bab iv hasil dan pembahasan e. gambaran umum lokasi...

94
45 Rizqi Azhari Amoro, 2012 Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak dan Batasan Wilayah Kabupaten Subang Wilayah Kabupaten Subang secara geografis terletak di bagian utara Propinsi Jawa Barat dengan batas koordinat yaitu antara 107° 31' - 107° 54' Bujur Timur dan 6° 11' - 6° 49' Lintang Selatan. Adapun batas-batas wilayah dengan Kabupaten/ Kota yang berdekatan letaknya secara geografis adalah sebagai berikut : Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta dan Karawang Sebelah Utara : Berbatasan dengan Laut Jawa Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Indramayu dan Sumedang Luas Wilayah Kabupaten Subang adalah 205.176,95 hektar atau sekitar 6,34 persen dari luas Propinsi Jawa Barat, sedangkan range ketinggian tempat antara 0 1500 m dpl (di atas permukaan laut). Jika dilihat dari topografinya Kabupaten Subang dapat dibagi ke dalam 3 (tiga) zona/klasifikasi daerah, yaitu : 1. Daerah Pegunungan Daerah ini memiliki ketinggian antara 500 - 1500 m dpl dengan luas 41.035,09 hektar atau 20 persen dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang. Wilayah ini meliputi Kecamatan Sagalaherang, Serangpanjang,

Upload: dangdien

Post on 09-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

45

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

E. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Letak dan Batasan Wilayah Kabupaten Subang

Wilayah Kabupaten Subang secara geografis terletak di bagian utara

Propinsi Jawa Barat dengan batas koordinat yaitu antara 107° 31' - 107° 54' Bujur

Timur dan 6° 11' - 6° 49' Lintang Selatan. Adapun batas-batas wilayah dengan

Kabupaten/ Kota yang berdekatan letaknya secara geografis adalah sebagai

berikut :

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat

Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta dan Karawang

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Laut Jawa

Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Indramayu dan Sumedang

Luas Wilayah Kabupaten Subang adalah 205.176,95 hektar atau sekitar

6,34 persen dari luas Propinsi Jawa Barat, sedangkan range ketinggian tempat

antara 0 – 1500 m dpl (di atas permukaan laut). Jika dilihat dari topografinya

Kabupaten Subang dapat dibagi ke dalam 3 (tiga) zona/klasifikasi daerah, yaitu :

1. Daerah Pegunungan

Daerah ini memiliki ketinggian antara 500 - 1500 m dpl dengan luas

41.035,09 hektar atau 20 persen dari seluruh luas wilayah Kabupaten

Subang. Wilayah ini meliputi Kecamatan Sagalaherang, Serangpanjang,

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

46

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Ciater, Jalancagak, Kasomalang, Cisalak dan sebagian besar Kecamatan

Tanjungsiang

2. Daerah Bergelombang/Berbukit

Daerah dengan ketinggian antara 50 - 500 m dpl dengan luas wilayah

71.502,16 hektar atau 34,85 persen dari seluruh luas wilayah Kabupaten

Subang. Wilayahnya meliputi Kecamatan Cijambe, Kecamtan Subang,

Cibogo, Dawuan, Kaljati, Cipeundeuy, Sebagian Besar Kecamatan

purwadadi dan Cikaum.

3. Daerah Dataran Rendah

Dengan ketinggian antara 0 – 50 m dpl dengan luas 92.639,7 hektar

atau 45,15 persen dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang. Ini adalah

wilayah pantura (Pantai Utara) meliputi Kecamatan Pagaden, Pagaden

Barat, Binong, Tambakdahan, Cipunagara, Compreng, Ciasem, Sukasari,

Pusakanagara, Pusakajaya, Pamanukan, Legonkulon, Blanakan,

Patokbeusi, sebagian kecil Kecamatan Cikaum dan Purwadadi. Apabila

dilihat dari tingkat kemiringan lahan, maka tercatat bahwa 80,80 persen

wilayah Kabupaten Subang memiliki tingkat kemiringan 0° - 17°, 10,64

persen dengan tingkat kemiringan 18° - 45°, sedangkan sisanya (8,56

persen) memiliki kemiringan diatas 45°.

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

47

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Batas Wilayah Desa Ciater

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Ciasaat Kecamatan Jalan Cagak

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Lembang Kecamatan Lembang

Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Nagrak Kecamatan Kasomalang

Sebelah Barat : Berbatsan dengan Desa Cicadas Kecamatan Sagalaherang

3. Iklim

Teridentifikasinya iklim di suatu wilayah banyak manfaat yang dapat

diambil salah satunya bagi pengembangan agrowisata. Desa Ciater memiliki curah

hujan 2500 mm, kelembapan 170C dengan suhu rata-rata harian 18

0-24

0C

(Sumber: Profil Desa Ciater 2009).

Dilihat dari data di atas maka Desa Ciater sangat cocok untuk perkebunan

dan dikembangkan sebagai agrowisata khususnya teh.

4. Tanah

Secara umum kawasan Desa Ciater terbagi atas beberapa jenis tanah,

diantaranya :

Tabel 4.1

Jenis tanah Desa Ciater tahun 2009

No Jenis Tanah Luas Lahan %

1 Tanah Kering (ladang) 51ha/m2 5%

2 Tanah perkebunan rakyat 774 ha/m2 74%

3 Tanah fasilitas umum 12 ha/m2 1%

4 Tanah hutan 214 ha/m2 20%

Sumber : Data profil Desa Ciater, 2009

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

48

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 4.1

Jenis tanah Desa Ciater tahun 2009 Sumber: Data Profil Desa Ciater, 2009

5. Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan Desa Ciater terdiri dari luas pemukiman seluas 43

ha/m2, luas kuburan 3 ha/m

2, luas pekarangan 3 ha/m

2, luas taman 1 ha/m

2,

perkantoran 1 ha/m2, dan luas prasarana umum lainnya 1 ha/m

2.

Tabel 4.2

Penggunaan Lahan Desa Ciater tahun 2009

No Penggunan Luas Lahan %

1 Luas pemukiman 43 ha/m2 83%

2 luas kuburan 3 ha/m2 6%

3 luas pekarangan 3 ha/m2 6%

4 luas taman 1 ha/m2 2%

5 Perkantoran 1 ha/m2 2%

6 Luas prasarana umum lainnya 1 ha/m2 2%

Sumber : Data profil Desa Ciater, 2009

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

49

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penggunaan Lahan Luas Pemukiman

Luas Kuburan

Luas Pekarangan

Luas Taman

Perkantoran

Luas prasarana

lainnya

Gambar 4.2

Penggunaan Lahan Desa Ciater tahun 2009 Sumber:Data Profil Desa Ciater, 2009

F. Gambaran Umum Masyarakat Desa Ciater

1. Jumlah Penduduk Desa Ciater

Desa Ciater memiliki luas 1102 ha/m2 dengan jumlah penduduk 5.712

jiwa. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin antara lain : laki-laki 2778 jiwa dan

perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.3

Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dan usia

No Usia (tahun) Jenis Kelamin

Laki-Laki Perempuan

1 0 - 12 bulan 43 46

2 1 – 10 489 475

3 11 – 20 452 428

4 21 – 30 467 493

5 31 – 40 454 500

6 41 – 50 387 486

7 51 – 60 239 249

8 61 – 70 146 174

9 Lebih dari 70 101 95

Jumlah 2778 2946 Sumber: Data Profil DesaC iater 2009

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

50

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2.50%

15.00%

20.00%

57.50%

5.00%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

Sangat Beragam

Beragam Cukup Beragam

Kurang Beragam

Tidak Beragam

Gambar 4.3

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia Desa Ciater

tahun 2009 Sumber:Data Profil Desa Ciater, 2009

Berdasarkan jumlah penduduk menurut tingkat usia, tampaknya beban

tanggungan penduduk usia produktif (15-55) tahun terhadap penduduk non-

produktif (0-14 tahun dan > 55 tahun) secara keseluruhan tidak terlalu berat yaitu

setiap 100 orang penduduk produktif rata-rata harus menanggung 28 orang

penduduk non-produktif. Tetapi pada kenyataannya beban tersebut sebenarnya

lebih ringan, terutama karena penduduk pada usia >55 tahun pada umumnya

banyak yang masih aktif berproduksi dan anak-anak dibawah usia 15 tahun juga

banyak yang turut membantu orang tuanya.

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

51

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Komposisi Mata Pencaharian Masyarakat Desa Ciater

Tabel 4.4

Mata Pencaharian Masyarakat Desa Ciater

No Jenis pekerjaan Jumlah

(orang)

Persentase

(%)

1 Petani 12 1

2 Buruh tani 75 3

3 Buruh migran 513 23

4 Pegawai Negeri Sipil 38 2

5 Pedagang keliling 63 3

6 Karyawan BUMN 629 27

7 Karyawan perusahaan swasta 349 15

8 Wiraswasta 473 21

9 Lain-lain 123 5

Jumlah 2275 100

Sumber:Data Profil Desa Ciater, 2009

Gambar 4.4

Mata Pencaharian Masyarakat Desa Ciater tahun 2009 Sumber:Data Profil Desa Ciater, 2009

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

52

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dari data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa mata pencaharian

masyarakat Desa Ciater sangat tergantung pada keberadaan BUMN yaitu PTPN

VIII Kebun Ciater dengan persentase 27%, disusul mata pencaharian buruh

migran dengan persentase 23%, hal ini membuktikan masyarakat Desa Ciater

banyak yang mencari nafkah di luar negri dengan menjadi TKI (Tenaga Kerja

Indonesia). Mata pencaharian lain adalah wiraswasta dengan persentase 21%, hal

ini disebabkan faktor lingkungan di Ciater yang merupakan daerah wisata

sehingga penduduk sekitar berinisiatif untuk berwiraswasta dengan membuka

penginapan, berdagang dll.

3. Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan

Tabel 4.7

Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Ciater

No Tingkat Pendidikan Jumlah

(orang) Persentase (%)

1 TK 110 3%

2 SD 2491 60%

3 SMP 716 17%

4 SMA 799 18%

5 Akademi/Perguruan Tinggi 53 1%

Jumlah 4174 100%

Sumber:Data Profil Desa Ciater tahun 2009

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

53

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tingkat Pendidikan

TK

SD

SMP

SMA

Akademi/PT

Gambar 4.5

Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Ciater tahun 2009 Sumber:Data Profil Desa Ciater, 2009

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa Desa Ciater tidak terlalu

tertinggal dalam hal pendidikan minimal penduduknya tidak buta huruf, terbukti

dengan lulusan SD sebanyak 60%, namun tingkat pendidikan masyarakat di Desa

Ciater perlu lebih ditingkatkan lagi sebab saat ini para pegawai perusahaan sekitar

Desa Ciater lulusan perguruan tinggi masih sedikit.

4. Agama

Hampir semua penduduk Desa Ciater yang terdiri dari 5.724 jiwa, 5.701

jiwa memeluk agama Islam sedangkan sisanya 23 jiwa memeluk Katholik. Selain

itu sarana ibadah berupa masjid banyak dijumpai di Desa Ciater walaupun tidak

semua dalam kondisi baik.

5. Kebudayaan dan Pariwisata

Desa Ciater Kecamatan Ciater Kabupaten Subang, terletak di daerah yang

berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Bandung Utara. Secara

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

54

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

administratif desa tersebut berada dilingkungan Kabupaten Subang, tetapi dalam

kehidupan sosial budaya masyarakat tampaknya lebih dekat dengan kabupaten

Bandung (Lembang) serta kota Bandung.

Disamping budaya penduduk Desa Ciater hampir sama dengan penduduk

Kota Bandung, hal lain yang mempengaruhi kebudayaan di desa ini adalah

keberadaan tempat-tempat wisata. Seperti kita ketahui bersama Ciater memiliki

tempat wisata terkenal yaitu pemandian air panas ciater yang didukung dengan

akomodasi yang lengkap ditambah beberapa tempat wisata lainnya seperti

Gunung Tangkuban Parahu, Agrowisata PTPN VIII, Bumi Perkemaahan

Kapulaga dll.

G. Deskriptif Hasil Penelitian Karakteristik Masyarakat Sekitar Agrowisata

PTPN VIII Ciater

Pada penelitian ini akan dibahas karakteristik masyarakat sekitar

agrowisata PTPN VIII Ciater. Responden pada penelitian ini adalah sebagian

masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar kawasan agrowisata PTPN VIII

Ciater 40 responden. Adapun hasil dari analisis deskriptif ini akan digunakan

sebagai strategi dan rekomendasi pada analisis prospektif.

Setiap responden memiliki karakteristik yang berbeda-beda, dalam

penelitian ini digambarkan melalui beberapa tanggapan dan harapan warga.

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

55

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tingkat Pengetahuan

Mengatahui

Tidak

Mengetahui

1. Tingkat pengetahuan responden tentang keberadaan Agrowisata PTPN

VIII Ciater:

Berikut ini akan digambarkan tingkat pengetahuan masyarakat sekitar

tentang keberadaan agrowisata PTPN VIII Ciater:

Tabel 4.8

Tingkat pengetahuan responden tentang

keberadaan Agrowisata PTPN VIII Ciater

No. Tingkat pengetahuan Jumlah Persentase

1. Mengatahui 37 92,5%

2. Tidak Mengetahui 3 7,5%

Jumlah 40 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2010

Gambar 4.6

Tingkat pengetahuan responden tentan keberadaan Agrowisata

PTPN VIII Ciater Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2010

Data berupa Tabel 4.8 dan Gambar 4.6 responden mayoritas mengetahui

keberadaan agrowisata PTPN VIII Ciater, sebanyak 37 orang atau 92,5%

mengetahui dan sisanya 3 orang atau 7,5% tidak mengetahui keberadaan

agrowisata PTPN VIII Ciater.

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

56

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5.00%

12.50%

47.50%

35.00%

0.00%0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

30.00%

35.00%

40.00%

45.00%

50.00%

Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik

2. Tanggapan responden terhadap keberadaan agrowisata PTPN VIII

Ciater

Berikut adalah tanggapan para responden terhadap keberadaan agrowisata

PTPN VIII Ciater:

Tabel 4.9

Tanggapan responden terhadap keberadaan agrowisata

PTPN VIII Ciater

No. Penilaian Jumlah Persentase

1. Sangat Baik 2 5%

2. Baik 5 12,5%

3. Cukup Baik 19 47,5%

4. Kurang Baik 14 35%

5. Tidak Baik 0 0%

Jumlah 40 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2010

Gambar 4.7

Tanggapan responden terhadap keberadaan agrowisata

PTPN VIII Ciater

Sumber: Hasil Pengolahan Data,2010

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

57

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan Tabel 4.9 dan Gambar 4.7 menunjukan masyarakat sekitar

yang bertanggapan sangat baik berjumlah 2 orang dengan persentase 5%, yang

bertanggapan baik ada 5 orang atau 12,5%, yang bertanggapan cukup baik ada 19

orang atau 47.5%, sisanya bertanggapan kurang baik dengan keberadaan

agrowisata PTPN VIII Ciater sebanyak 14 orang atau 35%.

Dari hasil pengolahan data di atas penulis dapat mengambil kesimpulan

bahwa masyarakat sekitar mayoritas bertanggapan cukup baik terhadap

keberadaan agrowisata PTPN VIII Ciater.

3. Tanggapan responden terhadap kenyamanan masyarakat sekitar atas

keberadaan agrowisata PTPN VIII Ciater

Berikut ini akan digambarkan tanggapan responden terhadap kenyamanan

masyarakat sekitar atas keberadaan agrowisata PTPN VIII Ciater:

Tabel 4.10

Tanggapan responden terhadap kenyamanan masyarakat sekitar atas

keberadaan AgrowisataPTPN VIII Ciater

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2010

No. Penilaian Jumlah Persentase

1. Sangat Nyaman 7 17,5%

2. Nyaman 9 22,5 %

3. Cukup Nyaman 20 50%

4. Kurang Nyaman 4 10%

5. Tidak Nyaman 0 0%

Jumlah 40 100%

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

58

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

17.50%

22.50%

50.00%

4.00%0.00%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

Sangat Nyaman

Nyaman Cukup Nyaman

Kurang Nyaman

Tidak Nyaman

Gambar 4.8

Tanggapan responden terhadap kenyamanan masyarakat sekitar atas

keberadaan AgrowisataPTPN VIII Ciater

Sumber: Hasil Pengolahan Data,2010

Berdasarkan Tabel 4.10 dan Gambar 4.8 menunjukan bahwa responden

bertanggapan sangat nyaman ada 4 orang atau 17,5%, yang bertanggapan nyaman

ada 9 orang atau 22,5%, mayoritas bertanggapan cukup nyaman sebanyak 20

orang atau 50%, sisanya 4 orang atau 4% bertanggapan kurang nyaman.

Dari hasil pengolahan data di atas penulis dapat menarik kesimpulan

bahwa masyarakat sekitar yang tinggal di sekitar kawasan agrowisata PTPN VIII

Ciater bertanggapan cukup nyaman atas keberadaannya.

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

59

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

25.00%

37.50%

27.50%

10.00%

0.00%0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

30.00%

35.00%

40.00%

Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik

4. Tanggapan responden terhadap hubungan pengelola agrowisata PTPN

Ciater dengan masyarakat sekitarnya

Berikut ini akan digambarkan tanggapan para responden terhadap

hubungan pengelola agrowisata PTPN VIII Ciater dengan masyarakat sekitarnya:

Tabel 4.11

Tanggapan responden terhadap hubungan pengelola agrowisata

PTPN Ciater dengan masyarakat sekitarnya

No. Penilaian Jumlah Persentase

1. Sangat Baik 10 25%

2. Baik 15 37,5%

3. Cukup Baik 11 27,5%

4. Kurang Baik 4 10%

5. Tidak Baik 0 0%

Jumlah 40 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2010

Gambar 4.9

Tanggapan responden terhadap hubungan pengelola agrowisata

PTPN Ciater dengan masyarakat sekitarnya Sumber: Hasil Pengolahan Data,2010

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

60

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan Tabel 4.11 dan Gambar 4.9 menunjukan bahwa responden

yang bertanggapan hubungannya dengan pengelola agrowisata PTPN VIII ciater

sangat baik ada 10 orang atau 25%, yang bertanggapan baik ada 15 orang atau

37,5%, yang bertanggapan cukup baik ada 11 orang atau 27,5%, sisanya yang

bertanggapan kurang baik ada 4 orang atau 10% responden.

Dari hasil pengolahan data di atas penulis dapat mengambil

kesimpulan bahwa tanggapan responden terhadap hubungan pengelola agrowisata

PTPN VIII dengan masyarakat sekitar cukup beragam namun, mayoritas

responden bertanggapan hubungannya baik.

5. Pengalaman Keterlibatan responden pada agrowisata PTPN VIII Ciater

Berikut ini akan digambarkan pengalaman keterlibatan masyarakat sekitar

agrowisata PTPN VIII Ciater:

Tabel 4.12

Pengalaman Keterlibatan responden pada

agrowisata PTPN VIII Ciater

No. Pengalaman Jumlah Persentase

1. Terlibat 1 2,5%

2. Tidak Terlibat 39 97,5%

Jumlah 40 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2010

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

61

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Keterlibatan

Terlibat

Tidak Terlibat

Gambar 4.10

Pengalaman Keterlibatan responden pada

agrowisata PTPN VIII Ciater Sumber: Hasil Pengolahan Data,2010

Berdasarkan Tabel 4.12 dan Gambar 4.10 hampir semua responden

sebanyak 39 orang atau 97,5% belum pernah terlibat dan sisanya 1 orang pernah

terlibat langsung atau bekerja di agrowisata PTPN VIII Ciater.

Dari data di atas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa sebagian

besar masyarakat sekitar agrowisata PTPN VIII Ciater tidak dilibatkan oleh

pengelola.

H. Gambaran Umun PT Perkebunan Nusantara VIII

1. Status Perusahaan

PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero), disingkat PTPN VIII, dibentuk

berdasarkan PP No. 13 Tahun 1996, tanggal 14 Pebruari 1996. Perusahaan yang

berstatus sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini merupakan

penggabungan kebun-kebun di Wilayah Jawa Barat dari eks PTP XI, PTP XII dan

PTP XIII.

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

62

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Komoditi Usaha

PTPN VIII mengusahakan komoditi teh, karet, kina, kakao, sawit dan

gutta percha dengan areal konsesi seluas 118.510,12 hektar. Budidaya teh

diusahakan pada areal seluas 25.981,67 ha, karet 27.245,06 ha, kina 4.305,18 ha,

kakao 4.335,64 ha, sawit 5.056,69 ha dan gutta percha 713,95 ha. Selain

penanaman komoditi pada areal sendiri + inti, PTPN VIII juga mengelola areal

Plasma milik petaniseluas 8.479,28 ha untuk tanaman kelapa sawit seluas

6.033,28 ha dan karet 2.446 ha. Jawa Barat menyumbang 60% dari produksi teh

nasional dan 80% nya berasal dari teh produksi PTPN VIII.

Tabel 4.13

Komoditi PTPN VIII

No Komoditi Luas (ha) Persentase (%)

1 Teh 25.981,67 38%

2 Karet 27.245,06 41%

3 Kina 4.305,18 6%

4 Kakao 4.335,64 6%

5 Sawit 5.056,69 8%

6 Gutta Percha 713,95 1%

Jumlah 118.510,12 100%

Sumber:Data Sekunder PTPN VIII Ciater 2009

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

63

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 4.11

Komoditi Usaha PTPN VIII Sumber:Data Sekunder PTPN VIII Ciater

3. Visi Perusahaan

Menjadi BUMN yang tangguh dalam bidang agribisnis dan agroindustri

untuk memberi kepuasan bagi stake holder (customer, pemilik sahan dan

karyawan) serta peduli akan lingkungan.

4. Misi Perusahaan

Sebagai BUMN, PTPN VIII mempunyai tugas utama membangun

perkebunan berdasarkan Tri Dharma Perkebunan Plus, serta memberikan

kontribusi terhadap :

Pembangunan nasional yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

Peningkatan pendapatan nasional serta peningkatan kesejahteraan bangsa.

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

64

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5. Tujuan Perusahaan

Mempertahankan dan mengembangkan kesinambungan perusahaan yang

sehat untuk dapat bersaing di pasar global dengan mengelola dan

mengembangkan usaha agribisnis dan agroindustri serta usaha-usaha terkait

lainnya.

Kebun-kebun PTPN VIII memiliki 44 unit usaha kebun, sebagai berikut:

1. Sanghyangdamar

2. Kertajaya

3. Cisalakbaru

4. Bojongdatar/wari

5. Cimulang

6. Cikasungka

7. Gunungmas

8. Cianten

9. Sukamaju

10. Parakansalak

11. Cibungur

12. Pasirbadak

13. Cikaso

14. Goalpara

15. Gedeh

16. Panyairan

17. Pasirnangka

18. Agrabinta

19. Sinumbra

20. Rancabali

21. Rancabolang

22. Pangheotan

23. Panglejar

24. Montaya

25. Pasirmalang

26. Kertamanah

27. Malabar

28. Purbasari

29. Sedep

30. Talunsantosa

31. Jalupang

32. Wangunreja

33. Ciater

34. Tambaksari

35. Cikumpai

36. Papandayan

37. Cisaruni

38. Dayeuhmanggung

39. Bunisari Lendra

40. Miramare

41. Bagjanagara

42. Batulawang

43. Cimerak

44.Cikupa

6. Unit-unit Kegiatan/Usaha

Selain unit usaha kebun PTPN VIII juga memiliki sejumlah 25 unit pabrik

pengolahan :

1. Pabrik kelapa sawit

CPO/inti sawit : 1 unit

2. Pabrik Karet : 36 unit

3. Pabrik Kina : 2 unit

4. Pabrik Kakao : 6 unit

5. Pabrik Gutta Percha : 1 unit

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

65

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

7. Produksi per tahun

1. Kelapa Sawit :

CPO + kernel : 25.599 ton

2. Teh : 61.072 ton

3. Karet :

RSS : 6.624 ton

TPC : 1.620 ton

Lateks pekat : 3.979 ton

SIR:8.098ton

4. Kakao : 3.407 ton

5. Kina : 1.293 ton

6. Gutta Percha : 10 ton

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

66

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

I. Gambaran Umum PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang.

1. Sejarah Singkat

Selama penjajahan Belanda, orang Belanda di Indonesia sebelum Perang

Dunia ke I mendirikan Perusahaan Kopi dan Kina kemudian tahun 1915 menanam

teh. Setelah meluas tanaman teh, maka pada tahun 1920-1922 mulai mendirikan

pabrik teh Tambakan, Kasomalang dan Serangsari, pada tahun 1934 mulai

mendirikan Pabrik Teh Ciater dan dioperasikan pada tahun 1937 mempunyai

kapasitas 900 ton teh kering setahun.

Pada tahun 1950 orang-orang Belanda harus meninggalkan Bumi

Indonesia, maka perusahaan diambil alih oleh kerajaan Inggris yang terkenal

dengan nama Perusahaan P & T Land (Pamanukan dan Tjiasem Land) yang

berkantor pusat di Kota Subang.

Sejak dikelola PTP XIII pada tahun 1979 diadakan perbaikan mesin-mesin

lama disesuaikan dengan perkembangan produksi. Mengingat produksi di

Perkebunan Ciater terus meningkat, sedang kapasitas pabrik tidak cukup untuk

menampung produksi sendiri, maka pada tahun 1989 Direksi PTP XIII

memutuskan membuat pabrik dengan kapasitas menampung dan mengolah

produksi yang lebih banyak (60-70 ton/hari basah)

Pabrik baru dibangun tahun 1990, di atas tanah seluas 20.000m3

dengan

ketinggian ± 1050 meter dari permukaan laut dengan suhu rata-rata 180-25

0C,

dioperasikan pada tahun 1991 dengan kapasitas 4.500 ton kering setahun serta

tenaga kerja ± 85 orang.

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

67

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dengan pabrik baru tahun ini selain akan dapat mengatasi masalah

peningkatan produksi yang cepat, juga dapat diterapkan teknologi yang mutahir

dibidang pengelolaan teh yang lebih efisien dan mengahasilkan mutu yang lebih

baik.

2. Lokasi Perkebunan Ciater

Perkebunan Ciater terletak di kaki Gunung Tangkuban Parahu pada

ketinggian 600-1450 meter di atas permukaan laut berada di Desa Ciater

Kecamatan Ciater Kabupaten Subang, dibuka sejak tahun 1915.

3. Areal

Perkebunan Ciater jenis tanamannya andosol, memiliki areal konsesi

seluas 3.777.625 ha. Terdiri dari:

Tabel 4.14

Areal Tanaman

No. Areal Tanaman Luas

1. Tanaman Menghasilkan (TM) 1.259.938 ha

2. Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) Teh 8.816 ha

3. Tanaman Menghasilkan (TM) Kina 152.000 ha

4. Tanaman Menghasilkan (TM) Sawit 12.080 ha

5. TTI sawit TT 2007 325.640 ha

Jumlah 1.754.478 ha

Sumber:Data Sekunder PTPN VIII Ciater 2009

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

68

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 4.15

Areal Cadangan

No. Areal Cadangan Luas

1. Hutan Koloni (HTI) 1999 125.000 ha

2. Hutan Koloni (HTI) 2000 25.000 ha

3. Cadangan Murni 192.059 ha

4. Optimalisasi/exk.Lancuran 80.402 ha

5. Dipakai Pihak Ketiga 558.060 ha

Jumlah 980.512 ha Sumber:Data Sekunder PTPN VIII Ciater 2009

Dari Tabel 4.15 dapat disimpulkan bahwa total area cadangan seluas

980.512 ha yang didominasi oleh pihak ketiga seluas 558.060ha.

Tabel 4.16

Areal Afdeling

No.

Areal

Luas

Luas

Tanaman

Menghasilkan

1. Ciater I 590.520 ha 268.210 ha

2. Ciater II 390.378 ha 256.691 ha

3. Ciater III 1.048.448 ha 301.555 ha

4. Ciater IV 376.712 ha 319.002 ha

5. Ciater V 1.371.567 ha 51.320 ha

Jumlah 1.196.778 ha

Sumber:Data Sekunder PTPN VIII Ciater 2009

Afdeling/areal PTPN VIII Ciater seluas 1.196.778ha, Afdeling Ciater V

menjadi yang terluas dengan total luas 1.371.567ha, namun untuk luas tanaman

menghasilkan Afdeling Ciater IV menjadi yang terluas dengan 319.002ha.

4. Tenaga Kerja

Tenaga Kerja yang ada di Perkebunan Ciater dibagi 4 kelompok seperti

yang ditampilkan pada tabel di bawah ini:

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

69

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 4.17

Tenaga Kerja

No. Golongan Jumlah

1. Golongan IA 895 orang

2. Golongan IB s/d IID 169 orang

3. Golongan IIIA s/d IVD 10 orang

4. Karyawan Lepas/borong/anemer 853 orang

Jumlah 2809 orang Sumber:Data Sekunder PTPN VIII Ciater 2009

Berdasarkan Tabel 4.17 tenaga kerja di PTPN VIII Ciater berjumlah 2809

orang dengan mayoritas pekerja Golongan 895 orang dan karyawan

lepas/borong/anemer sebanyak 853 orang.

Tabel 4.18

Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja

No. Pendidikan Jumlah

1. Sarjana 6 orang

2. Sarjana Muda 2 orang

3. SLTA 105 orang

4. SLTP 95 orang

5. SD 870 orang

6. Lainnya 1731 orang

Jumlah 2809 orang Sumber:Data Sekunder PTPN VIII Ciater 2009

Berdasarkan Tabel 4.18 latar belakang pendidikan karyawan di PTPN

VIII Ciater masih rendah, mayoritas karyawan tidak lulus SD, kebanyakan

mereka hanya pemetik teh. Namun ke depannya perlu ditingkatkan lagi.

5. Jaminan Sosial

Perusahaan memberikan jaminan sosial kepada karyawan sebagai berikut :

- Upah Hari Minggu/Raya

Page 26: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

70

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

- Upah Cuti Hamil

- Cuti Tahunan (12HK) Uang 50% dari GP

- Cuti Panjang (30HK) Uang 100% dari GP

- Biaya Bersalin

- Tunjangan Kematian

- Tunjangan Hari Tua

- Pakaian Kerja

- Bantuan Pengobatan, perawatan kesehatan dib alai pengobatan dan Rumah

Sakit Subang terhadap keluarga yang sah.

- Santunan khusus/pemberian penghargaan masa kerja 25 tahun, 30 tahun,

dan 35 tahun kepada karyawan yang berprestasi dan memenuhi syarat

- Apabila ada kesempatan baik Karyawan yang berprestasi dapat

diberangkatkan ke Tanah Suci.

6. Pengelolaan Tanaman Teh

Penanaman Teh ditanami pada ketinggian 600m s/d 1450m dari

permukaan laut. Lahan utama yang harus tersedia dalam usaha bercocok tanam

diantaranya :

- Areal tanah tersedia dan cocok untuk ditanam

- Bibit yang tersedia

- Tenaga kerja yang cukup

Page 27: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

71

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

7. Cara Pengolahan Tanaman Teh

a. Pesemian

- Pengambilan tanah dan pengayakan.

- Campuran pupuk PK belerang dan basamid/vavam diperam maximum

selama 3 minggu.

- Pembuatan naungan setinggi 2½ m untuk selama 6-7 bulan dengan

menggunakan atap paku andam dan dinding setinggi 1½ m dari ex

karung pupuk atau bilik.

- Penyiraman.

- Pemupukan dengan pupuk daun dan akar.

- Setelah 8 bulan mencapai ketinggian 30 s/d 35 cm dan sudah siap di

lapangan.

b. Bukaan Baru/Replanting/Infiling

Pekerjaan dilakukan ± 4-5 bulan sebelum waktu tanam dengan cara:

- Tanah dibersihkan dari segala kayu-kayuan dan rumput.

- Dicangkul sedalam 30 s/d 60 cm dan diratakan.

- Diajir menurut keadaan lokasi, biasa tanah miring 120 cm x 60 cm dan

tanah datar 120 x 70 cm dan dilubang dengan ukuran 20x20x30 cm.

- Lubang diisi belerang 10 gr/lubang (PH) dan pupuk NPK 21½

gr/lubang.

- Penanaman dilakukan apabila curah hujan sudah banyak (mulai bulan

Oktober 2009)

c. TBM ke I dan II

Page 28: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

72

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

- Perbaikan saluran air, rorak dll.

- Setelah 3 bulan dilakukan bending untuk mengatur percabangan

selama 2 tahun dilakukan 3 kali dan penyulaman pohon yang mati

dilaksanakan pada musim hujan.

- Pemupukan dilakuakan 3 kali dalam 1 tahun dengan pupuk NPK.

- Menjelang masuk TM dilaksanakan Cut Across setinggi 45cm

biasanya 3 bulan sebelum masuk TM.

d. Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan (TM)

- Pemeliharaan rutin memberantas rumput yang tumbuh dilakukan

dengan manual atau chemis.

- Pemberantasan hama penyakit secara preventif/curative.

- Pemupukan 3 kali dalam setahun dengan NPK.MG sebanyak 10 s/d

12% dari jumlah produksi kering per tahun untuk 3 kali perabukan.

- Pemangkasan dilakukan 3 s/d 4 tahun sekali dengan ketinggian

45,50,55,60,65 cm tiap kali pangkas (naik atau turun) dan pohon-

pohon dibersihkan.

e. Pemetikan/Pemungutan/Panen

Pemetikan biasanya dilakuakan ± 3 bulan sesudah pangkasan, cara

pemetikan ada tiga macam, yaitu :

Tabel 4.19

Cara Petikan Teh

No. Jenis Petikan Rumus

1. Petikan Halus p+ 1/k+1 dan p+2M/k+1

2. Petikan Medium p+ 2/k+1 dan p+3M/k+1

3. Petikan Kasar p+ 3T/k+1 dan p+4/k+1

Page 29: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

73

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sumber:Data Sekunder PTPN VIII Ciater 2009

Ket :

P = Peco M= Muda

K= Kepel T= Tua

f. Istilah Petikan Teh

- Petikan Batangan yaitu, pucuk yang dipetik berasal dari primer yang

merupakan petikan pertama setelah pangkasan, biasanya berlangsung

2-3 bulan setelah dipangkas.

- Petikan Jendangan yaitu, pemetikan yang dilakukan pada tahap awal

setelah tanaman dipangkas, dengan ketinggian antara 15-20 cm di atas

luka pangkas. Waktu melakukan petikan jendangan apabila 60% dari

areal pangkas pucuknya sudah tumbuh optimal, biasanya 3 bulan

setelah pangkas dan dijendang selama 6-10 kali, maksud dilakukan

petikan jendangan sebagai berikut :

Membentuk bidang petikan yang lebar dan rata.

Lapisan dan pemeliharaan cukup tebal.

- Petikan Produksi yaitu, petikan yang dilakukan setelah petikan rampak

yang bertujuan untuk menghasilkan produksi yang maksimal.

- Petikan Gendesan yaitu, petikan yang dilakukan menjelang dipangkas,

baik yang sudah waktunya meupun belum waktunya dipetik. Giliran

petikan rata-rata 10 s/d 14 hari, pengiriman pucuk ke pabrik dilakukan

2 kali setiap hari.

Page 30: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

74

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

8. Produksi

Berkat upaya peremajaan tanaman teh yang teratur dan terus diupayakan

peningkatan teknik budidaya tanaman, produksi terus meningkat, sebagaimana

disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.20

Produksi PTPN Ciater Tahun 1986 – 2008

Tahun Produksi

Teh Jadi

Produksi

Kg/ha Keterangan

1986 1.656 1.872

1987 1.725 1.917

1988 2.136 2.034

1989 2.249 2.118

1990 2.435 2.426

1991 2.159 2.144 Kemarau panjang

1992 2.688 2.526

1993 3.001 2.571

1994 2.366 1.878 Kemarau panjang

1995 3.034 2.382

1996 2.533 2.322

1997 2.739 2.105 Kemarau panjang

1998 3.221 2.477

1999 2.578 1.983

2000 2.733 2.232

2001 2.792 2.432

2002 2.381 2.587

2003 2.506 2.370

2004 2.707 2.407

2005 2.764 2.310

2006 2.614 2.184

2007 2.766 2.312

2008 2.781 2.308

Sumber:Data Sekunder PTPN VIII Ciater 2009

Page 31: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

75

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

9. Pengolahan Teh Hitam

Pengolahan Teh Hitam Ortodox terdiri dari :

a. Pelayuan

Pucuk dari kebun setelah ditimbang di pabrik dibeber pada trough

(bak penampungan) diisi rata-rata 20-35 kg/m2 selanjutnya dilayukan

dengan dialiri udara (segar dan panas) dengan temperature maksimal 270C

selama 14-18 jam sampai kadar air dalam daunt eh 51-56%.

b. Penggilingan dan Pemeraman

Dilakukan 5 kali penggilingan yang diselingi pengayakan

- Gilingan ke I Open Top Roller = 40 menit

- Gilingan ke II Press Roller = 30 menit

- Gilingan ke III Rottor Vane I (15”) = 10 menit

- Gilingan ke IV Rottor Vane (15”) = 10 menit

- Gilingan ke V Rottor Vane II (8”) = 10 menit

Pemeraman Hasil Bubuk I = 110-120 menit

II = 120-130 menit

III = 130-140 menit

IV = 140-150 menit

Temperatur dan kelembaban kamar giling dan pemeraman harus

dijaga pada kisaran suhu 20-240C dan kelembaban 90-98

0C agar kualitas

teh hasil penggilingan dan fermentasi menghasilkan teh yang baik.

Page 32: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

76

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c. Pengeringan

Setelah selesai pemeraman, bubuk-bubuk dimasukan pada mesin

pengering dengan mempergunakan suhu inlet = 980C-105

0C dan outlet

600C-65

0C selama 15-25 menit, sehingga kadar air akhirnya antara 2,5-

3,5 %.

d. Sortasi

Teh yang sudah kering lalu dipindahkan dan dipisahkan menjadi

beberapa jenis sesuai dengan kebutuhan pasaran/konsumen diantaranya:

- Jenis I (ekspor) : BOP I, BOP, BOPF, PF, DUST, BT,BP

- Jenis II (ekspor/lokal) : BT II, PF II, DUST II, DUST III, BT II

AMG, BM, FAN II.

- Jenis III (Lokal) : Pluff

Setelah teh disortir berdasarkan jenisnya tiap jenis teh dipak dalam

paper Sack.

e. Penjualan Hasil

Hasil produksi ± 90-95% di ekspor, penjualannya oleh Bagian

Pemasaran Kantor Direksi dan Kantor Pemasaran Bersama (KPB) di

Jakarta dengan sistem tender (Auction).

f. Proses Pengolahan Teh Hitam Perkebunan Ciater disajikan pada tabel

berikut :

Page 33: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

77

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 4.21

Proses Pengolahan Teh Hitam Perkebunan Ciater

Proses Pengolahan Keterangan

PUCUK DARI

KEBUN

Pucuk dari kebun dipetik dengan analisis (MS)

65% dan ditimbang di kebun.

PENIMBANGAN Pucuk dimasukan kedalam waring dan ditimbang

sebelum diangkut ke pabrik.

PENGANGKUTAN Pucuk setelah ditimbang di dalam waring

kemudian disususn menggunakan paratag,

diangkut dengan kendaraan truck, kapasitas

angkut 2500 kg (100 waring/truck)

PELAYUAN Pucuk dibeber dalam tempat pelayuan (whitering

trough) untuk mendapatkan kadar air daun 51%-

56%.

PENGGILINGAN Pucuk yang layu digiling dengan tujuan :

Mendapatkan bubuk yang sesuai standart

Meratakan dasar fermentasi

Memeras

SORTASI BASAH Bubuk teh hasil giling dipisahkan sesuai jenis

ukuran dan standart yang ada.

FERMENTASI Bubuk teh difermentasi agar :

Timbul Aroma

Mendapatkan rasa strength

Warna seduhan yang baik

PENGERINGAN Bubuk teh dikeringkan dengan kadar air 3% agar

dapat disimpan lama dan mempertahankan

fermentasi.

SORTASI KERING Bubuk teh kering disortasi untuk memisahkan

berdasarkan ukuran, beratnya dan serat tulang.

PENGEPAKAN Setelah dipisahkan teh kering dipak/dikeemas

sesuai jenisnya dan standart yang ada dalam paper

sack. Sumber:Data Sekunder PTPN VIII Ciater 2009

10. Tugas dan Tanggung Jawab

a. Administatur

Page 34: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

78

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

- Memimpipn pengelolaan dan pengembangan produksi perkebunan

ciater.

- Pelaksanaan tugas Administatur dibantu oleh Kepala Tanaman,

Kepala Pengolahan, Kepala Administrasi, Kepala Teknik, Kepala

Afdeling.

- Administatur mengelola perkebunan dengan cara yang efektif dan

efisien.

- Administatur dapat mengambil tindakan-tindakan seperlunya sesuai

dengan wewenang.

- Administatur bertanggungjawab pada Direksi.

b. Kepala Tanaman

- Tugas sehari-hari adalah mengelola perusahaan dibidang produksi.

- Kepala Tanaman membentu Administatur mengkoordinir pekerjaan

Kepala Afdeling dan dapat pula mengkoordinir pekerjaan Kepala

Pengelolaan, Kepala Teknik dan Kepala Administatur.

- Apabila Administatur berhalangan menjalankan tugasnya (cuti, sakit,

dinas luar dll.), Kepala Tanaman dapat mewakilkannya.

c. Kepala Pengolahan

- Kepala Pengolahan berkewajiban melaksanakan dan menyelesaikan

pekerjaan-pekerjaan pengolahan bahan mentah dari kebun hingga

hasil akhir.

- Melaksanakan administrasi produksi pengolahan sesuai dengan

kebijakan administatur.

Page 35: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

79

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

- Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Pengolahan bertanggung jawab

kepada Administatur.

d. Kepala Administrasi

- Kepala Administrasi berkewajiban menyelenggarakan dan

menyelesaikanpekerjaan/persoalan dengan Tata Usaha Personalia

Keuangan dan pengaduan sesuai kebijakan Administatur.

- Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Administrasi bertanggung

jawab kepada Administatur.

e. Kepala Teknik

- Kepala Teknik berkewajiban menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan

yang berhubungan dengan teknik kendaraan, mesin-mesin pabrik,

instalasi/listrik/diesel dan bangunan/perumahan perusahaan sesuai

kebijakan Administatur.

- Melaksanakan administrasi teknik sesuai dengan kebijkan

Administatur.

- Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Teknik bertanggung jawab

kepada Administatur.

f. Kepala Afdeling

- Kepala Afdeling mengelola dan mengkoordinir pekerjaan-pekerjaan

yang ada di bawah pengawasannya baik teknis maupun administratif

sesuai dengan kebijakan Administatur.

Page 36: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

80

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

- Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Afdeling bertanggung jawab

kepada Kepala Tanaman.

11. Hubungan Perusahaan Dengan Lingkungn Sekitar

Perkebunan Ciater ikut serta dalam pembangunan daerah diantaranya :

- Membina, memberikan bantuan dana pinjaman, dan membeli hasil kebun

teh dari petani,

- Memberikan bantuan biaya pendidikan (beasiswa) kepada anak karyawan

maupun masyarakat sekitar perkebunan yang berprestasi.

- Memberikan bantuan fasilitas lahan untuk bangunan sekolah dan pasilitas

lainnya seperti Pos Polisi, jalan desa, bangunan mesjid, lapangan

olahraga, bangunan pemerintahan, dll.

- Menyelenggarakan pelayanan kesehatan Pos-pos kesehatan seperti

Posyandu, Usaha Kesehatan Kebun (UKK), Tempat Penitipan Anak

(TPA) yang bisa dinikmati oleh karyawan dan masyarakat sekitar.

- Mengadakan bimbingan keagamaan kepada karyawan dan masyarakat

sekitar setiap minggu sekali dari internal kebun dan tiga bulan sekali dari

eksternal kebun secara bergiliran di tiap Afdeling.

- Menyelenggarkan khitanan masal untuk anak-anak disekitar pekerbunan

setiap satu tahun sekali.

Page 37: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

81

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

- Memberikan pinjaman lahan untuk areal pakir, tempat wisata PT. Sari

Ater.

- Memberikan akses jalan masuk ke tempat wisata Tangkuban Perahu,

Gracia SPA, Ciater High Resort, PT Sari Ater SPA, Hotel Lembah Sari

Mas, dan jalan masuk ke kantor Kecamatan Ciater.

- Memberikan sarana air bersih untuk masyarakat Desa Ciater, Desa

Palasari, dan Desa Nagrak.

- Perkebunan Ciater Ikut menjaga dan mempertahankan keutuhan hutan.

- Memberikan sarana untuk penangkaran satwa liar “Elang Jawa” yang

dikelola olah Yayasan Pencinta Alam Lestari (YPAL).

J. Gambaran Umum Agrowisata PTPN VIII Ciater

Melihat potensi berupa hamparan kebun teh, lahan yang luas, udara sejuk

dan tidak jauh dari pusat kota beberapa PTPN VIII telah mengembangkan

agrowisata. Di Jawa Barat PTPN VIII sudah mengembangkan agrowisata yaitu

Agrowisata Gunung Mas di Kab. Bogor, Agrowisata Rancabali Ciwidey,

Agrowisata Malabar Pangalengan di Kab. Bandung. Kesemuanya telah diambil

alilh pengelolaannya oleh Kantor Unit Bisnis Agrowisata PTPN VIII, sedangkan

Agrowisata Kebun Ciater masih dikelola oleh Kopkar (Koperasi karyawan).

Agrowisata Kebun Ciater belum dikelola oleh kantor pusat dikarenakan

fasilitas di kebun Ciater masih sedikit, begitu juga dengan atraksi yang ditawarkan

tidak begitu banyak. Berikut gambaran singkat agrowisata PTPN VIII Ciater :

Page 38: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

82

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Falilitas Agrowisata Kebun Ciater

a. Rumah Kelapa

Penginapan di Kebun Ciater dinamakan Rumah Kelapa yang terdiri dari

tiga unit dengan fasilitas dua kamar tidur dan tiga kamar tidur. Rumah Kelapa

diresmikan pada tanggal 30 Maret 2010. Tarif untuk satu malam di Rumah Kelapa

dua kamar seharga Rp.800.000 sedangkan untuk yang tiga kamar seharga

Rp.1000.000/malam.

Gambar 4.12

Rumah Kelapa Sumber: Data Sekunder PTPN VIII Ciater

b. Wisata Pabrik

Atraksi utama yang dimiliki Agrowisata Ciater adalah wisata pabrik,

cukup dengan membayar Rp.9000/orang (termasuk asuransi) wisatawan dapat

berpartisipasi di wisata pabrik dimana para wisatawan bisa mengetahui proses

Page 39: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

83

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pembuatan teh dari mulai memetik sampai pengemasan dan diakhiri dengan

minum teh bersama di tea corner. Hampir semua wisatawan asing tidak

melewatkan wisata pabrik ini, namun sayangnya pemandu wisata di kebun ciater

sangat terbatas (dua pemandu) sehingga apabila sedang peak season para

pemandu agrowisata ciater dibantu oleh pemandu dari travel wisatawan yang

mengantar ke kebun ciater.

Gambar 4.13

Wisatawan sedang menikmati teh di tea corner PTPN VIII Ciater Sumber: Data Primer PTPN VIII Ciater

c. Tea Walk

Memanfaatkan hamparan kebun teh yang luas, pengelola agrowisata PTPN

VIII ciater menawarkan atraksi wisata yang dinamakan ”Tea Walk”. Disini

wisatawan akan diajak berjalan mengellilingi kebun teh yang dimiliki PTPN VIII

Page 40: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

84

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kebun Ciater. Untuk bisa menikmati Tea Walk, pengunjung harus datang

bersama-sama atau group dengan harga Rp.5000/orang.

Pada saat mengelilingi kebun teh, pengunjung didampingi oleh pemandu

yang akan menerangkan tentang tata cara menanam dan memetik teh, sehingga

para pengunjung bisa menambah pengetahuan tentang lingkungan khususnya teh.

Gambar 4.14

Pengunjung sedang mengikuti Tea Walk di Kebun PTPN VIII Ciater Sumber: Data Primer PTPN VIII Ciater

d. Outbond and Camping

Memanfaatkan udara yang sejuk di sekitar kebun teh, pengelola agrowisata

ciater menawarkan lokasi Outbond and Camping yang bisa dilakukan bersama-

sama atau group. Untuk menyewa tempat di lokasi kebun teh dibanderol dengan

tarif Rp.150.000/malam (sudah termasuk Outbond dan asuransi).

Page 41: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

85

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 4.15

Kegiatan Outbond di Kebun PTPN VIII Ciater Sumber: Data Sekunder PTPN VIII Ciater

e. Curug

Kebun Ciater memiliki empat curug yaitu curug Sadim, curug Pemandian

Tuan, dan curug Mandala yang berlokasi di afdeling III, sedangkan satu lagi

yaitu curug Nyi Mas Mayangsari yang berlokasi di afdeling I. Selain itu ada

sumber air panas di blok Sukadana dan Pasir Luhur yang masih berada di afdeling

III.

(1) (2) (3) (4)

Gambar 4.16

(1) curug sadim, (2) curug pemandian tuan, (3) curug dawuan,

dan (4) curug mandala Sumber: Data Sekunder PTPN VIII Ciater

2. Jumlah Pengunjung Agrowisata PTPN VIII Ciater

Page 42: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

86

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Wisatawan yang datang ke lokasi agrowisata PTPN VIII Ciater terdiri dari

dua macam yaitu wisatawan asing dan wisatawan domestik adapun jumlahnya

tidak jauh berbeda namun, wisatwan asing lebih banyak menghabiskan waktu

untuk menikmati wisata pabrik, adapun wisatawan domestik mayoritas menyewa

lokasi Outbond and Camping yang datang bersama-sama atau group.

Pengelola Agrowisata PTPN VIII Ciater tidak memiliki data kunjungan

sebelum tahun 2009, peneliti hanya memperoleh data pengunjung tahun 2010,

data tersebut bisa dilihat pada Tabel 4.22 di bawah ini:

Tabel 4.22

Jumlah Pengunjung Agrowisata PTPN VIII Kebun Ciater tahun 2010

No. Bulan Wisatawan Asing Wisatawan Domestik

1. Januari 325 225

2. Februari 283 450

3. Maret 579 375

4. April 395 580

5. Mei 574 934

6. Juni 621 1.015

7. Juli 1.310 770

8. Agustus 845 73

9. September 841 73

10. Oktober 837 250

11. November - -

12. Desember - -

Jumlah 3797 orang 4772 orang

Sumber: Data Primer PTPN VIII Ciater

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa wisatawan domestik lebih

banyak berkunjung pada tahun 2010, namun pada kenyataannya, menurut

pengelola agrowisata PTPN VIII Ciater wisatawan asing datang setiap hari

Page 43: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

87

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dengan mengambil paket wisata pabrik, sedangkan wisatawan domestik

berkunjung hanya saat menyewa lokasi Outbond atau hanya menikmati Tea Walk.

G. Deskriptif Hasil Penelitian Karakteristik Wisatawan Agrowisata PTPN

VIII Ciater

Pada penelitian ini akan dibahas karakteristik wisatawan yang berkunjung

ke agrowisata PTPN VIII Ciater. Responden pada penelitian ini adalah sebagian

wisatawan yang berkunjung ke agrowisata PTPN VIII Ciater baik wisatawan

asing maupun wisatawan domestik sebanyak 40 responden. Adapun hasil dari

analisis deskriptif ini akan digunakan sebagai strategi dan rekomendasi pada

analisis prospektif.

Setiap responden memiliki karakteristik yang berbeda-beda, dalam

penelitian ini digambarkan melalui jenis kelamin, usia,daerah asal,pekerjaan,

pendapatan, informasi,pengalaman dan tanggapan.

1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Berikut ini adalah gambaran karakteristik wisatawan yang berkunjung ke

agrowisata PTPN VIII Ciater berdasarkan jenis kelamin:

Tabel 4.23

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1. Laki-laki 22 55%

2. Perempuan 18 45%

Jumlah 40 100%

Page 44: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

88

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Jenis kelamin

laki-laki

perempuan

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2010

Gambar 4.17

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2010

Jika kita lihat Tabel 4.23, jumlah perbandingan wisatawan laki-laki dan

perempuan yang berkunjung ke agrowisata PTPN VIII Ciater tidak jauh berbeda

jumlahnya. Hal ini sesuai dengan pengamatan peneliti, mayoritas wisatawan yang

berkunjung terutama wisatawan asing datang bersama pasangannya.

2. Karakteristik responden berdasarkan usia

Berikut ini digambarkan karakteristik responden berdasarkan usia, untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.24 di bawah ini:

Tabel 4.24

Karakteristik responden berdasarkan usia

No. Usia Jumlah Persentase

1. 20-25 th 5 12,5%

2. 26-35 th 2 5 %

3. 36-45 th 9 22,5%

4. 46-55 th 9 22,5%

5. 55> th 15 37,5%

Page 45: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

89

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2010

Usia

20 - 25th

26 - 35th

36 - 45th

46 - 55th

55> th

Gambar 4.18

Karakteristik responden berdasarkan usia

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2010

Dari Tabel 4.24 digambarkan bahwa pengunjung yang berusia 20-25 th

sebanyak 5 orang dengan persentase 12,5%, pengunjung yang berusia 26-35th

sebanyak 2 orang atau 5%, pengunjung yang berusia antara 36-45 th cukup

banyak yaitu berjumlah 9 orang, sama dengan jumlah usia pengunjung 45-55th

dengan persentase 22,5%.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pengunjung yang datang ke

agrowisata PTPN VIII mayoritas berusia 55> sebanyak 15 orang (37,5%).

Kemungkinan mereka yang lanjut usia menginginkan kesegaran dengan

berkunjung ke daerah pegunungan seperti ciater.

3. Karakteristik berdasarkan daerah asal responden

Jumlah 40 100%

Page 46: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

90

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

52.50%

22.50%25%

0% 0%0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

Belanda Eropa lainnya Bandung Jakarta Lainnya

Berikut ini akan dijelaskan karakteristik wisatawan yang berdasarkan

daerah asal wisatawan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.25

Karakteristik responden berdasarkan daerah asal

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2010

Gambar 4.19

Karakteristik responden berdasarkan daerah asal

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2010

No. Daerah Asal Jumlah Persentase

1. Belanda 21 52,5%

2. Eropa Lainnya 9 22,5%

3. Bandung 10 25%

4. Jakarta 0 0%

5. Lainnya 0 0%

Jumlah 40 100%

Page 47: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

91

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan data pada Tabel 4.25 terlihat jelas bahwa wisatawan asing

yang berkunjung ke agrowisata PTPN VIII Ciater didominasi oleh wisatawan asal

Belanda (52,5%), hal ini disebabkan keluarga mereka dahulu mayoritas pernah

tinggal di Indonesia. Sisanya wisatawan dari Benua Eropa lainnya (22,50%)

seperti dari negara Perancis, Rusia, dan Jerman. Untuk wisatawan lokal responden

berasal dari Kota Bandung, hal ini disebabkan jarak yang tidak terlalu jauh antara

Bandung dan Ciater.

4. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

Pekerjaan setiap pengunjung agrowisata PTPN VIII Ciater berbeda-beda.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.26 di bawah ini:

Tabel 4.26

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2010

No. Pekerjaan Jumlah Persentase

1. Mahasiswa 2 5%

2. Wiraswasta 7 17,5%

3. Pegawai Swasta 20 50%

4. Pegawai Negeri 3 7,5%

5. Lainnya 8 20%

Jumlah 40 100%

Page 48: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

92

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 4.20

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2010

Berdasarkan data di atas responden yang bekerja sebagai pegawai swasta

mendominasi dengan persentase 50%, sedangakan sisanya yaitu mahasiswa (5%),

wiraswasta (17,5%), pegawai negeri (7,5%), dan lainnya sebanyak 20%.

5. Karakteristik berdasarkan pendapatan responden

Pendapatan seseorang berpengaruh pada tempat tujuan wisata, berikut ini

akan digambarkan pada Tabel 4.27 berupa pendapatan responden perbulan yang

berkunjung ke agrowisata PTPN VIII Ciater:

Tabel 4.27

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

No. Pekerjaan Jumlah Persentase

1. < 1juta 0 0%

2. 1-2juta 4 10%

Page 49: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

93

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pendapatan

< 1.000.000

1 - 2 juta

2.1 - 3 juta

3.1 - 4 juta

4.1 - 5 juta

> 5.000.000

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2010

Gambar 4.21

Karakteristik responden berdasarkan pendapatan

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2010

Berdasarkan pengolahan data karakteristik responden berdasarkan

pendapatan pada Tabel 4.27 dan Gambar 4.21 dapat dilihat bahwa yang

berpendapatan kurang dari 1.000.000 tidak ada (0%),yang berpendapatan 1-2juta

ada 4 orang atau 10%, yang berpendapatan 2,1juta-3juta ada 11 orang atau 27,5%,

yang berpendapatan 3,1juta-4juta ada 10 orang atau 25%, yang berpendapatan

4,1juta-5juta ada 3 orang atau 7,5%, sedangkan yang terbanyak yaitu responden

yang berpendapatan lebih dari 5.000.000/bulan.

3. 2.1-3juta 11 27,5%

4. 3.1-4juta 10 25%

5. 4.1-5juta 3 7,5%

6. >5juta 12 30%

Jumlah 40 100%

Page 50: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

94

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dari data di atas dapat disimpulkan pengunjung agrowisata PTPN VIII

Ciater didominasi oleh orang-orang berpenghasilan besar.

6. Pengalaman responden pernah atau tidaknya mengunjungi PTPN VIII

Ciater

Berikut ini merupakan deskripsi mengenai pernah atau tidaknya responden

berkunjung ke agrowisata PTPN VIII Ciater:

Tabel 4.28

Tanggapan responden mengenai pernah atau tidaknya mengunjungi

Agrowisata PTPN VIII Ciater

No. Tanggapan Jumlah Persentase

1. Pernah 13 32,5%

2. Tidak 27 67,5%

Jumlah 40 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2010

Page 51: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

95

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 4.22

Tanggapan responden mengenai pernah atau tidaknya mengunjungi

Agrowisata PTPN VIII Ciater

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2010

Dari data di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa mayoritas responden

yang berkunjung ke agrowisata PTPN VIII Ciater belum pernah berkunjung

sebelumnya yaitu sebesar 67,50%. Sedangkan yang berkunjung kembali setelah

sebelumnya pernah berkunjung ada 13 orang atau 32,50%.

7. Pengetahuan responden atau info tentang Agrowisata PTPN VIII Kebun

Ciater

Berikut ini adalah data tentang pengetahuan responden atau info yang

diperoleh responden tentang agrowisata PTPN VIII Ciater:

Tabel 4.29

Info kawasan yang diperoleh responden

No. Info Jumlah Persentase

1. Internet 9 22,5%

2. Teman 14 35 %

3. Media Cetak 0 0%

4. Media Elektronik 0 0%

5. Lainnya 17 42,5%

Jumlah 40 100%

Page 52: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

96

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

22.50%

35.00%

0 0

42.50%

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

30.00%

35.00%

40.00%

45.00%

Internet Teman Media Cetak

Media Elektronik

Lainnya

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2010

Gambar 4.23

Tanggapan responden mengenai pengetahuan tentang Agrowisata

PTPN VIII Ciater Sumber : Hasil Pengolahan Data 2010

Dari data yang ditampilkan pada Tabel 4.29 dan pada Gambar 4.23

responden yang memperoleh info agrowisata PTPN VIII Ciater dari internet

sebanyak 9 orang atau 22,5%, yang memperoleh info dari temannya sebanyak 14

orang atau 35%, responden tidak memperoleh info dari media cetak dan

elektronik. Sementara paling banyak memperoleh info dari lainnya seperti travel

agen dan keluarga.

8. Tanggapan responden mengenai alat transportasi yang digunakan

menuju Kawasan

Alat transportasi merupakan faktor penting bagi wisatawan, berikut ini

merupakan deskripsi tanggapan responden terhadap alat transportasi yang

digunakan menuju PTPN VIII Ciater:

Page 53: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

97

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5.00%

75.00%

8.00%

0.00% 0% 0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

mobil pribadi travel bus taxi lainnya

Tabel 4.30

Alat transportasi yang digunakan pengunjung Agrowisata

PTPN VIII Ciater

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2010

Gambar 4.24

Tanggapan responden mengenai transportasi yang digunakan

menuju PTPN VIII Ciater

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2010

Dari Tabel 4.30 dan Gambar 4.24 terlihat bahwa mayoritas wisatawan

yang datang menggunakan travel sebanyak 30 responden atau 75%, sedangkan

yang menggunakan mobil pribadi 2 orang atau 5%, terakhir wisatawan yang

menggunakan bus ada 8 orang atau 8%.

No. Alat Transportasi Jumlah Persentase

1. Mobil Pribadi 2 5%

2. Travel 30 75 %

3. Bus 8 20%

4. Taxi 0 0%

5. Lainnya 0 0%

Jumlah 40 100%

Page 54: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

98

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

70.00%

0.00%

30.00%

0.00% 0%0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

Rekreasi Meeting Edukasi Gathering lainnya

Peneliti bisa mengambil kesimpulan bahwa peranan travel agen sangat

kuat untuk mendatangkan wisatawan ke PTPN VIII Ciater.

9. Tanggapan responden mengenai tujuan mengunjungi Agrowisata PTPN

VIII Ciater

Setiap wisatawan pasti memiliki tujuan mengunjungi suatu kawasan,

berikut ini adalah deskripsi tanggapan responden mengenai tujuan mengunjungi

agrowisata PTPN VIII Ciater:

Tabel 4.31

Tujuan mengunjungi Agrowisata PTPN VIII Ciater

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2010

No. Tujuan Jumlah Persentase

1. Rekreasi 28 70%

2. Meeting 0 0 %

3. Edukasi 12 30%

4. GaTehring 0 0%

5. Lainnya 0 0%

Jumlah 40 100%

Page 55: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

99

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 4.25

Tujuan Mengunjungi Agrowisata PTPN VIII Ciater

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2010

Dari Tabel 4.31 dan Gambar 4.25 terlihat jelas bahwa tujuan wisatawan

berkunjung ke agrowisata PTPN VIII Ciater ialah rekreasi dengan persentase 70%

atau 28 orang, sementara sisanya bertujuan untuk edukasi sebanyak 12 orang atau

30%.

10. Penilaian responden terhadap fasilitas di Agrowisata PTPN VIII Ciater

Berikut ini adalah penilaian responden terhadap fasilitas yang tersedia di

agrowisata PTPN VIII Ciater:

Tabel 4.32

Penilaian responden terhadap fasilitas di Agrowisata

PTPN VIII Ciater

Sumber:

Hasil

Pengolahan

Data, 2010

No. Penilaian Jumlah Persentase

1. Sangat Baik 1 2,5%

2. Baik 10 25%

3. Cukup Baik 19 47,5%

4. Kurang Baik 10 25%

5. Tidak Baik 0 0%

Jumlah 40 100%

Page 56: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

100

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2.50%

25.00%

47.50%

25.00%

0.00%0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

30.00%

35.00%

40.00%

45.00%

50.00%

Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik

Gambar 4.26

Penilaian responden terhadap fasilitas di Agrowisata

PTPN VIII Ciater

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2010

Sebanyak 19 orang atau 47,5% responden menilai fasilitas di PTPN VIII

Ciater cukup baik, 10 orang atau 25% responden menilai baik dan kurang baik

hanya satu orang atau 2,5% responden yang menilai fasilitas PTPN VIII Ciater

sangat baik.

11. Penilaian responden terhadap atraksi Agrowisata PTPN VIII Ciater

Berikut ini adalah penilaian responden terhadap atraksi-atraksi yang

terdapat di agrowisata PTPN VIII Ciater:

Page 57: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

101

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5.00%

25.00% 27.50%

45.00%

0.00% 0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

30.00%

35.00%

40.00%

45.00%

50.00%

SangatMenarik

Menarik CukupMenarik

KurangMenarik

TidakMenarik

Tabel 4.33

Penilaian responden terhadap atraksi di Agrowisata

PTPN VIII Ciater

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2010

Gambar 4.27

Penilaian responden terhadap atraksi di Agrowisata

PTPN VIII Ciater

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2010

Penilaian responden terhadap atraksi-atraksi di agrowisata PTPN VIII

Ciater yaitu 2 orang atau 5% menilai sangat menarik, 10 orang atau 25% menilai

No. Penilaian Jumlah Persentase

1. Sangat Menarik 2 5%

2. Menarik 10 25%

3. Cukup Menarik 11 27,5%

4. Kurang Menarik 18 45%

5. Tidak Menarik 0 0%

Jumlah 40 100%

Page 58: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

102

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

77.50%

15.00%

7.50%

0.00% 0.00%0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

Sangat Nyaman

Nyaman Cukup Nyaman

Kurang Nyaman

Tidak Nyaman

menarik, 11 orang atau 27,5% menilai cukup menarik, dan 18 orang atau 45%

menilai atraksi kurang menarik.

Dari penilaian responden di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa

sebagian besar responden menilai atraksi yang ada di agrowisata PTPN VIII

Ciater kurang menarik.

12. Penilaian responden terhadap suasana agrowisata PTPN VIII Ciater

Berikut akan digambarkan penilaian responden terhadap suasana di

agrowisata PTPN VIII Ciater:

Tabel 4.34

Penilaian responden terhadap suasana di Agrowisata

PTPN VIII Ciater

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2010

No. Penilaian Jumlah Persentase

1. Sangat Nyaman 31 77,5%

2. Nyaman 6 15%

3. Cukup Nyaman 3 7,5%

4. Kurang Nyaman 0 0%

5. Tidak Nyaman 0 0%

Jumlah 40 100%

Page 59: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

103

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 4.28

Penilaian responden terhadap suasana di Agrowisata

PTPN VIII Ciater

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2010

Dari hasil penilaian responden terhadap suasana di agrowisata PTPN VIII

Ciater terdapat 31 orang atau 77,5% menilai sangat nyaman, 6 orang atau 15%

menilai nyaman, dan sisanya 3 orang atau 7.5% menilai cukup nyaman. Merujuk

pada data di atas dapat disimpulkan bahwa suasana di agrowisata PTPN VIII

Ciater sangat nyaman.

13. Penilaian responden terhadap keragaman atraksi dan fasilitas

Agrowisata PTPN VIII Ciater

Berikut ini akan digambarkan penilaian responden terhadap keragaman

atraksi dan fasilitas yang terdapat di agrowisata PTPN VIII Ciater:

Tabel 4.35

Penilaian responden terhadap keragaman atraksi dan fasilitas di

Agrowisata PTPN VIII Ciater

Page 60: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

104

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2.50%

15.00%

20.00%

57.50%

5.00%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

Sangat Beragam

Beragam Cukup Beragam Kurang Beragam

Tidak Beragam

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2010

Gambar 4.29

Penilaian responden terhadap keragaman atraksi dan fasilitas di

Agrowisata PTPN VIII Ciater

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2010

Data di atas menghasilkan penilaian responden terhadap keragaman atraksi

dan fasilitas yang dimiliki agrowisata PTPN VIII Ciater, hasilnya 1 orang menilai

sangat baik dengan persentase 2,5%, 6 orang atau 15% menilai beragam, 8 orang

atau 20% menilai cukup beragam, 23 orang atau 57,5% menilai kkurang beragam

dan sisanya sebanyak 2 orang atau 5% menilai tidak beragam.

No. Penilaian Jumlah Persentase

1. Sangat Beragam 1 2,5%

2. Beragam 6 15%

3. Cukup Beragam 8 20%

4. Kurang Beragam 23 57,5%

5. Tidak Beragam 2 5%

Jumlah 40 100%

Page 61: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

105

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2.50%

15.00%

52.50%

30.00%

0.00%0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik

Kesimpulan yang didapat oleh penulis berdasarkan data di atas yaitu

keragaman atraksi dan fasilitas di agrowisata PTPN VIII Ciater kurang beragam.

14. Tanggapan responden terhadap keramah-tamahan, kesopanan,

kecepatan, dan ketepatan pelayanan di agrowisata PTPN VIII Ciater

Berikut ini akan digambarkan hasil tanggapan responden terhadap

keramah-tamahan, kesopanan, kecepatan, dan ketepatan pelayanan di agrowisata

PTPN VIII Ciater:

Tabel 4.36

Tanggapan responden terhadap keramah-tamahan, kesopanan, kecepatan,

dan ketepatan pelayanan di Agrowisata PTPN VIII Ciater

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2010

No. Penilaian Jumlah Persentase

1. Sangat Baik 1 2,5%

2. Baik 6 15%

3. Cukup Baik 21 52,5%

4. Kurang Baik 12 30%

5. Tidak Baik 0 0%

Jumlah 40 100%

Page 62: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

106

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 4.30

Tanggapan responden terhadap keramah-tamahan, kesopanan,

kecepatan, dan ketepatan pelayanan di Agrowisata PTPN VIII Ciater

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2010

Dari hasil pengolahan data di atas tentang penilaian responden terhadap

keramah-tamahan, kesopanan, kecepatan, dan ketepatan pelayanan di agrowisata

PTPN VIII Ciater sebanyak 1 orang responden menilai sangat baik dengan

persentase 2,5%, 6 orang atau 15% menilai baik, 21 orang atau 52,5% menilai

cukup baik, sisanya 12 orang atau 30% menilai kurang baik.

Penulis dapat mengambil kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data di

atas bahwa keramah-tamahan, kesopanan, kecepatan, dan ketepatan pelayanan di

agrowisata PTPN VIII cukup baik.

15. Tanggapan responden terhadap kemungkinan mengunjungi kembali

agrowisata PTPN VIII Ciater

Berikut ini akan digambarkan tanggapan responden terhadap kemungkinan

mengunjungi kembali agrowisata PTPN VIII Ciater:

Page 63: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

107

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

17.50%

30.00%

42.50%

10.00%

0.00%0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

30.00%

35.00%

40.00%

45.00%

Sangat Mungkin

Mungkin Cukup Mungkin

Ragu-ragu Tidak Mungkin

Tabel 4.37

Tanggapan responden terhadap kemungkinan mengunjungi

kembali agrowisata PTPN VIII Ciater

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2010

Gambar 4.31

Tanggapan responden terhadap kemungkinan mengunjungi

kembali agrowisata PTPN VIII Ciater Sumber : Hasil Pengolahan Data 2010

Data di atas merupakan hasil dari pengolahan data mengenai tanggapan

responden terhadap kemungkinan mengunjungi kembali agrowisata PTPN VIII

Ciater yang hasilnya 7 orang atau 17,5% bertanggapan sangat mungkin kembali

lagi, 12 orang atau 30% bertanggapan mungkin, 17 orang atau 42,5%

No. Penilaian Jumlah Persentase

1. Sangat Mungkin 7 17,5%

2. Mungkin 12 30%

3. Cukup Mungkin 17 42,5%

4. Ragu-ragu 4 10%

5. Tidak Mungkin 0 0%

Jumlah 40 100%

Page 64: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

108

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

bertanggapan cukup mungkin dan sisanya 4 orang menanggapi ragu-ragu untuk

berkunjung kembali ke agrowisata PTPN VIII Ciater.

Penulis dapat menarik kesimpulan berdasarkan data di atas bahwa

wisatawan yang berkunjung ke agrowisata PTPN VIII Ciater cukup mungkin

untuk berkunjung kembali pada waktu yang akan datang.

H. Pengembangan Agrowisata PT Perkebunan Nusantara VIII KebunCiater

Dengan Pendekatan Analisis Prospektif.

1. Potensi yang Terdapat di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII Kebun

Ciater

Setelah peneliti melakukan observasi di PTPN VIII Kebun Ciater maka

dapat diidentifikasi bahwa PTPN VIII Kebun Ciater memiliki beberapa potensi,

diantaranya:

1. Potensi Kebun

PTPN VIII Ciater menpunyai luas lahan 1.196.778 ha, selama ini

agrowisata PTPN VIII Ciater sudah memanfaatkan kebunnya untuk

beberapa atraksi wisata yaitu Tea Walk dan kegiatan Outbond and

Camping. Namun atraksi yang ditawarkan belum maksimal, dikarenakan

agrowisata di PTPN VIII masih baru, sehingga banyak yang belum tahu

atraksi yang dimilliki.

Selain itu, kebun Ciater juga telah dikembangkan sebagai wisata

edukasi, dimana para wisatawan dapat belajar bagaimana cara menanam

teh, memelihara tanaman teh, memetik pucuk teh dengan benar,

Page 65: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

109

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

memproses tanaman teh sampai tanaman teh bisa disajikan. Selama ini

pengunjung yang datang dan mengikuti wisata edukasi masih minim,

padahal apabila pengelola mampu mendatangkan lebih banyak wisatawan

untuk mngeikuti wisata edukasi maka akan menambah pendapatan bagi

PTPN VIII Ciater sendiri.

Menurut pemantauan penulis banyak wisatawan yang hanya

berkunjung kurang dari satu hari, hal ini disebabkan para wisatawan yang

datang hanya memilih wisata pabrik, terutama wisatawan asing. Mereka

datang hanya melihat proses pembuatan teh di pabrik PTPN VIII Ciater.

Wisata pabrik memang sudah lama menjadi atraksi andalan agrowisata di

PTPN VIII Ciater, namun sebaiknya pihak pengelola memanfaatkan lahan

yang dimiliki untuk menambah beberapa atraksi dan fasilitas yang lain

sebagai penunjang atraksi wisata pabrik sehingga wisatawan bisa lebih

lama tinggal di kawasan PTPN Ciater.

2. Potensi Alam

Berdasarkan data curah hujan yang dikumpulkan dari data terdahulu,

yaitu Direktorat Tata Lingkungan, ditjen Geologi dan Sumberdaya

Mineral, Departemen Pertambangan dan Energi, antara lain adalah curah

hujan bulanan rata-rata di Pos Pengamatan Cuaca PTP.N VIII Kebun

Ciater dengan periode 2002-2005 seperti pada Tabel 4.38. Dari table

tersebut, terlihat bahwa curah hujan tahunan di Pos pengamatan Cuaca

PTPN VIII dengan ketinggian antara 800-850 dpl adalah 4434 mm. Curah

Page 66: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

110

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

hujan bulanan rata-rata tertinggi mencapai 140 mm yang terjadi pada

bulan februari dan curah hujan bulanan terendah mencapai 23 mm terjadi

pada bulan Mei. Sedangkan curah hujan maksimum dalam 24 jam adalah

1,54 mm pada bulan Oktober dan terendah 0,32 mm pada bulan Mei.

Tabel 4.38

Curah Hujan Bulanan Rata-Rata di Pos Pengamatan Cuaca

PTPN VIII Ciater Tahun 2005

Bulan Curah

hujan (mm)

Hari hujan Max. hujan dalam

24 jam/ mm

Januari 78 22 0,59

Februari 140 27 0,89

Maret 65 29 0,37

April 48 20 0,4

Mei 23 12 0,32

Juni 77 22 0,58

Juli 68 12 0,94

Agustus 48 6 1,33

September 53 9 0,98

Oktober 102 11 1,54

November 72 17 0,71

Desember 87 23 0,63

Sumber : Perum Jasa Tirta II Unit Kerja Divisi III Kab. Subang

Kisaran tempertur udara minimum dan maksimum harian rata-rata

di daerah Ciater adalah Min 15,1°C dan Max 26,9°C. Sedangkan

kelembaban udara di PTPN VIII Ciater dpengaruhinya oleh akibat

pengaruh keadaan daerah tropis, kelembaban relatif di Jawa termasuk

tinggi dan relatif konstan. Kelembaban relatif bulanan di daerah PTPN

Page 67: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

111

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

VIII Ciater berkisar antara 88% pada bulan Desember dampai dengan

85% pada bulan Februari.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa kawasan Ciater cocok

ditanami beberapa tumbuhan khususnya teh seperti yang telah dilakukan

PTPN VIII Ciater sejak dahulu, disamping itu tanaman lain seperti sawit

dan kina juga salah satu komoditi PTPN VIII.

Potensi alam yang dimiliki PTPN VIII Ciater sangat memikat hati

pengunjung terutama wisatawan asing yang tidak jarang meminta

berhenti di tengah perjalanan menuju agrowisata PTPN VIII hanya

sekedar mengambil gambar di hamparan kebun teh luas milik PTPN VIII

Ciater.

Pengelola agrowisata PTPN VIII Ciater sebaiknya lebih

memperkenalkan atraksi Tea Walk kepada wisatawan asing. Sebab

dibandingkan dengan berhenti di tengah perjalanan lebih baik wisatawan

diajak untuk mengikuti Tea Walk disamping wisatawan bisa menikmati

pemandangan, pengelola agrowisata PTPN VIII juga akan mendapat

keuntungan lebih dari karcis Tea Walk.

Sealain Tae Walk disini juga memiliki potensi berupa curug/air

terjun. Karena daerah Ciater berlokasi di kaki Gunung Tangkuban Perahu

maka bukan tidak mungkin banyak terdapat curug diantaranya curug

sadim, curug adwuan, curug pemandian tuan, dan curug mandala.

bebarapa curug tersebut belum dimanfaatkan dengan baik oleh pengelola

agrowisata PTPN VIII Ciater.

Page 68: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

112

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Potensi Pasar

Hampir semua orang ketika mendengar kata “ciater” maka seseorang

langsung berpikiran bahwa ciater adalah tempat pemandian air panas di

Kabupaten Subang, situasi ini telah melekat sejak dahulu. Itu artinya

Ciater mempunyai potensi pasar yang besar dikarenakan namanya sudah

dikenal.

Saat ini yang dibutuhkan agrowisata PTPN VIII Ciater adalah

mengubah image atau pandangan seseorang terhadap Ciater yang tadinya

sebagai tempat pemandian air panas di Sari Ater menjadi kawasan wisata

komplit dengan menggabungkan alam, edukasi, hiburan kesehatan dll.

Informasi yang diperoleh wisatawan yang datang ke agrowisata

PTPN VIII Ciater berdasarkan pengolahan data di Tabel 4.29 menunjukan

bahwa para wisatawan memperoleh info dari internet dan yang lainnya

seperti guide atau pemandu wisata mereka yang menawarkan agrowisata

di PTPN VIII Ciater tanpa tercantum pada paket wisata yang mereka pilih

di travel yang menjadi tour operator mereka, hal ini jelas belum

memaksimalkan promosi, sebab tidak semua pemandu wisata menawarkan

agrowisata di PTPN VIII Ciater.

Page 69: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

113

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Untuk itu diperlukan strategi dalam pemasaran agrowisata PTPN

VIII Ciater, dimulai dari ketersediaan atraksi dan fasilitas yang memadai,

mengadakan kerjasama dengan para travel agen untuk menambah

pengunjung yang datang.

2. Hasil Analisis Faktor – faktor yang Berpengaruh dan Ketergantungan di

PTPN VIII Kebun Ciater dengan pendekatan analisis prospektif

1. Long-list (tahap pertama pada analisis prospektif)

Pada tahap ini penulis memberikan beberapa faktor yang didapat dari

hasil observasi lapangan di PTPN VIII yang dianggap berpengaruh dan

saling ketergantungan . Berikut ini merupakan Long-list faktor-faktornya:

1) Fasilitas & Pelayanan Wisata

2) Akses Menuju Kawasan

3) Kenyamanan Berwisata

4) Keindahan Alam

5) Lokasi Kawasan

6) Tarif/Harga Wisata

7) Kualitas Pelayanan

8) Kualitas Atraksi

9) Promosi

10) Permodalan

11) Kebijakan Pemerintah

12) SDM

Page 70: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

114

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

13) Tempat Wisata Sekitar

14) Wisatawan Asing

15) Minat Wisatawan

16) Citra (image) Kawasan

17) Partisipasi Warga

18) Dukungan Pemda

19) Dukungan Media Massa

20) Kualitas Teh

21) Hubungan Petani&Pengelola

22) Hubungan Pengelola&Warga

Ke- 22 Long-list di atas diperlihatkan kepada para expert kemudian

diperkecil menjadi Short-list di tahap yang ke dua.

2. Short-list (tahap ke dua pada analisis prospekttf)

Pada tahap yang ke dua ini para expert telah memilih beberapa faktor

yang dianggap berpengaruh dari Long-list. Berikut merupakan hasil Short-

list menurut para expert:

1) Fasilitas & pelayanan wisata

2) Akses menuju kawasan

3) Kenyamanan berwisata

4) Lokasi kawasan

5) Promosi

6) Tarif/Harga wisata

7) Dukungan media massa

Page 71: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

115

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

8) Kualitas atraksi

9) Permodalan

10) Tempat wisata sekitar

11) Kebijakan pemerintah

12) Sumber Daya Manusia (SDM)

13) Partisipasi warga

14) Hubungan pengelola & warga sekitar

Setelah ditentukan 14 faktor yang dianggap berpengaruh dan

ketergantungan pada tahap ke dua berupa Short-list kemudian diolah untuk

mengidentifikasi faktor kunci atau faktor yang berpengaruh kuat dan faktor

yang mempunyai ketergantungan rendah dengan bantuan Microsoft Exel.

3. Menentukan faktor kunci (tahap ke tiga analisis prospektif)

Tahap ini merupakan pencarian faktor kunci berdasarkan Short-list,

kemudian diolah menggunakan bantuan Microsoft Exel. Para expert telah

mengisi bobot angka yang telah ditentukan. Di bawah ini merupakan hasil

pengisian bobot oleh para expert, penulis mengambil suara terbanyak dari

para expert, kemudian diperoleh hasil seperti di bawah ini:

Para pakar/expert mengisi skor 0 s/d 3 pada matrik tabel silang

semua faktor yang ada pada Short-list.

Page 72: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

116

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis

Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No

.

Dari THDP

FPW

AMK

KB

LK

PRO

T/H

W

DMM

KAT

Pmd

TWS

KP

SDM

PW

HPW 1. Fasilitas&Pelayan

an wisata (FPW)

0 3 0 0 3 33 2 0 3 1 2 1 1

2. Akses Menuju

Kawasan (AMK) 0 0 0 3 0 0 0 2 2 3 0 0 1

3. Kenyamanan

Berwisata(KB) 3 1 3 3 1 3 3 1 1 0 3 3 1

4. Lokasi Kawasan

(LK)

3 0 3 3 2 0 0 3 0 0 0 1 3

5. Promosi (Pro) 1 3 0 2 3 1 3 3 3 3 0 0 3

6. Tarif/Harga

wisata (T/HW)

2 0 1 1 3 3 3 3 3 1 1 0 2

7. Dukungan Media

Massa (DMM)

1 0 3 0 0 1 1 2 2 0 3 1 3

8. Kualitas Atraksi

(KAT)

3 0 3 3 0 2 3 3 3 2 2 0 0

9. Permodalan

(Pmd)

3 3 3 3 3 3 0 3 3 3 3 3 3

10. Tempat Wisata

sekitar (TWS)

3 3 0 0 0 3 0 3 3 3 3 1 0

11. Kebijakan

Pemerintah (KP)

2 3 0 0 3 0 0 0 3 3 1 3 0

12.

SDM

1 0 3 0 0 0 3 3 1 2 3 1 0

13. Partisipasi Warga

(PW)

0 2 0 0 2 3 0 0 0 2 2 0 1

14. Hubungan

Pengelola&warga

(HPW)

0 0 0 0 3 1 0 0 3 0 0 0 0

Page 73: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

117

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis

Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 4.32

Matriks tabel silang (salinan dari Microsoft Exel) Sumber : Hasil Pengolahan Data 2010

Page 74: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

118

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Keterangan bobot angka : 0 berarti tidak ada pengaruh langsung

3 berarti pengaruhnya sangat kuat

2 berarti pengaruhnya sedang

1 berarti pengaruhnya kecil

Dari Gambar 4.32 yang berupa matriks tabel silang yang telah diisi oleh

para expert maka penilis bisa mengidentifikasi faktor kunci atau faktor yang

paling berpengaruh namun tingkat ketergantungannya rendah. Berikut ini akan

digambarkan berupa diagram hasil dari matriks tabel silang pada Gambar 4.33 di

bawah ini:

Page 75: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

119

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis

Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 4.33

Matriks tabel silang (salinan dari Microsoft Exel)

Page 76: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

120

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis

Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2010

Page 77: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

121

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hasil matriks pada Gambar 4.33 menunjukkan terdapat empat faktor

kunci yang perlu diperhatikan dalam strategi pengembangan agrowisata di PTPN

VIII Kebun Ciater, yaitu ,(1) Akses Menuju Kawasan, (2) Lokasi Kawasan, (3)

Fasilitas dan Pelayanan Wisata, (4) Kenyamanan Berwisata dan (5) Promosi. Ke-5

faktor tersebut merupakan faktor-faktor yang memiliki pengaruh yang besar

terhadap tujuan pengembangan Agrowisata di PTPN VIII Kebun Ciater dan

ketergantungan antar faktor tersebut rendah.

Disamping itu ada satu faktor penghubung (stake), dimana faktor tersebut

memiliki pengaruh dan ketergantungan yang tinggi adalah promosi. Faktor-faktor

kunci ini perlu mendapat perhatian dalam perumusan strategi pengembangan

agrowisata di PTPN VIII Kebun Ciater pada masa yang akan datang dapat

terjamin.

3. Strategi Pengembangan Agrowisata di PTPN VIII Kebun Ciater

Setelah ditemukan beberapa faktor kunci yang akan berpengaruh pada

kondisi agrowisata di masa yang akan datang, maka perlu dianalisis strategi yang

bisa dipilih untuk mengembangkan agrowisata di PTPN VIII Kebun Ciater

berdasarkan tahapan analisis prospektif ke 4-6.

Sekarang dilanjutkan pada tahap ke empat dalam analisis prospektif.

Pada tahap ini dilakukan identifikasi bagaimana faktor kunci dapat berubah

dengan menentukan keadaan (state) pada setiap faktor, memeriksa

perubahan/evolusi mana yang dapat terjadi bersamaan, dan menggambarkan

Page 78: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

122

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

strategi dengan memasangkan perubahan yang akan terjadi dengan cara

mendiskusikan skenario dan implikasinya terhadap sistem.

Dari olahan software pada Gambar 4.33, dilakukan staretegi dari 5 faktor

kunci (yang berada di kwadran input saja) yaitu:

1. Akses Menuju Kawasan

2. Lokasi Kawasan

3. Fasilitas dan Pelayanan wisata

4. Kenyamanan Berwisata

5. Promosi

Page 79: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

123

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis

Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 4.39

Strategi Faktor – Faktor Kunci dalam Analisis Prospektif Stategi Pengembangan Agrowisata di PTPN VIII

Kebun Ciater Kab. Subang Dimasa Depan

FAKTOR KEADAAN (STAGE)

1 A 1 B 1 C 1 D

1. Akses Menuju Kawasan Meningkat dengan dukungan

prasarana berupa alat

transportasi

Tetap Kondisi jalan menurun

kualitasnya

Kualitas jalan membaik

2 A 2 B 2 C

2. Lokasi Kawasan Tetap Menjadi ODTW unggulan di

Ciater

Kualitas menurun karena

bencana alam

3 A 3 B 3 C 3 D

3. Fasilitas dan Pelayanan

Wisata

Tetap Menambah beberapa fasilitas

dan atraksi

Fasilitas Menurun karena

kurangnya dukungan dari

Pemerintah dan PTPN

pusat

Fasilitas bertambah disertai

kenyamanan wisata berkat

SDM yang professional

4 A 4 B 4 C 4 D

4.Kenyamanan Berwisata Tetap Meningkatkan kenyamanan

dengan menambah fasilitas

dan mempertahankan

keindahan alam

Hubungan Pengelola,

wisataawan, dan warga

harmonis

Kurangnya perawatan

fasilitas membuat

ketidaknyamanan

pengunjung

5 A 5 B 5 C

5. Promosi Tetap Meningkatkan kerja sama

dengan pemerintah, travel, dan

tempat wisata sekitar

Modal yang sedikit

menyebabkan promosi

kurang lancar

Page 80: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

124

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan Tabel 4.39 yang berisikan strategi beberapa faktor kunci dan

tahapan evolusi atau perubahan faktor – faktor tersebut dimasa yang akan datang,

dilanjutkan dengan tahap ke lima dalam analisis prospektif dengan membuat

skenario strategi agrowisata PTPN VIII Kebun Ciater pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.40

Hasil Skenario Strategi Pengembangan agrowisata PTPN VIII

Kebun Ciater Kabupaten Subang

No. SKENARIO URUTAN FAKTOR

1. Berkembang Pesat 1A-2B-3D-4B-5B

2. Berkembang Biasa 1D-2B-3B-4C-5C

3. Berkembang Perlahan 1D-2A-3C-4A-5C

4. Mempertahankan Kondisi

Agrowisata saat ini 1B-2A-3A-4D-5A

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2010

Berdasarkan hasil diskusi dengan expert tentang skenario, terdapat 4

skenario yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang yaitu :

Skenario 1 (Berkembang Pesat)

- Akses menuju kawasan wisata meningkat, hal ini disebabkan alat

transportasi semakin mudah dengan banyaknya travel agent, didukung

oleh kualitas jalan yang baik.

- Agrowisata PTPN Ciater akan menjadi ODTW unggulan di daerah Ciater.

- Fasilitas bertambah disertai pelayanan yang memuaskan karena SDM yang

profesional.

- Meningkatkan kenyamanan dengan menambah fasilitas namun tetap

mempertahankan keindahan alam.

Page 81: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

125

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

- Meningkatkan kerja sama dengan pihak travel, pemerintah dan tempat

wisata sekitar.

Skenario 2 (Berkembang Biasa)

- Akses menuju kawasan wisata meningkat, dengan kualitas jalan yang

semakin baik

- Agrowisata PTPN Ciater akan menjadi ODTW unggulan di daerah Ciater.

- Menambah beberpa fasilitas dan atraksi.

- Menjalin hubungan yang harmonis antara pihak pengelola, wisatawan, dan

warga sekitar.

- Modal yang sedikit menyebabkan promosi kurang lancar.

Skenario 3 (Berkembang Perlahan)

- Akses menuju kawasan wisata menurun oleh karena kualitas jalan yang

menurun.

- Lokasi tidak ada perubahan alias tetap.

- Fasilitas menurun karena kurangnya dukungan dan perhatian dari

pemerintah dan pihak PTPN VIII pusat.

- Kenyamanan bagi wisatawan tetap seperti saat ini.

- Modal yang sedikit menyebabkan promosi kurang lancar.

Skenario 4 (Mempertahankan kondisi Agrowisata saat ini)

- Akses menuju kawasan agrowisata tetap seperti saat ini.

- Lokasi tidak ada perubahan alias tetap.

- Fasilitas masih mengandalkan yang dimiliki saat ini begitu pula dengn

pelayanan wisatawan tetap seperti saat ini.

Page 82: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

126

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

- Kenyamanan bagi wisatawan terganggu akibat kurang terawatnya fasilitas

yang dimiliki

- Promosi masih tetap seperti saat ini.

Ke 4 skenario di atas akan dibahas berdasarkan hasil diskusi dengan para

pakar dan disimpulkan oleh penulis berupa rekomendasi untuk memprediksi

kondisi agrowisata di PTPN VIII Kebun Ciater saat ini dengan kondisi dimasa

yang akan datang.

Implikasi Skenario dan Rekomendasinya

Skenario 1 (Berkembang Pesat)

Implikasi :

- Skenario ini berdampak positif bagi agrowisata PTPN VIII Kebun Ciater.

- Pengelola PTPN VIII Kebun Ciater harus lebih meningkatkan beberapa

fasilitas dan atraksi yang ada.

- Sumber Daya Manusia (SDM) di agrowisata PTPN VIII Ciater sebaiknya

ditambah dengan SDM yang ahli di bidang pariwisata khususnya wisata

agro.

- Promosi pada skenario ini adalah dengan mengadakan kerjasama dengan

pihak travel agen, pemerintah, serta tempat wisata sekitar.

Rekomendasi :

- Meningkatkan sarana berupa akses menuju kawasan wisata sangat

penting dilakukan sebab akses yang baik akan memperlancar arus

kedatangan wisatawan. Saat ini yang masih harus diperbaiki adalah

Page 83: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

127

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

akses di dalam kawasan agrowisata PTPN VIII Ciater sendiri. Banyak

wisataawan yang belum tahu akses menuju ke curug atau akses menuju

tempat Tea Walk. Kedepannya pihak pengelola sebaiknya memasang

sebuah petunjuk untuk mempermudah wisatawan yang berkunjung.

- Berdasarkan Tabel 4.32 mayoritas para wisatawan menilai bahwa

fasilitas yang ada saat ini masih cukup baik berarti masih tergolong

sedang-sedang saja, fasilitas masih perlu ada perbaikan dan penambahan

di beberapa tempat supaya kawasan agrowisata PTPN VIII Ciater

terlihat lebih menarik.

- Supaya wisatawan merasa nyaman maka tingkat pelayanan di agrowisata

PTPN VIII Ciater harus ditingkatkan. SDM yang ada harus bisa

memahami pa riwisata, saat ini SDM di agrowisata PTPN VIII Ciater

masih berdasarkan pengalaman, tidak memiliki latar belakang pendidikan

di bidang pariwisata.

- Fasilitas di agrowisata PTPN VIII Ciater saat ini masih hanya sebatas

penginapan berupa Rumah Kelapa, kemudian fasilitas lain seperti Tea

Corner masih belum memadai karena lokasinya merangkap sebagai

ruang tamu kantor. Untuk menambah kenyamanan wisatawan maka perlu

ada penambahan fasilitas. Apabila fasilitas sudah memadai maka

pengelola akan mudah mempromosikan melalui internet dan media

massa dengan mencantumkan gambar-gambar fasilitas yang menarik.

- Beberapa wisatawan yang menjadi responden di lokasi memperoleh info

tentang agrowisata PTPN VIII melalui internet, teman dan lainnya

Page 84: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

128

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

berdasarkan Tabel 4.29, kemudian penulis berdiskusi dengan para

pengunjung dan pihak pengelola, hasilnya informasi yang wisatawan

terima tentang agrowisata di PTPN VIII paling besar dari pemandu

wisata yang mengajak para wisatawan untuk mengunjungi lokasi. Tentu

saja hal ini merupakan promosi namun alangkah lebih baik bila pengelola

meningkatkan promosi dengan mengadakan kerja sama dengan travel

agen, maskapai penerbangan, pemerintah atau DISBUDPARPORA

Kabupaten Subang dan masyarakat sekitar untuk meningkatkan jumlah

pengunjung.

Skenario 2 (Berkembang Biasa)

Implikasi :

- Skenario ini cukup baik dan bisa digunakan dengan biaya yang sedikit,

namun skenario ini akan kurang maksimal apabila tempat wisata sekitar

berkembang pesat.

- Fasilitas dan atraksi harus dikembangkan sesuai permintaan pasar dan

membuat inovasi baru yang berbeda dengan tempat wisata sekitar

o Rekomendasi :

- Akses jalan pada skenario ini masih tergantung pada Pemda setempat,

lokasi Desa Ciater cukup strategis karena merupakan jalan provinsi dan

akses menuju tempat-tempat wisata lainnya, kemungkinan untuk

memperbaiki jalan yang rusak bisa mengandalkan Pemda.

Page 85: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

129

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

- Pengelola sebaiknya menambah beberapa fasilitas dan atraksi yang

berbeda dengan tempat wisata sekitar seperti menggabungkan beberapa

atraksi yang ada menjadi paket wisata. Beberapa atraksi seperti Tea

Walk, Outbond and Camping dan wisata edukasi dijadikan paket wisata

yang difasilitasi oleh penginapan Rumah Kelapa, sehingga wisatawan

dapat tinggal lebih lama dan mendatangkan keuntungan yang besar.

- Pengelola dan masyarakat sekitar sebaiknya menjalin hubungan yang

harmonis berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 4.12 sebagian

masyarakat belum pernah terlibat di agrowisata PTPN VIII Ciater hanya

sebagian kecil masyarakat yang ikut andil sebagai fasilitator pada acara

outbond dan Tea Walk. Pengelola hendaknya memberikan pemahaman

kepada para petugas agrowisata PTPN VIII Ciater dan masyarakat sekitar

tentang pelayanan wisata sebagai contoh dengan memberikan diklat pada

seluruh karyawan dan masyarakat sekitar tentang pelayanan

wisata.Sehingga kedepannya seluruh karyawan dan masyarakat sekitar

kawasan akan menjadi masyarakat yang sadar wisata.

- Promosi pada skenario ini bisa mengandalkan promosi oleh kantor PTPN

VIII pusat, disamping itu dengan pelayanan yang baik bukan tidak

mungkin wisatawan yang datang akan berkunjung kembali lain waktu.

Berdasarkan Tabel 4.37 kemungkinan untuk pengunjung datang kembali

cukup besar apalagi bila ditunjang dengan pelayanan yang lebih baik dan

atraksi yang bergam seperti harapan sebagian para wisatawan yang

menjadi responden berdasarkan Tabel 4.35 yang menilai atraksi saat ini

kurang beragam.

Page 86: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

130

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Skenario 3 (Berkembang Perlahan)

Implikasi :

- Skenario ini untuk cocok untuk perencanaan jangka pendek agrowisata

PTPN Ciater, dengan mengandalkan akses yang ada, lokasi yang menarik

karena memiliki keindahan alam dan udara yang sejuk kawasan ini bisa

berkembang secara perlahan kemudian pada jangka panjang mengganti

skenario dengan “berkembang biasa” dan “berkembang pesat.

o Rekomendasi:

- Fasilitas dan atraksi tetap harus ditambah untuk meningkatkan daya tarik

wisata namun apabila tidak memungkinkan pengelola bisa memanfaatkan

fasilitas dan atraksi yang ada sekarang namun perawatannya harus lebih

ditingkatkan lagi.

- Berdasarkan Tabel 4.36 tingkat kesopanan, keramah-tamahan, dan

kecepatan pelayanan sebaiknya ditingkatkan sebab masih ada sebagian

responden yang menilai kurang baik. Apabila tingkat kesopanan,

keramah-tamahan, dan kecepatan pelayanan meningkat maka wisatawan

akan lebih lama tinggal dan tidak menutup kemungkinan akan kembali

berkunjung dan mempromosikan ke daerah asalnya dengan promosi

mouth to mouth.

Page 87: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

131

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Skenario 4 (Mempertahankan agrowisata saat ini)

Implikasi :

- Mempertahankan kondisi agrowisata PTPN VIII Ciater saat ini merupakan

skenario terakhir bila skenario yang lain tidak dapat terlaksana. Skenario

ini bisa mengembangkan kawasan namun tergantung dari kompetitor

PTPN VIII Ciater yang lain terutama kawasan wisata daerah sekitar.

Rekomendasi :

- Pada skenario ini akses menuju kawasan masih mengandalkan pemda

setempat, begitu pula rencana penambahan fasilitas dan atraksi masih

sangat tergantung PTPN VIII pusat, namun skenario ini masih bisa

mengembangkan kawasan tergantung dari kompetitor yang lain. Bila

kompetitor yang lain mengalami masalah berupa bencana alam atau

masalah lainnya maka agrowisata PTPN VIII Ciater masih bisa

berkembang dengan skenario ini.

- Sulit untuk menurunkan nilai jual tempat wisata seekitar seperti Sari Ater,

namun apabila hal ini terjadi agrowisata PTPN VIII Ciater bisa

menggunakan skenario ini.

- Skenario ini dianjurkan dalam keadaan darurat dan dilakukan hanya dalam

waktu yang singkat, kemudian pengelola harus beralih ke skenario yang

lainnya.

Page 88: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

132

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tahap terakhir yaitu tahap ke enam dalam analisis prokpektif. Pada

tahap ini para expert memilih skenario yang paling cocok digunakan oleh

pengelola agrowisata PTPN VIII Ciater kemudian para expert menentukan evolusi

atau tahapan apa saja yang bisa dilakukan. Berikut ini penjelasan mengenai

skenario pilihan expert:

Para expert memilih skenario pertama yaitu ”skenario berkembang pesat”.

Skenario ini dianggap paling cocok untuk digunakan saat ini oleh pengelola

agrowisata PTPN VIII Ciater.

Evolusi dan rekomendasi skenario” berkembang pesat”

a. Akses menuju kawasan

Jangka Pendek :

Tetap menjalin kerjasama antar travel agen sebagai alat transportasi

utama yang digunakan wisatawan saat ini berdasarkan Tabel 4.30.

Menambah petunjuk jalan dan denah kawasan.

Jangka Menengah :

Memperbaiki akses di dalam kawasan.

Jangka Panjang :

Menjalin kerjasama dengan travel agen baik dalam maupun luar negri.

Membuat alat angkut untuk membawa berkeliling pengunjung di

kawasan.

Membangun akses jalan bagi masyarakat sekitar dari pendapatan

agrowisata PTPN VIII Ciater.

Page 89: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

133

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Rekomendasi:

Akses jalan menuju Ciater cukup mudah dan layak sebab masih di bawah

tanggung jawab Pemprov Jabar. Untuk itu pengelola PTPN VIII Ciater harus

memanfaatkan akses yang mudah ini dengan menjalin kerja sama dengan para

travel baik dalam maupun luar negeri dan lebih meningkat lagi dengan menjalin

kerja sama dengan maskapai penerbangan.

Selain itu akses di dalam kawasan juga harus diperbaiki didukung oleh

beberapa petunjuk dan denah lokasi untuk mempermudah wisatawan yang

berkunjung. Kedepannya di dalam kawasan dapat diadakan mobil pengangkut

wisatawan untuk akses ke beberapa atraksi yang jauh seperti curug.

Setelah pengunjung mulai ramai, pengelola bisa membangun akses jalan

untuk masyarakat sekitar menggunakan pendapatan hasil agrowisata.

b. Lokasi Kawasan

Jangka Pendek :

Menjaga kondisi alam sekitar.

Mempertahankan kerja sama antara tempat wisata sekitar

Jangka Menengah :

Menjadi Tour Operator

Jangka Panjang :

Menjadi ODTW unggulan di lokasi Ciater

Page 90: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

134

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Rekomendasi :

Lokasi Ciater berada di daerah yang sejuk serta memiliki pemandangan

yang indah dan banyak terdapat tempat wisata. Berdasarkan Tabel 4.34 suasana di

lokasi Ciater sudah sangat nyaman tinggal bagaimana pengelola

memanfaatkannya. Untuk itu perlu diadakan inovasi berupa kerjasama yang

mellibatkan tempat wisata sekitar dengan cara menawarkan paket wisata kepada

wisatawan dengan melibatkan tempat wisata sekitar.

Pengelola PTPN VIII Ciater menjadi Tour Operator atau penyelenggara

paket tersebut di mana paket tersebut menawarkan atraksi yang tidak terdapat di

agrowisata PTPN VIII Ciater seperti Kawah Gunung Tangkubanparahu, Hot

Spring dll. tetapi wisatawan tetap menggunakan akomodasi dari pihak PTPN

Ciater.

Kedepannya pengelola tidak hanya menjadi Tour Operator di Ciater saja

akan tetapi bisa lebih luas lagi sehingga agrowisata PTPN VIII Ciater menjadi

ODTW unggulan di Ciater.

c. Fasilitas dan kenyamanan wisata

Jangka Pendek :

Memperbaiki Tea Corner.

Membuat WC yang layak.

Membudayakan kesopanan dan keramah-tamahan pada pengunjung

sebagai wujud service.

Jangka Menegah :

Membuat atraksi baru yang berhubungan dengan teh.

Page 91: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

135

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Membuat atraksi baru yang berhubungan dengan kesenian Subang.

Merekrut SDM yang memahami dan berpengalaman dibidang

pariwisata khususnya agrowisata.

Jangka Panjang :

Membangun penginapan VIP, restoran, dan sarana olah raga.

Menjadi ODTW unggul di ciater dengan nuansa lingkungan,

kesehatan, dan religius (sesuai tema pariwisata Subang)

Rekomendasi:

Berdasarkan Tabel 4.32 fasilitas yang ada di Agrowisata PTPN VIII

Ciater sudah cukup baik, namun masih bias ditingkatkan lagi baik kualitas

maupun keragamannya sebab berdasarkan Tabel 4.35 fasilitas dan atraksi yang

ada masih kurang beragam.

Saat ini perlu ada penambahan beberapa fasilitas di agrowisata PTPN VIII

Ciater yaitu berupa WC. klinik dan perbaikan Tea Corner yang masih berbagi

fungsi dengan ruang tamu kantor PTPN VIII Ciater. Untuk ke depannya bisa

ditambah dengan akomodasi yang beragam dengan membuat penginapan kelas

VIP, restoran dan sarana olah raga.

Fasilitas yang memadai harus didukung oleh kenyamanan. Kenyamanan

disini berarti service pada tamu. Untuk itu SDM di agrowisata PTPN VIII Ciater

harus dikelola oleh mengerti tentang pariwisata.

Disamping fasilitas dan kenyamanan pengelola juga harus menambah

atraksi yang berhubungan dengan teh dan budaya Subang. Misalnya mengadakan

pertunjukan kesenian khas Subang pada hari-hari tertentu yang disaksika

Page 92: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

136

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

wisatawan. Selain itu atraksi yang religius, seperti menyisipkan ayat-ayat Al-

Qur’an di daerah tertentu yang berhubungan dengan anugerahnya berupa alam

dan teh sebagai bagian dari kesehatan. Dengan demikian agrowisata PTPN VIII

Ciater akan menjadi ODTW unggulan di Ciater yang bertemakan lingkungan,

kesehatan, dan religius.

d. Kenyamanan Berwisata

Jangka Pendek :

Menjaga kebun, pabrik, lingkungan dan beberapa fasilitas lainnya

tetap bersih.

Mengubah cara pelayanan kepada pengunjung.

Jangka menengah :

Mengadakan diklat yang berhubungan dengan pariwisata bagi para

karyawan khususnya petugas agrowisata.

Jangka Panjang :

Karyawan di PTPN VIII Ciater menjadi sadar wisata, dan pengelola

agrowisata telah menjadi pribadi yang aktif khususnya di bidang

pariwisata

Rekomendasi :

Pada dasarnya alasan orang berwisata yaitu ingin mencari situasi yang

beda serta kenyamanan dari kehidupannya sehari – hari. Untuk mewujudkan

kenyamanan di agrowisata PTPN VIII Ciater harus menjaga lingkungan agar tetap

dalam keadaan sejuk, rapih, bersih, dan memiliki view yang menarik sehingga

wisatawan akan nyaman.

Page 93: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

137

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Selain itu kenyamanan juga dipengaruhi oleh pelayanan atau servis dari

para petugas di lapangan. Saat ini yang dibutuhkan adalah merubah image PTPN

VIII yang pada awalnya pertanian menjadi agrowisata.

Untuk itu perlu ada semacam diklat yang berhubungan dengan pariwisata

bagi para karyawan khususnya petugas agrowisata untuk menjadikan pribadi yang

aktif khususnya di bidang pariwisata.

e. Promosi

Jangka Pendek :

Memperbaiki administrasi.

Menentukan target pasar.

Promosi dengan cara Outdoor Advertising dan internet.

Jangka Menengah :

Menjalin kerja sama dengan para travel agen, Disbudparpora Subang,

dan tempat wisata sekitar sebagai alat promosi.

Jangka Panjang :

Meningkatkan promosi melalui media massa di berbagai negara

Menjalin kerja sama dengan maskapai penerbangan.

Rekomendasi :

Pengelola agrowisata PTPN VIII Ciater sebaiknya memperbaiki sistem

administrasi yang ada untuk lebih mencatat pendapatan dan pengeluaran, selain

itu harus ada struktur organisasi keuangan di agrowisata PTPN Ciater yang juga

mengurus promosi.

Page 94: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN E. Gambaran Umum Lokasi ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_0604108_chapter4(1).pdf · perempuan 2941 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

138

Rizqi Azhari Amoro, 2012

Strategi Pengembangan Agrowisata Di PT Perkebunan Nusntara VIII Kebun Ciater

Kabupaten Subang Dengan Pendekatan Analisis Prospektif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan Tabel 4.27 yang menggambarkan tingkat penghasilan

wisatawan yang berkunjung. Diperoleh data bahwa wisatawan yang berkunjung

sebagian besar memiliki pendapatan per bulan di atas 5 juta, itu berarti target

pasar agrowisata PTPN VIII Ciater adalah orang menengah ke atas terutama

wisatawan asing. Berdasarkan Tabel 4.29 wisatawan memperoleh informasi

tentang Agrowisata PTPN VIII dari internet namun mayoritas memperoleh dari

guide di Indonesia, tidak masuk paket wisata.

Meskipun sudah dikenal ke mancanegara PTPN Ciater harus tetap

mempromosikan. Untuk tahap awal promosi dilakukan melalui internet dan

Outdoor Advertising dengan memasang iklan di sepanjang jalan yang dianggap

starategis. Tahap selanjutnya yaitu promosi dengan menjalin kerja sama dengan

mengundang travel agen, meminta bantuan promosi dari Disbudparpora Subang,

dan kerjasama dengan tempat wisata sekitar dalam bentuk paket wisata di mana

pengelola agrowisata PTPN VIII menjadi Tour Operator.

Apabila kerjasama di dalam negri sudah berjalan dengan baik maka perlu

perluasan promosi ke media massa luar negeri terutama Belanda sebab banyak

wisatawan berasal dari negara tersebut berdasarkan Tabel 4.25, kemudian

promosi juga harus dikembangkan dengan menjalin kerja sama dengan maskapai

penerbangan yang membawa para wisatawan.