bab iv hasil dan pembahasan a. deskripsi objek penelitian

84
42 a. Dukungan organisasi diukur dari struktur organisasi, kejelasan pembangian tugas dan mekanisme kerja, ketersediaan teknologi dan sarana prasarana. b. Kemampuan manajemen diukur dari kepemimpinan efektif, kemampuan koordinasi. c. Kompetensi aparat diukur dari kemampuan dan ketrampilan teknis, motivasi dan etos kerja. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Dairi merupakan lembaga Tenaga Teknis Pelayanan di Daerah yang pembentukannya UNIVERSITAS MEDAN AREA

Upload: others

Post on 08-Jun-2022

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

a. Dukungan organisasi diukur dari struktur organisasi, kejelasan pembangian tugas

dan mekanisme kerja, ketersediaan teknologi dan sarana prasarana.

b. Kemampuan manajemen diukur dari kepemimpinan efektif, kemampuan

koordinasi.

c. Kompetensi aparat diukur dari kemampuan dan ketrampilan teknis, motivasi dan

etos kerja.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten

Dairi merupakan lembaga Tenaga Teknis Pelayanan di Daerah yang pembentukannya

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

setelah diberlakukannya Peraturan Daerah Kabupaten Dairi Nomor 7 Tahun 2016

tentang Pembentukan Perangkat Daerah.

Seiring dengan terbentuknya DPMPPTSP Kabupaten Dairi, lembaga teknis

tersebut diberikan tugas untuk mengemban dan fungsi di bidang penanaman modal dan

pelayanan perizinan terpadu satu pintu yang tertuang dalam peraturan Bupati dairi

Nomor 20 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi dan

Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Dairi mempunyai tugas membantu Bupati

Dairi melaksanakan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas

pembantuan di bidang penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu satu pintu.

Organisasi dan tata Kerja DPMPPTSP Kabupaten Dairi dipimpin oleh Kepala Dinas

yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris

daerah. Sesuai dengan kewenangan yang diberikan kepada DPMPPTSP, mempunyai

tugas membantu Bupati Dairi di Bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan

Terpadu Satu Pintu.

1. Visi dan misi

Visi DPMPPTSP Kabupaten Dairi adalah “ Pelayanan Perizinan yang Prima

menuju masyarakat dairi yang maju dan sejahtera”.

Pernyataan visi tersebut terdiri dari dua frase kunci yaitu pertama, pelayanan prima dan

kedua, yaitu masyarakat maju dan sejahtera. Frase kunci pertama merupakan

implementasi salah satu arah kebijakan Program Pembangunan Daerah Kabupaten Dairi

yaitu meningkatkan mutu layanan publik melalui perbaikan system, peningkatan sarana

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

prasarana, dengan memperhatikan azas kecepatan layanan, kejelasan prosedur dan tarif

(transparansi) serta dukungan fasilitas teknologi informasi yang modern.

Misi DPMPPTSP Kabupaten Dairi.

a. Meningkatkan sarana-prasarana dan profesionalisme Sumber Daya Manusia

Pelayanan Perizinan.

b. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Perizinan.

c. Meningkatkan Koordinasi dengan semua pihak terkait Pelayanan Perizinan.

2. Tugas Pokok

Menyusun dan melaksanakan kebijakan daerah di bidang Penanaman Modal dan

Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu sesuai dengan peraturan yang berlaku.

3. Fungsi

Dalam melaksanakan tugasnya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan

Terpadu Satu Pintu Kabupaten Dairi menyelenggarakan fungsinya :

a. Perumusan kebijakan di bidang penanaman modal, pelayanan informasi,

penanganan pengaduan dan pelayanan perizinan terpadu satu pintu.

b. Pelaksanaan kebijakan bidang penanaman modal, pelayanan informasi,

penanganan pengaduan dan pelayanan perizinan terpadu satu pintu.

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang penanaman modal, pelayanan

informasi, penanganan pengaduan dan pelayanan perizinan terpadu satu pintu.

d. Pelaksanaan administrasi bidang penanaman modal, pelayanan informasi,

penanganan pengaduan dan pelayanan perizinan terpadu satu pintu.

e. Pelaksanaan fungsi lainnya yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

4. Struktur Organisasi

Susunan Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu

Pintu Kabupaten Dairi

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat membawahi 2 (dua) Subbagian yaitu :

1. Subbagian Perencanaan, Program, Pelaporan dan Keuangan.

2. Subbagian Umum, Kepegawaian dan Aset

c. Bidang Penanaman Modal membawahi 3 (tiga) seksi yaitu :

1. Seksi Pengendalian Penanaman Modal

2. Seksi Pengembangan Iklim Penanaman Modal

3. Seksi Promosi Penanaman Modal.

d. Bidang Pelayanan Informasi dan Penangan Pengaduan membawahi 3 (tiga) seksi

yaitu :

1. Seksi Pengolahan Data dan Sistem Informasi;

2. Seksi Pelayanan Administrasi Permohonan

3. Seksi Penanganan Pengaduan.

e. Bidang Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu membawahi3 (tiga) seksi yaitu:

1. Seksi Pelayanan I

2. Seksi Pelayanan II

3. Seksi Pelayanan III

f. Kelompok jabatan Fungsional

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

5. Jumlah pegawai DPMPPTSP sampai 31 Desember 2017 sebanyak 26 orang, terdiri

dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 21 orang dan tenaga non PNS sebanyak 5

orang. Komposisi pegawai menurut tingkatan pendidikan sebagaimana Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Daftar Tingkatan pendidikan PNS di DPMPPTSP

No

Uraian

Tingkatan Pendidikan S2 S1 D-III SMU SLTP SD JLH

(orng) Struktural 1 Kepala Dinas - 1 - - - - 1 2 Sekretaris - 1 - - - - 1 3 Kepala Bidang - 3 - - - - 3 4 Kasubbag - 2 - - - - 2 5 Kepala Seksi 2 4 - 3 - - 9 Non Struktural 1 Staf - 2 2 1 - 5 2 Tenaga Honorer - 1 2 1 1 - 5 Jumlah 2 14 4 4 2 - 26

Sumber data : Lakip DPMPPTSP 2018

Sitem pelayanan perizinan terpadu satu pintu pada hakekatnya merupakan upaya

peningkatan efesiensi dan efektivitas dengan memperpendek jarak antara kondisi

geografis wilayah dari fungsi layanan terkait, sehingga pemberian pelayanan lebih

singkat kepada pengguna layanan dilihat dari sisi akses dan proses pemberian

pelayanan. Penerapan konsep ini mensyaratkan adanya penyederhanaan prosedur dan

integrasi penyelenggaraan pelayanan dalam satu tempat agar dapat memberikan

pelayanan yang lebih mudah, sederhana, cepat, murah.

Mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012, system pelayanan

terpadu dibedakan atas pelayanan terpadu satu pintu dan pelayanan terpadu satu atap.

Sistem pelayanan terpadu satu pintu berupa pelayanan yang terintegrasi dalam satu

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

kesatuan proses dimulai tahap permohonan sampai dengan tahap penyelesaian produk

pelayanan melalui satu pintu, dengan tujuan:

1. Memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada masyarakat.

2. Memperpendek proses pelayanan

3. Mewujudkan proses pelayanan yang cepat, mudah, murah, transparan, pasti, dan

terjangkau.

4. Mendekatkan dan memberikan pelayanan yang lebih luas kepada masyarakat.

Dasar utama pelaksanaan system pelayanan terpadu adalah pendelegasian kewenangan

dari Kepala Daerah kepada PTSP meliputi :

1. Penerimaan dan pemprosesan permohonan pelayanan yang diajukan sesuai dengan

Standar Pelayanan dan menerbitkan produk pelayanan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

2. Penolakan permohonan pelayanan yang tidak memenuhi persyaratan Standar

Pelayanan.

3. Pemberian persetujuan dan/atau penandatangan dokumen perizinan dan/atau non

perizinan atas nama pemberi delegasi wewenang sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

4. Pemberian persetujuan dan/atau penandatangan dokumen perizinan dan nonperizinan

oleh penerima wewenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. Penerimaan dan pengadministrasian biaya jasa pelayanan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

6. Penetapan Standar Pelayanan dan Maklumat Pelayanan.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

Fungsi PTSP di lingkungan Pemerintah Kabupaten Dairi melekat pada

DPMPPTSP dalam Peraturan Bupati Dairi Nomor 20 Tahun 2016 tentang Kedudukan,

Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah

dinyatakan bahwa tugas pokok Kepala DPMPPTSP melaksanakan urusan pemerintahan

bidang penananam modal, pelayanan informasi, penanganan pengaduan dan Pelayanan

Perizinan Terpadu Satu Pintu serta pelayanan administrasi dalam rangka kelancaran

pelaksanaan tugas lingkup dinas sesuai pendelegasian kewenangan dari Bupati.

Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2018 tentang Pedoman penyelenggaraan perizinan

dan non perizinan melalui PTSP mempertegas kedudukan DPMPPTSP sebagai

perangkat daerah yang memiliki tugas pokok dan fungsi menyelenggaraakan pelayanan

perizinan dan non perizinan yang didelegasikan dengan pola PTSP.

Dasar pelayanan PTSP di atur melalui Peraturan Bupati Dairi Nomor 8 Tahun

2018 tentang Pelimpahan wewenang Bupati dalam penyelenggaraan pelayanan

perizinan dan non perizinan di lingkungan pemerintah Kabupaten Dairi, sebanyak 113

jenis pelayanan perizinan dan 0 jenis layanan non perizinan berupa segala bentuk

kemudahan pelayanan, fasilitas fiskal dan informasi seseuai dengan ketentuan

perundang-undangan. Rincian jenis pelayanan dapat di lihat pada table. 4.2.

Tabel. 4.2 Jenis Pelayanan Perizinan di DPMPPTSP

No Bidang Jenis Izin I Penanaman Modal 1.Pendaftaran Penanaman Modal 2.Izin Usaha Penanaman Modal

berbagai sektor usaha II Data Informasi 1. Izin Pendirian Satuan PAUD 2. Izin Pendirian Satuan TK 3. Izin Pendirian SD 4. Izin Pendirian SMP 5. Izin Pendirian Satuan Pendidikan

Non Formal

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

6.Izin dan Pendaftaran Lembaga Pelatihan Kerja

7.Izin Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS)

8.Perpanjangan Izin Memperkerjakan Tenaga Asing (IMTA)

9.Izin Jasa Penunjang Ketenagakerjaan III Perizinan Tertentu 1. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 2.Sertifikat Laik Fungsi Bangunan

Gedung 3.Izin Pemanfaatan dan Penggunaan

Ruang Milik Jalan 4.Izin Pembangunan dan

Pengembangan Perumahan 5.Izin Pembangunan dan

Pengembangan Kawasan Permukiman 6.Sertifikat Kepemilikan Bangunan

Gedung (SKBG) 7.Izin Pengumpulan Sumbangan 8.Izin Lokasi 9.Izin Membuka Tanah 10.Izin Penggunaan dan Pemanfaatan

Tanah 11.Izin Lingkungan 12.Izin Penyimpanan Sementara

Limbah B3 13.Izin Pengumpulan Limbah B3 14.Izin Pendaurulangan Sampah/

Pengolahan Sampah,Pengangkutan Sampah dan Pemprosesan Akhir Sampah

15.Izin Pembuangan Air Limbah 16.Izin Penyelenggaraan Pembangunan

Fasilitas Parkir 17.Izin Penyelenggaraan Angkutan

Orang Dalam Trayek Perdesaan dan Perkotaan

18.Izin Penyelenggaraan Angkutan Orang Tidak Dalam Trayek Taksi dan Angkutan Kawasan Tertentu

19.Izin Membawa Cagar Budaya ke Luar daerah Kabupaten Dairi

20.Izin Penggunaan Arsip Yang Bersifat Tertutup

21.Izin Pemanfaatan Langsung Panas

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

Bumi dalam daerah Kabupaten Dairi - Izin pendirian Fasilitas Kesehatan 22.Izin Rumah Sakit Kelas C 23.Izin Rumah Sakit Kelas D 24.Izin Klinik - Izin Operasional Fasilitas Kesehatan 25. Izin Rumah Sakit Kelas C 26. Izin Rumah Sakit Kelas D 27. Izin Puskesmas 28.Izin Klinik 29 Surat Izin Apotek 30.Toko Obat 31.Izin Toko Alat Kesehatan 32.Toko Optikal 33.Laboratorium Klinik 34.Surat Izin Panti Sehat 35.Surat Izin Praktik Dokter 36. Surat Izin Praktik Dokter Spesialis 37. Surat Izin Praktik Dokter Gigi 38.Surat Izin Praktik Dokter Gigi

Spesialis 39. Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) 40.Surat Izin Praktik Tenaga

Kefarmasian (SIPTTK) 41. Surat Izin Praktik Ahli Tehnologi

Laboratorium Medik (SIP-ATLM) 42. Surat Izin Praktik Perawat (SIPP) 43. Surat Izin Kerja Perawat (SIKP) 44. Surat Izin Praktik Bidan (SIPB) 45. Surat Izin Kerja Bidan (SIKB) 46. Surat Izin Kerja Perekap Medis

(SIK Perekam Medis) 47. Surat Izin Kerja Radiografer (SIKR) 48.Surat Izin Praktik Tenaga Gizi

(SIPTGz) 49.Surat Izin Kerja Tenaga Gizi

(SIKTGz) 50. Surat Izin Kerja Tenaga Sanitarian

(SIKTS) 51. Surat Izin Praktik Penataan Anestesi

(SIPPA) 52. Surat Izin Praktik Optometris (SIP-

O) 53.Surat Izin Praktik Refraksionis

Optisien (SIKRO)

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

54.Surat Izin Kerja Refraksionis Optisien (SIKRO)

55. Surat Izin Kerja Optometris (SIKO) 56. Surat Izin Kerja Fisiotrafis (SIKF) 57. Surat Izin Praktik Fisiotrafis (SIPF) 58. Surat Izin Praktik Terapis Gigi dan

Mulut (SIPTGM) 59.Surat Terdaftar Penyehat Tradisional

(STPT) IV Perizinan Usaha 1.Izin Usaha Angkutan Orang dan/atau

angkutan barang 2.Izin Usaha Simpan Pinjam Untuk

Koperasi 3.Izin Pembukaan Kantor Cabang,

Cabang Pembantu dan Kantor Kas Koperasi Simpan Pinjam Untuk Koperasi

4.Tanda Daftar Usaha Daya Tarik Wisata

5.Tanda Daftar Usaha Kawasan Pariwisata

6. Tanda Daftar Usaha Jasa Transportasi Wisata

7. Tanda Daftar Usaha Jasa Perjalanan Wisata

8. Tanda Daftar Usaha Jasa Makanan dan Minuman dan Jasa Boga

9.Tanda Daftar Usaha Penyediaan Akomodasi

10.Tanda Daftar Usaha Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Rekreasi

11.Tanda Daftar Usaha penyelenggaraan Pertemuan, Perjalanan Insentif, Konferensi dan Pameran

12Tanda Daftar Usaha Jasa Informasi Pariwisata

13.Tanda Daftar Usaha Jasa Konsultan Pariwista

14.Tanda Daftar Usaha Jasa Pramuwista 15. Tanda Daftar Usaha Wisata Tirta 16. Tanda Daftar Usaha Usaha Spa 17.Izin Usaha Budidaya Tanaman

Pangan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

18.Izin Usaha Tanaman Pangan Proses Produksi

19.Izin Usaha Tanaman Pangan Penanganan Pasca panen

20. Izin Usaha Budidaya Hortikultura 21.Surat Tanda Daftar Usaha Budidaya

Tanaman Perkebunan 22.Surat Tanda Daftar Usaha Industri

Pengolahan Hasil Perkebunan 23. Izin Usaha Perkebunan 24.Izin Usaha Perkebunan Untuk

Budidaya 25.Izin Usaha Perkebunan Untuk

Pengolahan 26.Izin Usaha Produksi Benih/Bibit

Ternak dan Pakan 27.Fasilitas Pemeliharaan Hewan,

Rumah Sakit Hewan, Pasar Hewan, Rumah Potong Hewan.

28.Izin Usaha Pengecer (Toko, Retail, Sub Distributor) Obat Hewan

29.Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 30.Surat Izin Usaha Perdangangan

(SIUP) 31.Izin Pengelolaan Pasar Tradisional

dan Pasar Rakyat 32. Izin Pusat Perbelanjaan 33. izin Usaha Toko Modern (IUTM) 34.Izin Reklame 35. Tanda Daftar Gudang 36.Surat Keterangan Penyimpanan

Barang (SKPB) 37.Surat Tanda Pendaftaran Waralaba

(STPW) 38.Izin Usaha Perdangangan Minuman

Beralkohol Golongan B dan C Untuk Pengecer dan Penjual Langsung Minum di Tempat.

39.Izin Usaha Industri (IUI) Kecil dan Menengah

40.Izin Perluasan Usaha Industri Kecil dan Menengah (IPUI)

41.Izin Usaha Kawasan Industri (IUKI) 42.Izin Perluasan Kawasan Industri

(IPKI)

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

43.Izin Usaha Jasa Konstruksi Nasional (Non Kecil dan Kecil)

Sumber data : Diolah oleh penulis data dari DPMPPTSP Kab. Dairi Thn 2018

B. Hasil.

1. Evaluasi Kinerja Pelayanan

Kinerja pelayanan dalam penelitian ini diartikan sebagai hasil capaian atau

prestasi kerja PTSP pada kurun waktu tertentu, untuk mencapai tujuan dan sasaran yang

telah ditetapkan sebagai wujud nyata dari akuntabilitas publik. Evaluasi kinerja

pelayanan merupakan proses penilaian pelaksanaan tugas seseorang atau sekelompok

orang atau unit-unit di DPMPPTSP sebagai penyelenggara pelayanan pada PTSP dan

memberikan saran perbaikan untuk peningkatan kualitas pelayanan publik pada masa

mendatang.

a. Produktivitas

Pengertian produktivitas dalam penelitian ini adalah kemampuan penyelenggara

pelayanan menghasilakan keluaran yang diberikan dan diterima sesuai ketentuan yang

telah ditetapkan. Dimensi produktivitas PTSP di lihat dari fenomena sebagai berikut :

1). Volume penerbitan izin

2). Kontribusi penerimaan retribusi perizinan terhadap Pendapatan Asli daerah (PAD)

Informan utama pada dimensi produktivitas adalah kepala DPMPPTSP Kabupaten

Dairi dan informan lainnya adalah kepala Bidang Perizinan di Lingkungan DPMPPTSP

Kabupaten Dairi.

1). Volume penerbitan izin

Penyajian hasil berdasarkan format yang diolah peneliti mengingat

penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan pada DPMPPTSP Kabupaten

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

Dairi telah mengalami perubahan sesuai dengan pendelegasian dari Bupati sebagai

berikut :

a). Peraturan Daerah Kabupaten Dairi Nomor 3 Tahun 2012 (saat itu kelembagaan

dalam bentuk Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu).

b). Peraturan Bupati Dairi Nomor 12 Tahun 2013

Perizinan usaha 39 jenis, Perizinan tertentu 11 jenis, Penanaman Modal 12 Jenis,

data dan Informasi 10 Jenis

c). Peraturan Bupati Dairi Nomor 4 Tahun 2017

Perizinan usaha 40 jenis, Perizinan tertentu 22 jenis, Penanaman Modal 8 Jenis,

data dan Informasi 9 jenis

d. Peraturan Bupati Dairi Nomor 8 Tahun 2018

Perizinan usaha 43 jenis, Perizinan tertentu 59 jenis, Penanaman Modal 2 Jenis,

data dan Informasi 9 jenis

Hasil studi dokumentasi menunjukkan bahwa realisasi penerbitan izin mulai tahun

2014 – 2017 sebanyak 2.680 dengan rincian berdasarkan jenis izin sebagaimana

Tabel 4.3.

Tabel 4.3. Volume Penerbitan Izin DPMPPTSP Kabupaten Dairi Tahun 2014 – 2017

No Jenis Izin Tahun 2014 2015 2016 2017

1 Bidang Perizinan Usaha a. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 270 295 320 189 b.Surat Izin Usaaha Perdagangan 190 188 220 125 c.Izin Usaha Industri 6 4 14 1 d..Izin Lingkungan 4 14 11 8 e. Izin Usaha Jasa Konstruksi 47 37 78 52 f.Izin Reklame 6 31 32 31 g.Tanda Daftar Usaha Perjalanan

Wisata (Biro Perjalanan Wisata) 1 0 0 0

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

h. Izin Penyelenggaraan Angkutan Orang dalam trayek Perdesaan dan Perkotaan

0 0 0 1

i. Izin usaha mobil angkutan orang

0 0 4 1

j.Izin usaha mobil angkutan barang

4 3 1 1

kTanda Daftar usaha jasa makanan dan minuman, Jasa Boga

0 1 2 1

2 Bidang Perizinan Tertentu a,Izin Gangguan pemanfaatan

Tanah 1 1 0 1

b.Izin Mendirikan Bangunan 70 65 75 64 c.Izin Pendirian Pendidikan

PAUD 27 66 36 34

d.Izin Pendirian TK 4 7 0 0 e.Izin Pendirian SD 4 1 0 0 f.Izin Pendirian SMP 2 1 1 0 g.Izin Pendirian SMA 1 0 0 0 h.Izin Lembaga Pelatihan Kerja 3 2 1 0 i.Izin Lembaga Kursus 8 1 2 0 j.izin Tempat Berjualan Minuman

Beralkohol 1 0 1 1

3 Bidang Penanaman Modal a.Izin Prinsip 0 0 0 1 b.Tanda daftar Industri 0 0 5 0 649 717 803 511 Sumber : Di olah peneliti dari data DPMPPTSP Kabupaten Dairi 2018

Pada Tabel 4.3. dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan volume penerbitan izin

tahun 2014, 2015 dan 2016, namun hal sebaliknya terjadi pada tahun 2017 yaitu adanya

penurunan volume penerbitan izin. Kondisi ini dikarenakan pada tahun 2017 jumlah

masyarakat yang mengajukan permohonan izin lebih sedikit dari pada tahun 2016.

2). Kontrubusi Retribusi Perizinan terhadap PAD.

Hasil kontribusi penerimaan retribusi dihitung berdasarkan persentase penerimaan

retribusi terhadap realisasi PAD pada tahun berjalan, berdasarkan studi dokumen

hasilnya dapat di lihat pada table 4.4.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

Tabel 4.4. Kontribusi Retribusi Perizinan terhadap PAD Kabupaten Dairi Tahun 2014 – 2017 NO Tahun Target Retribusi

Perizinan (Rp). Realisasi PAD

(Rp) %

1 2014 300.000.000.- 216.854.682.- 98, 2 2015 395.000.000.- 434.194.885.- 109,95 3 2016 270.000.000.- 278.758.200.- 102 4 2017 263.000.000.- 277.526.349.50.- 105 Sumber : Di olah peneliti dari data DPMPPTSP Kabupaten Dairi

b. Kualitas Layanan.

Pengertian kualitas layananpada penelitian ini adalah kepuasan pengguna layanan

terhadap pemberian layanan. Fenomena untuk melihat kualitas layanan menggunakan

ukuran yang termasuk dalam kategori proses penyampaian pelayanan dari

penyelenggarakepada pengguna layanan.Merujuk pada Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 15 tahun 2014

tentang Standar Pelayanan, ukuran tersebut meliputi persyaratan, mekanisme dan

prosedur, jangka waktu pelayanan, biaya pelayanan, penanganan pengaduan saran dan

masukan.

Informan utama pengumpul data kualitas pelayanan adalah pengguna layanan dan

informan lainnya adalah unsur dinas instansi terkait.

1). Persyaratan

Rujukan persyarakatn untuk pemberian pelayanan perizinan pada PTSP adalah

Peraturan Daerah Kabupaten Dairi sesuai dengan pelayanan yang diatur dan ditetapkan.

Hasil pengumpulan data menunjukkan bahwa pengguna layanan umumnya merasa puas

dengan ketentuan persyarakatn untuk setiap jenis pelayanan yang diberikan. Tidak ada

dokumen lain yang diperlukan ditambahan sebagai kelengkapan persyaratan untuk

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

setiap jenis layanan, selain yang tertera dalam formulir dan penjelasan petugas ketika

melakukan pendaftaran di DPMPPTSP. Pengguna layanan merasakan adanya

kemudahan dengan tersebarn informasi persyaratan khususnya bagi jenis layanan Izin

Mendirikan Bangunan (IMB) dalam bentuk banner diseluruh Kantor Kelurahan dan

Kantor Kecamatan. Kepusan lain yang disampaikan pengguna layanan adalah adanya

kemudahan dengan pemberlakuan perizinan parallel, dimana tidak ada persyaratan

berulang untuk pengurusan izin usaha lanjutan, sebagaimana kutipan wawancara dengan

informan sebagai berikut :

“ Mudah, tidak ada berkas persyaratan sama yang diminta lagi untuk pembuatan Izin Jasa Boga, cukup melangkapi persyaratan di Izin Gangguan saja” (NH, Pengguna Layanan di Kecamatan Sidikalang, Kitipan wawancara 18 Januari 2019)

Pernyataan informan lainnya menguatkan penilaian tentang kesesuaian

persyaratan dengan ketentuan regulasi, sebagaimana penjelasan sebagai berikut:

“Persyaratan sih mudah, tidak terlalu rumit. Sesuai dengan yang tertera di selebaran,spanduk, itukan dasarnya Perda. Cuman ketika kita mengurus karena tempatnya tidak satu pintu, kenyataanya setiap urusan kita harus ke SPKP/OPD nah ini yang menjadi kendala”. (GP, Pengguna Layanan di Kecamatan Sitinjo, Kutipan wawancara 22 Januari 2019)

2). Mekanisme dan Prosedur.

Fenomena ini di nilai dari pendapat pengguna layanan terhadap mekanisme dan

prosedur berdasarkan Peraturan Bupati Dairi Nomor 8 Tahun 2018 tentang Pelimpahan

Wewenang Perizinan kepada DPMPPTSP, sebagaimana pada Gambar 4.1. dan 4.2.

INVESTOR/PEMOHON FRONT OFFICE Petugas memberikan informai : Persyaratan, Waktu, Formulir Pendaftaran

BACK OFFICE Petugas melakukan : Registrasi Berkas, Verifikasi, Validasi, Entry Data, Penjadwalan, Pembahasan permohonan, pemprosesan izin

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

Gambar 4.1.

Alur Pelayanan Perizinan Sumber : Di Kutip dari Keputusan Bupati Dairi Nomor 205/065/V/2018

Prosedur penyelenggaraan izin baru pada PTSP Kabupaten Dairi dapat dijelaskan

sebagai berikut :

a). Pemohon mengambil formulir dn mendapatkan informasi persyarakatn di bagian

Informasi yang telah disedikan oleh DPMPPTSP.

b). Pemohon mengisi formulir dan melengkapi persyaratan.

c). Apabila pengurusan izin dikuasakan maka wajib melapirkan surat kuasa yang

bermaterai cukup dan ditandatangani oleh pemilik atau pengurus atau

penanggungjawab usaha.

d). Formulir permohonan dan kelengkapan berkas persyaratan dibuat dalam rangkap 2

(dua)Petugas di Bagian Pendaftaran menerima berkas serta meneliti kelengkapan dan

kebenaran berkas permohonan yang diajukan oleh pemohon.

e). Apabila berkas dinyatakan telah lengkap dan benar akan mengembalikan berkas

permohonan untuk dilengkapi

f). Berkas yang dinyatakan telah lengkap dan benar akan diberi resi penerimaan berkas

oleh petugas dibagian pendaftaran, selanjutnya dientri dalam aplikasi SIPPODA

(Sistem Informasi Pelayanan Perizinan Online Dairi) dan diteruskan ke Kepala Seksi

terkait dengan melapirkan blanko kendali pada berkas permohonan.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

g). Apabila hasil verifikasi dan validasi menyatakan bahwa berkas tidak memenuhi

persyaratan untuk dilakukan pemprosesan, berkas dikembalikan kepada pemohon

untuk dilengkapi kembali.

h). Apabila hasil verifikasi dan validasi menyatakan bahwa :

(1). Berkas memenuhi persyaratan tanpa peninjauan lokasi dan/atau pengkajian oleh

Tim Teknis, maka naskah perizinan dapat di proses oleh Kepala Seksi terkait dan

di paraf oleh Kabid Perizinan sebelum ditandatangani oleh Kepala Dinas.

(2). Berkas memenuhi persyaratan administrasi tetapi memerlukan peninjauan lokasi

dan/atau pengkajian oleh Tim Teknis, maka Kepala Seksi terkait membuat jadwal

dan mengundang staf secretariat Tim Teknis untuk melakukan peninjauan lokasi

dan/atau pengkajian.

i). Tim Teknis membuat rekomendasi berdasarkan laporan hasil peninjauan lokasi

dan/atau pengkajian dilengkapi dengan Berita Acara yang ditandatangi oleh staf

sekretariat Tim Teknis dan Pemohon kepada Kepala DPMPPTSP.

j). Apabila berdasarkan Rekomendasi dan Berita Acara hasil peninjauan lokasi dan/atau

Tim teknis menyatakan bahwa :

(1). Berkas tidak memenuhi persyaratan, Kepala Seksi terkait membuat draf

penolakan dan di paraf oleh Kepala Bidang Perizinan sebelum ditandatangani oleh

Kepala Dinas.

(2). Berkas memenuhi persyaratan administrasi, Kepala Seksi terkait membuat draf

penetapan izin dan di paraf oleh Kepala Bidang Perizinan sebelum ditandatangani

oleh kepala Dinas.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

k). Pemohon membayar retribusi ke Bendahara Penerima DPMPPTSP, bagi izin yang

wajib retribusi.

l). Berdasarakan bukti pembayaran dan/atau resi penerima berkas yang telah

diregistrasi, pemohon mengambil dokumen perizinan di Bagian Pengambilan Izin.

Keluhan yang disampaikan pengguna layanan adalah adanya ketidak sesuaian

antara prosedur pelayanan yang ditetapkan dengan pengalaman langsung pada saat

pengurusan izin, yakni ketika pengguna layanan di minta mengurus sendiri rekomendasi

dari beberapa SKPD/OPD teknis sebagaimana penjelasan informan sebagai berikut :

“Belum sepenuhnya satu pintu. Harapan kami kalau perizinan itu satupintu, semua itu harus clear di satu tempat, Kalau ngurus rumah makan itu tidak terlalu rumit paling rekomendasi dari pariwisata, kesehatan. Saat itu rekomendasinya saya ngurus sendiri…sudah saya sampaikan ke pak Sirait, pak kalau sistemnya seperti ini tidak bakalan ada orang dari Kecamatan Gunung Sitember akan mengurus perizinan, karena ribet “(OM, Pengguna Layanan di Kecamatan Berampu, Kutipan wawancara 21 Januari 2019)

Pendapat yang relative sama disampaikan informan lainnya terhadap prosedur

pelayanan izin PTSP sebagai berikut :

“Dari sisi alur cukup mudah dimana berkas permohonan izin, pembayaran dan dokumen izin yang dibuat diterima ditempat yang sama di loket pelayanan. Hanya saja jika ingin cepat selesai, kelengkapan rekomendasinya dari instasi luar seperti rekomendasi dari lingkungan hidup, kesehatan dan pariwisata harus diurus sendiri, termasuk saya, Petugas pendaftaran saat itu menyampaikan kalau mau cepat rekomendasinya teknisnya dari Lingkungan Hidup, Dinkes, Pariwisata di urus sendiri saja, karena Tim teknis mau dinas” (NH, Pengguna Layanan di Kecamatan Sidikalang, kutipan wawancara 21 Januari 2019) PEMOHON LOKET

INFORMASI LOKET PENDAFTARAN DAN PENGAMBILAN IZIN

PEMPROSESAN

LOKET PEMBAYARAN

Mencari Informsi

Memberikan Informsi dan Formulir

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Gambar 4.2. Mekanisme/Alur Pelayanan Perizinan

Sumber : Di Kutip dari Keputusan Bupati Dairi Nomor 205/065/V/2018

Mengisi Formulir dan Melengkapi Persyaratan

Menerima dan Memeriksa Berkas Permohonan

Lengkap

Resi Penerimaan Berkas

Membuat Tanda Terima Berkas Permohonan

Pembahasan dan Peninjauan Lapangan

Lengkap Surat Penolakan Izin

Cetak Surat Izin dan Pengadministrasian Surat izin

Cetak SKRD

Memberikan SKRD

Menerima SKRD dan Membayar Retribusi

Menerima Bukti Pembayaran dan Menyerahkan Surat Izin Surat Izin

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

Merujuk pada ketentuan prosedur pelayanan sesuangguhnya tidak ada keharusan

bagi pengguna layanan untuk mengurus rekomendasi teknis di SKPD/OPD terkait,

pemohon cukup menyampaikan formulir berikut kelengkapan persyaratannya di Bagian

Pendaftaran, kemudian membayar retribusi sesuai ketentuan dan terakhir mengambil

dokumen izin pada Bagian Pengambilan Izin. Kondisi ini sering terjadi karena

pengguna layanan berharap proses perizinan dapat lebih cepat diselesaikan.

3). Jangka waktu pelaayanan.

Fenomena ini di nilai dari pendapat pengguna layanan terhadap kesesuaian perizinan

dengan jangka waktu pelayanan yang ditetapkan dalam Sumber : Di Kutip dari

Keputusan Bupati Dairi Nomor 205/065/V/2018 tentang Standar Opearsional Prosedur

Pelayanan Perizinan dan Penanganan Pengaduan pada Dinas Penananaman Modal dan

Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Dairi. Jangka waktu pelayanan di

bidang perizinan tertentu beragam sesuai dengan jenis izin yang diberikan sebagaimana

tabel 4.5.

Tabel. 4.5 Jangka waktu Pelayanan sesuai SOP DPMPPTSP

NO. BIDANG DAN JENIS PERIZINAN

JANGKA WAKTU

PENYELESAIAN PERIZINAN

TARIF

(Rp)

I. BIDANG PENANAMAN MODAL 1. Pendaftaran Penanaman Modal 2 hari kerja 0

2. Izin Usaha Penanaman Modal Berbagai Sektor Usaha

5 hari kerja untuk Izin Usaha dan Perubahan Izin Usaha dan 6 hari kerja untuk Izin Usaha Penggabungan

0

II. BIDANG PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

1. Izin Pendirian Satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

13 hari kerja 0

2. Izin Pendirian Satuan Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK)

13 hari kerja 0

3. Izin Pendirian Sekolah Dasar (SD) 13 hari kerja 0

4. Izin Pendirian Sekolah Menengah Pertama (SMP)

13 hari kerja 0

5. Izin Pendirian Satuan Pendidikan Non Formal

13 hari kerja 0

III. BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

1. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 13 hari kerja Sesuai dengan Tarif Retribusi

Daerah

2. Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung

13 hari kerja Sesuai dengan Tarif Retribusi

Daerah

3. Izin Usaha Jasa Konstruksi Nasional (Non Kecil dan Kecil)

13 hari kerja 0

4. Izin Pemanfaatan dan Penggunaan Ruang Milik Jalan

13 hari kerja 0

IV. BIDANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

1. Izin Pembangunan dan Pengembangan Perumahan

13 hari kerja 0

2. Sertifikat Kepemilikan Bangunan Gedung (SKBG)

13 hari kerja 0

3. Izin Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman

13 hari kerja 0

V. BIDANG SOSIAL Izin Pengumpulan Sumbangan 13 hari kerja 0

VI. BIDANG TENAGA KERJA 1. Izin dan Pendaftaran Lembaga

Pelatihan Kerja 13 hari kerja 0

2. Izin Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS)

13 hari kerja 0

3. Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA)

13 hari kerja 0

4. Izin Jasa Penunjang Ketenagakerjaan

13 hari kerja 0

VII. BIDANG PERTANAHAN

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

1. Izin Lokasi 13 hari kerja 0

2. Izin Membuka Tanah 13 hari kerja 0

3. Izin Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah

13 hari kerja 0

VIII. BIDANG LINGKUNGAN HIDUP 1. Izin Lingkungan 25 hari kerja 0

2. Izin Penyimpanan Sementara Limbah B3

13 hari kerja 0

3. Izin Pengumpulan Limbah B3 13 hari kerja 0

4. Izin Pendaurulangan Sampah/ Pengolahan Sampah, Pengangkutan Sampah dan Pemprosesan Akhir Sampah

13 hari kerja 0

5. Izin Pembuangan Air Limbah 13 hari kerja 0

IX. BIDANG PERHUBUNGAN

1. Izin Penyelenggaran Pembangunan Fasilitas Parkir

13 hari kerja 0

2. Izin Usaha angkutan orang dan/atau angkutan barang

13 hari kerja 0

3. Izin Penyelenggaraan Angkutan Orang Dalam Trayek Perdesaan dan Perkotaan

13 hari kerja Sesuai dengan Tarif Retribusi Daerah

4. Izin Penyelenggaran Angkutan Orang Tidak Dalam Trayek Taksi dan Angkutan Kawasan Tertentu

13 hari kerja 0

X. BIDANG KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

1. Izin Usaha Simpan Pinjam Untuk Koperasi

13 hari kerja 0

2. Izin Pembukaan Kantor Cabang, Cabang Pembantu dan Kantor Kas Koperasi Simpan Pinjam Untuk Koperasi

13 hari kerja 0

XI. BIDANG KEBUDAYAAN

Izin Membawa Cagar Budaya ke Luar Daerah Kabupaten Dairi

13 hari kerja 0

XII. BIDANG KEARSIPAN

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

Izin Penggunaan Arsip Yang Bersifat Tertutup

13 hari kerja 0

XIII. BIDANG PARIWISATA

1. Tanda Daftar Usaha Daya Tarik Wisata

13 hari kerja 0

2. Tanda Daftar Usaha Kawasan Pariwisata

13 hari kerja 0

3. Tanda Daftar Usaha Jasa Transportasi Wisata

13 hari kerja 0

4. Tanda Daftar Usaha Jasa Perjalanan Wisata

13 hari kerja 0

5. Tanda Daftar Usaha Jasa Makanan dan Minuman

13 hari kerja 0

6. Tanda Daftar Usaha Penyediaan Akomodasi

13 hari kerja 0

7. Tanda Daftar Usaha Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Rekreasi

13 hari kerja 0

8. Tanda Daftar Usaha Penyelenggaraan Pertemuan, Perjalanan Insentif, Konferensi dan Pameran

13 hari kerja 0

9. Tanda Daftar Usaha Jasa Informasi Pariwisata

13 hari kerja 0

10. Tanda Daftar Usaha Jasa Konsultan Pariwisata

13 hari kerja 0

11. Tanda Daftar Usaha Jasa Pramuwisata

13 hari kerja 0

12. Tanda Daftar Usaha Wisata Tirta 13 hari kerja 0

13. Tanda Daftar Usaha Usaha Spa 13 hari kerja 0

XIV. BIDANG PERTANIAN

1. Izin Usaha Budidaya Tanaman Pangan

13 hari kerja 0

2. Izin Usaha Tanaman Pangan Proses Produksi

13 hari kerja 0

3. Izin Usaha Tanaman Pangan Penanganan Pasca Panen

13 hari kerja 0

4. Izin Usaha Budidaya Hortikultura 13 hari kerja 0

5. Surat Tanda Daftar Usaha Budidaya Tanaman Perkebunan

13 hari kerja 0

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

6. Surat Tanda Daftar Usaha Industri Pengolahan Hasil Perkebunan

13 hari kerja 0

7. Izin Usaha Perkebunan 13 hari kerja 0

8. Izin Usaha Perkebunan Untuk Budidaya

13 hari kerja 0

9. Izin Usaha Perkebunan Untuk Pengolahan

13 hari kerja 0

10. Izin Usaha Produksi Benih/Bibit Ternak dan Pakan

13 hari kerja 0

11. Fasilitas Pemeliharaan Hewan, Rumah Sakit Hewan, Pasar Hewan, Rumah Potong Hewan

13 hari kerja 0

12. Izin Usaha Pengecer (Toko, Retail, Sub Distributor) Obat Hewan

13 hari kerja 0

XV. BIDANG PERDAGANGAN 1. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 13 hari kerja 0

2. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

13 hari kerja 0

3. Izin Pengelolaan Pasar Tradisional dan Pasar Rakyat

13 hari kerja 0

4. Izin Pusat Perbelanjaan 13 hari kerja 0

5. Izin Usaha Toko Modern (IUTM) 13 hari kerja 0

6. Izin Reklame 13 hari kerja Sesuai dengan Tarif Pajak Daerah

7. Tanda Daftar Gudang 13 hari kerja 0

8. Surat Keterangan Penyimpanan Barang (SKPB)

13 hari kerja 0

9. Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW)

13 hari kerja 0

10. Izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol Golongan B dan C Untuk Pengecer dan Penjual Langsung Minum di Tempat

13 hari kerja Sesuai dengan Tarif Retribusi

Daerah

XVI. BIDANG PERINDUSTRIAN 1. Izin Usaha Industri (IUI) Kecil dan

Menengah 13 hari kerja 0

2. Izin Perluasan Usaha Industri Kecil dan Menengah (IPUI)

13 hari kerja 0

3. Izin Usaha Kawasan Industri (IUKI)

13 hari kerja 0

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 26: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

4. Izin Perluasan Kawasan Industri (IPKI)

13 hari kerja 0

XVI

BIDANG ESDM

Izin Pemanfaatan Langsung Panas Bumi Dalam Daerah Kabupaten Dairi

13 hari kerja 0

1. Izin Pendirian Fasilitas Kesehatan yaitu:

a. Izin Rumah Sakit Kelas C 20 hari kerja 0

b. Izin Rumah Sakit Kelas D 20 hari kerja 0

c. Izin Klinik 13 hari kerja 0

2. Izin Operasional Fasilitas Kesehatan yaitu:

a. Izin Rumah Sakit Kelas C 48 hari kerja 0

b. Izin Rumah Sakit Kelas D 48 hari kerja 0

c. Izin Puskesmas 20 hari kerja 0

d. Izin Klinik 30 hari kerja 0

e. Surat Izin Apotek 18 hari kerja 0

f. Toko Obat 13 hari kerja 0

g. Izin Toko Alat Kesehatan 13 hari kerja 0

h. Toko Optikal 13 hari kerja 0

i. Laboratorium Klinik 74 hari kerja 0

j. Surat Izin Panti Sehat 13 hari kerja 0

3. Izin Praktik Tenaga Kesehatan yaitu:

a. Surat Izin Praktik Dokter 13 hari kerja 0

b. Surat Izin Praktik Dokter Spesialis

13 hari kerja 0

c. Surat Izin Praktik Dokter Gigi 13 hari kerja 0

d. Surat Izin Praktik Dokter Gigi Spesialis

13 hari kerja 0

e. Surat Izin Praktik Apoteker 20 hari kerja 0

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 27: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

(SIPA) f. Surat Izin Praktik Tenaga

Teknis Kefarmasian (SIPTTK) 20 hari kerja 0

g. Surat Izin Praktik Ahli Tehnologi Laboratorium Medik (SIP-ATLM)

13 hari kerja 0

h. Surat Izin Praktik Perawat (SIPP)

30 hari kerja 0

i. Surat Izin Kerja Perawat (SIKP)

30 hari kerja 0

j. Surat Izin Praktik Bidan (SIPB)

14 hari kerja 0

k. Surat Izin Kerja Bidan (SIKB) 14 hari kerja 0

l. Surat Izin Kerja Perekam Medis (SIK Perekam Medis)

13 hari kerja 0

m. Surat Izin Kerja Radiografer (SIKR)

13 hari kerja 0

n. Surat Izin Praktik Tenaga Gizi (SIPTGz)

13 hari kerja 0

o. Surat Izin Kerja Tenaga Gizi (SIKTGz)

13 hari kerja 0

p. Surat Izin Kerja Tenaga Sanitarian (SIKTS)

13 hari kerja 0

q. Surat Izin Praktik Penata Anestesi (SIPPA)

13 hari kerja 0

r. Surat Izin Praktik Optometris (SIP-O)

13 hari kerja 0

s. Surat Izin Praktik Refraksionis Optisien (SIP-RO)

13 hari kerja 0

t. Surat Izin Kerja Refraksionis Optisien (SIKRO)

13 hari kerja 0

u. Surat Izin Kerja Optometris (SIKO)

13 hari kerja 0

v. Surat Izin Kerja Fisiotrafis (SIKF)

13 hari kerja 0

w. Surat Izin Praktik Fisiotrafis (SIPF)

13 hari kerja 0

x. Surat Izin Praktik Terapis Gigi dan Mulut (SIPTGM)

13 hari kerja 0

y. Surat Terdaftar Penyehat Tradisional (STPT)

20 hari kerja 0

Sumber : Data dari DPMPPTSP 2018

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 28: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

Keluhan pengguna layanan pada komponen jangka waktu pelayanan, yaitu

lambatnya penyelesaian perizinn yang dimohonkan oleh pengguna layanan sebagaimana

penjelasan informan untuk jenis layanan izin Usaha Penginapan adalah sebagai berikut :

“Pada saat kita nyampe di sana, yang menganbil kebijakan lagi dinas, sementara kita yang jauh terbentur waktu dan Kalau kelamaan di situ, biaya kita besar Kalau untuk penginapan, rekomendasi dari Lingkungan Hidup sudah, Pariwisata satu hari langsung jadi, Cuma yang kendala dari PU sampai sekarang belum jadi, kurang lebih tiga bulan” (MKP, Pengguna Layanan Kecamatan Silalahisabungan, kutipan wawancara 22 Januari 2019)

Keterlambatan penyelesaian perizinan tidak semata-mata bersumber dan proses

perizinan di DPMPPTSP, faktor keengganan pengguna layanan akan memberikan

respon terhadap perlakuan penyelenggara juga respon terhadap perlakuan

penyelenggaraan juga dapat mempengaruhi kecepatan penyelesaian. Hal lain yang di

nilai sangat berpengaruh, berhubungan erat dengan penerbitan rekomendasi Tim Teknis

dari SKPD/OPD terkait, sebagaimana penjelasan informan sebagai berikut :

“Kalau saya lihat, karena kaitannya dengan beberapan SKPD/OPD teknis yang lain, aspek ketepatan waktu ini belum betul-betul bisa di tepati” (EGN, Kabid Penanaman Modal, kutipan wawancara 23 Januari 2019).

4). Biaya pelayanan

Fenomena biaya pelayanan di lihat dari kesesuaian biaya yang dibayarkan dengan

ketentuan regulasi dan kewajaran biaya menurut persepsi penggunalayanan. Besar tarif

yang dibayar oleh pengguna layanan telah sesuai dengan sesuai dengan ketentuan

dalam Peraturan Daerah sebagaimana bukti setor untuk setiap jenis layanan yang

diserahkan oleh peyelenggaraan. Penilaian terhadap kewajaran biaya menunjukkan hasil

yang berbeda tergantung :

Pertama, lokasi pengguna layanan, bagi yang bertempat tinggal di Silalahisabungan

biaya pelayanan di anggap telah wajar, sebagaimana penjelasan informan :

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 29: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

“Biaya sesuai saja dengan tanda terimanya, tidak ada tambahan lagi untuk si petugas bu, dia orangpun tidak minta bu” (RP, Pengguna layanan Kecamatan Silalahusabungan, 24 Januari 2019)

Hasil yang berbeda disampaikan informan dari luar kecamatan Sidikalang, tariff di nilai

tidak wajar karena memperhitungkan semua pengeluaran termasuk biaya transport,

akomodasi dan konsumsi selama proses penyelesaian perizinan, sebagaimana

pernyataan:

“ Memang sudah sesuai dengan ketentuan Perda, saya rasa sudah sesuai, Cuma ada tambahan biaya gambar lagi, disitu kita repot bu, sementara menurut kita PU itu kan tugasnya sudah di gaji Pemerintah untuk menggambar itu, nda usahlah terlalu ini lagi, maksud saya gitu bu. Kalau kita masukan orang umpamanya, kita yang biaya lagi, terus pulang lagi, ongkos gambarnya lagi berapa?” (JS, Pengguna Layanan di Kecamatan Lae Parira, kutipan wawancara 17 Januari 2019)

Penjelasan informan lain sebagaimana pembanding terhadap penilaian pengguna

layanan terhadap kesesuaian biaya pelayanan di DPMPPTSP, sebagai berikut :

“Sejauh ini masyarakat tidak pernah mengeluhkan tentang hal itu, secara umum juga saya tidak pernah menemukan hal itu. Sebenarnya biaya untuk perizinan ini sudah sangat wajar sekali, karena kebanyakan biaya biaya itu sudah gratis.Persoalan kalau kita di Kecamatan, biaya perizinan ini menjadi besar seperti biaya transport masyarakat atau biaya kita ke Kabupaten”. (SMN, Camat Berampu Kutipan Wawancara 16 Januari 2019)

Kedua, jenis pelayanan yang di nilai masih belum wajar dan memberatkan pengguna

layanan sebagaimana penjelasan informan sebagai berikut :

“ Biaya juga jadi catatan, di retribusi izin mendirikan bangunan, itu kalau sudah masuk ke orang, misalnya orang memiliki rumah tarolah 8 x 6, nanti4 x 4nya digunakan untuk usaha, ini sudah dihitung indeksnya menjadi 4, mestinya menurut saya ini dirubah saja, yang kita hitung 4 itu hanya digunakan untuk usaha, selebihnya hunian harus indeknya 9,05. Jadi kalau rumah tempat tinggal, kalau di dia tidak berusaha itu itu rata rata bayar paling 400.00, tapi begitu dia berusaha akan menjadi 4.000.000, tapi ini sudah pembahasan kami dengan PU” (JH, Kepala DPMPPTSP Kab. Dairi, Kutipan wawancara 28 Januari 2019)

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 30: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

Hasil konfirmasi kepada instansi teknis terkait, bahwa penetapan biaya retribusi

IMB sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Dairi Nomor 7 Tahun

2011 tentang Retribusi Daerah.

5). Penanganan pengaduan, saran dan masukan.

Fenomena penanganan pengaduan dan masukan di lihat dari respon petugas

terhadap pernyataan, saran atau keluhan yang disampaikan oleh pengguna layanan.

Hasil pengumpulan data menunjukkan bahwa pengguna layanan memberikan tanggapan

positif terhadap respon penyelenggaraan layanan atas penyampaian pengaduan, saran

maupun kebutuhan informasi lainnya, sebagaimana pernyataan informan :

“Kalau keluhan tidak secara langsung bu, tapi saya pernah sampaikan ketika petugas menghubungi kami lewat telepon. Tanggapannya cukup baik, setelah itu petugas sekitar 3 kali menginformasikan proses perkembangan sampai izinnya jadi lewat telepon” (FM, Pengguna Layanan di Kecamatan Sidikalang, kitipan wawancara 16 Januari 2019)

Hasil observasi di Dinas PMPPTSP menegaskan pernyataan informan bahwa

telah ada petugas yang menangani pengaduan, di ruang pelayanan terdapat satu sudut

untuk pelayanan informan dan pengaduan bersamaan dengan tempat penerimaan berkas.

Sebagaimana Gambar 4.3.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 31: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

Gambar 4.3 Ruang Informasi/pengaduan dan pelayanan perizinan

Sumber : Foto di ambil pada 21 Januari 2019

Gambar hasil studi dokumentasi, observasi dan wawancara terhadap dimensi

kualitas layanan menunjukkan penilaian yang beragam dari informan terkaiat fenomena

penelitian, secara umum keluhan pengguna layanan pada aspek jangka waktu pelayanan

kemudian mekanisme dan prosedur, sebagaimana dapat dilihat pada Tabel. 4.6.

Tabel 4.6. Rekapitulasi Temuan Penelitian pada Dimensi Kualitas Layanan muda NO FENOMENA HASIL HAMBATAN

1 Persyaratan Telah sesuai dengan ketentuan regulasi

Belum memberikan kemudahan

2 Mekanisme dan Prosedur

Alur pelayanan cukup

Belum berjalan sesuai ketentuan regulasi

Masih terdapat pengguna layanan yang harus mengurus rekomendasi ke instansi teknis terkait

3 Jangka Waktu Belum dapat Penerbitan izin

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 32: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

Pelayanan berjalan sesuai dengan SOP

dan rekomendasi teknis izin dasar melampaui waktu yang dijanjikan dalam Standar Pelayanan

4 Biaya Dibayarkan sesuai dengan bukti tanda

Di nilai belum wajar Pengguna layanan di Kecamatan Sidikalang memperhitungkan biaya lain selama pengurusan izin

5 Penangan Pengaduan, Saran dan Masukan

Respon petugas cepat dalam menangani saran, keluhan dan memberikan informasi

Sumber:Di olah peneliti, 2019

c. Responsivitas.

Pengertian responsivitas pada penelitian ini adalah daya tanggap penyelenggan

pelayanan terhadap harapan, keinginan pengguna layanan. Fenomena untuk melihat

responsivitas meliputi kemudahan dan kejelasan informasi pelayanan, sikap petugas

dalam membantu pengguna layanan, ketersediaan pelayanan pengaduan saran dan

keluhan. Begitu dengan Informan Utama adalah Kepala Bidang Perizinan DPMPPTSP

Kabupaten Dairi, informan Lainnya adalah Kepala DPMPPTSP Kaupaten Dairi,

Pengguna Layanan.

1) Kemudahan dan kejelasan informasi pelayanan.

Pengamatan langsung yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa informasi

pelayanan dapat dengan mudah diperoleh pada Bagian Informasi dan Pengaduan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 33: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

DPMPPTSP Kabupaten Dairi Hasil wawancara dengan informan memberikan

gambaran yang lebih rinci tentang bagain informasi sebagai berikut :

“Kalau informasi pelayanan bu, kita punya petugas pelayanan sendiri di bagian informasi dan pengaduan. Seluruh pusat informasi kita saat ini di bagian informasi dan pengaduan. Jadi tugasnya Kasi Informasi, ketika ada pemohon yang merasa ada sedikit permasalahan terkait dengan prosedur dan mekanisme kita, silahkan untuk melakukan pengaduan di bagian pengaduan terkait dengan izin-izin yang sudah kita terbitkan, bahkan izin ketika ada dalam proses peninjauan ada seamacam kelengkapan lanjutan, inilah tugas dari bagian informasi” (KT, Kabid Perizinan DPMPPTSP Kabupaten Dairi, Kutipan wawancara 28 Januari 2019)

Hasil pengamatan di Kantor DPMPPTSP menunjukkan bahwa secara umum

informasi yang disampaikan baik secara langsung oleh petugas di bagian pelayanan

maupun media lainnya telah dibuat dengan bahasa yang sederhana, lugas dan jelas

sehingga mudah dipahami oleh pengguna layanan

2). Sikap petugas dalam membantu pengguna layanan.

Fenomena sikap petugas dalam membantu pengguna layanan di lihat dari:

a). Keramahan, kesopanan petugas dalam memberikan pelayanan.

b). Daya tanggap petugas dalam menanggapi pertanyaan yang disampaikan.

c). Respon terhadap pengguna layanan yang belum bisa melengkapi persyaratan

sesuai dengan ketentuan.

Observasi dilakukan peneliti untuk memperoleh gambaran tentang keramahan,

kesopanan petugas dalam memberikan pelayanan, hasil pengamatan menunjukkan

bahwa secara umum petugas penyelenggaraan di lini terdepan telah memberikan

pelayanan dengan ramah sopan dan simpatik.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 34: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

Gambar 4.4 Tempat Pengambilan Formulir Pendaftaran

Sumber : Foto di ambil pada 21 Januari 2019

Ruang pelayanan di Dinas PMPPTSP terletak di bagian depan sekaligus berfungsi

sebagai ruang tunggu, sedangkan ruang kerja administrasi berada dibagian belakang.

Pembagian tugas yang jelas tergambar dari papan nama di ruang kantor yang memuat

jenis layanan :

a). Informasi dan pengaduan

b). Penerimaan berkas

c). Penerimaan berkas perizinan.

d). Penerimaan berkas penanaman modal

Telaah dokumen menunjukkan adanya acuan perilaku bagi seluruh penyelenggara

PTSP yang ditetapkan melalui Peraturan Bupati Dairi Nomor 2 Tahun 2013 Tentang

Kode Etik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Dairi . Kode

Etik mengatur hal – hal yang berkaitan dengan nilai-nilai pribadi, kewajiban, larangan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 35: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

dan hak penyelenggara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Dairi. Pedoman Perilaku

berisikan penjelasan perilaku sebagai acuan petugas dalam penyelenggaraan pelayanan

ketika menyampaikan salam, memberikan penjelasan, memberikan pelayanan dan

setelah selesai memberikan pelayanan.

Pemberian informs selama pelayanan terhadap pengguna layanan lazim dilakukan

secara langsung oleh petugas, pada saat tatap muka diruang pelayanan maupun

penyampaian melalui telepon, sebagaimana pernyataan informan :

“Langsung memberikan tanggapan, misalnya ketika ada kekurangan berkas ketika melakukan peninjauan lapangan, jadi kita ada dua verifikator bu, yang pertama adalah verifikator kelengkapan persyaratan, kelengkapan persyaratan ini terkait dengan administrasi ketika sudah lengkap itu akan kita lanjutkan ke proses verifikator teknis. Disinilah ada proses peninjauan lapangan yang dilakukan oleh unsur unsur Tim Teknis dan berjalan di proses peninjauan lapangan ternyata dari aspek teknis masih memerlukan kelengkapan lain yang dibutuhkan, bagian informasi inilah yang nanti akan menyampaikan kepada pemohon untuk melengkapi persyaratan itu” (KT, Kabid Perizinan DPMPPTSP Kabupaten Dairi, kutipan wawancara 28 Januari 2019)

Respon petugas pelayanan terhadap pengguna layanan yang belum bisa

melengkapi persyaratan sesuai dengan ketentuan tergambar dari penjelelasan informan

sebagai berikut :

“Dari aspek kita bu, sekali lagi dalam proses penerbitan izin kita ada dua kelengkapan yang harus dilengkapi, pertama adalah persyaratan administrasi, yang kedua adalah kelengkapan persyaratan teknis. Persyaratan administrasi ini mengacu kepada Peraturan daerah dan peryaratan teknis ini biasaya juga mengacu kepada Peraturan daerah Cuma lebih teknis analisisnya, Contohnya IMB untuk bangunan bangunan tertentu akan beda dengan IMB untuk rumah tinggal, seperti itu Biasanya yang terjadi adalah ketika Misalnya IMB untuk bangunan bangunan tertentu atau kepentingan umum ada persyaratan teknis yang harus dilengkapi dan ketika itu tidak ada, kita sampaikan kepada pemohonbiasanya kita bijaki dalam artian silahkan dia untuk melengkapi persyaratan dulu baru kita lanjutkan, tapi kalau persyaratan administrasi mutlak, karena itu telah ditentukan Peraturan Daerah” (KT, Kabid Perizinan DPMPPTSP Kabupaten Dairi, kutipan wawancara 28 Januari 2019)

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 36: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

Penjelasan informan menegaskan bahwa persyaratan perizinan bersifat mutlak, tidak

terdapat kebijakan dari DPMPPTSP bagi pengguna layanan yang belum memenuhi

kelengkapan persyaratan, mengingat syarat administrasi maupun teknis untuk setiap

jenis layanan telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah. Tindakan yang dilakukan

petugas adalah dengan memberikan penjelasan kepada pengguna layanan untuk

melengkapi ketentuan persyaratan sesuai dengan jenis layanan.

3) Ketersediaan pelayanan pengaduan saran dan keluhan.

Fenomena ketersediaan pelayanan pengaduan, saran dan keluhan di lihat dari

adanya mekanisme buku penanganan pengaduan dan keberadaan petugas khusus untuk

menangani pengaduan.

Hasil telaah dokumen menunjukkan bahwa DPMPPTSP telah memiliki

mekanisme penanganan pengaduan yang ditetapkan melalui Keputusan Bupati Dairi

Nomor 205/065/V/2018 tentang Perubahan atas Keputusan Bupati Dairi Nomor

476/065/VI/2017 tentang Standar Operasional Prosedur Pelayanan Perizinan dan

Penanganan Pengaduan Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan

Terpadu Satu Pintu Kabupaten Dairi, Media penyampaian pengaduan beragam mulai

secara langsung maupun tidak langsung yaitu dari kotak saran/pengangaduan, surat,

telepon, website, pesan singkat, WA ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Dairi atau melalui aplikasi SIPPODA (Sistem

Informasi Pelayanan Perizinan Online Dairi) selanjutnya pengaduan yang telah lengkap

materai pengaduan, nama dan alamat pengaduan diproses dan ditindaklanjuti oleh

Bidang Pelayanan Informasi dan Penanganan Pengaduan DPMPPTSP Kabupaten Dairi

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 37: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

paling lama 14 hari kerja sejak pengaduan lengkap diterima. Dan Tindaklanjut

pengaduan disampaikan kepada pengadu. Sebagaimana gambar 4.5

Petugas pelayanan informasi dan pengaduan di DPMPPTSP Kabupaten Dairi,

memiliki tanggungjawab untuk meregistrasi setiap pengaduan yang disampaikan,

kemudian memberikan laporan secara berkala kepada Kepala Bidang Pelayanan

Informasi dan Penanganan Pengaduan, serta menyampaikan hasil tindak lanjut dan

penyelesaian masalah kepada pihak pengaduan.

PENGGUNA JASA LOKET PENGADUAN

UNIT KERJA PENANGANAN PENGADUAN

Menyampaikan pengaduan: Surat, SMS, Telepon, Kotak Pengaduan, Website, WA, langsung

Menerima Pengaduan

Menerima resi/nomor pengaduan

Entry data

Analisis penyebab

Menetapkan tindakan

Memberikan informasi kepada pemohon

Memberikan informasi

Melakukan tindakan Verifikasi

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 38: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

Tidak Ya

Gambar 4.5 Alur Pengaduan

Sumber : Di olah oleh penulis dari Data Keputusan Bupati Nomor 205/065/V/2018

Gambaran hasil studi dokumentasi, observasi dan wawancara terhadap dimensi

responsivitas menunjukkan penilaian yang relative sama dari informan terkait fenomena

penelitian, secara umum PTSP di nilai telah mampu menyelenggarakan pelayanan yang

tanggap pelayanan terhadap harapan, keinginan pengguna layanan, sebagaimana dapat

dilihat pada Tabel. 4.7

Tabel 4.7. Rekapitulasi Temuan penelitian pada Dimensi Responsivitas

No FENOMENA HASIL HAMBATAN 1 Kemudahan

dan kejelasan informasi pelayanan

Mampu memberikan kemudahan melalui system informasi pelayanan dalam berbagai bentuk

2 Sikap petugas dalam membantu

Mampu memberikan pelayanan yang ramah, sopan mengacu pada kode

Puas

Pernyataan puas/tidak

Selesai

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 39: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

pengguna layanan

etik dan pedoman perilaku bagi penylenggaraan dalam memberikan pelayanan

3 Ketersediaan pelayanan pengaduan saran dan keluhan

Memiliki mekanisme penanganan pengaduan dan petugas khusus di layanan informasi dan pengaduan

Sumber : Di Olah Peneliti, 2019

d. Responsibilitas

Pengertian Responsibilitas pada penelitian ini adalah kesesuaian penyelenggaraan

pelayanan dengan regulasi yang ditetapkan dengan fenomena yang dilihat meliputi

aspek persyaratan, biaya, waktu dan prosedur. Informan utama adalah Kepala

DPMPPTSP Kabupaten Dairi dan Informan lainnya, Kepala Bidang Pelayanan

Informasi dan Penanganan Pengaduan, Sekretaris DPMPPTSP Kabupaten Dairi dan

unsur Instansi terkait.

1) Persyaratan

Ketentuan persyaratan di bidang Penanaman Modal mengacu kepada Peraturan

Pemerintah Nomor 13 Tahun 1995 tentang Izin Usaha Industri, Peraturan Menteri

Negara Agraria/Kepala Badan Pertahanan Nasional Nomor 2 Tahun 1999 tentang Izin

Lokasi, Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 5 Tahun 2013

tentang Pedoman dan Tata Cara Perizinan dan Non Perizinan Penanaman Modal.

Pernyataan informan menegaskan bahwa dalam penyelenggaraan di PTSP

Kabupaten Dairi kelengkapan persyaratan merupakan ketentuan mutlak yang harus

dipenuhi, inisiatif penyelenggaraan dalam rangka memberikan kemudahan bagi

pengguna layanan terkait persyaratan adalah dengan perizinan parallel, dapat di lihat

kutipan wawancara sebagai berikut :

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 40: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

“Kalau untuk mengurangi item persyaratan, saya kira ini perlu Peraturan di revisi, ya. Karena ini perintah Peraturan, saya kira tidak bisa kami melakukan inisiatif cukup dengan kebijakan Kepala Dinas untuk mengurangi persyaratan yang diatur dalam Peraturan. Saya kira yang perlu direkomendasikan nanti adalah persyaratan yang menghambat pelayanan perizinan itu harus dipangkas. Namun arah kesana kami telah lakukan lewat memberikan pelayanan parallel dengan keunggulan tidak ada permohonan dengan persyaratan berulang dan melalui perpanjangan izin, perubahan izin, perbaikan izin, kita juga tidak meminta persyaratan ulang lagi. Sebenarnya sampai disini juga sudah bagus, tapi lebih bagus lagi kalau didukung dengan Peraturan yang persyaratannya sudah dipangkas, karena kebijakan saya tidak mungkin memangkas persyaratan yang telah ditetapkan dalam Peraturan” (JH, Kepala DPMPPTSP Kabupaten Dairi, kutipan 29 Januari 2019)

Penjelasan yang senada dengan pernyataan informasi terkait persyaratan

pelayanan sebagai berikut

“Dari asapek persyaratan administrasi itu wajib dan itu harus dilengkapi dan semuanya mengacu kepada Peraturan. Tidak ada yang ditambah-tambah oleh DPMPPTSP untuk persyaratan ini, sehingga ketika masyarakat pun, ini persyaratan ini, sehingga kita masyarakat pun, ini persyaratan acuannya dari mana ? Jelas mengacu pada Peraturan Pemerintah” (KT, Kabid Perizinan DPMPPTSP Kabupaten Dairi, kutipan 29 Januari 2019)

Penyelenggaraan pelayanan memberikan jaminan bahwa tidak aka nada berkas

lain yang harus dilengkapi oleh pengguna layanan, selain yang tertera dalam ketentuan

perturan-perundangundangan sesuai dengan jenis layanan yang diberikan.

2). Biaya

Fenomena biaya pelayanan di lihat dari kesesuaian besaran biaya yang

dimohonkan pengguna layanan dengan ketentuan dalam regulasi.

Hasil pengumpulan data menunjukkan bahw biaya pelayanan yang tagihkan

kepada pengguna layanan telah seseuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam

Peraturan Daerah Kabupaten Dairi dan setiap transaksi pembayaran perizinan telah

dilengkapi bukti Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) sebagaimana penjelasan

informan sebagai berikut :

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 41: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

“Terkait dengan biaya, kami menjamin bahwa biaya yang ada di DPMPPTSP Kabupaten dairi adalah juga biaya yang mengacu kepada Peraturan daerah, Untuk DPMPPTSP Kabupaten Dairi yang produktif dan yang dimohonkan itu sumber kita dari IMB , dan itu pun jelas diatur dalam Peraturan daerah dan ketika kita menyerahkan kepada pemohon itu ada bukti SKRD, jadi yang dibayar sesuai dengan bukti SKRD, dalam sosialisasi-sosialisasi kami menyampaikan kepada pemohon, jika ada kami punya dari DPMPPTSP Kabupaten Dairi, mengatasnamakan DPMPPTSP Kabupaten Dairi dan meminta sesuatu diluar dari retribusi atau SKRD yang ada, silahkan untuk mengontak ke kami” (KT, Kabid Perizinan DPMPPTSP Kabupaten dairi, kutipan wawancara 29 Januari 2019)

Penyelenggaraan pelayanan memberikan jaminan bahwa tidak ada biaya tambahan lain

yang harus dibayar pengguna layanan kepada petugas.

3) Waktu pelayanan

Fenomena waktu pelayanan di lihat dari kesesuaian penyelesaian setiap izin

dengan ketentuan jangka waktu pelayanan dalam Standar Pelayanan maupun SOP,

sebagaimana dapat dilihat pada Tabel. 4.5

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelesaian perizinan secara umum masih

melewati batas waktu yang telah ditetapkan dalam Standar Pelayanan dan Standar

Operasional Prosedur, sebagaimana penjelesan informan sebagai berikut :

“Kalau masalah complain dari masyarakat sebenarnya ada saja, berkaitan dengan lambatnya proses penyelesaian perizinan” (JR Kabid Pelayanan Informasi dan Penanganan Pengaduan DPMPPTSP kabupaten Dairi, kutipan 29 Januari 2019)

Pernyataan lain yang senada dengan disampaikan informan :

“Terkait dengan masalah waktu itu yang sedang menjadi PR kami sewaktu SKPD/OPD terkait. Saat ini kami sedang berupaya untuk menyamakan komitmen dengan SKPD/OPD terkait bahwa kita sekarang sudah mulai kearah yang kami ingin satukan persepsi ini, misalnya ketika nanti dari proses peninjauan lapangan diteruskan ke SKPD/OPD ada acuan waktu yang harus kita sepakati bersama, contohnya kalau peninjauan lapangan terus rekomendasi dari SKPD/OPD itu dalam waktu lima hari kerja rekomendasi sudah harus keluar” (KT, kabid Perizinan DPMPPTSP Kabupaten Dairi, Kutipan 29 Januari 2019)

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 42: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

Data LAKIP DPMPPTSP Kabupaten Dairi Tahun 2017 menguatkan pernyataan

dari informan, dimana hasil menunjukkan bahwa rata-rata penyelesaian perizinan lebih

lama 2 hari dari ketentuan waktu yang ditetapkan.

4) Prosedur pelayanan.

Fenomena pelayanan di lihat dari kesesuaian penerapan prosedur dengan

ketetntuan yang berlaku dalam SOP untuk setiap jenis pelayanan yang diberikan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat prosedur pelayanan dirasakan

masih belum sesuai dengan ketentuan, terutama untuk kegiatan peninjauan lapangan

dan penerbitan rekomendasi Tim teknis, sebagaimana penjelasan informan sebagai

berikut :

“Surat permohonan peninjauan lokasi ini terkadang hari ini mereka serahkan, hari ini juga mereka minta peninjauan lokasi bersama-sama. Saya bersama Kabid dan Kadis mengeluhkan kondisi ini, karena pegawai terbatas, masalah ini sering terjadi, suratnya di awal, dan untuk beberapa saat mengajak untuk meninjau lokasi” Gabe Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Dairi, kutipan wawancara 29 Januari 2019)

Memenuhi pada ketentuan SOP bidang perizinan, alokasi waktu penerbitan

rekomendasi oleh Tim Teknis adalah selama 5 hari, sebagaimana uraian kegiatan pada

Tabel 4.8

Tabel 4.8 Proses Penerbitan Rekomendasi Tim teknis

NO KEGIATAN PELAKSANA WAKTU 1 Membuat surat undangan,

koordinasi dengan tim teknis untuk meninjau lapangan sesuai jadwal yang ditentukan

Kasi pelayanan 1 hari

2 Peninjauan Lapangan sesuai Jadwal yang telah

Tim Teknis 3 hari

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 43: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

ditentukan 3 Penerbitan Rekomendasi

Tim Teknis sesuai Berita Acara Peninjauan Lapangan dan penyerahkan Rekomendasi ke Petugas Verifikasi

Tim Teknis 2 hari

Sumber : Dikutip dari Keputusan Bupati Dairi Nomor 205/065/V/2018

Mengacu alokasi waktu untuk setiap uraian kegiatan pada Tabel 4.8 sesungguhnya

waktu efektif proses penyampaian surat undangan sampai dengan pembuata Berita

Acara Peninjauan Lapangan oleh Tim teknis hanya tersedia 2 hari, dengan itensitas

target pekerjaan yang tinggi dimungkinkan terjadinya hambatan dan benturan dalam

koordinasi diantara Tim Teknis.

Gambaran hasil studi dokumentasi, observasi dan wawancara terhadap dimensi

responsibilitas menunjukkan penilaian yang beragam dari informan terkait fenomena

penelitian, secara umum DPMPPTSP telah menyelenggaraakan pelayanan perizinan

mengacu pada Standar Pelayanan,Rekapitulasi Temuan Penelitian pada Dimensi

Responsibilitas sebagaimana dapat dilihat pada Tabel. 4.9

Tabel 4.9 Rekapitulasi Temuan Penelitian pada Dimensi Responsibilitas

No FENOMENA HASIL HAMBATAN 1 Persyaratan Diberlakukan

sesuai dengan ketentuan regulasi

2 Biaya pelayanan Diberlakukan sesuai dengan ketentuan regulasi

3 Jangka Waktu Pelayanan Diberlakukan sesuai dengan ketentuan regulasi

Terbatasnya petugas dari SKPD teknis

4 Prosedur Pelayanan Diberlakukan sesuai dengan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 44: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

ketentuan regulasi

Sumber : di olah peneliti tahun 2019

e. Akuntabilitas

Pengertian akuntabilitas dalam penelitian ini adalah kesusuaian penyelenggaraan

pelayanan dengan ukuran eksternal masyarakat dan stakeholder. Fenomena keterbukaan

dan kemudahan akses informasi pelayanan dilihat dari :

1) Ketersediaan system informasi pelayanan

2) Kemudahan untuk mengakses informasi pelayanan

3) Penyampaian laporan selain laporan realisasi anggaran

Informan utama adalah Kepala Bidang Perizinan DPMPPTSP Kabupaten Dairi .

Gambaran hasil pengumpulan data sebagai berikut :

1) Penyelenggaraan pelayanan telah memiliki system informasi pelayanan melalui

surat, SMS, Telp, Email, WA, aplikasi SIPPODA (Sistem Informasi Pelayanan

Perizinan Online Dairi) serta informasi langsung ke DPMPPTSP. Informan

memberikan penjelasan sebagai berikut :

“bentuk system informasi dan pengaduan ada 3 yang pertama adalah SMS, bisa juga kita manfaatkan, Kedua kita via telepon Langsung yang tadi dengan menyertakan No. HP di berkas pemohon, ketiga kita memakai Website. Cuma kendala kita di Web tidak semua kecamatan yang memiliki jaringan internet yang bagus” (KT, Kabid Perizinan DPMPPTSP Kabupaten Dairi, 29 januari 2019)

2) Penyelenggaraan pelayanan telah bekerja sama dengan pihak Kecamatan dalam

rangka kemudahan akses informasi layanan, dimana Kecamatan yang sebanyak 15

Kecamatan telah tersedia media informasi dalam bentuk selebaran berisikan

persyaratan dan jenis pelayanan yang ada di DPMPPTSP Kabupaten Dairi.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 45: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

3) Data laporan penyelenggaraan perizinan telah dibuat secara berkala dalam bentuk

dokumen yang disampaikan kepada berbagai pihak, antara lain Bupati Dairi,

DPMPPTSP Propinsi, sebagai bahan lapporan dan keterbukaan penyelenggaraan

pelayanan, penjelesan Informasi sebagai berikut :

“Arahan pimpinan bagaimana untuk memudahkan jika ingin mengetahui izin yang keluar, izin perbidang atau jenis izinnya, supaya nanti kalau diminta data jadi mudah untuk melihatnya. Misalnya ini data perizinan usaha, usaha itu ada beberapa item yang ditanganinya, kita buat per jenis izin ada untuk tahun 2017 ini kita buat per bidang. Laporan disampaikan kepada Bupati, tahun 2016 disampaikan pertriwulan”(KT, Kabid Perizinan DPMPPTSP Kabupaten Dairi, kutipan wawancara 29 Januari 2019)

Gambaran hasil studi dokumentasi, observasi dan wawancara terhadap dimensi

akuntabilitas menunjukkan secara umum DPMPPTSP telah memberikan kemudahan

dan keterbukaan akses informasi dalam menyelenggarakan pelayanan perizinan,

sebagaimana dapat di lihat tabel 4.10.

Tabel 4.10 Rekapotulasi Temuan Penelitian pada Dimensi Akuntabilitas

NO FENOMENA HASIL HAMBATAN 1 Ketersediaan Sistem

Informasi pelayanan Telah memiliki system informasi pelayanan dalam bentuk SMS, Telepon dan Website

2 Kemudahan untuk mengakses informasi pelayanan

Fasilitas layanan informasi sudah melaui website

3 Penyampaian laporan selain laporan realisasi anggaran

Dokumen laporan penyelenggaraan pelayanan dan layanan informasi penyelenggaraan pelayanan di website

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 46: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

Sumber : Diolah Peneliti 2019

2. Faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja

Pengertian faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja pada penelitian ini adalah

faktor utama yang mempengaruhi DPMPPTSP yang terdiri dari dukungan organisasi,

kemampuan manajemen dan kompetensi aparat.

a. Dukungan Organisasi

Dimensi ini dilihat dari fenomena struktur organisasi, kejelasan mekanisme dan

pembangian kerja, ketersediaan teknologi, sarana dan prasarana. Informan utama adalah

Kepala DPMPPTSP Kabupaten Dairi dan informan lainnya adalah Sekretaris dan

Kepala Bidang Perizinan DPMPPTSP Kabupaten Dairi. Dan Kasubbag Kelembagaan

Ortala Setda Kabupaten Dairi

1) Struktur organisasi

Fenomena struktur organisasi pada penelitian ini di lihat dari adanya dasar

pembentukan kelembagaan kewenangan DPMPPTSP Kabupaten Dairi sebagai

penyelenggara PTSP dan pendelegasaian kewenangan Bupati kepada DPMPPTSP

Kabupaten Dairi.

a) Dasar pembentukan kelembagaan.

Hasil studi dokumentasi yang dilakukan peneliti memperoleh gambaran bahwa

DPMPPTSP Kabupaten Dairi merupakan lembaga teknis daerah yang dibentuk untuk

melaksanakan kebijakan daerah di bidang penanaman modal dan perizinan terpadu

sebagai mana ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Dairi Nomor 07 Tahun

2016 tentang Pembantukan Perangkat Daerah Kabupaten Dairi mengakibatkan

terjadinya perubahan nomenklatur Satuan Kerja Perangkat daerah dari sebelumnya

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 47: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu satu Pintu menjadi Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, sebagaimana penjelasan informan :

“Pemerintah Kabupaten Dairi melakukan penataan kelembagaan tahun 2016 yaitu terjadinya perubahan nomenklatur Satuan Kerja Perangkat daerah dari sebelumnya Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu satu Pintu menjadi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dasarnya dari Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah”(HS Kasubbag Kelembagaan Bagian Ortala Setda Dairi, kitipan wawancara 30 Januari 2019)

Berdasarkan Peraturan daerah pembentukan kelembagaan DPMPPTSP, terdapat

Tim Teknis sebagai salah satu unsur dalam struktur organisasi yang berada dalam garis

komando masing – masing Kepala Seksi. Merujuk kepada Peraturan Bupati Dairi

Nomor 20 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta

Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Dairi, dapat dijelaskan beberapa hal terkait

Tim Teknis sebagai berikut :

(1) Tim Teknis terdiri dari pejabat yang berasal dari instansi teknis pembina jenis

perizinan yang telah dilimpahkan kepada DPMPPTSP

(2) Tim Teknis melaksanakan tugas sewaktu-waktu jika dibutuhkan sesuai permintaan,

akan tetapi tidak harus di tempatkan di DPMPPTSP.

(3) Tugas pokok Tim Teknis tugas pokok melakukan peninjauan lapangan dan

memberingan rekomendasi terkait permohonan perizinan.

Telaah dokumen yang dilakukan peneliti menunjukkan adanya perbedaan,

berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 138 tahun 2017 tentang

Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah, kedudukan Tim Teknis berada

dalam bertanggungjawab kepada Kepala DPMPPTSP.

Penilaian peneliti terhadap fenomena dasar pembentukan kelembagaan adalah

adanya kontradiksi kedudukan Tim Teknis, dimana berdasarkan struktur organisasi,

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 48: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

Tim Teknis bertanggungjawab kepada Kepala DPMPPTSP, akan tetapi kedudukan

status kepegawaian tetap berada di Instansi asal. Kondisi ini berimplikasi pada

penyelenggara PTSP pada DPMPPTSP Kabupaten Dairi yang belum sepenuhnya satu

pintu.

b) DPMPPTSP penyelenggara PTSP

Penyelenggaraan PTSP di Kabupaten Dairi ditetapkan dalam Peraturan Bupati

Dairi Nomor 20 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan

Fungsi serta Tata kerja Perangkat Daerah Kabupaten Dairi sesuai dengan :

“Pasal 3 huruf c : merumuskan mengkoordinasikan serta mengendalikan pelaksanaan tugas bidang penanaman modal, pelayanan informasi, penanganan pengaduan dan pelayanan perizinan terpadu satu pintu berdasarkan dokumen perencanaan dan pelaksanaan dalam rangka pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan”

Penegasan DPMPPTSP sebagai penyelenggara pelayanan terpadu satu pintu

dituangkan dalam Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2018 tentang tentang Perubahan

Kedua atas Peraturan Bupati dairi Nomor 4 Tahun 2017 tentang Pelimpahan wewenang

perizinan kepada Dinas penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu

Kabupaten Dairi

c) Pendelegasian kewenangan dari Bupati kepada DPMPPTSP

Telaah dokumen yang dilakukan peneliti mendapatkan hasil bahwa Bupati Dairi

telah mendelegasikan kewenangan dalam penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non

perizinan kepada Kepala DPMPPTSP yang lingkup tugas dan tanggungjawab meliputi

urusan penanaman modal dan perizinan terpadu. Pendelegasian melalui peraturan

Bupati secara kronoligis sebagai berikut :

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 49: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

(1) Peraturan Bupati Dairi Nomor 12 Tahun 2013 menetapkan penyelenggaraan 72

jenis pelayanan perizinan.

(2). Peraturan Bupati Dairi Nomor 4 Tahun 2017 menetapkan penyelenggaraan 79 jenis

pelayanan perizinan.

(3). Peraturan Bupati Dairi Nomor 8 Tahun 2018 menetapkan penyelenggaraan 113

jenis pelayanan perizinan.

2) Kejelasan pembagian tugas dan mekanisme kerja

Fenomena kejelasan pembangian tugas dan mekanisme kerja di lihat dari adanya

Standard an maklumat Pelayanan SOP, Pembangian tugas dalam penyelenggaraan

pelayanan.

a) Standard maklumat pelayanan

DPMPPTSP sebagai penyelenggara PTSP telah memiliki Standar pelayanan yang

ditetapkan dalam Keputusan Bupati Dairi Nomor 199/500/V/2018 tentang Perubahan

atas Keputusan Bupati dairi Nomor 570/500/VIII/2017 tentang Standar Pelayanan

Perizinan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu

Kabupaten Dairi dan Maklumat DPMPPTSP yang berisikan “ Kepastian Penerbitan Izin

adalah Bakti Kami untuk Investasi anda”

Pelaksanaan konsultasi publik sebagai salah satu tahapan penyusunan Standar

Pelayanan bekerja sama dengan Bagian Ortala dan Bagian Hukum Sekretariat Daerah

Kabupaten Dairi. Informan menjelaskan :

“DPMPPTSP telah memiliki SP, saat ini konsultasi publiknya di fasilitasi oleh Bagian Hukum” (HP, Bagian Hukum Setda Kabupaten Dairi, kutipan wawancara 30 Januari 2019)

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 50: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

Data dokumentasi menunjukkan bahwa Surat keputusan Bupati Dairi tentang

Maklumat Pelayanan bersamaan dengan Standar Pelayanan Perizinan pada Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Dairi.

b) Standar operasional prosedur

DPMPPTSP sebagai penyelenggara PTSP telah menetapkan SOP melalui

Keputusan Bupati Dairi Nomor 205/065/V/2018 tentang Perubahan atas Keputusan

Bupati Dairi Nomor 476/065/VII/2017 tentang Standar Operasional Pelayanan

Perizinan dan Penanganan Pengaduan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Dairi.

c) Pembagian tugas dan mekanisme kerja

DPMPPTSP sebagai penyelenggara PTSP telah menetapkan mekanisme kerja

melalui Surat Keputusan Bupati Dairi tentang Kode Etik dan Perilaku pada Lingkungan

Pemerintah Kabupaten Dairi

3) fasilitasi teknologi, sarana dan prasarana

Fenomena fasilitasi teknologi, sarana dan prasarana di lihat dari ketersediaan

kelengkapan fasilitas penyelenggaraan pelayanan dan kenyamanan sarana prasarana.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa DPMPPTSP sebagai penyelenggara pelayanan

sudah memiliki gedung kantor milik sendiri dan permanen.

Kelengkapan sarana Kelengkapan sarana prasarana pada DPMPPTSP Kabupaten

Dairi sebagaimana Tabel 4.11.

Tabel 4.11 Data Sarana dan Prasarana pada DPMPPTSP Kabupaten Dairi Tahun 2017

No Sarana dan Prasarana Status Jumlah Keterangan 1 Gedung Kantor Dinas 1 Unit - Kurang

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 51: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

representative karena keterbatasan ruang dan area parkir

2 Kenderaan Bermotor a. Roda 4 (Empat) b. Roda 2 (Dua)

Dinas Dinas

1 Unit 3 Unit

- Kondisi Baik - Kondisi Baik

3 Perangkat Komputer a. Komputer/PC b. Printer c. Lapotop d. Server

Dinas Dinas Dinas Dinas

11 unit 6 unit 7 unit 1 unit

- Kondisi Baik - Kondisi Baik - Kondisi Baik - Kondisi Baik

4 Perangkat Komunikasi a. Telepon b. Faximile c. Internet

Dinas Dinas Dinas

1 unit 1 unit 1 unit

- Kondisi Baik - Kondisi Baik - Kondisi Baik

5 Prasarana Rutin kantor a. Listrik b. Air

Dinas Dinas

1 paket 1 paket

PLN PDAM

Sumber data : Lakip DPMPPTSP 2018

Pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa sarana prasarana yang dimiliki DPMPPTSP

berfungsi dengan baik.

Gambaran hasil studi dokumentasi, observasi dan wawancara terhadap dimensi

dukungan organisasi dapat dilihat pada tabel. 4. 12

Tabel 4.12 Rekapitulasi Temuan Penelitian pada Dimensi Dukungan Organisasi

NO FENOMENA HASIL HAMBATAN 1 Struktur

Organisasi Kelembagaan DPMPPTSP telah ditetapkan melalui Peraturan daerah

Penyelenggaraan PTSP belum satu pintu secara penuh

DPMPPTSP telah memiliki ketentuan sebagai penyelenggara PTSP

Telah memiliki peraturan pendelegasian wewenang penyelenggaraan perizinan dan non

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 52: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

perizinan 2 Mekanisme dan

pembangian kerja

Telah memiliki Standard an maklumat pelayanan

Telah memiliki peraturan mekanisme kerja

Telah memiliki SOP untuk semua jenis pelayanan

3 Fasilitasi teknologi sarana dan prasarana

Fasilitas sarana dan prasarana sudah memadai

Sumber : Diolah Peneliti, 2019

b. Kemampuan Manajemen

Pengertian kemampuan manajemen dalam penelitian ini adalah kemampuan

penyelenggara PTSP di lihat dari fenomena kepemimpinan efektif dan koordinasi.

Informan utama Kepala DPMPPTSP Kabupaten Dairi dan informan lainnya adalah

Sekretaris DPMPPTSP Kabupaten Dairi.

1) Kepemimpinan efektif

Fenomena kepemimpinan efektif di lihat dari upaya penyederhanaan prosedur

pelayanan dan cara membangun organisasi berkinerja tinggi.

Upaya membangun organisasi berkinerja tinggi dilakukan sengan memperkuat

sinergitas diantara jajaran SKPD/OPD yang termasuk Tim Teknis dan internal

DPMPPTSP itu sendiri, sebagaimana penjelasan informan sebagai berikut :

“Saya sederhananya yaitu pertama yang saya lakukan itu adalah sinergitas kami di Internal Dinas PTSP, terus yang kedua sinergitas kami dengan SKPD/OPD teknis itu juga kami jaga jangan sampai. Karena pelanggaran ini sering melempar isu, bahwa ini lambatnya disana, seperti ini yang sering kami undang PU, saya jelaskan jangan terombang ambing dengan pelanggan, karena pelanggan ini karena pengen cepat, mereka mengadu kita dengan SKP/OPD lain. Jadi dua hal itu sinergi secara internal, kami berkomitmen dengan SOP, dan SKPD/OPD juga kami harus bersinergi” (JH, Ka.DPMPPTSP Kabupaten Dairi, 29 Januari 2019)

2) Koordinasi

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 53: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

Fenomena koordinasi di lihat dari keberadaan Tim Teknis, mengingat juga dan

fungsi DPMPPTSP sebagai pengelola penyelenggaraan pelayanan perizinan dengan

pola PTSP. Hasil pengamatan dan studi dokumentasi menunjukkan bahwa DPMPPTSP

telah membentuk Tim Teknis berdasarkan Keputusan Bupati Dairi Nomor

133/500.05/III/2018 tentang Pembentukan Tim Teknis Penanaman Modal dan

Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Dairi, dengan keanggotaan Tim

Teknis sebagaimana Tabel 4.13. Tugas utama Tim Teknis adalah sebagai berikut :

a) Mengambil keputusan dan memberikan rekomendasi dalam memberikan

rekomendasi di terima atau ditolaknya suatu permohonan perizinan.

b) Melaksanakan pembinaan teknis dan pengawasan atas pengolahan perizinan dan non

perizinan sesuai bidang tugasnya.

c) Mengadakan monitoring dan evaluasi terhadap perizinan yang diterbitkan.

Tabel 4.13 Tim Teknis Perizinan PTSP Kabupaten Dairi

NO BIDANG PERIZINAN

UNSUR TIM TEKNIS

KETERANGAN

1 Penanaman Modal

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Keanggotaan Tim teknis berbeda sesuai dengan bidang perizinan

Dinas Perumahan dan Permukiman Dinas Pekerja Umum dan tata Ruang Dinas Lingkungan Hidup

2 Bidang Perindustrian, Ketenagakerjaan

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Dinas Komunikasi dan Informatika Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM Badan Pengelola Pendapatan Daerah

3 Bidang Pendidikan,

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 54: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

Kesehatan Dinas Sosial Dinas Pendidikan Dinas Perhubungan Dinas Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Dinas Kesehatan

Sumber : Diolah peneliti dari Data DPMPPTSP Kab. Dairi 2019

Keberadaan Tim Teknis sangat penting mengingat DPMPPTSP hanya

melaksanakan fungsi administrasi dari proses penyelenggaraan PTSP, kewenangan

dapat atau tidaknya suatu permohonan izin di tindaklanjuti merupakan kewenangan Tim

Teknis, sebagaimana penjelasan informan :

“Pertama kali harus difahami Tim Teknis itu dibentuk dalam rangka untuk membantu PTSP untuk mengkaji karena setiap izin yang masuk ke Dinas semuanya izin yang berkaiatan semua dengan masalah teknis-teknis untuk dikaji apakah izin itu layak untuk diterbitkan. Jadi PTSP adalah Dinas admistrator saja untuk mempermudahkan pelayanan perizinan” (MK, Sekretaris DPMPPTSP Kabupaten Dairi, kutipan wawancara 29 Januari 2019)

Tim Teknis di dukung oleh staf secretariat yang secara administrative

bertanggungjawab untuk melakukan pemeriksaan persyaratan, melakukan peninjauan

lapangan, menyampaikan saran pertimbangan pengambilan keputusan dn membuat

Berita Acara hasil peninjauan Lapangan.

Agenda koordinasi diantara dilakukan melalui rapat Tim Teknis secara insidentil

sesuai kebutuhan, sedangkan koordinasi diantara anggota staf secretariat Tim Teknis

lebih sering dilakukan via telepon dan saat melakukan peninjauan lapangan. Rapat

internal pada jajaran DPMPPTSP dilakukan secara berkala setiap bulan dengan agenda

utama evaluasi penyelenggaraan proses pemberian pelayanan perizinan. Faktanya

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 55: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

penyelenggaraan PTSP belum sepenuhnya satu pintu, salah satu indikator adalah belum

ada penempatan petugas SKPD/OPD Teknis secara permanen di DPMPPTSP.

Gambaran hasil studi dokumentasi, observasi dan wawancara terhadap dimensi

kemampuan manajemen dapat di lihat pada table 4.14

Tabel 4.14. Rekapitulasi Temuaan Penelitian pada Dimensi Kemampuan Manajemen

NO FENOMENA HASIL HAMBATAN 1 Kepemimpinan

efektif Penyederhanaan prosedur pelayanan perizinan

Sinergitas dalam membangun antara SKPD/OPD

2 Koordinasi Telah membentuk Tim Teknis PTSP

Komitmen pimpinan dan dukungan SKPD Teknis

PTSP belum sepenuhnya satu pintu

Sumber : Diolah Peneliti, 2019

c. Kompetensi Aparatur

Dimensi kompetensi aparatur dalam penelitian ini di lihat dari kemampuan dan

keterampilan teknis, motivasi dan etos kerja dengan informan utama Kepala

DPMPPTSP Kabupaten Dairi dan informan lain adalah Sekretaris dan kepala Bidang di

DPMPPTSP Kabupaten Dairi.

1) Kemampuan dan keterampilan teknis.

Fenomena kemampuan dan keterampilan teknis di lihat dari pola peningkatan

kapasitas aparatur. Hasil penelitian menggambarkan bahwa pola pembinaan dalam

rangka peningkatan kemampuan dan keterampilan dengan mengalokasikan anggaran

untuk diklat teknis. Setiap tahun dilakukan pengiriman untuk mengikuti diklat dasar

maupun sektoral. Saat ini DPMPPTSP telah memiliki operator Sistem pelayanan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 56: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE). Informan memberikan

penjelasan sebagai berikut :

“Tiap tahun kita mengirimkan, artinya kita dapat anggaran terbatas, tapi kami tetap prioritaskan di diklat. Kita diklat ini mulai dari diklat dasar, lanjutan sektoral. Tanpa diklat kami tidak bisa ngurus izin bu, kami tidak akan dapat hak akses, makanya setiap tahun kami pasti mengirimkan minimal satu. Nah Cuma hati-hati Pemda, jangan sampai dipindahkan, itu yang jadi masalah. Terus Operator SPISE kita ada, “ (JH Kepala DPMPPTSP Kabupaten Dairi, kutipan wawancara 29 Januari 2019)

2) Motivasi dan etos kerja

Fenomena motivasi dan etos kerja dalam penelitian ini di lihat dari upaya

motivasi dan etos kerja dan upaya membangun budaya kerja organisasi. Hasil

pengumpulan data menunjukkan bahwa secara umum pola untuk meningkatkan

motivasi dan etos kerja di DPMPPTSP Kabupaten Dairi antara lain dilaksanakan

melalui apel rutin setiap pagi, didalamnya terdapat pembinaan oleh pimpinan secara

bergiliran mulai Kepala Dinas, Sekretaris dan Kepala Bidang serta pembinaan secara

berjenjang oleh masing-masing bidang.

“Apel pagi saja tahun ini, itu pun karena didukung oleh Sekdis saya, saya perhatikan orangnya juga bagus, perhatian ke anggota juga bagus dan dia juga memberikan contoh tidak asal ngomong, mau tidak mau itu juga memacu saya, tidak ada kepercayaan itu yang satu arah, pasti dua arah” (JH Kepala DPMPPTSP Kabupaten Dairi, kutipan wawancara 29 Januari 2019)

Pengamatan langsung yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa apel pagi

secara rutin dilaksanakan pada jam 7.30 wib mulai hari selasa sampai jumat, dengan

pembinaan apel yang bergiliran setiap harinya, sedangkan hari senin pagi apel

dilaksanakan di depan Kantor Bupati Dairi.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 57: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

Upaya membangun budaya organisasi telah dilakukan melalui penandatanganan

Pakta Integritas bagi seluruh Pejabat Struktural di Lingkungan DPMPPTSP Kabupaten

Dairi.

Telaah dokumentasi menunjukkan bahwa penandatangan pakta integritas dilakukan

pada tanggal 1 Pebruari 2017. Butir pakta integritas selengkapnya peneliti kutip sebagai

berikut:

“1. Berperan secara pro aktif dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme serta tidak melibatkan diri dalam perbuatan tercela;

2. Tidak meminta atau menerima pemberian langsung atau tidak langsung berupa suap, hadiah, bantuan atau bentuk lainnya yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

3. Bersikap transparan, jujur, objektif danakuntabel dalam melaksanakan tugas 4. Memberi contoh dalam kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan

dalam melaksanakan tugas terutama kepada pegawai yang berada dibawah pengawasan saya dan sesame pegawai dilingkungan kerja saya secara konsisten;

5. Melaksanakan pelayanan publik pada unit kerja saya sesuaiketentuan yang berlaku;

6. Mewujudkan pelaksanaan penetapan kinerja tahun anggaran berjalan dengan sungguh-sungguh hingga mencapai 90 % dari target yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja.

7. Bila saya melanggar hal-hal tersebut diatas, maka saya siap menerima sanksi sebagai mana diatur dalam Peraturan Bupati Dairi

Konsisten membangun budaya kerja organisasi secara berkesinambungan

dilakukan dengan menetapkan Peraturan Bupati Dairi Nomor 2 Tahun 2013 Tentang

Kode Etik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Dairi

Maklumat pelayanan DPMPPTSP Kabupaten Dairi sebagai wujud dari komitmen

optimalisasi dan perbaikan kinerja penyelenggara PTSP. Unsur yang tekandung dalam

regulasi terkait membangun budaya DPMPPTSP yang baik secara ringkat adalah

sebagai berikut:

a) Kode Etik meliputi nilai-nilai pribadi, kewajiban, larangan dan hak penyelenggara

pelayanan perizinan.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 58: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

b) Pedoman Perilaku meliputi tuntunan penyelenggara pelayanan ketika manyampaikan

salam, memberikan penjelasan,memberikan pelayanan dan setelah selesai

memberikan pelayanan.

c) Motto : Cepat, langsung, Akurat, Ramah (CLAR)

d) Janji : berkualitas, cepat, mudah, terjangkau dan terukur

e) Maklumat Pelayanan : Kepastian Penerbitan Izin Adalah Bakti Kami Untuk

Investasi Anda.

Pernyataan informan sebagai berikut :

“Etos kerja, saya konsepnya, pertama itu menanamkan kepercayaan dulu ke anggota, mereka percaya tidak saya pimpin, Pada saat mereka itu percaya kalau dipimpin oleh saya akan menjadi baik, apapun ide saya mereka akan ikut, yang penting mereka percaya sama saya” (JH, Kepala DPMPPTSP Kabupaten Dairi, 29 Januari 2019)

Gambaran hasil studi dokumentasi, observasai dan wawancara terhadap dimensi

kompetensi aparatur di lihat pada table 4.15

Tabel 4.15 Rekapitulasi Temuan Penelitian pada Dimensi Kompetensi Aparatur

NO FENOMENA HASIL HAMBATAN 1 Kemampuan dan

Keterampilan teknis Telah mendapat akses bidang pelayanan

Jumlah anggaran dan pegawai terbatas

2 Motivasi dan Etos Kerja

Telah menetapkan kode etik, pedoman perilaku, motto, maklumat, Janji dan pakta integritas

Sumber : Di olah Peneliti, 2019

C. Pembahasan

1. Evaluasi Kinerja Pelayanan

a. Produktivitas

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 59: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

Gambaran hasil pengumpulan data penelitian secara umum pada dimensi

produktivitas menunjukkan bahwa volume penerbitan izin periode tahun 2014 – 2017

bersifat fluktuatif, terdapat peningkatan penerimaan retribusi perizinan selama tahun

2014 – 2017, terpenuhinya target PAD pada Kabupaten Dairi.

1) Volume penerbitan izin

Pengukuran produktivitas pada fenomena volume penerbitan izin dilakukan

dengan menghitung tingkat pertumbuhan dasar dari semua aktivitas pelayanan. Hal ini

mengingat DPMPPTSP Kabupaten Dairi sebagai penyelenggara PTSP tidak

menetapkan target jumlah penerbitan izin pada setiap tahun. Berdasarkan data realisasi

penerbitan izin sejak tahun 2014 – 2017 maka tingkat pertumbuhan penerbitan izin

PTSP dapat dilihat pada Tabel 4. 16

Tabel 4.16 Tingkat Pertumbuhan Perizinan Tahun 2014 – 2017

NO TAHUN JUMLAH IZIN

PERTUMBUHAN (%)

1 2014 649 - 2 2015 717 10,47 3 2016 803 11,99 4 2017 511 0,36

Sumber : Di olah peneliti dari data DPMPPTSP Kabupaten Dairi Tahun 2017

Angka pertumbuhan mulai menurun tahun 2017 telihat memiliki kecenderungan

menurun, namun demikian hasil tersebut belum secara dapat menggambarkan

produktivitas pelayanan perizinan pada PTSP, Berdasarkan Laporan Akuntabilitas

Kinerja Pemerintah (Lakip) tahun 2017 dengan yang dikuatkan pernyataan dari

Kasubbag Perencanaan, Prolap dan Keuangan DPMPPTSP sebagai penyusun laporan

bahwa di tahun 2017 jumlah pengguna layanan/ masyarakat yang mengajukan

permohonan izin di tahun 2017 lebih sedikit dari pada tahun 2016.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 60: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

Upaya perbaikan dalam rangka peningkatan volume penerbitan izin perlu

dilakukan secara bersama oleh DPMPPTSP Kabupaten Dairi selaku penyelenggara

PTSP dengan SKPD/OPD teknis terkait. PTSP sebagai administrator pelayanan, focus

pada perbaikan kualitas pelayanan antara lain melalui penyederhanaan prosedur

sedangkan SKPD/OPD teknis sesuai tugas pokok dan fungsinya perlu melakukan

sosialisasi dan pendataan potensi masayarakat dalam rangka membina dan mendorong

pelaku usaha untuk melangkapi kegiatan usahanya dengan perizinan.

2) Kontribusi penerimaan retribusi terhadap PAD

Kontribusi retribusi perizinan terhadap PAD Kabupaten Dairi secara rata-rata

menunjukkan peningkatan setiap tahunnya, kecuali pada tahun 2016. Pertumbuhan

kontribusi retribusi perizinan terhadap PAD Kabupaten Dairi Tahun 2014 – 2017 dapat

dilihat pada Tabel 4.17

Tabel 4.17 Pertumbuhan Kontribusi Retribusi Perizinan terhadap Pendapatan Asli Daerah Tahun 2014 – 2017

NO TAHUN RETRIBUSI (Rp)

REALISASI PAD (Rp)

% PERTUMBUHAN (%)

1 2014 300.000.000. 216.854.682. 0,72 - 2 2015 395.000.000. 434.194.885. 1,09 1,00 3 2016 270.000.000. 278.758.200. 1,03 0,35 4 2017 263.000.000. 277.526.349.50 1,05 0,04

Sumber : Di olah peneliti dari data DPMPPTSP Tahun 2017

Perbandingan antara kontribusi perizinan terhadap PAD berdasarkan realisasi

PAD, dimana kontribusi retribusi berbanding lurus dengan kualitas pelayanan, faktor

yang mempengaruhi peningkatan kontribusi retribusi perizinan terhadap PAD

Kabupaten Dairi meliputi :

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 61: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

a) Kemudahan akses pelayanan bagi masyarakat melalui pemberian pelayanan jemput

bola di beberapa kecamatan, kerja sama antara DPMPPTSP Kabupaten Dairi dengan

SKPD/OPD Teknis terkait.

b) Animo masyarakat untuk melengkapi kegiatan usahanya dengan perizinan.

c) Kemudahan persyaratan bagi jenis pelayanan, dimana pengguna layanan tidak perlu

menyampaikan jenis berkas persyaratan yang sama secara berulang.

b. Kualitas Layanan

Gambaran hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidakpuasan pengguna layanan

pada dimensi kualitas layanan terutama pada komponen jangka waktu pelayanan, yaitu

lambatnya penyelesaian perizinan yang dimohonkan oleh pengguna layanan dan sistem

mekanisme prosedur yang di nilai masih rumit, sebagaimana dapat dilihat Tabel. 4.18

Tabel 4.18 Respon Pengguna Layanan terhadap Dimensi Kualitas Layanan

NO UNSUR HASIL WAWANCARA PUAS TIDAK PUAS

1 Persyaratan V V 2 Mekanisme dan

Prosedur V V

3 Jangka waktu pelayanana

V

4 Biaya/tariff V V 5 Penanganan pengaduan,

saran dan masukan V

Sumber : Di olah peneliti, 2019

Alasan pengguna kompenen proses penyampaian pelayanan dari Standar

Pelayanan untuk mengukur kepuasan pengguna layanan, yang pertama adalah asas

kepatuhan terhadap regulasi. Kedua, bahwa konsep Standar Pelayanan mengacu pada

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 15

Tahun 2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 62: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

1) Persyaratan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terhadap fenomena persyaratan pada aspek

kesesuaian, pengguna layanan memberikan tanggapan yang positif, dalam pengertian

mereka puas dengan ketentuan persyaratan untuk setiap jenis pelayanan yang diberikan

karena telah sesuai dengan ketentuan regulasi. Indikasinya pengguna layanan hanya di

minta untuk melengkapi persyaratan sesuai yang tertera pada formulir atau berdasarkan

informasi yang disampaikan petugas ketika melakukan pendaftaran di Kantor

DPMPPTSP Kabupaten Dairi.

Aspek kemudahan menggambarkan hasil yang beragam, disitu sisi pengguna

layanan telah merasakan kepuasan dengan adanya penerapan perizinan Bank Data.

Pengguna layanan cukup melengkapi erkas persyaratan sesuai dengan jenis perizinan

yang dimohonkan, dan tidak perlu melengkapi berkas persyaratan yang sama untuk

pengurusan izin usaha lanjutan. Fasilitas Bank Data memberikan kemudahan, ketika

pengguna layanan bermaksud melakukan perpanjangan, perbaikan maupun perubahan

izin, cukup dengan membawa dokumen asli permohonan yang sudah dapat di proses.

Pengguna layanan juga merasakan adanya kemudahan dengan tersebarnya

informasi persyaratan khususnya bagi jenis layanan IMB dalam bentuk banner di

seluruh Kantor Kelurahan dan kantor Kecamatan.

2) Mekanisme dan prosedur

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada fenomena mekanisme dan prosedur

pengguna layanan memberikan penilaian yang beragam. Pendapat Utama adalah

pengguna layanan yang telah menilai alur penyelenggara PTSP Kabupaten dairi cukup

mudah.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 63: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

Keluhan disampaikan pengguna layanan adalah ketidak sesuaian antara prosedur

pelayanan yang ditetapkan yakni adanya permintaan kepada pengguna layanan untuk

mengurus sendiri rekomendasi dari beberapa SKPD/OPD.

Pengguna layanan berharap bahwa proses perizinan dapat selesai seluruhnya di PTSP.

Kondisi ini terutama terjadi pada jenis perizinan yang mempersyaratkan rekomendasi

Tim teknis dari Dinas PU, Lingkungan Hidup, Kesehatan.

Berdasarkan hasil analisa, terdapat beberapa kondisi yang diindikasikan

berhubungan dengan penilaian pengguna layanan :

a) Keterbatasan petugas penyelenggara PTSP

Hasil konfirmasi menunjukkan bahwa di DPMPPTSP Kabupaten Dairi terdapat 4

orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) pelaksana yang berugas memberikan pelayanan

perizinan dibantu 1 orang tenaga Non PNS yang terbagi pada bidang perizinan usaha 1

orang, bidang perizinan tertentu 1 orang dan bidang penanaman modal 4 orang. Pada

Tim Teknis diperoleh gambaran bahwa di Tim Tenis adalah pegawai SKPD/OPD.

Keadaan petugas penyelenggara PTSP di DPMPPTSP Kabupaten Dairi maupun

di Tim Teknis di nilai belum sesuai dengan beban kerja yang diemban. Pada situasi

tertentu dimungkinkan adanya petugas yang menyarankan kepada pengguna layanan

untuk melengkapi rekomendasi perizinan ke SKPD/OPD teknis tertentu, agar pelayanan

bisa lebih cepat sebagaimana pengalaman informan pada saat mengurus perizinan

(Dapat di lihat pada halaman 67)

b) pengguna layanan belum melengkapi persyaratan sesuai jenis perizinan pada saat

menyampaikan permohonan.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 64: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

Berdasarkan ketentuan, seyogyanya pada saat pengajuan permohonan izin

pengguna layanan telah melengkapi persyaratan sesuai jenis izin yang dimohonkan.

Hasil konfirmasi kepada Tim Teknis dari Dinas PUPR Kabupaten Dairi menunjukkan

bahwa sesuai prosedur, pada saat pengajuan IMB harus dilengkapi dengan gambar

teknis yang telah memenuhi ketentuan standar arsitektur, setelah di nilai layak pada saat

peninjauan lapangan maka Tim Teknis memberikan rekomendasi untuk dapat diproses

lebih lanjut di PTSP Kabupaten Dairi. Faktanya banyak ditemukan ketidaksesuaian

antara gambar yang diajukan pengguna layanan dengan keadaan bangunan pada saat

dilakukan peninjauan lapangan baik dari aspek pola ruang, kelayakan konstruksi, posisi

bangunan dan perhitungan teknis, dengan demikian Tim Teknis tidak dapat memberikan

rekomendasi.

3) Jangka waktu pelayanan

Beberapa pengalaman pengguna layanan menunjukkan bahwa keterlambatan

penyelesaian perizinan merupakan masalah utama yang dirasakan. Keterlambatan

penyelesaian perizinan terutama bagi jenis izin dasar yang mempersyaratkan

rekomendasi intansi teknis.

Kendala utama pengguna layanan adalah untuk memenuhi kelengkapan

persyaratan berupa IMB dan Dokumen Kajian Lingkungan, khususnya SPPL.

Berdasarkan telaah dokumen bahwa diantara persyaratan IMB menurut Persyaratan

pada DPMPPTSP adalah:

a) Gambar teknik bagi bangunan tertentu

b) Perhitungan kontruksi bagi bangunan tertentu

c) Fotocopy Dokumen AMDAL, UPL/UKL bagi bangunan tertentu

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 65: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

Permasalahan muncul mengingat tidak terdapat penjelasan rinci mengenai defenisi

bangunan tertentu, meskipun terdapat Pasal tentang kualifikasi bangunan gedung yang

dibedakan dalam :

a) Bangunan gedung; dikelompokan berdasarkan tingkat kompleksitas, permanen,

resiko kebakaran, zona gempa, lokasi, ketinggian, kepemilikan, waktu penggunaan.

b) Bangunan fungsi; dikelompokkan berdasarkan fungsi hunian, keagaamaan, usaha,

social budaya, khusus, ganda/campuran

Kondisi inilah yang diperkirakan memicu perbelangkuan gambar teknis sebagai

persyaratan bagi semua pemohon IMB tanpa melihat kualifikasi bangunan gedung

Kondisi lain yang memperkuat pentingnya gambar teknis adalah masih terdapat

gambar teknis yang diajukan pemohon belum memenuhi standar arsitektur. Persepsi

masyarakat yang terbentuk selama ini bahwa gambar teknik yang memenuhi

persyaratan adalah yang dikeluarkan oleh intansi teknis, dan selama ini tidak pernah ada

pernyataan tegas dari pihak Dinas PUPR Kabupaten Dairi terkait hal tersebut. Jumlah

tenaga teknis di Dinas PUPR Kabupaten Dairi yang sangat terbatas berdampak kepada

lambatnya proses penyelesaian pengerjaan gambar.

Kondisi lain yang terkait dengan keterlambatan penyelesaian perizinan adalah

rekomendasi teknis yang diterbitkan Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi bagi pengurusan

restoran, rumah makan, tempat makan dan jasa boga. Bahwa pelaku usaha memberikan

jaminan kesehatan kepada pelanggan dengan melakaukan pemeliharaan sanitasi dan

kesehatan lingkungan. Prosedur penerbitan rekomendasi adalah permohonan dari

pengguna layanan kepada Puskesmas setempat, selanjutnya dilakukan pemeriksaan

sesuai waktu yang ditentukan. Atas hasil pemeriksaan tersebut, Kepala Puskesmas

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 66: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

menyampaikan surat keterangan sebagai dasar penerbitan rekomendasi dari Dinas

Kesehatan Kabupaten Dairi. Kendala utama saat ini adalah keterbatasan tenaga teknis

Sanitarian dan tidak semua Puskesmas memiliki tenaga tersebut, hal ini berdampak pada

lambatnya proses penyelesaian perizinan.

Penjelasan informan menegaskan bahwa secara umum kualitas pelayanan di lihat

dari unsur ketepatan jangka waktu pelayanan masih belum memuaskan namun pada

aspek kuantitas telah sesuai di mana semua permohonan izin lengkap yang masuk telah

di proses. Alternatif upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi keluhan pada aspek

jangka waktu pelayanan adalah :

a) Meemperkuat komitmen bersamaan di antara jajaran Tim Teknis untuk

memperpendek prosedur pelayanan dan mengurangi persyaratan pemberian

perizinan.

b) Merancang pelayanan secara on line melalui fasilitas internet.

c) Pelayanan pelayanan perizinanan secara langsung ke Kecamatan yang daigendakan

secara rutin dalam rangka dalam memebrikan pelayanan yang cepat, murah dan tepat

kepada masyarakat.

4) Biaya pelayanan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek kesesuaian biaya pelayanan tidak

terdapat keluhan, dimana pembayaran dilakukan pengguna layanan sesuai dengan tanda

terima/bukti bayar yang diterbitkan penyelenggara. Kondisi berbeda bagi pengguna

layanan yang tinggal di luar Kabupaten Dairi, mereka memperhitungkan seluruh

pengeluaran pada saat mengurus perizinan sebagai bagian dari biaya pembuatan izin

mulai biaya transport, konsumsi dan akomodasi.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 67: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

Alternatif untuk mengurangi keluhan pada aspek kewajaran biaya pelayanan

perizinan adalah :

a) Pelayanan pelayanan perizinanan secara langsung ke Kecamatan yang

daigendakan secara rutin dalam rangka dalam memebrikan pelayanan yang

cepat, murah dan tepat kepada masyarakat.

5) Penanganan pengaduan, saran dan masukan

Hasil penelitian menunjukan tidak terdapat keluhan pengguna layanan pada aspek

pengguna pengaduan, saran dan masukan. Rendanya tingkat pengaduan pengguna

layanan publik dan tingginya angka hasil survey kepuasan tidak secara otomatis

menggambarkan kepuasan masyarakat terhadap penyediaan pelayanan publik, bahkan

bisa jadi menggambarkan kondisi yang sebaliknya. Kuranya respon institusi penyedia

layanan terhadap keluhan masyarakat dikhawatirkan dapat memicu sikap skeptic,

sehingga masyarakat menjadi jenuh dan angka pengaduan dibeberapa instansi

pelayanan publik menjadi rendah (Utomo, 2008)

Pelayanan publik yang berkualitas mensyaratkan kesimabungan posisi tawar

antara instansi penyelenggara pelayanan publik dengan masyarakat penerima pelayanan,

yang dapat dicapai salah satunya dengan menerapkan konsep customer complaint

system (Sistem penanganan pengaduan). Keterlibatan masyarakat dalam mengawasi,

menyampaikan saran maupun keluhan menjadi factor penting sebagai umpan balik

dalam perbaikan kualitas layanan sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan

Kulitas pelayanan merupakan hasil interaksi beberapa unsur penyelenggaraan

pelayanan publik berupa strategi, sisten dan sumber daya manusia dalam rangka

mewujudkan kepuasan pengguna layanan, konsep ini menurut Albrecht dan Zemke

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 68: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

(dalam Ratminto, 2015) di sebut The Service Triangle. Pandangan negative terhadap

penyelenggara pelayanan publik muncul karena adanya rasa ketidakpuasan masyarakat

sebagai pengguna layanan terhadap kualitas pelayanan yang diterima.

Upaya peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan perizinan telah di tempuh

dengan membentuk Tim Teknis berdasarkan Keputusan Bupati Dairi Nomor

133/500.05/III/2018. Tim Teknis memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan di

terima atau ditolaknya suatu permohonan izin. Tim Teknis juga bertanggungjawab

dalam mendorong pelaku usaha untuk melengkapi kegiatan usahanya dengan perizinan

yang sesuai tugas pokok SKPD/OPD teknis dengan mengacu kepada ketentuan

peraturan perundang-undangan sektoral. Tugas mengkkordinasikan Tim Teknis di

empan Kepala DPMPPTSP Kabupaten Dairi selain pembinaan, pengawasan dan

pengendalian penyelenggara pelayanan perizinan melalui PTSP.

Kesamaan persepsi dan komitmen dari unsur Tim Teknis menjadi sangat penting

dalam rangka peningkatan kualitas penyelenggaraan perizinan DPMPPTSP dengan

PTSPnya hanya selaku administrator yang memberikan kemudahan pelayanan, namun

subtansi keseusian dan kelayakan syarat teknis tetap menjadi tanggungjawab

SKPD/OPD terkait (MK, Sekretaris DPMPPTSP Kabupaten Dairi, kutipan wawancara

31 Januari 2019)

Alternatif lain sebagai pembanding untuk mengukur kualitas layanan adalah

dengan menggunakan data hasil kegiatan survey melalui Indeks Kepuasan Masyarakat

yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Dairi secara berkala sebagaimana di

lihat pada Tabel 4.19 Perbandingan antara hasil wawancara dimensi kualitas pelayanan

dan data survey kepuasan masyarakat menunjukan adanya kesamaan yaitu penilaian

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 69: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

ketidakpuasan masyarakat terhadap unsur kecapatan pelayanan. Kondisi ini

mempertegas bahwa penyelesaian perizinan belum sesuai dengan target waktu yang

ditetapkan dan perlu menjadi prioritas utama upaya perbaikan kualitas penyelenggara

PTSP pada DPMPPTSP Kabupaten Dairi.

Tabel 4.19 Penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat pada DPMPPTSP Kabupaten Dairi Tahun 2015

– 2017 NO TAHUN UNSUR TERLEMAH SKOR UNSUR

TERKUAT SKOR

1 2015 Perilaku pelaksana 5,25 Waktu pelayanan

5.5

Maklumat pelayanan 5,25 Persyaratan Pelayanan

5,5

Biaya Traif 5,25 2 2016 Kompetensi pelaksana 2,21 Biaya Tarif 3,33

Waktu Pelayanan 2,21 Perilaku pelaksana

3,21

Prosedur Pelayanan 2,46 Persyaratan Pelayanan

3,12

Maklumat Pelayanan

3,17

3 2017 Prosedur Pelayanan 2,68 Persyaratan Pelayanan

3,18

Waktu Pelayanan 2,33 Biaya tarif 3,33 Kompetensi Pelaksana 2,51 Perilaku

Pelaksana 3,21

Sumber : Di olah dari data Bagian Organisasi, DPMPPTSP Kabupaten Dairi 2017.

Dukungan komitmen dari SKPD teknis berupa kesediaan untuk melipahkan

kewenangan pengurusan perizinan dan penugasan aparat secara penuh di PTSP

kabupaten Dairi sangat dibutuhkan guna mengurangi simpul keterlambatan

penyelesaian perizinan sehingga tujuan awal pembentukan PTSP tercapai.

Penerapan adanya penyederhanaan prosedur dan integritasi penyelenggaraan

pelayanan dalam suatu tempat agar dapat memberikan pelayanan yang lebih mudah,

sederhana, cepat, murah. Peraturan Perintah Nomor 96 tahun 2012, menjelaskan bahwa

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 70: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

sistem pelayanan terpadu dibedakan atas pelayanan terpadu satu pintu dan pelayanan

terpadu satu atap. Sistem pelayanan terpadu satu pintu berupa pelayanan yang

terintegrasi dalam satu kesatuan proses dimulai dari tahap permohonan sampai dengan

tahap penyelesaian produk pelayanan melalui satu pintu, dengan tujuan :

1) Memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada masyarakat.

2) Memperpendek proses pelayanan

3) Mewujudkan proses pelayanan yang cepat, mudah, murah, pasti, transparan dan

terjangkau.

c. Responsivitas

Dimensi responsivitas di lihat dari fenomena kemudahan dan kejelasan informasi

prosedur pelayanan, sikap petugas dalam membantu pengguna layanan, ketersediaan

pelayanan pengaduan saran dan keluhan.

Hasil analisa terhadap data penelitian menunjukkan bahwa secara umum

DPMPPTSP Kabupaten Dairi sebagai penyelenggara PTSP di nilai relah memiliki daya

tanggap positif dan responsive terhadap kebutuhan pengguna layanan, kesimpulan ini di

dukung dengan beberapa temuan sebagai berikut :

1) DPMPPTSP Kabupaten Dairi telah menyediakan layanan informasi yang jelas dan

mudah diakses oleh masyarakat secara luas melalui berbagai media seperti website,

papan informasi, banner, baik yang ditempatkan di Kantor DPMPPTSP maupun di

Kecamatan.

2) DPMPPTSP Kabupaten Dairi telah memebrikan tanggapan terhadap kebutuhan

informasi proses penyelenggaraan pelayanan melalui penyampaian langsung oleh

Petigas di kantor maupun melalui media telepon

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 71: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

3) DPMPPTSP kabupaten Dairi telah memiliki sarana dan mekanisme penanganan

pengaduan yang bertempat pada bagian informasi dan pelayanan.

Penilain positif pengguna layanan terhadap dimensi responsivitas diharapkan

berbanding lurus dengan kinerja DPMPPTSP Kabupaten Dairi sebagai penyelenggara

PTSP.

d. Responsibilitas

Dimensi responsibilitas di lihat dari fenomena kesesuaian penyelesaian pekerjaan

pada aspek persyaratan, biaya, waktu dan prosedur yang telah dietetapkan. Dwiyanto

(2014) menyatakan bahwa sistem pelayanan publik yang baik berbanding lurus dengan

hadapkaulitas pelayanan. Sistem pelayanan yang baik memiliki prosedur pelayanan

yang jelas, mampu menerapkan prosedur tersebut dengan pasti dan mampu mendeteksi

segala bentuk penyimpangan melalui mekanisme control.

Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa DPMPPTSP Kabupaten Dairi

sebagai penyelenggara PTSP di nilai memiliki responsibilitas tinggi terhadap aspek

persyaratan dan biaya terdapat pada aspek kesesuaian terhadap waktu dan prosedur, di

mana responsibilitas DPMPPTSP Kabupaten Dairi di nilai rendah

1) Persyaratan

Penyelenggaraan PTSP pada DPMPPTSP Kabupaten Dairi memberlakukan

persyaratan sesaui dengan ketentuan yang telah di atur Peratura Pemerintah. Rincian

jenis persyaratan yang diperlukan telah termuat dalam masing masing formulir sesuai

dengan jenis perizinan.

2) Biaya Pelayanan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 72: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

Penyelenggaraan PTSP pada DPMPPTSP Kabupaten Dairi memperlakukan biaya

pelayanan sesuai dengan ketentuan yang telah diatur dalam Peraturan daerah Kabupaten

Dairi. Besaran biaya yang dimohonkan telah sesuai dengan rinci bukti tanda terima

yang akan diserahkan kepada pengguna layanan sebagai bukti pembayaran.

Pihak penyelenggara memberikan jaminan tidak ada pungutan lain yang dimintakan

oleh petugas dalam pemberian pelayanan sebagaimana yang telah dinyatakan oleh

informan dan dengan pembangian dari pihak pengguna layanan.

Kesesuaian pada aspek biaya pelayanan dengan ketentuan dalam regulasi

menunjukkan bahwa DPMPPTSP Kabupaten Dairi telah memiliki responsibilitas yang

tinggi. Kondisi ini membuktikan bahwa pihak penyelenggara memiliki komitmen yang

tinggi untuk mencipkatan kawasan bersih berintegrasi bebas kolusi, korupsi dan

nepotisme.

3) Jangka waktu pelayanan

Penyelenggaraan PTSP pada DPMPPTSP Kabupaten Dairi belum mampu

menerapkan jangka waktu pelayanan sesuai dengan ketentuan dalam Standar pelayanan

maupun SOP. Keterbatasan petugas merupakan alasan sama yang disampaikan Tim

Teknis PTSP Kabupaten Dairi, upaya formal pengajuan penambahan pegawai telah

disampaikan ke BDK Kabupaten Dairi, Tapi sampai sekarang ini belum dapat respon.

Berdasarkan hasil analisa maka peneliti menyimpulkan bahwa DPMPPTSP

Kabupaten Dairi sebagai penyelenggara PTSP memiliki tingkat responsibilitas yang

rendah pada aspek jangka waktu pelayanan, terlebih PTSP Kabupaten Dairi belum

menyesuaikan ketentuan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 97

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 73: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

Tahun 2014 padal 15 yang menyatakan bahwa lama jangka waktu pelayanan PTSP

adalah 7 hari. Kecuali untuk yang diatur Undang-undang dan Peraturan Pemerintah.

4) Prosedur Pelayanan

Prosedur penyelenggaraan pelayanan pada PTSP Kabupaten Dairi secara umum

telah diatur dalam SOP, namun dalam pelaksanaannya masih terdapat kendala terutama

pada tahap pemprosesan yaitu kegiatan pembahasan dan peninjauan lapangan

(mekanisme/alur pelayanan pelayanan dapat dilihat pada Gambar 4.2.)

Kegiatan pembahasan dan peninjauan lapangan melibatkan Tim Teknis PTSP

Kabupaten Dairi, secara formal tahapan waktu untuk kegiatan tersebut di atur dalam

SOP selama 7 hari. Kendala utama adalah pada saat koordinasi dan pembuatan jadwal

kegiatan, mengingat kedudukan Tim Teknis yang berwenang melakukan peninjauan

lapangan berada pada SKPD Teknis masing – masing.

Upaya perbaikan pada fenomena responsibilitas terutama pada aspek prosedur

mekanisme pelayanan dan jangka waktu pelayanan. Kondisi saat ini, pada bidang

penanaman modal pada DPMPPTSP Kabupaten Dairi telah terintegrasi dalam Sistem

Pelayanan Informasi Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) dengan

pemerintah pusat. Pada bidang perizinan dan non perizinan telah dirintis upaya

pelayanan Secara Elektronik (PSE).

e. Akuntabilitas

Dimensi akuntabilitas di lihat dari fenomena keterbukaan dan kemudahan akses

informasi pelayanan. Transparansi atau keterbukaan di pilih sebagai salah satu

fenomena karena memiliki kaitan erat dengan akuntabilitas publik. Selanjutnya

kemudahan akses memperoleh informasi pelayanan mrupakan hak mendasar bagi warga

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 74: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

masyarakat untuk dapat memberikan penilaian yang tepat terhadap kinerja

penyelenggaraan pelayanan publik. Dwiyanto (2014:228) menyatakan bahwa tanpa

transparansi tidak aka nada akuntabilitas.

Hasil analisa terhadap data penelitian menunjukkan bahwa DPMPPTSP

Kabupaten Dairi sebagai penyelenggara PTSP di nilai telah memiliki akuntabilitas

yang memadai. Kesimpulan ini berdasarkan beberapa temuan sebagai berikut :

1) DPMPPTSP Kabupaten Dairi telah menerbitkan berbagai dokumen laporan

penyelenggara pelayanan perizinan secara berkala disampaikan kepada Bupati

Dairi, DPMPPTSP Prov. Sumut.

Makna yang terkandung dalam akuntabilitas adalah adanya kewajiban untuk

menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan program kepada yang lebih tinggi/atasan.

Sedarmayanti (2012) memberikan pendapat bahwa esensinya akuntabilitas merupakan

bentuk pernyataan pertanggungjawaban seseorang kepada pihak yang memiliki hak atau

berwenang untuk meminta kewenangan atau pertanggungjawaban.

2) DPMPPTSP Kabupaten Dairi telah memiliki sistem informasi pelayanan berupa

Web site, SMS, telepon dan layanan informasi langsung ke Kantor DPMPPTSP

Kabupaten Dairi.

Sistem informasi yang telah dimiliki DPMPPTSP Kabupaten Dairi menyediakan

berbagai jenis informasi yang berhubungan dengan proses pemberian pelayanan seperti

persyaratan, biaya, mekanisme dan prosedur, alur pelayanan maupun layanan data

informasi hasil penyelenggaraan pelayanan perizinan.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 75: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

DPMPPTSP Kabupaten Dairi telah memberikan kemudahan akses informasi

melaui kerjasama dengan Kecamatan. Informasi pelayanan dapat dengan mudah di

peroleh di seluruh Kantor Kecamatan dan kantor Kelurahan.

2. Faktor-faktor yang mempengruhi kinerja.

Pengertian faktor-faktor yang menentukan kinerja organisasi pada penelitian ini

adalah unsur utama yang di nilai berpengaruh terhadap pencapaian kinerja DPMPPTSP.

Unsur utama yang dimaksudkan terdiri dari dimensi dukungan organisasi, kemampuan

manjemen, kompetensi aparatur.

a. Dukungan Organisasi.

Dimensi ini di lihat dari fenomene struktur organisasi, kejelasan mekanisme dan

pembangian kerja, ketersediaan teknologi, sarana dan prasarana.

1) Struktur Organisasi

Penelitian pada fenomena struktur organisasi untuk melihat dasar pembentukan

kelembangaan, kewenangan formal DPMPPTSPKabupaten Dairi, pendelegasian

kewenangan Bupati kepada DPMPPTSP Kabupaten Dairi

a) Dasar pembentukan kelembagaan

DPMPPTSP Kabupaten Dairi dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten

Dairi Nomor 20 Tahun 2016 tentang pengaturan pembangian kewenangan dan

tanggungjawab telah dilakukan, dimana terdapat pembagian tugas dibagi habis secara

berjenjang dari seksi yang lebih besar ke seksi yang lebih kecil. Monir (2015)

menjelaskan bahwa pembangian organisasi menjadi beberapa bagian atau seksi kerja

melalui pendekatan dari atas terus ke bawah menghasilkan struktur organisasi.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 76: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

Indikasi temuan pada fenomena struktur organisasi adalah adanya unsur Tim

Teknis dalam garis komando struktur Organisasi DPMPPTSP Kabupaten Dairi namun

pada sisis lain pengaturan kedudukan Tim Teknis bersifat tidak melekat, selanjutnya

pola hubungan kerja antara DPMPPTSP Kabupaten Dairi secara structural dengan Tim

Teknis lebih kepda fungsi koordinatif.

Pada tataran operasional pelaksanaan Tim Teknis secara umum tidak diketemukan

kendala, namun pada aspek fungsional terdapat kendala dimana :

(1) Ketidakjelasan bentuk pertanggungjawaban secara berjenjang dalam hubungan

hirarki sesuai struktur organisasi.

(2) Pengaturan kedudukan Tim teknis yang tidak melekat pada Kantor DPMPPTSP

sesuai Peraturan Bupati Dairi Nomor 20 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan

Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Dairi,

diduga dapat memicu pada keengganan unsur SKPD/OPD untuk secara penuh

menempatkan petugas di PTSP secara penuh satu pintu.

Temuan pengaturan kedudukan Tim Teknis sesuai Peraturan Bupati Dairi Nomor

20 Tahun 2016 di nilai bertentangan dengan hasil evaluasi Peraturan Daerah Kabupaten

Dairi tentang kelembagaan yang dilaksanakan oleh Kementerian Dalam Negeri pada

tahun 2011.

Rekomendasi hasil evaluasi diantaranya adalah menghilangkan duplikasi

pelayanan perizinan, memperkuat fungsi perizinan dan Penanaman Modal dengan

melebuh kantor Pelayanan Perizinan Terpadu ke dalam DPMPPTSP Kabupaten Dairi.

Keberadaan Tim Teknis sesua Peraturan daerah pembentukan DPMPPTSP

Kabupaten Dairi seyogyanya menegaskan pilihan Pemerintah Daerah untuk menetapkan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 77: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

pola penyelenggaraan pelayanan satu pintu secara penuh dibandingkan dengan konsep

lainnya yaitu sistem pelayanan terpadu satu atap.

b) DPMPPTSP Kabupaten dairi sebagai penyelenggara PTSP

Penegasan DPMPPTSP Kabupaten Dairi sebagai penyelenggara PTSP dituangkan

dalam Peraturan Bupati Dairi Nomor 07 Tahun 2016, tentang Pembentukan Perangkat

daerah Kabupaten Dairi. DPMPPTSP adalah Perangkat Daerah yang memiliki tugas

pokok dan fungsi mengelola pelayanan perizinan dan non perizinanyang delegasikan

dengan pola PTSP

c) Pendelegasian kewenangan dari Bupati kepada DPMPPTSP

DPMPPTSP sebagai penyelenggara PTSP telah memiliki pendelegasian

wewenang dari Bupati dalam penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan

sebagaimana terakhir ditetapkan dalam Peraturan Bupati Nomor 12 Tahun 2017 dan

Nomor 8 Tahun 2018 tentang Pelimpahan wewenang Perizinan dan non perizinan

kepada DPMPPTSPKkabupaten Dairi meliputi :

(1) DPMPPTSP dalam memberikn pelayanan perizinan dan non perizinan dibantu oleh

Tim Teknis yang berasal dari SKPD Teknis terkait yang mempunyai kompetensi

dan kemauan sesuai dengan bidangnya.

(2) Tim Teknis berkewajiban untuk memberikan saran pertimbangan dalam bentuk

rekomendasi.

(3) saran pertimbangan yang dibuat oleh Tim Teknis yang diberikan kepada Kepala

DPMPPTSP merupakan dasar Kepala DPMPPTSP dalam menerbitkan atau

menolak suatu permohonan perizinan dan non perizinan.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 78: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

(4) DPMPPTSP dapat memfasilitasi Tim Teknis dalam melakukan pemeriksaan teknis

lapangan

Hasil analis terhadap data penelitian menunjukkan bahwa keberadaan struktur

kelembagaan DPMPPTSP Kabupaten Dairi sebagai penyelenggara PTSP secara

normative telah memenuhi persyaratan yang dikemukanan Simanjuntak (2011), dimana

dalam pembentukan suatu struktur organisasi harus memperhatikan beberapa hal

sebagai berikut :

a) Menjamin kejelasan pembangian kerja antar unit organisasi dan pembangian tugas

antar individu.

b) Menjamin keseimbangan beban kerja antar unit organisasi dan pembangian tugas

antar individu

c) Memberikan kejelasan kerja

d) Menjamin efektivitas pengawasan

2) Kejelasan pembangian tugas dan mekanisme kerja.

Penelitian fenomena kejelasan pembangian tugas dan mekanisme kerja

menunjukkan hasil bahwa DPMPPTSP Kabupaten Dairi telah memilki Standard an

Maklumat Pelayanan, SOP.

a) Standard Maklumat pelayanan

DPMPPTSP sebaia penyelengara PTSP telah menetapkan Standar Pelayanan dan

Maklumat Pelayanan. Penetapan aturan tersebut merupakan kewajiban penyelenggara

pelayanan publik sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang

Pelayanan Publik.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 79: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

Standar Pelayanan dan Maklumat Pelayanan ditetapkan melalui Keputusan

Bupati Dairi Nomor 199/500/V/2018 tentang Perubahan atas keputusan Bupati Dairi

Nomor 570/500/VIII/2017 tentang Standar Pelayanan Perizinan pada DPMPPTSP

Kabupaten Dairi. Hakekatnya maklumat pelayanan adalah untuk mengikat

penyelenggara pelayanan dan berfungsi sebagai pedoman bagi aparat penyelenggara

pelayanan publik dalam menjalankan tugas dan fungssi pelayanan kepada masyarakat.

(hardiyansyah, 2011)

b) SOP

DPMPPTSP Kabupaten Dairi telah menetapkan SOP bagi seluruh jenis pelayanan

yang ditetapkan dalam Keputusan Bupati Dairi.Berkenaan dengan fungsi PTSP yang

melibatkan kewenangan dari SKPD/OPD teknis terkait yang secara operasional

dilaksanakan melalui Tim Teknis.

Keberadaan aturan ini dirasakan sangat menunjang kelancaran pelaksanaan tugas

PTSP. Moenir (2012) menjelaskan bahwa sarana pendukung mekanisme kerja pada

sebuah organisasi iayalah sistem, prosedur dan metode yang berfungsi pelayanan

berjalan dan berhasil dengan baik.

c) pembangian tugas dan mekanisme kerja

Uraian tugas pokok dan fungsi berdasarkan Peraturan Bupati Dairi Nomor 20

Tahun 2016 telah mengatur pembangian pekerjaan atau beban kerja secara berimbang

untuk setiap unit kerja, serta mengakodir fungsi pembinaan dan pengawasan secara

berjenajang dari setiap seksi kerja pada DPMPPTSP Kabupaten Dairi.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 80: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

3) Fasilitasi teknologi, sarana dan prasarana

Hasil analisa terhadap data penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan teknologi,

sarana dan prasarana pada DPMPPTSP dinilai belum mamadai, dengan penjelasan

kondisi sarana parasarana sebagai berikut:

a) DPMPPTSP sebagai penyelenggara PTSP belum memiliki fasilitas Parkir kenderaan,

pengguna layanan masih melakukan parker kenderaan di pinggir jalan.

b) Sarana kerja berupa peralatan kerja, perlengkapan kerja dan perlengkapan bantu

masih belum memadai, Data sarana parasarana menunjukkan sarana kerja masih

minim di DPMPPTSP Kabupaten Dairi.

c) Fasilitas ruang pelayanan telah belum dimana ruang pelayanan masih satu ruangan

dengan ruang pelayanan dan informasi dan ruang pengaduan.

Kondisi ini berpengaruh terhadap kelancaran proses penyelenggaraan perizinan di

DPMPPTSP Kabupaten Dairi. Dwiyanto (2014:142-143) menjelaskan bahwa kualitas

dan kuantitas peralatan berpengaruh terhadap prosedur, kecepatan proses, dan kualitas

layanan yang dihasilkan. Penerapan teknologi peralatan kerja akan meningkatkan

jumlah dan kualitas produk layanan dalam waktu yang lebih singkat. Sarana pelayanan

yang memadai dapat berfungsi sebagai faktor pendorong proses penyelenggaraan

pelaynan, antara lain efisiensi waktu, meningkatkan produktivitas, jaminan mutu produk

layanan, kenyamanan dan kepuasan kerja (Moenir, 2015)

Hasil reviuw yang dilakukan Mulyati (20114) menunjukkan bahwa komitmen

Kepala Daerah memengang peran penting dalam penyelenggaraan pelayanan terpadu

satu pintu dalam hal :

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 81: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

1. Menegaskan kepada semua pimpinan SKPD untuk meendukung proses pelimpahan

kewenangan dan meminimalisir hambatan/keenganan SKPD/OPD sejalan dengan

peralihan kewenangan kepada penyelenggara pelayanan terpadu.

2. Mempersiapkan SDM yang berkualitas dalam jumlah yang proporsional.

3. Menyiapkan sarana dan prasarana untuk mendukung efektivitas penyelenggara

PTSP.

Rendahnya komitmen pimpinan daerah dan SKP/OPD terkait menjadi penyebab

utama kondisi fasilitasi sarana dan Prasarana DPMPPTSP Kabupaten Dairi. Yaitu

Pembangunan untuk lokasi Parkir Kenderaan.

b. Kemampuan Manajemen

Dimensi kemampuan manajemen di lihat dari fenomena kepemimpinan efektif

dan kemampuan koordinasi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kemampuan

manajemen dari fenomena kepemimpinan yang efektif di nilai cukup baik. Terdapat

pandangan yang melihat kepemimpinan bukan dari sisi efektif atau tidak efektif, namun

lebih efektivitas yaitu kepada kemampuan seseorang untuk menerapkan

kepemimpinannya sesuai dengan situasi dan kondisi tertentu yang dihadapi (Winardi,

2000) Peneliti mencoba menyamdingkan fakta hasil pengumpulan data dengan aspek

kepemimpinan dari Rosabeth (dalam Ancok, 2014) yaitu Meaning, Membership dan

Mastery, sebagaimana pada Tabel. 4.20

Tabel. 4.20 Aspek Kepemimpinan pada DPMPPTSP Kabupaten Dairi

NO ASPEK KEPEMIMPINAN FAKTA HASIL PENGUMPULAN DATA

1 Kemampuan pemimpin membuat suasana bekerja penuh arti dan bermakna (Meaning)

Menerapkan motto : CEPAT, LANGSUNG, AKURAT, RAMAH

2 Kemampuan pemimpin untuk Melakukan rapat evaluasi

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 82: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

memperlakukan jajaran pegawai sebagai kesatuan keluarga dan menyadari adanya kontribusi semua pihak (Membership)

secara berkala terkait perkembangan pelayanan perizinan

3 Mengembangkan kompetensi jajaran pegawainya (Mastery

Setiap tahunnya memberikan kesempatan kepada pegawai untuk mengikuti diklat teknis secara bertahap.

Sumber : Di olah Peneliti, 2019

Pada Tabel 4.20. terdapat di lihat bahwa beberapa aktivitas yang dilakukan di

lingkungan DPMPPTSP Kabupaten Dairi pada dasarnya sebagai upaya menumbuhkan

rasa kebersamaan, rasa persaudaraan, membangun budaya organisasi dan

mengembangkan kompetensi.

1) Aktivitas pelayanan perizinan pada DPMNPPTSP Kabupaten Dairi memiliki arti

penting dalam memberikan kepastian dan perlindungan hukup bagi pelaku usaha

selaras dengan tujuan PTSP.

2) DPMPPTSP Kabupaten Dairi membangun sinergitas proses kerja melalui

Pembentukan Tim Teknis dari jajaran SKPD/OPD Teknis terkait dalam rangka

menerapkan prinsip penyelenggaraan PTSP yaitu keterpaduan.

3) DPMPPTSP Kabupaten Dairi membangun komunikasi intensif untuk menanamkan

kepercayaan dua arah dan membangun kebersamaan.

c. Kompetensi Aparatur

Dimensi kompetensi aparatur di lihat dari fenomena kemampuan dan

keterampilan teknis, motivasi dan etos kerja. Hasil analisis data menunjukkan bahwa

DPMPPTSP kabupaten Dairi sebagai penyelenggara PTSP telah memiliki kemampuan

dan kompetensi yang memadai, namun dari segi jumlah aparat penyelenggara dirasakan

masih kurang. Dwiyanto (2014) berpendapat bahwa kompetensi aparat birokrasi

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 83: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

merupakan akumulasi dari sejumlah variable seperti pendidikan, pengalaman kerja, dan

pelatihan yang diterima.

Kondisi yang menggambarkan hal tersebut adalah :

1) DPMPPTSP Kabupaten Dairi telah memiliki tenaga teknis SPIPISE sehingga

memiliki akses terhadap pengurusan proses penanaman modal dan perizinan tertentu.

2) DPMPPTSP Kabupaten Dairi telah melaksanakan pelatihan dasar bagi petugas

pelayanan dalam rangka memberikan pelayanan sebaik mungkin.

3) Upaya menumbuhkan budaya kerja organisasi di tempuh dengan menetapkan Kode

Etik.

Hasil penelusuran peneliti terhadap 113 unit penyelenggara pelayanan publik di

lingkungan Pemerintah Kabupaten Dairi menegaskan bahwa penerapan Kode Etika

telah diterapkan pada DPMPPTSP Kabupaten Dairi. Keramahan petugas melalui

pemberian senyuman dan salam ketika menyapa pengguna layanan telah dibudayakan,

khususnya bagi para petugas di lini depan sebagai bagian dari upaya menjaga

kenyamanan dalam berkomunikasi dan rasa kepercayaan pengguna layanan, konsdisi ini

sejalan dengan pernyataan Handoko (2013) bahwa selama ini 3 S (Senyum, Sapa dan

salam) sering dilupakan dalam etika komunikasi dalam pelayanan publik yang menjadi

indikasi munculnya ketidak[percayaan masyarakat. Modal utama penyelenggara

pelayanan publik adalah tingkat kepercayaan dari masyarakat.

Secara teorotis bahwa kebiasaan perilaku dalam pemberian pelayanan yang

berlangsung secara terus menerus akan melembaga menjadi sebuah budaya dalam

organisasi.Budaya kerja organisasi yang di bangun DPMPPTSP Kabupaten Dairi

diyakini peneliti berperan penting dalam menentukan pertumbuhan organisasi,

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 84: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

42

peningkatan kinerja aparatur dan produktivitas pelayanan. Wibowo (dalam Nawawi,

2015) berpendapat bahwa budaya organisasi dapat merangsang semangat kerja di dalam

organisasi itu sendiri dan berdampak pada peningngkatan kinerja organisasi. Korelasi

budaya organisasi dengan kinerja perusahaan dikemukakan oleh Kotter dan Hesket

(dalam Tika, 2014) yang menyatakan bahwa budaya yang kuat berkaitan dengan kinerja

yang unggul

UNIVERSITAS MEDAN AREA