bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4...percobaan pertama siswa menarik per, mendekatkan magnet...

31
44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus Data kondisi awal dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan observasi dan wawancara terhadap guru kelas 4 SD Negeri Kadirejo 02 Kabupaten Semarang Kecamatan Pabelan, dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70. Di dapatkan nilai pra siklus dari daftar nilai siswa yang dijabarkan dalam tabel distribusi ketuntasan hasil belajar IPA dibawah ini Tabel 4.1 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 Pra Siklus No KKM Keterangan Frekuensi Persentase (%) 1. ≥ 70 Tuntas 8 33% 2. < 70 Belum tuntas 16 67% Niai minimal 45 Nilai maksimal 85 Rata-rata 64 Tabel diatas menunjukkan rendahnya tingkat ketuntasan hasil belajar siswa sebelum dilakukan penelitian/pra siklus dalam mata pelajaran IPA dengan KKM 70. Dengan jumlah siswa 24 ketuntasan hanya 42% atau 10 siswa dan siswa tidak tuntas mencapai 58% atau 14 siswa. Nilai minimal 45 dan nilai maksimal 85 sedangkan rata-rata 64. Untuk lebih jelasnya rincian daftar nilai hasil belajar siswa akan disajikan dalam tabel distribusi. Penyajian data hasil belajar siswa dengan menggunakan tabel distribusi rentang nilai IPA kelas 4 SD Negeri Kadirejo 02 pada pra siklus dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini.

Upload: others

Post on 03-Mar-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...percobaan pertama siswa menarik per, mendekatkan magnet dengan klip buku, menggosokkan penggaris ke rambut lalu mendekatkan penggaris ke

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Pra Siklus

Data kondisi awal dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan

observasi dan wawancara terhadap guru kelas 4 SD Negeri Kadirejo 02

Kabupaten Semarang Kecamatan Pabelan, dengan tujuan untuk mengetahui

hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) 70. Di dapatkan nilai pra siklus dari daftar nilai siswa yang

dijabarkan dalam tabel distribusi ketuntasan hasil belajar IPA dibawah ini

Tabel 4.1

Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 Pra Siklus

No KKM Keterangan Frekuensi Persentase (%)

1. ≥ 70 Tuntas 8 33%

2. < 70 Belum tuntas 16 67%

Niai minimal 45

Nilai maksimal 85

Rata-rata 64

Tabel diatas menunjukkan rendahnya tingkat ketuntasan hasil belajar

siswa sebelum dilakukan penelitian/pra siklus dalam mata pelajaran IPA

dengan KKM 70. Dengan jumlah siswa 24 ketuntasan hanya 42% atau 10

siswa dan siswa tidak tuntas mencapai 58% atau 14 siswa. Nilai minimal 45

dan nilai maksimal 85 sedangkan rata-rata 64. Untuk lebih jelasnya rincian

daftar nilai hasil belajar siswa akan disajikan dalam tabel distribusi. Penyajian

data hasil belajar siswa dengan menggunakan tabel distribusi rentang nilai

IPA kelas 4 SD Negeri Kadirejo 02 pada pra siklus dapat dilihat pada tabel

4.2 dibawah ini.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...percobaan pertama siswa menarik per, mendekatkan magnet dengan klip buku, menggosokkan penggaris ke rambut lalu mendekatkan penggaris ke

45

Tabel 4.2

Frekuensi Nilai Hasil UTS Tahun Ajaran 2016/2017 Mata

Pelajaran IPA Pada Pra Siklus

No Rentang Frekuensi Persentase

1 40 50 1 4%

2 50 60 4 17%

3 60 70 11 45%

4 70 80 4 17%

5 80 90 4 17%

Jumlah 24 100%

Berdasarkan Tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa siswa yang

mendapatkan nilai pada rentang 40 < 50 sebanyak 1 siswa dengan persentase

4% dari jumlah seluruh siswa, nilai diantara 50 < 60 sebanyak 4 siswa dengan

persentase 17% dari jumlah semua siswa, nilai diantara 60 < 70 sebanyak 11

siswa dengan persentase 45% dari jumlah seluruh siswa, nilai 70 < 80

sebanyak 4 siswa dengan persentase 17% dan nilai 80 < 90 terdapat 4 siswa

dengan persentase 17% dari jumlah seluruh siswa. Pada rentang 60 < 70

masih terdapat 11 siswa yang nilainya di bawah KKM dengan persentase

45%

Berdasarkan Tabel 4.2 berikut ini disajikan diagram batang persentase

rentang nilai belajar siswa kelas 4 pada pra siklus, yang dapat di lihat pada

gambar dibawah ini.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...percobaan pertama siswa menarik per, mendekatkan magnet dengan klip buku, menggosokkan penggaris ke rambut lalu mendekatkan penggaris ke

46

Gambar 4.1

Diagram Batang Persentase Nilai Hasil UTS Tahun Ajaran

2016/2017 Mata Pelajaran IPA Pada Pra Siklus

Gambar 4.1 diagram batang hasil belajar IPA pra siklus, dapat dijadikan dasar

dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Berdasarkan observasi terdapat

proses pembelajaran IPA diperoleh faktor yang menyebabkan rendahnya hasil

belajar siswa. Rendahnya hasil belajar siswa dikarenakan guru masih

menggunakan metode ceramah atau konvensional. Selain itu, keterbatasan

alat peraga serta model atau pendekatan kurang menarik, siswa kurang

memberikan gagasan/ide dalam mengerjakan tugas kelompok, siswa hanya

menerima materi yang di sampaikan oleh guru dan diakhiri dengan evaluasi,

sehingga hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA kurang baik.

Solusi untuk mengatasi ketidaktuntasan hasil belajar IPA siswa kelas

4 SD Negeri Kadirejo 02 adalah dengan menerapkan model Numbered Heads

Together dalam metode Eksperimen pada mata pelajaran IPA yang

dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II.

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

45%

40 < 50 50 < 60 60 < 70 70 < 80 80 < 90

4%

17%

45%

17% 17%

Pra Siklus

Pra Siklus

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...percobaan pertama siswa menarik per, mendekatkan magnet dengan klip buku, menggosokkan penggaris ke rambut lalu mendekatkan penggaris ke

47

4.2 Deskripsi Siklus I

Pada siklus I diuraikan tentang tahap perencanaan, pelaksanaan

tindakan dan observasi, hasil tindakan dan observasi, refleksi, dan tindak

lanjut. Kegiatan pembelajaran pada siklus I ini dibagi menjadi 2 kali

pertemuan, pertemuan pertama alokasi waktu 2x35 menit, pertemuan kedua

alokasi waktu 2x35 menit.

4.2.1 Perencanaan Tindakan Siklus I

Tahap perencanaan siklus I diawali dengan menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan standar kompetensi (SK) 7.

Memahami gaya dapat mengubah gerak dan bentuk suatu benda (KD) 7.1

Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorong dan tarik) dapat

mengubah gerak suatu benda.

Berdasarkan SK dan KD dalam kegiatan pembelajaran ditentukan

model yang akan dilakukan model Numbered Heads Together dalam metode

Eksperimen, media yang digunakan, menyediakan lembar evaluasi hasil

belajar, dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Observer/pengamat

dilakukan oleh guru kelas 4 dan peneliti berperan sebagai pengajar.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus I

Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan alokasi waktu

2x35 menit setiap pertemuan pada hari Senin dan Selasa, tanggal 22-23 Mei

2017. Pada pelaksanaannya, tindakan ini dilakukan oleh peneliti sebagai guru

yang mengajar di kelas dengan berpedoman pada Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat sebelumnya oleh peneliti dengan

menggunakan model Numbered Heads Together dalam metode Eksperimen.

Pertemuan Pertama

Kegiatan pada awal pembelajaran pertemuan pertama dilaksanakan

pada hari senin tanggal 21 Mei 2017 pelajaran dimulai pukul 09.30 setelah

istirat pertama. Kegiatan diawali dengan mengucapkan salam, ketika pertama

kali bertemu dengan siswa kelas 4 siswa merasa canggung dan malu, guru

memperkenalkan diri dan bergantian siswa memperkenalkan diri satu persatu.

melakukan absensi dengan memanggil satu persatu nama siswa dan

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...percobaan pertama siswa menarik per, mendekatkan magnet dengan klip buku, menggosokkan penggaris ke rambut lalu mendekatkan penggaris ke

48

menanyakan kesiapkan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Kemudian guru

melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa “pernahkah kalian

bermain ayunan?” “Dengan cara apa kalian bermain ayunan tersebut?”

kemudian siswa menjawab pertanyaan guru walaupun ada sebagian siswa

yang tidak menjawab pertanyaan guru, lalu guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yaitu melaui kegiatan percobaan siswa dapat menjelaskan

adanya gaya tarik dan dorong, melalui diskusi kelompok siswa dapat

menyebutkan jenis-jenis gaya. Pada kegiatan inti guru bertanya kepada siswa,

pernahkah kalian memompa ban sepeda? gaya apakah yang diberikan ketika

memompa? Kemudian siswa menjawab pertanyaan guru “pernah” dan siswa

menjawab “gaya dorong” dari jawaban siswa, guru menjelaskan adanya gaya

tarik dan dorong, jenis-jenis gaya. Ketika guru sedang menjelaskan materi

ada beberapa siswa yang masih ramai sendiri seperti: berbicara dengan teman

sebelahnya dan ada juga siswa yang keluar masuk kelas. Setelah guru selesai

menjelaskan materi guru bertanya kepada siswa “dari penjelasan tadi anak-

anak sudah paham apa belum?” dan siswa menjawab sudah paham,

selanjutnya guru membagi siswa menjadi 4 kelompok yang masing-msing

anggota ada 6 orang, dengan menggunakan kertas warna yang mendapatkan

warna sama menjadi satu kelompok. Siswa sangat antusias saat guru

membagikan kertas warna.

Ketika siswa berkelompok ada siswa yang ramai sendiri tidak segera

bergabung dengan kelompoknya, ada juga siswa yang kesulitan untuk menata

meja dan kursi dalam kelompok, dan guru memberi nasehat kepada siswa

untuk segera bergabung dengan kelompoknya dan guru membantu siswa

yang kesulitan dalam menata meja dan kursi dalam kelompok. Setelah siswa

berkelompok guru membagikan nomor kepala, setiap kelompok mendapatkan

nomor yang berbeda-beda sebagai identitas dalam kelompok. Guru meminta

siswa agar memakai nomor dan guru menjelaskan langkah-langkah percobaan

yang akan dilakukan, dari penjelasan langkah-langkah percobaan guru

bertanya kepada siswa “anak-anak dari penjelasan ibu bagian mana yang

belum jelas” siswa menjawab “sudah paham bu”. Guru membagikan alat dan

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...percobaan pertama siswa menarik per, mendekatkan magnet dengan klip buku, menggosokkan penggaris ke rambut lalu mendekatkan penggaris ke

49

bahan seperti: bola mainan, buku, mobil mainan, tali, per, magnet, kertas,

penggaris, korek api, parasut mainan, meja, kursi pada masing-masing

kelompok. Ketika guru membagikan ada siswa yang bermain-main dengan

alat dan bahan percobaan dan guru memberitahu kepada siswa tidak boleh

untuk mainan dan setiap kelompok melakukan percobaan tentang adanya

gaya tarik dan dorong. Setiap kelompok memulai percobaan pertama yaitu

melakukan percobaan menarik mobil, menendang bola, membuka buku,

menarik tali, mendorong meja, dari percobaan yang sudah dilakukan mereka

dapat menggolongkan gaya tersebut termasuk gaya dorongan atau tarikan

kemudian mereka membuat kesimpulan. Dilanjutnya siswa melakukan

percobaan pertama siswa menarik per, mendekatkan magnet dengan klip

buku, menggosokkan penggaris ke rambut lalu mendekatkan penggaris ke

sobekan kertas, menyalakan api menggunakan korek api, menerbangkan

parasut mainan, mengangkat kursi, dari percobaan yang sudah dilakukan

setiap kelompok menggolongkan macam-macam gaya yaitu, (pegas, listrik,

magnet, gravitasi, otot, gesek) setelah itu mereka membuat kesimpulan. Guru

menjadi fasilitator saat percobaan berlangsung dan mengawasi pekerjaan

siswa, ada beberapa siswa yang tidak melakukan percobaan dan kejar-kejaran

dengan temannya, bermain sepak bola dalam kelas. Guru memberitahu agar

siswa melakukan percobaan dan tidak boleh mengandalkan siswa yang pandai

untuk melakukan percobaan dan mengerjakan lembar percobaan. Setiap

kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota

kelompoknya dapat mengerjakan/mengetahuinya. Guru memanggil beberapa

nomor siswa dan nomor yang dipanggil untuk mempersentasikan hasil

diskusi. Ketika ada siswa yang maju mempersentasikan hasil diskusi ada lagi

siswa yang ramai dan tidak mendengarkan temannya ketika persentasi.

Guru meminta kelompok lain memberikan tanggapan “anak-anak

siapa yang mau memberikan tanggapan untuk kelompok yang maju” ada

kelompok lain yang memberikan tanggapan, kemudian guru menunjuk nomor

yang lain lagi. Setelah semua siswa selesai mempersentasikan hasil diskusi

guru membagikan hadiah kepada setiap kelompok dan guru meminta

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...percobaan pertama siswa menarik per, mendekatkan magnet dengan klip buku, menggosokkan penggaris ke rambut lalu mendekatkan penggaris ke

50

perwakilan setiap kelompok untuk maju menerima hadiah, siswa sangat

senang dan berebut ketika hadiah sudah dibagikan. Guru meminta siswa agar

hadiahnya dibagi setiap anak dalam tim kelompoknya dan membukanya

setelah selesai kegiatan pembelajaran. Guru memberikan penguatan serta

pelurusan kesalahan yang terjadi pada saat percobaan. Pada kegiatan akhir

guru dan siswa menyimpulkan materi bersama-sama, dan memberitahu

kepada siswa untuk belajar materi selanjutnya dirumah dan guru mengakhiri

pembelajaran dengan salam.

Refleksi pertemuan pertama

Pada refleksi pertemuan pertama dilakukan oleh guru kelas dan

peneliti, tugas guru kelas sebagai observer ketika peneliti melakukan kegiatan

mengajar. Pada kegiatan mengajar peneliti menyiapkan lembar observasi

yang dinilai oleh guru kelas sesuai dengan langkah-langkah RPP, lembar

observasi yang telah dinilai oleh guru kelas digunakan oleh peneliti untuk

memperbaiki kegiatan yang belum dilakukan sesuai dengan langkah-langkah

dalam RPP.

Pertemuan kedua

Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pada pertemuan kedua

ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 22 Mei 2017 pukul 07.00. Guru

memberikan salam dan siswa sudah mulai tidak canggung serta malu. Guru

menunjuk ketua kelas untuk menyiapkan doa, mengabsen kehadiran siswa

dengan memanggil satu persatu nama siswa dan memeriksa kesiapan siswa

sudah siap belum untuk mengikuti pembelajaran. Selanjutnya guru

melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa “Pernahkan kalian

menuntun sepeda?”, “Sebutkan gaya apa yang menjadikan sepeda bisa

berjalan?” siswa menjawab pertanyaan dari guru “sudah bu”, “karena adanya

gaya dorong”, guru menyampaikan tujuan pembelajarn melalui kegiatan

percobaan siswa dapat mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi gerak

benda, melalui kegiatan percobaan siswa dapat menyebutkan contoh gaya

yang mempengaruhi bentuk benda. Pada kegiatan inti guru bertanya lagi

kepada siswa “Pernahkan kalian menjatuhkan telur ayam ke lantai?”,

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...percobaan pertama siswa menarik per, mendekatkan magnet dengan klip buku, menggosokkan penggaris ke rambut lalu mendekatkan penggaris ke

51

“Bagaimanakah bentuk telur setelah jatuh ke lantai”. “Siswa menjawab

pernah bu, ada juga yang menjawab belum bu”, “bentuknya hancur” Dari

jawaban siswa guru menjelaskan materi tentang faktor yang mempengaruhi

gerak benda dan contoh gaya mempengaruhi bentuk benda.

Setelah selesai menjelaskan guru bertanya kepada siswa, “anak-anak

dari penjelasan ibu bagian mana yang belum jelas?” “Siswa menjawab sudah

paham bu”, ketika menjawab ada sebagian siswa yang hanya diam.

Selanjutnya guru membagi siswa menjadi 4 kelompok yang masing- msing

anggota ada 6 orang, dengan menggunakan kertas warna yang mendapatkan

warna sama menjadi satu kelompok, ketika guru membagikan kelompok

menggunakan kertas warna siswa sangat antusias dan bertanya “ini buat apa

bu”, guru menjawab “nanti setelah semuanya mengambil kertas kalian nanti

bergabung menjadi kelompok sesuai warna kertas yang didapat”. Kemudian

guru membagikan nomor kepala, setiap kelompok mendapatkan nomor yang

berbeda sebagai identitas dalam kelompok. Siswa menyimak penjelasan guru

mengenai langkah-langkah percobaan dan guru bertanya kepada siswa “anak-

anak dari penjelasan ibu bagian mana yang belum jelas?”, siswa menjawab

“sudah bu”. Selanjutnya guru membagikan lembar percobaan pada setiap

kelompok. Guru membagikan alat dan bahan seperti: pesawat dari kertas,

kelereng, pintu, bola plastik, air minum dengan sedotan yang akan digunakan

dalam percobaan pada masing-masing kelompok.

Setiap kelompok melakukan percobaan tentang faktor mempengaruhi

gerak benda dan gaya mempengaruhi bentuk benda. Setiap kelompok

melakukan percobaan yaitu bola yang dijatuhkan dari atas, kelereng yang

disentil, mainan pesawat dari kertas yang terbang ke atas lalu jatuh, menarik

pintu, melempar bola, meminum air menggunakan sedotan, setelah

melakukan percobaan kemudian menggolongkan kedalam gaya dorongan,

tarikan, gravitasi dan membuat kesimpulan. Guru menjadi fasilitator saat

percobaan berlangsung dan mengawasi pekerjaan siswa, ketika percobaan

berlangsung ada beberapa siswa yang ramai, bermain dengan mengoyang-

goyangkan peta sampai talinya putus. Guru memberitahu agar siswa

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...percobaan pertama siswa menarik per, mendekatkan magnet dengan klip buku, menggosokkan penggaris ke rambut lalu mendekatkan penggaris ke

52

melakukan percobaan dan tali peta putus dibiarkan saja nanti setelah

percobaan dibenarkan. Setiap kelompok mendiskusikan jawaban yang benar

dan memastikan tiap anggota kelompoknya dapat

mengerjakan/mengetahuinya. Guru memanggil beberapa nomor siswa dan

nomor yang dipanggil untuk mempersentasikan hasil diskusi, ketika siswa

mempersentasikan hasil diskusi ada siswa yang keluar masuk kelas.

Guru meminta kelompok lain memberikan tanggapan, setelah selesai

persentasi ada kelompok lain yang mengangkat tangan untuk memberikan

tanggapan, setelah guru mempersilahkan kelompok tersebut ternyata tidak

jadi memberikan tanggapan. Kemudian guru menunjuk nomor yang lain lagi,

“anak-anak siapa yang mau memberikan tanggapan?” dan siswa tidak ada

yang memberikan tanggapan. Guru memberikan penguatan serta pelurusan

kesalahan yang terjadi pada saat percobaan. Setelah semua siswa selesai

mempersentasikan hasil diskusi guru membagikan hadiah kepada setiap

kelompok dan guru meminta perwakilan setiap kelompok untuk maju

menerima hadiah, siswa sangat senang dan berebut ketika hadiah sudah

dibagikan. Guru meminta siswa agar hadiahnya dibagi setiap anak dalam tim

kelompoknya dan membukanya setelah selesai kegiatan pembelajaran. Pada

kegiatan akhir guru dan siswa menyimpulkan materi bersama-sama, “anak-

anak hari ini kita sudah belajar apa saja?” siswa dan guru menjawab bersama

“belajar tentang faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda dan

menyebutkan contoh gaya yang mempengaruhi bentuk benda. Kemudian

siswa mengerjakan lembar soal evaluasi, ketika mengerjakan siswa tidak ada

yang ramai dan serius untuk mengerjakan tetapi ada beberapa siswa yang

bertanya tentang soal yang belum jelas. Setelah siswa menyelesaikan soal

evaluasi guru membagikan sanck ke masing-masing siswa. Guru

memberitahu kepada siswa untuk belajar materi selanjutnya dirumah dan guru

mengakhiri pembelajaran dengan salam.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...percobaan pertama siswa menarik per, mendekatkan magnet dengan klip buku, menggosokkan penggaris ke rambut lalu mendekatkan penggaris ke

53

Refleksi pertemuan kedua

Pada refleksi pertemuan kedua dilakukan oleh guru kelas dan peneliti,

tugas guru kelas sebagai observer ketika peneliti melakukan kegiatan

mengajar. Pada kegiatan mengajar peneliti menyiapkan lembar observasi

yang dinilai oleh guru kelas sesuai dengan langkah-langkah RPP, lembar

observasi yang telah dinilai oleh guru kelas pada pertemuan pertama

digunakan oleh peneliti sebagai acuan untuk memperbaiki pada pertemuan

kedua.

4.2.3 Hasil Tindakan dan Observasi Siklus I

Hasil tindakan dan observasi siklus I dapat dilihat berdasarkan hasil

belajar dan hasil observasi mengajar guru serta hasil observasi belajar siswa

selama pembelajaran IPA dengan model Numbered Heads Together dalam

metode Eksperimen. Adapun hasil belajar siswa dan hasil observasi terhadap

aktivitas guru dan siswa pada siklus I sebagai berikut:

a. Hasil Tindakan Siklus I

Hasil belajar siswa diperoleh melalui nilai soal tes evaluai yang

dikerjakan siswa pada siklus I pertemuan keduan. Soal evaluasi berjumlah 20

butir soal dengan berbentuk pilihan ganda. Terlihat bahwa daftar nilai hasil

belajar siswa kelas 4 mata pelajarn IPA siklus I menunjukkan masih ada

beberapa siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM < 70. Dari 24 siswa

terdapat 8 siswa yang memperoleh nilai < 70 dan 16 siswa memperoleh nilai

≥ 70. Berikut ini akan dijabarkan dalam tabel ketuntasan hasil belajar siswa

kelas 4 pada siklus I sebagai berikut:

Tabel 4.3

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 4 Pada Siklus I

No KKM Keterangan Frekuensi Persentase (%)

1. ≥ 70 Tuntas 17 71%

2. < 70 Belum tuntas 7 29%

Niai minimal 50

Nilai maksimal 95

Rata-rata 73

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...percobaan pertama siswa menarik per, mendekatkan magnet dengan klip buku, menggosokkan penggaris ke rambut lalu mendekatkan penggaris ke

54

Setelah dilakukan tindakan pada pembelajarab siklus I menggunakan

model Numbered Heads Together dalam metode Eksperimen, tabel diatas

menunjukkan masih ada sebagian siswa yang belum mencapai ketuntasan

hasil belajar dengan KKM 70. Dengan jumlah siswa 24 siswa, siswa yang

tuntas 71% atau 17 siswa, dan siswa yang tidak tuntas mencapai 29% atau 7

siswa. Nilai ninimal 50 dan nilai maksimal 95, sedangkan nilai rata-rata 73.

Untuk lebih jelas rincian hasil belajar disajikan dalam bentuk tabel frekuensi

nilai sebagai berikut:

Tabel 4.4

Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas 4 Pada Siklus I

No Rentang Frekuensi Persentase

1. 50 60 2 8%

2. 60 70 5 21%

3. 70 80 6 25%

4. 80 90 9 38%

5. 90 100 2 8%

Jumlah 24 100%

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan

nilai 50 < 60 sebanyak 2 siswa dengan persentase sebesar 8% dari jumlah

seluruh siswa, nilai antara 60 < 70 sebanyak 5 siswa dengan persentase

sebesar 21% dari jumlah seluruh siswa, nilai antara 70 < 80 terdapat 6 siswa

dengan persentase sebesar 25%, nilai antara 80 < 90 sebanyak 9 siswa dengan

persentase 38% dari jumlah seluruh siswa, nilai antara 90 < 100 sebanyak 2

siswa dengan persentase 8% dari jumlah seluruh siswa. Pada rentang nilai

80 < 90 terdapat 9 siswa yang sudah tuntas dengan persentase 38%.

Berdasarkan tabel diatas berikut ini disajikan diagram batang yang dapat

dilihat sebagai berikut:

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...percobaan pertama siswa menarik per, mendekatkan magnet dengan klip buku, menggosokkan penggaris ke rambut lalu mendekatkan penggaris ke

55

Gambar 4.2

Diagram Batang Persentase

Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas 4 Pada Siklus I

b. Hasil Observasi mengajar Guru Siklus I

Pertemuan Pertama

Pada pertemuan pertama, observasi dilakukan oleh ibu Tri Harjanti

S.Pd. dengan mengisi lembar observasi mengajar guru dan belajar siswa yang

sesuai dengan model Numbered Heads Together dalam metode Eksperimen.

Hasil analisis lembar observasi dapat dilihat secara rinci pada tabel sebagai

berikut:

Tabel 4.5

Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus I Pertemuan Pertama

No Aspek yang diamati Jumlah butir

aspek yang

diamati

Hasil observasi

Ya Tidak

1. Pra pembelajaran 2 2 1

2. Kegiatan awal 6 5 2

3. Kegiatan inti 10 7 2

4. Kegiatan akhir 4 3 1

Jumlah 25 19 6

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

50 < 60 80 < 70 70 < 80 80 < 90 90 < 100

8%

21%

25%

38%

8%

Siklus I

Siklus I

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...percobaan pertama siswa menarik per, mendekatkan magnet dengan klip buku, menggosokkan penggaris ke rambut lalu mendekatkan penggaris ke

56

Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil observasi mengajar guru pada

pertemuan pertama, dapat dianalisis bahwa terdapat 4 indikator kegiatan

pembelajaran dan belum semua aspek yang diamati dilaksanakan oleh guru.

Terdapat 20 butir pengamatan yang sudah terlaksana dan 5 butir pengamatan

yang tidak terlaksana dari keseluruhan 25 butir pengamatan. Pada pra

pembelajaran, guru tidak mempersiapkan ruang kelas. Pada kegiatan awal

guru tidak mengajak siswa berdoa dikarenakan guru mengajar tidak pada jam

pertama dan guru tidak mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti

pembelajaran. Pada kegiatan inti guru tidak bertanya kepada siswa mengenai

kaitan dengan materi yang akan disampaikan, guru tidak memberikan

kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan tanggapan.

Pada kegiatan akhir guru tidak memberikan soal evaluasi kepada

siswa. Dari pengamatan kegiatan guru secara umum proses pembelajaran

terlaksana dengan cukup baik sesuai dengan model Numbered Heads

Together dalam metode Eksperimen. Namun masih ada kekurangan beberapa

kegiatan yang belum terlaksana seperti keterangan diatas.

Tabel 4.6

Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan Pertama

No Aspek yang diamati Jumlah butir

aspek yang

diamati

Hasil observasi

Ya Tidak

1. Pra pembelajaran 2 2 0

2. Kegiatan awal 6 5 1

3. Kegiatan inti 10 7 3

4. Kegiatan akhir 4 3 1

Jumlah 22 17 5

Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil observasi belajar siswa pada

pertemuan pertama, dapat dianalisis bahwa terdapat 4 indikator kegiatan

pembelajaran dan belum semua indikator dilaksankan oleh siswa. Terdapat 17

butir pengamatan yang sudah terlaksana dan 5 butir pengamatan yang tidak

terlaksana dari keselurhan 22 butir pengamatan. Pada kegiatan awal, siswa

tidak mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru. Pada

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...percobaan pertama siswa menarik per, mendekatkan magnet dengan klip buku, menggosokkan penggaris ke rambut lalu mendekatkan penggaris ke

57

kegiatan inti siswa tidak menjawab pertanyaan dari guru, siswa tidak ada

yang memberikan tanggapan pada kelompok yang maju, siswa tidak

melakukan percobaan. Pada kegiatan akhir siswa tidak mengerjakan soal

evaluasi.

Dari pengamatan kegiatan siswa secara umum proses pembelajaran

terlaksana dengan cukup beik sesuai dengan model Numbered Heads

Together dalam metode Eksperimen. Namun masih ada kekurangan beberapa

kegiatan yang belum terlaksana seperti keterangan diatas.

Pertemuan kedua

Pada pertemuan kedua, obsevasi masih dilakukan oleh ibu Tri Harjanti

S.Pd. dengan mengisi lembar observasi mengajar guru dan belajar siswa yang

sesuai dengan model Numbered Heads Together dalam metode Eksperimen.

Hasil analisi lembar observasi dapat dilihat secara rinci pada tabel sebagai

berikut:

Tabel 4.7

Hasil Observasi Mengajar Guru Pada Siklus I Pertemuan Kedua

No Aspek yang diamati Jumlah butir

aspek yang

diamati

Hasil observasi

Ya Tidak

1. Pra pembelajaran 2 2 0

2. Kegiatan awal 6 6 1

3. Kegiatan inti 13 11 1

4. Kegiatan akhir 4 4 0

Jumlah 25 23 2

Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil observasi mengajar guru pada

pertemuan kedua, dapat dianalisis bahwa terdapat 4 indikator kegiatan

pembelajaran san belum semua indikator dilaksankan oleh guru. Terdapat 23

butir pengamatan yang sudah terlaksana dan 2 butir pengamatan yang tidak

terlaksana dari keseluruhan 25 butir pengamatan. Pada kegiatan awal guru

tidak menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti guru tidak

bertanya kepada siswa tentang kaitan dengan materi. Dari pengamatan

kegiatan guru secara umum proses pembelajaran terlaksana dengan cukup

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...percobaan pertama siswa menarik per, mendekatkan magnet dengan klip buku, menggosokkan penggaris ke rambut lalu mendekatkan penggaris ke

58

baik sesuai dengan model Numbered Heads Together dalam metode

Eksperimen. Namun masih ada kekurangan beberapa kegiatan yang belum

terlaksana seperti keterangan diatas.

Tabel 4.8

Hasil Observasi Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan Kedua

No Aspek yang diamati Jumlah butir

aspek yang

diamati

Hasil observasi

Ya Tidak

1. Pra pembelajaran 2 2 0

2. Kegiatan awal 6 6 0

3. Kegiatan inti 10 8 2

4. Kegiatan akhir 4 4 0

Jumlah 22 20 2

Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil observasi belajar siswa pada

pertemuan kedua, dapat dianalisis bahwa terdapat 4 indikator kegiatan

pembelajaran dan belum semua indikator dilaksanakan oleh siswa. Terdapat

20 butir pengamatan yang sudah terlaksana dan 2 butir pengamatan yang

tidak terlaksana dari keseluruhan 22 butir pengamatan. Kegiatan inti siswa

tidak menjawab pertanyaan dari guru dan siswa tidak mendengarkan

penjelasan guru tentang langkah-langkah percobaan. Dari pengamatan

kegiatan siswa secara umum proses pembelajaran terlaksana dengan cukup

baik sesuai dengan model Numbered Heads Together dalam metode

Eksperimen. Namun masih ada kekurangan beberapa kegiatan yang belum

terlaksana seperti keterangan diatas.

4.2.4 Refleksi Siklus I

Evaluasi hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil tes pada akhir

pembelajaran siklus I menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan ini

dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas pada pra siklus yang semula 64

meningkat menjadi 72 pada siklus I dan persentase ketuntasan dari pra siklus

yang hanya 42% menjadi 71%. Berdasarkan hasil observasi, penggunaan

model Numbered Heads Together dalam metode Eksperimen guru sudah

berjalan dengan baik, namun ada kegiatan yang tidak terlaksana pada

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...percobaan pertama siswa menarik per, mendekatkan magnet dengan klip buku, menggosokkan penggaris ke rambut lalu mendekatkan penggaris ke

59

pertemuan pertama dan kedua yaitu guru tidak bertanya kepada siswa tentang

kaitan dengan materi. Dalam pembelajaran terdapat beberapa siswa tidak

menjawab pertanyaan dari guru, mereka masih sibuk dengan kegiatannya

masing-masing seperti: berbicara dengan teman sebelahnya, keluar masuk

kelas. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa terutama siswa yang tidak

mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik masih di bawah kriteria

ketuntasan yang telah ditetapkan.

4.2.5 Tindak Lanjut Siklus I

Berdasarkan data hasil belajar siswa, dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar siswa dan persentase ketuntasan sudah ada peningkatan, namun hasil

ini belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu 85%.

Meskipun dalam kegiatan pembelajaran menerapkan model Numbered Heads

Together dalam metode Eksperimen yang digunakan oleh guru sudah berjalan

dengan baik, namun untuk siswa masih terdapat beberapa kekurangan.

Kekurangan yang masih terjadi dalam pembelajaran siklus I akan diperbaiki

pada pelaksanaan pembelajaran siklus II, dan untuk kelebihan yang ada akan

dipertahankan.

4.3 Deskripsi Siklus II

Setelah melakukan analisis, evaluasi dan refleksi hingga diperoleh

data dari hasil pembelajaran siklus I menggunakan penerapan pembelajaran

dengan model Numbered Heads Together dalam metode Eksperimen, maka

dilakukan penelitian tindak lanjut dengan melakukan perencanaan penelitian

siklus II. Pada siklus II diuraikan tentang tahap perencanaan, pelaksanaan

tindakan dan observasi, hasil tindakan dan observasi, refleksi, dan tindak

lanjut. Kegiatan pembelajaran pada siklus II ini dibagi menjadi 2 kali

pertemuan, pertemuan pertama alokasi waktu 2x35 menit, dan pertemuan

kedua alokasi waktu 2x35 menit.

4.3.1 Perencanaan Tindakan Siklus II

Tahap perencanaan siklus II diawali dengan penyusunan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan standar kompetensi (SK)

7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan atau bentuk suatu benda dan

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...percobaan pertama siswa menarik per, mendekatkan magnet dengan klip buku, menggosokkan penggaris ke rambut lalu mendekatkan penggaris ke

60

kompetensi dasar (KD) 7.2 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya

(dorong dan tarik) dapat mengubah bentuk suatu benda. Perencanaan

pembelajaran pada siklus II ini sebagai penyempurnaan dan tindak lanjut.

Berdasarkan SK dan KD dalam kegiatan pembelajaran dapat ditentukan

model yang akan dilakukan model Numbered Heads Together dalam metode

Eksperimen, media yang digunakan, menyediakan lembar evaluasi hasil

belajar, dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Observer/pengamat

dilakukan oleh guru kelas 4 dan pebeliti berperan sebagai pengjar.

4.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus II

Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan alokasi

waktu 2x35 menit setiap pertemuan pada hari Jum’at dan Sabtu, tanggal 26-

27 Mei 2017. Pada pelaksanaannya, tindakan ini dilakukan oleh peneliti

sebagai guru yang mengajar di kelas dengan berpedoman pada Rencana

Pelaksanaan Pembelajran (RPP) yang telah dibuat sebelumnya oleh peneliti

dengan menggunakan model Numbered Heads Together dalam metode

Eksperimen.

Pertemuan Pertama

Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan pertama ini dilakukan

pada hari Jumat, 26 Mei 2017 pada pukul 07.00. Pada kegiatan awal guru

memberikan salam dan siswa menjawab salam, guru meminta siswa “siapa

yang mau meyiapkan doa” ketua kelas angkat tangan dan menyiapkan doa,

guru mengabsen kehadiran siswa, mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti

pembelajaran dan siswa menjawab “siap bu”, peneliti melakukan apersepsi

dengan mengajak siswa bernyanyi dan siswa sangat semangat, guru

menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu melalui kegiatan percobaan siswa

dapat mengetahui bahwa gaya dapat mengubah bentuk benda, melalui diskusi

kelompok siswa dapat menyebutkan contoh-contoh gaya mengubah bentuk

benda. Pada kegiatan inti guru bertanya kepada siswa “Pernahkah kalian

bermain karet pentil?”, “Bagaimana bentuknya setelah ditarik apakah sama

dengan bentuk semula?”. Siswa menjawab pertanyaan “pernah bu, karet

pentil seperti karet bu”, kembali semula bu”. Dari jawaban siswa guru

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...percobaan pertama siswa menarik per, mendekatkan magnet dengan klip buku, menggosokkan penggaris ke rambut lalu mendekatkan penggaris ke

61

menjelaskan tentang gaya dapat mengubah bentuk benda dam contoh gaya

mengubah bentuk benda.

Guru bertanya kepada siswa “anak-anak dari penjelasan materi yang

ibu sampaikan apakah sudah jelas?”, siswa menjawab “sudah bu”.

Selanjutnya guru membagi siswa menjadi 4 kelompok yang masing-masing

anggota ada 6 orang, siswa mengambil kertas warna dan yang mendapatka

warna sama menjadi satu kelompok. Guru membagikan nomor kepala, setiap

kelompok mendapatkan nomor yang berbeda sebagai identitas dalam

kelompok, guru meminta siswa untuk memakai nomor yang sudah dibagikan.

Ada siswa ketika memakai nomor tidak bisa, dan ada juga nomor yang

dipakai nomornya menghadap dibelakang kepala. Guru memakaikan nomor

kepala siswa yang tidak bisa memakai dan meminta siswa untuk memakai

nomor kepala dengan benar. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai

langkah-langkah percobaan, dan setelah selesai menjelaskan materi guru

bertanya “anak-anak dari penjelasan ibu, apakah kalian sudah jelas?”, siswa

menjawab “sudah paham bu”. Guru membagi lembar percobaan pada setiap

kelompok, guru membagikan alat dan bahan seperti: gelas, plastik, tisu,

kapas, pulpen, karet gelang, balon, spon busa, botol plastik, kerekan bendera

pada masing-masing kelompok, setiap kelompok melakukan percobaan yaitu

menarik kapas, plastik yang ditiup, gelas kaca yang dijatuhkan, tisu yang

ditarik, pulpen yang dijatuhkan, kemudian mereka menggolongkan masuk

pada benda berubah atau tidak berubah lalu mereka membuat kesimpukan.

Dilanjutkan dengan percobaan kedua siswa mengerek benda yang ada

disekolah, balon yang ditiup, spon busa yang ditekan, karet gelang yang

ditarik dan botol plastik yang ditekan, setelah itu mereka menggolongkan

masuk ke tarikan atau dorongan kemudian membuat kesimpulan. Guru

menjadi fasilitator saat percobaan berlangsung dan mengawasi pekerjaan

siswa, ketika melakukan percobaan masih ada siswa yang main-main dengan

alat dan bahan percobaan serta ada siswa yang memecahkan gelas karena

siswa tersebut ramai dalam kelompok, untung tidak ada siswa yang terkena

pecahan gelas. Guru langsung membersihkan pecahan gelas dan memberitahu

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...percobaan pertama siswa menarik per, mendekatkan magnet dengan klip buku, menggosokkan penggaris ke rambut lalu mendekatkan penggaris ke

62

kepada siswa ketika percobaan agar tidak ramai dan dilakukan dengan

sungguh-sungguh. Setiap kelompok mendiskusikan jawaban dan memastikan

anggota kelompoknya dapat mengerjakan/mengetahuinya.

Guru memanggil beberapa nomor dan nomor yang dipanggil

mempersentasikan hasil diskusi, guru meminta kelompok lain memberikan

tanggapan, kelompok lain ada yang memberikan tanggapan tentang presentasi

yang disampaikan. Setelah semua siswa selesai mempersentasikan hasil

diskusi guru membagikan hadiah kepada setiap kelompok dan guru meminta

perwakilan setiap kelompok untuk maju menerima hadiah, siswa sangat

senang dan berebut ketika hadiah sudah dibagikan. Guru meminta siswa agar

hadiahnya dibagi setiap anak dalam tim kelompoknya dan membukanya

setelah selesai kegiatan pembelajaran. Pada kegiatan akhir guru dan siswa

menyimpulkan materi bersama-sama, “anak-anak hari ini kita sudah belajar

apa saja?” siswa dan guru menjawab bersama, “gaya dapat mengubah bentuk

benda dan menyebutkan contoh gaya mengubah bentuk benda”. Guru

memberikan penguatan serta pelurusan kesalahan yang terjadi pada saat

percobaan. Guru meminta siswa untuk belajar materi selanjutnya dirumah dan

guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.

Refleksi pertemuan pertama

Pada refleksi pertemuan pertama dilakukan oleh guru kelas dan

peneliti, tugas guru kelas sebagai observer ketika peneliti melakukan kegiatan

mengajar. Pada kegiatan mengajar peneliti menyiapkan lembar observasi

yang dinilai oleh guru kelas sesuai dengan langkah-langkah RPP, lembar

observasi yang telah dinilai oleh guru kelas digunakan oleh peneliti untuk

memperbaiki kegiatan yang belum dilakukan sesuai dengan langkah-langkah

dalam RPP dengan mengacu pada lembar observasi siklus I.

Pertemuan kedua

Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua siklus II ini

dilaksanakan pada hari Sbtu, 27 Mei 2017 pada pukul 07.00. Guru mengawali

pembelajaran dengan mengucapkan salam dan siswa menjawab salam dari

guru, guru meminta siswa untuk meyiapkan doa, mengabsen kehadiran siswa

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...percobaan pertama siswa menarik per, mendekatkan magnet dengan klip buku, menggosokkan penggaris ke rambut lalu mendekatkan penggaris ke

63

dengan menyebut nama siswa satu persatu, mengecek kesiapan siswa, guru

melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa “Pernahkan kalian

melihat lilin yang menyala anak-anak?” “Apakah lilin tersebut mengalami

perubahan bentuk?”, siswa menjawab pertanyaan dari guru “pernah bu”,iya

lama-kelamaan akan habis lilinnya”, guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yaitu melalui kegiatan percobaan siswa dapat membuktikan

bahwa gaya mengubah bentuk benda, melalui kegiatan percobaan siswa dapat

menyebutkan nama gaya pada suatu kegiatan.

Pada kegiatan inti guru bertanya lagi kepada siswa “Anak-anak

siapakah yang sudah pernah bermain plastisin?”, siswa menjawab pertanyaan

dari guru “plastisin itu apa bu?” guru memperlihatkan platisin itu apa dan

menjelaskan”. Dari jawaban siswa guru menjelaskan plastisin dapat

mengubah bentuk. Selanjutnya guru membagi siswa menjadi 4 kelompok

yang masing-masing anggota ada 6 orang, siswa mengambil kertas warna dan

yang mendapatka warna sama menjadi satu kelompok. Guru membagi nomor

kepala, setiap kelompok mendapatkan nomor yang berbeda sebagai identitas

dalam kelompok, ketika dibagikan siswa langsung memakai nomor kepala.

Siswa menyimak penjelasan guru mengenai langkah-langkah percobaan, guru

membagi lembar percobaan pada setiap kelompok, guru membagikan alat dan

bahan seperti: palstisin pada masing-masing kelompok, “siswa bertanya bu

nanti plastisinnya dibuat bentuk apa?” guru menjawab “nanti kalian buat

sesuai dengan gambar yang sudah tertera dilembar percobaan”. Setiap

kelompok melakukan percobaan yaitu melakukan percobaan sesuai dengan

gambar antara lain tekan, dorong atau tarik plastisin sehingga berbentuk yang

kamu inginkan, perlihatkan hasilnya kepada teman sekelasmu. Siswa

menjawab pertanyaan yaitu berubakah setelah plastisin ditekan atau ditarik,

apakah yang menyebabkan demikian? Kemudian siswa membuat kesimpulan.

Guru menjadi fasilitator saat percobaan berlangsung dan mengawasi

pekerjaan siswa, ketika percobaan berlangsung ada siswa yang minta plastisin

lagi karena plastisinnya jatuh dan terlindas dengan sepatu, setiap kelompok

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...percobaan pertama siswa menarik per, mendekatkan magnet dengan klip buku, menggosokkan penggaris ke rambut lalu mendekatkan penggaris ke

64

mendiskusikan jawaban dan memastikan anggota kelompoknya dapat

mengerjakan/mengetahuinya.

Guru memanggil beberapa nomor dan nomor yang dipanggil

mempersentasikan hasil diskusi, guru meminta kelompok lain memberikan

tanggapan, dan kelompok lain tidak ada yang memberikan tanggapan dari

hasil presentasi. Setelah semua siswa selesai mempersentasikan hasil diskusi

guru membagikan hadiah kepada setiap kelompok dan guru meminta

perwakilan setiap kelompok untuk maju menerima hadiah, siswa sangat

senang dan berebut ketika hadiah sudah dibagikan. Guru meminta siswa agar

hadiahnya dibagi setiap anak dalam tim kelompoknya dan membukanya

setelah selesai kegiatan pembelajaran. Guru memberikan penguatan serta

pelurusan kesalahan yang terjadi pada saat percobaan. Pada kegiatan akhir

guru dan siswa menyimpulkan materi bersama-sama, “anak-anak hari ini kita

sudah belajar apa saja?” siswa dan guru menjawab bersama “belajar tentang

membuktikan bahwa gaya mengubah bentuk benda. Kemudian siswa

mengerjakan lembar soal evaluasi, siswa mengerjakan dengan sungguh-

sungguh. Setelah siswa menyelesaikan soal evaluasi guru membagikan sanck

ke masing-masing siswa dan ada siswa yang paling nakal dikelas mengambil

snack yang mau dibagikan ke siswa lain, akhirnya guru mencari snack lain.

Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam dan berterimakasih kepada guru

kelas 4 dan siswa kelas 4.

Refleksi pertemuan kedua

Pada refleksi pertemuan kedua dilakukan oleh guru kelas dan peneliti,

tugas guru kelas sebagai observer ketika peneliti melakukan kegiatan

mengajar. Pada kegiatan mengajar peneliti menyiapkan lembar observasi

yang dinilai oleh guru kelas sesuai dengan langkah-langkah RPP, lembar

observasi yang telah dinilai oleh guru kelas pada siklus I dan pertemuan II

pada pertemuan pertama digunakan oleh peneliti sebagai acuan untuk

memperbaiki pada siklus II pertemuan kedua.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...percobaan pertama siswa menarik per, mendekatkan magnet dengan klip buku, menggosokkan penggaris ke rambut lalu mendekatkan penggaris ke

65

4.3.3 Hasil Tindakan dan Observasi Siklus II

Hasil tindakan dan observasi siklus II dapat dilihat berdasarkan hasil

belajar dan hasil observasi mengajar guru serta hasil observasi belajar siswa

selama pembelajaran IPA dengan model Numbered Heads Together dalam

metode Eksperimen. Adapun hasil belajar siswa dan hasil observasi terhadap

aktivitas guru dan siswa pada siklus II sebagai betikut:

a. Hasil Tindakan Siklus II

Hasil belajar siswa diperoleh melalui nilai soal tes evaluasi yang

dikerjakan siswa pada siklus II pertemuan kedua. Soal evaluasi berjumlah 20

butir soal dengan berbetuk pilihan ganda. Terlihat bahwa nilai hasil belajar

siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA siklus II menunjukkan msaih ada

beberapa siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM < 70. Dari 24 siswa

terdapat 2 siswa yang memperoleh nilai < 70 dan 22 siswa memperoleh nilai

≥ 70. Berikut ini akan dijabarkan dalam tabel ketuntasan hasil belajar siswa

kelas 4 pada silus II sebagai berikut:

Tabel 4.9

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 4 Pada Siklus II

No KKM Keterangan Frekuensi Persentase (%)

1. ≥ 70 Tuntas 22 92%

2. < 70 Belum tuntas 2 8%

Niai minimal 65

Nilai maksimal 100

Rata-rata 81

Setelah dilakukan tindakan pada pembelajaran siklus II menggunakan model

Numbered Heads Together dalam metode Eksperimen, tabel diatas

menunjukkan peningkatan tingkat ketuntasan hasil belajar siswa kelas 4 pada

siklus II dengan KKM 70. Dengan jumlah siswa 24 siswa, siswa yang tuntas

92% atau 22 siswa, dan siswa yang tidak tuntas mencapai 8% atau 2 siswa.

Nilai minimal 60, nilai maksimal 100, sedangkan nilai rata-rata 81. Untuk

lebih jelas rincian hasil belajar disajikan dalam bentuk tabel frekuensi nilai

sebagai berikut:

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...percobaan pertama siswa menarik per, mendekatkan magnet dengan klip buku, menggosokkan penggaris ke rambut lalu mendekatkan penggaris ke

66

Tabel 4.10

Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas 4 Siklus II

No Rentang Frekuensi Persentase

1. 60 < 70 2 8%

2. 70 < 80 6 25%

3. 80 < 90 9 38%

4. 90 < 100 7 29%

Jumlah 24 100%

Berdasarkan tabel 4.10 diatas nilai IPA siklus II dapat diketahui

bahwa siswa yang mendapatkan nilai pada rentan 60 < 70 sebanyak 2 siswa

dengan persentase 8% dari jumlah seluruh siswa, nilai diantara 70 < 80

sebanyak 6 siswa dengan persentase 25% dari jumlah seluruh siswa, nilai

diantara 80 < 90 sebanyak 9 siswa dengan persentase 38% dari jumlah

seluruh siswa, nilai diantara 90 < 100 sebanyak 7 siswa dengan persentase

29% dari jumlah seluruh siswa. Pada rentang nilai 80 < 90 terdapat 9 siswa

yang sudah tuntas dengan persentase 38%. Berdasarkan tabel diatas berikut

diasajikan diagram batang yang akan dilihat sebagai berikut:

Gambar 4.3

Diagram Batang Persentase

Nilai Hasil Belajar Kelas 4 Pada Siklus II

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

60 < 70 70 < 80 80 < 90 90 < 100

8%

25%

38%

29%

Siklus II

Siklus II

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...percobaan pertama siswa menarik per, mendekatkan magnet dengan klip buku, menggosokkan penggaris ke rambut lalu mendekatkan penggaris ke

67

b. Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus I

Pertemuan Pertama

Pada pertemuan pertama, observasi dilakukan oleh ibu Tri Harjanti

S.Pd. dengan mengisi lembar observasi mengajar guru dan belajar siswa yang

sesuai dengan model Numbered Heads Together dalam metode Eksperimen.

Hasil analisis lembar observasi dapat dilihat secara rinci pada tabel sebagai

berikut:

Tabel 4.11

Hasil Observasi Mengajar Guru Pada Siklus II Pertemuan Pertama

No Aspek yang diamati Jumlah butir

aspek yang

diamati

Hasil observasi

Ya Tidak

1. Pra pembelajaran 2 2 0

2. Kegiatan awal 6 6 1

3. Kegiatan inti 13 11 0

4. Kegiatan akhir 4 4 1

Jumlah 25 23 2

Berdasarkan tabel diatas mengani hasil observasi mengajar guru pada

pertemuan pertama, dapat dianalisis bahawa terdapat 4 indikator kegiatan

pembelajaran dan belum semua indikator dilaksanakan oleh guru. Terdapat

23 butir pengamatan yang sudah terlaksana dan 2 butir pengamatan yang

tidak terlaksana dari kesuluruhan 25 butir pengamatan. Pada kegiatan awal

pembelajaran guru tidak memeriksa kehadiran siswa.

Pada kegiatan akhir guru tidak memberikan soal evaluasi. Dari

pengamatan kagiatan guru secara umum proses pembelajaran terlaksana

dengan baik sesuai dengan model Numbered Heads Together dalam metode

Eksperimen. Namun masih ada kekurangan beberapa kegiatan yang belum

terlaksana seperti keterangan diatas.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...percobaan pertama siswa menarik per, mendekatkan magnet dengan klip buku, menggosokkan penggaris ke rambut lalu mendekatkan penggaris ke

68

Tabel 4.12

Hasil Observasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan Pertama

No Aspek yang diamati Jumlah butir

aspek yang

diamati

Hasil observasi

Ya Tidak

1. Pra pembelajaran 2 1 1

2. Kegiatan awal 6 6 0

3. Kegiatan inti 10 10 0

4. Kegiatan akhir 4 3 1

Jumlah 22 20 2

Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil observasi belajar siswa pada

pertemuan pertama, dapat dianalisis nahwa terdapat 4 indikator kegiatan

pembelajaran dan belum semua indikator dilaksanakan oleh guru. Terdapat

20 butir pengamatan yang sudah terlaksana dan 2 butir pengamatan yang

tidak terlaksana dari keseluruhan 22 butir pengamatan. Pada pra

pembelajaran, siswa tidak mempersiapkan alat tulis. Pada kegiatan akhir

siswa tidak mengerjakan soal evaluasi. Dari pengamatan kegiatan siswa

secara umum proses pembelajaran terlaksana dengan baik sesuai dengan

model Numbered Heads Together dalam metode Eksperimen. Namun masih

ada kekurangan beberapa kegiatan yang belum terlaksana seperti keterangan

diatas.

Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua, observasi masih dilakukan oleh ibu Tri

Harjanti S.Pd. dengan mengisi lembar observasi mengajar guru dan belajar

siswa yang sesuai dengan model Numbered Heads Together dalam metode

Eksperimen. Hasil analisis lembar observasi dapat dilihat secara rinci pada

tabel sebagai berikut:

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...percobaan pertama siswa menarik per, mendekatkan magnet dengan klip buku, menggosokkan penggaris ke rambut lalu mendekatkan penggaris ke

69

Tabel 4.13

Hasil Observasi Mengajar Guru Pada Siklus II Pertemuan Kedua

No Aspek yang diamati Jumlah butir

aspek yang

diamati

Hasil observasi

Ya Tidak

1. Pra pembelajaran 2 2 0

2. Kegiatan awal 6 6 0

3. Kegiatan inti 13 13 0

4. Kegiatan akhir 4 4 0

Jumlah 25 25 0

Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil observasi mengajar guru pada

pertemuan kedua, dapat dianalisis bahwa terdapat 4 indikator kegiatan

pembelajaran semua kegiatan yang telah direncanakan sudah berhasil

diterapkan kedalam proses pembelajaran. Kekurangan yang ada pada

pertemuan I siklus II sudah diperbaiki pada pertemuan II diantaranya guru

menjelaskan langkah-langkah percobaan yang akan dilakukan dan guru

memberikan tes soal evaluasi kepada siswa. Dari pengamatan kegiatan guru

secara umum proses pembelajaran terlaksana dengan baik sesuai dengan

model Numbered Heads Together dalam metode Eksperimen.

Tabel 4.14

Hasil Observasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan Kedua

No Aspek yang diamati Jumlah butir

aspek yang

diamati

Hasil observasi

Ya Tidak

1. Pra pembelajaran 2 2 0

2. Kegiatan awal 6 6 0

3. Kegiatan inti 10 10 0

4. Kegiatan akhir 4 4 0

Jumlah 22 22 0

Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil observasi belajar siswa pada

pertemuan kedua, dapat dianalisis bahwa terdapat 4 indikator kegiatan

pembelajaran. Siswa sudah melakukan kegiatan dengan baik dan siswa sudah

mengalami peningkatan dalam melakukan kegiatan. Pada pra kegiatan siswa

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...percobaan pertama siswa menarik per, mendekatkan magnet dengan klip buku, menggosokkan penggaris ke rambut lalu mendekatkan penggaris ke

70

sudah mempersiapkan perlengkapan pembelajaran. Pada kegiatan awal siswa

mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru. Pada kegiatan

inti siswa menjawab pertanyaan dari guru, siswa lebih aktif dalam kelompok

saat diskusi, saat kegiatan percobaan siswa melakukan percobaan, siswa

menanggapi kelompok yang maju mempersentasikan hasil diskusi. Pada akhir

pembelajaran siswa mengerjakan soal evaluasi dengan baik dan sungguh-

sungguh.

4.3.4 Refleksi Siklus II

a. Hasil Belajar Siswa

Evaluasi hasil belajar siswa yng diperoleh dari hasil tes pada akhir

pembelajaran siklus II menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan ini

dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas pada siklus I yang semula 73 meningkat

menjadi 81 pada siklus II dan persentase ketuntasan dari siklus I yang hanya

71% menjadi 92%.

b. Hasil Observasi Kegiatan Guru dan Siswa Menggunakan Model

Numbered Heads Together dalam Metode Eksperimen

Berdasarkan hasil observasi, penggunaan model Numbered Heads

Together dalam metode Eksperimen oleh guru sudah berjalan dengan baik.

Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa yang meningkat, dan siswa mudah

dalam memahami pembelajaran.

4.3.5 Tindak Lanjut Siklus II

Dilihat dari observasi, guru telah memperbaiki kekurangan yang

terdapat pada siklus I dalam pelaksanaan siklus II ini, sehingga hasil belajar

siswa dapat mencapai persentase ketuntasan yang telah ditetapkan yaitu 85%.

Pada siklus II persentase ketuntasan sudah mencapai 92%, dari 24 siswa yang

tuntas 22 siswa sedangkan yang tidak tuntas 2 siswa. Dengan demikian

penelitian ini dikatakan telah berhasil karena persentase ketuntasan lebih dari

85%. Dikarenakan target indikator kerja telah tercapai pada siklus II, maka

penelitian ini hanya dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II.

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...percobaan pertama siswa menarik per, mendekatkan magnet dengan klip buku, menggosokkan penggaris ke rambut lalu mendekatkan penggaris ke

71

4.4 Hasil Analisis Data

Analisis data akan diuraikan melalui perbandingan rata-rata hasil

belajar siswa kelas 4 SD Negeri Kadirejo 02 pada pra siklus, siklus I, dan

siklus II. Dengan perbandingan yang dilakukan, dapat diketahui perbedaan

dan peningkatan yang ditentukan. Perbandingan persentase ketuntasan hasil

belajar IPA dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.15

Perbandingan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA

Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

No Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II

Jumlah

Siswa

Persen

(%)

Jumlah

Siswa

Persen

(%)

Jumlah

Siswa

Persen

(%)

1 Tuntas 10 42% 17 71% 22 92%

2 Tidak Tuntas 14 58% 7 29% 2 8%

Jumlah 24 100% 24 100% 24 100%

Sesuai tabel perbandingan ketuntasan hasil belajar IPA, terdapat peningkatan

hasil belajar pra siklus, siklus I, dan siklus II. Pra siklus hanya 8 siswa yang

tuntas mencapai KKM dengan persentase (33%) sementara untuk siswa yang

tidak tuntas berjumlah 16 siswa (67%). Siklus I terdapat 17 siswa tuntas

(71%) dan 7 siswa tidak tuntas (29%). Indikator keberhasilan ketuntasan

belum tercapai pada siklus I, oleh karena itu perlu diadakan perbaikan pada

siklus II. Siklus II telah terlaksana dan didapat 22 siswa (92%) mencapai

ketuntasan hasil belajar, namun masih terdapat 2 siswa (8%) yang belum

tuntas. Dengan demikian dari setiap tindakan mengalami peningkatan

ketuntasan hasil belajar siswa. Perbandingan persentase ketuntasan hasil

belajar IPA pada pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat digambarkan dala

diagram sebagai berikut:

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...percobaan pertama siswa menarik per, mendekatkan magnet dengan klip buku, menggosokkan penggaris ke rambut lalu mendekatkan penggaris ke

72

Gambar 4.4

Diagram Batang Perbandingan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA

Pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Selain ketuntsan belajar yang meningkat, nilai rata-rata hasil belajar siswa

juga mnegalami peningkatan. Perbandingan persentase nilai rata-rata hasil

belajar IPA dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.16

Perbandingan Nilai Rata-rata Hasil Belajar IPA

Pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Hasil Tindakan Pra Siklus Siklus I Siklus II

Nilai Rata-rata

Hasil Belajar IPA

64 73 81

Dari tabel diatas terdapat peningkatan nilai rata-rata hasil belajar

siswa pada pra siklus, siklus I, dan siklus II. Pra siklus dengan nilai rata-rata

64, kemudian setelah tindakan pada siklus I menjadi 73 dan sesudah

dilakukan perbaikan pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar IPA meningkat

menjadi 81. Hal ini membuktikan bahwa penerapan model Numbered Heads

Together dalam metode Eksperimen dalam pembelajaran dapat mengurangi

jumlah siswa yang tidak mencapai ketuntasan. Selain itu model Numbered

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Pra Siklus Siklus I Siklus II

33%

71%

92%

67%

29%

8%

tuntas

tidak tuntas

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...percobaan pertama siswa menarik per, mendekatkan magnet dengan klip buku, menggosokkan penggaris ke rambut lalu mendekatkan penggaris ke

73

Heads Together dalam metode Eksperimen juga dapat meningkatkan hasil

belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Kadirejo 02 sebesar 92%.

4.5 Pembahasan

Numbered Heads Together menurut Zuhdi (2011:64) adalah suatu

model pembelajaran kooperatif dimana siswa diberi nomor kemudian dibuat

suatu kelompok, lalu secara acak guru memanggil nomor dari siswa. Metode

Eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik, baik

perorangan atau kelompok untuk dilatih melakukan suatu proses atau

percobaan (Asmani, 2011:34).

Model pembelajaran Numbered Heads Together adalah model

pembelajaran yang tiap-tiap siswa memiliki tanggung jawab kepada guru dan

teman sekelas untuk berbagi gagasan dan jawaban. Unsur yang menuntun

siswa untuk bertanggung jawab di sini adalah dengan adanya penaggilan

nomor oleh guru secara acak sehingga siswa harus aktif dalam kelompok dan

mengetahui jawaban. Melalui pembelajaran kooperatif ini, siswa pandai dan

kurang pandai dapat saling berinteraksi dan metode Eksperimen merupakan

suatu metode yang digunakan untuk menyajikan bahan pelajaran dimana

siswa baik secara perorangan maupun kelompok dilatih untuk melakukan

percobaan serta dapat menarik kesimpulan dari percobaan yang dilakukannya.

Hasil belajar adalah sebuah perubahan perilaku dari peserta didik,

seperti yang diungkapkan oleh Woordworth (dalam Abdul Masjid 2014:28)

hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku sebaai akibat dari proses

belajar. Perolehan hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus I dan siklus II.

Indikator keberhasil yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah 85% dari

seluruh jumlah siswa mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 70. Dapat

dilihat hasil belajar pra siklus siswa yang tuntas sebanyak 8 siswa dengan

persentase 33% dan yang belum tuntas 16 siswa dengan persentase 67%,

siklus I yang tuntas 17 siswa dengan persentase 71% dan tidak tuntas 7 siswa

dengan persentase 29%, siklus II sisya yang tuntas 22 siswa dengan

persentase 92% dan yang belum tuntas 2 siswa dengan persentase 8%. Untuk

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...percobaan pertama siswa menarik per, mendekatkan magnet dengan klip buku, menggosokkan penggaris ke rambut lalu mendekatkan penggaris ke

74

nilai rata-rata pada pra siklus 64, siklus I menjadi 73, kemudian siklus II

meningkat menjadi 81.

Penelitian yang dilakukan oleh Crecentia 2013 di SDN Ngajaran 03

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, hasil belajar siswa yang diperoleh

pada pra siklus dapat diketahui bahwa jumlah 11 siswa tuntas dengan

persentase 52,38% dan 10 siswa tidak tuntas dengan persentase 47,62%

sedangkan rata-rata 67,28. Pada siklus I dapat diketahui bahwa 17 siswa

tuntas dengan persentase 81% dan 4 siswa tidak tuntas dengan persentase

19%, rata-rata 77,90. Pada siklus II dapat diketahui bahwa 20 siswa tuntas

dengan persentase 95,2% dan 1 siswa tidak tuntas dengan persentase 4,8%

sedangkan rata-rata 95,2. Penelitian sebelumnya juga sejalan dengan yang

telah dilakukan oleh Maria Nur Afwidah 2013 di SDN Plumutan Kecamatan

Bancak Kabupaten Semarang, hasil belajar siswa yang diperoleh dengan

KKM yaitu 70 pada pra siklus dapat diketahui 16 siswa tidak tuntas dengan

persentase 67,3% dan 8 siswa tuntas dengan persentase 33,7% sedangkan

rata-rata 63,12. Pada siklus I dapat diketahui 16 siswa tuntas dengan

persentase 66,7% dan 8 siswa tidak tuntas dengan persentase 33,3%

sedangkan rata-rata 73,54. Pada siklus II dapat diketahui 23 siswa tuntas

dengan persentase 95,8% dan 1 siswa yang tidak tuntas dengan persentase

4,2% sedangkan rata-rata 81