bab iv hasil penelitian - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf ·...

40
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Deskripsi Kelurahan Lokasi Masjid Situasi dan kondisi daerah akan mempengaruhi aktifitas yang ada dalam daerah tersebut, baik keadaan geografis, pendidikan, dan ekonomi. Kelurahan Lowayu merupakan salah satu desa yang ada di wilayah Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik, tepatnya sebelah barat Surabaya dan perbatasan Kota Lamongan. Jarak Kelurahan Lowayu dengan Kecamatan Dukun berjarak sekitar 15 km, sedangkan jarak antara kabupaten dan kelurahan sekitar 45 km. Keluran Lowayu mempunyai batas wilayah sebagai berikut: a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Sumurber b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tirem Enggal c. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Petiyen Tunggal d. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Wonokerto Keberadaan perekonomian masyarakat kelurahan Lowayu adalah tingkat menengah ke atas, meskipun ada beberapa kelas menengah ke bawah. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat kebutuhan yang semakin meningkat, dipihak lain biaya untuk menebus kebutuhan tersebut tidak dapat terjangkau oleh pendapatan yang telah mereka peroleh. Demikian juga dengan pola gaya hidup masyarakat Kelurahan Lowayu yang dilihat 54

Upload: trinhmien

Post on 01-Sep-2018

252 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Deskripsi Kelurahan Lokasi Masjid

Situasi dan kondisi daerah akan mempengaruhi aktifitas yang ada

dalam daerah tersebut, baik keadaan geografis, pendidikan, dan ekonomi.

Kelurahan Lowayu merupakan salah satu desa yang ada di wilayah

Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik, tepatnya sebelah barat Surabaya

dan perbatasan Kota Lamongan. Jarak Kelurahan Lowayu dengan

Kecamatan Dukun berjarak sekitar 15 km, sedangkan jarak antara

kabupaten dan kelurahan sekitar 45 km.

Keluran Lowayu mempunyai batas wilayah sebagai berikut:

a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Sumurber

b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tirem Enggal

c. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Petiyen Tunggal

d. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Wonokerto

Keberadaan perekonomian masyarakat kelurahan Lowayu adalah

tingkat menengah ke atas, meskipun ada beberapa kelas menengah ke

bawah. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat kebutuhan yang semakin

meningkat, dipihak lain biaya untuk menebus kebutuhan tersebut tidak

dapat terjangkau oleh pendapatan yang telah mereka peroleh. Demikian

juga dengan pola gaya hidup masyarakat Kelurahan Lowayu yang dilihat

54

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

55

dari perekonomiannya. Pendapatan penduduk desa adalah rata-rata

berkerja sebagai petani, jasa dan usaha perdagangan.

Di lihat dari tingkat pendidikan masyarakat dari tahun ke tahun

meningkat dari lulusan SD sampai Sarjana. Adapun tingkat pendidikan

modern seperti pendidikan melalui pondok pesantren.

Lokasi masjid berada di tengah perkampungan desa, yang

bersebelahan dengan sekolah. Luas tanah pada bangunan masjid adalah

60x45 dan luas bangunan adalah 40x40.

2. Sejarah Masjid

Sejarah asal mula Masjid Nurul Huda ini simpang siur, bahkan

tidak ada kepastian kapan berdirinya masjid tersebut. Akan tetapi ada

mitos dari masyarakat setempat. Saat ini terdapat dua makam di belakang

masjid, yang menurut masyarakat setempat adalah makam Syaich Alwi

Alkaf yang merupakan keturunan Wali Songo dan Mbah Salimin yang

mempunyai tanah Masjid Nurul Huda tersebut. Menurut penuturan

masyarakat setempat, ketika itu ada seorang musafir yang berasal dari

Nganjuk Sedudo ingin melaksanakan sholat wajib. Kemudian, musafir

itu akan mengambil wudhu dan mencari air wudhu. Musafir tersebur

mencari air sampai ke mata air Banyu Biru yang berada sangat jauh dari

semula. Karena jauhnya sumber air dengan lokasi tempat sholat tersebut,

maka musafir itu menancapkan kayu di dekat tempat sholat dan keluarlah

air di tempat tersebut. Kemudian musafir itu meminta izin kepada Mbah

Singo Salimin sebagai pemilik tanah, untuk membangun sebuah masjid

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

56

yang sederhana. Samapai saat ini masyarakat percaya bahwa musafir itu

menancapkan kayu di sebelah utara lokasi masjid dan muncul sumber air

sampai sekarang.

Masjid itu dibangun sangat kecil dan sederhana dan disekeliling

masjid itu masih penuh semak-semak. Maka dari itu masyarakat Lowayu

mengadakan musyawarah untuk membangun masjid tersebut.

Masyarakat menilai itu adalah masjid tiban karena masyarakat

sebelumnya tidak mengetahui adanya masjid tersebut. 52

3. Tujuan Masjid

Tujuan didirikan Masjid Nurul Huda adalah berlakunnya ajaran

Islam menurut faham ahlusunnah wal jama’ah yang menganut salah satu

madzab empat, di tengah-tengah kehidupan masyarakat, dalam wadah

negara kesatuan Republik Indonesia. Dalam mewujudkan tujuan yang

dimaksud dibentuk lembaga semi otonomi yang ketentuanya diatur

dalam Peraturan Rumah tangga.

4. Visi dan Misi

Yayasan Ta’mir Masjid Nurul Huda sebagai organisasi

keagamaan beraqidah / berasaskan Islam menurut faham ahlusunnah

waljam’ah dan menganut salah satu madzab empat Syafi’i, Maliki,

Hambali Dan Hanafi. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,

Yayasan Ta’mir Masjid Nurul Huda berpedoman kepada pancasila

52 Wawancara dengan Bapak Misbah (selaku pengawas Masjid), Jum’at 15 april 2011 jam 19.00

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

57

5. Struktur Kepengurusan

Gambar 4.1

Struktur Kepengurusan Masjid53

53 Hasil dokumen dan Observasi masjid, Sabtu 23 april 2001 jam 13.00

PEMBINA Kepala Desa

Drs. H. Moh Nadib Ir. H. Sambari Halim

PENGAWAS Ah. Misbahul Abidin, S.Pd.I

K. Abdul Aziz H. Kasan Kamali

KETUA UMUM Nur Iskandar, S. Pd

SEKRETARIS UMUM Abdul Halim, S Pd, M Pd

BENDAHARA UMUM Wiyoto

WAKIL KETUA II Moh Lazim

WAKIL KETUA I Pardi, S Pd

WAKIL SEKRETARIS Tri Kuncoro, S Pd

WAKIL BENDAHARA H. Ashilan Thoyib Nariyanto, S Ag

Lembaga Kemakmuran Masjid

Lembaga Perekonomian Masjid

Badan Amil Zakat Infaq Shodaqoh

Lembaga Pendidikan Bahasa Asing

Perpustakaan Masjid

Remaja Masjid

Harokah Dakwah Masjid

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

58

6. Organisasi Masjid

a. Lembaga kemakmuran masjid

1) Bertanggung jawab atas pelaksanaan ibadah mahdlo

dilingkungan masjid, diantaranya :

(a) Membuat jadwal Imam Rawatib

(b) Membuat jadwal khotib shalat Jum’at dan Hari Raya

(c) Membuat jadwal pengajian rutin

(d) Membuat jadwal khotmil qur’an

(e) Membuat jadwal sholatul lail

(f) Membuat jadwal ibadah mahdlo sesuai kebutuhan.

2) Melakukan koordinasi dengan lembaga dan institusi lain yang

menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid.

(a) Pengadaan kebutuhan sarana sesuai dengan skala prioritas

pembangunan.

(b) Membuat grand tema pemahaman keagamaan lewat tema

khotbah dan pengajian rutin.

(c) Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an, bagi pelaku

pelaksanan ibadah di Masjid dan fungsionaris.

(d) Merawat dan menjaga masjid serta asset masjid untuk

dimanfaatkan demi kemakmuran masjid.

(e) Menjaga keamanan dan kenyamanan pelaksanaan kegiatan

di Masjid.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

59

(f) Mengusulkan pergantian antar waktu pengurus Lembaga

Kemakmuran Masjid yang tidak dapat menjalankan tugas

dan kewajibannya kepada Dewan Pengurus.

(g) Menyampaikan laporan kegiatan dan keuangan kepada

Dewan Pengurus pada rapat evaluasi semester, rapat

tahunan dan rapat reformasi.

b. Remaja masjid

1) Melakukan rekrutmen dan pegkaderan sesuai rumusan

pengkaderan.

2) Menyelenggarakan kajian keilmuan dan ketrampilan.

3) Menggali, menyelenggarakan dan mengembangan tradisi

keagamaan NU dan seni budaya islami.

4) Mengembangkan olah raga dan olah raga bela diri yang sesuai.

5) Mengupayakan terbentuknya jaringan antar organisasi

kepemudaan dalam rangka membangun kebersamaan menuju

tatanan masyarakat madani.

6) Mengusulkan pergantian antar waktu pengurus Remaja Masjid

yang tidak dapat menjalankan tugas dan kewajibannya kepada

Dewan Pengurus.

7) Menyampaikan laporan kegiatan dan keuangan kepada Dewan

Pengurus pada rapat evaluasi semester, rapat tahunan dan rapat

reformasi.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

60

c. Lembaga pendidikan bahasa asing

1) Menyelenggarakan pendidikan untuk mengembangkan

ketrampilan bahasa Inggris dan bahasa Arab.

2) Mengembangkan kelembagaan ke institusi pendidikan formal

maupun non formal, dalam maupun luar desa.

3) Merumuskan kurikulum pembelajaran dan program unggulan

dalam rangka mengembangkan lembaga sebagai konsekwensi

kompetisi.

4) Melakukan upaya promosi guna membangun respons positif

public pada Lembaga.

5) Mengusulkan pergantian antar waktu pengurus Lembaga yang

tidak dapat menjalankan tugas dan kewajibannya kepada Dewan

Pengurus.

6) Menyampaikan laporan kegiatan dan keuangan kepada Dewan

Pengurus pada rapat evaluasi semester, rapat tahunan dan rapat

reformasi.

d. Perpustakaan masjid

1) Pengadaan bahan pustaka sesuai kebutuhan.

2) Mengelola perpustakaan sesuai standar pengelolaan

perpustakaan pesantren secara profesional.

3) Menumbuh kembangkan minat baca masyarakat dan jamaah

masjid pada umumnya, anak usia SD/MI pada khususnya.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

61

4) Mengembangkan perpustakaan menuju perpustakaan

elektronik dan atau perpustakaan digital.

5) Menyelenggarakan forum ilmiyah terkait dengan buku, seperti

lomba resensi, lomba menceritakan isi buku, lomba menulis

karya ilmiyah, lomba mewarnai dan bedah buku dll.

6) Membangun jaringan kerja-sama kelembagaan dengan institusi

pendidikan formal maupun non formal dalam maupun luar

desa dalam rangka membudayakan gemar membaca.

7) Mengusulkan pergantian antar waktu pengurus perpustakaan

yang tidak dapat menjalankan tugas dan kewajibannya kepada

Dewan Pengurus.

8) Menyampaikan laporan kegiatan dan keuangan kepada Dewan

Pengurus pada rapat evaluasi semester, rapat tahunan dan rapat

reformasi.

e. Lembaga perekonomian masjid

1) Membudidayaan asset masjid dengan orientasi pengembangan

ekonomi syari’ah untuk kemakmuran masjid.

2) Memberikan pelayanan pendampingan pengembangan ekonomi

masyarakat.

3) Memberikan pelayanan ketrampilan yang berorientasi pada

pengembangan ekonomi kecil dan menengah.

4) Membangun jaringan pemberdayaan ekonomi masyarakat

dengan institusi terkait.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

62

5) Mengusulkan pergantian antar waktu pengurus lembaga yang

tidak dapat menjalankan tugas dan kewajibannya kepada Dewan

Pengurus.

6) Menyampaikan laporan kegiatan dan keuangan kepada Dewan

Pengurus pada rapat evaluasi semester, rapat tahunan dan rapat

reformasi.

f. Lembaga dakwah masjid

1) Menjadikan PHBI sebagai wahana dakwah secara kolosal, baik

didalam maupun diluar masjid, kepada komunitas masjid

maupun luar komunitas masjid. (Maulid Nabi, Isro’ Mi’roj dan

Nuzulul Qur’an).

2) Memetakaan tantangan dan problem dakwah, yang selanjutnya

dituangkan dalam metode dan strategi dakwah sebagai solusi

atas problematika dakwah yang ada.

3) Pendampingan keberagamaan dan atau kolsultasi agama kepada

masyarakat yang membutuhkan.

4) Melakukan formula pemberdayaan generasi muda diluar

komunitas masjid.

5) Melakukan pencerahan etika social dan keberagamaan bagi

kaum wanita.

6) Mengadakan kerja sama dalam rangka penanaman nilai

keagamaan dengan Pemerintah Desa dan atau institusi lain.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

63

7) Mengusulkan pergantian antar waktu pengurus lembaga yang

tidak dapat menjalankan tugas dan kewajibannya kepada Dewan

Pengurus.

8) Menyampaikan laporan kegiatan dan keuangan kepada Dewan

Pengurus pada rapat evaluasi semester, rapat tahunan dan rapat

reformasi.

g. Lembaga amil zakat

1) Mengelola zakat maal dan zakat fithrah sesuai ketentuan hukum

syari’ah yang ada.

2) Menyelenggarakan pemotongan hewan qurban dan aqiqoh

sesuai ketentuan hukum syari’ah yang ada.

3) Mengembangkan lembaga secara profesional menuju

kesejahteraan fakir miskin dan kaum dlua’afa di dunia dan

akhirat.

4) Mengusulkan pergantian antar waktu pengurus lembaga yang

tidak dapat menjalankan tugas dan kewajibannya kepada Dewan

Pengurus.

5) Menyampaikan laporan kegiatan dan keuangan kepada Dewan

Pengurus pada rapat evaluasi semester, rapat tahunan dan rapat

reformasi.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

64

B. Penyajian Data

1. Pencarian Dana

Pendekatan sistem pada manajemen bermaksud untuk

memandang organisasi sebagai suatu kesatuan yang tersendiri dari

bagian-bagian yang saling berhubungan, pendekatan sistem memberi

manajer memandang organisasi sebagai suatu keseluruhan dan sebagai

cara bagian dari lingkungan eksternal yang lebih luas. Sebagai mana

yang telah diungkapkan oleh Bapak Misbah selaku pengawas masjid

yang mengatakan bahwa “sebagai suatu prinsip fundamental, pendekatan

sistem adalah sangat mendasar, ini secara sederhana berarti bahwa segala

sesuatu adalah saling berhubungan dan bergantung satu dengan yang

lainnya”.

Bapak Misbah mengatakan :

“bahwa pencarian dana Masjid Nurul Huda Lowayu Dukun Gresik mencoba menerapkan sebaik mungkin prinsip di atas meskipun belum bisa berjalan sesuai harapan”.

Akan tetapi hal tersebut akan tetap diusahakan diantaranya

dengan adanya perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan

pengawasan.

a. Perencanaan (Planning)

Sebelum ketakmiran masjid dapat mengorganisasikan,

mengarahkan dan mengawasi kegiatan pengumpulan dana dan

penggunaannya, maka dibuat rencana-rencana yang memberikan

tujuan ke arah organisasi. Dalam perencanaan ketua memutuskan

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

65

“apa yang harus dilakukan, kapan melakukannya, bagaimana

melakukannya, dan siapa yang akan melakukannya”.

Perencanaan dalam penelitian ini adalah perencanaan

pencarian dana, artinya dana direncanakan sebelum proses

pembangunan masjid dan fasilitas masjid. Karena dalam proses

pembangunan memerlukan biaya yang tidak sedikit setiap bulannya

dan renovasi masjid hanya mungkin terlaksana jika tersedia dana

dalam jumlah yang mencukupi. Tanpa ketersediaan dana, hampir

semua gagasan pembangunan masjid tidak dapat dilaksanakan.

Pencarian dana pembangunan masjid merupakan tugas dan tanggung

jawab pengurus atau panitia masjid. Mereka bertugas memikirkan,

mencari, dan mengalokasikan dana ini sebatas kemampuan yang

mereka miliki.

Dalam perencanaan anggaran dana pembangunan di Masjid

Nurul Huda adalah menggunakan perencanaan jangka panjang,

perencanaan anggaran keuangan pembangunan dan perencanaan

waktu pembangunan dilakukan melalui tahapan. Karena proses

pembangunan tergantung dari perolehan dana pembangunan. Tolak

ukur dari suatu keberhasilan panitia pembangunan bisa dilihat pada

akhir pembangunan yaitu pada saat pertanggung jawaban laporan

keuangan pembangunan.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

66

Bapak H. Yasin mengatakan:

“Pada target perencanaan panitia pembangunan hanya selama 6 tahun. alokasi dana yang digunakan sebesar Rp. 600.000.000; (enam ratus juta rupiah). Akan tetapi perencanaan anggaran tidak sesuai, maka dari itu anggaran disesuaikan dengan kondisi dana yang masuk pada panitia pembangunan yaitu dengan tahapan untuk merencanakan anggaran tersebut”.54

Dalam perencanaan pencarian dana masjid panitia dan

pengurus melibatkan masyarakat untuk iuran didasarkan prosentase

penghasilan yang mereka peroleh setiap bulannya. Pengelolaan dana

pembangunan diperlukan perencanaan, karena perencanaan dapat

memungkinkan pengurus masjid memahami keseluruhan gambaran

operasional lebih jelas, dan membantu panitia pembangunan untuk

merealisasikan renovasi pembangunan masjid. Perencanaan

pembangunan masjid perlu penempatan tanggung jawab lebih cepat,

memudahkan dalam melakukan koordinasi diantaranya bagian-

bagian organisasi membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih

mudah dipahami untuk menghemat waktu dan dana. Dalam renovasi

masjid juga ada pembangunan fasilitas masjid seperti, perpustakaan,

dan menara.

Pembentukan Panitia pembangunan Masjid disusun

sebagaimana kepanitiaan yang lain, panitia tersebut dipilih dan

dipercayakan kepada orang-orang yang amanah, jujur dan ahli di

54 Wawancara dengan bapak H. Yasin (selaku ketua panitia), Sabtu 9 Juli 2011 jam 19.00

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

67

bidangnya. Perencanaan pembentukan panitia juga merencanakan

melibatkan pengurus masjid, masyarakat dan semua ketua RT.

Perencanaan pembentukan panitia bertugas untuk

merencanakan, mencari dana dan membangun Masjid. Beberapa hal

yang perlu dilakukan antara lain:

1) Merancang arsitektur masjid

2) Menyusun proposal

3) Mencari dana

4) Mengawasi proses pembangunan

5) Peresmian dan pertanggungjawaban

6) Masjid yang telah dibagun selanjutnya dikelola oleh Pengurus

Ta’mir Masjid.

Aktivitas-aktivitas tersebut disusun dengan melakukan

perencanaan Program Kerja secara periodik dan diterjemahkan

dalam Rencana Kerja dan Anggaran Pengelolaan (RKAP) setiap

tahunnya. Rencana yang telah ditetapkan selanjutnya ditindaklanjuti

dengan melakukan koordinasi segenap sumber daya yang dimiliki

dan dilaksanakan secara profesional. Aktivitas yang diselenggarakan

kemudian dilaporkan, dievaluasi, distandardisasi dan dikaji untuk

ditingkatkan kualitas maupun kuantitasnya.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

68

Bapak Misbah mengatakan:

“Pencarian dana pembangunan sudah terlaksana lama sebelum proses pembangunan masjid dan pengumpulan dana pembangunan sudah terkumpul selama 1 tahun sebelum pembangunan dimulai pada tahun 1993. Setelah itu pengurus masjid merencanakan proses renovasi masjid. Perlu memikirkan perencanaan yang matang untuk merencanakan suatu proses renovasi masjid, karena pembangunan masjid akan menghabiskan dana yang cukup banyak. Pembangunan masjid ini direncanakan sangat besar, dan luas. Karena desa Lowayu cukup luas, dan padat penduduk”.55

Beliau juga menambahkan:

“Adapun target dana yang dibutuhkan adalah sangat besar tetapi dana pembangunan dilakukan secara bertahap, proses pembangunan masjid akan berhenti sewaktu-waktu jika dana tersebut habis. Karena proses pencarian dana dilakukan secara iuran masyarakat dan tidak ada donatur tetap, sistem pencarian dana ini akan menghasilkan keuangan pembangunan yang cukup terarah dan terencanakan”.

Lebih jauh, beliau mengatakan bahwa proses perencanaan

arsitek masjid dilakukan oleh Bapak Narsution, yang berasal dari

Gresik. Dia adalah yang merencanakan arsitek bangunan dalam

rangka awal masjid, setelah itu dibantu oleh bapak Ir. Shaleh untuk

melengkapi arsitek bangunan masjid. Pernyataan ini dikuatkan

dengan dokumen yang ada di arsip pembangunan masjid tersebut.

b. Organisasi (Organizing)

Dalam pengelolaan dana diperlukan pembagian kerja dimana

ada pembagian kerja dalam pencarian dana dan pengalokasian dana

yang akan di gunakan dalam renovasi masjid, akan tetapi dalam

pembagian kerja pembangunan masjid ini pengurus masjid yang

55 Wawancara dengan Bapak Misbah (selaku pengawas masjid), Sabtu 16 April 2011 jam 19.00

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

69

langsung mengawasi jalannya proses pembangunan, setiap devisi

pengurus akan terlibat dalam proses pembangunan. Pengelolaan

keuangan juga direncanakan sebagai operasional masjid, dan setiap

devisi dapat merencanakan anggaran keuangan untuk melaksanakan

kegiatan yang akan di adakan setiap devisi.

Bapak Iskandar mengatakan:

“Devisi pencarian dana yaitu melibatkan semua ketua RT, dalam pembagian kerja penggalian dana pengurus selalu menjadi pengawas dan bertanggung jawab atas kelancaran penggalian dana”. 56

Untuk merealisasikan Program ta’mir masjid, pengurus perlu

membentuk Panitia. Panitia adalah suatu kelompok gugus tugas yang

dibentuk guna menyelenggarakan suatu kegiatan tertentu.

Panitia inilah yang bertugas menyusun rencana,

melaksankan, melaporkan, dan mempertanggung jawabkan seluruh

hasil pekerjaannya. Personel kepanitiaan disusun dari kalangan

pengurus, tokoh-tokoh masyarakat, dan jamaah masjid. Dari mereka

diharapkan bukan saja tenaga dan pikirannya akan tetapi pada

prinsip kegiatan tersebut.

Tugas dan wewenang yang diberikan juga harus disertai

dengan kejelasan tanggungjawab kepada siapa harus bertanggung

jawab. Dengan adanya pembagian tugas wewenang serta tanggung

jawab kepada bawahan sehingga dapat tercipta adanya suasana yang

luwes dan fleksibel dari para anggota dalam melaksanakan tugasnya.

56 Wawancara dengan Bapak Iskandar (ketua ta’mir), Sabtu 23 April 2011 jam 16.00

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

70

Panitia memiliki wewenang terbatas, yaitu sebatas tugas

kepanitiaan yang diserahkan kepadanya. Untuk aktivitas eksternal

diperlukan ijin dari Pengurus, dalam hal ini memberikan

persetujuannya pada surat-surat eksternal yang dikeluarkan. Panitia

berhak mengatur dirinya sendiri dan juga memiliki hak untuk

mempergunakan fasilitas di bawah koordinasi Pengurus.

Secara garis besar, tugas panitia adalah melaksanakan

kegiatan-kegiatan kepanitiaan yang meliputi:

1) Merencanakan kegiatan

2) Mempersiapkan kegiatan

3) Melaksanakan kegiatan

4) Melaporkan kegiatan

Bapak H. Yasin mengatakan:

“Dengan adanya program yang tersusun dengan jelas renofasi dapat berjalan lancar dan sesuai dengan waktu dan anggaran yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaannya, perlu benar memperhatikan segi kualitas bangunan dan penghematan biaya. Hal-hal yang dilakukan adalah gotong royong masyarakat baik berupa tenaga maupun dana, yang dapat membantu dan meringankan pelaksanaan renovasi masjid”. 57

Dengan membentuk suatu kepanitiaan dalam pelaksanaan

pembangunan maka akan mengurangi beban aktivitas yang harus

dilaksanakan secara langsung oleh Pengurus dan memberi

kesempatan kepada anggota dan simpatisan dalam aktivitas

kepemimpinan maupun keorganisasian secara langsung.

57 Wawancara dengan Bapak H.Yasin (ketua panitia), Kamis 5 Mei 2011 jam 19.00

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

71

Bendahara panitia pembangunan merupakan tempat

pengumpulan dana pembangunan setelah proses pencarian dana yang

dilakukan oleh ketua RT. Setiap devisi akan meminta dana

pembelanjaan kebutuhan kepada bendahara dan setiap devisi akan

melaporkan setiap minggunya dalam bentuk laporan pengeluaran

keuangan.

Bapak H. Mukahar mengatakan:

“Kepanitiaan pembangunan bertanggung jawab selama 7 tahun, dan kepanitiaan ini tidak berlaku dengan berjalannya waktu, karena lambatnya proses pembangunan maka semua tanggungjawab pembangunan sepenuhnya di alihkan kepada pengurus masjid”.58

Bendahara pembangunan awalnya tidak ada kaitanya dengan

bendahara ta’mir masjid dan model kerja keduanya tidak sama, akan

tetapi dengan berjalanya waktu dan lamanya proses pembangunan

maka bendahara pembangunan dijadikan satu dengan bendahara

ta’mir masjid. Setelah panitia dijadikan satu dengan takmir maka

keuangan pembangunan juga dimasukkan kas masjid dan untuk

biaya operasional juga.

Kedudukan panitia pembangunan dengan ta’mir masjid bisa

dikatakan sama karena ada beberapa panitia juga berkedudukan

sebagai ta’mir masjid. Kualitas kerja panitia dalam pembangunan

sudah maksimal pada saat dijadikan satu dengan ta’mir masjid.

58 Wawancara dengan Bapak H. Mukahar (bendahara panitia), Minggu 10 Juni 2011

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

72

Ada beberapa kendala yang dihadapi oleh panitia sehingga

pembangunan menjadi lambat dan butuh waktu lama yaitu:

1. Dana yang kurang lancar, terutama iuran wajib dari masyarakat.

Iuran masyarakat dilakukan pada 1 bulan sekali dengan

menggunakan kartu yang sudah disediakan oleh panitia, dan

dilakukan pembayaran pada waktu pengajian setiap Rt.

2. Pelaksanaan pembangunan berlanjut di era krisis moneter yang

menyebabkan harga material dan jasa mengalami kenaikan

besar.

3. Ketenagaan, yakni tenaga kerja proyek pembangunan yang

berasal dari luar desa yang kualitas kerjanya kurang bagus maka

panitia mengganti dengan tenaga kerja yang berasal dari

masyarakat desa.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

73

Susunan Panitia Pembangunan Masjid

“Nurul Huda”

Lowayu Dukun Gresik59

Pelindung Penasehat Ketua Umum Ketua I Ketua II Sekretaris Umum Sekretaris I Sekretaris II Bendahara Umum Bendahara I Bendahara II Sie. Penggalian Dana Sie. Pengawasan Material Sie. Pengawasan Pekerja Sie. Pembantu Umum

: : : : : : : : : : :

: : : :

Kepala Desa KH. Siroj Munir KH. Moh. Muqodasul Hadi KH. Nur Hadi H. Abd. Alim Drs. H. Moh Yasin Suja’i, S.Ag Matlazim Nur Iskandar, S.Pd Sudi Purwanto Try Kuncoro, S.Pd H. Mukahar H. Mustaqim H. Kayato H. Yadi Moh. Samil H. Nur Kholis Tamadji Semua Ketua RT H. Nur Hasyim Mu’asam Ah.Prasetyo Supardi (pengairan) Semua Perangkat Desa Supardi Drs. Muhari Suparno H. Anwar H. Syamsul H. Muslich

59 Hasil Dokumentasi, Minggu 8 Mei 2011 jam 10.00

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

74

c. Menggerakkan (Actuating)

Untuk pencarian dana dan mengelola dana khususnya dalam

pembangunan masjid. Adanya tindakan untuk menggerakkan semua

devisi atau dewan pengawas pembangunan agar pencarian dana dan

pelaksanaan pembangunan berjalan dengan lancer, cepat dan tidak

memerlukan waktu yang lama. Jika antara panitia, pengawas,

pengurus dan bawahan tidak ada diskusi dan komunikasi maka

pencarian dana dan pelaksanaan pembangunan akan kurang lancar.

Hubungan antara atasan dan bawahan sangatlah penting, perintah

dan intruksi yang akan jadi masukan dalam proses pembangunan.

Dalam proses pencarian dana dan pembangunan masjid

panitia dan pengurus masjid selalu menggerakkan semua masyarakat

desa, karena masjid seutuhnya milik masyarakat desa.

Menggerakkan bawahan dalam jalanya proses pencarian dana dan

pembangunan adalah sesuatu yang penting.

Bapak H. Yadi mengatakan:

“Panitia menggerakkan semua ketua Rt untuk mengumpulkan iuran pada masyarakat, dan ketua Rt juga harus menggerakkan warganya untuk membayar uang iuran masjid dengan tepat waktu, dalam pelaksanaan pembangunan masjid panitia menggerakkan masyarakat untuk bergotong royong, setiap harinya ada 3 RT yang mengikuti pembangunan masjid dan seterusnya”. 60

60 Wawancara dengan Bapak Yadi (panitia penggalian dana), Sabtu 21 Mei 2011 jam 17.00

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

75

Dalam pembanggunan masjid panitia mengambil tindakan

bahwasanya dalam pelaksanaan pembangunan memerlukan

partisipasi masyarakat untuk bergotong royong. Masyarakat juga

memberikan bantuan berupa konsumsi tenaga kerja dan bahan

bangunan.

d. Pengawasan (controlling)

Pencarian dana sangat membutuhkan pengawasan untuk

menjamin terciptanya tujuan. Karena tanpa adanya pengawasan satu

sama lain atau pengawasan kinerja pengurus dalam pencarian dana

pembangunan akan menghalangi kelancaran proses pembangunan

masjid. Pengawasan dalam keuangan sangat dibutuhkan untuk

mengetahui manajemen keuangan yang akan digunakan dalam

pembiayaan pembangunan. Pengawasan yaitu suatu proses

pengukuran terhadap berbagai rencana dan pelaksanaannya di

lapangan.

Bapak Iskandar mengatakan:

“Salah satu bentuk pengawasan pencarian dana dan pengalokasian dana masjid yaitu pengurus selalu mengawasi kinerja panitia pembangunan, dan diharapkan dalam 1 bulan sekali setap devisi kepanitian harus melaporkan perkembangan proses pembangunan masjid”. 61

61 Wawancara dengan Bapak Iskandar (ketua ta’mir), Sabtu 7 Mei 2011 jam 15.00

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

76

Panitia pembangunan juga akan melaporkan semua

pelaksanaan pembangunan khususnya bendahara kepada pengurus

masjid agar pengelolaan keuangan tertata dengan rapi dan tidak ada

penyelewengan dana pembangunan masjid.

Sebelum kegiatan pengumpulan dana dilaksanakan terlebih

dahulu ditetapkan hal-hal berikut:

1) What (apa)

Dalam hal ini dana berupa apa saja hendak dikumpulkan,

apa saja yang dperlukan dan dipersiapkan, ada hal-hal yang

perlu dipersiapkan antara lain:

(a) Surat menyurat

Panitia perlu membuat surat, khususnya surat

permohonan bantuan dari pengurus kepada masyarakat

melalui ketua RT.

(b) Kwitansi

Kwitansi digunakan sebagai tanda bukti pembayaran

yang diberikan panitia kepada para penyumbang atau

pemberi bantuan. Kemudian bukti pembayaran

pembelanjaan bahan bangunan dan lainya.

2) Who (siapa)

Dalam pengumpulan dana seorang, bendahara dan seksi

dana perlu menetapkan petugas dan pembagian tugasnya.

Panitia pembangunan masjid memberikan tanggung jawab

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

77

dalam pencarian dana kepada devisi penggalian dana antara

lain:62

a. H. Yadi b. Moh. Samil c. H. Nur Kholis d. Tamadji e. Semua Ketua RT

3) When (kapan)

Biasanya pengumpulan dana terdapat batas waktu yang

telah ditentukan. Dalam penentuan pengumpulan dana

pembangunan sudah berjalan selama 1 tahun sebelum proses

pembangunan dilakukan, penentuan pengumpulan dana pada

masyarakat dilakukan dalam 1 bulan sekali, dalam hal ini panitia

pencarian dana memberikan tenggang waktu. Setelah itu

pengurus dan panitia menentukan proses pembangunan selama

6 tahun.

4) Where (dimana)

Dalam pencarian dana panitia menentukan tempat

pengumpulan dana yaitu melaui RT, panitia devisi penggalian

dana setelah itu bendahara. Dan panitia melaporkan kepada

pengurus masjid. Tempat pengumpulan diserahkan di sekretariat

masjid.

62 Hasil Dokumentasi, Minggu 8 Mei 2011 jam 10.00

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

78

5) How (bagaimana)

Bagaimana cara pengumpulan dana dan pelaksanaan,

yaitu pengurus pengurus perlu mencari cara yang praktis dalam

pelaksanaan pengumpulan dana. Maka dari itu diperlukan

kelincahan dan kepandaian panitia dan pengurus mencari

peluang dana, makin cepat target yang akan dicapai. Yakni

melalui pembagian tugas masing-masing devisi dan kerjasama

masyarakat sekitar.

Cara mengumpulkan dana untuk biaya pembangunan masjid

memang pekerjaan yang sangat berat dan sungguh tidak mudah. Banyak

kesulitan yang biasanya menghadang pengurus atau panitia

pembangunan masjid. Adapun proses pecarian dana meliputi :

a. Penentuan sumber dana

Sumber dana masjid Nurul Huda ditentukan melalui

musyawarah (rapat) yang dilaksanakan pada awal bulan. Dalam

menentukan sumber dana tersebut, selau di ikuti oleh semua panitia

pembangunan dan pengurus masjid. Secara garis besar, sumber dana

masjid dapat dibedakan menjadi dua sumber dana yaitu:

1) Sumber Dana dari Dalam

Merupakan dana dari dalam yaitu sumber dana yang

berasal dari usaha masjid seperti: penyewaan properti masjid

dan hasil tambak.

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

79

Bapak iskandar mengatakan:

“Sumber dana pembangunan berasal dari usaha masjid yakni hasil kolam ikan dan persewaan properti masjid seperti prancak dan molen”.

2) Sumber Dana dari Luar

Sumber dana dari luar ini memberikan pemasukan bagi

panitia pembangunan, yang hasil pencarian dana pembangunan

dari dalam masih kurang dari apa yang direncanakan.

Beliau juga menambahkan:

“Sumber dana pembangunan masjid dimulai dari iuran masyarakat setiap bulanya, dan setelah 2 tahun iuran masyarakat sudah tidak berjalan maka dari itu sumber dana yang dipakai dalam pembangunan masjid ini melalui amal jariyah dari setiap minggunya. Donatur dana dari luar yaitu masyarakat desa yang pelaksanaan pencarian dana dari dalam yakni melibatkan panitia pembangunan, Rt, dan ta’mir masjid”.63

Sumber dana yang diperoleh dari luar berasal dari amal

jariyah. Pada keuangan yang diperoleh dari amal jariyah

masyarakat melalui kotak amal dan amplop akan dibagi lagi

dengan keuangan operasional. Kebutuhan dana yang diambil

dari sumber-sumber di luar desa. Yakni melalui donatur yang

ada diluar negri.

Bapak H. Yadi mengatakan:

“Masyarakat desa kebanyakan bekerja di luar negri maka dari itu ada beberapa donatur masjid yang memberikan sumbangan langsung dari luar negri. Donatur yang ada diluar negri juga tidak sebagai donatur tetap, dana mengalir apa adanya karena tidak ada pencarian dana yang terlalu di target”.64

63 Wawancara dengan Bapak Iskandar (ketua Ta’mir), Minggu 22 Mei 2011 jam 16.00 64 Wawancara dengan Bapak Yadi (panitia penggalian dana) Jum’at 27 Mei 2011 jam 17.00

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

80

b. Penggalian sumber dana

Sebagaimana yang telah disampaikan pada penentuan sumber

dana masjid, bahwa sumber dana masjid berasal dari sumber dana

dari dalam dan sumber dana dari luar. Untuk mendapatkan dana dari

beberapa sumber dana yang telah ditentukan, sesuai dengan hasil

musyawarah.

Bapak Misbah mengatakan:

“Cara penggalian sumber dana dari dalam melalui usaha masjid seperti penyewaan properti dan hasil tambak ikan. Sedangkan penggalian sumber dana dari luar yaitu melalui iuran masyarakat desa, iuran itu berlaku untuk semua kalangan masyarakat, sistem format pencarian dana dari pembayaran iuran melalui ketua Rt setempat. Akan tetapi pembayaran iuran pembangunan masjid hanya berjalan dalam waktu 2 tahun, setelah itu amal jariyah dari masyarakat. Dan juga berasal dari donatur masyarakat yang berada diluar negeri”.

Penerimaan dari donatur tampaknya tetap perlu diterapkan

dalam usaha pengumpulan dana selain dana iuran masyarakat,

keuangan amal jariyah kotak dan penyewaan perlengkapan.

2. Pengalokasian dana

Pengalokasian dana pembangunan masjid dimulai dari proses

pembangunan Pembangunan Masjid Nurul Huda yang peletakan batu

pertamanya di mulai pada tanggal 25 September 1993, jika dihitung

dalam laporan pertanggung jawaban pada 27 Januari 2002 maka

pembangunan berjalan selama 100 bulan atau 8 tahun lebih.

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

81

Bapak misbah megatakan:

“Pembangunan masjid tidak berhenti sampai pada waktu pertanggung jawaban pembangunan akan tetapi pembangunan masjid tetap berlanjut sampai sekarang yakni dalam menyelesaikan pembangunan perpustakaan, kantor, LPBA dan menara”.65

Adapun laporan keuangan secara umum dibagi menjadi dua

macam yaitu :

a. Laporan kas sarana

Dalam laporan kas sarana adalah keuangan dari hasil amal

jariyah masyarakat. yang meminta untuk dibacakan al-fatihah

kepada keluarga yang meninggal. Keuangan sarana ini sangat

banyak dibandingkan dengan keuangan operasional. Keuangan

sarana ini juga digunakan dalam pembangunan masjid. Jika amal

jariyah dari kotak amal yang ada di masjid secara ikhlas akan

menjadi biaya dana operasional.

Laporan keuangan sarana masjid akan diumumkan pada

setiap 1 minggu sekali pada hari jumat yakni dari semua devisi

panitia pembangunan masjid. Laporan ketenagaan juga akan

dibukukan untuk mengetahui hasil kerja tenaga kerja dan bisa untuk

merencanakan waktu pembangunan.

65 Wawancara dengan Bapak Misbah (pengawas masjid), Sabtu 4 Juni 2011 jam 19.00

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

82

Tabel 4.2

Contoh laporan kas sarana

NO URAIAN JUMLAH

I SALDO TAHUN 2008 Rp. 31.785.050

II PEMASUKAN

1 Amal Jariyah Jum'at ke-1 Rp. 600.000

2 Amal Jariyah Jum'at ke-2 Rp. 300.000

3 Amal Jariyah Jum'at ke-3 Rp. 1.600.000

4 Amal Jariyah Jum'at ke-4 Rp. 850.000

5 Amal Jariyah Jum'at ke-5 Rp. 950.000

Jumlah Amal Jariyah 4.300.000

Jumlah Pemasukan Rp. 36.085.050

III PENGELUARAN

1 Beli 6 ret pasir Pangka Rp. 2.225.000

2 jasa Sewa Kol (unk angkut Pedel 57 kol) Rp. 1.995.000

3 beli 4 puas Rp. 10.000

4 tenaga kerja Rp. 6.080.000

5 beli semen 28 sak Rp. 1.232.000

6 beli 8 kol pasir pangka Rp. 880.000

7 Beli pompa air pvc alat2 pvc & trasport Rp. 1.018.000

Jumlah Pengeluaran Rp. 13.440.000

IV REKAPITULASI

1 Jumlah Pemasukan Rp. 36.085.050

2 Jumlah Pengeluaran Rp. 13.440.000

Saldo Rp. 22.645.050

V KETERANGAN

Jadi keuangan Sarana Prasarana = Saldo Rp. 22.645.050

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

83

b. Laporan kas operasional

Dalam laporan kas operasional adalah kotak amal dan amal

jariyah. Kas operasional juga berasal dari usaha masjid yaitu tambak

ikan, dan persewaan properti masjid. Jika pemasukan keuangan

operasional lebih banyak dari pengeluaran, maka kas operasional

dimasukkan dalam kas sarana.

Bapak Misbah menambahkan:

“Laporan keuangan operasional ini memuat dua jalur yakni pemasukan dan pengeluaran, setiap 1 minggu sekali pemasukan amal jariyah dibukukan dan laporan keuangan akan dikroscek 1 bulan sekali. Laporan keuangan akan selalu dikroscek dengan bendahara masjid untuk mengetahui kas masjid dan keuangan pembangunan.

Biaya pengeluaran operasional pada waktu proses

pembangunan juga masuk dalam keuangan operasional masjid setiap

bulanya. Karena dalam proses pembangunan, biaya operasional juga

cukup banyak, maka dari itu biaya operasional masjid seperti

pembayaran rekening listrik setiap bulanya akan dijadikan satu

dengan pengeluaran kas masjid.

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

84

Tabel 4.3

Contoh laporan kas operasional66

Jadi keuangan operasional= saldo Rp. 4. 640.200

66 Hasil dokumentasi, Minggu 8 Mei 2011 jam 10.00

NO URAIAN JUMLAH

I SALDO TAHUN 2008 Rp. 2.780.100

II PEMASUKAN

1 Kotak Jumat Ke-1 Rp. 1.333.300

2 Kotak Jumat Ke-2 Rp. 1.214.300

3 Kotak Jumat Ke-3 Rp. 1.193.300

4 Kotak Jumat Ke-4 Rp. 1.332.000

5 Kotak Jumat Ke-5 Rp. 1.262.000

Jumlah Uang Kotak Rp. 6.334.900

Jumlah Pemasukan Rp. 9.115.000

III PENGELUARAN

1 Beli Rumput Gajah mini 75 m Rp. 2.250.000

2 Bisyaroh kebersian luar masjid Rp. 250.000

3 bayar rekening telepon bulan desember dan januari

Rp. 132.800

4 konsumsi tukang Rp. 583.000

5 Bayar rekening listrik Rp. 559.000

6 Bisyaroh mu'adzin dan kebersian dalam masjid Rp. 700.000

Jumlah Pengeluaran Rp. 4.474.800

IV REKAPITULASI

1 Jumlah Pemasukan Rp. 9.115.000

2 Jumlah Pengeluaran Rp. 4.474.800

Saldo ( Devisid ) Rp. 4.640.200

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

85

Alokasi dana pembangunan masjid meliputi:67

1) Pembelian bahan material

Dalam proses pembelian bahan material pembangunan

ini, pembayaran dilakukan dalam sistem kredit yakni pemesanan

bahan akan dilakukan terlebih dahulu dan pembayaran akan

dilakukan setiap 1 bulan sekali. Bahan material biasanya juga

dapat bantuan dari masyarakat sekitar.

2) Pembelian peralatan

Pembelian peralatan ini akan dilakukan secara langsung

dengan pembayaran (cash), karena pembelian peralatan akan

sering terlupakan, seperti: gergaji, timba, palu dan lain-lain

3) Biaya tukang

(a) Ongkos: biaya ongkos tukang dilakukan pada 1 minggu

sekali yang diberikan melalui bendahara panitia

pembangunan masjid.

(b) Konsumsi: biaya konsumsi tukang yang meliputi makan dan

rokok tukang, konsumsi tukang biasanya juga dapat bantuan

dari masyarakat setempat.

4) Biaya pembayaran listrik

Pembayaran listrik pada proses pembangunan ini

pengeluaranya lebih banyak dari pada biaya operasional masjid

67 Wawancara dengan Bapak Misbah (pengawas) Sabtu 4 Juni 2011 jam 19.00

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

86

setiap bulannya, karena dalam proses pembangunan penggunaan

listrik lebih sering seperti pemakaian sanyo air yang lebih

sering, peralatan pertukangan, dan saat pembangunan yang

dilakukan dalam malam hari.

5) Biaya transportasi

Salah satu pembiayaan dalam pembangunan masjid ini

adalah biaya transportasi panitia untuk melaksanakan

administrasi dalam proses pembangunan seperti, mengurus surat

keterangan kepada aparat pemerintah kecamatan.

6) Biaya bahan bakar peralatan pembangunan

Pembelian bahan bakar peralatan pembangunan seperti

peralatan pembangunan molen, yang menggunakan bahan bakar

solar.

Meski pembangunan masjid sudah terealisasikan dan

masjid sudah diresmikan tetapi masa proses pembanguan masjid

masih lama karena masih banyak pembangunan fasilitas masjid

yang lain yaitu: pembangunan perpustakaan, pembangunan

gedung LPBA, pembangunan menara, pembangunan kantor.

C. Analisis Data

1. Pencarian dana

Untuk mengkomporasikan data yang ada dengan teori disini

peneliti akan membahas dan menganalisa satu persatu pengelolaan dana

Masjid Nurul Huda.

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

87

a. Perencanaan

Perencanaan dalam pencarian dana dan pembangunan Masjid

Nurul Huda sama halnya dengan teori manajemen perencanaan yang

ada. Yaitu suatu proses dimana seorang pimpinan masjid menyusun

rencana strategis, menentukan langkah-langkah yang efektif.

Pembangunan masjid direncanakan secara srategis dan

menentukan langkah yang efektif. Perencanaan anggaran keuangan

pembangunan ini menggunakan keuangan jangka panjang karena

perencanaan dilakukan secara bertahap.

Dalam manajemen perencanaan Islam adalah alat yang paling

penting dalam mengelola suatu kegiatan, karena ia merupakan dasar

bertindak, merumuskan dengan jelas tujuan/sasaran yang hendak

dicapai, yakni merencanakan dana yang akan dbutuhkan dalam

pembangunan masjid. Menentukan prioritas dan akhirnya merupakan

tolak ukur suatu keberhasilan atau kegagalan. Dalam pengelolaan

dana pembangunan akan mencapai keberhasilan akan tetapi

membutuhkan waktu yang lama.

Perencanaan dana keuangan pembangunan dilakukan

bertahap, yakni jika dana pembangunan itu ada maka pembangunan

akan bisa diteruskan dan bisa direncanaan anggaran pada waktu itu.

Perencanaaan pembangunan yang tidak berjalan sesuai dengan

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

88

perencanaan anggaran dan waktu pembangunan yang ditentukan,

maka suatu perencanaan tidak berjalan dengan maksimal.

b. Penggorganisasian

Pengorganisasian dalam teori Islam yaitu pembagian fungsi,

peran, tugas dan tanggung jawab semua pengurus yang terlibat

dalam suatu organisasi. Setiap organisasi harus mempunyai

pembagian tugas dan wewenang yang jelas bagi pengurusnya. Tugas

dan wewenang yang diberikan kepada seseorang harus berdasarkan

kecakapannya, bukan berdasarkan kedekatan dan sebagainya.

Organisasi ta’mir masjid juga membentuk suatu panitia untuk

proses pembangunan masjid. Dalam pengelolaan dana diperlukan

pembagian kerja dimana ada pembagian kerja dalam pencarian dana

dan pengalokasian dana yang akan di gunakan dalam renovasi

masjid. Dalam suatu kepanitian akan bertanggung jawab penuh

dalam berlangsungnya suatu kegiatan akan tetapi dalam pembagian

kerja pembangunan masjid ini pengurus masjid yang langsung

mengawasi jalannya proses pembangunan, setiap devisi pengurus

akan terlibat dalam proses pembangunan.

Tolak ukur suatu kegagalan dari panitia bisa dilhat dari

kepanitian yang tidak berfungsi dengan baik karena lamanya suatu

pembangunan. Keberhasilan panitia pembangunan bisa dilihat pada

waktu panitia sudah tidak berfungsi dan menjadi satu tanggungjawab

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

89

dengan ta’mir masjid. Suatu pembangunan dikatakan maksimal yaitu

pada saat pertanggung jawaban laporan keuangan pembangunan.

c. Penggerakkan

Untuk melaksanakan secara fisik kegiatan dan aktivitas

tersebut, maka pemimpin mengambil tindakan-tindakannya ke arah

itu. Tindakan-tindakannya itu adalah seperti yang disebut: leadership

(kepemimpinan), perintah, intruksi, communication (hubung-

menghubungi) dan counseling (nasehat). yaitu proses penyampaian

ide, gagasan, konsep-konsep dan rencana-rencana strategis kepada

pihak lain dalam usaha mencapai tujuan. Pemimpin harus

mempunyai sifat yang bijaksana agar bisa mengambil tindakan yang

benar.

Pengurus dan panitia diharapkan juga memiliki jiwa

pemimpin. Mereka dapat mengatur dirinya sendiri tanpa terpengaruh

dengan perkembangan yang ada di sekitar. Hubungan antara atasan

dan bawahan sangatlah penting, perintah dan intruksi yang akan jadi

masukan dalam proses pembangunan. Teori tersebut telah ditetapkan

dalam proses pencarian dana dan pembangunan masjid, panitia atau

pengurus masjid selalu menggerakkan semua masyarakat desa untuk

berpartisipasi dalam proses pembangunan.

d. Penggawasan

Pengawasan dalam manajemen masjid adalah suatu proses

pengukuran terhadap berbagai rencana dan pelaksanaannya di

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

90

lapangan. Teori ini juga diterapkan dalam proses pembangunan

masjid, yakni pengawasan keuangan masjid diperlukan adanya

laporan keuangan pembangunan masjid dan pengukuran kinerja

panitia dalam proses pembangunan.

Pengelolaan dana sangat membutuhkan pengawasan untuk

menjamin terciptanya tujuan. Karena tanpa adanya pengawasan satu

sama lain atau pengawasan kinerja pengurus dalam pengelolaan dana

pembangunan akan menghalangi kelancaran proses pembangunan

masjid.

Adapun pencarian dana masjid meliputi :

1) Sumber Dana dari Dalam

Merupakan dana yang berasal dari hasil laporan operasi

perusahaan, ini berarti dana dari kekuatan sendiri. Teori ini sama

halnya dengan sumber dana pembangunan masjid yang

merupakan dana yang berasal dari usaha masjid berupa hasil

tambak ikan dan penyewaan peralatan masjid seperti molen dan

perancak.

2) Sumber Dana dari Luar

Kebutuhan dana yang diambil dari sumber-sumber di

luar perusahaan, pemenuhan kebutuhan sumber dana dari luar.

Menurut teori manajemen Islam bahwasanya sumber dana dari

luar berasal dari sumber-sumber di luar kekuatan sendiri.

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

91

Sumber dana dari luar yaitu berasal dari hasil iuran

masyarakat setiap bulannya, laporan amal jariyah setiap minggu

dan donatur yang ada diluar negri. Dana yang ada mengalir apa

adanya karena tidak ada pencarian dana yang terlalu di target.

Apabila dikomparasikan antara kedua teori di atas

dengan dana penentuan sumber dana masjid terdapat persamaan

yaitu dalam penentuan sumber dana dari dalam dan sumber dana

dari luar.

2. Alokasi dana

Pengalokasian dana dalam pembangunan masjid ini didasarkan

atas kebutuhan-kebutuhan pokok yang diperlukan. Segala pengeluaran

atas pengalokasian dana di ketahui dan dilaporkan secara transparan

kepada semua panitia pembangunan masjid.

Pengalokasian dana pembangunan meliputi:

a. Pembelian bahan material

b. Pembelian peralatan

c. Biaya tukang

1) Ongkos

2) Konsumsi

d. Pembayaran listrik

e. Biaya transfor

f. Biaya bahan bakar peralatan pembangunan.

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

92

Rincian pengalokasian dana di atas sudah melalui proses

musyawarah panitia kemudian dicatat secara transparan akan

penggunaanya dan dilaporkan kepada seluruh panitia pembangunan

tersebut. Pelaksanaan pembangunan ini sesuai dengan prinsip-prinsip

akuntansi syariah yakni, prinsip umum akuntansi Islam adalah sebagai

keadilan, kebenaran dan pertanggung jawaban. Adapun prinsip-prinsip

khusus akuntansi syariah adalah sebagai berikut :

a. Cepat laporannya

b. Dibuat oleh ahlinya (akuntan)

c. Terang, jelas, tegas dan informatif

d. Memuat informasi yang menyeluruh

e. Informasi ditunjukan kepada semua pihak yang terlibat secara

horizontal danvertikal

f. Terperinci dan teliti

g. Tidak terjadi manipulasi

h. Dilakukan secara continue (tidak lalai)

Rincian keuangan ini merupakan salah satu upaya agar pelaporan

keuangan bisa dilakukan secara transparan. Hal ini jelas bahwasanya

yang dilakukan oleh panitia pembangunan masjid tidak bertentangan

dengan yang diajarkan dalam ajaran Islam. Akan tetapi dalam

pembukuan laporan keuangan tidak menggunakan seorang akuntan.

Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi

keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Inti

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/8905/7/bab 4.pdf · menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid. (a) ... Menyelenggarakan pendidikan baca Al Qur’an,

93

dari laporan keuangan adalah menggambarkan pos-pos keuangan

perusahaan yang diperoleh dalam suatu periode. Laporan keuangan

pembangunan masjid dibukukan pada 1 bulan sekali, pada setiap devisi

akan melaporkan hasil laporan pengeluaran keuangan pada 1 minggu

sekali Dan setiap hari jumat laporan keuangan pembangunan akan

dilaporkan sebelum khutbah hari jumat.

Dalam pembangunan masjid sangat perlu adanya suatu

pendokumentasian dan pencatatan. Laporan kas masjid secara umum

dibagi menjadi dua macam yaitu:

a. Laporan kas sarana adalah keuangan dari hasil amal jariyah

masyarakat. Dalam laporan kas sarana adalah keuangan dari hasil

amal jariyah masyarakat yang meminta untuk dibacakan al-fatihah

kepada keluarga yang meninggal. Keuangan sarana ini sangat

banyak dibandingkan dengan keuangan operasional. Keuangan

sarana ini juga digunakan dalam pembangunan masjid. Jika amal

jariyah dari kotak amal yang ada di masjid secara ikhlas akan

menjadi biaya dana operasional. Laporan kas operasional adalah

keuangan dari kotak amal dan amplop.

b. Laporan keuangan operasional ini memuat dua jalur yakni

pemasukan dan pengeluaran, setiap 1 minggu sekali pemasukan amal

jariyah dibukukan dan laporan keuangan akan dikroscek 1 bulan

sekali. Laporan keuangan akan selalu dikroscek dengan bendahara

masjid untuk mengetahui kas masjid dan keuangan pembangunan.