bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 ...4.3 deskripsi hasil penelitian pada sub bab hasil...

13
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perumahan PandauJaya Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar Pandau Jaya adalah salah satu perumahan yang ada di Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar. Perumahan Pandau Jaya ini terletak di jalan Kapling Bencah Limbat, Kelurahan Pandau Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar Riau. Perumahan Pandau Jayadi dalamnya terbagi lagi ataslimaperumahanyaitu terdiri dari perumahanmutiara hati, perumahan gading,perumahan pandau indah, perumahan bafanda cluster, perumahan griya. Penlitian ini dilakukan dilokasi perumahan mutiara hati yang terletak di jalan raya pandau permaiperumahan mutiara hati RT 002 / RW 004 kode pos 28452.Perumahan mutiara hati memiliki jumlah kepala keluarga berjumlah 149 kepala keluarga.Perumahan mutiara hati sangat strategis dan tidak jauh dari jalan masuk perumahan. Perumahaninilah terdapat aktivitas keseharian anak dalamkegiatan keseharian dan bermain.Beberapa keluarga di perumahanPandau Jaya ini terdapat orang tua anak yang membolehkan anak menggunakan gadget.Kegiatan keseharian penggunaan gadgetoleh anak di perumahanPandau Jaya ini banyak disebabkan dari lingkungan perumahan sendiri dikarenakan zaman teknologi yang semakin canggihmembuat gadget sudah tidak asing lagi bagi anak. Berikut tampilan gambar keadaan di Perumahan Pandau Jaya Kelurahan Pandau Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar Riau. Gambar 4.1 4.2 Deskripsi Informan Penelitian Deskripsi informan adalah gambaran orang-orang yang memberikan informasi atau data di Perumahan PandauJaya Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar. Terdapat beberapa informan penelitiandiantaranya: 1)Informan Pertama yaitu IbuIndriani merupakan seorang IRT.Ibu Indriani adalah seorangIbu yang berusia 37 tahun, Ibu yang beralamat di jalan raya pandau permai.Ibu yang memiliki anak bernama fadhil berusia 8 tahun ini mengaku anaknya yang sudah menggunakan gadgetmulaiumur 7 tahun. 2)Informan Kedua yaitu Ibu Nur merupakan seorang Guru SD. Ibu Nur adalah seorang Ibu yang berusia 51 tahun dan memiliki anak bernama Rifa berusia 10 tahun yang sudah menggunakan gadgetmulaiumur 10tahuninidengan

Upload: others

Post on 09-Dec-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...4.3 Deskripsi Hasil Penelitian Pada sub bab hasil penelitian ini, peneliti memaparkan data dari hasil wawancara peneliti dengan kelima

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perumahan PandauJaya Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar

Pandau Jaya adalah salah satu perumahan yang ada di Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar. Perumahan

Pandau Jaya ini terletak di jalan Kapling Bencah Limbat, Kelurahan Pandau Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten

Kampar Riau. Perumahan Pandau Jayadi dalamnya terbagi lagi ataslimaperumahanyaitu terdiri dari

perumahanmutiara hati, perumahan gading,perumahan pandau indah, perumahan bafanda cluster, perumahan griya.

Penlitian ini dilakukan dilokasi perumahan mutiara hati yang terletak di jalan raya pandau permaiperumahan

mutiara hati RT 002 / RW 004 kode pos 28452.Perumahan mutiara hati memiliki jumlah kepala keluarga berjumlah

149 kepala keluarga.Perumahan mutiara hati sangat strategis dan tidak jauh dari jalan masuk perumahan.

Perumahaninilah terdapat aktivitas keseharian anak dalamkegiatan keseharian dan bermain.Beberapa keluarga

di perumahanPandau Jaya ini terdapat orang tua anak yang membolehkan anak menggunakan gadget.Kegiatan

keseharian penggunaan gadgetoleh anak di perumahanPandau Jaya ini banyak disebabkan dari lingkungan

perumahan sendiri dikarenakan zaman teknologi yang semakin canggihmembuat gadget sudah tidak asing lagi bagi

anak. Berikut tampilan gambar keadaan di Perumahan Pandau Jaya Kelurahan Pandau Jaya, Kecamatan Siak Hulu,

Kabupaten Kampar Riau.

Gambar 4.1

4.2 Deskripsi Informan Penelitian

Deskripsi informan adalah gambaran orang-orang yang memberikan informasi atau data di Perumahan

PandauJaya Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar. Terdapat beberapa informan penelitiandiantaranya:

1)Informan Pertama yaitu IbuIndriani merupakan seorang IRT.Ibu Indriani adalah seorangIbu yang berusia 37

tahun, Ibu yang beralamat di jalan raya pandau permai.Ibu yang memiliki anak bernama fadhil berusia 8 tahun ini

mengaku anaknya yang sudah menggunakan gadgetmulaiumur 7 tahun.

2)Informan Kedua yaitu Ibu Nur merupakan seorang Guru SD. Ibu Nur adalah seorang Ibu yang berusia 51 tahun

dan memiliki anak bernama Rifa berusia 10 tahun yang sudah menggunakan gadgetmulaiumur 10tahuninidengan

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...4.3 Deskripsi Hasil Penelitian Pada sub bab hasil penelitian ini, peneliti memaparkan data dari hasil wawancara peneliti dengan kelima

intensitas menggunakan gadgetcukup tinggi hampir disetiap harinya tanpa ada pembagian waktu tertentudari orang

tua dalam menggunakan gadget.

3)Informan Ketiga yaitu Ibu Desmawati yang merupakan seorang koki yangbekerja di salah satu Hotel Pekanbaru.

IbuDesmawati adalah seorang Ibuyang berusia 42 tahun, dan memiliki anak bernama Adam berusia 10 tahun sudah

menggunakan gadgetdari umur 7 tahun dengan intensitas menggunakan gadget sedang karena ada pembagian

waktudihari sabtudan minggudari orang tua dalam menggunakan gadget.

4) Informan keempat yaitu Ibu Kurniati yang merupakan seorang ibu rumah tangga disalah satu perumahan pandau

jaya, yang berusia 36 tahun dan memiliki 1 orang anak perempuan yang bernama Zahra berumur 10 tahun. Yang

dalam kehidupan sehari- hari anak nya adalah sekolah dan bermain.

5) Informan kelima yaitu Ibu Afrina yang merupakan seorang ibu berusia 38 tahun dan memiliki 1 orang anak

perempuan yang bernama Nayla berumur 9 tahun. Yang dalam kehidupan sehari- hari anak nya adalah sekolah dan

bermain.

6) Informan tambahanpendapat dari Bapak Santoso, Dosen psikologi agama Universitas Muhammadiyah Riau

dengan pertanyaan yang diajukan peneliti yaitu Bagaimanakah pandangan Bapak dalam menangani anak-anak yang

sudah menggunakan gadget?.

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian

Pada sub bab hasil penelitian ini, peneliti memaparkan data dari hasil wawancara peneliti dengan kelima

orang informan yang terdiri dari: pertama Ibu Indriani, kedua Ibu Nur, ketiga Ibu Desmawati, keempat Ibu Kurniati,

kelima Ibu Afrina. Data yang peneliti gali dari setiap informan terkait dengan indikator menganalisis perilaku anak

sebagai efek penggunaan media gadget dengan indikator yaitu lingkungan sosial, lingkungan keluarga, dan

lingkungan sekolah Sehingga peneliti bisa mengetahui bentuk perubahan perilaku anak.

4.3.1 Lingkungan keluarga

Pada ilmu pendidikan, keluarga menjadi lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. Dengan demikian,

dapatlah dikatakan lingkungan keluarga memiliki peran yang utama dalam menentukan perkembangan sosial dan

emosi anak usia dini dikemudian hari dan untuk kehidupan selanjutnya yang akan mereka jalani, dan dilingkungan

keluarga ini lah anak pertama kalinya menerima pendidikan dari orang tuanya atau orang terdekatnya. Orang tua

mereka merupakan pendidik bagi mereka pola asuh orang tua, sikap, serta situasi dan kondisi yang sedang

melingkupi orang tua dapat memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan sosial dan emosi anak.

Berikut 6 pertanyaan diajukan peneliti:

1. Bagaimana Pengawasan Orang Tua Ketika Anak Menggunakan Gadget?

Informan pertama, Ibu Indriani mengatakan bahwa upaya pengawasan dari orangtua ketika anak

menggunakan gadget adalah dengan memberikan batas waktu bermain gadget. Biasanya saya memberikan waktu

bermain gadget pada anak tidak lebih dari 30 menit sehari.

Menurut Ibu Indriani, Informan Pertama menjelaskan, bahwa:

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...4.3 Deskripsi Hasil Penelitian Pada sub bab hasil penelitian ini, peneliti memaparkan data dari hasil wawancara peneliti dengan kelima

“Saya sangat ketat untuk menjaga dan mengawasi anak-anak bermain gadget, karna

pengaruh gadget tersebut sangat luar biasa bahkan bisa mempengaruhi tingkah laku

anak” (Wawancara Peneliti dengan Ibu Indriani pada tanggal 27 Desember 2019)

Menurut Ibu Nur, Informan kedua menjelaskan, bahwa:

“Pengawasan ketika anak menggunakan gadget seperti melihat apa yang dimainkan

oleh anak” (Wawancara Peneliti dengan Ibu Nur pada tanggal 27 Desember 2019)

Menurut Ibu Desmawati, Informan ketiga menjelaskan, bahwa:

“Memerhatikan anak setiap apa yang dimainkan dari gadget oleh anak” (Wawancara

Peneliti dengan Ibu Desmawati pada tanggal 27 Desember 2019)

Menurut Ibu Kurniati, Informan keempat menjelaskan, bahwa:

“Saya melihat dan mengawasi anak saya ketika bermain gadget dirumah, agar

pengaruhi gadget tidak mempengaruhi perilaku anak” (Wawancara Peneliti dengan

Ibu Kurniati pada tanggal 8 februari 2020)

Menurut Ibu Afrina, Informan kelima menjelaskan, bahwa:

“Saya selalu mengawasi anak saya ketika bermain gadget bila dirumah” (Wawancara

Peneliti dengan Ibu Afrina pada tanggal 8 februari 2020)

Dari wawancara tersebut dapat diketahui bahwa dapat berbagai penjelasan mengenai pengawasan orangtua

ketika anak menggunakan gadget. Berdasarkan hasil wawancara tersebut bahwa orangtua selalu mengawasi anak

seperti melihat apa yang dimainkan oleh anak ketika anak akan mulai menggunakan gadget.

2. Mengapa Orang Tua Membolehkan Anak Menggunakan Gadget?

Untuk mengetahui jawaban orang tua, peneliti menagajukan pertanyaan“Mengapa orang tua membolehkan anak

menggunakan gadget?”

Menurut Ibu Indriani, Informan pertama menjelaskan, bahwa:

“Anak dibolehkan menggunakan gadget karena untuk pengetahuan si

anak.”(Wawancara Peneliti dengan Ibu Indriani pada tanggal 27 Desember 2019)

Menurut Ibu Nur, Informan kedua menjelaskan, bahwa:

“Membolehkan Anak karena mengikuti perkembangan zaman saat ini yang lebih banyak

menggunakan gadget”

(Wawancara Peneliti dengan Ibu Nur pada tanggal 27 Desember 2019)

Menurut Ibu Desmawati, Informan ketiga menjelaskan, bahwa:

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...4.3 Deskripsi Hasil Penelitian Pada sub bab hasil penelitian ini, peneliti memaparkan data dari hasil wawancara peneliti dengan kelima

“Karena mengikuti perkembangan zaman saat ini membolehkan anak menggunakan

gadget” (Wawancara Peneliti dengan Ibu Desmawati pada tanggal 27 Desember

2019)

Menurut Ibu Kurniati, Informan keempat menjelaskan, bahwa :

“Saya mengizinkan anak-anak menggunakan gadget untuk mempermudah

meningkatkan proses dalam pembelajaran” (Wawancara peneliti dengan Ibu Kurniati

pada tanggal 8 Febuari 2020)

Menurut Ibu Afrina, Informan kelima menjelaskan, bahwa:

“Karna bila tidak diberi gadget anak saya gampang marah” (Wawancara Peneliti

dengan Ibu Afrina pada tanggal 8 februari 2020)

Dari wawancara tersebut dapat diketahui bahwa ada beberapa hal dampak positif maupun negatif dari

perilaku anak-anak ibu tersebut terhadap lingkungan keluarganya. Analisa Peneliti dapat menganalisa bahwasannya

efek positif pada anak tersebut adalah untuk mempermudah meningkatkan proses dalam pembelajaran. Efek negatif

adalah Perilaku anak bila tidak diberi gadget anak gampang marah.

3. Adakah Perubahan Perilaku Yang Terjadi Pada Diri Anak Setelah Menggunakan Gadget? (Jika ada, apa

saja contohnya?) (Jika tidak ada, Mengapa?)

Untuk mengetahui penjelasan dari orang tua, Peneliti menagajukan pertanyaan “Adakah Perubahan Perilaku yang

terjadi pada diri Anak setelah menggunakan gadget?”

Menurut Ibu Indriani, Informan pertama menjelaskan, bahwa:

“Perubahan perilaku yang khusus tidak ada, ya paling perubahannya cuma bila

dipanggil anak susah merespon atau tidak mendengar bila dipanggil karena terlalu

fokus terhadap gadgetnya” (Wawancara Peneliti dengan Ibu Indriani pada tanggal

27 Desember 2019)

Menurut Ibu Nur, informan kedua menjelaskan, bahwa:

“Ada sedikit perubahan perilaku, Seperti meniru gaya penyanyi tayangan dari

youtube dan juga suka malas belajar akibat terlalu asik menggunakan gadget”

(Wawancara Peneliti dengan Ibu Nur pada tanggal 27 Desember 2019)

Menurut Ibu Desmawati, informan ketiga, menjelaskan bahwa:

“Perubahan perilaku anak hanya saja pintar mengoperasikan gadget” (Wawancara

Peneliti dengan Ibu Desmawanti pada tangal 27 Desember 2019)

Menurut Ibu Kurniati, Informan keempat menjelaskan, bahwa :

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...4.3 Deskripsi Hasil Penelitian Pada sub bab hasil penelitian ini, peneliti memaparkan data dari hasil wawancara peneliti dengan kelima

“Perubahan perilaku pada diri anak saya jadi pemalas kalau sudah menggunakan gadget

lupa waktu karna terlalu asik menggunakan gadget” (Wawancara Peneliti dengan Ibu

Kurniati pada tanggal 8 febuari 2020)

Menurut Ibu Afrina, Informan kelima menjelaskan, bahwa:

“Perilaku anak saya suka meniru penari akibat dari aplikasi tiktok dari menggunakan

gadget.” (Wawancara Peneliti dengan Ibu Afrina pada tanggal 8 februari 2020)

Dari wawancara tersebut dapat diketahui bahwa ada beberapa hal dampak positif maupun negatif dari perilaku

anak-anak ibu tersebut setelah bermain dengan gadget terhadap lingkungan keluarganya. Analisa Peneliti dapat

menganalisa bahwasannya efek positif pada anak tersebut adalah anak hanya saja pintar mengoperasikan gadget.

Efek negatif adalah Perilaku anak bila dipanggil anak susah merespon atau tidak mendengar bila dipanggil karena

terlalu fokus terhadap gadgetnya, Perilaku pada anak setelah menggunakan gadget juga suka meniru penyanyi

youtube, dan ada pula yang suka meniru penari dari aplikasi tiktok dari gadget dan ada anak yang juga mulai malas

belajar, Jadi pemalas, dan juga lupa waktu karna terlalu asik menggunakan gadget.

4. Apakah Ada Pembagian Waktu Menggunakan Gadget oleh Anak?

Untuk mengetahui penjelasan dari orang tua, Peneliti menagajukan pertanyaan “Apakah ada pembagian waktu

menggunakan gadget oleh anak?”

Menurut Ibu Indriani, Informan pertama menjelaskan, bahwa:

“Pembagian waktu menggunakan gadget oleh anak tidak ada” (Wawancara Peneliti

dengan Ibu Indriani pada tanggal 27 Desember 2019)

Menurut Ibu Nur, Informan kedua menjelaskan, bahwa:

“Tidak ada Pembagian waktu menggunakan gadget oleh anak” (Wawancara Peneliti

dengan Ibu Nur pada tanggal 27 Desember 2019)

Menurut Ibu Desmawati, Informan ketiga menjelaskan, bahwa:

“Ada Pembagian waktu menggunakan gadget dihari sabtu dan minggu” (Wawancara

Peneliti dengan Ibu Desmawati 27 Desember 2019)

Menurut Ibu Kurniati, Informan keempat menjelaskan, bahwa :

”Pembagian waktu menggunakan gadget tidak ada” (Wawancara Peneliti dengan Ibu

Kurniati pada tanggal 8 febuari 2020)

Menurut Ibu Afrina, Informan kelima menjelaskan, bahwa:

“untuk menggunakan gadget tidak ada pembagian waktu” (Wawancara Peneliti

dengan Ibu Afrina pada tanggal 8 februari 2020)

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...4.3 Deskripsi Hasil Penelitian Pada sub bab hasil penelitian ini, peneliti memaparkan data dari hasil wawancara peneliti dengan kelima

Dari wawancara tersebut dapat diketahui bahwa terdapat berbagai penjelasan. Berdasarkan hasil wawancara

tersebut dapat diketahui bahwa ada anak diberi pembagian waktu menggunakan gadget dan ada yang tidak diberi

pembagian waktu menggunakan gadget tersebut.

5. Aplikasi Apa Sajakah Yang Digunakan Anak Dari Menggunakan Gadget?

Untuk mengetahui penjelasan dari orang tua, Peneliti menagajukan pertanyaan “Aplikasi Apa sajakah yang

digunakan anak dari menggunakan gadget?”

Menurut Ibu Indriani, Informan pertama menjelaskan, bahwa:

“Aplikasi yang digunakan anak dari menggunakan gadget aplikasi games dan

youtube, Internet” (Wawancara Peneliti dengan Ibu Indriani pada tanggal 27

Desember 2019)

Menurut Ibu Nur, Informan kedua menjelaskan, bahwa:

“Applikasi game, youtube, Internet” (Wawancara Peneliti dengan Ibu Nur pada

tanggal 27 Desember 2019)

Menurut Ibu Desmawati, Informan ketiga menjelaskan, bahwa:

“Aplikasi game, youtube, Whatsapp, Internet” (Wawancara Peneliti dengan Ibu

Desmawati pada tanggal 27 Desember 2019)

Menurut Ibu Kurniati, Informan keempat menjelaskan, bahwa :

”Aplikasinya Youtube, Internet, games. (Wawancara Peneliti dengan Ibu Kurniati

pada tanggal 8 febuari 2020)

Menurut Ibu Afrina, Informan kelima menjelaskan, bahwa:

“Aplikasi games, youtube, tiktok” (Wawancara Peneliti dengan Ibu Afrina pada

tanggal 8 februari 2020)

Dari wawancara tersebut dapat diketahui bahwa terdapat penjelasan dari orang tua anak. Berdasarkan hasil

wawancara tersebut dapat diketahui bahwa aplikasi apa sajakah yang digunakan anak dari menggunakan gadget

yaitu aplikasi Internet, games, tiktok, WhatsApp dan youtube.

6. Apa Saja Dampak Kognitif/ Pengetahuan Pada Diri Anak Setelah Menggunakan Gadget?

Untuk mengetahui penjelasan dari orang tua, Peneliti menagajukan pertanyaan “Apa saja dampak kognitif /

pengetahuan pada diri Anak setelah?

Menurut Ibu Indriani, Informan pertama menjelaskan, bahwa:

“Pengetahuan anak ada pengetahuan pendidikan seperti pembahasan pembelajaran

sekolah” (Wawancara Peneliti dengan Ibu Indriani pada tanggal 27 Desember 2019)

Menurut Ibu Nur, Informan kedua menjelaskan bahwa:

“Pengetahuan pembelajaran nyanyi-nyanyian islam dan ayat-ayat pendek al-quran”

(Wawancara Peneliti dengan Ibu Nur pada tanggal 27 Desember 2019)

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...4.3 Deskripsi Hasil Penelitian Pada sub bab hasil penelitian ini, peneliti memaparkan data dari hasil wawancara peneliti dengan kelima

Menurut Ibu Desmawati, Informan ketiga menjelaskan, bahwa::

“Pengetahuan anak mulai pintar mengoperasikan gadget tersebut tanpa diberitahu

oleh orang tua” (Wawancara Peneliti dengan Ibu Desmawati pada tanggal 27

Desember 2019)

Menurut Ibu Kurniati Informan keempat menjelaskan, bahwa :

”Pengetahuan anak dalam membahas pelajaran sekolah” (Wawancara Peneliti dengan Ibu

Kurniati pada tanggal 8 febuari 2020)

Menurut Ibu Afrina, Informan kelima menjelaskan, bahwa:

“Anak mudah mengakses Internet” (Wawancara Peneliti dengan Ibu Afrina pada

tanggal 8 februari 2020)

Dari wawancara tersebut dapat kita ketahui apa saja dampak kognitif/ pengetahuan pada diri anak setelah

menggunakan gadget Seperti pembahasan pembelajaran sekolah, pembelajaran nyanyi-nyanyian islam dan ayat-ayat

pendek al-quran, dan pengetahuan anak mulai pintar mengoperasikan gadget dan mengakses Internet tanpa

diberitahu oleh orang tua.

4.3.2 Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial adalah kegiatan yang berhubungan dengan orang lain. Kegiatan yang berkaitan dengan

pihak lain yang memerlukan dalam bersosialisasi dalam hal tingkah laku yang dapat diterima oleh orang lain,

belajar memainkan peran sosial yang dapat diterima oleh orang lain, serta mengembangkan sikap sosial yang layak

diterima oleh orang lain. Bar-Tal (Susanto,2011:138) mengungkapkan perilaku sosial sebagai perilaku yang

dilakukan secara suka rela (voluntary), yang dapat menguntungkan atau menyenangkan orang lain tanpa antisipasi

reward external. Perilaku sosial ini di lakukan dengan tujuan yang baik, seperti menolong, membantu, berbagi, dan

menyumbang.

Secara spesifik, Hurlock (Susanto,2011:139) mengklasifikasikan pola perilaku sosial pada anak kedalam

pola-pola perilaku sebagai berikut yaitu, meniru, persaingan, kerjasama, simpati, empati, dukungan sosial, membagi

dan prilaku akrab. Adapun yang dimaksudkan dengan delapan pola prilaku tersebut yaitu: meniru, persaingan,

kerjasama, simpati, empati, dukungan sosial, membagi dan prilaku akrab. Kemampuan sosial anak adalah

kemampuan anak untuk mengelola emosi dirinya dengan orang lain yang berkenaan dengan hati dan kepedulian

antar sesama manusia serta kemampuan untuk mengelola emosi diri sendiri maupun orang lain sehingga ia bisa

berinteraksi dengan baik dengan teman-teman sebaya atau dengan orang dewasa di lingkungan sekitarnya.

Hurlock(Susanto,2011:131)menjelaskan bahwa masa periode perkembangan anak di bagi menjadi dua, yaitu

masa awal dan akhir anak. Periode awal anak berlangsung dari usia dua tahun sampai dengan enam tahun maka

disebutlah anak usia dini, adapun masa anak akhir yaitu dari usia enam tahun sampai si anak matang. Banyak

sebutan untuk menyebut anak usia dini saat berkembang, ada yang menyebut “masa sulit, masa tumbuh kembang,

dan masa pencarian jati diri.”

Teman sebaya adalah hubungan individu pada anak-anak atau remaja dengan tingkat usia yang sama serta

melibatkan keakraban yang relatif besar dalam kelompoknya. Jadi lingkungan teman sebaya ini yang memiliki peran

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...4.3 Deskripsi Hasil Penelitian Pada sub bab hasil penelitian ini, peneliti memaparkan data dari hasil wawancara peneliti dengan kelima

penting untuk anak bisa membedakan baik buruk prilaku dan mengasah tingkat kematangan dalam dirinya dengan

membandingkan antara teman satu dengan yang lainya. Berikut 3 pertanyaan diajukan peneliti:

1. Apa Dampak dari Anak Ibu Bermain Gadget Terhadap Lingkungan Sosialnya?

Untuk mengetahui jawaban orang tua, peneliti mengajukan pertanyaan “Apa dampak dari anak-anak anda bermain

Gadget terhadap lingkungan sosialnya?

Menurut Ibu Indriani, Informan pertama menjelaskan, bahwa:

“Ya setahu saya anak saya masih kayak biasanya palingan uang jajan saja yang

bertambah karena buat beli paket” (Wawancara Peneliti dengan Ibu Indriani pada

tanggal 8 Februari 2020)

Menurut Ibu Nur, Informan kedua menjelaskan, bahwa:

“Pengeluaran ibu bertambah buat beli paket anak tapi ketimbang dia sama kawan-

kawannya berbuat jahat” (Wawancara Peneliti dengan Ibu Nur pada tanggal 8

Februari 2020)

Menurut Ibu Desmawati, Informan ketiga menjelaskan, bahwa:

“Pengeluaran bertambah buat beli paket kuota buat gadget” (Wawancara Peneliti

dengan Ibu Desmawati pada tanggal 8 Februari 2020)

Menurut Ibu Kurniati, Informan keempat menjelaskan, bahwa:

“anak saya jarang bermain dengan teman-temannya lebih suka bermain gadget

dirumah setelah menggunakan gadget” (Wawancara Peneliti dengan Ibu Kurniati

pada tanggal 8 Februari 2020)

Menurut Ibu Afrina, Informan kelima menjelaskan, bahwa:

“anak saya suka joget-joget sendiri sambil merekam-rekam gitu tapi ibu jarang lihat

dia mau main keluar” (Wawancara Peneliti dengan Ibu Afrina pada tanggal 8

Februari 2020)

Dari wawancara tersebut dapat diketahui bahwa ada beberapa hal dampak positif maupun negatif dari

perilaku anak-anak ibu tersebut setelah bermain dengan gadget terhadap lingkungan sosialnya. Analisa Peneliti

dapat menganalisa bahwasannya efek positif pada anak tersebut adalah anak-anak mengikuti perkembangan

teknologi dan mereka tidak terlibat pergaulan yang jahat dan merusak. Efek negatif adalah ada anak yang menutup

diri dari lingkungan sosialnya dan pengeluaran orang tua bertambah buat membeli paket.

2. Faktor Lingkungan Yang Bagaimana Anak-Anak Bisa Mengetahui Gadget?

Untuk mengetahui jawaban orang tua, peneliti menagajukan pertanyaan “Faktor Lingkungan Yang BagaimanaAnak-

Anak Bisa Mengetahui Gadget?”

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...4.3 Deskripsi Hasil Penelitian Pada sub bab hasil penelitian ini, peneliti memaparkan data dari hasil wawancara peneliti dengan kelima

Menurut Ibu Indriani, Informan pertama menjelaskan, bahwa:

“Penggunaan gadget terhadap anak disebabkan oleh lingkungan perumahan”

(Wawancara Peneliti dengan Ibu Indriani pada tanggal 27 Desember 2019)

Menurut Ibu Nur, Informan kedua menjelaskan, bahwa:

“Lingkungan teman-teman perumahan” (Wawancara Peneliti dengan Ibu Nur pada

tanggal 27 Desember2019)

Menurut Ibu Desmawati, Informan ketiga menjelaskan, bahwa:

“Lingkungan teman perumahan karena untuk bermain game dari penggunaan

gadget” (Wawancara Peneliti dengan Ibu Desmawati pada tanggal 27 Desember

2019)

Menurut Ibu Kurniati, Informan keempat menjelaskan, bahwa:

“Faktor lingkungan keluarga” (Wawancara Peneliti dengan Ibu Kurniati pada

tanggal 8 Februari 2020)

Menurut Ibu Afriani, Informan kelima menjelaskan, bahwa:

“Faktor lingkungan keluarga” (Wawancara Peneliti dengan Ibu Afriani pada tanggal

8 februari 2020)

Dari wawancara tersebut dapat diketahui bahwa terdapat penjelasan dari orang tua anak. Berdasarkan hasil

wawancara tersebut dapat diketahui apakah penggunaan gadget terhadap anak disebabkan orang tua anak

menjelaskan ada dilingkungan perumahan dan lingkungan keluarga.

3. Bagaimanakah Perilaku Anak di Lingkungan Sosial Setelah Menggunakan Gadget ?

Untuk mengetahui penjelasan dari orang tua, Peneliti menagajukan pertanyaan “Bagaimanakah Perilaku Sosial Anak

setelah menggunakan gadget?”

Menurut Ibu Indriani, Informan pertama menjelaskan, bahwa:

“Anak saya lingkungan sosialnya seperti biasa bermain dengan teman-temannya”

(Wawancara Peneliti dengan Ibu Indriani 27 Desember 2019)

Menurut Ibu Nur, Informan kedua menjelaskan, bahwa:

“Perilaku lingkungan sosial anak saya bermain dengan teman-temannya”

(Wawancara Peneliti dengan Ibu Nur pada tanggal 27 Desember 2019)

Menurut Ibu Desmawati, Informan ketiga menjelaskan, bahwa:

“Anak saya seperti biasa bermain dengan temannya” (Wawancara Peneliti dengan

Ibu Desmawati pada tanggal 27 Desember 2019)

Menurut Ibu Kurniati, Informan keempat menjelaskan, bahwa :

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...4.3 Deskripsi Hasil Penelitian Pada sub bab hasil penelitian ini, peneliti memaparkan data dari hasil wawancara peneliti dengan kelima

“Setelah keseringan bermain gadget anak saya tidak sering untuk bermain dengan

temannya karena, lebih sering bermain gadget dirumah” (Wawancara Peneliti

dengan Ibu Kurniati pada tanggal 8 febuari 2020)

Menurut Ibu Afrina, Informan keempat menjelaskan, bahwa:

“Perilaku anak saya setelah menggunakan gadget jadi malas keluar rumah untuk

bermain dengan teman-teman di perumahan” (Wawancara Peneliti dengan Ibu Afrina

pada tanggal 8 februari 2020)

Dari wawancara tersebut dapat diketahui bahwa ada beberapa hal dampak positif maupun negatif dari

perilaku anak-anak ibu tersebut setelah bermain dengan gadget terhadap lingkungan sosialnya. Analisa Peneliti

dapat menganalisa bahwasannya ada anak yang perilaku nya menutup diri karna sering bermain gadget dirumah.

4.3.3 Lingkungan Sekolah

1. Bagaimanakah Perilaku dan Prestasi Anak pada Lingkungan Sekolah Setelah Menggunakan Gadget?

Untuk mengetahui penjelasan dari orang tua, Peneliti menagajukan pertanyaan “Bagaimanakah Perilaku dan Prestasi

Anak pada Lingkungan Sekolah Setelah Menggunakan Gadget?”

Menurut Ibu Indriani, Informan pertama menjelaskan, bahwa:

“Anak saya perilakunya masih biasa-biasa saja dan prestasi sekolahnya biasa saja”

(Wawancara Peneliti dengan Ibu Indriani pada tanggal 8 Februari 2020)

Menurut Ibu Nur, Informan kedua menjelaskan, bahwa:

“Perilaku anak saya kurang konsentrasi dalam belajar dilingkungan sekolah

sehingga nilai prestasi sekolahnya agak menurun setelah menggunakan gadget”

(Wawancara Peneliti dengan Ibu Nur Pada tanggal 8 Februari 2020)

Menurut Ibu Desmawati, Informan ketiga menjelaskan, bahwa:

“Perilaku anak saya disekolah biasa saja” (Wawancara Peneliti dengan Ibu

Desmawati pada tanggal 8 Februari 2020)

Menurut Ibu Kurniati, Informan keempat menjelaskan, bahwa :

”Perilaku anak seperti biasa berteman dengan temannya” (Wawancara Peneliti

dengan Ibu Kurniati pada tanggal 8 Februari 2020)

Menurut Ibu Afrina, Informan kelimamenjelaskan, bahwa:

“Perilaku anak saya disekolah biasa berteman dengan temannya” (Wawancara

Peneliti dengan Ibu Afrina pada tanggal 8 februari 2020)

Dari wawancara tersebut dapat diketahui bahwa ada beberapa hal dampak positif maupun negatif dari

perilaku anak-anak ibu tersebut setelah bermain dengan gadget terhadap lingkungan sekolahnya. Analisa Peneliti

dapat menganalisa bahwasannya efek positif pada anak tersebut adalah Anak terdapat anak kurag konsentrasi dalam

belajar dilingkungan sekolahmya. Efek negatif adalah sehinnga ada anak yang nilai prestasi sekolahnya agak

menurun setelah menggunakan gadget.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...4.3 Deskripsi Hasil Penelitian Pada sub bab hasil penelitian ini, peneliti memaparkan data dari hasil wawancara peneliti dengan kelima

4.4 Pembahasan

Setelah melakukan analisis penelitian dari hasil wawancara kepada informan yang merupakan orang tua, maka

pada pembahasan penelitian, peneliti menguraikan pada fokus penelitian yaitu “Gadget dan Perilaku Anak Usia

Dini” yang dijabarkan menjadi tiga subfokus, yaitu: 1)Lingkungan sosial, 2)Lingkungan keluarga, 3)Lingkungan

Sekolah.

4.4.1 Lingkungan Keluarga Anak di Perumahan Pandau Jaya

Pada ilmu pendidikan, keluarga menjadi lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. Dengan demikian,

dapatlah dikatakan lingkungan keluarga memiliki peran yang utama dalam menentukan perkembangan sosial dan

emosi anak usia dini dikemudian hari dan untuk kehidupan selanjutnya yang akan mereka jalani, dan dilingkungan

keluarga ini lah anak pertama kalinya menerima pendidikan dari orang tuanya atau orang terdekatnya. Orang tua

mereka merupakan pendidik bagi mereka pola asuh orang tua, sikap, serta situasi dan kondisi yang sedang

melingkupi orang tua dapat memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan sosial dan emosi anak.

Dalam penelitian ini terdapat beberapa penjelasan dari orang tua mengenai khususnya perilaku anak

dilingkungan keluarga. Salah satu penjelasan dari orang tua adalah penggunaan gadget selalu dalam pengawasan

orang tua ketika anak menggunakan gadget. Dan mengapa orang tua membolehkan anak menggunakan gadget pun

karena mengikuti perkembangan zaman saat ini yang lebih banyak menggunakan gadget. Mengenai perubahan

perilaku yang terjadi pada diri anak setelah menggunakan gadget apabila dipanggil anak susah menyaut karena

terlalu fokus terhadap gadget, Ada juga perubahan perilaku, Seperti meniru gaya nyanyian penyanyi tayangan

youtube dan tiktok dari gadget yang digunakan dan juga malas belajar akibat terlalu asik menggunakan gadget.

Membolehkan anak menggunakan gadget seharusnya memang sangat tergantung pada kesiapan orangtua dalam

mengenalkan gadget dan mengawasi anak saat bermain gadget. Karena itu kepada semua orangtua perlu diingatkan

peran penting mereka dalam pemanfaatan gadget pada anak. Orang tua perlu menerapkan sejumlah aturan kepada

anak-anaknya dalam menggunakan gadget. Untuk bisa memanfaatkan gadget dengan efektif. Berikut tampilan

keadaan anak sedang menggunakan gadgetnya.

Gambar 4.2

Anak Menggunakan Gadget

Perubahan perilaku terhadap anak yang terjadi pada anak diperumahan pandau jaya yang sebelumnya anak

hanya konsentrasi terhadap mengerjakan tugas dari sekolah dan disiplin terhadap lingkungan keluraga dalam

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...4.3 Deskripsi Hasil Penelitian Pada sub bab hasil penelitian ini, peneliti memaparkan data dari hasil wawancara peneliti dengan kelima

mengerjakan tugas dirumah kini setelah menggunakan gadget anak lebih fokus untuk menggunakan gadget dan

menjadi pemalas setelah menggunakan gadget karna dampaknya anak tidak fokus dan tidak disiplin bila

mengerjakan tugas dirumah dan berdampak pada kemalasan mengerjakan tugas dari sekolah karena anak-anak lebih

mementingkan gadget nya sehingga anak lupa akan waktunya dan ada anak yang marah bila tidak diberikan gadget

tersebut.

Menurut pendapat pakar Psikolog Bapak Santoso, Dosen Psikologi agama Universitas Muhammadiyah Riau.

Dengan pertanyaan yang peneliti ajukan, Bagaimanakah pandangan Bapak dalam menangani anak-anak yang sudah

menggunakan gadget?

Bapak Santoso Berpendapat bahwa “Anak dalam menggunakan gadget sekarang bermacam-macam, ada anak

menggunakan gadget karena membutuhkan gadget sebagai sarana belajar, sarana komunikasi dan sebagainya, tetapi

ada anak menggunakan gadget tersebut anak mengalami suatu bentuk penyimpangan perkembangan seperti perilaku

anak yang ketergantungan terhadap gadget dan anak-anak yang menggunakan gadget tersebut sudah terdampak efek

negative gadget seperti radiasi dari gadget, dan juga emosi anak yang tidak stabil karena dipengaruhi oleh games-

games dari gadget dan menangani anak-anak yang sudah menggunakan gadget bagi orang tua sebaiknya harus

memerhatikan untuk anak yang menggunakan gadget supaya gadget tersebut tidak memiliki dampak negative

terhadap perkembangan anak sehingga orang tua wajib membuat ketentuan-ketentuan dan penjadwalan dalam

penggunaan gadget terhadap anak”.

4.4.2 Lingkungan Sosial Anak di Perumahan Pandau Jaya

Lingkungan merupakan alam dapat mempengaruhi perilaku sosial seseorang. Misalnya orang yang berasal

dari daerah pantai atau pegunungan yang terbiasa berkata dengan keras, maka perilaku sosialnya seolah keras pula,

ketika berada di lingkungan masyarakat yang terbiasa lembut dan halus dalam bertutur kata maka perilaku sosialnya

seolah lembut pula. Pada aspek ini lingkungan sangat mendukung dan berpengaruh terhadap perilaku sosial anak,

baik dalam perumahan dan luar perumahan seperti anak tidak hanya di perumahan saja akan tetapi juga berada di

luar perumahan ketika kuliah, sekolah dan lain-lain.

Penggunaan gadget terhadap anak disebabkan oleh pengaruh lingkungan perumahan yang faktor utama anak

diperumahan pandau jaya. Akibatnya anak dengan mudahnya meminta gadget dari orang tua. Penggunaan gadget

mulai dari anak usia dibawah 12 tahun ini orang tua harus memahami dan menjelaskan mengenai penggunaan yang

ada pada gadget. Dari pembagian waktu penggunaan gadget dan lamanya waktu penggunaan gadget oleh anak

sehingga adanya pendampingan dari orangtua penggunaan gadget tidak akan melenceng dari apa yang orangtua

ajarkan.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa penggunaan gadget merupakan hal yang dibutuhkan juga oleh anak,

karena sebagai pengetahauan untuk anak akan tetapi penggunaan gadget baiknya bagi anak jangan terlalu sering

penggunaannya dengan beri jadwal waktu itupun harus selalu dalam pengawasan orang tua ketika anak akan

menggunakan gadget tersebut agar tidak terjerumus pada hal-hal yang buruk. Dalam penjelasan dari orang tua

perubahan perilaku anak yang terjadi pada anak dilingkungan sosial anak sebelumnya anak bermain dengan

teman sebayanya dan setelah menggunakan gadget peilaku sosial anak menjadi kurang karna jarang bermain

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...4.3 Deskripsi Hasil Penelitian Pada sub bab hasil penelitian ini, peneliti memaparkan data dari hasil wawancara peneliti dengan kelima

dilingkungan sosialnya dan penambahan pengeluran bagi orangtua dalam membeli paket kuota untuk gadget

tersebut.

4.4.2 Lingkungan Sekolah Anak

Lingkungan sekolah adalah Sebagai tempat mengajar dan belajar sebagai suatu lembaga yang

menyelenggarakan pengajaran dan kesempatan belajar harus memenuhi bermacam-macam persyaratan anatara lain:

murid, guru, program pendidikan, asrama, dan fasilitas. (Hamalik, 2009:6)

Dari wawancara terhadap orangtua dapat diketahui bahwa ada beberapa hal dampak dari perilaku anak-anak

ibu tersebut setelah bermain dengan gadget terhadap lingkungan sekolahnya. Analisa Peneliti dapat menganalisa

bahwasannya pada anak tersebut adalah Anak tidak konsetrasi belajar disekolah sehinggaa ada anak yang nilai

prestasi sekolahnya agak menurun setelah menggunakan gadget.