bab iv hasil penelitian dan...

22
43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Persiapan Penelitian Tanggal 5 Februari 2014, peneliti mengurus surat permohonan ijin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang ditunjukan kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Dukuhseti di Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati. Kemudian pada tanggal 13 Februari 2014 peneliti menyerahkan surat tersebut kepada pihak sekolah SMP Negeri 1 Dukuhseti dan tanggal 22 Februari Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Dukuhseti memberikan ijin penelitian pada peneliti. 1.2 Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMP Negeri 1 Dukuhseti merupakan salah satu SMP Negeri yang berada di Desa, tepatnya terletak di Jl. Tayu-Puncel Km.07. Berdasarkan data tahun 2013/2014 SMP Negeri 1 Dukuhseti memiliki ± 400 siswa. Sarana dan prasarana yang dimiliki SMP Negeri 1 Dukuhseti adalah 15 ruang kelas, 1 laboratorium komputer, laboratorium IPA, multimedia, perpustakaan, lapangan olahraga, ruang UKS, kantin, mushola.

Upload: phamhanh

Post on 05-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4842/5/T1_132010015_BAB I… · Tabel 4.1 Data Komunikasi ... Layanan) bimbingan kelompok, naskah drama

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1.1 Persiapan Penelitian

Tanggal 5 Februari 2014, peneliti mengurus surat permohonan ijin

penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang

ditunjukan kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Dukuhseti di

Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati. Kemudian pada tanggal 13

Februari 2014 peneliti menyerahkan surat tersebut kepada pihak sekolah

SMP Negeri 1 Dukuhseti dan tanggal 22 Februari Kepala Sekolah SMP

Negeri 1 Dukuhseti memberikan ijin penelitian pada peneliti.

1.2 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

SMP Negeri 1 Dukuhseti merupakan salah satu SMP Negeri yang

berada di Desa, tepatnya terletak di Jl. Tayu-Puncel Km.07. Berdasarkan

data tahun 2013/2014 SMP Negeri 1 Dukuhseti memiliki ± 400 siswa.

Sarana dan prasarana yang dimiliki SMP Negeri 1 Dukuhseti adalah 15

ruang kelas, 1 laboratorium komputer, laboratorium IPA, multimedia,

perpustakaan, lapangan olahraga, ruang UKS, kantin, mushola.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4842/5/T1_132010015_BAB I… · Tabel 4.1 Data Komunikasi ... Layanan) bimbingan kelompok, naskah drama

44

1.3 Gambaran Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini dari kelompok eksperimen dapat dijelaskan

sebagai berikut:

Tabel 4.1

Data Komunikasi Antarpribadi Siswa Kelas VII C SMP Negeri 1

Dukuhseti Pati

Interval Kategori Pre-test eksperimen

Frekuensi Prosentase

41 – 65 Sangat rendah 4 50 %

66 – 91 Rendah 4 50 %

92 – 117 Sedang - -

118 – 143 Tinggi - -

144 – 164 Sangat tinggi - -

Total 8 100 %

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII C SMP Negeri 1

Dukuhseti yang berjumlah 21 siswa. Dari hasil Pretest terdapat 8 siswa

yang masuk kategori sangat rendah dan rendah yang dibagi menjadi 2

kelompok, yaitu kelompok eksperimen 4 siswa dan kelompok kontrol 4

siswa yang dipilih secara random.

1.4 Pengumpulan Data dan Pelaksanaan Penelitian

Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan dua

kali yaitu Pretest dan Post-test. Pretest dilaksanakan pada tanggal 24

Februari 2014 pada siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Dukuhseti sebelum

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4842/5/T1_132010015_BAB I… · Tabel 4.1 Data Komunikasi ... Layanan) bimbingan kelompok, naskah drama

45

layanan bimbingan kelompok diberikan, dengan menyebarkan skala

sikap komunikasi antarpribadi dengan jumlah 41 item. Setelah Pretest

dilaksanakan treatment pada kelompok eksperimen dilaksanakan pada

tanggal 25 Februari 2014 sampai dengan 6 Maret 2014, adapun

pelaksanaan treatment layanan bimbingan kelompok sebagai berikut:

1. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Selasa, 25 Februari 2014

Topik pada pertemuan pertama adalah kepercayaan diri.

Tujuan dari topik pertemuan pertama ini adalah untuk membantu

siswa lebih mengenal dirinya dan bisa mengembangkan potensi

yang siswa miliki, sehingga siswa merasa percaya diri dengan apa

yang siswa miliki dan dapat berinteraksi dengan sekitarnya dengan

baik. Dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok ini,

terdapat langkah yang dilakukan oleh peneliti yaitu:

a. Tahap awal

Pada tahap ini peneliti menyiapkan SATLAN (Satuan

Layanan) bimbingan kelompok, naskah drama yang akan

diperagakan.

b. Tahap pelaksanaan kegiatan

Pertemuan pertama dilakukan pada hari Selasa, 25

Februari 2014 bertempat di ruang BK. Pertemuan ini diawali

dengan rapport serta attending kepada siswa untuk

mengkondisikan suasana kelompok sehingga siswa siap

mengikuti kegiatan bimbingan kelompok. Kemudian peneliti

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4842/5/T1_132010015_BAB I… · Tabel 4.1 Data Komunikasi ... Layanan) bimbingan kelompok, naskah drama

46

menjelaskan pengertian, tujuan, asas-asas serta mekanisme

pelaksanaan bimbingan kelompok. Memasuki kegiatan inti,

peneliti menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu

bermain drama dengan topik kepercayaan diri. Setelah

permainan drama selesai, peneliti bertanya jawab mengenai

makna-makna apa saja yang terkandung dalam cerita tersebut

dan sedikit memberikan materi. Selama proses tanya jawab

berlangsung masih sedikit pasif dan kurang antusias. Mungkin

mereka masing asing dengan kegiatan bimbingan kelompok

sehingga mereka masih kurang bisa terbuka saat kegiatan

berlangsung.

c. Observasi kegiatan

Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti

selama kegiatan bimbingan kelompok berlangsung terlihat

bahwa siswa kurang antusias mengikuti kegiatan, siswa sedikit

pasif dan malu-malu berpartisipasi mengikuti kegiatan dan

suasana dalam bimbingan kelompok masih sedikit kaku. Siswa

juga masih belum dapat terbuka, saat di tanya siswa masih

diam dan malu-malu.

d. Hasil evaluasi

Sebagai evaluasi peneliti mengadakan evaluasi proses

yaitu dengan mengobservasi proses layanan bimbingan

kelompok pada pertemuan pertama. Kemudian peneliti

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4842/5/T1_132010015_BAB I… · Tabel 4.1 Data Komunikasi ... Layanan) bimbingan kelompok, naskah drama

47

mengevaluasi hasil kegiatan dengan meminta siswa

menyebutkan kepercayaan diri itu seperti apa dan pentingnya

memiliki kepercayaan diri. Secara keseluruhan kegiatan

bimbingan kelompok berjalan lancar tetapi siswa masih belum

terbuka dan malu-malu dengan mengikuti kegiatan. Hal ini

disebabkan karena kegiatan ini termasuk yang baru bagi siswa

dan belum terbuka terhadap peneliti.

2. Pertemuan II dilaksanakan pada hari Rabu, 26 Februari 2014

Topik pada pertemuan kedua adalah kepekaan diri dengan

keadaan sekitar. Tujuan dari topik pertemuan kedua ini adalah

untuk membantu siswa lebih memahami dan mengenal keadaan

disekitarnya, sehingga siswa akan dapat merasakan apa yang

dialami orang lain yang ada disekitarnya. Dalam melaksanakan

layanan bimbingan kelompok ini, terdapat langkah yang dilakukan

oleh peneliti yaitu:

a. Tahap awal

Pada tahap ini peneliti menyiapkan SATLAN (Satuan

Layanan) bimbingan kelompok, naskah drama yang akan

diperagakan.

b. Tahap pelaksanaan kegiatan

Peneliti memberikan penjelasan mengenai topik yang

akan dibahas dalam pertemuan yang kedua dengan topik

mengenai kepekaan diri. Kemudian siswa diminta

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4842/5/T1_132010015_BAB I… · Tabel 4.1 Data Komunikasi ... Layanan) bimbingan kelompok, naskah drama

48

memperagakan drama dengan topik kepekaan diri. Saat siswa

memperagakan drama siswa masih malu-malu dan diam,

sedangkan 2 siswa perempuan sudah sedikit mau bicara

meskipun masih sedikit malu-malu. Selanjutnya siswa diminta

untuk bercerita tentang makna dalam cerita drama tersebut dan

peneliti memberikan penjelasan sedikit mengenai kepekaan

diri dan pentingya memiliki kepekaan diri terutama dalam

menjalin pertemanan. Saat menjawab siswa belum dapat

menangkap makna yang terdapat dalam cerita tersebut.

c. Observasi kegiatan

Dalam pengamatan yang peneliti lakukan saat kegiatan

bimbingan kelompok berlangsung siswa sudah mulai mau

berbicara meskipun harus ditunjuk terlebih dahulu, mereka

masih malu-malu dan suka menunduk. Siswa sudah mulai

sedikit antusias mengikuti kegiatan bimbingan kelompok.

d. Hasil evaluasi

Sebagai evaluasi peneliti mengadakan evaluasi proses

yaitu dengan mengobservasi proses layanan bimbingan

kelompok pada pertemuan kedua. Peneliti mengevaluasi hasil

kegiatan dengan meminta siswa menyebutkan pandangan

siswa mengenai kepekaan diri dan pentingnya memiliki

kepekaan diri. Secara keseluruhan kegiatan bimbingan

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4842/5/T1_132010015_BAB I… · Tabel 4.1 Data Komunikasi ... Layanan) bimbingan kelompok, naskah drama

49

kelompok berjalan lancar tetapi siswa masih belum terbuka

dan malu-malu dengan mengikuti kegiatan.

3. Pertemuan III dilaksanakan pada hari Kamis, 27 Februari

2014

Topik pada pertemuan ketiga adalah berkomunikasi yang

baik. Tujuan dari topik pertemuan ketiga ini adalah untuk

membantu siswa lebih memahami bagaimana berkomunikasi yang

baik agar tidak menyinggung orang lain. Dalam melaksanakan

layanan bimbingan kelompok ini, terdapat langkah yang dilakukan

oleh peneliti yaitu:

a. Tahap awal

Pada tahap ini peneliti menyiapkan SATLAN (Satuan

Layanan) bimbingan kelompok, naskah drama yang akan

diperagakan.

b. Tahap pelaksanaan kegiatan

Pada pertemunan ketiga peneliti menjelaskan mengenai

topik berkomunikasi yang baik. Kemudian siswa diminta

memainkan drama dengan cerita yang sudah disiapkan

peneliti. Saat pembagian peran siswa mulai berebut nama-

nama peran yang akan dimainkannya, dengan suasana yang

seperti itu berarti siswa mulai antusias mengikuti bimbingan

kelompok. Setelah permainan drama selesai peneliti meminta

siswa untuk mengungkapkan makna-makna apa saja yag

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4842/5/T1_132010015_BAB I… · Tabel 4.1 Data Komunikasi ... Layanan) bimbingan kelompok, naskah drama

50

terdapat dalam cerita tersebut. Masih sama seperti pertemuan

berikutnya 2 siswa masih malu-malu dan suka menunduk

sedangkan 2 siswa lainnya sudah mulai banyak bicara. Siswa

masih belum begitu bisa menangkap makna-makna dalam

cerita, hal ini mungkin dikarenakan siswa masih kurang fokus

dalam memainkan drama tersebut.

c. Observasi kegiatan

Dalam pengamatan yang peneliti lakukan saat kegiatan

bimbingan kelompok berlangsung siswa sudah mau berbicara

meskipun masih ada 1 siswa yang malu-malu dan suka

menunduk. Siswa sudah mulai antusias mengikuti kegiatan

bimbingan kelompok.

d. Hasil evaluasi

Sebagai evaluasi peneliti mengadakan evaluasi proses

yaitu dengan mengobservasi proses layanan bimbingan

kelompok pada pertemuan ketiga. Peneliti mengevaluasi hasil

kegiatan dengan meminta siswa mengungkapkan makna yang

terdapat dalam cerita drama yang dimainkan dan meminta

siswa menceritakan pengalaman yang sama dengan cerita

tersebut, meskipun ada 1 siswa bercerita arahnya berbeda

dengan yang peneliti maksudkan tetapi siswa yang lainya tidak

masih tidak mau bercerita.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4842/5/T1_132010015_BAB I… · Tabel 4.1 Data Komunikasi ... Layanan) bimbingan kelompok, naskah drama

51

4. Pertemuan IV dilaksanakan pada hari Sabtu, 1 Maret 2014

Topik pada pertemuan keempat adalah saling menolong.

Tujuan dari topik pertemuan keempat ini adalah untuk

menumbuhkan rasa empati pada siswa yang semula hanya rasa

simpati saja, sehingga tidak hanya merasakannya saja tetapi bisa

menolong dengan tindakan yang mungkin siswa bisa lakukan.

Dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok ini, terdapat

langkah yang dilakukan oleh peneliti yaitu:

a. Tahap awal

Pada tahap ini peneliti menyiapkan SATLAN (Satuan

Layanan) bimbingan kelompok, naskah drama yang akan

diperagakan.

b. Tahap pelaksanaan kegiatan

Pertemuan keempat peneliti menjelaskan mengenai topik

saling menolong. Kemudian siswa diminta memainkan drama

yang sudah peneliti siapkan sebelumnya. Dalam pemilihan

peran siswa mulai memilih peran-peran yang mau

dimainkannya. Setelah permainan drama selesai peneliti

meminta siswa mengungkapkan makna-makna apa saja yang

dapat siswa ambil dalam cerita tersebut dan siswa sudah mau

berbicara tanpa harus ditunjuk siapa yang mau bicara terlebih

dulu. Peneliti juga memberikan penjelasan mengenai manfaat-

manfaat saling menolong dalam sebuah hubungan pertemanan

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4842/5/T1_132010015_BAB I… · Tabel 4.1 Data Komunikasi ... Layanan) bimbingan kelompok, naskah drama

52

dan peneliti meminta siswa untuk menuliskan masalah-

masalah yang mereka alami dalam menjalin persahabatan yang

berbentuk drama.

c. Observasi kegiatan

Dalam pengamatan yang peneliti lakukan saat kegiatan

bimbingan kelompok berlangsung siswa sudah mulai banyak

bicara dan tidak malu-malu lagi. Selama permainan

berlangsung ada 1 siswa yang masih kurang fokus saat

bermain. Tetapi saat peneliti meminta siswa untuk bercerita

mengenai hambatan-hambatan yang pernah dialami dalam

menjalin pertemanan mereka masih sulit untuk bercerita,

mungkin dikarenakan mereka masih belum terbuka dan belum

ada kepercayaan kepada semua anggota kelompok.

d. Hasil evaluasi

Sebagai evaluasi peneliti mengadakan evaluasi proses

yaitu dengan mengobservasi proses layanan bimbingan

kelompok pada pertemuan ketiga. Peneliti mengevaluasi hasil

kegiatan dengan meminta siswa mengungkapkan makna-

makna yang siswa dapat dalam cerita yang siswa perankan.

Meminta siswa untuk menjelaskan sedikit pentingnya memiliki

sikap saling menolong. Dari tugas yang peneliti berikan ada 1

siswa yang tidak mau mengerjakannya dikarenakan siswa

tersebut merasa tidak ada masalah.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4842/5/T1_132010015_BAB I… · Tabel 4.1 Data Komunikasi ... Layanan) bimbingan kelompok, naskah drama

53

5. Pertemuan V dilaksanakan pada hari Senin, 3 Maret 2014

Topik pada pertemuan kelima adalah kejujuran. Tujuan dari

topik pertemuan kelima ini adalah untuk membantu siswa bisa

bersikap jujur pada dirinya sendiri dan orang lain. Dalam

melaksanakan layanan bimbingan kelompok ini, terdapat langkah

yang dilakukan oleh peneliti yaitu:

a. Tahap awal

Pada tahap ini peneliti menyiapkan SATLAN (Satuan

Layanan) bimbingan kelompok, naskah drama yang akan

diperagakan.

b. Tahap pelaksanaan kegiatan

Pertemuan kelima ini peneliti memberikan permainan

drama pada siswa dengan topik kejujuran. Seperti pertemuan

sebelumnya siswa berebut memilih nama yang akan

diperankannya. Setelah permainan selesai peneliti bertanya

pada siswa mengenai hal-hal apa saja yang dapat diambil

dalam cerita drama. Tanpa harus ditunjuk terlebih dahulu

siswa sudah berbicara mengenai makna-makna dalam drama

tersebut. Peneliti juga memberi penjelasan mengenai kejujuran

dan pentingnya memiliki sikap jujur terutama pada diri sendiri.

c. Observasi kegiatan

Dalam pengamatan yang peneliti lakukan saat kegiatan

bimbingan kelompok berlangsung siswa sudah banyak bicara,

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4842/5/T1_132010015_BAB I… · Tabel 4.1 Data Komunikasi ... Layanan) bimbingan kelompok, naskah drama

54

tetapi belum dapat terbuka untuk menceritakan masalah yang

dihadapinya dan ada siswa yang kurang fokus dalam bermain

drama. Saat ada teman lain yang lewat di depan ruang BK,

siswa merasa malu dilihat temannya.

d. Hasil evaluasi

Sebagai evaluasi peneliti mengadakan evaluasi proses

yaitu dengan mengobservasi proses layanan bimbingan

kelompok pada pertemuan ketiga. Peneliti mengevaluasi hasil

kegiatan dengan meminta siswa mengungkapkan hal apa saja

yang dapat siswa ambil dalam cerita drama. Selama kegiatan

bimbingan kelompok berjalan dengan lancar.

6. Pertemuan VI dilaksanakan pada hari Selasa, 4 Maret 2014

Topik pada pertemuan keenam adalah positif thinking.

Tujuan dari topik pertemuan keenam ini adalah untuk membantu

siswa agar selalu berpikir positif dalam segala hal baik saat

menghadapi masalah dan saat akan melakukan sesuatu hal. Dalam

melaksanakan layanan bimbingan kelompok ini, terdapat langkah

yang dilakukan oleh peneliti yaitu:

a. Tahap awal

Pada tahap ini peneliti menyiapkan SATLAN (Satuan

Layanan) bimbingan kelompok, naskah drama yang akan

diperagakan.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4842/5/T1_132010015_BAB I… · Tabel 4.1 Data Komunikasi ... Layanan) bimbingan kelompok, naskah drama

55

b. Tahap pelaksanaan kegiatan

Pertemuan keenam ini peneliti memberikan topik pada

siswa tentang positif thinking karena dari hasil tugas yang

kemari dikerjakan siswa apa salah satu siswa yang bercerita

mengenai rasa dendamnya karena pernah dikucilkan dan

dipukul oleh temannya dan siswa tersebut ingin menbalasnya

suatu saat nanti. Setelah peneliti menjelaskan topik yang akan

diberikan, peneliti meminta siswa untuk memainkan drama

yang sudah peneliti siapkan sebelumnya dan membagi siswa

dengan peran yang akan dimainkan. Peneliti meminta siswa

untuk mengungkapkan makna yang terdapat dalam cerita

tersebut setelah permainan selesai dan juga peneliti

memberikan penjelasan sedikit mengenai makna-makna dalam

cerita agar siswa lebih paham.

c. Observasi kegiatan

Dalam pengamatan yang peneliti lakukan saat kegiatan

bimbingan kelompok berlangsung siswa sudah banyak

berbicara. Saat permainan drama berlangsung masih ada siswa

yang tidak fokus.

d. Hasil evaluasi

Sebagai evaluasi peneliti mengadakan evaluasi proses

yaitu dengan mengobservasi proses layanan bimbingan

kelompok pada pertemuan ketiga. Peneliti mengevaluasi hasil

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4842/5/T1_132010015_BAB I… · Tabel 4.1 Data Komunikasi ... Layanan) bimbingan kelompok, naskah drama

56

kegiatan dengan meminta siswa mengungkapkan makna-

makna yang siswa dapat dalam cerita tersebut dan meminta

siswa menjelaskan mengenai manfaat-manfaat selalu bersikap

positif. Pertemuan keenam sikap siswa masih sama seperti

pertemuan sebelumnya.

7. Pertemuan VII dilaksanakan pada hari Rabu, 5 Maret 2014

Topik pada pertemuan ketujuh adalah menjaga perasaan.

Tujuan dari topik pertemuan ketujuh ini adalah untuk membantu

siswa menghargai perasaan orang lain terutama dengan sikap

bicara yang baik agar tidak menyinggung orang lain. Dalam

melaksanakan layanan bimbingan kelompok ini, terdapat langkah

yang dilakukan oleh peneliti yaitu:

a. Tahap awal

Pada tahap ini peneliti menyiapkan SATLAN (Satuan

Layanan) bimbingan kelompok, naskah drama yang akan

diperagakan.

b. Tahap pelaksanaan kegiatan

Pertemuan ketujuh ini dilaksanakan hari rabu di ruang

BK, peneliti memberikan penjelasan mengenai topik menjaga

perasaan kepada siswa sebelum permainan drama dimainkan.

Sebelum permainan drama berlangsung peneliti membagi

siswa dengan peran-peran yang akan dimainkan. Setelah

permainan drama selesai peneliti meminta siswa untuk

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4842/5/T1_132010015_BAB I… · Tabel 4.1 Data Komunikasi ... Layanan) bimbingan kelompok, naskah drama

57

mengungkapkan makna apa saja yang dapat siswa ambil dari

cerita drama dan peneliti sedikit memberikan penjelasan

mengenai menjaga perasaan.

c. Observasi kegiatan

Dalam pengamatan yang dilakukan peneliti selama

kegiatan bimbingan kelompok berlangsung masih ada siswa

yang kurang fokus dalam mengikuti proses permainan drama.

Siswa sudah banyak berbicara dalam mengikuti kegiatan

bimbingan kelompok tetapi saat siswa dilihat teman lain saat

mengikuti bimbingan kelompok siswa tersebut masih merasa

malu-malu.

d. Hasil evaluasi

Sebagai evaluasi peneliti mengadakan evaluasi proses

yaitu dengan mengobservasi proses layanan bimbingan

kelompok pada pertemuan ketiga. Peneliti mengevaluasi hasil

kegiatan dengan meminta siswa mengungkapkan makna-

makna yang didapat siswa dari cerita drama. Melihat sikap

siswa yang masih malu saat dilihat teman dan belum dapat

terbuka mungkin dikarenakan cara berpikir siswa yang masih

kanak-kanak.

8. Pertemuan VIII dilaksanakan pada hari Kamis, 6 Maret 2014

Topik pada pertemuan kedelapan adalah persahabatan.

Tujuan dari topik pertemuan kedelapan ini adalah untuk

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4842/5/T1_132010015_BAB I… · Tabel 4.1 Data Komunikasi ... Layanan) bimbingan kelompok, naskah drama

58

membantu siswa memahi sebuah hubungan persahabatan dan

mampu menerima teman atau orang lain dengan kekurangan dan

kelebihan yang dimiliki. Dalam melaksanakan layanan bimbingan

kelompok ini, terdapat langkah yang dilakukan oleh peneliti yaitu:

a. Tahap awal

Pada tahap ini peneliti menyiapkan SATLAN (Satuan

Layanan) bimbingan kelompok, naskah drama yang akan

diperagakan.

b. Tahap pelaksanaan kegiatan

Pertemuan kedelapan ini peneliti memjelaskan mengenai

topik yang akan dibahas yaitu persahabatan. Peneliti membagi

peran yang akan dimainkan oleh siswa. Setelah permainan

drama selesai peneliti meminta siswa untuk mengungkapkan

hal-hal positif ada yang dapat diambil dalam cerita drama

persahabatan. Peneliti juga memberikan menjelasan mengenai

persahatan dan makna-makna apa yang dapat diambil sebagai

contoh dalam menjalin sebuah hubungan persabahatan.

c. Observasi kegiatan

Dalam pengamatan yang dilakukan peneliti selama

kegiatan bimbingan kelompok berlangsung siswa antusias

mengikuti permainan drama. Terdapat 1 siswa yang masih

kurang fokus dalam mengikuti permainan drama. Siswa sudah

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4842/5/T1_132010015_BAB I… · Tabel 4.1 Data Komunikasi ... Layanan) bimbingan kelompok, naskah drama

59

banyak bicara dan bercanda. Siswa masih suka malu-malu jika

dilihat teman lain saat mengikuti bimbingan kelompok.

d. Hasil evaluasi

Sebagai evaluasi peneliti mengadakan evaluasi proses

yaitu dengan mengobservasi proses layanan bimbingan

kelompok pada pertemuan ketiga. Peneliti mengevaluasi hasil

kegiatan dengan meminta siswa mengungkapkan makna-

makna yang dapat diambil dalam cerita drama. Sikap siswa

sudah banyak berbicara dan bercanda. Cara berpikir mereka

yang masih kanak-kanakan, masih malu-malu dan kurang

fokus saat bermain drama .

Post-test dilaksanakan pada tanggal 8 Maret 2014 kepada 8 siswa

kelas VII C SMP Negeri 1 Dukuhseti. Pada kegiatan ini, peneliti

membagikan skala sikap komunikasi antarpribadi yang berjumlah 41

item. Peneliti mengolah hasil instrumen yang telah diisi siswa kemudian

diolah menggunakan teknik analisis Mann Whitney.

1.5 Analisis Data

Pelaksanaan Post-test yang diberikan setelan pemberian layanan

bimbingan kelompok. Adapun hasil analisis Post-test dapat dilihat pada

tabel 4.3 berikut ini :

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4842/5/T1_132010015_BAB I… · Tabel 4.1 Data Komunikasi ... Layanan) bimbingan kelompok, naskah drama

60

Tabel 4.2

Hasil Pretest Komunikasi Antarpribadi pada Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Interval Kategori Frekuensi Prosentase

Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol

41 – 65 Sangat rendah 3 1 75% 25%

66 – 91 Rendah 1 3 25% 75%

92 – 117 Sedang - - - -

118 – 143 Tinggi - - - -

144 – 164 Sangat tinggi - - - -

Total 4 4 100% 100%

Tabel 4.3

Hasil Post-test Komunikasi Antarpribadi pada Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Interval Kategori Frekuensi Prosentase

Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol

41 – 65 Sangat rendah - - - -

66 – 91 Rendah - - - -

92 – 117 Sedang 2 4 50% 100%

118 – 143 Tinggi 2 - 50% -

144 – 164 Sangat tinggi - - - -

Total 4 4 100% 100%

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat hasil Post-test kelompok

eksperimen setelah pemberian treatment dengan layanan bimbingan

kelompok teknik permainan sosiodrama. Tingkat kategori komunikasi

antarpribadi SMP Negeri 1 Dukuhseti kategori tinggi 50% dan kategori

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4842/5/T1_132010015_BAB I… · Tabel 4.1 Data Komunikasi ... Layanan) bimbingan kelompok, naskah drama

61

sedang 50%, sedangkan kelompok kontrol yang tidak mendapatkan

treatment komunikasi antarpribadi masuk dalam kategori sedang 100%

Dari tabel 4.3 selanjutnya dilakukan perhitungan uji analisis

dengan menggunakan teknik analisis Mann Whitney, untuk mengetahui

perbandingan rata-rata kelompok kontrol dan eksperimen setelah

pemberian treatment dengan layanan bimbingan kelompok teknik

permainan sosiodrama. Adapun hasil analisis uji Mann Whitney pada

tabel 4.5 sebagai berikut :

Tabel 4.4

Hasil Analisis Uji Mann Whitney Pretest Kelompok Kontrol dan

Kelompok Eksperimen

Mann-Whitney Test

Ranks

VAR00002 N Mean Rank Sum of Ranks

VAR00001 eksperimen 4 3.25 13.00

kontrol 4 5.75 23.00

Total 8

Test Statisticsb

VAR00001

Mann-Whitney U 3.000

Wilcoxon W 13.000

Z -1.452

Asymp. Sig. (2-tailed) .146

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .200a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: VAR00002

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4842/5/T1_132010015_BAB I… · Tabel 4.1 Data Komunikasi ... Layanan) bimbingan kelompok, naskah drama

62

Tabel 4.5

Hasil Analisis Uji Mann Whitney Post-test Kelompok Kontrol dan

Kelompok Eksperimen

Mann-Whitney Test

Ranks

VAR00002 N Mean Rank Sum of Ranks

VAR00001 eksperimen 4 5.00 20.00

kontrol 4 4.00 16.00

Total 8

Test Statisticsb

VAR00001

Mann-Whitney U 6.000

Wilcoxon W 16.000

Z -.581

Asymp. Sig. (2-tailed) .561

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .686a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: VAR00002

Pengolahan hasil Post-test kelompok eksperimen dan kontrol

diperoleh hasil uji statistik dengan teknik analisis Mann Whitney yaitu

Asymp.Sig.(2-tailed) p=0.561≥0.051 sehingga tidak ada perbedaan yang

signifikan antara komunikasi antarpribadi pada kelompok eksperimen

dengan kelompok kontrol, sehingga tidak ada peningkatan rata-rata

komunikasi antarpribadi pada kelompok eksperimen setelah pemberian

layanan bimbingan kelompok teknik permainan sosiodrama.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4842/5/T1_132010015_BAB I… · Tabel 4.1 Data Komunikasi ... Layanan) bimbingan kelompok, naskah drama

63

1.6 Uji Hipotesis

Pengolahan hasil uji beda Post-test kelompok kontrol dan

eksperimen diperoleh hasil p=0.561≥0.051 yang dapat dilihat pada baris

Asymp.Sig.(2-tailed). Hasil tersebut menunjukan tidak ada perbedaan

yang signifikan antara kelompok kontrol dan eksperimen dalam hal

kemampuan komunikasi antarpribadi setelah diberikan layanan

bimbingan kelompok. Dengan demikian hipotesis pada penelitian ini

yang menyatakan bahwa “ada peningkatan yang signifikan kemampuan

komunikasi antarpribadi dengan menggunakan teknik permainan

sosiodrama pada siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Dukuhseti” dinyatakan

ditolak.

1.7 Pembahasan

Hasil uji hipotesis diketahui bahwa tidak ada peningkatan yang

signifikan kemampuan komunikasi antarpribadi dengan teknik

permainan sosiodrama, yang ditunjukan dari hasil uji beda dengan nilai

Mann-Whitney U 6.000, Asymp.Sig.(2-tailed) p=0.561≥0.051, Mean

Rank kelompok eksperimen 5.00 dan kelompok kontrol 4.00. Selisih

mean rank antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen

sebesar 1.00, sehingga tidak ada peningkatan antara kelompok kontrol

dan kelompok eksperimen dalam kemampuan komunikasi antarpribadi

setelah diberikan layanan dengan teknik permainan sosiodrama.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4842/5/T1_132010015_BAB I… · Tabel 4.1 Data Komunikasi ... Layanan) bimbingan kelompok, naskah drama

64

Penelitian ini tidak ada peningkatan dikarenakan masih baru bagi

siswa mengenai layanan bimbingan kelompok, masih kurangnya

pemahaman siswa mengenai tujuan layanan bimbingan kelompok yang

ingin membantu siswa dalam permasalahanya, dan kemauan pada diri

siswa untuk mengembangkan kemampuan komunikasi antarpribadi.

Selain itu, siswa dalam penelitian kelompok eksperimen masih bersikap

malu-malu sampai pertemuan kedelapan dan juga masih ada yang kurang

fokus saat mengikuti bimbingan kelompok, sehingga dalam teknik

permainan sosiodrama belum dapat membantu siswa dalam mengatasi

permasalahan komunikasi antarpribadi.

Menurut Romlah (2001) mengenai teori teknik permainan

sosiodrama yang menyatakan permainan peranan yang ditunjukan untuk

memecahkan masalah sosial yang timbul dalam hubungan antarmanusia,

dalam pernelitian ini masih kurang efektif dalam peningkatan

kemampuan komunikasi antarpribadi.

Hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti menyatakan bahwa

teknik permainan sosiodrama tidak ada peningkatan komunikasi

antarpribadi siswa. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Ratnawati (2013) menyatakan bahwa layanan bimbingan

kelompok teknik sosiodrama efektif untuk meningkatkan kemampuan

berkomunikasi interpersonal peserta didik, dan Widayat (2013) yang

menyatakan bahwa ada pengaruh bimbingan kelompok dengan metode

sosiodrama untuk meningkatkan komunikasi antar pribadi peserta didik.