bab iv hasil dan pembahasan hasil...

25
43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Bab ini akan membahas proses pengolahan data dan penganalisisannya disertai penarikan kesimpulan berdasarkan analisis yang telah dilakukan tersebut. Sesuai dengan rumusan masalah yang harus dipecahkan maka pembahasan dalam bab ini dibagi menjadi dua yaitu statistik deskriptif dan statistik induktif. Statistik deskriptif digunakan untuk menjawab masalah penelitian ke-1 dan ke-2. Adapun masalah penelitian ke-3 dipecahkan melalui statistik induktif. 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Bank Perkreditan Rakyat Syariah PNM Mentari Garut (Bank PNM Mentari) didirikan pada tahun 1991 oleh beberapa tokoh masyarakat Garut dengan nama PT. BPRS Mentari dan memperoleh izin operasional pada tanggal 28 Januari 1993. PT. BPRS Mentari lahir sebagai solusi bagi masyarakat, khususnya masyarakat Garut dan sekitarnya baik dalam upaya penitipan/penyimpanan dana untuk dikelola secara produktif dan profitable dalam bentuk tabungan dan deposito maupun bagi masyarakat yang membutuhkan modal kerja atau investasi guna mengembangkan usahanya dalam bentuk pembiayaan dengan skema bagi hasil dan jual beli. PT. Bank Perkreditan Rakyat Syariah PNM Mentari Garut (BPRS PNM Mentari) didirikan pada tahun 1991 dihadapan Notaris Dorika, S.H. No. Akta 123 dan diperbaiki dengan Akta Muchlis Patachna, S.H. Notaris di Jakarta tanggal 22

Upload: buingoc

Post on 18-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_045159_chapter4(1).pdf · 6. Rahn (Gadai Emas) : Perjanjian pembiayaan gadai merupakan keterangan

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Bab ini akan membahas proses pengolahan data dan penganalisisannya

disertai penarikan kesimpulan berdasarkan analisis yang telah dilakukan tersebut.

Sesuai dengan rumusan masalah yang harus dipecahkan maka pembahasan dalam

bab ini dibagi menjadi dua yaitu statistik deskriptif dan statistik induktif. Statistik

deskriptif digunakan untuk menjawab masalah penelitian ke-1 dan ke-2. Adapun

masalah penelitian ke-3 dipecahkan melalui statistik induktif.

4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Bank Perkreditan Rakyat Syariah PNM Mentari Garut (Bank PNM

Mentari) didirikan pada tahun 1991 oleh beberapa tokoh masyarakat Garut dengan

nama PT. BPRS Mentari dan memperoleh izin operasional pada tanggal 28

Januari 1993.

PT. BPRS Mentari lahir sebagai solusi bagi masyarakat, khususnya

masyarakat Garut dan sekitarnya baik dalam upaya penitipan/penyimpanan dana

untuk dikelola secara produktif dan profitable dalam bentuk tabungan dan

deposito maupun bagi masyarakat yang membutuhkan modal kerja atau investasi

guna mengembangkan usahanya dalam bentuk pembiayaan dengan skema bagi

hasil dan jual beli.

PT. Bank Perkreditan Rakyat Syariah PNM Mentari Garut (BPRS PNM

Mentari) didirikan pada tahun 1991 dihadapan Notaris Dorika, S.H. No. Akta 123

dan diperbaiki dengan Akta Muchlis Patachna, S.H. Notaris di Jakarta tanggal 22

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_045159_chapter4(1).pdf · 6. Rahn (Gadai Emas) : Perjanjian pembiayaan gadai merupakan keterangan

44

Juli 1992 dan telah diperbaharui dengan Akta Nomor 3 tanggal 4 Desember 1997

dan telah mengalami perubahan dengan Akta Nomor 31 tanggal 30 juni 2000,

Akta Nomor 1 tanggal 4 Februari 2002 dan Akta Nomor 20 tanggal 29 November

2002 yang dibuat oleh Notaris Yooce Sofiati Yusup, S.H. di Garut, dengan modal

dasar sebesar Rp. 7.500.000.000,00.

Pada tahun 2000 PT. Permodalan Nasional Madani mulai bergabung

dengan BPRS Mentari sebagai pemegang saham. Berdasarkan hasil rapat

pemegang saham nama PT. BPRS Mentari berubah nama menjadi PT. BPRS

PNM Mentari atau disingkat Bank PNM Mentari.

Bank PNM Mentari adalah Lembaga Keuangan berbasis syariah yang

sahamnya dimiliki oleh beberapa perusahaan yang cukup bonafid seperti PT.

Permodalan Nasional Madani, Bank Muamalat Indonesia, Keluarga Picnic (Dodol

Garut), dan beberapa tokoh seperti Bpk. H. Machnan R. Kamaluddin (Jakarta),

Bpk. KH. Abdul Halim (Garut), Bpk. H. Sukarna ND (Alm.)(Garut), dan

masyarakat luas yang tergabung dalam ormas-ormas islam seperti

Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama dan Persatuan Islam.

Modal Dasar Bank PNM Mentari adalah sebesar Rp. 7,5 Milyar

sedangkan modal disetor sampai dengan Desember 2005 adalah sebesar Rp.

3.386.900,000-.

Bank PNM Mentari dikelola oleh managemen, staff karyawan yang

profesional, amanah dengan senantiasa berupaya memenuhi ketentuan syariat

Islam.

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_045159_chapter4(1).pdf · 6. Rahn (Gadai Emas) : Perjanjian pembiayaan gadai merupakan keterangan

45

Dalam perkembangannya Bank PNM Mentari senantiasa menunjukkan

pertumbuhan kinerja yang baik dan menggembirakan sehingga sangat cocok

untuk wahana berinvestasi dan tepat untuk melakukan kerjasama.

Seiring dengan perkembangannya, saat ini Bank PNM Mentari telah

memiliki Gedung sendiri yang terletak di Jl. Merdeka No. 54 Garut dan untuk

memperluas jaringan usahanya dalam rangka meningkatkan pelayanan dan

kinerja, Bank PNM Mentari telah memiliki 4 kantor kas yang tersebar di

Kabupaten Garut. Kantor Pusat dan 4 kantor kas tersebut adalah:

Tabel 4.1 Wilayah Kerja BPRS PNM Mentari

Kantor Lokasi/Wilayah

Pusat Tarogong, Garut Kota, Cilawu, Karangpawitan.

Wanaraja Wanaraja, Sukawening, Cibatu, dan sekitarnya

Cikajang Cikajang, Cisurupan, Banjarwangi, Bungbulang, Pameungpeuk.

Bayongbong Bayongbong, Samarang, Sukaresmi, dan sekitarnya.

Limbangan Banyuresmi, Leuwigoong, Limbangan, Kadungora, Leles.

Sumber: PT. BPRS PNM Mentari

4.1.1.1. Visi dan Misi

Visi :

Mewujudkan BPRS PNM Mentari sebagai harapan Umat “menarik

dan terbaik di kelasnya”.

Misi :

1. Bersama masyarakat dan pemerintah memaksimalkan peran serta

pengembangan ekonomi umat.

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_045159_chapter4(1).pdf · 6. Rahn (Gadai Emas) : Perjanjian pembiayaan gadai merupakan keterangan

46

2. Memberikan keuntungan yang memadai bagi pemegang saham, nasabah dan

karyawan serta umat.

3. Tumbuh dan berkembang secara optimal.

4. Mengembangkan mutu dan kualitas berusaha

Strategi :

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembiayaan terutama pada usaha

kecil diberbagai sector diwilayah Garut dan sekitarnya.

2. Membuka cabang diseluruh wilayah yang terjangkau oleh operasi bank.

3. Meningkatkan pelayanan secara maksimal.

4. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme SDM dalam knowledge, skill

dan attitude.

5. Taat azas, taat aturan dan etika berusaha.

6. Meningkatkan pengawasan internal dan eksternal.

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_045159_chapter4(1).pdf · 6. Rahn (Gadai Emas) : Perjanjian pembiayaan gadai merupakan keterangan

47

Gambar 4.1

Sumber: PT. BPRS PNM Mentari

STRUKTUR ORGANISASI

PT. BPRS PNM MENTARI

DPSH.M. Iqbal Santoso KH. Sajidin

Drs. H. Asep Zakaria, Lc

SPI

AO / AAO Ahmad Ihsan Aim Salimudin

Ka. Pembiayaan Aih Ihsan

Staff Pendapatan

Usep Rusli

Eet Saepul

dll (15 orang)

Remedial

Agus Arifin

Ka. Pendapatan

Dan Remedial Deni Priadi

Accounting /

ALCO

Mia Kurniasih

Adm / Legal

Bakti Rahayu

Unit Keuangan Mia Kurniasih

SDM & Umum

Yeni Andriani Teller

Enjang Moch.

Evi SIlviani

ADM PBY

R. Bhatara

Tyasdiq Ardi

Unit Layanan

dan SDM Yeni Andriani

Ka. Operasional

Ifa Nurulhaifah,

Juru TaksirAri Maulani

Ka. Gadai Ahmad Ihsan

General Manager Drs. Cucu Sopian

DirekturIr. R. Andri Hernawan

Direktur Utama Yali Supyali, S.Ip

Dewan Komisaris

H. Machnan Reginand Kamaluddin KH. Abdul Halim, Lc

H.R. Herry Hermawan, SH, MBA

Rapat Umum Pemegang Saham

Team

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_045159_chapter4(1).pdf · 6. Rahn (Gadai Emas) : Perjanjian pembiayaan gadai merupakan keterangan

43

4.1.1.2. Produk Pembiayaan

Produk Pembiayaan yang ada di BPRS PNM Mentari:

1. Mudharabah : Bank dapat menyediakan modal investasi atau modal kerja

hingga 100% untuk usaha dan proyek akan dikelola oleh nasabah dengan

perjanjian bagi hasil.

2. Musyarakah : Pembiayaan usaha atau untuk proyek yang dalam

pengelolaannya mengalami kekurangan dana, maka Bank dapat memberikan

pembiayaan sesuai analisa usaha nasabah yang bersangkutan.

3. Murabahah : Pihak Bank akan menyediakan dana atau membelikan barang

sesuai dengan kebutuhan nasabah dengan perjanjian jual beli dengan

pembayaran secara angsuran sesuai perjanjian yang disepakati.

4. Murabahah Kepemilikan Sepeda Motor : Bank menyediakan dana untuk

pembelian sepeda motor kepada pegawai dan pensiunan dengan sistem jual

beli, menggunakan cara pembayaran SKPG (Surat Kuasa Potong Gaji)

sesuai rekomendasi dari pejabat yang bersangkutan.

5. Murabahah Kepemilikan Barang Elektronik : Pihak Bank memberikan

pembiayaan untuk pembelian barang elektronik dengan perjanjian jual beli

dan cara pembayaran melalui potong gaji untuk Pegawai dan Pensiunan.

6. Rahn (Gadai Emas) : Perjanjian pembiayaan gadai merupakan keterangan

dari perjanjian pokoknya (perjanjian pinjam meminjam), artinya adalah

apabila perjanjian pokoknya hapus maka otomatis perjanjian gadai ini hapus

pula.

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_045159_chapter4(1).pdf · 6. Rahn (Gadai Emas) : Perjanjian pembiayaan gadai merupakan keterangan

7. Pembiayaan Pensiunan dan Pegawai : Produk pembiayaan kepada pensiunan

dan pegawai melalui Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Koperasi Pegawai

Kantor Pos Garut (KKPG) yaitu pembiayaan kepada pensiunan dan pegawai

yang pengambilan gajinya di PT Pos Garut dengan sistem Surat Kuasa

Potong Gaji (SKPG).

8. Pembiayaan Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Instansi Pemerintah dan

Swasta : Produk pembiayaan ini adalah pembiayaan kepada pegawai

Instansi Pemerintah dan Swasta dengan pola SKPG (Surat Kuasa Potong

Gaji) dimana pembayaran angsuran pembiayaan dipotong dari gaji pegawai

yang bersangkutan dengan mendapat rekomendasi dari pejabat instansi

dimana nasabah atau pegawai itu bekerja.

Gambar 4.2 Prinsip Pembiayaan

Sumber: PT. BPRS PNM Mentari

Pembiayaan (Financing)

Bagi Hasil (P&L

Sharing)

Jual-Beli (Sale&Purch)

Pemb. Lain (Other Fin.)

Mudharabah Murabahah Hiwalah Rahn

Multijasa

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_045159_chapter4(1).pdf · 6. Rahn (Gadai Emas) : Perjanjian pembiayaan gadai merupakan keterangan

4.1.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian

4.1.2.1 Pembiayaan

Pembiayaan merupakan kegiatan menyalurkan dana yang diperoleh

lembaga keuangan syariah untuk memperoleh keuntungan dari bagi hasil yang

diperoleh. PT. BPRS PNM Mentari menyediakan 8 jenis produk pembiayaan

seperti yang dijelaskan pada subjek penelitian. Namun dalam pelaksanaannya

sampai dengan akhir tahun 2007 produk pembiayaan yang disalurkan hanya 2

yaitu pembiayaan mudharabah dan pembiayaan murabahah.

Tabel 4.2 Perkembangan Pembiayaan PT. BPRS PNM Mentari

(dalam ribuan Rupiah) Tahun Triwulan Mudharabah Murabahah Pembiayaan Perubahan Persentase(%) Keterangan

2003 I 467.048 7.393.310 7.860.358 - - -

II 636.155 7.532.963 8.169.118 308.760 3,93 Naik

III 583.533 8.172.993 8.756.546 587.428 7,19 Naik

IV 582.651 8.490.304 9.072.955 316.409 3,61 Naik

2004 I 518.736 8.865.307 9.384.043 311.088 3,43 Naik

II 385.414 9.379.166 9.764.580 380.537 4,06 Naik

III 324.082 10.032.255 10.356.337 591.757 6,06 Naik

IV 322.366 10.381.535 10.703.901 347.564 3,36 Naik

2005 I 307.807 11.623.692 11.931.499 1.227.598 11,47 Naik

II 293.481 12.807.993 13.101.474 1.169.975 9,81 Naik

III 286.275 14.656.546 14.942.821 1.841.347 14,05 Naik

IV 268.975 15.985.796 16.254.771 1.311.950 8,78 Naik

2006 I 262.311 17.599.455 17.861.766 1.606.995 9,89 Naik

II 202.551 17.391.303 17.593.854 (267.912) (1,50) Turun

III 200.751 18.511.472 18.712.223 1.118.369 6,36 Naik

IV 200.101 18.948.168 19.148.269 436.046 2,33 Naik

2007 I 197.010 18.488.968 18.685.978 (462.291) (2,41) Turun

II 193.410 18.008.464 18.201.874 (484.104) (2,59) Turun

III 192.006 17.584.602 17.776.608 (425.266) (2,34) Turun

IV 190.996 16.629.630 16.820.626 (955.982) (5,38) Turun

JUMLAH 6.615.679 268.483.922 275,099,601

RATA_RATA 330.784 13.424.196 13,754,980 4,1 Sumber: Laporan Keuangan PT. BPRS PNM Mentari, diolah

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_045159_chapter4(1).pdf · 6. Rahn (Gadai Emas) : Perjanjian pembiayaan gadai merupakan keterangan

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui rata-rata pembiayaan PT. BPRS

PNM Mentari periode 2003 sampai 2007 adalah sebesar Rp. 13.754.980.000.

Perubahan peningkatan penyaluran pembiayaan tertinggi terjadi pada Triwulan III

tahun 2005 sebesar 14,05% dan perubahan penurunan penyaluran pembiayaan

tertinggi terjadi pada Triwulan IV tahun 2007 sebesar 5,38%. Jumlah penyaluran

pembiayaan tertinggi terjadi pada Triwulan IV tahun 2006 sebesar Rp.

19.148.269.000, sedangkan pembiayaan terendah terjadi pada bulan Triwulan I

tahun 2003, yaitu sebesar Rp. 7.860.358.000.

Rata-rata pertumbuhan pembiayaan pada PT. BPRS PNM Mentari dari

triwulan I tahun 2003 sampai dengan triwulan IV tahun 2007 yaitu sebesar 4,1%.

Rata-rata tersebut merupakan rata-rata geometris, yaitu rata-rata yang berguna

untuk menemukan rata-rata perubahan persentase, rasio, indeks, atau tingkat

pertumbuhan dari waktu ke waktu. Rata-rata geometris tersebut dihitung

menggunakan rumus (Lind Marchal Wathen, 2007:75):

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_045159_chapter4(1).pdf · 6. Rahn (Gadai Emas) : Perjanjian pembiayaan gadai merupakan keterangan

Gambar 4.3 Perkembangan Pembiayaan PT. BPRS PNM Mentari

Sumber: PT. BPRS PNM Mentari, diolah

Pada gambar 4.3 dapat dilihat bahwa mulai Triwulan I tahun 2003 jumlah

pembiayaan mengalami perkembangan yang cenderung terus meningkat sampai

dengan triwulan IV tahun 2005, pada triwulan I tahun 2006 penyaluran

pembiayaan mengalami penurunan dan kemudian meningkat kembali sampai

dengan triwulan IV tahun 2006. Memasuki triwulan I tahun 2007 penyaluran

pembiayaan mengalami penurunan sampai dengan Triwulan IV 2007.

4.1.2.2 Total Pendapatan

Sebagai lembaga keuangan, PT. BPRS PNM Mentari selalu berusaha

meningkatkan pendapatan agar dapat memberikan bagi hasil yang maksimal

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_045159_chapter4(1).pdf · 6. Rahn (Gadai Emas) : Perjanjian pembiayaan gadai merupakan keterangan

kepada pihak ketiga dan pemegang saham. Berikut ini adalah total pendapatan

yang diperoleh PT. BPRS PNM Mentari per triwulan periode 2003-2007

Tabel 4.3 Perkembangan Total Pendapatan PT. BPRS PNM Mentari

(dalam ribuan Rupiah)

Tahun Triwulan Total

Pendapatan Perkembangan

Keterangan Perubahan %

2003 I 1.064.856 - - - II 1.048.773 (16.083) (1,51) Turun III 1.006.308 (42.465) (4,05) Turun IV 948.692 (57.616) (5,73) Turun

2004 I 999.996 51.304 5,41 Naik II 1.053.805 53.809 5,38 Naik III 1.066.696 12.891 1,22 Naik IV 1.066.273 (423) (0,04) Turun

2005 I 1.096.913 30.640 2,87 Naik II 1.013.845 (83.068) (7,57) Turun III 1.212.721 198.876 19,62 Naik IV 1.376.485 163.764 13,50 Naik

2006 I 1.250.082 (126.403) (9,18) Turun II 1.349.417 99.335 7,95 Naik III 1.114.400 (235.017) (17,42) Turun IV 1.177.023 62.623 5,62 Naik

2007 I 1.283.231 106.208 9,02 Naik II 1.184.781 (98.450) (7,67) Turun III 1.152.312 (32.469) (2,74) Turun IV 1.182.830 30.518 2,65 Naik

Jumlah 22.649.439 Rata-rata 1.132.472 0,6

Sumber: PT. BPRS PNM Mentari, diolah

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui rata-rata total pendapatan triwulan

PT. BPRS PNM Mentari periode 2003 sampai 2007 adalah sebesar Rp.

1.132.472.000. Perubahan peningkatan total pendapatan tertinggi terjadi pada

Triwulan III tahun 2005 sebesar 19,62% dan perubahan penurunan total

pendapatan tertinggi terjadi pada Triwulan III tahun 2006 sebesar 17,42%. Jumlah

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_045159_chapter4(1).pdf · 6. Rahn (Gadai Emas) : Perjanjian pembiayaan gadai merupakan keterangan

total pendapatan tertinggi terjadi pada Triwulan IV tahun 2005 sebesar Rp.

1.376.485.000, sedangkan pembiayaan terendah terjadi pada bulan Triwulan IV

tahun 2003, yaitu sebesar Rp. 948.692.000.

Rata-rata pertumbuhan total pendapatan pada PT. BPRS PNM Mentari

dari triwulan I tahun 2003 sampai dengan triwulan IV tahun 2007 yaitu sebesar

0,6%. Rata-rata geometris ini didapat dari perhitungan sebagai berikut:

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_045159_chapter4(1).pdf · 6. Rahn (Gadai Emas) : Perjanjian pembiayaan gadai merupakan keterangan

Gambar 4.4

Perkembangan Total Pendapatan PT. BPRS PNM Mentari

Sumber: PT. BPRS PNM Mentari, diolah

Pada gambar 4.4 dapat dilihat bahwa total pendapatan yang diperoleh PT.

BPRS PNM Mentari fluktuatif dimulai dari Triwulan I tahun 2003 hingga akhir

triwulan IV tahun 2007. Total pendapatan dari triwulan I tahun 2003 sampai

triwulan II tahun 2005 tidak ada perkembangan yang signifikan. Perkembangan

yang cukup signifikan baru terjadi pada triwulan III tahun 2005 sampai triwulan I

tahun 2007. Peningkatan pendapatan yang besar terjadi pada triwulan triwulan III

tahun 2005 sampai dengan triwulan IV tahun 2005. Sedangkan penurunan

terbesar terjadi pada triwulan III tahun 2006.

4.1.3 Pengujian Hipotesis

Dalam pengujian hipotesis, yang diuji apakah Ho diterima atau ditolak.

Untuk dapat memutuskan apakah Ho diterima atau ditolak, maka diperlukan

kriteria tertentu dengan nilai tertentu baik hasil perhitungan maupun hasil tabel.

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_045159_chapter4(1).pdf · 6. Rahn (Gadai Emas) : Perjanjian pembiayaan gadai merupakan keterangan

Untuk menguji hipotesis asosiatif yang datanya berbentuk rasio maka dapat dilihat

melalui analisa korelasi, dengan menggunakan korelasi product moment. Korelasi

product moment yang dinyatakan dengan parameter (), dan besarnya angka

korelasi disebut koefisien korelasi dinyatakan dalam lambang r.

Tabel 4.4 di bawah ini merupakan data sampel yang digunakan untuk

menghitung korelasi product moment.

Tabel 4.4 Pembiayaan Dan Total Pendapatan PT. BPRS PNM Mentari

Data per Triwulan Periode 2003-2007 (Dalam ribuan rupiah)

Tahun Triwulan Pembiayaan Total Pendapatan 2003 I 7.860.358 1.064.856

II 8.169.118 1.048.773

III 8.756.546 1.006.308

IV 9.072.955 948.692

2004 I 9.384.043 999.996

II 9.764.580 1.053.805

III 10.356.337 1.066.696

IV 10.703.901 1.066.273

2005 I 11.931.499 1.096.913

II 13.101.474 1.013.845

III 14.942.821 1.212.721

IV 16.254.771 1.376.485

2006 I 17.861.766 1.250.082

II 17.593.854 1.349.417

III 18.712.223 1.114.400

IV 19.148.269 1.177.023

2007 I 18.685.978 1.283.231

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_045159_chapter4(1).pdf · 6. Rahn (Gadai Emas) : Perjanjian pembiayaan gadai merupakan keterangan

II 18.201.874 1.184.781

III 17.776.608 1.152.312

IV 16.820.626 1.182.830

Sumber: PT. BPRS PNM Mentari, diolah

Dalam korelasi product moment terdapat asumsi yang harus dipenuhi, di

bawah ini merupakan hasil pengujian atas asumsi-asumsi yang harus dipenuhi

(menggunakan SPSS 17).

a. Uji normalitas

Salah satu asumsi untuk yang harus dipenuhi bila ingin menggunakan

korelasi product moment adalah variabel yang dihubungkan mempunyai data yang

berdistribusi normal, maka harus dilakukan pengujian normalitas data. Pengujian

normalitas data digunakan untuk menguji apakah data kontinu berdistribusi

normal sehingga analisis dengan validitas, reliabilitas, uji t, korelasi, regresi dapat

dilaksanakan. Dalam penelitian ini pengujian normalitas akan menggunakan uji

Kolmogorov Smirnov.

Pengujian normalitas datanya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5 Uji Normalitas Data Pembiayaan Dan Total Pendapatan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

x pembiayaan

Y total

pendapatan

N 20 20

Normal Parametersa,,b Mean 13754980.05 1132471.95

Std. Deviation 4199499.916 118463.589

Most Extreme Differences Absolute .174 .161

Positive .166 .161

Negative -.174 -.082

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_045159_chapter4(1).pdf · 6. Rahn (Gadai Emas) : Perjanjian pembiayaan gadai merupakan keterangan

Kolmogorov-Smirnov Z .779 .718

Asymp. Sig. (2-tailed) .579 .680

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Dari tabel hasil uji normalitas diatas didapat N=20 yang berarti jumlah

sampel yang diamati ada 20 sampel data. Pada kolom pembiayaan terdapat nilai

Kolmogorov Smirnov = 0,779 dengan probabilitas 0,579 (Asymp.Sig.(2-tailed)).

Persyaratan data disebut normal jika probabilitas atau > 0,05 pada uji normalitas

dengan Kolmogorov Smirnov. Oleh karena nilai = 0,579 atau > 0,05, maka

diketahui bahwa data variabel pembiayaan pada 20 sampel adalah normal, atau

memenuhi persyaratan uji normalitas.

Pada kolom total pendapatan terdapat nilai Kolmogorov Smirnov = 0,718

dengan probabilitas 0,680 (Asymp.Sig.(2-tailed)). Oleh karena nilai = 0,680

atau > 0,05, maka diketahui bahwa data variabel total pendapatan pada 20

sampel adalah normal, atau memenuhi persyaratan uji normalitas.

b. Uji linieritas

Asumsi yang kedua dari korelasi product moment adalah variabel yang

dihubungkan mempunyai data linier, maka perlu uji linieritas yang dilakukan

untuk mengetahui apakah hubungan antara kedua variabel yang diteliti bersifat

linier atau tidak. Pola hubungan antara variabel tak bebas (Y) dengan variabel

bebas (X) dapat diperkirakan sebelum melakukan pendugaan model regresi, baik

model model regresi linier sederhana maupun regresi berganda.

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_045159_chapter4(1).pdf · 6. Rahn (Gadai Emas) : Perjanjian pembiayaan gadai merupakan keterangan

Berikut ini adalah grafik Normal P-Plot of Regresion Standardized

Residual dari hasil pengolahan SPSS.

Gambar 4.5 Normal P-Plot of Regresion Standardized Residual

Grafik 4.3 di atas melukiskan titik-titik pada bidang (Xi, Yi) yang tiap titik

ditentukan oleh setiap pasang (Xi, Yi) sehingga dapat dilihat ada sesuatu

hubungan yang berarti di antara variabel-variabel. Grafik di atas menunjukkan

bahwa letak titik-titik itu berada pada sekitar garis lurus, sehingga cukup menjadi

alasan bahwa antara variabel-variabel itu ada hubungan linier.

c. Uji independensi

Uji independensi dilakukan untuk mengetahui apakah dua sifat atau

karekter tersebut tidak berhubungan. Pemeriksaan independensi atau kebebasan

galat dapat dilakukan dengan melihat plot antara sisaan dengan urutan sisaan

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_045159_chapter4(1).pdf · 6. Rahn (Gadai Emas) : Perjanjian pembiayaan gadai merupakan keterangan

tersebut. Selain itu kebebasan galat dapat juga diuji secara formal dengan

menggunakan Uji Durbin Watson (D-W). Hipotesis yang diuji pada Uji D-W

adalah:

H0 : Tidak terdapat autokorelasi pada variabel X dan variabel Y

H1 : Terdapat autokorelasi pada variabel X dan variabel Y

Di bawah ini merupakan tabel hasil uji independensi dengan menggunakan

uji D-W pada SPSS 17:

Tabel 4.6 Model Summary Durbin-Watson

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .762a .580 .557 78855.852 1.774

a. Predictors: (Constant), x pembiayaan

b. Dependent Variable: Y total pendapatan

Pada Tabel 4.7 diketahui nilai D-W sebesar 1,774. D-W tabel pada =

0,05, N = 20, dan K (jumlah variabel bebas) = 1 adalah:

1. dL = 1,20

2. dU = 1,41

Penentuan pengambilan keputusan:

1. Jika D-W > dU, maka tidak ada autokolerasi.

2. Jika D-W < dL, maka terjadi autokolerasi.

3. Jika dL < D-W < dU, maka tidak dapat dideteksi apakah terjadi

autokolerasi atau tidak.

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_045159_chapter4(1).pdf · 6. Rahn (Gadai Emas) : Perjanjian pembiayaan gadai merupakan keterangan

Oleh karena D-W hitung = 1,774, maka D-W > dU > dL. Dengan

demikian dapat diputuskan bahwa tidak terjadi autokolerasi pada variabel X dan

variabel Y.

Setelah pengujian atas asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalam

menggunakan korelasi terpenuhi, selanjutnya dapat dilakukan perhitungan

korelasi product moment. Koefisien korelasi antara pembiayaan dengan total

pendapatan yang didapatkan dari hasil perhitungan menggunakan SPSS 17, adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.7 Correlations

x pembiayaan Y total

pendapatan x pembiayaan Pearson Correlation 1 .762(**)

Sig. (2-tailed) . .000 Y total pendapatan Pearson Correlation .762(**) 1

Sig. (2-tailed) .000 .

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). a Listwise N=20 Dari Tabel 4.8 dapat dilihat output korelasi pearson 0,762 atau yang

ditampilkan dengan penulisan .762 adalah angka koefisien korelasi atau nilai r =

0,762. Jika dihubungkan dengan tabel interpretasi koefisien korelasi dari

Sugiyono, apabila nilai koefisien korelasi berada pada 0,600 – 0,799 berarti

hubungan yang kuat antara variabel X terhadap variabel Y. Dengan kata lain,

pembiayaan memberikan pengaruh yang kuat terhadap total pendapatan.

Tidak adanya tanda ”-” (minus) di depan angka .762 pada tampilan output

menunjukkan bahwa korelasi memiliki pola positif atau searah. Dengan demikian

dapat diinterpretasikan bahwa setiap pada saat penyaluran pembiayaan tinggi,

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_045159_chapter4(1).pdf · 6. Rahn (Gadai Emas) : Perjanjian pembiayaan gadai merupakan keterangan

maka akan diiringi oleh tingginya total pendapatan. Dan sebaliknya pada saat

penyaluran pembiayaan rendah maka akan diiringi oleh rendahnya total

pendapatan.

Adanya tanda ”**” (bintang) dibelakang angka koefisien korelasi berarti

angka korelasi memenuhi kriteria signifikansi 1%, yang berarti memenuhi taraf

kepercayaan 99% dan secara otomatis memenuhi taraf kepercayaan 95%. Dengan

demikian dapat diambil keputusan bahwa hubungan pembiayaan terhadap total

pendapatan adalah signifikan pada taraf kepercayaan 95%. Dengan demikian

hipotesis yang penulis ajukan bahwa pembiayaan memberikan pengaruh positif

terhadap total pendapatan bank, dapat diterima.

Adapun besarnya pengaruh pembiayaan terhadap total pendapatan dapat

diketahui dengan menghitung koefisien determinasi yang merupakan pangkat dua

dari koefisien korelasi.

Kd = r2 x 100%

Kd = 0,7622 x 100%

Kd = 58,06%

Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi di atas, dapat

disimpulkan bahwa variasi pembiayaan mempengaruhi variasi naik turunnya total

pendapatan sebesar 58,06%, sedangkan 41,94% dipengaruhi oleh variasi faktor-

faktor lainnya yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_045159_chapter4(1).pdf · 6. Rahn (Gadai Emas) : Perjanjian pembiayaan gadai merupakan keterangan

4.2. Pembahasan

Setelah mengolah data yang diperoleh, PT. BPRS PNM Mentari selalu

berusaha meningkatkan pembiayaan yang disalurkan. Hal ini sesuai dengan

perannya sebagai lembaga perantara (intermediary) antara unit-unit ekonomi yang

mengalami kelebihan dana (surplus units) dengan unit-unit yang lain yang

mengalami kekurangan dana (defisit units). Melalui bank, kelebihan tersebut

dapat disalurkan kepada pihak-pihak yang memerlukan sehingga memberikan

manfaat kepada kedua belah pihak. (Arifin, 2002: 42).

Berdasarkan data yang diperoleh dan berdasarkan wawancara tidak

terstruktur, dari triwulan II tahun 2003 sampai dengan triwulan I tahun 2006

pembiayaan yang disalurkan selalu meningkat. Sedangkan triwulan II tahun 2006

menurun dan kembali meningkat di dua triwulan selanjutnya. Sedangkan pada

tahun 2007 seluruh pembiayaan yang disalurkan menurun. Meningkatnya

penyaluran pembiayaan sampai dengan triwulan I tahun 2006 disebabkan oleh

kerjasama dengan berbagai perusahaan. Pada tahun 2003 PT. BPRS PNM Mentari

kerjasama dengan PT. POS Indonesia dengan target market penyaluran

pembiayaan kepada pensiunan PNS. Selain itu PT. BPRS PNM Mentari

menyalurkan pembiayaan kepada guru bantu sekolah. Pada triwulan II tahun 2006

pembiayaan yang disalurkan mengalami penurunan karena sebagian besar target

market sudah diberikan pembiayaan. Pada triwulan III tahun 2006 sampai dengan

triwulan IV tahun 2006, penyaluran pembiayaan kembali meningkat dengan

tambahan target market penyaluran pembiayaan yang baru yaitu karyawan hotel

pariwisata di Cipanas Garut. Tetapi peningkatan penyaluran pembiayaan ini tidak

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_045159_chapter4(1).pdf · 6. Rahn (Gadai Emas) : Perjanjian pembiayaan gadai merupakan keterangan

terjadi di tahun 2007. Walaupun pada tahun 2007 target market penyaluran

pembiayaan masih baik, tetapi perusahaan tidak memaksimalkan penyaluran

pembiayaan karena adanya berbagai kendala seperti NPF, PPAP dan kendala

lainnya. Secara keseluruhan rata pertumbuhan pembiayaan yang disalurkan adalah

sebesar 4,1%. Hal ini sesuai dengan misi perusahaan yaitu tumbuh dan

berkembang secara optimal dan mengembangkan mutu dan kualitas berusaha.

Tumbuh dan berkembangnya penyaluran pembiayaan tersebut diikuti oleh

tumbuhnya total pendapatan secara rata-rata. Pertumbuhan rata-rata total

pendapatan adalah sebesar 0,6%. Walaupun secara rata-rata total pendapatan

mengalami peningkatan tetapi dengan rata-rata peningkatan sebesar 0,6%

menunjukkan bahwa pertumbuhan total pendapatan yang diterima PT. BPRS

PNM Mentari tidak optimal jika dibandingkan dengan rata-rata penyaluran

pembiayaan yang diberikan sebesar 4,1%. Tidak optimalnya pendapatan yang

diperoleh bisa dilihat dari fluktuatifnya total pendapatan yang diterima. Dari

triwulan I tahun 2003 sampai dengan triwulan IV tahun 2003 mengalami

penurunan, dan pada triwulan selanjutnya fluktuatif mengalami peningkatan dan

penurunan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya menurunnya

penyaluran pembiayaan, NPF, margin keuntungan yang tidak maksimal karena

harus berbagi hasil dengan pihak perusahaan yang bekerja sama dan faktor

lainnya.

Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis penelitian, hasil pengolahan data

dalam penelitian ini menunjukkan diterimanya hipotesis penelitian, artinya

pembiayaan memberikan pengaruh positif yang sangat kuat terhadap total

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_045159_chapter4(1).pdf · 6. Rahn (Gadai Emas) : Perjanjian pembiayaan gadai merupakan keterangan

pendapatan. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Purnawan (2005) yang menyebutkan bahwa jumlah pendapatan masih didominasi

dari pendapatan penyaluran pembiayaan sehingga hasil penelitian ini mendukung

hasil penelitian sebelumnya.

Koefisien korelasi dalam penelitian ini merupakan koefisien korelasi

mendekati 1, artinya titik kombinasi antar variabel mendekati garis lurus

dugaannya. Karena nilai korelasi mendekati 1, maka kasus ini dapat dimodelkan

dengan persamaan linier yang positif. Hal ini dapat dilihat dalam gambar 4.4

berikut. Gambar tersebut diolah melalui SPSS 17.

Gambar 4.6 Titik Kombinasi Antar Variabel dengan Garis Lurus

.

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_045159_chapter4(1).pdf · 6. Rahn (Gadai Emas) : Perjanjian pembiayaan gadai merupakan keterangan

Berdasarkan hal ini dapat diperkirakan bahwa, perubahan pembiayaan

akan diikuti oleh perubahan total pendapatan dengan arah yang sama, yaitu pada

saat pembiayaan mengalami kenaikkan maka diprediksi akan diikuti dengan

kenaikan total pendapatan, sebaliknya pada saat pembiayaan mengalami

penurunan maka akan diikuti oleh penurunan total pendapatan.

Dari hasil data yang diperoleh, pembiayaan yang disalurkan sebagian

besar kepada produk pembiayaan murabahah, sedangkan pembiayaan

mudharabah setiap triwulan dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2007 selalu

mengalami penurunan. Dalam hal ini, strategi PT. BPRS PNM Mentari untuk

meningkatkan pendapatan sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh Zulkifli

(2007: 16) bahwa murabahah yang merupakan kontrak jual-beli, termasuk ke

dalam Natural Certainty Contracts (NCC). NCC adalah Suatu jenis kontrak

transaksi dalam bisnis yang memiliki kepastian keuntungan dan pendapatan, baik

dari segi jumlah maupun waktu penyerahannya. Arus kas dari kontrak/akad ini

bisa diprediksi, karena sudah disepakati oleh kedua pihak yang bertransaksi di

awal kontrak/akad, sebaliknya Natural Uncertainty Contracts (NUC) adalah suatu

jenis kontrak transaksi dalam bisnis yang tidak memiliki kepastian keuntungan

dan pendapatan, baik dari segi jumlah maupun waktu penyerahannya, karena

tergantung pada hasil investasi (usaha). Tingkat return dari kontrak/akad ini bisa

positif, negatif, atau nol. Salah satu akad/kontrak yang termasuk kedalam NUC ini

adalah akad/kontrak bagi hasil (mudharabah).

Menurut Muhammad (2008: 158) dalam praktik perbankan syariah di

Indonesia saat ini, model pembiayaan murabahah tidak hanya digunakan untuk

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_045159_chapter4(1).pdf · 6. Rahn (Gadai Emas) : Perjanjian pembiayaan gadai merupakan keterangan

pembiayaan konsumtif, sektor produktif pun banyak yang dibiayai dengan model

pembiayaan murabahah. Terdapat tiga alasan yang mendasari penggunaan akad

murabahah pada sektor produktif, yaitu:

1. Kemudahan perhitungan dan model angsuran karena hanya

memperhitungkan faktor harga perolehan barang dan margin yang

disepakati serta jangka waktu angsuran yang diinginkan.

2. Mengurangi risiko kerugian bagi bank syariah karena sektor produktif

rentan dengan risiko kerugian yang sewaktu-waktu bisa terjadi

3. Pendapatan bank lebih mudah untuk diprediksi karena kesepakatan

margin relatif tidak berubah selama masa akad jika tidak terjadi

kejadian luar biasa

Selain itu menurut Karim (2007: 280) pendapatan bank lebih mudah

diprediksi karena salah satu referensi penentuan margin murabahah adalah target

bagi hasil kompetitif yang diharapkan dapat diberikan kepada dana pihak ketiga.

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa kebijakan

PT. BPRS PNM Mentari untuk meningkatkan pendapatan sudah cukup strategis

yaitu dengan selalu berupaya meningkatkan jumlah penyaluran pembiayaan.

Selain itu, PT. BPRS PNM Mentari melakukan kebijakan yang lebih strategis lagi

untuk meningkatkan pendapatan yaitu dengan cara memfokuskan produk

penyaluran pembiayaan yang lebih rendah resikonya yaitu pembiayaan

murabahah.