bab iv hasil dan pembahasan - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/25628/16/16. bab...

17
35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Parameter fisik-kimia dalam penelitian ini digunakan sebagai data penunjang, yang terdiri atas pH, DO (Dissolved Oxygen atau Oksigen Terlarut), kejernihan dan temperatur air. Data yang diperoleh dari pengukuran parameter di atas bermanfaat untuk memberikan informasi ilmiah mengenai kondisi lingkungan perairan di Telaga Wahyu dan Telaga Sarangan. 4.1 Parameter Fisika-Kimia Air Pada Stasiun Penelitian. Pengukuran parameter fisika-kimia perairan dilakukan terlebih dahulu sebelum pengambilan sampel plankton. Adapun hasil pengukuran parameter fisik-kimia di seluruh stasiun penelitian, disajikan pada Tabel 4.1. Pengambilan sampel dilakukan di delapan stasiun penelitian yang terdiri atas empat stasiun (Stasiun I-IV) terletak di Telaga Wahyu dan empat stasiun lainnya terletak di Telaga Sarangan. Pemilihan lokasi stasiun adalah berdasarkan area pemanfaatannya yaitu bagian inlet danau (stasiun I dan V ), Outlet waduk (stasiun II dan VI), bagian tepi danau dekat area pertanian (Stasiun III dan VII) dan dermaga perahu (stasiun IV dan VIII). Berikut ini pada Tabel 4.1 disajikan data hasil pengukuran parameter fisik kimia air di seluruh stasiun penelitian. ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga Skripsi Keanekaragaman Komunitas Plankton di Telaga Sarangan dan Telaga Wahyu ... Afihandarin, Dhimas

Upload: trandung

Post on 13-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/25628/16/16. Bab 4.pdf · BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . P. arameter fisik-ki. mia. dalam penelitian ini

35

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Parameter fisik-kimia dalam penelitian ini digunakan sebagai data penunjang, yang

terdiri atas pH, DO (Dissolved Oxygen atau Oksigen Terlarut), kejernihan dan temperatur air.

Data yang diperoleh dari pengukuran parameter di atas bermanfaat untuk memberikan

informasi ilmiah mengenai kondisi lingkungan perairan di Telaga Wahyu dan Telaga

Sarangan.

4.1 Parameter Fisika-Kimia Air Pada Stasiun Penelitian.

Pengukuran parameter fisika-kimia perairan dilakukan terlebih dahulu sebelum

pengambilan sampel plankton. Adapun hasil pengukuran parameter fisik-kimia di seluruh

stasiun penelitian, disajikan pada Tabel 4.1.

Pengambilan sampel dilakukan di delapan stasiun penelitian yang terdiri atas empat

stasiun (Stasiun I-IV) terletak di Telaga Wahyu dan empat stasiun lainnya terletak di Telaga

Sarangan. Pemilihan lokasi stasiun adalah berdasarkan area pemanfaatannya yaitu bagian

inlet danau (stasiun I dan V ), Outlet waduk (stasiun II dan VI), bagian tepi danau dekat area

pertanian (Stasiun III dan VII) dan dermaga perahu (stasiun IV dan VIII).

Berikut ini pada Tabel 4.1 disajikan data hasil pengukuran parameter fisik kimia air di

seluruh stasiun penelitian.

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Keanekaragaman Komunitas Plankton di Telaga Sarangan dan Telaga Wahyu ... Afihandarin, Dhimas

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/25628/16/16. Bab 4.pdf · BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . P. arameter fisik-ki. mia. dalam penelitian ini

36

Tabel 4.1 Data parameter fisik-kimia air di seluruh stasiun penelitian

Stasiun Parameter Fisik Kimia Suhu (OC) DO (ppm) Secchi Depth (m) pH

I 24 5,42 1,4 7 II 24 5,37 1,2 7 III 24,2 5,00 1 7,2 IV 24,3 5,37 1 7

Rerata dan SD 24,1 ± 0,13 5,3 ± 0,17 1,1 ± 0,09 7 ± 0,09

V 21 5,95 2,6 7 VI 22,7 5,87 1,2 7,2 VII 22,7 5,85 1,9 7 VIII 22,8 5,97 1,9 7

Rerata dan SD 22,3 ± 0,75 6 ± 0,05 1,9 ± 0,49 7 ± 0,09

Data diukur pada bulan Agustus tahun 2011

Keterangan Tabel:

Telaga Wahyu (Stasiun I-IV) Telaga Sarangan (Stasiun V-VIII) SD : Standard Deviation (simpangan baku)

4.1.1 Temperatur air

Hasil pengukuran temperatur air rata-rata di seluruh stasiun penelitian pada Tabel 4.1

memperlihatkan kisaran temperatur antara 21-22,8 OC di Telaga Sarangan dan 24-24,3 OC di

Telaga Wahyu. Temperatur air di kedua lokasi pengambilan sampel tersebut masih dalam

kisaran yang normal, di mana temperatur normal untuk perairan alami di daerah tropis

berkisar antara 20 - 30 OC (Suripin, 2002). Peningkatan temperatur yang tidak melebihi 30

OC hanya sedikit memberikan pengaruh. Namun jika peningkatan temperatur lebih dari 30 OC

maka kelimpahan organisme air jenis tertentu akan berkurang dan digantikan oleh organisme

lain yang lebih toleran terhadap temperatur tinggi (Hawkes, 1979).

Berdasarkan pernyataan diatas dan data hasil pengukuran temperatur air di Telaga

Sarangan pada Tabel 4.1. Dapat dinyatakan bahwa temperatur air di Telaga Wahyu dan

Telaga Sarangan masih dalam keadaan normal dan hanya sedikit berpengaruh pada

kehidupan air di kedua telaga tersebut.

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Keanekaragaman Komunitas Plankton di Telaga Sarangan dan Telaga Wahyu ... Afihandarin, Dhimas

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/25628/16/16. Bab 4.pdf · BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . P. arameter fisik-ki. mia. dalam penelitian ini

37

4.1.2 Kadar oksigen terlarut dalam air (Dissolved Oxygen)

Hasil pengukuran rata-rata oksigen terlarut di Telaga Wahyu dan Telaga Sarangan

yang disajikan pada Tabel 4.1 diperoleh kadar oksigen terlarut dengan kisaran 5-5,42 ppm di

Telaga Wahyu. Sementara di Telaga Sarangan diperoleh kadar oksigen terlarut dalam kisaran

5,85-5,97 ppm.

Menurut Sastrawijaya (1991). Kehidupan di dalam air dapat bertahan dengan baik

apabila tersedia oksigen terlarut sebesar 5 ppm.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kadar oksigen terlarut dalam air di Telaga

Wahyu dan Telaga Sarangan masih ada dalam kondisi baik untuk kehidupan organisme air.

4.1.3 pH air

Derajat keasaman atau pH digunakan sebagai pengukur tingkat keasaman dan

kebasaan air. pH yang terukur pada Telaga Wahyu dan Telaga Sarangan seperti yang

tercantum pada Tabel 4.1 menunjukkan tingkat pH yang hampir sama yaitu dalam kisaran 7-

7,125.

Berdasarkan lampiran peraturan pemerintah no.82 tahun 2001 tentang pengendalian

pencemaran air untuk kualitas air golongan I (air yang dapat digunakan sebagai air baku air

minum). Dinyatakan bahwa pH air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum

berkisar antara 6 – 9. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa air pada Telaga Sarangan

dan Telaga Wahyu layak digunakan sebagai air baku untuk air minum.

4.1.4 Transparansi/kejernihan air

Hasil pengukuran tingkat kejernihan perairan dengan menggunakan cakram Secchi,

yang disajikan pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa air di Telaga Sarangan secara umum lebih

jernih daripada air Telaga Wahyu. Hal ini ditunjukkan dengan Secchi depth sebesar 1,8333

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Keanekaragaman Komunitas Plankton di Telaga Sarangan dan Telaga Wahyu ... Afihandarin, Dhimas

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/25628/16/16. Bab 4.pdf · BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . P. arameter fisik-ki. mia. dalam penelitian ini

38

meter pada Telaga Sarangan sedangkan Telaga Wahyu mempunyai nilai Secchi depth

sebesar 1,1041 meter.

Lebih keruhnya air Telaga Wahyu diduga disebabkan oleh adanya pertumbuhan

koloni phytoplankton seperti Spirogyra sp dan Rhizoconium sp yang tumbuh di permukaan

air. Adanya pertumbuhan phytoplankton tersebut diduga menghalangi penetrasi cahaya

matahari ke dalam Telaga wahyu sehingga menurunkan nilai Secchi depth yang terukur.

Untuk melihat kesamaan faktor fisika-kimia antar stasiun penelitian digunakan indeks

similaritas Canberra Metric (Lance dan Williams, 1966). Dalam indeks kesamaan habitat ini

bilamana nilai indeks similaritas yang dihitung sama dengan atau lebih besar dari 90% maka

kondisi parameter fisika-kimia habitat yang dibandingkan dianggap sama.

Berikut ini disajikan hasil perhitungan indeks kesamaan habitat Canberra Metric pada

Tabel 4.2

Tabel 4.2 Nilai kesamaan antar stasiun berdasarkan indeks kesamaan habitat Canberra Metric (Dalam %)

Stasiun I II III IV V VI VII VIII I 95,85 94,67 95,76 93,87 90,36 95,69 97,29 II 95,85 98,23 98,74 89,85 97,02 96,79 90,57 III 94,67 98,23 97,74 88,69 86,16 95,03 89,42 IV 95,76 98,74 89,78 89,78 86,66 95,53 90,51 V 93,87 89,85 88,69 89,78 89,82 92,97 98,65 VI 90,36 97,02 86,16 86,66 89,82 90,23 98,56 VII 95,69 96,79 95,03 95,53 92,97 90,23 93,54 VIII 97,29 90,57 89,42 90,51 98,65 98,56 93,54 Data dihitung pada bulan Agustus tahun 2011

Berdasarkan data pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa indeks kesamaan tertinggi

terdapat pada stasiun II terhadap stasiun IV dengan indeks kesamaan 98,74%. Sementara

indeks kesamaan terendah terdapat pada stasiun III terhadap stasiun VI dengan indeks

kesamaan 86,16 %.

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Keanekaragaman Komunitas Plankton di Telaga Sarangan dan Telaga Wahyu ... Afihandarin, Dhimas

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/25628/16/16. Bab 4.pdf · BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . P. arameter fisik-ki. mia. dalam penelitian ini

39

Kesamaan parameter fisika-kimia pada Telaga Wahyu (Stasiun I-IV) berdasarkan data

pada Tabel 4.2 menunjukkan indeks kesamaan tertinggi terdapat pada stasiun II terhadap

stasiun IV dengan indeks kesamaan 98,74%.

Stasiun I memiliki nilai kesamaan terhadap stasiun II,III dan IV berturut-turut sebesar

95,85%, 94,67% dan 95,76%. Sementara untuk kesamaan stasiun II dengan stasiun lainnya

(I dan III) berturut-turut diperoleh nilai 95,85% dan 98,23%. Stasiun III memiliki kesamaan

sebesar 94,67% (Stasiun I), 98,23% (Stasiun II) dan 89,78% (Stasiun IV). Sementara stasiun

IV memiliki nilai kesamaan sebesar 95,76% terhadap stasiun I, 98,74% (Stasiun II) dan

89,78% (Stasiun III).

Berdasarkan uraian diatas dan data pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa stasiun

penelitian di Telaga Wahyu memiliki nilai kesamaan habitat yang tinggi (diatas atau sama

dengan 90%). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa parameter fisik-kimia antar stasiun

di Telaga Wahyu adalah sama.

Nilai kesamaan habitat di Telaga Sarangan (Stasiun V-VIII) berdasarkan Tabel 4.2

menunjukkan bahwa nilai kesamaan tertinggi terdapat di stasiun V terhadap stasiun VIII

dengan nilai indeks kesamaan sebesar 98,65%.

Stasiun V mempunyai nilai kesamaan sebesar 89,82% terhadap Stasiun VI, 92,97%

(Stasiun VII) dan 98,65% (Stasiun VIII). Stasiun VI mempunyai nilai kesamaan sebesar

89,82% terhadap stasiun V, 90,26% (Stasiun VII) dan 98,56% (Stasiun VIII). Stasiun VII

mempunyai nilai kesamaan sebesar 92,97 % terhadap stasiun V, 90,26% (Stasiun VI) dan

93,54% (Stasiun VIII). Stasiun VIII mempunyai nilai kesamaan sebesar 98,65% terhadap

stasiun V, 98,56% (Stasiun VI) dan 93,54% (Stasiun VII).

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Keanekaragaman Komunitas Plankton di Telaga Sarangan dan Telaga Wahyu ... Afihandarin, Dhimas

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/25628/16/16. Bab 4.pdf · BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . P. arameter fisik-ki. mia. dalam penelitian ini

40

Berdasarkan uraian diatas dan data pada Tabel 4.2. Terlihat bahwa stasiun penelitian

di Telaga Sarangan memiliki nilai kesamaan habitat yang tinggi (Lebih dari atau sama

dengan 90%). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa parameter fisik-kimia antar stasiun

di Telaga Sarangan adalah sama.

4.2 Keanekaragaman Phytoplankton dan Zooplankton

Berikut ini adalah tabulasi data hasil penelitian yang meliputi jenis plankton yang

tertangkap dan hasil perhitungan indeks keanekaragaman phytoplankton dan zooplankton

dari seluruh stasiun penelitian dalam satuan individu/100 l. Adapun tabulasi data untuk

phytoplankton ditampilkan pada Tabel 4.3 sementara zooplankton ditampilkan pada Tabel

4.4 . Gambar jenis-jenis plankton yang ditemukan disajikan di Lampiran 3.

Tabel 4.3 Tabel data kelimpahan dan indeks keanekaragaman phytoplankton

Spesies Rerata Kelimpahan Phytoplankton (ind/100 l) di Stasiun I II III IV V VI VII VIII

Anabaena 0 0 0 0 0 0 23 0 Chromulina sp 5 20 0 0 0 0 0 0 Cladophora sp 17 0 0 0 36 17 0 61 Closterium sp 7 0 7 7 0 0 15 0 Euglena sp 3 18 0 2 0 10 10 0 Fragillaria sp 0 0 0 0 0 0 35 0 Gyrosigma sp 0 0 0 0 0 0 2 0 Navicula sp 0 0 0 0 0 0 5 0 Nitzchia sp 0 0 0 0 0 0 8 0 Ophiocytium sp 0 0 0 0 0 0 0 2 Oscillatoria sp 0 0 0 0 0 0 17 0 Phacus sp 3 0 0 0 0 0 0 0 Pinnularia sp 0 0 0 0 0 0 30 0 Rhizoconium sp 0 40 40 0 64 8 0 56 Spirogyra sp 33 43 45 23 42 23 8 48 Surirela sp 23 15 7 37 17 12 0 9 Synedra ulna 0 0 0 0 0 0 3 0 Tribonema sp 0 32 1 3 11 0 0 11 Zygnema sp 10 38 12 3 28 3 0 25 Jumlah Individu 101 206 112 75 198 73 156 212 Jumlah Spesies 8 7 6 6 6 6 11 7

Indeks Keanekaragaman 2,0000 1,2700 1,3621 1,2866 1,6519 1,6458 2,1242 1,6301 Data diambil pada bulan Agustus tahun 2011 Keterangan Tabel: Telaga Wahyu (Stasiun I-IV) Telaga Sarangan (Stasiun V-VIII)

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Keanekaragaman Komunitas Plankton di Telaga Sarangan dan Telaga Wahyu ... Afihandarin, Dhimas

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/25628/16/16. Bab 4.pdf · BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . P. arameter fisik-ki. mia. dalam penelitian ini

41

Berikut ini adalah Tabel 4.3 dengan data kelimpahan zooplankton di seluruh stasiun penelitian.

Tabel 4.4 Tabel data kelimpahan dan indeks keanekaragaman zooplankton

Spesies Rerata Kelimpahan Zooplankton (ind/100 l) di Stasiun I II III IV V VI VII VIII

Asplanchna sp 0 0 0 8 0 0 0 0 Brachionus sp 9 82 20 33 9 37 0 7 Chydorus sp 7 35 0 7 18 0 12 41 Diacyclops sp 19 48 0 5 5 18 0 70 Diaphanosoma sp 14 40 37 3 3 17 0 18 Ectocyclops Phaleratus 0 32 0 0 10 2 5 42 Eucyclops sp 5 0 3 5 19 22 7 78 Keratella sp 0 0 0 0 6 0 0 21 Lecane sp 0 0 0 0 0 0 0 0 Macrocyclops sp 3 12 13 3 9 20 13 9 Mesocyclops sp 88 63 18 183 49 100 37 149 Moina sp 7 5 8 7 0 5 0 0 Nothoica sp 0 0 0 0 17 0 0 30 Paracyclops Fimbriatus 21 13 42 37 39 10 17 262 Pleuroxus Uncinatus 0 0 0 0 0 0 0 8 Thermocyclops sp 3 0 0 0 3 0 0 7 Nematoda 8 20 0 0 0 8 0 0 Nauplius 40 228 78 245 35 117 60 119 Jumlah Individu 224 578 219 536 222 356 151 861 Jumlah Spesies 13 11 8 11 13 11 7 14 Indeks Keanekaragaman 1,9443 2,0000 1,6973 1,1956 2,2400 1,8623 1,4236 2,0673

Data diambil pada bulan Agustus tahun 2011

Keterangan Tabel:

Telaga Wahyu (Stasiun I-IV) Telaga Sarangan (Stasiun V-VIII)

Berdasarkan data kelimpahan dan indeks keanekaragaman phytoplankton pada Tabel

4.2 nilai indeks keanekaragaman berkisar antara 1,2700 hingga 2,1242 dengan nilai tertinggi

(2,142) terdapat pada stasiun VII sementara nilai terendah terdapat pada stasiun II (1,2700).

Sementara berdasarkan data kelimpahan, dan indeks keanekaragaman zooplankton

pada Tabel 4.4 dapat dilihat nilai indeks keanekaragaman zooplankton pada seluruh stasiun

penelitian berkisar antara 1,1956 hingga 2,2400 dengan nilai tertinggi sebesar 2,2400 terdapat

pada stasiun V yang berlokasi pada inlet Telaga Sarangan, sementara indeks keanekaragaman

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Keanekaragaman Komunitas Plankton di Telaga Sarangan dan Telaga Wahyu ... Afihandarin, Dhimas

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/25628/16/16. Bab 4.pdf · BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . P. arameter fisik-ki. mia. dalam penelitian ini

42

dengan nilai terendah sebesar 1,1956 terdapat pada stasiun IV yang berlokasi pada dermaga

perahu di Telaga Wahyu.

4.2.1 Dominasi phytoplankton dan zooplankton

4.2.1.1 Phytoplankton

Berikut ini disajikan jenis-jenis phytoplankton yang mendominasi perairan pada

stasiun penelitian I-IV yang berlokasi di Telaga Wahyu, dengan satuan individu/100 l.

Pada stasiun I yang berlokasi di inlet Telaga Wahyu didapati adanya dominasi oleh

phytoplankton dari genus Spirogyra sp dengan kelimpahan 33 individu/100 l disusul oleh

Surirela sp dengan kelimpahan 23 individu/100 l dan Cladophora sp dengan kelimpahan 17

individu/100 l.

Pada stasiun II yang berlokasi di outlet Telaga Wahyu organisme yang mendominasi

adalah Spirogyra dengan kelimpahan 43 individu /100 l disusul oleh Rhizoconium sp dengan

kelimpahan 40 individu/100 l dan Zygnema sp dengan kelimpahan 38/100 l.

Pada stasiun III yang berlokasi disekitar daerah perikanan keramba dan pertanian

organisme yang mendominasi adalah Spirogyra sp dengan kelimpahan 45/100 l disusul oleh

Rhizoconium sp dengan kelimpahan 40 individu/100 l.

Pada stasiun IV yang berlokasi di dermaga perahu Telaga Wahyu ditemukan adanya

dominasi oleh Surirela sp dengan kelimpahan sebesar 37 individu/100 l disusul oleh

Spirogyra sp dengan kelimpahan sebesar 23 individu/100 l dan Closterium sp dengan

kelimpahan 7 individu/100 l.

Sementara pada stasiun V-VIII yang berlokasi di Telaga Sarangan didapatkan

phytoplankton yang mendominasi adalah sebagai berikut.

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Keanekaragaman Komunitas Plankton di Telaga Sarangan dan Telaga Wahyu ... Afihandarin, Dhimas

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/25628/16/16. Bab 4.pdf · BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . P. arameter fisik-ki. mia. dalam penelitian ini

43

Pada stasiun V yang berlokasi di inlet Telaga Sarangan phytoplankton yang

mendominasi adalah Rhizoconium sp dengan kelimpahan sebesar 64 individu/100 l disusul

oleh Spirogyra sp dengan kelimpahan 42 individu/100 l dan Cladophora sp dengan

kelimpahan 36 individu/100 l.

Pada stasiun VI yang berlokasi di outlet Telaga Sarangan didominasi oleh Spirogyra

sp dengan kelimpahan sebesar 23 individu/100 l disusul oleh Surirela sp dengan kelimpahan

12 individu/ 100 l dan Cladophora sp dengan kelimpahan 17 individu/100 l.

Pada stasiun VII yang berlokasi di sekitar wilayah pertanian di Telaga Sarangan

ditemukan adanya dominasi oleh phytoplankton Fragillaria sp dengan kelimpahan 35

individu/100 l disusul Pinnularia sp dengan kelimpahan 30 individu/100 l dan Oscillatoria sp

dengan kelimpahan 17 individu/ 100 l.

Pada stasiun VIII yang berlokasi di dermaga perahu Telaga Sarangan didapati adanya

dominasi oleh Cladophora sp dengan kelimpahan 61 individu/100 l disusul oleh Rhizoconium

sp dengan kelimpahan 56 individu/100 l dan Spirogyra sp dengan kelimpahan 48

individu/100 l.

Secara umum dapat dilihat bahwa phytoplankton yang mendominasi perairan di

Telaga Sarangan dan Telaga Wahyu adalah kelompok alga yang berbentuk filamentous atau

seperti benang yaitu Spirogyra sp, Rhizoconium sp, Cladophora sp dan Zygnema sp. Menurut

Barus (2004) alga-alga berbentuk filamentous dapat tumbuh dengan baik terutama dengan

kadar oksigen terlarut, atau DO antara 4-5 ppm. Sementara dari hasil pengukuran DO pada

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa kandungan oksigen terlarut dalam perairan di seluruh stasiun

penelitian berada pada kisaran 5,3-6 ppm. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Keanekaragaman Komunitas Plankton di Telaga Sarangan dan Telaga Wahyu ... Afihandarin, Dhimas

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/25628/16/16. Bab 4.pdf · BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . P. arameter fisik-ki. mia. dalam penelitian ini

44

lingkungan perairan di seluruh stasiun penelitian sesuai untuk pertumbuhan alga-alga

filamentous tersebut.

4.2.1.2 Zooplankton

Berikut ini akan disajikan jenis-jenis zooplankton yang mendominasi perairan pada

stasiun penelitian I-IV yang berlokasi di Telaga Wahyu dalam satuan individu/100 l.

Dominasi zooplankton pada stasiun I yang berlokasi di inlet Telaga Wahyu pada

posisi pertama didominasi oleh Mesocyclops sp dengan kelimpahan 88 individu/100 l,

sementara posisi kedua oleh Nauplius dengan kelimpahan 40 individu/100 l dan posisi ketiga

ditempati oleh Paracyclops fimbriatus dengan kelimpahan 21 individu/ 100 l.

Pada stasiun II yang berlokasi di outlet Telaga Wahyu ditemukan adanya dominasi

oleh Nauplius dengan jumlah 228 individu/100 l di ikuti oleh Brachionus sp dengan

kelimpahan sebesar 82 individu/100 l dan Mesocyclops sp dengan kelimpahan 63

individu/100 l.

Pada stasiun III yang berlokasi di daerah perikanan keramba dan pertanian dekat

Telaga Wahyu, zooplankton yang mendominasi adalah Nauplius dengan kelimpahan sebesar

78 individu/100 l disusul oleh Paracyclops fimbriatus dengan kelimpahan sebesar 42

individu/100 l dan Diaphanosoma sp dengan kelimpahan sebesar 37 individu/100 l.

Pada stasiun IV yang berlokasi di dermaga perahu Telaga Wahyu, organisme yang

dominan adalah Nauplius dengan kelimpahan 245 individu/100 l yang disusul oleh

Mesocyclops sp dengan kelimpahan sebesar 183 individu/100 l dan Paracyclops fimbriatus

dengan kelimpahan 37 individu/100 l.

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Keanekaragaman Komunitas Plankton di Telaga Sarangan dan Telaga Wahyu ... Afihandarin, Dhimas

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/25628/16/16. Bab 4.pdf · BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . P. arameter fisik-ki. mia. dalam penelitian ini

45

Sementara pada stasiun V-VIII yang berlokasi di Telaga Sarangan didapatkan

zooplankton yang mendominasi adalah sebagai berikut.

Pada stasiun V yang berlokasi di inlet telaga sarangan ditemukan adanya dominasi

oleh Mesocyclops sp dengan kelimpahan sebesar 49 individu/100 l disusul oleh Paracyclops

fimbriatus dengan kelimpahan sebesar 39 individu/100 l dan Nauplius dengan kelimpahan 35

individu/ 100 l.

Pada Stasiun VI ditemukan adanya dominasi oleh zooplankton Nauplius dengan

kelimpahan 117 individu/100 l, disusul oleh Ectocyclops phaleratus dengan kelimpahan 100

individu/100 l dan Brachionus sp dengan kelimpahan 37 individu/100 l.

Pada Stasiun VII yang berada di sekitar daerah pertanian Telaga Sarangan didapati

adanya dominasi oleh zooplankton Nauplius dengan kelimpahan 60 individu/100 l, disusul

oleh Mesocyclops sp dengan kelimpahan 37 individu/100 l dan Paracyclops fimbriatus

dengan kelimpahan 17 individu/100 l.

Pada stasiun VIII yang berlokasi di dermaga perahu Telaga Sarangan, spesies yang

mendominasi adalah Paracyclops fimbriatus dengan kelimpahan sebesar 262 individu/ 100 l,

disusul oleh Mesocyclops sp dengan kelimpahan sebesar 149 individu/100 l dan Nauplius

dengan kelimpahan 119 individu/100 l.

Dominasi zooplankton di Telaga Sarangan dan Telaga Wahyu, memperlihatkan

bahwa kopepoda dari kelas Crustasea seperti Mesocyclops sp, Paracyclops fimbriatus,

Ectocylops phaleratus dan golongan Cladocera yaitu genus Moina, Chydorus dan

Diaphansoma paucispinosum memiliki kelimpahan yang cukup tinggi. Menurut Isnansetyo

dan Kurniastuty (1995) zooplankton dari kelas Crustasea memiliki toleransi kadar oksigen

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Keanekaragaman Komunitas Plankton di Telaga Sarangan dan Telaga Wahyu ... Afihandarin, Dhimas

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/25628/16/16. Bab 4.pdf · BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . P. arameter fisik-ki. mia. dalam penelitian ini

46

terlarut yang luas dan mampu bertahan dengan hanya kadar oksigen terlarut sebesar 1 ppm.

Namun demikian kondisi ideal bagi pertumbuhan kelas Crustasea ini adalah dengan kadar

oksigen terlarut sebesar 3 ppm.

Berdasarkan data parameter fisika-kimia pada Tabel 4.1 kadar oksigen terlarut pada

kedua Telaga yang berkisar pada 5,3-6 ppm. Dengan demikian perairan pada Telaga

Sarangan dan Telaga Wahyu masih dalam kondisi ideal untuk pertumbuhan zooplankton dari

kelas Crustasea.

4.2.1.3 Perbandingan keanekaragaman plankton di Telaga Wahyu dan Telaga Sarangan

Berdasarkan data hasil penelitian yang terangkum dalam Tabel 4.3 dan Tabel 4.4

dapat dibuat suatu bentuk perbandingan keanekaragaman berdasarkan rerata indeks

keanekaragaman phytoplankton dan zooplankton antara Telaga Sarangan dan Telaga Wahyu.

Dengan hasil perbandingan tertera pada Tabel 4.5

Tabel 4.5 Perbandingan Rerata Indeks Keanekaragaman Phytoplankton dan Zooplankton di Telaga Wahyu dan Telaga Sarangan

Lokasi Rerata Indeks Keanekaragaman Plankton

Phytoplankton Zooplankton

Telaga Wahyu 1.4797 1.7093

Telaga Sarangan 1.7630 1.898

Dari Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa secara umum Telaga Sarangan memiliki indeks

keanekaragaman yang relatif lebih tinggi daripada Telaga Wahyu.

Menurut Soegianto (2004) tingkat keanekaragaman yang tinggi menunjukkan adanya

keseimbangan faktor fisika-kimia perairan, yang memungkinkan bagi spesies penyusun

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Keanekaragaman Komunitas Plankton di Telaga Sarangan dan Telaga Wahyu ... Afihandarin, Dhimas

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/25628/16/16. Bab 4.pdf · BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . P. arameter fisik-ki. mia. dalam penelitian ini

47

komunitas plankton di perairan tersebut untuk memiliki kesempatan yang sama dalam

mengendalikan keseluruhan struktur komunitas.

Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara umum Telaga

Sarangan memiliki keseimbangan faktor fisika-kimia yang lebih baik daripada Telaga

Wahyu.

4.3 Tingkat Pencemaran di Telaga Sarangan dan Telaga Wahyu

Berikut ini akan disajikan data tingkat pencemaran diseluruh stasiun penelitian baik

yang berlokasi di Telaga Sarangan maupun di Telaga Wahyu. Dimulai dengan data tingkat

pencemaran yang diperhitungkan dengan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener untuk

phytoplankton dan zooplankton serta hasil perhitungan Saprobic Quotient di seluruh stasiun

penelitian baik yang berlokasi pada Telaga Wahyu (Stasiun I-IV) dan Telaga Sarangan

(Stasiun V-VIII).

4.3.1 Tingkat pencemaran air berdasarkan indeks keanekaragaman phytoplankton

Canter dan Hill (1981) merumuskan indeks pencemaran perairan berdasarkan indeks

keanekaragaman phytoplankton. Indeks tingkat pencemaran air berdasarkan keanekaragaman

phytoplankton ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pencemaran unsur hara

misalnya nitrogen, fosfat atau unsur hara lainnya, dengan kategori pada Tabel 4.6

Tabel 4.6 Kategori tingkat pencemaran perairan menurut indeks keanekaragaman phytoplankton

Tingkat Pencemaran Indeks Keanekaragaman Phytoplankton

Sangat Baik >2,00

Baik 2,60-2,00

Sedang 1,59-1,00

Buruk 1,00-1,39

Sangat Buruk < 1,00

(Sumber :Canter dan Hill 1981)

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Keanekaragaman Komunitas Plankton di Telaga Sarangan dan Telaga Wahyu ... Afihandarin, Dhimas

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/25628/16/16. Bab 4.pdf · BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . P. arameter fisik-ki. mia. dalam penelitian ini

48

Berdasarkan kategori tingkat pencemaran perairan pada Tabel 4.6. Tingkat

pencemaran air di seluruh stasiun penelitian berkisar pada kategori buruk hingga sangat baik.

Tingkat pencemaran air dengan kategori buruk dijumpai pada stasiun II, III dan IV yang

terletak di Telaga Wahyu. Sementara kategori sangat baik dijumpai pada stasiun VII di

Telaga Sarangan. Adapun rincian kategori tingkat pencemaran air di seluruh stasiun

penelitian disajikan pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Tingkat pencemaran perairan di seluruh stasiun penelitian berdasarkan indeks keanekaragaman phytoplankton

Stasiun Penelitian

Indeks

Keanekaragaman

Phytoplankton

Tingkat Pencemaran Perairan

I 2,0000 Baik

II 1,2700 Buruk

III 1,3621 Buruk

IV 1,2866 Buruk

V 1,6519 Sedang

VI 1,6458 Sedang

VII 2,1242 Sangat Baik

VIII 1,6301 Sedang

Data diambil pada bulan Agustus Tahun 2011.

Keterangan Tabel: Telaga Wahyu (Stasiun I-IV) Telaga Sarangan (Stasiun V-VIII)

4.3.1.2 Tingkat pencemaran air berdasarkan indeks keanekaragaman zooplankton

Selain penentuan tingkat pencemaran perairan dengan indeks keanekaragaman

phytoplankton. Canter dan Hill (1981) juga mengkategorikan tingkat pencemaran perairan

dengan menggunakan indeks keanekaragaman zooplankton. Indeks tingkat pencemaran

perairan berdasarkan keanekaragaman zooplankton ini dimanfaatkan untuk menduga ada

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Keanekaragaman Komunitas Plankton di Telaga Sarangan dan Telaga Wahyu ... Afihandarin, Dhimas

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/25628/16/16. Bab 4.pdf · BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . P. arameter fisik-ki. mia. dalam penelitian ini

49

tidaknya pencemaran bahan toksik, atau bahan kimia yang dapat menyebabkan turunnya

tingkat oksigen di perairan (Soegianto, 2004).

Kategori tingkat pencemaran air berdasarkan indeks keanekaragaman zooplankton

ditampilkan pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Kategori tingkat pencemaran perairan menurut indeks keanekaragaman zooplankton

Tingkat Pencemaran Indeks Keanekaragaman

Zooplankton

Sangat Baik >2,00

Baik 2,60-2,00

Sedang 1,59-1,00

Buruk 1,00-1,39

Sangat Buruk < 1,00

(Sumber :Canter dan Hill 1981)

Berdasarkan kategori kualitas perairan pada Tabel 4.8. Kategori tingkat pencemaran

buruk terdapat pada stasiun IV sementara kategori baik dijumpai pada stasiun I, II, III, VIII.

Kategori sangat baik dijumpai pada stasiun V sementara kategori sedang dijumpai pada

stasiun VII.

Rincian mengenai hasil perhitungan dan kategori tingkat pencemaran untuk seluruh

stasiun penelitian disajikan pada Tabel 4.9.

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Keanekaragaman Komunitas Plankton di Telaga Sarangan dan Telaga Wahyu ... Afihandarin, Dhimas

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/25628/16/16. Bab 4.pdf · BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . P. arameter fisik-ki. mia. dalam penelitian ini

50

Tabel 4.9 Tingkat pencemaran perairan di seluruh stasiun penelitian berdasarkan indeks keanekaragaman zooplankton.

Stasiun Penelitian

Indeks

Keanekaragaman

Zooplankton

Tingkat Pencemaran Perairan

I 1,9443 Baik

II 2,0000 Baik

III 1,6973 Baik

IV 1,1956 Buruk

V 2,2400 Sangat Baik

VI 1,8623 Baik

VII 1,4236 Sedang

VIII 2,0673 Baik

Data diambil pada bulan Agustus Tahun 2011.

Keterangan Tabel:

Telaga Wahyu (Stasiun I-IV) Telaga Sarangan (Stasiun V-VIII)

4.3.2 Tingkat pencemaran berdasarkan saprobic quotient

Berikut ini akan disajikan hasil perhitungan Saprobic Quotient, untuk seluruh stasiun penelitian pada Tabel 4.10

Tabel 4.10 . Hasil perhitungan Saprobic Quotient Kelompok Jenis Stasiun Penelitian

I II III IV V VI VII VIII A Ciliata 0 0 0 0 0 0 0 0 B Euglenophyta 6 0 0 2 0 10 10 0 C

Chlorococcales 29 92 48 10 111 25 15 130 Diatomae 23 15 7 37 17 12 83 9

D

Peridinae 0 0 0 0 0 0 0 0 Conjugatae 43 81 57 26 70 26 8 73 Chrysophyceae 0 0 0 0 0 0 0 0

Saprobic 1,7327 1,8617 2,0179 1,6400 1,7071 1,4384 0,9655 1,6887

Kategori Sangat Ringan

Sangat Ringan

Sangat Ringan

Sangat Ringan

Sangat Ringan

Ringan Ringan Sangat Ringan

Keterangan Tabel : Telaga Wahyu (Stasiun I-IV) Telaga Sarangan (Stasiun V-VIII)

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Keanekaragaman Komunitas Plankton di Telaga Sarangan dan Telaga Wahyu ... Afihandarin, Dhimas

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/25628/16/16. Bab 4.pdf · BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . P. arameter fisik-ki. mia. dalam penelitian ini

51

Berdasarkan data pada Tabel 4.10. Secara umum dapat dinyatakan bahwa tingkat

pencemaran di Telaga Wahyu lebih ringan daripada Telaga Sarangan.

Ditemukannya tingkat pencemaran yang lebih ringan di Telaga Wahyu diduga

disebabkan oleh adanya spesies indikator saprobic quotient yang kelimpahannya relatif

tinggi, yaitu dari golongan Conjugatae seperti Spirogyra sp dan Zygnema sp. Kedua jenis

phytoplankton tersebut merupakan spesies indikator yang pada umumnya ditemukan pada

perairan yang hanya sedikit atau tidak tercemar oleh bahan organik (Dresscher dan

Vanhooren, 1983 dalam Soegianto, 2004).

Di Telaga Sarangan kategori tingkat pencemaran sangat ringan dijumpai pada stasiun

V yang terletak di inlet telaga dan stasiun VIII yang terletak di dermaga perahu. Kategori

pencemaran ringan ditemukan di stasiun VI yang terletak di outlet telaga dan stasiun VII

yang terletak di sekitar daerah pertanian di Telaga Sarangan.

Kategori pencemaran ringan yang ditemukan pada stasiun VI dan VII di Telaga

Sarangan, berdasarkan data pada Tabel 4.10 diduga disebabkan oleh adanya kelimpahan yang

relatif tinggi dari spesies indikator golongan C saprobic quotient yaitu Chlorococcales dan

Diatomae. Kedua jenis alga tersebut seperti Rhizoconium sp dan Surirela sp diduga dapat

tumbuh dan berkembang di stasiun VI (outlet) karena adanya akumulasi bahan organik dari

air yang memiliki waktu tinggal/ retention time yang lama.

Sementara pada stasiun VII yang terletak perairan sekitar daerah pertanian Telaga

Sarangan, diduga ada masukan bahan organik yang berasal dari daerah pertanian yang dapat

merangsang pertumbuhan alga golongan C tersebut.

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Keanekaragaman Komunitas Plankton di Telaga Sarangan dan Telaga Wahyu ... Afihandarin, Dhimas