitu neng dalan cedek omahe mbahku kui lho Bu. Sehingga struktur

kalimat yang digunakan oleh siswa menjadi demikian karena pengaruh struktur bahasa Jawa

tersebut.

Struktur kalimat berita yang benar dalam bahasa Indonesia untuk kalimat di atas

adalah sebagai berikut.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

Di jalanyang berdekatandengan rumah nenekku, Bu.

Ket P O Pel

e. Percakapan 2 pada kalimat 14 (P2 K14) yaitu„Neng njero lemari.‟ Kalimat tersebut diujarkan

oleh P2 (Sugiarto, siswa laki-laki, suku Jawa) kepada P1 (guru pengajar, suku Jawa).

Interferensi BJ nampak jelas pada kalimat tersebut yaitu bentuk neng dan njero. Neng berarti

di, sedangkan njero berarti dalam.

Struktur kalimat berita tersebut tidak sesuai dalam struktur kalimat bahasa Indonesia.

Jika diuraikan struktur kalimat tersebut akan nampak sebagai berikut.

Neng njerolemari. (P2 K14)

P O

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu neng njero lemari.

Oleh karena kebiasaan siswa menggunakan bahasa Jawa ini, sehingga siswa terpengaruh dengan

bahasa Jawa tersebut di kelas saat berbicara dengan guru, seharusnya siswa menggunakan bahasa

Indonesia yang baik dan benar.

Struktur kalimat yang tepat dalam bahasa Indonesia untuk kalimat berita di atas adalah

sebagai berikut.

Di dalamlemari.

P O

Tabel 2 Bentuk-bentuk Interferensi Struktur Kalimat Hasil Analisis pada Data

Percakapan (2)

No Bentuk Interferensi

Struktur Kalimat

Deskripsi Kalimat

1.

2.

3.

4.

5.

P-O1-O2-Ket

Ket-P

S-Ket1-P-Ket2

Ket-P-O-Pel

P-O

Katanya mama’nya Dea sakit.(P2 K4)

Sakit mumet katanya. (P1 K6)

Sepedahnya Ani mau isuk rusak di jalan.

(P2 K10)

Di jalan dekat rumahnya mbahku itu lho, Bu.

(P2 K12)

Neng njero lemari. (P2 K14)

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

Data 3 : Percakapan antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa di

kelas saat proses pembelajaran berlangsung. Percakapan ini berlangsung

pada hari senin tanggal 19/11/2012, jam 10:35, mata pelajaran IPA

dengan guru pengajar ibu Ima Kalal. Topik percakapan yaitu simbiosis

dan rantai makanan.

Isi percakapan:

(1) P2 : Katanya kerja soal Bu? (P3 K1)

(2) P1 : Sebelum masuk materi baru kita kerjakan soal ya? Yana,

apa itu simbiosis? Apa Andika? (P3 K2)

(3) P2 : Simbiosis adalah hubungan timbal balik antara makhluk

hidup. (P3 K3)

(4) P3 : Aku to Bu. (P3 K4)

(5) P1 : Coba Sasti, ada berapa macam simbiosis? (P3 K5)

(6) P4 : Simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme, dengan

Simbiosis parasitisme. (P3 K6)

(7) P1 : Apa yang dimaksud simbiosis mutualisme? (P3 K7)

(8) P3 : Aku Bu. Simbiosis mutualisme adalah hubungan timbal

balik antara makhluk hidup yang saling menguntungkan.

(P3 K8)

(9) P4 : Bu, Yana lho Bu. (P3 K9)

(10) P5 : Helleh dia lho Bu. (P3 K10)

(11) P1 : Sekarang rantai makanan. Apa itu rantai makanan?

(P3 K11)

(12) P2 : Rantai makanan adalah perjalanan makan dan dimakan

dengan urutan tertentu antar makhluk hidup. (P3 K12)

(13) P1 : Proses makan dan dimakan ya? (P3 K13)

(guru melanjutkan penjelasan materi sampai selesai)

Sekarang tulis soal!

(14) P5 : Ibu, aku gak punya buku lho Bu. (P3 K14)

(15) P1 : Gabung dengan teman lain. (P3 K15)

(16) P5 : Bu, sepuluh nomer to? (P3 K16)

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

(17) P4 : Boleh lihat buku to bu? (P3 K17)

(18) P1 : Bisa! (P3 K18)

(19) P3 : Bu yang nomer empat kok begini to Bu? (P3 K19)

(20) P2 : Bukan Nder, yang sawah itu lho. (P3 K20)

(21) P3 : Bu, yang nomer empat boleh disebutkan tiga? (P3 K21)

(22) P1 : Bisa! (P3 K22)

(23) P3 : Bu, ibu eroh mimek? Seng cilik-cilik. (P3 K23)

(24) P4 : Bu, ekosistem laut itu yang hidup di laut to Bu? (P3 24)

(25) P1 : Iya, makhluk hidup yang ada di laut. Jangan disebutkan!

Tulis saja! (P3 K25)

(26) P4 : Bu, semua ikan yang di laut itu to Bu? (P3 K26)

(27) P1 : Makhluk hidup yang hidup di dalam laut hanya ikan?

(P3 K27)

(28) P4 : Rumput laut juga Bu? (P3 K28)

(29) P1 : Iya, asalkan yang hidup di dalam laut. (P3 K29)

(30) P4 : Bu, itu yang sebutkan dua contoh hewan yang mempunyai

tempat tingkat dua? (P3 K30)

(31) P1 : Ya ampun! (P3 K31)

(32) P2 : Iih ya ampun ndak bisa? Tekok-tekok ae. (P3 K32)

(33) P3 : Padahal muenak lho. (P3 K33)

(34) P2 : Ho‟o, kayak nomor lima. (P3 K34)

(35) P3 : Bu, yang nomer lima itu sebutkan hewan dengan

tumbuhan to Bu? (P3 K35)

(36) P1 : Nomer lima mana ini?

Hiu itu termasuk apa? (P3 K36)

(37) P4 : Ikan. (P3 K37)

(38) P1 : ikan ya hanya ikan. Sebutkan ikan jangan sebutkan ikan

ini ikan ini. jangan!

Masak hanya ikan saja yang hidup di dalam laut?

(P3 K38)

(39) P5 : Bu nomer empat apa? (P3 K39)

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

(40) P1 : Kenapa nomer empat? Apa soalnya?(P3 K40)

Makhluk hidup yang ada di sawah itu apa-apa saja?

(41) P5 : Padi, rumput. (P3 K41)

(42) P1 : Apalagi? lima yang disebutkan! (P3 K42)

(43) P3 : Bu, ada to kuda laut? (P3 K43)

(44) P2 : Ada! Bu, gurita dengan cumi-cumi sama Bu? (P3 K44)

(45) P1 : Tidak. (P3 K45)

(46) P3 : Beda to! Kalok gurita gedhi tangane wolu, kalok cumi

cilik. (P3 K46)

(47) P1 : Konsumen tingkat berapa itu tikus? Disebut apakah rantai

makanan yang saling berhubungan? Dan berperan sebagai apakah tikus

dalam rantai makanan? Sudah? Periksa kembali! (P3 K47)

(48) P5 : Apa nomer sepuluh itu Bu? (P3 K48)

(49) P1 : Kumpulan rantai makanan itu misalnya padi dapat

dimakan tikus, selain itu juga burung, kemudian apalagi? (P3 K49)

(50) P3 : Pitek. (P3 K50)

(51) P2 : Ayam, Ojo pitek to tot! (P3 K51)

(52) P1 : Konsumen tingkat kedua apa? (P3 K52)

(53) P2 : Ada konsumen tingkat satu ada yang tingkat dua.

(P3 K53)

(54) P5 : Kelinci itu yang di puncak Bu? (P3 K54)

(55) P1 : Konsumen tingkat puncak? (P3 K55)

(56) P4 : Ndak‟aku dipik‟an ko koe lho tot. (P3 56)

(57) P3 : We diam lho we! dengan ibu suruh diam itu lho! (P3 K57)

(58) P1 : Dika nomer enam mana? (P3 K58)

(59) P2 : Nomer enam itu Bu. Ibu ki piye lho. (P3 K59)

(60) P1 : Yang sudah coba duduk di tempat duduk masing-masing!

(P3 K60)

(61) P3 : Aku belum. (P3 K61)

(62) P4 : Bu, dari bawah to Bu. (P3 K62)

(63) P3 : ih, pek‟e Yana bener kabeh lho. (P3 K63)

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

(64) P2 : Mosok? Gak mungkin. (P3 K64)

(65) P3 : Kui pek‟e Yana neng nduworku. (P3 65)

(66) P2 : ih seratus pek‟e Yana. (P3 K66)

(67) P3 : Bu, yang sudah pulang to bu? Itu kelas enam sudah

pulang. (P3 K67)

(68) P1 : sudah semua? (P3 K68)

(69) P6 : sudah! (P3 K69)

(70) P1 : Ayo siap-siap saja! (P3 K70)

Pada data percakapan (3) di atas, diperoleh data bahwa percakapan berlangsung di kelas

saat proses pembelajaran berlangsung, tentunya dalam situasi formal di kelas. Percakapan terjadi

antara siswa dengan guru yaitu P1 (ibu Ima Kalal, guru IPA, suku Jawa), P2 (Andika, siswa laki-

laki, suku Jawa), P3 (Sugiarto, siswa laki-laki, suku Jawa), P4 (Sasti, siswa perempuan, suku

Jawa), P5 (Yana, siswa perempuan, suku Jawa Gorontalo), P6(siswa-siswa kelas IV, suku Jawa

dan Gorontalo). Sebagian besar siswa MI Muhammadiyah desa Sidomulyo adalah suku Jawa dan

sebagian lain adalah suku Gorontalo. Topik percakapan di atas adalah simbiosis dan rantai

makanan.

Percakapan di atas memberikan gambaran bahwa siswa-siswa cenderung menggunakan

BI yang dicampur dengan BJ dalam situasi formal di kelas baik dengan guru maupun dengan

sesama siswa. Sekalipun siswa menggunakan BI, struktur BI yang mereka gunakan tidak sesuai

dengan struktur kalimat dalam kaidah bahasa Indonesia. Hal ini disebabkan pengaruh struktur

kalimat BJ yang dibahasaindonesiakan oleh siswa. Interferensi struktur kalimat bahasa Jawa

terhadap penggunaan bahasa Indonesia lisan nampak pada kalimat sebagai berikut.

a. Percakapan 3 pada kalimat 14 (P3 K14) yaitu „Ibu, aku gak punya buku lho Bu.‟ Kalimat ini

diujarkan oleh P5(Yana, siswa perempuan, suku Jawa Gorontalo) kepada P1 (guru pengajar,

suku Jawa). Interferensi BJ nampak jelas pada kalimat tersebut yaitu pada penggunaan

bentuk aku, gak, dan lho.Aku berasal dari bahasa Jawa yang berpadanan dengan kata saya.

Penggunaan aku sangat tidak sopan dan tidak benar dalam situasi formal, terlebih saat

berbicara dengan guru di kelas. Penggunaan aku dalam bahasa Indonesia hanya digunakan

pada puisi, prosa fiksi dan drama, serta digunakan pada situasi nonformal. Bentuk gak

berasal dari bahasa Jawa yang berarti tidak. Sedangkan lho tidak ada padanannya dalam

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

bahasa Indonesia, karena lho adalah unsur tambahan dalam bahasa Jawa untuk melengkapi

sebuah kalimat yang sifatnya menegaskan atau untuk meyakinkan sebuah berita kepada

seseorang. Dalam bahasa Jawa, ada juga bentuk Lho yang digunakan di awal kalimat, akan

tetapi berbeda maknanya dengan lho pada kalimat di atas. Karena lho yang berada di awal

kalimat menyatakan makna rasa terkejut gembira, rasa terkejut tidak setuju atau rasa terkejut

ingin tahu apa penyebab kenyataan yang tidak sesuai dengan harapannya (Kaswanti Purwo

dalam Mustakim, 1994:77).

Struktur kalimat tersebut termasuk struktur kalimat berita, karena sifatnya

memberikan informasi kepada seseorang. Struktur kalimat tersebut tidak sesuai dalam

struktur kalimat bahasa Indonesia. Jika diuraikan struktur kalimat tersebut akan nampak

sebagai berikut.

Ibu, akugak punyabuku lho Bu. (P3 K14)

Pel S P O

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu Ibu, aku gak

nduwe buku lho Bu. Sehingga struktur kalimat yang digunakan siswa di kelas menjadi kacau

seperti di atas. Struktur kalimat yang benar untuk kalimat tersebut adalah Sebagai berikut.

Sayatidak punyabuku, Bu.

S P O Pel

b. Percakapan 3 pada kalimat 19 (P3 K19) yaitu „Bu, yang nomer empat kok begini to Bu?‟

Kalimat ini diujarkan oleh P3 (Sugiarto, siswa laki-laki, suku Jawa) kepada P1 (guru

pengajar, suku Jawa). Interferensi BJ nampak jelas pada kalimat tersebut yaitu pada

penggunaan bentuk kok dan to. Bentuk kok digunakan untuk menyatakan keterkejutan. Kok

dapat dipadankan dengan kenapa atau mengapa dalam bahasa Indonesia. Bentuk to

merupakan kata tambahan dalam bahasa Jawa yang sering digunakan dalam kalimat

pertanyaan.

Struktur kalimat di atas termasuk pada struktur kalimat tanya. Struktur kalimat

tersebut tidak sesuai dalam struktur kalimat bahasa Indonesia. Jika diuraikan struktur kalimat

tersebut akan nampak sebagai berikut.

Bu, yang nomer empatkok begini to Bu? (P3 K19)

Pel S P

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu Bu, seng

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

nomer papat kok ngeneki to Bu? Sehingga struktur kalimat yang digunakan siswa di kelas

menjadi kacau seperti di atas.

Struktur kalimat yang benar untuk kalimat tersebut adalah Sebagai berikut.

Kenapa beginiyang nomer empat, Bu?

P O Pel

c. Percakapan 3 pada kalimat21 (P3 K21) yaitu „Bu, yang nomer empat boleh disebutkan tiga?‟

Kalimat ini diujarkan oleh P3 (Sugiarto, siswa laki-laki, suku Jawa) kepada P1 (guru

pengajar, suku Jawa). Struktur kalimat di atas termasuk pada struktur kalimat tanya. Struktur

kalimat tersebut tidak sesuai dalam struktur kalimat bahasa Indonesia. Jika diuraikan struktur

kalimat tersebut akan nampak sebagai berikut.

Bu, yang nomer empatboleh disebutkan tiga? (P3 K21)

Pel S P

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu Bu, seng

nomer papat oleh disebotne telu? Sehingga struktur kalimat yang digunakan siswa di kelas

menjadi kacau seperti di atas. Struktur kalimat yang benar untuk kalimat tersebut adalah

Sebagai berikut.

Nomer empatboleh disebutkantiga?

S P O

d. Percakapan 3 pada kalimat 23 (P3 K23) yaitu „Bu, ibu eroh mimek? Seng cilik-cilik.‟

Kalimat ini diujarkan oleh P3 (Sugiarto, siswa laki-laki, suku Jawa) kepada P1 (guru

pengajar, suku Jawa). Interferensi BJ nampak jelas pada struktur kalimat tersebut yaitu pada

penggunaan bentuk eroh, mimek, seng, dan cilik-cilik. Eroh berasal dari bahasa Jawa yang

berarti tahu. Mimek adalah nama hewan kecil sejenis lalat. Seng berarti yang, sedangkan

cilik-cilik berarti kecil-kecil.

Struktur kalimat di atas termasuk pada struktur kalimat tanya. Struktur kalimat

tersebut tidak sesuai dalam struktur kalimat bahasa Indonesia. Jika diuraikan struktur kalimat

tersebut akan nampak sebagai berikut.

Bu, ibuerohmimek?Seng cilik-cilik. (P3 K23)

Pel S P O Ket

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu Bu, ibu eroh

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

mimek? Seng cilik-cilik. Sehingga struktur kalimat yang digunakan siswa di kelas menjadi

kacau seperti di atas.

Struktur kalimat yang benar untuk kalimat tersebut adalah Sebagai berikut.

Ibutahuhewanyang kecil-kecil?

S P O Ket

e. Percakapan 3 pada kalimat 24(P3 K24) yaitu „Bu, ekosistem laut itu yang hidup di laut to

Bu?‟ kalimat tersebut diujarkan oleh P4 (Sasti, siswa perempuan, suku Jawa) kepada P1

(guru pengajar, suku Jawa). Interferensi BJ nampak jelas pada struktur kalimat tersebut yaitu

pada penggunaan bentuk to. Kata to merupakan kata tambahan dalam bahasa Jawa yang

sering digunakan dalam kalimat pertanyaan.

Struktur kalimat di atas termasuk pada struktur kalimat tanya. Struktur kalimat

tersebut tidak sesuai dalam struktur kalimat bahasa Indonesia. Jika diuraikan struktur kalimat

tersebut akan nampak sebagai berikut.

Bu, ekosistem laut ituyang hidupdi laut to Bu? (P3 K24)

Pel S P Ket

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu Bu, ekosistem

laut kui seng urep neng laot to Bu? Sehingga struktur kalimat yang digunakan siswa di kelas

menjadi kacau seperti di atas. Struktur kalimat yang benar untuk kalimat tersebut adalah

Sebagai berikut.

Ekosistem laut ituyang hidupdi laut Bu?

S P Ket Pel

f. Percakapan 3 pada kalimat 30 (P3 K30) yaitu „Bu, itu yang sebutkan dua contoh hewan yang

mempunyaitempat tingkat dua?‟ kalimat tersebut diujarkan oleh P4(Sasti, siswa perempuan,

suku Jawa) kepada P1 (guru pengajar, suku Jawa). Interferensi BJ nampak jelas pada kalimat

tersebut adalah pada pembentukan struktur kalimat yang tidak sesuai dengan struktur kalimat

dalam kaidah bahasa Indonesia. Jika diuraikan struktur kalimat tersebut akan nampak sebagai

berikut.

Bu,itu yang sebutkan dua contoh hewanyang mempunyaitempat tingkat dua?

Pel S P Ket

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu Bu, kui seng

sebotne loro contoh hewan seng nduwe panggon keloro? Sehingga struktur kalimat yang

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

digunakan siswa di kelas menjadi kacau seperti di atas.

Struktur kalimat yang benar untuk kalimat tersebut adalah Sebagai berikut.

Apa maksud sebutkandua contoh hewan yg mempunyai tempat tingkat dua?

P O

g. Percakapan 3 pada kalimat 32 (P3 K32) yaitu „Iih ya ampun nggak bisa? Tekok-tekok ae.‟

Kalimat tersebut diujarkan oleh P2 (Andika, siswa laki-laki, suku Jawa) kepada P4(Sasti,

siswa perempuan, suku Jawa). Interferensi BJ nampak jelas pada struktur kalimat tersebut

yaitu pada penggunaan bentuk nggak, dan tekok-tekok ae.Nggak sama dengan gak yang

berarti tidak. Sedangkan tekok-tekok ae berarti bertanya terus atau selalu bertanya.

Struktur kalimat di atas termasuk pada struktur kalimat tanya. Struktur kalimat

tersebut tidak sesuai dalam struktur kalimat bahasa Indonesia. Jika diuraikan struktur kalimat

tersebut akan nampak sebagai berikut.

Iih ya ampunnggak bisa?Tekok-tekok ae. (P3 K32)

Pel P Ket

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu iih ya ampun,

nggak iso? Tekok-tekok ae? Sehingga struktur kalimat yang digunakan siswa di kelas

menjadi kacau seperti di atas. Struktur kalimat yang benar untuk kalimat tersebut adalah

Sebagai berikut.

Ya ampunselalu bertanya, tidak bisa?

Pel P Ket

h. Percakapan 3 pada kalimat 33 (P3 K33) yaitu „padahal muenak lho.‟ kalimat tersebut

diujarkan oleh P3 (Sugiarto, siswa laki-laki, suku Jawa) kepada P4(Sasti, siswa perempuan,

suku Jawa). Interferensi BJ nampak jelas pada kalimat tersebut adalah penggunaan bentuk

muenak . kata muenak berarti mudah sekali atau sangat mudah.

Struktur kalimat tersebut tidak sesuai dalam struktur kalimat bahasa Indonesia. Jika

diuraikan struktur kalimat tersebut akan nampak sebagai berikut.

Padahal muenaklho. (P3 K33)

P Pel

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu padahal

muenak lho. Sehingga struktur kalimat yang digunakan siswa di kelas menjadi kacau seperti

di atas. Struktur kalimat yang benar untuk kalimat tersebut adalah Sebagai berikut.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

sangat mudahsebenarnya.

P Ket

i. Percakapan 3 pada kalimat 34 (P3 K34) yaitu „Ho‟o, kayak nomer lima.‟ Kalimat tersebut

diujarkan oleh P2 (Andika, siswa laki-laki, suku Jawa) kepada P3 (Sugiarto, siswa laki-laki,

suku Jawa). Interferensi BJ nampak jelas pada struktur kalimat tersebut yaitu pada

penggunaan Ho’o, dan kayak. Kata ho’o dalam bahasa Jawa sama halnya dengan iyo yang

berarti iya. Kayak berasal dari bahasa Jawa yaitu koyok. Dalam bahasa Indonesia berarti

seperti atau semacam.

Struktur kalimat tersebut tidak sesuai dalam struktur kalimat bahasa Indonesia. Jika

diuraikan struktur kalimat tersebut akan nampak sebagai berikut.

Ho‟o,kayaknomer lima. (P3 K34)

Ket P O

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu ho’o, koyok

nomer limo. Sehingga struktur kalimat yang digunakan siswa di kelas menjadi kacau seperti

di atas. Struktur kalimat yang benar untuk kalimat tersebut adalah Sebagai berikut.

Iya,itu sepertinomer lima.

Ket P O

j. Percakapan 3 pada kalimat 35 (P3 K35) yaitu „Bu, yang nomer lima itu sebutkan hewan

dengan tumbuhan to Bu?‟ kalimat tersebut diujarkan oleh P3 (Sugiarto, siswa laki-laki, suku

Jawa) kepada P1 (guru pengajar, suku Jawa). Interferensi BJ nampak jelas pada struktur

kalimat tersebut yaitu pada penggunaan to. Kata to merupakan kata tambahan dalam bahasa

Jawa yang sering digunakan dalam kalimat tanya.

Struktur kalimat di atas termasuk pada struktur kalimat tanya. Struktur kalimat

tersebut tidak sesuai dalam struktur kalimat bahasa Indonesia. Jika diuraikan struktur kalimat

tersebut akan nampak sebagai berikut.

Bu, yang nomer lima itusebutkanhewan dengan tumbuhan to Bu?

Pel S P O

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu Bu, seng

nomer limo kui sebotne hewan karo tumbuhan to Bu? Sehingga struktur kalimat yang

digunakan siswa di kelas menjadi kacau seperti di atas. Struktur kalimat yang benar untuk

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

kalimat tersebut adalah Sebagai berikut.

Nomer lima itusebutkanhewan dan tumbuhan, Bu?

S P O Pel

k. Percakapan 3 pada kalimat 43 (P3 K43) yaitu „Bu, ada to kuda laut?‟ kalimat ini diujarkan

oleh P3 (Sugiarto, siswa Laki-laki, suku Jawa) kepada P1 (guru pengajar, Suku Jawa).

Interferensi BJ nampak jelas pada struktur kalimat tersebut yaitu pada penggunaan to. Kata to

merupakan kata tambahan dalam bahasa Jawa yang sering digunakan dalam kalimat tanya.

Struktur kalimat di atas termasuk pada struktur kalimat tanya. Struktur kalimat

tersebut tidak sesuai dalam struktur kalimat bahasa Indonesia. Jika diuraikan struktur kalimat

tersebut akan nampak sebagai berikut.

Bu,ada tokuda laut? (P3 K43)

Pel P O

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu Bu, enek to

kuda laut? Sehingga struktur kalimat yang digunakan siswa di kelas menjadi kacau seperti di

atas. Struktur kalimat yang benar untuk kalimat tersebut adalah Sebagai berikut.

Apakah adakuda laut, Bu?

P O Pel

l. Percakapan 3 pada kalimat 46(P3 K46) yaitu „Beda to! Kalok gurita gedhi tangane wolu,

kalok cumi cilik‟. Kalimat tersebut diujarkan oleh P3 P3 (Sugiarto, siswa laki-laki, suku

Jawa) kepada P2 (Andika, siswa laki-laki, suku Jawa). Interferensi struktur kalimat BJ

nampak jelas pada kalimat tersebut yaitu penggunaan to, kalok, gedhi, tangane, wolu, dan

cilik. kata to merupakan kata tambahan dalam bahasa Jawa.Penggunaan kata kalok biasa

digunakan oleh penutur Jawa karena mereka sulit menyebut kata kalau. Gedhi berarti besar,

tangane berarti tanganya, wolu berarti delapan, sedangkan cilik berarti kecil.

Struktur kalimat di atas termasuk pada struktur kalimat berita. Struktur kalimat

tersebut tidak sesuai dalam struktur kalimat bahasa Indonesia. Jika diuraikan struktur kalimat

tersebut akan nampak sebagai berikut.

Beda to!Kalok gurita gedhi tangane wolu, kalok cumi cilik. (P3 K46)

P Ket

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu bedho to! lek

gurita gedhi tangane wolu, lek cumi cilik. Sehingga struktur kalimat yang digunakan siswa di

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

kelas menjadi kacau seperti di atas. Struktur kalimat yang benar untuk kalimat tersebut

adalah Sebagai berikut.

Jelas berbeda!gurita berukuran besar mempunyai delapan tangan,

P Ket1

sedangkan cumi lebih kecil.

Ket2

m. Percakapan 3 pada kalimat 51 (P3 K51) yaitu „Ayam, Ojo pitek to tot!‟ kalimat tersebut

diujarkan oleh P2 (Andika, siswa laki-laki, suku Jawa) kepada P3 (Sugiarto, siswa laki-laki,

suku Jawa). Kalimat tersebut merupakan kalimat perintah atau suruh. Interferensi struktur

kalimat BJ nampak jelas pada kalimat tersebut yaitu penggunaan ojo dan to. Ojo berarti

jangan, sedangkan to adalah kata tambahan dalam bahasa Jawa.

Struktur kalimat tersebut tidak sesuai dalam struktur kalimat bahasa Indonesia. Jika

diuraikan struktur kalimat tersebut akan nampak sebagai berikut.

Ayam,Ojopitek totot! (P3 K51)

O P Ket Pel

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu ayam, ojo

pitek to tot! Sehingga struktur kalimat yang digunakan siswa di kelas menjadi kacau seperti

di atas. Struktur kalimat yang benar untuk kalimat tersebut adalah Sebagai berikut.

Janganpitek,tapi Ayam, tot!

P O Ket Pel

n. Percakapan 3 pada kalimat 56 (P3 K56) yaitu „Ndak‟aku dipik‟an ko koe lho Tot.‟ Kalimat

ini diujarkan oleh P4 (Sasti, siswa perempuan, suku Jawa) kepada P3(Sugiarto, siswa laki-

laki, suku Jawa). Struktur kalimat tersebut tidak sesuai dalam struktur kalimat bahasa

Indonesia, karena telah terjadi interferensi struktur klaimat BJ. Jika diuraikan struktur

kalimat tersebut akan nampak sebagai berikut.

Ndak‟akudipik‟anko koe lhoTot. (P3 K56)

S P O Pel

Struktur kalimat yang benar untuk kalimat tersebut adalah Sebagai berikut.

Milik sayalebih duludari kamuTot.

S P O Pel

o. Percakapan 3 pada kalimat57 (P3 K57) yaitu „We diam lho we! dengan ibu suruh diam itu

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

lho!‟ kalimat ini diujarkan oleh P3 (Sugiarto, siswa laki-laki, suku Jawa) kepada P6 (siswa-

siswa kelas IV). Struktur kalimat tersebut tidak sesuai dalam struktur kalimat bahasa

Indonesia, karena telah terjadi interferensi struktur kalimat BJ. Jika diuraikan struktur

kalimat tersebut akan nampak sebagai berikut.

We diam lho We!(P3 K57)

P

Dengan ibusuruh diam Lho! (P3 K57)

S P

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu we meneng

lho we! karo ibu kon meneng lho! Sehingga struktur kalimat yang digunakan siswa di kelas

menjadi kacau seperti di atas. Struktur kalimat yang benar untuk kalimat tersebut adalah

Sebagai berikut.

Teman-temantolong diam!

S P

Ibumenyuruhkitadiam!

S P O Ket

p. Percakapan 3 pada kalimat 59 (P3 K59) yaitu „Nomer enam itu Bu. Ibu ki piye lho.‟ kalimat

tersebut diujarkan oleh P2 ( Andika, siswa laki-laki suku Jawa) kepada P1 (guru pengajar

suku Jawa). Interferensi BJ Nampak pada penggunaan kata ki,piye, dan lho. ki atau iki berarti

ini, piye berarti bagaimana, sedangkan lho tidak ada padanannya dalam bahasa Indonesia,

karena lho adalah unsur tambahan dalam bahasa Jawa untuk melengkapi sebuah kalimat yang

sifatnya menegaskan atau untuk meyakinkan sebuah kalimat berita kepada seseorang.

Struktur kalimat di atas termasuk pada struktur kalimat berita. Struktur kalimat

tersebut tidak sesuai dalam struktur kalimat bahasa Indonesia. Jika diuraikan struktur kalimat

tersebut akan nampak sebagai berikut.

Nomer enam itu Bu. Ibu kipiye lho. (P3 K59)

Ket S P

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu nomer enem

kui Bu. Ibu ki piye lho. Sehingga struktur kalimat yang digunakan siswa di kelas menjadi

kacau seperti di atas. Struktur kalimat yang benar untuk kalimat tersebut adalah Sebagai

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

berikut.

ibu inibagaimana, nomer enam yang iniBu.

S P Ket Pel

q. Percakapan 3 pada kalimat 63 (P3 K63) yaitu „ih, pek‟e Yana bener kabeh lho.‟ Kalimat

tersebut diujarkan oleh P3 (Sugiarto, siswa laki-laki, suku Jawa) kepada P2 (Andika, siswa

laki-laki, suku Jawa). Seluruh unsur dalam kalimat tersebut tidak sesuai dalam struktur

kalimat bahasa Indonesia, karena telah terjadi interferensi struktur kalimat BJ. Jika diuraikan

struktur kalimat tersebut akan nampak sebagai berikut.

ih,pek‟e Yanabener kabeh lho. (P3 K63)

Pel S P

Struktur kalimat yang benar untuk kalimat tersebut adalah Sebagai berikut.

Milik yanabenar semua.

S P

r. Percakapan 3 pada kalimat 64 (P3 K64) yaitu „Mosok to? Gak mungkin.‟ kalimat tersebut

diujarkan oleh P2 (Andika, siswa laki-laki, suku Jawa) kepadaP3 (Sugiarto, siswa laki-laki,

suku Jawa). Dalam kalimat tersebut, interferensi BJ nampak pada penggunaan mosok,to, dan

gak. mosok atau masak merupakan kata yang sering digunakan dalam percakapan untuk

menanyakan sesuatu karena ingin meyakinkan sebuah kebenaran. kata to berasal dari bahasa

Jawa yang merupakan kata tambahan yang sering digunakan dalam kalimat tanya. sedangkan

gak atau nggak berarti tidak.

Struktur kalimat tersebut tidak sesuai dalam struktur kalimat bahasa Indonesia. Jika

diuraikan struktur kalimat tersebut akan nampak sebagai berikut.

Mosok to?gak mungkin. (P3 K64)

P Ket

Struktur kalimat yang benar dalam bahasa Indonesia untuk kalimat tersebut adalah

Sebagai berikut.

Masak?tidak mungkin.

P Ket

s. Percakapan 3 pada kalimat 65 (P3 K65) yaitu „Kui pek‟e Yana neng nduworku.‟ Kalimat

tersebut diujarkan oleh P3 P3 (Sugiarto, siswa laki-laki, suku Jawa) kepada P2 (Andika,

siswa laki-laki, suku Jawa). Seluruh unsur dalam kalimat tersebut tidak sesuai dalam struktur

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

kalimat bahasa Indonesia, karena telah terjadi interferensi struktur kalimat BJ. Jika diuraikan

struktur kalimat tersebut akan nampak sebagai berikut.

Kui pek‟eYananeng nduworku. (P3 K65)

P O Ket

Struktur kalimat yang benar dalam bahasa Indonesia untuk kalimat tersebut adalah

Sebagai berikut.

Milik Yanaberadadi atas saya

S P Ket

t. Percakapan 3 pada kalimat 66 (P3 K66) yaitu „ih seratus pek‟e Yana.‟ kalimat tersebut

diujarkan oleh P2 (Andika, siswa laki-laki, suku Jawa) kepada P3 (Sugiarto, siswa laki-laki,

suku Jawa). Seluruh unsur dalam kalimat tersebut tidak sesuai dalam struktur kalimat bahasa

Indonesia, karena telah terjadi interferensi struktur kalimat BJ. Jika diuraikan struktur

kalimat tersebut akan nampak sebagai berikut.

ih,seratuspek‟e Yana. (P3 K66)

Pel Ket P

Struktur kalimat yang benar dalam bahasa Indonesia untuk kalimat tersebut adalah

Sebagai berikut.

Milikyanaseratus.

P O Ket

u. Percakapan 3 pada kalimat 67 (P3 K67) yaitu „Bu, yang sudah pulang to bu? Itu kelas enam

sudah pulang.‟ Kalimat tersebut diujarkan oleh P3 (Sugiarto, siswa laki-laki, suku Jawa)

kepada P1 (guru pengajar, Suku Jawa).

Struktur kalimat tersebut tidak sesuai dalam struktur kalimat bahasa Indonesia. Jika

diuraikan struktur kalimat tersebut akan nampak sebagai berikut.

Bu, yang sudah pulangto bu?Itu kelas enamsudah pulang. (P3 K67)

Pel P O Ket

Struktur kalimat yang benar dalam bahasa Indonesia untuk kalimat tersebut adalah

Sebagai berikut.

Yang sudah pulangBu?kelas enam itusudah pulang.

P Pel O Ket

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

Tabel 3 Bentuk-bentuk Interferensi Struktur Kalimat Hasil Analisis pada Data (3)

No Bentuk

Interferensi

Struktur Kalimat

Deskripsi Kalimat

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

Pel-S-P-O

Pel-S-P

Pel-S-P-O-Ket

Pel-S-P-Ket

Pel-P-Ket

Ket-P-O

P-Ket

O-P-Ket-Pel

S-P-O-Pel

P

S-P

Ket-S-P

P-O-Ket

Pel-Ket-P

Pel-P-O-Ket

Ibu, aku gak punya buku lho Bu.(P3 K14)

Bu, yang nomer empat kok begini to Bu? (P3 K19)

Bu, ibu eroh mimek?seng cilik-cilik. (P3 K23)

Bu, ekosistem laut itu yang hidup di laut to Bu?

(P3 K24)

Iih ya ampun nggak bisa? tekok-tekok ae. (P3 K32)

Ho’o,kayak nomer lima.(P3 K34)

Beda to! kalok gurita gedhi tangane wolu, kalok

cumi cilik.(P3 K46)

Ayam, ojo pitek to tot!(P3 K51)

Ndak’aku dipik’an ko koe lho Tot. (P3 K56)

We diam lho We!(P3 K57)

Dengan ibu suruh diam lho!(P3 K57)

Nomer enam itu Bu, ibu ki piye lho.(P3 K59)

Kui pek’e Yana neng Nduworku.(P3 K65)

Ih, seratus pek’e Yana.(P3 K66)

Bu, yang sudah pulang to Bu? itu kelas enam sudah

pulang.(P3 K67)

Data 4 : Percakapan antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa di kelas saat

proses pembelajaran berlangsung. Percakapan ini berlangsung pada hari Jumat tanggal

16/11/2012, jam 10:15, mata pelajaran bahasa Inggris dengan guru pengajar ibu Witri

Tayudin S.Pd. Topik percakapan yaitu menjawab soal bahasa inggris.

Isi percakapan :

(1) P1 : Ada tugas? (P4 K1)

(2) P6 : Ada Bu. (P4 K2)

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

(3) P2 : Aku belum Bu. (P4 K3)

(4) P1 : Kenapa tidak dikerja? Sekarang kerjakan di papan tulis!

Nomer satu totot mendatar. Dika nomer satu menurun.

Kau tidak tau soalnya Dika? (P4 K4)

(5) P3 : Mosok huruf besar kabeh? (P4 K5)

(6) P1 : Itu mendatar atau menurun? (P4 K6)

(7) P2 : Mendatar. (P4 K7)

(8) P1 : Seharusnya menurun! Bagaimana kalau menurun?

Nomer dua mendatar sudah tahu jawabannya? (P4 K8)

(9) P6 : Sudah. (P4 K9)

(10) P1 : Nomer tiga mendatar kemudian nomer empat, mana

soalnya? (P4 K10)

(11) P6 : Ini bu. (P4 K11)

(12) P1 : Apa jawabannya? (P4 K12)

(13) P6 : Fork. (P4 K13)

(14) P1 : Sekarang nomer lima. Nomer berapa itu atika? Mendatar

atau menurun? (P4 K14)

(15) P4 : Menurun. (P4 K15)

(16) P1 : Mendatar!

Sudah ya? Periksa! Khusnul benar semua? (P4 K16)

(17) P5 : Iya Bu. (P4 K17)

(18) P1 : Sekarang buka halaman twenty. Dengar ibu baca!

Dengar nanti tidak ada lagi yang bertanya! (P4 K18)

(guru membacakan soal bahasa Inggris dan memberikan

penjelasan dari soal-soal)

(19) P2 : Nomer Sembilan itu lho Bu. (P4 K19)

(20) P3 : Bagiku penak itu Bu. (P4 20)

(21) P2 : Bu, kalok pilih A langsung ditulis A begitu Bu? (P4 K21)

(22) P1 : Tidak! Ditulis di titik-titik jawabannya. (P4 K22)

Yang nomer lima bagian D ganti dengan F bukan V.

(23) P2 : Bu, boleh lihat buku? (P4 23)

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

(24) P1 : Boleh. Sudah bagian pertama? (P4 K24)

(25) P6 : Belum! (P4 K25)

(26) P5 : Bu, bagian kedua ini yo? (P4 K26)

(27) P1 : Iya. Yang nomer lima di ruang tamu. Nomer enam ibu

belum tahu. Nomer tujuh di kamar mandi. (P4 K27)

(28) P3 : Nomer enam aku sudah dapat. (P4 K28)

(29) P2 : Bu, yang diisi yang itu bu, yang ibu bilang? (P4 K29)

(30) P1 : Nomer tiga di kamar tidur.

Nomer Sembilan di dapur. (P4 K30)

(31) P2 : Bu, yang nomer delapan? (P4 K31)

(32) P1 : Nomer delapan living room. (P4 K32)

(33) P3 : Bu, nomer dua di bagian apa Bu? (P4 K33)

(34) P2 : Bu, nomer tiga itu di ruang tamu to Bu? (P4 K34)

(35) P3 : Bu, nomer delapan lho susah. (P4 K35)

(36) P2 : Apanya Bu yang salah? Isiannya? (P4 K36)

(37) P1 : Jawabannya! (P4 K37)

(38) P2 : Bener opo salah nomer sembilan ini Bu? (P4 K38)

(39) P1 : Cepat saja! yang sudah pulang. (P4 K39)

Pada data percakapan (4) di atas, diperoleh data bahwa percakapan berlangsung di kelas

saat proses pembelajaran berlangsung, tentunya dalam situasi formal di kelas. Percakapan terjadi

antara siswa dengan guru yaitu P1 (Ibu Witri Tayudin S.Pd, guru Bahasa Inggris, suku Jawa), P2

(Andika, siswa laki-laki, suku Jawa), P3 (Sugiarto, siswa laki-laki, suku Jawa), P4 (Atika, siswa

perempuan, suku Jawa), P5 (khusnul, siswa perempuan, Suku Jawa), P6(Siswa-siswa kelas IV,

suku Jawa dan Gorontalo). Sebagian besar siswa Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Desa

Sidomulyo adalah suku Jawa dan sebagian lain adalah suku Gorontalo. Topik percakapan di atas

adalah menjawab soal bahasa Inggris.

Percakapan di atas memberikan gambaran bahwa siswa-siswa cenderung menggunakan

BI yang dicampur dengan BJ dalam situasi formal di kelas baik dengan guru maupun dengan

sesama siswa. Sekalipun siswa menggunakan BI, struktur BI yang mereka gunakan tidak sesuai

dengan struktur kalimat dalam kaidah bahasa Indonesia. Hal ini disebabkan pengaruh struktur

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

kalimat BJ yang dibahasaindonesiakan oleh siswa. Interferensi struktur kalimat bahasa Jawa

terhadap penggunaan bahasa Indonesia lisan nampak pada kalimat sebagai berikut.

a. Percakapan 4 pada kalimat 5 (P4 K5) yaitu „mosok huruf besar kabeh?‟ Kalimat tersebut di

ujarkan oleh P3 (Sugiarto, siswa laki-laki, suku Jawa), kepada P2 (Andika, siswa laki-laki,

suku Jawa). Dalam kalimat tersebut, interferensi BJ nampak pada penggunaan mosok dan

kabeh. kata mosok berpadanan dengan masak. Mosok dalam kalimat tersebut menyatakan

ketidakpuasan atas sesuatu (mengkritik).sedangkan kabeh berarti semua.

Struktur kalimat tersebut termasuk struktur kalimat tanya. Struktur kalimat tanya

tersebut tidak sesuai dalam struktur kalimat bahasa Indonesia. Jika diuraikan struktur kalimat

tersebut akan nampak sebagai berikut.

Mosokhuruf besar kabeh? (P4 K5)

P O

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu mosok hurop

gedhi kabeh? Sehingga struktur kalimat yang digunakan siswa di kelas menjadi kacau seperti

di atas. Struktur kalimat tanya yang tepat untuk kalimat tersebut adalah Sebagai berikut.

Masak menggunakanhuruf besar semua?

P O

b. Percakapan 4 pada kalimat 20 (P4 K20) yaitu „Bagiku penak itu Bu.‟ kalimat tersebut

diujarkan oleh P3(Sugiarto, siswa laki-laki, suku Jawa) kepada P1 (guru pengajar, suku

Jawa). Dalam kalimat tersebut, interferensi BJ nampak pada penggunaan bentuk penak.

Penak berarti mudah atau gampang.

Struktur kalimat tersebut termasuk struktur kalimat berita yang sifatnya memberikan

informasi kepada orang lain. Namun struktur kalimat yang diujarkan oleh siswa tersebut

tidak tepat, terlebih ketika berbicara dengan guru di kelas saat pembelajaran berlangsung.

Struktur kalimat tersebut tidak sesuai dalam struktur kalimat bahasa Indonesia. Jika diuraikan

struktur kalimat tersebut akan nampak sebagai berikut.

BagikupenakituBu.(P4 K20)

S P O Pel

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu kanggeku

penak kui Bu. Sehingga struktur kalimat yang digunakan siswa di kelas menjadi kacau

seperti di atas. Struktur kalimat tanya yang tepat untuk kalimat tersebut adalah Sebagai

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

berikut.

bagi saya, itu mudah, Bu.

S P Pel

a. Percakapan 4 pada kalimat 21 (P4 K21) yaitu „Bu, kalok pilih A langsung ditulis A begitu

Bu?‟ Kalimat tersebut diujarkan oleh P2 (Andika, siswa laki-laki, suku Jawa) kepada P1

(guru pengajar, suku Jawa). Dalam kalimat tersebut, interferensi BJ nampak pada

penggunaan kalok. penggunaan kalok adalah kebiasaan masyarakat Jawa dalam menyebut

kata kalau.

Struktur kalimat tersebut termasuk struktur kalimat tanya. Struktur kalimat tanya

tersebut tidak sesuai dalam struktur kalimat bahasa Indonesia. Jika diuraikan struktur kalimat

tersebut akan nampak sebagai berikut.

Bu,kalok pilih Alangsung ditulisA begitu Bu? (P4 K21)

Pel S P Ket

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu Bu, lekpileh A

langsong ditules A ngono Bu? Sehingga struktur kalimat yang digunakan siswa di kelas

menjadi kacau seperti di atas. Struktur kalimat tanya yang tepat untuk kalimat tersebut adalah

Sebagai berikut.

Kalau memilih jawaban A, langsung ditulisA,Bu?

S P O Pel

b. Percakapan 4 pada kalimat 26 (P4 K26) yaitu „Bu, bagian kedua ini yo?‟ kalimat tersebut

diujarkan oleh P5(khusnul, siswa perempuan, Suku Jawa) kepada P1 (guru pengajar, suku

Jawa). Dalam kalimat tersebut, interferensi BJ nampak pada penggunaan yo. kata yo pada

kalimat tersebut menyatakan kepastian apakah benar atau salah dari apa yang ditanyakan.

Struktur kalimat tersebut termasuk struktur kalimat tanya. Struktur kalimat tanya

tersebut tidak sesuai dalam struktur kalimat bahasa Indonesia. Jika diuraikan struktur kalimat

tersebut akan nampak sebagai berikut.

Bu, bagian kedua ini yo? (P4 K26)

Pel P

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu Bu, bagian

keloro iki yo?. Sehingga struktur kalimat yang digunakan siswa di kelas menjadi kacau

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

seperti di atas. Struktur kalimat tanya yang tepat untuk kalimat tersebut adalah Sebagai

berikut.

Apakah bagian kedua yang ini, Bu?

P Pel

c. Percakapan 4 pada kalimat 28 (P4 K28) yaitu „Nomer enam aku sudah dapat.‟ kalimat

tersebut diujarkan oleh P3(Sugiarto, siswa laki-laki, suku Jawa) kepada P1 (guru pengajar,

suku Jawa). penggunaan aku pada kalimat tersebut tidak tepat, karena siswa sedang berbicara

dengan guru.

Struktur kalimat tersebut termasuk struktur kalimat berita yang sifatnya memberikan

informasi kepada orang lain. Namun struktur kalimat yang diujarkan oleh siswa tersebut

tidak tepat,karena siswa sedang berbicara dengan guru di kelas saat pembelajaran

berlangsung. Struktur kalimat tersebut tidak sesuai dalam struktur kalimat bahasa Indonesia.

Jika diuraikan struktur kalimat tersebut akan nampak sebagai berikut.

Nomer enamakusudah dapat. (P4 K28)

Ket S P

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu nomer enem

aku wes entok. Sehingga struktur kalimat yang digunakan siswa di kelas menjadi kacau

seperti di atas. Struktur kalimat tanya yang tepat untuk kalimat tersebut adalah Sebagai

berikut.

sayasudah dapatyang nomer enam.

S P O

d. Percakapan 4 pada kalimat 29 (P4 K29) yaitu „Bu, yang diisi yang itu bu, yang ibu bilang?‟

kalimat tersebut diujarrkan oleh P2 (Andika, siswa laki-laki, suku Jawa) kepada P1 (guru

pengajar, suku Jawa). Dalam kalimat tersebut, interferensi BJ nampak pada penggunaan diisi.

Maksud dari diisi dalam kalimat tersebut adalah dijawab.

Struktur kalimat tersebut termasuk struktur kalimat tanya. Struktur kalimat tanya

tersebut tidak sesuai dalam struktur kalimat bahasa Indonesia. Jika diuraikan struktur kalimat

tersebut akan nampak sebagai berikut.

Bu,yang diisi yang itu bu,yang ibu bilang? (P4 K29)

Pel P Ket

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu Bu, seng diisi

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

seng kui Bu, seng ibu ngomong? Sehingga struktur kalimat yang digunakan siswa di kelas

menjadi kacau seperti di atas. Struktur kalimat tanya yang tepat untuk kalimat tersebut adalah

Sebagai berikut.

Yang ibukatakan tadi,yang dijawab?

S P Ket

e. Percakapan 4 pada kalimat35 (P4 K35) yaitu „Bu, nomer delapan lho susah.‟ Kalimat tersebut

diujarkan oleh P3 (Sugiarto, siswa laki-laki, suku Jawa) kepada P1 (guru pengajar, suku

Jawa). Struktur kalimat tersebut telah terjadi interferensi BJ.

Struktur kalimat tersebut termasuk struktur kalimat berita yang sifatnya memberikan

informasi kepada orang lain. Namun struktur kalimat yang diujarkan oleh siswa tersebut

tidak tepat, karena siswa sedang berbicara dengan guru di kelas saat pembelajaran

berlangsung. Struktur kalimat tersebut tidak sesuai dalam struktur kalimat bahasa Indonesia.

Jika diuraikan struktur kalimat tersebut akan nampak sebagai berikut.

Bu, nomer delapan lhosusah. (P4 K35)

Pel O P

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu bu, nomer

wolu lho angel. Sehingga struktur kalimat yang digunakan siswa di kelas menjadi kacau

seperti di atas. Struktur kalimat tanya yang tepat untuk kalimat tersebut adalah Sebagai

berikut.

yang nomer delapansulit,Bu.

S P Pel

f. Percakapan 4 pada kalimat 36 (P4 K36) yaitu „Apanya Bu yang salah, Isiannya?‟ Kalimat

tersebut diujarrkan oleh P2 (Andika, siswa laki-laki, suku Jawa) kepada P1 (guru pengajar,

suku Jawa). Dalam kalimat tersebut, interferensi BJ nampak pada penggunaan kata isiannya.

Maksud dari kata isiannya pada kalimat tersebut adalah jawabannya.

Struktur kalimat tersebut termasuk struktur kalimat tanya. Struktur kalimat tanya

tersebut tidak sesuai dalam struktur kalimat bahasa Indonesia. Jika diuraikan struktur kalimat

tersebut akan nampak sebagai berikut.

Apanya Bu yang salah, Isiannya? (P4 K36)

P O

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu opone Bu seng

salah, isianne? Sehingga struktur kalimat yang digunakan siswa di kelas menjadi kacau

seperti di atas. Struktur kalimat tanya yang tepat untuk kalimat tersebut adalah Sebagai

berikut.

Apa yang salah,jawabannyaBu?

P O Pel

g. Percakapan 4 pada kalimat 38 (P4 K38) yaitu „Bener opo salah nomer sembilan ini Bu?‟

Kalimat tersebut diujarkan oleh P2 (Andika, siswa laki-laki, suku Jawa) kepada P1 (guru

pengajar, suku Jawa). Dalam kalimat tersebut, interferensi BJ nampak pada penggunaan kata

bener dan opo. Bener berarti benar, sedangkan opo berarti apa.

Struktur kalimat tersebut termasuk struktur kalimat tanya. Struktur kalimat tanya

tersebut tidak sesuai dalam struktur kalimat bahasa Indonesia. Jika diuraikan struktur kalimat

tersebut akan nampak sebagai berikut.

Bener opo salahnomer sembilan iniBu? (P4 K38)

P O Pel

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu bener opo

salah nomer songo iki, Bu? Sehingga struktur kalimat yang digunakan siswa di kelas

menjadi kacau seperti di atas. Struktur kalimat tanya yang tepat untuk kalimat tersebut adalah

Sebagai berikut.

Nomer Sembilanbenar atau salah, Bu?

S P Pel

Tabel 4 Bentuk-bentuk Interferensi Struktur Kalimat Hasil Analisis pada Data (4)

No Bentuk Interferensi

Struktur Kalimat

Deskripsi Kalimat

1.

2.

3.

4.

5.

6.

P-O

S-P-O-Pel

Pel-S-P-Ket

Pel-P

Ket-S-P

Pel-P-Ket

Mosok huruf besar kabeh?(P4 K5)

Bagikupenak itu, Bu. (P4 K20)

Bu,kalok pilih A langsung ditulis A begitu

Bu? (P4 K21)

Bu, bagian kedua ini yo?(P4 K26)

Nomer enam aku sudah dapat. (P4 K28)

Bu, yang diisi yang itu bu, yang ibu bilang?

(P4 K29)

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

7.

8.

9.

Pel-O-P

P-O

P-O-Pel

Bu, Nomer delapan lho susah. (P4 K35)

Apanya Bu yang salah, Isiannya?(P4 K36)

Bener opo salah nomer sembilan ini Bu?

(P4 K38)

Data 5 : Percakapan antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa di kelas saat

proses pembelajaran berlangsung. Percakapan ini berlangsung pada hari Jumat tanggal

16/11/2012, jam 08:30, mata pelajaran matematika dengan guru pengajar ibu Elis Kalal

S.Pd. Topik percakapan yaitu pengolahan data dan penyajian data.

Isi percakapan :

(1) P1 : Sekarang kita masuk pada materi pengolahan dan

penyajian data. (guru menjelaskan materi).

Disini ada lembar kegiatan siswa. Sekarang kita akan bagi

kelompok, hitung sampai tiga, kemudian saling mencari

nomer yang sama. Sudah? Sekarang tugas kalian

mengumpulkan jumlah siswa kelas satu sampai kelas

enam. Silahkan keluar mencari wali-wali kelas meminta

data siswa perkelas! (P5 K1)

(2) P2 : Bagi tugas yo? Koe Di neng kelas satu karo dua. Aku

neng kelas tiga karo kelase dewe. Ripan neng kelas

karo limo. Nopal kelas enem. (P5 K2)

(3) P1 : Sudah? Sekarang yang kedua kalian kumpulkan data usia

siswa kelas empat. Tanya dalam kelompok masing-masing

dulu. (P5 K3)

(4) P2 : Umurmu berapa to pal? (P5 K4)

(5) P4 : Sembilan Tahun. (P5 K5)

(6) P2 : Koe berapa umurmu Di? (P5 K6)

(7) P3 : Yo sama Sembilan. (P5 K7)

(8) P5 : Aku juga sama. (P5 K8)

(9) P1 : Yang ketiga mengumpulkan berat badan siswa kelas

empat dan yang keempat mengumpulkan tinggi badan

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

siswa kelas empat! (P5 K9)

(10) P3 : Ndang ditimbang! berapa beratmu lis? (P5 10)

(11) P2 : 37 kilo. (P3 K11)

(12) P3 : Ndang yang lain lagi! (P5 K12)

(seluruh siswa menimbang berat badan dan mencatat

hasilnya)

(13) P3 : Sudah yo semua? (P5 K13)

(14) P2 : Gek ngukur tinggi badan! (P5 K14)

(15) P3 : Iyo.

ndang tak ukor sapa disek?(P5 K15)

(16) P4 : Berapa tingginya Lilis? (P5 K16)

(17) P3 : 130 cm.

Ndang gantian yang diukur ben cepat, gek

dikumpul me ibu hasilnya! ndang sapa lagi yang diukur?

Ojo nggae sepatu! dilepas saja sepatunya! (P5 K17)

(seluruh siswa bergantian mengukur tinggi badan dan

mencatat hasilnya)

(18) P1 : Hasil pengumpulan data nanti tulis di kertas HVS ini!

Dalam satu kelompok satu orang yang menulis yang satu

membacakan supaya tidak ribut! (P5 K18)

(19) P6 : Iya Bu. (P5 K19)

(20) P3 : Sudah semua to? Tinggal nulis di kertas HVS hasilnya,

gek dikumpul. Selak istirahat lho. (P5 K20)

(21) P2 : Iyo.

koe yang baca aku yang nulis yo? (P5 K21)

(22) P3 : Iyo. (P5 K22)

(masing-masing kelompok menulis hasil pengumpulan

data pada kertas HVS)

(23) P2 : Sek to! ojo dicepet-cepetne bacanya! (P5 K23)

(24) P3 : Ih, delok‟en to, Mirna enom dewe. (P5 K24)

(25) P2 : sudah to? Baru sopo eneh? (P25)

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

(26) P4 : Ditulis nama-namanya baru berat badannya. (P5 K26)

(27) P2 : Aldi tadi berapa? (P5 K27)

(28) P3 : 45 kilo. (P5 K28)

(masing-masing kelompok menyelesaikan tugas

kelompoknya)

(29) P4 : Nama kelompok dengan anggotanya ojo lali ditulis!

(P5 K29)

(30) P2 : Iyo. (P5 K30)

(31) P1 : Sudah pengumpulan data? Untuk pertemuan berikutnya

kita akan buatkan tabel pengumpulan data. Jadi data yang

sudah ada dimasukkan ke dalam tabel. Dalam

pengumpulan data tidak ada kesulitan? (P5 K31)

(32) P6 : Tidak! (P6 K32)

(33) P1 : Untuk pertemuan hari ini ibu cukupkan sampai disini.

Sekian Assalamu alaikum wr. wb. (P5 K33)

(34) P6 : Wa alaikum salam wr. wb. (P5 K34)

Pada data percakapan (5) di atas, diperoleh data bahwa percakapan berlangsung di kelas

saat proses pembelajaran berlangsung, tentunya dalam situasi formal di kelas. Percakapan terjadi

antara siswa dengan guru yaitu P1 (Ibu Ellis Kalal S.Pd, guru Matematika, suku Jawa), P2 (Lilis,

siswa perempuan, Suku Jawa), P3 (Aldi, siswa laki-laki, suku Jawa), P4 (Noval, siswa laki-laki,

suku Jawa Gorontalo), P5, (Andika, siswa laki-laki, suku Jawa), P6(Siswa-siswa kelas IV, suku

Jawa dan Gorontalo). Sebagian besar siswa MI Muhammadiyah desa Sidomulyo adalah suku

Jawa dan sebagian lain adalah suku Gorontalo. Topik percakapan di atas adalah menjawab soal

bahasa Inggris.

Percakapan di atas memberikan gambaran bahwa siswa-siswa cenderung menggunakan

BI yang dicampur dengan BJ dalam situasi formal di kelas baik dengan guru maupun dengan

sesama siswa. Sekalipun siswa menggunakan BI, struktur BI yang mereka gunakan tidak sesuai

dengan struktur kalimat dalam kaidah bahasa Indonesia. Hal ini disebabkan pengaruh struktur

kalimat BJ yang dibahasaindonesiakan oleh siswa. Dari data percakapan di atas, interferensi

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

struktur kalimat bahasa Jawa terhadap bahasa Indonesia lisan nampak pada kalimat sebagai

berikut.

a. Percakapan 5 pada kalimat 2 (P5 K2) yaitu „Bagi tugas yo? Koe Di neng kelas satu karo dua.

Aku neng kelas tiga karo kelase dewe. Ripan neng kelas karo limo. Nopal kelas enem.‟

kalimat tersebut diujarkan oleh P2 (Lilis, siswa perempuan, Suku Jawa), kepada teman-teman

sekelompoknya. Interferensi BJ pada kalimat tersebut nampak pada penggunaan yo, koe,

neng, karo, kelase dewe, limo, dan enem.yo sama halnya dengan ya. Dalam kalimat tersebut

yo menunjukkan kepastian jawaban atas pertanyaan. Koe berarti kamu, neng berarti di, karo

berarti dengan kelase dewe berarti kelas kita, limo berarti lima dan enem berarti enam.

Struktur kalimat tersebut tidak sesuai dalam struktur kalimat bahasa Indonesia. Jika

diuraikan struktur kalimat tersebut akan nampak sebagai berikut.

Bagitugasyo?(P5 K2)

P O Pel

Koe Dineng kelas satu karo dua.

S P

Akuneng kelas tiga karo kelase dewe.

S P

Ripanneng kelas karo limo.

S P

Nopalkelas enem.

S P

Struktur kalimat yang tepat dalam bahasa Indonesia untuk kalimat tersebut adalah

sebagai berikut.

Kitabagitugasya?

S P O Pel

Kamu Di, bertugasdi kelas satu dan dua.

S P O

Akubertugasdi kelas tiga dan kelas kita.

S P O

Ripanbertugasdi kelas lima.

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

S P O

Nopalbertugasdi kelas enam.

S P O

b. Percakapan 5 pada k alimat 4 (P5 K4) yaitu „Umurmu berapa to pal?‟ kalimat tersebut

diujarkan oleh P2 (Lilis, siswa perempuan, Suku Jawa), P4 (Noval, siswa laki-laki, suku

Jawa Gorontalo). Penggunaan kata to tidak tepat untuk kalimat tersebut. Karena to berasal

dari bahasa Jawa yang sering digunakan dalam kalimat pertanyaan.

Struktur kalimat tersebut termasuk pada struktur kalimat tanya. struktur kalimat tanya

tersebut telah terjadi interferensi BJ. Jika diuraikan struktur kalimat tersebut akan Nampak

sebagai berikut.

Umurmuberapa topal? (P5 K4)

S P O

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu umormu piro

to Pal? Sehingga struktur kalimat yang digunakan siswa di kelas menjadi kacau seperti di

atas. Struktur kalimat tanya yang tepat untuk kalimat tersebut adalah Sebagai berikut.

Berapaumurmu Pal?

P O

c. Percakapan 5 pada kalimat 6 (P5 K6) yaitu „Koe berapa umurmu Di?‟ Kalimat tersebut

diujarkan oleh P2 (Lilis, siswa perempuan, Suku Jawa), kepada P3 (Aldi, siswa laki-laki,

suku Jawa). Penggunaan kata koe tidak tepat dalam kalimat tersebut, karena koe berasal dari

bahasa Jawa yang berarti kamu. Meskipun siswa berbicara dengan sesama siswa, akan tetapi

penggunaan struktur kalimat yang benar harus diperhatikan, karena situasi percakapan

mereka adalah di kelas saat proses pembelajaran berlangsung.

Struktur kalimat tersebut termasuk pada struktur kalimat tanya. struktur kalimat tanya

tersebut telah terjadi interferensi BJ. Jika diuraikan struktur kalimat tersebut akan Nampak

sebagai berikut.

Koeberapaumurmu Di? (P5 K6)

S P O

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu koe piro

umormu Di? Sehingga struktur kalimat yang digunakan siswa di kelas menjadi kacau seperti

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

di atas. Struktur kalimat tanya yang tepat untuk kalimat tersebut adalah Sebagai berikut.

Berapaumur kamu, Di?

P O

d. Percakapan 5 pada kalimat 10 (P5 K10) yaitu „Ndang ditimbang! berapa beratmu lis?‟

Kalimat tersebut diujarkan oleh P3 (Aldi, siswa laki-laki, suku Jawa), kepada P2(Lilis, siswa

perempuan, Suku Jawa). Interferensi BJ Nampak pada penggunaan kata ndang. Ndang

berarti cepat. Struktur kalimat tersebut telah tejadi interferensi bahasa Jawa. Jika diuraikan

struktur kalimat tersebut akan nampak sebagai berikut.

Ndang ditimbang! (P5 K10)

P

Berapaberatmu lis? (P5 K10)

P O

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu ndang

ditimbang! piro bobotmu Lis? Sehingga struktur kalimat yang digunakan siswa di kelas

menjadi kacau seperti di atas. Struktur kalimat tanya yang tepat untuk kalimat tersebut adalah

Sebagai berikut.

Cepat ditimbang!

P

Berapaberat badanmu Lis?

P O

a. Percakapan 5 pada kalimat 12 (P5 K12) yaitu „Ndang yang lain lagi!‟ Kalimat tersebut

diujarkan oleh P3 (Aldi, siswa laki-laki, suku Jawa) kepada P6 (siswa-siswa kelas IV).

Interferensi BJ Nampak pada penggunaan kata ndang. Ndang berarti cepat. Struktur kalimat

tersebut telah terjadi interferensi bahasa Jawa. Jika diuraikan struktur kalimat tersebut akan

nampak sebagai berikut.

Ndangyang lain lagi! (P5 K12)

P O

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu ndang seng

liane eneh! Sehingga struktur kalimat yang digunakan siswa di kelas menjadi kacau seperti

di atas. Struktur kalimat tanya yang tepat untuk kalimat tersebut adalah Sebagai berikut.

Cepatyang lain lagi!

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

P O

b. Percakapan 5 pada kalimat 13 (P5 K13) yaitu „Sudah yo semua?‟ Kalimat tersebut diujarkan

oleh P3 (Aldi, siswa laki-laki, suku Jawa) kepada P6 (siswa-siswa kelas IV). Interferensi BJ

Nampak pada penggunaan kata yo.Yo digunakan dalam kalimat pertanyaan untuk mencari

kepastian jawaban atas pertanyaan tersebut.

Struktur kalimat di atas termasuk pada struktur kalimat tanya. Struktur kalimat

tersebut telah terjadi interferensi bahasa Jawa. Jika diuraikan struktur kalimat tersebut akan

nampak sebagai berikut.

Sudah yosemua? (P5 K13)

P O

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu uwes yo

kabeh? Sehingga struktur kalimat yang digunakan siswa di kelas menjadi kacau seperti di

atas. Struktur kalimat tanya yang tepat untuk kalimat tersebut adalah Sebagai berikut.

Sudah selesaisemua?

P O

g. Percakapan 5 pada kalimat 14 (P5 K14) yaitu „Gek ngukur tinggi badan!‟ Kalimat tersebut

diujarkan oleh P2(Lilis, siswa perempuan, Suku Jawa) kepada P6 (siswa-siswa kelas IV).

penggunaan gek dan ngukur dalam kalimat tersebut tidak tepat, karena gek berasal dari

bahasa Jawa yang berarti selanjutnya. Sedangkan ngukur berasal dari bahasa Jawa ngukor

yang berarti mengukur. Struktur kalimat di atas termasuk pada struktur kalimat perintah.

Struktur kalimat tersebut telah terjadi interferensi bahasa Jawa. Jika diuraikan struktur

kalimat tersebut akan nampak sebagai berikut.

Gek ngukurtinggi badan! (P5 K14)

P O

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu gek ngukor

duwur awak! Sehingga struktur kalimat yang digunakan siswa di kelas menjadi kacau seperti

di atas. Struktur kalimat tanya yang tepat untuk kalimat tersebut adalah Sebagai berikut.

Selanjutnya mengukurtinggi badan!

P O

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

h. Percakapan 5 pada kalimat 15 (P5 K15) yaitu „ndang tak ukor sapa disek?‟ Kalimat tersebut

diujarkan oleh P3 (Aldi, siswa laki-laki, suku Jawa) kepada P6 (siswa-siswa kelas IV).

Interferensi struktur kalimat BJ nampak jelas pada kalimat tersebut. Jika diuraikan struktur

kalimat tersebut akan nampak sebagai berikut.

Ndang tak ukor sapa disek? (P5 K15)

P

Struktur kalimat tanya yang tepat untuk kalimat tersebut adalah Sebagai berikut.

Cepat!

P

Siapa yang sayaukurduluan?

S P Ket

i. Percakapan 5 pada kalimat 17(P5 K17) yaitu „Ndang gantian yang diukur ben cepat! gek

dikumpul me ibu hasilnya! ndang sapa lagi yang diukur? Ojo nggae sepatu! dilepas saja

sepatunya!‟ kalimat tersebut diujarkan oleh P3 (Aldi, siswa laki-laki, suku Jawa) kepada P6

(siswa-siswa kelas IV). Interferensi struktur kalimat BJ nampak jelas pada kalimat tersebut.

Jika diuraikan struktur kalimat tersebut akan nampak sebagai berikut.

Ndang gantian yang diukurben cepat! (P5 K17)

P Ket

Gek dikumpulme ibuhasilnya!(P5 K17)

P O Ket

Ndang sapa lagi yang diukur?(P5 K17)

P

Ojo nggaesepatu!(P5 K17)

P O

Dilepas sajasepatunya! (P5 K17)

P O

Struktur kalimat yang tepat untuk kalimat-kalimat di atas adalah Sebagai berikut.

Bergantian yang diukur, supaya cepat!

P Ket

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

selanjutnya dikumpulkepada ibuhasilnya!

P O Ket

Siapa lagi yang akan diukur?

P Ket

Jangan memakaisepatu!

P O

Dilepaskan sajasepatunya!

P O

h. Percakapan 5 pada kalimat 20 (P5 K20) yaitu „Koe yang baca, aku yang nulis yo?‟ Kalimat

tersebut diujarkan oleh P2(Lilis, siswa perempuan, Suku Jawa) kepada P3 (Aldi, siswa laki-

laki, suku Jawa). Interferensi struktur kalimat BJ nampak jelas pada kalimat tersebut. Jika

diuraikan struktur kalimat tersebut akan nampak sebagai berikut.

koeyang bacaakuyang nulis yo? (P5 K20)

S P O Ket

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu iyo, koe seng

moco aku seng nules yo? Sehingga struktur kalimat yang digunakan siswa di kelas menjadi

kacau seperti di atas. Struktur kalimat tanya yang tepat untuk kalimat tersebut adalah Sebagai

berikut.

Kamuyang membacakan, sayayang menulis!

S P O Ket

i. Percakapan 5 pada kalimat 21 (P5 K21) yaitu „Sudah semua to? Tinggal nulis di kertas HVS

hasilnya, gek dikumpul. Selak istirahat lho.‟ Kalimat tersebut diujarkan oleh P3 P3 (Aldi,

siswa laki-laki, suku Jawa) kepada P6 (siswa-siswa kelas IV). Interferensi struktur kalimat BJ

nampak jelas pada kalimat tersebut. Jika diuraikan struktur kalimat tersebut akan nampak

sebagai berikut.

Sudahsemua to? (P5 K21)

P O

Tinggal nulisdi kertas HVS hasilnya, gek dikumpul.(P5 K21)

P O Ket

Selak istirahatlho. (P5 K21)

P Pel

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

Struktur kalimat yang tepat dalam bahasa Indonesia untuk kalimat tersebut adalah

sebagai berikut.

Semuasudah selesai?

S P

Sekarang tinggal menulishasilnyadi kertas HVS, selanjutnya dikumpul.

P O Ket1 Ket2

Sedikit lagiAkan istirahat.

Ket P

j. Percakapan 5 pada kalimat 24 (P5 K24) yaitu „Ih, delok‟en to, Mirna enom dewe‟ kalimat

tersebut diujarkan oleh P3 Kalimat tersebut diujarkan oleh P3 P3 (Aldi, siswa laki-laki, suku

Jawa) kepada P6 (siswa-siswa kelas IV). Interferensi struktur kalimat BJ nampak jelas pada

kalimat tersebut. Jika diuraikan struktur kalimat tersebut akan nampak sebagai berikut.

ih,delok‟en to, Mirnaenom dewe. (P5 K24)

Pel P O Ket

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu nampak jelas

pada penggunaan kata delok’en yang berarti lihatlah, dan dewe yang berarti sendiri. Namun

pada kalimat tersebut dewe diartikan yang paling atau yang lebih. Sehingga struktur kalimat

yang digunakan siswa di kelas menjadi kacau seperti di atas. Struktur kalimat tanya yang

tepat untuk kalimat tersebut adalah Sebagai berikut.

Coba lihat, Mirnayang paling muda.

P O Ket

k. Percakapan 5 pada kalimat 25 (P5 K25) yaitu „Sek to, ojo dicepet-cepetne bacanya!‟ kalimat

tersebut diujarkan oleh P2 (Lilis. siswa perempuan, suku Jawa) kepada P3(Aldi, siswa laki-

laki, suku Jawa). Interferensi struktur kalimat BJ nampak jelas padakalimat tersebut. Jika

diuraikan struktur kalimat tersebut akan nampak sebagai berikut.

Sek to ojo dicepet-cepetne bacanya! (P5 K25)

P

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu sek to ojoo

dicepet-cepetne mocone! Sehingga struktur kalimat yang digunakan siswa di kelas menjadi

kacau seperti di atas. Struktur kalimat tanya yang tepat untuk kalimat tersebut adalah Sebagai

berikut.

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

Tolong jangan cepat membacanya!

P

l. Percakapan 5 pada kalimat 29 (P5 K29) yaitu „Nama kelompok dengan anggotanya ojo lali

ditulis!‟ Kalimat tersebut diujarkan oleh P4 (Noval, siswa laki-laki, suku Jawa Gorontalo)

kepada P2 (Lilis, siswa perempuan, suku Jawa). Interferensi struktur kalimat BJ nampak jelas

pada kalimat tersebut. Jika diuraikan struktur kalimat tersebut akan nampak sebagai berikut.

Nama kelompok dengan anggotanyaojo lali ditulis! (P5 K29)

S P

Struktur kalimat di atas berasal dari struktur kalimat bahasa Jawa yaitu jeneng

kelompok karro anggotane ojo lali ditules! Sehingga struktur kalimat yang digunakan siswa

di kelas menjadi kacau seperti di atas. Struktur kalimat tanya yang tepat untuk kalimat

tersebut adalah Sebagai berikut.

Jangan lupa ditulisnama kelompok dan anggotanya!

P O

Tabel 5 Bentuk-bentuk Interferensi Struktur Kalimat Hasil Analisis pada Data (5)

No Bentuk

Interferensi

Struktur Kalimat

Deskripsi Kalimat

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

P-O-Pel

S-P-O

P

P-Ket

P-O

S-P-O-Ket

P-O-Ket

P-Pel

Pel-P-O-Ket

S-P

Bagi tugas yo?(P5 K2)

Umurmu berapa to Pal? (P5 K4)

Ndang ditimbang! (P5 K10)

Ndang gantian yang diukur, ben cepat! (P5 K17)

Ojo nggae sepatu! (P5 K17)

Koe yang baca aku yang nulis yo?(P5 K20)

Tinggal nulis di kertas HVS hasilnya, gek

dikumpul.(P5 K21)

Selak istirahat lho. (P5 K21)

Ih, delok’en to, Mirna enom dewe.(P5 K24)

Nama kelompok dengan anggotanya ojo lali ditulis!

(P5 K29)

4.2 Faktor Penyebab terjadinya Interferensi Struktur KalimatBahasa Jawa

terhadapBahasa Indonesia Lisan

Page 48: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

Faktor utama penyebab terjadinya interferensi struktur kalimat bahasa Jawa terhadap

penggunaan bahasa Indonesia di kelas adalah faktor lingkungan dan faktor kebiasaan.

4.2.1 Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan sangat mempengaruhi penggunaan bahasa siswa, karena lingkungan

adalah tempat siswa berinteraksi atau bergaul. Lingkungan yang dimaksud adalah keluarga

terutama orang tua, dan masyarakat.

4.2.2 Faktor Kebiasaan

Terbiasanya seseorang dengan suatu hal, maka menyebabkan kebiasaan tersebut terbawa

pada hal lain. Begitu pula dengan siswa, karena terbiasa dengan bahasa Jawa di lingkungan

tempat mereka bergaul atau berinteraksi, maka kebiasaan menggunakan bahasa Jawa tersebut

akan terbawa di sekolah yang seharusnya tidak demikian, karena sekolah adalah tempat belajar

yang bersifat formal.

Kebiasaan ini menyebabkan siswalebih mudah mempelajari dan menggunakan bahasa

Jawa dibandingkan bahasa Indonesia serta siswa sulit mencari persamaan atau padanan kata

dalam bahasa Indonesia.

Ada pula faktor lain yang menyebabkan interferensi bahasa Jawa terjadi pada siswa

Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Sidomulyo yaitu sebagai berikut.

a. Siswa menguasai dua bahasa atau dwibahasawan (bahasa Jawa dan bahasa Indonesia), akan

tetapi lebih menguasai bahasa Jawa dibanding bahasa Indonesia.

b. Siswa belajar bahasa Indonesia setelah masuk bangku sekolah.

c. Orang tua tidak melatih berbahasa Indonesia di rumah, hanya mengharap dari guru di

sekolah.

Faktor-faktor penyebab terjadinya interferensi yang telah uraikan di atas dapat di

tanggulangi dengan cara: (1) melatih penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di

lingkungan sekolah; (2) orang tua ikut berperan aktif dalam proses belajar berbahasa Indonesia

pada anak; (3) guru harus selalu memperhatikan penggunaan bahasa siswa di sekolah, jika terjadi

interferensi bahasa Jawa, maka guru harus menegur dan memperbaiki kesalahan siswa serta

memberikan pemahaman kepada siswa tentang berbahasa Indonesia yang baik dan benar; (4)

guru sebaiknya memberikan latihan khusus berbahasa Indonesia yang baik dan benar kepada

Page 49: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk ...eprints.ung.ac.id/1673/9/2012-2-88201-311408061-bab4...Oke lanjutkan tugas berikutnya nomer berapa? (P1 K14) (15) P6 : Nomer lima!

siswa, agar interferensi bahasa Jawa yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah

Sidomulyo khususnya pada siswa tidak terjadi kembali atau setidaknya siswa mengalami

kemajuan dalam berbahasa Indonesia yaitu menjadi lebih baik dibandingkan dengan penggunaan

bahasa Indonesia sebelum diberikannya latihan khusus.